BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasaan yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Mikrotik yang telah diimplementasikan mampu menghubungkan komputer client pada kantor Nusanet agar dapat terkoneksi ke Internet dan bisa sesuai dengan kebutuhan client menggunakan konfigurasi manajemen bandwitdh. 2. Management Bandwith pada computer client berhasil untuk koneksi ke internet dengan lancar, di samping itu penggunaan management bandwith Simple Queue lebih mudah di karenakan pengkonfigurasiannya menggunakan IP address Client atau dengan kata lain secara manual, dan sering di gunakan dalam jaringan-jaringan berskala kecil. 30 31 5.2 SARAN Dalam mengerjakan laporan kerja praktek ini, penulis hanya belajar sekilas dari cara mengkonfigurasi MikroTik router OS. Lebih dalamnya tentang manajemen bandwidth pada suatu kumpulan jaringan computer. Beberapa saran yang kiranya dapat menunjang pengelolaan manajemen bandwith, yaitu : 1. Penambahan mac address list atau IP address pada setiap computer. 2. Dengan menggunakan DHCP agar penamaan dan penentuan IP pada tiap computer menjadi otomatis. 3. Dalam mikrotik langkah-langkah yang telah di konfigurasi bisa di backup sehingga suatu saat kalau ingin me-reset konfigurasi, langkah sebelumnya dapat restore tanpa harus mengkonfigurasi dari awal. 4. Dengan menggunakan fitur hotspot pada MikroTik OS, agar dapat mengatur penggunaan bandwith dari tiap client yang menggunakan koneksi wireless.