Daily Fresh Juice

advertisement
Kegiatan Rutin DOJCC Bali
(Untuk Umum)
Setiap Minggu I & III di Basement FX/ Aula SMI Pk 11.30
Setiap Minggu II Home Gathering Pk 11.30
terbagi menjadi 2 yaitu :
Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ
Sabtu ke IV Celebration Meal Pk 18.30 wita
di salah satu rumah anggota
Bulan Agustus 2017
6 Agustus 2017 Gathering DOJCC
bersama Rm Pungki Setiawan, SVD
7 Agustus Covenant Night
bersama Rm Ken Barker, MGL
13 Agustus 2017 Rekoleksi DOJCC
bersama Rm David Lemewu, MGL
20 Agustus 2017 Home Gathering
26 Agustus 2017 Celebration Meal
Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta
Minggu 6 Agustus 2017 Koor Inggris Pk 18.00
Minggu 20 Agustus 2017 Pelayanan Tatib Pk 18.00
Minggu 17 September 2017 Koor Inggris pk 18.00
Minggu 1 Oktober 2017 Koor Inggris Pk 18.00
Minggu 8 Oktober 2017 Pelayanan Tatib Pk 18.00
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ?
Hubungi WA : 081 5573 4415
www.DOJCC.com
Gathering DOJCC
Bulan Juli 2017
Asia Pacific
School of Evangelisation
DOJCC Australia for Bali Mission
Asia Pacific
School of Evangelisation
DOJCC Australia for Bali Mission
Asia Pacific
School of Evangelisation
DOJCC Australia for Bali Mission
Pelayanan Tatib dan Koor
di Gereja FX Juni 2017
Retret Commitment
Taking your life to the next level
14-16 Juli 2017 di Rumah Khalwat Tegaljaya
Retret Commitment
Taking your life to the next level
Retret Commitment
Taking your life to the next level
14-16 Juli 2017 di Rumah Khalwat Tegaljaya
Pelayanan Tatib dan Koor
Juli 2017 di Gereja FX
Celebration Meal DOJCC
29 Juli 2017
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (081 5573 4415)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rm Wenz MGL,
Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty,
Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska,
Daniel, Lita, Herman, Christ
Br. Martin MGL. Desy, Ratih,
Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda,
Birendra, Maurits, Santo,
Tina Bone
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
081 5573 4415 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Syalom,
Puji syukur dihadapan Tuhan, untuk
penyertaanNya dalam hidup kita.
Kasih setia Tuhan selalu menyertai
dalam setiap tahap kehidupan kita.
Komunitas DOJCC Bali baru saja
mengadakan
Retret
Komitmen
“Taking Your Life To The Next Level”.
Teman-teman baru maupun yang
lama pasti merasakan curahan Kasih
Tuhan melalui retret ini. Api Roh Kudus
yang ada dalam hati kita berkobarkobar untuk kita belajar melayani
Dia, mengasihi Dia dan sesama.
Mari pelihara api Roh Kudus tetap
menyala dalam hati kita dengan
menjaga selalu komitmen yang
kita buat. Komitmen dengan diri
kita sendiri, Tuhan dan sesama. Saat
kesulitan datang dalam menjaga
komitmen, mari saling menguatkan
satu sama lain. Seperti slogan
kemerdekaan negara kita. Bersatu
kita teguh, bercerai kita runtuh...
Merdeka dan bertanggungjawablah
menjaga komitment.
Salam Fresh Juice
Nathasa
Pemimpin Redaksi
Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Kejahatan dan Kebaikan
Peringatan Wajib
St. Alfonsus Maria de Liguori
Kel. 33:7-11; 34:5b-9,28;
Mzm. 103:6-13;
Mat. 13:36-43
Selasa 1 Agustus 2017
Mat 13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-
malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan
segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang
yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
Sahabat Fresh Juice terkasih,
Dalam bacaan Matius hari ini, kita di ingatkan kembali bahwa sama seperti ladang,
dunia ini ibaratnya adalah ladang bagi Tuhan dan benih baik yang di taburkan adalah
anak-anak Kerajaan yang tumbuh dan hidup dari penabur benih yaitu Anak Manusia.
Sama seperti di ladang, benih yang baik akan selalu tumbuh bersama dengan lalang
dan ciri khas dari lalang adalah menghambat pertumbuhan dan sebagai perusak.
Disaat kita dengan kemampuan nalar yang bisa kita miliki ingin melakukan sesuatu
agar lalang tersebut musnah, tetapi Yesus justru menjawab : “Biarkan mereka tumbuh
bersama hingga panen”. Kenapa ini terasa tidak masuk akal?
Melalui jawaban Yesus, Ia ingin berkata bahwa kita bukanlah orang yang tepat untuk
membuat penilaian karena kita sebagai manusia hanya menilai dari penampilan
luarnya tetapi Allah yang begitu besar tahu setiap isi hati manusia. Karena hanya Ia
yang bisa menyelami hati manusia.
Bagi Allah, Ia akan tetap membiarkan lalang dan gandum, kejahatan dan kebaikan,
untuk tetap ada di dunia ini sampai pada saat penghakiman terakhir. Jika kita sudah
meyakini Allah, kita tidak lagi perlu merasa khawatir dan kehilangan harapan sekalipun
kejahatan dan kebaikan akan terus berdampingan di dunia ini. Janji Allah menjadi
peringatan dan penguatan bagi kita yang sedang berjuang, menjadi gandumgandum, dan bertahan dari lalang yang berusaha menghalangi kita untuk tumbuh.
Kekalahan dan kemenangan pada akhirnya akan ditentukan sendiri oleh Allah. Allah
memiliki maksud melalui kebersamaan lalang dan gandum untuk menghasilkan
gandum berkualitas bagus.
Semoga kita semakin di teguhkan untuk menjadi gandum-gandum yang terbaik dan
tidak menjadi kuatir dengan berbagai macam lalang sebab keselamatan anak-anak
Allah dijamin sendiri oleh Allah.
Amin.
Ratih
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Kerajaan Allah
Rabu 2 Agustus 2017
Mat. 13:44”Hal Kerajaan Sorga itu seumpama
harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan
orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab
sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya
lalu membeli ladang itu.
Eusebius Vercelli,
Petrus Yulianus Eymard,
Kel. 34:29-35;
Mzm. 99:5,6,7,9;
Mat. 13:44-46
Perlambangan Kerajaan Sorga seperti harta yang terpendam bermakna bahwa
tidak semua orang menyadari akan keberadaan Kerajaan Sorga tersebut.
Hanya orang yang mau menggali atau mencari tahulah yang menyadari
keberadaannya. Orang yang menyadarinya digambarkan akan menjual
segala miliknya, yaitu harta benda duniawinya, yang akan dianggapnya tidak
berharga atau tidak sepadan dibanding dengan harta atau Kerajan Sorga
yang baru ditemukannya.
Yesus menceritakan perumpamaan ini untuk memberitahukan bahwa hidup
dengan menuruti firman Tuhan membutuhkan pengorbanan-pengorbanan
duniawi yang kadang-kadang tidak semua orang dapat merelakannya,
namun Yesus menjanjikan bahwa upah yang akan diperoleh orang-orang
tersebut adalah Kerajaan Sorga.
Penafsiran lainnya mengganggap bahwa orang yang disebut dalam kisah
tersebut adalah Yesus yang membeli ladang tersebut dengan darahNya (mati
disalib) yang akhirnya mendapatkan harta yang terpendam, yaitu orangorang yang percaya.
Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah adalah satu tema yang utama di seluruh
Alkitab.Allah adalah Raja dari semua raja-raja.Yesus yang kita sembah - Dia
adalah Allah dan Raja dari kerajaan rohani.Di mana pemerintahan Yesus itu
ada di dalam hati umat Tuhan di seluruh dunia.
Jadi Kerajaan Allah tidaklah terlihat dari benda yang dibangun oleh manusia
atau suatu tempat, tetapi Kerajaan Allah adalah ketika Tuhan memerintah
kerajaan-Nya di dalam hati semua umat Tuhan yang dikasihiNya.
Sudahkah Allah memerintah dihatimu?
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Dipisahkan
Kel. 40:16-21,34-38;
Mzm. 84:3,4,5-6a,8a,11;
Mat. 13:47-53
Mat 13:49
Kamis 3 Agustus 2017
:Demikianlah juga pada
akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang
memisahkan orang jahat dari orang benar.
Berpisah untuk sementara waktu dengan orang yang kita kasihi karena suatu urusan
dapat mengurangi kegembiraan , apalagi kalau dipisahkan dengan paksa untuk
selamanya sudah pasti kita akan sangat menderita.
Injil hari ini berbicara tentang Kerajaan Sorga seumpama pukat yang dilabuhkan di
laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret
orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam
pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.Demikianlah juga pada akhir zaman;
Malaikat-malaikat akan datang memisakan orang jahat dari orang benar.
Jika Yesus adalah cinta sejati kita, sudah tentu kita berharap bahwa kita akan terpilih
untuk dapat terus bersamaNya karena keterpisahan dari padaNya adalah penderitaan
dan kesengsaraan yang tidak dapat di bayangkan. Maka untuk dapat selamanya
bersama Yesus, kita perlu untuk mengadakan persiapan mulai dari sekarang.
Untuk itu baiklah kita mulai dengan merenungkan kehidupan pribadi rohani kita,
apakah saya sudah melaksanakan kehendak Bapa dalam hidup saya . kalau belum
maka kini adalah saatnya untuk bertobat. Tobat bukan pertama-tama soal taat pada
hukum agama dan tradisi, namun Yesus menuntut adanya metanoia (yaitu perubahan
dalam cara berpikir dan bertindak) karena tampa pertobatan sulit memahami arti
Kerajaan Allah yang dimaksudkan oleh Yesus.
Namum jika kini kita telah hidup sesuai dengan kehendakNya maka kita juga mendapat
tugas seperti para rasul yaitu menjadi penjala manusia dan mewartakan Injil dengan
melakukan tugas kita sehari-hari, karena tugas perutusan bukan hanya diberikan
kepada Paus, Uskup dan para imam, namun juga kepada semua umat Allah yang
telah dibaptis.
Kerajaan Allah adalah yang terpenting dari segalanya karena itu tidak ada pengorbanan
yang terlalu besar untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, kita harus mohon rahmat
Allah dan karunia keberanian, sehingga kita berani untuk mengorbankan segalanya
bagi Tuhan selagi ada waktu sebelum pukat kehidupan kita diseret ke pantai kehidupan
kekal.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Mengikuti Yesus tanpa memandang latar belakang
Jumat 4 Agustus 2017
Mat 13:57 “Seorang nabi dihormati di
mana-mana, kecuali di tempat asalnya
sendiri dan di rumahnya.”
Peringatan Wajib
St. Yohanes Maria Vianney
Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37;
Mzm. 81:3-4,5-6ab,10-11ab;
Mat. 13:54-58
Dikatakan di injil ketika Yesus sampai di tempat asal-Nya, dia mulai mengajar di rumah
ibadat mereka, namun bukannya mereka bangga dan kagum terhadap Yesus, yang
terjadi adalah Yesus ditolak oleh orang-orang di kampung halamannya sendiri. Alasan
mereka menolak Yesus, adalah karena Yesus hanyalah seorang tukang kayu, orang
yang biasa-biasa saja.
Kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang di kampung halaman Yesus ini, mungkin
juga sering dilakukan oleh kita sendiri.Memandang remeh seseorang karena background
nya, karena dia bukan dari keluarga yang terpandang, karena dia bukan orang kaya,
karena dia tidak mempunyai 3B (bibit, bobot dan bebet).
Tapi nyatanya, banyak sekali orang-orang di dunia ini, yang menjadi hebat dan sukses,
datang dari keluarga yang biasa-biasa saja, tidak mempunyai pendidikan yang luar
biasa, tidak mempunyai S2 atau S3, Master atau Doctorate. Contoh orang yang paling
saya kagumi antara lain adalah Bill Gates.
Bill Gates, pengusaha terkaya di Amerika saat ini, sempat dipandang remeh oleh orang
banyak karena dia memutuskan untuk drop out dari Harvard University (salah satu top
Universitas di Amerika) untuk memulai bisnisnya sendiri di bidang computer, walaupun
saat itu umurnya hanya 20 tahun. Banyak orang, termasuk orang tua nya sendiri, tidak
percaya bahwa dia akan sukses. Tapi, hanya dalam 3 tahun, perusahaannya Microsoft,
sudah berkembang menjadi usaha bernilai USD 2.5 million atau sekitar 32,5 Milyar
Rupiah. Saat itu Bill Gates baru berumur 23 tahun. Saat ini, Bill Gates menjadi pengusaha
terkaya di Amerika.Bersama istrinya, saat ini dia pun menjadi dermawan terbesar di
Amerika dengan mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation.
Bill Gates hanya satu contoh saja.Masih banyak lagi contoh orang sukses di dunia ini,
yang pernah gagal, yang mempunyai latar belakang sederhana atau biasa-biasa saja.
Nah, sekarang maukah kita menjadi pengikut Yesus yang baik, tanpa memandang latar
belakangnya?
God Bless.
Vanessa
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0815573 4415
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Tomat Busuk
Sabtu 5 Agustus 2017
Pemberkatan Gereja Masulik
Mat
14
:
2
“Inilah Yohanes
Santa Perawan Maria,
Pembaptis Ia sudah bangkit dari
Hari Sabtu Imam
antara orang mati dan itulah
Im. 25:1,8-17; Mzm. 67:2-3,5,7-8;
sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di
Mat. 14:1-12
dalam-Nya.”
Di suatu sekolah di Taman Kanak-Kanak, seorang guru bertanya kepada
anak-anak muridnya bagaimana caranya mengasihi.”Anak-Anak apakah
kita selalu bisa mengasihi sesama manusia?””Bisa Miss!”Jawab ana-anak itu
serempak.”Termasuk mengasihi orang yang tidak kita sukai?”Tanya gurunya
lagi. Sebagian anak menjawab “Bisa...” Tetapi sebagian dari mereka diam saja.
Ibu guru itu kemudian menghampiri mereka dan bertanya mengapa mereka
diam dan tudak menjawab. Ternyata di antara mereka masih memendam
kebencian terhadap beberapa temannya yang lain. Sebagian lagi benci
dengan kakak atau adiknya. Bahkan ada yang benci dengan Papanya yang
ternyata meninggalkan Mamanya dan pergi dengan Mama baru.
Lalu Ibu Guru memberikan beberapa kantong plastik kepada mereka supaya
mulai besok plastik tersebut harus mulai diisi dengan buah tomat sesuai dengan
jumlah orang yang dibenci. Jika yang dibenci ada tiga maka jumlah tomatnya
juga 3. Tomat-tomat tersebut harus berada di tas sekolah mereka dan tiap
hari harus dibawa. Setelah beberapa hari anak-anak yang membawa tomat
merasa tidak nyaman atas bau busuk yang mulai menyebar keluar dari tas.
Semakin lama semakin berbau busuk.Maka anak-anak mengahadap ibu guru
dan berkata, “Miss, tomat-tomat kebencian yang dibawah semakin berbau
busuk.” Jawab Ibu Guru “Keluarkan tomat dalam tas kalian dan buang, maka
bau busuknya akan hilang.
Seringkali kita juga juga seperti anak-anak TK tersebut.Dalam injil hari ini
juga menceritakan tentang Herodias isteri Herodes yang masih menyimpan
dendam terhadap Yohanes Pembaptis yang telah menegurnya.Ditambah lagi
Herodes yang sangat membenci Yohanes Pembaptis hingga kebencian itu
berujung pada pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis oleh Herodes. Kita
tahu bahwa membenci bukanlah hal yang menyenangkan akan tetapi kita
tidak mudah membuangnya, meskipun hal itu membuat diri kita semakin hari
semakin menderita. Mari kita belajar membuang buah kebencian lalu kita
ganti dengan buah kasih, maka kita akan merasa lebih nyaman dan lebih
bahgia.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Mendengarkan Suara Tuhan
Minggu 6 Agustus 2017
Pesta Yesus menampakkan
kemuliaanNya
Kukasihi, kepadaNyalah Aku
Dan. 7:9-10,13-14,
berkenan, dengarkanlah Dia.”
Mzm. 97:1-2,5-6,9; 2Ptr. 1:16-19;
Mat. 17:1-9
Untuk Anda yang berumur 30 tahun ke atas mungkin masih mengalami
susahnya mencari gelombang radio yang belum menggunakan digital tetapi
masih manual dengan mencari frekuensi yang pas supaya suaranya jernih
dan tidak kresek-kresek. Setelah susah payah mencari gelombang yang pas,
kita akan mendengarkan suara musik, lagu atau sandiwara radio yang jernih
dan jelas didengar.
Mat. 17:5,“Inilah Anak yang
Hari ini kita merayakan Pesta Yesus menampakkan kemulianNya dan di dalam
bacaan ini kita dengar ada suara yang berkata, “Inilah Anak yang Kukasihi,
kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”Perkataan ini kita dengar
ketika Yesus dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis.
Suara yang didengar oleh ketiga murid yang diajak oleh Yesus ke Gunung
Tabor mengundang mereka untuk “mendengarkan” Yesus sebagai Anak yang
Dikasihi Bapa di surga. Mendengarkan Yesus bukan saja sebagai guru, tetapi
sebagai Tuhan dan Allah yang menuntun mereka ke jalan yang benar.
Bagaimana dengan kita sebagai murid Yesus?Apakah kita mau mengarahkan
telinga hati kita kepada suara Yesus?Entah itu lewat sabda yang kita baca dan
renungkan di dalam Kitab Suci, maupun ketika ada teguran, peneguhan lewat
sabda pengetahuan atau kotbah yang kita dengar dari imam di dalam misa
kudus.
Di dunia saat ini, untuk mendengarkan suara Tuhan Yesus sangatlah sulit
karena kita butuh “tunning” atau mengarahkan telinga hati kita dalam mencari
gelombang yang tepat dengan frekuensi yang jitu supaya kita mendengarkan
suara Yesus dengan jelas. Tentu akan ada gangguan suara-suara lain yang
menghalangi suara Yesus yang ingin menjamah kita dan membisikkan kata
cintaNya kepada kita. Namun kalau kita sering membaca dan merenungkan
FirmanNya, tentu kita tidak jauh dari suaraNya.
Mari kita dengarkan Suara Yesus di dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Dalam Pemeliharaan Tuhan
Agatan & Kasianus
Bil 11:4b-15 ;
Mzm 81:12-13,14-15,16-17 ;
Mat 14:13-21
Senin 7 Agustus 2017
Mat 14:20 Dan mereka semuanya
makan sampai kenyang. Kemudian orang
mengumpulkan potongan-potongan roti yang
sisa, dua belas bakul.
Saya masih ingat, ketika awal saya membuka usaha di Bali, dengan modal
yang terbatas, barang dagangan saya hanyalah beberapa item saja dan
jumlah nya bisa dihitung dengan jari tangan.Tanpa saya sadari dengan
berjalannya waktu, semua menjadi berlipat ganda.Saya percaya itu semua
karena kemurahan Tuhan. Kalau saya ingat-ingat selama kurun waktu tersebut,
kadang ada tangis kekuatiran, ada suka cita pengharapan, juga duka cita
ketidak mengertian saya akan apa yang terjadi. Tetapi ketika saya menulis FJ
ini, hati saya bersyukur, betapa saya melihat tahun-tahun dengan penyertaan
Tuhan dalam kehidupan saya.Tidak ada kata yang mampu melukiskan betapa
baik & ajaibnya Tuhan.
Dengan fase dan kondisi yang berbeda, saya menyadari saya sering masih
mempunyai sedikit kekuatiran tentang ini & itu.Saya merasa bodoh sekali,
kenapa saya masih kuatir, padahal jelas saya melihat bukti dari penyertaan
Tuhan dalam hidup saya.Mungkin bukan saya saja, ada teman-teman yang
membaca FJ ini juga sering merasa kuatir dengan berbagai hal dalam
hidup ini. Tapi kiranya secuil kisah hidup saya, juga bacaan dari Injil “Matius
14 : 13-21” akan memampukan kita untuk membuang semua kekuatiran kita
tentang apapun itu. Tuhan kita Allah yang dahsyat, Ia mampu memelihara
kita, Ia mampu mencukupkan segala kebutuhan kita, Ia mampu melakukan
perkara besar. Ia mampu melipat gandakan 5 roti dan 2 ikan hingga cukup
bahkan lebih untuk 5000 orang. Ia mampu memberi daging kepada bangsa
Israel (Bilangan 11 : 4b - 15). Ia lebih daripada mampu untuk memelihara dan
menolong kita, asalkan kita percaya, taat dan setia.
Saat ini saya mau menyerahkan segala kekuatiran saya kepada Tuhan Yesus,
saya ingin lebih lagi melihat buah-buah dari pengharapan saya dalam
pemenuhan Janji Tuhan bagi saya. Dan saya ingin mengajak teman- teman
pembaca FJ, sesulit apapun keadaan, sekalipun kita tidak mampu melihat jalan
keluar bagi kekuatiran kita, mari kita percaya, Tuhan kita mampu memelihara
kita.
Jesus Bless Us,
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Kebenaran Sejati
Selasa 8 Agustus 2017
Mat.15:3 Engkau tahu bahwa
perkataanMu itu telah menjadi batu
sandungan bagi orang-orang Farisi?
Peringatan Wajib St Dominikus
Bil. 12:1-13;
Mzm. 51:3-4,5-6a, 6bc-7,12-13;
Mat. 15:1-2,10-14
Kita dibesarkan dan hidup di dalam tradisi tertentu yang unik dan seringkali aneh di mata orang.
Apa yang sangat dihormati dan dianggap sakral dalam tradisi tertentu akan dianggap aneh
dan bahkan menjadi batu sandungan bagi orang dari budaya dan latar belakang berbeda.
Contohnya soal menghormati jenazah di Tana Toraja yang bagi saya sendiri aneh. Pernah dalam
sebuah tautan video di Facebook, ditunjukkan seorang laki-laki Toraja separuh baya, seorang
ayah tepatnya, mendekati sebuah peti jenazah di salah satu kamar di dalam rumahnya dan
menyapa serta membangunkan jenazah ayahnya untuk makan pagi. Sambil ngobrol sesekali
dia menyeka wajah jenazah ayahnya yang sudah mengering di dalam peti jenazah tersebut.
Rupanya jenazah itu belum ditempatkan diatas bukit batu karena masih menunggu beberapa
persyaratan adat yang harus dipenuhi sebelum mayat ayahnya ini dipindahkan atau mungkin
dikuburkan. Bagi masyarakat Tana Toraja, ini hal yang normal, tapi bagi saya pribadi, hal ini
aneh dan menakutkan dan pasti saya akan berpikir dua kali untuk berkunjung dan menginap
di rumah yang ada jenazah kerabat yang terbaring di sebelah kamar tidurku.
Hari ini Yesus membiarkan murid-muridNya memakan bulir gandum sambil lewat di kebun, dan
ini mendatangkan protes dari kalangan orang-orang Farisi yang menganggap Yesus nggak
benar menyebut diri Rabbi tapi murid-muridNya tidak menghormati Sabbath yang suci dan
Yesus membiarkan ini terjadi. Memang kelihatan sekali orang-orang Farisi ini sedang mencaricari kesalahan Yesus. Tidak heran, setiap gerak-gerik dan perkataan Yesus diselidiki satu per
satu dan kalau ada yang melanggar maka mereka tidak segan-segan langsung menyalahkan
Yesus dan serta merta membuka kedok kesalahan mereka itu untuk diketahui public bahwa
ternyata orang yang mereka hormati dan sanjung itu pada dasarnya punya juga kesalahan
juga.
St Dominikus Guzman yang kita kenang hari ini memutuskan untuk mendirikan Ordinis
Praedicatorum (OP) atau Ordo Pengkhotbah atau yang dikenal dengan Ordo Dominikan
dengan motto laudare (memuji), benedicere (memberkati), praedicare (berkhotbah). Ordo ini
didirikan untuk memberitakan Injil dan Tradisi Katolik yang benar melawan heresi atau ajaran
bidaah albigensianisme di daerah Perancis dan kemudian di seluruh Eropa. St Dominikus
melawan heresy memakai otak, bukan memakai otot. Ia tidak lantas mengejar dan mencari
kesalahan orang lalu kemudian membunuh dan memenjarakan mereka, melainkan dengan
khotbah sederhana, ia mengembalikan mereka kepada ajaran Katolik yang benar.
Dalam satu kesempatan kumpul-kumpul di rumah MGL di Nita, Maumere, Flores, kami berbicara
soal posisi imam di tengah umat yang harus selalu berdiri di tengah-tengah setiap ada konflik
antar umat yang kita layani. Mungkin kita tahu siapa yang benar dan siapa yang salah, namun
sebagai imam, kita tidak mencari kebenaran yang seperti itu.Itu kebenaran semu. Kita mencari
kebenaran sejati, dan kebenaran sejati itu adalah persatuan dan saling menghormati dan
memaafkan setiap kali terjadi konflik horizontal. Apa gunanya, saya membela kebenaran, kalau
kemudian kebenaran itu membuat saya harus melukai dan bahkan membunuh sesama?
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Iman yang tumbuh kuat
Teresia Benedikta dari Salib
Bil. 13:1-2a,25 – 14:1,26-29,34-35;
Mzm. 106:6-7a,13-14,21-22,23;
Mat. 15:21-28
Rabu 9 Agustus 2017
Mat 15:28 “Hai ibu, sungguh
besar imanmu!Terjadilah
bagimu seperti yang
kaukehendaki.”
Edith Stein adalah seorang filsuf wanita yang sangat berbakat dibawah bimbingan filsuf
ternama Edmund Husserl.Thesis doktornya yang berjudul “Problem dengan Empati”
mendapat penghargaan tertinggi summa cum laude.Tetapi, walaupun mendapat
rekomendasi tertinggi dari Husserl, dia tidak bisa menjadi professor karena dia seorang
wanita.
Edith Stein tersentuh ketika di Katedral di kota Frankfurt, ia melihat seorang ibu dengan tas
belanjaannya berhenti untuk berdoa. “Ini sesuatu yang baru untuk saya.Di Sinagoga atau
Gereja Protestan saya bertemu orang yang datang untuk berdoa bersama. Tetapi saya
melihat langsung dari keramaian pasar, ia masuk ke gereja kosong itu, sepertinya dia akan
bercakap-cakap dengan intim. Kejadian ini tidak bisa saya lupakan,” ujar Edith Stein.
Akhirnya ia dibaptis secara Katolik. Pada awalnya ia mau menjadi seorang pertapa di
Karmel. Walaupun pada akhirnya ia berkaul sebagai seorang Karmel, ia sadar bahwa
iman yang dewasa itu tercermin dari karya pada sesama. Katanya, “saya percaya bahwa
semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dia keluar dari dirinya sendiri, sehingga
ia membawa kedalam dunia, kehidupan Ilahi.”
Hari ini di tahun 1942, Santa Teresia Benedicta dari Salib, atau Edith Stein, mati dibunuh
dalam ruang gas beracun oleh para Nazi karena ia seorang keturunan Yahudi. Ada enam
juta orang Yahudi lainnya mati sebagai korban kekejian rasialisme anti Semitik di Jerman
saat itu.
Di Injil hari ini Tuhan Yesus sepertinya agak rasialis dan tidak langsung memberikan apa
yang wanita Kanaan itu minta daripadanya, yaitu kesembuhan putrinya. Tetapi iman sang
wanita itu sungguh tegar. Mengapa? Karena menurut saya, dari kehidupan pribadinya Ia
sudah mengenal pribadi Tuhan Allah yang selalu mencukupi. Iman ini tumbuh kuat karena
setiap hari, bahkan setiap saat dia bergantung dan percaya kepada Tuhan. Saya yakin
ia sering berbincang-bincang, bahkan tawar menawar dengan Tuhan dalam kesendirian
doannya, seperti si wanita dari pasar yang menyentuh Edith Stein itu. Makanya Ia bersandar
pada kebesaran Tuhan yang selalu mencukupi, bahkan dengan remah-remah roti untuk
anjing-anjing yang hidup dibawah meja anak-anak.
Teman-teman terkasih, Tuhan Yesus selalu mendengar walaupun mungkin dia tidak selalu
langsung memberikan apa yang kita minta. Dia tidak rasialis seperti orang-orang Nazi, tetapi
Dia memberikan kepada sang wanita Kanaan sesuai dengan besar imannya. Maukah kita
pupuk iman kita dengan mulai bersandar padanya setiap hari?
Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Melayani dengan Kasih Bapa
Kamis 10 Agustus 2017
Yoh 12:26 ; Barangsiapa
melayani Aku, ia akan dihormati
Bapa.
Pesta St Laurensius
2Kor. 9:6-10;
Mzm. 112:1-2,5-6,7-8.9;
Yoh. 12:24-26
Para pembaca yang budiman,
Firman Allah hari ini mengajarkan agar kita menjadi pelayan supaya kelak kita dapat
menikmati janji Kristus untuk memperoleh pahala bahagia hidup yang kekal.
Begitu beraneka ragam Salib hidup kita setiap hari dimana Kristus telah meminta kita untuk
memikul bersama-Nya. Pengertian akan memanggul Salib setiap hari kiranya menjadi
sebuah motivasi yang tak boleh dielakkan. Saya sadari bahwa memikul Salib di jaman ini
bukanlah hal yang mudah. Satu-satunya cara adalah mengingat janji Kristus untuk hidup
yang kekal, ketika Salib itu mampu kita pikul bersama Dia.
Adalah sebuah janji yang sama sekali tidak sia-sia yang hari ini diucapkan oleh Putra-Nya,
saya pun menjadi lebih bersemangat dalam memanggul Salib pelayanan saya secara
pribadi karena jika kita melayani Kristus yang kita temui dalam diri sesama setiap hari,
maka Bapa-Nya di Sorga akan menghormati kita. Silakan Anda renungkan bagaimana
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus merendahkan hatiNya untuk menghormati kita ketika kita
mampu melewati semua Salib pelayanan kita.Amin.
Kontemplasi:
Sudahkah kita ‘mematikan diri’ kita agar kita berbuah?
Refleksi:
Bagaimana kita menyangkal diri agar dapat mengikuti Kristus dimana Dia berada?
Doa:
Bapa Sorgawi ajarilah kami untuk mencintai kehidupan kekal dan memelihara hidup
kami di dunia ini demi hidup kekal bersama Dikau.Amin.
Perutusan:
Aku akan membangun sikap seorang yang mampu menyangkal diri untuk dapat berbuah
banyak.
Tina B. Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Ajakan Tuhan
Peringatan Wajib St Klara
Ul. 4:32-40;
Mzm. 77:12-13,14-15,16,21;
Mat. 16:24-28
Jumat 11 Agustus 2017
Matius 16:24 “Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikut Aku.
Hari ini untuk kesekian kalinya Tuhan Yesus mengajak kita sebagai murid dan
pengikutNya untuk mau menjalani apa yang diajarkan dan diperbuatNya.
Mungkin pada saat ajakan ini disampaikan pada jaman itu banyak dari mereka
yang mendengarkan pasti akan bertanya-tanya dengan ajakan ini. Maksud Yesus
apa ya?
Untuk kita, ajakan Tuhan Yesus ini masih tetap sama, dulu, sekarang dan sampai
selama-lamanya. Hal-hal sederhana yang diajarkan Tuhan Yesus ini semakin hari
semakin tipis, mengikis sejalan dengan perkembangan jaman.Penyangkalan diri
dianggap seolah sandiwara, perlu ekspresi dan eksistensi diri agar orang tahu
siapa saya, siapa kita.
Mengikuti Yesus…Yes!. Memikul salib…YES (Ya Entar Saja)
Kita selalu beranggapan hidup mengikut Yesus adalah dalam damai dan
sejahtera, hidup berkecukupan dan berkelimpahan, sukses dalam pekerjaan dan
karir. Apabila terjadi hal-hal diluar dari itu, kita menolaknya, kita pasti akan lari dari
salib yang memikul.
Perkembangan jaman yang instan membuat kita mencari hal-hal yang mudah
dan cepat.Kita mencari sesuatu hal atau apapun itu diluar, dengan mudah
mendapatkannya dan banyak pula pilihannya dan dengan mudah pula
meninggalkannya.Tetapi kita lupa mencari dan membangun hal yang utama
didalam diri kita agar tidak rapuh.
Tuhan Yesus sangat tahu kelemahan-kelemahan ini, penyangkalan diri dan
pemikulan salib adalah 2 hal yang tidak bisa terpisah dan tidak bisa dihindarkan.
Tuhan Yesus sudah memberikan contoh dan melakukannya, Dia adalah guru dan
role model hidup kita, belajarlah dari Dia dan ikuti Dia. Itu ajakanNya.
Tuhan Yesus terus mengajak, bagaimana tanggapan kita?
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Jangan Pernah Lupa
Sabtu 12 Agustus 2017
Ul 6 : 12 Maka berhati hatilah supaya
jangan engkau melupakan Tuhan yang
telah membawa kamu keluar dari tanah
mesir dari rumah perbudakan.
Louisa De Marillac,
Isodorus Bakanja
Ul. 6:4-13;
Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab;
Mat. 17:14-20
“Lebih mudah mengingat kesalahan orang lain dari pada kebaikan yang pernah dia
lakukan” betul ngga ini? Makanya ada istilah, susu sebelanga rusak karena nila setitik.
Terhadap sesama manusia kita tanpa sadar melupakan kebaikan, apalagi kepada Tuhan
yang tidak kelihatan.
Banyak kita temui bahkan mungkin kita sendiri yang melakukannya, saat kita mengalami
masa sulit berurusan dengan keuangan, apa yang dilakukan ? Tiap waktu berdoa komat
kamit mohon Tuhan campur tangan mengatasi ekonomi keuangan. Hayooo, ngaku, siapa
nih yang suka begini ?hehehe, tiap sore hadir di Gereja ikuti misa. Jadi sudah bukan seminggu
sekali lagi, tiap sore samperin Tuhan. Muka memelas, aduh Tuhan, tolong bantu kita, bantu
usaha yang diambang kegalauan ini, belum cukup misa, lari ke adorasi berjam jam duduk
disana. Sampai akhirnya Tuhan bilang, ya udah kamu pulang dengan tenang, Tuhan bantu.
Hari berlalu, bulan berganti, usaha membaik, kesibukan bertambah, mulai absen misa sore,
ah nanti saja, hari minggu, Tuhan mengerti kok saya sibuk, bukan disengaja malas. Muncul
alasan dan pembenaran diri. Tahun berganti, wow, rejeki makin berlimpah, wahhh, ini kalau
saya gaspolll di hari minggu, pasti dollar makin banyak, pelanggan puas, saya pun puas,
pake banget. Jadilah hari minggu dimana kalender merah, berubah jadi hitam, di spidolin
sendiri. Tuhan ngerti kok, saya ini kerja cari duit, nanti akan saya bayar waktu saya di misa
yang lain atau pas di minggu yang agak lowong. Saya ngga mau susah kayak dulu lagi.
Mumpung bisnis sedang bagus, harus giat. Kerja keras pasti berhasil.
Teman teman yang baik, para pembaca yang terkasih, hasil memang tidak akan mengingkari
proses. Tapi jangan lupa satu hal yang paling utama, tanpa campur tangan Tuhan, semua
itu tidak akan ada artinya. Sudah lupakah siapa yang kamu samperin tiap hari, berjam jam
bertemu dalam diam ?Tuhan. Sudah lupakah siapa yang mendengar curhatmu berjam jam
di adorasi ?Tuhan. Kalau manusia, berjam jam berhari hari mendengar curhat yang sama
lagi, itu lagi itu lagi, muka memelas meminta yang itu lagi itu lagi, bisa bisa pintu dikunci
dengan seribu satu alas an tidak dirumah menghindar.
Tapi Tuhan tidak, Dia selalu berbelas kasih dan percaya kita tidak akan menyianyiakan apa
yang sudah diberikan melalui pekerjaan tangan kita. Meski mungkin manusia mengkhianati
dengan melupakan pemberian Tuhan maupun menyianyiakan hasil yang sudah diterima.
Kita bisa jalani ini semua, bukan karena hebat, bukan karena kerja keras kita, tapi karena
Tuhan yang memberi. Maka jangan pernah lupa, SIAPA yang ada dibalik sukses kita. Tuhan…
Syaloom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Belajar dari Maria
Hari Raya Santa Perawan
Maria Diangkat ke Surga
Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab;
Mzm. 45:10bc,11,12ab;
1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56
Minggu 13 Agustus 2017
Luk.1:39 Beberapa waktu kemudian
berangkatlah Maria dan langsung
berjalan ke pegunungan menuju
sebuah kota di Yehuda
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, bukan hanya dirayakan di dalam
Gereja Katolik, tetapi juga di Gereja Orthodox Ritus Timur dan Anglican. Jadi keyakinan
bahwa Bunda Maria diangkat ke Surga bukan hanya dimiliki Gereja Katolik saja tetapi
menurut tradisi memang sudah ada penghormatan khusus akan Maria yang diangkat ke
Surga. Berdasarkan tradisi ini, maka Paus Pius XII, menetapkan Dogma Maria yang diangkat
ke Surga beserta segenap jiwa dan raganya di dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus
Deus pada 1 November 1950. Di dalam Gereja Katolik, Hari Raya Santa Perawan Maria
Diangkat ke Surga adalah Hari Suci yang wajib dirayakan (Holy Day of Obligation) dan kita
sebagai anggota Gereja Katolik harus merayakan Ekaristi.
Sekarang mari kita renungkan bersama, mengapa iman kita akan Maria yang diangkat
ke Surga harus ditetapkan sebagai ajaran dogmatik? Apakah karena kita sudah mulai
melupakan peran Maria di dalam sejarah keselamatan? Apakah kita memang sudah mulai
melupakan peran Maria di dalam hidup iman kita sebagai pengikut Kristus? Seorang rekan
Imam pernah bilang begini pada saya, if we fail to believe in Mary then we will not believe
in anything. Mungkin penghormatan Gereja Katolik kepada sosok Maria agak berlebihan,
namun ini bukan tanpa dasar. Kalau menurut saya dasarnya sederhana saja, Allah yang
Maha Kuasa saja mempercayakan hidupNya kepada seorang Maria, mengapa kita tidak?
Bayangkan saja, ini Allah, dan Ia mengutus Putera-Nya untuk dilahirkan ke dunia dari rahim
seorang perawan kampung bernama Maria. Allah yang Maha Kuasa dan Maha Agung itu,
menggantungkan nasib-Nya di dalam tangan seorang perawan kampung.Lalu siapakah
kita ini, kalau kita tidak menghormati dan bahkan menolak Maria? Kebaikan Maria ternyata
tidak berhenti pada menerima karya Allah dalam rahimnya, tetapi juga termasuk melihat
dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya tanpa menunda waktu
dan memikirkan keselamatannya sendiri.
Kalau kita mau menjadi murid Kristus yang sejati, belajarlah dari Maria sendiri, Sang
murid utama. Belajarlah untuk tidak memikirkan kepentingan diri sendiri terlalu banyak.
Belajarlah untuk merenungkan Sabda Tuhan dan menyimpannya di dalam hati. Belajarlah
mempercayakan masa depan kita kepada Allah sepenuhnya, baru kemudian kita bisa
melihat kebutuhan sesama yang membutuhkan pertolongan kita. Belajarlah untuk tidak
gampang putus asa dan lari dari persoalan-persoalan hidup, bahkan yang paling
menyakitkan sekalipun. Belajarlah untuk tidak mencari pujian dan penghargaan dan
nama besar, apalagi punya angan-angan untuk diangkat ke Surga.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Susah diberi tahu
Senin 14 Agustus 2017
Peringatan Wajib
St. Maksimilianus Maria Kolbe
Ul. 10:12-22;
Mzm. 147:12-13,14-15,19-20;
Mat. 17:22-27;
2 Raj 5:11b “Aku sangka
setidaknya ia datang keluar dan
berdiri memanggil nama Tuhan,
Allahnya”
Beberapa bulan lalu ada anak artis yang terkena penyakit Campak, padahal jaman
sekarang sudah ada vaksin untuk penyakit tersebut. Dan setelah ditelusuri ternyata artis
tersebut tidak memberikan vaksin hanya karena ‘kata orang’ vaksin tersebut haram
(artis tersebut muslim). Padahal jika dilihat dari riwayat chat dengan beberapa teman
atau dokter nya, sudah dijelaskan bahwa vaksin untuk anak tersebut adalah halal. Dan
jawaban balik artis tersebut adalah bahwa sakit adalah cobaan dari Tuhan dan jika
diijinkan maka akan tetap sehat.
Hal ini mengingatkan saya akan nasehat dari seorang Romo, mengenai orang orang
disekitar kita yang Tuhan ijinkan menolong kita disaat kita membutuhkan pertolongan.
Pada saat kita berseru memanggil namaNya bukan dia datang sendiri, tetapi dia akan
mengutus manusia manusia lain untuk menolong kita. Baik lewat dokter disaat kita sakit,
lewat teman saat kita membutuhkan tempat sharing dan masih banyak lagi.
Dan saat ini sudah banyak sekali asuransi kesehatan, suatu saat saya bilang kepada
saudara saya untuk membeli asuransi kesehatan.Tetapi jawabannya adalah asuransiku
adalah Tuhan, ini bukan jawaban salah.Tetapi bukan juga jawaban benar, karena
Tuhan memang menjaga kita teapi kita selalu diberi kesempatan untuk memilih, dan
terkadang pilihan kita terlalu egois dan mementingkan keinginan kita sendiri.
Dan nyatanya beberapa bulan setelah ketemu saya anak dari saudara saya berturut
turut masuk RS karena Demam berdarah (anaknya ada 3), bisa dibayangkan uang
yang dikeluarkan saat itu hanya untuk disumbangkan ke RS. Padahal jika dia punya
asuransi pasti tidak akan keluar uang sebanyak itu.( saati itu belum ada BPJS)
Maka mari kita jangan egois disaat meminta pertolongan Tuhan, maksudnya jangan
nunggu Tuhan turun tangan sendiri. Tetapi perhatikan sekitar, terkadang ada ‘malaikat’
yang akan datang menolong, yang pastinya itu adalah suruhan Tuhan
Prast
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0815573 4415
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Jangan Cemas
Ul. 31:1-8;
MT Ul. 32:3-4a,7,8,9,12;
Mat. 18:1-5,10,12-14
Selasa 15 Agustus 2017
Ul:31:6“Ia takkan membiarkan
dikau dan takkan meninggalkan
dikau,”
Dalam bacaan hari Tuhan sendiri meyakinkan kita lewat Nabi Musa,
bahwa ia tak akan meninggalkan Yosua dan bangsa pilihanNya yakni
bangsa Israel. Sabdanya berbunyi “ Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,
janganlah takut dan janganlah gemetar karena mereka. Hendaklah kita
selalu bersyukur sebab Allah senantiasa menyertai kita dan menuntun kita.
Allah sendiri yang menjamin keselamatan kita, dan melindungi kita dari
segala marah bahaya.
Saudara sekalian sering kali kita mencemaskan hidup dan hari depan kita,
kita kurang berserah kepada Tuhan Allah kita. Kecemasan akan hidup
selalu menjadikan kita sebagai manusia lemah dan tanpa kita sadari
menjauhkan kita dari Allah. Injil hari ini juga menceritakan para murid yang
menanyakan tentang siapa yang terbesar dalam kerajaan Allah. Dizaman
ini juga kita sering jumpai bahkan kita sendiri juga sering mengalaminya,
contoh hal kecil seperti mengantri datang belakangan tapi maunya cepat.
Yesus sendiri menegaskan kepada para murid untuk bertobat dan menjadi
seperti anak kecil yang polos dan apa ada. Jangan biarkan kedudukan
dan jabatan menjadikan kita pribadi yang sombong dan lupa diri sehingga
kita merendahkan martabat dan harkat sesama kita manusia. Sebaliknya
semakin tinggi kedudukkan kita semakin menjadikan kita pribadi yang
rendah hati.Jadilah seperti anak kecil yang tulus dan jujur bukan menjadi
pribadi yang kekanak-kanakan.
“Keluarga adalah tempat dimana orang tua mewariskan iman kepada
anak-anak mereka” ( Paus Fransiskus). Semoga keluarga katolik selalu
diberkati dan menjadi teladan didalam hidup masyakat dan gereja.
Salam kasih! Salam Merdeka Teman !!
Rossa Olla DT ^_^
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Salam Penuh Kemenangan, Salam Kemerdekaan
Rabu 16 Agustus 2017
Mat 18:20 “sebab dimana ada dua
atau tiga orang berkumpul demi Nama-Ku,
Aku Hadir ditengah-tengah mereka”
Stefanus dari Hunggaria
Ul. 34:1-12 ;
Mzm 66:1-3a,5,8,16-17 ;
Mat 18:15-20
Salam Fresh juice !!!
Saudara/i sahabat Fresh Juice yang terkasih didalam Yesus Tuhan, saat ini kita di Negara
Republik Indonesia pada besok hari akan memperingati Hari Kemerdekaan, Suatu hari
yang Cukup bersejarah dan di desa atau di kampung maupun dikota banyak sekali kita
akan melihat berbagai macam Perlombaan yang cukup menghibur masyarakat secara
luas, sebut saja ada balap karung, lomba kelereng, lomba pukul bantal dan masih
banyak lomba yang lainnya sampai biasanya puncaknya adalah lomba panjat pinang
yang memperebutkan berbagai macam hadiah. Dalam suasana acara kemerdekaan
ini sama seperti kita umat Nasrani khususnya yang beragama Katolik harus menyikapi
bahwa Tuhan Yesus sudah wafat di kayu salib dan sudah menang akan maut sehingga
kita manusia pilihan Tuhan harus ikut berbahagia bahwa dosa kita telah ditebus oleh
Tuhan dan kita juga harus merasakan kemerdekaan juga didalam Hidup kita.
Di suasana merayakan kemerdekaan negara tercinta, kita juga diingatkan untuk
selalu bersyukur dan tetap memuliakan nama Tuhan didalam hidup kita, oleh Firman
Tuhan Kita diajak untuk turut aktif ambil bagian dalam hidup berkelompok atau turut
aktif dalam persekutuan yang ada dilingkungan Gereja masing masing, dari sana kita
akan belajar bertanggung jawab serta saling melayani didalam kasih. Didalam hidup
persekutuan akan banyak hal yang kita pelajari, kita akan saling diingatkan apabila
kita melakukan kesalahan ataupun saat kita mempunyai banyak pergumulan, disitu
juga akan ada banyak tangan dan hati yang penuh kasih yang akan menjadi tempat
penguatan iman kita. Didalam persekutuan kita akan lebih sering bertemu dengan satu
dan yang lainnnya, “sebab dimana ada dua atau tiga orang berkumpul demi NamaKu, Aku hadir ditengah-tengah mereka”.
Saudara/i sahabat Fresh Juice yang terkasih didalam Tuhan, apakah anda mau melayani
Tuhan dilingkungan tempat anda bekerja, dilingkungan Sekolah, dilingkungan Gereja
ataudi lingkungan Keluarga??? Penuhi tugas panggilanMu, dimanapun kita berada
karena Firman Tuhan mengatakan Tuhan akan selalu hadir ditengah tengah pelayanan
kita.
Merdeka... Merdeka... Merdeka
Salam Penuh Kemenangan, salam Kemerdekaan, NKRI Harga Mati.
Salam Fresh Juice !!!
By.Maurits
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Merdeka !
HARI RAYA KEMERDEKAAN
REPUBLIK INDONESIA
Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac,3a,6-7;
1Ptr. 2:13-17;
Mat. 22:15-21
Kamis 17 Agustus 2017
Mat 22:21: Berikanlah kepada
Kaisar apa yang wajib kamu berikan
kepada Kaisar dan kepada Allah
apa yang wajib kamu berikan
kepada Allah”.
Hari ini kita mau bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan atas kemurahanNya karena
72 tahun yang silam, tepatnya tangggal 17 Agustus 1945, Negara Republik Indonesia
telah memperoleh kemerdekaannya dari tangan penjajah. Dengan dasar negera
Pancasila dimana Sila Pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa, maka seluruh
penduduk Indonesia mendapat kebebasan untuk memeluk agama mereka masingmasing.
Dalam injil hari ini Yesus mengatakan :”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu
berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”.
Tentu saja kutipan ini tidak terlepas dari perintah yang pertama dan utama yaitu :”
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri”. yang mewakili ke empat sila yang lain.
Kita menyadari bahwa segala yang kita miliki adalah kepunyaan Allah karena setelah
dibaptis kita juga menjadi keluarga Allah. Sebagai keluarga Allah tentunya kita juga
adalah anak-anakNya yang Merdeka/bebas dari segala keterikatan perasaan benci,
dendam dan tidak terlalu mementingkan perkara-perkara duniawi yang sangat banyak
menyita waktu dan pikirian.
Dengan kemerdekaan yang kita miliki sebagai keluarga Allah , maka Yesus juga
menghendaki agar kita para pengikutnya memberikan bagian yang wajib kita kerjakan
bagi negara dan bangsa kita seperti yang di katakanNya :”Berikanlah kepada Kaisar
apa yangkamu wajib berikan pada Kaisar,... karena kekuasaan suatu pemerintahan
diberikan oleh Allah demi kesejahteraan manusia.
Segala yang kita miliki adalah kepunyaan Allah oleh karena itu Ia layak mendapatkan
yang terbaik yang dapat kita berikan yaitu semua yang ada pada kita terutama hati
dan kehendak bebas kita.
DOA: Bapa Surgawi, kami adalah milik-Mu. Tolonglah kami untuk melayani negara
kami sesuai dengan kehendakMu, agar kami dapat hidup di hadapan-Mu, percaya
kepada-Mu dan melakukan segalanya demi kemuliaan namaMu. Amin
Betty
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Kesetiaan
Jumat 18 Agustus 2017
Mat 19:6 Yang dipersatukan
Yos. 24:1-13;
Mzm. 136:1-3,16-18,21-22,24;
Mat. 19:3-12
Allah tidak boleh diceraikan
manusia
Saya selalu merasa tersentuh saat membaca rubrik kesaksian dalam majalah
Hidup. Berbagai kisah kehidupan, perjuangan umat menghadapi tantangan
hidup dikisahkan disana. Ada yang bersaksi tentang perjuangan menghadapi
sakit yang didera, ada yang menuturkan suka duka yang dialami dalam hidup
berkeluarga. Kekuatan doa dan kepasrahan pada Tuhan sungguh menguatkan
saat diterpa cobaan. Dari beberapa kisah hidup berumah tangga, satu hal
dapat diteladani adalah kesetiaan. Walaupun berat badai yang menerpa,
namun sang pasangan selalu menemani.
Perkawinan bukanlah hanya berdasarkan suka sama suka, namun harus
disadari merupakan sebuah peristiwa iman dimana Tuhan sendiri yang hadir,
mempertemukan dan menyatukan pasangan dalam ikatan pernikahan dan
Tuhan pula yang akan menguatkan tali kasih mereka. Suatu perkawinan
Katolik bersifat monogami, tak boleh diceraikan dengan alasan apa pun,
seperti perintah Yesus dalam Injil hari ini. Merupakan tugas dari suami dan
istri untuk menghadirkan wajah Allah dalam bentuk kesetiaan dalam rumah
tangga mereka. Terkadang bukan tugas yang mudah namun tak ada yang tak
mungkin bila kita berserah pada Tuhan.
Selain perkawinan, ada pula pilihan hidup yang lain, yaitu hidup selibat seperti
yang dilakoni oleh biarawan, biarawati, dan imam. Pilihan ini pun merupakan
pilihan yang mulia, dan merupakan panggilan dari Tuhan sendiri. Tuhan yang
memanggil, Tuhan pula lah yang akan menyertai setiap jatuh bangun yang
dialami, agar dapat setia sampai akhir.
Apapun pun pilihan hidup yang kita ambil, belajarlah untuk selalu setia.
Agatha
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Bawalah bayi dan anak-anak kepada Yesus dalam misa
Ludovikkus,
Ezekhiel
Moreno,
Guerikus, Yohanes Eudes
Yos. 24:14-29;
Mzm. 16:1-2a,5,7-8,11;
Mat. 19:13-15
Sabtu 19 Agustus 2017
Matius 19:13ab “Lalu orang
membawa anak-anak kecil kepada
Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya
atas mereka dan mendoakan mereka.”
Yesus meletakkan tangan-Nya atas anak-anak dan mendoakan mereka! Wow. Luar biasa!
Kebiasaan Yesus itu akhir-akhir ini menjadi kebiasaan kita sesudah Misa. Anak-anak dan bayibayi yangbelum bisa menerima Komuni, maka romo/imam/pastor akan turun ke dekat umat
dan memberkati bayi dan anak-anak yang berarak bersama orangtua mereka ke depan.
Kehadiran anak-anak dan bayi dalam Misa, sempat diperdebatkan karena suara tangis
atau teriakan mereka, mengganggu umat yang dewasa.Namun demikian, ada sebuah
pesan dari alm. Mgr. Benyamin Bria, yang sempat disampaikan dalam sebuah Sarasehan
Keuskupan Denpasar tentang Liturgi, beberapa tahun lalu. Yakni, “Anak-anak, memiliki hak
yang sama dengan orang dewasa untuk mengikuti Misa. Jadi selain saran supaya orangtua
mengajarkan anak-anak untuk tidak ribut di gereja dan orangtua yang membawa bayi dan
anak-anak diberikan tempat khusus, juga meminta umat yang dewasa agar sabar terhadap
suara anak dan bayi dalam Misa.”
Ada sebuah pengalaman saya yang tidak terlupakan dalam sebuah Adorasi. Saat itu
saya sedang Adorasi, datang seorang teman dengan anak asuhnya yang berusia sekitar
empat tahun, ikut beradorasi.Seperti biasa, anak-anak, berlari kian kemari, memindahkan
bantalan, duduk sebentar, bangun lagi.Saya berhenti berdoa dan mengikuti setiap gerakan
anak itu dengan gemas, ingin menghentikan kegiatan dia. Lalu saya memandang ke arah
Sakramen untuk berkeluh kesah. Belum sempat saya berbicara dalam hati, sebuah Suara
lembut menegur saya dan saya percaya datang dari arah Sakramen, kata-Nya, “Engkau
duduk diam, tapi pikiran dan matamu, sibuk memperhatikan anak itu.Apa bedanya kamu
dan dia?” Saya jadi tersipu dan hampir tertawa keras karena merasa ditegor Tuhan dengan
cara itu. Akhirnya, saya mengarahkan seluruh perhatian saya ke Sakramen dan mulai
berdoa dengan sedikit malu, dan mengabaikan kehadiran anak itu.Tidak lama kemudian, si
anak yang bernama Luna, membawa bantalnya, kemudian duduk di sebelah saya sambil
berdoa dengan khusuk. Saya bertanya, “Luna sedang apa?” ‘Berdoa,” jawabnya. “Pakai
bahasa apa?” “Bahasa Spanyol,” Jawabnya. “Oooh, makanya kak Tina gak ngerti.”Kami
sama-sama tersenyum.
Saya berkesimpulan, kehadiran seorang anak yang datang kepada Yesus dalam Misa atau
doa bersama, walau mereka tidak berdoa serius seperti kita, mendapat perhatian yang
sama dari Tuhan. Sama-sama menyenangkan hati Tuhan. Demikian juga, seorang anggota
gereja atau komunitas yang merasa tidak punya kemampuan/karunia seperti yang lain,
kehadirannya sama-sama menyenangkan hati Tuhan. Jadi hadirlah dalam doa bersama,
misa, sekalipun engkau anak-anakatau engkau yang merasa bukan apa-apa. Karena
Tuhan akan tetap menerimamu, memberkatimu dan mendoakanmu.
Narita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Mendekat dan Menyembah
Minggu 20 Agustus 2017
Yes. 56:1,6-7;
Mzm. 67:2-3,5,6,8;
Rm. 11:13-15,29-32;
Mat. 15:21-28
Mat 15:25, Tetapi perempuan
itu mendekat dan menyembah Dia
sambil berkata, “Tuhan, tolonglah
aku.”
Ada seorang ibu yang memberi kesaksian kepada saya bagaimana dia mengalami
kesembuhan dari penyakit ginjalnya.Sudah bertahun-tahun dia mengalami sakit di
ginjal.Kemudian ibu ini hanya berpasrah dan berdoa.Ibu ini mendekat dan menyembah
Yesus dalam Sakramen MahaKudus di ruang adorasi dan berkata, “Tuhan, tolonglah
aku.” Dan mukjizat terjadi bahwa sang ibu tersebut sembuh secara total dari penyakit
ginjalnya.
Ketika saya membaca dan merenungkan bacaan hari ini dimana seorang perempuan
Kanaan meminta kepada Yesus agar anaknya disembuhkan, saya teringat akan kisah
kesembuhan sang ibu tersebut. Kisahnya agak mirip yakni ada dua tindakan, yakni
mendekat dan menyembah serta diakhiri dengan ucapan permohonan, “Tuhan,
tolonglah aku.”
Di hampir semua perikop tentang Yesus menyembuhkan selalu ada seseorang yang
“mendekat” dan “menyembah” dan memohon kepada Yesus apapun itu intensinya.
Sikap mendekat dan kemudian menyembah menjadi ciri khas dari pengarang Injil
Matius dalam meminta sesuatu.Mendekat mengisyaratkan adanya keinginan yang
mendalam dan berinisiatif sedangkan menyembah adalah suatu ujud ketergantungan
kepada Tuhan, satu-satunya penolong.
Petrus mendekat dan menyembah Yesus ketika perahu mulai tenggelam dan berkata,
“Tuhan, tolonglah kami. ”Seorang Perwira datang mendekat dan menyembah Yesus
dan berkata,”Tuhan, tolonglah bawahan saya yang sakit.”Maria dan Martha berlari
mendekati Yesus dan menyembah, “Tuhan, Lazarus yang kaukasihi sudah mati.
Tolonglah.” Dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan kita? Apakah di saat kita mengalami masalah di dalam hidup, kita
mendekat dan menyembah Yesus?Ataukah kita melarikan diri dariNya dan menyembah
yang lain, yang fana di dunia ini seperti uang, kekuasaan, kekuatan mistis dan lain
sebagainya?
Mari kita mendekatkan diri kepada Yesus dan menyembah Dia sebagai Tuhan dan Allah
kita dan berseru, “Tuhan Yesus, tolonglah aku.”
Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Harta yang sesungguhnya
Peringatan wajib St. Pius X
Hak 2:11-19 ;
Mzm 106:34-35, 36-37,
39-40, 43ab, 44 ;
Mat 19:16-22
Senin 21 Agustus 2017
Mat 19:21 ”Jikalau engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu
kepada orang-orang miskin, maka engkau akan
beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke
“Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tidak mungkin bisa aku bawa
pergi.Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam
dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan & terang”.
Itu adalah sedikit cuplikan kata- kata Steve Job (mantan Bos Apple Inc.) sebelum
meninggal dunia. Kita tahu Steve Job termasuk orang yang sangat sukses,
tetapi justru diakhir hidupnya ia menyadari tentang arti hidup. Kekayaan, nama,
kedudukan, semua tidak ada artinya.
Banyak dari kita seperti Steve Job, kita bekerja mati-matian. Seluruh waktu kita
habiskan untuk bekerja. Benar kita memang membutuhkan uang untuk memenuhi
kebutuhan hidup kita.Tetapi kita harus ingat banyak hal yang berharga melebihi
uang / pekerjaan kita. Sering ketika mengejar uang, kita mengorbankan banyak
hal: keluarga, teman, diri kita, terutama Tuhan. Tanpa kita sadari, kita sudah
menjadikan pekerjaan/ bisnis kita sebagai berhala kita. Kita menomor satukannya
melebihi Tuhan kita.Banyak hal di zaman sekarang yang bisa kita jadikan berhala
kita selain pekerjaan, misal gadget/ HP kita, kesenangan/ hobby, pacar, suami/ istri/
anak, dll.
Padahal seharusnya kita menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan.
Jadi Tuhan-lah yang seharusnya menjadi prioritas tertinggi kita. Kita memang
harus berusaha sebaik-baiknya dalam kehidupan ini, tetapi kita harus mencari
perkenanan Tuhan dahulu sebelum kita melakukan hal lain dalam hidup kita.
Segala hal bisa habis/ hilang/ pergi, tapi kasih setia Tuhan untuk selamanya. Jangan
sampai di penghujung usia kita, kita menyesali banyak hal berharga yang kita
lewatkan, karena kita salah mengenali “harta yang sesungguhnya”... apa yang
paling berharga untuk bekal “ Kehidupan Kelak “.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Kerinduan Hati
Selasa 22 Agustus 2017
Peringatan Wajib
Santa Perawan Maria Ratu
Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya
laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa
Hak. 6:11-24a; Mzm.
atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan
85:9,11-12,13-14; Mat. 19:23-30
menerima kembali seratus kali lipat dan akan
memperoleh hidup yang kekal.
Mat 19:29 setiap orang yang karena nama-
Sewaktu menjadi Putra Altar di Gereja, waktu itu masih berumur 14 tahun, sempat terbersit
untuk menjadi seorang Pastor. Alasannya bukan untuk menjadi Gembala, tapi karena ‘tergiur’
melihat pentahbisan Imam yang begitu keren dan menyenangkan. Wah.. keren banget dielu
elukan seperti ini, diberkati, sepertinya semua orang mencintai Pastor baru. Keinginan itu
pun lenyap sendirinya ketika masuk masa remaja, sudah mulai tidak aktif lagi di gereja. Ah,
seperti cinta monyet. Keinginan itu cuma keinginan anak kecil.
Sewaktu mulai terlibat dengan LSM dibidang kecacatan, mulai terbersit lagi untuk menjadi
Bruder. Kali ini bukan pastor, tapi bruder. Alasannya sederhana, karena bertemu satu orang
Bruder dari Maumere yang keren dan santai. Tanpa jubah, tanpa seragam, beraktifitas
sebagai ‘orang biasa’ terlihat sangat menyenangkan. Dibanding menjadi Pastor, yang lebih
disorot dimana mana. Awalnya aku tidak tahu kalau ia seorang Bruder, sampai seorang
panitia keceplosan memanggil dia ‘bruder’. Keinginan itu pun hilang lagi sebatas waktu.
Sempat mencari cari informasi di internet, tanya beberapa romo soal ini, dan akhirnya lupa…
kembali sibuk dengan urusan manusiawi. Ah.. manusiawi kan.
Membaca injil hari ini membuat aku tersenyum dengan percakapan ini. Siapa yang berani
meninggalkan ’ladang’nya dan mengikuti Dia, akan peroleh 100x dan hidup yang kekal.
Ketika bergabung dengan komunitas DOJCC, keinginan itu muncul lagi. Kali ini karena ada
peluang jadi Romo dari Australi ! Kayaknya keren tuh.. romo lulusan luar negri ! Sempat tanya
tanya ke Diakon Vincent soal ini. “Kenapa mau nya jadi Bruder? Kenapa ngak Pastor?”
“Kelamaan ‘kuliah’nya. Mesti 7 tahun kan untuk jadi Pastur. Udah keburu tua baru ditahbiskan
dong” “Hm, banyak kok yang memulai umur 40”, ujar Diakon Vincent berusaha meyakinkan.
Aku pun berpikir keras. Ah, rasanya ngak mungkin menjadi Pastor. Terlalu banyak dosa dan
masa lalu yang ngak baik. Apa kata orang.“Apapun masa lalu kita, tidak usah dihiraukan”,
kata diakon Vincent, seperti membaca pikiranku saat itu.
Keinginan itu pun hilang lagi. Tapi keinginan untuk melayani masih terus ada. Mulai dari
menjadi sukarelawan untuk anak anak penyandang keterbatasan di Bali , sampai kini di
Tajikistan, menjadi sukarelawan untuk mereka yang terpinggirkan. Tinggal dengan kondisi
seadanya, tidak digaji, harus berhemat agar uang tunjangan hidup cukup sampai satu bulan,
dan kadang mengorbankan ‘harta’ pribadi untuk orang lain. Meninggalkan rumah, teman ,
keluarga dan ‘ladang’. Aku tidak yakin apakah rasa itu akan muncul lagi, sehingga aku akan
mantap memutuskan menjadi bruder. Ah, Menjadi AKU hari ini sudah cukup menyenangkan.
Mungkin Tuhan punya Rencana istimewa untuk aku, hingga aku berada disini. Mungkin Tuhan
punya waktu khusus , kapan saatnya aku ‘pulang’. Aku tidak tahu dan tidak mengerti, tapi
yang aku tahu, Dia punya punya rencana hebat. Amin
Jeff Kristianto
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Keadilan untuk Tuhan
Rabu 23 Agustus 2017
Rosa dari Lima
Hak. 9:6-15;
Mzm. 21:2-3,4-5,6-7;
Mat. 20:1-16a
Mat 20:15 “Iri hatikah engkau
karena Aku murah hati.”
Kemungkinan besar kalau anda membaca renungan ini, anda termasuk pekerja di
ladang Tuhan.Kalau tidak, saya yakin Tuhan ingin mengajak anda bekerja di ladangnya.
Imbalannya? Menurut saya hidup bahagia dan kekal bersama dengan Tuhan sendiri,
yang dimulai saat kita bekerja denganNya, karena Ia senantiasa turut bekerja.
Jadi anehlah kalau kita mengeluh bahwa tidaklah adil untuk jika Tuhan memberikan
imbalan yang sama pada mereka yang hanya bekerja sebentar. Bekerja denganNya
mustinya dipenuhi dengan sukacita, sepertinya saat bekerja kita sudah menerima
imbalan kita.
Tetapi kalau anda seperti saya, mungkin anda pernah kesal kalau anda bekerja
keras, sedangkan saudara-atau saudari anda di ladang Tuhan bekerja seenaknya.
Ini walaupun sedikit lain situasinya, juga berkaitan dengan apa yang Tuhan ingin
sampaikan.
Titik permasalahannya adalah, kita tidak bisa hanya berhenti pada keadilan.Ya benar,
keadilan itu harus ditegakkan.Tetapi Tuhan tidak berhenti pada keadilan.Dia adalah
Maha Adil.Tetapi terlebih lagi, Dia adalah Sang Murah Hati, Sang Penebus Dunia.
Apakah adil kalau Tuhan Yesus yang tidak ada noda dosa mati dikayu salib supaya
kita yang berdosa bisa menerima upah pekerjaan kita, walaupun kadang kita bekerja
hanya setengah hari, atau setengah hati?Mengapa kita cepat protes dengan Tuhan
kalau kita sedikit saja merasa dirugikan.Kita seakan lupa bahwa Tuhan, dengan
penderitaanNya didunia, sangat dirugikan oleh kita.Dia, yang Maha Murah Hati, tidak
minta ganti rugikan?Dia malahan bermurah hati, mengajak kita bekerja diladangNya,
dengan imbalan hidup sukacita denganNya senantiasa.
Teman-teman terkasih dalam Kristus, mari kita belajar sifat-sifat Tuhan yang Maha Adil
dan Maha Murah Hati. Jangan malahan kita iri hati karena Ia murah hati. Mari kita
mau bekerja lebih giat lagi diladangnya.Mari kita sedikit lebih lagi melupakan diri kita,
upah kita, tetapi kita mau belajar bermurah hati, ikut seperti Tuhan, yang senantiasa
mengundang mereka yang menganggur untuk bekerja diladangNya.
Rm David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Lugas di hadapan Allah
Kamis 24 Agustus 2017
Pesta St. Bartolomeus Rasul
Why. 21:9b-14;
Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18;
Yoh. 1:45-51
Yoh 1:47b ; “Lihat, inilah seorang
Israel sejati, tidak ada kepalsuan
di dalamnya!”
Para Pembaca yang dikasihi Allah,
Pembicaraan Yesus dengan Natanael terdengar bagai sebuah pembicaraan antara
sahabat lama yang berjumpa kembali. Bahasa yang dilontarkan Natanael terhadap Yesus
sungguh menyiratkan kejujuran akan pendapatnya tentang Yesus. “Mungkinkah sesuatu
yang baik datang dari Nazaret?” demikianlah kata Natanael.
Dan Yesus tentu sangat tahu benar tentang jawaban Natanael yang diajak oleh Filipus
untuk mengenal Kristus lebih dalam.Secara manusia jaman ini, kalimat diatas terdengar
sebagai sebuah ‘hinaan’ tetapi tidak demikian ‘penglihatan’ Yesus.Tuhan lebih melihat hal
ini sebagai sebuah kejujuran di hadapan Allah.Hal ini terbukti bahwa pembicaraan Yesus
dengan Natanael selanjutnya membuat Natanael terpikat pada pribadi Yesus sebagai Juru
Selamat, Mesias.
Refleksi saya secara pribadi menyatakan bahwa ketika kita menyapa Allah dalam
kehidupan sehari-hari baiklah kita mengambil sikap lugas.Tidak berbelit-belit dan jujur.
Ketika kejujuran kita di hadapan Allah dimaklumi oleh Allah, walau seringkali kejujuran kita
jika direnungkan tampak sebagai kebodohan, justru hal itulah yang membuka pintu rahmat
Allah untuk menjadikan kita lebih mengenal Dia.
Kontemplasi:
Apakah percakapan kita selama ini dengan Allah berisikan kejujuran?
Refleksi:
Bagaimanakah kita melatih diri kita untuk senantiasa jujur (lugas) dihadapan Allah?
Doa:
Bapa Sorgawi semoga kami senantiasa bersikap dan berkata jujur di hadiratMu agar
rahmatMu boleh mengalir di dalam hidup kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan membangun sikap lugas dan jujur kepada Allah melalui sesama yang kujumpai
setiap hari.
Tina B. Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
KASIH
Jumat 25 Agustus 2017
Ludovikus, Yosef dari Calasanz
Rut. 1:1,3-6,14b-16,22;
Mzm. 146:5-6,7,8-9a,9bc-10;
Mat. 22:34-40
Mat 22:37 “Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu”.
Apakah kita sudah mengasihi Tuhan? Pada bacaan hari ini, Tuhan Yesus
mengajarkan kita untuk mengasihi Tuhan segenap hati, segenap jiwa dan
segenap akal budi kita.Dan kita juga diajarkan Tuhan untuk mengasihi sesama
kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Hendaklah kita mengarahkan
segenap perhatian kita kepada Tuhan. Sebab biasanya siapa yang kita kasihi
pasti kita beri perhatian. Apa yang kita senangi atau kita anggap berharga,
juga selalu kita beri perhatian. Demikianlah hendaknya kita mengasihi Tuhan
dan sesama kita.
Kadang dalam doa, apalagi kalau kita beranggapan bahwa doa itu adalah
rutinitas, belum tentu kita mengarahkan perhatian kita kepada Tuhan. Sabda
Tuhan ini masih ditambah lagi: dengan segenap jiwa, seluruh hidup kita. Dan
akhirnya kasih kepada Tuhan pun perlu dihayati dengan segenap akal budi,
artinya dengan kesadaran dan tanggung-jawab.Itu artinya kita diajak untuk
mempercayakan hidup kita kepadaNya.
Perintah Tuhan yang kedua mengatakan “Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri” ini merupakan perwujudan kasih kita kepada Tuhan. Kita diajak
berbuat yang terbaik bagi orang lain, memberi perhatian, memberi tanpa
mengharap-kan balasan,mau mengampuni.
Maka menjadi lebih jelas bagi kita bahwa mengasihi Tuhan itu harus menjadi
pola hidup kita dan hidup keluarga, karena mengasih Tuhan itu perlu dipraktekkan dalam hidup sehari-hari secara bertahap. Semakin kita menyadari
bahwa kita ini dikasihi dan diperhatikan oleh orang lain, maka kita juga
semakin disadarkan bahwa kasih orang lain itu sebenarnya kasih Tuhan yang
disampaikan kepada kita. Maka dengan mebalas kasih kepada orang lain
dengan keyakinan iman, maka disitulah kita juga sudah mengasihi Tuhan.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Sabtu 26 Agustus 2017
Membiarkan diri di pimpin oleh Allah
Zefyrinus Namuncura, Yakobus
Retouret, Liberatus
Rut 2:1-3,8-11; 4:13-17;
Mzm 128:1-2,3,4,5;
Mat 23:1-12.
Bacaan Injil dan firman Tuhan pada hari ini, membicarakan tentang kemunafikan
dan kepemimpinan. Jika kita melihat di kehidupan sekitar kita, banyak sekali
terjadi hal yang sama. Kita bisa melihat dalam miniatur sebuah “pemerintahan”
di kehidupan sehari hari. Di mulai dari pemimpin kelas, pemimpin perusahaan,
pemimpin pemangku jabatan bahkan pemimpin komunitas pelayanan
ataupun pemimpin keluarga.
Tidak jarang di antara pemimpin -pemimpin di sekitar kita itu munafik yang
hanya bisa menyuruh tetapi tidak melakukannya sendiri. Seperti dalam Matius
23:3 dikatakan janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka,karena
mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Mat
23:12:”
Dan
barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan”.
Ada juga pemimpin yang hanya bersikap meninggikan diri sendiri. Ingin dilihat
hasil kepemimpinannya. Semua hasil harus sempurna. Tetapi untuk mencapai
kesempurnaan kepemimpinannya, mereka melakukan cara yang tidak sesuai
dengan kehendak Tuhan.
Pemimpin yang benar, adalah pemimpin yang lebih dahulu membiarkan diri
di pimpin oleh Allah, mencari kehendak Allah, baru memimpin orang lain.
Pemimpin yang hanya ingin dilihat itu sama saja dengan pemimpin yang
hanya ingin di puji dan dihormati tetapi tidak melihat kedalaman orang-orang
yang di pimpinnya.
Mari kita belajar bersama, menjadi pemimpin yang tidak munafik. Pemimpin
yang merendahkan diri, sehingga pada saatnya memang menjadi pemimpin
yang layak ditinggikan.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Kenangan yang baik
Yes. 22:19-23;
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,6,8bc;
Rm. 11:33-36; Mat. 16:13-20
Minggu 27 Agustus 2017
Mat. 16:20 Lalu Yesus melarang
murid-murid-Nya supaya jangan
memberitahukan kepada siapa pun
bahwa Ia Mesias
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, sedangkan
manusia mati meninggalkan legacy atau kenangan yang baik yang membuatnya
dikenang banyak orang. Selain menuai protes dari banyak seniman di Paris, yang tidak
setuju ada menara besi jelek berdiri di jantung kota Paris berdampingan dengan Notre
Dame, the Tour Saint-Jacques, the Louvre, the Dome of les Invalides, the Arc de Triomphe,
Gustave Eifel tetap saja membangun Menara Eifel. Selain menjual indulgensi untuk
membangun kuburannya sendiri yang kemudian diprotes oleh Biarawan Augustinian Martin
Luther yang menjadi pelopor Reformasi Protestantisme, Paus Yulius II tetap membangun
Basilica St Petrus di Vatikan. Selain meninggalkan sembilan isteri, Soekarno juga mewariskan
lima dasar Negara Pancasila. Pendek kata selain banyak kesalahan yang pernah dibuat
manusia, tiap orang paling tidak berusaha untuk dikenang untuk meninggalkan kesan
terakhir yang baik. Bagaimana dengan Yesus?
Setelah melakukan banyak mukjizat dan pengajaran yang inspiratif, Yesus malah melarang
murid-muridNya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias.
Maksudnya apa? Apa Yesus tidak mau dikenang sebagai Mesias? Apa Yesus hanya
ingin dikenang sebagai penjahat yang disalib? Bingung kan? Sebenarnya bagaimana
gambaran Mesias itu?
Mesias (Bahasa Ibrani) atau Masiah atau Moshiach atau Messias (Bahasa Latin) atau Kristus
(Bahasa Yunani) atau Al-Masih (Bahasa Arab), adalah harapan akan figur terpilih yang
akan menyelamatkan seluruh umat manusia pada akhir zaman. Sampai saat ini, hanya
orang-orang Kristen saja yang mengakui bahwa Yesus-lah Sang Mesias sejati, sedangkan
banyak agama lainnya mengganggap Yesus sebagai Mesias yang palsu.
Ketika Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa
pun bahwa Ia Mesias, Dia tidak sedang memupus harapan mereka akan penyelamat
dunia, melainkan sedang meluruskannya. Mesias memang penyelamat umat manusia,
tetapi bukan menurut pemahaman duniawi. Mesias akan menyelamatkan dunia bukan
dengan kekuatan tetapi dengan cinta-Nya. Ia tidak mengusir setan dengan menjadi kepala
setan. Ia tidak datang ke dalam kegelapan dengan cahaya terang yang membutakan,
tetapi Ia datang dengan cahaya lembut yang menyejukkan. Ia tidak datang sebagai
panglima dengan balatentara surga memaksa orang untuk percaya kepada-Nya, tetapi
Ia datang dalam kelembutan seorang bayi, yang membuat tiap orang berebutan untuk
menggendongNya. Ia adalah orang baik yang harus mati di kayu salib sebagai penjahat,
yang kemudian membuat kepala pasukan berkata sambil memuliakan Allah sungguh,
orang ini adalah orang benar (Luk. 23:47).
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Masih termasuk Farisi kah kita?
Senin 28 Agustus 2017
Mat 23:13 “ Celakalah kalian, hai ahliahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai
kalian orang-orang munafik, karna kalian
menutup pintu Kerajaan Surga di depan
orang.
Peringatan Wajib St. Augustinus
1Tes. 1:2b-5,8b-10;
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b;
Mat. 23:13-22
Di dalam Injil hari ini banyak sekali kecaman yang dilontarkan Tuhan Yesus
terhadap orang Farisi.Perikop ini sedikit berbahaya bagi kita kalau menjadi
pembenaran bahwa kita sudah menjadi orang yang baik, sedangkan orangorang lain kita nilai munafik.Kalau itu yang terjadi sudah samalah kita dengan
orang Farisi itu. Kita sudah punya penyakit rohani yang sama dengan orang
Farisi.
Definisi dasar munafik adalah menyatakan atau mengakui sesuatu tetapi tidak
melaksanakan. Yang jelas selama kita tidak melakukan apa yang kita nyatakan
baik itu sengaja maupun tidak sudah bisa kita dikatakan sebagai munafik. Oleh
karena itu perikop ini paling baik adalah untuk memeriksa diri kita.
Ternyata banyak kemunafikan yang masih sering saya lakukan.Hal-hal yang
sederhana banyak sekali saya rasakan dan terasa terkadang lucu adalah pada
saat saya sebagai orang tua memberikan nasehat kepada anak-anak.Dan
ternyata sangat mudah memberikan nasehat itu. Dan kenyataannya bahkan
saya sendiri pun masih suka melanggar apa yang sudah saya nasehatkan
kepada anak-anak. Bahkan seringkali dengan mudahnya kita memberi nasehat
kepada orang lain dan ternyata kita sendiri masih dengan mudahnya gagal
untuk melaksanakan nasehat kita.
Hal ini sangat selaras dengan ayat, “ Kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga
di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka
yang berusaha untuk masuk.”
Mari kita memeriksa diri : Mungkin adakah perilaku saya yang bisa menghalangi
orang untuk masuk kerajaan surga.
Yaitu dengan perbuatan-perbuatan kita yang kurang pantas dan tidak
mencerminkan kasih Tuhan.
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
42
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
No Pain, No Gain
Peringatan Wajib
Wafatnya St. Yohanes Pembaptis
Yer. 1:17-19;
Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17;
Mrk. 6:17-29
Selasa 29 Agustus 2017
Yer 1:19 Mereka akan memerangi
engkau, tetapi tidak akan
mengalahkan engkau, sebab Aku
menyertai engkau untuk melepaskan
engkau, demikianlah firman TUHAN.”
Saya membaca bacaan ini di hari terakhir retreat yang diselenggarakan oleh DOJCC di
tanggal 14-16 July 2017 Retreat Commitment – Taking your life to the next level.
Di hari sebelumnya ada bagian di dalam doa, Romo memohon agar kami peserta
retreat diberikan penderitaan. Wah!! Ow.. O!!!
Jelas itu bukan tujuan orang ikut retreat, orang ikut retreat untuk memudahkan hidup
meringankan hati, bukan cari penderitaan. Siapa yang siap menderita?? Sepertinya
bukanlah pertanyaan yang akan dijawab YA bagi hampir semua orang.
Sayapun terhadap pertanyaan “Siapa yang siap menderita?” berpikir apakah yang
harus saya jawab. Menggentarkan untuk menjawab YA. Namun juga teringat bahwa
bukankah pertanyaan “Siapa yang siap menderita?” itu sama dengan “Siapa yang siap
memikul salib?”
Dan bukankah kata Yesus “Setiap orang yang mau mengikutI Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya setiap hari”
Dalam refleksi saya, ayat dalam Yeremia ini meneguhkan bahwa perjuangan akan tetap
ada selama kita hidup, demikian juga penderitaan yang menyertai dalam perjuangan
kita, namun Allah menyertai kita. Allah yang akan berperang untuk kita di dalam setiap
perjuangan kita.
Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka
segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya
jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sesungguhnya
pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan
menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda
dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri. (Yeremia 1:1718)
Luar biasa apa yang bisa Tuhan buat dalam diri kita. Dan siapakah yang dapat
mengalahkan kita manakala kubu pertahanan kita dibangun oleh Allah? Kadang kita
tidak tahu kemana kita pergi, namun kita tahu SIAPA yang memimpin kita. Cukuplah
kasih karunia Tuhan dalam hidup kita. Apapun perjuangan kita, Ia akan membawa kita
menjadi lebih dari pemenang.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
43
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
Palsu
Rabu 30 Agustus 2017
Mat 23 : 28 ‘ Demikianlah pula kalian, dari
sebelah luar nampaknya benar, tetapi sebelah
dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan.’
Guarinus dan Amadeus, Ghebre
Michael, Eustaqio van Lishout
1Tes. 2:9-13;
Mzm. 139:7-8,9-10,11-12ab;
Mat. 23:27-32
Anda pernah dengar kisah Hawa yang terbujuk dengan rayuan iblis yang menjelma
sebagai ular untuk memakan sebuah buah apel yang sebenarnya adalah buah
beracun.Sehingga pada akhirnya Hawa terkena dosa akibat memakan buah tersebut.
Ternyata pada jaman yang sudah modern ini hal serupa masih ada, namun bedanya
anda tidak akan berdosa bila memakan buah ini melainkan anda akan tewas secara
perlahan-lahan. Pohon dari buah itu bernama Manchineel.Buah yang berasal dari
pohon ini begitu enak jika dilihat.
Pada renungan hari ini kata-katanya menurut saya tajam tentang kemunafikan, intinya
segala sesuatu yang dari luar kelihatan baik dan enak, tetapi didalamnya menyimpan
sesuatu yang mematikan, seperti cerita saya tentang pohon Manchineel di atas.
Mungkin dari kita sendiri pernah mengalami hal seperti itu didalam hidup kita, atau
barangkali kita yang pernah melakukan hal seperti itu.Bukan hanya dengan sesama
kita, tetapi lebih celakanya lagi jika kita melakukan hal itu terhadap Tuhan.
Mungkin kita bisa melakukan hal itu karena kita juga berjaga-jaga terhadap sesama
kita, dan hal tersebut merupakan sifat kemanusiawian kita, dan hal itu pun yang sering
kali mengikis ajaran Tuhan kita tentang kasih.
Seperti contohnya adanya larangan memberikan uang kepada pengemis di jalan, jika
kita mengikuti ajaran kasih Tuhan, kita berkewajiban sebagai orang yang berkecukupan
untuk membantu, tetapi lain dan satu hal membuat kita menilai semua pengemis di
jalan sebagai sesuatu yang negatif.
Segala sesuatu bisa kita nilai baik lebih dalam lagi, tinggal tergantung kita sendiri untuk
mempertahankan ajaran Tuhan di dalam kehidupan kita. Dengan sepersekian detik kita
bisa menjadikan orang lain sebagai musuh didalam kehidupan kita, tetapi untuk proses
menjadikan orang lain sebagai teman kita, mungkin waktu 10 tahun tidak lah cukup.
Christ.A
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
44
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
www.DOJCC.com
Jadikan aku Kudus, Tetapi Jangan Sekarang!
Andreas dari Borgo
Sansepolcro
1Tes. 3:7-13;
Mzm. 90:3-4,12-13,14,17;
Mat. 24:42-51
Kamis 31 Agustus 2017
Mat. 24:44 “Hendaklah kamu juga
siap sedia, karena Anak Manusia
datang pada saat yang tidak
kamu duga”
“Oh Tuhan jadikanlah aku kudus… tetapi jangan sekarang!” Inilah kata kata seorang yang
memiliki seorang anak dari hubungannya diluar nikah dengan seorang gundik yang ia
pelihara. Ibu pria ini berdoa setengah mati agar hidupnya bisa berubah dan mau dibaptis
menjadi seorang Katolik. Bertahun-tahun lamanya sang ibu berdoa dan ia tidak juga
berubah. Tetapi akhirnya hatinyapun luluh ketika sang ibu membuat satu permohonan
sebelum ajalnya, agar ia dibaptis.
Sang pria ini terkenal dengan doanya: “Terlambat aku mengasihiMu Tuhan, terlambat aku
mengasihiMu.” Tetapi walaupun terlambat dan dibaptis ketika berumur 33 tahun, sang pria
ini berjuang keras dan menulis banyak renungan teologi. Suatu hari saat merenung dia
mendengar suara anak kecil berkata: “ambilah dan bacalah… ambilah dan bacalah!”
Cerita pengakuan hidupnya yang awalnya sangat liar adalah sebuah buku klasik yang
patut dibaca semua pengikut Kristus yang serius. Buku-buku karangannya yang beribu-ribu
halaman telah hidup selama 1700 tahun lamanya di Gereja Katolik kita, dan refleksinya
masih sangat berpengaruh di ajaran Katolik kita. Inilah Santo Agustinus, seorang pujangga
Gereja yang pestanya kita rayakan hari ini!
Cerita Santo Agustinus ini bisa memberikan kita harapan, apalagi kalau kita bergumul dengan
dosa atau cobaan sehingga kita merasa seperti dia dan berkata: “Oh Tuhan jadikanlah aku
kudus… tetapi jangan sekarang!” Saya pribadipun bergumul dengan hal ini lama sekali, dan
saya belajar bahwa tekad kita untuk hidup setia pada Tuhan itu tidak datang dari perasaan
atau dari indra sensual kita yang inginnya selalu yang enak-enak. Ketekadan untuk menjadi
kudus itu datang dari kehendak kita yang tidak memakai perasaan atau panca indra. Kalau
kita sudah terus menerus mendengarkan kata kata Tuhan lewat kitab suci, lewat sakramen
dan lewat doa pribadi, hati kita semakin tahu dan Roh Kudus semakin mudah mempengaruhi
keputusan kita, membentuk dan memurnikan kehendak hati kita.
Hari ini kita mendengar Yesus berkata, “hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak
Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” (Mat. 24:44). Yesus mau kita selalu siap
siaga, selalu berjaga-jaga. Karena itu kehendak yang murni itu kehendak yang terjadi pada
saat ini, bukan besok bukan kemarin, bukan minggu depan, atau bulan depan, bukan pula
satu jam lagi. Tetapi sekarang.
Teman teman terkasih, saat kita menerima Yesus di sakramen maha kudus, Yesus datang
menemui kita. Dia ada didalam jiwa kita, bahkan lebih dekat daripada kita dengan diri kita
sendiri. Maukah kita menjadi kudus dan siap bertemu dengan Yesus saat ini? Siapkah kita
untuk bertemu denganNya sekarang? Siapkah kita kalau Dia datang saat kita tidak setia?
Rm David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
45
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 93 / 2017
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Download