Kegiatan Rutin DOJCC Bali (Untuk Umum) Setiap Minggu I & III di Basement FX/ Aula SMI Pk 11.30 Setiap Minggu II Home Gathering Pk 11.30 terbagi menjadi 2 yaitu : Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ Sabtu ke IV Celebration Meal Pk 18.30 wita di salah satu rumah anggota Bulan Agustus 2017 6 Agustus 2017 Gathering DOJCC bersama Rm Pungki Setiawan, SVD 7 Agustus Covenant Night bersama Rm Ken Barker, MGL 13 Agustus 2017 Rekoleksi DOJCC bersama Rm David Lemewu, MGL 20 Agustus 2017 Home Gathering 26 Agustus 2017 Celebration Meal Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta Minggu 6 Agustus 2017 Koor Inggris Pk 18.00 Minggu 20 Agustus 2017 Pelayanan Tatib Pk 18.00 Minggu 17 September 2017 Koor Inggris pk 18.00 Minggu 1 Oktober 2017 Koor Inggris Pk 18.00 Minggu 8 Oktober 2017 Pelayanan Tatib Pk 18.00 Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi WA : 081 5573 4415 www.DOJCC.com Gathering DOJCC Bulan Juli 2017 Asia Pacific School of Evangelisation DOJCC Australia for Bali Mission Asia Pacific School of Evangelisation DOJCC Australia for Bali Mission Asia Pacific School of Evangelisation DOJCC Australia for Bali Mission Pelayanan Tatib dan Koor di Gereja FX Juni 2017 Retret Commitment Taking your life to the next level 14-16 Juli 2017 di Rumah Khalwat Tegaljaya Retret Commitment Taking your life to the next level Retret Commitment Taking your life to the next level 14-16 Juli 2017 di Rumah Khalwat Tegaljaya Pelayanan Tatib dan Koor Juli 2017 di Gereja FX Celebration Meal DOJCC 29 Juli 2017 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (081 5573 4415) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rm Wenz MGL, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Christ Br. Martin MGL. Desy, Ratih, Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra, Maurits, Santo, Tina Bone Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 081 5573 4415 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Syalom, Puji syukur dihadapan Tuhan, untuk penyertaanNya dalam hidup kita. Kasih setia Tuhan selalu menyertai dalam setiap tahap kehidupan kita. Komunitas DOJCC Bali baru saja mengadakan Retret Komitmen “Taking Your Life To The Next Level”. Teman-teman baru maupun yang lama pasti merasakan curahan Kasih Tuhan melalui retret ini. Api Roh Kudus yang ada dalam hati kita berkobarkobar untuk kita belajar melayani Dia, mengasihi Dia dan sesama. Mari pelihara api Roh Kudus tetap menyala dalam hati kita dengan menjaga selalu komitmen yang kita buat. Komitmen dengan diri kita sendiri, Tuhan dan sesama. Saat kesulitan datang dalam menjaga komitmen, mari saling menguatkan satu sama lain. Seperti slogan kemerdekaan negara kita. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh... Merdeka dan bertanggungjawablah menjaga komitment. Salam Fresh Juice Nathasa Pemimpin Redaksi Fresh Juice Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Kejahatan dan Kebaikan Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori Kel. 33:7-11; 34:5b-9,28; Mzm. 103:6-13; Mat. 13:36-43 Selasa 1 Agustus 2017 Mat 13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat- malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Sahabat Fresh Juice terkasih, Dalam bacaan Matius hari ini, kita di ingatkan kembali bahwa sama seperti ladang, dunia ini ibaratnya adalah ladang bagi Tuhan dan benih baik yang di taburkan adalah anak-anak Kerajaan yang tumbuh dan hidup dari penabur benih yaitu Anak Manusia. Sama seperti di ladang, benih yang baik akan selalu tumbuh bersama dengan lalang dan ciri khas dari lalang adalah menghambat pertumbuhan dan sebagai perusak. Disaat kita dengan kemampuan nalar yang bisa kita miliki ingin melakukan sesuatu agar lalang tersebut musnah, tetapi Yesus justru menjawab : “Biarkan mereka tumbuh bersama hingga panen”. Kenapa ini terasa tidak masuk akal? Melalui jawaban Yesus, Ia ingin berkata bahwa kita bukanlah orang yang tepat untuk membuat penilaian karena kita sebagai manusia hanya menilai dari penampilan luarnya tetapi Allah yang begitu besar tahu setiap isi hati manusia. Karena hanya Ia yang bisa menyelami hati manusia. Bagi Allah, Ia akan tetap membiarkan lalang dan gandum, kejahatan dan kebaikan, untuk tetap ada di dunia ini sampai pada saat penghakiman terakhir. Jika kita sudah meyakini Allah, kita tidak lagi perlu merasa khawatir dan kehilangan harapan sekalipun kejahatan dan kebaikan akan terus berdampingan di dunia ini. Janji Allah menjadi peringatan dan penguatan bagi kita yang sedang berjuang, menjadi gandumgandum, dan bertahan dari lalang yang berusaha menghalangi kita untuk tumbuh. Kekalahan dan kemenangan pada akhirnya akan ditentukan sendiri oleh Allah. Allah memiliki maksud melalui kebersamaan lalang dan gandum untuk menghasilkan gandum berkualitas bagus. Semoga kita semakin di teguhkan untuk menjadi gandum-gandum yang terbaik dan tidak menjadi kuatir dengan berbagai macam lalang sebab keselamatan anak-anak Allah dijamin sendiri oleh Allah. Amin. Ratih Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Kerajaan Allah Rabu 2 Agustus 2017 Mat. 13:44”Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Eusebius Vercelli, Petrus Yulianus Eymard, Kel. 34:29-35; Mzm. 99:5,6,7,9; Mat. 13:44-46 Perlambangan Kerajaan Sorga seperti harta yang terpendam bermakna bahwa tidak semua orang menyadari akan keberadaan Kerajaan Sorga tersebut. Hanya orang yang mau menggali atau mencari tahulah yang menyadari keberadaannya. Orang yang menyadarinya digambarkan akan menjual segala miliknya, yaitu harta benda duniawinya, yang akan dianggapnya tidak berharga atau tidak sepadan dibanding dengan harta atau Kerajan Sorga yang baru ditemukannya. Yesus menceritakan perumpamaan ini untuk memberitahukan bahwa hidup dengan menuruti firman Tuhan membutuhkan pengorbanan-pengorbanan duniawi yang kadang-kadang tidak semua orang dapat merelakannya, namun Yesus menjanjikan bahwa upah yang akan diperoleh orang-orang tersebut adalah Kerajaan Sorga. Penafsiran lainnya mengganggap bahwa orang yang disebut dalam kisah tersebut adalah Yesus yang membeli ladang tersebut dengan darahNya (mati disalib) yang akhirnya mendapatkan harta yang terpendam, yaitu orangorang yang percaya. Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah adalah satu tema yang utama di seluruh Alkitab.Allah adalah Raja dari semua raja-raja.Yesus yang kita sembah - Dia adalah Allah dan Raja dari kerajaan rohani.Di mana pemerintahan Yesus itu ada di dalam hati umat Tuhan di seluruh dunia. Jadi Kerajaan Allah tidaklah terlihat dari benda yang dibangun oleh manusia atau suatu tempat, tetapi Kerajaan Allah adalah ketika Tuhan memerintah kerajaan-Nya di dalam hati semua umat Tuhan yang dikasihiNya. Sudahkah Allah memerintah dihatimu? Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Dipisahkan Kel. 40:16-21,34-38; Mzm. 84:3,4,5-6a,8a,11; Mat. 13:47-53 Mat 13:49 Kamis 3 Agustus 2017 :Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Berpisah untuk sementara waktu dengan orang yang kita kasihi karena suatu urusan dapat mengurangi kegembiraan , apalagi kalau dipisahkan dengan paksa untuk selamanya sudah pasti kita akan sangat menderita. Injil hari ini berbicara tentang Kerajaan Sorga seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.Demikianlah juga pada akhir zaman; Malaikat-malaikat akan datang memisakan orang jahat dari orang benar. Jika Yesus adalah cinta sejati kita, sudah tentu kita berharap bahwa kita akan terpilih untuk dapat terus bersamaNya karena keterpisahan dari padaNya adalah penderitaan dan kesengsaraan yang tidak dapat di bayangkan. Maka untuk dapat selamanya bersama Yesus, kita perlu untuk mengadakan persiapan mulai dari sekarang. Untuk itu baiklah kita mulai dengan merenungkan kehidupan pribadi rohani kita, apakah saya sudah melaksanakan kehendak Bapa dalam hidup saya . kalau belum maka kini adalah saatnya untuk bertobat. Tobat bukan pertama-tama soal taat pada hukum agama dan tradisi, namun Yesus menuntut adanya metanoia (yaitu perubahan dalam cara berpikir dan bertindak) karena tampa pertobatan sulit memahami arti Kerajaan Allah yang dimaksudkan oleh Yesus. Namum jika kini kita telah hidup sesuai dengan kehendakNya maka kita juga mendapat tugas seperti para rasul yaitu menjadi penjala manusia dan mewartakan Injil dengan melakukan tugas kita sehari-hari, karena tugas perutusan bukan hanya diberikan kepada Paus, Uskup dan para imam, namun juga kepada semua umat Allah yang telah dibaptis. Kerajaan Allah adalah yang terpenting dari segalanya karena itu tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, kita harus mohon rahmat Allah dan karunia keberanian, sehingga kita berani untuk mengorbankan segalanya bagi Tuhan selagi ada waktu sebelum pukat kehidupan kita diseret ke pantai kehidupan kekal. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Mengikuti Yesus tanpa memandang latar belakang Jumat 4 Agustus 2017 Mat 13:57 “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37; Mzm. 81:3-4,5-6ab,10-11ab; Mat. 13:54-58 Dikatakan di injil ketika Yesus sampai di tempat asal-Nya, dia mulai mengajar di rumah ibadat mereka, namun bukannya mereka bangga dan kagum terhadap Yesus, yang terjadi adalah Yesus ditolak oleh orang-orang di kampung halamannya sendiri. Alasan mereka menolak Yesus, adalah karena Yesus hanyalah seorang tukang kayu, orang yang biasa-biasa saja. Kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang di kampung halaman Yesus ini, mungkin juga sering dilakukan oleh kita sendiri.Memandang remeh seseorang karena background nya, karena dia bukan dari keluarga yang terpandang, karena dia bukan orang kaya, karena dia tidak mempunyai 3B (bibit, bobot dan bebet). Tapi nyatanya, banyak sekali orang-orang di dunia ini, yang menjadi hebat dan sukses, datang dari keluarga yang biasa-biasa saja, tidak mempunyai pendidikan yang luar biasa, tidak mempunyai S2 atau S3, Master atau Doctorate. Contoh orang yang paling saya kagumi antara lain adalah Bill Gates. Bill Gates, pengusaha terkaya di Amerika saat ini, sempat dipandang remeh oleh orang banyak karena dia memutuskan untuk drop out dari Harvard University (salah satu top Universitas di Amerika) untuk memulai bisnisnya sendiri di bidang computer, walaupun saat itu umurnya hanya 20 tahun. Banyak orang, termasuk orang tua nya sendiri, tidak percaya bahwa dia akan sukses. Tapi, hanya dalam 3 tahun, perusahaannya Microsoft, sudah berkembang menjadi usaha bernilai USD 2.5 million atau sekitar 32,5 Milyar Rupiah. Saat itu Bill Gates baru berumur 23 tahun. Saat ini, Bill Gates menjadi pengusaha terkaya di Amerika.Bersama istrinya, saat ini dia pun menjadi dermawan terbesar di Amerika dengan mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation. Bill Gates hanya satu contoh saja.Masih banyak lagi contoh orang sukses di dunia ini, yang pernah gagal, yang mempunyai latar belakang sederhana atau biasa-biasa saja. Nah, sekarang maukah kita menjadi pengikut Yesus yang baik, tanpa memandang latar belakangnya? God Bless. Vanessa Mau gabung Kegiatan DOJCC ? HP: 0815573 4415 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Tomat Busuk Sabtu 5 Agustus 2017 Pemberkatan Gereja Masulik Mat 14 : 2 “Inilah Yohanes Santa Perawan Maria, Pembaptis Ia sudah bangkit dari Hari Sabtu Imam antara orang mati dan itulah Im. 25:1,8-17; Mzm. 67:2-3,5,7-8; sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di Mat. 14:1-12 dalam-Nya.” Di suatu sekolah di Taman Kanak-Kanak, seorang guru bertanya kepada anak-anak muridnya bagaimana caranya mengasihi.”Anak-Anak apakah kita selalu bisa mengasihi sesama manusia?””Bisa Miss!”Jawab ana-anak itu serempak.”Termasuk mengasihi orang yang tidak kita sukai?”Tanya gurunya lagi. Sebagian anak menjawab “Bisa...” Tetapi sebagian dari mereka diam saja. Ibu guru itu kemudian menghampiri mereka dan bertanya mengapa mereka diam dan tudak menjawab. Ternyata di antara mereka masih memendam kebencian terhadap beberapa temannya yang lain. Sebagian lagi benci dengan kakak atau adiknya. Bahkan ada yang benci dengan Papanya yang ternyata meninggalkan Mamanya dan pergi dengan Mama baru. Lalu Ibu Guru memberikan beberapa kantong plastik kepada mereka supaya mulai besok plastik tersebut harus mulai diisi dengan buah tomat sesuai dengan jumlah orang yang dibenci. Jika yang dibenci ada tiga maka jumlah tomatnya juga 3. Tomat-tomat tersebut harus berada di tas sekolah mereka dan tiap hari harus dibawa. Setelah beberapa hari anak-anak yang membawa tomat merasa tidak nyaman atas bau busuk yang mulai menyebar keluar dari tas. Semakin lama semakin berbau busuk.Maka anak-anak mengahadap ibu guru dan berkata, “Miss, tomat-tomat kebencian yang dibawah semakin berbau busuk.” Jawab Ibu Guru “Keluarkan tomat dalam tas kalian dan buang, maka bau busuknya akan hilang. Seringkali kita juga juga seperti anak-anak TK tersebut.Dalam injil hari ini juga menceritakan tentang Herodias isteri Herodes yang masih menyimpan dendam terhadap Yohanes Pembaptis yang telah menegurnya.Ditambah lagi Herodes yang sangat membenci Yohanes Pembaptis hingga kebencian itu berujung pada pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis oleh Herodes. Kita tahu bahwa membenci bukanlah hal yang menyenangkan akan tetapi kita tidak mudah membuangnya, meskipun hal itu membuat diri kita semakin hari semakin menderita. Mari kita belajar membuang buah kebencian lalu kita ganti dengan buah kasih, maka kita akan merasa lebih nyaman dan lebih bahgia. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Mendengarkan Suara Tuhan Minggu 6 Agustus 2017 Pesta Yesus menampakkan kemuliaanNya Kukasihi, kepadaNyalah Aku Dan. 7:9-10,13-14, berkenan, dengarkanlah Dia.” Mzm. 97:1-2,5-6,9; 2Ptr. 1:16-19; Mat. 17:1-9 Untuk Anda yang berumur 30 tahun ke atas mungkin masih mengalami susahnya mencari gelombang radio yang belum menggunakan digital tetapi masih manual dengan mencari frekuensi yang pas supaya suaranya jernih dan tidak kresek-kresek. Setelah susah payah mencari gelombang yang pas, kita akan mendengarkan suara musik, lagu atau sandiwara radio yang jernih dan jelas didengar. Mat. 17:5,“Inilah Anak yang Hari ini kita merayakan Pesta Yesus menampakkan kemulianNya dan di dalam bacaan ini kita dengar ada suara yang berkata, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”Perkataan ini kita dengar ketika Yesus dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis. Suara yang didengar oleh ketiga murid yang diajak oleh Yesus ke Gunung Tabor mengundang mereka untuk “mendengarkan” Yesus sebagai Anak yang Dikasihi Bapa di surga. Mendengarkan Yesus bukan saja sebagai guru, tetapi sebagai Tuhan dan Allah yang menuntun mereka ke jalan yang benar. Bagaimana dengan kita sebagai murid Yesus?Apakah kita mau mengarahkan telinga hati kita kepada suara Yesus?Entah itu lewat sabda yang kita baca dan renungkan di dalam Kitab Suci, maupun ketika ada teguran, peneguhan lewat sabda pengetahuan atau kotbah yang kita dengar dari imam di dalam misa kudus. Di dunia saat ini, untuk mendengarkan suara Tuhan Yesus sangatlah sulit karena kita butuh “tunning” atau mengarahkan telinga hati kita dalam mencari gelombang yang tepat dengan frekuensi yang jitu supaya kita mendengarkan suara Yesus dengan jelas. Tentu akan ada gangguan suara-suara lain yang menghalangi suara Yesus yang ingin menjamah kita dan membisikkan kata cintaNya kepada kita. Namun kalau kita sering membaca dan merenungkan FirmanNya, tentu kita tidak jauh dari suaraNya. Mari kita dengarkan Suara Yesus di dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Dalam Pemeliharaan Tuhan Agatan & Kasianus Bil 11:4b-15 ; Mzm 81:12-13,14-15,16-17 ; Mat 14:13-21 Senin 7 Agustus 2017 Mat 14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul. Saya masih ingat, ketika awal saya membuka usaha di Bali, dengan modal yang terbatas, barang dagangan saya hanyalah beberapa item saja dan jumlah nya bisa dihitung dengan jari tangan.Tanpa saya sadari dengan berjalannya waktu, semua menjadi berlipat ganda.Saya percaya itu semua karena kemurahan Tuhan. Kalau saya ingat-ingat selama kurun waktu tersebut, kadang ada tangis kekuatiran, ada suka cita pengharapan, juga duka cita ketidak mengertian saya akan apa yang terjadi. Tetapi ketika saya menulis FJ ini, hati saya bersyukur, betapa saya melihat tahun-tahun dengan penyertaan Tuhan dalam kehidupan saya.Tidak ada kata yang mampu melukiskan betapa baik & ajaibnya Tuhan. Dengan fase dan kondisi yang berbeda, saya menyadari saya sering masih mempunyai sedikit kekuatiran tentang ini & itu.Saya merasa bodoh sekali, kenapa saya masih kuatir, padahal jelas saya melihat bukti dari penyertaan Tuhan dalam hidup saya.Mungkin bukan saya saja, ada teman-teman yang membaca FJ ini juga sering merasa kuatir dengan berbagai hal dalam hidup ini. Tapi kiranya secuil kisah hidup saya, juga bacaan dari Injil “Matius 14 : 13-21” akan memampukan kita untuk membuang semua kekuatiran kita tentang apapun itu. Tuhan kita Allah yang dahsyat, Ia mampu memelihara kita, Ia mampu mencukupkan segala kebutuhan kita, Ia mampu melakukan perkara besar. Ia mampu melipat gandakan 5 roti dan 2 ikan hingga cukup bahkan lebih untuk 5000 orang. Ia mampu memberi daging kepada bangsa Israel (Bilangan 11 : 4b - 15). Ia lebih daripada mampu untuk memelihara dan menolong kita, asalkan kita percaya, taat dan setia. Saat ini saya mau menyerahkan segala kekuatiran saya kepada Tuhan Yesus, saya ingin lebih lagi melihat buah-buah dari pengharapan saya dalam pemenuhan Janji Tuhan bagi saya. Dan saya ingin mengajak teman- teman pembaca FJ, sesulit apapun keadaan, sekalipun kita tidak mampu melihat jalan keluar bagi kekuatiran kita, mari kita percaya, Tuhan kita mampu memelihara kita. Jesus Bless Us, Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Kebenaran Sejati Selasa 8 Agustus 2017 Mat.15:3 Engkau tahu bahwa perkataanMu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi? Peringatan Wajib St Dominikus Bil. 12:1-13; Mzm. 51:3-4,5-6a, 6bc-7,12-13; Mat. 15:1-2,10-14 Kita dibesarkan dan hidup di dalam tradisi tertentu yang unik dan seringkali aneh di mata orang. Apa yang sangat dihormati dan dianggap sakral dalam tradisi tertentu akan dianggap aneh dan bahkan menjadi batu sandungan bagi orang dari budaya dan latar belakang berbeda. Contohnya soal menghormati jenazah di Tana Toraja yang bagi saya sendiri aneh. Pernah dalam sebuah tautan video di Facebook, ditunjukkan seorang laki-laki Toraja separuh baya, seorang ayah tepatnya, mendekati sebuah peti jenazah di salah satu kamar di dalam rumahnya dan menyapa serta membangunkan jenazah ayahnya untuk makan pagi. Sambil ngobrol sesekali dia menyeka wajah jenazah ayahnya yang sudah mengering di dalam peti jenazah tersebut. Rupanya jenazah itu belum ditempatkan diatas bukit batu karena masih menunggu beberapa persyaratan adat yang harus dipenuhi sebelum mayat ayahnya ini dipindahkan atau mungkin dikuburkan. Bagi masyarakat Tana Toraja, ini hal yang normal, tapi bagi saya pribadi, hal ini aneh dan menakutkan dan pasti saya akan berpikir dua kali untuk berkunjung dan menginap di rumah yang ada jenazah kerabat yang terbaring di sebelah kamar tidurku. Hari ini Yesus membiarkan murid-muridNya memakan bulir gandum sambil lewat di kebun, dan ini mendatangkan protes dari kalangan orang-orang Farisi yang menganggap Yesus nggak benar menyebut diri Rabbi tapi murid-muridNya tidak menghormati Sabbath yang suci dan Yesus membiarkan ini terjadi. Memang kelihatan sekali orang-orang Farisi ini sedang mencaricari kesalahan Yesus. Tidak heran, setiap gerak-gerik dan perkataan Yesus diselidiki satu per satu dan kalau ada yang melanggar maka mereka tidak segan-segan langsung menyalahkan Yesus dan serta merta membuka kedok kesalahan mereka itu untuk diketahui public bahwa ternyata orang yang mereka hormati dan sanjung itu pada dasarnya punya juga kesalahan juga. St Dominikus Guzman yang kita kenang hari ini memutuskan untuk mendirikan Ordinis Praedicatorum (OP) atau Ordo Pengkhotbah atau yang dikenal dengan Ordo Dominikan dengan motto laudare (memuji), benedicere (memberkati), praedicare (berkhotbah). Ordo ini didirikan untuk memberitakan Injil dan Tradisi Katolik yang benar melawan heresi atau ajaran bidaah albigensianisme di daerah Perancis dan kemudian di seluruh Eropa. St Dominikus melawan heresy memakai otak, bukan memakai otot. Ia tidak lantas mengejar dan mencari kesalahan orang lalu kemudian membunuh dan memenjarakan mereka, melainkan dengan khotbah sederhana, ia mengembalikan mereka kepada ajaran Katolik yang benar. Dalam satu kesempatan kumpul-kumpul di rumah MGL di Nita, Maumere, Flores, kami berbicara soal posisi imam di tengah umat yang harus selalu berdiri di tengah-tengah setiap ada konflik antar umat yang kita layani. Mungkin kita tahu siapa yang benar dan siapa yang salah, namun sebagai imam, kita tidak mencari kebenaran yang seperti itu.Itu kebenaran semu. Kita mencari kebenaran sejati, dan kebenaran sejati itu adalah persatuan dan saling menghormati dan memaafkan setiap kali terjadi konflik horizontal. Apa gunanya, saya membela kebenaran, kalau kemudian kebenaran itu membuat saya harus melukai dan bahkan membunuh sesama? Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Iman yang tumbuh kuat Teresia Benedikta dari Salib Bil. 13:1-2a,25 – 14:1,26-29,34-35; Mzm. 106:6-7a,13-14,21-22,23; Mat. 15:21-28 Rabu 9 Agustus 2017 Mat 15:28 “Hai ibu, sungguh besar imanmu!Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Edith Stein adalah seorang filsuf wanita yang sangat berbakat dibawah bimbingan filsuf ternama Edmund Husserl.Thesis doktornya yang berjudul “Problem dengan Empati” mendapat penghargaan tertinggi summa cum laude.Tetapi, walaupun mendapat rekomendasi tertinggi dari Husserl, dia tidak bisa menjadi professor karena dia seorang wanita. Edith Stein tersentuh ketika di Katedral di kota Frankfurt, ia melihat seorang ibu dengan tas belanjaannya berhenti untuk berdoa. “Ini sesuatu yang baru untuk saya.Di Sinagoga atau Gereja Protestan saya bertemu orang yang datang untuk berdoa bersama. Tetapi saya melihat langsung dari keramaian pasar, ia masuk ke gereja kosong itu, sepertinya dia akan bercakap-cakap dengan intim. Kejadian ini tidak bisa saya lupakan,” ujar Edith Stein. Akhirnya ia dibaptis secara Katolik. Pada awalnya ia mau menjadi seorang pertapa di Karmel. Walaupun pada akhirnya ia berkaul sebagai seorang Karmel, ia sadar bahwa iman yang dewasa itu tercermin dari karya pada sesama. Katanya, “saya percaya bahwa semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dia keluar dari dirinya sendiri, sehingga ia membawa kedalam dunia, kehidupan Ilahi.” Hari ini di tahun 1942, Santa Teresia Benedicta dari Salib, atau Edith Stein, mati dibunuh dalam ruang gas beracun oleh para Nazi karena ia seorang keturunan Yahudi. Ada enam juta orang Yahudi lainnya mati sebagai korban kekejian rasialisme anti Semitik di Jerman saat itu. Di Injil hari ini Tuhan Yesus sepertinya agak rasialis dan tidak langsung memberikan apa yang wanita Kanaan itu minta daripadanya, yaitu kesembuhan putrinya. Tetapi iman sang wanita itu sungguh tegar. Mengapa? Karena menurut saya, dari kehidupan pribadinya Ia sudah mengenal pribadi Tuhan Allah yang selalu mencukupi. Iman ini tumbuh kuat karena setiap hari, bahkan setiap saat dia bergantung dan percaya kepada Tuhan. Saya yakin ia sering berbincang-bincang, bahkan tawar menawar dengan Tuhan dalam kesendirian doannya, seperti si wanita dari pasar yang menyentuh Edith Stein itu. Makanya Ia bersandar pada kebesaran Tuhan yang selalu mencukupi, bahkan dengan remah-remah roti untuk anjing-anjing yang hidup dibawah meja anak-anak. Teman-teman terkasih, Tuhan Yesus selalu mendengar walaupun mungkin dia tidak selalu langsung memberikan apa yang kita minta. Dia tidak rasialis seperti orang-orang Nazi, tetapi Dia memberikan kepada sang wanita Kanaan sesuai dengan besar imannya. Maukah kita pupuk iman kita dengan mulai bersandar padanya setiap hari? Rm David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Melayani dengan Kasih Bapa Kamis 10 Agustus 2017 Yoh 12:26 ; Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Pesta St Laurensius 2Kor. 9:6-10; Mzm. 112:1-2,5-6,7-8.9; Yoh. 12:24-26 Para pembaca yang budiman, Firman Allah hari ini mengajarkan agar kita menjadi pelayan supaya kelak kita dapat menikmati janji Kristus untuk memperoleh pahala bahagia hidup yang kekal. Begitu beraneka ragam Salib hidup kita setiap hari dimana Kristus telah meminta kita untuk memikul bersama-Nya. Pengertian akan memanggul Salib setiap hari kiranya menjadi sebuah motivasi yang tak boleh dielakkan. Saya sadari bahwa memikul Salib di jaman ini bukanlah hal yang mudah. Satu-satunya cara adalah mengingat janji Kristus untuk hidup yang kekal, ketika Salib itu mampu kita pikul bersama Dia. Adalah sebuah janji yang sama sekali tidak sia-sia yang hari ini diucapkan oleh Putra-Nya, saya pun menjadi lebih bersemangat dalam memanggul Salib pelayanan saya secara pribadi karena jika kita melayani Kristus yang kita temui dalam diri sesama setiap hari, maka Bapa-Nya di Sorga akan menghormati kita. Silakan Anda renungkan bagaimana Bapa Tuhan kita Yesus Kristus merendahkan hatiNya untuk menghormati kita ketika kita mampu melewati semua Salib pelayanan kita.Amin. Kontemplasi: Sudahkah kita ‘mematikan diri’ kita agar kita berbuah? Refleksi: Bagaimana kita menyangkal diri agar dapat mengikuti Kristus dimana Dia berada? Doa: Bapa Sorgawi ajarilah kami untuk mencintai kehidupan kekal dan memelihara hidup kami di dunia ini demi hidup kekal bersama Dikau.Amin. Perutusan: Aku akan membangun sikap seorang yang mampu menyangkal diri untuk dapat berbuah banyak. Tina B. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Ajakan Tuhan Peringatan Wajib St Klara Ul. 4:32-40; Mzm. 77:12-13,14-15,16,21; Mat. 16:24-28 Jumat 11 Agustus 2017 Matius 16:24 “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Hari ini untuk kesekian kalinya Tuhan Yesus mengajak kita sebagai murid dan pengikutNya untuk mau menjalani apa yang diajarkan dan diperbuatNya. Mungkin pada saat ajakan ini disampaikan pada jaman itu banyak dari mereka yang mendengarkan pasti akan bertanya-tanya dengan ajakan ini. Maksud Yesus apa ya? Untuk kita, ajakan Tuhan Yesus ini masih tetap sama, dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. Hal-hal sederhana yang diajarkan Tuhan Yesus ini semakin hari semakin tipis, mengikis sejalan dengan perkembangan jaman.Penyangkalan diri dianggap seolah sandiwara, perlu ekspresi dan eksistensi diri agar orang tahu siapa saya, siapa kita. Mengikuti Yesus…Yes!. Memikul salib…YES (Ya Entar Saja) Kita selalu beranggapan hidup mengikut Yesus adalah dalam damai dan sejahtera, hidup berkecukupan dan berkelimpahan, sukses dalam pekerjaan dan karir. Apabila terjadi hal-hal diluar dari itu, kita menolaknya, kita pasti akan lari dari salib yang memikul. Perkembangan jaman yang instan membuat kita mencari hal-hal yang mudah dan cepat.Kita mencari sesuatu hal atau apapun itu diluar, dengan mudah mendapatkannya dan banyak pula pilihannya dan dengan mudah pula meninggalkannya.Tetapi kita lupa mencari dan membangun hal yang utama didalam diri kita agar tidak rapuh. Tuhan Yesus sangat tahu kelemahan-kelemahan ini, penyangkalan diri dan pemikulan salib adalah 2 hal yang tidak bisa terpisah dan tidak bisa dihindarkan. Tuhan Yesus sudah memberikan contoh dan melakukannya, Dia adalah guru dan role model hidup kita, belajarlah dari Dia dan ikuti Dia. Itu ajakanNya. Tuhan Yesus terus mengajak, bagaimana tanggapan kita? Birendra Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Jangan Pernah Lupa Sabtu 12 Agustus 2017 Ul 6 : 12 Maka berhati hatilah supaya jangan engkau melupakan Tuhan yang telah membawa kamu keluar dari tanah mesir dari rumah perbudakan. Louisa De Marillac, Isodorus Bakanja Ul. 6:4-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab; Mat. 17:14-20 “Lebih mudah mengingat kesalahan orang lain dari pada kebaikan yang pernah dia lakukan” betul ngga ini? Makanya ada istilah, susu sebelanga rusak karena nila setitik. Terhadap sesama manusia kita tanpa sadar melupakan kebaikan, apalagi kepada Tuhan yang tidak kelihatan. Banyak kita temui bahkan mungkin kita sendiri yang melakukannya, saat kita mengalami masa sulit berurusan dengan keuangan, apa yang dilakukan ? Tiap waktu berdoa komat kamit mohon Tuhan campur tangan mengatasi ekonomi keuangan. Hayooo, ngaku, siapa nih yang suka begini ?hehehe, tiap sore hadir di Gereja ikuti misa. Jadi sudah bukan seminggu sekali lagi, tiap sore samperin Tuhan. Muka memelas, aduh Tuhan, tolong bantu kita, bantu usaha yang diambang kegalauan ini, belum cukup misa, lari ke adorasi berjam jam duduk disana. Sampai akhirnya Tuhan bilang, ya udah kamu pulang dengan tenang, Tuhan bantu. Hari berlalu, bulan berganti, usaha membaik, kesibukan bertambah, mulai absen misa sore, ah nanti saja, hari minggu, Tuhan mengerti kok saya sibuk, bukan disengaja malas. Muncul alasan dan pembenaran diri. Tahun berganti, wow, rejeki makin berlimpah, wahhh, ini kalau saya gaspolll di hari minggu, pasti dollar makin banyak, pelanggan puas, saya pun puas, pake banget. Jadilah hari minggu dimana kalender merah, berubah jadi hitam, di spidolin sendiri. Tuhan ngerti kok, saya ini kerja cari duit, nanti akan saya bayar waktu saya di misa yang lain atau pas di minggu yang agak lowong. Saya ngga mau susah kayak dulu lagi. Mumpung bisnis sedang bagus, harus giat. Kerja keras pasti berhasil. Teman teman yang baik, para pembaca yang terkasih, hasil memang tidak akan mengingkari proses. Tapi jangan lupa satu hal yang paling utama, tanpa campur tangan Tuhan, semua itu tidak akan ada artinya. Sudah lupakah siapa yang kamu samperin tiap hari, berjam jam bertemu dalam diam ?Tuhan. Sudah lupakah siapa yang mendengar curhatmu berjam jam di adorasi ?Tuhan. Kalau manusia, berjam jam berhari hari mendengar curhat yang sama lagi, itu lagi itu lagi, muka memelas meminta yang itu lagi itu lagi, bisa bisa pintu dikunci dengan seribu satu alas an tidak dirumah menghindar. Tapi Tuhan tidak, Dia selalu berbelas kasih dan percaya kita tidak akan menyianyiakan apa yang sudah diberikan melalui pekerjaan tangan kita. Meski mungkin manusia mengkhianati dengan melupakan pemberian Tuhan maupun menyianyiakan hasil yang sudah diterima. Kita bisa jalani ini semua, bukan karena hebat, bukan karena kerja keras kita, tapi karena Tuhan yang memberi. Maka jangan pernah lupa, SIAPA yang ada dibalik sukses kita. Tuhan… Syaloom Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Belajar dari Maria Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56 Minggu 13 Agustus 2017 Luk.1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, bukan hanya dirayakan di dalam Gereja Katolik, tetapi juga di Gereja Orthodox Ritus Timur dan Anglican. Jadi keyakinan bahwa Bunda Maria diangkat ke Surga bukan hanya dimiliki Gereja Katolik saja tetapi menurut tradisi memang sudah ada penghormatan khusus akan Maria yang diangkat ke Surga. Berdasarkan tradisi ini, maka Paus Pius XII, menetapkan Dogma Maria yang diangkat ke Surga beserta segenap jiwa dan raganya di dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus pada 1 November 1950. Di dalam Gereja Katolik, Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga adalah Hari Suci yang wajib dirayakan (Holy Day of Obligation) dan kita sebagai anggota Gereja Katolik harus merayakan Ekaristi. Sekarang mari kita renungkan bersama, mengapa iman kita akan Maria yang diangkat ke Surga harus ditetapkan sebagai ajaran dogmatik? Apakah karena kita sudah mulai melupakan peran Maria di dalam sejarah keselamatan? Apakah kita memang sudah mulai melupakan peran Maria di dalam hidup iman kita sebagai pengikut Kristus? Seorang rekan Imam pernah bilang begini pada saya, if we fail to believe in Mary then we will not believe in anything. Mungkin penghormatan Gereja Katolik kepada sosok Maria agak berlebihan, namun ini bukan tanpa dasar. Kalau menurut saya dasarnya sederhana saja, Allah yang Maha Kuasa saja mempercayakan hidupNya kepada seorang Maria, mengapa kita tidak? Bayangkan saja, ini Allah, dan Ia mengutus Putera-Nya untuk dilahirkan ke dunia dari rahim seorang perawan kampung bernama Maria. Allah yang Maha Kuasa dan Maha Agung itu, menggantungkan nasib-Nya di dalam tangan seorang perawan kampung.Lalu siapakah kita ini, kalau kita tidak menghormati dan bahkan menolak Maria? Kebaikan Maria ternyata tidak berhenti pada menerima karya Allah dalam rahimnya, tetapi juga termasuk melihat dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya tanpa menunda waktu dan memikirkan keselamatannya sendiri. Kalau kita mau menjadi murid Kristus yang sejati, belajarlah dari Maria sendiri, Sang murid utama. Belajarlah untuk tidak memikirkan kepentingan diri sendiri terlalu banyak. Belajarlah untuk merenungkan Sabda Tuhan dan menyimpannya di dalam hati. Belajarlah mempercayakan masa depan kita kepada Allah sepenuhnya, baru kemudian kita bisa melihat kebutuhan sesama yang membutuhkan pertolongan kita. Belajarlah untuk tidak gampang putus asa dan lari dari persoalan-persoalan hidup, bahkan yang paling menyakitkan sekalipun. Belajarlah untuk tidak mencari pujian dan penghargaan dan nama besar, apalagi punya angan-angan untuk diangkat ke Surga. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Susah diberi tahu Senin 14 Agustus 2017 Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe Ul. 10:12-22; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Mat. 17:22-27; 2 Raj 5:11b “Aku sangka setidaknya ia datang keluar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya” Beberapa bulan lalu ada anak artis yang terkena penyakit Campak, padahal jaman sekarang sudah ada vaksin untuk penyakit tersebut. Dan setelah ditelusuri ternyata artis tersebut tidak memberikan vaksin hanya karena ‘kata orang’ vaksin tersebut haram (artis tersebut muslim). Padahal jika dilihat dari riwayat chat dengan beberapa teman atau dokter nya, sudah dijelaskan bahwa vaksin untuk anak tersebut adalah halal. Dan jawaban balik artis tersebut adalah bahwa sakit adalah cobaan dari Tuhan dan jika diijinkan maka akan tetap sehat. Hal ini mengingatkan saya akan nasehat dari seorang Romo, mengenai orang orang disekitar kita yang Tuhan ijinkan menolong kita disaat kita membutuhkan pertolongan. Pada saat kita berseru memanggil namaNya bukan dia datang sendiri, tetapi dia akan mengutus manusia manusia lain untuk menolong kita. Baik lewat dokter disaat kita sakit, lewat teman saat kita membutuhkan tempat sharing dan masih banyak lagi. Dan saat ini sudah banyak sekali asuransi kesehatan, suatu saat saya bilang kepada saudara saya untuk membeli asuransi kesehatan.Tetapi jawabannya adalah asuransiku adalah Tuhan, ini bukan jawaban salah.Tetapi bukan juga jawaban benar, karena Tuhan memang menjaga kita teapi kita selalu diberi kesempatan untuk memilih, dan terkadang pilihan kita terlalu egois dan mementingkan keinginan kita sendiri. Dan nyatanya beberapa bulan setelah ketemu saya anak dari saudara saya berturut turut masuk RS karena Demam berdarah (anaknya ada 3), bisa dibayangkan uang yang dikeluarkan saat itu hanya untuk disumbangkan ke RS. Padahal jika dia punya asuransi pasti tidak akan keluar uang sebanyak itu.( saati itu belum ada BPJS) Maka mari kita jangan egois disaat meminta pertolongan Tuhan, maksudnya jangan nunggu Tuhan turun tangan sendiri. Tetapi perhatikan sekitar, terkadang ada ‘malaikat’ yang akan datang menolong, yang pastinya itu adalah suruhan Tuhan Prast Mau gabung Kegiatan DOJCC ? HP: 0815573 4415 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Jangan Cemas Ul. 31:1-8; MT Ul. 32:3-4a,7,8,9,12; Mat. 18:1-5,10,12-14 Selasa 15 Agustus 2017 Ul:31:6“Ia takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau,” Dalam bacaan hari Tuhan sendiri meyakinkan kita lewat Nabi Musa, bahwa ia tak akan meninggalkan Yosua dan bangsa pilihanNya yakni bangsa Israel. Sabdanya berbunyi “ Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah gemetar karena mereka. Hendaklah kita selalu bersyukur sebab Allah senantiasa menyertai kita dan menuntun kita. Allah sendiri yang menjamin keselamatan kita, dan melindungi kita dari segala marah bahaya. Saudara sekalian sering kali kita mencemaskan hidup dan hari depan kita, kita kurang berserah kepada Tuhan Allah kita. Kecemasan akan hidup selalu menjadikan kita sebagai manusia lemah dan tanpa kita sadari menjauhkan kita dari Allah. Injil hari ini juga menceritakan para murid yang menanyakan tentang siapa yang terbesar dalam kerajaan Allah. Dizaman ini juga kita sering jumpai bahkan kita sendiri juga sering mengalaminya, contoh hal kecil seperti mengantri datang belakangan tapi maunya cepat. Yesus sendiri menegaskan kepada para murid untuk bertobat dan menjadi seperti anak kecil yang polos dan apa ada. Jangan biarkan kedudukan dan jabatan menjadikan kita pribadi yang sombong dan lupa diri sehingga kita merendahkan martabat dan harkat sesama kita manusia. Sebaliknya semakin tinggi kedudukkan kita semakin menjadikan kita pribadi yang rendah hati.Jadilah seperti anak kecil yang tulus dan jujur bukan menjadi pribadi yang kekanak-kanakan. “Keluarga adalah tempat dimana orang tua mewariskan iman kepada anak-anak mereka” ( Paus Fransiskus). Semoga keluarga katolik selalu diberkati dan menjadi teladan didalam hidup masyakat dan gereja. Salam kasih! Salam Merdeka Teman !! Rossa Olla DT ^_^ Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Salam Penuh Kemenangan, Salam Kemerdekaan Rabu 16 Agustus 2017 Mat 18:20 “sebab dimana ada dua atau tiga orang berkumpul demi Nama-Ku, Aku Hadir ditengah-tengah mereka” Stefanus dari Hunggaria Ul. 34:1-12 ; Mzm 66:1-3a,5,8,16-17 ; Mat 18:15-20 Salam Fresh juice !!! Saudara/i sahabat Fresh Juice yang terkasih didalam Yesus Tuhan, saat ini kita di Negara Republik Indonesia pada besok hari akan memperingati Hari Kemerdekaan, Suatu hari yang Cukup bersejarah dan di desa atau di kampung maupun dikota banyak sekali kita akan melihat berbagai macam Perlombaan yang cukup menghibur masyarakat secara luas, sebut saja ada balap karung, lomba kelereng, lomba pukul bantal dan masih banyak lomba yang lainnya sampai biasanya puncaknya adalah lomba panjat pinang yang memperebutkan berbagai macam hadiah. Dalam suasana acara kemerdekaan ini sama seperti kita umat Nasrani khususnya yang beragama Katolik harus menyikapi bahwa Tuhan Yesus sudah wafat di kayu salib dan sudah menang akan maut sehingga kita manusia pilihan Tuhan harus ikut berbahagia bahwa dosa kita telah ditebus oleh Tuhan dan kita juga harus merasakan kemerdekaan juga didalam Hidup kita. Di suasana merayakan kemerdekaan negara tercinta, kita juga diingatkan untuk selalu bersyukur dan tetap memuliakan nama Tuhan didalam hidup kita, oleh Firman Tuhan Kita diajak untuk turut aktif ambil bagian dalam hidup berkelompok atau turut aktif dalam persekutuan yang ada dilingkungan Gereja masing masing, dari sana kita akan belajar bertanggung jawab serta saling melayani didalam kasih. Didalam hidup persekutuan akan banyak hal yang kita pelajari, kita akan saling diingatkan apabila kita melakukan kesalahan ataupun saat kita mempunyai banyak pergumulan, disitu juga akan ada banyak tangan dan hati yang penuh kasih yang akan menjadi tempat penguatan iman kita. Didalam persekutuan kita akan lebih sering bertemu dengan satu dan yang lainnnya, “sebab dimana ada dua atau tiga orang berkumpul demi NamaKu, Aku hadir ditengah-tengah mereka”. Saudara/i sahabat Fresh Juice yang terkasih didalam Tuhan, apakah anda mau melayani Tuhan dilingkungan tempat anda bekerja, dilingkungan Sekolah, dilingkungan Gereja ataudi lingkungan Keluarga??? Penuhi tugas panggilanMu, dimanapun kita berada karena Firman Tuhan mengatakan Tuhan akan selalu hadir ditengah tengah pelayanan kita. Merdeka... Merdeka... Merdeka Salam Penuh Kemenangan, salam Kemerdekaan, NKRI Harga Mati. Salam Fresh Juice !!! By.Maurits Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Merdeka ! HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac,3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21 Kamis 17 Agustus 2017 Mat 22:21: Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”. Hari ini kita mau bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan atas kemurahanNya karena 72 tahun yang silam, tepatnya tangggal 17 Agustus 1945, Negara Republik Indonesia telah memperoleh kemerdekaannya dari tangan penjajah. Dengan dasar negera Pancasila dimana Sila Pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa, maka seluruh penduduk Indonesia mendapat kebebasan untuk memeluk agama mereka masingmasing. Dalam injil hari ini Yesus mengatakan :”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”. Tentu saja kutipan ini tidak terlepas dari perintah yang pertama dan utama yaitu :” Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. yang mewakili ke empat sila yang lain. Kita menyadari bahwa segala yang kita miliki adalah kepunyaan Allah karena setelah dibaptis kita juga menjadi keluarga Allah. Sebagai keluarga Allah tentunya kita juga adalah anak-anakNya yang Merdeka/bebas dari segala keterikatan perasaan benci, dendam dan tidak terlalu mementingkan perkara-perkara duniawi yang sangat banyak menyita waktu dan pikirian. Dengan kemerdekaan yang kita miliki sebagai keluarga Allah , maka Yesus juga menghendaki agar kita para pengikutnya memberikan bagian yang wajib kita kerjakan bagi negara dan bangsa kita seperti yang di katakanNya :”Berikanlah kepada Kaisar apa yangkamu wajib berikan pada Kaisar,... karena kekuasaan suatu pemerintahan diberikan oleh Allah demi kesejahteraan manusia. Segala yang kita miliki adalah kepunyaan Allah oleh karena itu Ia layak mendapatkan yang terbaik yang dapat kita berikan yaitu semua yang ada pada kita terutama hati dan kehendak bebas kita. DOA: Bapa Surgawi, kami adalah milik-Mu. Tolonglah kami untuk melayani negara kami sesuai dengan kehendakMu, agar kami dapat hidup di hadapan-Mu, percaya kepada-Mu dan melakukan segalanya demi kemuliaan namaMu. Amin Betty Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Kesetiaan Jumat 18 Agustus 2017 Mat 19:6 Yang dipersatukan Yos. 24:1-13; Mzm. 136:1-3,16-18,21-22,24; Mat. 19:3-12 Allah tidak boleh diceraikan manusia Saya selalu merasa tersentuh saat membaca rubrik kesaksian dalam majalah Hidup. Berbagai kisah kehidupan, perjuangan umat menghadapi tantangan hidup dikisahkan disana. Ada yang bersaksi tentang perjuangan menghadapi sakit yang didera, ada yang menuturkan suka duka yang dialami dalam hidup berkeluarga. Kekuatan doa dan kepasrahan pada Tuhan sungguh menguatkan saat diterpa cobaan. Dari beberapa kisah hidup berumah tangga, satu hal dapat diteladani adalah kesetiaan. Walaupun berat badai yang menerpa, namun sang pasangan selalu menemani. Perkawinan bukanlah hanya berdasarkan suka sama suka, namun harus disadari merupakan sebuah peristiwa iman dimana Tuhan sendiri yang hadir, mempertemukan dan menyatukan pasangan dalam ikatan pernikahan dan Tuhan pula yang akan menguatkan tali kasih mereka. Suatu perkawinan Katolik bersifat monogami, tak boleh diceraikan dengan alasan apa pun, seperti perintah Yesus dalam Injil hari ini. Merupakan tugas dari suami dan istri untuk menghadirkan wajah Allah dalam bentuk kesetiaan dalam rumah tangga mereka. Terkadang bukan tugas yang mudah namun tak ada yang tak mungkin bila kita berserah pada Tuhan. Selain perkawinan, ada pula pilihan hidup yang lain, yaitu hidup selibat seperti yang dilakoni oleh biarawan, biarawati, dan imam. Pilihan ini pun merupakan pilihan yang mulia, dan merupakan panggilan dari Tuhan sendiri. Tuhan yang memanggil, Tuhan pula lah yang akan menyertai setiap jatuh bangun yang dialami, agar dapat setia sampai akhir. Apapun pun pilihan hidup yang kita ambil, belajarlah untuk selalu setia. Agatha Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Bawalah bayi dan anak-anak kepada Yesus dalam misa Ludovikkus, Ezekhiel Moreno, Guerikus, Yohanes Eudes Yos. 24:14-29; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,11; Mat. 19:13-15 Sabtu 19 Agustus 2017 Matius 19:13ab “Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka.” Yesus meletakkan tangan-Nya atas anak-anak dan mendoakan mereka! Wow. Luar biasa! Kebiasaan Yesus itu akhir-akhir ini menjadi kebiasaan kita sesudah Misa. Anak-anak dan bayibayi yangbelum bisa menerima Komuni, maka romo/imam/pastor akan turun ke dekat umat dan memberkati bayi dan anak-anak yang berarak bersama orangtua mereka ke depan. Kehadiran anak-anak dan bayi dalam Misa, sempat diperdebatkan karena suara tangis atau teriakan mereka, mengganggu umat yang dewasa.Namun demikian, ada sebuah pesan dari alm. Mgr. Benyamin Bria, yang sempat disampaikan dalam sebuah Sarasehan Keuskupan Denpasar tentang Liturgi, beberapa tahun lalu. Yakni, “Anak-anak, memiliki hak yang sama dengan orang dewasa untuk mengikuti Misa. Jadi selain saran supaya orangtua mengajarkan anak-anak untuk tidak ribut di gereja dan orangtua yang membawa bayi dan anak-anak diberikan tempat khusus, juga meminta umat yang dewasa agar sabar terhadap suara anak dan bayi dalam Misa.” Ada sebuah pengalaman saya yang tidak terlupakan dalam sebuah Adorasi. Saat itu saya sedang Adorasi, datang seorang teman dengan anak asuhnya yang berusia sekitar empat tahun, ikut beradorasi.Seperti biasa, anak-anak, berlari kian kemari, memindahkan bantalan, duduk sebentar, bangun lagi.Saya berhenti berdoa dan mengikuti setiap gerakan anak itu dengan gemas, ingin menghentikan kegiatan dia. Lalu saya memandang ke arah Sakramen untuk berkeluh kesah. Belum sempat saya berbicara dalam hati, sebuah Suara lembut menegur saya dan saya percaya datang dari arah Sakramen, kata-Nya, “Engkau duduk diam, tapi pikiran dan matamu, sibuk memperhatikan anak itu.Apa bedanya kamu dan dia?” Saya jadi tersipu dan hampir tertawa keras karena merasa ditegor Tuhan dengan cara itu. Akhirnya, saya mengarahkan seluruh perhatian saya ke Sakramen dan mulai berdoa dengan sedikit malu, dan mengabaikan kehadiran anak itu.Tidak lama kemudian, si anak yang bernama Luna, membawa bantalnya, kemudian duduk di sebelah saya sambil berdoa dengan khusuk. Saya bertanya, “Luna sedang apa?” ‘Berdoa,” jawabnya. “Pakai bahasa apa?” “Bahasa Spanyol,” Jawabnya. “Oooh, makanya kak Tina gak ngerti.”Kami sama-sama tersenyum. Saya berkesimpulan, kehadiran seorang anak yang datang kepada Yesus dalam Misa atau doa bersama, walau mereka tidak berdoa serius seperti kita, mendapat perhatian yang sama dari Tuhan. Sama-sama menyenangkan hati Tuhan. Demikian juga, seorang anggota gereja atau komunitas yang merasa tidak punya kemampuan/karunia seperti yang lain, kehadirannya sama-sama menyenangkan hati Tuhan. Jadi hadirlah dalam doa bersama, misa, sekalipun engkau anak-anakatau engkau yang merasa bukan apa-apa. Karena Tuhan akan tetap menerimamu, memberkatimu dan mendoakanmu. Narita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Mendekat dan Menyembah Minggu 20 Agustus 2017 Yes. 56:1,6-7; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Rm. 11:13-15,29-32; Mat. 15:21-28 Mat 15:25, Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku.” Ada seorang ibu yang memberi kesaksian kepada saya bagaimana dia mengalami kesembuhan dari penyakit ginjalnya.Sudah bertahun-tahun dia mengalami sakit di ginjal.Kemudian ibu ini hanya berpasrah dan berdoa.Ibu ini mendekat dan menyembah Yesus dalam Sakramen MahaKudus di ruang adorasi dan berkata, “Tuhan, tolonglah aku.” Dan mukjizat terjadi bahwa sang ibu tersebut sembuh secara total dari penyakit ginjalnya. Ketika saya membaca dan merenungkan bacaan hari ini dimana seorang perempuan Kanaan meminta kepada Yesus agar anaknya disembuhkan, saya teringat akan kisah kesembuhan sang ibu tersebut. Kisahnya agak mirip yakni ada dua tindakan, yakni mendekat dan menyembah serta diakhiri dengan ucapan permohonan, “Tuhan, tolonglah aku.” Di hampir semua perikop tentang Yesus menyembuhkan selalu ada seseorang yang “mendekat” dan “menyembah” dan memohon kepada Yesus apapun itu intensinya. Sikap mendekat dan kemudian menyembah menjadi ciri khas dari pengarang Injil Matius dalam meminta sesuatu.Mendekat mengisyaratkan adanya keinginan yang mendalam dan berinisiatif sedangkan menyembah adalah suatu ujud ketergantungan kepada Tuhan, satu-satunya penolong. Petrus mendekat dan menyembah Yesus ketika perahu mulai tenggelam dan berkata, “Tuhan, tolonglah kami. ”Seorang Perwira datang mendekat dan menyembah Yesus dan berkata,”Tuhan, tolonglah bawahan saya yang sakit.”Maria dan Martha berlari mendekati Yesus dan menyembah, “Tuhan, Lazarus yang kaukasihi sudah mati. Tolonglah.” Dan lain sebagainya. Bagaimana dengan kita? Apakah di saat kita mengalami masalah di dalam hidup, kita mendekat dan menyembah Yesus?Ataukah kita melarikan diri dariNya dan menyembah yang lain, yang fana di dunia ini seperti uang, kekuasaan, kekuatan mistis dan lain sebagainya? Mari kita mendekatkan diri kepada Yesus dan menyembah Dia sebagai Tuhan dan Allah kita dan berseru, “Tuhan Yesus, tolonglah aku.” Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Harta yang sesungguhnya Peringatan wajib St. Pius X Hak 2:11-19 ; Mzm 106:34-35, 36-37, 39-40, 43ab, 44 ; Mat 19:16-22 Senin 21 Agustus 2017 Mat 19:21 ”Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke “Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tidak mungkin bisa aku bawa pergi.Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan & terang”. Itu adalah sedikit cuplikan kata- kata Steve Job (mantan Bos Apple Inc.) sebelum meninggal dunia. Kita tahu Steve Job termasuk orang yang sangat sukses, tetapi justru diakhir hidupnya ia menyadari tentang arti hidup. Kekayaan, nama, kedudukan, semua tidak ada artinya. Banyak dari kita seperti Steve Job, kita bekerja mati-matian. Seluruh waktu kita habiskan untuk bekerja. Benar kita memang membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.Tetapi kita harus ingat banyak hal yang berharga melebihi uang / pekerjaan kita. Sering ketika mengejar uang, kita mengorbankan banyak hal: keluarga, teman, diri kita, terutama Tuhan. Tanpa kita sadari, kita sudah menjadikan pekerjaan/ bisnis kita sebagai berhala kita. Kita menomor satukannya melebihi Tuhan kita.Banyak hal di zaman sekarang yang bisa kita jadikan berhala kita selain pekerjaan, misal gadget/ HP kita, kesenangan/ hobby, pacar, suami/ istri/ anak, dll. Padahal seharusnya kita menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan. Jadi Tuhan-lah yang seharusnya menjadi prioritas tertinggi kita. Kita memang harus berusaha sebaik-baiknya dalam kehidupan ini, tetapi kita harus mencari perkenanan Tuhan dahulu sebelum kita melakukan hal lain dalam hidup kita. Segala hal bisa habis/ hilang/ pergi, tapi kasih setia Tuhan untuk selamanya. Jangan sampai di penghujung usia kita, kita menyesali banyak hal berharga yang kita lewatkan, karena kita salah mengenali “harta yang sesungguhnya”... apa yang paling berharga untuk bekal “ Kehidupan Kelak “. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Kerinduan Hati Selasa 22 Agustus 2017 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa Hak. 6:11-24a; Mzm. atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan 85:9,11-12,13-14; Mat. 19:23-30 menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Mat 19:29 setiap orang yang karena nama- Sewaktu menjadi Putra Altar di Gereja, waktu itu masih berumur 14 tahun, sempat terbersit untuk menjadi seorang Pastor. Alasannya bukan untuk menjadi Gembala, tapi karena ‘tergiur’ melihat pentahbisan Imam yang begitu keren dan menyenangkan. Wah.. keren banget dielu elukan seperti ini, diberkati, sepertinya semua orang mencintai Pastor baru. Keinginan itu pun lenyap sendirinya ketika masuk masa remaja, sudah mulai tidak aktif lagi di gereja. Ah, seperti cinta monyet. Keinginan itu cuma keinginan anak kecil. Sewaktu mulai terlibat dengan LSM dibidang kecacatan, mulai terbersit lagi untuk menjadi Bruder. Kali ini bukan pastor, tapi bruder. Alasannya sederhana, karena bertemu satu orang Bruder dari Maumere yang keren dan santai. Tanpa jubah, tanpa seragam, beraktifitas sebagai ‘orang biasa’ terlihat sangat menyenangkan. Dibanding menjadi Pastor, yang lebih disorot dimana mana. Awalnya aku tidak tahu kalau ia seorang Bruder, sampai seorang panitia keceplosan memanggil dia ‘bruder’. Keinginan itu pun hilang lagi sebatas waktu. Sempat mencari cari informasi di internet, tanya beberapa romo soal ini, dan akhirnya lupa… kembali sibuk dengan urusan manusiawi. Ah.. manusiawi kan. Membaca injil hari ini membuat aku tersenyum dengan percakapan ini. Siapa yang berani meninggalkan ’ladang’nya dan mengikuti Dia, akan peroleh 100x dan hidup yang kekal. Ketika bergabung dengan komunitas DOJCC, keinginan itu muncul lagi. Kali ini karena ada peluang jadi Romo dari Australi ! Kayaknya keren tuh.. romo lulusan luar negri ! Sempat tanya tanya ke Diakon Vincent soal ini. “Kenapa mau nya jadi Bruder? Kenapa ngak Pastor?” “Kelamaan ‘kuliah’nya. Mesti 7 tahun kan untuk jadi Pastur. Udah keburu tua baru ditahbiskan dong” “Hm, banyak kok yang memulai umur 40”, ujar Diakon Vincent berusaha meyakinkan. Aku pun berpikir keras. Ah, rasanya ngak mungkin menjadi Pastor. Terlalu banyak dosa dan masa lalu yang ngak baik. Apa kata orang.“Apapun masa lalu kita, tidak usah dihiraukan”, kata diakon Vincent, seperti membaca pikiranku saat itu. Keinginan itu pun hilang lagi. Tapi keinginan untuk melayani masih terus ada. Mulai dari menjadi sukarelawan untuk anak anak penyandang keterbatasan di Bali , sampai kini di Tajikistan, menjadi sukarelawan untuk mereka yang terpinggirkan. Tinggal dengan kondisi seadanya, tidak digaji, harus berhemat agar uang tunjangan hidup cukup sampai satu bulan, dan kadang mengorbankan ‘harta’ pribadi untuk orang lain. Meninggalkan rumah, teman , keluarga dan ‘ladang’. Aku tidak yakin apakah rasa itu akan muncul lagi, sehingga aku akan mantap memutuskan menjadi bruder. Ah, Menjadi AKU hari ini sudah cukup menyenangkan. Mungkin Tuhan punya Rencana istimewa untuk aku, hingga aku berada disini. Mungkin Tuhan punya waktu khusus , kapan saatnya aku ‘pulang’. Aku tidak tahu dan tidak mengerti, tapi yang aku tahu, Dia punya punya rencana hebat. Amin Jeff Kristianto Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Keadilan untuk Tuhan Rabu 23 Agustus 2017 Rosa dari Lima Hak. 9:6-15; Mzm. 21:2-3,4-5,6-7; Mat. 20:1-16a Mat 20:15 “Iri hatikah engkau karena Aku murah hati.” Kemungkinan besar kalau anda membaca renungan ini, anda termasuk pekerja di ladang Tuhan.Kalau tidak, saya yakin Tuhan ingin mengajak anda bekerja di ladangnya. Imbalannya? Menurut saya hidup bahagia dan kekal bersama dengan Tuhan sendiri, yang dimulai saat kita bekerja denganNya, karena Ia senantiasa turut bekerja. Jadi anehlah kalau kita mengeluh bahwa tidaklah adil untuk jika Tuhan memberikan imbalan yang sama pada mereka yang hanya bekerja sebentar. Bekerja denganNya mustinya dipenuhi dengan sukacita, sepertinya saat bekerja kita sudah menerima imbalan kita. Tetapi kalau anda seperti saya, mungkin anda pernah kesal kalau anda bekerja keras, sedangkan saudara-atau saudari anda di ladang Tuhan bekerja seenaknya. Ini walaupun sedikit lain situasinya, juga berkaitan dengan apa yang Tuhan ingin sampaikan. Titik permasalahannya adalah, kita tidak bisa hanya berhenti pada keadilan.Ya benar, keadilan itu harus ditegakkan.Tetapi Tuhan tidak berhenti pada keadilan.Dia adalah Maha Adil.Tetapi terlebih lagi, Dia adalah Sang Murah Hati, Sang Penebus Dunia. Apakah adil kalau Tuhan Yesus yang tidak ada noda dosa mati dikayu salib supaya kita yang berdosa bisa menerima upah pekerjaan kita, walaupun kadang kita bekerja hanya setengah hari, atau setengah hati?Mengapa kita cepat protes dengan Tuhan kalau kita sedikit saja merasa dirugikan.Kita seakan lupa bahwa Tuhan, dengan penderitaanNya didunia, sangat dirugikan oleh kita.Dia, yang Maha Murah Hati, tidak minta ganti rugikan?Dia malahan bermurah hati, mengajak kita bekerja diladangNya, dengan imbalan hidup sukacita denganNya senantiasa. Teman-teman terkasih dalam Kristus, mari kita belajar sifat-sifat Tuhan yang Maha Adil dan Maha Murah Hati. Jangan malahan kita iri hati karena Ia murah hati. Mari kita mau bekerja lebih giat lagi diladangnya.Mari kita sedikit lebih lagi melupakan diri kita, upah kita, tetapi kita mau belajar bermurah hati, ikut seperti Tuhan, yang senantiasa mengundang mereka yang menganggur untuk bekerja diladangNya. Rm David Lemewu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Lugas di hadapan Allah Kamis 24 Agustus 2017 Pesta St. Bartolomeus Rasul Why. 21:9b-14; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Yoh. 1:45-51 Yoh 1:47b ; “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Para Pembaca yang dikasihi Allah, Pembicaraan Yesus dengan Natanael terdengar bagai sebuah pembicaraan antara sahabat lama yang berjumpa kembali. Bahasa yang dilontarkan Natanael terhadap Yesus sungguh menyiratkan kejujuran akan pendapatnya tentang Yesus. “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” demikianlah kata Natanael. Dan Yesus tentu sangat tahu benar tentang jawaban Natanael yang diajak oleh Filipus untuk mengenal Kristus lebih dalam.Secara manusia jaman ini, kalimat diatas terdengar sebagai sebuah ‘hinaan’ tetapi tidak demikian ‘penglihatan’ Yesus.Tuhan lebih melihat hal ini sebagai sebuah kejujuran di hadapan Allah.Hal ini terbukti bahwa pembicaraan Yesus dengan Natanael selanjutnya membuat Natanael terpikat pada pribadi Yesus sebagai Juru Selamat, Mesias. Refleksi saya secara pribadi menyatakan bahwa ketika kita menyapa Allah dalam kehidupan sehari-hari baiklah kita mengambil sikap lugas.Tidak berbelit-belit dan jujur. Ketika kejujuran kita di hadapan Allah dimaklumi oleh Allah, walau seringkali kejujuran kita jika direnungkan tampak sebagai kebodohan, justru hal itulah yang membuka pintu rahmat Allah untuk menjadikan kita lebih mengenal Dia. Kontemplasi: Apakah percakapan kita selama ini dengan Allah berisikan kejujuran? Refleksi: Bagaimanakah kita melatih diri kita untuk senantiasa jujur (lugas) dihadapan Allah? Doa: Bapa Sorgawi semoga kami senantiasa bersikap dan berkata jujur di hadiratMu agar rahmatMu boleh mengalir di dalam hidup kami. Amin. Perutusan: Aku akan membangun sikap lugas dan jujur kepada Allah melalui sesama yang kujumpai setiap hari. Tina B. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com KASIH Jumat 25 Agustus 2017 Ludovikus, Yosef dari Calasanz Rut. 1:1,3-6,14b-16,22; Mzm. 146:5-6,7,8-9a,9bc-10; Mat. 22:34-40 Mat 22:37 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”. Apakah kita sudah mengasihi Tuhan? Pada bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi Tuhan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi kita.Dan kita juga diajarkan Tuhan untuk mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Hendaklah kita mengarahkan segenap perhatian kita kepada Tuhan. Sebab biasanya siapa yang kita kasihi pasti kita beri perhatian. Apa yang kita senangi atau kita anggap berharga, juga selalu kita beri perhatian. Demikianlah hendaknya kita mengasihi Tuhan dan sesama kita. Kadang dalam doa, apalagi kalau kita beranggapan bahwa doa itu adalah rutinitas, belum tentu kita mengarahkan perhatian kita kepada Tuhan. Sabda Tuhan ini masih ditambah lagi: dengan segenap jiwa, seluruh hidup kita. Dan akhirnya kasih kepada Tuhan pun perlu dihayati dengan segenap akal budi, artinya dengan kesadaran dan tanggung-jawab.Itu artinya kita diajak untuk mempercayakan hidup kita kepadaNya. Perintah Tuhan yang kedua mengatakan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” ini merupakan perwujudan kasih kita kepada Tuhan. Kita diajak berbuat yang terbaik bagi orang lain, memberi perhatian, memberi tanpa mengharap-kan balasan,mau mengampuni. Maka menjadi lebih jelas bagi kita bahwa mengasihi Tuhan itu harus menjadi pola hidup kita dan hidup keluarga, karena mengasih Tuhan itu perlu dipraktekkan dalam hidup sehari-hari secara bertahap. Semakin kita menyadari bahwa kita ini dikasihi dan diperhatikan oleh orang lain, maka kita juga semakin disadarkan bahwa kasih orang lain itu sebenarnya kasih Tuhan yang disampaikan kepada kita. Maka dengan mebalas kasih kepada orang lain dengan keyakinan iman, maka disitulah kita juga sudah mengasihi Tuhan. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Sabtu 26 Agustus 2017 Membiarkan diri di pimpin oleh Allah Zefyrinus Namuncura, Yakobus Retouret, Liberatus Rut 2:1-3,8-11; 4:13-17; Mzm 128:1-2,3,4,5; Mat 23:1-12. Bacaan Injil dan firman Tuhan pada hari ini, membicarakan tentang kemunafikan dan kepemimpinan. Jika kita melihat di kehidupan sekitar kita, banyak sekali terjadi hal yang sama. Kita bisa melihat dalam miniatur sebuah “pemerintahan” di kehidupan sehari hari. Di mulai dari pemimpin kelas, pemimpin perusahaan, pemimpin pemangku jabatan bahkan pemimpin komunitas pelayanan ataupun pemimpin keluarga. Tidak jarang di antara pemimpin -pemimpin di sekitar kita itu munafik yang hanya bisa menyuruh tetapi tidak melakukannya sendiri. Seperti dalam Matius 23:3 dikatakan janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka,karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mat 23:12:” Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”. Ada juga pemimpin yang hanya bersikap meninggikan diri sendiri. Ingin dilihat hasil kepemimpinannya. Semua hasil harus sempurna. Tetapi untuk mencapai kesempurnaan kepemimpinannya, mereka melakukan cara yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Pemimpin yang benar, adalah pemimpin yang lebih dahulu membiarkan diri di pimpin oleh Allah, mencari kehendak Allah, baru memimpin orang lain. Pemimpin yang hanya ingin dilihat itu sama saja dengan pemimpin yang hanya ingin di puji dan dihormati tetapi tidak melihat kedalaman orang-orang yang di pimpinnya. Mari kita belajar bersama, menjadi pemimpin yang tidak munafik. Pemimpin yang merendahkan diri, sehingga pada saatnya memang menjadi pemimpin yang layak ditinggikan. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Kenangan yang baik Yes. 22:19-23; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,6,8bc; Rm. 11:33-36; Mat. 16:13-20 Minggu 27 Agustus 2017 Mat. 16:20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, sedangkan manusia mati meninggalkan legacy atau kenangan yang baik yang membuatnya dikenang banyak orang. Selain menuai protes dari banyak seniman di Paris, yang tidak setuju ada menara besi jelek berdiri di jantung kota Paris berdampingan dengan Notre Dame, the Tour Saint-Jacques, the Louvre, the Dome of les Invalides, the Arc de Triomphe, Gustave Eifel tetap saja membangun Menara Eifel. Selain menjual indulgensi untuk membangun kuburannya sendiri yang kemudian diprotes oleh Biarawan Augustinian Martin Luther yang menjadi pelopor Reformasi Protestantisme, Paus Yulius II tetap membangun Basilica St Petrus di Vatikan. Selain meninggalkan sembilan isteri, Soekarno juga mewariskan lima dasar Negara Pancasila. Pendek kata selain banyak kesalahan yang pernah dibuat manusia, tiap orang paling tidak berusaha untuk dikenang untuk meninggalkan kesan terakhir yang baik. Bagaimana dengan Yesus? Setelah melakukan banyak mukjizat dan pengajaran yang inspiratif, Yesus malah melarang murid-muridNya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias. Maksudnya apa? Apa Yesus tidak mau dikenang sebagai Mesias? Apa Yesus hanya ingin dikenang sebagai penjahat yang disalib? Bingung kan? Sebenarnya bagaimana gambaran Mesias itu? Mesias (Bahasa Ibrani) atau Masiah atau Moshiach atau Messias (Bahasa Latin) atau Kristus (Bahasa Yunani) atau Al-Masih (Bahasa Arab), adalah harapan akan figur terpilih yang akan menyelamatkan seluruh umat manusia pada akhir zaman. Sampai saat ini, hanya orang-orang Kristen saja yang mengakui bahwa Yesus-lah Sang Mesias sejati, sedangkan banyak agama lainnya mengganggap Yesus sebagai Mesias yang palsu. Ketika Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias, Dia tidak sedang memupus harapan mereka akan penyelamat dunia, melainkan sedang meluruskannya. Mesias memang penyelamat umat manusia, tetapi bukan menurut pemahaman duniawi. Mesias akan menyelamatkan dunia bukan dengan kekuatan tetapi dengan cinta-Nya. Ia tidak mengusir setan dengan menjadi kepala setan. Ia tidak datang ke dalam kegelapan dengan cahaya terang yang membutakan, tetapi Ia datang dengan cahaya lembut yang menyejukkan. Ia tidak datang sebagai panglima dengan balatentara surga memaksa orang untuk percaya kepada-Nya, tetapi Ia datang dalam kelembutan seorang bayi, yang membuat tiap orang berebutan untuk menggendongNya. Ia adalah orang baik yang harus mati di kayu salib sebagai penjahat, yang kemudian membuat kepala pasukan berkata sambil memuliakan Allah sungguh, orang ini adalah orang benar (Luk. 23:47). Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Masih termasuk Farisi kah kita? Senin 28 Agustus 2017 Mat 23:13 “ Celakalah kalian, hai ahliahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karna kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Peringatan Wajib St. Augustinus 1Tes. 1:2b-5,8b-10; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Mat. 23:13-22 Di dalam Injil hari ini banyak sekali kecaman yang dilontarkan Tuhan Yesus terhadap orang Farisi.Perikop ini sedikit berbahaya bagi kita kalau menjadi pembenaran bahwa kita sudah menjadi orang yang baik, sedangkan orangorang lain kita nilai munafik.Kalau itu yang terjadi sudah samalah kita dengan orang Farisi itu. Kita sudah punya penyakit rohani yang sama dengan orang Farisi. Definisi dasar munafik adalah menyatakan atau mengakui sesuatu tetapi tidak melaksanakan. Yang jelas selama kita tidak melakukan apa yang kita nyatakan baik itu sengaja maupun tidak sudah bisa kita dikatakan sebagai munafik. Oleh karena itu perikop ini paling baik adalah untuk memeriksa diri kita. Ternyata banyak kemunafikan yang masih sering saya lakukan.Hal-hal yang sederhana banyak sekali saya rasakan dan terasa terkadang lucu adalah pada saat saya sebagai orang tua memberikan nasehat kepada anak-anak.Dan ternyata sangat mudah memberikan nasehat itu. Dan kenyataannya bahkan saya sendiri pun masih suka melanggar apa yang sudah saya nasehatkan kepada anak-anak. Bahkan seringkali dengan mudahnya kita memberi nasehat kepada orang lain dan ternyata kita sendiri masih dengan mudahnya gagal untuk melaksanakan nasehat kita. Hal ini sangat selaras dengan ayat, “ Kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.” Mari kita memeriksa diri : Mungkin adakah perilaku saya yang bisa menghalangi orang untuk masuk kerajaan surga. Yaitu dengan perbuatan-perbuatan kita yang kurang pantas dan tidak mencerminkan kasih Tuhan. Litawati Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 42 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com No Pain, No Gain Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis Yer. 1:17-19; Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17; Mrk. 6:17-29 Selasa 29 Agustus 2017 Yer 1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” Saya membaca bacaan ini di hari terakhir retreat yang diselenggarakan oleh DOJCC di tanggal 14-16 July 2017 Retreat Commitment – Taking your life to the next level. Di hari sebelumnya ada bagian di dalam doa, Romo memohon agar kami peserta retreat diberikan penderitaan. Wah!! Ow.. O!!! Jelas itu bukan tujuan orang ikut retreat, orang ikut retreat untuk memudahkan hidup meringankan hati, bukan cari penderitaan. Siapa yang siap menderita?? Sepertinya bukanlah pertanyaan yang akan dijawab YA bagi hampir semua orang. Sayapun terhadap pertanyaan “Siapa yang siap menderita?” berpikir apakah yang harus saya jawab. Menggentarkan untuk menjawab YA. Namun juga teringat bahwa bukankah pertanyaan “Siapa yang siap menderita?” itu sama dengan “Siapa yang siap memikul salib?” Dan bukankah kata Yesus “Setiap orang yang mau mengikutI Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari” Dalam refleksi saya, ayat dalam Yeremia ini meneguhkan bahwa perjuangan akan tetap ada selama kita hidup, demikian juga penderitaan yang menyertai dalam perjuangan kita, namun Allah menyertai kita. Allah yang akan berperang untuk kita di dalam setiap perjuangan kita. Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri. (Yeremia 1:1718) Luar biasa apa yang bisa Tuhan buat dalam diri kita. Dan siapakah yang dapat mengalahkan kita manakala kubu pertahanan kita dibangun oleh Allah? Kadang kita tidak tahu kemana kita pergi, namun kita tahu SIAPA yang memimpin kita. Cukuplah kasih karunia Tuhan dalam hidup kita. Apapun perjuangan kita, Ia akan membawa kita menjadi lebih dari pemenang. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 43 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 Palsu Rabu 30 Agustus 2017 Mat 23 : 28 ‘ Demikianlah pula kalian, dari sebelah luar nampaknya benar, tetapi sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan.’ Guarinus dan Amadeus, Ghebre Michael, Eustaqio van Lishout 1Tes. 2:9-13; Mzm. 139:7-8,9-10,11-12ab; Mat. 23:27-32 Anda pernah dengar kisah Hawa yang terbujuk dengan rayuan iblis yang menjelma sebagai ular untuk memakan sebuah buah apel yang sebenarnya adalah buah beracun.Sehingga pada akhirnya Hawa terkena dosa akibat memakan buah tersebut. Ternyata pada jaman yang sudah modern ini hal serupa masih ada, namun bedanya anda tidak akan berdosa bila memakan buah ini melainkan anda akan tewas secara perlahan-lahan. Pohon dari buah itu bernama Manchineel.Buah yang berasal dari pohon ini begitu enak jika dilihat. Pada renungan hari ini kata-katanya menurut saya tajam tentang kemunafikan, intinya segala sesuatu yang dari luar kelihatan baik dan enak, tetapi didalamnya menyimpan sesuatu yang mematikan, seperti cerita saya tentang pohon Manchineel di atas. Mungkin dari kita sendiri pernah mengalami hal seperti itu didalam hidup kita, atau barangkali kita yang pernah melakukan hal seperti itu.Bukan hanya dengan sesama kita, tetapi lebih celakanya lagi jika kita melakukan hal itu terhadap Tuhan. Mungkin kita bisa melakukan hal itu karena kita juga berjaga-jaga terhadap sesama kita, dan hal tersebut merupakan sifat kemanusiawian kita, dan hal itu pun yang sering kali mengikis ajaran Tuhan kita tentang kasih. Seperti contohnya adanya larangan memberikan uang kepada pengemis di jalan, jika kita mengikuti ajaran kasih Tuhan, kita berkewajiban sebagai orang yang berkecukupan untuk membantu, tetapi lain dan satu hal membuat kita menilai semua pengemis di jalan sebagai sesuatu yang negatif. Segala sesuatu bisa kita nilai baik lebih dalam lagi, tinggal tergantung kita sendiri untuk mempertahankan ajaran Tuhan di dalam kehidupan kita. Dengan sepersekian detik kita bisa menjadikan orang lain sebagai musuh didalam kehidupan kita, tetapi untuk proses menjadikan orang lain sebagai teman kita, mungkin waktu 10 tahun tidak lah cukup. Christ.A Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 44 Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 www.DOJCC.com Jadikan aku Kudus, Tetapi Jangan Sekarang! Andreas dari Borgo Sansepolcro 1Tes. 3:7-13; Mzm. 90:3-4,12-13,14,17; Mat. 24:42-51 Kamis 31 Agustus 2017 Mat. 24:44 “Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” “Oh Tuhan jadikanlah aku kudus… tetapi jangan sekarang!” Inilah kata kata seorang yang memiliki seorang anak dari hubungannya diluar nikah dengan seorang gundik yang ia pelihara. Ibu pria ini berdoa setengah mati agar hidupnya bisa berubah dan mau dibaptis menjadi seorang Katolik. Bertahun-tahun lamanya sang ibu berdoa dan ia tidak juga berubah. Tetapi akhirnya hatinyapun luluh ketika sang ibu membuat satu permohonan sebelum ajalnya, agar ia dibaptis. Sang pria ini terkenal dengan doanya: “Terlambat aku mengasihiMu Tuhan, terlambat aku mengasihiMu.” Tetapi walaupun terlambat dan dibaptis ketika berumur 33 tahun, sang pria ini berjuang keras dan menulis banyak renungan teologi. Suatu hari saat merenung dia mendengar suara anak kecil berkata: “ambilah dan bacalah… ambilah dan bacalah!” Cerita pengakuan hidupnya yang awalnya sangat liar adalah sebuah buku klasik yang patut dibaca semua pengikut Kristus yang serius. Buku-buku karangannya yang beribu-ribu halaman telah hidup selama 1700 tahun lamanya di Gereja Katolik kita, dan refleksinya masih sangat berpengaruh di ajaran Katolik kita. Inilah Santo Agustinus, seorang pujangga Gereja yang pestanya kita rayakan hari ini! Cerita Santo Agustinus ini bisa memberikan kita harapan, apalagi kalau kita bergumul dengan dosa atau cobaan sehingga kita merasa seperti dia dan berkata: “Oh Tuhan jadikanlah aku kudus… tetapi jangan sekarang!” Saya pribadipun bergumul dengan hal ini lama sekali, dan saya belajar bahwa tekad kita untuk hidup setia pada Tuhan itu tidak datang dari perasaan atau dari indra sensual kita yang inginnya selalu yang enak-enak. Ketekadan untuk menjadi kudus itu datang dari kehendak kita yang tidak memakai perasaan atau panca indra. Kalau kita sudah terus menerus mendengarkan kata kata Tuhan lewat kitab suci, lewat sakramen dan lewat doa pribadi, hati kita semakin tahu dan Roh Kudus semakin mudah mempengaruhi keputusan kita, membentuk dan memurnikan kehendak hati kita. Hari ini kita mendengar Yesus berkata, “hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” (Mat. 24:44). Yesus mau kita selalu siap siaga, selalu berjaga-jaga. Karena itu kehendak yang murni itu kehendak yang terjadi pada saat ini, bukan besok bukan kemarin, bukan minggu depan, atau bulan depan, bukan pula satu jam lagi. Tetapi sekarang. Teman teman terkasih, saat kita menerima Yesus di sakramen maha kudus, Yesus datang menemui kita. Dia ada didalam jiwa kita, bahkan lebih dekat daripada kita dengan diri kita sendiri. Maukah kita menjadi kudus dan siap bertemu dengan Yesus saat ini? Siapkah kita untuk bertemu denganNya sekarang? Siapkah kita kalau Dia datang saat kita tidak setia? Rm David Lemewu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 45 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 93 / 2017 PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan