Pemantauan Terapi ARV dan Penatalaksanaan HIV Dikirim oleh humas3 pada 31 October 2011 | Komentar : 1 | Dilihat : 12816 Dr. Somying Promso dalam simposium pemeriksaan laboratorium, pemantauan terapi ARV dan penatalaksanaan HIV terkini. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) bekerjasama dengan Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) cabang Malang menyelenggarakan Malang-Allergy & Immunology Update 2011. Kegiatan ini digelar selama dua hari, Jumat-Sabtu (28-29/10) di Ruang Auditorium Lantai 6 FKUB. Pada hari pertama, acara meliputi simposium pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan pemantauan terapi Antiretroviral (ARV), serta workshop penatalaksanaan Human Immunodeficiency Virus (HIV) terkini. Sedangkan pada hari kedua dilakukan workshop diagnosis dan penatalaksanaan Systemic Lupus Erythematosus (SLE) terkini. Kepala instalasi patologi klinik RS Kanker Dharmais Jakarta Dr. Agus S. Kosasih, SpPK, MARS menyampaikan materi "Peran pemeriksaan CD4 dalam terapi ARV". Target dari virus HIV adalah sel limfosit yang disebut sel CD4. Infeksi HIV menyebabkan jumlah sel CD4 menurun secara bertahap. "Bila jumlah CD4 turun dibawah 200 atau apabila infeksi oportunistik atau kanker timbul, maka seseorang dengan infeksi HIV disebut sebagai Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)," terang Agus. Agus menjelaskan pemeriksaan CD4 berperan karena dapat menentukan status imun, mulainya pengobatan, profilaksis infeksi oportunistik, serta dapat memonitor pengobatan. "Target yang ingin dicapai dari pengobatan adalah gejala klinik hilang, CD4 meningkat dan viral load HIV tidak terdeteksi," jelasnya. Dalam acara ini hadir pembicara tamu, Product Manager Infectious Disease Asia Tenggara Dr. Somying Promso. Ia membawakan materi "Pemeriksaan HIV Viral Load". Ia mengatakan pemeriksaan CD4 dan Viral Load mengukur hal yang berbeda. "CD4 adalah pemeriksaan yang sangat baik untuk mengetahui kondisi sistem imun, sedangkan Viral Load mendeteksi seberapa aktif virus HIV tersebut," jelas Somying. Selain Agus dan Somying, pembicara yang hadir dalam seminar ini adalah M. Fauzi dengan materi Pemeriksaan CD4 Sederhana, Prof.Dr.dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI (Siapa yang perlu tes HIV), Dr. dr. Evy Yunihastuti, SpPD, K-AI (Memulai dan memantau terapi ARV, serta indikasi pindah ke ARV lini-2), dan Dr. Teguh Harjono Karjadi, SpPD, K-AI (Infeksi Opportunistik pada HIV). Siapa Yang Perlu Tes HIV Di ASEAN, Jumlah orang dengan HIV/AIDS (Odha) yang mendapat obat ARV hanya sekitar 25 persen dari yang seharusnya. Situasi di Indonesia masih mengharuskan kita berupaya meningkatkan Odha memperoleh obat ARV dan di sisi lain juga harus menemukan infeksi HIV pada stadium dini. Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta Prof. DR. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI mengatakan, "Dari sekitar 5600 Odha yang berobat di RSCM sekitar 80 persen sudah dalam masa gejala atau CD4 dibawah 200". "Dengan demikian ada dua tugas utama petugas kesehatan yaitu mendorong masyarakat untuk menjalani tes HIV dan meningkatkan kepedulian agar diagnosis HIV dapat ditegakkan secara lebih dini", ujar Samsuridjal. Di Indonesia baru sekitar 100 ribu penduduk yang melakukan tes HIV padahal estimasi orang yang terinfeksi HIV di Indonesia mencapai 300 ribu orang. Dengan penduduk sekitar 240 juta orang tidak mudah bagi Indonesia melakukan tes HIV pada seluruh penduduknya. "Karena itu kita perlu menganjurkan tes HIV bagi pasangan Odha, pengguna narkoba suntikan, penderita Penyakit Menular Seksual, penderita penyakit Tuberkulosis, ibu hamil, anak yang lahir dari ibu hamil positif HIV, serta mereka yang berminat untuk tes HIV", jelas Samsuridjal. Sudah tentu peningkatan jumlah orang yang tes HIV harus disukung oleh tindak lanjut untuk dukungan diagnosis dan terapi ARV. "Untunglah sampai saat ini pemerintah Indonesia masih terus menyediakan obat ARV gratis untuk masyarakat yang memerlukannya", pungkasnya. [mit] Artikel terkait UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kunjungi UB UB Perpanjang Kerjasama dengan Yayasan Vidatra Jambore Rohani UAKKat 2015 PKAK UB Adakan Bimbingan Teknis untuk Cegah Korupsi Umat Kristiani UB akan Gelar Perayaan Natal dan Bakti Sosial