Matematika Teknik VEKTOR DI BIDANG DAN DI RUANG 2 Misal diberikan sebuah titik di bidang atau ℜ , A ( x1, y1 ). Maka didapatkan ruasgaris berarah dari titik pusat sumbu O ( 0,0 ) ke titik A. Bentuk ruasgaris berarah, → OA , dapat dipandang sebagai vektor ( posisi ) dari titik A. Jadi sebuah vektor akan mempunyai arah dan panjang ( besar / norm ). Notasi huruf kecil dicetak tebal atau → bergaris atas biasa digunakan untuk menyatakan sebuah vektor , misal OA = a atau _ → _ x1 OA = a . Sehingga didapatkan : a = (x1 , y1 ) = , dengan x1 dan y1 merupakan y1 3 komponen vektor. Sedangkan untuk titik di ruang atau ℜ , misal A ( x1, y1 ,z1 ), maka x1 _ vektor posisi titik A dituliskan : a = (x1 , y1 , z1 ) = y1 dengan x1, y1 ,z1 merupakan z 1 komponen vektor. Untuk menyatakan sebuah titik di ruang, A ( x1, y1 ,z1 ) dengan salib sumbu kartesius , sumbu X, sumbu Y dan sumbu Z Z digunakan aturan tangan kanan, seperti terlihat pada gambar di samping berikut. A(x1,y1,z1) Y Panjang atau norm sebuah vektor dinyatakan sebagai akar kuadrat dari jumlah kuadrat komponen-komponennya. Misal _ _ diberikan a = ( x1 , y1) dan b = ( x1 , y1 , z1 ) . _ _ Maka norm vektor a dan b diberikan : _ a = _ b = X x12 + y12 x12 + y12 + z12 Misal diberikan dua titik di bidang , A ( x1, y1 ) dan B ( x2, y2 ). Maka jarak antara A dan B diberikan : d ( A, B) = (x2 − x1)2 + ( y2 − y1)2 Sedangkan jarak antara titik A ( x1, y1 ,z1 ) dan B ( x2, y2 ,z2 ) diberikan : d ( A, B ) = (x2 − x1)2 + ( y2 − y1)2 + (z 2 − z1)2 Contoh : Carilah jarak antara dua titik di ruang berikut : A ( -1, 2, -3 ) dan B ( 2, -1, -1 ) Danang Mursita Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung Matematika Teknik Jawab : d ( A, B) = (− 1 − 2)2 + (2 − (− 1))2 + (− 3 − (− 1))2 = 9+9+4 = 22 Seringkali dijumpai vektor yang semua komponennya nol, yaitu vektor yang 2 mempunyai panjang nol dan arahnya tidak bisa ditentukan. Di ℜ dinyatakan dengan o 3 = ( 0,0 ) dan di ℜ dinyatakan dengan o = ( 0,0,0 ). Berikut diberikan beberapa sifat penjumlahan vektor di bidang dan di ruang. 2 3 Misal x, y dan z di ℜ atau ℜ . Maka akan berlaku : 1. x + y = y + x ( ) ( ) 2. x + y + z = x + y + z 3. x + o = x ( ) 4. Untuk setiap vektor x terdapat vektor − x sehingga berlaku x + − x = o Contoh : Diketahui dua buah vektor di bidang yaitu a = (1,−3) dan b = (− 2,−4) . Hitunglah a + b dan a + b Jawab : a + b = (1 − 2,−3 − 4 ) = (− 1,−7 ) a +b = (− 1)2 + (− 7 )2 = 50 Soal Latihan 1. Hitung norm dari vektor berikut; a. u = ( 2 ,−3) → c. u = AB , A(1,3,2) & B( 4.−2 ,−1) b. u = (− 1,0,4) 2. Hitung jarak antara A dan B bila a. A = ( 2, 4, 0 ) dan B ( 5,3,1 ) b. A = ( 1, 0,6 ) dan B ( -2,4,0 ) 3. Cari vektor u yang merupakan vektor posisi ruas garis berarah dari A ke B ( atau AB ) , bila : a. A ( 3,1 ) dan B ( 2,-1 ) b. A ( 0,1 ) dan B ( 1,0 ) c. A ( 1,-2,3 ) dan B ( 0,1,-2 ) d. A ( 0,1,-1 ) dan B ( 4,-12 ) 4. Diketahui A ( 2, -1, 3 ), B ( -1,2,0 ), C ( 3,-2,4 ) dan D ( 3,2,1 ). Apakah A, B dan C collinear ( segaris ) ?. Bagaimana dengan titik B, C dan D . Danang Mursita Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung