1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Self Awareness merupakan perhatian terhadap diri sendiri, pengetahuan tentang apa yang dilakukan diri sendiri, dan pemahaman tentang lingkungan sekitar. Self awareness juga merupakan kesadaran diri sebagai masyarakat, warga negara, bagian dari lingkunganya, menjadikan kekurangan dan kelebihan modal untuk meningkatkan diri sebagai pribadi yang bermanfaat baik dirinya sendiri maupun lingkungan. Self awareness bukan perhatian yang dikuasai oleh emosi, bereaksi secara berlebihan dan melebih-lebihkan apa yang diketahui. Self awareness lebih merupakan sifat netral yang mempertahankan refleksi diri dalam emosi. Kesadaran terhadap emosi adalah kemampuan emosional dasar yang melandasi terbentuknya kemampuan lain, seperti pengendalian diri terhadap emosi. Self awareness dapat membantu siswa mengetahui nilai, tujuan, kekurangan dan kelebihan yang dimiliki siswa tersebut. Self awareness juga dapat membantu siswa membuat pilihan yang tepat, membuat proses belajar siswa menjadi lebih baik dan bagaimana siswa dapat menerapkan aplikasi tersebut lebih efektif. Oleh karena itu, self awareness diperlukan kemampuan untuk mengubah informasi menjadi nilai-nilai dan di aplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Siswa yang memiliki self awareness akan menerima 1 kemampuanya, kekurangan dan kelebihanya sendiri. Deskripsi Self Awareness.., Salis Daliana, FKIP, UMP, 2016 2 Di dalam dunia pendidikan, siswa diharapkan sudah mengetahui tentang apa yang mampu dilakukan. Siswa terkadang kurang tepat dalam memilih keputusan yang sebenarnya cocok untuk dirinya, seperti siswa yang memilih sekolah yang sama dengan teman dekatnya, siswa yang memilih ekstrakulikuler yang menurutnya terdapat banyak teman di ekstrakulikuler tersebut, siswa SMA yang pindah jenjang karena merasa tidak cocok dengan jenjang yang sebelumnya dipilih, siswa yang percaya diri tidak belajar pada saat akan menghadapi ulangan karena mengetahui temannya tidak belajar sedangkan temanya merupakan salah satu siswa yang cerdas tanpa belajar, dan siswa yang lebih memilih jawaban teman dari pada jawaban sendiri pada saat mengerjakan ulangan. Siswa yang tidak memiliki self awareness akan kesulitan untuk memutuskan sesuatu yang sesuai dengan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa self awareness sangat diperlukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sehingga siswa tidak salah dalam memutuskan tindakan termasuk dalam pelajaran matematika. Kemampuan yang perlu diperhatikan di samping kemampuan afektif adalah kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif yang penting dalam pembelajaran adalah kemampuan penalaran matematis, karena penalaran dapat mengembangkan pemikiran dan menimbulkan kedisiplinan intelektual. Penalaran adalah kemampuan berfikir logis dan kemampuan generalisasi yang ditimbulkan karena ada hubungan dari sebab dan akibat. Salah satu tujuan matematika adalah siswa dapat berfikir secara nalar. Proses bernalar juga Deskripsi Self Awareness.., Salis Daliana, FKIP, UMP, 2016 3 dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memecahkan masalah. Jika menghadapi masalah tidak menggunakan penalaran, maka besar kemungkinan dapat terjadi kekeliruan dalam pengambilan keputusan. Dasar diri siswa telah memiliki kemampuan penalaran, namun kemampuan penalaran masing-masing siswa berbeda. Dalam proses penalaran memiliki karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran yang digunakan untuk memecahkan masalah pada mata pelajaran tertentu. Kesimpulan yang ditarik dalam proses penalaran merupakan suatu pengetahuan. Penalaran diperlukan siswa dalam memecahkan masalah dalam setiap bidang pelajaran. Jika siswa tidak menggunakan penalaran, maka siswa akan kesulitan menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini, kemampuan penalaran yang dimaksud adalah kemampuan penalaran matematis. Penalaran matematis diperlukan untuk menentukan pernyataan dan membangun pernyataan matematika. Kemampuan penalaran matematis merupakan kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa, khususnya siswa SMP. Kemampuan penalaran berperan dalam penguasaan daya tangkap siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru. Kemampuan penalaran matematis merupakan kemampuan dasar dari kemampuan lain yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan matematika. Kemampuan penalaran matematis siswa harus dikembangkan sejak dini agar siswa terbiasa memecahkan persoalan dengan menggunakan kemampuan penalaran matematis. Jika kemampuan penalaran Deskripsi Self Awareness.., Salis Daliana, FKIP, UMP, 2016 4 matematis tidak dikembangkan sejak dini, akan menghambat siswa dalam menyelesaikan soal-soal dalam matematika. Matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan idea, proses dan penalaran. Materi matematika dan penalaran merupakan dua hal yang saling berdampingan. Matematika dapat di pahami melalui penalaran. Bernalar dapat membantu siswa berfikir lurus, tepat dan teratur khususnya dalam memecahkan persoalan matematika. Matematika membutuhkan kemampuan penalaran, hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Titik (2013) yang menyebutkan bahwa siswa yang berprestasi rendah kurang mampu melakukan penalaran matematis. Siswa sering keliru dalam menentukan pola penyelesaian masalah. Kemampun siswa sebatas pada materi yang sederhana. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran matematis diperlukan agar siswa tidak hanya menguasai materi-materi yang sederhana, namun dapat menguasai materimateri yang membutuhkan pemahaman. SMP Muhammadiyah Sokaraja merupakan salah satu SMP yang terletak di Jalan Karangbangkang no. 27 Kabupaten Banyumas, Sokaraja. Sekolah tersebut mempunyai panti asuhan. Panti asuhan tersebut dikelola oleh Kepala Sekolah dan beberapa anggota yayasan lainya. Kemudian sekolah juga memiliki 12 ruang kelas yang masing-masing tingkatan memiliki 4 kelas. Sekolah tersebut memiliki 25 guru yang terdiri dari 5 guru PNS dan 20 guru honorer. Siswa SMP Muhammadiyah Sokaraja sebagian besar tinggal di perkotaan. Pekerjaan orang tua sebagian besar adalah wiraswasta dan Deskripsi Self Awareness.., Salis Daliana, FKIP, UMP, 2016 5 pendidikan orang tua siswa sebagian besar adalah SMK, hanya beberapa orang tua siswa yang memiliki pendidikan sampai SI. Siswa SMP Muhammadiyah Sokaraja kurang memiliki perhatian dari orang tua karena rata-rata orang tua siswa sibuk dengan usahanya yang berwiraswasta. Orang tua siswa juga banyak yang kurang berpengalaman dengan perkembangan pendidikan dan pergaulan anak. Orang tua siswa hanya memberikan kepercayaan sepenuhnya dan motivasi kepada siswa untuk mengatur sendiri tentang waktu belajar dan bermain. Kepercayaan dan motivasi yang diberikan oleh orang tua menjadi semangat bagi siswa untuk lebih rajin dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi memberikan kesadaraan bagi dirinya sendiri agar dapat belajar lebih keras. Kesadaran diri ini yang menjadi dasar agar siswa mampu belajar dengan benar. Siswa SMP Muhammadiyah Sokaraja juga diberikan kepercayaan untuk memilih lingkungan pergaulan yang baik. Kepercayaan tersebut yang menjadikan siswa juga memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan orang tua agar dapat memilih lingkungan pergaulan yang baik. Lingkungan pergaulan yang berkembang saat ini membuat siswa harus dapat membedakan pergaulan yang baik dan pergaulan yang tidak baik agar tidak salah dalam bergaul. Siswa SMP Muhammadiyah menggunakan penalaranya untuk dapat memilih pergaulan yang baik untuk dirinya sendiri, agar siswa tidak salah dalam memilih lingkungan pergaulan. Hal ini yang mengharuskan siswa untuk memiliki penalaran yang baik. Seorang guru harus mengetahui faktor-faktor Deskripsi Self Awareness.., Salis Daliana, FKIP, UMP, 2016 6 penyebab yang terjadi pada perkembangan diri siswa. Salah satu faktor tersebut adalah self awareness dan kemampuan penalaran matematis siswa. Berdasarkan uraian di atas perlu peneliti bermaksud akan menggambarkan bagaimana self awareness pada siswa dan kemampuan penalaran matematis dari siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Sokaraja. B. Pertanyaan Penelitian/Fokus Penelitian Agar penelitian ini terarah dan tidak terlalu luas jangkauanya, penelitian ini terbatas hanya pada : 1. Bagaimana gambaran self awareness siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Sokaraja ? 2. Bagaimana gambaran kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Sokaraja ? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Gambaran self awareness siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Sokaraja. 2. Gambaran kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Sokaraja. Deskripsi Self Awareness.., Salis Daliana, FKIP, UMP, 2016 7 D. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan guru tentang self awareness dan kemampuan penalaran matematis siswa sehingga guru dapat menggunakan strategi yang tepat dalam KBM. 2. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dapak positif bagi sekolah yang diteliti sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah untuk melakukan kebijakan meningkatkan kemampuan dalam belajar matematika siswa SMP. 3. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Deskripsi Self Awareness.., Salis Daliana, FKIP, UMP, 2016