PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 Etik Kristiyani Hubungan Status Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Abstrak Di Indonesia tahun 2012 terdapat 373.000.000 orang ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000 orang (28,7%). Ansietas merupakan bagian dari respon emosional, dimana ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Jenispenelitian kuantitatif yaitu korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 32 responden teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian ini dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjopada bulan Juni - Juli 2015. Analisis menggunakan analisis Chi square. Hasil penelitian mayoritas multipara sebanyak 16 responden (50%) Kecemasan mayoritas mengalami kecemasan berat yaitu sebanyak 13 responden (40,6%). Hasil koefisien kontingensi sebesar 0,609, sehingga dapat dikatakan hubungan yang kuat antara status paritas dengan tingkat kecemasan dengan analisis chi-square dengan 32 responden dengan taraf signifikan 5% diperoleh X2tabelsebesar 12.592 > X2hitung sebesar 18.831 dengan p value 0,004 < 0,05, ada hubungan status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea. Adahubungan status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Kata Kunci : Paritas, Kecemasan, sectio caesarea Daftar Pustaka : 24 literatur (2005-2010) 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Kehamilan, merupakan periode krisis yang akan berakhir dengan dilahirkannya bayi. Selama kehamilan, pada umumnya ibu mengalami perubahan, baik fisik maupun psikis yang tampaknya hal tersebut berhubungan dengan perubahan biologis (hormonal) yang dialaminya.Emosi ibu hamil cenderung labil.Reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat saja berlebihan dan mudah beubah-ubah (Herawati, 2009). Proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor jalan lahir (passage), faktor janin (passanger) dan faktor kekuatan (power), faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Rasa takut dan khawatir dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan dan akan mengganggu jalan persalinan menjadi macet seperti sungsang, distosia bahu, perpanjangan kala II, his lemah, panggul sempit. Ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang, untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerja sama pasien dengan penolong (dokter, bidan) dan diberikan konseling selama hamil dengan tujuan menghilangkan ketidak tahuan, latihan – latihan fisik, dan kejiwaan, mendidik cara – cara perawatan bayi dan berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologis (Mochtar, 2012). Ansietas merupakan bagian dari respon emosional, dimana ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.Dimana ansietas dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal.Seorang individu yang mengalami kecemasan secara langsung dapat mengekspresikan kecemasannya melalui respon yang fisiologis dan prilaku, dan secara tidak langsung dapat mengembangkannnya melalui mekanisme pertahanan dalam melawan kecemasan yang disebut koping.Berdasarkan penggolongannya koping ini dibedakan menjadi dua, adaptif yaitu mekanisme yang mendukung fungsi, dan maladaptive yaitu mekanisme yang menghambat fungsi (Stuart, 2007). Seiring dengan bertambanhnya usia kehamilan, baik kondisi fisik maupun emosional ibu akan berubah, dan hal ini akan terus berlanjut sampai ke masa persalinan. persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri. Dengan semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama persalinan pertama, wajar timbul perasaan cemas ataupun takut (Marmi, 2011). Berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan bulan Januari 2015 di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo didapatkan jumlah data ibu pre operasi sectio caesarea persalinan yaitu 35 orang, 12 primipara, 8 orang multipara. Terdapat 5 orang yang diwawancarai oleh penulis didapatkan terdapat 4 orang mengalami kecemasan dalam menghadapi operasi sectio caesarea, sedangkan 1 ibu tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi operasi caesarea. Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Status Paritas dengan Tingkat Kecemasan Ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo”. 2. METODE PENELITIAN a. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai maka jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yaitu studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. b. Populasi dan Sampel dan Teknik Sampling 1) Populasi Populasi dalam penelitian adalah semua ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo pada bulan Juni – Juli yaitu sebanyak 32 responden. 2) Sampel dan Teknik Sampling Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 responden. c. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo.dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 d. Metode pengolahan Data dan 1) Analisis Data 1. Analisa univariat Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan dari masingmasing variabel bebas.Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Variabel penelitian meliputi paritas dan tingkat kecemasan 2. Analisa bivariat Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam analisis bivariat ini menggunakan rumus Chi square: ( fo − fh) 2 X2 =Σ fh Keterangan : X2 = Korelasi Chi Square fo = Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data. fh = Frekuensi yang diharapkan Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jika hasil X2hitung< X2tabel maka Ho diterima, sedangkan jika X2hitung> X2tabel, maka Ho ditolak. operasi sectio caesarea. Menurut Sugiyono (2010), kekuatan koefisien korelasi, seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4 Pedoman Kekuatan Hubungan Interval Tingkat Koefisien hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat 3. HASIL PENELITIAN a. Analisis Univariat 1) Umur ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Table 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur No 1 2 3 Umur < 20 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun Total f % 3,1 78,1 18,8 32 100 1 2 5 6 Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan No 1 2 3 Pekerjaan IRT Swasta PNS Total f % 53,1 40,6 6,2 100 17 13 2 32 Sumber: Data Primer (2015) Berdasarkan pekerjaan ibu dapat diketahui sebagai ibu rumah tangga sebanyak 17 responden (53,1%), bekerja di bidang swasta sebanyak 13 responden (40,1%) sehingga mayoritas sebagai ibu rumah tangga. Sumber: Data Primer (2015) Berdasarkan table 4.1 di atas dapat diketahui umur kurang dari 20 tahun ebanyak 1 respondaen (3,1%), umur 20 – 35tahun sebanyak 25 responden (78,1%) dan umur lebihdari 35 tahun sebanyak 6 respodnen (18,6%). Jadi umur responden mayoritas berumur 20 – 35 tahun. b. Pendidikan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tabel 4.2 Kakateristik responden berdasarkan pendidikan No 1 2 3 Pendidikan SMP SMA Sarjana Total f 1 1 1 4 7 32 % 34,4 43,8 21,8 100 Sumber: Data Primer (2015) Berdasarkan tabel 4.2 di atas pendididkan SMP sebanyak 11 responden (34,4%) dan tingkat pendidikan SMA sebanyak 14 responden (43,8%) dan pendidikan sarjana sebanyak 7 responden (21,8%). Sehingga mayoritas responden dengan tingkat pendidikan SMA. 4.1.1 Pekerjaan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo 4.1.2 Paritas ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tabel 4.4 Paritas No 1 2 3 Paritas Primipara Multipara Grandemultipara Total f % 37,5 50,0 12,5 100 12 16 4 32 Sumber: Data Primer (2015) Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui ibu primipara sebanyak 12 responden (37,5%) ibu multipara sebanyak 16 responden (50,0%) dan ibu grandemultipara sebanyak 4 responden (12,4%). Jadi mayoritas responden dengan paritas multipara. 4.1.3 Kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tabel 4.5 Kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea No 1 2 3 4 Kecemasan Ringan Sedang Berat Berat Sekali Total f % 31,2 25,0 40,6 3,1 32 100 10 8 13 1 Sumber: Data Primer (2015) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui kecemasan ringan sebanyak 10 responden (31,2%), ibu dengan kecemasan sedang sebanyak 8 responden (25,0%), ibu dengan kecemasan berat sebanyak 13 responden (40,6%) dan ibu dengan kecemasan berat sekali sebanyak 1 responden (3,1%). Jadi mayoritas mengalami kecemasan berat. 4.2 Analisa Bivariat Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi pada penelitian ini dilakukan analisis hubungan status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Multipara Grandemultipara Total n Hubunganstatus paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea 32 X2 p value Contingency Coefficient 18.831 0.004 Ringan Sedang Berat Berat Sekali 1 3.1% 7 21.9% 2 6.2% 0 .0% 6 18.8% 2 6.2% 10 31.2% 3 9.4% 0 .0% 1 3.1% 0 .0% 0 .0% 10 31.2% 8 25.0% 13 40.6% 1 3.1% 32 100.0% Kecemasan Primipara Tabel 4.7Analisis korelasi ChiSquare Berdasarkan uji statisitik dengan analisis chi-square dengan 32 responden dengan taraf signifikan 5% diperoleh X2tabelsebesar 12.592 > X2hitung sebesar 18.831 dengan p value0,004 < 0,05, sehingga Ho ditolak, berarti ada hubungan status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio Total caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Hasil koefisien kontingensi 12 sebesar 0,609, sehingga dapat dikatakan 37.5% hubungan yang kuat antara status paritas 16 dengan tingkat kecemasan ibu pre 50.0% operasi sectio caesarea di RS PKU 4 Muhammadiyah Sukoharjo. 12.5% Tabel 4.6 Hubungan Status Paritas dengan Tingkat Kecemasan Ibu Pre Operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Paritas responden (21,9%) dan grandemultipara dengan kecemasan ringan sebanyak 2 responden (6,2%) dan sedang sebanyak 2 responden (6,2%). Analisisyang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi dalam penelitian menggunakan analisis Chi square, yaitu sebagai berikut: Berdasarkan data penelitian didapatkan hasil crosstabulation antara status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo primipara mayoritas dengan kecemasan berat yaitu sebanyak 10 responden (31,2%), multipara mayoritas dengan kecemasan ringan yaitu sebanyak 7 4. PEMBAHASAN a. Status Paritas Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea Berdasarkan hasil penelitian mayoritas responden dengan paritas multipara yaitu sebanyak 16 responden (50%).Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006). Menurut Prawirohardjo (2009), paritas 0,609 dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara. Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28 minggu) (JHPIEGO, 2008). Klasifikasi paritas yaitu primipara, multipara dan grandemultipara.Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006).Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2009).Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali (Manuaba, 2008).Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney, 2006).Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati (Rustam, 2005).Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney, 2006).Hasil penelitian Mandasari (2010), penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan paritas terbanyak multipara sebanyak 26 orang (72,2%). b. Kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Hasi penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mengalami kecemasan berat yaitu sebanyak 13 responden (40,6%). Menurut Carpenito (2007), kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan seseorang. Individu mungkin dapat mengidentifikasi situasi (misal, persalinan), tetapi pada kenyataannya ancaman terhadap diri berkaitan dengan khawatir dan keprihatinan yang terlibat di dalam situasi.Situasi tersebut adalah sumber dari ancaman, tetapi bukan ancaman itu sendiri. Menurut Stuart (2007), kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kerentanan tertentu.Individu dengan harga diri rendah terutama rentan mengalami ansietas yang berat. Menurut Stuart (2007), tingkatan berat sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain. Menurut Hawari (2011), gejalagejala kecemasan yaitu meliputi perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi (murung), gejala somatik (fisik otot), gejala sensorik, gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), gejala respiratori (pernafasan), gejala gastrointestinal (pencernaan), gejala urogenital (perkemihan dan kelamin, gejala autonomy, tingkah laku sikap Mandasari (2010), hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan menghadapi persalinan berdasarkan umur 26-30 tahun sebanyak 15 orang (41,7 %), Mayoritas responden dari segi berdasarkan tingkat kecemasan menunjukkan hampir seluruh ibu mengalami kecemasan berat saat menjelang persalinan baik pada primigravida maupun multigravida yaitu sebanyak 24 orang (66,7%). c. Hubungan Status Paritas dengan Tingkat Kecemasan Ibu pre operasi sectio caesarea Berdasarkan uji statisitik dengan analisis chi-square dengan 32 responden dengan taraf signifikan 5% diperoleh X2tabelsebesar 12.592 > X2hitung sebesar 18.831 dengan p value0,004 < 0,05, sehingga Ho ditolak, berarti ada hubungan status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Hasil koefisien kontingensi sebesar 0,609, sehingga dapat dikatakan hubungan yang kuat antara status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Hasil penelitian terdahulu yang dilaksanakan di Poli Klinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati, mengenai hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan, dimana kategori kecemasan yang dialami ibu, dibagi ke dalam beberapa kategori diantaranya: graviditas, dan tingkat pendidikan. Dari 158 responden yang diteliti pada kategori graviditas diperoleh kecemasan yang dialami oleh primigravida 66,2%, lebih tinggi dibandingkan multigravida 42,2 % (Astria, 2009). Penelitian Zamriati (2013), faktorFaktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA PKM Tuminting dengan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, paritas dan pengalaman traumatis dengan tingkat kecemasan ibu, sedangkan tingkat pendidikan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kecemasan ibu Menurut Zamriati (2013), bagi primipara, kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman pertama kali, sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan. Ibu akan cenderung merasa cemas dengan kehamilannya, merasa gelisah, dan takut menghadapi persalinan, mengingat ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya (multigravida), mungkin kecemasan berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya. Menurut Suparyanto (2012), faktor yang mempengaruhi kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea yaitu karena pasien sering berfikir, seperti: takut nyeri setelah pembedahan. takut keganasan, takut menghadapi ruangan operasi, takut operasi gagal. Graviditas merupakan frekuensi kehamilan yang pernah ibu alami.Selama periode kehamilan hampir sebagian besar ibu hamil sering mengalami kecemasan terutama pada ibu primipara, kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman pertama kali, sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan. Berbeda dengan ibu yang sudah hamil atau melahirkan (multipara) sudah berpengalaman dalam menghadapi persalinan, maka mereka akan lebih memahami dan akan lebih tenang (Bobak 2009). 5. PENUTUP a. Kesimpulan 6.a.1 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan paritas multipara yaitu sebanyak 16 responden (50%) 6.a.2 Kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjomayoritas mengalami kecemasan berat yaitu sebanyak 13 responden (40,6%) 6.a.3 Terdapat hubungan status paritas dengan tingkat kecemasan ibu pre operasi sectio caesareap value (0,004 < 0,05) dan koefisien kontingensi sebesar 0,609. b. Saran 6.b.1 Bagi pasien Pre operasi sectio caesarea Diharapkanpasien lebih percaya diri atau yakin bahwa perasi dilakukan secara profesional dan dilakukan dengan prosedur yang baik atau dengan standar operasional prosedur (SOP) sehingga segala kemungkinan resiko dapat ditekan dan dihindari. 6.b.2 Bagi RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Diharapkan RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo agar dapat memberikan konseling dan motivasi bagi pasien dalam menghadapi pre operasi sectio caesarea. Sehingga dapat mengurangi kecemasan menjelang operasi sectio caesarea. 6.b.3 Institusi pendidikan Diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang status paritas dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan sectio caesarea. 6.b.4 Penelit selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dengan metode lain sehingga didapatkan hasil yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Carpenito, (2007).Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta: EGC Depkes RI, (2008). Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Essensial Persalinan. Jakarta : JHPIEGO dan POGI Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS/ Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hacker&Moore. (2007). Esensial Obstetri dan Ginekologi.Jakarta : Hipokrates Hawari, Dadang. (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Herawati, (2009).Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, Alimul, Aziz. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika JHPIEGO.(2008). Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Essensial Persalinan. Jakarta : JHPIEGO dan POGI Maimunah.(2011). Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Pertama. Jurnal :Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang Mandasari Elvira. (2010). Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang Persalinan di Klinik Hj. Hamidah Nasution”. Karya Tulis Ilmiah Manuaba, Ida Bagus Gde. (2008). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC Marmi, (2011)Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Puerperium Care”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mochtar, (2012). Sinopsi Obstetri. Jakarta: EGC Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Saifuddin, Abdul Bari. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Stuart.(2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC Sugiyono. (2010).. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suryani, Emi. (2010). Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya Varney, Hellen. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Edisi 4. Vol.1. Jakarta : EGC Wiknjosastro, Hanifa. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasa Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Zamriati, Wa Ode (2013), Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Poli KIA PKM Tuminting. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor. 1 Agustus 2013. Diakses tanggal 20 Mei 2015