3. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 butir 19, menjelaskan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, masih dijumpai
beberapa masalah sebagai berikut.
1.
Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya
matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya
melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2.
Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi
dan tujuan pendidikan nasional.
3.
Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan,
dan pengetahuan.
4.
Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft
skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5.
Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional, maupun global.
6.
Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang
rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung
pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7.
Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses
dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
8.
Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
1
Kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 dengan
dilandasi pemikiran tantangan masa depan yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai
dengan abad ilmu pengetahuan,knowlwdge-based society dan kompetensi masa depan.
Agar pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik, perlu disusun
dokumen I, sebagai pedoman implementasi kurikulum 2013 yang tahun ajaran
2014/2015 untuk kelas I, II, IV dan V.
1. Latar Belakang
Ilmu
pengetahuan
menyesuaikan
dan
perkembangan
tekhnologi
jaman.
akan
selalu
Kemajuan
berkembang
teknologi
dengan
informasi
dan
komunikasi yang berkembang pesat. Dunia pendidikan mempunyai peran yang
sangat strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Pendidikan yang
terus berkembang secara dinamis diharapkan mampu mencetak generasi yang
bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman, dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkan capaian pendidikan
dengan dua strategi utama, yaitu peningkatan efektifitas pembelajaran pada satuan
pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah.
Efektifitas
pembelajaran dicapai melalui tiga tahap, yaitu:
a) Efektifitas interaksi, akan tercipta dengan adanya harmonisasi iklim akademi
dan budaya sekolah. Efektifitas interaksi dapat terjaga apabila kesinambungan
manajemen dan kepemimpinan pada satuan pendidikan
b) Efektifitas pemahaman, menjadi bagian penting dalam pencapaian efektifitas
pembelajaran. Efektifitas tersebut dapat dicapai apabila pembelajaran yang
mengedepankan pengalaman personal siswa melalui observasi, asosiasi,
bertanya, menyimpulkan dan mengkomunikasikan
c) Efektivitas penyerapan, dapat tercipta manakala adanya kesinambungan
pembelajaran horizonta dan vertikal
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah
digagas dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan yaitu tantangan abad
ke- 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan, knowledge-based society, dan
2
kompetensi masa depan. Agar pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat berjalan dengan
baik, maka peran strategis guru tidak bisa dipungkiri lagi. Mengingat guru
merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, memfasilitasi, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada satuan pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan guru yang sangat
professional dalam mengemban amanah mulia tersebut. Lebih jauh lagi, pendidikan
dasar menentukan calon peserta didik dalam pembentukan nilai-nilai dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mengantisipasi berbagai macam
tantangan yang muncul di masa mendatang.
Pelaksanaan kurikulum di Sekolah Dasar Kaliwining 04 masih menggunakan
dua muatan yaitu untuk kelas I, II, IV, V menggunakan Kurikulum 2013,
sedangkan kelas III dan VI menggunakan Kurikulum 2006. Direncanakan Tahun
Pelajaran 2015/2016 seluruh kelas menggunakan Kurikulum 2013.
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Kaliwining 04 dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun
oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah dibawah
koordinasi dan supervisi Pengawas TK/SD Kecamatan Rambipuji, serta dengan
bimbingan dari berbagai nara sumber yang sengaja didatangkan oleh Kepala UPT
Pendidikan di Kecamatan Rambipuji. Sehingga melalui kurikulum sekolah
diharapkan peserta didik memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban
dunia.
2. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Praturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c) Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan
d) Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah
e) Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah.
3
f) Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah
g) Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
h) Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur
Kurikulum Sekolah SD/MI
i) Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku
Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
j) Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Dasar dan Menegah
k) Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
Sebagai Ekstakurikuler Wajib.
l) Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrash Ibtidaiyah
m) Peraturan
Gubernur No.19 Tahun 2014 tentang Bahasa Daerah Sebagai
Muatan Lokal Wajib di sekolah/madrasah
3.
Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dalam rangka menciptakan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing
secara internasional diperlukan sistem kurikulum yang memadai. Oleh karena itu
kurikulum tingkat satuan pendidikan ini disusun untuk menjadi acuan guru dalam
menyelengarakan kegiatan belajar mengajarnya (semua mapel yang diajarkan
sesuai dengan standar kurikulum nasional sekolah dasar dan pengembangan sesuai
dengan potensi di Sekolah Dasar Negeri Kaliwining 04 Rambipuji.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk dapat:
1) Belajar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME;
2) Belajar memahami dan menghayati;
3) Belajar melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4) Belajar hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
5) Belajar untuk kebutuhan;
6) Belajar untuk membangun dan menemukan jatidiri melalui proses kegiatan belajar
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
4
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Negeri Kaliwining 04
Rambipuji tetap mengacu pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi,
dan Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan, yang
menuntut setiap sekolah melakukan pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
Prinsip pengembangan Kurikulum 2013 SDN Kaliwining 04 Rambipuji meliputi :
1.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang
akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.
2.
Belajar sepanjang hayat
Kurikulum
diarahkan
pada
proses
pengembangan,
pembudayaan,
dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
3.
Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.
5
C. Acuan Konseptual Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum ini
disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.
Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2.
Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3.
Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4.
Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan
merupakan
proses
holistik/sistemik
dan
sistematik
untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta
tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
5.
Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum
diarahkan
kepada
pengembangan
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan
warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
6.
Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir
kreatif
dan
kewirausahaan,
6
berkomunikasi
dan
berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan,
kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7.
Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki
dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8.
Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh
karena
itu,
kurikulum
harus
dikembangkan
secara
berkala
dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9.
Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri
7
dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
8
Download