Generasi Z Amerika Serikat Gandrungi Seafood

advertisement
BERITA PERDAGANGAN
Pusat Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I RidwanRais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Generasi Z Amerika Serikat Gandrungi Seafood Indonesia
Washington D.C., 11 Maret 2016 – Generasi Z di Amerika Serikat ternyata sangat menggandrungi
produk-produk seafood asal Indonesia. Generasi Z adalah mereka yang berusia antara
14-20 tahun. Generasi ini mencakup 12% populasi di AS dan mempunyai daya beli sebesar
USD 250 miliar.
"Nilai ekspor produk ikan dan seafood Indonesia ke AS, baik mentah maupun olahan, diperkirakan
mencapai USD 1,15 miliar. Dengan nilai ekspor yang cukup tinggi ini, permintaan generasi Z perlu
dicermati," tegas Atase Perdagangan Washington D.C. Reza Pahlevi, di Washington D.C.,
Amerika Serikat, Kamis (10/3).
Dikatakan Reza, sebagai eksportir ikan dan seafood, Indonesia berada pada peringkat ke-5 setelah
Kanada, RRT, Chile, dan India. Sedangkan untuk produk makan olahan ikan, Indonesia berada pada
peringkat ke-4 setelah Thailand, RRT, dan Kanada. Khusus untuk produk udang, tiga pemasok
terbesar pasar AS pada 2015 adalah India (USD 273 juta), Indonesia (USD 232 juta), dan Ekuador
(USD 174 juta).
Saat ini, produk seafood bernilai tambah asal Indonesia menjadi primadona pada Seafood Expo
North America (SENA) yang berlangsung 6-8 Maret 2016 lalu di Boston, Amerika Serikat (AS).
Aneka produk seafood bernilai tambah Indonesia yang tampil pada pameran ini, salah satunya
fresh pre-cooked tuna. Sedangkan aneka produk ikan dan seafood olahan lainnya, yaitu frozen
shrimp, frozen tuna, swordfish, spanish mackerel, fresh sashimi tuna, oildish, black pomfret,
marlin, crab, octopus, barramundi, fin fish, grouper, mackerel, mahi mahi, snapper tuna, whitefish,
squid, cuttlefish, dan roe.
Menurutnya, inovasi produk bernilai tambah yang menawarkan sisi praktis cepat saji seperti ini
dapat menjadi salah satu pertimbangan untuk pengembangan produk ikan dan seafood Indonesia.
Karena itu, menurut Reza, pameran seperti ini menjadi penting. "Keikutsertaan Indonesia dalam
pameran SENA harus terus ditingkatkan mengingat potensi pasar yang sangat besar," ujar Reza.
Pasar produk ikan dan seafood AS masih terbuka luas. Indonesia diharapkan dapat semakin
meningkatkan ekspor produk ikan dan seafood olahan yang bernilai tambah. Banyak produk
olahan dari perusahaan AS yang memiliki nilai tambah praktis cepat saji semakin mendapatkan
tempat di pasar.
Salah satu jenis produk yang disukai adalah ikan yang diberi bumbu dan saus dan tinggal
dipanaskan menggunakan microwave dan siap saji dalam waktu beberapa menit. Produk olahan
ikan cepat saji dengan bumbu saus chili khas kuliner AS, untuk porsi satu orang yang juga
gluten-free dan genetically modified organisms (GMO)-free terbukti menjadi pemenang
Seafood Excellence Awards.
Kompetisi Harga
Reza menambahkan, beberapa unsur yang perlu menjadi perhatian untuk pasar AS adalah
keberlanjutan dan kompetisi harga. Hal ini menjadi pertimbangan oleh dua supermarket besar di
AS, Walmart dan Price Chopper. Contoh produk-produk seperti French Creek Seafood Kickin’
Seafood Chili yang memenangkan kategori Best Retail Product dan SeaFusions Pacific Cod Bites
untuk Best New Foodservices di pameran SENA ini dapat dijadikan sebagai referensi lebih lanjut.
Paviliun Indonesia
Dalam pameran SENA, paviliun Indonesia mengusung tema “Indonesia Seafood: Safe and
Sustainable” dengan menampilkan 16 ekshibitor terkemuka di Indonesia. Keenambelas ekshibitor
tersebut antara lain PT Cemerlang Laut Ambon, PT Samudra Mandiri Sentosa, PT Indu Manis,
PT Pahala Bahari Nusantara, PT Awindo International, PT Permata Marindo Jaya, PT Wirontono
Baru, Kementerian Kelautan dan Perikanan, PT Bali Maya Permai, PT Benua Agri Sejahtera,
PT Central Proteina Prima Tbk, PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk, PT Bahari Biru
Nusantara, PT Indokom Samudra Persada (Indokom Seafood Group), PT Wahyu Pradana
Binamulia, PT Toba Seafood & Surimi Industries, PT Inti Lautan Fajar Abadi, dan PT Sekar Bumi Tbk.
Kurang lebih 500 buyer potensial dihadirkan oleh KBRI Washington D.C. yang berkoordinasi
dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Reza juga mengungkapkan bahwa Kemendag dan KKP juga berencana untuk meningkatkan
komitmennya untuk melakukan promosi produk ikan dan seafood Indonesia. Hal tersebut
bertujuan mendorong upaya peningkatan poros maritim dan mengupayakan agar Indonesia dapat
menjadi eksportir produk ikan terbesar di Asia Tenggara.
--selesai-Sumber: Atase Perdagangan Washington D.C., AS
Disunting oleh Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan
Download