Struktur Sosial Dalam Cerpen Hitam Karya N. H. Dini Sebuah kajian

advertisement
Struktur Sosial Dalam Cerpen Hitam Karya N. H. Dini
Sebuah kajian sosiologi sastra
Oleh : Dwi Handayani
ABSTRAK
Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang
jelas tentang struktur sosial yang terdapat dalam cerpen "Hitam" karya N. H. Dini.
Fokus penelitian ini meliputi pengungkapan struktur sosial dan apa yang
menyebabkan munculnya struktur sosial dalam cerpen " Hitam" karya N. H. Dini
yang mengakibatkan tokoh-tokoh dalam cerita pendek tersebut memiliki
keputusan untuk mencari tambahan nafkah dengan cara yang tak sesuai norma
hukum
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, dan hasil penelitian teks tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan ajar pemahaman tokoh-tokoh dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia. Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah ditetapkan,
rancangan penelitian yang dipergunakan adalah rancangan penelitian kualitatif,
sedangkan strategi penelitian yang digunakan adalah content analysis,
menganalisis data yang diperoleh dari sebuah judul cerita pendek dalam kumpulan
cerita pendek “Istri Konsul” karya N. H. Dini. Teknik yang dipergunakan dalam
pengumpulan data adalah teknik pustaka. Dari hasil temuan penelitian yang
berkaitan dengan fokus penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: (1) sruktur
sosial dalam masyarakat dapat mewujudkan strata atau tingkatan bagi kelompokkelompok yang ada di dalam masyarakat. Strata ini terbentuk karena perbedaan
ras, kemapanan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, kekuasaan. Perlakuan tidak
merata dari kelompok masyarakat yang lain dan pemangku kekuasaan akan
semakin menciptakan kesenjangan yang menimbulkan berbagai reaksi baik positif
maupun negatif dari kelompok masyarakat yang diperlakukan tidak adil. Tindakan
tersebut sebagai bentuk atau keinginan untuk meraih tingkatan yang sejajar
dengan strata sosial yang berada di atasnya. (2) N. H. Dini dalam imajinasinya
yang berwujud cerita pendek “Hitam” menggambarkan secara jelas realitas dalam
masyarakat. Peter Brown beserta dua orang temannya menempati strata sosial
bawah karena ketebatasannya sebagai manusia yang memiliki ras Negroid, begitu
pula ditinjau dari kemapanan ekonominya, pendidikan, dan pekerjaannya.
Kesenjangan yang ada masih ditambah dengan adanya perlakuan tak adil dari
pemangku kekuasaan yang seharusnya menjadi pelindung. Keinginan untuk bisa
sejajar dengan strata sosial yang lain menimbulkan cara berpikir dan berbuat
pintas yang mengarah pada hal negatif, menjebak orang asing yang tersesat masuk
ke daerah hitam, tempat tinggal Peter Brown dan kedua kawannya. Dari hasil
menjebak itulah mereka mendapatkan penghasilan lebih dari sekedar pekerjaan
mereka masing-masing yang hanya cukup untuk makan sehari-hari, bahkan untuk
biaya pengobatan jika mereka sakit
Kata
Kunci:
cerita
pendek,
ciri-ciri
cerita
pendek,
struktur
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
sosial
74
imajinasi pencipta yang kadang-kadang
PENDAHULUAN
Karya
sastra
adalah
hasil dibumbui berbagai fantasi.
penuangan ide, pemikiran, dan ekspresi Sastra sebagai suatu proses imajinatif
yang
dilakukan
pengarang melalui pengarang
interpretasi terhadap kehidupan yang ideologi
dirangkai
melalui
sehinggasumber
berdasarkan
bahasa
tidak
atau
hanya
pesan
membawa
yang
ingin
pilihan, disampaikan oleh pengarang. Tetapi
penciptaannya lebih dari itu, sastra pasti membawa
kehidupan
secara kesan bagi pembacanya. Dari sekian
menyeluruh. Keberadaan karya sastra banyak hasil karya sastra. Cerpen
tidak dapat terlepas dari dunia realita. merupakan salah satu karya sastra yang
Ketika karya sastra lahir dan berada digemari setelah novel. Banyak alasan
dalam kehidupan masyarakat maka mengapa cerpen digemari, salah satu
keberadaannya
haruslah
memiliki alasannya adalah bagaimana melihat
manfaat.
peristiwa dimunculkan dalam cerpen
Menurut Semi (via Endraswara), tersebut.
karya sastra merupakan produk dari Cerpen atau cerita pendek merupakan
suatu keadaan kejiwaaan pemikiran karya sastra yang bersifat fiksi. Berbeda
pengarang yang berada dalam situasi dengan novel yang juga merupakan
setengah sadar (subconcius) setelah karya sastra bersifat fiksi, cerpen lebih
mendapat bentuk yang jelas dituangkan padat dalam penyampaian ceritanya.
ke dalam bentuk tertentu secara sadar kepadatan
tersebut
semakin
(concius) dalam bentuk penciptaan menguatkan nilai-nilai dalam cerita
karya sastra, yang kemudian di dalam tersebut.Hampir semua karya sasta
karya sastra tersebut muncul hal-hal mempunyai
unsur
intrinsik
dan
menarik yang membuat penikmat sastra ekstrinsik di dalamnya, begitu juga
terpikat.
cerpen. Unsur intrinsik cerpen dapat
Sastra, pada dasarnya mengungkap dimaknai dari pembacaan teks cerpen
kan kejadian yang bukan kejadian“fakta itu sendiri. Tetapi itu saja tidak cukup.
sesungguhnya”, melainkan fakta mental Untuk memaknai kedalaman sebuah
pencipta . Fakta mental itu merupakan karya sastra (teks cerpen), kita juga
dunia
ciptaan
pengarang.
Daya harus memaknai unsur ekstrinsiknya.
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
75
Dan tidak jarang kita membutuhkan membantu kita dalam upaya menahan
bantuan disiplin ilmu lain seperti diri sendiri dan memahami ke depan.
sosiologi, antropologi, dan psikologi Hal ini sesuai dengan sifat sastra,
untuk memantapkan pemaknaan kita disamping dituntut untuk memberi
terhadap teks cerpen tersebut.
Cerpen
yang berjudul
pesona, memberi hiburan, memberi
“Hitam” hikmah cerita, juga dituntut adanya
adalah salah satu cerpen yang menarik sesuatu
yang
untuk dianalisis. Cerpen ini mempunyai pemahaman
bermanfaat
terhadap
bagi
manusia dan
tema cerita yang tidak biasa, berbeda kehidupan ini.
dengan cerpen-cerpen lain yaitu tentang
Pendekatan terhadap sastra yang
perilaku sosial yang mengarah pada mempertimbangkan segi-segi kemasya
tindak kriminal . Analisis tema besar rakatan
disebut
sosiologi
sastra.
tersebut dicoba melalui unsur intrinsik Hubungan sastra dan masyarakat dapat
yang ada di dalam cerpen. Namun, dilihat dari tiga klasifikasi menurut
terdapat
kendala
saat
menganalisis peristiwa
mencoba Wellek dan Warren (1995), yaitu: (1)
dalam cerpen sosiologi pengarang yang memper-
tersebut, karena jika hanya berpatokan masalahkan
tentang
status
sosial,
pada cerita maka pemaknaan yang ideologi politik, dan lain-lain yang
diperoleh kurang dalam. Peristiwa yang menyangkut
diri
pengarang,
(2)
dialami oleh tokoh dalam cerpen sosiologi karya yang mempermasalah
menjadi masalah yang sulit terpecahkan kan tentang apa yang tersirat dalam
jika harus dianalisis dari cerita cerpen karya sastra tersebut dan apa tujuan
itu sendiri. Maka dicoba menggunakan atau amanat yang hendak disampaikan,
bantuan
ilmu
menganalisis
sosiologi
cerita
dalam
untuk (3) sosiologi pembaca yang mempercerpen masalahkan
tersebut.
Bagaimana
pengaruh
berbagai
tentang
pembaca
sosialnya
dan
terhadap
persoalan masyarakat.
kehidupan dapat terjadi dan benturan-
Dalam pembahasan ini, kajian
benturan nilai yang berlaku akan sangat sosiologi difokuskan pada klasifikasi
menarik bila dikaji dari sudut sosiologi. masalah yang kedua, yaitu sosiologi
Tinjauan dari sudut tersebut akan karya yang mempermasalahkan karya
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
76
itu sendiri. Cerpen yang dipilih hanya 2.
Untuk
mendeskripsikan
latar
sebagai wakil dari sekian banyak karya
belakang apa yang menyebabkan
cerpen penulis Indonesia yang ada dan
munculnya struktur sosial dalam
di dalamnya bermunculan berbagai
cerpen “Hitam” karya N.H. Dini.
masalah sosial karena perbedaan strata
sosial dan karena perlakuan masyarakat
1.
Manfaat
maupun pemerintah yang seharusnya
menjadi
penengah
menciptakan
tetapi
jarak
bagi
Manfaat Teoretis
teoretis
memberikan
justru
analisis
informasi
ini
tentang
latar belakang munculnya strata
golongan
sosial
masyarakat tertentu.
dalam
cerpen “Hitam”
karya N.H. Dini.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
Manfaat Praktis
Secara
praktis,
analisis
masalah yang telah diuraikan di atas,
diharapkan
rumusan masalah dalam analisis ini
gambaran bahwa perlakuan tak adil
sebagai berikut.
karena perbedaanras, suku, dan
1.
Bagaimana struktur sosial yang
agama tidak akan menyelesaikan
terdapat dalam cerpen “Hitam”
masalah tetapi bahkan memuncul
karya N.H. Dini ?
kan
2.
Apa
yang
menyebabkan
dapat
ini
masalah
memberikan
sosial
hingga
mengarah pada kriminalitas.
munculnya struktur sosial dalam
cerpen “Hitam” karya N. H. Dini ?
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Cerpen
Kegunaan Analisis Tujuan Analisis
Cerita pendek merupakan suatu
Sesuai dengan rumusan masalah genre
yang
ditentukan,
analisis
1.
yang
menampilkan
ini kehidupan dan kehidupan itu sendiri
dilaksanakan dengan tujuan sebagai adalah
berikut.
sastra
satu
kenyataan
sosial.
Kehidupan mencakup hubungan antar
Untuk mendeskripsikan struktur masyarakat, antara masyarakat, dengan
sosial dalam cerpen “ Hitam” karya orang- orang, dan antar peristiwa yang
N.H. Dini.
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
77
terjadi dalam batin seseorang (Asri, suasana hati melalui deskripsi yang
2011: 245).
Cerita
jelas.
pendek,
sesuai
dengan
Menurut Pradopo (1995: l1), cerita
namanya, adalah cerita yang pendek. pendek merupakan salah satu genre
Akan tetapi, berapa ukuran panjang- prosa yang digemari masyarakat karena
pendeknya
memang
tidak
ada jalan ceritanya jauh lebih pendek
aturannya, tak ada satu kesepakatan di dibandingkan dengan novel. Jika dilihat
antara para pengarang. Nurgiyantoro dari segi kualitasnya, cerita pendek
(2010:10) menyatakan bahwa cerpen lebih kecil dibanding dengan novel atau
adalah sebuah cerita yang selesai roman.
dibaca dalam sekali duduk, kira-kira
Sebagai
bentuk
sastra,
cerita
berkisar antara setengah sampai dua pendek tetap populer, karena berbagai
jam.
alasan.
Cerita
pendek
menyajikan
Cerita pendek adalah fiksi pendek panorama yang menarik melalui gaya,
yang selesai dibaca dalam “sekali karakter, konflik, tema, dan sudut
duduk”. Cerpen hanya memiliki satu pandang
yang
disusun
oleh
arti, satu krisis dan satu efek untuk pengarangnya. Karena ceritanya yang
pembacanya. Pengarang cerpen hanya singkat, cerpen dapat dibaca dari awal
ingin mengemukakan suatu hal secara sampai,
akhir
dalam
waktu
yang
tajam, sehingga dalam cerpen sangat singkat, dan pembaca dapat merasakan
dituntut ekonomi bahasa (Sumarjo, efek
2007: 202).
Poe
tunggal
dari
pengarangnya.
Bahkan, pembelajaran cerita pendek
(dalam
Parker,
2012:
1) dapat dipergunakan sebagai pengenalan
mendefinisikan cerpen sebagai genre terbaik
untuk
analisis
sastra
dan
karya sastra yang menciptakan kesan penulisan kreatif bagi para siswa,
dominan pada pembaca. Menurut Poe, karena sebagian besar siswa dapat
setiap detail dalam cerita pendek harus mengidentifikasi
memberikan
menciptakan
kontribusi
kesan
atau
unsur-unsur
cerita
untuk pendek dengan mudah. Selain itu,
efek kegiatan
menulis
keseluruhan yang dominan. Pengarang memberdayakan
para
cerpen
akan
siswa
dapat
membuat kesan dengan menciptakan
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
78
membayangkan realitas baru dalam yang pendek, ringkas, dan padat lalu
hidupnya
dikatakan cerpen. Anekdot, esai, artikel
Menurut Pratt (1994: 82), novel yang
menggunakan
menceritakan kehidupan, cerita pendek tuntunan
menceritakan
sebuah
atau
bentuk
petunjuk
narasi,
mengenai
fragmen sesuatu, sketsa, lelucon, dan fragmen,
kehidupan; cerita pendek menawarkan misalnya juga disajikan dalam bentuk
satu hal, novel menawarkan banyak hal. yang pendek, ringkas, dan padat,
Dalam cerita pendek dikisahkan salah namun tidak bisa disebut sebagai
satu momen dalam kehidupan manusia.
cerpen. Dengan demikian, mengarang
Menurut Nurgiyantoro (2010: 10), cerpen hendaknya tidak semata-mata
cerita pendek dapat diklasifikasikan didasarkan pada persoalan panjang
menjadi tiga jenis, yaitu: (1) cerita pendek narasi dan besar kecil lingkup
pendek yang pendek (short-short story) masalah, tetapi juga atas pertimbangan
memiliki kurang lebih 5000 kata atau kepadatan, kelugasan, kehematan, dan
kurang lebih 12 halaman folio; (2) kedalaman
yang
tersimpan
dalam
cerita pendek yang panjangnya cukup kisahan yang pendek itu. Peristiwa
(midle-short story), (3) cerita pendek yang tampak sepele dan remeh-temeh,
yang panjang (long short story) yang misalnya mungkin saja menjadi cerpen
memiliki kurang lebih 50 sampai 90 yang
baik
jika
dikemas
secara
halaman folio, Cerita pendek yang menawan. Untuk sampai pada kisah
panjang
diklasifikasikan
sebagai yang
menawan
itu,
pertimbangan
novelet, sedangkan yang lebih dari itu kepadatan, kelugasan, kehematan, dan
diklasifikasikan sebagai novel.
Mahayana
kedalaman itulah yang menjadi syarat
(2008:139-140) yang mutlak dipenuhi.
menyata kan bahwa, cerita pendek
Berdasarkan uraian di atas dapat
sebagaimana tersirat pada makna kata disimpulkan bahwa cerpen adalah salah
itu adalah cerita yang disajikan dalam satu bentuk prosa fiksi yang berbentuk
kisahan yang pendek dan ringkas, cerita yang fiktif dan relatif pendek,
meskipun panjang pendeknya sangat yang mengisahkan salah satu momen
relatif. Kata pendek tidaklah berarti dalam kehidupan manusia. Tentang
semua yang disajikan dalam bentuk panjang-pendeknya
cerita
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
bersifat
79
relatif. Ukuran panjang- pendeknya bisa menimbulkan pertanyaan, dalam
tidak ada aturannya, tak ada satu pikiran pembaca, (e) sebuah insiden
kesepakatan di antara para pengarang.
utama dalam cerita pendek menguasai
Ciri-ciri Cerita Pendek
jalan cerita melalui seorang pelaku
Sebagai suatu karya sastra yang utama,
(f)
sangat pendek dan selesai dibaca dalam sehingga
dapat
waktu setengah jam, cerita pendek meninggalkan
memiliki
karakteristik
jalan
ceritanya
menciptakan
kesan
bagi
padat,
atau
para
tersendiri. membaca
Waluyo (2008: 36) mengemukakan
Gani (1998: 199) mengemukakan
bahwa cerita pendek memiliki ciri-ciri bahwa penanda yang paling jitu pada
sebagai
Pertama,
berikut.
singkat, sebuah cerita pendek adalah pendek,
padu, dan intensif. Kedua, memiliki padat,
dan
padu.
Pendek
karena
unsur utama berupa adegan, tokoh, dan umumnya terdiri dari 10 halaman
Ketiga,
gerak.
sugestif,
dan
Keempat,
bahasanya
tajam, kuarto (paling panjang), namun mampu
menarik
perhatian. mengungkapkan masalah kemanusiaan
mengandung
impress yang begitu kompleks dengan konflik
pengarang tentang konsepsi kehidupan. batin yang lengkap. Dikatakan padat,
Kelima, menimbulkan efek tunggal karena dalam cerita pendek ditentukan
dalam
pikiran
Keenam, kepadatan makna, kekayaan teks, dan
pembaca.
memiliki pelaku utama yang menonjol kekayaan bentuk. Dalam sebuah cerita
dalam
cerita.
Ketujuh,
memiliki pendek, setiap kata, baris, bahkan pada
kebulatan efek dan kesatuan emosi.
strukturnya membanding unsur-unsur
Lubis (1983: 8) menjelaskan ciri- sugestif yang menawan.
ciri
cerita
mengandung
pendek,
yaitu:
interpretasi
(a)
Disamping ciri-ciri dasar yang
pengarang berkaitan dengan panjang cerita tadi,
tentang konsepsinya mengenai hidup, cerpen memiliki ciri rekaan (fiction).
(b) harus dapat menimbulkan suatu Cerpen bukan penuturan kejadian yang
hempasan
penikmatnya,
pada
(c)
pikiran
para pernah terjadi berdasarkan kenyataan
harus
dapat kejadian yang sebenarnya, tetapi murni
membangkitkan perasaan pembaca, (d) ciptaan saja, direka oleh pengarangnya.
mengetengahkan insiden-insiden yang Meskipun cerpen hanyalah rekaan, ia
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
80
ditulis
berdasarkan
kenyataan sedikit dibanding jumlah kata dalam
kehidupan. Apa yang diceritakan di novel, (2) cerita pendek harus memiliki
dalam cerpen memang tidak pernah kepaduan atau kebulatan yang tinggi
terjadi, tetapi mungkin dapat terjadi dan biasanya berpusat pada tokoh
semacam itu (Sumardjo dan Saini utama dari awal hingga akhir, (3) cerita
K.M., 2008:36).
Dari
segi
pendek mengalir dalam arus untuk
strukturnya,
cerpen menciptakan efek tunggal dan unik dan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) mengetengahkan insiden-insiden yang
berplot tunggal, hanya terdiri dari satu bisa menimbulkan pertanyaan dalam
urutan peristiwa yang diikuti sampai pikiran pembaca, (4) cerpen memiliki
cerita berakhir, (2) berhubung berplot ciri rekaan (fiction); cerpen bukan
tunggal maka konflik dan klimaks yang penuturan kejadian yang pernah terjadi
dibangun pun bersifat tunggal, (3) berdasarkan kenyataan kejadian yang
hanya memiliki satu tema, (4) jumlah sebenarnya, tetapi murni ciptaan saja,
tokoh cerita yang terlibat terbatas, direka oleh pengarangnya. Meskipun
apalagi yang berstatus tokoh utama, (5) cerpen hanyalah rekaan, ia ditulis
cerpen tidak memerlukan detail-detail berdasarkan kenyataan kehidupan. Apa
khusus tentang keadaan latar, (6) yang diceritakan di dalam cerpen
memiliki kepaduan yang tinggi, (7) memang tidak pernah terjadi, tetapi
memberikan impresi tunggal dan satu mungkin dapat terjadi semacam itu, (5)
kebulatan efek, (8) bahasanya tajam, adanya kesan (impresi) yang menyatu
sugestif,
dan
menarik
perhatian dalam
(Tarigan, 1994: 122).
Berdasarkan
beberapa
diri
pembaca;
harus
dapat
menimbulkan suatu hempasan pada
pendapat pikiran para penikmatnya.
tersebut dapat disimpulkan mengenai
ciri-ciri cerita pendek, sebagai berikut:
(1) cerita pendek haruslah pendek dan
berbentuk “padat”, setiap detail harus
mengarah pada satu efek saja yang
berakhir pada kesan tunggal; jumlah
kata dalam cerita pendek harus lebih
Struktur Sosial
Pengertian Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa
diartikan sebagai susunan atau bentuk
Struktur tidak harus dalam bentuk fisik,
ada pula struktur yang berkaitan dengan
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
81
sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur itu organ-organ masyarakat tersebut
sosial adalah tatanan atau susunan berupa
kelompok-kelompok
sosial,
sosial yang membentuk kelompok- institusi atau lembaga-lembaga sosial
kelompok sosial dalam masyarakat.
yang mengusahakan perwujudan nilai-
Menurut Soerjono Soekanto nilai tertentu menjadi nyata dan dipakai
(2002: 68) struktur sosial diartikan dalam memenuhi kebutuhan.
sebagai
hubungantimbal
antarposisi
sosial
dan
balik Ciri-ciri Struktur Sosial
antaperan.
1. Muncul
pada
kelompok
Dengan demikian pengertian struktur
masyarakat
sosial dapat didefinisikan sebagai suatu
Struktur sosial hanya bisa muncul
tatanan
kehidupan
pada
dalamnya
memiliki status dan peran. Status
sosial
masyarakat
terkandung
dalam
yang
di
hubungan
timbal
balik
individu-individu
dan
peranan
yang
masing-masing
antara status dan peranandengan batas-
individu hanya bisa terbaca ketika
batas perangkat unsur-unsur sosial yang
mereka
menunjuk
kelompok atau masyarakat. Pada
pada
suatu
keteraturan
berada
dalam
perilaku, sehingga dapat memberikan
setiap
bentuk sebagai suatu masyarakat.
macam-macam status dan peran
Hendropuspito (1989) dalam
bukunya
“Sosiologi
Sistematik”
sistem
sosial
sebuah
terdapat
individu. Status yang berbeda-beda
itu merupakan pencerminan hak
mendefinisikanbahwa struktur sosial
dan kewajiban yang berbeda pula.
adalah skema penempatan nilai-nilai
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
sosiobudaya
dan
organ-organ
Kelompok
masyarakat
lama
masyarakat pada posisi yang dianggap
kelamaan akan membentuk suatu
sesuai dengan berfungsinya organisme
kebudayaan. Setiap kebudayaan
masyarakat sebagai suatu keseluruhan
memiliki struktur social tersendiri.
dan demi kepentingan masing-masing.
Bagian nilai-nilai sosial adalah ajaran
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat
karena
serta
individu. Mereka bisa berubah dan
sopan-santun
yang
dimiliki suatu masyarakat. Sementara
berkembang
dari
statis
agama, ideologi, kaidah-kaidah moral,
peraturan
terdiri
tidak
sesuai
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
kumpulan
dengan
82
tuntutan
zaman.
Karenanya,
Individu belajar dari struktur
struktur yang dibentuk oleh mereka
sosial yang ada dalam masyarakat
pun bisa berubah sesuai dengan
nya.
perkembangan zaman.
mengingat masyarakat merupakan
salah
Fungsi Struktur Sosial
Hal
satu
ini
dimungkinkan
tempat
berinteraksi.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari
1. Fungsi identitas
sebuah struktur social masyarakat,
Struktur sosial berfungsi sebagai
penegas identitas yang dimiliki oleh
mulai
dari
sikap,
kebiasaan,
kepercayaan, dan kedisiplinan.
sebuah kelompok. Kelompok yang
kesamaan Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri
dalam latar belakang ras, sosial, dan
anggotanya
memiliki
mengembangkan atas stratifikasi sosial dan diferensiasi
struktur sosialnya sendiri sebagai sosial.
1. Stratifikasi sosial
pembeda dari kelompok lainnya.
budaya
akan
Stratifikasi berasal dari kata strata
2. Fungsi kontrol
bermasya-
atau tingkatan. Stratafikasi sosial
rakat, selalu muncul kecenderungan
adalah struktur dalam masyarakat
dalam
yang
Dalam
kehidupan
diri
melanggar
individu
norma,
untuk
nilai,
atau
membagi
masyarakat
ke
dalam tingkatan-tingkatan. Ukuran
peraturan lain yang berlaku dalam
yang
masyarakat.
tadi
pendidikan,
mengingat peranan dan status yang
kekuasaan.
dimilikinya dalam struktur sosial,
menyebutkan
kemungkinan
tersebut
hak istimewa, dan prestiselah yang
niatnya
menjadi
akan
Bila
individu
mengurung
melanggar
aturan.
aturan
akan
menimbulkan
individu
kan
Pelanggaran
berpotensi
konsekuensi
pahit.
3. Fungsi pembelajaran
yang
dipakai
stratifikasi
bisa
keturunan,
atau
Max
Weber
bahwa
kekuasaan,
dasar
terciptanya
sosial.
perbedaan dalam
jenjang
kekayaan,
Adanya
jumlah harta,
pendidikan,
asal-usul
keturunan, dan kekuasaan membuat
manusia
dapat
disusun
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
secara
83
bertingkat. Ada yang berada di atas Orang
yang
berada
pada
lapisan
ada pula yang menempati posisi terbawah akan termovitasi dan terpacu
terbawah.
Menurut
dasar semangatnya untuk bisa meningkatkan
ukurannya:
kualitas dirinya, kemudian mengadakan
a. Dasar ekonomi
mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih
1) Golongan atas
tinggi.
Termasuk
golongan
orang-orang
ini
kaya,
adalah b. Dampak negatif
pengusaha,
Dapat
menimbulkan
kesenjangan
penguasa, dan orang yang memiliki sosial.
penghasilan besar.
2.Diferensiasi Sosial
2) Golongan menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani
pemilik lahan, dan pedagang
rendah
menempati posisi terendah, berturutorang yang memiliki
pendidikan tinggi. .
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat
dengan wewenang atau kekuasaan yang
seseorang.
Semakin
besar
wewenang atau kekuasaan seseorang
semakin
tinggi
strata
sosialnya.
Penggolongan yang paling jelas tentang
stratifikasi
sosial
a.Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia
dengan cirri-ciri bawaan yang sama.
Secaraumum, manusia dapat dibagi
menjadi tiga kelompok ras, yaitu ras
c. Dasar kekuasaan
dimiliki
tertentu
diferensiasi antara lain:
b. Dasar pendidikan
berpendidikan
perrbedaan-perbedaan
yang biasanya sama atau sejajar. Jenis
Terdiri dari buruh tani dan budak
turut hingga
sosial adalah penggolongan masyarakat
atas
3) Golongan bawah
Orang
Menurut Soerjono Sukamto diferensiasi
berdasarkan
kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid.
b.Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih
kecil dari ras.
c.Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan,
kepercayaan, dan tradisi
d. Diferensiasi agama
e. Diferensiasi profesi
a. Dampak positif
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
84
Masyarakat biasanya dikelompokkan kebanyakan ras lain merupakan ras
atas dasar jenis pekerjaannya.
dengan strata terendah, terutama jika
PEMBAHASAN
seseorang yang kebetulan memiliki ras
Manusia tidak dapat lepas atau hidup tersebut tidak memiliki keistimewaan
berdiri sendiri, akan mempunyai status, entah
dari
latar
pendidikannya,
peran, atau makna jika berada dalam kekayaan, atau pengaruh kekuasaannya
kelompok atau masyarakat. Seberapa secara politik.
kecilnya jumlah anggota kelompok atau
Peter
Brown
juga
hitam.
seberapa rendahnya fungsi dan peran Meskipun … (N. H. Dini: 2014: 66)
kelompok itu pasti memiliki makna Badannya memang hitam. Kehitaman
dalam kehidupan bermasyarakat atau yang
bersosialisasi.
Beberapa
mengantarkan
hal
berkilat
memberi
semburat
dapat keunguan. (N. H. Dini: 2014: 66)
kelompok-kelompok Di zaman sekarang, perkataan Negro
dalam masyarakat pada susunan atau tidak kedengaran lagi karena sudah
struktur yang berbeda.
Seluruh
berganti.
gedung
itu
memang
Seperti yang lain-lain, segalanya
menjadi miliknya. Dia sendirian di situ. berubah. Di manapun dan memperguna
Gary, peniup clarinet hitam sepertia kan nama apapun, hitam tetap buruk
dia, menempati
bangunan sebelah. kalau itu dikenakan pada warna kulit
Bertiga dengan seorang hitam lagi, manusia. Hitam yang pandai menyanyi,
mereka mempunyai satu usaha (N. H. yang lincah menggeliat berdansa, atau
Dini: 2014: 67)
hitam yang beruang sehingga mendapat
Dalam cerita pendek “Hitam” muncul pengaruh politik sajalah yang bisa
beberapa hal yang menggambarkan menyelinap hidup di bagian mewah
bahwa
strata
diferensiasi
atau
dalam
tingkatan
masyarakat
dan kota. (N. H. Dini: 2014: 67-68)
itu Cerita pendek “Hitam” jelas memberi
benar-benar nyata. Peter Brown, tokoh gambaran bahwa stratifikasi sosial juga
utama dalam cerita pendek karya N. H. ditentukan oleh tingkat pendidikan
Dini, adalah seorang berkulit hitam yang tentu berdampak pada jenis
yang karena kondisi fisiknya jelas pekerjaan yang dimiliki oleh masingmenempati ras Negroid yang bagi masing individu dalam masyarakat.
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
85
Tokoh-tokoh dalam cerita pendek ini mengarah pada hal yang negatif karena
menempati golongan bawah tergambar strata
sosial
pada
tingkat
bawah
dari jenis pekerjaan dan penghasilan menghendaki perubahan tingkat strata
yang didapat.
tapi karena keterbatasan yang dimiliki
Pemain klarinet seperti Gary dibayar hingga jalan pintas dan mengarah pada
harian. Dihitung dari jumlah karcis kriminalitas yang dipilih.
yang terjual.….
Dalam cerita pendek “Hitam” hal itu
Pekerja kasar seperti Peter juga dibayar digambarkan
dengan
selain
Peter
menurut lamanya menjual tenaga. (N. Brown dan kawan-kawannya menjalani
H. Dini: 2014: 68)
kehidupan
secara
Para tokoh yang terdapat dalam cerita pekerjaan
normal
dengan
masing-masing,
mereka
pendek “Hitam” jelas pula menempati memiliki usaha dengan menjebak orang
strata rendah atau bawah karena tidak asing yang melewati daerah hitam,
menempati posisi politik sebagai
daerah kekuasaan mereka, sehingga
layaknya para penguasa.…
mereka memiliki uang tambahan untuk
Pemerintah kota tidak mempedulikan hidup
lagi daerah hitam itu.…
Pemerintah
kota
sedikit
penghasilan
tidak
senang
sehari-harinya
karena
hanya
mau cukup untuk makan, bahkan mereka tak
mengeluarkan biaya guna perlengkapan berhak untuk sakit karena tak ada biaya
orang-orang
untuk itu. …
melarat. (N. H. Dini: 2014: 70)
Kutipan
tersebut
Mobil hampir sampai di tentangan
juga tempatnya. Tiba-tiba Peter meminggir
menggambarkan betapa perlakuan tak ke garis trotoar.
adil bagi tingkatan sosial yang ada di Tiba-tiba dia terjatuh ke aspal jalan dan
dalam masyarakat. Perlakuan tak adil berguling bagaikan gasingan ke tengahdari tingkatan sosial yang ada dalam tengah.
masyarakat, biasanya dari strata yang
Seketika
terdengarlah
bunyi
rem.
lebih unggul atau lebih tinggi dan Disusul gesekan yang mencicit dan
perlakuan tak adil dari pemangku mencuit. Sentuhan ban yang cepat dan
kekuasaan
akan
menimbulkan keras meninggalkan goresan. ……
kesenjangan sosial, dan biasanya akan
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
86
“Kau pergi menelepon. Atau
tingkatan bagi kelompok-kelompok
tidak, jangan! Kabin tilpun terlalu jauh.
yang ada di dalam masyarakat.
Lapor saja ke petak kedua. Eh, jangan
Strata
lupa memberi tahu istrinya sekaligus.
perbedaan
Kasihan!
ekonomi, pendidikan, pekerjaan,
Sedang
mengandung
tua
ini
terbentuk
ras,
karena
kemapanan
lagi!”…
kekuasaan. Perlakuan tidak merata
Karena kepayahan memikirkan harus
dari kelompok masyarakat yang
kehilangan
mengurusi
lain dan pemangku kekuasaan akan
pengangkutan si korban, polisi, rumah
semakin menciptakan kesenjangan
sakit dan sebagainya, seisi mobil
yang menimbulkan berbagai reaksi
sepakat akan menyerahkan sejumlah
baik positif maupun negatif dari
uang. ……
kelompok
waktu
Akhirnya,
buat
tangan-tangan
putih
masyarakat
yang
diperlakukan tidak adil. Tindakan
beruluran. Satu merogoh kantong saku
tersebut
di dada. Yang lain membuka dompet.
keinginan untuk meraih tingkatan
Seseorang
menghitung
yang sejajar dengan strata sosial
menyerahkan.
Telapak
Gary
dan
yang
kasar, berwarna coklat terang terbuka
menerima. …
terdengarlah
bentuk
atau
yang berada di atasnya.
2. N. H. Dini dalam imajinasinya
yang
Tiba-tiba
sebagai
berwujud
cerita
pendek
gelak
“Hitam” menggambarkan secara
mereka. Ketiganya bangkit. Seorang
jelas realitas dalam masyarakat.
daripadanya
sambil
Peter Brown beserta dua orang
melemparkan topi ke udara. (N. H.
temannya menempati strata sosial
Dini: 2014: 70-73)
bawah
melompat
karena
ketebatasannya
sebagai manusia yang memiliki ras
KESIMPULAN
Negroid, begitu pula ditinjau dari
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada bab terdahulu dapat
disimpulkan bahwa:
mewujudkan
an, dan pekerjaannya. Kesenjangan
yang ada masih ditambah dengan
1. Struktur sosial dalam masyarakat
dapat
kemapanan ekonominya, pendidik
strata
atau
adanya perlakuan tak adil dari
pemangku
kekuasaan
yang
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
87
seharusnya
menjadi
Keinginan
untuk
pelindung.
bisa
memunculkan tokoh berkarakter
sejajar
buruk pun tidak akan menimbulkan
dengan strata sosial yang lain
kekhawatiran pada perkembangan
menimbulkan cara berpikir dan
kejiwaan siswa karena siswa sudah
berbuat pintas yang mengarah pada
memiliki dasar yang kuat, selain itu
hal negatif, menjebak orang asing
karakter buruk yang munculpun
yang tersesat masuk ke daerah
berdasarkan latar belakang kondisi
hitam, tempat tinggal Peter Brown
sosial tokoh-tokoh yang terdapat
dan kedua kawannya. Dari hasil
dalam
menjebak itulah mereka mendapat
tersebut.
kan penghasilan lebih dari sekedar
cerita
pendek
“Hitam”
2. Bagi peneliti lain
pekerjaan mereka masing-masing
Pemilihan bahan ajar bagi siswa
yang hanya cukup untuk makan
disesuaikan dengan kemampuan
sehari-hari, bahkan untuk biaya
bernalar dan karakter dasar yang
pengobatan jika mereka sakit pun
telah
dimiliki
siswa
mengasah
Saran
untuk
kemampuan
mengapresiasi karya sastra (cerita
1. Bagi guru
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan
yang
telah
dikemukakan, maka seorang guru
sebagai salah seorang pembina dan
pembentuk karakter siswa dapat
lebih terbuka dalam memilih bahan
ajar yang diberikan pada siswa,
tidak meragukan karakter dasar
yang telah dimiliki seorang siswa,
yaitu karakter yang telah terarah
menuju
karakter
sehingga
bahan
yang
ajar
baik,
seperti
misalnya cerita pendek dengan
pendek)
sekaligus
membentuk karakter
ditujukan
pada
untuk
siswa ini
siswa
sekolah
menengah kejuruan yang hanya
memiliki jam pembelajaran bahasa
Indonesia
sangat
terbatas,
disarankan bagi peneliti berikutnya
untuk memilih jenis karya sastra
yang lain sebagai bahan ajar dan
memfokuskan
psiko
sosiologi
penelitian
sastra,
pada
karena
memfokuskan penelitian pada latar
belakang sosiologi tokoh masih
sangat kurang jika tujuannya untuk
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
88
memahami mengapa seorang tokoh
hingga
memiliki
keputusan
Kritik
CerpenIndonesia.
Jakarta: Gramedia.
bersikap dan bertindak seperti yang Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Pengkajian Fiksi. Jogyakarta:
selalu digambarkan dalam ceritaGajah Mada University Press
cerita fiksi.
Parker,Stacia. 2012. Short Story
Encounters: Pathos in Action
DAFTAR PUSTAKA
in African-American Fiction.
Alam S & Henry H. 2008. Ilmu
http://www.tip.sas.upenn.edu/c
Pengetahuan Sosial untuk
urriculum/units/2012/03/12.03.
SMK dan MAK Kelas XI.
12
Jakarta: Erlangga
Pradopo, Rachmad. 1995. Beberapa
Asri,
Yasnur.
2011.
“Analisis
Teori Sastra, Metode Kritik
Sosiologis Cerpen Si Padang
dan Penerapannya. Jogyakarta:
Karya Harris Effendi Thahar.”
Pustaka Pelajar
Humaniora. 23 (3): 245 – 255.
Pratt, Marie Louise.1994. “The Short
Story: The Long and The
Short of It ”. Dalam Charles
May(ed). The New Short Story
Endraswara,
Suwardi.
2003.
Theories.Athenns:OhioUP.
Metodologi Penelitian Sastra.
Jogyakarta: CA
Sumardjo, Jacob. 2007. Catatan Kecil
tentang
Menulis
Cerpen.
Gani, Rizanur. 1998. Pengajaran Sastra
Jogyakarta: Pustaka Pelajar
Indonesia
Redpons
dan Waluyo, Herman. 2008. Pengkajian
Analisis. Jakarta: Depertemen
Cerita
Fiksi.
Surakarta:
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelas Maret University.
Dini,
N. H. 2014. Istri Konsul.
Bandung: Pustaka Jaya.
Lubis,
Mochtar.
1983.
Teknik Wellek, Rene dan Austin Warren.
Mengarang. Jakarta: Karunia
1995.Teori
Kesusastraan
(penerjemah
Melani
ESA
Budianta). Jakarta: Gramedia
Mahayana, Maman. 2006. Bermain
dengan Cerpen: Apresiasi dan http://texbuk.blogspot.com/2012/02/ciri
-ciri-pengertian-struktur
sosial.html#ixzz22coigxNQ
SINOPSIS
HITAM
Karya N. H. Dini
Kata
hitam
hampir
selalu
mengarah pada sesuatu yang penuh
misteri,
ketakutan,
kekhawatiran,
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
89
kesedihan, keburukan, malapetaka,
sekaligus sesuatu yang anggun, klasik,
dan tegas. Peter Brown, berkulit hitam
legam, kontras dengan gigi-giginya
yang putih berjajar rapi di balik
bibirnya yang hitam keunguan. Ia
tinggal di sebuah gedung tak terawat,
tak lagi terfasilitasi oleh pemangku
kekuasaan, dibiarkan tanpa sarana
memadai dengan harapan lamakelamaan tak lagi berpenghuni
sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan yang lain.
Peter seorang pekerja kasar,
pengangkut
barang
yang
penghasilannya tak cukup untuk makan
bahkan untuk biaya pengobatan jika ia
sakit. Ia tinggal di gedung itu bersama
Gary, seorang peniup klarinet yang
dibayar berdasar jumlah tamu di café
yang hanya untuk orang hitam dan
hasil jerih payahnya hanya berupa
kumpulan uang logam.
Di sela- sela rutinitas, Peter
Brown, Gary, dan seorang lagi
penghuni gedung penuh tulisan berisi
umpatan
dan
istilah-istilah
persetubuhan itu mempunyai proyek.
Mereka bekerjasama menjebak orang
asing yang melewati daerah kekuasaan
mereka dengan berbagai cara untuk
mendapatkan tambahan penghasilan.
Seperti saat itu, mereka bertiga
menjebak calon mangsanya dengan
cara Peter Brown sengaja menjadi
korban ketika mobil orang asing
melintas di blok-blok kumuh, lusuh,
hampir hancur. Mereka menciptakan
situasi seolah-olah korban luka parah
dan karena membayangkan urusan
hukum yang berbelit memakan waktu
dan biaya, maka calon korban, orangorang berkulit putih itu akhirnya
bersepakat memberikan uang pada
Gary untuk perawatan Peter. Singkat
kata uang hasil menjebak itu dapat
mereka gunakan untuk berpesta minum
di café di daerah hitam itu.
Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
90
Download