BAB V KESIMPULAN 1. Perlakuan pupuk nitrogen (NP, NK, N dan NPK) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai/rumpun, jumlah gabah total/ malai, jumlah gabah isi/malai, gabah kering panen, dan gabah kering giling di lahan sawah tadah hujan. 2. Pembatas hara tanah adalah nitrogen dan diikuti oleh kalium. Fosfor tidak berdampak signifikan terhadap hasil panen pada lahan sawah tadah hujan. 3. Efisiensi pemupukan tertinggi pada lahan sawah tadah hujan terjadi pada pemberian pupuk nitrogen 18,4 kg gabah kg-1 N dan kalium 1,83 kg gabah kg-1 K2O sedangkan pemberian P akan menekan hasil panen. 4. Pembatas hara berbanding lurus dengan nilai efisiensi pupuk. Pembatas hara utama N dengan nilai efisiensi tertinggi 18,4 kg gabah kg-1 dan diikuti K 1,83 kg gabah kg-1 K2O. Kelebihan P diikuti dengan nilai efisiensi uang rendah 10,5. Saran : Lahan Penelitian Desa Semawung, Kec. Andong-Boyolali Jika ada penelitian serupa pada lahan yang sama disarankan untuk menambahkan dosis nitrogen dikarenakan lahan kahat nitrogen dan mengurangi dosis fosfor karena lahan jenuh akan hara fosfor serta penggunaan bahan organik sebagai pendukung. Lahan Penelitian yang berbeda Jika ada penelitian serupa pada lahan yang berbeda disarankan untuk memperhatikan curah hujan, waktu tanam yang tepat, pemberian pupuk yang sesuai kebutuhan lahan, dan disaranakan mulai penambahan parameter pupuk organik. Petani Desa Semawung, Kec. Andong-Boyolali Untuk Petani sekitar disarankan hanya menggunakan pupuk urea dan KCl sedangkan untuk pupuk SP36 dapat ditunda penggunaannya 1-2 tahun kedepan. Jerami padi dapat dikembalikan ke lahan sawah untuk memperbaiki atau meningkatkan kadar Bahan Organik tanah.