1 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era persaingan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Dalam era persaingan global yang semakin ketat seperti saat ini, sangat
dibutuhkan pemimpin yang dapat mempertahankan eksistensi usaha bisnis agar tidak
kalah atau tenggelam oleh para pesaing. Sangat sulit untuk melepaskan diri dari
persaingan bisnis tersebut, sekalipun sudah menentukan jenis usaha bisnis yang tidak
banyak pesaingnya. Sebab, jika usaha bisnis yang dipilih bisa berkembang, cepat
atau lambat pasti akan muncul para pesaing yang telah melihat bahwa jenis usaha
bisnis tersebut sangat berpeluang. Tentu saja hal ini akan membawa pada sebuah
kompetisi, meskipun para pesaing adalah pemain baru. Akan tetapi jika ternyata
kecakapan mereka lebih baik dalam mengelola suatu usaha bisnis, bukan tidak
mungkin, usaha bisnis kita akan tergilas.
Kepemimpinan
tranformasional
sangat
diperlukan
untuk
memenuhi
kebutuhan organisasi yang terus menerus belajar dan memberi kepercayaan kepada
para karyawan untuk mencapai sasaran tersebut, dengan begitu karyawan akan
termotivasi untuk bekerja lebih semangat dan meningkatkan produktivitas sehingga
akan mengarah pada terciptanya kepuasan karyawan.
Bapak Emirsyah Satar selaku CEO PT. Garuda Indonesia Tbk menerapkan
gaya kepemimpinan transformasional dengan mengajak seluruh karyawan untuk
berpikir
inovatif
dengan
cara
memproyeksikan
visi
yang
ideal
dan
mengomunikasikan visi tersebut dengan cara – cara yang mudah di mengerti oleh
para karyawan. Bapak Emirsyah Satar juga mengajarkan para pemimpin di setiap
divisi untuk mau berbagi ilmu dan bertukar pikiran dengan para bawahan dalam
untuk mencapai visi yang ideal tersebut.
Gaya kepemimpinan yang ditampilkan seorang pemimpin transformasional
diharapkan dapat meningkatkan upaya bawahan untuk mencapai hasil kerja yang
optimal. Gaya kepemimpinan ini merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang
mulai di perhitungkan kegunaannya dalam menghadapi perubahan satu organisasi.
Karena gaya kepemimpinan transformasional menyangkut bagaimana mendorong
1
2
orang lain untuk berkembang dan menghasilkan performa melebihi standar yang
diharapkan.
Menurut pendapat (Northouse, 2001, dalam Wijaya, 2005), ada beberapa cara
untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yaitu :
•
Melakukan hal yang terbaik untuk perusahaan : mencari ide – ide yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
•
Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani : memiliki semangat kerja
keras.
•
Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat
kerjasama : mau mendengarkan pendapat bawahan.
•
Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi :
membuat visi yang dapat diterima oleh karyawan.
•
Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan
contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan :
memberikan solusi kepada bawahan mengenai masalah dalam pekerjaaan.
•
Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk berkontribusi
terhadap organisasi : menolong orang lain bagaimana cara untuk ambil
bagian dalam perusahaan.
Radig (1998), Soegiri (2004:27-28) dalam Antoni (2006:24) mengemukakan
bahwa pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan
untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang
dikehendaki oleh manajemen.
Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal mempunyai bentuk linear
dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan
akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang
ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain
dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap waktu kerja yang telah
ditetapkan.
Salah seorang ilmuwan yang dipandang sebagai pelopor teori motivasi adalah
Abraham H. Maslow. Teori motivasi yang dikembangkannya berkisar pada pendapat
bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
3
1. Kebutuhan fisiologis : sandang, pangan, papan.
2. Kebutuhan keamanan : psikologis.
3. Kebutuhan sosial : bergaul.
4. Kebutuhan prestise : status.
5. Aktualisasi
diri
:
tersedia
kesempatan
bagi
seseorang
untuk
mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya.
Dalam hal ini seorang manajer perlu mengarahkan motivasi dengan
menciptakan kondisi organisasi melalui pembentukan budaya kerja atau budaya
organisasi sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar
kinerja yang dicapai juga tinggi. Pemberian motivasi harus diarahkan dengan baik
menurut prioritas dan dapat diterima dengan baik oleh karyawan, karena motivasi
tidak dapat diberikan untuk setiap karyawan dengan bentuk yang berbeda - beda.
Para atasan dengan bawahan masing – masing di setiap divisi tiap bulannya
diwajibkan meluangkan waktu setidaknya 8 jam untuk berbagi ilmu, masalah dan
solusi dalam mencapai tujuan pekerjaan yang telah disepakati bersama di awal tahun.
Para atasan tidak hanya menuntut pekerjaan selesai tepat waktu kepada bawahan
tetapi juga memberikan cara – cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Kepuasan kerja merupakan faktor yang sangat kompleks karena kepuasan
kerja mempengaruhi berbagai faktor di antaranya adalah gaya kepemimpinan (Judge
& Locke,1993, dalam Saragih, 2007). Dalam hal ini, kepemimpinan transformasional
dianggap sebagai model pemimpin yang tepat, alasannya karena kepemimpinan
transformasional masih menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan. Penelitian Judge & Bono (2000) (dalam Pareke, 2004) menemukan
bahwa perilaku - perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan.
Raharjo (2006) secara lebih spesifik menyatakan bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah kepemimpinan di mana tinggi rendahnya
kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja karyawan tidak terlepas dari
peranan atasan terhadap bawahan. Wood (2007) mengatakan bahwa kepemimpinan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di mana kecocokan antara gaya
kepemimpinan dengan kerja tim akan mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja tim.
4
Kepuasan Kerja, perilaku - perilaku kepemimpinan transformasional
mempengaruhi kepuasan kerja dan kepuasan bawahan terhadap pemimpinnya.
Hubungan
antara
kepuasan
kerja
dengan perilaku
-
perilaku
pemimpin
transformasional ini disebabkan karena salah satu aspek kepuasan kerja
adalah pengawasan. Pengawasan yang disediakan pemimpin melalui perhatian
individual, dan motivasi yang menginspirasi akan memampukan para bawahan untuk
melakukan pekerjaan yang baik.
Dalam kehidupan berorganisasi, kepuasan kerja digunakan sebagai dasar
ukuran tingkat kematangan organisasi. Salah satu gejala yang menyebabkan kurang
baiknya kondisi kerja suatu organisasi adalah rendahnya kepuasan kerja. sebaliknya
kepuasan kerja yang tinggi merupakan indikasi efektivitas manajemen, yang berarti
bahwa organisasi telah dikelola dengan baik.
PT. Garuda Indonesia Tbk. merupakan perusahaan berbasis penerbangan
yang didirikan pada tahun 1949. Telah banyak penghargaan yang diraih di bawah
kepemimpinan CEO PT. Garuda Indonesia Tbk. di antaranya :
1. Berhasil membukukan peningkatan keuntungan yang signifikan sejak 2007
hingga 2013, melaksanakan IPO pada 2011 sehingga memiliki posisi yang
kuat dalam pengembangan bisnis jangka panjang.
2. Pada tahun 2010, Garuda meraih penghargaan dari CAPA sebagai “Airline
Turn Around of The Year”. Penghargaan ini diraih Garuda atas keberhasilan
dalam melakukan transformasi perusahaan dan program perbaikan dan
peningkatan di berbagai bidang.
3. Pada tahun 2013, Garuda Indonesia berhasil meraih predikat sebagai “The
World Best Economy Class” dan “Best Economy Class Seat”.
4. Garuda Indonesia juga kembali terpilih sebagai pemenang penghargaan
"Passenger Choice Awards 2014" untuk kategori "Best in Region : Asia and
Australia" selama dua tahun berturut-turut dari "Airline Passenger
Experience
Association"
(APEX)
–
asosiasi
peningkatan
layanan
penerbangan - yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat.
5. Pada tanggal 15 Juli 2014 lalu dalam acara “ Fanborough Airshow 2014” di
London, Inggris, Garuda Indonesia meraih penghargaan “The World’s Best
Cabin Crew 2014” dari Skytrax.
5
6. Skytrax telah mengkonfirmasi bahwa Garuda Indonesia akan diumumkan
sebagai anggota terbaru dari kelompok eksklusif “ 5 Star Airlines ”.
7. Masuknya Garuda Indonesia menjadi anggota Sky Team.
Kelemehan dari PT. Garuda Indonesia :
•
Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cabin
crew.
•
Kurangnya penerbang kurang lebih 100 pilot per tahun.
•
Garuda sangat bergantung pada sistem otomatis dalam menjalankan
bisnisnya.
•
Turnover karyawan yang cukup tinggi.
1.1 Tabel Data Turnover Karyawan PT. Garuda Indonesia Tbk. 2012 – 2104
Tahun
Jumlah
Karyawan
Karyawan
Masuk
2012
6871
38
2013
6975
201
2014
7004
70
Sumber : PT. Garuda Indonesia , 2014
Karyawan
Keluar
17
97
41
Banyaknya penghargaan yang didapat PT. Garuda Indonesia Tbk. di bawah
kepemimpinan CEO Emirsyah Satar serta adanya permasalahan yaitu turnover yang
tinggi
maka
dilakukan
penelitian
dalam
rangka
memperjelas
pengaruh
kepemimpinan tranformasional dan motivasi karyawan yang dapat meningkatkan
kepuasan karyawan
dan berdampak terhadap kinerja perusahaan sehingga
perusahaan dapat menghadapi setiap tantangan bisnis yang ada saat ini.
1.2
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan
karyawan PT. Garuda Indonesia Tbk ?
2. Bagaimana pengaruh motivasi karyawan terhadap kepuasan karyawan PT.
Garuda Indonesia Tbk ?
6
3. Bagaimana pengaruh kepuasan karyawan terhadap kinerja perusahaan PT.
Garuda Indonesia Tbk ?
4. Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja
perusahaan PT. Garuda Indonesia Tbk ?
5. Bagaimana pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja perusahaan PT.
Garuda Indonesia Tbk ?
1.3
Ruang Lingkup
1.
Yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah karyawan PT.
Garuda Indonesia Tbk.
2.
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Garuda
Indonesia Tbk sebanyak 100 orang yang dihitung melalui metode Slovin.
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Garuda Indonesia Tbk.
2. Mengetahui pengaruh antara Motivasi Karyawan terhadap Kepuasan
Karyawan di PT. PT. Garuda Indonesia Tbk.
3. Mengetahui pengaruh antara Kepuasan Karyawan terhadap Kinerja
Perusahaan di PT. Garuda Indonesia Tbk.
4. Mengetahui pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional terhadap
Kinerja Perusahaan di PT. Garuda Indonesia Tbk.
5. Mengetahui
pengaruh
antara
Motivasi
Karyawan
Perusahaan di PT. Garuda Indonesia Tbk.
1.5
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitan ini adalah :
terhadap
Kinerja
7
1. Manfaat untuk kepentingan ilmiah :
a) Menerapkan ilmu pengetahuan dan teori yang pernah diperoleh oleh
mahasiswa selama dalam masa perkuliahan tentang mata kuliah Leadership.
b) Untuk menambah pemberdayaan perpustakaan khususnya perpustakaan
universitas Bina Nusantara University.
c) Penulis juga mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan lebih
lanjut demi pengembangan ilmu pengetahuan agar penelitian semacam ini
untuk selanjutnya dapat lebih sempurna.
2. Manfaat untuk kepentingan penulis :
a) Mengasah kemampuan pembelajaran dan penulisan penulis terhadap karya
ilmiah, Menambah wawasan dan pengalaman tentang dunia kerja yang akan
kita hadapi di masa yang akan datang
b) Membandingkan teori yang didapatkan di perkuliahan dengan kenyataan
yang ada dalam perusahaan.
1.6
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah :
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini mengemukakan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan, dan manfaat dari penulisan
skripsi.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas mengenai penggunaan teori-teori dan rumus-rumus
pendukung yang akan digunakan dalam pengolahan data untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
8
Dalam bab ini mengemukakan metodologi penelitian apa yang akan
digunakan. Serta penjelasan rinci tentang metodologi yang digunakan
tersebut.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Merupakan bab yang menganalisa dan membahas permasalahan yang
ada. Membahas karakteristik dari responden dan hasil dari pengujian
hipotesis.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Membahas simpulan-simpulan yang diperoleh dari pembahasan bab - bab
sebelumnya,
saran-saran
yang
diharapkan
dapat
bermanfaat
bagi
pengambilan Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Garuda Indonesia Tbk.
1.7
State of The Art
Tabel 1.1 State of The Art
Subjek
Jurnal
Pengarang
Keterangan
Pengaruh,
Jurnal Mitra
H. Teman
Adanya pengaruh
Motivasi,
Ekonomi dan
Koesmono
langsung yang
Kepemimpinan
Manajemen Bisnis
signifikan antara
Transformasional,
ISSN 2087-1090,
motivasi, budaya
Terhadap
Vol. 4, No. 1, April
organisasi,
Kepuasan
2013, 56-68
kepemimpinan
Kerja
transformasional,
kepemimpinan
transaksional
terhadap kepuasan
kerja.
Pengaruh motivasi
Jurnal umk Vol 5, No
kerja terhadap
1 (2011)
kepuasan kerja
Suwardi, Joko
Utomo
Motivasi Kerja
berpengaruh
terhadap kepuasan
9
karyawan
kerja
Fatima Bushra,
Ahmad Usman,
Asvir Naveed
Pengaruh gaya
International Journal
Gaya
kepemimpinan
of Business and
transformasional
Social Science
transformasional
terhadap kepuasan
Vol. 2 No. 18;
berpengaruh
kerja karyawan
October 2011
terhadap kepuasan
kepemimpinan
kerja
Kepuasan kerja dan
European Journal of
Muhammad
Ada korelasi
kinerja perusahaan
Business and
Shahzad Latif,
positif antara
Management
Mushtaq
kepuasan kerja dan
www.iiste.org
Ahmad,
kinerja organisasi.
ISSN 2222-1905
Muhammad
(Paper) ISSN 2222-
Qasim, Momal
2839 (Online)
Mushtaq,
Vol.5, No.5, 2013
Amber Ferdoos,
Hummayoun
Naeem
Motivasi karyawan
ISSN: 2247-6172;
Ovidiu - Iliuta
Motivasi karyawan
dan kinerja
Review of Applied
Dobre
berpengaruh
perusahaan
Socio- Economic
terhadap kinerja
Research ( Volume
perusahaan
5, Issue 1/ 2013 ),
pp.53
10
Download