49 PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP

advertisement
Pengaruh Health Education Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dewasa Tentang “
Sadari “ Dalam Upaya Deteksi Dini Ca Mammae di Kediri
PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DAN
SIKAP WANITA DEWASA TENTANG “ SADARI “ DALAM UPAYA
DETEKSI DINI Ca MAMMAE DI KEDIRI
Byba Melda Suhita
Breast cancer became improve when found in early stadium, usually in small size.
The Early effort was Breast Self Examination (BSE). The Population was all adult women
in Kediri, using Accidental sampling, to get 99 persons of population as sample. The
Analysis was use t-test and Regresi. The result analysis of knowledge differentiation
about BSE in the effort of breast cancer early detection gotten -5,706 t score with 0,000
P-Value less then α (0,05), its mean there was differentiation between knowledge of adult
women before and after health education. The Mean different shown negative value (1,1919) its mean the knowledge before less then after health education about BSE has
positive effect on knowledge. The result analysis of attitude differentiation about BSE in
the effort of breast cancer early detection gotten -6,418 t score with 0,00 P-Value less
then α (0,05), its mean there was differentiation between attitude of adult women before
and after health education. The Mean different shown negative value (-1,1919) its mean
the attitude before less then after health education about BSE, that showing positive
effect on attitude.The Regression analysis shown F value amount 16,321 with P Value
0,00 less then α (0,05), its mean H0 refused and H1 accepeted, its shown that there was
health education effect on knowledge and attitude improvement in BSE as effort of breast
cancer early detection in Kediri. Improvement of knowledge and attitude on BSE as
effort of breast cancer early detection in Kediri could done by health education.
Keywords : health education, knowledge, attitude, BSE, breast cancer
PENDAHULUAN
Salah satu penyakit yang
sangat mengkhawatirkan bagi kaum
wanita adalah kanker payudara (Ca
Mammae). Banyak wanita yang tidak
menyadari telah terserang Ca
Mammae, padahal Ca Mammae
adalah penyakit serius. Ca Mammae
muncul sebagai akibat sel – sel
abnormal yang terbentuk pada
payudara dengan pertumbuhan yang
tidak terkontrol dan tidak beraturan
(Kokodi, 2008).
Pada
2007,
diperkirakan
penderita
kanker
tertinggi
di
Indonesia adalah
Ca Mammae
yang diikuti oleh kanker leher rahim
(Ca Serviks), walaupun jumlah
pastinya belum diketahui. Meski
belum diketahui pasti insiden Ca
Mammae di Indonesia, namun pusat
data Globocan memaparkan, bahwa
mulai tahun
2002 diperkirakan
penderita
Ca
Mammae
akan
mencapai sebesar 26 per 100.000
perempuan (Sinarharapan., 2008).
Departemen Kesehatan RI (2008)
mengatakan bahwa salah satu
alasan
makin
berkembangnya
penyakit
kanker
ini
adalah
rendahnya cakupan deteksi dini Ca
Mammae (Pitapink, 2005).
Di negara maju, sebagian
besar penderita datang dalam
kondisi stadium dini, sebaliknya di
Indonesia masih lebih dari 75%
datang dalam kondisi stadium lanjut.
Dari semua kasus tersebut, banyak
penderita yang tidak mengetahui
secara dini dari tanda-tanda Ca
Mammae (UGM, 2007).
Ca Mammae dapat menyerang
siapa
saja,
terutama
yang
mempunyai beberapa faktor resiko
yang dimiliki, seperti : tidak menikah,
obesitas,
riwayat
keluarga,
mendapat terapi hormon yang lama
serta radiasi di daerah dada, karena
penyebab
yang
belum
pasti,
pencegahan sukar dilakukan serta
49
Pengaruh Health Education Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dewasa Tentang “
Sadari “ Dalam Upaya Deteksi Dini Ca Mammae di Kediri
perjalanan penyakit yang sukar
diduga menjadikan kanker ini sangat
ditakuti, khususnya oleh kaum
wanita (Reksoprojo, 2001). Ca
Mammae
merupakan
penyakit
mematikan yang menjangkiti wanita
di usia 15 – 40 tahun. Menurut data
Rethink Breast Cancer, seperempat
penderita Ca Mammae adalah
wanita berusia di bawah 50 tahun,
namun ketika penderita dapat
mendeteksi payudara lebih awal
maka kemungkinan sembuh dalam
jangka waktu 5 tahun adalah 82 %
(Okezone, 2008) .
Kesembuhan akan semakin
tinggi jika Ca Mammae ditemukan
dalam stadium dini, yang biasanya
masih berukuran kecil. Usaha yang
bisa dilakukan adalah pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI), yang
merupakan cara efektif menemukan
tumor secara dini (Tambunan,
2003). Indonesia sudah cukup lama
mengkampanyekan
SADARI.
SADARI adalah tindakan deteksi dini
terhadap adanya gejala-gejala Ca
Mammae.
Metode
ini
sangat
sederhana, namun diharapkan dapat
menekan tingginya angka penderita
Ca Mammae, karena semakin awal
terdeteksi maka akan semakin cepat
proses pengobatan yang diperlukan.
Hasil penelitian menyebutkan kurang
lebih 85 % adanya tumor diketahui
dulu oleh penderita yang kadangkadang
secara
tidak
sengaja
(Soelarto,1995), bahkan Long (2003)
menyebutkan sekitar 90% kanker ini
ditemukan dengan SADARI. Dengan
demikian akan sangat besar artinya
bila SADARI lebih digalakkan
terhadap kaum wanita terutama
yang lebih dari 30 tahun (Cancer
Age) sehingga lebih banyak dijaring
kasus Ca Mammae secara dini.
Di negara maju kesadaran
masyarakat
untuk
melakukan
SADARI cukup tinggi, sehingga
kasus baru telah dapat diketahui
secara dini, sementara di Indonesia
lebih kurang 65% datang ke dokter
pada
stadium
lanjut.
Melihat
kecenderungan masih enggannya
para wanita dewasa memeriksakan
diri sebelum muncul gejala kanker
yang lebih kompleks serta masih di
junjung tingginya dogma agama dan
nilai-nilai
budaya
timur
yang
membuat wanita enggan diperiksa
oleh petugas kesehatan laki-laki,
maka kemampuan dan kemauan
wanita dewasa untuk melakukan
deteksi dini Ca Mammae dengan
cara SADARI mutlak diperlukan
(Tambunan, 2003).
Jumlah penderita Ca Mammae
di kota Kediri yang dirawat di
sejumlah Rumah Sakit pada tahun
2005 berdasarkan laporan Yayasan
Kanker Indonesia cabang Kediri
adalah sebanyak 112 orang, jumlah
ini
mengalami
peningkatan
sebanyak 7 % dari tahun 2004 yang
berjumlah 104 penderita. Dari studi
pendahuluan
peneliti
dengan
wawancara pada sepuluh wanita
dewasa penduduk Kota Kediri, dua
diantaranya
mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang
SADARI yang diperolehnya dari
media massa, dan delapan lainnya
hampir tidak mengetahui tentang
SADARI baik cara, manfaat serta
waktu melakukan prosedur SADARI.
Dari studi tersebut juga didapatkan
hasil sementara dari sikapnya,
bahwa mereka cenderung kurang
tanggap melakukan SADARI karena
menganggap hal tersebut kurang
penting. Hal ini bisa terjadi
diakibatkan kurangnya informasi
tentang pentingya SADARI, selain
itu menurut Kardinah
(2007),
minimnya informasi dan upaya
publikasi mengenai antisipasi dini
Ca Mammae membuat penemuan
dan penanganan kanker belum bisa
terkelola dengan baik.
50
Pengaruh Health Education Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dewasa Tentang “
Sadari “ Dalam Upaya Deteksi Dini Ca Mammae di Kediri
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode pre eksperimental one group
pre test post test desaign dengan
tekhnik
sampling
accidental
sampling. Sampel yang diambil pada
penelitian ini adalah wanita dewasa
usia 18 -60 tahun dengan jumlah 99
orang termasuk didalamnya wanita
menopause yang berada di Kota
Kediri dengan mengambil lokasi
Kelurahan
Banaran,Kelurahan
Bandar
Kidul
dan
Kelurahan
Ngadirejo.
Pada penelitian ini peneliti
memberikan Health Education serta
membagikan kuisioner sebelum
dilakukannya Health Education dan
sesudah
dilakukan
Health
Education.Kuisioner sebelum untuk
mengukur tingkat pengetahuan dan
kuisioner sesudah untuk mengukur
adanya peningkatan pengetahuan
setalah
diberikan
health
education.Sedangkan analisis yang
digunakan adalah uji regeresi
dengan
hasil
p
value
=
0,000.Analisis ini untuk mengetahui
adanya pengaruh health education
terhadap sikap dan pengetahuan
wanita dewasa.
HASIL
Berdasarkan hasil analisis
regresi diketahui nilai F sebesar
16,321 dengan nilai P-Value sebesar
0,00 kurang dari nilai α, yang berarti
ada pengaruh health education
terhadap peningkatan pengetahuan
dan sikap wanita dewasa tentang
SADARI dalam upaya deteksi dini
Ca Mammae di Kediri.
Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan ada pengaruh health
education terhadap pengetahuan
dan sikap wanita dewasa tentang
SADARI dalam upaya deteksi dini
Ca Mammae. Penelitian yang
dilakukan oleh Seif (2000) tentang
pengaruh pelatihan pemeriksaan
payudara
sendiri
terhadap
pengetahuan, sikap dan perilaku
pada wanita bekerja di Kairo Mesir
menunjukkan bahwa : The develop
training program of BSE showed an
significant in the form of a
remarkable increase in the level of
knowledge, acquition of ultimate
promotion positive attitude and
conspicuous improvement in the
participants’ professioncy of BSE
practice.
(Pemberian pelatihan tentang
pemeriksaan
payudara
sendiri
(SADARI) memberikan pengaruh
yang
signifikan
terhadap
peningkatan
pengetahuan,
perubahan sikap menjadi lebih
positif dan peningkatan ketrampilan
dan perilaku dalam melakukan
SADARI).
Hampir
sama
dengan
penelitian di atas, peningkatan
pengetahuan dan perubahan sikap
menjadi lebih positif juga ditemukan
dalam penelitian ini, walaupun untuk
perubahan perilaku tidak diteliti.
Pemberian health education akan
memberikan dampak pada beberapa
hal yaitu meningkatnya intensitas
stimulus positif tentang SADARI
pada peserta health education.
Stimulus positif yang diberikan,
sesuai dengan teori pembentukan
perilaku yaitu stimulus – operand –
respond (SOR) akan memberikan
dampak pada munculnya responrespon
positif
baik
berupa
peningkatan pengetahuan maupun
perubahan sikap menjadi lebih
positif.
Dalam penelitian ini juga
ditemukan
adanya
beberapa
fenomena yang perlu dikaji lebih
lanjut yaitu adanya beberapa
peserta health education yang
pengetahuannya meningkat akan
tetapi sikapnya tetap, dan ada
peserta yang pengetahuannya tetap
51
Pengaruh Health Education Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dewasa Tentang “
Sadari “ Dalam Upaya Deteksi Dini Ca Mammae di Kediri
akan tetapi sikapnya berubah
menjadi lebih baik.
Pada
peserta
yang
pengetahuannya meningkat akan
tetapi sikapnya tetap menunjukkan
bahwa perlu dilakukan upaya
lanjutan untuk memotivasi wanita
dewasa dalam melakukan SADARI.
Upaya ini harus dilakukan secara
lebih pribadi misalnya dalam bentuk
konseling. Upaya tindak lanjut ini
juga akan mempengaruhi peserta
yang pengetahuannya tetap akan
tetapi sikapnya lebih baik, sehingga
SADARI yang dilakukan dapat
sesuai dengan tata cara yang
diberikan.
Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa health
education tentang SADARI dapat
meningkatkan pengetahuan dan
sikap peserta dalam melakukan
SADARI akan tetapi perlu dilakukan
upaya tindak lanjut yang bersifat
pendekatan yang lebih pribadi
misalnya melalui konseling. Akan
tetapi kondisi ini tentunya tidak
begitu saja mudah bagi institusi
kesehatan setempat, mengingat
kondisi masyarakat perkotaan yang
memiliki
sedikit
waktu
dan
cenderung memiliki kesibukan yang
cukup tinggi, sehingga kemungkinan
sulit untuk mencari waktu luangnya,
sedangkan jika harus dilakukan door
to door akan banyak menyita waktu
dan biaya. Untuk itu diperlukan
upaya swadaya masyarakat sendiri
tentang Health Education yang
diberikan sehingga penyebarluasan
informasi dapat optimal, sebagai
contoh,
petugas
kesehatan
melakukan kaderisasi pada anggota
kelompok
kerja
(POKJA)
di
kelurahan atau desa tentang Kanker
Payudara (Ca Mammae) dan
SADARI, dan kemudian POKJA
kelurahan atau desa yang sudah
terlatih tersebut dapat secara rutin
melakukan health education tentang
SADARI. Seperti diungkapkan oleh
Sri Indiyastuti (2007) bahwa untuk
mendorong
sebuah
pelayanan
kesehatan publik yang berkualitas,
masyarakat harus memiliki banyak
informasi dan aktif terlibat di
dalamnya sehingga mereka mampu
untuk melakukan pencegahan sejak
dini terhadap timbulnya suatu
penyakit. Adapun untuk petugas
kesehatan
tetap
melakukan
pendampingan dan pemantauan
secara rutin pula kegiatan health
education tersebut. Hal ini seperti
yang diutarakan oleh dr. I Ketut
Subrata
(2008)
Kasubdin
Pemberantasan Penyakit Menular
dan Penyebab Lingkungan (P2MPL)
bahwa kanker payudara merupakan
salah satu program prioritas dalam
pemberantasan
penyakit
yang
program penunjangnya diwujudkan
melalui pelatihan atau training
kepada petugas kesehatan untuk
kemudian di sosialisasikan pada
masyarakat, jadi di sini puskesmas
adalah salah satu ujung tombak dari
penyebarluasan informasi tentang
Ca Mammae dan SADARI.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Health education memberikan
pengaruh pada peningkatan
pengetahuan wanita dewasa
tentang SADARI dalam upaya
deteksi dini Ca. Mammae di
Kediri.
2. Health education memberikan
pengaruh pada perubahan sikap
menjadi lebih positif pada wanita
dewasa tentang SADARI dalam
upaya deteksi dini Ca. Mammae
di Kediri.
3. Health education memberikan
pengaruh pada peningkatan
pengetahuan dan perubahan
sikap menjadi lebih positif pada
52
Pengaruh Health Education Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dewasa Tentang “
Sadari “ Dalam Upaya Deteksi Dini Ca Mammae di Kediri
wanita dewasa tentang SADARI
dalam upaya deteksi dini Ca.
Mammae di Kediri.
DAFTAR PUSTAKA
Andaryono. 2007. Terapi Alternatif
Memperlambat Terapi Medis
Untuk
Pengobatan
Kanker
Payudara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta. EGC
Azwar, Syaifudin. 2005. Sikap Manusia
Teori
dan
Pengukurannya.
Yogyakarta.
Pustaka
Pelajar
[Internet].
Bersumber
dari
<http://www.roche.co.id/bahasa/di
sease_breast_cancer.id.html>
[Diakses tanggal 23 Mei 2008]
Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi
Perkembangan
Edisi
Kedelapan. Jakarta. EGC
Indiyastuti, Sri. 2007. Kanker Payudara.
[Internet].
Bersumber
dari
<http://www.tempointeraktif.com/k
es1.html> [Diakses tanggal 23
Mei 2008]
Kardinah. 2007. Pelibatan Masyarakat
Dalam Deteksi Dini Kanker
Payudara. [Internet]. Bersumber
dari
<http://www.yappika.or.id/kes1.ht
ml> [Diakses tanggal 25 Mei
2008].
Long, BC. 2003. Perawatan Medikal
Bedah.
Bandung.
Yayasan
Alumni Keperawatan Padjajaran
Bandung
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 2. Jakarta.
Media Aesculapius
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2003.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta. Rineka
Cipta
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2003.
Pengantar
Pendidikan
Kesehatan
dan
Perilaku
Kesehatan. Yogyakarta. Rineka
Cipta
Nursalam dan Pariani, Siti. 2003.
Pendekatan Praktis Metodologi
Riset Keperawatan. Jakarta.
EGC
Otto,
Shirley. 2005. Buku Saku
Keperawatan Onkologi. Jakarta.
EGC
Reksoprodjo. 2001. Kumpulan Kuliah
Bedah. Jakarta. Bina Aksara
Jakarta
Sarwono, Y. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif
dan
Kualitatif.
Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
Suddarth, Brunner. 2003. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah
Edisi Kedelapan. Jakarta. EGC
Suliha,
Uha.
2003.
Pendidikan
Kesehatan Dalam Keperawatan.
Jakarta. EGC
Tambunan. 2003. Diagnosis dan
Tatalaksana
Sepuluh Jenis
Kanker di Indonesia. Jakarta.
EGC
_________. 2005. Sambutan Menteri
Kesehatan RI Pada Acara
Peluncuran
Unit
Mobil
Mammografi.
[Internet].
Bersumber
dari
<http://www.pitapink.com/id/berita
_detail.php.id=11>
[Diakses
tanggal 23 Mei 2008]
____________. 2008. Ibu Negara
Canangkan Program Nasional
Deteksi Dini Kanker Payudara.
[Internet].
Bersumber
dari
<http://www.yappika.or.id/kes1.ht
ml> [Diakses tanggal 24 Mei
2008]
____________.
2008.
Program
Nasional Deteksi Dini Kanker
53
Pengaruh Health Education Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dewasa Tentang “
Sadari “ Dalam Upaya Deteksi Dini Ca Mammae di Kediri
Dicanangkan.
[Internet].
Bersumber
dari
<http://www.sinarharapan.co.id/ipt
ek/kesehatan/2003/043/kesl.html>
Diakses tanggal 24 Mei 2008]
____________. 2008. White Hat Life.
[Internet].
Bersumber
dari
<http://kokodi.blog.frienster.com/2
008/02.html> [Diakses tanggal 24
Mei 2008]
54
Download