ALLAH MEMANGGIL UMAT-NYA UNTUK MENJADI GEREJA YANG TEKUN BERDOA MENURUT KISAH PARA RASUL 4: 23 – 31 Daniel Sutoyo1 Abstraksi Doa merupakan sebuah aktivitas yang erat hubungannya dengan denyut nadi kekristenan; sehingga muncul semacam ungkapan, bahwa doa adalah nafas kehidupan orang percaya. Sejatinya, kegiatan doa bukanlah sebuah rutinitas ibadah belaka, melainkan pusat kehidupan itu sendiri. Dari zaman Yesus ada di muka bumi hingga pada pelayanan para rasul di Yerusalem bersama jemaat mulamula, doa menjadi energi dari setiap pelayanan bahkan sendi kehidupan yang dilakukan. Artikel ini menyajikan sebuah telaah eksegetis tentang doa dalam Kisah Para Rasul 4:23-31, yang bertujuan menunjukkan secara biblikal sifat doa yang penting dan urgen. Pada akhirnya, gereja didorong untuk memahami esensi doa dan mulai berdoa dengan tekun. Kata kunci: doa, berdoa, gereja, Kisah Para Rasul, rasul God’s Calling on His Church for Pray According to Acts 4:23-31 Abstract Pray is an activity most related to Christian’s life; so there is a saying that prayer is believers’ breath of life. Substantially, praying is not mere routinized of service, but also life center. From the time of Jesus was on earth untill the apostles’ ministry with early church in Jerusalem, pray becomes energy of every ministry even life. This article is giving an exegetical study of pray in Acts 4:2331, which aim to show biblically character of pray, which is important and urgent. At least, it encourages church to understand the essence of pray and begin to pray on and on. Keyword: prayer, pray, church, Acts, apostle 1 STTIntheos Surakarta ([email protected]) 52 tahun. Membuat kue tart ulang tahun PENDAHULUAN Pasca modernisasi sekarang ini membutuhkan tepung,gula, membuat manusia dapat melakukan pengembang, telur, garam dan bahan- segala sesuatu dengan cepat, praktis bahan penyedap lainnya agar kue tart dan simple apapun yang diinginkan. itu menjadi lezat. Bayangkan jika kue Demikian juga orang percaya pada tart tanpa garam, kue itu tidak enak saat ini, membuat waktu mereka atau tersita untuk kegiatan dan pekerjaan Bagaimana yang mereka lakukan, sehingga tidak pengembang? Kuenya tidak akan lagi bergairah untuk bersekutu dan mekar, ya mungkin berisi, namun berdoa. Beberapa orang Kristen lebih kuenya menjadi keras, tidak lembut, banyak menghabiskan waktu untuk tidak menarik. Atau kue itu tanpa bekerja, melakukan ini dan itu, garam, kue itu hambar, tidak lezat. sehingga tidak ada waktu lagi untuk Apa hubungannya antara doa dengan melakukan persekutuan maupun doa bahan-bahan untuk membuat kue pribadi. Terkadang mereka berdoa tart? Bahan kue tart, antara lain; hanya sebagai rutinitas sebagai orang tepung adalah bahan utama kue, Kristen saja, mereka tidak menyadari merupakan gambaran dasar doa yaitu akan penting berdoa sebagai wujud mengakui kekuasaan dan kedaulatan persekutuan Tuhannya. Allah. Bahan gula; mengakui bahwa Bagaimana dengan gereja mula-mula dalam doa Allah mempunyai rencana yang sangat antusias untuk bersekutu itulah dan berdoa? Masih relevankah gaya pengembang hidup gambaran dengan gereja mula-mula untuk semangat berdoa untuk masa kini? kue itu menjadi kue tart manisnya doa. kue dalam pahit. tanpa Bahan merupakan berdoa supaya diberikan keberanian untuk bangkit Saya pernah membaca buku menghadapi masalah. Dan bahan yang berjudul Menjalankan Misi garam merupakan dampak dari doa Bersama Yesus karya Andrew itu. Brake2yang mengilustrasikan berdoa Dalam Alkitab banyak contoh, itu seperti membuat kue tart ulang tips, cara bagaimana berdoa, seperti ada doa Bapa Kami, Yesus berdoa 2 Andrew Brake, Menjalankan Misi Bersama Yesus (Bandung: Kalam Hidup, 2016), 87-94. semalam-malaman, Elia berdoa, Hana 53 berdoa, ada juga mazmur doa, dan Ferdinand Christian Baur, dari pribadi-pribadi yang berdoa,dan lain- sudut pandang sepihak, berpendapat lain. Dalam Kisah Para Rasul 4: 23 - bahwa jemaat yang digambarkan 31 ini, hanya salah satu contoh doa dalam yang penuh kuasa, supaya orang- historis, melainkan merupakan hasil orang bertekun refleksi menjadi teolog Tubingen abad XIX yang Kristen berdoa,sehingga mereka pribadi-pribadi yang berdampak Kisah bukanlah teologis.3 terkemuka, Baur, laporan sebagai berpendapat bahwa sebagai orang yang percaya, bagi maksud teologis penulis Kisah Para gereja, bagi masyarakat dan bagi Rasul adalah mempersatukan para Negara Indonesia. rasul dengan jemaat perdana ke dalam TEKUN BERDOA (Refleksi Kisah Para Rasul 4:23-31) Latar belakang Kisah Para Rasul Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, tetapi dapat dijadikan buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh Kudus. Orang percaya mendambakan seharusnya buku Kisah Para Rasul, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, dalam kaitannya pelayanan dan pengalaman hidup serta perkembangan gereja dalam Perjanjian Baru. Kitab Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat generasi pelayanan di selama Yesus dalam ia setiap melanjutkan dalam Pentakosta dari Roh Kudus. kuasa satu persekutuan orang-orang kudus. Menurut Baur, sejarah yang tercermin dalam Kisah Para Rasul dan dalam diri Paulus berbeda. sendiri Pada sama awal sekali abad XX, pendapat Baur ini dikembangkan oleh Heinrich Julius Holtzmann,4 dan sekalipun ditentang oleh beberapa ahli, termasuk Adolph Schlatter.5 Dalam kurun setengah abad terakhir, masalah ini masih menjadi perdebatan hangat. Bultmann dan para pengikutnya mengembangkan 3 Hal ini dapat dilacak dalam W. W. Gasque, A History of the Criticism of the Acts of the Apostles (Grand Rapids: William B. Eerdmans, 1975) dan Werner Georg Kümmel, The New Testament: The History of the Investigation of Its Problems (London: SCM, 1973); W.G. Kümmel, Introduction to the New Testament (London: SCM, 1975), 125-88. 4 Heinrich Julius Holtzmann, “Lehrbuch der neutestamentlichen Theologie” (Tubingen: Mohr, 1911). 5 Adolph Schlatter, “Neutestamentliche Theologie” (Stuttgart: Calwer, 1922-1923). 54 tesis Baur dan berpendapat bahwa sejarah kristologi Rasul memberi garis besar alasannya: 1) pra-Paulus, pusat pewartaan Kisah Para Rasul naturalisnya, adalah zaman Yesus, bukan zaman eskhatologinya serta pandangannya gereja; 2) teologi Kisah Para Rasul atas Taurat mencerminkan gagasan- seharusnya gagasan post-Paulus. Jadi, teologi dengan Kisah masalah yang dihadapi Kisah Para Kisah mencerminkan sedangkan Para teologi teologi Para mencerminkan Rasul tidak keadaan jemaat perdana, melainkan katolikisme awal yang bertumbuh.6 sedang Kasemann menandaskan penulis Kisah keselamatan, tidak teologi Rasul dibandingkan Paulus, bukanlah dihadapi Paulus, Conzelmann karena masalah seperti yang masalah Ernst tertundanya parousia dan keberadaan bahwa gereja dalam sejarah sekular; 3) ciri melegitimasi khas komposisi historis yang pandangannya tentang jemaat dalam digunakan penulis Kisah Para Rasul hubungannya untuk memecahkan masalah adalah dengan pandangan bidat, berdasar kontinuitasnya dengan pembagian kerasulan awal dan kesuciannya di dalam tiga episode: (a) zaman Israel dunia ini. Kasemann berpendapat (zaman PL); (b) sentral sejarah bahwa penulis Kisah adalah pelopor keselamatan, yaitu zaman Yesus; dan 7 katolikisme awal. Holger sejarah keselamatan (c) zaman gereja, yang merupakan Conzelmann, dengan zaman perjuangan antara karyanya The Theology of St. Luke kebimbangan dan kesabaran; (1960), dengan memodifikasi penelitian periodisasi 4) ini, penulis menjelaskan kepada Holtzmann, Klein, Bultmann, dan bermaksud Kasemann, dan berpendapat bahwa jemaat pada zamannya, bahwa bentuk penulis Kisah menggambarkan mula-mula. 6 Para Rasul gereja boleh saja berubah, sekalipun keadaan jemaat struktur fundamentalnya harus tetap Berdasar pendekatan Lht. James D.G. Dunn, Unity and Diversity in the New Testament(Philadelphia: Westminster, 1977), 341-67. 7 Ernst Kasemann, Essays on New Testament Themes (London: SCM, 1960), 88-94. dipertahankan.8 Dengan alasan di atas, Conzelmann menolak akurasi historis Kisah Para Rasul dan menganggap 8 Holger Conzelmann, The Theology of St. Luke (London: Faber, 1960), 14-17. 55 pemikiran penulis Kisah Para Rasul Kisah Para Rasul berdasar tempatnya sebagai pemikiran dalam kanon.13 Menurut Parsons, Cullmann berdasar Paulus penyimpangan dan Yohanes. posisi kanoniknya, menyanggah konsepsi Conzelmann gambaran Kisah Para Rasul mengenai ini.9I. kehidupan Howard mengembangkan Marshall, karya W.M. diterima jemaat perdana dapat sebagai sejarah yang Ramsay10 dan A.N. Sherwin-White,11 memadai.14 Apa berpendapat bahwa penulis Kisah pendekatan ini Para Rasul adalah seorang sejarawan historis, tidak dapat disangkal bahwa teolog.12 dan pun bagi manfaat penelitian tidak bagaimanapun karya penulis Kisah mengherankan jika banyak kritikus Para Rasul ini merupakan karya meyakini bahwa penulis Kisah Para teologis, sebagaimana dikatakan J. C. Rasul telah menyajikan gambaran Beker, “Lukas adalah seorang teolog mengenai kehidupan dan pemikiran besar.”15 Memang, penulis Kisah Para jemaat perdana yang dapat dipercaya. Rasul tidak menyatakan bahwa ia Dengan demikian, Kisah Para Rasul menulis suatu karya teologis, namun dapat tulisannya Karena dianggap itu, sebagai sumber teologi jemaat perdana yang dapat teologis merupakan dan secara informasi signifikan dipercaya. Tanpa pertimbangan mengabaikan historis, penelitian mutakhir berusaha memahami teologi 9 Oscar Cullmann, Salvation in History (London: SCM, 1967). 10 William Mitchell Ramsay, berdasar studi geografis dan arkheologis, berpendapat bahwa sejarah Lukas luar biasa akurat. Lih. W.M. Ramsay, The Bearing of Recent Discovery on theTrustworthiness of the New Testament (London: Hodder & Stoughton, 1915). 11 Adrian Nicholas Sherwin-White, seorang sarjana klasik, berkesimpulan bahwa konfirmasi historis Kisah sangat berlimpah. Lih. Sherwin-White, Roman Society and Roman Lawin the New Testament (London: Oxford, 1963), 189-200. 12 I. Howard Marshall, Luke: Historian and Theologian (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1970). 13 Lih. Mikeal Parsons, "Canonical Criticism," dalam David Alan Black dan David S. Dockery (eds.), New Testament Criticism and Interpretation (Grand Rapids: Zondervan, 1991). Hermeneutika kanonik tidak menolak masalah historisitas Kisah, tetapi menempatkan persoalan ini dalam hubungannya dengan masalah lain; lihat juga Parsons, “The Sense of a Beginning in Acts 1-5,” dalam Rev Exp 87 (Summer, 1990), 403-422. 14 Lih. George Eldon Ladd, A Theology of the New Testament (Grand Rapids: Eerdmans, 1974), 314; bdk. Donald Guthrie, New Testament Theology (Downers Grove, IL: InterVarsity, 1981), hlm. 42-48; lihat juga Douglas Dockery, "Acts 6-12: The Advancement of the Christian Mission Beyond Jerusalem," RevExp 87 (Summer, 1990), 423-38; John Polhill, "Acts 6-12: The Hellenist Breakthrough," RevExp 71 (1974), 475-486. 15 J. C. Beker, Paul the Apostle (Philadelphia: Fortress, 1980), 162. 56 memberi andil terhadap pemahaman kita atas teologi Perjanjian Baru. 16 31-32); mendorong para murid untuk berdoa di Getsemani (Luk. 22: 40); Lukas sebagai penulis Kisah berdoa bagi para murid (Luk. 23: 34) Para Rasul adalah seorang yang dan bagi diri-Nya (Luk. 22: 41). sangat peduli dengan perilaku doa. Lukas juga menyatakan bahwa Yesus Lukas mencatat tentang doa biasanya berdoa di tempat yang sunyi (Luk. 4: dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa 42); menyingkir ke Betsaida (Luk. 9: penting dalam kehidupan Yesus dan 10); Ia keluar malam-malam untuk umat-Nya. Doa yang diatkan dengan pergi ke Bukit Zaitun (Luk. 37). baptisan (Luk. 21); setelah hari-hari Demikian juga dalam Kitab Yesus mengadakan mujizat (Luk. Kisah Para Rasul, Lukas mencatat 5:15-16); para banyak tentang sebelum berdoa. Murid-murid-Nya murid sebelum (Luk.6: memilih 12); umat-Nya yang dengan akan para perempuan bertekun berdoa penderitaan Tuhan Yesus (Luk. 9: 18- menantikan pencurahan Roh Kudus 22); (Kis. 1: 12-14): murid-murid berdoa pemberitahuan pemuliaan pertama (Luk. 9: 29); kembalinya ketujuh puluh murid untuk (Luk. 10: 17-21); sebelum mengajar untuk mengganti Yudas (Kis. 1: 23- bagaimana berdoa 26); Murid-murid mempunyai gaya (Luk.11:1); di Getsemani (Luk. 22: hidup salah satu bertekun dalam doa 39-46); dan di atas kayu salib (Luk. (Kis. 2: 42); 23: 24). Ia pernah mengundurkan diri biasa berdoa di Bait Allah (Kis. 3: 1- dari padang gurun (Luk. 5: 16); Ia 3); para rasul berdoa untuk untuk berdoa sepanjang malam (Luk. 6: 12). Petrus Ada perumpamaan tentang berdoa, dipenjarakan oleh Sanhedrin (Kis. 4: yaitu teman di tengah malam (Luk. 23-31); para rasul berdoa untuk 11: 5, dst) dan janda yang gigih menahbiskan memohn kepada hakim (Luk. 18: 1- terpilih (Kis. 6: 3-6); Petrus dan 8). Hanya Lukas yang mencatat Yohanes berdoa untuk baptisan Roh Yesus berdoa bagi Petrus (Luk. 22: Kudus bagi orang-orang Samaria para murid meminta dan kehendak Tuhan Petrus dan Yohanes Yohanes para diaken yang yang (Kis. 8: 14-17); umat-Nya berdoa 16 Leon Morris, New Testament Theology(Malang: Gandum Mas, 1999), 144145. untuk pembebasan Petrus dari penjara 57 (Kis. 12: 5, 12-17); Gereja Antiokhia ini mencatat kesimpulan doa untuk berdoa dan berpuasa bagi para rasul rangkaian peristiwa-peristiwa yang untuk menjadi misionaris (Kis. 13: 1- ajaib. Ini jelas dimulai dalam ayat 23 3); Jemaat dan rasul-rasul berdoa dan karena Petrus dan Yohanes secara berpuasa special untukmenetapkan para dilepaskan dari penjara penatua (Kis. 14: 23); Paulus setiap kemudian mereka mendatangi teman- pergi mencari rumah sembahyang temannya. untuk berdoa (Kis. 16:13, 16); Paulus Dan bagian ini diikuti dengan dan Silas berdoa di tengah malam di ringkasan aktivitas komunal orang- dalam penjara Filipi (Kis. 16: 25-26); orang percaya dan pertumbuhan dan Paulus berdoa dengan para penatua perkembangan gereja (4:32 -35). gereja Efesus (Kis. 20: 36-38); dan Keistimewaan kitab Kisah Para Rasul Murid-murid berdoa yang dilengkapi ringkasan secara mendapat bisikan Roh Kudus yang teratur dan sebagai tanda istirahat dari melarang Paulus pergi ke Yerusalem episode yang satu dengan episode (Kis.21: 4-6) . lainnya (lih. 2:42-47; 6:7; 9:31; sedang Konteks Kisah Para Rasul 4: 23-31 Kisah Para Rasul 4: 23-31 adalah bagian akhir dari episode panjang yang dimulai dari Kisah Para Rasul 3: 1.17 Orang-orang yang mengadukan Petrus dan Yohanes karena mujizat penyembuhan berakibat mereka masuk dalam penjara. Para rasul yang selanjutnya menghadapi Sanhedrin, yang mengancam mereka, karena keberanian Yesus mereka yang memberitakan bangkit dengan menyatakan penyembuhan. Bagian 12:24).Oleh karena itu, ayat 31 cukup pasti sebagai bentuk akhir dari bagian ini. Penuh dengan Roh Kudus dan berani memberitakan Injil sebagai hasil doa dalam Kisah Para Rasul 4: 23-31. Pola ini sama dengan yang dapat kita temui pada awal hari Pentakosta,di mana para rasul yang berdoa, menantikan kuasa Roh yang memberdayakan umat-Nya untuk meberitakan Injil (Kis. 2:1-41). Oleh karena kuasa Roh Kudus yang telah membaptis dan memenuhi para rasul adalah kuasa (dynamis) untuk 17 C. K. Barrett , Concurs in The Acts of the Apostles (Edinburgh: T & T Clark, 1994), 241. menyembuhkan, menyatakan tanda- 58 tanda dan mujizat-mujizat akhirnya 4. Ayat 31 merupakan pernyataan pada gilirannya para rasul dapat dampak doa yang penuh kuasa. kesempatan untuk menyampaikan kerygmatik rasuli18 Kisah Para Rasul 4: 23-31 menguraikan tentang doa di dalam Hakekat Doa Fondasi Doa: Kedaulatan Allah Doa umat Allah pada gereja secara mula-mula dimulai dengan kutipan struktur yang logis dapat dipaparkan dari Keluaran 20:11.19 Konteks dari sebagai berikut; kutipan jemaat gereja mula-mula, tersebut adalah upacara merupakan perjanjian antara bangsa Israel dan pernyataan kedaulatan Allah bagi Tuhan di Gunung Sinai mengenai doa orang-orang percaya kepada- pembebasan Nya. perbudakan di Mesir. Dalam Kisah 1. Ayat 23-24 umat-Nya dari 2. Ayat 25-28 Allah mempunyai Para Rasul 4: 23-31 mengandung rencana bagi doa orang-orang salah satu doa yang menginspiratif percaya. dalam Alkitab, karena pada saat itu 3. Ayat 29-30 menyatakan isi doa orang-orang percaya dalam keadaan supaya berani memberitakan Injil. berbahaya. Dalam aktifitas doa ini, Petrus dan Yohanes ditangkap setelah penyembuhan seorang lumpuh. Para 18 Yang dimaksud dengan kerygmatik rasuli adalah khotbah-khotbah atau pidatopidato para rasul pada gereja mula-mula yang mencakup banyak hal, atau inti dan pokok pemberitaan para rasul gereja mula-mula. Kerygmatik rasuli pada umumnya dengan sistematika, sebagai berikut: 1) Pelayanan mujizat-mujizat Yesus, penederitaan Yesus, kematian Yesus dan Kebangkitan Yesus, karena Allah membuat Yesus bangkit dari kematian. 2) Pemuliaan Yesus: Tuhan Yesus dimuliakan, membangkitkan dia pada tangan kanan-Nya sebagai Mesias, Raja, Juruselamat dan Tuhan. 3) Semua yang terjadi telah dinubuatkan oleh kitab-kitab Perjanjian Lama, Yesus menggenapi janji Perjanjian Lama. 4) Keselamatan: kebangkitan Yesus yang mendatangkan keselamatan setap orang percaya kepada-Nya, maka para rasul mendesak orang-orang untuk bertobat dan menerima Roh Kudus, hanya di dalam Yesus dijanjikan pengampunan, kasih karunia, keselamatan, hidup baru dalam nama-Nya. rasul pasti tahu itu bukan ancaman belaka, akan tetapi dengan mujizat kesembuhan itu, para rasuldengan berani memberitakan Injil. Para rasul sudah mengalami pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta dan menyadari kebutuhan mereka untuk kekuasaan ilahi. Sebab mujizat penyembuhan yang terjadi merupakan 19 F. F. Bruce, The Acts of the Apostles: The Greek Text with Introduction and Commentary (Chicago: Inter-Varsity Christian Fellowship, 1952), 126 59 Brake menghancurkan.21 Di sini kata ini menggambarkan bahwa pondasi doa berarti mengangkat suara dengan dalam ini segenap dan sepenuh hati. Artinya digambarkan denga bahan kue tart doa yang dipanjatkan bersama-sama tepung.20 kepada Allah merupakan doa yang menjadi mempunyai kesatuan hati dan pikiran. kedaulatan Allah. Kisah yang Para pokok Kedaulatan Rasul yaitu Allah harus pondasi dan substansi doa umat-Nya. Ketika teman-teman Petrus dan Sebab Tuhan senang mendengar dan menjawab doa yang disampaikan Yohanes mendengar bahwa mereka dengan menghadapi dalam perpecahan dalam gereja. Jadi setelah umat-Nya komunitas Kristen itu mendengar bersama-sama berseru kepada Allah, cerita apa yang dialami oleh kedua katanya: “Ya Tuhan, Engkaulah yang rasul ketika di hadapan Mahkamah menjadikan langit dan bumi, laut dan Agama bangsa Yahudi, maka mereka segala (Kis.4: berserulah atau mengangkat suara 24).Pernyataan “berserulah mereka (bdk. Kis.1:14; 2:46; 5:12; 7:57; bersama-sama 15:25). kesulitan pelayanannya, maka isinya…” kepada Allah, katanya” (oJmoqumadon hJran fwnhn pro~ ton qeon kai eijpan kesatuan Mereka hati, berdoa bukan dengan – mengatakan “Ya Tuhan, Engkaulah homothumadon heran phōnen pros yang menjadikan langit dan bumi, ton theon kai eipan) secara literal laut dan segala isinya.” Ungkapan berarti mereka “Ya Tuhan” (Despota – despota) mengangkat suara kepada Allah dan yang berasal dari kata despoth~ berkata. Kata “berseru” (hJran – (despotēs) dengan sehati hēran) aorist active indicative dari aijrw kata (airō) mengangkat, yang membawa memindahkan, yang berarti tuan, 22 Penguasa, Tuhan. Kata Yunani yang berarti biasa untuk Tuhan adalah kurios, (serta), tetapi kata ini kurang umum mengambil, digunakan dalam ayat 24 ini. Kata menyingkirkan (dengan kekerasan, despotēs, yang berarti tuan, penguasa bahkan atau dengan membunuh, Tuhan “sebuah 21 20 Brake, Op.cit., 88. 22 sering despotik, menunjukkan yaitu jenis Susanto, Op.cit., II: 29. Ibid., 190 60 kewenangan Tuhan sebagai Penguasa kai panta ta en autois) secara literal langit dan bumi. Namun, di sini itu berarti tepat untuk membuat langit dan bumi dan laut mengungkapkan kontrol yang kuat dan segala sesuatu di dalamnya. yang diberikan oleh Allah kepada Pernyataan tersebut merupakan bukti umat-Nya.23Biasanya ini Allah yang penuh kemahakuasaan, antara Allah yang berdaulat, Allah yang majikan dan budak atau pembantu, berotoritas, Allah yang berkuasa, yang mana majikan berkuasa penuh Allah yang mendengar dan menjawab terhadap hamba-hambanya (1Tim. 6: doa, 1; 2Tim. 2:21; Tit. 2: 9; 1Ptr. 2:18). menciptakan langit, bumi dan lautan Lukas hanya menggunakan di sini serta dan Lukas 2: 29 tentang doa Simeon, memohon supaya Allah yang sama “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba- menyatakan mujizat, Tuhan yang Mu ini pergi dalam damai sejahtera, berkuasa, sesuai dengan firman-Mu.” Kata ini melakukan mujizat. Jawaban atas diterjemahkan doa-doa umat-Nya adalah kedaulatan- digunakan menunjukkan kata hubungan dengan “Penguasa” Engkaulah karena Ia isinya. yang yang Komunitas maka berdoa dapat Nya, Kata ini berbeda dengan kata yang menerima apa yang didoakan, umat- biasanya (kurios), meskipun artinya Nya tidaklah berbeda, hanya kata despotēs Tentunya Tuhan akan melakukan dapat juga berarti penguasa, pemilik, untuk orang-orang kudus-Nya, untuk pengatur. mencapai ungkapan tetap umat-Nya telah (2Ptr. 2: 1; Yud. 1: 4; Why. 6:10). Sedangkan sekalipun Tuhan telah berdoa tidak kepada-Nya. tujuan-Nya untuk memenuhi janji-janji-Nya dan untuk “Engkaulah yang menjadikan langit kebaikan umat-Nya serta untuk dan bumi, laut dan segala isinya” (su menyatakan kemuliaan nama-Nya. oJ poihsa~ ton oujranon kai thn Jadi mengakui kedaulatan Allah ghn kai thn qalasan kai panta dalam berdoa adalah cara yang sangat ta enj aujtoi~ - su ho poiēsas ton efektif dan sangat bemanfaat untuk ouranon kai tēn gēn kai tēn thalasan mengawali doa baik berdoa secara pribadi maupun kelompok (bersama- 23 I. Howard Marshall, The Acts of the Apostles: An Introduction and Commentary (Grand Rapids: Eerdmans, 1980), 105 sama). Karena ketika umat-Nya 61 mengakui kedaulatan Allah dalam yangmengacu pada kehidupan Daud berdoa akan terjadi beberapa hal, dengan mengutip 24 dari Kitab yaitu umat-Nya akan merendahkan Mazmur.” diri di hadapan Allah, umat-Nya akan hidup Daud, dalam Perjanjian Lama menerimakehendak rencana dinyatakan bahwa hati Daud yang Allah dalan hidup umat-Nya, dan sangat dekat dengan Tuhan dan umat-Nya akan memuji Allah apapun hidupnya berkenan yang Demikian juga dan dialaminya. Orang-orang Kitab Mazmur dan kisah kepada-Nya. kehidupan percaya yang mengalami tekanan dan mula-mula, kesulitan merupakan Perjanjian Lama (LXX) adalah Kitab kesempatan untuk berdoa kepada Suci yang mereka miliki saat itu. Juga Allah sebagai Bapa dan Tuhan yang tidak heran, jika banyak dari orang- memegang kendali, pada saat umat- orang Kristen awal adalah mantan Nya hidup sebab hanya gereja kitab juga merupakan penganut Yahudi yang yakin bahwa untuk mengakui Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. kedaulatan-Nya dalam situasi sesulit Para rasul berkhotbah dan berdoa apapun. Setiap orang percaya berdoa seperti di dalam Kisah Para Rasul 3-4 dengan mulai mengakui kedaulatan merupakan bukti bagaimana Injil Allah, dan jika tidak mengakui atau diberitakan menyakini kedaulatan Allah, iman Yahudi. dan khususnya dalam Kisah Para Rasul berdoa kesempatan kehidupan rohaninya akan Indahnya Doa: Rencana Allah Babak berikutnya dalam Kisah Para Rasul 4:25-28 dapat ditemukan sebuah pernyataan mengenai berdoa sesuai dengan rencana Allah melalui inspirasi dari Roh Kudus dengan Kistemaker raja Daud. Menurut, mencatat bahwa “kehidupan pada awal kekristenan memiliki Doa-doa komunitas dalam Alkitab mengajarkan kita bagaimana berdoa kehilangan substansinya. perantaraan kepada kecenderungan pada masa sekarang ini. Pernyataan “dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud” (dia pneumato~ aJgiou stomato~ Dauid paido~ sou – dia pneumatos hagiou stomatos Dauid paidos sou) secara literal melalui Roh Kudus dengan mulut Daud hamba-Mu. Ayat ini merupakan kutipan dari Mazmur 24 Simon J. Kistemaker, Acts (NTC: Grand Rapids: Baker Academic, 1990), 166 62 2:1-3 (yang dikutip dari Septuaginta), pemberitaan ini menyatakan bahwa peristiwa- waktunya. Injil, Berdasarkan peristiwa yang dialami oleh orang- sudah ayat datang 25b-27 orang percaya telah dinubuatkan oleh menunjukkan para penulis Perjanjian Lama. Ini yang melawan Yesus yang diurapi. membuktikan bahwa Kelompok-kelompok itu antara lain: mengacu nubuatan pada Mazmur beberapa kelompok Pertama; bangsa-bangsa. Kata Mesias. (ejqnh Dengan demikian, hal itu jelas-jelas “bangsa-bangsa” dipahami oleh orang-orang Yahudi. berasal dari kata ejqno~ (ethnos) yang Dalam biasanya menunjuk bangsa-bangsa Mazmur gambaran bahwa 2 merupakan bangsa-bangsa kafir, atau – bangsa-bangsa ethnē) bukan Yahudi. Bangsa-bangsa non Yahudi melawan Tuhan dan Mesias. Ini adalah deklarasi para rasul, ini yang akan menjadi sasaran yang pmberitaan Injil. Bangsa-bangsa ini khusyuk, bahwa Allah sendiri telah menjadi rusuh (TL = huru-hara; BIS berbicara melalui Roh Kudus dengan = marah; Drewes25 menerjemahkan = perantaraan mulut Daud. Pernyataan gusar). Kata “rusuh” (ejfruaxan – ini adalah bagian isi kedua dari doa ephruaksan) berbentuk aorist active mereka, indicative yang dipakai dalam indahnya doa berdoa dalam dari kata fruassw persekutuan Kristen. Pada bagian (phruassō) yang berarti berdengus pertama, mereka mengakui kekuasaan karena marah. Kata ini hanya ada di atau untuk sini saja dalam Perjanjian Baru. Kata memerintah, bertindak dan menjawab ini dapat diungkapkan dalam bentuk doa umat-Nya. Doa mereka mengutip kiasan “terbakar hati mereka” atau nubuatan “wajah kedaulatan dalam Allah Mazmur Daud, mereka menjadi merah peristiwa yang dialami oleh para rasul membara.” juga telah dinubuatkan. Sekalipun melawan Mesias dengan marah yang telah diramalkan mereka berdoa naik dalam. banding kepada Allah, supaya Allah melindungi mereka. Bangsa-bangsa kafir Kedua; suku-suku bangsa. Kata Nubuatan “suku-suku bangsa” sebenarnya sama tentang datangnya masa kesulitan dan dengan bangsa-bangsa di atasnya, perlawanan yang menghalang-halangi 25 B. F. Drewes, Kisah ParaRasul, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014), 91. 63 tetapi kata yang dipakai adalah kata th~ gh~ - parestēsan hoi basileis tēs laoi diterjemahkan gēs) secara literal berarti raja-raja di (masyarakat), bumi telah datang. Kata “siap-siap” lebih tepat bangsa-bangsa lain kemungkinan bangsa Yahudi (paresthsan – parestēsan) tercakup di dalamnya. Sedangkan berbentuk aorist active indicative dari ungkapan “mereka-reka perkara yang kata paristanw (paristanō) yang (ejmelethsan kena – berarti menempatkan di samping, emeletēsan kena) berbentuk aorist menyuruh berdiri di samping, sudah active indicative dari kata meletaw tiba, datang, menyiapkan diri untuk (meletaō) berarti bertempur. Yang dimaksud raja-raja mereka-reka, dunia bukan berarti raja-raja yang melakukan. Kata ini hanya muncul di menguasai dunia ini atau memerintah dalam ayat ini dan dalam 1 Timotius seluruh dunia ini, tetapi istilah dunia 4: diterjemahkan (th~ gh~ - tēs gēs) hanya sebagai “perhatikanlah.” Kata “sia-sia” yang tempat mereka menjadi raja atau raja- digunakan di sini kena (kena) yang raja yang memerintah Negara-negara berasal dari kata keno~ (kenos) yang yang berarti kosong, hampa, sia-sia, bodoh. merupakan kutipan Mazmur 2:1-3 Di yang sia-sia” yang memperhatikan, 15 sini yang berarti bahwa mereka ada di mana dunia. Ayat pemazmur ini telah menyusun rencana yang ternyata menetapkan lebih khusus raja dan menjadi sia-sia atau tidak efektif, penguasa kosong dan hampa. Mereka berusaha Mesias. Para penguasa itu telah nyata untuk melawan Mesias, perbuatan itu menjadi lawan bangsa Yahudi. Dan menjadi sia-sia. kelak akan lebih banyak lagi para Mereka berencana yang akan menentang melakukan sesuatu yang tidak mampu penguasa mereka lakukan, yaitu menentang penyebaran Injil Tuhan. Usaha mereka sia-sia karena bangsa. Gereja mereka tidak cukup kuat untuk mempunyai anggapan bahwa musuh- melawan Allah. musuh Ketiga; raja-raja yang di menentang kepada dalam bangsa- mula-mula Mazmur 2 dunia. diidentifikasikan dengam kelompok Pernyataan “raja-raja dunia bersiap- orang atau pribadi yang menentang siap” (paresthsan oiJ basilei~ Yesus seperti bangsa Yahudi, bangsa 64 Romawi, Herodes, Kaisar atau Pilatus. melawan Yesus juga menjadi pokok doa para rasul. Keempat; para pembesar. Kata Keenam; Pontius Pilatus. “para pembesar” (oiJ ajrconte~ - hoi Kemungkinan yang disebut dengan archontes) secara literal berarti para Pontius Pilatus di sini adalah orang penguasa, atau anggota Sanhedrin. Romawi, dari golongan penunggang Yang dimaksud di sini adalah para kuda, atau kelas menengah bagian imam atas. Nama depannya tidak dikenal, anggota kepala yang yang merupakan terkemuka dalam tetapi nama Pontius memberi kesan Sanhedrin atau Mahkamah Agama bahwa Yahudi. sedangkan nama keluarganya, Pilatus, Pemimpin-pemimpin ini ia keturunan Samnit, mempunyai kekuasaan dalam bidang nampaknya politik leluhurnya militer. Sedangkan Filo Kelima; bahwa Yang tidak berkata sesuatu yang baik dimaksud dengan Herodes di sini tentang Pilatus. Dalam De Legatione adalah raja yang dikenal sebagai ad Gaium 301 ia menggambarkan Agripa (bdk. Kis. 21:1). Ia adalah Pilatus bertabiat kasar dan keras anak dari Aristobulus dan cucu dari kepala, dan berwatak pendendam dan Herodes Agung. Setelah ayahnya pemarah. Ia menceritakan tentang menjalani hukuman mati pada tahun suap, 7 sM, ia dibesarkan di Roma, erat kedengkian, pembunuhan keji tanpa berhubungan dengan keluarga kaisar. pengadilan, kekurangajaran beruntun Pada tahun 23 M ia mempunyai dan paling menyakitkan hati sehingga hutang, orang Yahudi mengutukinya.26 sehingga Herodes. mengacu sedemikian ia harus besarnya tindakan didorong oleh meninggalkan Umat Allah dalam Kisah Para Roma. Untuk suatu kurun waktu Rasul melihat apa yang mereka alami tertentu ia menerima perlindungan di sebagai bagian rencana Allah yang Tiberias dari pamannya, Antipas, telah dinubuatkan dalam Perjanjian berkat Lama. Maka di dalam doa mereka bantuan kakaknya yang perempuan, Herodias, yang baru saja dinikahi Antipas. Herodes yang 26 D. H. Weaton, “Pilatus” dalam J. D. Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF), 1995, II:266-267 65 menyebutkan bahwa orang-orang yang penuh harapan” (Yer. 29:11). yang berniat jahat telah berkumpul Seringkali untuk menentang kebenaran yang dari mengapa Allah mengerjakan atau Allah dan Yesus yang telah diurapi. membiarkan berbagai kejadian terjadi Apa yang mereka alami merupakan padanya dan situasi-siatuasi tertentu bagian dari rencana Allah karena menimpa umat-Nya. Namun ketika itulah untuk umat-Nya mengakui bahwa tangan memberi luluasa kuasa dan rencana Tuhanaktif berkerja, iman kita akan Allah menjadi nyata. Kelompok- dikuatkan kelompok ditambah-tambahkan. mereka kerjakan jahat menentang bersekongkol dan melawan Yesus Jika karena Allah mengijinkan. Semua ini dalam adalah bagian dari rencana Allah. memiliki umat-Nya dan bertanya sukacita umat-Nya imannya rencana akan mengakui di bahwa Allah dalam segala Paulus telah menyatakan dalam sesuatu terjadi terhadap hidup kita, Roma 8: 28; “Kita tahu sekarang, semua itu akan membuat indah hidup bahwa Allah turut bekerja dalam kita. Hanya Roh Kuduslah yang dapat segala sesuatu untuk mendatangkan menganugerahkan kebaikan yang keindahan dalam hidup kita. Doa mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang demikian adalah kepuasan di yang tengah-tengah bagi mereka terpanggil sesuai rencana Allah.” sebagai umat-Nya dengan Sekalipun tidak kita melihat sukacita kesulitan. dan Brake menyatakan bahwa sukacita dalam kesulitan bukan berarti kita rencana-Nya, namun Allah memunyai menikmati penderitaan dan cobaan rencana yang baik bagi umat-Nya. dengan sadis, tetapi kita tahu bahwa Demikian menyatakan; Allah memiliki rencana dalam segala mengetahui penderitaan tersebut dan kita bias rancangan-rancangan apa yang ada terus bersukacita karena mengetahui pada-Ku Allah berencana untuk kita.27 “Sebab Yeremia Aku ini mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan 27 Brake, Op.cit., 91. 66 Kristen menyadari adanya ancaman- Isi Doa: Keberanian Memberitakan Injil ancaman dari para anggota Bagian ketiga dari doa yang Mahkamah agama bangsa Yahudi, penuh dengan kuasa adalah isi atau yang kemungkinan akan menganiaya materi doa jelas, supaya doa menjadi atau membunuh para rasul yang efektif. Yang dimaksud dengan isi memberitakan doa di sini adalah pokok doa yang “lihatlah berkaitan mengancam kami” bukan berarti dengan keadaan yang Injil. Ungkapan bagaimana mereka dihadapi khususnya melaksanakan mereka kehendak menghilangkan penganiayaan, akan Tuhan yaitu untuk meminta supaya Allah memberitakan injil dengan berani. tetapi Dalam ayat 29-30; “Dan sekarang, ya memberikan Tuhan, lihatlah bagaimana mereka keberanian untuk memberitakan Injil. mengancam kami dan berikanlah Para rasul tidak meminta agar Allah kepada hamba-hamba-Mu keberanian menurunkan api dan belerang dari untuk langit untuk menghancurkan musuh- memberitakan Ulurkanlah firman-Mu. tangan-Mu untuk musuh memohon supaya kepada mereka Allah mereka (Luk. 9:51-56), menyembuhkan orang, dan adakanlah melainkan mereka meminta kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh dari Allah untuk memberitakan Injil nama dengan Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” isi doa mereka antara lain: Pertama;lihatlah bagaimana kelompok-kelompok jahat mengamcam.Ungkapan “bagaimana menyatakan peyembuhan orang sakit dan menyatakan tandatanda dan mujizat-mujizat (Mat. 5:1012, 43-48). Kedua;berikanlah … keberanian mereka mengancam kami” (evpi taj~ untuk avpeilaj~ auvtw/n – epi tas apeilas “berikanlah” (do.j – dos) berbentuk auton) secara literal berarti pada aorist active imperative dari kata ancaman-ancaman mereka. Ancaman- di,dwmi ancaman memberikan, mereka adalah tidak memberitakan (didōmi) Injil. yang Kata berarti mengijinkan, mengijinkan memberitakan Injil. Para mempercayakan. Ungkapan ini lebih rasul tidak mendapat kebebasan untuk merupakan sebuah permohnan doa memberitakan minta Injil. Komunitas untuk dapat melakukan 67 sesuatu, bukan sekedar meminta ijin. dengan permohonan doa di dalam Permintaan para anggota komunitas ayat 29, yaitu “lihatlah bagaimana Kristen supaya Allah memberikan mereka keberanian untuk memberitakan Injil. “berikanlah Ungkapan untuk memberitakan (meta. Ungkapan ini merupakan gaya bahasa parrhsi,aj pa,shj lalei/n to.n lo,gon antropomorfisme, yaitu menyatakan sou – meta parrēsias pasēs lalein ton Allah logon sou) secara literal berarti berkuasa, dengan keberanian melihat bahwa Engkau sungguh- firman-Mu.Mungkin sunggu berkuasa untuk mengadakan anggapan para rasul penganiayaan penyembuhan orang yang sakit dan yang mereka alami bukan sebagai tanda-tanda serta mujizat-mujizat “keberanian memberitakan firman-Mu” segala mengatakan mengancam kami” keberanian dapat dan untuk firman-Mu.” tangan-Nya biarkanlah yang orang-orang penghambat dalam pemberitaan Injil, Keempat; adakanlah tanda-tanda tetapi yang menghambat pemberitaan dan mujizat-mujizat.Pernyataan “dan Injil adakanlah tanda-tanda dan mujizat- adalah ketakutan dan ketidakberanian. shmei/a mujizat” (ai. kai. te,rata tangan-Mu gi,nesqai – ai sēmeia kai terata untuk menyembuhkan orang sakit. ginesthai) secara literal berarti dan Ungkapan “ulurkanlah tangan-Mu” tanda-tanda (evn tw/| th.n cei/ra, ÎsouÐ evktei,nein se keajaiban. Istilah shmei/a (sēmeia) dan eivj i;asin – en tō(i) tēn cheira [sou] kata te,rata (terata) sebenarany kedua ekteinein se eis iasain) secara literal istilah yang tidak berbeda maknanya. berarti Kedua Ketiga;ulurkanlah dengan tangan-Mu yang ajaib istilah dan ini keajaiban- kemungkinan berkuasa Engkau mengulurkan. Kata dipakai “ulurkanlah” (evktei,nein – ekteinein) menegaskan atau saling melengkapi berbentuk present active infinitive (penjelasan dapat dilihat dalam Kis. kataevktei,nw 2: 19, 43).Kata sēmeion berarti yang berasal (ekteinō) dari berarti mengulurkan, melabuhkan (sauh). Teks Yunani ayat bersama-sama distinguishing miracle.28Di mark, dalam untuk sign; Septuaginta ini masih merupakan bagian dari ayat 29. Ungkapan ini masih berkaitan 28 Horst Balz and Gerhard Schneinder (ed), Exegetical Dictionary Of The New 68 (LXX) kata sēmeion hampir selalu Dalam Perjanjian Baru istilah- ditransliterasikan dari bahasa Ibrani istilah tersebut di atas biasanya ‘et (Aram ‘at – bdk. Kel. 7: 3; Ul. 4: dihubungkan dengan penyembuhan, 32; 6: 22). Sedangkan dalam Injil- pengusiran setan, pembebasan dan injil dan Kisah Para Rasul kata sebagainya sēmeion yang berarti tanda; tanda mujizat-mujizat (peringatan); tanda (ajaib); tanda dihubungkan dengan pekerjaan Roh (heran); tanda (hebat); tanda (yang Kudus mengerikan).29 Kudus. Jadi yang dimaksud dengan Kata “mujizat-mujizat” (te,rata) atau dan tanda-tanda tanda-tanda lebih khusus karunia-karunia dan dan Roh mujizat-mujizat yang berarsal dari kata tera~ (teras) adalah suatu peristiwa yang terjadi yang wonder, adanya manifestasi Allah oleh Roh miraculous, sign, portent.30 Dalam Kudus yang melalui Allah sendiri, Septuagenta kata tera~ diterjemahkan para rasul-Nya maupun gereja-Nya. berarti miracle, dari bahasa Ibrani mopet (bdk Kel. 7: Masa kini kita harus mendoakan 3 otot umpetim). Susanto mengartikan agar para pemberita Injil, misionaris tera~ keajaiban; dan orang-orang percaya dengan mijizat.31Selain istilah-istilah yang berani untuk memberitakan Injil. ada di atas Richardson menambahkan Seperti Paulus meminta jemaat di bahwa mujizat- Efesus supaya mendoakannya untuk mujizat di dalamnya adalah kuasa berani membuka mulut menyatakan kata rahasia Injil. “juga untuk aku, supaya kata adalah tanda-tanda yang dan digunakan, energi (ejnergia = energeia) yang berarti kepadaku, kekuatan, kuasa yang hebat (bia= mulutku, bia), kekuatan secara khusus fisik yang benar, agar dengan keberanian (ijscu~ = ischus), kekuatan kuasa aku memberitakan rahasia Injil” (Ef. yang dinyatakan (krato~ = kratos) 6: dan otoritas, kebebasan bertindak bergumul yang dinyatakan. Kolose. “Salam dari Epafras kepada 19). jika aku membuka dikaruniakan perkataan Demikian juga Epafras derdoa untuk jemaat kamu; ia seorang dari antaramu, Testament, 3 jilid (Grand Rapids: Wm B. Eerdmans Publishing Co, 1994) III : 238 29 Susanto, Op.cit., II: 704. 30 Balz and Zchneider, Op. Cit, III: 350 31 Susanto, Op. Cit,. 704 hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, 69 supaya kamu berdiri teguh, sebagai berarti lalu setelah mereka berdoa. orang-orang yang dewasa dan yang Kata berkeyakinan penuh dengan segala berbentuk aorist passive participle hal yang dikehendaki Allah” (Kol. 4: dari kata de,omai (deomai) yang berarti 12). Dan Paulus juga meminta agar meminta, berdoa. Dalam teks Yunani jemaat Kolose untuk mendoakan menunjukkan bahwa setelah mereka supaya berani memberitakan Injil. berdoa “Berdoa jugalah untuk kami, supaya Goyangan pada tempat mereka bukan Allah pada saat berdoa, tetapi setelah membuka pintu untuk dehqe,ntwn baru terjadi pemberitaan kami, sehingga kami berdoa.Sedangkan dapat “goyanglah berbicara Kristus, yang tentang rahasia karenanya (deēthentōn) goyangan. ungkapan tempat mereka aku berkumpul itu” (evsaleu,qh o` to,poj evn dipenjarakan. Dengan demikian aku w-| h=san sunhgme,noi – esaleuthē hō(i) dapat menyatakannya, sebagaimana topos en ho(i) ēsan sunēngmenoi) seharusnya” (Kol. 4:3-4). Sebaliknya secara literal berarti tempat dimana sekarang ini, kita sering mendengar mereka berkumpul digoyang. Kata orang-orang Kristen berdoa meminta “goyanglah” (evsaleu,qh – esaleuthē) keselamatan, memohon kelepasan, berbentuk aoris passive indicative meminta dari kata saleu,w kenyamanan, meminta keadaan yang baik, meminta berkat- berarti berkat menggoncangkan, jasmani. melakukannya Mereka dengan melupakan (saleuō) yang menggoyangkan, menghasut. Terjemahan yang bagian yang penting, yaitu meminta digoyangkan (pasif), keberanian untuk memberitakan Injil. tempat mereka berkumpul di sini menunjukkan Dampak Doa Bagian yang keempat dari doa yang penuh kuasa adalah dampak yang luar biasa dari doa yang dilakukan dengan tekun.Pernyataan “dan ketika mereka sedang berdoa” (kai. dehqe,ntwn deēthentōn autōn) auvtw/n secara – kai bahwa lebih tepat digoyangkan Allah itu menjawab doa mereka. Kemungkinan goyangannya itu merupakan bukti Roh Kudus turun menjamah mereka, dengan tujuan Roh Kudus tersebut memberikan keberanian untuk memberitakan Injil. literal 70 Dampak berikutnya adalah “dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus” (kai. evplh,sqhsan a[pantej tou/ budaya atau etnis atau karena hambatan geografis. Dan dampak yang doa yang a`gi,ou pneu,matoj – kai eplēsthesan dahsyat hapantes tou hagiou pneumatos) memberitakan firman Allah dengan secara literal berarti mereka semua berani” (kai. evla,loun to.n lo,gon tou/ dipenuhi oleh Roh Kudus. Kata qeou/ meta. parrhsi,aj – kai elaloun ton “penuh” (evplh,sqhsan – eplēsthesan) logon tou theou meta parrēsias) berbentuk aorist passive indicative secara hurufiah berarti lalu merekan berasal dari kata pi,mplhmi (pimplēmi) mengatakan firman Allah dengan yang berarti memenuhi (lih. Kis. 2:4; berani. Kata 3: 10; 4: 8, 31; 5: 17; 9: 17; 13: 9; 19: (evla,loun – 29). Artinya Roh Kudus yang berasal imperfect active indicative dari kata dari Allah hadir memenuhi mereka, lale,w (laleō) yang berarti berbicara, Roh Kudus menguasai mereka. Istilah mengatakan. ini merupakan kesukaan Lukas untuk mereka menyatakan bahwa Alla memberikan mengatakan firman Allah. Istilah Roh Kudus yang dijanjikan itu untuk mulai berbicara di sini merupakan memampukan orang-orang percaya suatu untuk melakukan tugas khusus. Di kegiatan sini Roh Kudus diberikan untuk pengajaran Kristen. Sedangkan kata menguasai “firman Allah” (lo,gon tou/ qeou – para rasul untuk adalah mulai istilah berbentuk berbicara, untuk pemberitaan berani. Jadi peristiwa kepenuhan Roh persamaan Kudus di sini adalah untuk tugas dalam khusus kemungkinan untuk “memberitakan” Maksudnya logon keberanian mereka elaloun) memberitakan firman Allah dengan yaitu “lalu tou theou) dengan ayat adalah mulai melakukan Injil atau mempunyai firman Allah yang berarti menunjuk pada 29, memberitakan Injil. Perhatikan juga pengertian yang khusus yaitu berita bahwa bahasa lidah tidak disebutkan dari Allah, pesan yang berasal dari dalam Allah. fenomena ini. Lukas menyebutkan bahasa Roh di dalam Jadi jawaban Allah atas doa Kisah Para Rasul ketika dikaitkan komunitas Kristen mula-mula, yang dengan konteks pekabaran Injil lintas mana Allah dengan menggoyangkan 71 tempat mereka berdoa sebagai tanda mengalami ancaman penganiayaan, kehadiran Allah (Luk. 21:26; Kis. mereka bersatu berdoa dengan tekun. 16:26; Ibr. 12:26-27; Mzm. 114:7; Allah mendengar dan mengabulkan Yes. 6:4; Yeh. 38:19; Yoel 3:16; Am. doa mereka. Mereka berdoa dengan 9:5; Hag. 2:7), dan mereka dipenuh mengandalkan (pasif) Kudus. mengakui segala yang terjadi adalah Kepenuhan Roh Kudus atas mereka rencana Allah, mereka berdoa dengan merupakan kuasa yang memberikan jelas isi doanya serta berdoa dalam keberanian kuasa dengan Roh mereka untuk Roh kedaulatan Kudus, maka Allah, Allah walaupun menjawab doa mereka.Jika Allah mendapat perlawanan dari orang- pada saat itu bisa melakukan hal itu, orang yang tidak senang dengan sekarangpun Allah yang sama dapat perkembangan Injil. Peristiwa ini melakukannya bagi umat-Nya.Gereja bukan baptisan Roh Kudus ulang, masa kita juga harus berdoa seperti akan tetapi Roh Kudus memenuhi gereja kembali guna memperlengkapi para memanggil gereja-Nya untuk menjadi rasul untuk melayani. pendoa-pendoa memberitakan Injil, Seharusnya kita sebagai orangorang percaya kepada Allah bertekun yang berdoa mempunyai mula-mula, khususnya (umat-Nya) berdoa karena yang tekun, supaya mempunyai Allah gereja keberaian untuk memberitakan Injil kepada kedaulatan, karena Allah mempunyai segala rencana, Allah mempunyai kehendak Allah dengan sikap yang sama seperti yang baik, Allah ingin mengerjakan yang ada pada gereja mula-mula.Ada perkara-perkara besar. Allah kita seseorang mengatakan: Sorrow looks adalah bekerja dan back, worry looks around, faith looks berkarya dalam dan melalui gereja- up (kesedihan melihat kebelakang, Nya atau umat-Nya. kekuatiran yang masih melihat Berdoalahkepada ke sekeliling, iman melihat ke atas). Mari kita PENUTUP Ketika bangsa. orang-orang percaya berdoa! dalam Kisah Para Rasul sedang 72 DAFTAR PUSTAKA Balz, Horst and Schneinder, Gerhard (ed).Exegetical Dictionary Of The New Testament, 3 vol. (Grand Rapids: Wm B. Eerdmans Publishing Co, 1994. Barrett, C. K.The Acts of the Apostles The International Critical Commentary. Edinburgh: T & T Clark, 1994. Brake, Andrew. Menjalankan Misi Bersama Yesus Bandung: Kalam Hidup, 2016 Bruce, F. F. The Acts of the Apostles: The Greek Text with Introduction and Commentary. Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1975. Drewes, B. F., Kisah Para RasulJakarta: BPK Gunung Mulia, 2014. Fitzmyer, Joseph A.The Acts of the Apostles Anchor BibleNew York: Doubleday, 1998. Kistemaker, Simon J. Acts Grand Rapids: Baker Academic, 1990. Ladd, George Eldon. A Theology of the New Testament Grand Rapids: Eerdmans, 1974 Marshall, I. Howard.The Acts of the Apostles: An Introduction and Commentary Grand Rapids: Eerdmans, 1980. _________. Luke: Historian and Theologian Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1970. Morris, Leon.New Testament Theology,Malang: Gandum Mas, 1999. Newman, Barclay M. dan Nida, Eugene A.Pedoman Pebafsiran Alkitab Kisah Para Rasul Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2006. Susanto, Hasan.Perjanjian Baru Interlinear Yunani – Indonesia Konkordansi Perjanjian Baru, 2 jilidJakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2003. Weaton, D. H. “Pilatus” dalam J. D. Douglas,Ensiklopedi Alkitab Masa KiniJakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF), 1995, II:266267 73