APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMANTAU DISTRIBUSI SURAT KABAR DI SURABAYA Rewinnita Maretnoningtyas1, Achmad Subhan2, Aries Prastiarso2 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111 e-mail : [email protected] e-mail : [email protected] , [email protected] 1 Abstrak Pelayanan distribusi surat kabar hingga tiba di pelanggan merupakan kewajiban yang harus selalu diutamakan. Kenyataannya, hal itu belum dilakukan secara maksimal. Ini karena sistem pengawasan yang dilakukan masih secara manual. Selama ini laporan agent mengenai jumlah koran yang terjual, pengembalian koran, hingga complain terhadap pendistribusian koran masih berupa laporan tertulis. Pada proyek akhir ini dibuat suatu aplikasi yang dapat mem-visualisasikan arsitektur lokasi agen surat kabar dan distribusi pen-jualannya ke dalam bentuk informasi geografis dengan media website. Untuk mengimplementasikan ini, digunakan tools perangkat lunak seperti Google Map, Javascript, dan postgreeSQL dengan akses client-server. Server mengatur sistem database dan menampilkan data dalam bentuk peta, sesuai dengan hak akses masing-masing user. Client bisa memantau sistem distribusi koran melalui website dalam bentuk tampilan geografis sesuai dengan hak akses masing-masing. Aplikasi ini menampilkan informasi dalam bentuk peta untuk melaporkan hasil penjualan Koran dari pabrik cetak hingga sampai ke pelanggan. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini, dapat memudahkan distributor surat kabar dalam mengawasi penjualan surat kabar di Surabaya. Berdasarkan hasil pengujian, untuk waktu akses client-server halaman peta, bandwith minimal yang dianjurkan adalah 128 KBps. Jika kurang dari itu, proses loading website index akan memakan waktu lama. Akses 100 user secara bersamaan paling baik dilakukan dengan ukuran bandiwth minimal 256 Kb. Semakin besar bandwith maka jumlah client yang bisa mengakses web server secara bersamaan akan semakin banyak. 1. Pendahuluan Berdasarkan survey yang diadakan di salah satu perusahaan surat kabar di Surabaya, faktor penting dalam mempertahankan kredi-bilitas adalah dengan selalu berusaha menjaga mutu pelayanannya pada konsumen. Salah satu mutu pelayanan yang berpengaruh adalah pada bidang pendistribusian koran. Kenyataannya, hal itu belum dilakukan secara maksimal. Ini karena sistem pengawasan yang dilakukan masih secara manual. Selama ini laporan agent mengenai jumlah koran yang terjual, pengembalian koran, hingga complain terhadap pendis-tribusian koran masih berupa laporan tertulis. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu sistem dimana masing-masing agent bisa melaporkan penjualan koran kepada bagian pemasaran dan pimpinan perusa-haan secara otomatis yang bisa diakses dimana saja. Dalam Proyek Akhir ini ditawarkan sistem informasi yang bisa membantu pengawasan penjualan Peru-sahaan dengan aplikasi sistem informasi geografis melalui media website. Dengan harapan laporan distribusi pen-jualan koran bisa dipantau setiap saat dan lebih cepat karena diakses via on-line. 2. Perencanaan Sistem Pada dasarnya cara kerja pada aplikasi sistem informasi geografis ini adalah menggabungkan antara peta dan data untuk ditampilkan ke dalam sebuah website. Blok diagram fungsi di atas mencitrakan fungsi-fungsi dari aplikasi sistem informasi geografis di proyek akhir ini. Sistem informasi itu akan digunakan oleh empat macam client, agen lokal, agen regional, bagian pemasaran, dan pimpinan. Ditambah satu user admin, yang berfungsi untuk mengontrol kinerja dari seluruh aplikasi yang ada. Sistem informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk website dengan menggunakan peta. Aplikasinya sendiri yaitu berupa laporan dan statistik dari distribusi koran. Pada konsepnya client dan sistem, akan saling mengakses untuk mentransfer dan menerima data. Kata kunci : Sistem informasi geografis , distribusi, agen surat kabar, Google Map 1 Masing-masing client tersebut juga akan terhubung dengan database. Database disini sendiri menggunakan postgreSQL. Database berfungsi untuk menampung seluruh data yang dimasukkan oleh client. Sehingga client dapat memanggil dan menyimpan data pada database tersebut. Tiap client memiliki hak akses informasi yang berbeda. Untuk menjaga keamanan hak akses masing-masing client, maka dibuat suatu fungsi authentikasi. Dimana untuk mengakses data, maka client diminta untuk memasukkan username dan password. Jika username dan password tersebut sesuai, baru client bisa mengakses data. Untuk lebih jelasnya, rancangan sistem yang dibuat dalam tugas akhir ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Fungsi Perhitungan Penjualan Koran Fungsi authentik asi Fungsi entry data Fungsi show data lokal Fungsi create Report Fungsi View Lokal Report Fungsi authentik asi Setor report Fungsi entry data AGEN LOKAL Fungsi authentik asi Fungsi select report SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (WEBSITE) Setor report Fungsi Perhitung an Oplah koran AGEN REGIONAL Fungsi view all report PIMPINAN Fungsi show data agen adalah data stok koran lokal, data koran terjual, data koran rusak, dan sisa koran. 2.Fungsi Show Data Lokal Fungsi ini digunakan agen lokal untuk melihat hasil data yang telah dimasukkan. Data akan tampil di dalam infowindow pada peta. Agen lokal hanya bisa melihat datanya sendiri yang telah dimasukkan. 3.Fungsi Create Report Fungsi ini digunakan agen lokal untuk membuat laporan ter-tulis yang akan dilaporkan ke agen regional. 4.Fungsi View Local Report Fungsi ini digunakan agen lokal untuk melihat laporan yang telah dibuat dan akan dilaporkan ke agen regional. b. Agen Regional Pada agen lokal terdapat fungsi perhitungan penjualan koran, fungsi entry data, fungsi show data lokal, fungsi create report, dan fungsi view local report. Penjelasan dari fungsi tersebut ada-lah sebagai berikut. 1.Fungsi Entry Data Fungsi ini digunakan agen regional untuk memasukkan data ke database. Fungsi ini berupa form input data yang dicantumkan pada halaman agen regional. Data yang diinputkan merupakan akumulasi dari data agen lokal di wilayahnya, diantaranya adalah data stok koran lokal, data koran terjual, data koran rusak, dan sisa koran. 2.Fungsi Perhitungan Oplah Koran Fungsi ini digunakan agen regional untuk melihat hasil data yang telah dimasukkan. Data akan tampil di dalam infowindow pada peta. Agen regional ini hanya bisa melihat data agen lokal di wilayah regionalnya. 3.Fungsi Show Data Agen Lokal Fungsi ini digunakan agen regional untuk melihat data pada agen lokal. 4.Fungsi Create Report Fungsi ini digunakan agen regional untuk membuat laporan tertulis yang akan dilaporkan ke bagian pemasaran. c. Pemasaran Pada bagian pemasaran terdapat fungsi view all report dan fungsi show data agen. Penjelasan dari fungsi tersebut adalah sebagai berikut. Fungsi show data agen lokal Fungsi create Report PEMASARAN Setor report Fungsi authentikasi Fungsi show data agen Fungsi authentik asi ADMIN Fungsi view all report Fungsi control Database Fungsi Control User Fungsi control data agen Fungsi control all report Gambar 1. Blok Diagram Fungsi Sistem Karena tiap client memiliki hak akses yang berbeda, maka fungsi-fungsi yang disediakan di dalamnya pun juga berbeda. Berikut adalah penjelasannya. a. Agen Lokal Pada agen lokal terdapat fungsi perhitungan penjualan koran, fungsi entry data, fungsi show data lokal, fungsi create report, dan fungsi view local report. Penjelasan dari fungsi tersebut adalah sebagai berikut. 1.Fungsi Entry Data Fungsi ini digunakan agen lokal untuk memasukkan data ke database. Fungsi ini berupa form input data yang dicantumkan pada halaman agen lokal. Data yang diinputkan diantaranya 2 1.Fungsi View All Report. Fungsi ini digunakan untuk melihat seluruh laporan dari agen, termasuk agen regional dan agen lokal. 2.Fungsi Show Data Agen Fungsi ini digunakan untuk melihat data-data yang telah dimasukkan agen regional dan agen lokal. d. Pimpinan Pada pimpinan terdapat fungsi show data agen, fungsi view all report, dan fungsi select report. Penjelasan dari fungsi tersebut, adalah sebagai berikut. 1.Fungsi view all report. Fungsi ini digunakan untuk melihat seluruh laporan dari agen, termasuk agen regional dan agen lokal. 2.Fungsi Show data agen. Fungsi ini digunakan untuk melihat data-data yang telah dimasukkan agen regional dan agen lokal. 3.Fungsi select report. Fungsi ini digunakan untuk memilih laporan yang ingin diakses. Apakah itu laporan statistik, laporan tabel, atau laporan daerah wilayah. e. Admin Pada admin terdapat fungsi control database, fungsi control user, fungsi control data agen, dan fungsi control all report. Penjelasn dari fungsi tersebut adalah sebagai berikut. 1.Fungsi control database. Fungsi ini digunakan untuk mengatur database sebagai media penyimpanan data. 2.Fungsi control user. Fungsi ini digunakan untuk menga-tur seluruh user yang ada. Baik user baru atau user lama. 3.Fungsi control data agen. Fungsi ini digunakan untuk menga-tur seluruh data yang ada. 4.Fungsi control all report. Fungsi ini digunakan untuk menga-tur laporan yang ada. transaksi_lokal transaksi_regional PK id_transaksi_lokal tanggal_lokal w aktu_ambil_lokal stok_lokal_aw al w aktu_setor_lokal koran_laku_lokal koran_rusak_lokal sisa_koran_lokal ket_lokal PF id_transaksi_regional PF id_koran PF id_user PK id_transaksi_regional tanggal_regional w aktu_ambil stok_regional_aw al stok_regional_akhir w aktu_setor koran_laku_regional koran_rusak_regional sisa_koran_regional ket-reg PF id_koran PF id_user pengguna PK id_user nama username passw ord alamat kecamatan w ilayah telepon email latitude longitude hak_akses tanda koran PK id_koran tanggal_cetak stok_aw al stok w aktu PF id_user Gambar 2. Relasi Antar Tabel Database Seluruh biodata agen, pemasaran, dan pimpinan disimpan di tabel user termasuk latitude dan longitude lokasi keberadaannya. Pada tabel koran digunakan untuk menyim-pan data koran yang sudah dicetak oleh pabrik. Tabel ini berfungsi untuk melihat perkembangan jumlah koran cetak setiap harinya. Isi field pada tabel ini diantaranya adalah tanggal cetak, koran cetak, dan sisa koran. Pada tabel transaksi_regional, terdapat stok koran di wilayah masing-masing regional. Seluruh transaksi yang dilakukan oleh agen regional akan tersimpan dalam tabel ini. Termasuk akumulasi penjualan agen lokal. Pada tabel transaksi_agen_lokal, terdapat stok koran di wilayah agen lokal. Seluruh tran-saksi yang dilakukan oleh agen lokal akan ter-simpan dalam tabel ini. akumulasi dari penjualan agen lokal akan diupdate ke tabel transak-si_agen_regional 2.2 Implementasi Kali ini dicoba untuk menggabungkan antara tampilan peta disertai informasi data di dalam infowindow. Untuk koneksi antara database, peta, dan website digunakan bahasa pemrograman PHP (PHP script). Pada PHP script, sintaksnya adalah sebagai berikut : 2.1 Pembuatan Database pada Server Software database yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah database PostgreSQL yang telah terinstal bersama apache. Pada database ini, terdapat 4 tabel yang terdiri dari tabel transaksi_lokal, transaksi_regional, koran, dan pengguna. Untuk lebih jelas, bisa dilihat pada relasi tabel di bawah ini. 3 <? 3.5 Pengujian Waktu Loading Akses Server Oleh Client Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan web server melayanai beberapa client yang mengakses secara bersama-sama. $conn_string = "host=localhos port=5432 dbname=db user=user password=123"; $connection = pg_pconnect($conn_string); if (!$connection) { print("Connection Failed."); exit;} ?> INTERNET Pada saat menjalankan seluruh program, apache harus selalu diaktifkan untuk dapat terhubung dengan database. 3. Pengujian dan Analisa 3.1 Pengujian Antar Muka Website. Pada pengujian ini dilakukan untuk menampilkan peta Google Map di dalam website index. Sebelumnya, terlebih dahulu sistem ini di uji dengan melakukan 10 kali percobaan. Yaitu dengan cara mengakses data yang disediakan oleh server. Proxy Web Server dan Database Server 10.252.2.212 Client 10.252.2.155 Gambar 4. Konfigurasi jaringan saat pengujian server Pengujian dilakukan dua macam yaitu pengaksesan halaman databse, dan gabungan halaman index yang sudah diberi peta. Pengaksesan dilakukan dengan menggu-nakan browser Mozilla Firefox dengan mengu-bah nilai bandwidth antara 32 Kbps – 1024 Kbps. Data hasil pengujian seperti tabel di bawah ini. Tabel 2. Tabel Waktu Akses Rata-Rata Client-server Gambar 3. Tampilan Peta GMAP di Website Index 3.2 Pengujian Fungsi Dalam melakukan rencana pengujian perancangan website ini menggunakan metode black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat. Hasil pengujian dibuat untuk mengetahui apakah Sistem dapat berjalan dengan baik atau tidak. Berdasarkan hasil pengujian diatas, besarnya bandwidth yang digunakan berpengaruh terhadap waktu loading peng-aksesan halaman index. Semakin besar band-width maka waktu loading semakin cepat. Dengan kata lain besarnya bandwidth berbanding terbalik dengan waktu loading pengaksesan. Namun terhadap pengaksesan halaman peta, besarnya bandwidth tidak berpengaruh terhadap waktu loading. Hal ini karena peta merupakan aplikasi Google Map yang diakses melalui jaringan Internet. Dan pada pengujian ini menggunakan jaringan proxy sehingga setiap client memiliki bandwidth internet yang sama meskipun pada sisi server dilakukan pengaturan bandwidth yang berbeda-beda. Tabel 1. Tabel Pengujian Fungsi Menu yang di uji Login Daftar Pembagian Oplah Koran dari Pabrik Pembagian Koran dari Pemasaran Pembagian Koran dari Agen Regional Laporan Penjualan Agen Lokal Detail pengujian Verifikasi data login pelanggan Verifikasi data pendaftaran pelanggan Verifikasi pengiriman koran Verifikasi pengiriman koran Verifikasi pengiriman koran Verifikasi laporan penjualan koran 4 Tabel 3 Pengukuran Performance dengan Bandwidth 64 KB Sedangkan pada halaman peta yang sudah digabungkan dengan frame website, masih dipengaruhi oleh besar bandwith dari server. Jika dibandingkan dengan waktu loading halaman index dan halaman peta, waktu loading halaman gabungan ini lebih lama. Ini terjadi karena terdapat akses kolaborasi antara akses proxy dari server dan akses proxy peta. Akses proxy server berusaha untuk menampilkan frame web, dan akses proxy jaringan internet berusaha untuk menampilkan peta. Namun yang membuat waktu loading lama atau lambat adalah pengaksesan frame website berasal dari server, karena masih dipengaruhi oleh besarnya bandwith. Jika bandwidthnya besar, maka loadingnya pun cepat. Begitu juga sebaliknya, jika bandwithnya kecil maka loading pun menjadi lambat. Sedangkan saat menampilkan peta, waktu akses nya tidak terlalu lama. Namun bandwith server tetap berpengaruh pada tampilan gabungan frame website dan peta ini. Karena, peta tidak akan muncul jika frame website dan data-data di server belum tampil secara sempurna. Berdasarkan hasil pengujian dapat ditampilkan seperti grafik di bawah ini. Client (agen) Waktu Akses (detik) 1 20 40 60 80 100 1,5 31,6 61,65 98,4 130,8 173,5 Pada tabel 3 bisa diamati bahwa dengan bandwith 64 KB, user bisa mengakses secara bersama-sama hingga 100 agen sekaligus. Tapi, waktu yang dibutuhkan juga lama. Waktu terbaik dengan jumlah agen terbanyak didapat ketika web server diakses oleh 20 agen sekaligus dengan waktu akses 31,6 detik. Jumlah agen lebih dari itu, akan membutuhkan waktu lebih dari 60 detik untuk mengakses web server.Ini berarti, dengan bandwith 64 KB, web server hanya bisa menerima akses bersamaan de-ngan baik dari 20 agen saja. Tabel 4 Pengukuran Performance dengan Bandwidth 128 KB Client(agen) Waktu Akses (detik) 1 20 40 60 80 100 0,8 16 32 47,5 63,2 85 Pada tabel 4 bisa diamati bahwa dengan bandwith 128 KB, user bisa mengakses secara bersama-sama hingga 100 agen sekaligus. Tapi, waktu yang dibutuhkan juga lama. Waktu terbaik dengan jumlah agen terbanyak didapat ketika web server diakses oleh 60 agen sekaligus dengan waktu akses 47,5 detik. Jumlah agen lebih dari itu, akan membutuhkan waktu lebih dari 60 detik untuk mengakses web server.Ini berarti, dengan bandwith 128 KB, web server hanya bisa menerima akses bersamaan dengan baik dari 60 agen saja. Gambar 5. Grafik Perbandingan Waktu Akses Server 3.6 Pengujian Performance Pengujian kali ini bertujuan untuk menguji kehandalan Web Server ketika diakses oleh user yang sangat banyak. Pada pengukuran kali ini menggunakan iperf dan htb. Iperf adalah salah satu tool untuk mengukur troughput bandwidth dalam sebuah link network Sedangkan htb digunakan untuk mengatur besar kecilnya bandwith. Bandwith dirubah dimulai dari ukuran 64Kb, 128Kb, 256Kb, 512 Kb, dan 1024Kb. Sedangkan percobaan akses user dilakukan secara bersamaan, dengan rincian oleh 1 agen, 20 agen, 40 agen, 60 agen, 80 agen, dan 100 agen. Agen diatur untuk mengakses web server secara bersamaan, dengan level bandwith yang berbedabeda. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan iperf dan htb didapatkan hasil seperti pada tabel berikut. Tabel 5 Pengukuran Performance dengan Bandwidth 256 KB Client (agen) Waktu Akses (detik) 1 20 40 60 80 100 0,4 7,9 16,6 24,5 32 42,5 Pada tabel 5 bisa diamati bahwa dengan bandwith 256 KB, user bisa mengakses secara bersama-sama hingga 100 agen sekaligus. Kisaran waktu yang digunakan web server untuk merespon juga kurang dari 60 detik. Dengan bandwith 256 KB, web server sudah bisa menerima akses bersamaan dengan baik dari 100 agen. 5 Tabel 6 Pengukuran Performance dengan Bandwidth 512 KB Client (agen) Waktu Akses (detik) 1 20 40 60 80 100 0,2 3,9 7,7 12,3 16,1 21,2 Baik dalam kondisi data benar ataupun dalam kondisi data salah. 4. Untuk waktu akses client-server halaman peta, bandwith minimal yang dianjurkan adalah 128 KBps. Jika kurang dari itu, proses loading website index akan memakan waktu lebih dari satu menit. 5. Akses 100 user secara bersamaan paling baik dilakukan dengan ukuran bandiwth minimal 256 Kb. Semakin besar bandwith maka jumlah client yang bisa mengakses web server secara bersamaan akan semakin banyak. Pada tabel 6 bisa diamati bahwa dengan bandwith 512 KB, user bisa mengakses secara bersama-sama hingga 100 agen sekaligus. Kisaran waktu yang digunakan web server untuk merespon juga kurang dari 30 detik. Ini berarti, dengan bandwith 512 KB, web server sudah bisa menerima akses bersamaan dari 100 agen dengan waktu yang relative lebih singkat. 4.2 Saran Dari hasil pengujian dan analisa pada bab sebelumnya, maka ada saran-saran sebagai berikut : 1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan lebih mengembangkan sistem distribusi lebih rinci lagi. 2. Ketika mengakses system informasi ini dari client ke server disarankan menggunakan range bandwith di atas 128 KBps. 3. Untuk pengguna system informasi ini diharapkan memahami lebih dulu cara mengakses website via online. Tabel 7 Pengukuran Performance dengan Bandwidth 1024 KB Client (agen) Waktu Akses (detik) 1 20 40 60 80 100 0,1 2,2 4,3 6,7 8,8 11,9 Pada tabel 7 bisa diamati bahwa dengan bandwith 512 KB, user bisa mengakses secara bersama-sama hingga 100 agen sekaligus. Kisaran waktu yang digunakan web server untuk merespon juga kurang dari 15 detik. Ini berarti, dengan bandwith 1024 KB, web server bisa menerima akses bersamaan dari 100 agen dengan waktu yang relative lebih singkat. Dari pengukuran tersebut dapat diamati bahwa akses 100 user secara bersamaan paling baik dilakukan dengan ukuran bandiwth minimal 256 Kb. Semakin besar bandwith maka jumlah client yang bisa mengakses web server secara bersamaan akan semakin banyak. Rata-rata akses tiap client mengakses website adalah 16,56 Kbps. Ketika dicoba mengirimkan sejumlah paket menggunakan iperf, diketahui bahwa maksimal paket yang bisa diterima dihandle oleh web server dengan bandwith 256 KB adalah 500Mbps. Itu berarti, webserver bisa menampung akses paket secara bersamaan maksimal sebanyak 31000 client. 5. Daftar Pustaka : [1] Irawan, “Java Mobile Untuk Orang Awam”, Maxikom, Palembang, 2008 [2] Bunafit Nugroho, “Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX (6,7,2004) dan 8”, Gava Media, Yogyakarta, 2008 [3] Bunafit Nugroho, “Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis WEB dengan PHP dan MySQL”, Gava Media, Yogyakarta, 2008 [4] Amalia Furiyani, “Aplikasi Layanan Berbasis Lokal Menggunakan Metode Djikstra Untuk Pencarian Jarak Terdekat ” , Surabaya, 2010. [5] Bunafit Nugroho, “Trik dan Rahasia Membuat Aplikasi Web dengan PHP”, Gava Media, Yoyakarta, 2007 [6] Edhen Dejutha John Henri,” Akses Informasi Fasilitas Umum di Surabaya via WAP”, PENS-ITS, Surabaya, 2006 [7] M. Zen Samsono Hadi, ST, “Konektivitas PHP dengan MySQL”, http://lecturer.eepisits.edu /~zenhadi/kuliah/internet. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian dan analisa pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari sistem, peta dapat ditampilkan sesuai dengan kebutuhan sistem distribusi. 2. Koneksi database postgreSQL dan peta sudah berjalan dengan baik. 3. Fungsi-fungsi yang tersedia pada website sistem distribusi bisa diakses dengan baik. 6