omega-3 dan Depresi pasca-partus

advertisement
berita terkini
K
Omega-3 dan Depresi Pasca-partus
onsumsi asam lemak omega-3
(docosahexaenoic acid, DHA) selama kehamilan akan menurunkan
risiko depresi pasca-partus (postpartum depression, PPD). Sebuah studi di
Washington mengungkap bahwa wanita hamil yang mengonsumsi kapsul minyak ikan
yang mengandung DHA memperlihatkan
penurunan skor rerata depresi secara konsisten hingga 6 poin setelah persalinan.
Menurut literatur, temuan ini sejalan dengan apa yang sudah diduga sebelumnya
dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
Peneliti menekankan bahwa walaupun populasi penelitian terlalu kecil untuk menentukan apakah konsumsi minyak ikan
menyebabkan penurunan insidens PPD,
kelompok yang mendapatkan minyak ikan
ini secara bermakna memperlihatkan gejala-gejala umum PPD yang lebih sedikit,
termasuk ansietas dan loss of self.
Berdasarkan temuan tersebut, para calon
ibu sudah sepatutnya diberi motivasi untuk
meningkatkan konsumsi asam lemak omega-3 selama kehamilan hingga dosis yang
direkomendasikan, khususnya pada trimester ke tiga. Pada penelitian sebelumnya, dr.
Judge menemukan bahwa konsumsi DHA
pada wanita hamil akan memberikan manfaat terhadap perkembangan anak hingga
usia 9 bulan.
Pada kehamilan yang tidak berkomplikasi,
asam lemak rantai panjang ganda tidak
jenuh akan mudah melintasi plasenta. Pada
kehamilan trimester ke tiga, terjadi percepatan pemindahan DHA dari ibu ke janin,
menyebabkan penurunan kadar asam
lemak tersebut pada ibu dan meningkatkan risiko gangguan pada
ibu akibat kekurangan asam lemak
omega-3. Pada
penelitian
58
hewan, kadar asam lemak omega-3 terbukti
berkaitan dengan produksi dopamin dan
serotonin, yang dapat berdampak pada
regulasi mood.
Pada penelitian ini, sebanyak 52 wanita hamil diikutsertakan dan secara acak menerima plasebo yang berupa minyak jagung
(n = 26, rerata usia 28 tahun) atau kapsul
minyak ikan yang mengandung DHA 300
mg (n = 260, rerata usia 27 tahun) selama 5
hari dalam seminggu, antara minggu ke-24
dan ke-40 kehamilan. Peneliti mengatakan
bahwa jumlah DHA tersebut setara dengan
kandungan omega-3 pada setengah ratarata sajian ikan salmon.
Saat ini, sudah diketahui bahwa asupan
DHA selama kehamilan diperkirakan sebesar 50 hingga 70 mg sehari; dosis 200 hingga 300 mg sehari diperkirakan oleh banyak
ahli merupakan jumlah optimal selama kehamilan. Postpartum depression screening
scale (PDSS) digunakan untuk menganalisis gejala PPD pada minggu ke-2, minggu ke-6, bulan ke-3, dan bulan ke-6 setelah
melahirkan.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa
ada perbedaan bermakna (p = 0,0057)
pada skor total PDSS. Skor PDSS secara
bermakna lebih rendah pada kelompok
DHA (46,03) dibandingkan dengan kelompok plasebo (52,11; p = 0,02). Dibandingkan dengan kelompok kontrol, pemberian DHA berkaitan dengan penurunan
rerata skor depresi sebanyak 6 poin pada
setiap waktu penilaian depresi (minggu
ke-2, minggu ke-3, dst.).
Selain itu, mereka yang menerima DHA
juga secara bermakna memiliki skor PDSS
lebih rendah untuk ansietas/ketidaknyamanan (p = 0,03), labilitas emosi (p = 0,04)
dan sense of loss (p = 0,02). Skor untuk
gangguan tidur/makan, kebingungan mental, rasa bersalah/malu, dan pikiran untuk
bunuh diri juga lebih rendah pada kelompok yang menerima DHA, tetapi secara
statistik tidak bermakna. Para wanita yang
menerima kapsul minyak ikan secara bermakna memiliki kadar DHA yang lebih
tinggi dalam sel darah merah (dalam mg%)
pada pemeriksaan minggu ke-6 pasca-partus (3,72% vs 2,7%, p = 0,001).
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa konsumsi asam lemak omega-3 selama
kehamilan bermanfaat untuk menurunkan
risiko depresi pasca-partus. (SFN)
REFERENSI
1. Brauser D. Omega-3s may cut postpartum
depression symptom risk. Medscape Medical
News. Available from: http://www.medscape.
com/viewarticle/741718
2. Judge MP, Beck CT, Durham H, Mckelvey MM,
Lammi-Keefe CJ. Maternal docosahexaenoic
acid (DHA, 22:6n-3) consumption during pregnancy decreases postpartum depression (PPD)
symptomatology. FASEB J 2011; 25:349.7.
3. Conklin SM, Gianaros PJ, Brown SM, Yao JK,
Hariri AR, Manuck SB. Long-chain omega-3
fatty acid intake is associated positively with corticolimbic gray matter volume in healthy adults.
J. Neulet. 2007; 421(3):209-12.
CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012
Download