Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing

advertisement
Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing, Dan Biaya Promosi
Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo
Park Di Singapadu Gianyar
Oleh :
A.A. Wirmantara
ABSTRAK
Dalam upaya meningkatkan nilai penjualan, Bali Zoo Park melaksanakan
berbagai jenis promosi yang terdiri dari biaya periklanan, biaya direct marketing, dan
biaya promosi penjualan yang beberapa tahun terakhir ini mengalami pasang surut
penjualan. Judul penelitian ini adalah :”Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya direct
marketing, dan Biaya Promosi Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo
Park di Singapadu Gianyar”. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana
pengaruh secara simultan biaya periklanan, biaya direct marketing, dan biaya promosi
penjualan terhadap nilai penjualan tiket?, Bagaimana pengaruh secara parsial biaya
periklanan, biaya direct marketing, dan biaya promosi penjualan terhadap nilai
penjualan tiket?, Variabel mana yang dominan berpengaruh dari biaya periklanan, biaya
direct marketing, dan biaya promosi penjualan terhadap nilai penjualan tiket?. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara biaya
periklanan, biaya direct marketing, dan biaya promosi penjualan terhadap nilai
penjualan tiket,Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara biaya periklanan,
biaya direct marketing, dan biaya promosi penjualan terhadap nilai penjualan
tiket,Untuk mengetahui Variabel yang dominan berpengaruh. Analisis data terdiri dari
analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji F, t-test tegresi, analisis koefisien
beta. Simpulan hasil penelitian adalah persamaan regresi linear berganda antara biaya
periklanan, direct marketing, dan promosi penjualan terhadap nilai penjualan tiket
adalah : Y = - 758.889.827,040 + 120,781 X1 + 61,758 X2 + 22,623 X3. Dari persamaan regresi
linear berganda dapat dikatakan ada pengaruh yang positif secara simultan antara biaya
periklanan, biaya direct marketing, dan biaya promosi penjualan terhadap nilai
penjualan tiket atau dengan kata lain meningkatnya nilai penjualan tiket dipengaruhi
secara simultan(serempak) oleh peningkatan biaya periklanan, biaya direct marketing,
dan biaya promosi penjualan. Dari hasil uji F-test didapat F-hitung sebesar : 13,71 lebih
besar dari F-tabel = 3,24 maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti memang benar
ada pengaruh yang positif dan nyata(signifikan) secara simultan antara biaya
periklanan, biaya direct marketing dan promosi penjualan dengan nilai penjualan tiket.
Uji t-test regresi t1-hitung adalah 2,732, t2-hitung adalah 2,905, t3-hitung adalah 3,759
lebih besar dari t-tabel 2,120 pada daerah penolakan Ho, yang artinya memang benar ada pengaruh
yang positif dan nyata antara biaya periklanan, biaya direct marketing, dan biaya promosi
penjualan terhadap nilai penjualan tiket. Koefisien beta biaya periklanan (b1) adalah 0,383,
koefisien beta biaya direct marketing (b2) adalah 0,399 koefisien beta biaya promosi penjualan
(b3) adalah 0,508. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel biaya promosi penjualan
berpengaruh dominan terhadap nilai penjualan tiket.
I.
Pendahuluan
Perkembangan dunia usaha dan
perdagangan akhir-akhir ini semakin
pesat, ini ditandai dengan semakin
tajam dan ketatnya persaingan usaha
yang terjadi. Pembangunan sarana
hunian
wisata
yang
berkelas
internasional akhirnya dimulai dengan
pengembangan kawasan Nusa Dua
menjadi resort wisata internasional
yang pada akhirnya kawasan ini mampu
mendongkrak perkembangan pariwisata
Bali.
Sarana hunian wisata lalu tumbuh
dengan sangat pesat di pusat hunian
wisata terutama di daerah Badung,
Denpasar, dan Gianyar. Kawasan Pantai
Kuta, Jimbaran, dan Ungasan menjadi
kawasan hunian wisata di Kabupaten
Badung, Sanur, dan pusat kota untuk
kawasan Denpasar. Ubud, Kedewatan,
Payangan, dan Tegalalang menjadi
pengembangan hunian wisata di daerah
Gianyar. Selain itu ketatnya persaingan
dunia usaha, cepatnya perubahan
teknologi, globalisasi ekonomi serta
selera pasar yang senantiasa berubah
juga merupakan beberapa fenomena
yang harus dihadapi perusahaan dalam
mencapai impianya. Perkembangan
pembangunan yang terus menerus,
secara tidak langsung akan membuka
peluang usaha baru. Indonesia yang
kaya dengan berbagai adat istiadat dan
budayanya serta memiliki daya tarik
yang tinggi bagi wisatawan domestik
maupun mancanegara, sehingga sangat
berpotensi dilakukan pengembangan
usaha khususnya di bidang pariwisata.
Bali yang kaya dengan panorama
alam naturalnya sangat menarik bagi
para
wisatawan
asing
maupun
wisatawan domestik. Didukung dengan
adat istiadat serta kebudayaannya yang
kental menambah daya tarik bagi para
wisatawan. Selain itu sarana dan
prasarana yang ada sangat mendukung
bagi para wisatawan. Perkembangan
dunia usaha pariwisata di Bali,
khususnya di bidang penyediaan jasa
taman
rekreasi
sangatlah
pesat.
Bermacam-macam
sarana
taman
rekreasi ditawarkan diantaranya taman
rekreasi wisata natural seperti Bali Bird
Park, taman Safari, taman atau kebun
raya seperti Kebun Raya Bedugul,
taman rekreasi petualangan seperti Taro
Elephant Tour serta taman rekreasi air
seperti Bali Hai Cruise dan taman
rekreasi air seperti Waterbom Bali.
Keberhasilan suatu perusahaan di
dalam persaingan usaha pariwisata di
Bali
memerlukan
suatu
kegiatan
promosi yang efektif agar dapat
diterima oleh calon konsumennya.
Kegiatan promosi ini akan lebih
menekankan
kepada
penyampaian
informasi yang jelas kepada konsumen
sekaligus
didalamnya
tercermin
kegiatan meningkatkan dan membujuk
agar konsumen terdorong untuk tertarik
atas produk yang ditawarkan.
Promosi
adalah
merupakan
kegiatan
perusahaan
untuk
mempengaruhi,
dan
membujuk
konsumen
untuk
menciptakan
permintaan atas produknya, kemudian
dipelihara dan dikembangkan. Dapat
dikatakan promosi yang dilakukan
adalah sebagai informasi perusahaan
kepada konsumen sehingga konsumen
dapat mengetahui apa yang ditawarkan
oleh perusahaan. Setelah konsumen
mengetahui apa yang ditawarkan oleh
perusahaan diharapkan konsumen mau
membeli atau berminat terhadap produk
atau jasa tersebut. (Philip Kotler dan
Kevin Lane Keller, 2008 : 233).
Bali
Zoo
Park
merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang
taman rekreasi wisata natural yang
memperlihatkan berbagai jenis satwa.
Dalam mempromosikan produk jasanya
kebun
binatang
Bali
Zoo
Park
melaksanakan
beberapa
strategi
pemasaran diantaranya yaitu dengan
menerapkan bauran promosi. Saranasarana promosi yang digunakan adalah
periklanan yaitu berupa pemasangan
papan iklan, pemasangan iklan di
majalah-majalah pariwisata, serta iklan
di televisi lokal. Promosi penjualan
dilakukan berupa dengan pemberian
potongan harga atau diskon pada
pembelian tiket paket (smashdown
package), tiket kerjasama (industrial
rate) serta tiket paket untuk karyawan
dan travel agent.
Sedangkan untuk direct marketing
yaitu berupa biaya media telepon,media
siaran, majalah, serta biaya e-mail dan
web site.Sasaran utama dari penerapan
bauran promosi penjualan tersebut
tentunya adalah konsumen akhir yaitu
para wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara. Pemanfaatan
sarana internet berupa pembuatan email dan website sangat berperan
nantinya dalam mempromosikan produk
jasa yang dimiliki oleh Bali Zoo Park
kepada para wisatawan mancanegara.
Berpijak dari konsep yang ada
bahwa penjualan dapat ditingkatkan
dengan adanya bauran promosi maka
sangat relevan dalam penelitian ini
dititik beratkan pada pengaruh biaya
periklanan, biaya direct marketing, dan
biaya promosi penjualan terhadap nilai
penjualan tiket pada Bali Zoo Park di
Singapadu, Gianyar.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a) Untuk mengetahui pengaruh secara
simultan antara biaya periklanan,
biaya direct marketing, dan biaya
promosi penjualan terhadap nilai
penjualan tiket pada Bali Zoo Park.
b) Untuk mengetahui pengaruh secara
parsial antara biaya periklanan,
direct
marketing,
dan
biaya
promosi penjualan terhadap nilai
penjualan tiket pada Bali Zoo Park.
c) Untuk mengetahui Variabel mana
yang dominan berpengaruh dari
biaya periklanan, biaya direct
marketing, dan biaya promosi
penjualan terhadap nilai penjualan
tiket pada Bali Zoo Park.
II.
Kajian Pustaka
Manajemen pemasaran berasal dari
dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran.
Menurut
kotler
dan
Amstrong pemasaran adalah analisis,
perencanaan,
implementasi,
dan
pengendalian dari program-program
yang dirancang untuk menciptakan,
membangun,
dan
memelihara
pertukaran
yang
menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan
perusahaan.
Sedangkan
manajemen adalah proses perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating),
dan pengawasan. Jadi dapat diartikan
bahwa manajemen pemasaran adalah
sebagai
analisis,
perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program
yang di rancang untuk menciptakan,
membangun,
dan
mempertahankan
pertukaran
yang
menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
(http://majidbsz.wordpress.com)
Dari
perkembangan
falsafah
pemikiran tentang pemasaran terdapat 5
(lima)
konsep
yang
mendasari
pendekatan
yang
terdapat
dalam
manajemen
pemasaran.
Falsafah
pimpinan inilah yang melandasi dan
mengarahkan usaha-usaha pemasaran,
yang akan terkait dengan kepentingan
perusahaan atau organisasi, konsumen
atau pelanggan, dan masyarakat. Oleh
karena itu, kelima falsafah manajemen
pemasaran inilah yang bisa digunakan
oleh
berbagai
perusahaan
atau
organisasi.
Kelima
konsep
yang
terdapat dalam falsafah pemikiran
manajemen tersebut adalah konsep
Produksi, Konsep Produk, Konsep
Penjualan, Konsep Pemasaran dan
Konsep Pemasaran Sosial. (Sofjan
Assauri, 2009 : 74)
Bauran Pemasaran atau Marketing
Mix merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran, variabel yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk
mengetahui reaksi para pembeli atau
konsumen. (Sofjan Assauri, 2009 :
198).
Promosi adalah suatu usaha dari
penjual
atau
produsen
dalam
menginformasikan barang atau jasa
kepada pembeli atau konsumen, agar
pembeli/konsumen
tertarik
untuk
melakukan transaksi pembelian atau
pertukaran atas produk barang atau jasa
yang di jual atau ditawarkan.(Sofjan
Assauri, 2009:273)
Bauran promosi adalah kombinasi
strategi paling baik dari variabelvariabel promosi terdiri dari periklanan,
penjualan
personal,
promosi
penjualan,pemasaran langsung, dan
hubungan mastarakat yang digunakan
dalam
komunikasi
persuasif
dan
direncanakan untuk mencapai tujuan
program penjualan yang optimal.
(Philip Kotler dan Kevin lane Keller,
2008:373)
Personal selling atau penjualan
pribadi adalah merupakan komunikasi
persuasif seseorang secara individual
kepada seseorang atau lebih calon
pembeli dengan maksud menimbulkan
permintaan
(penjualan).
(Indrio
Gitosudarmo, 2008 : 153)
Promosi penjualan adalah kegiatan
promosi
selain
dari
advertesing,
penjualan personal,pemasaran langsung
dan hubungan masyarakat yang dapat
mendorong
pembelian
dan
dapat
meningkatkan
efektivitas
penyalur
dengan mengadakan pameran, display,
eksebisi,
peragaan/demontrasi
dan
berbagai kegiatan penjualan lain, yang
dilakukan sewaktu-waktu dan tidak
bersifat rutin.
Kegiatan penjualan terdiri dari
serangkaian kegiatan yang meliputi
penciptaan
permintaan
(demand),
menentukan pembeli, negosiasi harga,
dan syarat-syarat pembayaran sehingga
pada akhirnya dapat terlaksana transfer
hak atau transaksi. Penjualan adalah
suatu usaha yang terpadu untuk
mengembangkan
rencana-rencana
strategis yang diarahkan pada usaha
pemuasan kebutuhan dan keinginan
pembeli guna mendapatkan penjualan
yang menghasilkan laba. Penjualan
merupakan
sumber
hidup
suatu
perusahaan, karena dari penjualan dapat
diperoleh laba serta suatu usaha
memikat konsumen yang diusahakan
untuk mengetahui daya tarik mereka
terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan. (Philip Kotler dan Kevin
Lane Keller, 2008 : 93)
III. Metode Penelitian
Lokasi dan Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada
kebun binatang Bali Zoo Park, yang
beralamat di Singapadu, Gianyar.
Obyek pada penelitian ini adalah
biaya
periklanan,
biaya
direct
marketing dan biaya promosi penjualan
serta nilai penjualan tiket pada Bali Zoo
Park di Singapadu, Gianyar.
Jenis Data
Data yang digunakan berdasarkan sifatnya
adalah data kualitatif yaitu data kuantitatif,
yaitu data yang berupa angka-angka,
dalam hal ini adalah data mengenai
biaya bauran promosi yang terdiri dari
biaya
periklanan,
biaya
promosi
penjualan, dan biaya direct marketing
serta nilai penjualan tiket. Berdasarkan
data yang digunakan adalah data sekunder
yaitu data yang tidak diperoleh langsung
oleh peneliti dari kajian sebelumnya.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
adalah Analisis kuantitatif digunakan untuk
menganalisis data yang bersifat bilangan
atau angka-angka. Sumber data penelitian
ini adalah melalui penyebaran kuesioner
pada responden misalnya mengenai kualitas
pelayanan dan sikap nasabah.
IV. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji regresi linier
berganda diperoleh persamaan garis regresi :
Y = - 758.889.827,040 + 120,781 X1 +
61,758 X2 + 22,623 X3 persamaan garis
linier berganda ini dapat diartikan bahwa,
bertambahnya biaya periklanan sebesar satu
rupiah, maka nilai penjualan tiket akan
bertambah sebesar 120,781, biaya direct
marketing dan biaya promosi penjualan
dianggap konstan.
Bertambahnya biaya
direct marketing sebesar satu rupiah, maka
akan meningkatkan nilai penjualan tiket
sebesar 61,758, bila biaya periklanan dan
biaya promosi penjualan dianggap konstan.
Begitu juga terhadap biaya promosi
penjualan bertambahnya satu rupiah, maka
nilai penjualan tiket akan mengalami
peningkatan sebesar 22,623, bila biaya
periklanan dan biaya direct marketing
dianggap konstan. Bila perusahaan tidak
mengeluarkan biaya promosi, biaya direct
marketing dan biaya promosi penjualan
maka nilai penjualan tiket konstan sebesar 758.889.827,040
Dari hasil uji F-test didapat F-hitung
sebesar : 13,71 lebih besar dari F-tabel =
3,24 maka Ho ditolak dan Hi diterima yang
berarti memang benar ada pengaruh yang
positif dan nyata(signifikan) secara simultan
antara biaya periklanan, biaya direct
marketing dan promosi penjualan dengan
nilai penjualan tiket.
Secara parsial satu persatu pengaruh
biaya periklanan, biaya direct marketing dan
biaya promosi penjualan terhadap nilai
penjualan, dimana nilai t-hitung biaya
periklanan (X1) terhadap nilai penjualan
sebesar 2,732 lebih besar dari t-tabel 2,120
maka Ho ditolak yang berarti memang benar
ada pengaruh yang signifikan antara biaya
periklanan terhadap nilai penjualan tiket.
Nilai t-hitung biaya direct marketing (X2)
terhadap nilai penjualan sebesar 2,905 lebih
besar dari t-tabel 2,120 maka Ho ditolak
yang berarti memang benar ada pengaruh
yang signifikan antara biaya direct
marketing terhadap nilai penjualan tiket.
Sedangkan nilai t-hitung biaya promosi
penjualan (X3) terhadap nilai penjualan
sebesar 3,759 lebih besar dari t-tabel 2,120
maka Ho ditolak yang berarti memang benar
ada pengaruh yang signifikan antara biaya
periklanan terhadap nilai penjualan tiket.
Koefisien beta biaya periklanan (b1)
adalah 0,383, koefisien beta biaya direct
marketing (b2) adalah 0,399 koefisien beta
biaya promosi penjualan (b3) adalah 0,508.
Artinya variabel
promosi penjualan
mempunyai koefisien beta paling besar
daripada koefisien beta
pada biaya
periklanan dan biaya direct marketing,
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel
biaya promosi penjualan berpengaruh
dominan terhadap nilai penjualan tiket pada
Bali Zoo Park.
V.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data, maka
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis pengaruh secara
simultan diperoleh F-hitung sebesar :
13,711 lebih besar dari F-tabel = 3,24
maka Ho ditolak dan Hi diterima yang
berarti memang benar ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara biaya
periklanan, biaya direct marketing dan
biaya promosi penjualan secara
simultan dengan nilai penjualan tiket
pada Bali Zoo Park di Singapadu
Gianyar.
2. Secara parsial satu persatu pengaruh
biaya promosi penjualan, biaya direct
marketing dan biaya promosi penjualan
terhadap nilai penjualan, dimana nilai thitung biaya periklanan (X1) terhadap
nilai penjualan sebesar 2,733 lebih besar
dari t-tabel 2,120 maka Ho ditolak yang
berarti memang benar ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara biaya
periklanan terhadap nilai penjualan.
Nilai t-hitung biaya direct marketing
(X2) terhadap nilai penjualan sebesar
2,905 lebih besar dari t-tabel 2,120
maka Ho ditolak yang berarti memang
benar ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara biaya direct marketing
terhadap nilai penjualan. Sedangkan
nilai t-hitung biaya promosi penjualan
(X3) terhadap nilai penjualan sebesar
3,759 lebih besar dari t-tabel 2,120
maka Ho ditolak yang berarti memang
3.
benar ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara biaya promosi
penjualan terhadap nilai penjualan tiket.
Koefisien beta biaya periklanan (b1)
adalah 0,383, koefisien beta biaya direct
marketing (b2) adalah 0,399 koefisien
beta biaya promosi penjualan (b3)
adalah 0,508. Dengan demikian dapat
diketahui variabel promosi penjualan
mempunyai koefisien beta paling besar
daripada koefisien beta pada biaya
periklanan dan biaya direct marketing.
Sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel biaya promosi penjualan
berpengaruh dominan terhadap nilai
penjualan tiket pada Bali Zoo Park di
Singapadu Gianyar.
DAFTAR RUJUKAN
Basu Swastha DH, dan Irawan, (2008),
Manajemen
Pemasaran
Modern,
Penerbit
Liberty,
Yogyakarta.
http://organisasi.org
Pengertian
Pemasaran menurut Asosiasi
Pemasaran Amerika Serikat
/American
Marketing
AssociatioN.
http://majidbsz.wordpress.com Definisi
Manajemen Pemasaran.
http://ilmumanajemen.com
Promosi.
Pengertian
Damodar
Gujarati,
(2008).
Ekonometrika Dasar, Penerbit
: Erlangga, Jakarta.
M.
Mursid,(2008),
Manajemen
Pemasaran,
Penerbit
Bumi
Aksara, Jakarta.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,
(2008), Manajemen Pemasaran,
Edisi 12, Jilid 2, Penerbit PT.
Macanan Jaya Cemerlang.
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian
Bisnis, Penerbit : Alfabeta,
Bandung.
Suyana
Utama, Made. 2007. Aplikasi
Analisis Kuantitatif. Denpasar :
Sastra Utama
Sofjan
Assauri, (2008), Manajemen
Pemasaran, Konsep, Dasar dan
Strategi,
Cetakan
Ketujuh,
Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sofjan
Assauri, (2009), Pengertian
Periklanan, Dan Fungsi-fungsi
Periklanan.
Indrio
Gitosudarmo,
(2008),
Manajemen
Pemasaran,
penerbit BPFE, Yogyakarta.
Download