Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN UREA PADA BIBIT TANAMAN MAHONI (Switenia macrophylla King) Azwin Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning, Jln. Yos Sudarso Km.8 Rumbai, Pekanbaru, Riau, Telp/Fax (0761) 54092 Email: [email protected] ABSTRACT This study aimed to get a dose of manure and urea appropriate, as well as a good combination on the growth of seedling mahoni (S. macrophylla King). Research conducted an experiment using a completely randomized design (CRD) 2 factors, factors chicken manure (k) consists of four levels i.e. k0 (without manure), k1 (manure, 200 g / seeds), k2 (manure, 400 g / seed) and k3 (manure, 600 g / seed) and factor Urea (n) consists of four levels i.e. n0 (without urea), n1 (Urea 2.5 g / seeds), n2 (Urea 5 g / seed) and n3 (Urea 7.5 g / seeds), each replicated three times. Results of analysis of variance on a test level of 0.05 indicates that Manure significantly affected parameters plant height and number of lateral roots, while the stem diameter, number of leaves and length of main root effect is not real, the best treatment contained in k3 (manure 600 g / seed). Further provision of urea no real effect on all parameters was observed, while the combination of manure and urea real effect only on the parameters of the main root length and number of lateral roots is the best dose at 600 g / plant manure and 7.5 g / seedling urea. In parameter plant height, stem diameter and number of leaves no real effect. Keywords: Mahoni, Manure, Urea PENDAHULUAN Mahoni (Swietenia dipergunakan sebagai bahan campuran macrophylla pembuat obat malaria (Sutisna, 1998). King) merupakan tanaman yang baik Dewasa ini mahoni merupakan untuk dibudidayakan karena kualitas tanaman kayuan yang berpotensi untuk kayunya baik untuk dijadikan perabot dikembangkan sebagai tanaman hutan rumah tangga, meubel dan juga baik yang bernilai komersil. Upaya untuk untuk konstruksi bangunan, sedangkan pengembangan tanaman ini diperlukan minyak dan bijinya bernilai ekonomis, bibit berkualitas, yaitu dengan cara pepaganya untuk bahan pewarna dan pengadaan bibit melalui penelitian di penyamak, sedangkan bijinya dapat pembibitan sebagai upaya untuk keberhasilan penanaman di lapangan. 22 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Perbanyakan bisa maka perlakuan pemberian unsur hara maupun melalui pemberian pupuk kandang dan secara generatif. Secara vegetatif bisa urea merupakan hal yang baik dalam menggunakan stek pucuk dan kultur rangka penambahan unsur hara dan jaringan, sedangkan secara generatif memacu pertumbuhan bibit mahoni. Jika menggunakan biji dan anakan cabutan dibandingkan dengan pupuk anorganik dari alam. maka dilakukan tanaman secara Kabupaten mahoni vegetatif Kampar merupakan Januari 2016 pupuk kandang (organik) mempunyai kelebihan karena selain bagian dari wilayah Riau dan Indonesia sifatnya yang termasuk daerah tropis dengan tanah, memiliki unsur hara esensial yang kondisi hutan sudah banyak berubah lebih lengkap, namun kadarnya lebih fungsi menjadi areal perkebunan baik rendah. sawit maupun karet. Untuk menjaga agar mempercepat tetap terjadinya keseimbangan ekosistim bibit muda dan berguna menambah alam maka mau tidak mau semua unsur hara dalam tanah yang sangat kalangan dibutuhkan untuk kehidupan tanaman. harus memulai dengan dapat memperbaiki struktur Sedangkan urea berfungsi pertumbuhan tanaman kesadarannya untuk menanam kayu- Berdasarkan permasalahan di atas, kayuan baik di kebun, pekarangan maka penulis tertarik untuk melakukan bahkan juga di areal tanaman sawit dan penelitian karet, di jalan-jalan dan di pinggiran Pupuk Kandang dan Urea Pada Bibit sungai. Untuk menunjang terlaksananya Tanaman kegiatan gerakan penanaman, salah macrophyilla satunya adalah harus terpenuhinya bibit bertujuan untuk mendapatkan dosis tanaman sehat, pupuk kandang dan urea yang tepat, bermutu, vigor baik, cocok di daerah serta kombinasi keduanya yang baik tempatan, cepat tumbuh dan bernilai terhadap ekonomis dan didasari akan pemulihan (Swietenia macrophylla King). kayu-kayuan yang dengan judul “Pemberian Mahon King)”. pertumbuhan (Swietenia Penelitian bibit ini Mahoni kelestarian fungsi hutan. tanah Podzolik Merah Kuning (PMK) BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilaksanakan yang salah satunya ditandai miskin unsur Kebun PKK Kabupaten Kampar Jl. hara, maka untuk mengatasi hal tersebut Letnan Boyak No. 07 Bangkinang yang Kabupaten Kampar dengan jenis di 23 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 terletak pada ketinggian lokasi 40 meter kandang, 200 gram/bibit, k2 = Pemberian dari permukaan laut dengan suhu antara pupuk kandang, 400 gram/bibit, k3 = 23°C-33°C, jenis tanah PMK. Penelitian Pemberian dilaksanakan gram/bibit. Faktor pupuk urea terdiri dari bulan Oktober 2011 sampai Januari 2012. pupuk kandang, 600 4 taraf yaitu: n0 = Tanpa pemberian pupuk Urea, n1 = Pemberian pupuk Urea Bahan dan Alat 2,5 g/bibit, n2 = Pemberian pupuk Urea 5 Bahan yang digunakan adalah bibit g/bibit, n3 = Pemberian pupuk Urea 7,5 Mahoni berumur 2 (dua) bulan, Pupuk g/bibit Kandang ayam, Pupuk Urea, Thiodan 35 Model Matematika Rancangan Acak EC, Dithane M-45, paku, seng, polybag Lengkap (RAL) (Hanafiah, 2003): ukuran 15 cm x 30 cm dan tali nilon. Alatalat yang digunakan adalah cangkul, parang, meteran, jangka sorong, Yijk = µ+ ki + nj +(kn)ij+εijk Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisa dengan timbangan, hands sprayer, martil, dan menggunakan sidik ragam. Selanjutnya alat-alat tulis lainnya. apabila F hitung ≥ F tabel, maka dilakukan uji lanjut dengan DMRT pada Metode Penelitian Penelitian eksperimen taraf 5 %. ini dilakukan dengan secara menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 (dua) faktor yaitu faktor pupuk kandang ayam Pelaksanaan Penelitian. a. Persiapan areal dan Media Tanam Lahan berukuran 8 x 14 m (k) terdiri dan 4 taraf dan faktor pupuk dibersihkan dari semua gulma dan Urea (n) terdiri dari 4 kotoran yang mengganggu. Selanjutnya masing diulang 3 taraf, masingsehingga dibuat plot ukuran 100 x 100 cm. Jarak diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan 48 antar plot dan dalam plot 50 cm. Lokasi satuan satuan dipagar keliling minimal 1 m dari tepi percobaan terdiri dari 3 tanaman dan 2 barisan plot. Media yang digunakan tanaman sebagai sampel. dalam polybag adalah top soil yang Faktor pupuk kandang terdiri dari 4 taraf sudah dibersihkan dari kotoran dan yaitu: k0 = Tanpa pemberian pupuk dikeringanginkan. Untuk setiap polybag kandang, diisi 5 kg media. Polybag yang telah diisi percobaan. k1 = kali, Setiap Pemberian pupuk 24 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 disusun menurut tata letak penempatan plot di lapangan. e. Pemeliharaan Penyiraman dilakukan 2 kali sehari b. Pemasangan Label dan Seleksi Bibit Label Januari 2016 terbuat plat gembor. Jika turun hujan dan kondisi berukuran 10 x 15 cm, dipasangkan di tanah basah pada kapasitas lapang setiap satuan percobaan sesuai letak maka tidak di lakukan penyiraman. satuan plot pada bagan penelitian. Bibit Penyiangan dilakukan secara manual Mahoni yang dipergunakan merupakan apabila terdapat gulma yang tumbuh di basil seleksi di persemaian dengan dalam kriteria sehat, tinggi bibit dan jumlah mencabut. daun yang sama serta berumur 2 bulan. penyakit dilakukan sebagai tindakan c. Pemberian Perlakuan preventif Pupuk dari yaitu dengan Pengendalian dengan hama cara dan menyemprotkan Thiodan 35 EC dan Dithane masing- sesuai perlakuan dicampurkan dengan masing dengan dosis 1cc/l air dan 1 g/l media dan diberikan seminggu sebelum air setiap 15 hari sekali, dimulai 1 minggu penanaman bibit. Pupuk Urea diberikan setelah tanaman sampai akhir penelitian. setelah dengan polybag, dosis seminggu kandang seng pagi dan sore, dengan menggunakan bibit ditanam di polybag dengan cara membenamkan ke dalam media dengan jarak minimal 10 Pengamatan. Pengamatan dilakukan pada akhir cm dari pangkal batang sedalam 5 cm penelitian, dengan diamati adalah: dosis sesuai perlakuan, diberikan sekali selama penelitian. d. Penanaman Penanman adapun parameter yang 1. Tinggi Tanaman (cm), pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai dari dengan leher akar sampai pada titik tumbuh memindahkan bibit prenurseri (dalam terakhir dengan menggunakan mistar. polybag), dari persemaian yang telah 2. Diameter Batang (mm), pengukuran diseleksi dengan cara merobek dengan diameter batang dilakukan 5 cm diatas pisau agar polybag terlepas dari bibit. leher akar, dengan menggunakan Agar media tetap padat/tidak mudah jangka sorong. pecah lakukan dilakukan penyiraman terlebih dahulu. Setelah itu bibit ditanamkan di 3. Jumlah Daun (helai) penghitungan jumlah daun dilakukan dengan polybag sampai batas leher akar. 25 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 menghitungan jumlah daun yang ada masing-masing di akhir penelitian. sebagai berikut: parameter disajikan 4. Panjang Akar Utama (cm) pengukuran panjang akar utama dimulai dari leher akar sampai ujung akar utama. 5. Jumlah Akar pengukuran dengan a. Tinggi Tanaman (cm) Hasil pengamatan dan sidik ragam Lateral (helai) terhadap tinggi tanaman mahoni setelah akar lateral, dianalisis secara statistik berpengaruh akar nyata untuk faktor pupuk kandang, jumlah menghitung jumlah lateral yang berasal dari akar utama. sedangkan untuk faktor urea dan interaksi pupuk kandang dan urea tidak HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian pengaruh dosis pupuk kandang dan urea terhadap berpengaruh nyata, sedangkan rerata tinggi tanaman mahoni dan uji lanjut DMRT 5% dapat dilihat pada Tabel 1. pertumbuhan tanaman mahoni untuk Tabel 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Mahoni (cm) yang Diberi Perlakuan Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n n0 (0) 35,30 37,30 38,67 38,30 37,42 Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 36,00 35,30 38,00 38,67 39,00 39,30 39,30 39,00 38,08 38,25 Rerata k n3 (7,5) 38,67 39,67 38,30 43,30 40,00 36,33 a 38,58 a 38,83 a 40,00 b Angka-angka pada kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji lanjut DMRT 5%. Tabel pemberian 1 menunjukkan pupuk Sedangkan perlakuan dengan pada menggunakan pupuk urea menunjukkan beberapa dosis yang berbeda dapat bahwa semua perlakuan n0, n1, n2 dan n3, menambah menunjukkan tinggi kandang bahwa tanaman mahoni, berbeda tinggi tidak semakin tinggi dosis pupuk kandang terhadap yang diberikan semakin tinggi tanaman Penggunaan pupuk kandang dan urea mahoni. Pada pemberian dosis pupuk secara kandang 600 g/tanaman memberikan tinggi tanaman menunjukkan pengaruh pengaruh yang paling baik terhadap tidak nyata pada berbagai dosis yang tinggi tanaman mahoni yaitu 40 cm. diberikan. bersamaan tanaman nyata pada mahoni. parameter 26 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 pupuk kandang dan faktor urea begitu b. Diameter Batang (mm) juga interaksi pupuk kandang dan urea Hasil pengamatan dan sidik ragam terhadap diameter batang berpengaruh tidak nyata, sedangkan tanaman rerata diameter batang tanaman mahoni mahoni setelah dianalisis secara statistik dan uji lanjut DMRT 5% dapat dilihat berpengaruh tidak nyata untuk faktor pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-Rata Diameter Batang (mm) Mahoni Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 7,30 7,00 7,67 7,30 7,33 9,00 7,00 6,30 7,33 7,42 n0 (0) 7,00 7,67 7,33 7,00 7,25 yang Diberi Perlakuan n3 (7,5) 7,00 8,00 7,30 7,67 7,50 Rerata k 7,00 7,08 7,50 7,92 Tabel 2 adalah rata-rata diameter Hasil pengamatan dan sidik ragam batang mahoni yang diberi perlakuan terhadap jumlah daun tanaman mahoni pupuk kandang dan urea. Hasil sidik setelah ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata untuk faktor pemberian pupuk kandang dan urea pupuk kandang dan faktor urea begitu secara juga interaksi pupuk kandang dan urea tunggal (interaksi) maupun berpengaruh kombinasi tidak nyata terhadap diameter batang mahoni. dianalisis secara statistik berpengaruh tidak nyata, sedangkan rerata jumlah daun tanaman mahoni dan uji lanjut DMRT 5% dapat dilihat pada c. Jumlah Daun (helai) Tabel 3. Tabel 3. Rata-Rata Jumlah Daun (helai) Mahoni yang Diberi Perlakuan Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n n0 (0) 12,67 13,00 14,00 14,00 13,92 Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 13,30 13,30 15,00 14,00 15,00 14,00 15,00 15,00 14,08 14,08 n3 (7,5) 14,67 14,30 13,67 14,67 14,33 Rerata k 13,50 14,08 14,17 14,67 Tabel 3 adalah rata-rata jumlah pupuk kandang dan urea. Hasil sidik daun mahoni yang diberi perlakuan ragam menunjukkan bahwa perlakuan 27 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 pemberian pupuk kandang dan urea berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah secara daun mahoni. tunggal (interaksi) maupun pada kombinasi berbagai dosis d. Panjang Akar Utama (cm) Hasil pengamatan dan sidik ragam interaksi pupuk kandang dan urea terhadap panjang akar utama tanaman berpengaruh nyata, sedangkan rerata mahoni setelah dianalisis secara statistik panjang akar utama tanaman mahoni berpengaruh tidak nyata untuk faktor dan uji lanjut DMRT 5% dapat dilihat pupuk kandang dan faktor urea, tetapi pada Tabel4. Tabel 4. Rata-Rata Panjang Akar Utama (cm) Perlakuan Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 21,37 aA 18,27 aA 21,63 abA 23,97 bA 16,93 aA 24,20 bA 23,57 aA 22,47 aA 19,98 20,88 n0 (0) 20,43 aA 20,50 abA 15,97 aA 16,97 aA 18,47 Mahoni yang Diberi Rerata k n3 (7,5) 15,50 aA 15,83 aA 25,03 bB 23,53 aB 22,23 18,89 20,48 20,53 21,63 Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil dan huruf besar yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji lanjut DMRT 5%. Tabel 4 adalah rata-rata panjang akar utama tanaman mahoni yang diberi e. Jumlah Akar Lateral (helai) perlakuan pupuk kandang dan urea. Hasil pengamatan dan sidik ragam Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa terhadap jumlah akar lateral setelah perlakuan pupuk kadang dan urea dianalisis secara statistik berpengaruh secara tunggal dengan berbagai dosis nyata untuk faktor pupuk kandang, berpengaruh sedangkan tidak nyata terhadap untuk urea dan kandang dan urea panjang akar utama mahoni, tetapi interaksi pemberian secara bersamaan (interaksi) berpengaruh tidak nyata, sedangkan menunjukkan rata-rata jumlah akar lateral dan uji lanjut berbeda nyata panjang akar utama mahoni. Tabel pada DMRT 5% dapat dilihat pada Tabel 5. 5. Rata-Rata Jumlah Akar Lateral Perlakuan Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) n0 (0) 8,67 bcA pupuk faktor Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 7,33 abA 6,33 aA (helai) Mahoni n3 (7,5) 9,67 cBC yang Diberi Rerata k 8,00 a 28 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Faktor Pupuk Kandang (k) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n Vol.11, No.1 Januari 2016 Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 9,00 bB 8,33 abA 7,33 aA 8,33 aA 9,33 bB 11,67 cB 8,67 8,67 n0 (0) 8,00 abA 10,33 bB 7,67 aA 8,25 Rerata k n3 (7,5) 7,00 aA 8,67 aB 10,67 bcC 9,00 8,08 a 8,67 a 9,83 b Angka-angka pada kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji lanjut DMRT 5%. Tabel pemberian 5 menunjukkan pupuk bahwa kandang pada beberapa dosis yang berbeda dapat batang, jumlah daun dan panjang akar utama berpengaruh tidak nyata. Data hasil pengamatan terlihat menambah jumlah akar lateral tanaman bahwa mahoni, semakin tinggi dosis pupuk kandang) menghasilkan pertumbuhan kandang yang diberikan semakin jumlah tinggi tanaman mahoni terendah yaitu akar lateral tanaman mahoni. Pada 36,33 cm diikuti oleh perlakuan k1, k2 dan pemberian dosis pupuk kandang 600 k3. Angka pertumbuhan yang tertinggi g/tanaman memberikan pengaruh yang ditunjukkan oleh perlakuan k3 yaitu 40,00 paling baik/nyata terhadap jumlah akar cm. Pada perlakuan k0 tanaman mahoni lateral tanaman mahoni yaitu 9,83 cm. hanya mendapatkan unsur hara dari Sedangkan pemberian pupuk urea pada media yang digunakan, sehingga untuk beberapa dosis berpengaruh tidak nyata. pertumbuhan yang baik perlu dilakukan Interaksi penggunaan pupuk kandang pemupukan dengan dosis yang tepat. dan urea memberinkan pengaruh nyata Tanah yang miskin akan unsur hara perlu pada dilakukan pemupukan dengan pupuk jumlah akar lateral tanaman mahoni. perlakuan k0 (tanpa pupuk organik seperti pupuk kandang, agar tanah menjadi lebih gembur dan subur. Pembahasan a. Pengaruh Pupuk Kandang Berdasarkan hasil sidik ragam pada taraf 5% terlihat bahwa perlakuan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman mahoni pada parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman dan jumlah akar lateral, sedangkan pada parameter diameter Lingga (1999) menyatakan bahwa tanah yang akan ditanami dengan tanaman dan berproduksi dengan baik, tanah itu harus mempunyai persediaan yang cukup akan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dari dalam tanah. Tidak saja hara yang diperlukan harus tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan tanaman, tetapi juga harus 29 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 ada keseimbangan diantara unsur-unsur cm. Suryanto dan Suryanto (1981) dalam hara Junita et al. (2002) menyatakan bahwa tersebut yang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman. Pertumbuhan karena tanaman adanya semakin banyak bahan organik yang terjadi diberikan pada tanah, akan diikuti proses-proses dengan kenaikan kemantapan tanah pembelahan sel dan pemanjangan sel mengikat air sampai batas tertentu dan dimana kenaikan nitrogen total. proses-proses tersebut memerlukan karbohidrat dalam jumlah Kastono (1999) mengemukakan besar. Gardner et al. (1991) menyatakan bahwa pemupukan mempunyai dua bahwa pertumbuhan dan hasil suatu tujuan utama, tanaman perbekalan zat makanan tanaman yang dipengaruhi oleh keadaan mengisi cukup, lingkungan tumbuh yang penting bagi memelihara keutuhan kondisi tanah, pertumbuhan adalah dalam hal struktur, kondisi pH, potensi dan pengikat terhadap zat makanan tanaman pengendalian organisme pengganggu dan sebagainya. Guna mencapai tujuan tanaman. di atas pemupukan harus mengikuti ketersediaan unsur hara Pertumbuhan tanaman, merupakan (2) (1) lingkungan tumbuhnya. Salah satu faktor tanaman dan yaitu: memperbaiki atau prinsip enam tepat, yaitu: tepat jumlah, proses peningkatan jumlah sel, ukuran jenis, sel dan deferensiasi sel (Gardner, et.al., disesuaikan dengan sifat/jenis tanah 1985). Dikatakan pula bahwa cara, tempat, Berdasarkan waktu, dari yang pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh diperoleh kegiatan yaitu menunjukkan bahwa pada parameter merupakan diameter batang, jumlah daun, panjang meristem meristem ujung jaringan-jaringan tanaman yang sel tanaman yang dalam data dan penelitian ini akar utama dan jumlah akar lateral menghasilkan sel-sel baru diujung akar menunjukkan bahwa perlakuan dan bagian tunas, sehingga membentuk menghasilkan angka tertinggi tanaman bertambah tinggi dan panjang. berturut-turut 7,92 cm, 14,67 helai daun, Meningkatnya pertumbuhan tinggi tanaman mahoni sejalan dengan k3 yaitu 21,63 cm dan 9,83 helai akar, meskipun dari hasil analisis sidik ragam peningkatan dosis pupuk kandang yang menunjukkan berpengaruh tidak nyata. diberikan terutama pada dosis k3 yaitu 40 Kecuali pada parameter jumlah akar 30 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 lateral dan tinggi tanaman, hal ini lain kemantapan agregat, bobot volume, mengindikasikan dosis total ruang pori, plastisitas dan daya tersebut kebutuhan unsur hara untuk pegang air (Soepardi dalam Mahadewi, pertumbuhan 1995). Karena bahwa mahoni pupuk pada sudah kadang cukup. dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi b. Pengaruh Urea tanah. Sifat fisik tanah yang keras dengan pemberian kandang, taraf 5% terlihat bahwa perlakuan pupuk maka tanah menjadi gembur dan remah, urea berpengaruh tidak nyata terhadap sifat kimia tanah artinya pupuk kandang pertumbuhan tanaman mahoni pada dapat menambah unsur hara sedangkan semua parameter yang diamati yaitu sifat meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah kandungan jasad renik dalam tanah yang daun, panjang akar utama dan jumlah berfungsi sebagai dekomposer. akar lateral. biologi pupuk Berdasarkan hasil sidik ragam pada dapat Menurut Sutanto (2002) bahwa Data hasil pengamatan terlihat pupuk kandang memiliki sifat yang alami bahwa dan tidak merusak tanah, menyediakan pertumbuhan mahoni terendah yaitu unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium, berturut-turut 36,33; 7,00; 13,50; 18,89; kalsium, dan belerang) dan mikro (besi, dan 8,00 pada semua parameter yang seng, boron, kobalt, dan molibdenium). diamati, dibandingkan perlakuan lainnya. Selain itu pupuk kandang berfungsi Hal ini disebabkan karena tanaman untuk meningkatkan daya menahan air, mahoni hanya mendapatkan unsur hara aktivitas nilai dari media yang digunakan, sehingga kapasitas tukar kation dan memperbaiki untuk pertumbuhan yang baik perlu struktur akar-akar dilakukan pemupukan dengan dosis tanaman lebih mudah menembus tanah yang tepat. Tanah PMK yang miskin untuk mendapatkan unsur hara. akan mikrobiologi tanah. tanah, Sehingga Pemberian pupuk kandang selain perlakuan unsur n0 hara menghasilkan perlu dilakukan pemupukan dengan pupuk anorganik dapat menambah tersedianya unsur seperti urea, agar tanah dapat hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik menyediakan unsur hara yang cukup tanah. Beberapa sifat fisik tanah yang untuk pertumbuhan mahoni. dapat dipengaruhi pupuk kandang antara 31 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 Lindawati et al. (2000), menyatakan Lingga P dan Marsono (2000) pupuk nitrogen (urea) merupakan pupuk menyatakan bahwa nitrogen mendorong yang pertumbuhan sangat penting bagi semua yang cepat dengan tanaman, karena nitrogen merupakan perkembangan daun dan batang menjadi penyusun dari semua senyawa protein, hijau kekurangan nitrogen pada tanaman yang pertumbuhan vegetatif di atas tanah. sering dipangkas akan mempengaruhi Sutejo, pembentukkan menambahkan bahwa nitrogen didalam cadangan makanan untuk pertumbuhan tanaman. Berdasarkan diperoleh dari dalam dan tanaman data yang penelitian ini M besar, dan mendorong Mulyani berperan sebagai (2002) sebuah konstituen protein, yang terdiri atas rantrai-rantai asam amino yang menunjukkan bahwa pertumbuhan dan dihubungkan oleh rantai peptide. Protein produksi semua adalah merupakan enzim-enzim yang perlakuan yang dicoba diperlihatkan oleh amat penting dalam sel tanaman untuk perlakuan n3. Hal ini diduga karena proses metabolisme. Kekurangan unsur pemberian pupuk urea nitrogen memperlihatkan gejala tanaman tersebut yang sudah terbaik cukup dari pada dosis untuk dapat menjadi kurus, laju klorosis, pertumbuhan dimanfaatkan oleh tanaman mahoni menurun, daun berubah untuk pertumbuhannya. Pupuk urea menjadi kuning hingga coklat akhirnya mengandung unsur hara N dalam kadar mati. yang cukup tinggi (46%), yang berperan Sutejo (2002) menyatakan bahwa dalam berbagi persenyawaan dalam nitrogen diserap oleh akar dalam bentuk tubuh tumbuhan. Unsur N merupakan nitrat atau ammonium, akan tetapi nitrat komponen ini segera tereduksi menjadi ammonium penyusun dari banyak senyawa esensial seperti asam amino melalui dan juga terkandung dalam khlorofil yang molybdenum. Apabila unsur nitrogen berfungsi pembentukan tersedia lebih banyak dari unsur lainnya, pertumbuhan bagian-bagian vegetatif akan dapat dihasilkan protein lebih tanaman, seperti batang, daun dan akar. banyak. Apabila pemberian pupuk N terlalu nitrogen semakin cepat pula sintesis sedikit atau berlebihan dapat terjadi karbohidrat yang diubah menjadi protein penghambatan pertumbuhan. dan protoplasma. Pemberian zat N yang dalam enzim Semakin yang tinggi mengandung pemberian 32 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 banyak pada tanaman penghasil daun akar utama dan jumlah akar lateral, akan sangat menguntungkan karena sedangkan akan banyak menghasilkan daun dan tanaman, diameter batang dan jumlah batang. daun tidak berpengaruh nyata. Menurut unsur N Dwidjoseputro merupakan (1984), komponen pada Kombinasi kandang parameter tinggi penggunaan dan urea pupuk menunjukkan penyusun dari senyawa esensial seperti pengaruh nyata pada parameter panjang asam amino dan juga terkandung dalam akar utama dan jumlah akar lateral hal ini klorofil yang pembentukan bagian berfungsi dalam diduga karena pupuk kandang dan urea pertumbuhan bagian- yang diberikan telah mampu memenuhi seperti kebutuhan tanaman mahoni akan unsur vegetatif tanaman, batang, daun, dan akar. Pertumbuhan hara. Dalam hal ini kandungan unsur merupakan hasil hara yang ada dalam pupuk kandang proses pembelahan, perpanjangan, dan dilengkapi diferensiasi sel. Ketiga proses tersebut sehingga kedua pupuk tersebut saling membutuhkan energi yang diperoleh dari melengkapi. proses metabolisme yang terjadi dalam meningkatkan produktivitas tanah dalam tubuh tanaman. Bila transfer energi dari waktu singkat, sedang pupuk organik satu sel ke sel yang lainnya berjalan merupakan pupuk alam dan melepaskan dengan unsur aktif maka pembelahan, oleh pemberian Pupuk hara kimia secara urea, mampu perlahan-lahan perpanjangan, dan diferensiasi sel akan sehingga mempunyai efek residu dalam berlangsung tanah dan bermanfaat bagi tanaman dengan cepat, yang menyebabkan pertumbuhan tanaman berikutnya juga semakin cepat. 2002). (Suprapto dan Aribawa, Berbeda dengan parameter tinggi c. Pengaruh Interaksi Pupuk Kandang dan Urea tanaman, diameter batang dan jumlah daun yang mana pemberian pupuk Berdasarkan hasil sidik ragam pada kandang dan urea secara kombeinasi taraf 5% terlihat bahwa perlakuan pupuk menunjukkan berpengaruh tidak nyata. kandang dan urea berpengaruh nyata Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa terhadap pertumbuhan mahoni pada apabila parameter yang diamati yaitu panjang diberikan pupuk kandang secara dan urea bersamaan atau 33 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 kombinasi, maka pengaruhnya tidak sifat fisik, kimia dan biologi tanah, terlihat, sehingga pada gilirannya akar dapat khususnya pada parameter tinggi tanaman, diameter batang dan tumbuh dengan baik. hanya Brady (1990) dalam Junedi (2008) bepengaruh pada parameter panjang menyatakan bahwa penambahan bahan akar utama dan jumlah akar lateral organik menunjukkan pengaruh yang nyata yaitu menurunkan volume tanah karena bahan pada dosis pupuk kandang k3 dan urea organik merangsang granulasi sehingga k3. menimbulkan kondisi lepas dan sarang, jumlah daun mahoni. Tetap ke dalam tanah dapat Dalam hal ini dapat diartikan bahwa dalam hal ini akar mahoni dapat dengan penggunaan dua jenis pupuk belum mudah berkembang. Utomo (1994) juga tentu dapat menunjang pertumbuhan menyatakan bahwa nilai bobot volume tanaman secara menyeluruh karena tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, setiap jenis pupuk memiliki persentase salah satunya adalah kandungan bahan kandungan unsur hara yang berbeda organik serta cara kerja yang berbeda dalam organik proses penyediaan unsur hara bagi mengurangi kepadatan tanah. Menurut tanaman. Pemberian satu jenis pupuk Hillel belum tentu sebagai pelengkap bagi kandungan bahan organik berkorelasi pupuk dalam negatif dengan bobot volume tanah. penelitian ini pemberian pupuk secara Sutanto (2002) mengemukakan bahwa tunggal untuk parameter tinggi tanaman, secara garis besar keuntungan yang diameter batang dan jumlah daun lebih diperoleh dengan memanfaatkan pupuk baik jika dibandingkan secara kombinasi. organik adalah mempengaruhi sifat fisik, yang lain, sehingga Berdasarkan data hasil penelitian, tanah. Penambahan bahan kandang) akan (pupuk (1982) dalam Junedi (2008), kimia dan biologis tanah. semakin tinggi pemberian dosis pupuk kandang yang dikombinasi dengan urea KESIMPULAN maka dapat meningkatkan jumlah akar 1. Pemakaian dosis pupuk kandang utama dan panjang akar lateral. Dapat dapat diartikan tanaman mahoni secara nyata pada bahwa pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan menigkatkan parameter tinggi pertumbuhan tanaman dan tanah, terutama dalam hal memperbaiki 34 Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1 Januari 2016 jumlah akar lateral dengan dosis bersamaan memberikan pengaruh yang terbaik pada perlakuan k3. tidak nyata terhadap parameter 2. Pemakaian berbagai dosis pupuk tinggi tanaman, diameter batang dan urea menunjukkan pengaruh tidak jumlah daun mahoni, tetapi pada nyata menigkatkan parameter panjang akar utama dan pertumbuhan tanaman mahoni pada jumlah akar lateral menunjukkan semua parameter yang diamati. pengaruh yang nyata pada dosis dalam 3. Kombinasi kandang hal pemberian dan urea pupuk pupuk kandang k3 dan urea n3. secara DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro, 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. Gardner, F. P., R. B. Pearce and R. L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa oleh Susilo). UI Press. Jakarta. 432p. Hanafiah, K.A. 2003. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Junedi H, 2008. Pemanfaatan Kompos Jerami Padi dan Kapur Guna Memperbaiki Permeabilitas Tanah dan Hasil Kedelai Musim Tanam II. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 November 2008. . [Internet, 15 Januari 2010]. Kastono, D. 1999. Budidaya Tanaman Semusim: Bagian Tembakau. Diktat Mata Kuliah Budidaya Tanaman Semusim. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta. Lindawati, N., Izhar dan H. Syafria. 2000. Pengaruh pemupukan nitrogen dan interval pemotongan terhadap produktivitas dan kualitas rumput lokal kumpai pada tanah podzolik merah kuning. JPPTP 2(2): 130133. Lingga P. 1999. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta Lingga P, dan Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi. Seri Agritekno. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan Pengembangannya). Kanisius Yogyakarta. Sutanto, R. 2002. Pertanian organik. Kanisius. Yogyakarta. Suprapto dan I.B. Aribawa. 2002. Pengaruh residu beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah di lahan kering. Online (http://www. BPTP. Jatim deptan.go.id/templates/. Sutejo, M. Mulyani. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. Utomo, W.H. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Universitas Brawijaya, Malang 35