Dental Implant Journal 2013 ABSTRAK Penggunaan implan gigi menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan satu/beberapa gigi yang hilang baik gigi anterior maupun posterior. Pemilihan bahan implan merupakan salah satu faktor utama untuk mencapai keberhasilan perawatan dan kepuasan pasien. Penggunaan bahan dengan titanium telah menjadi pilihan selama beberapa tahun silam. Kekuatan mekanik dan sifat biokombatibilitas yang dimiliki titanium mampu menyangga gigi abutment dalam jangka waktu lama. Namun, karena sifat logam yang terkadang membuat reaksi alergi pada sebagian orang dan dari segi estetik yang dimiliki kurang bagus, membuat bahan ini mulai tergantikan. Penggunaan zirkonia, yaitu bahan berbasis keramik sebagai bahan alternatif pengganti titanium, mampu memenuhi syarat estetik, terutama jika diperlukan untuk gigi anterior. Zirkonia memiliki sifat mekanis yang bagus, mampu bertahan lama, memiliki sifat biokompatibitas terhadap jaringan yang tinggi, dan yang paling menonjol adalah bahan ini memiliki warna menyerupai gigi asli. Berbagai studi telah dilakukan untuk memastikan sifat zirkonia sebagai bahan pengganti titanium, terutama mengenai sifat ossteointegrasi terhadap tulang dan sifat adhesif terhadap bakteri penyebab peri-implantitis. Dari beberapa studi yang telah dipelajari, dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara daya adhesif bahan terhadap bakteri periodontopatik (P< 0,05). Proses penyembuhan pada implan berbahan zirkonia lebih cepat jika dibandingkan titanium, namun hasil ini tidak terlihat signifikan (P < 0.05). 1 Dental Implant Journal 2013 memiliki sifat mekanik dan biokompatibilas BAB I yang PENDAHULUAN bagus.4 kandungan Namun, titanium sifat dapat logam dalam mempengaruhi estetika karena menimbulkan warna abu-abu pada gigi.4 Pada beberapa kasus, titanium dapat A. LATAR BELAKANG Ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran gigi terus-menerus menyebabkan hilangnya tulang marginal dan resesi jaringan lunak.4 Beberapa penelitian mulai dilakukan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman ke arah modern.1 Perawatan di kedokteran gigi bertujuan untuk mengembalikan fungsi normal pasien, seperti kemampuan berbicara, mastikasi, estetik, dan menghilangkan rasa sakit, sehingga rasa percaya diri pasien dapat pulih kembali.1 Oleh karena itu, perawatan gigi yang sesuai sangat di perlukan untuk Kehilangan satu/beberapa gigi akibat cedera, penyakit periodontal, ataupun penyebab yang lainnya akan menimbulkan gangguan pada Perawatan estetik, memiliki biokompatibilitas tinggi dan mampu bertahan lama.4 Penggunaan bahan keramik mulai disukai karena memiliki warna yang sesuai dengan gigi.4 Salah satu bahan keramik yang banyak digunakan untuk implan gigi adalah aluminium oksida (Al2O3). Bahan ini selain memiiki warna yang hampir sama dengan memenuhi fungsi tersebut.1 fungsinya. untuk mencari bahan yang memenuhi syarat pada gigi anterior gigi asli, juga memiliki baik. Namun penggunaannya sekarang sudah mulai berkurang karena tidak mampu bertahan lama.4 Zirkonia membutuhkan beberapa pertimbangan untuk mencapai estetik yang memuaskan. Penggunaan implan gigi merupakan salah satu perawatan untuk menggantikan gigi yang telah tanggal. Pemilihan implan gigi untuk gigi anterior merupakan suatu tantangan tersendiri bagi dokter gigi. Pasien menginginkan hasil dengan estetik yang bagus dan memuaskan, dan dokter gigi pun mengharapkan bahan yang digunakan mampu bertahan lama dan tidak mengiritasi jaringan. Bahan implan gigi yang biasa digunakan adalah bahan yang terbuat dari titanium murni. Bahan ini dipilih karena 2 osseointegrasi yang merupakan bahan baru berbasis keramik yang memiliki kekuatan tinggi sehingga mulai diperkenalkan di dunia kedokteran gigi. Pada tahun 1960-an, zirkonia mulai digunakan sebagai bahan implan gigi. Zirkonia memiliki sifat mekanik yang unik dan stabil sehingga dapat digunakan sebagai pengganti gigi yang menerima tekanan oklusi tinggi. Zirkonia memiliki sifat yang lebih menguntungkan dari aspek biologis, estetika, dan mekanik sehingga bahan ini dapat digunakan dalam berbagai indikasi prostetik pada gigi atau implan.4 Dental Implant Journal 2013 Studi ini dibuat berdasarkan literaturliteratur (jurnal minimal tahun 2003) yang telah BAB II didapat kemudian di review, penulis tidak TELAAH PUSTAKA melakukan penelitian. Hasil review dari berbagai literatur tersebut kemudian disusun secara sistematis untuk dijadikan publikasi. Studi literatur sebagai naskah dilakukan untuk IMPLAN GIGI mengetahui perbedaan maupun dukungan teori dari masing-masing penelitian penulis sebelumnya, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan baru. Studi literatur ini dilakukan untuk mengetahui sifat zirkonia sebagai bahan implan gigi. Implan didefinisikan sebagai perangkat medis yang terbuat dari satu atau lebih biomaterial yang sengaja ditempatkan dalam tubuh, baik secara penuh atau sebagian tertanam di bawah jaringan epitel.1 Sedangkan, Implan gigi adalah jangkar logam yang bersifat biokompatibel dan dipasang dengan proses pembedahan yang diposisikan di tulang rahang di bawah gingiva B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana sifat zirkonia yang digunakan untuk mendukung sebuah mahkota buatan yang diletakkan pada gigi asli yang hilang. 3 sebagai bahan implan gigi ? Penggunakan 2. Apakah kelebihan zirkonia sebagai bahan implan gigi dibandingkan dengan titanium? implan gigi harus mendekati bentuk dan ukuran alami akar gigi. Periode penyembuhan dan penyatuan tulang C. MANFAAT 1. Mahasiswa dapat mengetahui sifat material zirkonia sebagai implan gigi 2. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan bahan zirkonia sebagai bahan implan gigi 3. Mahasiswa dapat mengetahui osseointegrasi pada penggunaan zirkonia dan titanium bervariasi mulai dari tiga bulan sampai enam bulan atau bisa lebih daripada itu. Pada pariode ini, osseointegration telah terjadi yang menyebabkan tulang tumbuh disekitar implan sehingga menciptakan struktur yang kuat.3 Faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilan implan gigi adalah sebagai berikut:3 sebagai bahan implan gigi 4. Mahasiswa mengetahui sifat adhesif bakteri pada zirkonia dan titanium a. Safety concern Pertimbangan keamanan tidak hanya terbatas pada implan gigi, tetapi juga untuk semua perangkat gigi. Tingkat keamanaan penggunaan implan gigi yaitu apabila bahan 3 Dental Implant Journal 2013 implan tidak menyebabkan iritasi dan toksik yang halus, osteoblas dapat tumbuh pada serta tidak menimbulkan kelainan sistemik. permukaan kasar, yang dibuat dalam berbagai b. Compatibility metode. Implan yang digunakan di bagian tubuh manusia harus memiliki kemampuan untuk membentuk unit mekanik yang stabil dengan jaringan keras dan jaringan lunak sekitarnya. Apabila mengalami kelonggaran atau tidak stabil, implan menjadi kurang efisien atau tidak berfungsi sepenuhnya atau bahkan bisa menginduksi jaringan secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan rasa sakit pada pasien. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk memenuhi syarat biokompatibilitas bahan, yaitu biological BAHAN IMPLAN GIGI Logam Sebagian besar bahan pada implan gigi dibuat dari logam atau campuran logam. Termasuk diantaranya adalah titanium, tantalum dan campuran logam, aluminium, vanadium, kobalt, kromium, molibdeum dan nikel. Bahan tersebut dipilih karena tingkat kekuatannya. Logam mulia seperti emas dan platina yang biasanya digunakan untuk restorasi biasanya jarang digunakan untuk implan gigi.2 compatibility, mechanical biocompatibility Bahan logam dan morphology biocompatibility. yang sering digunakan dalam implan gigi adalah titanium. Titanium c. Surface texture Secara umum, dibagi menjadi dua kategori, digunakan sebagai biomaterial untuk keperluan yaitu tekstur permukaan cekung dan tekstur medis.3 Titanium yang digunakan memiliki permukaan cembung. Tekstur permukaan keistimewaan karena dapat diaplikasikan di cekung dapat dicapai dengan baik secara rahang, mulut, dan neuro-operasi kardiovaskular, removal material dari permukaan lapis kimia, serta peningkatan preferensi dalam ortopedi.1 tindakan elektrokimia, atau dari lekukan(shot- Titanium dianggap sebagai bahan biologis paling peening, atau laser peening). Di sisi lain, kompatibel pada jaringan vital dan memiliki sifat tekstur permukaan cembung dapat dibentuk mekanik yang baik, dan tahan terhadap korosi dengan memasukkan beberapa jenis partikel namun warna abu-abu pada titanium dapat dengan menggunakan menimbulkan masalah estetika. hal tersebut teknik kimia teknik fisika atau (seperti CVD, PVD, komponen logam.4 penyemprotan-plasma, dll.) Kekasaran permukaan yang (rugophilicity) berperan meningkatkan osseointegration terkontrol penting untuk implan titanium dibandingkan dengan permukaan 4 merupakan kekurangan dalam segi estetik pada Oleh karena itu, penelitian terbaru mengenai implan terfokus pada penemuan bahan implan serwarna gigi yang dapat meningkatkan Dental Implant Journal 2013 estetika dan biokompatibilitasnya.4 Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam implan gigi selain logam adalah keramik. Keramik Keramik adalah bahan nonorganik, bukan logam, nonpolymertic dibuat dalam suhu tinggi. Keramik digunakan sebagai pengganti jaringan dan juga sebagai pelapis untuk meningkatkan biokompatibilitas implan logam.2 Keramik diperkenalkan sabagai bahan implan ZIRKONIA9 karena memiliki kekuatan dan sifat fisik yang baik, konduktivitas termal dan listrik minimal, memiliki sifat elastis, biodegradasi dan reaksi terhadap tulang, jaringan lunak dan lingkungan juga lebih baik dibandingkan dengan biomaterial sintetik.2 Bila dibandingkan dengan aluminium dan titanium, keramik lebih berwarna putih cream atau abu-abu terang sehingga bagus bila diaplikasikan sebagai akar terutama pada akar gigi anterior.4 Menurut respon jaringan terhadap bahan keramik, bahan ini dapat dikategorikan TITANIUM10 sebagai berikut:3 - Bioaktif : bioglass/biokeramik - Bioresorbable - Bionert ZIRKONIA : kalsium fosfat : alumina, zirconia dan karbon Zirkonia merupakan salah satu jenis keramik yang sekarang sering digunakan sebagai bahan pembuatan implan gigi. Zirkonia merupakan bahan yang biokompatibel dan dapat mendukung kesehatan jaringan lunak sekitarnya. Zirkonia memiliki warna menyerupai warna gading. Warna dari bahan zirkonia seperti gigi alami sehingga terlihat radiopak dan jelas pada radiografi.4 Zirconia berbasis keramik terbaru 5 Dental Implant Journal adalah bahan yang memiliki kekuatan yang 2013 Pada zirkonia dan titanium, tingkat di bakteri adhesif Strepcoccus mutans sama.4 kedokteran gigi. Zirconia mulai digunakan Sedangkan tingkat adhesif Streptococus sanguis sebagai bahan implan pada tahun 1960 an. 4 pada tinggi, sehingga mulai diperkenalkan Zirkonia memiliki sifat mekanik yang unik dan stabil sehingga dapat digunakan sebagai pengganti gigi maupun dukungan gigi yang menerima tekanan oklusi tinggi. Selain itu, zirconia juga memiliki kekuatan lentur yang tinggi, yaitu 900-1200 Mpa, dan modulus weibull 7,8. Zirconia memiliki tingkat kekerasan sebesar 1200 vickers sehingga memungkinkan untuk mencegah terjadinya fraktur pada implan gigi. 11 zirconia lebih sedikit dibandingkan titanium.4 Jumlah leukosit pada implan gigi menggunakan zirkonia lebih sedikit bila dibandingkan titanium. Bakteri tertentu juga ditemukan dalam jaringan periodontal pengguna implan gigi diantaranya actynomycetemcomitans gingivalis.5 Bakteri Bacteria dan Porphyromonas tersebut diidentifikasi sebagai species yang paling kuat terkait dengan periodontitis dan periimplantitis pada pengguna implan gigi.5 Berbagai penelitian dilakukan untuk membandingkan distribusi tegangan antara OSSEOINTEGRASI ytrium partial zirconia dengan titanium murni dan diketahui bahwa keduanya memiliki Keberhasilan dari endosseus implan berhubungan langsung dengan prinsip distribusi tegangan yang stabil.11 Pada studi osseointegrasi. Osseoiintegrasi merupakan suatu klinis jangka pendek, zirkonia memiliki sifat proses yang lebih menguntungkan dari aspek biologis, struktur tulang. Penampang permukaan dari estetika, dan mekanik sehingga bahan ini dapat biomaterial memiliki dampak besar untuk proses digunakan dalam berbagai indikasi prostetik ini, misalnya variasi permukaan fisik dan kimia pada gigi atau implan.4 akan mempengaruhi cepat/tidaknya kesembuhan. Saat ini, mulai dilakukan penelitian mengenai tingkat kolonisasi bakteri pada zirkonia dan titanium sebagai bahan implan gigi. Dari penelitian tersebut, diketahui adanya penemuan jumlah leukosit yang lebih sedikit dibandingkan adhesif bakteri disekitar implan gigi. Bakteri yang ditemukan diantaranya Streptococcus mutan, dan Streptococcus sanguis. 6 interaksi/penyatuan implan dengan Semakin tinggi tingkat kekasaran dari dental implan akan menghasilkan aposisi tulang yang besar dan mengurangi waktu kesembuhan. Osseointegrasi dari zirkonia tipe berulir telah diteliti. Penelitian tersebut dilakukan dengan membandingkan penyembuhan tulang dari zirkonia dengan modifikasi (machined dan sand blasted) permukaan implan dibandingkan hasil polishing titanium murni. Hasilnya Dental Implant Journal menyebutkan, setelah penyembuhan, 4 terdapat hari dari waktu perbedaan yang 2013 ZIRKONIA mencolok antara jaringan tulang dan permukaan implan dengan pembekuan darah. 2 minggu setelah implan dipasang, penyatuan tulang secara langsung diamati, diikuti oleh formasi dari tulang lamellar setelah 8 minggu. Ketika periode penyembuhan hampir lengkap setelah 8 minggu, kontak tulang lamellar dengan implan telah TITANIUM tebentuk. Gb 2. Setelah 12 minggu, terjadi pematangan tulang lamellar yang berkontak dengan bahan implan Selain itu, studi literatur ini membahas lebih dalam mengenai zirkonia sebagai bahan implan dibandingkan dengan titanium dari segi sifat ZIRKONIA adhesif terhadap bakteri dan osseointegration yang akan dijelaskan sebai berikut : 1. Studi pertama Studi pertama membahas mengenai sifat adhesif dari bakteri periodontopathic dari permukaan zirkonia dan titanium. Pada studi ini menggunakan Tetragonal Zirconia Polycrystals (TZP) untuk TITANIUM Gb 1. 4 minggu setelah penanaman implan, osteoid dan tulang terbentuk menggambarkan penggunaan bahan alternatif pengganti titanium sebagai bahan implan gigi. Bahan ini dipilih dengan pertimbangan untuk mengurangi reaksi alergi dan masalah estetik yang dimiliki titanium. Pembentukan permukaan bebas plak pada implan gigi juga penting untuk mencegah terjadinya peri-implatitis. Tujuan dilakukan studi ini adalah untuk mengetahui 7 sifat adhesif dari bakteri Dental Implant Journal 2013 periodontopatik secara in vitro pada TZP Alat yang digunakan untuk mendeteksi bakteri dibandingkan dengan titanium. adalah PCR real-time dengan 5 hidrolisis Bakteri periodontopathic dikultur pada kimia. Dari pengamatan ini, berhasil polishing disk menggunakan 2 macam TZP, mendeteksi adanya A. actinomycetemcomitans, dan P. gingivali. Hasil analisis mikrobiologi pada titanium digunakan sebagai kontrol. Setelah diinkubasi, jumlah bakteri adhesif probing dihitung. signifikan yang ditemukan dalam salinan DNA Dari hasil pengamatan yang didapat, diketahui mengenai tidak jumlah ada perbedaan total bakteri menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang A. actinomycetemcomitans, atau P. gingivalis signifikan pada uji spesmen. Sifat adhesif dari untuk kedua bahan titanium dan zirkonia bakteri penyebab periodontopatik pada TZP (P> 0,05). sama dengan titanium. KESIMPULAN 2. Studi Kedua Dari studi literatur mengenai sifat zirkonia pada Studi kedua membahas tentang sifat adhesif ketahanan adhesif bahan terhadap bakteri dan dan kolonisasi osseointegrasi terhadap tulang yang telah kami bakteri anatara zirkonia dan titanium secara in vivo. Sampel terdiri dari 12 lakukan, dapat disimpulkan bahwa : pasien yaitu 6 perempuan dan 6 laki-laki 1. Titanium dan zirkonia merupakan bahan dengan usia rata-rata 47 tahun. Pemeriksaan implan gigi yang banyak digunakan karena dilakukan dengan mengukur memilki sifat mekanik yang tinggi dan plak indeks, Gingival skor indeks, dan megukur kedalaman mampu bertahan lama. probing, dan perdarahan pada saat probing juga 2. Permukaan dicatat untuk setiap pasien selama awal terapi. permukaan Pasien dengan perodontitis kronis dikeluarkan logam), hal ini membuat zirkonia menjadi dari bahan yang aman digunakan dan mampu penelitian. Dilakukan juga rontgen periapikal dan panoramik sebagai pemeriksaan penunjang. Para pasien dengan plak dan zirkonia titanium sama alloy dengan (campurann bertahan lama. 3. Zirkonia dapat dijadikan sebagai bahan kalkulus dilakukan scalling terlebih dahulu. alternatif Semua Minggu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya pembedahan. dapat mengurangi resiko alergi, memiliki pengukuran berikutnya dilakukan dicatat proses lagi. pengganti titanium karena. Semua pasien dalam penelitian menerima dua biokompatibilitas dan estetis yang bagus. implan gigi pada gigi premolar atau molar 4. Dari uji penelitian beberapa ahli, baik uji mandibula. secara in vitro maupun in vivo, dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan 8 Dental Implant Journal 2013 yang signifikan mengenai sifat adhesif 6. Byung-Chul Lee1, MS, Gil-Yong Jung2, MS, bakteri periodontopatik antara zirkonia dan Dae-Joon Kim3, PhD, Jung-Suk Han1*, DDS, titanium. PhD.2011. ”Initial bacterial adhesion on resin, 5. Waktu penyembuhan pada proses titanium and zirconia in vitro.” The Korean osseointegrasi implan berbahan zirkonia Academy lebih Prosthodont 2011;3:81-4 singkat dibandingkan dengan titanium. of Prosthodontics. J Adv 7. Hiroshi Ito, Hodaka Sasaki, Kensuke Saito, etc. 2012. Response of osteoblast-like cells to zirconia with different surface topography. DAFTAR PUSTAKA Dent Mater J 2013; 32(1): 122–129 1. Yoshiki Oshida, Elif B. Tuna, Oya Aktören and Koray Gençay . 2010 . “Dental Implant Systems”. International Journal of Molecular 2. BC Muddugangadhar. 2011 . “Biomaterial for dental implants : An Overview” International Journal of Oral Implantology and Clinical, 2 3. Gaurav P. Jayaswal, S. P. Dange, A. N. Khalikar. 2010 . “Bioceramic in Dental Implants: A Review”. Journal of Indian of zirconia implants Head & Face Medicine 2008, 4:30 9. M. Gahlert, D. Burtscher, I. Grunert, H. Kniha, E. Steinhauser.2011. “Failure analysis 4. Prithviraj D R, Deeksha S, Regish K M, Anoop N. A . 2012 . “systematic review of zirconia as an implant material”. Indian J de Oliveira1, and “titanium dental implant” online. http://www.mariettadental.net/dental- 26 juni 2013 11. Andrea-Enrico Borgonovo , Alberto Fabbri, Virna Vavassori, etc. 2012. “ Multiple teeth with endosseous one-piece yttrium-stabilized zirconia dental implants” Leandro Pozzer2, Lucas Cavalieri Pereira, etc. 2012. adhesion 10. Merietadental. replacement Dent Res 2012;23:643-649 Rabelo Oral Impl. Res. 23, 2012 / 287–293 implants-marietta-georgia/. Diakses tanggal Prosthodontic Society 10:8–12 colonization differences between zirconia and titanium implant abutments: an in vivo human study”. J Periodontal Implant Sci 2012;42:217-223 9 “Osseointegration of fractured dental zirconia implants.” Clin. (1) :13-24 “Bacterial Ommerborn,Christian Naujoks, etc. 2008. compared with titanium: an in vivo study”. Sciences :ISSN 1422-0067 5. Greison 8. Rita Depprich, Holger Zipprich, Michelle Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2012 Nov 1;17 (6):e981-7.