BERSATU DALAM DOA YANG MENYUKAKAN HATI ALLAH “Dan

advertisement
BERSATU DALAM DOA YANG MENYUKAKAN HATI ALLAH
“Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu
Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam
panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah
yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua”
(Efesus 4:3-6)
Sebelum masuk dalam Efesus pasal 4, ada doa rasul Paulus dalam Efesus 3:14-21 yang
merupakan doa bagi gereja Tuhan dan ini merupakan pernyataan dari Paulus tentang bagaimana
berkat-berkat, keuntungan-keuntungan, kekayaan-kekayaan dan kemuliaan yang dapat diterima
dan dimiliki oleh orang percaya (gereja) di dalam Kristus. Doa Paulus ini menghubungkan
bagian-bagian yang penting dalam pasal 1-3 dengan hal-hal praktis yang dapat dilakukan oleh
kita sebagai jemaat-Nya dalam pasal 4-6. Iman yang benar harus dijabarkan dalam kehidupan
nyata sehari-hari. Penjabaran iman dalam praktek kehidupan orang percaya menghasilkan
“kesatuan” Tubuh Kristus. Membangun dan memelihara kesatuan dalam kehidupan gereja Tuhan
bukanlah hal yang mudah. Kesatuan dan persatuan hanya dimungkinkan kalau kita mau bersatu
dalam doa. Doa Yesus supaya semua umat-Nya menjadi satu (Yohanes 17:20-21) merupakan
harapan yang masih perlu diperjuangkan oleh seluruh gereja-Nya.
Dalam bangsa Indonesia ada pepatah yang mengatakan “bersatu kita teguh, bercerai kita
runtuh.” Ungkapan ini menggambarkan bahwa ada kuasa, berkat dan suatu mujizat Tuhan yang
dapat terjadi jika kita bersatu dalam doa. Ada kuasa bila kita bersatu dalam doa. Bila kita bersatu
dalam doa, maka hati Tuhan dapat tergerak untuk menyatakan lawatan-Nya. Dalam Matius 18:19
Tuhan Yesus berkata, “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia
ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di
sorga.” Kalau doa kita dikabulkan oleh Tuhan, itu berarti hidup kita punya dampak dan dapat
menyukakan hati-Nya. Menyukakan hati Allah kiranya menjadi kerinduan kita bersama. Gereja
mula-mula dapat berdiri dan bangkit, karena mereka mengerti prinsip-prinsip Kerajaan Allah dan
mentaati hati Tuhan. Para murid Yesus dan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan
dengan saudara-saudara Yesus, maka mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama
(Kisah Para Rasul 1:14). Akhirnya Roh Kudus dicurahkan dan mereka semua menerima janji
Bapa. Mereka menjadi saksi Tuhan yang hidup dan gereja mula-mula berdiri serta sejak hari itu
sampai hari ini gereja-Nya terus berkembang di seluruh dunia.
Kesatuan dalam doa bersama merupakan langkah awal menuju keberhasilan misi dan
penuaian jiwa-jiwa. Gereja yang maju dan menjadi berkat adalah gereja yang mau berusaha
memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera, yaitu gereja yang di dalamnya ada orangorang percaya yang terpanggil dalam satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa
Yang Mahakuasa untuk dengan satu tubuh dan satu Roh mau berseru kepada Tuhan yang hidup.
Bila kita sebagai jemaat-Nya memahami apa yang tertulis dalam Efesus 4:3-6 ini dan bersatu
untuk meminta kepada Tuhan, maka Tuhan juga akan melawat kita dan lawatan-Nya yang
dahsyat juga akan terjadi di tengah kita, atas kota dan bangsa kita, serta banyak jiwa yang juga
yang dapat dituai di akhir zaman ini. Seperti gereja mula-mula, gereja di masa kini juga dipanggil
supaya bisa berdampak untuk menyukakan hati Allah dan hal ini antara lain dapat terjadi bila kita
mau bertekun dengan sehati dalam doa bersama yang menyukakan hati-Nya. Biarlah seperti para
murid Tuhan dalam Kisah Para Rasul 1:14 doa bersama kita juga dapat menyukakan Allah dan
kita masing-masing juga dapat semakin mengalami kuasa doa orang benar (Yakobus 5:16 b).
Amin!
Oleh: Pastor Silwanus Obadja M.Th.
Download