JURNAL KOMUNIKASI PEMASARAN ALBUM

advertisement
JURNAL
KOMUNIKASI PEMASARAN ALBUM MUSIK “iKrak” OLEH BAND
INDIE FISIP MERAUNG
(Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan Komunikasi Pemasaran Band Indie
Fisip Meraung dalam Perilisan dan Penjualan Album Musik “iKrak”)
Oleh:
CHANDRA EKA PRIVANDANI
D0211018
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
1
KOMUNIKASI PEMASARAN ALBUM MUSIK “iKrak” OLEH BAND
INDIE FISIP MERAUNG
(Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan Komunikasi Pemasaran Band Indie
Fisip Meraung dalam Perilisan dan Penjualan Album Musik “iKrak”)
Chandra Eka Privandani
Ch. Heny Dwi Surwati
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Abstract
The successful of product‟s marketing is influenced by the producer of the
product itself, such as the process of how producers communicate its products to
their audience. The process of communicating the product to support marketing
activity is called marketing communications. Today, we all know that there's a
concept called IMC or Integrated Marketing Communications, in which the
marketers do marketing communications activity by integrating a variety of
promotional media which are elements of the Promotion Mix. This integration of
marketing communications is done to get the accuracy, consistency, and the
bigger communication effects of marketing activity.
This study aims to determine how did Fisip Meraung do the integrated
marketing communications activity in the release and sale of their music album;
"iKrak". This study becomes so interesting to do because as we all know, as an
indie band Fisip Meraung have done all kind of their marketing activities such as
production, distribution, and promotion of their album independently without any
major label as a sponsor. In this study, the researcher used a descriptive
qualitative analysis to explain how did Fisip Meraung do their marketing
communication activities in the release and album sales.
From the analysis of the marketing communication activities carried out
by Fisip Meraung in the release and album sales, the researcher concluded that
though doing all the activities of marketing communication independently, Fisip
Meraung has been successfully implemented and integrated all of the promotion
mix elements. Therefore, it gave a good contribution to the sale of "iKrak". This is
in acordance with some expert opinions which said that the final results of the
2
Integrated Marketing Communications are the bigger communication effects, it
proven by the high sales of the "iKrak" album itself.
Keywords: marketing communications, integrated marketing communications,
promotion mix, music, indie band, Fisip Meraung.
Pendahuluan
Semakin berkembangnya teknologi, maka komunikasi massa akan
berkembang pula, termasuk media-media sebagai perantaranya. Berbagai macam
media yang termasuk dalam media massa antara lain adalah buku, koran, majalah,
radio, televisi, film, dan salah satunya adalah recording atau industri rekaman
yang akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini.1
Bicara tentang industri rekaman, yang dimaksud di sini adalah hal-hal
yang berkaitan dengan musik sebagai industri. Musik adalah suara yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung nada, irama, lagu, dan keharmonisan
terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
Musik merupakan salah satu dari produk kebudayaan, yang berarti musik
diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan sebuah karya seni
dan keindahan.
Seiring
dengan
perkembangan
zaman,
musik
juga
mengalami
perkembangannya sendiri. Musik yang tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan
manusia menjadikannya sesuatu hal yang begitu populer. Begitu banyak orang
memainkan kesenian ini. Berbagai alasan pun muncul, mulai dari penyaluran
bakat, penyaluran hobi, pengekspresian perasaan, aktualisasi diri, hingga yang
berkaitan dengan perekonomian yaitu industri. Musik dewasa ini telah menjadi
sebuah industri kreatif yang cukup diminati. Industri musik tersebut juga dikenal
dengan sebutan recording atau industri rekaman, karena dalam praktik industri,
musik akan direkam untuk selanjutnya direproduksi dan disebar luaskan.
1
Shirley Biagi. Media Impact: An Introduction to Mass Media (Canada: Thomson Learning Inc.,
2003), hlm. 21.
3
Dalam perkembangannya industri musik terbagi menjadi dua kelompok,
yaitu musik dari kalangan musisi major dan minor atau yang biasa disebut dengan
indie. Musik dari kalangan major merupakan musik dari para musisi yang terikat
kontrak dengan major label. Major label adalah perusahaan rekaman yang
dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Warner Musik Indonesia,
Universal Musik Indonesia, Sony-BMG Music Entertainment Indonesia, EMI
Musik Indonesia, Aquarius Musikindo, Nagaswara, dan lain sebagainya. Musisi
dari kelompok ini cenderung mengikuti kemauan pasar dalam bermusik (musik
mainstream), karena musik yang sudah dikomersilkan akan berubah arahnya,
bukan lagi sesuai idealisme musisi, melainkan mengikuti kemauan perusahaan
rekaman yang menaunginya.2
Sedangkan dari kalangan indie, adalah mereka yang berkarya secara
mandiri dan tidak terikat kontrak dengan major label. Secara harafiah, indie
berasal dari kata independen yang berarti para musisi indie tersebut berkarya dan
mendistribusikan karyanya secara independen atau mandiri tanpa terikat kontrak
dengan major label apapun, meskipun dalam beberapa kemungkinan musisimusisi tersebut menjalin kerjasama dengan suatu minor label atau indie label,
yaitu label rekaman yang menaungi band-band indie dan cenderung berskala
kecil.
Berkaitan dengan hal tersebut, sudah barang tentu jika setiap pemusik
berlomba-lomba untuk mempromosikan diri dan memasarkan karyanya dengan
cara sebaik mungkin untuk merebut perhatian khalayak di tengah-tengah
persaingan dalam dunia musik yang semakin ketat. Dalam hal promosi dan
pemasaran, terdapat perbedaan yang signifikan antara pemasaran yang dilakukan
oleh musisi dari kalangan major label dengan musisi dari kalangan indie.
Memanfaatkan besarnya major label sebagai perusahaan rekaman memberi
keuntungan bagi musisi major untuk melakukan kegiatan promosi.3 Jadi, bukan
hal yang unik ketika musisi major melakukan promosi melalui media lini atas
seperti televise dan mengadakan rangkaian promosi lainnya. Berbeda dengan
2
Jean Folkerts & Stephen Lacy. Media In Your Life: An Introducing to Mass Communication
(USA: Allyn And Bacon A Pearson Education Company, 2001), hlm. 273.
3
Ibid.
4
musisi indie, mereka melakukan pemasaran secara swadaya dengan budget
terbatas, mengingat musik dari kalangan indie merupakan musik yang terbilang
idealis dengan pasar yang tersegmentasi.
Adalah Fisip Meraung, sebuah band indie asal kota Solo yang cukup
fenomenal di industri musik indie kota Solo karena keunikannya. Solopos TV
dalam liputan yang dipublikasikan pada 20 Maret 2015 (www.solopos.tv/2015/03/
fisip-meraung-band-unik-asal-solo-13575) menyebutkan keunikan Fisip Meraung
terletak pada lagu-lagu dan menyebut Fisip Meraung sebagai band dengan rilisan
album yang unik di Kota Solo. Terbentuk pada pertengahan tahun 2011, hingga
kini Fisip Meraung tetap konsisten memainkan aliran musik humourcore dengan
sentuhan musik pop punk pada karya-karyanya. Humourcore sendiri merupakan
aliran musik baru yang mereka gunakan untuk menyebut jenis musik yang mereka
mainkan, merupakan jenis musik alternative experimental bergaya pop punk yang
cenderung easy listening dipadukan dengan lirik-lirik bernuansa humor yang
dibawakan dengan menggunakan bahasa Jawa. Selama itu pula Fisip Meraung
menjadi band indie paling produktif di Kota Solo dengan merilis sepuluh album
dalam kurun waktu empat tahun.
Di penghujung tahun 2014, tepatnya pada bulan Desember, Fisip Meraung
telah merilis album terbaru mereka yang bertajuk “iKrak”. Album yang berisikan
8 lagu tersebut dirilis dalam bentuk CD dan juga box set. Hal ini merupakan yang
pertama kalinya bagi Fisip Meraung untuk merilis album secara fisik dalam
bentuk box set. Dalam penjualan album terbarunya ini, Fisip Meraung sendirilah
yang secara independen melakukan pemasaran, baik dalam hal promosi maupun
penjualan. Dalam melaksanakan penjualan album terbarunya ini, Fisip Meraung
melakukan serangkaian kegiatan pemasaran yang dikemas dengan cukup menarik
untuk meningkatkan penjualan albumnya.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis
mengangkat sebuah judul “Komunikasi Pemasaran Album Musik “iKrak” oleh
Band Indie Fisip Meraung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimanakah cara Fisip Meraung mengimplementasikan komunikasi pemasaran
untuk kegiatan penjualan album terbarunya.
5
Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Bagaimanakah implementasi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan band
indie Fisip Meraung dalam kegiatan perilisan dan penjualan album musik
“iKrak”?
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara band indie
Fisip Meraung mengimplementasikan komunikasi pemasaran dalam kegiatan
perilisan dan penjualan album “iKrak”.
Telaah Pustaka
1.
Komunikasi
Dalam kehidupan ini, kata “komunikasi” telah menjadi istilah yang sudah
sangat lazim untuk digunakan. Secara etimologis kata komunikasi berasal dari
bahasa Latin „communicatio‟ dan kata ini bersumber pada kata „comminis‟ yang
berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. Secara
terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain, dan secara paradigmatis, komunikasi berarti pola
yang meliputi sejumlah komponen berkolerasi satu sama lain secara fungsioal
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Shimp, semua aktivitas komunikasi melibatkan delapan elemen,
antara lain sumber, penerjemahan, pesan, saluran, penerima, interpretasi,
gangguan, dan umpan balik.4 Hubungan kedelapan elemen tersebut digambarkan
oleh Shimp dalam sebuah diagram sebagai berikut:
4
Terence A. Shimp. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Jilid 1Edisi 5 (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 163.
6
Sumber
(menerjemahkan
pesan)
Pesan
Saluran
penyampaian
pesan
Penerima
(Mengartikan
Pesan)
Gangguan
Umpan
balik
Gambar 1.1 : Unsur-Unsur dalam Proses Komunikasi
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa sumber atau source adalah
orang atau kelompok orang misalnya sebuah perusahaan, yang memiliki
pemikiran (ide, rencana penjualan, dan lain-lain) untuk disampaikan kepada orang
atau kelompok orang yang lain. Sumber menerjemahkan (encoding) sebuah pesan
untuk mencapai tujuan komunikasi. Encoding adalah suatu proses menerjemahkan
pemikiran ke dalam bentuk-bentuk simbolis. Selanjutnya Message atau pesan,
adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang pengirim. Pesan ini dapat
dikembangkan tentu saja setelah penerima memahami audiens-nya. Selanjutnya,
pesan yang sudah dirancang disampaikan kepada audiens melalui suatu saluran.
Saluran penyampaian pesan (message channel) adalah suatu saluran yang dilalui
pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan kepada pihak penerima. Poin
berikutnya, Penerima (receiver), adalah orang yang disasar oleh pihak pengirim
untuk menyampaikan idenya. Decoding melibatkan aktivitas yang dilakukan
pihak penerima dalam menginterprestasi atau mengartikan pesan pemasaran. Poin
terakhir terakhir yaitu umpan balik (feedback), yang memungkinkan sumber pesan
memonitor seberapa akurat pesan yang disampaikan dapat diterima.
2.
Komunikasi Pemasaran
Salah satu bidang ilmu komunikasi di mana komunikasi diterapkan dalam
suatu kegiatan perekonomian salah satunya adalah komunikasi pemasaran. Pada
dasarnya, komunikasi pemasaran merupakan suatu kegiatan komunikasi yang
7
terbilang kompleks. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi
atau
membujuk,
dan
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.5
Secara umum ada tiga tingkatan dasar untuk hirarki efek dalam praktik
komunikasi pemasaran. Hal ini dapat dianggap sebagai tahapan dan posisi di
mana pelanggan atau khalayak merespon dan memahami suatu produk dari hasil
interaksi mereka lewat komunikasi pemasaran. Tahapan tersebut terbagi dalam
beberapa tingkatan yaitu tahap knowings (mengetahui / kenal), tahap feelings
(merasakan / hasrat), tahap actions (tindakan terpengaruh). Komunikasi
pemasaran diterapkan untuk mencapai ketiga tahapan efek ini.6
3.
Komunikasi Pemasaran Terpadu
Komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing communications
(IMC) merupakan suatu proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk
program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
berkelanjutan. Tujuan IMC tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek
langsung kepada perilaku khalayak sasaran (target audiens) yang dimilikinya.7
Menurut Prisgunanto, IMC haruslah terorganisasi pada semua komunikasi
bisnis dalam bauran komunikasi pemasaran atau yang sering disebut dengan
promotion mix atau bauran promosi. 8 Hal ini menunjukkan bahwa dalam
melakukan IMC haruslah terdapat proses yang terorganisir dan terintegrasi antara
semua aspek yang terdapat pada bauran komunikasi pemasaran atau yang sering
disebut dengan promotion mix tersebut.
5
Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran (Yogyakarta : Andi, 1997), hlm. 219.
Ilham Prisgunanto. Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik (Bogor: Ghalia Indonesia,
2006), hlm. 69.
7
Terence A. Shimp. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Jilid 1Edisi 5 (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 24.
8
Ilham Prisgunanto, op .cit, hlm. 76.
6
8
4.
Promotion Mix / Bauran Promosi
Dalam mengimplementasikan komunikasi pemasaran terpadu atau
Integrated Marketing Communications (IMC), terdapat beberapa elemen
komunikasi pemasaran yang harus diintegrasikan. Elemen-elemen tersebut
merupakan sejumlah sarana untuk melakukan komunikasi pemasaran yang sering
disebut dengan bauran komunikasi pemasaran atau promotion mix (bauran
promosi).
Kotler menyatakan bahwa unsur promotion mix terdiri atas lima perangkat
utama, yaitu periklanan (advertising), sales promotions, publicity / public
relations, personal selling, dan direct marketing.9
a.
Advertising / Periklanan
Philip
Kotler
dalam
bukunya
Manajemen
Pemasaran
mendifinisikan periklanan sebagai segala bentuk penyajian non personal
dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran.10 Dari situ dapat kita ketahui bahwa periklanan
adalah suatu bentuk komunikasi non-personal yang berbayar dan
menggunakan media yang bersifat massa, serta bertujuan untuk
mempengaruhi audiens.
b.
Sales Promotions / Promosi Penjualan
Menurut Sunarto, promosi penjualan adalah insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.11 Dari
situ dapat kita ketahui bahwa Sales Promotion atau promosi penjualan
adalah segala macam aktivitas yang didesain untuk meningkatkan
penjualan jangka pendek melalui program-program promosi penjualan
seperti pemberian diskon, sampel produk, pengadaan event, pameran, dan
lain sebagainya.
9
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol
(Jakarta: PT Prehallindo, 2001), hlm. 264.
10
Ibid, hlm. 59.
11
Sunarto. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Yogyakarta: Amus, 2004), hlm. 125.
9
c.
Public Relation / Publicity
Public
Relation
adalah
suatu
kegiatan
yang
merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar
antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Dalam
praktiknya, public relations tidak lepas dari fungsi utamanya, yaitu
hubungan dengan pers, publisitas produk, komunikasi korporat, melakukan
lobi, dan yang terakhir adalah konseling.12
d.
Personal Selling / Penjualan Perseorangan
Menurut Shimp, personal selling adalah suatu bentuk komunikasi
orang perorang di mana seorang sales person berhubungan dengan calon
pembeli atau berusaha mempengaruhi agar mereka membeli produk atau
jasa yang ditawarkan.13
Pada dasarnya, personal selling merupakan hubungan komunikasi
dua arah antara seorang penjual dengan pcalon pembelinya. Dalam
personal selling, dilibatkan suatu komunikasi langsung yang sifatnya tatap
muka, sehingga dalam hal ini seorang sales person haruslah mampu
memahami calon pembelinya dengan baik.
e.
Direct Marketing / Pemasaran Langsung
Direct marketing atau pemasaran langsung adalah bentuk
pemasaran yang dikirim secara langsung kepada konsumen yang didesain
sedemikian rupa untuk menghasilkan respon sesegera mungkin. Respon ini
seringkali dalam bentuk menciptakan penjualan secara langsung, tetapi
juga respon bisa berupa komitmen untuk menghadiri sebuah acara
peluncuran atau untuk memperkenalkan informasi personal dalam rangka
untuk mendapatkan tempat dalam sebuah kompetisi. Direct marketing
12
Uyung Sulaksana. Integrated Marketing Communications: Teks dan Kasus, Cetakan II
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 124.
13
Terence A. Shimp. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Jilid 1Edisi 5 (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 280.
10
merupakan proses interaktif, sesuatu yang melibatkan konsumen, hal
tersebut lebih dari hanya sekedar mendapatkan informasi.14
Dalam pengimplementasian Komunikasi Pemasaran Terpadu atau
Integrated Marketing Communications (IMC), kelima elemen komunikasi
pemasaran yang disebut dengan promotion mix tersebut haruslah saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat menghasilkan
pesan yang konsisten dan berkesinambungan dalam jangka waktu tertentu.
Metodologi
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan didukung data kualitatif dimana penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan atau memaparkan kegiatan komunikasi pemasaran album musik
“iKrak” oleh band indie Fisip Meraung.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik purposive sampling
untuk menentukan informan atau narasumber dalam penelitian. Dengan
menggunakan teknik ini peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui
masalah secara mendalam. Dari situ penulis memilih anggota Fisip Meraung
(Taufiq, Megananda, Radius), Manajer Fisip Meraung (Athif Rasyid), dan
Manajer Pemasaran Meraung Merch (Huda) sebagai narasumber dalam
mengumpulkan data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara interview dan juga kepustakaan berupa dokumen dan berita. Validitas data
dilakukan dengan teknik triangulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan data dari suatu sumber yang kemudian dikoreksi dengan
sumber lain sebagai pembanding.
Sajian dan Analisis Data
Langkah-langkah pengembangan komunikasi pemasaran Fisip Meraung
dimulai dengan beberapa tahap antara lain:
14
William Chitty, dkk. Integrated Marketing Communications (Australia: Thomas Nelson
Australia, 2008), hlm. 301.
11
1. Identifikasi Audiens
Hal ini dilakukan karena berkaitan dengan keputusan pemasar sebagai
komunikator dalam menentukan pesan apa yang akan disampaikan dan
media apa yang harus digunakan. Dalam pemasaran album musik “iKrak”,
yang menjadi target audiens dari Fisip Meraung adalah remaja dan anak
muda, baik laki-laki maupun perempuan usia 14-25 tahun (pelajarmahasiswa
yang suka akan sesuatu yang baru dan unik. Dari target
audiens tersebut, Fisip Meraung menentukan target pasar yaitu bagian dari
audiens yang memiliki kecenderungan untuk mengoleksi rilisan fisik.
2. Menentukan Respon Yang Diinginkan
Selanjutnya, Fisip Meraung menentukan respon yang diinginkan dari
diadakannya kegiatan komunikasi pemasaran tersebut. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana pesan dikembangkan agar sesuai dengan respon yang
diinginkan. Dalam hal ini, Fisip Meraung menentukan setidaknya 3 tahap
respon yang diinginkan, antara lain:
a. Masyarakat mengetahui akan eksistensi Fisip Meraung yang tengah
meluncurkan album ke-10-nya.
b. Masyarakat tidak hanya menganggap Fisip Meraung sebagai band
humor, melainkan sebagai band yang benar-benar serius terjun dalam
industri musik.
c. Pembelian album musik “iKrak” oleh audiens.
3. Menentukan Pesan Utama dan Mengembangkan Pesan
Langkah berikutnya, Fisip Meraung menentukan dan mengembangkan
pesan yang akan disampaikan kepada audiensnya. Pengembangan pesan
yang dipilih oleh Fisip Meraung adalah pesan bernuansa humor dengan
"iKrak" sendiri sebagai tagline-nya. Pemilihan pesan ini dilakukan oleh
Fisip Meraung atas dasar konsistensi mereka terhadap diferensiasi dan
positioning yang dilakukan, di mana Fisip Meraung membranding diri
mereka sendiri sebagai band humourcore dan album "iKrak" merupakan
satu-satunya rilisan fisik bergenre humourcore di kota Solo. Pemilihan
pesan ini dirasa cukup efektif karena Fisip Meraung berhasil
12
mempertahankan ciri khas mereka dan target audiens mereka menyukai
pesan semacam ini.
4. Penentuan Media Penyampai Pesan
Setelah pesan ditentukan, hal yang selanjutnya dilakukan adalah
menentukan media apa saja yang digunakan, di mana dalam kegiatan
komunikasi pemasaran ini Fisip Meraung menggunakan berbagai media
yang saling terintegrasi. Dalam menentukan media apa yang digunakan
untuk menyampaikan pesan, Fisip Meraung melakukannya berdasarkan
pengamatan terhadap pasar, antara lain terhadap target audiens dan tren
yang sedang berkembang.
Dari gambaran komunikasi pemasaran secara umum yang telah dipaparkan
sebelumnya, selanjutnya Fisip Meraung melakukan kampanye atau promosi
album music “iKrak” dengan mengintegrasikan elemen-elemen promotion mix.
Implementasi promotion mix dalam kegiatan komunikasi pemasaran Album
Musik “iKrak” akan dipaparkan sebagai berikut:
a.
Advertising / Periklanan
Pada periklanan, Fisip Meraung menggunakan media radio dan print
materials sebagai pendukungnya. Untuk iklan radio, Fisip Meraung tidak
secara langsung mengiklankan album musik “iKrak”, melainkan
mengiklankan event Launching Party yang merupakan salah satu kegiatan
promosi album “iKrak”. Untuk print materials sebagai pendukung elemen
periklanan, Fisip Meraung menggunakan poster, logo, dan desain kemasan
berupa box set.
b.
Sales Promotion / Promosi Penjualan
Untuk kegiatan sales promotion, Fisip Meraung mengadakan serangkaian
tour bertajuk #IKRAKTOUR untuk mempromosikan album baru mereka.
#IKRAKTOUR sendiri dilaksanakan dalam dua tahapan, pertama sebelum
album dirilis untuk mendapatkan attention dari audiens, dan selanjutnya
dilaksanakan setelah album dirilis dengan tujuan untuk meningkatkan
awareness audiens. Selain itu, Fisip Meraung juga memberikan bonus,
kupon, dan pengadaan kuis untuk mendukung kegiatan sales promotion.
13
c.
Public Relations dan Publisitas
Dalam bidang publisitas dan public relation, Fisip Meraung beberapa kali
mengadakan event di luar #IKRAKTOUR yang bersifat gratis, di
antaranya “Launching Party” dan “Karaoke Kegelaphan”. Selain itu Fisip
Meraung juga mendapatkan peliputan dari berbagai media seperti media
cetak dan radio kaitannya perilisan album music “iKrak” ini, di antaranya
Paduan Magazine, Solopos, Solo Radio, dan Metta FM.
d.
Personal Selling / Penjualan Perseorangan
Untuk kegiatan Personal Selling, Fisip Meraung mendirikan booth di
setiap konser #IKRAKTOUR dengan tim yang dipersiapkan sebagai sales
person. Selain itu personal selling juga dilakukan secara pribadi oleh
masing-masing anggota band baik di atas panggung maupun tidak.
e.
Direct Marketing / Pemasaran Langsung
Untuk kegiatam direct marketing Fisip Meraung memanfaatkan internet
sebagai media utama, baik menggunakan blog sebagai homepage, social
media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan Soundcloud.
Dari berbagai media yang digunakan, media yang paling efektif adalah
internet, di mana dengan internet Fisip Meraung dapat menjangkau target
audiensnya dengan lebih mudah serta dapat menghasilkan respon secara
langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Trehan bahwa internet
merupakan komponen dari direct marketing yang paling tinggi
efektivitasnya jika dibandingkan dengan media lain.15
Secara keseluruhan, kampanye yang dilakukan oleh Fisip Meraung ini
terbagi dalam dua tahap yaitu pre-launching dan post-launching dengan timeline
sebagai berikut:
15
Mukesh Trehan & Ranju Trehan. Advertising and Sales Management (New Delhi: VK India
Interprise, 2009), hlm. 40.
14
Gambar 1.2: Timeline Pelaksanaan Promosi Album Musik “iKrak”
Dari situ dapat kita ketahui bahwa pemilihan pesan dan media yang
digunakan didasarkan pada pasar yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Selanjutnya Fisip Meraung membagi keseluruhan kegiatan pemasaran tersebut ke
dalam dua periode, yaitu sebelum album dirilis dengan mengadakan
#IKRAKTOUR2014 dari November hingga Desember 2014 sebagai trigger dari
kampanye promosi, dan periode kedua adalah setelah album dirilis antara lain
dengan melanjutkan #IKRAKTOUR2015 pada Januari hingga Maret 2015,
pengadaan booth, pemberian diskon, bonus, sampel, perilisan video clip,
pengadaan event “Karaoke Kegelaphan” pada Mei 2015, dan lain sebagainya
seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.
Selanjutnya, Fisip Meraung melakukan pengukuran evektivitas kampanye.
Pengukuran ini tidak dilakukan berdasarkan riset, namun Fisip Meraung
menggunakan indikator lain untuk mengukurnya. Efektivitas dari kegiatan
komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat dilihat dengan evaluasi terhadap
tingkat penjualan produk. Sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan,
kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan memberikan pengaruh postif
terhadap penjualan di mana penjualan album “iKrak” telah memenuhi target yang
diinginkan.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa Fisip Meraung telah melakukan kegiatan komunikasi pemasaran yang
cukup kompleks dan juga efektiv. Kegiatan komunikasi pemasaran Fisip Meraung
dimulai dengan mengidentifikasi audiens. Hal ini dilakukan berkaitan dengan
keputusan pemasar sebagai komunikator dalam menentukan pesan apa yang akan
15
disampaikan dan media apa yang harus digunakan. Selanjutnya, Fisip Meraung
menentukan respon yang diinginkan dari diadakannya kegiatan komunikasi
pemasaran tersebut. Langkah berikutnya, Fisip Meraung menentukan dan
mengembangkan
pesan
yang
akan
disampaikan
kepada
audiensnya.
Pengembangan pesan yang dipilih oleh Fisip Meraung adalah pesan bernuansa
humor dengan "iKrak" sendiri sebagai tagline-nya. Setelah pesan ditentukan, hal
yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan media apa saja yang digunakan, di
mana dalam kegiatan komunikasi pemasaran ini Fisip Meraung menggunakan
berbagai media yang saling terintegrasi.
Dalam kegiatan kampanye promosi album “iKrak” ini Fisip Meraung
menggunakan berbagai media dan mengintegrasikan berbagai kegiatan promosi
yang merupakan pengimplementasian promotion mix seperti pengintegrasian
kegiatan periklanan, public relation, sales promotion, personal selling dan direct
marketing. Dari berbagai kegiatan yang dilakukan dan media yang digunakan,
media yang paling efektif adalah internet, di mana dengan menggunakan internet
Fisip Meraung dapat menjangkau target audiensnya dengan efektif dan efisien.
Dari situ dapat disimpulkan bahwa kegiatan komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh Fisip Meraung memberikan pengaruh positif terhadap penjualan
albumnya, hal ini ditunjukkan dengan tingkat penjualan album yang baik, di mana
secara keseluruhan penjualan album “iKrak” telah memenuhi target yang
diinginkan.
Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti setelah menganalisis data adalah
sebagai berikut :
1.
Dari segi akademis, penelitian ini dilakukan terbatas pada bagaimana Fisip
Meraung mengimplementasikan komunikasi pemasaran. Untuk ke depannya,
mungkin dapat dilakukan penelitian yang lebih luas dan bervariasi seperti
bagaimana proses penyusunan pesan yang dilakukan oleh Fisip Meraung,
bagaimana persepsi publik terhadap Fisip Meraung, atau bagaimanakah Fisip
Meraung mengomunikasikan dirinya dalam kegiatan menciptakan positioning
16
di benak khalayak, dan lain sebagainya. Fisip Meraung merupakan band unik
yang memiliki daya tarik tersendiri, oleh karena itulah masih banyak
informasi yang bisa digali dan penelitian yang bisa dilakukan dengan band
ini sebagai objeknya, terlepas dari kegiatan komunikasi pemasarannya.
2.
Secara praktis, saran yang bisa penulis berikan untuk Fisip Meraung sendiri
adalah untuk meningkatkan rangkaian kegiatan komunikasinya, khususnya
evaluasi terhadap kegiatan tersebut supaya dapat dilakukan perbaikan ke
depannya. Selain itu, riset pasar yang lebih terkonsep juga dapat menjadi
pertimbangan untuk menyusun strategi komunikasi pemasaran, karena seperti
yang kita ketahui pasar tidak selalu bisa ditebak dengan intuisi. Penulis juga
ingin memberikan saran terhadap band indie lain di Kota Solo, bahwa
sesungguhnya komunikasi pemasaran terpadu dapat dilakukan terlepas dari
dukungan dari major label sebagai sponsor. Hal ini dapat dilakukan dengan
pemilihan media yang tepat sehingga efektivitas dan efisiensi didapatkan. Hal
tersebut telah ditunjukkan oleh Fisip Meraung yang telah berhasil
mengimplementasikan
komunikasi
pemasaran
dengan
baik
tanpa
mengandalakan sponsor, di mana hal itu berpengaruh positif terhadap tingkat
penjualan album mereka.
Daftar Pustaka
A, Shimp, Terence. (2003). Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu Jilid I edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Biagi, Shirley. (2003). Media Impact: An Introduction to Mass Media. Canada:
Thomson Learning, Inc.
Chitty, William, dkk. (2008). Integrated Marketing Communications. Australia:
Thomas Nelson Australia.
Folkerts, Jean & Stephen Lacy. (2001). Media In Your Life ; An ntroducing to
Mass Communication. USA: Allyn and Bacon A Pearson Education
Company.
Kotler, Philip. (2001). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan. Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo.
17
Prisgunanto, Ilham. (2006). Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Sulaksana, Uyung. (2005). Integrated Marketing communications: Teks dan
Kasus Cetakan II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sunarto. (2004). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Amus.
Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Trehan, Mukesh & Ranju Trehan. (2009). Advertising And Sales Management.
New Delhi: VK India Enterprises.
Download