MEDIA LABORATORIUM BAHASA (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL) UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Sumber Belajar Yang dibina oleh Bapak Zainul Abidin Oleh: Reni Intan Puji Astuti (140121603608) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN Oktober 2015 I. KEDUDUKAN a. Pola Pembelajaran Untuk penggunaan media laboratorium bahasa, ada beberapa pola pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Diantaranya : • Pola pembelajaran guru dengan media Media laboratorium bahasa digunakan guru untuk membantu proses belajar mengajar dalam mata pelajaran berbasis bahasa. Jadi peran guru dalam pembelajaran lebih dominan di banding dengan penggunaan laboratorium bahasa. Media laboratorium bahasa digunakan sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar agar materi yang disampaikan lebih menarik dan tidak membosankan. • Pola pembelajaran media dengan guru Peranan media laboratorium bahasa juga dapat dijalankan dengan pola berikut ini. Berbeda dengan pola sebelumnya, pada pola ini aspek yang lebih ditonjolkan adalah media laboratorium bahasa itu sendiri dan guru dapat menjadi fasilitator penggunaan media tersebut. Siswa dapat belajar melalui media laboratorium bahasa dengan mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru melalui headphone dan komputer yang sudah terhubung satu kelas dengan server yang dipegang oleh guru. • Pola pembelajaran guru dan media berjalan bersamaan Dalam peranan media laboratorium bahasa, pola pembelajaran yang dapat dipakai yaitu pola pembelajaran guru dan media berjalan bersamaan. Di pola ini, peranan guru dan media laboratorium bahasa dapat berjalan bersamaan satu sama lain. Berimbang dan tidak saling mendominasi satu sama lain. • Pola pembelajaran kombinasi/ gabungan Selain Pola pembelajaran diatas, dapat juga dipakai dalam pemanfaatan media laboratorium bahasa ini adalah pola pembelajaran kombinasi/gabungan. Pada pola ini, guru dapat menggabungkan beberapa pola pembelajaran yang sudah di jelaskan di atas dalam satu pembelajaran didalam kelas. b. Pencapaian Tujuan Pembelajaran Berikut akan dijelaskan kedudukan peranan media papan flannel dalam pencapaian tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik : 1. KOGNITIF Domain kognitif adalah kemampuan siswa dalam hal intelektual yaitu berpikir dan memecahkan masalah. Berikut peranan media laboratorium bahasa dalam mencapai tujuan kognitif : - Pengetahuan Siswa dapat mengidentifikasi dan memperoleh informasi/ pengetahuan dari materi yang diajarkan oleh guru melalui laboratorium bahasa. - Pemahaman Siswa mendapatkan pemahaman materi pelajaran dari pembelajaran melalui media laboratorium bahasa. - Aplikasi Siswa mampu menerapkan makna yang terkandung dalam materi pelajaran yang telah diajarkan melalui laboratorium bahasa. - Analisis Siswa dapat menganalisis informasi atau nilai yang terkandung dalam materi yang telah disampaikan oleh guru melalui laboratorium bahasa. 2. AFEKTIF Domain afektif adalah kemampuan siswa untuk menilai mana yang salah dan benar. Biasanya domain ini juga dapat dikaitkan dengan pengendalian emosi seseorang. Berikut kedudukan media laboratorium bahasa dalam pencapaian tujuan afektif : o Penerimaan Pada aspek tujuan afektif penerimaan, kedudukan media laboratorium bahasa dapat berupa pembelajaran bagi siswa untuk belajar menerima dan patuh. Hal ini ditunjukan dengan kepatuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media laboratorium bahasa sesuai dengan instruksi dan petunjuk dari guru atau pendidik. o Pemberian Tanggapan Media laboratorium bahasa juga dapat menstimulasi siswa melalui pendengaran untuk belajar memberikan tanggapan. Hal ini karena ketertarikan siswa terhadap variasi materi yang diberikan melalui media tersebut. Penyajian materi melaui media laboratorium bahasa yang dibuat menarik dan bervariasi juga menyenangkan bagi siswa dan membuat siswa dengan sendirinya belajar memberi tanggapan dengan tepat. o Pengorganisasian Pada penggunaan media laboratorium bahasa, siswa pun dituntut untuk belajar mengorganisasikan materi yang berupa bacaan atau materi lainnya supaya tertata dengan rapi. 3. PSIKOMOTORIK Domain Psikomotorik merupakan kemampuan atau keterampilan dalam melakukan sesuatu. Dalam pencapaian tujuan belajar yang sifatnya kemampuan atau keterampilan, penggunaan media laboratorium bahasa kurang tepat untuk mencapai pencapaian tujuan belajar psikomotorik. Hal tersebut dikarenakan laboratorium bahsa kebanyakan hanya mengandalkan pendengaran sebagai penyalur materi yang disampaikan oleh guru. Dengan penggunaan laboratorium bahasa, maka secara tidak langsung keterampilan dan kemampuan siswa akan terasah melalui materi yang ia dengarkan dan materi tersebut akan diterapkannya untuk mengasah kemampuan serta keterampilan siswa. c. Fungsi Media Adapun beberapa fungsi dari media laboratorium bahasa dalam pembelajaran adalah : - Media Laboratorium Bahasa Sebagai Alat Bantu Fungsi dari media laboratorium bahasa salah satunya dapat berfungsi sebagai alat bantu guru dalam pembelajaran. Media tersebut dapat membantu guru dalam menyajikan materi pembelajaran supaya lebih menarik, lebih efektif, lebih efisien dan lebih bervariatif. Namun, apabila fungsi laboratorium bahasa hanya sebagai alat bantu guru saja, tentu tidak akan berpengaruh ketika melakukan pembelajaran tanpa menggunakan laboratorium bahasa. - Media Laboratorium Bahasa Sebagai Komponen Pembelajaran Fungsi media laboratorium bahasa sebagai komponen pembelajaran berarti ketika guru dan siswa melakukan proses belajar maka harus didukung dengan media laboratorium bahasa. Karena jika tanpa menggunakan laboratorium bahasa maka proses pembelajaran akan terganggu. Proses pembelajaran tersebut tidak akan berjalan secara lancar tanpa menggunakan media tersebut. Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media dalam hal ini berfungsi untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran sama seperti komponen lainnya (guru, siswa, metode, dll). - Media Laboratorium Bahasa Sebagai Pembelajaran Individual Media Laboratorium bahasa tidak dapat berfungsi sebagai pembelajaran individual. Hal ini dikarenakan laboratorium bahasa dirancang untuk pembelajaran di dalam kelas. Akan tetapi jika siswa ingin belajarar secara individual bisa digantikan dengan alat yang hampir sama dengan yang ada di dalam laboratorium bahasa seperti dengan menggunakan headphone dan komputer. Lalu mengisiskan materi yang ingin dipelajari tersebut ke dalam komputer yang akan dipakai. Siswa bisa memutar secara berulang-ulang materi yang didengarkan. Dengan begitu, pembelajaran individual bisa dijalankan dengan baik. - Media Laboratorium Bahasa Sebagai Sarana Pembelajaran yang Umum a. Listening. Siswa mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia. • Listening all. Semua siswa dapat langsung diarahkan untuk mendengarkan materi pelajaran yang diberikan oleh guru pada salah satu Channel. • Individu. Siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak maupun tetap (tergantung desain laboratorium bahasa) kemudian setiap kelompok dapat diarahkan untuk mendengarkan maksimal 3 materi yang berbeda pada setiap Channel. • Student select. Siswa dapat memilih sendiri materi pelajaran yang ingin didengarkan dari 3 Channel yang tersedia melalui panel siswa (tombol A, B atau C). b. Conversation. Siswa melakukan berbagai jenis percakapan. • Pair Row dan Pair Coloumn. Siswa secara berpasangan bercakap-cakap. Percakapan dapat dilakukan dengan teman semeja atau teman di belakang/depan meja. • Fix Group. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Ada desain laboratorium bahasa yang mengkelompokkan menjadi 2 kelompok saja ada yang lebih. Intinya percakapan siswa dilakukan secara berkelompok. • Random Group. Anggota tiap kelompok dipilih secara acak. Melalui fungsi ini maka instruktur dapat lebih mudah membagi siswa berdasarkan tingkat kepandaian dan memindahkan keanggotaan kelompok setiap saat. c. Attention. Instruktur menyampaikan materi atau pengumuman. - Attention all. Instruktur menyampaikan pengumuman atau materi pembelajaran kepada semua siswa dan melalui speaker ruangan • Attentioin channel. Instruktur menyampaikan materi kepada siswa yang berada pada kelompok tertentu. d. Monitoring. Instruktur menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa. • Monitoring Channel. Instruktur memperhatikan percakapan sekelompok siswa digrup tertentu. • Monitoring Individual. Instruktur memperhatikan pembicaraan seorang siswa secara khusus. Baik ketika siswa tersebut berada dalam kelompok atau saat sedang berpasangan. e. Intercom. Siswa dapat melakukan panggilan untuk percakapan dengan guru demikian pula sebaliknya. • Intercom Group. Instruktur melakukan percakapan dengan kelompok siswa yang dihubungi. • Intercom Individu. Seorang siswa menghubungi instruktur untuk melakukan percakapan dengannya. f. Text to Speech. Guru dapat menuliskan text dalam bahasa Inggris untuk secara otomatis diucapkan dalam bahasa Inggris oleh Komputer . Pengucapan text dapat diatur kecepatan dan jenis suaranya. g. Multimedia Control. Perangkat lunak juga menyediakan kendali khusus untuk operasional file-file audio/video yang dapat digunakan untuk memberikan pelajaran khusus berbasis multimedia. h. Audio Record. Guru dapat merekam suara dalam bentuk file-file audio untuk keperluan soal, pengumuman atau hal-hal lain yang membutuhkan file audio. i. Audio Control. Guru dapat mengatur materi pelajaran atau suara apa yang masuk melalui empat Channel suara yang ada. j. Database. Setiap kelas yang akan menggunakan Laboratorium Bahasa harus diisikan database-nya terlebih dahulu dalam komputer. Di mulai dari Nama Kelas, Tahun Ajaran dan Semester yang berlaku, Nama siswa beserta nama panggilannya, Nomor induk serta Nomor meja yang ditempati oleh siswa sebagai identitasnya. Jadi setiap kelas akan memiliki databasenya sendiri-sendiri. II. PEMILIHAN a. Prinsip Pemilihan - Adanya Kejelasan Tujuan Pemilihan Maksudnya adalah adanya kejelasan mengenai maksud dan tujuan pemilihan media. Tujuan pemilihan media harus dihubungkan dengan tujuan penggunaan dan pemanfaatan media. Sebelum guru memilih dan memanfaatkan media laboratorium bahasa, guru juga harus mengetahui tentang tujuan pemilihan media tersebut. Mengapa memilih laboratorium bahasa? Apa tujuannya? Seluruhnya harus jelas dan dipahami secara benar oleh guru. - Adanya Familiaritas Media Adalah seberapa akrabnya media tersebut baik dengan guru maupun siswa. Terutama dengan guru, dalam pemilihan media pembelajaran harus mengenal betul terhadap media yang akan dipilih. Karena setiap jenis media mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Jadi,guru harus mempertimbangkan apakah laboratorium bahasa sudah familiar dengan guru? Apakah guru paham betul tentang penggunaan alat-alat pada laboratorium bahasa? Dan lain sebagainya. - Ada sejumlah Media Yang Diperbandingkan Dalam pemilihan media pembelajaran sebaiknya terdapat media pembelajaran lain yang diperbandingkan atau dipilih. Karena pada hakikatnya pemilihan media adalah proses pengambilan keputusan untuk menetapkan media yang paling cocok dipakai untuk menetapkan media yang diperbandingkan. Begitu juga jika jenis media yang diperbandingkan terbatas maka jenis media yang ditetapkan untuk dipergunakan juga terbatas apa adanya. Sebelum memilih media laboratorium bahasa untuk pembelajaran, seharusnya dalam pemilihan ada sejumlah media – media lain yang diperbandingkan terlebih dahulu dengan laboratorium bahasa. Kemudian media yang terbaiklah yang diambil dan dipakai dalam pembelajaran. - Adanya Norma Yang Akan Dipakai Dan Dikenakan Dalam Proses Pemilihan Prinsip ini merupakan hal terpenting dalam proses pemilihan. Sejumlah norma yang dikembangkan harus disesuaikan dengan keterbatasan kondisi setempat mulai dari tujuan yang ingin dicapai, fasilitas, tenaga maupun dana, dampak, kemudahan yang diperolehnya serta efisiensi dan efektifitasnya. Pertimbangan memilih media pembelajaran laboratorium bahasa, harus sesuai dengan norma yang akan dipakai dan dikenakan ketika proses pemilihan media. b. Kriteria Pemilihan Berikut beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran : 1. Tujuan Pembelajaran Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Atas dasar ini mungkin ada beberapa alternatif media yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan tertentu. 2. Efektifitas Media Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang dianggap paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Siswa (Sasaran Didik Atau Pebelajar) Dalam hal ini guru dituntuk untuk lebih selektif dalam memilih media dikarenakan ini berhubungan langsung dengan siswa. Apakah media yang dipilih sesuai dengan kemampuan, perbendaharaan pengetahuan dan menarik perhatian siswa? Digunakan untuk siapa? Apakah untuk kelompok kecil, kelas atau massal? Untuk kegiatan belajar tatap muka atau jarak jauh? 4. Ketersediaan Sebelum menentukan media yang akan dipakai sebaiknya guru mengetahui apakah media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalau belum, apakah media itu dapat diperoleh dengan mudah? 5. Kualitas Teknis Media yang akan dipakai perlu diketahui dahulu Apakah media yang dipilih itu kualitasnya baik? Bagaimana keadaan daya tahan media yang dipilih itu? 6. Biaya Pengadaan Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah tersedia biaya untuk itu? Apakah biaya yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan penggunaanya? Adakah kemungkinan media lain yang sejenis yang mungkin lebih murah, tapi memiliki efektifitas yang setara? 7. Keadaan Lingkungan Keadaan lingkungan juga harus diperhatikan apakah sesuai dengan pembelajaran yang akan digunakan. Apabila media yang digunakan tidak cocok dengan lingkungan, maka keefektifitasan dari media tersebut juga akan berkurang. III. 8. Luasnya Jangkauan Yang Ingin Dilayani Hal ini terkait kemampuan distributif media. Seberapa luas jangkauan yang harus mendapatkan informasi dari media. Hal ini pun harus dipertimbangkan. A. PENGGUNAAN Dalam menggunakan media pembelajaran, perlu kiranya melihat prinsip penggunaanya agar dapat dimanfaatkan secara maksimal, berikut prinsip penggunaan media : Prinsip umum : 1. Tidak ada media yang dapat memenuhi semua tujuan pembelajaran. Media hanya dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. 2. Media adalah bagian integral dalam pembelajaran bukan berarti hanya alat bantu ajar saja tapi ikut andil dalam mensukseskan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. 3. Sasaran akhir penggunaan media jenis apapun adalah untuk memudahkan belajar peserta didik. Acuan utama dalam pemilihan dan penggunaan media adalah memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik. 4. 5. 6. 7. Media belajar bukanlah suatu media penghibur dalam kegiatan belajar mengajar namun dalam penggunaanya memiliki tujuan yang melekat bersama materi yang disampaikan kepada peserta didik. Pemilihan media haruslah objektif tidak berdasarkan kesenangan pribadi. Penggunaan beberapa media sekaligus akan membingungkan peserta didik. Tidak semua media dapat disatukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Harus disesuaikan penggunaanya baik untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun teknis penggunaan dan pemanfaatannya dalam pembelajaran. Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya saja. Prinsip khusus: 1. Keterampilan guru mengoperasikan media. Guru harus mampu mengoperasikan media dalam kegiatan pembelajaran. 2. Kesiapan penggunaan media. Segalanya butuh persiapan termasuk pembelajaran. Ketika menggunakan media apapun, maka guru harus melakukan persiapan untuk menyesuaikan media dengan materi yang akan disampaikan. Selain itu, metode penyampaian materi harus menyesuaikan dengan media yang digunakan. a. Prosedur Penggunaan Media : Sebelum 1. Persiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan seperti rekaman suatu pembelajaran harus sudah ada dalam komputer. 2. Persiapkan dan cek alat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran seperti headphone, komputer, dll. 3. Jika terjadi kerusakan atau alat yang akan digunakan tidak dapat dipakai maka guru harus menyiapkan cadangan alat atau guru haru mengajar secara manual seperti hanya menggunakan speaker. 4. Tata letak meja dan perlengkapan lain yang digunakan siswa maupun guru harus ditata senyaman mungkin dan seefektif mungkin untuk pembelajaran agar siswa maupun guru merasa nyaman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di dalam kelas. 5. Periksa kembali apakah alat dan materi pembelajaran siap digunakan dalam proses belajar mengajar. Selama 1. Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media berlangsung, hendaknya dijaga agar suasana tetap nyaman. Keadaan tenang tidak berarti pebelajar harus duduk diam, yang penting perhatian pebelajar tetap terjaga. 2. Pada waktu mengajar atau menerangkan, guru harus membuat suasana belajar terasa nyaman serta akan lebih baik lagi jika guru juga ikut melibatkan siswa dalam pengoperasian media agar siswa juga aktif dalam pembelajaran. 3. Misalnya dalam proses pembelajaran pengajar masih perlu menambahkan penjelasan yang harus ditulis dipapan tulis atau di transparansi, usahakan agar pebelajar tidak terhalang oleh posisi berdiri pengajar. Di samping itu, pengajar jangan sampai terlampau lama membelakangi pebelajar, sehingga kelas kacau karena perhatian pengajar berkurang. Sesudah 1. Mintalah siswa untuk menanyakan berbagai hal yang belum jelas yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang baru saja mereka terima. 2. Jika sudah guru bergantian memberikan pertanyaan kepada siswa nya untuk menguji apakah siswa tersebut telah paham atau belum dengan materi yang diujikan. 3. Jika seluruh pertanyaan sudah berhasil dijawab siswa, maka guru atau pendidik perlu menambahkan jawabannya lagi agar jelas atau juga bisa tidak perlu menjawabnya lagi dan guru bisa menarik kesimpulan dari materi yang telah terlaksana. B. PEMANFAATAN MEDIA a. Prinsip Pemanfaatan Media Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu: 1. Media pembelajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar. Dengan memanfaatkan media laboratorium bahasa untuk pembelajaran diharapkan semua siswa dapat memberikan respon balikan terhadap apa yang telah didapatkannya selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Media apapun yang digunakan sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar peserta didik agar lebih mengerti apa yang akan diterangkan oleh guru. 3. Dalam pemanfaatan media yang dipilih harus obyektif, yaitu berdasarkan pada tujuan pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi staf pengajar dan berorientasi pada siswa yang belajar, artinya dimanfaatkan dan dipilih untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa. 4. Media pembelajaran tersebut merupakan perantara dalam proses pembelajaran siswa. Media laboratorium bahasa ini haruslah menjadi media yang bisa menghubungkan proses pembelajaran antara guru dan siswa. 5. Dalam pemanfaatan media pembelajaran harus diperhatikan gaya belajarnya, media pembelajaran apa yang cocok untuk gaya belajar siswa yang ada. b. Prosedur Pemanfaatan * Sebelum Guru mengenalkan tentang materi yang akan disampaikan, guru juga menanyakan tentang materi yang akan disampaikan kepada siswa dengan tujuan untuk memancing minat siswa. * Selama Guru Menyampaikan materi yang akan disampaikan dengan bantuan alat-alat yang ada pada laboratorium bahasa. Menerangkan isi materi dengan metode listening dan reading yang telah disiapkan sebelumnya. Guru atau pun peserta didik harus berdisiplin waktu, agar jadwal kegiatan belajar yang telah ditetapkan berlangsung dengan efektif & efisien. * Sesudah Pada langkah ini kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media laboratorium bahasa harus dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media laboratorium bahasa sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa yang diterapkan dalam pembelajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk proses belajar berikutnya. IV. TREATMENT (RPP) a. Identitas Tingkat Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Kelas/semester : VII / semester I Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Pokok Materi : Memparafrasekan Puisi Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase Kompetensi Dasar : Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memperhatikan makna puisi. b. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat : 1. Membedakan puisi dengan prosa. 2. Membaca puisi dengan baik dan benar. 3. Menjelaskan amanat yang terkandung dalam puisi. 4. Mengubah puisi kedalam bentuk prosa 5. Menceritakan kembali puisi yang telah diparafrasekan dengan bahasa sendiri c. Kegiatan Pembelajaran 1. Awal - Guru memberi salam dan menyapa siswa. - Guru membuka pelajaran dengan mengingat materi pada pelajaran sebelumnya. - Guru menyampaikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari materi memparafrasekan puisi. - Guru menyiapkan materi pelajaran Bahasa Indonesia yang akan disampaikan. - Guru menyiapkan media yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran. 2. Inti - Guru menerangkan sedikit tentang materi tentang memparafrasekan puisi. - Guru menerangkan materi dengan menggunakan media tentang memparafrasekan puisi. - Guru meminta partisipasi siswa dalam pembelajaran agar materi lebih bermakna kepada masyarakat. - Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat pernyataan tentang materi pada puisi yang telah diputaran. - Guru membuat kesimpulan dari beberapa pernyataan siswa. 3. Kegiatan Akhir - - Guru mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dengan memberikan soal-soal yang dikerjakan secara individu. Guru memotivasi siswa untuk semangat belajar. Guru menutup pelajaran dengan salam.