generasi muda dan keluarga berkualitas

advertisement
GENERASI MUDA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
Generasi Muda Pewaris Pembangunan
Remaja dan pemuda sebagai penerus pembangunan bangsa dan calon keluarga
baru adalah permata dalam keluarga berkualitas. Remaja dan Pemuda dengan usia sekitar
10 sampai dengan 24 tahun yang biasanya masuk dalam lingkup generasi muda
mempunyai segala sifat dan permasalahan unik perlu dibina masalah Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi secara terus menerus dan dimantapkan dalam kerangka
partisipasi yang mengarah kepada rasa tanggung jawab pada Kesehatan Reproduksi
bernuansa jender.
Rasa tanggung jawab akan Kesehatan Reproduksi diharapkan dapat terbebas dari
kehamilan tidak diinginkan, penyelewengan seksual yang mengakibatkan terjangkitnya
penyakit seksual masyarakat, HIV/Aids dan tindakan lain seperti pelecehan seksual, dan
kekerasan seksual
Berdasarkan hasil SDKI tahun 2002/2003 fertilitas wanita usia 15 – 19 tahun yang sudah
menjadi ibu sebesar 10,2 %, mengandung anak pertama 3,6 % dan sudah pernah
melahirkan 13,8 % dan untuk umur perkawinan pertama di Propinsi Bengkulu 19 tahun,
persoalan generasi muda menyangkut Kesehatan Reproduksi sangat banyak diantaranya
masalah narkoba, HIV/Aids, Infeksi Menular Seksual dan persoalan lainnya.
Remaja dan pemuda yang masuk dalam lingkup generasi muda dikatakan sebagai
pewaris dan penerus bangsa perlu memiliki wawasan yang luas dan keterampilan serta
profesional dalam bidang Kesehatan Reproduksi sehingga menjadi generasi yang
tangguh, inovatif dan kreatif dalam mewujudkan Keluarga Berkualitas.
Membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat, berpendidikan,
sejahtera, berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya melalui pengembangan
kebijakan, penyediaan layanan promosi, fasilitasi, perlindungan, informasi kependudukan
dan keluarga merupakan langkah dalam mewujudkan Keluarga Berkualitas, sehingga
setiap keluarga perlu diberdayakan agar mampu memenuhi kebutuhan setiap
pertumbuhan termasuk pada generasi muda.
1
Pemberdayakan tidak saja dari sudut fisik, tetapi juga non fisik, emosinya, budi pekerti,
intelektual, spiritual dan pengetahuan. Kemampuan berkomunikasi dalam keluarga yang
harmonis merupakan faktor kunci dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
Pemberdayaan keluarga pada generasi muda perlu memperhatikan nilai-nilai yang
ada dalam masyarakat, kondisi ekonomi, sosial budaya, politik serta perkembangan dunia
dipadukan dengan program dan kebijakan pemerintah, LSOM, Swasta dan sektor lainnya
sehingga generasi muda akan menjadi insan pembangunan
yang produktif dan
kompetitif.
Program KB dengan dinamika yang selalu berkembang setiap saat, membuat
suatu pola pembinaan Kesehatan Reproduksi yang sistematik dan sistemik pada generasi
muda, yang dapat menyatukan berbagai perangkat dan potensi dari berbagai unsur
kedalam pola pembinaan yang terkoordinasi, terintegrasi, terpadu dan berkesinambungan
dengan melakukan transformasi konsep Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
kepada masyarakat melalui generasi muda maupun bagi generasi muda itu sendiri.
Kegiatan yang telah dilakukan melalui kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) dan
kelompok Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja ( PIK KRR )
dengan melakukan penyuluhan mengenai Kesehatan Reproduksi dengan masalah tumbuh
kembang, Infeksi Menular Seksual, HIV/Aids, peningkatan partisipasi pria sebagai
bentuk kesetaraan jender.
Kampanye Peduli
Sebuah konsep dalam membangun Sumber Daya Manusia yang diupayakan
sekuat tenaga dalam mewujudkan Keluarga Berkualitas, dilaksanakan dengan
Kampanye Peduli yaitu Perhatian pada setiap anggota keluarga terhadap posisinya
dalam keluarga menurut tahapan dan siklus pertumbuhannya; Dukung setiap anggota
keluarga terhadap posisinya dan kemampuannya secara aktif untuk menjadi Keluarga
Berkualitas; Lindungi setiap anggota keluarga sesuai potensi dan kemampuannya agar
keluarga tetap merupakan Keluarga Berkualitas.
Beberapa usaha dari Kampanye Peduli pada lingkungan Generasi Muda
diantaranya dengan memberikan contoh beribadah yang teratur dan meningkatkan
pengetahuan ibadahnya; mengetahui tentang tumbuh kembang dan ciri uniknya; dapat
memberikan informasi tentang Kesehatan Reproduksi dan alat reproduksinya termasuk
2
perilaku seksual beresiko dan akibatnya, sehingga menjadi generasi muda berperilaku
Kesehatan Reproduksi yang berkualitas dan bertanggung jawab; membantu dalam
memperoleh kesehatan , kecerdasan intelektual, emosional dan kasih sayang dalam
pengembangan integritas kepribadian yang baik; membantu dalam memperoleh Hak-Hak
Kesehatan Reproduksi.
Kampanye Peduli pada generasi muda perlu dilakukan secara dini disebabkan
generasi muda dalam masalah KB dan kesehatan Reproduksi memberikan kontribusi
sangat besar yang tangguh terbebas dari masalahnya dalam memasuki keluarga baru yang
berkualitas.
Sumber Bahan dari BKKBN Pusat dan sumber lainnya, Bahan Sosialisasi tahun 2005(AGUS. S)
3
Download