Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013 - PSKB

advertisement
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN
IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG
TAHUN 2013
Susmita
Dosen Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada
ABSTRAK
ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,
bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi
bila mungkin sampai 6 bulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan status pekerjaan ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Puskesmas 7 Ulu Palembang tahun 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian semua
ibu yang mempunyai bayi dan sample yang akan diteliti pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi yang berumur
6-12 bulan dan ibu yang berkunjung ke Puskesmas 7 Ulu Palembang, dengan sampel penelitian sebanyak 34 responden yang
diambil dengan teknik accidental sampling. Data diolah secara analisis univariat dan bivariat dengan program SPSS.
Berdasarkan hasil bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square dengan program SPSS didapatkan pada variabel
pengetahuan p value 0,016 <  (0,05), ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif.
Pada variabel pekerjaan p value 0.017 <  (0,05), ada hubungan signifikan antara pekerjaan dengan pemberian ASI
Eksklusif.
Kesimpulan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
Eskklusif pada bayi di Puskesmas 7 Ulu Palembang.
Kata Kunci : Pengetahuan dan Pekerjaan.
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan penelitian World Health
Organization
(WHO)
dienam
negara
berkembang, risiko kematian bayi antara usia
9-12 bulan meningkat 40% pada bayi yang
tidak diberi ASI. Pada bayi berusia di bawah
dua bulan, angka kematian ini meningkat
menjadi 480%.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia
pada 1997 dan 2002 menunjukkan pemberian
ASI eksklusif selama enam bulan menurun
dari 42,2 persen menjadi 39,5 persen,
sedangkan
penggunaan
susu
formula
meningkat tiga kali lipat dari 10,8 persen
menjadi 32,5 persen. UNICEF menjelaskan
bahwa ketidaktahuan ibu tentang pentingnya
ASI, cara menyusui dengan benar, serta
pemasaran yang dilancarkan secara agresif
oleh para produsen susu formula merupakan
faktor penghambat terbentuknya kesadaran
orang tua dalam memberikan ASI eksklusif
(SDKI, 2002).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota
Palembang jumlah bayi pada tahun 2010
berjumlah 32.886 bayi dan yang mendapat ASI
Eksklusif sebanyak 27.760 bayi atau sebesar
84 %, tahun 2011 mencapai 30.817 bayi dan
yang mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak
23.286 bayi atau sebesar
75 %, dan tahun
2012 mencapai 12.672 bayi yang mendapatkan
ASI Eksklusif sebanyak 10.144 bayi atau
sebesar 80 % ( Dinas Kesehatan Kota
Palembang, 2010).
Untuk Puskesmas 7 Ulu Palembang,
bayi yang mendapat ASI Eksklusif yang
diketahui jumlah bayi pada tahun 2010
mencapai 776 bayi dan bayi yang mendapat
ASI Eksklusif 474 bayi atau 61%, pada tahun
2011 jumlah bayi mencapai 778 bayi dan bayi
yang mendapat ASI Eksklusif 655 bayi atau
84%, dan pada tahun 2012 jumlah bayi
mencapai 695 bayi dan bayi yang mendapat
ASI Eksklusif sebanyak 419 bayi atau 60%
(Puskesmas 7 Ulu Palembang).
Berdasarkan uraian diatas penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan
Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI
Eksklusif Di Puskesmas 7 Ulu Palembang
Tahun 2013”.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dan status pekerjaan ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2013 ?
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif…………….….Susmita
269
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pengetahuan dan status pekerjaan
ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di
Puskesmas 7 Ulu Palembang Tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk
mengetahui
frekuensi
tingkat
pengetahuan ibu tentang pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu Palembang
Tahun 2013.
2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi status
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu Palembang
Tahun 2013.
3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu Palembang
Tahun 2013.
4. Untuk mengetahui hubungan antara status
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu Palembang
Tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
menambah pengetahuan dan menjadi sumber
informasi bagi masyarakat sehingga masyarakat
dapat mengubah perilaku hidup dalam menuju
kehidupan masyarakat yang sehat.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah
penelitian kuantitatif yang bersifat survey
analitik dengan menggunakan metode cross
sectional,
dimana
variabel
independen
(pengetahuan dan pekerjaan) dan variabel
dependen
(pemberian
ASI
Eksklusif)
dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
2.2. Populasi dan Sampel
2.2.1. Populasi
Populasi yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah semua ibu yang
mempunyai bayi di Puskesmas 7 Ulu
Palembang pada bulan Januari sampai Mei
tahun 2013.
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota
Palembang pada tahun 2013 populasi dalam
penelitian ini mencapai angka 504 bayi.
2.2.2. Sampel
Sampel yang akan diteliti pada penelitian
ini adalah ibu yang mempunyai bayi yang
berumur 6-12 bulan dari bulan Januari
sampai Mei 2013
Pengambilan sampel menggunakan
metode accidental sampling menurut
Roscoe dalam Sugiono (2005). Sample
untuk suatu penelitian sederhana dapat
mencukupi bila jumlah minimal mencapai
30 sampel. Jumlah sampel yang digunakan
peneliti sebanyak 34 sampel.
2.3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskemas 7 Ulu
Palembang, Penelitian ini dilaksanakan mulai
Mei- Juni 2013.
2.4 Pengumpulan Data
2.4.1. Sumber Data
1.
Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari
hasil wawancara dan kuesioner
yang meliputi
pemberian ASI Eksklusif, pengetahuan,
dan
pekerjaan.
2.
Data Sekunder
Sebelum melaksanakan pengumpulan data
primer peneliti melaksanakan pengumpulan data
sekunder di Puskesmas 7 Ulu Palembang meliputi
data ibu yang mempunyai bayi 6-12 bulan serta
data lainnya yang dikumpulkan dengan melihat
formulir pencatatan dan pelaporan di Puskesmas 7
Ulu Palembang.
2.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan teknik
tanya jawab tertulis dengan jawaban telah tersedia
dalam bentuk pilihan.
2.5. Pengolahan Data
2.5.1 Editing, yaitu meneliti setiap lembar jawaban
dari kuesioner, apakah jawaban pada kuesioner
sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.
a. Lengkap
: Semua pertanyaan sudah berisi
jawaban
b. Jelas
: Jawaban apakah tulisannya
cukup jelas
c. Relevan : Jawaban yang ditulis apakah relevan
dengan pertanyaan
d. Konsisten
: Apakah antara beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan isi jawaban
konsisten.
2.5.2 Coding, merupakan proses dimana
pertanyaan yang telah dijawab diklasifikasikan
menurut jenis dan macamnya sehingga bentuknya
menjadi lebih ringkas, untuk memudahkan dalam
menganalisa data mentah yang telah di edit terlebih
dahulu.
2.5.3 Tabulating, yaitu proses pemasukan data
yang telah diberi kode ke dalam bentuk tabel
distribusi dan frekuensi.
2.5.4 Cleaning, yaitu suatu proses pengecekan
ulang dan pembersihan data dari kesalahan.
2.6 Analisa Data
2.6.1 Analisa Univariat
Menginterprestasikan tabel distribusi untuk
mengetahui gambaran masing-masing variabel
yang diteliti.
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif…………….….Susmita
270
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013
2.6.2. Analisa Bivariat
Analisa ini digunakan untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
dan bagaimana maknanya. Karena kedua variabel
bersifat kategori maka uji analisa yang digunakan
adalah Chi square dengan program SPSS.
Rumus :
x2 =
(O  E ) 2
 E
Keterangan :
2
x
= Chi square
O
= Frekuensi observasi ( frekuensi
yang berasal dari pengamatan)
E
= Frekuensi harapan ( frekuensi yang
dibuat secara teoritis) dengan degree of freedom
(df) = (b-1) (k-1)
b
= Jumlah baris dari tabel
k
= Jumlah kolom dari tabel
Kriteria Uji :
HO ditolak bila, x2 hitung ≥ x2
tabel
Ho diterima bila, x2 hitung ≤ x2
tabel
3. HASIL PENELITIAN
3.1 Analisa Univariat
1 . Tingkat Pengetahuan Ibu di Puskesmas
7 Ulu
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Ibu di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2013
No.
Pengetahuan
n
%
1.
2.
Baik
17
50
Kurang
17
50
Jumlah
34
100
Berdasarkan Tabel 5.3 diatas dapat dilihat
bahwa ibu yang mempunyai bayi dengan tingkat
pengetahuan baik di Puskesmas 7 Ulu Tahun 2013
sebanyak 50% (17 responden) dan tingkat
pengetahuan yang kurang sebanyak 50% (17
responden).
Dari hasil analisis univariat didapatkan
distribusi frekuensi menurut pengetahuan ibu untuk
kategori yang berpengetahuan baik sebesar 50%
dari 17 ibu, sedangkan ibu yang berpengetahuan
kurang sebesar 50% dari 17 ibu.
2. Status Pekerjaan Ibu di Puskesmas 7 Ulu
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Status Pekerjaan Ibudi Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2013
No.
1.
2.
Status
Pekerjaan
N
%
Tidak Bekerja
Bekerja
Jumlah
22
12
34
64,7
35,3
100
Berdasarkan Tabel 5.4 diatas dapat dilihat
bahwa ibu yang mempunyai bayi di Puskesmas 7
Ulu Tahun 2013 yang tidak bekerja sebanyak
64,7% (22 responden) dan yang bekerja sebanyak
35,3% (12 responden).
Dari hasil analisis univariat didapatkan
distribusi frekuensi menurut status pekerjaan ibu
untuk kategori yang ibu yang tidak bekerja sebesar
64,7% dari 22 ibu, sedangkan ibu yang bekerja
sebesar 35,3% dari 12 ibu
3. Pemberian ASI Eksklusif
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2013
No.
Pemberian
N
%
ASI
1.
Eksklusif
16
47,1
2.
Tidak Eksklusif
18
52,9
Jumlah
34
100
Berdasarkan Tabel 5.5 diatas dapat dilihat
bahwa ibu yang mempunyai bayi di Puskesmas 7
Ulu Tahun 2013 yang memberikan ASI Eksklusif
sebanyak 47,1% (16 responden) dan yang tidak
memberikan ASI Eksklusif sebanyak 52,9% (18
responden).
Dari hasil analisis univariat didapatkan
distribusi frekuensi menurut pemberian ASI
Eksklusif untuk kategori yang ibu yang
memberikan ASI Eksklusif sebesar 47,1% dari 16
ibu, sedangkan ibu yang tidak memberikan ASI
Eksklusif sebesar 52,9% dari 18 ibu.
3.2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Tingkat Pengetahun Ibu Dengan
Pemberian ASI Eksklusif
Tabel 5.6
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan
Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2010
ASI
Pengetahuan
Eksklusif
Baik
Kurang
Jumlah
N
12
4
16
%
70,6
23,5
47,1
Non
Eksklusif
n
%
5
29,4
13
76,5
18
52,9
Total
N
17
17
34
%
100
100
100
p
value
0,016
Berdasarkan Tabel 5.6 diatas dapat dilihat
bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif, didapatkan dari
17 responden yang berpengetahuan baik sebanyak
12 yang memberikan ASI Eksklusif dan 5 tidak
memberikan ASI Ekskusif dan dari 17 responden
yang berpengetahuan kurang sebanyak 4 yang
memberikan ASI Eksklusif dan 13 diantaranya
tidak memberikan ASI Eksklusif.
Dari hasil analisis bivariat didapatkan p
value 0,016 <  (0,05) menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Puskesmas 7
Ulu Palembang Tahun 2010.
Hasil dari analisa bivariat, proporsi responden
dengan berpengetahuan baik sebanyak 5 responden
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif…………….….Susmita
271
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013
atau 29,4% yang tidak memberikan ASI Eksklusif
sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang lebih
besar yaitu sebanyak 13 responden atau 76,5%
yang tidak memberikan ASI Eksklusif.
Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
ibu dengan pemberian ASI Eksklusif dimana p
value 0,016 <  (0,05).
b. Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan
Pemberian ASI Eksklusif
Tabel 5.7
Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan
Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2010
ASI
Eksklusif
Pekerjaan
Tidak
Bekerja
Bekerja
Jumlah
Total
Non Eksklusif
n
%
n
%
n
%
15
68,
7
31,8
22
100
8,3
47,
11
18
91,7
52,9
12
34
100
100
2
1
16
1
Berdasarkan Tabel 5.7 diatas dapat dilihat
bahwa hubungan status pekerjaan ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif, didapatkan dari 22
responden yang tidak bekerja yaitu 15 responden
yang memberikan ASI Eksklusif dan 7 diantaranya
tidak memberikan ASI Eksklusif dan dari 12
responden yang bekerja hanya 1 yang memberikan
ASI Eksklusif dan 11 diantaranya tidak
memberikan ASI Eksklusif.
Dari hasil analisis bivariat didapatkan p value
0,003 <  (0,05) menunjukkan bahwa ada
hubungan antara status pekerjaan ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2010.
Hasil dari analisis bivariat, proporsi responden
dengan ibu yang tidak bekerja lebih besar yaitu 15
responden atau 68,2% yang memberikan ASI
Eksklusif dibandingkan ibu yang bekerja lebih
kecil yaitu 1 responden atau 8,3% yang
memberikan ASI Eksklusif.
Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara status
pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif dimana
p value 0,003 <  (0,05).
3.3 Pembahasan
1. Pengetahuan ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif
Dari hasil analisis univariat didapatkan
distribusi frekuensi menurut pengetahuan ibu untuk
kategori yang berpengetahuan baik dengan
pemberian ASI Eksklusif sebesar 70,6% dari 17 ibu,
sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang sebesar
76,5% dari 17 ibu yang tidak memberikan ASI
Eksklusif.
Hasil dari analisa bivariat, proporsi responden
dengan berpengetahuan baik sebanyak 5 responden
atau 29,4% yang tidak memberikan ASI Eksklusif
sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang lebih
besar yaitu sebanyak 13 responden atau 76,5% yang
tidak memberikan ASI Eksklusif.
Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
ibu dengan pemberian ASI Eksklusif dimana p
value 0,016 <  (0,05), artinya ibu yang
pengetahuannya
baik
mempunyai
peluang
memberikan ASI Eksklusif 7,8 kali dibandingkan
dengan ibu yang pengetahuannya kurang baik.
Menurut
Notoatmodjo
(2007)
yang
menyatakan pengetahuan merupakan hasil tahu dan
ini
terjadi
setelah
seseorang
melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu dan
merupakan dominan yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang. Apabila suatu
p
value tindakan didasari oleh pengetahuan maka perilaku
tersebut akan bersifat lebih lama, sebaliknya
apabila perilaku tersebut tidak didasari oleh
0,0 pengetahuan maka perilaku tidak akan berlangsung
03
lama. Hasil penelitian membuktikannya, ibu yang
pengetahuannya
baik
mengetahui
manfaat
memberikan ASI Eksklusif untuk bayi dan ibu,
mengetahui lama pemberian ASI, mengetahui ASI
Eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa
makanan / minuman lain dan mengetahui
kandungan yang terdapat dalam ASI, lebih banyak
yang memberikan ASI Eksklusif (70,6%)
dibanding yang pengetahuannya kurang baik
(23,5%).
Hal ini sesuai dengan penelitian Yuliandarin
(2009) pada bayi di Puskesmas Kota Baru Bekasi
Barat, bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif. Ibu yang
berpengetahuan baik sebesar 35 responden atau
35,4% dan pengetahuan kurang 8 responden atau
9,1%.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah
peneliti lakukan serta dengan membandingkan
dengan berbagai macam teori atau penelitianpenelitian terdahulu makan peneliti berpendapat
bahwa dari 34 responden terdapat 12 responden
atau 70,6% yang berpengetahuan baik dan
memberikan ASI Eksklusif, hal tersebut karena ibu
mengetahui manfaat ASI Eksklusif, sehingga ibu
memberikan ASI Eksklusif, dan terdapat 5
responden atau 29,4% yang berpengetahuan baik
dan tidak memberikan ASI Ekskluisf disebabkan
karena putting susu ibu tidak menonjol atau
mendatar, bayi enggan menyusui dan kurangnya
produksi ASI. Terdapat 4 responden atau 23,5%
yang berpengetahuan kurang dan memberikan ASI
Eksklusif, hal tersebut dikarenakan dukungan
suami dan keluarga dan terdapat 13 responden atau
76,5% yang berpengetahuan kurang dan tidak
memberikan ASI Eksklusif, hal tersebut
dikarenakan ibu tidak tahu manfaat ASI Eksklusif.
2.Pekerjaan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
Dari hasil analisis univariat didapatkan
distribusi frekuensi menurut status pekerjaan ibu
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif…………….….Susmita
272
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013
untuk kategori yang ibu yang tidak bekerja dengan
pemberian ASI Eksklusif sebesar 68,2% dari 15
ibu, sedangkan ibu yang bekerja sebesar 91,7%
dari 11 ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif.
Hasil dari analisis bivariat, proporsi responden
dengan ibu yang tidak bekerja sebanyak 15
responden atau 68,2% yang memberikan ASI
Eksklusif dibandingkan ibu yang bekerja yaitu 11
responden atau 91,7% yang tidak memberikan ASI
Eksklusif.
Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara status
pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif dimana
p value 0,003 <  (0,05).
Pekerjaan ibu berhubungan dengan pemberian
ASI Eksklusif, dimana ibu yang tidak bekerja
berpeluang untuk memberikan ASI Eksklusif 23,5
kali dibanding ibu yang bekerja. Bagi ibu rumah
tangga dan ibu yang bekerja dirumah sendiri
menyusui tidak terjadwal bukan merupakan beban
atau masalah, akan tetapi bagi ibu yang bekerja
diluar rumah dan harus meninggalkan anaknya
lebih dari 7 jam menyusui bukanlah hal yang
mudah (Krisnadi, 1993). Oleh sebab itu, agar ibu
bekerja tetap bisa memberi ASI Eksklusif, tempat
kerja harus menyediakan waktu dan tempat untuk
memerah ASI serta tempat untuk menyimpannya
sehingga ASI tidak rusak.
Menurut Notoatmodjo (2003), pekerjaan
merupakan suatu kegiatan atau aktivitas seseorang
untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian ini
bahwa proporsi ibu yang tidak bekerja lebih banyak
yang memberikan ASI Eksklusif (68,2%) dari ibu
yang bekerja (8,3%). Hasil ini sesuai dengan hasil
penelitian Mitra (2003) yang menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna atas status
pekerjaan ibu dengan kelangsungan pemberian ASI
Eksklusif
(p = 0,0283).
Kristina (2001) menyebutkan ibu yang
mempunyai kegiatan rumah tangga memiliki
kemungkinan pemberian ASI Eksklusif 1,339 kali
lebih besar dibanding dengan ibu yang mempunyai
kegiatan utama bekerja di luar rumah.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah
peneliti lakukan serta dengan membandingkan
dengan berbagai macam teori atau penelitianpenelitian terdahulu maka peneliti berpendapat
bahwa dari 34 responden terdapat 15 responden
atau 68,2% yang tidak bekerja dan memberikan
ASI Eksklusif, hal tersebut dikarenakan ibu lebih
sering berada dirumah sehingga untuk memberikan
ASI Eksklusif lebih sering dan tidak terjadwal dan
dari 7 responden atau 31,8% ibu tidak bekerja dan
tidak memberikan ASI Eksklusif, hal tersebut dapat
terjadi dikarenakan produksi ASI tidak mencukupi
kebutuhan bayi sehingga ibu memberikan susu
formula sebelum usia 6 bulan. Terdapat 1
responden atau 8,3% ibu yang bekerja dan
memberikan ASI Eksklusif, hal tersebut
dikarenakan ibu mengetahui manfaat ASI
Eksklusif, walaupun ibu bekerja tetap memberikan
ASI Eksklusif pada bayinya dengan cara memompa
ASI dan 11 responden atau 91,7% ibu yang bekerja
tidak memberikan ASI Eksklusif, hal tersebut
dikarenakan ibu terlalu sibuk sehingga waktu ibu
untuk memberikan ASI Eksklusif kurang dari usia
6 bulan.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
di Puskesmas 7 Ulu Palembang Tahun 2010 dapat
disimpulkan bahwa :
a. Tingkat pengetahuan ibu yang berkunjung ke
Puskesmas 7 Ulu Tahun 2010 adalah 50% (17
responden) berpengetahuan baik dan tingkat
pengetahuan yang kurang adalah 50% (17
responden).
b. Jumlah ibu yang berkunjung ke Puskesmas 7
Ulu Tahun 2010 yang tidak bekerja adalah
64,7% (22 responden) dan yang bekerja adalah
35,3% (12 responden).
c. Jumlah ibu yang berkunjung ke Puskesmas 7
Ulu Tahun 2010 yang memberikan ASI
Eksklusif adalah 47,1% (16 responden) dan
yang tidak memberikan ASI Eksklusif adalah
52,9% (18 responden).
d. Dari analisis bivariat didapatkan p value 0,016
<  (0,05) menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan dengan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2010.
e. Dari analisis bivariat didapatkan p value 0,003
<  (0,05) menunjukkan bahwa ada hubungan
antara status pekerjaan dengan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2010.
4.2 Saran
1. Bagi Puskesmas 7 Ulu
Kepada Puskesmas 7 Ulu diharapkan
mampu memberikan informasi kepada seluruh ibu
yang berkunjung mengenai manfaat ASI Eksklusif,
cara menyusui yang benar, cara memompa ASI
bagi ibu yang bekerja dan cara penyimpanan ASI
yang benar sehingga pemberian ASI Eksklusif di
Puskesmas 7 Ulu dapat meningkat. Informasi yang
disampaikan berupa penyuluhan pada ibu yang
berkunjung melalui media komunikasi langsung (
saat ibu berkunjung ke Puskesmas), atau dengan
bantuan seperti selebaran dan lain sebagainya.
2. Bagi Masyarakat
Kepada tokoh masyarakat dan para kader
kesehatan agar dapat menggalakkan penyebaran
informasi mengenai ASI Eksklusif sebagai wujud
kepedulian dan partisipasi dalam menurunkan
kesakitan dan kematian bayi.
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif…………….….Susmita
273
Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013
Prasetyono,
DAFTAR PUSTAKA
Akbid Abdurahman Palembang. (2010). Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah T.A.
2010-2011. Akbid Abdurahman :
Palembang.
BPS Provinsi Sumatera Selatan. Sumatera Selatan
Dalam Angka 2009. Diterbitkan: CV.
Rambang.
D.S. (2009). Buku Pintar ASI
Eksklusif. Diterbitkan: DIVA Press.
Yogyakarta.
Puskesmas 7 Ulu. (2009). Profil Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2009. Palembang :
Indonesia.
Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI
Eksklusif. Pustaka Bunda. Jakarta.
Roesli, U. (2009). Mengenal ASI Eksklusif. Trubus
Badan Pusat Statistik, (2008). Profil Kesehatan Ibu
dan Anak. Diterbitkan: CV.Nario
Sari. Jakarta.
Agriwidya. Jakarta.
Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa
Bahiyatun, (2009). Asuhan
Normal. EGC. Jakarta.
Damayanti,
Kebidanan
Nifas
Nifas. Salemba Medika. Jakarta.
Ika. (2004). Hubungan antara
pendidikan dan penngetahuan ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif di
Puskesmas 7 Ulu Palembang.
Universitas Kader Bangsa Palembang.
Dinas Kesehatan Kota Palembang. (2009). Profil
Kesehatan Kota Palembang tahun
2009. Palembang : Indonesia.
Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar A
suhan
Kebidanan pada Ibu Nifas. CV Andi.
Yogyakarta.
Yuliandarin, Eka Mutia. (2009). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemberia ASI
Eksklusif. Perpustakaan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Susanto, C.E. http://batavise.co.id/ tanggal 08-042010.
http://www.korantempo.com/ tanggal 16-04-2010.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta.
Rineka
Cipta.
Notoatmodjo,
S.
(2007).
Masyarakat.
PT
Ilmu
Kesehatan
Rineka
Cipta.
Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian
Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Jakarta.p
Novianti, R. (2009). Menyusui Itu Indah. Octopus.
Yogyakarta.
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif…………….….Susmita
274
Download