Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012

advertisement
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
ISSN :
1979-641
PERBANDINGAN SISTEM OPERASI JARINGAN MIKROTIK OS DAN
WINDOWS 2003 SERVER
Drs. Hermansyah Sembiring, M. Kom. 1, Nurhayati, S.Kom., M. Kom.2
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama
Jln.Veteran No.4A-9A, Binjai, Indonesia
Abstrak
Dalam membangun jaringan sistem komputer yang menggunakan koneksi internet tentu harus
melakukan suatu perbandingan sebuah sistem operasi dimana setiap sistem dapat dilihat dari keunggulan dan
kelemahannya. Untuk itu Mikrotik Linux berbasis teks dan windows server 2003 dipakai dalam penulisan ini
guna untuk membentuk suatu tatanan sistem yang terorganisir dalam koneksi jaringan komputer. Disamping
menggunakan software yang ada perlu juga didukung perangkat hardware. Router yang dibutuhkan dengan
menggunakan mikrotik itu sendiri hanya memerlukan ruang sebesar 128 mega byte, tetapi untuk perangkat
hardware mikrotik tidak membutuhkan resource atau spesifikasi komputer yang tinggi minimal hanya
menggunakan pentium II, adapun perangkat dengan spesifikasi yang tinggi tentu lebih baik untuk mendukung
kinerja sistem operasi ini. pada sisi lain mikrotik mampu membaca perangkat hardware seperti NIC (Network
Interface Card) lebih dari satu. Sebagia sistem operasi yang akan memberi kontribusi dalam membagi paket
data internet yang masuk kepada client, sistem ini tidak membiarkan saja client untuk beraktifitas tanpa
pengawasan. dengan NIC sebagai perangkat penerima setiap node transmisi data yang dikirim oleh sebuh
node maupun pembagi transmisi data terhadap node yang lain, maka secara otomatis sistem operasi mikrotik
dapat memonitoring dan mengontrol pembatasan bandwidth terhadap client yang aktif.
Sedangkan pada windows 2003 server kita mmebutuhkan sistem yag dapat memanajemen data pada
setiap client maupun spesifikasi hardware yang dibutuhkan cukup besar. Tetapi dengan perbandingan kedua
sistem ini diharapkan menambah perbendaharaan sistem jaringan yang terorganisasi baik dalam koneksi
maupun data.
Kata Kunci : Mikrotik, Server, Client, IP Address, Jaringan, Router
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dari analisa dan penerapan sistem
kerja komputer pada saat ini masih banyak
hal-hal yang dihadapi oleh user dalam
melakukan aktivitas pengolahan data
maupun transfer data yang belum efektif,
khususnya sistem komunikasi dua arah
sangat dibutuhkan yang nantinya akan bisa
menghasilkan proses pengolahan data
bersama.
Pengolahan data bersama inilah yang
disebut dengan sistem koneksi dua arah atau
yang di sebut dengan sistem Networking.
Dalam
penerapannya
banyak
sekali
program-program
berbasis Operating
System yang menawarkan berbagai macam
fasilitas untuk mempermudah sistem
pengolahan data secara bersama-sama.
Disini Penulis akan membahas beberapa
macam keunggulan dan kelemahan dari
sistem Operasi yang berbasis Networking
khususnya Operating System Windows 2003
Server yang berbasis GUI (Graphic User
Interface) dengan System Operasi Mikrotik
sebagai Router yang berbasis Teks. Adapun
bahasan ini merupakan perbandingan kedua
sistem tersebut yang memiliki kemampuan
kerja dan fungsi yang berbeda-beda. Namun
sistem kerja Windows 2003 server yang
memiliki fasilitas Adminstrative Tool
mampu melakukan pengolahan sistem
menajemen komputer trerhadap client dan
mutlak sebagai operating sistem berbasis
server. Mikrotik OS Router yang sampai
saat ini mampu mentranslasikan
serta
mendistribusikan Koneksi yang berlainan
kelas jaringan terhadap masing-masing
interface, maka tak heran Mikrotik OS
digemari oleh para User khususnya dalam
hal pembagian Routing yang lebih dari satu.
2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Jaringan
Komputer Secara Umum
Jaringan komputer merupakan sekelompok
komputer otonom yang saling dihubungkan
satu sama lainnya, menggunakan suatu
media dan protocol komunikasi tertentu,
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
12
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
sehingga dapat saling berbagi data dan
informasi.(Deris Setiawan,2003,hal 1).
.
2.2 Sistem Operasi Mikrotik OS
Sistem Operasi Mikrotik atau yang
disebut juga dengan istilah Microtik Routers
OS adalah Sistem Operasi Linux base yang
dapat digunakan sebagai router network dan
mencakup berbagai fitur untuk IP network
dan jaringan wireless.
Sistem Operasi Mikrotik memiliki
fasilitas yang dapat memonitoring dan
mengatur sistem jaringan baik Local Area
Network (LAN) atau Wide Area Network
(WAN) diantaranya seperti Dynamic Host
Configurasi Protocol (DHCP) Network
Automatic, manajemen Bandwidth dengan
Simple QueueTree, dan Winbox yang dapat
mendeteksi sistem Mikrotik yang terinstall
dalam satu network.
2.3 Mengaktifkan Queues Tree
Pada bagian pengaturan bandwidth
dengan ketentuan yang sederhana dan
melihat besarnya bandwidth sesuai dengan
kapasitas transmisi data yang masuk.
Sebelum membuat dan melakukan langkah
Queues Tree terlebih dahulu kita membuat
Mangle di menu firewall. Yang perlu dibuat
ada dua macam : mark conection dan mark
packet mengaktifkan mark conection :
Tabel I Mengaktifkan mark conection.
General
Advanced
Chains :
Prerouting
Src.Address :
118.98.160.155
ISSN :
1979-641
Dengan Winbox ini kita bisa
mendeteksi System Mikrotik yang sudah di
Install asalkan masih dalam satu network,
yaitu dengan mendeteksi MAC address dari
ethernet yang terpasang di Mikrotik.
Digambar dalam tabel dan langkah –langkah
untuk menseting fasilitas Winbox sesuai
dengan posisi interface jaringan untuk
mengatur keadaan sitem operasi Mikrotik
Untuk selanjutnya pilih MAC
Address yang sudah terdeteksi dan klik
tombol Connect. Maka akan muncul
beberapa pilihan perintah menu sebagai
berikut :
Gambar II. Menu Winbox
Lngkah awal yang perlu dilakukan
adalah memberi IP Address, melalui menu
IP Address. Kemudian akan masuk ke
windows yang memunculkan IP Address.
Untuk manambahkan IP Address kita dapat
melkukan dengan dengan mengetikan
alamat IP Address yang dituju sesuai dengan
posisi pada urutan pemasangan ethernet
pada PC. Adapun fasilitas yang ditawarkan
untuk menambahkan IP address baru adalah
sebagai berikut:
2.4 Monitoring System Mikrotik dengan
Tools Winbox
Tabel II. IP Address Baru.
New Address
Address :
118.98.160.155/29
Interface :
Ether 1
Setelah IP sudah dimasukan maka
IP muncul nomor IP nya, berikut ilustrasi
pada menu Address List :
Gambar I Menu Tools Winbox
Tabel III Menu Address List.
Tampilan awal menu Tools Winbox
menyediakan item-item yang yang harus di
isi dan berfungsi untuk dapat bisa masuk
keadalam sistem jaringan Sistem operasi
Mikrotik.
Address
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
Netw
ork
Broadca
st
Inter
face
1.2.3
118.98.1
Ether
13
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
118.98.160
.155/24
.0
60.255
1
Langkah
selanjutnya
adalah
menentukan default Gateway nya, yaitu
melalui IP Routers, kemudian akan
ditampilkan windows seperti tampilan menu
pada tabel di bawah ini :
Tabel IV IP Routers
Destination
Pref.Source
Interf
ace
118.98.160.155/29
118.98.160.153
Ether1
192.168.0.20
Ether2
192.168.0.1
Isi di bagian Gateway dengan IP Address
default gateway nya. Bagian Destination di
isi 0.0.0.0/0 yang berarti semua routing di
arahkan ke IP gateway nya. Setelah IP dan
gateway terpasang tinggal pengetesan
dengan ping gateway nya apabila sudah ping
reply, berarti sampai bagian ini sudah benar,
tinggal membuat setting agar PC dari LAN
lokal bisa terkoneksi.
2.5 Sistem Operasi jaringan Windows
2003 Server
Windows 2003 server merupakan
sistem operasi jaringan yang bebasis GUI
(Grpahic User Interface), artinya adalah
seluruh komponen sisten memiliki fasilitas
dan menu yang dapat diakses scara langsung
serta memiliki pencahayaan warna bersifat
audio dan visual. Dimana user tidak lagi
melakukan command text terhaadap aplikasi
yang akan di jalankan. Sistem operasi ini
memiliki
kemampuan
melakakukan
koordinasi terhadap client dalam satu
jaringan komputer dengan memiliki
berbagai
macam
kebutuhan
berupa
Administrasi Tool. Dimana administrative
tool
berfungsi
melayani
kebutuhan
administrasi jaringan seperti Computer
Manajeme, Active Directory. Tetapi
Windows 2003 Server membutuhkan
kapasitas yang cukup besar terutama dalam
volume Harddisk.
2.6 Komponen-Komponen Windows 2003
Server
Windows 2003 server memiliki
beberapa tool diantaranya :
1. Group Policy Manajemen Console
(GPMC) yaitu : Tool ini berguna untuk
memanage policy yang terdapat di
ISSN :
1979-641
Windows 2003 server. Artinya dengan
tool ini kita dapat dengan mudah
melihat setingan policy yang kita buat
pada policy server, karena apabila kita
tidak menggunakan tool maka Windows
akan menampilkan semua policy baik
yang sudah di set maupun yang belum
di set. Hal ini tentu sangat merepotkan
dari seorang sissten administrator
dalam memanage server.
2. Userlock 3.0 yaitu : sebuah software
yang digunakan untuk antara lain :
melihat dan membuat laporan setiap
User, dan pemberian hak penggunaan
Komputer secara simultan.
2.7 Perbedaan Spesifikasi Mikrotik dan
Winsdows 2003 server
Dibawah ini dapt kita lihat
perbedaan spesifikasi yang dibutuhkan
antara kedua sistem baik Mikrotik OS dan
Windows 2003 server yaitu :
a. Spesifikasi
Hardware
Minimum
Mikrotik Sebagai Router :
1) 1 unit PC Komputer dengan spesifikasi
minimal PIII 350 Mhz
2) 2 buah Network Card yang berbeda
sebagai alat koneksi jaringan untuk
menempatkan IP Publik dan Lokal.
3) S.Hub 24 port jenis TP-Link
4) CD Software Mikrotik OS
5) Harddisk minimal 1 Gb.
6) Memory dengan jenis SDRAM minimal
128 Mb
7) Keyboard yang standart.
8) CD Rom 52 X Samsung
b Spesifikasi
Hardware
Minimum
Windows 2003 Sebagai Server :
1) unit PC Komputer dengan spesifikasi
minimal PIII 800 Mhz
2) S.Hub 24 port jenis TP-Link
3) CD Software Mikrotik Windows 2003
Server
4) Harddisk minimal 5 Gb.
5) Memory dengan jenis SDRAM minimal
256 Mb
6) Mouse dan Keyboard yang standart.
7) CD Rom 52 X Samsung
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Perancangan Mikrotik Router OS dan
Windows 2003 Server
Perancangan atau disain merupakan
susunan yang dikehendaki dari suatu
peralatan yang meliputi bentuk, penggunaan,
karakteristik dan spesifikasi khusus lainnya.
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
14
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
Pekerjaan merancang seharusnya terlebih
dahulu dilakukan sebelum mulai pekerjaan
yang lain. Atau dengan kata lain, pekerjaan
merancang merupakan hal penting dari
pembuatan sustu sistem agar dihasilkan
sistem yang baik. Untuk mempermudah
mendapatkan
suatu
gambaran
yang
permanen pada sistem kerja jaringan maka
akan dibuat dan di bentuk berupa diagram
blok jaringan yang di jelaskan pada
pembahasan selanjutnya.
Diagram blok jaringan adalah
penyederhanaan dari sebuah rangkaian
jaringan yang menyatakan hubungan
berurutan dari satu atau lebih jaringan yang
memiliki kesatuan kerja tersendiri maka
diharapkan akan mempermudah pembuatan
dan pemahaman suatu sistem. Pada
rangkaian blok jaringan digambarkan satu
topologi dari Windows 2003 Server
a. Perancangan
Sistem
Koneksi
jaringan Windows 2003 server
Adapun fungsi masing–masing dari blok
jaringan tersebut adalah :
Blok Modem
: Merupakan
alat
gerbang
akses
koneksi layanan ISP
Telkom
yang
terhubung langsung
dengan
perangkat
kabel telephone.
Blok Server 2003 : Sebagai
gerbang
pembagi
dan
distribusi
akses
koneksi
terhadap
jaringan lokal.
Blok Eth 1
: Sebagai Ethernet card
koneksi
yang
langsung menerima
paket
data
yang
masuk
melalui
perangakat Modem
disini
dapat
disimpulkan koneksi
Eth 1bukan sebagai
IP Publik kelas A.
Blok Eth 2
: Sebagai Ethernet card
koneksi
yang
meneriman koneksi
internet dari Eth 1
dan bukan sebagai IP
Lokal degan
kelas
C
Blok Client
: Merupakan blok yang
menerima
layanan
ISSN :
1979-641
dan fasilitas yang
disediakan
oleh
server Windows 2003
dan hanya terdiri dari
type kelas saja.
Maka dilihat dari kebutuhan dan aplikasi
Windows 2003 server tidaklah bisa kita
membentuk secara utuh pembagian 2 blok
jaringan yang berbeda kelas dikarenakan
perangkat atau inteface yang masuk pada
slot tidak lebih dari 2 Eth sehingga tidak
dapat secara leluasa membentuk topologi
jaringan yang berbeda-beda kelas sehingga
kebutuhan koneksi dan akses jaringan
menjadi terbatas.
b. Komputer Server
Ditinjau dari asal katanya server berasal
dari asal kata “ serve “ yang artinya
melayani, jadi server didalam suatu jaringan
komputer yaitu suatu perangkat komputer
yang bertugas melayani permintaan sumber
Eth 1
daya dari klien-klien komputer yang ada
pada sistem jaringan komputer. Komputer
ini harus memiliki sfesifikasi yang lebih
tinggi dari pada komputer-komputer lain
yang menjadi workstation yang terhubung
padanya.
Adapun fungsi utama dari komputer
server adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pusat pengaturan dari sistem
jaringan yang ada.
2. Sebagai pembagi sumber daya yang
ada terhadap klien-klien yang yang
terhubung didalam sistem jaringan.
3.2 Keistimewaan Microsoft Windows
2003 Server
Adapun keistimewaan dan keunggulan dari
Windows 2003 Server yaitu:
1. Mampu mengunci semua konfigurasi
dari user dan hanya sistem admin yang
dapat membukanya.
2. Tingkat keamanan (security) sudah
sangat baik dibandingkan sistem
operasi untuk server yang sudah
dikeluarkan sebelumnya.
3. Lebih mudah didalam menjaga stbilitas
sistem operasi dari sejumlah perbaikan
yang dihadirkan, seperti proteksi
driver, isolasi proses, dan toleransi
terhadap kesalahan (fault tolerances).
4. User
interface
yang sederhana
memungkinkan Anda untuk dapat
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
15
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
mempelajarinya dengan cepat dan
mudah.
5. Peningkatan kemampuan dan fasilitas
pada Windows 2003 Server membuat
infrastruktur jaringan lebih fleksibel,
mudah dikelola dan kemampuannya
lebih handal dari pada sistem operasi
sebelumnya.
Penggunaan Net Framework yang sudah
terintegrasi dalam Windows 2003 Server,
yang memberikan dukungan untuk XML
(Extensible Markup Language) menjadikan
Web
Service
lebih
mudah
diimplementasikan.
3.3 Komponen utama Microsoft Windows
2003 Server
Sistem operasi Windows 2003 Server
memiliki beberapa komponen-komponen
penting didalam pengaturan server dan
pengaturan klien-klien didalam sistem
jaringan, adapun komponen-komponen
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Direktori Aktif ( Active Ditectory)
Active Directory adalah suatu struktur
paling penting didalam sistem operasi
Windows 2003 Server karena struktur
pohon (directory) inilah yang akan
memberikan layanan-layanan direktori
terhadap segala permntaan yang
ditujukan kepada Server. Dengan
menggunakan layanan direktori ini,
pencarian suatu objek menjadi sangat
mudah dan cepat, karena Active
Directory bertugas menyimpan semua
informasi secara lengkap mengenai
objek-objek yang berada dalam wadah
domain Windows 2003 Server.
2. Account User
Dalam menggunakan jaringan pada
sistem operasi Windows 2003 Server,
seorang user harus mempunyai nama
dan password untuk dapat masuk
kedalam sistem jaringan, serta izin
untuk dapat mengakses ke sumbersumber yang ada pada server, atau
yang lazim disebut Account User.
Account User ini dikelola oleh seorang
administrator jaringan yaitu orang yang
mempunyai hak penuh terhadap
manajemen jaringan.
Group Account
Group Account dibuat dengan tujuan
untuk mempermudah tugas seorang
administrator. User merupakan anggota
dari suatu Group Account akan memiliki
ISSN :
1979-641
hak yang sama seperti hak yang
diberikan pada Group Account tersebut.
3.4 Perancangan
Sistem
Koneksi
jaringan Mikrotik OS Router
Modem :
merupakan
akan
alat
gerbang akses koneksi layanan ISP Telkom
yang terhubung langsung dengan perangkat
kabel telephone.
Blok PC Router
: Sebagai
gerbang
pembagi dan distribusi
akses koneksi terhadap
jaringan
lokal
yang
mampu mendistribusikan
lebih dari 2 Ethernet
card.
Blok Eth 1
: Sebagai Ethernet card
koneksi yang langsung
menerima paket data
yang masuk melalui
perangakat Modem disini
dapat
disimpulkan
koneksi Eth 1 sebagai IP
Publik kelas A.
Blok Eth 2
: Sebagai Ethernet card
koneksi yang meneriman
distribusi
secara
otomatis koneksi internet
dari Eth 1 dan sebagai IP
Lokal degan kelas C
Blok Eth 3
: Sebagai Ethernet card
koneksi yang meneriman
distribusi
secara
otomatis koneksi internet
dari Eth 1 dan sebagai IP
Lokal degan kelas B
Blok Eth 4
: Sebagai Ethernet card
koneksi yang meneriman
distribusi
secara
otomatis koneksi internet
dari Eth 1 dan sebagai IP
Lokal degan kelas C .
Blok Client
: merupakan
penerima
layanan yang disediakan
oleh Router dengan
membentuk
banyak
Routing dan koneksi
internet
terdistribusi
secara langsung dengan
satu komando yang
berlainan port.
Dalam memberikan akses koneksi
terhadap lokal maupun diluar area atau
disebut juga sebagai client, harus
mempersiapkan perangkat yang nantinya
akan di gunakan sebagai penerima signal
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
16
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
koneksi internet yang bersumber dari
Isternet Service Provider di karenakan
Seluruh perangkat Modem yang telah
ditetapkan.
3.5 Persiapan Perangkat Dan Target
Koneksi
Dalam mempersiapkan alat dan
bahan sebagai kebutuhan untuk membangun
sistem jaringan maka telah dikalkulasikan
dan disesuaikan dengan kondisi serta
kebutuhan untuk mencapai target-target
yang sudah direncanakan diantaranya yaitu :
a. Bagaimana koneksi internet dapat di
distribusikan melalui Windows 2003
Server ataupun Mikrotik Router dengan
besar bandwidth yang sesuai.
b. Terbangunnya sistem monitoring yang
dilakukan terhadap client.
c. Terkendalinya
mobilitas
perangkat
hardware sebagai sistem koneksi internet
yang berada dalam raungan maupun
diluar ruangan.
d. Menekan sekecil mungkin tingkat
trouble terhadap sistem Koneksi
jaringan internet.
e. Dapat memberikan dan melayani client
dengan baik sesuai kebutuhan jumlah
perangkat.
f. Pembagian Bandwidth yang sesuai
dengan kebutuhan client.
g. Dapat mengontrol sistem koneksi
jaringan internet pada client maupun
lokal dengan menggunakan sistem
operasi Mikrotik dan Windows 2003
server.
h. Meng installasi sistem PC Router danw
Windows Server 2003 sebagai media
kontrol dan pembagi yang handal dan
mudah dengan fasilitas tools yang
tersedia untuk memanajemen sistem
jaingan internet.
i. Meng installasi sistem PC Router dan
Server sebagai media kontrol pada
client.
3.6 Persiapan Perangkat Software.
Untuk mendapatkan sistem operasi
yang baik dalam sisitem jaringan komputer
ini tidak terlepas dari perangkat Software
yang dugunakan tentunya untuk PC Router
Software Sistem Operasi Mikrotik 2.2 Linux
Base berbasis teks.
a. Software Ssistem Operasi Windows XP
Service Pack 2 sebagai sistem operasi
client.
b. Software Aplikasi berbasis Microsoft.
ISSN :
1979-641
3.7 Komponen Jaringan
Adapun
perangkat
komponen
jaringan adalah sebagai berikut :
a. File Server
b. Workstations
c. NIC (Network Interface Card)
d. Repeater
e. Consentrator/Hub/switch
f. Bridge
g. Router
3.8 Langkah Dan Tahapan Installasi
System
Selanjutnya
adalah
tahapan
instalasi sistem operasi sebagai infrastruktur
utama sistem jaringan yang akan di
aplikasikan pada area konekasi. Untuk
tahapan instalasi maupun konfigurasi sistem
akan di rinci dan dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum melakukan tahapan konfigurasi
antara terlebih dahulu dilakukan tahapan
instalasi terhadap satu persatu PC untuk
membentuk konfigurasi jaringan yang
untuh dan competible antara Client,
Router dan Server, untuk selanjutnya
langkah instalasi dapat di jelaskan
sebagai berikut :
a. Dengan menyusun dan menggunakan
cd software Mikrotik serta sebuah
PC yang akan di install dengan cd
boot sistem mikrotik maka akan
terjadi proses
booting
sistem
mikrotik.
b. Pilih semua paket instalasi dengan
menekan
tombol
panah
dan
tandaidengan menekan tombol spasi
[Space Bar], kemudaian untuk mulai
meng install tekan huruf ” i ”.
Gambar III.3 Menu Admin Mikroutik.
c.. Tekan ” y ”
untuk
memepertahankan
konfigurasi
lama dan jika ingin melakukan
fresh install tekan ” n ”.
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
17
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
ISSN :
1979-641
i.
Setelah pengecekan status Pada
Harddisk maka selesailah proses
instalasi dan Sistem Login serta
Password
ditampilkan.
Ketik
“Admin” pada Login dan tekan
“ENTER” untuk password yang
berarti password belum di buat
Gambar III.4 Tahap formating Sistem dan
Partisi.
d.
e.
Tekan ” v ” untuk melanjutkan
ke proses pembuatan partisi dan
format hardisk.
Selanjutnya Proses pembentukan
partisi dan format Harddisk yang
dilakukan
Gambar III.5 Confirmasi dan Cek
Lisensi.
dengan memakan waktu relatif sigkat.
Proses partisi dan Format harddisk
secara otomatis melanjutkan kepada
proses configurasi selanjutnya dapat
dilihat pada langkah berikut:
Gambar III.6 Tahap Proses Format
f.
g.
h.
Kemudian
dilanjutkan
proses
Instalasi paket-paket yang dipilih
Proses instalasi selesai tekan
tombol ” ENTER ” untuk proses
Reboot dan keluarkan CD Instalasi
Mukrotik Routernya.
Selanjutnya sistem yang telah
restart akan meminta kita untuk
melanjutkan kepada pengecekan
kondisi dan status Harddisk.
Gambar III.10 Tampilan Desktop Mikrotik.
1.
Konfigurasi IP Publik dan Lokal
Untuk konfigurasi IP lokal maupun
Publik terhdap sistem adalah berdasarkan
pembagian blok jaringan antara ruang A dan
Ruang B. Dimana kedua area koneksi ini
memiliki beberapa jumlah PC Client, untuk
selanjutnya akan diterapkan dan ditampilkan
Konfigurasi IP address untuk kedua
Interface pada langkah instalasi berikut ini :
a. Melihat
apakah
Interface
sudah
terdeteksi :
- [admin@MikroTik] > interface
ethernet print
b. Kemudian menentukan IP Getway pada
Router :
- admin@MikroTik] >ip route add
getway=118.98.160.153
c. Untuk keamanan ganti password default
menjadi Hermansyah Sembiring (
****** ) yaitu :
- admin@MikroTik] >password
- old password : ****** (HERMAN)
- new password :******( HERMAN)
d. Untuk nama sistem login Mikrotik
Router dapat diganti sesuai dengan
keinginan kita seperti login yang berada
pada
PC
Router
menjadi
”HERMANLOGIN ”
- admin@Mikrotik]>system identity
set name=HERMANLOGIN
- admin@HERMANLOGIN] >
4. ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1
Analisa Perancangan Perangkat
Mikrotik dan Windows 2003 sever.
Dari hasil instalasi Hardware maka
selanjutnya dilakukan pengujian perangkat
hardware jaringan dan sistem dengan cara
sebagai berikut :
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
18
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
Pengujian instalasi kabel untuk
menghindari terjadinya putus dan tidak
pasnya pressing terhadap RJ45 yang
tersambung.
Tes Koneksi dengan perintah PING
terhadap IP Publik dan Lokal. Pengecekan
Perangkat NIC Publik dan Lokal yang
terdeteksi pada sistem. Pengecekan dan tes
driver NIC yang terinstalasi pada PC dengan
perintah.
Tes Koneksi perangkat Modem
yang berfungsi untuk memberikan akses
koneksi yang bersifat point to point antara
client dan Router dengan cara PING IP
Address Modem yang diberikan Telkom
sebagai Provider.
4.2 Indikator Keberhasilan Perancangan
Keberhasilan dari hasil pengujian
dapat di lihat dari keterangan dan perintah di
bawah ini :
a. Perancangan kabel UTP
Pengujian kabel UTP yang
dilakukan dengan menggunakan bentuk
streght terdeteksi disusun berdasarkan
warna.
b. Perancangan NIC (Network Interface
Conection)
Pengujian Kartu jaringan NIC
(Network Interface Conection) terdeteksi
dengan perintah yang langsung disediakan
pada setiap menu oleh masing-masing
sistem
c.
Perancangan koneksi IP Address
Publik Pada Mikrotik
Pengujian IP Address adalah IP
Publik pada router yang terkoneksi dalam
jarak jauh ataupun dekat dapat dilakukan
dengan fasilitas yang di berikan oleh sistem
Mikrotik melalui pengujian dengan perintah
internal
yaitu
admin@HERMANLOGIN]>ping
118.98.160.155
4.3 Pengujian Koneksi IP Address Lokal
Pengujian IP Address adalah IP
Lokal yang terkoneksi dengan jauh ataupun
dekat yang dilakukan dengan sistem
Mikrotik melalui pengujian dengan perintah
internal
yaitu
admin@HERMANLOGIN]>ping
192.168.0.1
64 byte ping ttl=48 time 250 ms
64 byte ping ttl=48 time 250 ms
64 byte ping ttl=48 time 250 ms
4.4 Analisa Pengujian Koneksi IP
Address Router
ISSN :
1979-641
Pengujian IP Address adalah IP
Lokal pada Router yang terkoneksi
denganjarak tertentu yang dilakukan dengan
sistem Mikrotik melalui pengujian dengan
perintah
internal
yaitu
admin@HERMANLOGIN]>ping
118.98.160.154
Selanjutnya secara operasional
Sistem Mikrotik selama ini mampu bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama
dengan kinerja sistem yang relatif stabil,
terbukti setiap login Mikrotik secara
otomatis mendsitribusikan akses koneksi
internetnya terhadap sistem jaringan
workstation.
4.5 Analisa serta Pengujian Koneksi IP
Address Pada Windows 2003 Server
Tes Koneksi jaringan pada IP
Publik dan Modem dilakukan dengan sistem
Windows 2003 serve melalui pengujian
internal yaitu :
Pada menu RUN dapat diketik
perintah PING 192.168.1.1 (enter)
Maka dapat dilihat bahwa hasil
perintah
yang
muncul
menunjukan
perangkat koneksi sudah terhubung dari
kompter satu dengan komputer yang lain.
Koneksi yang diberikan oleh
Sistem ini masih mampu melayani beberapa
koneksitas lainnya terhadap jaringan yang
lain tentunya melalui perangkat atau NIC
yang terpasang pada PC Windows 2003
server NIC atau yang biasa disebut dengan
Ethernet Card dapat terpasang tidak lebih
dari 2 dalam satu PC yang seluruhnyan
memiliki hak akses yang sama dengan
ketentuan blok dan IP yang berbeda-beda.
Dengan demikian kita dapt melihat
masing-masing dari kedua sistem tersebut
yang memiliki kelemahan dan keunggulan.
Bila dilihat dari proteksi dan sistem security
maka Mikrotik Sebagai Router denga Linux
base masih tanggung terhadap serangan
virus yang masuk disebabkan sistem yang
berbasis teks dan secara otomatis
memberikan Fireewall permanen, namun
pada Windows 2003 server sangat rentan
terhadap gangguan virus apalagi sistem
oparasi ini harus memiliki sistem
pangamanan tambahan software terhadap
virus yang selalu terus di update apalagi
dengan berbasis GUI maka di khawatirkan
perangkat komunikasi dan transfer data akan
mengalami kelambatan akses.
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
19
Jurnal Kaputama Vol.5 No.2, Januari 2012
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari perancangan sistem Jaringan dapat
disimpulkan bahwa :
2. Pemanfaatan dan perancangan kedua
sistem ini dapat berjalan dengan baik
apabila adanyan singkronisasi antara
Hardware dan Software.
3. Sistem kerja Mikrotik sangatlah
sederhana yakni Installasi yang singkat
dengan kapasitas program kurang lebih
sebesar 128 Mb. Kemudian device
berupa Ethernet yang terpasang pada PC
Microtik dapat terdeteksi secara
otomatis dan tidak memerlukan waktu
yang lama
4. Sedangakan untuk Windows 2003
server membuthkan spesifikasi yang
lebih tinggi dan memerlukan Waktu
yang lama pada saat instalasi sistem
nya.
5. Sistem Mikrotik memiliki fasilitas yang
dapat di lakukan untuk melayani dan
memberikan hak akses koneksi internet
baik dengan sistem Wireless Hostpot
dan DHCP terhadap client.
6. Sistem Mikrotik memiliki fungsi
kontrol terhadap sistem jaringan baik
Lokal Area Network maupun Wide
Area Network yang dapat dilakukan
dengan salah fasilitas Winbox yang
berfungsi
untuk
mengatur
atau
memanajemen sistem IP Publik dan
Lokal yang masih dalam satu jaringan.
7. Mikrotik dapat memberikan pelayanan
mengontrol besar kecilnya bandwidth
sesuai
dengan
kebutuhan
akses
terehadap sistem LAN dan WAN.
8. Fasilitas yang dimilki dalam Mikrotik
memiliki stabilitas kontrol yang baik
sejak pada saat Mikrotik Login hingga
selesai dalam opersional sistem.
9. Sistem Mikrotik memiliki perintah
internal yang dapat mudah dihafal dan
dilakukan dalam area kerja Mikrotik itu
sendiri maupun yang dilakukan dalam
sistem GUI pada client.
10. Opersional Sistem Mikrotik terhadap
pelayanan jaringan tidak membutuhkan
banyak seting dan konfogurasi lagi bila
sistem informasi login sudah keluar.
11. Ketahanan software yang tidak mudah
terinfeksi oleh virus dan gangguan
koneksi yang disebabkan permasalahan
Hardware.
ISSN :
1979-641
5.2 Saran
Untuk lebih menyempurnakan
perbandingan kedua sistem Mikrotik OS dan
Windows Server 2003 penulis menyarankan
hal sebagai berikut :
1. Agar sistem ini dapat dicoba dan
aplikasikan terhadap sistem jaringan
yang membutuhkan operasional dalam
jangka waktu lama.
2. Untuk menentukan Pembuatan sistem
koneksi jaringan Roter ataupun server
diharapkan dapat menggunakan satu
Sistem yang tergabung dalam Sistem
Mikrotik ini karena secara otomatis dan
mudah Ethernet2,3 dan 4 yang
terpasang langsung terdistribusi oleh
Ethernet1 sebagai Gerbang atau
masuknya akses internet.
3. Untuk penggunaan device berupa
Ethernet1, Ethernet2 maupun Ethernet3
disarankan menggunakan perangkat
dengan jenis dan merk yang berbeda.
4. Untuk membuat koneksi Wireless yang
dapat di akses secara statik maupun
otomatis hendaknya device atau
konektor jaringan masuk langsung ke
NIC ( Network Interface Conector) pada
PC Router Mikrotik atau Windows
2003 server.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Afriyudi, PemrogramanWeb Dinamis
dengan Kolaborasi PHP dan Java,
Yogyakarta : Andi,2008
[2] Juju, Dominikus, Buku Latihan
Dreamweaver CS3, Jakarta :
Pt.Elex Media Komputindo, 2007.
[3] Kadir,
Abdul, Pengennalan Sistem
Informasi dan Aplikasinya,
[4] Yogyakarta, Gaya media, 2008.
[5] Nugroho, Bunafit, Panduan Lengkap
Menguasai Perintah SQL, Jakarta:
Mediakita.2009
[6] Oetomo,
Budi
sutedja
dharma,
Perancangan dan Pembangunan
Sistem Infromasi , Yogyakarta :
Andi,2007
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
20
Download