BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penilitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gemolong Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Kode Pos 57283. Alasan dipilihnya SMA Negeri 1 Gemolong karena lokasi yang mudah dijangkau oleh peneliti sehingga lebih efesien dalam mendapatkan data. 1) SMA Negeri 1 Gemolong belum pernah dijadikan tempat penelitian tentang nirmana 2 dimensi sehingga hasil penelitian nanti diharapkan dapat memberi masukan yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran Seni Budaya. 2) Pada tahun pelajaran sebelumnya dalam penyampaian materi pembelajaran Seni Budaya khususnya nirmana 2 dimensi belum menggunakan metode drill (latihan). 3) Penelitian memilih kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah muerid sebanyak 30 siswa. Alasan penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X IPS 2 adalah karena hasil belajar siswa dalam nirmana 2 dimensi dinilai masih rendah. Banyak nilai yang belum memenuhi standar KKM dan perlu diadakan perbaikan dengan metode drill agar hasil belajar siswa meningkat. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung mulai dari bulan November sampai Desember 2015. A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gemolong tahun ajaran 2015/2016. Siswa kelas X IPS 2 di sekolah tersebut 30 31 terdapat 30 orang yang terdiri 6 laki-laki dan 24 perempuan. Alasan penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X IPS 2 adalah karena kemampuan siswa dan dinilainya masih rendah bila dibanding dengan kelas X yang lain. B. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut tim pelatih proyek PGSM, “ PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalah. Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Informan atau nara sumber, yaitu Bapak Warsito, S.Pd sebagai guru mata pelajaran seni budaya (seni rupa) SMA Negeri 1 Gemolong. 2. Peristiwa, yaitu proses pembelajaran nirmana 2 dimensi dengan menerapkan metode drill yang diterapkan dalam pembelajaran seni budaya. 3. Dokumen dan arsip, yaitu informan tertulis berupa silabus, hasil kerja siswa, daftar nilai siswa dan buku pelajaran seni budaya. 4. Hasil tes keterampilan siswa yaitu karya nirmana 2 dimensi, observasi atau pengamatan, dan dokumentasi. 32 C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Observasi Metode observasi adalah metode pengambilan data dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis dengan disertai pencatanpencatatan terhadap keadaan atau perilaku subjek sasaran (Margono, 2010:158). Observasi dilakukan untuk mengetahui fenomena dalam pembelajaran seni rupa khususnya nirmana 2 dimensi pada siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Gemolong. Pengamatan dilakukan sebelum, selama dan sesudah siklus penelitian berlangsung. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi partisipan artinya peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran (tindakan). Hal-hal yang diamati meliputi : proses pembelajaran / KBM di kelas, kemampuan siswa membuat tugas nirmana 2 dimensi, kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana pembelajaran, metode pembelajaran guru dalam men yampaikan materi sebelum menggunakan metode drill dan reaksi siswa terhadap tindakan. 2. Wawancara Wawancara yaitu pertanyaan-pertanyaan mengumpulkan pada subyek informasi penelitian dengan (Margono, memberikan 2010:165). Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa SMA N 1 Gemolong. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka. Moleong menyatakan bahwa di dalam wawancara terbuka para subjeknya tahu bahwa mereka sedang di wawancara dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu (1990 : 37). Adapun alasan memilih wawancara terbuka dikarenakan dalam wawancara terbuka dapat dilakukan dengan rileks dan santai sehingga wawancara tersebut dapat berjalan lancar. Antara informan dan peneliti sudah siap dengan pertanyaan dan jawaban. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan pertanyaan pada siswa dan guru seni rupa untuk menggali informasi guna memperoleh data terkait mengenai 33 pembelajaran seni rupa, penentuan tindakan dan respon sebagai akibat tindakan yang dilakukan secara langsung dan terbuka. a. Dokumentasi Menurut Abdurrahmat dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan mengenai data pribadi responden. Dokumentasi merupakan suatu metode untuk mengetahui sesuatu dengan melihat buku-buku, arsip, atau catatan yang berhubungan dengan orang yang diteliti. Dokumentasi non tes yaitu berupa gambar atau photo proses belajar mengajar. Dokumentasi dalam penelitian ini yang digunakan adalah data sekolah dan identitas siwa antara lain daftar nama siswa dan nomor induk siswa silabus, nilai KKM; selian itu juga berupa gambar atau photo saat tindakan Pembelajaran di kelas. D. Teknik Analisis Data Teknik analisa data digunakan untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis (Sugiyono, 2012:207). Dalam penelitian ini analisis data secara garis besar dibagi menjadi dua meliputi: 1. Analisis data kuantitatif Yaitu menganalisis nilai hasil belajar siswa berupa rerata dan peresentase keberhasilan siswa secara deskriptif dengan membandingkan antar siklus. 2. Analisis data kualitatif/ analitis kritis Yaitu menganalisa data berupa informasi yang memberi gambaran mengenai hal-hal seperti : sikap siswa terhadap metode belajar yang baru, aktivitas siswa mengikuti pelajaran dan perhatian siswa terhadap pelajaran. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Hasil analisis akan digunakan sebagai dasar/ bahan refleksi untuk melakukan perencanaan selanjutnya dalam siklus berikutnya. 34 E. Prosedur penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas yang berupaya memperoleh hasil yang optimal melalui prosedur yang dinilai efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang mengubah, memperbaiki atau meningkatkan mutu perilaku. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan di lapangan yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar, selanjutnya dicarikan tindakan alternatif pemecahan masalah dan ditindak lanjuti dengan tindakan nyata yang terencana dan terstruktur. Tindakan tersebut harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya. Jika ternyata proses tersebut belum berhasil memecahkan masalah yang ada, maka perlu dilakukan tindakan siklus berikutnya sampai permasalahan dapat diatasi atau ada peningkatan hasil sebelum pelaksanaan dengan setelah dilakukan tindakan (Arikunto, 2012:4). Siklus pelaksanaan PTK dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi (4) refleksi . Keterangan 1. Perencanaan Yaitu kegiatan merencanakan tindakan meliputi : identifikasi masalah, analisis penyebab masalah, pengembangan tindakan sebagai alternatif pemecahan masalah. 2. Tindakan Setelah menetapkan tindakan pada tahap perencanaan, selanjutnya adalah menerapkan atau melaksanakan tindakan dalam proses pembelajaran secara nyata. 3. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari tindakan yang dilakukan 4. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan oleh guru dan tim pengamat dalam tindakan kerlas. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang ada dari hasil tindakan kelas 35 sehingga akan diperoleh sebuah kesimpulan dari analisis data. Dari hasil refleksi maka peneliti dapat menentukan keputusan untuk melakukan siklus selanjutnya atau berhenti karena masalah sudah terpecahkan. F. Proses Penelitian 1. Siklus I Menurut Kemis dan Burn terdapat 4 aspek pokok dalam penelitian (Arikunto, 2011:16) yaitu sebagai berikut : a. Perencanaan Perencanaan penelitian disusun berdasarkan hasil pengamatan awal mengenai gambaran umum masalah yang ada dan mengarah suatu tindakan untuk mengatasinya. Dalam hal ini, tindakan yang akan dilakukan adalah penerapan pembelajaran dengan metode drill. 1) Peneliti bersama guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode drill 2) Mempersiapkan materi ajar dengan kompetensi dasar adalah membuat karya seni rupa dua dimensi. b. Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan tindakan dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode drill. Pada siklus ini pembelajaran dilakukan oleh guru atau peneliti langsung sedangkan kolaboratnya melakukan obserbvasi terhadap proses pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan meliputi semua kegiatan selama proses pembelajaran dengan metode drill dari kegiatan guru maupun siswa. 1) Kegiatan guru yaitu : guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menginformasikan model pembelajaran yang digunakan, menjelaskan materi yang akan disampaikan, kemudian guru memberi contoh hasil karya-karya nirmana 2 dimensi, guru memberi tugas siswa untuk membuat nirmana 2 dimensi, guru mendatangi masing-masing siswa 36 yang sedang berproses membuat karya nirmana 2 dimensi dan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya yang kurang jelas, guru membimbing dan menuntun siswa dalam berproses nirmana 2 dimensi terutama pada siswa yang kurang aktif. 2) Kegiatan penelitian yaitu mengobservasi semua kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran nirmana 2 dimensi melalui metode drill. Setelah pembelajaran berakhir peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk mendapatkan data yang akurat. c. Refleksi dan Analisis Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama guru yang bersangkutan. Hasil evaluasi kemudian dikaji dan didiskusikan, dicari kekurangan dan kelemahan tindakan yang dilakukan. Hasil pengkajian ini digunakan sebagai masukan untuk menentukan rencana dan pelaksanaan sikklus berikutnya setelah diperoleh kesimpulan tentang keberhasilan dan kekurangan metode drill. 2. Siklus II Pada siklus II dilakukan dengan beberapa perbaikan sebagai hasil refleksi pada siklus I. Kegiatan refleksi pada siklus II untuk mengetahui peningkatan tindakan siklus I dengan penyempurnaan tindakan yang direfleksi pada siklus II untuk selanjutnya diambil kesimpulan. Siklus tindakan akan dilakukan apabila belum sesuai dengan harapan peneliti. Siklus dihentikan jika hasil yang diharapkan telah tercapai atau tidak dimungkinkan terjadinya peningkatan hasil.