Struktur Sosial Dalam Cerpen Hitam Karya N. H. Dini Sebuah kajian sosiologi sastra Oleh : Dwi Handayani ABSTRAK Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang jelas tentang struktur sosial yang terdapat dalam cerpen "Hitam" karya N. H. Dini. Fokus penelitian ini meliputi pengungkapan struktur sosial dan apa yang menyebabkan munculnya struktur sosial dalam cerpen " Hitam" karya N. H. Dini yang mengakibatkan tokoh-tokoh dalam cerita pendek tersebut memiliki keputusan untuk mencari tambahan nafkah dengan cara yang tak sesuai norma hukum Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, dan hasil penelitian teks tersebut dapat dijadikan sebagai bahan ajar pemahaman tokoh-tokoh dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah ditetapkan, rancangan penelitian yang dipergunakan adalah rancangan penelitian kualitatif, sedangkan strategi penelitian yang digunakan adalah content analysis, menganalisis data yang diperoleh dari sebuah judul cerita pendek dalam kumpulan cerita pendek “Istri Konsul” karya N. H. Dini. Teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah teknik pustaka. Dari hasil temuan penelitian yang berkaitan dengan fokus penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: (1) sruktur sosial dalam masyarakat dapat mewujudkan strata atau tingkatan bagi kelompokkelompok yang ada di dalam masyarakat. Strata ini terbentuk karena perbedaan ras, kemapanan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, kekuasaan. Perlakuan tidak merata dari kelompok masyarakat yang lain dan pemangku kekuasaan akan semakin menciptakan kesenjangan yang menimbulkan berbagai reaksi baik positif maupun negatif dari kelompok masyarakat yang diperlakukan tidak adil. Tindakan tersebut sebagai bentuk atau keinginan untuk meraih tingkatan yang sejajar dengan strata sosial yang berada di atasnya. (2) N. H. Dini dalam imajinasinya yang berwujud cerita pendek “Hitam” menggambarkan secara jelas realitas dalam masyarakat. Peter Brown beserta dua orang temannya menempati strata sosial bawah karena ketebatasannya sebagai manusia yang memiliki ras Negroid, begitu pula ditinjau dari kemapanan ekonominya, pendidikan, dan pekerjaannya. Kesenjangan yang ada masih ditambah dengan adanya perlakuan tak adil dari pemangku kekuasaan yang seharusnya menjadi pelindung. Keinginan untuk bisa sejajar dengan strata sosial yang lain menimbulkan cara berpikir dan berbuat pintas yang mengarah pada hal negatif, menjebak orang asing yang tersesat masuk ke daerah hitam, tempat tinggal Peter Brown dan kedua kawannya. Dari hasil menjebak itulah mereka mendapatkan penghasilan lebih dari sekedar pekerjaan mereka masing-masing yang hanya cukup untuk makan sehari-hari, bahkan untuk biaya pengobatan jika mereka sakit Kata Kunci: cerita pendek, ciri-ciri cerita pendek, struktur Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 sosial 74 imajinasi pencipta yang kadang-kadang PENDAHULUAN Karya sastra adalah hasil dibumbui berbagai fantasi. penuangan ide, pemikiran, dan ekspresi Sastra sebagai suatu proses imajinatif yang dilakukan pengarang melalui pengarang interpretasi terhadap kehidupan yang ideologi dirangkai melalui sehinggasumber berdasarkan bahasa tidak atau hanya pesan membawa yang ingin pilihan, disampaikan oleh pengarang. Tetapi penciptaannya lebih dari itu, sastra pasti membawa kehidupan secara kesan bagi pembacanya. Dari sekian menyeluruh. Keberadaan karya sastra banyak hasil karya sastra. Cerpen tidak dapat terlepas dari dunia realita. merupakan salah satu karya sastra yang Ketika karya sastra lahir dan berada digemari setelah novel. Banyak alasan dalam kehidupan masyarakat maka mengapa cerpen digemari, salah satu keberadaannya haruslah memiliki alasannya adalah bagaimana melihat manfaat. peristiwa dimunculkan dalam cerpen Menurut Semi (via Endraswara), tersebut. karya sastra merupakan produk dari Cerpen atau cerita pendek merupakan suatu keadaan kejiwaaan pemikiran karya sastra yang bersifat fiksi. Berbeda pengarang yang berada dalam situasi dengan novel yang juga merupakan setengah sadar (subconcius) setelah karya sastra bersifat fiksi, cerpen lebih mendapat bentuk yang jelas dituangkan padat dalam penyampaian ceritanya. ke dalam bentuk tertentu secara sadar kepadatan tersebut semakin (concius) dalam bentuk penciptaan menguatkan nilai-nilai dalam cerita karya sastra, yang kemudian di dalam tersebut.Hampir semua karya sasta karya sastra tersebut muncul hal-hal mempunyai unsur intrinsik dan menarik yang membuat penikmat sastra ekstrinsik di dalamnya, begitu juga terpikat. cerpen. Unsur intrinsik cerpen dapat Sastra, pada dasarnya mengungkap dimaknai dari pembacaan teks cerpen kan kejadian yang bukan kejadian“fakta itu sendiri. Tetapi itu saja tidak cukup. sesungguhnya”, melainkan fakta mental Untuk memaknai kedalaman sebuah pencipta . Fakta mental itu merupakan karya sastra (teks cerpen), kita juga dunia ciptaan pengarang. Daya harus memaknai unsur ekstrinsiknya. Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 75 Dan tidak jarang kita membutuhkan membantu kita dalam upaya menahan bantuan disiplin ilmu lain seperti diri sendiri dan memahami ke depan. sosiologi, antropologi, dan psikologi Hal ini sesuai dengan sifat sastra, untuk memantapkan pemaknaan kita disamping dituntut untuk memberi terhadap teks cerpen tersebut. Cerpen yang berjudul pesona, memberi hiburan, memberi “Hitam” hikmah cerita, juga dituntut adanya adalah salah satu cerpen yang menarik sesuatu yang untuk dianalisis. Cerpen ini mempunyai pemahaman bermanfaat terhadap bagi manusia dan tema cerita yang tidak biasa, berbeda kehidupan ini. dengan cerpen-cerpen lain yaitu tentang Pendekatan terhadap sastra yang perilaku sosial yang mengarah pada mempertimbangkan segi-segi kemasya tindak kriminal . Analisis tema besar rakatan disebut sosiologi sastra. tersebut dicoba melalui unsur intrinsik Hubungan sastra dan masyarakat dapat yang ada di dalam cerpen. Namun, dilihat dari tiga klasifikasi menurut terdapat kendala saat menganalisis peristiwa mencoba Wellek dan Warren (1995), yaitu: (1) dalam cerpen sosiologi pengarang yang memper- tersebut, karena jika hanya berpatokan masalahkan tentang status sosial, pada cerita maka pemaknaan yang ideologi politik, dan lain-lain yang diperoleh kurang dalam. Peristiwa yang menyangkut diri pengarang, (2) dialami oleh tokoh dalam cerpen sosiologi karya yang mempermasalah menjadi masalah yang sulit terpecahkan kan tentang apa yang tersirat dalam jika harus dianalisis dari cerita cerpen karya sastra tersebut dan apa tujuan itu sendiri. Maka dicoba menggunakan atau amanat yang hendak disampaikan, bantuan ilmu menganalisis sosiologi cerita dalam untuk (3) sosiologi pembaca yang mempercerpen masalahkan tersebut. Bagaimana pengaruh berbagai tentang pembaca sosialnya dan terhadap persoalan masyarakat. kehidupan dapat terjadi dan benturan- Dalam pembahasan ini, kajian benturan nilai yang berlaku akan sangat sosiologi difokuskan pada klasifikasi menarik bila dikaji dari sudut sosiologi. masalah yang kedua, yaitu sosiologi Tinjauan dari sudut tersebut akan karya yang mempermasalahkan karya Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 76 itu sendiri. Cerpen yang dipilih hanya 2. Untuk mendeskripsikan latar sebagai wakil dari sekian banyak karya belakang apa yang menyebabkan cerpen penulis Indonesia yang ada dan munculnya struktur sosial dalam di dalamnya bermunculan berbagai cerpen “Hitam” karya N.H. Dini. masalah sosial karena perbedaan strata sosial dan karena perlakuan masyarakat 1. Manfaat maupun pemerintah yang seharusnya menjadi penengah menciptakan tetapi jarak bagi Manfaat Teoretis teoretis memberikan justru analisis informasi ini tentang latar belakang munculnya strata golongan sosial masyarakat tertentu. dalam cerpen “Hitam” karya N.H. Dini. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang Manfaat Praktis Secara praktis, analisis masalah yang telah diuraikan di atas, diharapkan rumusan masalah dalam analisis ini gambaran bahwa perlakuan tak adil sebagai berikut. karena perbedaanras, suku, dan 1. Bagaimana struktur sosial yang agama tidak akan menyelesaikan terdapat dalam cerpen “Hitam” masalah tetapi bahkan memuncul karya N.H. Dini ? kan 2. Apa yang menyebabkan dapat ini masalah memberikan sosial hingga mengarah pada kriminalitas. munculnya struktur sosial dalam cerpen “Hitam” karya N. H. Dini ? KAJIAN PUSTAKA Pengertian Cerpen Kegunaan Analisis Tujuan Analisis Cerita pendek merupakan suatu Sesuai dengan rumusan masalah genre yang ditentukan, analisis 1. yang menampilkan ini kehidupan dan kehidupan itu sendiri dilaksanakan dengan tujuan sebagai adalah berikut. sastra satu kenyataan sosial. Kehidupan mencakup hubungan antar Untuk mendeskripsikan struktur masyarakat, antara masyarakat, dengan sosial dalam cerpen “ Hitam” karya orang- orang, dan antar peristiwa yang N.H. Dini. Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 77 terjadi dalam batin seseorang (Asri, suasana hati melalui deskripsi yang 2011: 245). Cerita jelas. pendek, sesuai dengan Menurut Pradopo (1995: l1), cerita namanya, adalah cerita yang pendek. pendek merupakan salah satu genre Akan tetapi, berapa ukuran panjang- prosa yang digemari masyarakat karena pendeknya memang tidak ada jalan ceritanya jauh lebih pendek aturannya, tak ada satu kesepakatan di dibandingkan dengan novel. Jika dilihat antara para pengarang. Nurgiyantoro dari segi kualitasnya, cerita pendek (2010:10) menyatakan bahwa cerpen lebih kecil dibanding dengan novel atau adalah sebuah cerita yang selesai roman. dibaca dalam sekali duduk, kira-kira Sebagai bentuk sastra, cerita berkisar antara setengah sampai dua pendek tetap populer, karena berbagai jam. alasan. Cerita pendek menyajikan Cerita pendek adalah fiksi pendek panorama yang menarik melalui gaya, yang selesai dibaca dalam “sekali karakter, konflik, tema, dan sudut duduk”. Cerpen hanya memiliki satu pandang yang disusun oleh arti, satu krisis dan satu efek untuk pengarangnya. Karena ceritanya yang pembacanya. Pengarang cerpen hanya singkat, cerpen dapat dibaca dari awal ingin mengemukakan suatu hal secara sampai, akhir dalam waktu yang tajam, sehingga dalam cerpen sangat singkat, dan pembaca dapat merasakan dituntut ekonomi bahasa (Sumarjo, efek 2007: 202). Poe tunggal dari pengarangnya. Bahkan, pembelajaran cerita pendek (dalam Parker, 2012: 1) dapat dipergunakan sebagai pengenalan mendefinisikan cerpen sebagai genre terbaik untuk analisis sastra dan karya sastra yang menciptakan kesan penulisan kreatif bagi para siswa, dominan pada pembaca. Menurut Poe, karena sebagian besar siswa dapat setiap detail dalam cerita pendek harus mengidentifikasi memberikan menciptakan kontribusi kesan atau unsur-unsur cerita untuk pendek dengan mudah. Selain itu, efek kegiatan menulis keseluruhan yang dominan. Pengarang memberdayakan para cerpen akan siswa dapat membuat kesan dengan menciptakan Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 78 membayangkan realitas baru dalam yang pendek, ringkas, dan padat lalu hidupnya dikatakan cerpen. Anekdot, esai, artikel Menurut Pratt (1994: 82), novel yang menggunakan menceritakan kehidupan, cerita pendek tuntunan menceritakan sebuah atau bentuk petunjuk narasi, mengenai fragmen sesuatu, sketsa, lelucon, dan fragmen, kehidupan; cerita pendek menawarkan misalnya juga disajikan dalam bentuk satu hal, novel menawarkan banyak hal. yang pendek, ringkas, dan padat, Dalam cerita pendek dikisahkan salah namun tidak bisa disebut sebagai satu momen dalam kehidupan manusia. cerpen. Dengan demikian, mengarang Menurut Nurgiyantoro (2010: 10), cerpen hendaknya tidak semata-mata cerita pendek dapat diklasifikasikan didasarkan pada persoalan panjang menjadi tiga jenis, yaitu: (1) cerita pendek narasi dan besar kecil lingkup pendek yang pendek (short-short story) masalah, tetapi juga atas pertimbangan memiliki kurang lebih 5000 kata atau kepadatan, kelugasan, kehematan, dan kurang lebih 12 halaman folio; (2) kedalaman yang tersimpan dalam cerita pendek yang panjangnya cukup kisahan yang pendek itu. Peristiwa (midle-short story), (3) cerita pendek yang tampak sepele dan remeh-temeh, yang panjang (long short story) yang misalnya mungkin saja menjadi cerpen memiliki kurang lebih 50 sampai 90 yang baik jika dikemas secara halaman folio, Cerita pendek yang menawan. Untuk sampai pada kisah panjang diklasifikasikan sebagai yang menawan itu, pertimbangan novelet, sedangkan yang lebih dari itu kepadatan, kelugasan, kehematan, dan diklasifikasikan sebagai novel. Mahayana kedalaman itulah yang menjadi syarat (2008:139-140) yang mutlak dipenuhi. menyata kan bahwa, cerita pendek Berdasarkan uraian di atas dapat sebagaimana tersirat pada makna kata disimpulkan bahwa cerpen adalah salah itu adalah cerita yang disajikan dalam satu bentuk prosa fiksi yang berbentuk kisahan yang pendek dan ringkas, cerita yang fiktif dan relatif pendek, meskipun panjang pendeknya sangat yang mengisahkan salah satu momen relatif. Kata pendek tidaklah berarti dalam kehidupan manusia. Tentang semua yang disajikan dalam bentuk panjang-pendeknya cerita Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 bersifat 79 relatif. Ukuran panjang- pendeknya bisa menimbulkan pertanyaan, dalam tidak ada aturannya, tak ada satu pikiran pembaca, (e) sebuah insiden kesepakatan di antara para pengarang. utama dalam cerita pendek menguasai Ciri-ciri Cerita Pendek jalan cerita melalui seorang pelaku Sebagai suatu karya sastra yang utama, (f) sangat pendek dan selesai dibaca dalam sehingga dapat waktu setengah jam, cerita pendek meninggalkan memiliki karakteristik jalan ceritanya menciptakan kesan bagi padat, atau para tersendiri. membaca Waluyo (2008: 36) mengemukakan Gani (1998: 199) mengemukakan bahwa cerita pendek memiliki ciri-ciri bahwa penanda yang paling jitu pada sebagai Pertama, berikut. singkat, sebuah cerita pendek adalah pendek, padu, dan intensif. Kedua, memiliki padat, dan padu. Pendek karena unsur utama berupa adegan, tokoh, dan umumnya terdiri dari 10 halaman Ketiga, gerak. sugestif, dan Keempat, bahasanya tajam, kuarto (paling panjang), namun mampu menarik perhatian. mengungkapkan masalah kemanusiaan mengandung impress yang begitu kompleks dengan konflik pengarang tentang konsepsi kehidupan. batin yang lengkap. Dikatakan padat, Kelima, menimbulkan efek tunggal karena dalam cerita pendek ditentukan dalam pikiran Keenam, kepadatan makna, kekayaan teks, dan pembaca. memiliki pelaku utama yang menonjol kekayaan bentuk. Dalam sebuah cerita dalam cerita. Ketujuh, memiliki pendek, setiap kata, baris, bahkan pada kebulatan efek dan kesatuan emosi. strukturnya membanding unsur-unsur Lubis (1983: 8) menjelaskan ciri- sugestif yang menawan. ciri cerita mengandung pendek, yaitu: interpretasi (a) Disamping ciri-ciri dasar yang pengarang berkaitan dengan panjang cerita tadi, tentang konsepsinya mengenai hidup, cerpen memiliki ciri rekaan (fiction). (b) harus dapat menimbulkan suatu Cerpen bukan penuturan kejadian yang hempasan penikmatnya, pada (c) pikiran para pernah terjadi berdasarkan kenyataan harus dapat kejadian yang sebenarnya, tetapi murni membangkitkan perasaan pembaca, (d) ciptaan saja, direka oleh pengarangnya. mengetengahkan insiden-insiden yang Meskipun cerpen hanyalah rekaan, ia Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 80 ditulis berdasarkan kenyataan sedikit dibanding jumlah kata dalam kehidupan. Apa yang diceritakan di novel, (2) cerita pendek harus memiliki dalam cerpen memang tidak pernah kepaduan atau kebulatan yang tinggi terjadi, tetapi mungkin dapat terjadi dan biasanya berpusat pada tokoh semacam itu (Sumardjo dan Saini utama dari awal hingga akhir, (3) cerita K.M., 2008:36). Dari segi pendek mengalir dalam arus untuk strukturnya, cerpen menciptakan efek tunggal dan unik dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) mengetengahkan insiden-insiden yang berplot tunggal, hanya terdiri dari satu bisa menimbulkan pertanyaan dalam urutan peristiwa yang diikuti sampai pikiran pembaca, (4) cerpen memiliki cerita berakhir, (2) berhubung berplot ciri rekaan (fiction); cerpen bukan tunggal maka konflik dan klimaks yang penuturan kejadian yang pernah terjadi dibangun pun bersifat tunggal, (3) berdasarkan kenyataan kejadian yang hanya memiliki satu tema, (4) jumlah sebenarnya, tetapi murni ciptaan saja, tokoh cerita yang terlibat terbatas, direka oleh pengarangnya. Meskipun apalagi yang berstatus tokoh utama, (5) cerpen hanyalah rekaan, ia ditulis cerpen tidak memerlukan detail-detail berdasarkan kenyataan kehidupan. Apa khusus tentang keadaan latar, (6) yang diceritakan di dalam cerpen memiliki kepaduan yang tinggi, (7) memang tidak pernah terjadi, tetapi memberikan impresi tunggal dan satu mungkin dapat terjadi semacam itu, (5) kebulatan efek, (8) bahasanya tajam, adanya kesan (impresi) yang menyatu sugestif, dan menarik perhatian dalam (Tarigan, 1994: 122). Berdasarkan beberapa diri pembaca; harus dapat menimbulkan suatu hempasan pada pendapat pikiran para penikmatnya. tersebut dapat disimpulkan mengenai ciri-ciri cerita pendek, sebagai berikut: (1) cerita pendek haruslah pendek dan berbentuk “padat”, setiap detail harus mengarah pada satu efek saja yang berakhir pada kesan tunggal; jumlah kata dalam cerita pendek harus lebih Struktur Sosial Pengertian Struktur Sosial Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 81 sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur itu organ-organ masyarakat tersebut sosial adalah tatanan atau susunan berupa kelompok-kelompok sosial, sosial yang membentuk kelompok- institusi atau lembaga-lembaga sosial kelompok sosial dalam masyarakat. yang mengusahakan perwujudan nilai- Menurut Soerjono Soekanto nilai tertentu menjadi nyata dan dipakai (2002: 68) struktur sosial diartikan dalam memenuhi kebutuhan. sebagai hubungantimbal antarposisi sosial dan balik Ciri-ciri Struktur Sosial antaperan. 1. Muncul pada kelompok Dengan demikian pengertian struktur masyarakat sosial dapat didefinisikan sebagai suatu Struktur sosial hanya bisa muncul tatanan kehidupan pada dalamnya memiliki status dan peran. Status sosial masyarakat terkandung dalam yang di hubungan timbal balik individu-individu dan peranan yang masing-masing antara status dan peranandengan batas- individu hanya bisa terbaca ketika batas perangkat unsur-unsur sosial yang mereka menunjuk kelompok atau masyarakat. Pada pada suatu keteraturan berada dalam perilaku, sehingga dapat memberikan setiap bentuk sebagai suatu masyarakat. macam-macam status dan peran Hendropuspito (1989) dalam bukunya “Sosiologi Sistematik” sistem sosial sebuah terdapat individu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak mendefinisikanbahwa struktur sosial dan kewajiban yang berbeda pula. adalah skema penempatan nilai-nilai 2. Berkaitan erat dengan kebudayaan sosiobudaya dan organ-organ Kelompok masyarakat lama masyarakat pada posisi yang dianggap kelamaan akan membentuk suatu sesuai dengan berfungsinya organisme kebudayaan. Setiap kebudayaan masyarakat sebagai suatu keseluruhan memiliki struktur social tersendiri. dan demi kepentingan masing-masing. Bagian nilai-nilai sosial adalah ajaran 3. Dapat berubah dan berkembang Masyarakat karena serta individu. Mereka bisa berubah dan sopan-santun yang dimiliki suatu masyarakat. Sementara berkembang dari statis agama, ideologi, kaidah-kaidah moral, peraturan terdiri tidak sesuai Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 kumpulan dengan 82 tuntutan zaman. Karenanya, Individu belajar dari struktur struktur yang dibentuk oleh mereka sosial yang ada dalam masyarakat pun bisa berubah sesuai dengan nya. perkembangan zaman. mengingat masyarakat merupakan salah Fungsi Struktur Sosial Hal satu ini dimungkinkan tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari 1. Fungsi identitas sebuah struktur social masyarakat, Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan, dan kedisiplinan. sebuah kelompok. Kelompok yang kesamaan Bentuk Struktur Sosial Bentuk struktur sosial terdiri dalam latar belakang ras, sosial, dan anggotanya memiliki mengembangkan atas stratifikasi sosial dan diferensiasi struktur sosialnya sendiri sebagai sosial. 1. Stratifikasi sosial pembeda dari kelompok lainnya. budaya akan Stratifikasi berasal dari kata strata 2. Fungsi kontrol bermasya- atau tingkatan. Stratafikasi sosial rakat, selalu muncul kecenderungan adalah struktur dalam masyarakat dalam yang Dalam kehidupan diri melanggar individu norma, untuk nilai, atau membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan. Ukuran peraturan lain yang berlaku dalam yang masyarakat. tadi pendidikan, mengingat peranan dan status yang kekuasaan. dimilikinya dalam struktur sosial, menyebutkan kemungkinan tersebut hak istimewa, dan prestiselah yang niatnya menjadi akan Bila individu mengurung melanggar aturan. aturan akan menimbulkan individu kan Pelanggaran berpotensi konsekuensi pahit. 3. Fungsi pembelajaran yang dipakai stratifikasi bisa keturunan, atau Max Weber bahwa kekuasaan, dasar terciptanya sosial. perbedaan dalam jenjang kekayaan, Adanya jumlah harta, pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 secara 83 bertingkat. Ada yang berada di atas Orang yang berada pada lapisan ada pula yang menempati posisi terbawah akan termovitasi dan terpacu terbawah. Menurut dasar semangatnya untuk bisa meningkatkan ukurannya: kualitas dirinya, kemudian mengadakan a. Dasar ekonomi mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih 1) Golongan atas tinggi. Termasuk golongan orang-orang ini kaya, adalah b. Dampak negatif pengusaha, Dapat menimbulkan kesenjangan penguasa, dan orang yang memiliki sosial. penghasilan besar. 2.Diferensiasi Sosial 2) Golongan menengah Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan, dan pedagang rendah menempati posisi terendah, berturutorang yang memiliki pendidikan tinggi. . Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial a.Diferensiasi ras Ras adalah suatu kelompok manusia dengan cirri-ciri bawaan yang sama. Secaraumum, manusia dapat dibagi menjadi tiga kelompok ras, yaitu ras c. Dasar kekuasaan dimiliki tertentu diferensiasi antara lain: b. Dasar pendidikan berpendidikan perrbedaan-perbedaan yang biasanya sama atau sejajar. Jenis Terdiri dari buruh tani dan budak turut hingga sosial adalah penggolongan masyarakat atas 3) Golongan bawah Orang Menurut Soerjono Sukamto diferensiasi berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik. Dampak adanya stratifikasi sosial: Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. b.Diferensiasi suku bangsa Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. c.Diferensiasi klen Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi d. Diferensiasi agama e. Diferensiasi profesi a. Dampak positif Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 84 Masyarakat biasanya dikelompokkan kebanyakan ras lain merupakan ras atas dasar jenis pekerjaannya. dengan strata terendah, terutama jika PEMBAHASAN seseorang yang kebetulan memiliki ras Manusia tidak dapat lepas atau hidup tersebut tidak memiliki keistimewaan berdiri sendiri, akan mempunyai status, entah dari latar pendidikannya, peran, atau makna jika berada dalam kekayaan, atau pengaruh kekuasaannya kelompok atau masyarakat. Seberapa secara politik. kecilnya jumlah anggota kelompok atau Peter Brown juga hitam. seberapa rendahnya fungsi dan peran Meskipun … (N. H. Dini: 2014: 66) kelompok itu pasti memiliki makna Badannya memang hitam. Kehitaman dalam kehidupan bermasyarakat atau yang bersosialisasi. Beberapa mengantarkan hal berkilat memberi semburat dapat keunguan. (N. H. Dini: 2014: 66) kelompok-kelompok Di zaman sekarang, perkataan Negro dalam masyarakat pada susunan atau tidak kedengaran lagi karena sudah struktur yang berbeda. Seluruh berganti. gedung itu memang Seperti yang lain-lain, segalanya menjadi miliknya. Dia sendirian di situ. berubah. Di manapun dan memperguna Gary, peniup clarinet hitam sepertia kan nama apapun, hitam tetap buruk dia, menempati bangunan sebelah. kalau itu dikenakan pada warna kulit Bertiga dengan seorang hitam lagi, manusia. Hitam yang pandai menyanyi, mereka mempunyai satu usaha (N. H. yang lincah menggeliat berdansa, atau Dini: 2014: 67) hitam yang beruang sehingga mendapat Dalam cerita pendek “Hitam” muncul pengaruh politik sajalah yang bisa beberapa hal yang menggambarkan menyelinap hidup di bagian mewah bahwa strata diferensiasi atau dalam tingkatan masyarakat dan kota. (N. H. Dini: 2014: 67-68) itu Cerita pendek “Hitam” jelas memberi benar-benar nyata. Peter Brown, tokoh gambaran bahwa stratifikasi sosial juga utama dalam cerita pendek karya N. H. ditentukan oleh tingkat pendidikan Dini, adalah seorang berkulit hitam yang tentu berdampak pada jenis yang karena kondisi fisiknya jelas pekerjaan yang dimiliki oleh masingmenempati ras Negroid yang bagi masing individu dalam masyarakat. Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 85 Tokoh-tokoh dalam cerita pendek ini mengarah pada hal yang negatif karena menempati golongan bawah tergambar strata sosial pada tingkat bawah dari jenis pekerjaan dan penghasilan menghendaki perubahan tingkat strata yang didapat. tapi karena keterbatasan yang dimiliki Pemain klarinet seperti Gary dibayar hingga jalan pintas dan mengarah pada harian. Dihitung dari jumlah karcis kriminalitas yang dipilih. yang terjual.…. Dalam cerita pendek “Hitam” hal itu Pekerja kasar seperti Peter juga dibayar digambarkan dengan selain Peter menurut lamanya menjual tenaga. (N. Brown dan kawan-kawannya menjalani H. Dini: 2014: 68) kehidupan secara Para tokoh yang terdapat dalam cerita pekerjaan normal dengan masing-masing, mereka pendek “Hitam” jelas pula menempati memiliki usaha dengan menjebak orang strata rendah atau bawah karena tidak asing yang melewati daerah hitam, menempati posisi politik sebagai daerah kekuasaan mereka, sehingga layaknya para penguasa.… mereka memiliki uang tambahan untuk Pemerintah kota tidak mempedulikan hidup lagi daerah hitam itu.… Pemerintah kota sedikit penghasilan tidak senang sehari-harinya karena hanya mau cukup untuk makan, bahkan mereka tak mengeluarkan biaya guna perlengkapan berhak untuk sakit karena tak ada biaya orang-orang untuk itu. … melarat. (N. H. Dini: 2014: 70) Kutipan tersebut Mobil hampir sampai di tentangan juga tempatnya. Tiba-tiba Peter meminggir menggambarkan betapa perlakuan tak ke garis trotoar. adil bagi tingkatan sosial yang ada di Tiba-tiba dia terjatuh ke aspal jalan dan dalam masyarakat. Perlakuan tak adil berguling bagaikan gasingan ke tengahdari tingkatan sosial yang ada dalam tengah. masyarakat, biasanya dari strata yang Seketika terdengarlah bunyi rem. lebih unggul atau lebih tinggi dan Disusul gesekan yang mencicit dan perlakuan tak adil dari pemangku mencuit. Sentuhan ban yang cepat dan kekuasaan akan menimbulkan keras meninggalkan goresan. …… kesenjangan sosial, dan biasanya akan Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 86 “Kau pergi menelepon. Atau tingkatan bagi kelompok-kelompok tidak, jangan! Kabin tilpun terlalu jauh. yang ada di dalam masyarakat. Lapor saja ke petak kedua. Eh, jangan Strata lupa memberi tahu istrinya sekaligus. perbedaan Kasihan! ekonomi, pendidikan, pekerjaan, Sedang mengandung tua ini terbentuk ras, karena kemapanan lagi!”… kekuasaan. Perlakuan tidak merata Karena kepayahan memikirkan harus dari kelompok masyarakat yang kehilangan mengurusi lain dan pemangku kekuasaan akan pengangkutan si korban, polisi, rumah semakin menciptakan kesenjangan sakit dan sebagainya, seisi mobil yang menimbulkan berbagai reaksi sepakat akan menyerahkan sejumlah baik positif maupun negatif dari uang. …… kelompok waktu Akhirnya, buat tangan-tangan putih masyarakat yang diperlakukan tidak adil. Tindakan beruluran. Satu merogoh kantong saku tersebut di dada. Yang lain membuka dompet. keinginan untuk meraih tingkatan Seseorang menghitung yang sejajar dengan strata sosial menyerahkan. Telapak Gary dan yang kasar, berwarna coklat terang terbuka menerima. … terdengarlah bentuk atau yang berada di atasnya. 2. N. H. Dini dalam imajinasinya yang Tiba-tiba sebagai berwujud cerita pendek gelak “Hitam” menggambarkan secara mereka. Ketiganya bangkit. Seorang jelas realitas dalam masyarakat. daripadanya sambil Peter Brown beserta dua orang melemparkan topi ke udara. (N. H. temannya menempati strata sosial Dini: 2014: 70-73) bawah melompat karena ketebatasannya sebagai manusia yang memiliki ras KESIMPULAN Negroid, begitu pula ditinjau dari Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab terdahulu dapat disimpulkan bahwa: mewujudkan an, dan pekerjaannya. Kesenjangan yang ada masih ditambah dengan 1. Struktur sosial dalam masyarakat dapat kemapanan ekonominya, pendidik strata atau adanya perlakuan tak adil dari pemangku kekuasaan yang Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 87 seharusnya menjadi Keinginan untuk pelindung. bisa memunculkan tokoh berkarakter sejajar buruk pun tidak akan menimbulkan dengan strata sosial yang lain kekhawatiran pada perkembangan menimbulkan cara berpikir dan kejiwaan siswa karena siswa sudah berbuat pintas yang mengarah pada memiliki dasar yang kuat, selain itu hal negatif, menjebak orang asing karakter buruk yang munculpun yang tersesat masuk ke daerah berdasarkan latar belakang kondisi hitam, tempat tinggal Peter Brown sosial tokoh-tokoh yang terdapat dan kedua kawannya. Dari hasil dalam menjebak itulah mereka mendapat tersebut. kan penghasilan lebih dari sekedar cerita pendek “Hitam” 2. Bagi peneliti lain pekerjaan mereka masing-masing Pemilihan bahan ajar bagi siswa yang hanya cukup untuk makan disesuaikan dengan kemampuan sehari-hari, bahkan untuk biaya bernalar dan karakter dasar yang pengobatan jika mereka sakit pun telah dimiliki siswa mengasah Saran untuk kemampuan mengapresiasi karya sastra (cerita 1. Bagi guru Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka seorang guru sebagai salah seorang pembina dan pembentuk karakter siswa dapat lebih terbuka dalam memilih bahan ajar yang diberikan pada siswa, tidak meragukan karakter dasar yang telah dimiliki seorang siswa, yaitu karakter yang telah terarah menuju karakter sehingga bahan yang ajar baik, seperti misalnya cerita pendek dengan pendek) sekaligus membentuk karakter ditujukan pada untuk siswa ini siswa sekolah menengah kejuruan yang hanya memiliki jam pembelajaran bahasa Indonesia sangat terbatas, disarankan bagi peneliti berikutnya untuk memilih jenis karya sastra yang lain sebagai bahan ajar dan memfokuskan psiko sosiologi penelitian sastra, pada karena memfokuskan penelitian pada latar belakang sosiologi tokoh masih sangat kurang jika tujuannya untuk Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 88 memahami mengapa seorang tokoh hingga memiliki keputusan Kritik CerpenIndonesia. Jakarta: Gramedia. bersikap dan bertindak seperti yang Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Jogyakarta: selalu digambarkan dalam ceritaGajah Mada University Press cerita fiksi. Parker,Stacia. 2012. Short Story Encounters: Pathos in Action DAFTAR PUSTAKA in African-American Fiction. Alam S & Henry H. 2008. Ilmu http://www.tip.sas.upenn.edu/c Pengetahuan Sosial untuk urriculum/units/2012/03/12.03. SMK dan MAK Kelas XI. 12 Jakarta: Erlangga Pradopo, Rachmad. 1995. Beberapa Asri, Yasnur. 2011. “Analisis Teori Sastra, Metode Kritik Sosiologis Cerpen Si Padang dan Penerapannya. Jogyakarta: Karya Harris Effendi Thahar.” Pustaka Pelajar Humaniora. 23 (3): 245 – 255. Pratt, Marie Louise.1994. “The Short Story: The Long and The Short of It ”. Dalam Charles May(ed). The New Short Story Endraswara, Suwardi. 2003. Theories.Athenns:OhioUP. Metodologi Penelitian Sastra. Jogyakarta: CA Sumardjo, Jacob. 2007. Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen. Gani, Rizanur. 1998. Pengajaran Sastra Jogyakarta: Pustaka Pelajar Indonesia Redpons dan Waluyo, Herman. 2008. Pengkajian Analisis. Jakarta: Depertemen Cerita Fiksi. Surakarta: Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelas Maret University. Dini, N. H. 2014. Istri Konsul. Bandung: Pustaka Jaya. Lubis, Mochtar. 1983. Teknik Wellek, Rene dan Austin Warren. Mengarang. Jakarta: Karunia 1995.Teori Kesusastraan (penerjemah Melani ESA Budianta). Jakarta: Gramedia Mahayana, Maman. 2006. Bermain dengan Cerpen: Apresiasi dan http://texbuk.blogspot.com/2012/02/ciri -ciri-pengertian-struktur sosial.html#ixzz22coigxNQ SINOPSIS HITAM Karya N. H. Dini Kata hitam hampir selalu mengarah pada sesuatu yang penuh misteri, ketakutan, kekhawatiran, Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 89 kesedihan, keburukan, malapetaka, sekaligus sesuatu yang anggun, klasik, dan tegas. Peter Brown, berkulit hitam legam, kontras dengan gigi-giginya yang putih berjajar rapi di balik bibirnya yang hitam keunguan. Ia tinggal di sebuah gedung tak terawat, tak lagi terfasilitasi oleh pemangku kekuasaan, dibiarkan tanpa sarana memadai dengan harapan lamakelamaan tak lagi berpenghuni sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang lain. Peter seorang pekerja kasar, pengangkut barang yang penghasilannya tak cukup untuk makan bahkan untuk biaya pengobatan jika ia sakit. Ia tinggal di gedung itu bersama Gary, seorang peniup klarinet yang dibayar berdasar jumlah tamu di café yang hanya untuk orang hitam dan hasil jerih payahnya hanya berupa kumpulan uang logam. Di sela- sela rutinitas, Peter Brown, Gary, dan seorang lagi penghuni gedung penuh tulisan berisi umpatan dan istilah-istilah persetubuhan itu mempunyai proyek. Mereka bekerjasama menjebak orang asing yang melewati daerah kekuasaan mereka dengan berbagai cara untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Seperti saat itu, mereka bertiga menjebak calon mangsanya dengan cara Peter Brown sengaja menjadi korban ketika mobil orang asing melintas di blok-blok kumuh, lusuh, hampir hancur. Mereka menciptakan situasi seolah-olah korban luka parah dan karena membayangkan urusan hukum yang berbelit memakan waktu dan biaya, maka calon korban, orangorang berkulit putih itu akhirnya bersepakat memberikan uang pada Gary untuk perawatan Peter. Singkat kata uang hasil menjebak itu dapat mereka gunakan untuk berpesta minum di café di daerah hitam itu. Media Prestasi Vol. XVII No.1 Juni 2017/P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 90