Berita Pers Mewujudkan Sinergi Perbankan dan Pasar Modal Membuka Akses Mudah Bagi Masyarakat Untuk Berinvestasi Jakarta, 14 November 2014 - Bertempat di Main Hall, Galeri Bursa Efek Indonesia Jakarta, hari ini (14/11) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) menandatangani Perjanjian Kerja Sama pengembangan e-channel untuk Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Penandatanganan dilakukan Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi dan Direktur BCA Armand W. Hartono dan Direktur Bank CIMB Niaga Lo Nyen Khing, serta disaksikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida. Penandatanganan kerja sama ini merupakan perwujudan sinergi antara perbankan dan pasar modal. Dibandingkan dengan pasar modal, industri perbankan telah lebih dahulu mapan dan secara luas dikenal masyarakat Indonesia. Inisiatif-inisiatif untuk mengembangkan pasar modal, diantaranya dengan meningkatkan jumlah investor lokal perlu didukung dengan kesiapan infrastruktur yang mapan dan dapat menjangkau masyararakat luas. Pemanfaatan jaringan perbankan merupakan salah satu solusi yang dipilih oleh KSEI untuk dikembangkan bersama dengan bank-bank yang telah bekerja sama dengan KSEI sebagai Bank Administrasi Rekening Dana Nasabah (RDN). Dalam sambutannya, Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi memaparkan secara umum inisiatif KSEI untuk pengembangan infrastruktur pasar modal hingga tiga tahun ke depan. Fokus dari Inisiatif-inisiatif yang dilakukan adalah bagaimana agar pendalaman pasar dapat terwujud dengan dukungan kesiapan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur diperlukan agar di satu sisi para pelaku pasar secara efisien dapat mengembangkan produk dan layanan jasa. Di sisi lain tersedia fasilitas melalui layanan perbankan yang sudah umum dan mudah digunakan untuk menunjang aktivitas di pasar modal diharapkan dapat menarik minat masyarakat dalam brerinvetasi sehingga jumlah investor lokal juga akan meningkat. Kerjasama dengan perbankan ini telah dijajaki oleh KSEI sejak tahun 2013 dengan enam Bank Administrator RDN. Selain dengan BCA dan Bank CIMB Niaga, perjanjian kerjasama juga telah ditandatangani oleh KSEI dengan PermataBank dan Bank Mandiri. Sebagai langkah awal, berdasarkan kerja sama ini BCA dan Bank CIMB Niaga akan segera mengembangkan layanan bagi nasabahnya untuk dapat memonitor kepemilikan Efek tersimpan di KSEI dan dana investasinya di pasar modal melalui fasilitas internet banking. Heri mengatakan “Hingga kini sudah empat bank yang melakukan kerjasama dengan KSEI. Pengembangan fitur monitoring Efek yang tersimpan di KSEI melalui layanan ATM atau internet banking bank ini baru merupakan langkah awal untuk pengembangan fitur-fitur lainya ke depan. KIta rencanakan nantinya dengan pengembangan lebih lanjut layanan e-channel perbankan, masyarakat kita yang akan lebih mudah dan nyaman untuk melakukan investasi di pasar modal seperti melakukan pembelian saham IPO, ORI atau juga melakukan subcription/redemption reksadana. Jaringan infrastruktur perbankan yang mapan dan luas sangat ideal untuk dapat mendukung pengembangan ini," demikian imbuh Heri. Berdasarkan catatan data KSEI per 11 November 2014 tercatat sekitar 358,419 investor yang membuka rekening sebagai nasabah Perusahaan Efek. Total jumlah Rekening Dana Nasabah yang dibuka melalui Perusahaan Efek tersebar di 6 Bank Administrator RDN yaitu sebanyak 333,778 rekening, dan sebanyak 308,000 rekening dibuka di PermataBank, Bank Mandiri, BCA dan Bank CIMB Niaga. Artinya dengan kerjasama ini sudah lebih dari 92% investor pasar modal akan dapat difasiltasi dengan infrastruktur yang sedang dikembangkan ini. 1/4 Dari sisi potensi, keempat bank yang telah menjalin kerjasama dengan KSEI ini secara total memiliki sekitar 5.000 kantor cabang, dan lebih dari 30.000 mesin ATM. Khusus untuk layanan melalui internet banking yang akan dikembangkan bersama BCA dan Bank CIMB Niaga, saat ini tercatat ada sekitar 4.5 juta nasabah yang sudah menjadi pengguna layanan internet banking kedua bank tersebut. Pada kesempatan itu Direktur BCA Armand W. Hartono menyampaikan “BCA tentunya dengan sukacita menyambut baik kerja sama ini. Melalui kerjasama ini, para investor dapat dengan lebih mudah melakukan akses ke AKSes KSEI melalui channel bank sehingga investor akan semakin mudah mendapatkan informasi dan melakukan penyelesaian atas transaksi pasar modal secara komprehensif dan terintegrasi dengan ringkas. Investor juga cukup melakukannya melalui web bank pembayar, tanpa perlu melakukan transaksi tersebut di beberapa web.” Saat ini BCA telah mengimplementasikan penyediaan informasi saldo dan mutasi RDN pada KlikBCA Bisnis, sedangkan KlikBCA Individu dan BCA Mobile ditargetkan dapat diimplementasikan pada bulan Desember tahun ini. “Seluruh inovasi ini kami lakukan guna memberikan pelayanan terbaik kepada para investor dan berharap kerjasama yang dilakukan dapat semakin mendukung pertumbuhan Pasar Modal Indonesia.” lanjutnya. Sementara itu, Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga Lo Nyen Khing mengatakan, penandatanganan kerja sama dengan KSEI ini, merupakan wujud komitmen CIMB Group untuk turut berperan dalam pengembangan pasar modal di kawasan regional, termasuk pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, CIMB Niaga beserta perusahaan afiliasinya terus aktif berperan dalam setiap upaya pengembangan pasar modal Indonesia. Lo menambahkan, kerjasama dengan KSEI telah dilakukan sejak 14 tahun lalu. Dimulai pada tahun 2000 melalui kerja sama sebagai Bank pembayar settlement transaksi bursa. Pada 2011, dilanjutkan dengan kerja sama sebagai Bank Administrasi Rekening Dana Nasabah (RDN), dan pada 2014 bekerja sama dalam Co-Branding antara AKSes KSEI dengan e-channel CIMB Niaga. Dalam kerja sama kali ini, akan diawali dengan penambahan fitur layanan internet banking CIMB Niaga yaitu CIMB Clicks. Dengan fitur tersebut, diharapkan dapat melengkapi infrastruktur pasar modal Indonesia yang dapat bermanfaat untuk memperluas basis investor. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menyambut baik bergabungnya BCA dan CIMB Niaga dalam kerjasama dengan KSEI untuk program Co-Branding Fasilitas AKSes ini. Nurhaida menyampaikan bahwa hal ini merupakan langkah konkrit sinergi perbankan dan pasar modal di bawah OJK untuk mewujudkan infrastruktur yang memudahkan masyarakat melakukan investasi di pasar modal. "Peningkatan jumlah investor pasar modal dapat kita upayakan dengan dukungan infrastruktur membuat masyarakat merasa mudah, nyaman dan aman dalam berinvestasi. Pengembangan infrastruktur yang mempermudah akses masyarakat ke pasar modal ini melengkapi sosialisasi dan edukasi yang secara masif dan terus menerus kami lakukan. Kami juga telah melakukan penyesuaian peraturan terkait prinsip mengenai pengenalan nasabah di mana ke depannya investor dapat membuka rekening investasi di Perusahaan Efek melalui pihak ketiga, yaitu di antaranya melalui pihak bank", demikian pungkas Nurhaida. Dengan adanya pengembangan infrastruktur yang senantiasa terus dilakukan, diharapkan masyarakat mendapat kemudahan untuk berinvestasi di pasar modal, dan dengan dukungan pengembangan infrastruktur Co-Branding seperti ini diharapkan target peningkatan jumlah investor di pasar modal dapat dicapai sejalan dengan visi OJK untuk pendalaman pasar. ---***--- 2/4 Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Syafruddin Divisi Komunikasi dan Perencanaan Strategis Telp. (021) 5299 1041 Fax. (021) 5299 1199 [email protected] PT Bank Central Asia Tbk Sekretariat Perusahaan - Sub Divisi Komunikasi Korporasi Biro Hubungan Masyarakat Telp. (021) 2358 8000 Fax. (021) 2358 8300 [email protected] PT Bank CIMB Niaga Tbk Rudy Hutagalung Corporate Secretary Tel: (021) 546 0555 ext. 46058 Fax: (021) 252 6749 [email protected] 3/4 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1997 dan memperoleh izin operasional sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) pada tanggal 11 November 1998. Dalam kelembagaan pasar modal di Indonesia, KSEI merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO), bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) serta PT Kliring Penjaminanan Efek Indonesia (KPEI). Berdasarkan ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai LPP di pasar modal Indonesia dengan menyediakan Jasa Kustodian Sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien. Sejak Februari 2012, KSEI bersama dengan SRO lain telah menuntaskan implementasi Single Investor Identification (SID), Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Fasilitas AKSes merupakan perwujudan transparansi informasi di pasar modal Indonesia yang telah diluncurkan KSEI sejak tahun 2009. Melalui Fasilitas AKSes, investor dapat melakukan pemantauan aset investasinya yang tersimpan di KSEI secara langsung. Sebagai alternatif untuk melakukan login, KSEI telah mengembangkan aplikasi AKSes Mobile pada tahun 2012. Berdasarkan data per Oktober 2014, total Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI berjumlah 458.870 dari total 357.211 jumlah investor. Dari jumlah tersebut, 97% atau sejumlah 347.391 adalah investor lokal, dengan 342.979 (98%) diantaranya merupakan investor individu. Sedangkan total investor yang telah melakukan login ke Fasilitas AKSes secara nasional berjumlah 45.028 atau sekitar 13%. PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit bagi segmen korporasi, komersial & UKM dan konsumer. Pada akhir September 2014, BCA memfasilitasi layanan transaksi perbankan kepada 13 juta rekening nasabah melalui 1.074 cabang, 15.254 ATM dan ratusan ribu EDC dengan dilengkapi layanan internet banking dan mobile banking. PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga didirikan dengan nama Bank Niaga pada tahun 1955. Sekitar 97,9% saham CIMB Niaga (termasuk yang dimiliki oleh PT Commerce Kapital sebesar 1,02%) dimiliki oleh CIMB Group. Bank ini menawarkan produk dan layanan perbankan lengkap, baik konvensional maupun syariah, melalui 968 jaringan kantor per 30 September 2014, yang terdiri dari jumlah kantor cabang sebanyak 573, Mikro Laju sebanyak 329 (termasuk 20 outlet yang menyatu di kantor cabang), kantor kas dan payment point sebanyak 66 unit, dan kas mobil sebanyak 20 unit. CIMB Niaga memiliki 14.853 karyawan yang tersebar di seluruh Tanah Air. CIMB Niaga mengajak masyarakat untuk bersama-sama tumbuh dan memanfaatkan potensi yang ada di kawasan Asia Tenggara, yang mana sesuai dengan brand positioning dari CIMB Group, “ASEAN For You”. CIMB Group merupakan perusahaan penyedia jasa keuangan terbesar kedua di Malaysia sekaligus salah satu kelompok usaha perbankan universal terkemuka di ASEAN. Produk dan jasa yang ditawarkannya mencakup produk dan jasa perbankan konsumer, perbankan investasi, perbankan syariah, pengelolaan aset dan asuransi. CIMB Group berkantor pusat di Kuala Lumpur, dan beroperasi di 9 dari 10 negara anggota ASEAN (Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapura, Kamboja, Brunei, Vietnam, Myanmar dan Laos). Selain di kawasan ASEAN, CIMB Group mendirikan pula kantor di China, Hong Kong, Bahrain, India, Sri Lanka, Taiwan, Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Korea. Saham CIMB Group tercatat di Bursa Malaysia melalui CIMB Group Holdings Berhad. Nilai kapitalisasi pasar kelompok usaha ini mencapai USD17,9 miliar per 30 September 2014. Karyawannya berjumlah lebih dari 40.000 orang yang tersebar di 18 negara. 4/4