TUGAS STRATEGI MANAJEMEN ANALISIS SWOT “SAMSUNG VS NOKIA” OLEH : Didik Prastowo Robbyanto Stefanus Garry Famela Ruri DOSEN : Prof. DR Ir Rudy C Tarumingkeng, MF, PhD PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah serta kekuatan yang diberikanNya memampukan kami untuk menyelesaikan makalah ini. Dia juga yang mengatur dan menjadikan semua ini terselesaikan dengan indah pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Management Strategic dengan dosen pengajar Prof. Rudy C Tarumingkeng,PhD, dengan topik yang kami bahas adalah ”Analisis SWOT : Samsung VS Nokia”. Isi makalah ini merupakan hasil kerjasama dari kami dengan menggunakan teori yang kami peroleh dari e-book dan silabus mata kuliah Prof. Rudy C Tarumingkeng,PhD., survey lapangan dan pemikiran kami. Dalam penyusunan makalah ini, tentu kami masih terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi tercapai kesempurnaan dalam makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan membacanya dalam kegiatan belajar mengajar guna peningkatan ilmu pengetahuan terutama dalam mata kuliah Manajemen Strategi. Akhir kata semoga Tuhan Memberkati kita semua. Hormati Kami, Penulis 2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................... 1 KATA PENGANTAR ................................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................................... 3 DAFTAR GAMBAR ................................................................... 4 DAFTAR TABEL ................................................................... 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................... 6 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 7 1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 7 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Analisis SWOT ................................................................... 8 2.2 Perusahaan Samsung ................................................................... 13 2.3 Perusahaan Nokia ................................................................... 19 2.4 Perbandingan Antara Samsung ................................................................... 22 dan Nokia BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................... 27 3.2 Saran ................................................................... 28 3 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Diagram Matrik SWOT ................................................................... 9 Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT ................................................................... 10 Gambar 2.3 Profil Pemasaran Produk Nokia ................................................................... 15 di Indonesia Gambar 2.4 Beragam Jenis Produk ................................................................... 17 Samsung di Indonesia Gambar 2.5 Profil Pemasaran Produk Nokia ................................................................... 20 di Indonesia Gambar 2.6 Beragam Jenis Produk Nokia di ................................................................... 21 Indonesia Gambar 2.7 Peringkat Ponsel di Indonesia ................................................................... 23 berdasarkan Populer Brand Index Gambar 2.8 Peringkat Ponsel di Indonesia ................................................................... 24 Berdasarkan Brand Awareness Gambar 2.9 Peringkat Ponsel di Indonesia ................................................................... 24 Berdasarkan Expansive Gambar 2.10 Peringkat Ponsel di Indonesia ................................................................... 25 Berdasarkan Future Intention Gambar 2.11 Peringkat Ponsel di Indonesia ................................................................... 26 Berdasarkan Last Used 4 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Profil Pemasaran Produk ................................................................... 16 Samsung di Indonesia Tabel 2.2 Profil Pemasaran Produk Nokia di ................................................................... 20 Indonesia 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi perencanaan dilakukan untuk menyusun rangkaian kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Tujuan tersebut dapat mencakup tujuan umum (goals) dan tujuan khusus (objectives) suatu kegiatan atau program. Perencanaan hanya akan dapat dilakukan apabila perencana mengenal serta memahami dengan benar kekuatan dan kelemahan sebagai aspek internal dan aspek eksternal dari organisasi atau lembaga atau perencana, sehingga dapat diungkap tantangan yang akan timbul di masa depan dan peluang yang mungkin terbuka untuk diraih untuk kebaikan atau peningkatan kinerja. Tanpa mengetahui aspek-aspek tersebut, rencana yang disusun hanya merupakan angan-angan yang tidak berdasar, karena itulah diperlukan data yang cermat dan akurat dan terbaru dari semua komponen terkait. Untuk menyusun rencana yang dapat direalisasikan dalam kegiatan nyata dan berhasil, diperlukan berbagai pendekatan untuk mengetahui atau memahami sejumlah informasi yang diperlukan, baik aspek internal maupun aspek ekternal. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah analisis ”SWOT” (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Kami berpandangan bahwa untuk memahami sebuah situasi dan kondisi perusahaan bahkan memahami kondisi atau karakter seseorang itu maka diperlukan yang namanya pendekatan analisis SWOT, dimana Analisis SWOT yaitu analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Analisis SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor-faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar dan strategi yang menyajikan kombinasi terbaik di antara keempatnya. Setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, barulah perusahaan tersebut dapat menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus memperkecil atau bahkan mengatasi kelemahan yang dimilkinya untuk menghindari ancaman yang ada, dengan demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sebagai arahan dan bukan pemecahan masalah. 6 Berdasarkan gambaran di atas maka kami tertarik untuk mengangkat judul makalah manajemen strategi “ Analisis SWOT Samsung VS Nokia “ 1.2 Perumusan Masalah Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasanpembahasan tentang aplikasi analisis SWOT, antara lain : 1. Apakah pengaruh SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threats ) di Nokia ? 2. Apakah pengaruh SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) di Samsung ? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan Pembuatan Makalah ini : Untuk mengetahui dan memahami SWOT ( strength, weakness, opportunity, treath ) pada Handphone Nokia dan Samsung. 7 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Keputusan strategis perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbanganpertimbangan penting untuk analisis SWOT. Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan antara lain : 1. Kekuatan (Strenght) Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan dan berbeda dengan produk lain. sehingga dapat membuat lebih kuat dari para pesaingnya. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan terdapat pada sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor-faktor lain. 2. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan. 8 3. Peluang (opportunity) Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah satu sumber peluang. 4. Ancaman (Treats) Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan tekhnologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut: Gambar 2.1 Diagram Matrik SWOT 9 IFAS (internal strategic factory analysis summary) dengan kata lain faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal dalam kerangka strength and weakness. Sedangkan EFAS (eksternal strategic factory analysis summary) dengan kata lain faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor eksternal dalam kerangka opportunities and threaths. Menurut Freddy Rangkuti (1997, p19), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkanlogika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal. Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT Sumber: Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy). Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterakan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangkapanjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini 10 adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Menurut Ferrel dan Harline (2005, p43) fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Berikut merupakan potensial pokok persoalan yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis SWOT menurut Ferrel dan Harline (2005, p126): 1) Potensial Kekuatan Internal Kepemilikan sumberdaya keuangan Kepemilikan nama yang sudah dikenal Peringkat 1 dalam jenis industrinya Skala ekonomi Properti Teknologi Proses yang paten Harga yang lebih murah (bahan mentah atau proses) Kepercayaan dan respek pada perusahaan, produk atau brand image. Superior talenta manajemen Kemampuan pemasaran yang lebih baik Kualitas produk yang superior Aliansi dengan perusahaan lain. Kemampuan distribusi yang baik Karyawan yang berkomitmen 2) Potensial Kelemahan Internal Kurangnya pengaturan strategi Terbatasnya sumberdaya finansial Pengeluaran yang kurang dalam pemasaran dan promosi 11 Sempitnya garis produk Terbatasnya distribusi Mahalnya Biaya (Bahan Mentah atau Proses) Teknologi yang ketinggalan jaman. Problem proses operasi internal Imej pasar yang lemah Kemampuan pemasaran yang kurang baik Lemahnya bekerjasama dengan perusahaan lain Karyawan yang tidak terlatih 3) Potensial Peluang Eksternal Pertumbuhan pasar yang terus meningkat Perusahaan pesaing yang sudah merasa puas diri Kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah Terbukanya pemasaran luar negri Kecelakaan yang terjadi di perusahaan pesaing Ditemukannya produk baru Perubahan Peraturan pemerintah Teknologi baru Ekonomi yang meningkat Pergantian demografi Perusahaan lain yang mencari aliansi Penolakan akan subtisusi produk Perubahan metode distribusi 4) Potensial Ancaman Eksternal Masuknya kompetitor asing Pengenalan produk subtitusi baru Daur hidup produk pada saat penolakan Perubahan kebutuhan dan keiinginan konsumen Kepercayaan Konsumen yang berkurang Perusahaan pesaing mengadopsi strategi baru Peningkatan peraturan pemerintah Ekonomi yang mengalami penurunan 12 Teknologi baru Perubahan demografi Hambatan perdagangan asing Lemahnya kinerja perusahaan aliansi Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi atau popular disebut Analisis SWOT. 2.2 Perusahaan Samsung 2.2.1 Profil Perusahaan Samsung The Samsung Group adalah konglomerat terbesar didunia. Merupakan bisnis internasional yang terletak di Korea Selatan, semua kesatuan merk Samsung, termasuk Samsung Electronics (perusahaan elektronik terbesar di dunia), Samsung Heavy Industries (salah satu shipbuilders terbesar di dunia), dan Samsung Engineering & Construction (perusahaan kontraktor global utama). Dimanapun Anda berada, di tengah keramaian jalan raya atau dalam kenyamanan rumah Anda, Samsung adalah bagian dari kehidupan Anda. Sebagai pemimpin global, Samsung ada di garis terdepan perubahan, mengantisipasi apa yang diinginkan oleh pelanggan di seluruh dunia pada hari esok. Dengan penjualan bersih yang terus meningkat, pada tahun 2007 mencapai angka $ 174,2 milyar dengan aset dan kewajiban total pada tahun 2007 sebesar $ 302,9 milyar dan $ 192,7 milyar. Memperkerjakan 263.000 karyawan yang tersebar diseluruh dunia, memanfaatkan kekuatan revolusi digital untuk menciptakan terobosan produk dan layanan yang akan membawa konsumen dan bisnis di luar imajinasi mereka. Di Samsung, prinsip bisnis Samsung menjadi dasar dari setiap keputusan yang dibuat, diantaranya: Prinsip memenuhi hukum dan standar etika, prinsip menghargai konsumen, pemegang saham dan karyawan, prinsip tanggung jawab secara sosial sebagai warga korporat, prinsip menjaga budaya organisasi yan bersih, prinsip peduli akan lingkungan, kesehatan, dan keamanan. Berawal dari bisnis ekspor kecil di Taegu, Korea, Samsung telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan elektronik 13 terkemuka di dunia, dengan spesialisasi pada media dan peralatan digital, semikonduktor, memori, dan integrasi sistem. Kini proses dan produk inovatif dan berkualitas Samsung telah diakui di dunia. Itu semua menjadi tonggak utama dalam sejarah Samsung, menunjukkan bagaimana perusahaan ini telah mengembangkan jajaran dan pencapaian produknya, meningkatkan pendapatan dan saham pasarnya, dan mengikuti misinya untuk memberikan hidup yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh dunia. Pada tanggal 1 Maret 1938, pendiri dan sekaligus chairman Byung-Chull Lee memulai bisnis di Taegu, Korea dengan modal 30,000 won. Pada awalnya, bisnis kecil-kecilan Tuan Lee terutama bergerak di bidang ekspor barang dagangan, menjual ikan, sayur, dan buah-buahan kering dari Korea ke Manchuria dan Beijing. Namun hanya dalam waktu satu dekade, Samsung—yang secara harfiah berarti “tiga bintang" dalam Bahasa Korea—telah memiliki pabrik tepung dan pabrik gula sendiri, berikut mesin dan operasional penjualannya sendiri, dan akhirnya menjadi cikal-bakal sebuah perusahaan global modern yang saat ini masih tetap mengemban nama yang sama. Pada tahun 1970 pada awalnya Samsung memproduksi TV hitam putih (model: P-3202) yang dimulai oleh Samsung-Sanyo. Bisnis teknologi inti Samsung mengalami diversifikasi dan dikembangkan secara global pada akhir 1970an dan awal 1980an. Fokus Samsung yang semakin meningkat pada teknologi menghasilkan didirikannya dua institut penelitian dan pengembangan perusahaan (R&D) yang membantu mengembangkan jangkauannya lebih jauh ke dalam elektronika, semikonduktor, chemical high polymer, genetic engineering, telekomunikasi optik, aerospace, dan bidang teknologi baru dari nanoteknologi untuk mengembangkan arsitektur jaringan. Pada 19 November 1987, Pendiri Samsung Byung-Chull Lee meninggal dunia setelah hampir lima puluh tahun memimpin perusahaan. Anak laki-lakinya, Kun-Hee Lee menggantikannya sebagai Chairman baru. Selama periode ini, Samsung memiliki tantangan untuk me-restrukturisasi bisnis lama dan memasuki bisnis baru dengan tujuan untuk menjadi salah satu dari lima perusahaan elektronik teratas dunia. Tahun 1990an menghadirkan tantangan besar untuk bisnis teknologi tinggi. Merger, koalisi dan pembelian adalah hal biasa ketika persaingan dan konsolidasi semakin berkembang. Perusahaan ditekan untuk memikirkan kembali teknologi dan penawaran 14 layanannya. Bisnis mulai melintasi perbatasan antarnegara dan perusahaan. Samsung membuka sebagian besar peluang ini dengan memfokuskan kembali strategis bisnisnya untuk merespon keinginan pasar dengan lebih baik. Pada pertengahan 1990an, Samsung merevolusi usahanya melalui dedikasi untuk membuat produk berkelas dunia, dengan memberikan kepuasan pelanggan sepenuhnya, dan menjadi perusahaan yang bersih – semua di bawah visi "kualitas adalah yang utama." Meskipun pada tahun 1997 terjadi krisis keuangan yang mempengaruhi hampir semua bisnis di Korea, Samsung menjadi salah satu perusahaan yang dapat terus tumbuh, berkat kepemimpinannya di bidang teknologi digital dan jaringan, dan konsentrasinya pada bidang elektronik, keuangan dan layanan terkait. Samsung merespons krisis dengan mengurangi jumlah perusahaan afiliasi menjadi 45 (jumlah yang sesuai dengan aturan pada Peraturan Monopoli dan Hukum Perdagangan Bebas), mengurangi hampir 50.000 orang karyawan, menjual 10 unit bisnis, dan meningkatkan struktur keuangan, menurunkan rasio utang pada tahun 1997 sebesar 365% menjadi 148% pada akhir tahun 1999. Pada awal tahun 2000-an Era digital telah membawa perubahan – dan kesempatan – yang revolusioner bagi bisnis secara global, dan Samsung telah menjawabnya dengan teknologi yang canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang konstan. Stages Time Duration Introduction 2001 - 2006 Growth 2006 - 2011 Maturity 2011 – till now Tabel 2.1 Profil Pemasaran Produk Samsung di Indonesia 15 Gambar 2.3 Profil Pemasaran Produk Nokia di Indonesia 16 Gambar 2.4 Beragam Jenis Produk Samsung di Indonesia 2.2.2 Analisa SWOT Perusahaan Samsung 1. Strength (Kekuatan) Samsung memiliki brand-image yang sudah akrab dengan para konsumen Samsung mengadakan partnership dengan Amerika dan perusahaan ternama Samsung menawarkan produk berkualitas Adanya diversifikasi produk Desain produk-produk Samsung sangat baik dan diunggulkan Teknologi yang diciptakannya mengikuti perkembangan jaman Keunggulan di bidang teknik dan perangkat keras memproduksi suku cadang dan elektronik konsumen Inovasi dan desain Fokus pada lingkungan Biaya produksi yang rendah Pangsa terbesar dalam ponsel dan kedua dalam smartphone Kemampuan untuk memasarkan merek 17 2. Weakness (Kelemahan) Model dan fitur yang hampir sama antara satu generasi dengan generasi berikutnya (tidak adanya beda yang sangat signifikan). Margin keuntungan terlalu rendah Pesaing utama juga pembeli terbesar Kurangnya OS dan software sendiri Fokus pada terlalu banyak produk 3. Opportunity (Peluang) Pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia Tumbuh industri mobile advertising Meningkatnya permintaan untuk prosesor aplikasi berkualitas Pertumbuhan pasar tablet Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki produk elektronik terbaru dan tercanggih Permintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple, dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar Pengaruh era globalisasi yang mendorong pemasaran barang elektronik tiada batas Produk-produk yang ditawarkan Samsung merupakan produk keperluan rumah tangga yang selalu dicari Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupakan suatu kebutuhan 4. Threat (Ancaman) Konsumen memiliki banyak pilihan terhadap merek lain Munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain Kekuatan merek lain yang lebih dahulu mengusai pasar Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus Ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara Pasar smartphone mulai jenuh di negara maju 18 Perubahan teknologi yang cepat Penurunan margin pada produksi hardware Perang harga 2.3 Perusahaan Nokia 2.3.1 Profil Perusahaan Nokia Nokia merupakan sebuah merek ternama berasal dari negara Finlandia. Kata Nokia itu sendiri sebenarnya nama sebuah kelompok yang hidup di sungai Emakoski, Finlandia Selatan. Di tahun 1865, Fedrik Idestam membangun perusahaan penggilingan kayu dengan mempergunakan kata Nokia sebagai nama perusahaanya. Pada abad ke-20 setelah perang dunia 1, perusahaan karet Finlandia mengakuisisi perusahaan yang didirikan Fedrik Idestem itu dan juga mengakuisisi perusahaan kabel Finlandia (perusahaan produsen kabel telegraf dan telepon). Kemudian di tahun 1967 ketiga perusahaan tersebut bergabung menjadi dengan satu menggunakan nama Nokia Corporation. Dan kemudian dikembangkan menjadi mesin pembuat bubur kayu dan pembuatan kertas, perusahaan itu adalah salah satu perusahaan kertas terkemuka di dataran Eropa. Cikal bakal telepon seluler terwujud yaitu setelah ada ramalan dari CEO Björn Westerlund yang menyatakan bahwa pertumbuhan di sektor bubur kayu dan kertas tidak akan bertahan lama, dan sebagai gantinya didirikanlah sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki. Menurut Wikipedia, dalam kurun waktu 15 tahun berbagai percobaan telah dilakukan Nokia dengan bermacam-macam kegagalan. Namun dari beberapa kegagalan dan percobaan itu terbentuklah sekumpulan para ahli dengan bakat masing-masing. Kemudian Nokia menggandeng pabrik telelvisi Salora untuk bergabung dan mulai mengembangakan telepon seluler. Akhirnya pada tahun 1950 perusahaan televisi Salora sudah terintegrasi menjadi Nokia. Nordic Mobile Telephony (NMT), merupakan produk buatan Nokia yang berkembang pesat dan mendapat sambutan baik dari seluruh penjuru dunia. Teknologi ini merupakan jaringan seluler multinasional pertama di dunia, yang diciptakan pada tahun 1981.Nokia juga sempat mengalami krisis di tahun 1990. Untuk mengatasinya, CEO baru, Jorma Ollila, memutuskan untuk berfokus pada pembuatan telepon seluler dan jaringan telekomunikasi. Perkembangan telepon seluler menjadi sangat pesat di 19 seluruh dunia. Dan pada 1991 Nokia meluncurkan telepon GSM untuk pertama kalinya. Stages Time Duration (Indonesia) Introduction 1995 - 2002 Growth 2002 - 2009 Maturity 2009 - 2011 Decline 2011 to till now Tabel 2.2 Profil Pemasaran Produk Nokia di Indonesia Gambar 2.5 Profil Pemasaran Produk Nokia di Indonesia Nokia telah mengeluarkan banyak seri telepon seluler yang dijual di 150 negara bahkan lebih. Nokia merupakan sumber penghasilan bagi lebih dari 54 ribu orang di Finlandia, yang dulu hanya bergantung pada hasil hutan di negara tersebut. Nokia dikenal banyak orang dikarenakan pengoperasiannya yang begitu mudah. Gambar 2.6 Beragam Jenis Produk Nokia di Indonesia 20 2.3.2 Analisa SWOT Perusahaan Nokia 1. Strength (Kekuatan) memiliki brand-image yang melekat di masyarakat Desain produk-produk Nokia sangat baik dan diunggulkan. Nokia senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada perkembangan produknya. Pengalaman Keahlian Pengetahuan tentang pelanggan Jaringan distribusi di seluruh dunia 2. Weakness (Kelemahan) Harga mahal untuk teknologi serupa jika dibandingkan dengan competitor Reaksi lambat untuk persaingan baru Popularitas rendah sistem operasi symbian Desain miskin ponsel pintar Rendahnya kinerja ponsel pintar 3. Opportunity (Peluang) Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupakan suatu kebutuhan. Permintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple, dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar Cakupan luas/ memiliki jaringan distribusi yang luar Pertumbuhan pasar baru Berkonsentrasi pada Smartphone 4. Threat (Ancaman) Munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus Terjadinya krisis financial menyebabkan turunnya daya beli masyarakat Era globalisasi yang dapat mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia Masuknya produk Cina (dengan brand image lebih kompetitif dari sisi harga) 21 Samsung, Motorola, Sony menggunakan google android yang lebih populer daripada Symbian. Pesaing seperti Samsung & Apple Penjualan dapat menurun akibat krisis ekonomi global 2.4 Perbandingan Antara Samsung dan Nokia 2.4.1 Popular Brand Index (PBI) Salah satu aset yang paling penting dari perusahaan dan mewakili identitas perusahaan adalah Merek. "Merek atau merek dagang adalah nama atau simbol yang berhubungan dengan produk / layanan". Selain itu, merek juga alat promosi, sehingga produk dengan merek tertentu akan cenderung mendapatkan popularitas atau kesadaran di tingkat masyarakat yang akan mempengaruhi perilaku konsumen di masyarakat. Untuk menentukan kinerja organisasi bisa kita lihat dari perkembangan merek. Penelitian W & S berdasarkan pengembangan konsep PBI (Populer Brand Index) yang termasuk top komunitas merek pikiran, ekspansif atau menyebar dari merek, jumlah pembelian atau terakhir yang digunakan merek, dan niat konsumen untuk membeli merek. Gambar 2.7 Peringkat Ponsel di Indonesia berdasarkan Populer Brand Index Popular Brand Index Results (PBI) tersebut diperoleh dengan Internet Sampling (Online Panel) dan dengan sampel 1,115 responden dalam database W&S Indonesia (nusaresearch). Hasil yang diperoleh untuk Kategori Smartphone dengan konsep PBI adalah sebagai berikut : Incidence Rate smartphone (persentase pengguna smartphone dalam tiga bulan terakhir) adalah 60.0% dari populasi panel W&S Indonesia. Samsung merupakan smartphone terpopuler di Indonesia dengan index PBI tertinggi yaitu 51.6, diikuti oleh Blackberry diposisi kedua dengan index PBI 8.7 22 2.4.2 Brand Awareness – Top Of Mind Brand Awareness – Top Of Mind, bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk smartphone, Top of Mind (TOM) merupakan salah satu aspek yang paling penting untuk mengetahui tingkat popular dari produk. Dari hasil TOM atau smartphone yang diingat pertama kali dan spontan terlintas dalam pikiran responden ketika berbicara dalam konteks smartphone adalah: Samsung (52.9%) diikuti oleh Blackberry (10.0%) dan Nokia (7.4%). Dari data ini dapat disimpulkan bahwa Samsung merupakan produk yang sudah sangat terkenal di Indonesia karena setengah dari responden yang ditanyakan menjawab Samsung sebagai produk yang mereka ingat pertama kali. Gambar 2.8 Peringkat Ponsel di Indonesia Berdasarkan Brand Awareness 2.4.3 Expansive Expansive adalah penyebaran merek smartphone sehingga mudah untuk ditemukan dimana mana. Dalam penelitian ini, Samsung menempati posisi utama (67.0%) dan Blackberry (10.2%) serta Nokia (6.3%) merupakan smartphone yang paling mudah untuk ditemukan diberbagai tempat atau dengan kata lain, Samsung, Blackberry dan Nokia memiliki banyak iklan seperti di Televisi, Billboard, iklan internet, dll. Tetapi sekali lagi Samsung mendominasi untuk aspek ini. Dengan Total Sample : 1.115 responden. Gambar 2.9 Peringkat Ponsel di Indonesia Berdasarkan Expansive 2.4.4 Future Intention Future Intention diukur dari tingkat persentase responden terhadap smartphone yang ingin dimiliki di masa akan datang. Persentase Future intention ini diukur dari 23 responden yang Loyal dan responden yang akan berpindah (Switch) Samsung tetap diperingkat pertama untuk smartphone yang paling ingin dimiliki dengan (48.5%) diikuti dengan Sony (9.1%) dan Oppo (6.7%). Tetapi dapat dilihat smartphone ASUS (3.4%) dan LG (2.2%) termasuk 10 besar sebagai smartphone yang ingin dimiliki walaupun mereka mempunyai skala PBI yang cukup rendah. Dapat disimpulkan bahwa mereka mempunyai potensi untuk masuk ke pasar Indonesia. Dengan total sample : 1.115 responden. Gambar 2.10 Peringkat Ponsel di Indonesia Berdasarkan Future Intention 2.4.5 Last Used Last Used diukur dari tingkat persentasi responden yang menggunakan smartphone dalam periode waktu 3 bulan terakhir. Samsung, Blackberry dan Lenovo merupakan tiga merek smartphone yang paling digemari dengan (40.9%), (9.6%) dan (7.5%) dalam periode waktu tiga bulan terakhir (Maret - Mei 2014). Ini merupakan salah satu dampak positif yang diakibatkan oleh dominasi tingkat awareness. Hal yang paling menarik terjadi adalah Lenovo yang merupakan pemain baru dalam smartphone dan memperoleh pengguna terbesar dalam waktu singkat. Dengan total sample : 1.115 responden. Gambar 2.11 Peringkat Ponsel di Indonesia Berdasarkan Last Used 24 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Seperti terlihat pada matriks SWOT diatas, Samsung dan Nokia harus membuat suatu pertumbuhan(growth), ekspansi pada pasar, investasi pada inovasi dan riset dan strategi diferensiasi untuk strategi dimasa mendatang. 1. Pertumbuhan (growth) Berdasar pada kekuatan kapitalisasi pasar, akses keuangan dan merek yang kuat, mereka harus secara agresif membuat pertumbuhan melalui cara yang beragam, seperti ekspansi internasional, ekspansi regional, dan ekspansi melalui akuisisi untuk memastikan Samsung dapat melewati kondisi ekonomi sebagai perusahaan yang dominan di kelas dunia dan sebagai pemain terkuat disetiap tempat operasionalnya. 2. Diferensiasi Dengan alasan untuk menghindari tekanan profitabilitas dan memastikan tidak berkompetisi pada level rendah pasar, mereka harus lebih kuat pada investasi di bidang R&D dan juga kemungkinan untuk menambah nilai atau akses untuk mengurangi jurang teknologi melalui akuisisi. Hal ini akan membuat mereka memiliki profitabilitas lebih baik dan juga akan menambah nilai pasar pada permintaan. 3. Fokus teknologi informasi Untuk memastikan target pasisi dan juga produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mereka harus memperluas teknoligi informasi untuk memuaskan yang terbaik kebutuhan konsumen. Ini akan memperkuat kekuatan pada presentasi pasar yang besar dan pelanggan tahu bagaimana untuk mencegah profitabilitas yang rendah dan mendapat tingkat kepuasan yang tinggi. 4. Merek dan loyalitas konsumen Untuk memerangi kompetisi dan menik mati posisi utama yang dapat memperbaiki margins, mereka harus berinvestasi pada merk dan program loyalitas pelanggan yang membuat mereka menjadi pilihan pertama ketika pelanggan ingin membeli sesuatu. Dan juga, loyalitas 25 pelanggan merupakan peran penting pada kondisi ekonomi seperti ini dan akan menolong konsumen untuk memilih Samsung aripada merk lainnya. 3.2 Saran 3.2.1 Saran Untuk Samsung Strength Weakness Opportunity 1. Melakukan akuisisi untuk berkembang 2. Memperkenalkan merek 1. Pangsa pasar baru untuk untuk petumbuhan usaha dan perluasan pasar 3. Menciptakan produk sesuai meningkatkan profitabilitas 2. Menaikkan margin inovasi produk selera konsumen untuk mengendalikan keuntungan 3. Akuisisi teknologi baru untuk 4. Selalu meng-update produk - produk sesuai perkembangan jaman inovasi 4. Memenuhi kebutuhan konsumen dan menjual produk berkuallitas dunia Treat 1. Memperkenalkan merek untuk 1. Diferensiasi diferensiasi untuk menghindari komoditas pasar yang serupa 2. Fokus pada inovasi untuk menaikkan 2. Diversifikasi ke pangsa pasar baru tingkat penjualan 3. Investasi pada merek dan program 3. Memperluas jaringan kerjasama loyalitas pelanggan dengan perusahaan lain yang berkualitas lebih 3.2.2 Saran Untuk Nokia Strength Opportunity Weakness 1. Memberikan/ memaksimalkan inovasi- 1. 1. Memaksimalkan pemenuhan gengsi inovasi terbaru dan tercangih terhadap masyarakat terhadap produk terbaru dan permintaan masyarakat yang tinggi akan tercanggih meminimalkan dari harga gengsi produk terbaru. produk. 2. Kualitas tinggi lalu memaksimalkan pendistribusian pasar yang luas 2. 2. Memaksimalkan dari segi desigen dan aplikasi untuk menutupi beberapa kesalahan dari komponen. 26 Treat 1. 1. Memberikan edukasi dan pemahaman 1. 1. Meminimalkandariharga agar produkkepada pasar terhadap pemakaian produk produkmurahdariCinatidaksepenuhnya yang kualitas tinggi agar meminimalkan menguasaipasar. penguasaan pasar oleh produk dari Cina yang murah. 2. Meminimalkan dari harga produk 2. terhadap krisis financial masyarakat 2. 2. Memberikan pemahaamaan dan edukasi agar pruduk tidak mengalami kerugian produk nokia yang nilai jual kembalinya yang cukup besar. tinggi terhadap pasar yang sedang mengalami krisis finansial. 27 DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2011. Strategic Management – Concepts and Cases, 13th Edition. USA: Prentice Hall. Freddy, Rangkuti. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Utama. Kotler, Philip. 2008. Marketing Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rowe, Allan J. 1993. Strategic management: a methodological approach. USA: Addison-Wesley. Sodik,Ikhsan. 2011. Analisis SWOT Untuk Merumuskan Strategi Pengembangan Komoditas Karet. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tjiptono,Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi Tiga. Yogyakarta: BPFE. Triton,PB. 2008. Marketing Strategi Meningkatkan Bangsa Pasar dan Daya Saing. Yogyakarta: Yudhistira. http://manajemenstrategis.wordpress.com. Manajemen Strategis. SWOT Analysis Samsung 2015 [Internet] Bersumber dari http://www.strategicmanagementinsight.com/swot-analyses/samsung-swot-analysis.html [Diakses tanggal 5 Mei 2015] SWOT Analysis of Samsung [Internet]. Bersumber dari http://www.marketing91.com/swotanalysis-samsung/ [Diakses tanggal 7 Mei] SWOT Diagram Nokia [Internet]. Bersumber dari http://creately.com/diagram/example/g86yb88e3/SWOT+Analysis+of+Nokia [Diakses tanggal 5 Mei 2015] Analisis SWOT [Internet]. Bersumber dari http://dearamandha.blogspot.com/2010/11/analisis-swot-perusahaan-nokia.html [Diakses tanggal 5 Mei 2015] W&S Reserearch, PT Nusaresearch. Indonesia’s Smartphone Market 2014 [internet] Bersumber dari www.nusaresearch.com [Diakses tanggal 5 Mei 2015]. 28