analisis strategi pelaksanaan rekrutmen dan

advertisement
ANALISIS MODEL PELAKSANAAN REKRUTMEN
DAN SELEKSI KARYAWAN PT UNITEX TBK
Oleh :
PUTI REDYANTI
H24051147
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
ABSTRAK
Puti Redyanti. H24051147. Analisis Model Pelaksanaan Rekrutmen dan Seleksi
Karyawan PT Unitex Tbk. Di bawah bimbingan Hj. Siti Rahmawati.
Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai
bidang industri, tak terkecuali pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT). PT
Unitex Tbk sebagai salah satu industri tekstil terkemuka di Indonesia dituntut
untuk mendapatkan karyawan yang baik sesuai dengan kualifikasi yang
diinginkan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan siap menghadapi
persaingan industri yang semakin pesat. Salah satu bagian yang berperan penting
dalam kegiatan PT Unitex Tbk adalah bagian marketing. Namun, tingkat turn
over staf marketing cukup tinggi yaitu rata-rata sebesar dua bulan sekali dan
sering terjadi penolakan karyawan dari bagian lain bila dipindahtugaskan ke
bagian marketing. Adanya keterbatasan sumber daya manusia ini menyebabkan
PT Unitex Tbk membutuhkan suatu model rekrutmen dan seleksi staf Marketing
yang sesuai. Hal ini penting untuk memastikan bahwa karyawan yang masuk ke
dalam perusahaan memiliki kualifikasi sesuai persyaratan yang telah ditentukan
untuk masing-masing posisi yang ada pada perusahaan sehingga pada akhirnya
berdampak pada peningkatkan daya saing perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi karyawan yang dijalankan PT Unitex Tbk, 2) Menganalisis faktor, aktor,
tujuan dan alternatif yang mempengaruhi dan harus dipertimbangkan dalam
penyusunan model rekrutmen dan seleksi karyawan PT Unitex Tbk dan 3)
Merumuskan alternatif model pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan yang
dapat diterapkan PT Unitex Tbk. Penelitian ini dilakukan di PT Unitex Tbk
dengan ruang lingkup pada posisi staf marketing. Data yang digunakan terdiri dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner dan
wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan
cara membaca dan mempelajari literatur, buku, skripsi serta memperoleh data dari
internet. Analisis menggunakan Expert Choice 2000 dan Microsoft Excel 2003.
Berdasarkan hasil pengolahan hierarki utama diketahui kebutuhan
karyawan (0,406) merupakan faktor yang paling berpengaruh. Aktor yang perlu
diberi kewenangan lebih besar adalah Manajer Marketing (0,406). Tujuan yang
ingin dicapai adalah mendapatkan karyawan sesuai kualifikasi (0,401). Langkah
strategis pertama yang dapat diambil oleh perusahaan adalah penentuan sumber
karyawan (0,491), diikuti penentuan metode rekrutmen karyawan (0,273) dan
terakhir penentuan metode seleksi karyawan (0,237). Pengolahan hierarki tingkat
dua menghasilkan sumber eksternal (0,571) menjadi prioritas utama dengan
metode rekrutmen yaitu rekomendasi karyawan (0,286) yang difokuskan pada
metode seleksi tes kemampuan dan potensi akademik (0,320).
ANALISIS MODEL PELAKSANAAN REKRUTMEN
DAN SELEKSI KARYAWAN PT UNITEX TBK
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperolah gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
PUTI REDYANTI
H24051147
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
ANALISIS MODEL PELAKSANAAN REKRUTMEN DAN SELEKSI
KARYAWAN PT UNITEX TBK
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperolah gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
PUTI REDYANTI
H24051147
Menyetujui, Juli 2009
Dra. Siti Rahmawati, M.Pd
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 30 Juni 1987,
merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak
Nurul Hadi dan Ibu Eka Kartika Apriliawati. Penulis
menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Polisi IV
Bogor dan lulus pada tuhun 1999, kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Negeri 4 Bogor dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 3
Bogor dan masuk pada program IPA pada tahun 2002. Pada tahun 2005, penulis
diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI). Setelah melalui Tahap Persiapan Bersama, penulis melanjutkan
pendidikan pada Mayor Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen dan Minor Kewirausahaan Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, serta mengambil Suporting Course Perkembangan Anak, Fakultas
Ilmu keluarga dan Konsumen.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di berbagai kegiatan
kemahasiswaan dan kepanitiaan antara lain sebagai Staf Human Resource
Himpunan Mahasiswa Manajemen, Centre of Management 2006-2007, sebagai
Ketua Studi Orientasi Keluarga Manajemen dan Penataran Generasi untuk
angkatan 43 tahun 2007, Seksi Acara “Temu Kangen” Manajemen tahun 2007
dan Seksi Publikasi pada Seminar Trade Mark “Train and Compete yourself with
Marketing 2007. Penulis pernah mengikuti magang pada Bank Tabungan Negara
Kantor Cabang Bogor selama satu bulan pada bagian Loan Service. Penulis juga
sempat terlibat sebagai Surveyor Program Penanggulangan Kemiskinan Kota
Depok 2009 bersama BAPPEDA Kota Depok tahun 2009.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji senantiasa dipanjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Model Pelaksanaan Rekrutmen dan
Seleksi Karyawan PT Unitex Tbk” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Selama proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun meteriil.
Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Kedua orang tuaku, papa dan mama, serta adik Ayu atas kasih sayang,
semangat, dukungan dan doa yang tak tak pernah henti-hentinya diberikan.
2. Dra. H. Siti Rahmawati, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan
pengarahan kepada penulis.
3. Ir. Abdul Kohar, M.Sc dan Ratih Maria Dhewi, SP. MM selaku dosen penguji
yang banyak memberikan saran dan masukan untuk menyempurnakan
penulisan skripsi ini.
4. Seluruh staf dan karyawan PT. Unitex, Tbk, terutama Bapak Sukoco dan Bu
Dedeh yang telah memberikan informasi yang diperlukan dalam skripsi ini.
5. Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku dosen pembimbing akademik yang telah
banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan kuliah.
6. Ir. Dikky Indrawan, MM dan Dedy Cahyadi Sutarman, S.TP, MM yang telah
banyak membantu dan direpotkan oleh penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Staf pengajar, tata usaha dan karyawan/wati Departemen Manajemen, Mas
Hadi, Mas Iwan dan Mas Mumuh, yang telah memfasilitasi keperluan kuliah
dan proses birokrasi yang harus diselesaikan penulis.
8. Ir. Dwi Hastuti, MSc, dosen supporting course yang selalu memberikan
semangat yang memotivasi penulis.
iv
9. Keluarga Besar Om Sumedi, Tante Ani, Laras dan Almas atas kepercayaan
dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.
10. Ritfan Wisesa, ^mypapagory^ atas semua dukungan, motivasi, nasihat dan
marah-marahnya kepada penulis yang selalu merepotkan. Kita akan
mewujudkan semua impian-impian kita bersama, amien. Love you..
11. Rekan-rekan di Departemen Manajemen 42 yang selalu bersama-sama baik
dalam suka maupun duka.
12. Teman-teman satu bimbingan skripsi (Wibi, Retno, Triana dan Ade) dan
bimbingan akademik (Novi, Adjie, Dede, Ade Putri) yang selalu membantu
satu sama lain.
13. Sahabat-sahabat terbaikku, Rina, Neng Ayu, Ayu, Lala, Yuki, Finka, Resta,
Dito dan Naufal. Kisah kita dari SMA akan selalu terukir indah.
14. Trio Unitex, Ria Agustina dan Retna Wulan yang selalu bersama untuk saling
menyemangati satu sama lain.
15. Novi Astiningtias Sutiyanto dan Yusi Yolanda Bhakti, sahabat Reality Showku tersayang, terima kasih atas semua support yang selama ini diberikan.
16. Desty, Heny, Rani, Mba Dew, Ghalieh, Momon, Iqbal, Irsam, yang
menungguku dengan setia di saat sidang. Terima kasih ya!
17. Ophi, Julie, Maya, Tya, Tidar, Wanti, Fany, Utie, Rara, Feri, Try, Ira, Nda,
Nina, Velma, Iswi, Didit, Dyo, Dicky, Luthfan, Boy, Fery, Gema, yang selalu
memberikan warna indah dan tawa canda dalam hidup penulis.
18. Teman-teman Liqo yang banyak mengajariku menjadi muslimah yang lebih
baik (Mbak Sri, Dea, Phia, Siska, Fury dan Rini)
19. Teman-teman TPB A22 (Indra, Rofiq, Wisnu, Vbee, Tya, Yuhan, Ahmad),
asrama A1 (kamar 79-Puji, Satya, Dila). Sahabat tersayangku, Hero, Una dan
Riesny. Dhamar dan Hendra, sahabat yang menyenangkan hati,hehehe..
20. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah
SWT memberikan pahala atas kebaikannya.
Bogor, Juli 2009
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABTRAK
RIWAYAT HIDUP......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
I. PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1. Latar Belakang .............................................................................
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .........................................................................
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...........................................................
1
1
3
3
4
4
II. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
2.1. Rekrutmen ....................................................................................
2.1.1. Alasan-alasan Dasar Rekrutmen ........................................
2.1.2 .Dasar Perekrutan Karyawan ...............................................
2.1.3. Tujuan Rekrutmen..............................................................
2.1.4. Metode Rekrutmen .............................................................
2.1.5. Proses Rekrutmen Tenaga Kerja ........................................
2.2. Seleksi ..........................................................................................
2.2.1. Tujuan Seleksi ....................................................................
2.2.2. Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi ............................
2.2.3. Langkah-langkah Proses Penyeleksian ..............................
2.3. Proses Hierarki Analitik ..............................................................
2.4. Penelitian Terdahulu ...................................................................
5
5
6
6
7
7
8
9
9
10
12
13
16
III. METODE PENELITIAN ......................................................................
3.1. Kerangka Pemikiran .....................................................................
3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual .......................................
3.1.2. Kerangka Pemikiran Operasional .....................................
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
3.3. Penentuan dan Sumber Data. .......................................................
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................
18
18
18
20
20
21
22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Unitex, Tbk .....................
4.1.2. Keadaan Umum Perusahaan ..............................................
4.1.3. Visi dan Misi serta Logo PT. Unitex, Tbk .........................
31
31
31
31
34
vi
4.1.4. Struktur Organisasi PT. Unitex, Tbk .................................
4.1.5. Ketenagakerjaan PT. Unitex, Tbk ......................................
4.1.6. Kebijakan Umum Rekrutmen dan Seleksi Karyawan ........
4.1.7. Staf Marketing PT. Unitex, Tbk.........................................
4.2. Hierarki Utama Rekrutmen dan Seleksi Karyawan ....................
4.2.1. Faktor-faktor Penyusunan Model Rekrutmen dan
Seleksi Karyawan Staf Marketing PT. Unitex, Tbk .........
4.2.2. Aktor –aktor Penyusunan Model Rekrutmen dan
Seleksi Karyawan Staf Marketing PT. Unitex, Tbk .........
4.2.3. Tujuan Penyusunan Model Rekrutmen dan Seleksi
Karyawan Staf Marketing PT. Unitex, Tbk .......................
4.2.4. Alternatif Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Staf Marketing PT. Unitex, Tbk.........................................
4.3. Hierarki Tingkat Dua Rekrutmen dan Seleksi Karyawan ...........
4.3.1. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Sumber Karyawan .........
4.3.2. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Rekrutmen
Karyawan ...........................................................................
4.3.3. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Seleksi
Karyawan ...........................................................................
4.4. Analisis Hasil Pengolahan Hierarki Utama Model Rekrutmen
dan Seleksi Karyawan Staf Marketing PT. Unitex, Tbk .............
4.4.1. Faktor-faktor Penyusunan Model Rekrutmen dan
Seleksi Karyawan Staf Marketing PT. Unitex, Tbk .........
4.4.2. Aktor –aktor Penyusunan Model Rekrutmen dan
Seleksi Karyawan Staf Marketing PT. Unitex, Tbk ..........
4.4.3. Tujuan Penyusunan Model Rekrutmen dan Seleksi
Karyawan Staf Marketing PT. Unitex, Tbk .......................
4.4.4. Alternatif Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Staf Marketing PT. Unitex, Tbk.........................................
4.5. Analisis Hasil Pengolahan Hierarki Tingkat Dua ........................
4.5.1. Analisis Hasil Pengolahan Hierarki
Penentuan Sumber Karyawan ............................................
4.5.2. Analisis Hasil Pengolahan Hierarki
Penentuan Metode Rekrutmen Karyawan ..........................
4.5.3. Analisis Hasil Pengolahan Hierarki
Penentuan Metode Seleksi Karyawan ................................
4.6. Implikasi Manajerial ....................................................................
36
48
39
42
44
44
47
47
48
49
49
52
55
59
60
60
61
61
62
62
65
68
70
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 75
1. Kesimpulan ...................................................................................... 75
2. Saran ................................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78
LAMPIRAN .................................................................................................... 80
vii
DAFTAR TABEL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Halaman
Keunggulan dan Kelemahan Rekrutmen Internal dan Eksternal ............. 8
Pairwise Comparison Matrix ................................................................... 24
Skala Banding dalam PHA ...................................................................... 25
Matriks Pendapat Gabungan (MPG) ........................................................ 27
Nilai RI untuk Matriks Berukuran n (1-15) ............................................. 30
Jumlah Karyawan PT. Unitex, Tbk .......................................................... 38
Hasil Pengolahan Elemen Faktor Hierarki Utama ................................... 60
Hasil Pengolahan Elemen Aktor Hierarki Utama .................................... 61
Hasil Pengolahan Elemen Tujuan Hierarki Utama .................................. 61
Hasil Pengolahan Elemen Alternatif Hierarki Utama .............................. 62
Hasil Pengolahan Elemen Faktor Hierarki Penentuan Sumber
Karyawan ................................................................................................. 63
Hasil Pengolahan Elemen Tujuan Hierarki Penentuan Sumber
Karyawan ................................................................................................. 64
Hasil Pengolahan Elemen Alternatif Hierarki Penentuan Sumber
Karyawan ................................................................................................. 65
Hasil Pengolahan Elemen Faktor Hierarki Penentuan Metode
Rekrutmen Karyawan............................................................................... 66
Hasil Pengolahan Elemen Tujuan Hierarki Penentuan Metode
Rekrutmen Karyawan............................................................................... 67
Hasil Pengolahan Elemen Alternatif Hierarki Penentuan Metode
Rekrutmen Karyawan............................................................................... 68
Hasil Pengolahan Elemen Faktor Hierarki Penentuan Metode
Seleksi Karyawan ..................................................................................... 69
Hasil Pengolahan Elemen Tujuan Hierarki Penentuan Metode
Seleksi Karyawan ..................................................................................... 69
Hasil Pengolahan Elemen Alternatif Hierarki Penentuan Metode
Seleksi Karyawan ..................................................................................... 70
viii
DAFTAR GAMBAR
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Halaman
Kerangka Pemikiran Konseptual ............................................................ 19
Kerangka Pemikiran Operasional ........................................................... 21
Diagram Alir Proses Hierarki Analitik (PHA) ........................................ 23
Susunan Hierarki Common ..................................................................... 24
Logo PT. Unitex, Tbk “Kucing Bertopi dan Berdasi” ............................ 35
Struktur Organisasi PT. Unitex, Tbk ...................................................... 37
Alur Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT. Unitex, Tbk ........... 41
Hierarki Utama Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Staf Marketing ......................................................................................... 45
Hierarki Tingkat Dua Penentuan Sumber Karyawan .............................. 50
Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Rekrutmen Karyawan ........... 53
Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Seleksi Karyawan ................. 57
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1
2
Struktur Organisasi PT. Unitex, Tbk ..................................................... 81
Perincian Jumlah Karyawan Keluar Masuk PT Unitex Tbk
Tahun2008-2009.................................................................................... 82
Kuesioner Penelitian .............................................................................. 84
Bobot Hierarki Utama Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Staf Marketing........................................................................................ 101
Bobot Hierarki Tingkat Dua Penentuan
Sumber Karyawan.................................................................................. 102
Bobot Hierarki Tingkat Dua Penentuan
Metode Rekrutmen................................................................................. 103
Bobot Hierarki Tingkat Dua Penentuan
Metode Seleksi........................................................................................ 104
Hasil Pengolahan Vertikal ..................................................................... 105
Hasil Pengolahan Expert Choice............................................................ 106
3
4
5
6
7
8
9
x
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di
berbagai bidang industri, tak terkecuali pada industri tekstil dan produk
tekstil (TPT). Persaingan tidak hanya terjadi dengan sesama industri
domestik, namun juga dengan industri mancanegara. Tahun 2006, jumlah
industri tekstil Indonesia mencapai 2.699 perusahaan dengan total investasi
Rp 135,7 triliun (Miranti, 2007). Produk tekstil Indonesia masih cukup
diperhitungkan di pasar global. Tahun 2006, Indonesia masuk dalam jajaran
10 negara pengekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) terbesar dunia.
Indonesia menempati posisi keempat dalam impor TPT di Amerika dengan
nilai US$ 3,9 miliar. Tahun 2007 kinerja ekspor diperkirakan mencapai
US$ 9,9 miliar, meningkatan sekitar 9% dibanding tahun sebelumnya yang
US$ 9,2 milyar. Industri TPT masih menjadi penyumbang devisa non-migas
terbesar. Di pasar global produk tekstil Indonesia menghadapi pesaing
potensial seperti Vietnam, Cina dan India (www.mediadata.co.id, 2009).
Salah satu cara menghadapi persaingan ini adalah perusahaan dituntut
untuk memiliki karyawan yang kompeten dan memiliki kinerja yang baik.
Peran karyawan sangat menentukan bagi berhasil tidaknya perusahaan
mencapai sasarannya. Perusahaan senantiasa mengharapkan karyawannya
untuk memiliki kinerja lebih tinggi, lebih berorientasi pada proses, lebih
terlibat dalam kepemimpinan dan lebih mampu dalam mendapatkan
pengetahuan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan dan diharapkan
karyawan yang tepat dapat membuat perusahaan bersaing dengan
perusahaan lain.
Suatu proses rekrutmen dan seleksi yang sesuai dengan prosedur
sangat dibutuhkan agar perusahaan mendapatkan karyawan yang sesuai
dengan kriteria yang diinginkan. Proses rekrutmen dan seleksi yang
memenuhi prosedur, di mana proses tersebut berjalan secara prosedural dan
bersifat objektif dapat membawa implikasi dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan dan menarik
2
para pelamar yang capable untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu
organisasi. Proses seleksi merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang
digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Proses
seleksi dimulai dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan
terhadap lamaran tersebut.
Tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk
mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang
tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan
untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana,
proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan
biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan
kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam memilih
orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi.
Hal tersebut bukan hanya karena proses rekrutmen dan seleksi itu sendiri
telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena menerima orang
yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas
dan dapat merusak moral kerja pegawai yang bersangkutan dan orang-orang
di sekitarnya.
PT Unitex Tbk sebagai salah satu industri tekstil terkemuka di
Indonesia dituntut untuk mendapatkan karyawan yang baik sesuai dengan
kualifikasi yang diinginkan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan,
sehingga siap menghadapi persaingan industri dari perusahaan sejenis. Salah
satu bagian yang berperan penting dalam kegiatan perusahaan adalah bagian
marketing. Oleh karena itu, dibutuhkan staf marketing yang kompeten dan
sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Namun, akhir-akhir ini terjadi
tingkat turn over staf marketing yang cukup tinggi yaitu rata-rata sebesar
dua bulan sekali (Lampiran 2). Selain itu, sering terjadi penolakan karyawan
dari bagian lain bila dipindah tugaskan ke bagian marketing (Data
Manajemen PT Unitex Tbk, 2009). Perputaran tenaga kerja adalah
perbandingan antara masuk dan berhentinya tenaga kerja dari suatu
perusahaan. Perputaran tersebut pada dasarnya merupakan petunjuk bagi
kestabilan dari tenaga kerja itu sendiri. Semakin tinggi perputaran tenaga
3
kerja akan sering terjadi pergantian (keluar/masuk) tenaga kerja yang berarti
pula akan merugikan perusahaan. Adanya keterbatasan sumber daya
manusia ini menyebabkan PT Unitex Tbk membutuhkan suatu model
rekrutmen dan seleksi staf marketing yang sesuai agar perusahaan dapat
memiliki karyawan yang berkinerja baik dan berdampak pada peningkatan
daya saing perusahaan.
1.2. Rumusan Masalah
Proses rekrutmen dan seleksi hingga pelamar benar-benar diterima
menjadi karyawan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Pelamar harus
melewati serangkaian prosedur seperti, tes dan wawancara. Hal ini harus
dapat direncanakan oleh perusahaan dengan metode yang tepat agar proses
rekrutmen dan seleksi menjadi efektif. Baik bagi perusahaan agar cepat
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria dan bagi pelamar agar
cepat mendapatkan pekerjaan untuk mengisi posisi yang ditawarkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini diidentifikasi
beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi karyawan, yaitu:
1.
Bagaimana pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan PT Unitex
Tbk?
2.
Apa
saja
faktor,
aktor,
tujuan
dan
alternatif
yang
harus
dipertimbangkan dalam penyusunan model rekrutmen dan seleksi
karyawan PT Unitex Tbk?
3.
Bagaimana alternatif model pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
karyawan yang dapat diterapkan pada PT Unitex Tbk?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Mengkaji pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan PT Unitex
Tbk.
2.
Menganalisis faktor, aktor, tujuan dan alternatif yang harus
dipertimbangkan dalam penyusunan model rekrutmen dan seleksi
karyawan PT Unitex Tbk.
4
3.
Merumuskan dan merekomendasikan alternatif model pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi karyawan yang dapat diterapkan PT Unitex Tbk.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
terkait, diantaranya:
1.
Perusahaan
Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
saran dan menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan proses
rekrutmen dan seleksi karyawan.
2.
Penulis
Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dan hasil
nyata pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada kajian tentang aspek rekrutmen dan
seleksi karyawan staf marketing yang meliputi identifikasi sistem rekrutmen
dan seleksi karyawan, menentukan dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi, aktor-aktor yang berperan, serta perumusan alternatif
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan yang dapat diterapkan oleh
perusahaan. Metode penelitian yang digunakan akan mengkaji faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan, aktor-aktor yang berperan, serta tujuan dari
tiap model, sehingga akan diperoleh alternatif model yang dinilai tepat untuk
dijalankan, khususnya pada posisi staf marketing.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rekrutmen
Rekrutmen merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang
mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan. Proses ini dimulai ketika
pelamar
dicari
dan
berakhir
ketika
lamaran-lamaran
mereka
diserahkan/dikumpulkan. Hasilnya adalah sekumpulan pelamar calon
karyawan baru untuk diseleksi dan dipilih. Selain itu rekrutmen juga dapat
dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan sejumlah sumber daya manusia
(karyawan) yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan
dalam suatu perusahaan (Rivai, 2006).
Menurut
Siagian
(2006),
rekrutmen
adalah
proses
mencari,
menemukan dan menarik para pelamar yang kapabel untuk dipekerjakan
dalam dan oleh suatu organisasi. Proses rekrutmen dimulai pada waktu
diambil langkah mencari pelamar dan berakhir ketika pelamar mengajukan
lamarannya. Artinya, secara konseptual dapat dikatakan bahwa langkah yang
segera mengikuti proses rekrutmen, yaitu seleksi, yang bukan lagi
merupakan bagian dari rekrutmen. Jika proses rekrutmen ditempuh dengan
tepat dan baik, hasilnya ialah adanya sekelompok pelamar yang kemudian
diseleksi guna menjamin bahwa hanya yang paling memenuhi semua
persyaratanlah yang diterima sebagai pekerja dalam organisasi yang
memerlukannya.
Rekrutmen merupakan serangkaian aktivitas untuk mencari dan
memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan
pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi
dan perencanaan kepegawaiaan. Aktivitas rekrutmen dimulai pada saat calon
mulai dicari dan berakhir tatkala lamaran mereka diserahkan (Simamora,
2004).
Perekrutan merupakan proses mencari, mengidentifikasi dan menarik
para calon yang berkemampuan (Robbins, 2004). Menurut Arep dan
Tanjung (2003), rekrutmen adalah kegiatan atau aktivitas perusahaan yang
ditujukan untuk menarik tenaga kerja yang potensial. Sama halnya dengan
6
(Stoner dkk, 1996) mendefinisikan rekrutmen sebagai mengembangkan
kumpulan calon tenaga kerja dalam hubungan dengan rencana sumber daya
manusia.
2.1.1. Alasan-alasan Dasar Rekrutmen
Rekrutmen dilaksanakan dalam suatu organisasi karena
kemungkinan adanya lowongan (vacancy) dengan beraneka ragaman
alasan (Cardoso, 2003), antara lain:
1. Berdirinya organisasi baru
2. Adanya perluasan kegiatan organisasi
3. Terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru
4. Adanya pekerja yang pindah ke organisasi lain
5. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak
dengan hormat sebagai tindakan punitif
6. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiun
7. Adanya pekerja yang meninggal dunia
2.1.2. Dasar Perekrutan Calon Karyawan
Dasar perekrutan calon karyawan disebabkan karena adanya
pergantian karyawan, untuk itu perusahaan telah melakukan
perencanaan tenaga kerja yang mengestimasi jumlah orang yang
akan direkrut untuk menggantikan karyawan tersebut. Cara yang
dapat digunakan perusahaan untuk menemukan calon karyawan yang
sesuai dengan pekerjaan yang ada adalah perusahaan berpedoman
kepada informasi uraian jabatan yang dihasilkan dari analisis jabatan
yang telah ditentukan untuk menjabat pekerjaan tersebut. Uraian
jabatan dibuat agar pelamar yang memasukkan lamarannya sesuai
dengan pekerjaan yang akan dijabatnya.
Uraian pekerjaan menggambarkan tugas-tugas, tanggung
jawab, syarat-syarat kerja dan kegiatan pekerjaan utama sedangkan
spesifikasi pekerjaan menggambarkan kualifikasi karyawan, seperti
pengalaman,
pengetahuan,
keahlian,
atau
kemampuan
yang
disyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan (Mangkuprawira, 2004).
7
2.1.3. Tujuan Rekrutmen
Menurut Rivai (2006), tujuan rekrutmen adalah menerima
pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan
perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan
terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan
sebanyak mungkin, sehingga memungkinkan pihak manajemen
(recruiter) untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tujuan dari rekrutmen
adalah menyediakan kelompok calon tenaga kerja yang cukup
banyak agar manajer dapat memilih karyawan yang mempunyai
kualifikasi yang mereka perlukan (Stoner, 1996). Menurut Simamora
(2004), tujuan utama rekrutmen adalah menemukan pelamar-pelamar
berkualifikasi yang akan tetap bersama perusahaan dengan biaya
yang paling sedikit. Proses rekrutmen harus menghasilkan karyawan
yang merupakan pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan
perusahaan sampai jangka waktu yang wajar.
2.1.4. Metode Rekrutmen
Menurut Rivai (2006), metode rekrutmen dapat dibedakan
menjadi dua yaitu, rekrutmen internal dan rekrutmen eksternal.
Sumber internal berasal dari tenaga kerja yang saat ini ada di
perusahaan, sedangkan sumber eksternal berasal dari orang-orang
yang pada saat ini tidak dipekerjakan oleh perusahaan. Metode
rekrutmen dari dalam meliputi Job Posting Program dan Departing
Employee. Metode rekrutmen dari luar melalui Walks-in and Writeins, rekomendasi karyawan, pengiklanan, lembaga pendidikan,
Departemen Tenaga Kerja dan Open House. Keunggulan serta
kelemahan
rekrutmen
internal
dan
rekrutmen
(Mangkuprawira, 2004) dapat dilihat pada Tabel 1.
eksternal
8
Tabel 1. Keunggulan dan Kelemahan Rekrutmen Karyawan
Internal dan Eksternal
Rekrutmen Internal
Keunggulan:
1. Karyawan
telah
familiar
dengan perusahaan.
2. Biaya rekrutmen dan pelatihan
lebih rendah.
3. Meningkatkan
moral
dan
motivasi karyawan.
4. Peluang
berhasil,
karena
penilaian kemampuan dan
keahlian lebih tepat.
Kelemahan:
1. Konflik politik promosi posisi.
2. Tidak berkembang.
3. Masalah
moral
tidak
dipromosikan.
Rekrutmen Ekternal
Keunggulan:
1. Memiliki
gagasan
dan
pendekatan baru.
2. Bekerja mulai dengan lembaran
bersih
dan
memperhatikan
spesifikasi pengalaman.
3. Tingkat
pengetahuan
dan
keahlian tidak tersedia dalam
perusahaan yang sekarang.
Kelemahan:
1. Keterbatasan keteraturan antara
karyawan dan perusahaan.
2. Moral dan komitmen karyawan
rendah.
3. Periode penyusunan yang lama.
2.1.5. Proses Rekrutmen Tenaga Kerja
Menurut Samsudin (2006), langkah-langkah yang umumnya
dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen antara lain:
1. Mengidentifikasi jabatan yang lowong
2. Mencari informasi jabatan melalui analisis jabatan
3. Menentukan calon yang tepat
4. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat
5. Memanggil calon yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
6. Menyaring atau menyeleksi kandidat
7. Membuat penawaran kerja
8. Mulai bekerja
Proses rekrutmen dimulai pada waktu diambil langkah mencari
pelamar dan berakhir ketika para pelamar mengajukan lamarannya.
Artinya, secara konseptual dapat dikatakan bahwa langkah yang
segera mengikuti proses rekrutmen, yaitu seleksi, bukan lagi
merupakan bagian dari rekrutmen. Jika proses rekrutmen ditempuh
dengan tepat dan baik, hasilnya ialah adanya sekelompok pelamar
yang kemudian diseleksi guna menjamin bahwa hanya yang paling
9
memenuhi semua persyaratanlah yang diterima sebagai pekerja
dalam organisasi yang memerlukannya (Siagian, 2006).
2.2. Seleksi
Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan
setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah
terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih
mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan
(Rivai, 2006).
Menurut Siagian (2006), proses seleksi terdiri dari berbagai langkah
spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima
dan mana pelamar yang akan ditolak. Proses seleksi dimulai dari penerimaan
lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap lamaran tersebut. Seleksi
adalah proses pemilihan dari sekelompok pelamar, orang atau orang-orang
yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia
berdasarkan kondisi yang ada saat ini yang dilakukan oleh perusahaan
(Simamora, 2004).
Proses seleksi menurut Arep dan Tanjung (2003) adalah kegiatan
memilih di antara para pelamar yang berhasil direkrut. Proses seleksi
merupakan proses penyaringan pelamar kerja untuk memastikan bahwa
kandidat yang paling layak yang akan dipekerjakan (Robbins, 2004).
2.2.1. Tujuan Seleksi
Menurut Samsudin (2006), seleksi pada dasarnya bertujuan
untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan memiliki
kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang ada atau
sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan. Proses seleksi
sebagai sarana yang digunakan dalam memutuskan pelamar mana
yang akan diterima (Rivai, 2006). Tujuan proses seleksi adalah untuk
mencocokan orang dengan pekerjaanya secara benar. Jikalau
individu overqualified, underqualified, atau karena beberapa sebab
tidak
“sesuai”
dengan
pekerjaan
maupun
organisasi,
dia
kemungkinan akan angkat kaki dari perusahaan. Walaupun beberapa
perputaran karyawan barangkali positif bagi organisasi, putaran itu
10
dapat menjadi sangat mahal. Tingkat putaran yang tinggi akan
menghambat perusahaan untuk mencapai kinerja yang unggul
(Simamora, 2004).
2.2.2. Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi
Beberapa kualifikasi berikut ini menjadi dasar dalam proses
seleksi (Samsudin, 2006) antara lain:
1. Keahlian
Penggolongan keahlian dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Technical skill, yaitu keahlian yang harus dimiliki para
pegawai pelaksana.
b. Human skill, yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka
yang akan memimpin beberapa orang bawahan.
c. Conceptual skill, yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh
mereka yang akan memangku jabatan pucuk pimpinan
sebagai figure yang mampu mengkoordinasi berbagai
aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pengalaman
Pengalaman pelamar cukup penting dalam proses pelamaran
suatu pekerjaan, artinya dalam suatu proses seleksi. Suatu
organisasi atau perusahaan cenderung akan memilih pelamar
yang berpengalaman daripada yang tidak berpengalaman. Selain
itu, kemampuan intelegensi juga menjadi dasar pertimbangan
selanjutnya sebab orang memiliki intelegensi yang baik biasanya
orang yang memiliki kecerdasan yang cukup baik.
3. Usia
Usia muda dan usia lanjut tidak menjamin diterima tidaknya
seorang pelamar. Mereka yang memiliki usia lanjut, tenaga
fisiknya relatif terbatas, meskipun banyak pengalaman. Mereka
yang berusia muda, mungkin saja memiliki vitalitas yang cukup
baik. Labour turnover pada mereka lebih besar, tetapi rasa
tanggung jawabnya relatif kurang dibandingkan dengan mereka
yang berusia dewasa. Oleh karena itu, yang terbaik adalah
11
pelamar-pelamar yang berusia sedang atau sekira relatif kurang
dibandingkan dengan mereka yang berusia dewasa. Oleh karena
itu, yang terbaik adalah pelamar-pelamar yang berusia sedang
atau sekira usia 30 tahun dengan kualitas-kualitas yang
disesuaikan keperluan organisasi atau perusahaan.
4. Jenis Kelamin
Jenis kelamin menjadi salah satu dasar dalam proses seleksi,
walaupun saat ini terbuka lebar kesempatan tenaga kerja, baik
pria maupun wanita untuk berbagai jabatan. Jabatan-jabatan
tersebut ada yang memang dikhususkan untuk pria, ada juga
yang khusus untuk wanita, tetapi banyak juga yang terbuka untuk
kedua jenis kelamin tersebut. Oleh karena itu, diperlukan
penanggung jawab sumber daya manusia dalam organisasi yang
memperhatikan perundang-undangan sosial yang berlaku.
5. Pendidikan
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendidikan dan
pelatihan sebelumnya yang akan menentukan hasil seleksi
selanjutnya dan kemungkinan penempatannya dalam organisasi
bila pelamar bersangkutan diterima.
6. Kondisi Fisik
Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan
penting dalam proses seleksi. Bagaimanapun juga, suatu
organisasi sacara optimal akan senantiasa ingin memperoleh
tenaga kerja yang sehat jasmani dan rohani, kemudian memiliki
postur tubuh yang cukup baik terutama untuk jabatan-jabatan
tertentu.
7. Tampang
Istilah asingnya adalah “personal appearance”, yakni „tampak‟
seseorang dihadapan orang lain atau yang „tampak‟ pada orang
lain. Persyaratan „tampang‟ ini merupakan kualifikasi tambahan,
meskipun memang penting untuk dipertimbangkan dalam seleksi,
terutama untuk jabatan-jabatan tertentu.
12
8. Bakat
Bakat atau aptitude seseorang calon pelamar turut pula
memegang kunci sukses dalam proses seleksi. Bakat ini dapat
tampak pada tes-tes, baik fisik maupun psikologis.
9. Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak
dipengaruhi oleh pendidikan, namun berhubungan langsung
dengan „emosi‟ seseorang. Temperamen ini akan menentukan
pula sukses tidaknya seleksi dan atau tempat yang cocok bagi
seseorang pelamar bila diterima bekerja dalam organisasi.
10. Karakter
Karakter berbeda dengan temperamen meskipun ada hubungan
yang erat antara keduanya. Temperamen adalah faktor ‟endogen‟,
sedangkan karakter adalah faktor ‟exogen‟. Suatu karakter
seseorang
dapat
diubah
melalui
pendidikan,
sedangkan
temperamen tidak dapat diubah.
2.2.3. Langkah-langkah Proses Penyeleksian
Proses seleksi merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang
digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima.
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh
pelamar sampai ahkirnya memperoleh keputusan ia diterima atau
ditolak sebagai karyawan baru (Rivai, 2006). Langkah-langkah
proses penyeleksian antara lain, pemeriksaan awal, pengisian
formulir lamaran, penggunaan formulir lamaran, pengujian (testing)
dan wawancara (Mangkuprawira, 2006).
Menurut Siagian (2006), proses seleksi terdiri dari paling
sedikit delapan langkah yang dapat ditempuh. Perlu ditekankan
bahwa tidak semua langkah tersebut harus ditempuh. Misalnya,
dalam hal orang dalam yang diseleksi dalam rangka alih tugas atau
promosi. Ada langkah-langkah tetrtentu yang tidak perlu lagi
ditempuh karena organisasi, khususnya satuan kerja yang mengelola
sumber daya manusia sudah memiliki informasi yang diperoleh
13
dengan mengambil langkah-langkah tertentu itu, misalnya informasi
tentang kondisi kesehatan pegawai yang bersangkutan.
Langkah-langkah yang biasanya ditempuh dalam proses seleksi
ialah:
1. Penerimaan surat lamaran
2. Penyelenggaraan ujian
3. Wawancara seleksi
4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensinya
5. Evaluasi kesehatan
6. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya
7. Pengenalan pekerjaan
8. Keputusan atas lamaran
2.3. Proses Hierarki Analitik (PHA)
Proses
Hierarki
Analitik
(Analytical
Hierarchy
Process-AHP)
dikembangkan pertama kali oleh Thomas L. Saaty pada awal tahun 1980.
Analisis ini ditujukan untuk membuat model permasalahan yang tidak
terstruktur dan biasanya diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah
terukur maupun masalah-masalah yang memerlukan pendapat atau
judgement. AHP dapat juga dikatakan sebagai analisis yang digunakan
pengambil keputusan untuk dapat memahami kondisi sistem dan membantu
melakukan prediksi dalam mengambil keputusan (Ma‟arif, 2003).
Hierarki adalah abstraksi struktur suatu sistem, di mana fungsi hierarki
antar komponen dan dampaknya terhadap sistem secara keseluruhan dapat
dipelajari. Abstraksi ini secara keseluruhan mempunyai bentuk yang saling
berkaitan, semuanya tersusun ke bawah dari suatu puncak (tujuan akhir),
turun ke suatu sub tujuan (sub objective), kemudian faktor-faktor pendorong
(proses) yang mempengaruhi sub tujuan tersebut, lalu pelaku (aktor) yang
memberikan dorongan turun ke tujuan pelaku, kemudian kebijaksanaankebijaksanaan dan akhirnya turun ke alternatif strategi (Fewidarto, 1996).
Menurut Ma‟arif (2003), terdapat beberapa prinsip yang harus
dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan PHA, diantaranya adalah:
14
1. Decomposition
Setelah persoalan didefinisikan, tahapan yang perlu dilakukan adalah
decomposition yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsurunsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil akurat, pemecahan juga
dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan
pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari
persoalan tadi.
2. Comparative Judgement
Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua
elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di
atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP karena ia akan
berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil dari penilaian
disajikan dalam bentuk matriks Pairwise Comparison.
3. Synthesis of Priority
Proses pengolahan lebih lanjut hasil penilaian berpasangan. Setiap
matriks Pairwise Comparation selanjutnya dicari Eigen Vectornya untuk
mendapatkan local priority, sedangkan global priority didapatkan
dengan cara mensintesa local priority dari berbagai tingkat.
4. Logical Consistency
Proses pengujian konsistensi dari local priority yang dihasilkan.
Menurut Marimin (2005), keuntungan penggunaan metode PHA dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Kesatuan
PHA memberikan satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes
untuk aneka ragam persoalan tidak terstruktur.
2. Kompleksitas
PHA memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem
dalam memecahkan persoalan kompleks.
3. Saling Ketergantungan.
PHA dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam
suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.
15
4. Penyusunan Hierarki
PHA mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah
elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan
mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
5. Pengukuran
PHA memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan terwujud suatu
metode untuk menetapkan prioritas.
6. Konsistensi
PHA melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang
digunakan untuk menetapkan berbagai prioritas.
7. Sintesis
PHA menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap
alternatif.
Saaty (1991), mengemukakan bahwa keuntungan menggunakan
metode PHA, sebagai berikut:
1. Hierarki mewakili suatu sistem yang dapat menerangkan bagaimana
prioritas pada level yang lebih tinggi dapat mempengaruhi prioritas pada
level yang lebih rendah.
2. Hierarki memberikan informasi rinci mengenai struktur dan fungsi dari
sistem pada level yang jauh lebih rendah dan memberikan gambaran
mengenai aktor dan tujuan pada level yang lebih tinggi.
3. Sistem akan menjadi lebih efisien, jika disusun dalam bentuk hierarki
dibandingkan dalam betuk lain.
4. Bersifat stabil dan fleksibel dalam arti penambahan unsur pada struktur
yang telah tersusun baik tidak akan mengganggu penampilannya.
PHA memasukkan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis.
Proses ini tergantung pada imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk
menyusun hierarki suatu masalah dan pada logika, intuisi dan pengalaman
untuk memberi pertimbangan. Setelah diterima dan diikuti, PHA
menunjukkan bagaimana menghubungkan elemen-elemen dari satu bagian
masalah dengan elemen-elemen dari bagian lain untuk memperoleh hasil
16
gabungan. Prosesnya adalah mengidentifikasi, memahami dan menilai
interaksi-interaksi dari suatu sistem sebagai satu keseluruhan.
Menurut Saaty (1991), secara khusus PHA dapat digunakan untuk
persoalan keputusan seperti:
1. Menetapkan prioritas
2. Menghasilkan seperangkat alternatif
3. Memilih kebijakan alternatif yang terbaik
4. Menetapkan berbagai persyaratan
5. Mengalokasikan sumber daya
6. Meramalkan hasil dan menaksir risiko
7. Mengukur prestasi
8. Merancang sistem
9. Menjamin kemantapan sistem
10. Mengoptimumkan
11. Merencanakan
12. Memecahkan konflik
2.4. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi referensi dalam penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Ade Suryadi (2008) dengan topik Analisis
Strategi Rekrutmen dan Seleksi Sumber Daya Manusia Berbasis
Kompetensi (Studi Kasus pada Jabatan Account Officer PT. BPRS Amanah
Ummah, Bogor). Penelitian tersebut menghasilkan empat tujuan yang ingin
dicapai dalam perumusan strategi rekrutmen dan seleksi SDM berbasis
kompetensi, yaitu menarik pelamar potensial, meningkatkan daya saing
perusahaan, menjaga lingkungan kerja kondusif dan mendapatkan SDM
yang kompeten. Tujuan yang utama yang diharapkan dapat dicapai adalah
meningkatkan daya saing perusahaan. Penarikan tenaga Account Officer
baru yang berkompeten diharapkan mampu memberikan kinerja yang
superior bagi perusahaan, sehingga daya saing perusahaan akan meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Subhan Irani (2003) dengan
topik Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Rekrutmen dan Seleksi
Tenaga Supervisor Pemasaran di PT. Trias Sukses Dinamika, Bogor.
17
Penelitian tersebut bertujuan untuk menyusun suatu perencanaan strategis
rekrutmen dan seleksi tenaga supervisor pemasaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi perusahaan. Hasil penelitian tersebut disimpulkan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi pihak manajemen dalam
merumuskan strategi rekrutmen dan seleksi tenaga supervisor pemasaran
dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
berkaitan dengan sumber daya perusahaan, persyaratan jabatan, kebijakan
perusahaan, visi dan misi, serta tujuan perusahaan, sedangkan faktor
eksternal berkaitan dengan kondisi ekonomi, peraturan tenaga kerja, dan
persaingan dalam industri.
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Sihol Damanik (2000) dengan
topik Strategi Rekrutmen dan Seleksi Tenaga Kerja Level Supervisor (sales
supervisor) pada PT. Texmaco Group, Jakarta. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa strategi rekrutmen dan seleksi level supervisor dipengaruhi oleh
empat faktor, yaitu sumber daya perusahaan, persyaratan jabatan, tujuan
perusahaan dan kondisi lingkungan eksternal. Faktor-faktor tersebut
mempenguhi berbagai keputusan perusahaan mengenai rekrutmen dan
seleksi level supervisor, diantaranya adalah sumber yang digunakan adalah
sumber internal perusahaan, metode perekrutan yang dijalankan perusahaan
adalah penelusuran persediaan keahlian, serta metode dan teknik seleksi
yang dilaksanakan adalah metode konvensional dimana seleksi merupakan
tahapan berupa seleksi surat lamaran, wawancara dan tes teknis.
Penelitian Ririn Rianti (1999) dengan judul Prototipe Sistem Informasi
Perekrutan dan Seleksi SDM Eksternal pada PT. Goodyear Bogor
menjelaskan bahwa sistem perekrutan dan seleksi dimaksudkan untuk
mendapatkan karyawan-karyawan yang berkualitas sesuai dengan keinginan
perusahaan,
melalui
tahapan-tahapan
seleksi
dengan
menggunakan
parameter-parameter yang dapat menggambarkan kemampuan pelamar.
Tahapan tersebut adalah proses penilaian surat lamaran, tes awal,
wawancara awal, simulasi produksi untuk karyawan level bawah/assessment
centre untuk level manajer dan pemeriksaan medis.
18
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Setiap perusahaan pasti memiliki visi/misi sebagai cita-citanya.
Visi/misi tersebut akan terwujud jika perusahaan memiliki karyawan
yang tangguh dan berkompetensi sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
karena karyawan adalah motor penggerak bagi operasional
perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
Strategi dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan fungsi
manajemen, yaitu strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi
produksi/operasi dan strategi sumber daya manusia (SDM). Strategi
SDM dinilai sebagai strategi yang berperan penting, karena
karyawan yang akan berperan utama dalam menjalankan seluruh
strategi perusahaan.
Strategi SDM meliputi berbagai kegiatan yang menjadi tugas
dari manajemen SDM, salah satunya ialah perencanaan SDM. Model
rekrutmen dan seleksi merupakan tahap awal bagi perusahaan untuk
mendapatkan karyawan yang berkompeten. Model adalah rencana,
representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem,
atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi.
Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe),
model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan
matematis (www.wikipedia.co.id, 2009). Kinerja perusahaan di masa
depan sangat ditentukan oleh penerapan model rekrutmen dan
seleksi. Alur dari pemikiran ini dapat dilihat pada Gambar 1.
19
Visi/Misi dan Tujuan Perusahaan
Strategi Perusahaan
Strategi
Produksi dan
Operasi
Strategi Sumber
Daya Manusia
Strategi
Keuangan
Strategi
Pemasaran
Perencanaan SDM
Model Rekrutmen dan
Seleksi Karyawan
Rekrutmen
Internal
Rekrutmen
Eksternal
Penentuan Metode
Rekrutmen dan Seleksi
Karyawan
Analisis Kemampuan
dan Potensi Calon
Pengambilan Keputusan
Pelamar Layak
Rekrut
Pelamar Tidak
Layak Rekrut
Penempatan, Orientasi
dan Pelatihan
Kinerja Karyawan
Kinerja Perusahaan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual
20
3.4.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Persaingan yang dihadapi perusahaan dalam mendapatkan
pangsa pasar sebesar-besarnya merupakan tantangan untuk dapat
tetap bertahan. Persaingan tersebut dapat dimenangkan jika
perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas dan berkompetensi
sesuai kebutuhan pekerjaan.
Rekrutmen dan seleksi karyawan merupakan gerbang pertama
bagi masuknya karyawan yang berkualitas dan berkompeten ke
dalam perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, sudah selayaknya bagi
perusahaan merancang dan menerapkan model rekrutmen dan seleksi
karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tuntutan
persaingan industri.
Proses penentuan model rekrutmen dan seleksi karyawan
merupakan kegiatan yang sangat kompleks dan akan berdampak
terhadap kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu
pendekatan yang komprehensif dan sistematis. Salah satu model
pendekatan yang dapat digunakan adalah Proses Hierarki Analitik
(PHA). Pengolahan dengan menggunakan metode PHA diharapkan
dapat memberikan alternatif model rekrutmen dan seleksi karyawan
yang dapat memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Alur
pemikiran operasional secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 2.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di PT Unitex
Tbk, yang tepatnya terletak di Jl. Raya Tajur No. 1 PO BOX 103 Bogor
16001. Pemilihan perusahaan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa adanya kesediaan pihak perusahaan untuk memberikan
informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan penelitian, serta bahwa
perusahaan yang bersangkutan merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang pabrikan, di mana perusahaan membutuhkan karyawan sebagai
sumber daya agar dapat berkinerja dengan baik, sehingga dapat mencapai
tujuan perusahaan.
21
Persaingan dalam Industri Tekstil
PT Unitex Tbk
Perencanaan SDM
Faktor Internal
Rencana
Rekrutmen dan
Seleksi
Karyawan
Faktor Eksternal
Identifikasi Faktor, Aktor,
Tujuan dan Alternatif
Model Rekrutmen dan
Seleksi Karyawan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional
3.3. Penentuan Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau
hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2005).
Data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara langsung dengan
pihak yang terkait dalam pelaksanaan proses rekrutmen dan seleksi
karyawan. Pengisian kuisioner dan wawancara dilakukan kepada direktur
umum dan personalia, manajer HRD dan manajer Marketing PT Unitex Tbk.
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain,
misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar, 2005).
Data sekunder diperoleh dan dikumpulkan melalui studi kepustakaan, data
dikumpulkan dengan cara membaca dan mempelajari catatan perusahaan,
literatur, buku, skripsi dan memperoleh data dari internet.
22
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh melalui wawancara, pengisian kuesioner dan studi
pustaka diolah untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti. Metode
pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode Proses Hierarki
Analitik (PHA) dan dalam melakukan analisis data menggunakan program
Expert Choice 2000 dan dibantu perhitungan manual menggunakan
Microsoft Excel 2003.
Diagram alir proses PHA dapat dilihat pada Gambar 3. Secara garis besar
tahapan dalam perhitungan PHA terdiri dari:
1. Identifikasi Sistem
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi
variabel-variabel dalam sistem perusahaan yang berkaitan dengan
kegiatan rekrutmen dan seleksi karyawan. Langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi keterkaitan variabel-variabel tersebut dengan tujuan
dan hasil model yang direkomendasikan. Hal yang dibutuhkan dalam
proses ini adalah pemahaman yang mendalam terhadap permasalahan
yang dikaji.
2. Penyusunan Hierarki
Penyusunan hierarki dilakukan melalui kajian pustaka, diskusi
dengan pihak manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang terkait
dalam permasalahan ini. Fewidarto (1996) menjelaskan bahwa struktur
hierarki ini mempunyai bentuk yang saling terkait, tersusun dari suatu
puncak atau sasaran utama (ultimate goal) turun ke sub-sub tujuan, lalu
ke pelaku-pelaku yang memberikan pengaruh, turun ke tujuan-tujuan
pelaku, kemudian kebijakan-kebijakan, dan akhirnya ke alternatif
strategis, pilihan atau skenario.
23
Mulai
Identifikasi Sistem
Penyusunan Hierarki
Penilaian Perbandingan Setiap Elemen
Pengolahan Horizontal
Perhitungan Vektor Prioritas CI dan CR
Revisi Pendapat
CR : CI
memenuhi
CR : CI
memenuhi
Penyusunan Metrik Pendapatan Gabungan CR : CI
Penyusunan Vektor Prioritas Gabungan CR : CI
CR : CI
memenuhi
Revisi Pendapat
Pengolahan Vertikal
Perhitungan Vektor Prioritas
Selesai
Gambar 3. Diagram Alir Proses Hierarki Analitik (PHA).
Sumber:Fewidarto,1996
24
Menurut Saaty (1991), hierarki merupakan alat mendasar dari
pikiran manusia. Mereka mengidentifikasi elemen-elemen suatu
persoalan, mengelompokkan elemen-elemen itu ke dalam beberapa
kumpulan yang homogen dan menata kumpulan-kumpulan ini pada
tingkat-tingkat yang berbeda. Susunan hierarki common dapat dilihat
pada Gambar 4.
FOKUS/SASARAN
FAKTOR
FAKTOR
AKTOR
FAKTOR
FAKTOR
AKTOR
TUJUAN
TUJUAN
Alternatif Strategi
AKTOR
TUJUAN
Alternatif Strategi
TUJUAN
Alternatif Strategi
Gambar 4. Susunan Hierarki Common
3. Pengumpulan Data dan Penyusunan Kuesioner
Proses perolehan data (data primer) dilakukan dengan melakukan
wawancara dan pengisian kuesioner dengan pihak-pihak yang terkait.
Data yang diperoleh kemudian disusun menjadi hierarki dan kuesioner.
Kuesioner dibuat dalam bentuk Pairwise Comparison Matrix. Langkah
selanjutnya adalah dilakukan perbandingan berpasangan antar elemen
pada baris ke-i dengan setiap elemen pada kolom ke-j. Bentuk matriks
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pairwise Comparison Matrix
Faktor/Elemen
A1
A2
11
12
ai1
a
...
Ai
A1
a
A2
a21
a22
ai2
a1j
A2j
Aij
...
Aj
25
4. Proses Penilaian Perbandingan Setiap Elemen
Tahap selanjutnya setelah struktur hierarki dibuat adalah penilaian
perbandingan setiap elemen. Pada tahap ini data hasil (kuesioner) yang
telah
diberi
pembobotan,
ditentukan
prioritasnya,
dihitung
konsistensinya, serta ditetapkan alternatif strategi yang layak dijalankan.
Tabel 3 menggambarkan bobot nilai yang digunakan yaitu skala 1 – 9
dan kebalikannya (Saaty 1991).
Tabel 3. Skala banding dalam PHA
Tingkat Kepentingan
Definisi
1
Sama penting
3
Sedikit lebih penting
5
Sangat penting
7
Jelas lebih penting
9
Mutlak lebih penting
2,4,6,8
Apabila ragu-ragu antar dua nilai
yang berdekatan
1/3,1/5,1/7.1/9 dan 1/2, 1/4, 1/6,
Kebalikan nilai keputusan dari
1/8
skala 1-9
Identifikasi terhadap identitas dari semua faktor atau elemen
(prioritas)
dilakukan
dengan
menggunakan
teknik
komparasi
berpasangan, yaitu dengan memberikan angka komparasi sesuai dengan
judgement sehingga membentuk matriks segi (n x n). Tahap selanjutnya
dilihat prioritas yang dicari (Eigen Vector) dan ukuran konsistensi
judgement (Eigen Value).
Jika C1, C2, …, Cn adalah set aktivitas, maka kuantifikasi
judgement pada pasangan aktivitas itu membentuk matriks (n x n).
A = (aij) dimana (i, j = 1, 2, 3,…,n).........................(1)
Dimana aij memenuhi aturan sebagai berikut :
1) Aturan 1 : jika ai = α, maka aj = 1/α
2) Aturan 2 : jika Ci dinilai relatif sama dengan Cj,
maka aij = 1; aji = 1 untuk semua i.
26
 1

 1
 a12
A 
 

 1
 a12
a





1



12
a
2n



2n

 
 
1 

a
a
1n
Kemudian ditentukan bobot W1, W2, …, Wn yang merupakan
judgement terkuantifikasi. Penjelasan yang akurat secara aritmatika
tentang hubungan antara W1 dengan judgement aij adalah sebagai
berikut:
Langkah 1:
(i,j = 1,2,…n) .……............................(2)
Dimana : Wi = Bobot input dalam baris
Wj = Bobot input dalam kolom
Langkah 2 : Wi = aij Wj
(i,j = 1, 2, ..., n) ....................................(3)
Wi = rataan dari ( ai1 W1, aj2 W2, ..., ain Wn )
Wi =
..................................(4)
Langkah 3 : Apabila estimasi aij baik, cenderung baik unutk dekat
dengan nisbah Wi/Wj.
Perubahan terhadap aij akan
mempengaruhi solusi pada langkah kedua. Jika n juga
berubah, maka nilai n di ubah menjadi λmax, sehingga
diperoleh rumus:
……….(5)
27
Rumus di atas menghasilkan solusi yang menghasilkan
bobot yang unik. Ini adalah suatu problema eigenvalue,
suatu problem dari suatu ukuran konsistensi keputusan.
Pembandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap tingkat
keputusan yang terdapat dalam hierarki. Nilai-nilai pendapat individu
yang diperoleh tiap responden dalam matriks perbandingan berpasangan
kemudian disatukan dalam matriks pendapat gabungan.
Matriks Pendapat Gabungan (MPG) adalah matriks baru yang
elemen-elemen matriksnya (gij) berasal dari rataan geometrik elemen
matriks pendapat individu yang rasio inkosistensinya (CR) memenuhi
syarat. Bentuk MPG dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Matriks Pendapat Gabungan (MPG)
…
Faktor/Aktor
G1
G2
Gi
G1
g11
g12
gi1
G2
g21
g22
gi2
g1j
g2j
gij
…
Gj
Formulasi matematika yang dugunakan untuk mendapatkan rata-rata
geometrik MPG adalah sebagai berikut:
……………………..........(6)
Dimana : gij = Elemen pendapat gabungan pada baris ke-i, kolom ke-j
m
= jumlah responden
i,j
= 1, 2, 3, ..., n
aij(k) = Elemen matriks individu pada baris ke-i, kolom ke-j
untuk matriks pendapat individu dengan rasio konsistensi
yang memenuhi persyaratan ke-k.
(k)
= 1, 2, 3, ..., n
5. Mensintesis Prioritas
Pada tahap ini dilakukan pembobotan vektor-vektor prioritas dan
dilanjutkan dengan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang
28
bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah seterusnya ke
tingkat yang berada di atasnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari
dua tahap, yaitu:
1.
Pengolahan Horizontal
Pengolahan horizontal digunakan untuk menyusun prioritas elemen
keputusan untuk satu level hierarki keputusan terhadap elemen yang
berada satu level di atasnya. Tahapan yang harus ditempuh adalah
sebagai berikut:
a) Pengolahan baris (Zi) dengan menggunakan rumus:
………………………..(7)
Dimana : Zi = elemen pendapat gabungan
i, j = 1, 2, 3, ..., n
n = jumlah elemen
b) Perhitungan vektor prioritas dengan rumus:
…………………….....(8)
Dimana : VPi = elemen vektor prioritas ke-i
c) Perhitungan nilai eigen maksimum dengan menggunakan rumus:
VA = aiVPi
dengan VA = (VAi)...................................(9)
dengan VB = (VBi)..................................(10)
untuk i = 1, 2, 3, ..,n...............................(11)
2. Pengolahan Vertikal
Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun prioritas pengaruh
setiap elemen pada tingkat hierarki keputusan terhadap sasaran
utama.
Rumus yang digunakan yaitu:
……......………(12)
29
Untuk p = 1, 2, 3, …, n
q = 1, 2, 3, …,n
Dimana :
NPHpq(t,q-1) =
Nilai prioritas pengaruh elemen ke-p tingkat ke-q
terhadap elemen ke-t pada tingkat di atasnya (q-1),
nilai diperoleh dari pengolahan horizontal.
NPTt(q-1)
=
Nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat
ke-(q-1) terhadap sasaran utama.
r = Jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-q
s = Jumlah elemen yang ada pada tingkat (q-1)
q = Tingkat/level dalam hierarki.
Kedua proses pengolahan di atas dapat dilakukan pada Matriks Pendapat
Individu (MPI) dan Matriks Pendapat Gabungan (MPG). Pengolahan
vertikal dapat dilakukan setelah pengolahan horizontal selesai dilakukan,
dengan syarat MPI atau MPG memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi
(CR).
Rasio inkonsistensi diperoleh dari nilai perbandingan antara indeks
inkonsistensi (CI) dengan nilai indeks acak (RI). Jika nilai rasio
inkonsistensi (CR) ≤ 0,1 (10 persen), maka tingkat konsistensinya baik
dan dapat diterima.
Tingkat konsistensi (CI) dirumuskan dengan:
……………………..................(13)
Dimana : λmax = Eigenvalue maksimum
n
= Jumlah elemen yang diperbandingkan
Nilai nisbah konsistensi diperoleh dari:
…………………….................……… (14)
Dimana : RI = random indeks.
RI merupakan nilai yang dikeluarkan oleh Oak Ridge Laboratory dari
matriks yang berorde 1-15 dengan menggunakan sampel berukuran 100.
30
Tabel 5. Nilai RI untuk Matriks Berukuran n (1-15)
N
RI
N
RI
1
0.00
9
1.45
2
0.00
10
1.49
3
0.58
11
1.51
4
0.90
12
1.48
5
1.12
13
1.56
6
1.24
14
1.67
7
1.34
15
1.59
8
1.41
Apabila indeks konsistensi cukup tinggi dapat dilakukan revisi
judgement, yaitu dengan mencari deviasi RMS (Rock Mean Square) dari
batas-batas kaki (aij) dan (Wi/Wj) dan merevisi judgement pada baris
yang mempunyai nilai terbesar. Penggunaan revisi judgement ini sangat
terbatas, mengingat akan terjadinya distorsi pada jawaban sebenarnya.
Akurasi adalah perbandingan antara estimasi yang diperoleh dari suatu
eksperimen terhadap jawaban atau pernyataan sebenarnya yang telah
diketahui. Dua teori sahih adalah deviasi RMS dan MAD (Median
Absolute Deviation) di sekitar median.
Jika indeks konsistensi terlalu tinggi, maka dicari deviasi RMS
…….......(15)
Dimana : ai ... an = set angka hasil eksperimen
bi ... bn = set angka yang diketahui
n
= set jumlah elemen/percobaan
31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Gambaran umum perusahaan PT Unitex Tbk dapat dilihat melalui
lima aspek, yaitu sejarah dan perkembangan PT Unitex Tbk, keadaan umum
perusahaan, visi dan misi, serta logo PT Unitex Tbk, struktur organisasi dan
ketenagakerjaan PT Unitex Tbk.
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Unitex Tbk
PT Unitex Tbk adalah sebuah perusahaan patungan Indonesia
dan Jepang yang bergerak dalam bidang tekstil terpadu (Fully
Integrated Textile Manufacture). PT Unitex Tbk berkedudukan di
Tajur Bogor. Luas PT Unitex Tbk adalah seluas 152.155 m2. PT
Unitex didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal
Asing No. 1/1967 berdasarkan akta notaris Eliza Pondaag SH, No.
25 Tanggal 14 Mei 1971. Akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. JA.5/128/14.
Tanggal 30 Juli 1971. PT Unitex mulai berproduksi secara komersil
satu tahun setelah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta notaris Sulaimansyah SH, No. 50 Tanggal 15 April 1997
mengenai perubahan anggaran dasar dan penambahan modal dasar,
yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan
Surat Keputusan No. C2-6203.HT.01.Th 1997 Tanggal 14 Juli 1997.
Pada tanggal 12 Mei 1982, PT Unitex Tbk menjadi perusahaan Go
Public dan merupakan perusahaan ke-11 yang memasuki Bursa Efek
Indonesia. Tanggal 26 Maret 1997 perseroan telah mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Surabaya (BES) sebanyak 1.584.360 atau
43,20 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.
4.1.2. Keadaan Umum Perusahaan
PT Unitex Tbk sebagai sebuah perusahaan tekstil terpadu
melakukan kegiatannya mulai dari pemintalan (spinning), penenunan
(weaving), pencelupan (dyeing finishing) dan pencelupan benang
32
(yarn dyeing). Bagian pemintalan adalah bagian dari produksi yang
melakukan proses pembuatan benang dari bahan baku kapas dan
polyester.
Bagian
penenunan
adalah
bagian
produksi
yang
melakukan proses penenunan benang hingga menjadi kain, akan
tetapi kain yang dihasilkan oleh bagian penenunan ini masih berupa
kain mentah (griege cloth). Bagian pencelupan adalah bagian yang
melakukan proses pencelupan dan penyempurnaan kain mentah
menjadi kain jadi (finish goods). Bagian yang terakhir yaitu bagian
pencelupan
benang
adalah
bagian
yang
melakukan
proses
pencelupan benang (putih) hingga benang menjadi warna. Hasil
produksi perusahaan yang utama adalah Yard Dyed dan Piece Dyed.
Pemegang saham PT Unitex Tbk antara lain, Unitika 69,38
persen; Henry Onggo 9,40 persen; Henry Lohanata 8,61 persen dan
Public 12,61 persen. PT Unitex Tbk menanggapi program
pemerintah Indonesia dengan berusaha meningkatkan ekspor secara
intensif. Ekspor langsung berjumlah 65 persen dari jumlah produksi
dengan tujuan Australia, Amerika Serikat, Eropa dan lain-lain.
Ekspor tidak langsung melalui industri pakaian jadi (garmen)
berjumlah 15 persen ke Amerika dan Eropa. Maka jumlah ekspor
langsung dan tidak langsung berjumlah 80 persen.
Pihak perusahaan selalu mengadakan pendidikan dan pelatihan
secara intensif dan berkesinambungan, dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan keterampilan para karyawan, baik yang diadakan di
dalam negeri maupun di luar negeri khususnya di Jepang. Suatu
keberuntungan bagi perusahaan bahwa salah satu pemegang saham
PT Unitex Tbk adalah Unitika Ltd yang berkedudukan di Jepang,
sehingga perusahaan mendapatkan kemudahan untuk mengadakan
pendidikan dan pelatihan di perusahaan tersebut.
PT Unitex Tbk dalam menjalankan kegiatannya tidak lupa
terhadap kesejahteraan karyawan. Fasilitas kesejahteraan yang
diberikan kepada karyawan antara lain pakain seragam, makan di
kantin perusahaan, keikutsertaan karyawaan dalam JAMSOSTEK,
33
penyediaan klinik dan mobil ambulance, serta penggantian
pengobatan bagi karyawan dan keluarganya, koperasi karyawan yang
menyediakan kebutuhan sehari-hari dan bidang usaha lainnya,
fasilitas barber shop khusus bagi karyawan, sarana olah raga, gedung
serikat pekerja dan koperasi karyawan, antar jemput dengan bus
karyawan, perumahan yang dikelola oleh koperasi karyawan, piknik
tahunan, bonus tahunan dan THR. Setiap tanggal 17 Agustus,
bertepatan dengan ulang tahun PT Unitex Tbk, perusahaan
mengadakan pesta yang diikuti oleh seluruh karyawan dan
keluarganya. Pada pesta tersebut karyawan diberikan bingkisan,
penghargaan kepada karyawan yang telah bekerja selama 10 tahun
dan 20 tahun, serta penghargaan pada karyawan yang telah
memberikan ide-ide bermanfaat bagi perusahaan. Selain hal-hal
tersebut di atas, masih ada lagi fasilitas kesejahteraan lainnya yang
diberikan kepada karyawan yang semua itu telah diatur dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara perusahaan dengan serikat
kerja.
PT Unitex Tbk tidak melupakan tanggung jawabnya terhadap
pelestarian lingkungan. Pada tahun 1988, PT Unitex Tbk
membangun Instalasi Air Limbah (IPAL) di atas tanah seluas
4000m2. IPAL PT Unitex Tbk telah memberikan hasil yang
memuaskan dalam mengolah limbah cair dari hasil produksinya. Hal
ini ditunjukkan dengan berhasilnya PT Unitex Tbk mendapatkan
Penghargaan Program Kali Bersih (Prokasih) No. 1 di Indonesia
pada tahun 1991. PT Unitex Tbk juga mendapatkan penghargaan “
SAHWALI
AWARD”
untuk
tingkat
Asia
Pasifik
sebagai
penghargaan terhadap pengusaha yang berwawasan lingkungan. PT
Unitex Tbk telah mendapatkan Peringkat Hijau pada penilaian
Proper Prokasih yang dilakukan oleh Bapedal. PT Unitex Tbk juga
telah menerapkan Produksi Bersih (Cleaner Production) yang
pelaksanaannya
juga
telah
mendapatkan
penghargaan
dari
Bapedal/Kementrian Lingkungan Hidup dan GTZ, dalam upaya
34
menciptakan produksi yang ramah lingkungan. Keberhasilan
pengolahan limbah ini membawa dampak positif, PT Unitex Tbk
mendapatkan banyak kunjungan dari instansi pemerintah, lembaga
pendidikan,
perusahaan
swasta
dan
lembaga
lainnya
yang
mempunyai maksud mempelajari cara pengolahan limbah yang baik
dan benar.
Partisipasi perusahaan terhadap masyarakat
antara lain
sumbangan air bersih untuk perumahan dan masjid-masjid yang ada
di sekitar perusahaan, mengadakan penyemprotan nyamuk setiap
satu bulan sekali di sekitar perusahaan, mengadakan donor darah
setiap tiga bulan sekali bekerja sama dengan PMI Bogor, sumbangan
uang kepada anak yatim piatu dan pemberian kain kepada keluarga
kurang mampu yang disalurkan melalui kepala desa. Sumbangan ini
biasanya diberikan terutama pada Hari Raya Idul Fitri. Setiap
tahunnya pihak perusahaan juga selalu mengadakan kegiatan
keagamaan (hari besar Islam) yang melibatkan masyarakat sekitar
sperti khitanan masal dan memberikan jatah beli kain potong untuk
kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM) bekerjasama dengan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan Sindang
Rasa.
Perusahaan pada bulan Juni 2003 telah berhasil mendapatkan
Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 sebagai tanda
bahwa proses manajemen mutu yang ada telah sesuai dengan standar
mutu internasional. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pembeli
dan memperbaiki sistem produksi.
4.1.3. Visi , Misi dan Logo PT Unitex Tbk
Visi perusahaan memuat cita-cita, keinginan, dambaan, harapan
pada suatu organisasi. PT Unitex Tbk memiliki visi menguasai
pangsa pasar kain kemeja formal (menengah ke atas), khususnya
untuk Yarn Dyed Fabric. Adapun misi dari PT Unitex Tbk adalah
menciptakan produk unggulan berkelas dunia. Visi dan misi yang
35
dimiliki perusahaan dapat didukung oleh nilai-nilai keyakinan dasar
untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.
Nilai dasar yang dimiliki oleh PT Unitex Tbk dalam
mewujudkan visi dan misi perusahaan terdapat pada lima Pilar
Penyangga, yaitu:
1. Mengutamakan Keselamatan Kerja (Safety)
2. Menciptakan Produk yang Bermutu Tinggi dan Konsisten
(Quality)
3. Pengiriman (Delivery) yang Tepat Waktu
4. Biaya (Cost) yang Rendah
5.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Human
Resource)
Keyakinan dasar yang dimiliki oleh PT Unitex Tbk sebagai
suatu semangat dan kebenaran untuk mewujudkan visi dan misi
perusahaan, PT Unitex Tbk memiliki 3 Pondasi Utama antara lain:
1. Disiplin
2. 5 S, yaitu Seiri, Seikon, Seisho, Seikettsu dan Shitsuke atau yang
dalam bahasa Indonesia disebut 5 R, yaitu Rajin, Ramah,
Ringkas, Rawat dan Resik.
3. Kerjasama HIM
Gambar 5. Logo PT Unitex Tbk: Kucing Bertopi dan Berdasi
PT Unitex Tbk memiliki logo bergambar Kucing Bertopi dan
Berdasi (Gambar 5). Logo tersebut memiliki arti, di mana hewan
kucing diartikan sebagai hewan yang memiliki bulu yang sangat
36
halus, sedangkan bertopi dan berdasi menunjukkan sebagai sasaran
produk yang dihasilkan oleh PT Unitex Tbk adalah pangsa kelas
menengah ke atas. Hal ini dapat diterjemahkan bahwa PT Unitex
Tbk menghasilkan produk kain tekstil yang bagus, halus dan lembut
dengan pasar kelas menengah ke atas. Dengan demikian akan banyak
orang yang tertarik dengan hasil produksi perusahaan, sehingga bisa
menarik banyak pembeli dan perusahaan akan memperoleh
keuntungan,
serta
dapat
meningkatkan
kesejahteraan
para
karyawannya.
4.1.4. Struktur Organisasi PT Unitex Tbk
Struktur organisasi suatu perusahaan adalah tatanan kerjasama
semua aktivitas perusahaan dan merupakan pedoman pengaturan
posisi kerja, serta fungsi setiap karyawan. PT Unitex Tbk merupakan
perusahaan berbadan hukum yang berbentuk perseroan terbatas.
Kekuasaan tertinggi terletak pada rapat pemegang saham. Namun
dalam struktur organisasinya PT Unitex Tbk memiliki dewan
komisaris untuk menentukan misi dan tujuan perusahaan. Dewan
komisaris diangkat oleh pemegang saham dan bertindak sebagai
wakil bagi para pemegang saham untuk menjalankan roda
perusahaan. Untuk menjalankan tugas dan wewenangnya, dewan
komisaris mengangkat presiden direktur sebagai wakil perusahaan
untuk menjalankan operasi perusahaan dan bertanggung jawab penuh
atas seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan visi, misi dan tujuan
perusahaan. Gambar 6 menunjukkan struktur organisasi PT Unitex
Tbk dengan pembagian departemen yang ada sesuai dengan
tugasnya.
37
Direktur
Produksi
Direktur
Pemasaran
Presiden
Direktur
Manager
Bag.
Komputer
Factory/
Plant
Manager
Manager
Bag. Utility
QC. Unit
Spinning
QC. Unit
Weaving
QC. Unit
Dyeing
Manager
Bag.
Pemasaran
Marketing
Advisor
Bag.
Umum
Bag.
Penjualan
Lokal
Bag.
Ekspor
Direktur
Keuangan
Direktur
Umum dan
Personalia
Manager
Akuntansi
Manager
Keuangan
Manager
Umum
Manager
Personalia
Manager
Bag.
Pendidikan
Teknik
Manager
Bag.
Penelitian
Direktur
Teknik
Gambar 6. Struktur Organisasi PT Unitex Tbk
38
4.1.5. Ketenagakerjaan PT Unitex Tbk
PT Unitex Tbk mempekerjakan 1.041 orang. Karyawan PT
Unitex Tbk terdiri dari karyawan tetap dan karyawan kontrak.
Karyawan tetap berjumlah 771 orang yang melewati tahap masa
percobaan selama tiga bulan kemudian ditetapkan menjadi karyawan
tetap, sedangkan karyawan kontrak berjumlah 270 orang. Karyawan
kontrak adalah seorang karyawan yang diterima bekerja di PT Unitex
Tbk berdasarkan kontrak kerja yang dibuat dengan ketentuan waktu
kerja sesuai yang disepakati dalam kontrak kerja.
Tabel 6. Jumlah Karyawan PT Unitex Tbk
Bagian
Laki-laki
Perempuan
Total
Marketing
8
8
16
Accounting
5
2
7
General Affair
57
15
72
Utility
54
2
56
Guarentee of
20
23
43
35
4
39
Yarn Dyeing
35
0
35
Dyeing
95
6
101
Weaving
363
110
473
Spinning
166
25
191
BKP
6
2
8
Total
844
197
1.041
and Personnel
Quality
Technical
Production
Jumlah hari kerja bagi karyawan PT Unitex Tbk adalah 6 hari
dalam seminggu yang dimulai pada hari Senin sampai hari Sabtu,
namun tidak menutup kemungkinan hari Minggu ataupun Libur
Nasional untuk masuk jika ada pekerjaan yang harus diselesaikan
dan atas izin dari atasan. Jadwal kerja karyawan terdiri dari, bagian
Spinning terbagi atas tiga grup dengan tiga shif; bagian Weaving dan
Utility terbagi atas empat grup dengan tiga shif, 24 jam/hari, 260 hari
39
kerja/tahun; bagian Finishing terbagi atas dua grup dengan dua shif
dan bagian Yarn Dyeing terbagi atas tiga grup dengan tiga shif, enam
hari kerja/minggu.
Pihak perusahaan selalu mengadakan pendidikan dan pelatihan
secara intensif dan berkesinambungan, baik yang ada di dalam negeri
maupun di luar negeri khususnya di Jepang. Hal ini dilakukan dalam
rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan.
Suatu keberuntungan bagi perusahaan, bahwa salah satu pemegang
saham perusahaan PT Unitex, Tbk adalah Unitika Ltd yang
berkedudukan di Jepang, sehingga perusahaan dapat kemudahan
untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan di perusahaan tersebut.
4.1.6. Kebijakan Umum Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT Unitex
Tbk
Rekrutmen dan seleksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan karyawan PT Unitex
Tbk yang dimulai dari proses perencanaan kebutuhan tersebut
sampai dengan penempatannya. Proses rekrutmen dan seleksi diawali
adanya permintaan karyawan dari bagian yang membutuhkan, di
mana kepala bagian akan mengisi form. Proses tersebut kemudian
dilanjutkan kepada direktur umum dan personalia dan direktur terkait
untuk melakukan persetujuan. Bagian HRD akan melakukan proses
pemeriksaan kualifikasi yang diminta melalui pencocokan kualifikasi
calon, untuk memutuskan melakukan rekrutmen internal atau
eksternal.
PT Unitex Tbk membagi kebutuhan keahlian karyawan dalam
melakukan perekrutan menjadi dua, yaitu unskill seperti operator
sehingga posisi tersebut membutuhkan karyawan minimal SMA dan
skill seperti tenaga madya yang membutuhkan karyawan minimal
D3. PT Unitex Tbk melakukan seleksi lamaran berdasarkan
pencarian yang dilakukan melalui rekrutmen kampus dan job fair,
ataupun melalui data base yang telah dimiliki perusahaan
berdasarkan surat lamaran mandiri yang masuk setiap harinya.
40
Persyaratan
umum
yang
diterapkan
untuk
penerimaan
karyawan di PT Unitex Tbk antara lain:
1. Pendidikan disesuaikan dengan jenis pekerjaan (minimal SLTP).
2. Usia minimun 18 tahun dan maksimal 24 tahun (untuk bagian
produksi).
3. Belum menikah (terutama untuk produksi dan staf).
4. Tidak buta warna dan sehat jasmani serta rohani.
5. Belum pernah bekerja di PT Unitex Tbk.
PT Unitex Tbk akan memanggil calon karyawan (pelamar yang
terpilih) untuk mengikuti serangkaian tes. Perusahaan dalam hal ini
HRD, mempunyai kewenangan dalam menentukan persyaratan dan
proses seleksi yang dilakukan. Tes tertulis dilakukan oleh bagian
direktur atau HRD, tes interview dilakukan oleh direktur, HRD atau
bagian yang akan menerima pelamar tersebut dan tes kesehatan yang
dilakukan oleh klinik. Pelamar yang lulus tes kemudian ditempatkan
di bagian yang membutuhkan dan akan mengikuti masa orientasi
calon
karyawan,
sebelum
mendapatkan
surat
keputusan
pengangkatan karyawan, serta surat penetapan.
Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan lolos tidaknya seseorang dalam wawancara harus
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Hasil tes tertulis, terutama matematika dan bahasa Inggris
2. Motivasi/kesungguhan dan kesanggupan kerja
3. Sejarah kesehatan
4. Kondisi fisik
5. Aktivitas dalam mengisi waktu luang
6. Latar belakang keluarga
Alur proses rekrutmen dan seleksi karyawan dapat dilihat pada
Gambar 7.
41
Mulai
Adanya permintaan dari bagian
yang membutuhkan
Direktur
Umum/Personalia
dan Direktur
Terkait
Pemeriksaan terhadap
job specification
Pencarian calon via surat
lamaran
Surat panggilan
Tes tertulis
Wawancara calon
Medical Check Up
Karyawan tetap
Karyawan kontrak
Penandatangan
kontrak kerja
Penempatan
Penempatan
Masa percobaan 3 bulan
Diangkat menjadi karyawan tetap
Selesai
Gambar 7. Alur Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT.Unitex,Tbk
42
4.1.7. Staf Marketing PT Unitex Tbk
Staf marketing terbagi menjadi dua, yaitu sales manager dan
sales marketing. Staf marketing di bawah pengawasan umum
menjalankan kebijaksanaan manajemen dalam penjualan yaitu
melaksanakan strategi penjualan sesuai dengan objektivitas dan
sasaran perusahaan. Kegiatan dimulai sejak penawaran produk/harga
jual, negosiasi, monitor kontrol penjualan, PO, pembayaran,
menjalin hubungan kerja dengan pelanggan, menerima keluhan
pelanggan dan mengajukan cara penyelesaian masalah tersebut
kepada manajemen.
Staf marketing melaksanakan fungsi-fungsi penjualan seperti
penyiapan materi penawaran produk/sample, data stock, memeriksa
kesesuaian dokumen penjualan dan penyesuaian dokumen-dokumen
tersebut bila ada perubahan jadwal, pengiriman partial atau
perubahan
kredit,
mewakili
perusahaan
untuk
menghadiri
pertemuan/meeting, pameran dan pertemuan khusus lainnya yang
berhubungan dengan departemen marketing.
a. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Staf Marketing
Staf Marketing memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1) Melaksanakan
kebijaksanaan
manajemen
di
bidang
pelayanan jasa dan penjualan produk perusahaan.
2) Mengadakan kontrak dengan pelanggan berpotensial.
3) Melakukan penawaran produk, baik untuk quality yang telah
ada maupun jenis quality baru.
4) Melakukan
penjualan
produk
perusahaan
dan
menjalin/menjaga hubungan kerja dengan pelanggan.
5) Menanggapi keluhan pelanggan yang berkenaan atas produk
atau jasa yang diberikan.
6) Memberikan informasi kepada pelanggan prosedur standar
perusahaan atas ketentuan pemesanan produk.
43
7) Memeriksa surat/dokumentasi penjualan yang masuk atau
keluar dan menjawab koresponden bisnis.
8) Mengadakan pemeriksaaan terhadap data dan laporan yang
berkenaan dengan PO penerimaan barang dengan kesesuaian
kontrak penjualan.
9) Berkoordinasi
dengan
bagian
produksi
dan
bagian
pengiriman agar jumlah dan hasil produksi diterima oleh
pelanggan sesuai dengan PO.
10) Mengevaluasi
status
pembayaran
dan
menanggapi
keterlambatan pembayaran.
b. Wewenang Staf Marketing
Staf marketing memiliki wewenang dalam menjalankan
tugasnya, yaitu:
1) Memberikan persetujuan untuk pengiriman barang dan
instruksi kerja.
2) Account Balance
3) Membimbing, melatih dan mengembangkan staf pemasaran.
4) Memberikan teguran/sanksi terhadap staf yang melanggar
peraturan.
c. Jenis Keahlian/Kompetensi yang Harus Dimiliki
Staf marketing diharuskan memiliki keahlian agar dapat
digunakan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Jenis keahlian
tersebut, yaitu:
1) Keahlian dalam menjual produk dan pelayanan jasa
perusahaan.
2) Memahami organisasi pemasaran perusahaan.
3) Keterampilan
dalam
melaksanakan
rencana,
sasaran
pemasaran dan strategik pemasaran.
4) Kemampuan bernegosiasi dalam membuat kesepakatan
kontrak kerja sama dengan pelanggan.
44
5) Kemampuan
untuk
mengidentifikasi
masalah
dan
memberikan opsi penyelesaian dalam menangani keluhankeluhan yang disampaikan.
6) Kemampuan
observasi
atas
perkembangan
dan
kecenderungan trend/segmen peluang pasar.
7) Keterampilan
mengevaluasi,
analisasi
dan
menarik
kesimpulan atas suatu informasi.
8) Kemampuan dalam menjaga data-data atau informasi yang
bersifat confidental.
9) Kemampuan berkomunikasi, berinteraksi serta dapat bekerja
secara efektif dengan berbagai lapisan komunitas.
10) Keterampilan bahasa Inggris, baik secara lisan maupun
tulisan.
4.2. Hierarki Utama Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Hierarki utama merupakan susunan hierarki model rekrutmen dan
seleksi karyawan staf marketing PT Unitex Tbk yang terdiri dari empat
komponen yang saling terkait dan penting untuk dievaluasi, yaitu faktor
yang berpengaruh, aktor yang berperan dan terkait dalam penyusunan
model, tujuan rekrutmen dan seleksi, serta model rekrutmen dan seleksi
yang tepat. Hierarki ini disusun untuk menentukan bobot dan prioritas
komponen model yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hierarki ini
terbentuk berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT Unitex Tbk dan
studi kepustakaan yang berasal dari buku-buku, serta referensi penelitian
terdahulu. Susunan hierarki utama model rekrutmen dan seleksi karyawan
staf marketing dapat dilihat pada Gambar 8.
4.2.1. Faktor-faktor Penyusunan Model Rekrutmen dan Seleksi
Karyawan Staf Marketing PT Unitex Tbk
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan
model rekrutmen dan seleksi karyawan staf marketing PT Unitex
Tbk, yaitu:
45
Model Rekrutmen dan Seleksi Staf Marketing
Kebutuhan
Karyawan
Sumber Daya
Perusahaan
Persyaratan
Posisi
Direktur Umum
dan Personalia
Menarik
Pelamar Potensial
Visi, Misi dan
Tujuan
Perusahaan
Manajer
HRD
Mendapatkan Karyawan
Sesuai Kualifikasi
Penentuan
Sumber Karyawan
Peraturan
Tenaga Kerja
Kebijakan
Perusahaan
Persaingan
Industri
Manajer
Marketing
Menciptakan
Suasana Kerja Kondusif
Penentuan
Metode Rekrutmen
Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan
Penentuan
Metode Seleksi
Gambar 8. Hierarki Utama Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT Unitex Tbk pada Posisi Staf Marketing
46
a. Kebutuhan Karyawan
Keputusan
perusahaan
menyangkut
model
berawal
dari
kebutuhan perusahaan akan karyawan. Adanya kebutuhan
karyawan, baik penambahan maupun penggantian pada suatu
bagian tertentu menyebabkan adanya permintaan karyawan yang
akan mengisi posisi tersebut.
b. Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya yang dimiliki dan dapat digunakan oleh perusahaan
untuk kegiatan rekrutmen dan seleksi posisi staf marketing.
Sumber daya ini dapat berupa SDM, financial, sarana dan aset
lainnya.
c. Persyaratan Posisi
Informasi lengkap mengenai spesifikasi yang dibutuhkan dari
posisi staf marketing. Informasi tersebut mencakup fungsi, tugas
pokok, kondisi dan kualitas kerja ynag dibutuhkan untuk
menjalankan pekerjaan tersebut.
d. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi, misi dan tujuan perusahaan merupakan cita-cita yang ingin
dicapai oleh suatu perusahaan. Faktor ini menjadi pedoman bagi
perusahaan untuk menentukan berbagai model, termasuk model
rekrutmen dan seleksi karyawan staf marketing.
e. Peraturan Tenaga Kerja
Peraturan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang menyangkut
tenaga kerja dan masalah ketenagakerjaan. Segala bentuk
peraturan hukum dan kode etik yang menyangkut tenaga kerja,
termasuk proses pengadaannya.
f. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang merupakan aturan umum dan kerangka acuan
dalam membuat keputusan. Kebijakan ini menjadi batasan ruang
gerak dalam program pengadaan tenaga kerja. Kebijakan ini
dapat berupa promosi dari dalam, imbalan, status kepegawaian
dan rencana SDM.
47
g. Persaingan Industri
Industri tekstil yang selalu tumbuh dan menghadapi persaingan,
secara
langsung
kebijakan
maupun
rekrutmen
dan
tidak
seleksi
langsung
mempengaruhi
karyawan
perusahaan.
Persaingan dengan perusahaan sejenis berakibat pada persaingan
pasar tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang
kompeten demi kemajuan perusahaan.
4.2.2. Aktor-Aktor Penyusunan Model Rekrutmen
Karyawan Staf Marketing PT Unitex Tbk
dan Seleksi
Aktor atau pelaku merupakan pihak-pihak yang terlibat
dalam penentuan model rekrutmen dan seleksi karyawan staf
marketing. Pada PT Unitex Tbk diketahui bahwa aktor yang terlibat
yaitu:
a. Direktur Umum dan Personalia
Direktur umum dan personalia bertanggung jawab terhadap
jalannya
perusahaan.
Tanggung
jawab
tersebut
juga
direalisasikan dalam bentuk perencanaan dan evaluasi program
rekrutmen dan seleksi karyawan.
b. Manajer HRD
Pihak yang mempunyai peranan vital dalam memberikan
rekomendasi terhadap calon dan pihak pemakai menyangkut
kegiatan rekrutmen dan seleksi, selain itu berfungsi penting
dalam mengatur proses pengambilan keputusan dan memberikan
fasilitas pelayanan yang dibutuhkan oleh masing-masing bagian.
c. Manajer Marketing
Pihak yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan karyawan
dalam aktivitas pemasaran. Pihak ini mempunyai kepentingan
dalam pengadaan karyawan staf marketing dikarenakan pihak ini
merupakan pimpinan langsung dari jabatan tersebut.
4.2.3. Tujuan Penyusunan Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Staf Marketing PT Unitex Tbk
Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam proses
perumusan model rekrutmen merupakan hal penting untuk
48
diperhatikan. Tujuan yang jelas akan memberikan arah dalam
perumusan model rekrutmen dan seleksi karyawan yang efektif dan
efisien. Tujuan-tujuan tersebut yaitu:
a. Menarik Pelamar Potensial
Semakin baik kualitas para pelamar, maka semakin tinggi
peluang perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat.
Kegiatan rekrutmen yang dijalankan diharapkan mampu menarik
minat para pelamar potensial untuk mendaftar dan mengisi
lowongan.
b. Mendapatkan Karyawan Sesuai Kualifikasi
Perusahaan mengharapkan karyawan yang akan diperoleh adalah
karyawan yang sesuai kualifikasi dan berkompeten yang mampu
melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan sekarang dan di masa yang akan datang.
c. Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif
Hasil dari program rekrutmen dan seleksi yang tepat adalah
tenaga kerja yang mampu memberikan pengaruh dan memeilhara
suasana yang kerja yang kondusif.
d. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Tujuan dari perekrutan dan seleksi karyawan baru diharapkan
akan meningkatkan daya saing perusahaan secara signifikan, hal
ini ditujukkan dengan peningkatan kinerja perusahaan secara
menyeluruh.
4.2.4. Alternatif Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Staf
Marketing PT Unitex Tbk
Alternatif model merupakan tingkat terakhir dalam susunan
hierarki utama model rekrutmen dan seleksi karyawan staf
marketing. Alternatif tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Penentuan Sumber Karyawan
b. Penentuan Metode Rekrutmen Karyawan
c. Penentuan Metode Seleksi Karyawan
49
4.3. Hierarki Tingkat Dua Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Hierarki tingkat dua model rekrutmen dan seleksi karyawan staf
marketing merupakan turunan dari komponen model pada hierarki utama.
Hierarki tingkat dua digunakan untuk menentukan bobot dan prioritas sub
komponen model Batasan operasional dalam penelitian ini yang berkaitan
dengan elemen-elemen yang terkait pada tiap hierarki tingkat dua adalah
sebagai berikut:
4.3.1. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Sumber Karyawan
Susunan hierarki tingkat dua penentuan sumber karyawan
staf marketing secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 9.
1. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan terhadap Penentuan
Sumber Karyawan
Penentuan sumber karyawan yang akan direkrut untuk posisi staf
marketing dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Rencana Pengembangan Karyawan
Garis-garis
besar
yang
menggambarkan
rencana
pengembangan suatu posisi, terutama kebijakan promosi dari
dalam suatu posisi dan rencana rekrutmen dari luar
perusahaan untuk mengisi jabatan tertentu.
b. Ketersediaan Calon yang Berkualitas
Ketersediaan sumber tenaga kerja untuk posisi staf marketing
baik yang berasal dari internal maupun eksternal di mana
perusahaan
dapat
memperoleh
individu-individu
yang
memenuhi kualifikasi posisi staf marketing.
c. Biaya Relatif Antar Saluran
Perbedaan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan jika
perusahaan memutuskan untuk menarik tenaga kerja dari
internal ataupun eksternal perusahaan.
d. Kondisi Lingkungan Kerja
Kondisi perusahaan terkait dengan iklim kerja berupa
motivasi, persaingan ataupun adaptasi yang dibutuhkan oleh
tenaga kerja baru.
50
Penentuan Sumber Karyawan
Rencana
Pengembangan Karyawan
Memelihara Lingkungan
Kerja Kondusif
Ketersediaan Calon
Berkualitas
Biaya Relatif
Antar Saluran
Meningkatkan
Efisiensi Perusahaan
Sumber
Internal
Kondisi
Lingkungan Kerja
Meningkatkan
Motivasi Kerja
Sumber
Eksternal
Gambar 9. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Sumber Karyawan
Kondisi Pasar
Tenaga Kerja
Menambah
Pengetahuan Baru
51
e. Kondisi Pasar Tenaga Kerja
Kondisi umum pasar tenaga kerja untuk posisi staf marketing
sebagai bahan pertimbangan apakah perusahaan masuk dalam
pasar tenaga kerja atau menarik tenaga kerja dari dalam
perusahaan.
2. Tujuan Penentuan Sumber Karyawan
Tujuan yang ingin dicapai perusahaan dengan menentukan
sumber karyawan yang tepat adalah sebagai berikut:
a. Memelihara Lingkungan Kerja Kondusif
Masuknya karyawan baru diharapkan dapat menciptakan
suasana kerja kondusif dikarenakan adanya pembagian kerja
(spesialisasi) dalam suatu bagian.
b. Meningkatkan Efisiensi Perusahaan
Efisiensi yang dimaksud berupa efisiensi dalam hal biaya
maupun waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kerja baru dalam
mencapai kinerja yang superior.
c. Meningkatkan Motivasi Kerja
Kebijakan pengangkatan (promosi) atau masuknya karyawan
baru diharapkan mampu memotivasi karyawan lama agar
lebih produktif.
d. Menambah Pengetahuan Baru
Kebutuhan perusahaan tentang pengetahuan dan info terbaru
yang berasal dari karyawan yang direkrut dapat menjadi
pertimbangan
perusahaan
untuk
menentukan
sumber
karyawan.
3. Alternatif Penentuan Sumber Karyawan
Sumber karyawan yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan posisi staf marketing terbagi menjadi dua
bagian, yaitu :
a. Sumber Internal
Perusahaan merekrut tenaga kerja yang sudah ada untuk
mengisi posisi staf marketing.
52
b. Sumber Eksternal
Perusahaan merekrut para pelamar di luar perusahaan untuk
mengisi posisi staf marketing.
4.3.2. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Rekrutmen
Susunan hierarki tingkat dua penentuan metode rekrutmen dapat
dilihat pada Gambar 10.
1. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan terhadap Penentuan
Metode Rekrutmen
Metode rekrutmen yang tepat untuk dijalankan perusahaan
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
a. Sumber Daya Perusahaan
Sumber
daya
perusahaan
yang
dialokasikan
untuk
menjalankan metode rekrutmen, baik dalam bentuk SDM
maupun financial.
b. Anggaran Rekrutmen
Total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan terkait
metode rekrutmen yang dipilih.
c. Batas Waktu Perekrutan
Faktor yang berkaitan dengan waktu dan tingkat kebutuhan
terhadap staf marketing dengan kemudahan melakukan
perekrutan hingga pengankatan seorang calon.
d. Daya Tarik Metode
Kemampuan suatu metode perekrutan untuk memikat,
mengundang dan menarik para pelamar potensial.
e. Kemudahan Penyaringan Pelamar
Kemudahan yang akan didapatkan perusahaan dalam
menyeleksi calon yang telah melamar bekerja.
2. Tujuan Penentuan Metode Rekrutmen Karyawan
Tujuan yang ingin dicapai dari penentuan metode rekrutmen
yang tepat, yaitu:
53
Penentuan Metode Rekrutmen Karyawan
Sumber Daya
Perusahaan
Anggaran
Perekrutan
Batas Waktu
Perekrutan
Daya Tarik
Metode
Mengoptimalkan
Sumber Daya Perusahaan
Efisiensi
Anggaran Perekrutan
Departing
Employee
Rekrutmen
Kampus
Rekomendasi
Karyawan
Job Posting
Program
Walks-in and
Write-ins
Kemudahan
Penyaringan
Pelamar
Mampu Beradaptasi dan
Fleksibel terhadap Perubahan
Biro
Tenaga Kerja
Bursa
Tenaga Kerja
Gambar 10. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Seleksi Karyawan
Depnaker
Iklan di Media
Cetak
54
a. Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan
Metode rekrutmen
yang dijalankan diharapkan dapat
mengoptimalkan sumber daya perusahaan yang selama ini
belum digunakan dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
b. Efisiensi Anggaran Perekrutan
Metode rekrutmen yang dipilih oleh perusahaan diharapkan
merupakan metode yang memberikan efisiensi tertinggi
dalam pembiayaannya, dengan keterbatasan anggaran yang
dimiliki perusahaan.
c. Mampu Beradaptasi dan Fleksibel terhadap Perubahan
Metode rekrutmen yang dipilih harus dapat menyesuaikan
dan fleksibel menghadapi perubahan lingkungan eksternal
dan internal perusahaan.
3. Alternatif Metode Rekrutmen Karyawan
Perusahaan dapat menentukan metode mana yang akan
digunakan dengan memilih diantara anternatif berikut:
a. Rekomendasi Karyawan
Metode rekrutmen yang didasarkan pada rekomendasi dari
karyawan yang sudah mengenal dan mempunyai hubungan
baik dengan calon karyawan.
b. Job Posting Program
Metode
rekrutmen
internal
di
mana
perusahaan
mengumumkan secara terbuka kepada seluruh karyawan
tentang adanya lowongan melalui penngunaan buletin,
publikasi perusahaan, atau surat edaran lainnya.
c. Departing Employee
Metode rekrutmen ini dilakukan dengan cara perbantuan
pekerja untuk suatu jabatan kosong dari unit kerja lain
(karyawan yang sudah ada). Kemudian setelah selang
beberapa waktu lamanya, apabila pekerja yang diperbantukan
tersebut merupakan calon yang tepat, maka dapat diangkat
untuk mengisi jabatan kosong tersebut.
55
d. Walk-ins and Write-ins
Metode rekrutmen ini dilakukan dengan cara pelamar yang
datang dan menulis lamaran sendiri. Walk-ins yaitu pelamar
datang ke perusahaan untuk mengetahui lowongan yang ada,
sedangkan
Write-ins
yaitu
pelamar
menulis
blanko
pertanyaan yang disediakan perusahaan.
e. Rekrutmen Kampus
Metode rekrutmen yang dilakukan dengan cara open house,
serta mengajukan kesempatan bekerja sama kepada pihak
institusi yang telah diketahui kualitasnya.
f. Bursa Tenaga kerja
Metode
rekrutmen
dengan
mengikuti
pameran
ketenagakerjaan baik yang dilakukan sendiri maupun oleh
badan penyelenggaraan tertentu.
g. Biro Jasa Tenaga Kerja
Metode rekrutmen dengan menggunakan jasa penyalur tenaga
kerja untuk mencari calon karyawan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
h. Pengiklanan
Suatu metode rekrutmen dengan mengumumkan lowongan
yang tersedia melalui surat kabar, majalah, media elektronik,
internet dan media lainnya. Melalui metode ini rekrutmen
dapat dilakukan secara luas dan terbuka.
i.
Departemen Tenaga Kerja
Metode perekrutan melalui pencarian tenaga kerja yang
terdaftar di Departemen Tenaga Kerja.
4.3.3. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Seleksi
Metode seleksi merupakan alat terakhir bagi perusahaan untuk
menentukan kepantasan seorang pelamar terhadap sebuah jabatan.
Metode seleksi digunakan untuk membandingkan antara kemampuan
yang dimiliki seorang calon dengan persyaratan suatu jabatan.
56
Susunan hierarki tingkat dua Penentuan Metode Seleksi Karyawan
secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 11.
1. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan terhadap Penentuan
Metode Seleksi
Penentuan metode dan teknik seleksi yang tepat dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
a. Biaya Relatif Pelaksanaan
Perbandingan biaya antara satu alternatif metode seleksi
dengan metode seleksi yang lain.
b. Ketersediaan Sumber Daya Pendukung
Pilihan perusahaan terhadap suatu alternatif metode seleksi
akan mempengaruhi kebutuhan sumber daya pendukung
alternatif tersebut. Sumber daya ini termasuk SDM, financial,
asset perusahaan, termasuk pihak luar yang terlibat dalam
proses seleksi.
c. Efektifitas Metode Seleksi
Ketepatan suatu metode seleksi dalam mencari informasi
mengenai kemampuan dan potensi seorang pelamar. Metode
tersebut mampu menyaring dari sekian banyak jumlah
pelamar yang masuk para calon karyawan yang mempunyai
kemampuan atau layak untuk bekerja di dalam perusahaan.
2. Tujuan Penentuan Metode Seleksi Karyawan
Tujuan yang ingin dicapai dari penentuan metode seleksi
karyawan yaitu:
a. Mengetahui Kemampuan dan Potensi Pelamar
Metode seleksi yang dipilih dapat memberikan gambaran
tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki seorang
pelamar.
b. Efisiensi Sumber Daya
Penentuan metode seleksi bertujuan untuk mencari metode
yang dapat memberikan efisiensi yang maksimal dalam
penggunaan sumber daya perusahaan .
57
Penentuan Metode Seleksi Karyawan
Seleksi
Surat Lamaran
Biaya Relatif
Pelaksanaan
Tersedianya Sumber Daya
Pendukung
Efektifitas Metode
Seleksi
Mengetahui Kemampuan
dan Potensi Pelamar
Efisiensi
Sumber Daya
Meminimalkan
Kesalahan Pelamar
Tes Kemampuan dan
Potensi Akademik
Wawancara
Tes Psikologi
Gambar 11. Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Seleksi Karyawan
Tes Kesehatan
58
c. Meminimalkan Kesalahan Penilaian
Metode rekrutmen yang dipilih diharapkan merupakan suatu
metode yang memiliki tingkat kesalahan penilaian cukup
rendah sehingga dapat memberikan nilai sebenarnya terhadap
seorang pelamar.
3. Alternatif Metode Seleksi Karyawan
Alternatif metode seleksi merupakan bagian dari tahapan proses
seleksi
untuk
mendapatkan
tenaga
kerja
yang
sesuai.
Pembobotan dilakukan untuk menentukan metode seleksi mana
yang perlu menjadi pertimbangan terpenting oleh perusahaan.
Alternatif metode seleksi karyawan staf marketing terdiri lima
bagian, yaitu:
a. Seleksi Surat Lamaran
Seleksi awal yang ditujukan untuk mencari calon yang
memenuhi persyaratan berdasarkan job description dan job
spesification.
b. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik
Alat-alat yang menilai kesesuaian antara para pelamar dengan
syarat-syarat pekerjaan. Beraneka macam tes mengukur
sejauh mana kemampuan pelamar mulai dari kemampuan
verbal dan keterampilan kualitatif sampai pada kecepatan
persepsi.
c. Wawancara
Alat seleksi yang merupakan pembicaraan formal antara
perekrut dengan pelamar. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui kemampuan dan wawasan pelamar terhadap
pekerjaan.
d. Tes Psikologi
Tes psikologi merupakan alat seleksi untuk mengukur
kepribadian atau tempramen, kemampuan logika dan
pertimbangan,
pendapat,
kreativitas,
komponen kepribadian lainnya.
serta
komponen-
59
e. Tes Kesehatan
Tes kesehatan ditujukan untuk mengetahui kondisi fisik
(kesehatan) pelamar. Tes kesehatan minimal meliputi
pemeriksaan darah, urine dan paru-paru.
4.4. Analisis Hasil Pengolahan Hierarki Utama Model Rekrutmen dan
Seleksi Karyawan Staf Marketing PT Unitex Tbk
4.4.1. Faktor-faktor Penyusunan Model Rekrutmen dan Seleksi
Karyawan Staf Marketing PT Unitex Tbk
Berdasarkan hasil pengolahan level kedua diperoleh bobot dan
prioritas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan model rekrutmen dan seleksi staf marketing. Kebutuhan
karyawan (0,406) menjadi faktor utama yang perlu diprioritaskan.
Adanya penambahan atau penggantian karyawan pada bagian
marketing menyebabkan pihak marketing akan memberitahukan
kepada bagian HRD, sehingga informasi tersebut dapat segera
ditindaklanjuti melalui pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan.
Faktor kedua adalah kebijakan perusahaan (0,185). Adanya
kebijakan perusahaan mengenai rekrutmen dan seleksi karyawan
menjadi kerangka acuan dalam membuat keputusan. Kebijakan ini
menjadi batasan ruang gerak dalam program pengadaan karyawan.
Faktor sumber daya perusahaan (0,165) menempati prioritas
ketiga. Faktor ini penting karena PT Unitex Tbk sangat
mempertimbangkan faktor ketersediaan sumber daya perusahaan
berupa dana (sumber daya finansial), sarana fisik, sumber daya
manusia, sumber daya waktu, alat dan sarana penunjang. Perusahaan
dituntut dapat mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara
lebih efisien dan efektif sesuai arah dan prioritas perusahaan. Faktor
berikutnya yang berpengaruh terhadap model rekrutmen dan seleksi
staf marketing secara berturut-turut adalah peraturan tenaga kerja
(0,097), persyaratan posisi (0,065), visi, misi dan tujuan perusahaan
(0,057), serta persaingan industri (0,027). Secara lengkap hasil
pengolahan data menghasilkan bobot dan prioritas faktor-faktor yang
disajikan pada Tabel 7.
60
Tabel 7 . Hasil Pengolahan Elemen Faktor Hierarki Utama
Faktor
Kebutuhan Karyawan
Kebijakan Perusahaan
Sumber Daya Perusahaan
Peraturan Tenaga Kerja
Persyaratan Posisi
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Persaingan Industri
Bobot
0,406
0,185
0,165
0,097
0,065
0,057
0,027
Prioritas
1
2
3
4
5
6
7
4.4.2. Aktor Penyusunan Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Staf Marketing PT Unitex Tbk
Berdasarkan hasil pengolahan pada level ketiga diperoleh
manajer marketing (0,406) sebagai aktor yang paling berperan dan
berkepentingan langsung dengan model rekrutmen dan seleksi
karyawan staf marketing yang akan direkrut. Hal ini dikarenakan
manajer marketing adalah pihak yang bertanggung jawab penuh
terhadap kelancaran kinerja staf marketing. Manajer Marketing
merupakan
pihak
yang paling mengerti
tentang kebutuhan
perusahaan terhadap staf marketing, baik dari sisi jumlah maupun
kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu, manajer Marketing juga
merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap pemasaran
perusahaan dan merupakan atasan dari staf marketing.
Manajer HRD (0,332) menjadi aktor kedua yang berperan
karena kebutuhan karyawan dari bagian marketing akan dilaporkan
kepada manajer HRD dan bagian HRD akan membuka lowongan
karyawan baru. Prioritas aktor yang terakhir adalah direktur umum
dan personalia (0,263). Direktur umum dan personalia harus diikut
sertakan secara langsung karena posisi staf marketing sangat penting
bagi kelancaran kegiatan pemasaran perusahaan.
Secara lengkap nilai bobot dan prioritas untuk aktor-aktor yang
terlibat dalam penentuan model rekrutmen dan seleksi karyawan staf
marketing dapat dilihat pada Tabel 8.
61
Tabel 8 . Hasil Pengolahan Elemen Aktor Hierarki Utama
Aktor
Manajer Marketing
Manajer HRD
Direktur Umum dan Personalia
Bobot
0,406
0,332
0,263
Prioritas
1
2
3
4.4.3. Tujuan Penyusunan Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Staf Marketing PT Unitex Tbk
Prioritas tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dari model
rekrutmen dan seleksi karyawan staf marketing berturut-turut adalah
menarik
pelamar
potensial,
mendapatkan
karyawan
sesuai
kualifikasi, menciptakan suasana kerja kondusif dan meningkatkan
daya saing perusahaan. Mendapatkan karyawan sesuai kualifikasi
(0,401) yang mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai
dengan kebutuhan sekarang dan masa datang adalah prioritas utama.
Prioritas kedua adalah meningkatkan daya saing perusahaan (0,276),
melalui masuknya karyawan staf marketing baru diharapkan secara
langsung akan meningkatkan kinerja perusahaan yang ditunjukkan
dengan peningkatkan penjualan hasil produksi perusahaan. Adanya
karyawan staf marketing baru mampu mengembangkan suasana
kerja kondusif (0,246) bagi karyawan lain dan tujuan menarik
pelamar potensial (0,080) menjadi prioritas keempat.
Nilai bobot dan prioritas tujuan model perekrutan dan seleksi
karyawan staf marketing yang diperoleh dari hasil pengolahan level
keempat dapat dilihat dari pada Tabel 9.
Tabel 9 . Hasil Pengolahan Elemen Tujuan Hierarki Utama
Tujuan
Bobot
Prioritas
Mendapatkan Karyawan Sesuai
Kualifikasi
0,401
1
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
0,276
2
Menciptakan Suasana Kerja Kondusif
0,246
3
Menarik Pelamar Potensial
0,080
4
4.4.4. Alternatif Penyusunan Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan
Staf Marketing PT Unitex Tbk
Berdasarkan hasil pada Tabel 10. dapat dilihat bahwa model
penentuan sumber karyawan (0,491) menjadi prioritas utama.
62
Pemilihan sumber karyawan dapat mempermudah perusahaan
memilih metode rekrutmen dan seleksi yang tepat. Hal ini juga
membantu perusahaan menyiapkan kebijakan terkait masalah biaya
dan waktu yang dibutuhkan. Model penentuan metode rekrutmen
(0,273) merupakan komponen model yang kedua. Rekrutmen
merupakan fungsi penting karena dapat menjaring pelamar-pelamar
potensial bagi perusahaan. Model penentuan metode seleksi (0,237)
merupakan komponen model berikutnya yang dapat mendukung
komponen model sebelumnya. Seleksi memiliki fungsi yang penting
karena keahlian-keahlian pelamar dapat diketahui dari proses seleksi.
Nilai bobot dan prioritas untuk komponen alternatif model
rekrutmen dan seleksi karyawan staf marketing yang diperoleh dari
pengolahan level terakhir disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Pengolahan Elemen Alternatif Hierarki Utama
Alternatif
Bobot
Prioritas
Penentuan Sumber Karyawan
0,491
1
Penentuan Metode Rekrutmen
0,273
2
Penentuan Metode Seleksi
0,237
3
4.5. Analisis Hasil Pengolahan Hierarki Tingkat Dua
Pada hierarki turunan atau hierarki tingkat dua terdapat tiga hierarki
yang penyusunannya didasarkan pada komponen model rekrutmen dan
seleksi karyawan staf marketing, yaitu penentuan sumber karyawan,
penentuan metode rekrutmen karyawan dan penentuan metode seleksi
karyawan. Pada hierarki tingkat dua tidak terdapat komponen aktor yang
dibobotkan. Hal ini dikarenakan aktor sudah diasumsikan sama atau diwakili
pada hierarki tingkat satu.
4.5.1
Analisis Hasil
Karyawan
Pengolahan
Hierarki
Penentuan
Sumber
1. Faktor pada Penentuan Sumber Karyawan
Hasil pengolahan hierarki penentuan sumber karyawan
menghasilkan ketersediaan calon berkualitas (0,306) sebagai
faktor
yang
paling
diprioritaskan.
Perusahaan
dapat
mengusahakan calon yang berkualitas dari berbagai sumber, baik
63
internal maupun eksternal. Biaya relatif antar saluran (0,210)
menjadi faktor kedua. Kondisi perusahaan yang tergolong sedang
berkembang, memiliki kendala tersendiri dari sisi biaya. Oleh
karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan dengan cermat
agar keputusan sumber karyawan yang dipilih merupakan
keputusan yang efisien dari segi biaya.
Prioritas ketiga adalah kondisi pasar tenaga kerja (0,189).
Perusahaan perlu mempertimbangkan pasar tenaga kerja apakah
perlu menarik tenaga kerja dari dalam atau dari luar perusahaan.
Kondisi lingkungan kerja (0,184) dan rencana pengembangan
karyawan (0,111) menjadi faktor yang juga berpengaruh pada
penentuan sumber karyawan. Penyajian hasil pengolahan hierarki
penentuan sumber karyawan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil Pengolahan Elemen Faktor Hierarki
Penentuan Sumber Karyawan
Faktor
Bobot
Prioritas
Ketersediaan Calon Berkualitas
0,306
1
Biaya Relatif Antar Saluran
0,210
2
Kondisi Pasar Tenaga Kerja
0,189
3
Kondisi Lingkungan Kerja
0,184
4
Rencana Pengembangan Karyawan
0,111
5
2. Tujuan pada Penentuan Sumber Karyawan
Level ketiga hierarki penentuan sumber karyawan terdiri
dari elemen tujuan yang ingin dicapai. Meningkatkan efisiensi
perusahaan (0,305) menjadi tujuan utama yang ingin dicapai.
Perusahaan diharapkan mampu mendapatkan efisiensi yang
maksimal dari penentuan sumber karyawan. PT Unitex Tbk
dituntut untuk mampu mengefisienkan seluruh operasional
perusahaan, termasuk pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
karyawan dalam hal biaya dan waktu yang dibutuhkan.
Menambah pengetahuan baru (0,261) menjadi tujuan
kedua, di mana dengan penentuan sumber karyawan yang dipilih
diharapkan perusahaan dapat memperoleh pengetahuan dan
64
wawasan yang baru, sehingga dapat mendukung kegiatan
perusahaan. Tujuan ketiga adalah memelihara lingkungan kerja
kondusif
(0,230).
Perusahaan
meinginkan
pengambilan
keputusan tentang sumber rekrutmen karyawan staf marketing
diusahakan tidak mengganggu suasana kerja yang sudah ada.
Adanya karyawan baru baik dari sumber internal maupun
eksternal yang akan mengisi posisi staf marketing, diusahakan
mampu menjadi motivasi kerja karyawan yang sudah ada. Oleh
karena itu, meningkatkan motivasi kerja karyawan menjadi
tujuan keempat yang ingin dicapai. Secara lengkap bobot dan
prioritas elemen tujuan hasil pengolahan level ketiga disajikan
pada Tabel 12.
Tabel 12. Hasil Pengolahan Elemen Tujuan Hierarki
Penentuan Sumber Karyawan
Tujuan
Bobot
Prioritas
Meningkatkan Efisiensi Perusahaan
0,305
1
Menambah Pengetahuan Baru
0,261
2
Memelihara Lingkungan Kerja
Kondusif
0,230
3
Meningkatkan Motivasi Kerja
0,204
4
3. Alternatif pada Penentuan Sumber Karyawan
Hasil akhir dari pengolahan hierarki penentuan sumber
karyawan adalah adanya bobot dan prioritas dua sumber
karyawan, yaitu sumber internal perusahaan dan eksternal
perusahaan. Tabel 13 menunjukkan hasil pengolahan bahwa
sumber eksternal (0,571) memiliki bobot tertinggi terkait sumber
karyawan staf marketing yang dikehendaki. Hal ini karena
sumber eksternal memiliki beberapa kelebihan yang sesuai
dengan posisi staf marketing, yaitu dapat menambah wawasan
dan gagasan baru dalam pemasaran hasil produksi PT Unitex
Tbk. Pelamar dari luar diharapkan membawa ide, teknik kerja,
metode produksi atau pelatihan yang baru ke dalam organisasi
65
yang nantinya akan menghasilkan wawasan baru ke dalam
profitabilitas.
Sumber internal (0,429) memiliki bobot yang tidak jauh
berbeda dengan sumber eksternal. Hal ini menandakan bahwa
sumber ini dapat menjadi pilihan kedua bagi perusahaan. Jika
perusahaan menganggap perlu mengadakan promosi ataupun
demosi jabatan, maka perusahaan dapat memanfaatkan hal
tersebut sebagai sumber karyawan staf marketing. Melakukan
promosi dari karyawan-karyawan yang ada di dalam perusahaan
tidak hanya memiliki dampak positif yaitu moral dan reputasi
karyawan, namun juga memungkinkan mengambil manfaat dari
individu-individu potensial yang saat ini ada diantara karyawan
perusahaan.
Tabel 13. Hasil Pengolahan Elemen Alternatif Hierarki
Penentuan Sumber Karyawan
Alternatif
4.5.2.
Bobot
Prioritas
Sumber Eksternal
0,571
1
Sumber Internal
0,429
2
Analisis Hasil
Rekrutmen
Pengolahan
Hierarki
Penentuan
Metode
1. Faktor pada Penentuan Metode Rekrutmen
Pengolahan pada hierarki penentuan metode rekrutmen
menghasilkan bobot dan prioritas yang berpengaruh. Hasil
pengolahan menyatakan bahwa anggaran rekrutmen (0,353)
menjadi faktor utama yang perlu dipertimbangkan. Hal ini
disebabkan penentuan metode rekrutmen yang digunakan harus
disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan saat akan
melakukan rekrutmen, sehingga perusahaan dapat memilih
metode rekrutmen yang cocok, serta sesuai dengan anggaran
rekrutmen yang disediakan perusahaan.
Faktor kedua yaitu sumber daya perusahaan (0,211) dalam
bentuk tenaga pelaksana, sumber daya financial, sarana fisik, alat
dan sarana penunjang yang dapat digunakan untuk kegiatan
66
perekrutan. Faktor ketiga yang berpengaruh adalah batas waktu
perekrutan (0,192). Hal ini penting agar tidak terjadi kekosongan
posisi pada waktu yang cukup lama. Metode rekrutmen yang
digunakan sesuai dengan waktu dan tingkat kebutuhan dengan
kemudahan melakukan perekrutan hingga pengangkatan staf
marketing.
Kemudahan penyaringan pelamar (0,176) menjadi faktor
keempat yang penting karena metode rekrutmen yang digunakan
diharapkan dapat memudahkan perusahaan dalam meyeleksi
calon yang telah melamar untuk posisi staf marketing. Faktor
terakhir yang tak kalah penting adalah daya tarik metode (0,068),
sehingga metode rekrutmen dapat pemikat, mengundang dan
menarik para pelamar potensial. Penyajian hasil pengolahan
hierarki penentuan metode rekrutmen dapat dilihat pada Tabel
14.
Tabel 14. Hasil Pengolahan Elemen Faktor Hierarki
Penentuan Metode Rekrutmen
Faktor
Bobot
Prioritas
Anggaran Rekrutmen
0.353
1
Sumber Daya Perusahaan
0.211
2
Batas Waktu Perekrutan
0.192
3
Kemudahan Penyaringan Pelamar
0.176
4
Daya Tarik Metode
0.068
5
2. Tujuan pada Penentuan Metode Rekrutmen
Tujuan yang ingin dicapai dalam penentuan metode
rekrutmen yaitu, mengoptimalkan sumber daya perusahaan,
efisiensi anggaran perekrutan dan mampu beradaptasi dan
fleksibel terhadap perubahan. Tabel 15 menyajikan hasil
pengolahan level ketiga menunjukkan mengoptimalkan sumber
daya (0,353) menjadi tujuan utama, sehingga metode rekrutmen
yang dijalankan dapat menggunakan sumber daya perusahaan
yang selama ini belum dimanfaatkan dalam pelaksanaan
rekrutmen.
Optimalisasi
ini
dilakukan
perusahaan
untuk
67
menjamin diperolehnya calon karyawan staf marketing yang
berkualitas.
Tujuan kedua yaitu, mampu beradaptasi dan fleksibel
terhadap perubahan (0.329). Bagian marketing pada PT Unitex
Tbk memiliki tugas yang berat mulai dari negosiasi dengan klien
sampai melakukukan penagihan. Suasana kerja yang sibuk dan
dituntut untuk dapat bekerja di bawah tekanan menyebabkan
dibutuhkannya karyawan yang mampu beradaptasi dan fleksibel
terhadap perubahan. Metode rekrutmen yang dipilih harus dapat
menyesuaikan menghadapai perubahan baik yang datang dari
internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Efisiensi anggaran perekrutan (0,318) menjadi tujuan
ketiga.
Keterbatasan
anggaran
yang
dimiliki
perusahaan
diharapkan menghasilkan metode rekrutmen yang paling efisien
dan efektif bagi perusahaan.
Tabel 15. Hasil Pengolahan Elemen Tujuan Hierarki
Penentuan Metode Rekrutmen
Tujuan
Mengoptimalkan Sumber Daya
Perusahaan
Mampu Beradaptasi dan Fleksibel
terhadap Perubahan
Efisiensi Anggaran Perekrutan
Bobot
0,353
Prioritas
1
0,329
2
0,318
3
3. Alternatif pada Penentuan Metode Rekrutmen
Pengolahan pada level keempat hierarki penentuan metode
rekrutmen
menghasilkan
alternatif
metode
yang
perlu
diprioritaskan. Rekomendasi karyawan (0,286) merupakan
alternatif metode dengan bobot tertinggi. Melalui metode ini
perusahaan menerima calon berdasarkan pada rekomendasi pihak
yang sudah mengenal dan mempunyai hubungan baik dengan
perusahaan dan calon karyawan baik yang berasal dari dalam
perusahaan, sebagai contoh karyawan dan pimpinan perusahaan
atau dari luar perusahaan, misalnya lembaga konsultan,
pelanggan atau bahkan perusahaan pesaing.
68
Rekomendasi
karyawan
memungkinkan
perusahaan
mendapatkan karyawan sukses dari perusahaan lain. Karyawan
yang baru direkrut dari perusahaan lain sering menambahkan
wawasan baru ataupun klien baru ke dalam perusahaan.
Walks-in and Write-ins (0,170) merupakan prioritas kedua.
Metode ini memungkinkan pelamar datang sendiri ke perusahaan
untuk melihat lowongan dan langsung mengisi blanko yang
disediakan apabila pelamar tersebut merasa memenuhi kualifikasi
yang ditetapkan. Metode rekrutmen berikutnya sesuai dengan
prioritas yaitu, Departing Employee (0,142), Job Posting
Program (0,118), rekrutmen kampus (0,117), iklan (0,0.53),
bursa tenaga kerja (0,047), Depnaker (0,041) dan biro tenaga
kerja (0,026). Penyajian hasil secara lengkap hasil pengolahan
level keempat dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Hasil Pengolahan Elemen Alternatif Hierarki
Penentuan Metode Rekrutmen
Alternatif Metode
Rekomendasi Karyawan
Walks-in and Write-ins
Departing Employee
Job Posting Program
Rekrutmen Kampus
Iklan
Bursa Tenaga Kerja
Depnaker
Biro Tenaga Kerja
Bobot
0.286
0.170
0.142
0.118
0.117
0.053
0.047
0.041
0.026
Prioritas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4.5.3. Analisis Hasil Pengolahan Hierarki Penentuan Metode Seleksi
1. Faktor pada Penentuan Metode Seleksi
Hasil pengolahan hierarki penentuan metode seleksi
menghasilkan efektifitas metode seleksi (0,510) sebagai faktor
yang paling berpengaruh agar metode yang digunakan dapat
memberikan informasi yang akurat mengenai pelamar kepada
perusahaan. Biaya relatif pelaksanaan dan tersedianya sumber
daya pendukung memiliki bobot yang sama yaitu 0,245.
Penyajian hasil pengolahan hierarki penentuan metode seleksi
dapat dilihat pada Tabel 17.
69
Tabel 17. Hasil Pengolahan Elemen Faktor Hierarki
Penentuan Metode Seleksi
Faktor
Efektifitas Metode seleksi
Biaya Relatif Pelaksanaan
Tersedianya Sumber Daya
Pendukung
Bobot
0.510
0.245
0.245
Prioritas
1
2
2
2. Tujuan pada Penentuan Metode Seleksi
Tabel 18 menyajikan hasil pengolahan level ketiga hierarki
yang menghasilkan tujuan mengetahui kemampuan dan potensi
pelamar (0,395) sebagai tujuan utama. Hal ini disebabkan
pemilihan metode seleksi yang tepat membuat perusahaan dapat
dengan mudah dan segera mengetahui kemampuan dan potensi
pelamar. Meminimalkan kesalahan penilaian (0,340) menjadi
tujuan kedua, sehingga pelamar yang akan mengisi posisi staf
marketing benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan
perusahaan. Efieiensi sumber daya menjadi tujuan ketiga (0,265),
di mana perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya sehingga
metode seleksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Tabel 18. Hasil Pengolahan Elemen Tujuan Hierarki
Penentuan Metode Seleksi
Tujuan
Mengetahui Kemampuan dan
Potensi Pelamar
Meminimalkan
Kesalahan
Penilaian
Efisiensi Sumber Daya
Bobot
0.395
Prioritas
1
0.340
2
0.265
3
3. Alternatif pada Penentuan Metode Seleksi
Alternatif metode seleksi yang dapat digunakan perusahaan
adalah seleksi surat lamaran, tes kemampuan dan potensi
akademik, wawancara, tes psikologi dan tes kesehatan.
Berdasarkan pengolahan hierarki level empat, metode seleksi tes
kemampuan dan potensi akademik (0,320) menjadi metode yang
paling
diutamakan.
Tes
kemampuan
mengukur
tingkat
kecerdasan, kecekatan, kepribadian, minat, bakat dan prestasi.
Salah satu tes potensi akademik adalah cognitive ability test yang
mengukur kemampuan potensi pelamar pada area tertentu,
70
misalnya
matematika
dan
intelegensia.
PT
Unitex
Tbk
melakukan tes matematika dan bahasa Inggris.
Wawancara (0,273) menjadi prioritas kedua karena dengan
melakukan wawacara perusahaan dapat langsung berkomunikasi
dan menilai calon karyawan. Wawancara dapat menggali
motivasi/kesungguhan dan kesanggupan kerja calon karyawan.
Seleksi surat lamaran (0,189), tes psikologi (0,166) dan tes
kesehatan (0,052) dapat dipilih menjadi prioritas selanjutnya.
Nilai bobot dan prioritas untuk komponen alternatif model
rekrutmen dan seleksi karyawan staf marketing yang diperoleh
dari pengolahan level keempat yang dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19.
Hasil Pengolahan Elemen Alternatif Hierarki
Penentuan Metode Seleksi
Alternatif Metode
4.6
Bobot
Prioritas
Tes Kemampuan dan Potensi
Akademik
0.320
1
Wawancara
0.273
2
Seleksi Surat Lamaran
0.189
3
Tes Psikologi
0.166
4
Tes Kesehatan
0.052
5
Implikasi Manajerial
Rekrutmen dan seleksi termasuk fungsi MSDM yang berperan dalam
mempersiapkan dan menyediakan karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan, khususnya
deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Perumusan suatu model rekrutmen dan
seleksi
karyawan
tentunya
dapat
menghasilkan
karyawan
dengan
kompetensi yang sesuai, sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Proses perumusan model rekrutmen dan seleksi karyawan staf marketing
harus mendapat dukungan semua pihak yang terkait.
Rumusan alternatif yang telah disusun dan akan diterapkan memiliki
implikasi secara manajerial. Implikasi manajerial perlu menjadi perhatian
perusahaan agar kebijakan yang diputuskan dalam model rekrutmen dan
seleksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini tentunya membantu
71
usaha perusahaan untuk mendapatkan karyawan staf marketing yang
berkompeten.
Perusahaan dapat memperhatikan dengan cermat kebutuhan karyawan.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekurangan karyawan yang berkibat
adanya kekosongan posisi yang berdampak pada penumpukan pekerjaan,
sehingga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan dapat
melakukan perencanaan kebutuhan pekerjaan, yang diawali dengan analisis
pekerjaan, perencanaan SDM, proses rekrutmen dan diakhiri dengan proses
seleksi. Selain kebutuhan karyawan, ketersediaan sumber daya perusahaan
merupakan kunci pelaksanaan rekrutmen dan seleksi. Keterbatasan sumber
daya manusia dan financial yang selama ini dihadapi perusahaan sebaiknya
dapat disiasati agar tidak menjadi hambatan dalam menjalankan program
rekrutmen dan seleksi staf marketing bagi PT Unitex Tbk. Hal ini dapat
disiasati dengan mempunyai pos anggaran bagi poses rekrutmen dan seleksi
karyawan agar tidak menggangu anggaran-anggaran perusahaan yang lain.
Manajer
Marketing
merupakan
aktor
yang
paling
dominan.
Pengetahuan yang dimilikinya mengenai spesifikasi dan kebutuhan bagian
marketing sangat dibutuhkan dalam penyusunan dasar model rekrutmen dan
seleksi staf marketing. Manajer Marketing perlu dilibatkan dalam proses
rekrutmen dan seleksi yang dijalankan agar karyawan yang terpilih benarbenar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh bagian marketing.
Pada manajemen sumber daya manusia dewasa ini, semakin dirasakan
pentingnya keterlibatan para manajer yang akan menjadi atasan langsung
pelamar
dalam
proses
seleksi.
Bahkan
dalam
banyak
organisasi
kecenderungan kuat dewasa ini adalah memberikan wewenang dan kata
terakhir kepada para manajer untuk memutuskan siapa diantara para pelamar
yang diterima dan siapa yang ditolak. Berbagai pertimbangan atau alasan
mengapa kecenderungan ini timbul pesat antara lain ialah:
1.
Manajer adalah orang yang lebih memahami seluk-beluk dan tuntutan
teknikal pekerjaan yang akan dipercayakan kepada pelamar.
2.
Manajer dianggap lebih kompeten menjelaskan berbagai segi
pekerjaan tertentu apabila ditanyakan oleh pelamar.
72
3.
Manajer dianggap lebih tepat untuk melakukan penilaian mengenai
kemampuan dan potensi pelamar karena dikaitkan langsung dengan
tugas yang akan dilakukan pelamar.
4.
Manajer adalah orang yang dibebani tanggung jawab untuk
mengarahkan, memberikan dorongan, membina dan mengembangkan
pelamar setelah dia menjadi pekerja dalam organisasi yang
bersangkutan.
5.
Jika ternyata di kemudian hari pegawai baru itu tidak atau kurang
mampu menyelenggarakan fungsinya, manajer turut bertanggung
jawab atas ketidaktepatan dalam proses seleksi.
Ada tiga langkah yang dapat diambil oleh perusahaan dalam
merumuskan alternatif model rekrutmen dan seleksi karyawan marketing.
Langkah pertama adalah penentuan sumber karyawan. Penentuan sumber
karyawan sangat penting karena akan berhubungan dengan metode
rekrutmen dan seleksi karyawan yang nantinya akan dipilih. Kebutuhan
perusahaan pada staf marketing yang memiliki wawasan baru sesuai dengan
perkembangan menyebabkan keputusan penarikan calon karyawan berasal
dari sumber eksternal. Pada situasi tingkat perputaran karyawan yang tinggi,
di mana prestasi kerja memburuk dan perlu adanya perubahan strategi, maka
orang-orang dari luar perusahaan merupakan pilihan yang lebih baik. Orangorang dari luar mempunyai pengalaman untuk menerapkan strategi baru dan
tidak
bertahan
(defensif)
terhadap
kelemahan-keleman
yang
ada
sebelumnya. Pemilihan sumber eksternal juga dilakukan karena kalangan
karyawan kemungkinan besar akan lebih antusias jika ada orang luar yang
ditarik masuk. Namun, bila perusahaan memiliki keterbatasan anggaran dan
batas waktu perekrutan yang mendesak, perusahaan dapat memilih untuk
melakukan penarikan sumber karyawan dari dalam perusahaan. Sumber
internal juga dapat memberikan kesempatan promosi yang lebih besar bagi
karyawan saat ini.
Langkah selanjutnya adalah penentuan metode rekrutmen karyawan
yang tepat agar pelamar yang masuk merupakan calon-calon potensial sesuai
kualifikasi yang dibutuhkan. Metode rekrutmen yang dapat dipilih adalah
73
rekomendasi karyawan. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, antara
lain:
1.
Karyawan yang memberikan rekomendasi berarti telah melakukan
penyaringan pendahuluan.
2.
Perusahaan memperoleh informasi lengkap dari pemberi informasi
tentang pelamar.
3.
Karyawan akan cenderung merekomendasikan teman-temannya yang
mempunyai kebiasaan dan sikap yang hampir sama.
4.
Pelamar telah mengetahui karakteristik perusahaan dari karyawan
pemberi rekomendasi.
Namun, meskipun metode ini legal dan baik, perusahaan harus berhati-hati
dalam
penggunaannya.
Masalah
utama
dari
metode
ini
adalah
kecenderungan diskriminasi berdasarkan kesamaan, suku, ras, almamater
dan lain sebagainya. Dasar dari metode rekomendasi karyawan adalah
kepercayaan yang diberikan pemberi rekomendasi kepada pelamar yang
direkomendasikan. Pemberi rekomendasi diharapkan merekomendasikan
pelamar
yang benar-benar memenuhi
kualifikasi
yang dibutuhkan
perusahaan. Oleh karena itu, bila pelamar tersebut diterima, pemberi
rekomendasi dan perusahaan harus terus memantau kinerja yang dihasilkan.
Hal ini dilakukan agar karyawan tidak malu merekomendasikan pelamar
tersebut dan perusahaan tidak merasa ditipu oleh rekomendasi yang
diberikan karyawan mereka. Selain itu, PT Unitex Tbk sebaiknya memulai
rekrutmen yang lebih kreatif dengan lebih memanfaatkan situs-situs jaringan
sosial dan bisnis, program-program referal, blog dan dunia virtual dalam
melakukan rekrutmen. Rekrutmen kampus juga dapat lebih diprioritaskan
karena rekrutmen kampus merupakan sumber utama kebutuhan tenaga
manajerial, profesional dan teknis bagi organisasi.
Langkah terakhir, model penentuan metode rekrutmen karyawan perlu
didukung dengan metode seleksi karyawan yang tepat untuk menyaring
karyawan yang akan masuk ke dalam perusahaan. Seleksi bertujuan untuk
mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi
yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang ada atau sesuai dengan
74
kebutuhan organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat
memfokuskan metode seleksi karyawan pada tes kemampuan dan potensi
akademik agar kemampuan dari calon karyawan dapat dilihat. Perusahaan
dapat melakukan tes kemampuan verbal, tes kemampuan kualitatif dan tes
kemampuan beragumen. Staf marketing membutuhkan kemampuan pelamar
memengerti dan menggunakan bahasa lisan maupun tulisa, tak terkecuali
bahasa Inggris. Tes kemampuan kuantitatif untuk melihat kecepatan dan
ketepatan seseorang memecahkan masalah aritmatika, sedangkan tes
kemampuan
beragumen
untuk
melihat
bagaiman
pelamar
dapat
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
Perusahaan diharapkan dapat merancang kompentensi yang ingin
mereka dapatkan dari seorang pelamar. Kompetensi tersebut antara lain,
orintasi pelanggan, kemampuan komunikasi yang baik, problem solving,
komitmen terhadap perusahaan, rasa percaya diri, fleksibilitas, daya tahan
stres, kontrol diri dan tanggung jawab. PT Unitex Tbk dapat mulai
memanfaatkan jasa konsultan (pihak luar) dalam melakukan tes, sehingga
perusahaan akan memperoleh masukan mengenai proses rekrutmen dan
seleksi karyawan yang lebih baik. Konsultan juga dapat merancang tes yang
dapat menggali kompetensi dari pelamar dan mengukur kriteria yang
berkaitan dengan pekerjaan.
Selain itu, wawancara menjadi metode yang juga penting, di mana
perusahaan dapat langsung berinteraksi dan dapat menggali informasi
sebanyak-banyaknya mengenai calon karyawan. Teknik wawancaranya pun
dapat lebih dikembangkan dengan mengumpulkan lima atau enam kandidat
sekaligus dalam satu ruangan dan mewawancarai mereka bersama-sama
untuk melihat siapa yang terbaik untuk mengisi posisi yang ditawarkan.
75
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Usaha perusahaan untuk mendapatkan staf marketing dalam upaya
meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan membutuhkan perencanaan
model rekrutmen dan seleksi karyawan yang tepat. Pelaksanaan sistem
rekrutmen dan seleksi karyawan staf marketing yang ada saat ini didasarkan
pada beberapa kebijakan dan terdiri dari beberapa tahap yaitu, adanya
permintaan staf marketing dari bagian marketing, mencari alternatif sumber
karyawan, melakukan kegiatan seleksi dan diakhiri dengan proses
penempatan. Bertolak dari kondisi di atas, tentu bukan hal mudah bagi
perusahaan untuk merancang model yang tepat dan layak untuk diprioritaskan.
Melalui analisis sistem menggunakan Proses Hierarki Analitik (PHA)
diharapkan diperolah gambaran alternatif model rekrutmen dan seleksi
karyawan pada posisi staf marketing yang sesuai dengan kebutuhan dan
mempunyai skala prioritas dari mulai level faktor, aktor yang terlibat, tujuan
dan alternatif model, serta alternatif kebijakan. Berdasarkan hasil analisis
menggunakan bantuan program Expert Choice diperoleh beberapa poin yang
mempengaruhi alternatif model rekrutmen dan seleksi karyawan pada posisi
staf marketing yaitu:
a. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan PT Unitex Tbk didasarkan
atas perencanaan terhadap perkiraan kebutuhan karyawan. Proses ini
dimulai dari proses perencanaan kebutuhan karyawan tersebut sampai
dengan proses penempatannya. Proses seleksi dan penerimaan karyawan
baru dapat dilaksanakan pada saat adanya permintaan dan setelah
mendapat persetujuan dari manajemen.
b. Faktor utama yang mempengaruhi pihak manajemen dalam merumuskan
model rekrutmen dan seleksi karyawan pada posisi staf marketing
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor internal yang terdiri dari
terdiri dari tujuh faktor yaitu, kebutuhan karyawan (0,406), kebijakan
perusahaan (0,185), sumber daya perusahaan (0,165), persyaratan posisi
76
(0,065), serta visi, misi dan tujuan perusahaan (0,057), sedangkan faktor
eksternal terdiri dari peraturan tenaga kerja (0,097) dan persaingan industri
(0,027).
c. Aktor yang berperan dalam perumusan model rekrutmen dan seleksi
karyawan staf marketing adalah manajer Marketing (0,406), manajer HRD
(0,332) dan Direktur Umum dan Personalia (0,263).
d. Tujuan utama perusahaan merancang model rekrutmen dan seleksi adalah
untuk mendapatkan karyawan sesuai kualifikasi (0,401) dan meningkatkan
daya saing perusahaan (0,276).
e. Alternatif yang dapat dipilih pada perumusan model rekrutmen dan seleksi
karyawan staf marketing adalah penentuan sumber karyawan (0,491) pada
sumber eksternal (0,571), penentuan metode rekrutmen (0,273) pada
rekomendasi karyawan (0,286) dan walks-in and write-ins (0,170), serta
penentuan metode seleksi (0,237) diprioritaskan pada tes kemampuan dan
potensi akademik (0,320) diikuti dengan wawancara (0,273).
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kepada perusahaan
direkomendasikan untuk mengambil beberapa langkah strategis berkaitan
dengan model rekrutmen dan seleksi karyawan pada posisi staf marketing,
antara lain:
a. Perusahaan dapat merancang model baru yang dijadikan acuan dalam
melaksanakan program penarikan karyawan pada posisi staf marketing.
b. Perusahaan dapat memilih karyawan dari sumber eksternal agar
mendapatkan karyawan yang mempunyai ide dan pandangan baru yang
berguna bagi perusahaan.
c. Perusahaan dapat memilih metode rekrutmen yaitu rekomendasi karyawan.
Metode ini memiliki keuntungan antara lain, waktu dan biaya yang
dibutuhkan tidak terlalu tinggi, mengingat faktor anggaran perekrutan
menjadi faktor yang diprioritaskan oleh perusahaan. Selain itu perusahaan
dapat melakukan alternatif terhadap metode rekrutmen seperti, overtime,
subcotracting, temporary employees dan employee leasing.
77
d. Perusahaan diharapkan melakukan seleksi berdasarkan kompetensi,
sehingga karyawan yang diterima benar-benar sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan.
e. Perusahaan disarankan untuk membuat rumusan sistem evaluasi secara
periodik yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan model di
atas.
f. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan menyangkut pengukuran pada tahap
masa percobaan berkaitan dengan hasil seleksi dan penelitian tentang
model rekrutmen dan seleksi karyawan menggunakan metode SEM.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arep, I. dan Tanjung, H. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit
Universitas Trisakti, Jakarta.
Carsodo, G. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. ANDI, Yogyakarta.
Damanik, Sihol. 2000. Strategi Rekrutmen dan Seleksi Tenaga Kerja Level
Supervisor (Sales Supervisor) pada PT. Texmaco Groups, Jakarta. Skripsi
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dessler, G. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Indeks, Jakarta.
Fewidarto. 1996. Proses Hierarki Analitik (PHA). Paper Jurusan Teknologi
Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.
Hasibuan, M.S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
Irani. 2003. Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Rekrutmen dan Seleksi
Tenaga Supervisor Pemasaran di PT. TRIAS SUKSES DINAMIKA, Bogor.
Skripsi pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB.
Bogor.
Ma‟arif, S. dan Tanjung, H. 2003. Teknik-teknik Kuantitatif untuk Manajemen.
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Mangkuprawira, S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Penerbit
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Miranti, E. 2007. Mencermati Kinerja Tekstil Indonesia : Antara Peluang dan
Ancaman. Economic Review No. 209, Jakarta.
Rianti, Ririn. 1999. Prototipe Sistem Informasi Perekrutan dan Seleksi SDM
Eksternal pada PT. Goodyear, Bogor. Skripsi pada Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rivai, V. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori
ke Praktek. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Robbins, S. 2004. Manajemen. PT. Indeks, Jakarta.
79
Saaty, T. L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Terjemahan).
PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Samsudin, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Pustaka Setia,
Bandung.
Siagian, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III. Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Stoner, J.A.F., R.E. Freeman dan D.R. Gilbert Jr. 1996. Manajemen (Terjemahan,
Jilid 2). PT. Prenhallindo, Jakarta.
Suryadi. 2008. Analisis Strategi Rekrutmen dan Seleksi Sumber Daya Manusia
Berbasis Kompetensi (Studi Kasus pada Jabatan Account Officer PT. BPRS
Amanah Ummah, Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor.
Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
80
LAMPIRAN
81
Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Unitex Tbk
Marketing Director
Central Coord Beureu
Y. Taniuchi, Samino
Marketing Dept.
S. Matsuie, S. Kawagoe
Spinning
K. Okuba, Syahrul
Weaving
Y. Taniuchi, S. Sapta
Yarn Dyeing &
Finishing
N. Ozawa, Tri Ajmojo
President Director
Yoshinori Endo
Factory Director
N. Ozawa
Technical Production
Ahmad Saputra
Guarentee of Quality
N. Ozawa, Tri Ajmojo
Utility
Sugi HP, Maman S
Administration
Director
Sugi HP
GA & Personnel
Sugi HP
Accounting
Heru Yulianto
82
Lampiran 2. Perincian Jumlah Karyawan Keluar Masuk PT Unitex Tbk Tahun 2008-2009
Bagian
Jenis
Desember
Januari
Februari
Kelamin
2007
2008
2008
Marketing
Masuk Keluar Akhir Masuk Keluar Akhir
Karyawan
L
7
7
7
Tetap
P
4
4
1
3
Karyawan
L
1
1
1
Kontrak
P
3
2
5
5
Total
15
2
17
1
16
Bagian
Jenis
Kelamin
Marketing
Karyawan
Tetap
Karyawan
Kontrak
Karyawan
Kontrak
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
L
-
-
7
-
-
7
-
-
7
P
L
-
-
3
2
-
-
3
2
-
-
3
2
P
-
-
4
16
-
-
4
16
-
-
4
16
Jenis
Kelamin
Karyawan
Kontrak
Total
Juli
2008
Agustus
2008
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
L
-
-
7
-
-
7
-
-
7
P
L
-
-
3
1
1
-
3
2
-
-
3
2
P
1
1
2
2
4
15
1
-
4
16
-
-
4
16
Jenis
Kelamin
Marketing
Karyawan
Tetap
Juni
2008
Masuk
Total
Bagian
Mei
2008
Keluar
Marketing
Karyawan
Tetap
April
2008
Masuk
Total
Bagian
Maret
2008
September
2008
Oktober
2008
Nopember
2008
Masuk
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
L
-
-
7
-
-
7
-
-
7
P
L
-
-
3
2
-
-
3
2
-
-
3
2
P
-
-
4
16
-
-
4
16
1
1
-
5
17
83
Lanjutan Lampiran 2.
Bagian
Jenis
Kelamin
Marketing
Karyawan
Tetap
Karyawan
Kontrak
Masuk
Keluar
Akhir
L
-
-
7
P
L
-
-
3
2
P
-
-
5
17
Total
Bagian
Jenis
Kelamin
Marketing
Karyawan
Tetap
Karyawan
Kontrak
Karyawan
Kontrak
Total
Februari
2009
Maret
2009
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
L
-
-
7
-
-
7
-
-
7
P
L
-
-
3
2
-
-
3
2
-
-
3
2
P
-
-
5
17
-
-
5
17
-
-
5
17
Jenis
Kelamin
Marketing
Karyawan
Tetap
Januari
2009
Masuk
Total
Bagian
Desember
2008
April
2009
Mei
2009
Juni
2009
Masuk
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
Masuk
Keluar
Akhir
L
-
-
7
2
-
9
1
1
9
P
L
-
-
3
2
2
3
-
5
5
1
1
-
4
6
P
-
1
1
4
16
7
-
4
23
1
3
2
5
24
84
Lampiran 3. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat, terima kasih atas partisipasinya dalam penelitian yang
berjudul ANALISIS MODEL PELAKSANAAN REKRUTMEN DAN SELEKSI
KARYAWAN PT UNITEX TBK (Studi Kasus Staf Marketing). Penelitian ini dilakukan oleh
Puti Redyanti (NIM H24051147), mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana IPB.
Mohon Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan mengisi kuesioner ini dengan keadaan yang
sebenarnya, karena akan memberikan manfaat yang sangat berarti bagi penelitian ini yang pada
akhirnya menjadi masukan bagi perusahaan Bapak/Ibu/Saudara/i. Atas bantuan dan kerjasamanya,
diucapkan terima kasih.
Nama Responden
Jabatan
Petunjuk
:
:
:
1. Berilah tanda (X) pada kolom skor untuk penilaian tingkat kepentingan berkaitan dengan
strategi pelaksanaan rekrutmen dan seleksi.
2. Skor yang digunakan terdiri dari 1-9 dengan kriteria sebagai berikut:
Tingkat Kepentingan
Definisi
1
Sama penting
3
Sedikit lebih penting
5
Sangat penting
7
Jelas lebih penting
9
Mutlak lebih penting
2,4,6,8
Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang
berdekatan
I. HIERARKI UTAMA
1. Model rekrutmen dan seleksi karyawan yang tepat dapat ditentukan oleh tujuh faktor, yaitu
Kebutuhan Karyawan (KK), Sumber Daya Perusahaan (SDP), Persyaratan Posisi (PP),
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan (VMT), Peraturan Tenaga Kerja (PTK), Kebijakan
Perusahaan (KP) dan Persaingan Industri (PI).
Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dengan model rekrutmen dan seleksi,
faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam suatu tabel perbandingan antar faktor tersebut.
Bandingkan masing-masing faktor berkaitan dengan hubungannya terhadap model rekrutmen
dan seleksi karyawan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KK
SDP
KK
PP
KK
VMT
KK
PTK
KK
KP
KK
PI
85
Lanjutan Lampiran 3.
9 8 7
SDP
SDP
SDP
SDP
SDP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PP
VMT
PTK
KP
PI
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PP
PP
PP
PP
VMT
PTK
KP
PI
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
VMT
VMT
VMT
PTK
KP
PI
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PTK
PTK
KP
PI
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KP
PI
2. Ada tiga aktor yang berperan dalam perumusan model rekrutmen dan seleksi karyawan staf
marketing, yaitu Direktur Umum dan Personalia (DUP), Manajer HRD (MH) dan
Manager Bagian Marketing (MM).
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan
dengan Faktor Kebutuhan Karyawan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DUP
MH
DUP
MM
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MH
MM
b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan
dengan Faktor Sumber Daya Perusahaan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DUP
MH
DUP
MM
9
MH
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MM
86
Lanjutan Lampiran 3.
c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan
dengan Faktor Persyaratan Posisi.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DUP
MH
DUP
MM
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MH
MM
d. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan
dengan Faktor Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DUP
MH
DUP
MM
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MH
MM
e. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan
dengan Faktor Peraturan Tenaga Kerja.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DUP
MH
DUP
MM
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MH
MM
f. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan
dengan Faktor Kebijakan Perusahaan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DUP
MH
DUP
MM
9
MH
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MM
87
Lanjutan Lampiran 3.
g. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan
dengan Faktor Persaingan Industri.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DUP
MH
DUP
MM
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MH
MM
3.
Tujuan yang ingin dicapai dalam perumusan model rekrutmen dan seleksi karyawan, yaitu
Menarik Pelamar Potensial (MPP), Mendapatkan Karyawan Sesuai Kualifikasi (MKK),
Menciptakan Suasana Kerja Kondusif (MSK) dan Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan (MDP).
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara tujuan yang satu dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Aktor Direktur Umum dan Personalia.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MPP
MKK
MPP
MSK
MPP
MDP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MKK
MKK
MSK
MDP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MSK
MDP
b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara tujuan yang satu dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Aktor Manajer HRD.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MPP
MKK
MPP
MSK
MPP
MDP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MKK
MKK
MSK
MDP
9
MSK
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MDP
88
Lanjutan Lampiran 3.
c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara tujuan yang satu dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Aktor Manajer Bagian Marketing.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MPP
MKK
MPP
MSK
MPP
MDP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MKK
MKK
MSK
MDP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MSK
MDP
4.
Alternatif yang dapat dijalankan dalam merumuskan model rekrutmen dan seleksi karyawan
adalah Penentuan Sumber Karyawan (PSK), Penentuan Metode Rekrutmen (PMR) dan
Penentuan Metode Seleksi (PMS).
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara skenario berkaitan dengan Tujuan Menarik
Pelamar Potensial.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PSK
PMR
PSK
PMS
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PMR
PMS
b.
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara skenario berkaitan dengan Tujuan
Mendapatkan Karyawan Sesuai Kualifikasi.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PSK
PMR
PSK
PMS
9
PMR
c.
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PMS
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara skenario berkaitan dengan Tujuan
Menciptakan Suasana Kerja Kondusif.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PSK
PMR
PSK
PMS
89
Lanjutan Lampiran 3.
9 8 7
PMR
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PMS
d.
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara skenario berkaitan dengan Tujuan
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PSK
PMR
PSK
PMS
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PMR
PMS
II. HIERARKI TINGKAT DUA
2.1 HIERARKI PENENTUAN SUMBER KARYAWAN
1. Penentuan sumber karyawan staf marketing ditentukan lima faktor, yaitu Rencana
Pengembangan Karyawan (RPK), Ketersediaan Calon Berkualitas (KCB), Biaya
Relatif Antar Saluran (BRS), Kondisi Lingkungan Kerja (KLK) dan Kondisi Pasar
Tenaga Kerja (KPT).
Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dengan penentuan sumber karyawan,
faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam suatu tabel perbandingan antar faktor tersebut.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
RPK
KCB
RPK
BRS
RPK
KLK
RPK
KPT
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KCB
BRS
KCB
KLK
KCB
KPT
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BRS
BRS
KLK
KPT
9
KLK
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KPT
90
Lanjutan Lampiran 3.
2. Terdapat empat tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan Penentuan Sumber
Karyawan, yaitu Memelihara Lingkungan Kerja Kondusif (MLK), Meningkatkan
Efisiensi Perusahaan (MEP), Meningkatan Motivasi Kerja (MMK) dan Menambah
Pengetahuan Baru (MPB).
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Rencana Pengembangan Karyawan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MLK
MEP
MLK
MMK
MLK
MPB
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MEP
MEP
MMK
MPB
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MMK
MPB
b.
Kolom
Kiri
MLK
MLK
MLK
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Ketersediaan Calon Berkualitas.
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MEP
MMK
MPB
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MEP
MEP
MMK
MPB
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MMK
MPB
c.
Kolom
Kiri
MLK
MLK
MLK
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Biaya Relatif Antar Saluran.
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MEP
MMK
MPB
9
MEP
MEP
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MMK
MPB
91
Lanjutan Lampiran 3.
9 8 7
MMK
d.
Kolom
Kiri
MLK
MLK
MLK
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MPB
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Kondisi Lingkungan Kerja.
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MEP
MMK
MPB
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MEP
MEP
MMK
MPB
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MMK
MPB
e.
Kolom
Kiri
MLK
MLK
MLK
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Kondisi Pasar Tenaga Kerja.
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MEP
MMK
MPB
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MEP
MEP
MMK
MPB
9
MMK
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MPB
3. Terdapat dua alternatif yang dapat diprioritaskan dalam penentuan sumber karyawan, yaitu
Sumber Internal (SI) dan Sumber Eksternal (SE).
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya
berkaitan dengan Tujuan Memelihara Lingkungan Kerja Kondusif.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SI
SE
SI
b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya
berkaitan dengan Tujuan Meningkatkan Efisiensi Perusahaan.
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SE
92
Lanjutan Lampiran 3.
c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya
berkaitan dengan Tujuan Meningkatkan Motivasi Kerja.
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SI
SE
SI
d. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya
berkaitan dengan Tujuan Menambah Pengetahuan Baru.
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SE
2.2 HIERARKI PENENTUAN METODE REKRUTMEN
1. Penentuan metode rekrutmen pada posisi staf marketing ditentukan lima faktor, yaitu
Sumber Daya Perusahaan (SDP), Anggaran Rekrutmen (AR), Batas Waktu
Perekrutan (BWP), Daya Tarik Metode (DTM) dan Kemudahan Penyaringan
Pelamar (KPP).
Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dengan penentuan sumber karyawan,
faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam suatu tabel perbandingan antar faktor tersebut.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SDP
AR
SDP
BWP
SDP
DTM
SDP
KPL
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AR
AR
AR
BWP
DTM
KPL
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BWP
BWP
DTM
KPL
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
DTM
KPL
2. Terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan Mengoptimalkan Sumber Daya
Perusahaan (MSP), Efisiensi Anggaran Perekrutan (EAP) dan Mampu Beradaptasi
dan Fleksibel terhadap Perubahan (MBP).
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Sumber Daya Perusahaan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MSP
EAP
MSP
MBP
9
EAP
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MBP
93
Lanjutan Lampiran 3.
b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Anggaran Rekrutmen.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MSP
EAP
MSP
MBP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
EAP
MBP
c.
Kolom
Kiri
MSP
MSP
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Batas Waktu Perekrutan.
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
EAP
MBP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
EAP
MBP
d. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Daya Tarik Metode.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MSP
EAP
MSP
MBP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
EAP
MBP
e. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Kemudahan Penyaringan Pelamar.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MSP
EAP
MSP
MBP
9
EAP
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MBP
94
Lanjutan Lampiran 3.
3. Terdapat sembilan alternatif yang dapat diprioritaskan dalam penentuan metode seleksi,
yaitu Rekomendasi Karyawan (RK), Job Posting Program (JPP), Departing Employee
(DE), Walks-in and Write-ins (WW), Rekrutmen Kampus (ReK), Bursa Tenaga
Kerja (BuTK), Biro Tenaga Kerja (BTK), Iklan (IK) dan Depnaker (DK)
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya
berkaitan dengan Tujuan Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
RK
JPP
RK
DE
RK
WW
RK
ReK
RK
BuTK
RK
BTK
RK
IK
RK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
DE
WW
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
DE
DE
DE
DE
DE
DE
WW
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WW
WW
WW
WW
WW
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
9
ReK
ReK
ReK
ReK
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BuTK
BTK
IK
DK
95
Lanjutan Lampiran 3.
9 8 7
BuTK
BuTK
BuTK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BTK
IK
DK
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
IK
DK
b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya
berkaitan dengan Tujuan Efisiensi Anggaran Perekrutan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
RK
JPP
RK
DE
RK
WW
RK
ReK
RK
BuTK
RK
BTK
RK
IK
RK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
DE
WW
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
9
DE
DE
DE
DE
DE
DE
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WW
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
96
Lanjutan Lampiran 3.
9 8 7
WW
WW
WW
WW
WW
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ReK
ReK
ReK
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BuTK
BuTK
BuTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
IK
DK
c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya
berkaitan dengan Tujuan Mampu Beradaptasi dan Fleksibel terhadap
Perubahan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
RK
JPP
RK
DE
RK
WW
RK
ReK
RK
BuTK
RK
BTK
RK
IK
RK
DK
9
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
JPP
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
DE
WW
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
97
Lanjutan Lampiran 3.
9 8 7
DE
DE
DE
DE
DE
DE
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WW
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WW
WW
WW
WW
WW
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ReK
ReK
ReK
ReK
BuTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BuTK
BuTK
BuTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BTK
BTK
IK
DK
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
IK
DK
2.3 HIERARKI PENENTUAN METODE SELEKSI
1. Penentuan metode seleksi pada posisi staf marketing ditentukan tiga faktor, yaitu Biaya
Relatif Pelaksanaan (BRP), Tersedianya Sumber Daya Pendukung (TSP) dan
Efektifitas Metode Seleksi (EMS).
Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dengan penentuan metode selsksi,
faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam suatu tabel perbandingan antar faktor tersebut.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
BRP
TSP
BRP
EMS
9
TSP
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
EMS
98
Lanjutan Lampiran 3.
2. Terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan Mengetahui Kemampuan dan
Potensi Pelamar (MKP), Efisiensi Sumber Daya (ESD) dan Meminimalkan
Kesalahan Penilaian (MSP).
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Biaya Relatif Perusahaan.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MKP
ESD
MKP
MSP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ESD
MSP
b.
Kolom
Kiri
MKP
MKP
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Tersedianya Sumber Daya Pendukung.
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ESD
MSP
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ESD
MSP
c.
Kolom
Kiri
MKP
MKP
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya
berkaitan dengan Faktor Efektifitas Metode Seleksi.
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ESD
MSP
9
ESD
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
MSP
3. Terdapat lima metode seleksi yang dapat digunakan untuk menyaring karyawan, yaitu
Seleksi Surat Lamaran (SSL), Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA),
Wawancara (WCR), Tes Psikologi (TPG) dan Tes Kesehatan (TKS).
a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif diantara metode seleksi berkaitan dengan
Tujuan Mengetahui Kemampuan dan Potensi Pelamar.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SSL
TKPA
SSL
WCR
SSL
TPG
SSL
TKS
99
Lanjutan Lampiran 3.
9 8 7
TPKA
TPKA
TPKA
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WCR
TPG
TKS
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WCR
WCR
TPG
TKS
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
TPG
TKS
b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif
Tujuan Efisiensi Sumber Daya.
Kolom
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Kiri
lebih penting dibandingkan faktor
pada kolom kanan
9 8 7 6 5 4 3 2 1
SSL
SSL
SSL
SSL
9
8
7
6
5
4
3
2
1
diantara metode seleksi berkaitan dengan
Diisi jika faktor pada kolom kanan
lebih penting dibandingkan faktor
pada kolom kiri
2 3 4 5 6 7 8 9
TKPA
WCR
TPG
TKS
2
3
4
5
6
7
8
9
TPKA
TPKA
TPKA
WCR
TPG
TKS
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WCR
WCR
TPG
TKS
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
TPG
TKS
c.
Kolom
Kiri
SSL
SSL
SSL
SSL
Bandingkan tingkat kepentingan relatif diantara metode seleksi berkaitan dengan
Tujuan Meminimalkan Kesalahan Penilaian.
Diisi jika faktor pada kolom kiri
Diisi jika faktor pada kolom kanan
Kolom
lebih penting dibandingkan faktor
lebih penting dibandingkan faktor
Kanan
pada kolom kanan
pada kolom kiri
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
TKPA
WCR
TPG
TKS
9
TPKA
TPKA
TPKA
Kolom
Kanan
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WCR
TPG
TKS
100
Lanjutan Lampiran 3.
9 8 7
WCR
WCR
9
TPG
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
TPG
TKS
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
TKS
101
Lampiran 4. Bobot Hierarki Utama Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT Unitex Tbk
Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Staf Marketing
Kebutuhan
Karyawan
(0,406)
Sumber Daya
Perusahaan
(0,165)
Persyaratan
Posisi
(0,065)
Direktur Umum
dan Personalia
(0,263)
Menarik
Pelamar Potensial
(0,080)
Visi, Misi dan
Tujuan
Perusahaan
(0,057)
Manajer
HRD
(0,332)
Mendapatkan Karyawan
Sesuai Kualifikasi
(0,401)
Penentuan
Sumber Karyawan
(0,491)
Kebijakan
Perusahaan
(0,185)
Persaingan
Industri
(0,027)
Manajer
Marketing
(0,406)
Menciptakan
Suasana Kerja Kondusif
(0,246)
Penentuan
Metode Rekrutmen
(0,273)
Peraturan
Tenaga Kerja
(0,097)
Penentuan
Metode Seleksi
(0,237)
Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan
(0,276)
102
Lampiran 5. Bobot Hierarki Tingkat Dua Penentuan Sumber Karyawan
Penentuan Sumber Karyawan
Rencana
Pengembangan Karyawan
(0,111)
Memelihara Lingkungan
Kerja Kondusif
(0,230)
Ketersediaan Calon
Berkualitas
(0,306)
Meningkatkan
Efisiensi Perusahaan
(0,305)
Sumber Internal
(0,429)
Biaya Relatif
Antar Saluran
(0,210)
Kondisi
Lingkungan Kerja
(0,184)
Meningkatkan
Motivasi Kerja
(0,204)
Sumber Eksternal
(0,571)
Kondisi Pasar
Tenaga Kerja
(0,189)
Menambah
Pengetahuan Baru
(0,261)
103
Lampiran 6. Bobot Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Rekrutmen Karyawan
Penentuan Metode Rekrutmen Karyawan
Sumber Daya
Perusahaan
(0,211)
Anggaran
Perekrutan
(0,353)
Batas Waktu
Perekrutan
(0,192)
Mengoptimalkan
Sumber Daya Perusahaan
(0,353)
Efisiensi
Anggaran Perekrutan
(0,318)
Departing
Employee
(0,142)
Rekrutmen
Kampus
(0,117)
Rekomendasi
Karyawan
(0,286)
Job Posting
Program
(0,118)
Walks-in and
Write-ins
(0,170)
Daya Tarik
Metode
(0,068)
Kemudahan
Penyaringan
Pelamar
(0,176)
Mampu Beradaptasi dan Fleksibel
terhadap Perubahan
(0,329)
Biro
Tenaga Kerja
(0,026)
Bursa
Tenaga Kerja
(0,047)
Depnaker
(0,041)
Iklan
(0,053)
104
Lampiran 7. Bobot Hierarki Tingkat Dua Penentuan Metode Seleksi Karyawan
Penentuan Metode Seleksi Karyawan
Biaya Relatif
Pelaksanaan
(0,245)
Mengetahui Kemampuan
dan Potensi Pelamar
(0,395)
Seleksi
Surat Lamaran
(0,189)
Tes Kemampuan dan
Potensi Akademik
(0,320)
Tersedianya Sumber Daya
Pendukung
(0,245)
Efektifitas
Metode Seleksi
(0,510)
Efisiensi
Sumber Daya
(0,265)
Meminimalkan
Kesalahan Pelamar
(0,340)
Wawancara
(0,273)
Tes Psikologi
(0,166)
Tes Kesehatan
(0,052)
105
Lampiran 8. Hasil Pengolahan Vertikal
1.
Hierarki Utama Model Rekrutmen dan Seleksi Karyawan PT Unitex Tbk Karyawan Staf
Marketing
Aktor
DUP
MH
MM
KK
0,13
0,321
0,549
SDP
0,349
0,472
0,179
PP
0,109
0,304
0,587
VMT
0,6
0,2
0,2
PTK
0,265
0,551
0,184
KP
0,403
0,194
0,403
PI
0,421
0,133
0,446
Tujuan
MPP
MKK
MSK
MDP
DUP
0,078
0,193
0,412
0,318
MH
0,086
0,526
0,222
0,167
MM
0,076
0,432
0,156
0,336
BA
0,263
0,332
0,406
Bobot
Tujuan
0,080
0,401
0,246
0,276
2. Hierarki Tingkat Dua
a. Penentuan Sumber Karyawan
MLK
MEP
MKK
MPB
RPK
0,196
0,258
0,222
0,324
KCB
0,112
0,18
0,25
0,458
BRS
0,158
0,507
0,172
0,162
KCK
0,532
0,199
0,163
0,106
KPT
0,228
0,412
0,196
0,164
VP
0,111
0,306
0,21
0,184
0,189
Bobot
Tujuan
0,230
0,305
0,204
0,261
b. Penentuan Metode Rekrutmen Karyawan
MSP
EAP
MBP
c.
SDP
0,476
0,193
0,33
AR
0,285
0,464
0,252
BWP
0,485
0,249
0,266
DTM
0,408
0,382
0,209
KPP
0,179
0,226
0,595
VP
0,211
0,353
0,192
0,068
0,176
Penentuan Metode Seleksi Karyawan
MKP
ESD
MSP
BRP
0,517
0,32
0,163
TSP
0,369
0,39
0,241
EMS
0,349
0,179
0,472
VP
0,245
0,245
0,51
Bobot
Tujuan
0,395
0,265
0,340
Catatan: Arti Singkatan terdapat pada Lampiran Hasil Pengolahan Horizontal
Bobot
Tujuan
0,352
0,306
0,314
VP
0,406
0,165
0,065
0,057
0,097
0,185
0,027
Bobot
Aktor
0,263
0,332
0,406
Download