MODEL TERAPI DALAM KELUARGA Oleh : Ummu Hany Almasitoh Abstrak Sebuah keluarga adalah sebuah sistem sosial yang alami, dimana seseorang menyusun aturan, peran, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara mendiskusikan pemecahan masalah sehingga dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih efektif. Keluarga nuclear terdiri atas suami, isteri dan anak. Keluarga nuclear yang diperluas : keluarga nuclear ditambah dengan kakek, nenek, dan keluarga lain; keluarga tiri, orang tua single menikah dengan orang lain; keluarga campur; dua orang tua single yang membawa anak-anak mereka bersatu dalam satu keluarga; keluarga tunggal yaitu individu dengan anak-anak yang tidak pernah kawin, yang bercerai, atau janda duda mati, keluarga yang terdiri atas kakek nenek dengan cucu-cucunya, keluarga yang mengadopsi anak; (di lain negara: keluarga gay atau lesbian). Terapi keluarga adalah cara baru untuk mengetahui permasalahan seseorang, memahami perilaku, perkembangan simptom dan cara pemecahannya. Model terapi yang diterapkan dalam keluarga antara lain Experiential/Humanistic, Bowenian, Psikodinamika dan Behavioral. Kata Kunci: keluarga, terapi keluarga, model terapi keluarga PENGERTIAN KELUARGA Sebuah keluarga adalah sebuah sistem sosial yang alami, dimana seseorang menyusun aturan, peran, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara mendiskusikan pemecahan masalah sehingga dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih efektif. keluarga; keluarga tunggal yaitu individu dengan anak-anak yang tidak pernah kawin, yang bercerai, atau janda duda mati, keluarga yang teridiri atas kakek nenek dengan cucu-cucunya, keluarga yang mengadopsi anak; (di lain negara: keluarga gay atau Dalam penjelasan yang lain dikatakan bahwa keluarga adalah suatu unit yang berfungsi sesuai atau tidak lesbian). sesuai menurut tingkat persepsi peran dan interaksi di antara kinerja peran dari macam-macam anggota. Keluarga nuclear terdiri atas suami, isteri dan anak. Keluarga nuclear yang diperluas: keluarga nuclear ditambah dengan kakek, nenek, dan keluarga lain; keluarga tiri, orang tua single menikah dengan TIPE KELUARGA Di Amerika terdapat beberapa bentuk atau tipe keluarga, diantara beberapa tipe keluarga yang ada di Amerika adalah sebagai berikut: 1. orang lain; keluarga campur; dua orang tua single yang membawa anak-anak mereka bersatu dalam satu N uclear family, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak Ummu Hany Almasitoh : adalah dosen Psykologi UNWIDHA Klaten 26 Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511 Model Terapi dalam Keluarga 2. Extended family, yaitu nuclear family ditambah kakek, paman, bibi SISTEM KELUARGA 3. Blended family, yaitu keluarga yang terdiri dari Suami, istri ditambah anak dari pernikahan sebelumnya perspektif yang dapat memberikan kejelasan mengenai system keluarga. Tiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut: Common –law family, yaitu keluarga yang terdiri 1. 4. Dalam mempelajari sistem keluarga ada tiga dari laki-laki, perempuan, dan mungkin anak yang tinggal bersama sebagai keluarga, meskipun Dapat dilihat sebagai dyadic yaitu subsistem suami isteri, saudara kandung, dan anak dengan orang tua, dan tryadic yaitu subsistem ibu-nenek- tanpa diikat oleh pernikahan yang sah 5. Single parent family, yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (laki-laki atau perempua) yang mungkin disebabkan oleh perceraian, kematian, ditinggalkan atau tidak pernah menikah 6. Commune family, laki-laki, perempuan dan anak tinggal bersama, berbagi hak dan kewajiban, memiliki dan menggunakan perbotan bersama, kadang memutuskan untuk melakukan pernikahan monogamy 7. Serial Family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki atau perempuan yang telah menikah berkali-kali kemudian mendapatkan pasangan dan keluarga sepanjang hidupnya tetapi hanya sekali mempunyai nuclear family 8. Composite Family, adalah Bentuk pernikahan poligami dimana 2 atau lebih nuclear family Struktural anak perempuan atau ayah, kakek dan anak perempuan 2. Fungsional Adalah bagaimana cara keluarga melindungi, merawat dan mendidik anak. Bagaimana membuat lingkungan fisik, social dan ekonomi untuk mendukung perkembangan individu, bagaimana menciptakan ikatan yang kuat dan terpelihara, bagaimana orangtua mendidik anak supaya sukses dikehidupan dunia 3. Developmental Keluarga seperti individu, dimana dalam kehidupannya berbagai tugas perkembangan harus dikuasai dan cara untuk beradaptasi harus selalu disempurnakan. berbagi suami (poligini) atau istri (poliandri) 9. Cohabitation, Hubungan yang kurang permanen DINAMIKA KELUARGA antara 2 orang yang tidak menikah dengan jenis kelamin berbeda yang tinggal bersama tanpa Untuk menjelaskan menganai dinamika keluarga terdapat tiga teori yang menjelaskan adanya aturan yang sah dinamika keluarga yaitu: teori peran, teori perkembangan dan teori system. 10. Gay Couples, adalah pasangan dengan jenis kelamin sama yang membina hubungan homoseksual Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511 27 Model Terapi dalam Keluarga 1. c. Teori Peran Konflik peran terjadi ketika dua atau lebih anggota keluarga berselisih paham tentang Peran pokok dalam perkawinan menurut Parsons dan Bales’s (1955) menyatakan adanya dua peran pokok dalam perkawinan, yaitu suatu peran. Contoh: ayah tiri mengambil tanggung jawab pendisiplinan, sedang eksperimental dan ekspresif. Peran instrumental adalah melakukan segala hal yang perlu istrinya menganggap itu sebagai tugasnya dilakukan yaitu mencari uang dan menjaga hubungan luar yang memuaskan dengan system ekonomi dan system sekolah. Peran ekspresif terutama memperhatikan hubungan yang d. a. Komplimentaris peran, yaitu anggota keluarga melakukan peran yang berbeda, yang melengkapi satu sama lain dalam menyelesaikan fungsi keluarga. Dengan ini kebutuhan keluarga dapat dipenuhi dengan cara yang efisien, misalnya ayah mendengarkan keluhan anak-anaknya, ibunya membimbing anak-anak dan memberi hukuman jika diperlukan. b. Pertukaran peran Pertukaran peran mencakup anggota keluarga merespon permintaan-permintaan baru pada keluarga dengan betukar peran, misalnya:anak gadis harus mengasuh adiknya karena ayah ibunya harus bekerja dan akan bermasalah ketika dia belum mampu memenuhi tuntutan tersebut. Kebalikan peran Kebalikan peran mencakup anggota keluarga sementara memegang peran yang berlawanan dengan peran-peran yang biasanya dilakukan. Contoh: anak perempuan berangan apa yang sesuai untuk memuaskan di dalam keluarga dan ekspresi perasaan yang berhubungan dengan hubungan yang intim. Pada keluarga modern peran-peran tersebut tidak dibagi secara eksak antara suami dan isteri. Dalam teori peran ada empat konsep dasar yang merupakan dasar untuk mengerti kesehatan mental dan keluarga, yaitu: Konflik peran dilakukan ibunya apabila anaknya perempuan melanggar aturan jam malam 2. Teori Perkembangan Bagaimana keluarga berperan sangat menentukan mengenai bagaimana keluarga menghadapi krisis, dan ini akan berbeda-beda dalam tahap-tahap yang berbeda dalam kehidupan keluarga. Suatu krisis dapat mengganggu keseimbangan peran dan seberapa besar gangguan itu tergantung pada tahap kehidupan keluarga. Oleh karena itu konselor dalam mengintervensi harus memperhatikan perkembangan keluarga. Tahap-tahap perkembangan yang biasa dilewati dalam sebuah bangunan dan system keluarga adalah sebagai berikut: a. Keluarga yang baru mulai (suami isteri tanpa anak) b. Keluarga denga anak (anak tertua: 30 bulan) c. Keluarga denga balita (anak tertua:30 bulan6 tahun) d. Keluarga dengan anak sekolah (anak tertua: 6- 13 tahun) 28 Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511 Model Terapi dalam Keluarga e. Keluarga dengan anak remaja (anak tertua :13-20 tahun) e. Anggota keluarga harus berbagi tanggung jawab bersama bagi problem-problemnya. f. Keluarga sebagai pusat peluncuran (anak f. Apabila beberapa tingkah laku terus timbul dan terus ada, yang sangat menekan baik bagi individunya atau bagi orang lain yang prihatin terhadap tingkah laku tersebut, kl pertama-anak terakhir meninggalkan rumah g. Keluarga tahun-tahun tengah: middle years: sarang kosong sampai pensiun. h. Keluarga tua (pensiun sampai mati dari suami isteri) tidak hati-hati tingkah laku yang lain mungkin terjadi di dalam system interaksi, yang dapat menimbulkan dan Perkembangan ini berlaku bagi keluarga nuclear. Perubahan-perubahan seperti perceraian, orang tua tunggal, pernikahan kembali, keluarga yang campur dapat mengganggu perkembangan keluarga yang sehat. 3. mempertahankan tingkah laku yang bermasalah tersebut, padahal seharusnya perlu ada usaha untuk memecahkannya. Kerangka lain untuk mengerti dinamika keluarga adalah perbedaan-perbedaan antara keluarga yang sehat dan keluarga yang tidal dapat berfungsi dengan baik. Teori Sistem Pada teori sistem terdapat beberapa asumsi-asumsi inti mengenai yang dapat menjelaskan mengenai keluarga. Beberapa asumsi tersebut adalah sebagai berikut: a. Keluarga bukan kumpulan individu. Perubahan atau stress yang dialami salah satu anggota keluarga akan berpengaruh pada seluruh keluarga b. Keluarga mempunyai pola interaksi yang mengatur tingkah laku anggotanya. c. Simptom individu dapat mempunyai satu fungsi di dalam keluarga. Satu simtom fisik maupun psikososial dapat dikaitkan dalam pola interaksi keluarga begitu rupa sehingga dapat mengganggu bagi harmoni keluarga. d. Kemampuan untuk menyesuaikan terhadap perubahan merupakan cirri berfungsinya keluarga yang sehat. Dalam perubahan, fleksibilitas dan adaptibilitas keluarga harus diberi tekanan. Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511 POLA KOMUNIKASI KELUARGA Komunikasi merupakan sebuah proses saling mendengarkan antara patner atau pasangan misalkan saja seorang istri mendengarkan suaminya bicara dan sebaliknya seorang suami mendengarkan istrinya berpicara tatkala dalam mengeluarkan sebuah pendapat (David H.Olson& Amy K.O:2000) Dalam refrensi lain menyebutkan juga bahwa sebuah konsep model untuk mengukur atau menilai dari pasangan dan keluarga. Adapun tujuan dari model penilaian dari pasangan dan famili tercantumkan dalam lima konsep domain yang serupa yang teridentivikasi didalam sebuah penilaian model yaitu: a. Konsep kognitif b. Afektif c. Komunikasi dan hubungannya degan orang lain (interpersonal) d. Struktur dan perkembangannya. 29 Model Terapi dalam Keluarga Kemudian kontrol situasi, dan hubungan perilaku didalam domain. (Howard.A.L&dkk2001) seseorang diberikan kebebasan untuk mengungkapkan perasaan atau keinginannya di Sedangkan disebutkan lagi bahwa adapun dalam bertindak atau dalam melakukan sesuatu. model-model komunikasi dalam lingkungan keluarga atau luasnya lingkungan masyarakat adalah: Terdapat beberapa faktor yang dapat menunjukkan bahwa pola komunikasi pada keluarga tersebut. Adapun pada keluarga yang e. a. Komunikasi pasif sehat dapat dilihat dari faktor-faktor berikut: Karakteristik dari komunikasi pasif ini adalah tidak adanya sebuah kebahagiaan dan dan kejujuran dalam berbagi, yang mencakup perasaan dan sebuah keinginan. Mungkin hal tersebut akan mengakibatkan seseorang menjadi 1. di dalam interaksi dalam keluarga 2. Mempunyai sifat saling terbuka dan menghargai dalam interaksi merekadan bicara jujur dan tidak takut mengungkapkan ketidaksetujuan tentang suatu pendapat/ sesuatu hal. 3. Mempunyai abilitas untuk mendiskusikan dan mampu focus pada apa yang menjadi perhatinannya sekarang, bukan pada kejadian-kejadian yang lampau atau pada kekecawaan-kekecewaan. 4. Berbagi pandangan umum mengenai realitas di dalam keluarga 5. Menggunakan cara negosiasi daripada kekuasaan dalam memecahkan masalah 6. Meningkatkan struktur keluarga tertentu yang fleksibel dengan distribusi tanggung jawab dan hak-hak yang sesuai antara anak- harga dirinya lemah, dan tipe seperti ini oarng lain akan membencinya dan membuat orang tersebut menjadi sakit hati. b. Komunikasi yang agresif Adapun karakteristik komunikasi yang agresif adalah seorang individu yang yang menyampaikan sebuah keinginannya menudian disampaikan dengan tepaat dan di ikuti dengan kata-kata yang memaksakan diri untuk harus bisa untuk melakukannya atau dengan kata-kata tidak pernah. Artinya bahwa dalam komunikasi agresif seseorang berbicara dengan tepat apabila dia mau melakukan sebuah perkerjaan maka dia langsung berkata ya, sedangkan kalau tidak pernah melakukannya langsung saja bilang tidak. Menunjukkan sikap yang hangat dan percaya anak dan orangtua. c. Komunikasi yang assertif Komunikasi asertif mengijinkan seseorang untuk mengungkapkan diri mereka, baik didalam sebuah komunikasi kesehatan, baik ketidaktergantungannya dan lain-lain. Secara langsung hal ini menjelaskan apa yang di 7. Menunjukkan inisiatif personal yang tinggi dan meminta tanggung jawab personal bagi pemilihan dan perhatiannya, juga bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan disabilitas, kesehatan mental atau transisi karier inginkanorang lain, dan hal ini sangat dihargai didalam sebuah komunikasi dengan orang lain. Maksud dari komunikasi asertif ini adalah 30 Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511 Model Terapi dalam Keluarga 8. Mempunyai kemampuan untuk mendiskusikan dan untuk fokus pada apa yang menjadi perhatiannya pada hal-hal yang sekarang, bukan pada kejadian atau pada kekecewaan yang lampau 9. Mempunyai menyesuaikan kemampuan untuk pada perubahan, mempertahankan keseimbangan kohesian, adaptibilitas dan komunikasi. Tetapi ini tidak berarti bahwa keluarga yang sehat selalu seimbang. 10. Mempunyai kemauan untuk menjaga diri sendiri dengan baik, termasuk kemampuan keluarga untuk menggunakan waktu luang dengan baik, untuk santai, untuk mencari keseimbangan antara tanggung jawab keluarga, pekerjaan yang dibayar dan rekreasi. Sementara keluarga yang mempunyai masalah dalam komunikasi dapat diketahui melalui ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri keluarga yang berfungsi salah, meliputi: 1. 2. Komunikasi yang patologi, berupa pesan yang berarti dobel yaitu yang membuat penerima pesan gagal membuat respos apapun, yang kedua adalah pesan yang membingungkan/kurang jelas Keterlibatan (enmeshment) hubungan keluarga antara subsistem tidak jelas, anggota sangat terkait dalam kehidupan satu sama lainnya, tidak dapat di pisah 3. Pengkambinghitaman yaitu salah seorang anggota keluarga dianggap sebagai penyebab ketidakharmonisan keluarga. Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511 TERAPI KELUARGA Terapi keluarga adalah cara baru untuk mengetahui permasalahan seseorang, memahami perilaku, perkembangan simtom dan cara pemecahannya. Terapi keluarga dapat dilakukan sesama anggota keluarga dan tidak memerlukan orang lain, terapis keluarga mengusahakan supaya keadaan dapat menyesuaikan, terutama pada saat antara yang satu dengan yang lain berbeda Tujuan konseling keluarga terutama adalah untuk mengerti keluarga penderita gangguan skizofrenia, konseling keluarga dianggap cara baru untuk mengerti dan menangani penderita gangguan mental. Kemudian konseling keluarga tidak hanya berguna untuk menangani individu dalam konteks keluarga, tetapi juga keluarga yang tidak berfungsi baik. Model-model pendekatan-pendekatan baru yang dikembangkan dalam konseling keluarga yaitu: 1. Multiple Family Therapy Keluarga-keluarga yang terpilih menemui konselor tiap minggu, dan pada waktu itu mereka menceritakan problem mereka masing-masing dan membantu sesama dalam pemecahan persoalan 2. Multiple impact Therapy Mencakup seluruh keluarga dalam sederetan interaksi yang berkelanjutan dengan konselorkonselor komunitas yang multidisipliner mungkin selama dua hari. Terapi ini mencakup pemberian konseling secara penuh selama dua hari atau lebih kepada satu keluarga 31 Model Terapi dalam Keluarga 3. Terapi jaringan (Network Therapy) b. Menekankan pada pengorganisasian diri Berusaha memobilisasi sejumlah orang untuk berkumpul dalam suatu krisis untuk membentuk secara menyeluruh. Focus utamanya adalah membantu individu melalui transisinya dari keadaan yang selalu dibantu oleh lingkungan ke keadaan mandiri (self support). suatu kekuatan terapeutik. Tujuan ini adalah untuk memperkuat kekuatan dari jaringan yang dikumpulkan untuk memberi kesempatan untuk berubah di dalam sistem keluarga tersebut. c. kemungkinan setiap anggota keluarga untuk menyadari keunikan dan potensi mereka yang luar biasa. Experiential/Humanistic Tujuan dari terapi ini adalah insight, kematangan psikoseksual, penguatan fungsi ego, pengurangan gejala patologis, dan memuaskan lebih banyak relasi obyek. Kerangka umumnya adalah sejadian saat ini yaitu data terkini dan dari pengalamanyang diobservasi secara langsung. Aturan dari proses ketidaksadaran adalah pilihan bebas dan kesadaran akan kemampuan diri lebih penting daripada motivasi yang tidak disadari. Fungsi utama dari terapis adalah sebagai fasilitaor aktif pada potensi-potensi untuk pertumbuhan dan menyediakan keluarga pada pengalaman baru. Jenis-tenis terapi yang digunakan dalam pendekatan experiential/ humanistic adalah sebagai berikut: a. Terapi pengalaman (Experiential or symbolic family therapy) Menggunakan pendekatan non-teoritis dalam terapi tetapi lebih menekankan pada proses, yaitu sesuatu yang terjadi selama tahapan terapi keluarga dan bagaimana setiap orang mengalami perasaan-perasaan dan perubahan pada perilakunya. Humanistik Terapis berperan dalam memperkaya pengalaman keluarga dan memperbesar MODEL TERAPI DALAM KELUARGA 1. Gestalt family therapy d. Pendekatan proses/komunikasi Terapis dan keluarga bekerjasama untuk menstimulasi proses healting-promoting. Pendekatan yang digu akan adalah mengklarifikasi adanya ketidaksesuaian dalam proses kemunikasi diantara anggota keluarga. 2. Bowenian Tujuan terapi adalah memaksimalkan diferensiasi diri pada masing-masing anggota keluarga. Kerangka umumnya dari Bowen adalah mengutamakan masa kini dan tetap memperhatikan latar belakang keluarga. Atauran dari ketidak sadaran adalah konsep terkini yang menyatakan konflik yang tidak disadari meskipun saat ini tampak pada masa interaktif. Fungsi utama dari terapis adalah langsung tapi tidak konfrontasi dan dilihat melalui penyatuan keluarga. Bowen mencoba menjembatani antara pendekatan yang berorientasi pada psikodinamika yang menekankan pada perkembangan diri, isu-isu antar generasi dan peran-peran masa laludengan pendekatan yang membatasi perhatian pada unit keluarga dan pengaruhnya dimasa kini. 32 Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511 Model Terapi dalam Keluarga Bowen menggunakan 8 konsep dalam dalam sistem hubungan emosional dalam 4. Tujuan dari terapi behavioral adalah merubah konsekuaensi perilaku anatar pribadi yang mengarah pada penghilangan perilaku keluarga yang digunakan Bowen untuk menganalisis kasus adalah sebagai berikut: 3. a. Pebedaan individu b. Triangulasi c. Sistem emosional keluarga d. Proses proyeksi keluarga e. Pemutusan emosional f. Proses penularan multigenerasi g. Posisi saudara kandung h. Regenerasi masyarakat maladaptif atau problemnya. Kerangka umum dari pendekatan behavioral adalah masa kini yang lebih memfokuskan pada lingkungan interpersonal yang terpelihara dan muncul terus dalam pola perilaku terkini. Fungsi utama dari terapis adalah direktif, mengarahkan, membimbing atau model dari perilaku yang diinginkan dan negosiasi kontrak Jenis terapi keluarga yang biasa digunakan dalam pendekatan behavioral guna menyususn kembali sebuah keutuhan keluarga adalah: Psikodinamika Tujuan dari terapi psikodinamika ini adalah pertumbuhan, pemenuhan lebih banyak pada pola interaksi yang lebih. Psikodinamikan memandang keluarga sebagai system dari interaksi kepribadian, duimana setiap individu mempunyai usb-sistem yang penting dalam keluarga, sebagaimana keluarga sebagai sebuah sub-sistem dalam sebuah komunitas. Terapis menjadi fasilitator yang menolong keluarga untuk menentukan tujuannya sendiri dan bergerak kearah mereka sebagaimana sebuah kelompok. Kerangka umum adalah masa lalu, sejarah dari pengalaman terdekat yang perlu diungkap. Aturan dari ketidaksadaran adalah konflik dari masa lalu yang tidak terselesaikan akan Nampak pada perilaku sadar seseorang secara kontineu Behavioral 5. a. Behavioral marital therapy b. Behavioral parent training Struktural Tujuan dari model pendekatan struktural adalah perubahan pada konteks hubungan dalam rangka rekonstruksi organisasi keluarga dan merubah pola disfungsi transaksional. Kerangka umum pendekatan struktural adalah masa kini dan masa lalu yaitu struktur keluarga dipandang dari pola transaksioanal permulaan, dengan kata lain struktur keluatga masa kini dipengaruhi oleh pola-pola transaksional sebelumnya. Fungsi dari terapis adalah direktur panggung, yaitu memanipulasi struktur keluarga dalam rangka mengubah setting disfungsional. untuk mrnghadapi situasi dan obyek yang ada sekarang. Fungsi utama dari terapis bersikap netral artinya membuat intepretasi tehadap pola Pendekatan yang biasa digunakan dalam terapi struktural untuk memanipulasi struktur keluarga adalah: perilaku individu dan keluarga. a. Menyusun ulang kesatuan disfungsional b. Teknik intervensi struktural Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511 33 Model Terapi dalam Keluarga 6. Komunikasi PROSES KONSELING Tujuan pendekatan komunikasi adalah Dalam konseling ada beberapa proses yang mengubah perilaku disfungsional dan rangkaian perilaku yang tidak diinginkan antara anggota harus dijalankan sebagai pelaksanaan dari sebuah konseling. Ada empat langkah dalam proses keluarga serta memperbanyak sekuensi perilaku diantara anggota keluarga untuk mengurangi konseling, proses tersebut adalah sebagai berikut: a. Mengikutsertakan keluarga timbulnya masalah-masalah dan simptomsimptom kerangka umum dari pendekatan komunikasi adalah masa kini yaitu problem terkini atau perilaku yang sedang terjadi berulang b. Menilai masalah c. Strateg-strategi khusus, dan d. Follow-Up secara konsisten atar individu. Fungsi dari terapis adalah aktif, manipulative, problem fokus, paradoksial dan memberikan petunjuk. DAFTAR PUSTAKA David, H Olson, dkk, 2000 Empowering Couples; Buliding or your strengths PERAN INTERVENSI BAGI KONSELOR KOMUNITAS Peran dari konselor komunitas dalam membantu klien dalam menyelesaikan permasalahan dalam keluarga ada lima, peran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebagai assessor atau penilai. 2. Pemberi informasi atau pendidikan 3. Pengembang sistem support 4. Memberikan tantangan bagi keluarga 5. Member fasilitas prevensi 34 Goldenberg, Irene & Goldenberg, Herbert. 1985. Family Therapy: An Overview Hershenson, David B, Power, Paul W, Waldo Michael. 1996. Community Conseling, Boston: Allyn and Bacon. Howard, A.L, dkk, 2001. Family Psychology. Sciencebased intervention, APA; Woshington DC. Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012 ISSN 0215-9511