BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya

advertisement
53
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts
& Coffee
Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee
terlebih dahulu memperkirakan dan menghitung besarnya biaya yang diperlukan
untuk melakukan kegiatan proses produksi. Banyaknya jenis biaya yang
digunakan oleh manajemen PT. JCO Donuts & Coffee membuat penulis mencoba
mengklasifikasikan biaya berdasarkan 2 cara. Pengklasifikasian tersebut meliputi
hubungan biaya berdasarkan produk dan volume produksi.
Selain mengklasifikasikan biaya, PT. JCO Donuts & Coffee juga
menentukan harga jual dengan memperhitungkan biaya produksi per unit.
Keputusan dalam menentukan harga sangatlah penting karena jika harga
ditentukan terlalu tinggi, pembeli akan menghindari pembelian produk perusahaan
dan jika harga ditentukan terlalu rendah, dikhawatirkan perusahaan tidak dapat
menutupi biaya – biaya yang terjadi. Oleh karena itu perusahaan selalu
menetapkan harga pokok produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual
dan dapat memperoleh laba yang maksimal.
1. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya – biaya yang terjadi berdasarkan hubungannya dengan
produk pada PT. JCO Donuts & Coffee selama tahun 2010 dibedakan menjadi
biaya produksi dan biaya non produksi, yaitu :
53
54
Tabel 4.1
Klasifikasi Biaya
PT. JCO Donuts & Coffee
Per 31 Desember 2010
Biaya Produksi
Direct Material
Pemakaian bahan baku dalam produksi
Direct Labour
Biaya tenaga kerja langsung
FOH
Biaya air
Biaya listrik
Biaya pemeliharaan bangunan pabrik
Biaya pemeliharaan mesin / sparepart
Biaya penyusutan gedung pabrik
Biaya penyusutan inventaris pabrik
Biaya penyusutan kendaraan pabrik
Biaya penyusutan mesin pabrik
Total FOH
Total Biaya Produksi
Biaya Non Produksi
Biaya Penjualan & Pemasaran
Biaya sewa toko
Biaya entertaiment
Biaya gaji bagian penjualan
Biaya pengiriman
Biaya promosi
Biaya Telephone / Fax
Total Biaya Penjualan & Pemasaran
Biaya Administrasi & Umum :
Biaya administrasi bank
Biaya air
Biaya asuransi
Biaya bunga bank
Biaya gaji bagian kantor
Biaya listrik
Biaya pemeliharaan kendaraan kantor
Biaya penyusutan gedung kantor
Biaya penyusutan inventaris kantor
Biaya penyusutan kendaraan kantor
Biaya perlengkapan kantor
Biaya retribusi
Biaya Lain -lain
Total Biaya Administrasi & Umum
Total Biaya Non Produksi
Total Biaya
104.153.150.000
7.896.292.000
937.346.000
1.264.758.000
900.263.000
1.668.263.000
2.300.000.000
1.728.374.000
998.385.720
2.147.490.000
11.944.879.720
123.994.321.720
10.500.000.000
1.500.000.000
4.552.940.000
1.915.615.500
1.000.000.000
560.345.000
20.028.900.500
3.031.435.628
550.279.200
5.543.503.596
5.503.595.736
4.021.556.000
541.869.000
90.282.000
1.283.600.000
538.292.000
448.289.284
1.094.961.944
1.506.337.300
394.715.300
24.548.716.988
44.577.617.488
168.571.939.208
Sumber : PT. JCO Donuts & Coffee yang diolah penulis
55
Klasifikasi biaya – biaya yang terjadi berdasarkan hubungannya dengan
volume produksi pada PT. JCO Donuts & Coffee selama tahun 2010 dibedakan
menjadi biaya tetap dan biaya variabel, yaitu :
Tabel 4.2
KLASIFIKASI BIAYA
PT. JCO DONUTS & COFFEE
PER 31 DESEMBER 2010
a. Biaya Tetap
Biaya administrasi bank
Biaya asuransi
Biaya bunga bank
Biaya gaji bagian kantor
Biaya gaji bagian penjualan
Biaya penyusutan gedung kantor
Biaya penyusutan gedung pabrik
Biaya penyusutan inventaris kantor
Biaya penyusutan inventaris pabrik
Biaya penyusutan kendaraan kantor
Biaya penyusutan kendaraan pabrik
Biaya penyusutan mesin pabrik
Biaya perlengkapan kantor
Biaya sewa toko
Biaya retribusi
Total Biaya Tetap
b. Biaya Variabel
Biaya air (adm & umum)
Biaya air (overhead pabrik)
Pemakaian bahan baku dalam produksi
Biaya entertaiment
Biaya Lain -lain
Biaya pengiriman
Biaya promosi
Biaya tenaga kerja langsung
Total Biaya Variabel
c. Biaya Semivariabel
Biaya listrik (adm & umum)
Biaya listrik (overhead pabrik)
Biaya pemeliharaan bangunan pabrik
Biaya pemeliharaan kendaraan kantor
Biaya pemeliharaan mesin / sparepart
Biaya Telephone / Fax
Total Biaya Semivariabel
3.031.435.628
5.543.503.596
5.503.595.736
4.021.556.000
4.552.940.000
1.283.600.000
2.300.000.000
538.292.000
1.728.374.000
448.289.284
998.385.720
2.147.490.000
1.094.961.944
10.500.000.000
1.506.337.300
45.198.761.208
550.279.200
937.346.000
104.153.150.000
1.500.000.000
394.715.300
1.915.615.500
1.000.000.000
7.896.292.000
118.347.398.000
541.869.000
1.264.758.000
900.263.000
90.282.000
1.668.263.000
560.345.000
5.025.780.000
Sumber : JCO Donuts & Coffee yang diolah oleh penulis
56
Berdasarkan daftar tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa total biaya
produksi pada PT. JCO Donuts & Coffee selama tahun 2010 yaitu sebesar Rp
123.994.321.720,- dan total biaya non produksi yaitu Rp 44.577.617.488,-.
Klasifikasi biaya pada tabel 4.2 bedasarkan hubungannya dengan volume
produksi dibedakan menjadi biaya tetap senilai Rp 45.198.761.208,-
biaya
variabel Rp 118.347.398.000,- dan biaya semivariabel Rp 5.025.780.000,-.
Dimana biaya semivariabel akan dipisahkan kembali oleh penulis menjadi biaya
tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode biaya terjaga.
2. Perhitungan Harga Jual
Jika perusahaan menaikan harga produk, unit penjualan biasanya turun.
Karena itu harga jual merupakan penyeimbang yang sensitif dimana keuntungan
dari pendapatan per unit yang lebih tinggi dilakukan dengan mengorbankan
volume yang lebih rendah karena membebankan harga yang lebih tinggi.
Perhitungan harga jual pada PT. JCO Donuts & Coffee menggunakan
pendekatan biaya penyerapan (Absorption Cost), yang dalam penentuan harga
jual, basis biayanya adalah biaya produk perunit.
Pada tahun 2010, perusahaan diasumsikan memproduksi 31.000.000 Pcs
Donuts. Dikeluarkan biaya produk perunit sebesar Rp 4.000 dengan harga jual
yang di tetapkan sebesar 50% dari biaya produksi. Adapun perhitungan harga jual
per unit nya adalah sebagai berikut :
57
Gambar 4.1
Keterangan
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Pabrik Tetap
Overhead Pabrik Variabel
Total
By Produksi
Total
By Produk
(Rp)
Produksi
Perunit
104.153.150.000
31.000.000
Rp 3.360
7.896.292.000
31.000.000
Rp
255
7.174.249.720
31.000.000
Rp
231
4.770.630.000
123.994.321.720
31.000.000
Rp 154
Rp 4.000
MarkUp untuk menutup biaya penjualan,
umum, adm dan laba yang diinginkan
dari biaya manufaktur unit (50%)
Rp 2.000
Harga Jual Target
Rp 6.000
Sumber : PT. JCO Donuts & Coffee yang diolah penulis
Tingkat Mark up yang di inginkan harapkan oleh perusahaan yaitu dapat
menutupi biaya tetap. Adapun perhitungannya :
ROI
=
Laba
Investasi
=
Rp 8.788.180.792
RP 44.000.000.000
=
20%
Jadi, ROI (Return On Investment) pada PT. JCO Donuts & Coffee pada
tahun 2010 yaitu 20%.
Ekspektasi Laba
=
Total Aktiva
x
ROI
=
Rp 85.829.288.000
x
20%
=
Rp 17.142.802.277
58
Jadi, Ekspektasi Laba pada PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2010
yaitu Rp 17.142.802.277,-.
Unsur Mark Up
=
Ekspektasi Laba
x
By. Non Produksi
=
Rp 17.142.802.277
x
Rp 44.577.617.488
=
Rp 61.720.419.765
Jadi, Unsur Mark Up pada PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2010
yaitu Rp 61.720.419.765,-.
% Mark Up
=
Unsur Mark Up
x
100%
Unsur By. Produksi
=
Rp 61.720.419.765
Rp 123.994.321.720
=
50%
Jadi, Persentase Mark Up pada PT. JCO Donuts & Coffee pada tahun 2010
yaitu 50%.
Adapun harga jual pada PT. JCO Donuts & Coffee menggunakan
pendekatan biaya penyerapan (Absorption Cost) adalah :
Gambar 4.2
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Pabrik Tetap
Overhead Pabrik Variabel
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3.360
255
231
154
4.000
MarkUp untuk menutup biaya penjualan,
umum, adm dan laba yang diinginkan
dari biaya manufaktur unit (50%)
Rp
2.000
Harga Jual Target
Rp
6.000
Sumber : PT. JCO Donuts & Coffee yang diolah penulis
59
3. Perhitungan Cost & Profit
Selama tahun 2010 PT. JCO Donuts & Coffee berhasil menjual produknya
senilai Rp 177.360.120.000,- dengan harga jual perunit senilai Rp 6.000,-. Biaya –
biaya dan pendapatan pada PT. JCO Donuts & Coffee cenderung stabil pada
setiap tahunnya. Kegiatan Operasional perusahaan akan menjadi maksimal dalam
musim liburan sekolah, perayaan akhir tahun, hari – hari besar agama dan lainnya.
Berikut ini merupakan perhitungan laba PT. JCO Donuts & Coffee pada
tahun 2010, yaitu :
Laba Tahun 2010 = Penjualan
= Rp 177.360.120.000
= Rp
-
Biaya-biaya yang terjadi
-
Rp 168.571.939.208
8.778.180.792
Berdasarkan pehitungan diatas, dapat diketahui bahwa selama tahun 2010,
PT. JCO Donuts & Coffee memperoleh laba senilai Rp 8.778.180.792,-
4. Analisis Biaya
Biaya – biaya yang terjadi dalam perusahaan harus digolongkan sesuai
perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan kegiatan atau aktivitas
perusahaan. Dalam analisis ini penulis menggunakan metode Total Cost yang
terdiri dari 2 golongan biaya yaitu Fixed Cost (Biaya Tetap) dan Variabel Cost
(Biaya Variabel).Dalam hal ini pemisahan biaya semivariabel, perusahaan
mengunakan metode Stand by Cost (metode biaya terjaga) karena pengalokasian
biaya semivariabel tidak berdasarkan pemicu biaya tertentu.
60
Manajemen perusahaan menetapkan bahwa apabila kegiatan perusahaan
dihentikan sementara, maka biaya tetap yang dikeluarkan adalah 20% saja.
Tabel 4.3
Pemisahan Biaya Semivariabel
PT. JCO DONUTS & COFFEE
PER 31 DESEMBER 2010
Biaya listrik (adm & umum)
Biaya listrik (overhead pabrik)
Total biaya listrik pada saat operasi normal
Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%)
Biaya variabel
541.869.000
1.264.758.000
1.806.627.000
(361.325.400)
1.445.301.600
Biaya pemeliharaan bangunan pabrik
Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%)
Biaya variabel
900.263.000
(180.052.600)
720.210.400
Biaya pemeliharaan kendaraan kantor
Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%)
Biaya variabel
90.282.000
(18.056.400)
72.225.600
Biaya pemeliharaan mesin / sparepart
Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%)
Biaya variabel
1.668.263.000
(333.652.600)
1.334.610.400
Biaya Telepon / Fax
Biaya terjaga sebagai biaya tetap (20%)
Biaya variabel
560.345.000
(112.069.000)
448.276.000
Total Biaya Tetap
1.005.156.000
Total Biaya Variabel
4.020.624.000
Sumber : PT. JCO Donuts & Coffee yang diolah oleh penulis
61
Maka jumlah biaya tetap dan biaya variabel PT. JCO Donuts & Coffee
adalah sebagai berikut :
Biaya Tetap tahun 2010
Biaya Variabel tahun 2010
=
Rp 45.198.761.208
=
Rp 46.203.917.208
=
Rp 118.347.398.000
=
Rp 122.368.022.000
+
Rp 1.005.156.000
+
Rp 4.020.624.000
B. Analisis Cost Volume Profit
Metode yang digunakan dalam analisis Cost Volume Profit pada PT. JCO
Donuts & Coffee adalah margin kontribusi dan rasio margin kontribusi, analisis
titik impas (Break Even Point) dan margin keamanan (Safety of Margin).
Perusahaan tidak menggunakan metode operating leverage dan bauran penjualan
karena meskipun perusahaan memproduksi dan menjual 4 produk (produk utama
dan produk sampingan) tetapi perusahaan tetap menjual produk utama (Donuts)
dalam kuantitas yang lebih besar.
Pada tahun 2010, perusahaan menjual satu item donut dikeluarkan biaya
variabel sebesar Rp 4.140 dan biaya tetap Rp 46.203.917.208,- dengan harga jual
yang di tetapkan sebesar Rp 6.000/item dan pada tahun tesebut berhasil menjual
produknya sebesar 29.560.020 item. Titik Impas (Break Even Point) pada PT.
JCO Donuts & Coffee untuk tahun 2010 yaitu :
62
1. Metode Persamaan
Metode persamaan memusatkan pada pendekatan kontribusi hingga
laporan laba rugi. Titik impas (Break Even Point) dalam unit dapat dihitung
dengan :
Penjualan
= Biaya Variabel
+ Biaya Tetap
+ Laba
Rp 6.000 . Q
= Rp 4.140 . Q
+
Rp 46.203.917.208
+ 0
Rp 6.000 . Q
= Rp 4.140 . Q
+
Rp 46.203.917.208
1.860 . Q
=
Rp 46.203.917.208
=
24.840.816 Pcs
Jadi, titik impas (break even point) per unit dengan menggunakan metode
persamaan selama tahun 2010 pada PT JCO Donuts & Coffee adalah
24.840.816Pcs.
Titik Impas (Break Even Point) dalam rupiah dapat dihitung dengan :
Penjualan
= Biaya Variabel
+ Biaya Tetap
+ Laba
100% . Q
=
69%
+
Rp 46.203.917.208
+ 0
100% . Q
=
69%
+
Rp 46.203.917.208
31% . Q
=
Rp
=
Rp 149.044.894.219
46.203.917.208
Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) dengan menggunakan metode
persamaan pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 149.044.894.219,BEP per unit
=
Rp 149.044.894.219
24.840.816
=
6.000
63
Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) per unit dengan menggunakan
metode persamaan pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 6.000,2. Metode Margin Kontribusi
Dalam menentukan titik impas (Break Even Point) perunit dapat pula
dihitung dengan menggunakan metode margin kontribusi, yaitu :
BEP dalam unit yang dijual
=
Biaya Tetap
Margin Kontribusi per unit
=
Rp 46.203.917.208
Rp
=
1.860
24.840.815,70
Jadi, titik impas (break even point) per unit dengan menggunakan metode
margin kontribusi selama tahun 2010 pada PT JCO Donuts & Coffee adalah
24.840.815,70 Pcs.
Titik Impas (Break Even Point) dalam rupiah dapat dihitung dengan :
BEP dalam rupiah yang dijual
=
Biaya Tetap
Rasio Margin Kontribusi
=
Rp 46.203.917.208
31%
=
Rp 149.044.894.219,36
Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) dengan menggunakan metode
margin
kontribusi
149.044.894.219,36,-
pada
tahun
2010
atas
dasar
rupiah
adalah
Rp
64
BEP per unit
=
Rp 149.044.894.219
24.840.816
=
Rp 6.000,00
Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) per unit dengan menggunakan
metode margin kontribusi pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 6.000,00,Berdasarkan perhitungan titik impas di atas dapat dilihat bahwa titik titik
impas pada tahun 2010 adalah Rp 149.044.894.219,-. Semakin rendah titik titik
impas maka semakin cepat memperoleh keuntungan. Penentuan titik titik impas
sangat penting karena perusahaan dapat mengetahui pada batas berapa penjualan
perusahaan harus dilakukan agar perushaan tidak mengalami kerugian.
Gambar 4.3
Total
Per Unit
Penjualan
Rp 6.000
x
29.560.020
Rp 177.360.120.000
Rp 6.000
Biaya Variabel
Rp 4.140
x
29.560.020
Rp 122.368.022.000
Rp 4.140
Contribution Margin
Rp
54.992.098.000
Rp 1.860
Biaya Tetap
Rp
46.203.917.208
Laba bersih
Rp
8.788.180.792
Sumber : Data diolah penulis
Rasio Margin Kontribusi
=
Margin Kontribusi
Penjualan
=
Rp 54.992.098.000
Rp 177.360.120.000
=
31,01%
65
Setiap unit yang terjual akan mengurangi kerugian sejumlah margin
kontribusi per unit. Ketika titik impas (break even point) tercapai, setiap tambahan
unit yang terjual akan meningkatkan laba perusahaan sejumlah margin kontribusi
sebesar 31,01%. Hal ini berarti untuk setiap kenaikan penjualan total margin
kontribusi juga akan meningkat sebesar 31,01% dan laba bersih juga akan
meningkat dengan asumsi biaya tidak berubah.
Adapun dapat dilihat dalam bentuk grafik (Break Even Chart) adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.4
Break Even Chart
TR
Rp
BEP
Laba
TC
149.044.894.219
46.203.917.208
FC
Rugi
VC
24.840.816
Unit
C. Margin Of Safety
Margin of Safety (tingkat keamanan) penjualan pada PT. JCO Donuts &
Coffee untuk tahun 2010 dapat diketahui sebagai berikut :
66
Margin keamanan
= Penjualan yang dianggarkan
=
Rp
177.360.120.000
=
Rp
28.315.225.781
- Penjualan pada titik impas
Rp
149.044.894.219
Jika dinyatakan dalam prosentase, maka :
% Margin Keamanan
=
=
Rp
28.315.225.781
Rp
177.360.120.000
15,96%
Hal ini berarti bahwa penurunan penjualan sebesar 15,96% atau Rp
28.315.225.781,- akan memenuhi titik impas saja. Semakin tinggi margin
keamanan maka semakin rendah perusahaan akan menderita kerugian.
D. Analisis Perencanaan Laba
Berdasarkan kebijakan manajemen, perencanaan penjualan untuk tahun
2011 diharapkan meningkat ± 25% dari total penjualan tahun sebelumnya. Hal ini
dilakukan karena adanya faktor masa lalu dan semakin banyaknya kebutuhan para
konsumen sekarang ini. Selain itu juga dikarenakan target pasar konsumen yang
semakin luas. Jika pada tahun 2010 penjualan telah tercapai sebanyak 29.560.020
item, maka direncanakan penjualan untuk tahun 2011 adalah sebesar 36.950.025
item (25% x 29.560.020).
Perencanaan laba pada PT. JCO Donuts & Coffee tahun 2010, jika
diasumsikan tidak ada perubahan biaya dan harga jual, maka dapat diketahui
sebagai berikut :
67
Saat ini
Penjualan
Gambar 4.5
Diharapkan
Peningkatan
%
Rp 177.360.120.000
Rp 221.700.150.000
Rp 44.340.030.000
100%
Rp 122.368.022.000
Rp 152.960.027.500
Rp 30.592.005.500
68,99%
Margin
Rp 54.992.098.000
Rp 68.740.122.500
Rp 13.748.024.500
31,01%
Biaya Tetap
Rp 46.203.917.208
Rp 46.203.917.208
Rp
Laba bersih
Rp
Rp 22.536.205.292
Rp 13.748.024.500
Biaya
Variabel
Contribution
8.788.180.792
Sumber : Data diolah penulis
Jadi, laba yang dapat diperoleh secara maksimal oleh PT. JCO Donuts &
Coffee pada tahun 2011 adalah Rp 22.536.205.292,-.
Perencanaan laba yang dibuat perusahaan dengan membandingkan
penjualan tahun sebelumnya unutk tahun 2011 yaitu diharapkan kenaikan
penjualan sampai dengan akhir 2011 adalah ± 25%. Perusahaan juga
mempertimbangkan untuk tahun depan akan terjadi kenaikan biaya tetap 5% dan
kenaikan harga jual Rp 6.300,-. Hal ini disebabkan karena kenaikan gaji dan upah
karyawan setiap tahunnya.
Manajemen perusahaan mengasumsikan kenaikan biaya tetap sebesar 5%
menjadi Rp 48.514.113.068 ,- dan biaya variabel menjadi Rp 4.360. Harga jual
per item produk juga meningkat menjadi Rp 6.300, maka diperoleh perencanaan
laba sebagai berikut :
-
68
Gambar 4.6
Total
Per Unit
Penjualan
6.300 x
36.950.025
Rp 232.785.157.500
Rp 6.300
Biaya Variabel
4.360 x
36.950.025
Rp 161.102.109.000
Rp 4.360
Contribution Margin
Rp
71.683.048.500
Rp 1.940
Biaya Tetap
Rp
48.514.113.068
Laba bersih
Rp
23.168.935.432
Sumber : Data diolah penulis
Rasio Margin Kontribusi
=
Margin Kontribusi
Penjualan
=
Rp 71.683.048.500
Rp 232.785.157.500
=
30,79%
Jadi setiap tambahan unit yang terjual akan meningkatkan laba perusahaan
sejumlah margin kontribusi sebesar 30,79%.
Titik impas (Break Even Point) dalam unit dapat dihitung dengan :
+ Biaya Tetap
+ Laba
Rp 6.300 . Q = Rp 4.360 . Q
+
Rp 48.514.113.068
+ 0
Rp 6.300 . Q = Rp 4.360 . Q
+
Rp 48.514.113.068
Penjualan
1.940 . Q
= Biaya Variabel
= Rp 48.514.113.068
= 25.007.275
Jadi, titik impas (break even point) per unit pada tahun 2011 pada PT JCO
Donuts & Coffee adalah 25.007.275 Pcs.
69
Titik Impas (Break Even Point) dalam rupiah dapat dihitung dengan :
Penjualan
= Biaya Variabel
+ Biaya Tetap
+ Laba
100% . Q
=
69%
+
Rp 48.514.113.068
+ 0
100% . Q
=
69%
+
Rp 48.514.113.068
31% . Q
=
Rp
=
Rp 156.497.138.930
48.514.113.068
Jadi, titik impas (break even point) atas dasar rupiah pada tahun 2011 pada
PT JCO Donuts & Coffee adalah Rp 156.497.138.930,BEP per unit
=
Rp 156.497.138.930
25.007.275
= Rp 6.258
Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) per unit dengan menggunakan
metode persamaan pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 6.258,Dalam menentukan titik impas (Break Even Point) perunit dapat pula
dihitung dengan menggunakan metode margin kontribusi, yaitu :
BEP dalam unit yang dijual
=
Biaya Tetap
Margin Kontribusi per unit
=
Rp 48.514.113.068
Rp
=
1.940
25.007.274,78
Jadi, titik impas (break even point) per unit dengan menggunakan metode
margin kontribusi selama tahun 2010 pada PT JCO Donuts & Coffee adalah
25.007.274,78 Pcs.
70
Titik Impas (Break Even Point) dalam rupiah dapat dihitung dengan :
BEP dalam rupiah yang dijual
= Biaya Tetap
Rasio Margin Kontribusi
=
Rp 48.514.113.068
31%
=
Rp 156.497.138.930,32
Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) dengan menggunakan metode
margin kontribusi pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp Rp
156.497.138.930,32,BEP per unit
=
Rp 156.497.138.930
25.007.275
= Rp 6.258,06
Jadi, analisis titik impas (Break Even Point) per unit dengan menggunakan
metode margin kontribusi pada tahun 2010 atas dasar rupiah adalah Rp 6.258,06,Adapun dapat dilihat dalam bentuk grafik (Break Even Chart) adalah
sebagai berikut :
71
Gambar 4.7
Break Even Chart
TR
Rp
Laba
BEP
TC
156.497.138.930
48.514.113.068
FC
Rugi
VC
25.007.275
Unit
Perhitungan Margin of Safety (tingkat keamanan) dapat diketahui sebagai
berikut :
Margin keamanan
=
Penjualan yang dianggarkan
=
Rp 232.785.157.500
=
Rp
- Penjualan pada titik impas
Rp
156.497.138.930
76.288.018.570
Jika dinyatakan dalam prosentase, maka :
% Margin Keamanan
=
Rp 76.288.018.570
Rp 232.785.157.500
=
32,77%
Pada umumnya perusahaan lebih menyukai titik impas yang lebih rendah
karena jika tingkat penjualan pada titik impas rendah, maka kesempatan untuk
memperoleh laba semakin besar.
72
Margin keamanan yang lebih baik adalah yang relative besar karena
menggambarkan daya tahan terhadap penurunan penjualan lebih besar.
E. Analisis Cost Volume Profit sebagai Alat Perencanaan Laba
PT. JCO Donuts & Coffee telah menerapkan analisis cost volume profit
dalam membuat perencanaan laba. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan
mencari titik impas agar dapat ditentukan sampai berapa besar tingkat penjualan
yang harus diperoleh agar perusahaan tidak menderita kerugian.
Titik impas (Break Event Point) perusahaan untuk tahun 2010 yaitu pada
penjualan mencapai 24.840.816 Psc dengan total penjualan Rp 149.044.894.219,-.
Margin kontribusi sebesar 31,01%. yang artinya setelah penjualan mencapai titik
impas maka tambahan 1 unit yang terjual juga akan meningkatkan laba sebesar
31,01%.. Magin keamanan perusahaan adalah 15,96% atau Rp 28.315.225.781,yang artinya batas penurunan penjualan yang diperbolehkan hanya 15,96% saja
karena lebih dari 15,96% , perusahan akan menderita kerugian.
Pada tahun 2011, perusahaan merencanakan terjadinya peningkatan
penjualan ± 25% atau sekitar 36.950.025 Pcs dan target laba yang diperoleh
adalah sekitar Rp Rp 22.536.205.292,-. Titik impas pada tahun 2011 tercapai pada
saat penjualan sebesar 25.007.275 Pcs donuts atau sebesar Rp 156.497.138.930,.
Margin keamanan pada tahun 2011 adalah penjualan sekitar 32,77% atau
sebesar Rp 76.288.018.570,- yang artinya setelah tercapai penjualan tersebut
perusahaan telah terhindar dari kerugian.
Download