1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kedudukan dan peran TNI Angkatan Laut sebagai unsur utama kekuatan
pertahanan di laut yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2004, yaitu TNI dituntut untuk berperan aktif dalam menjaga dan
mempertahankan kedaulatan NKRI dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada
Pancasila dan UUD 1945. Supaya dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dengan baik, maka pembinaan personel TNI Angkatan Laut diarahkan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human resource quality), agar memiliki
sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) yang lebih fokus kepada Sapta Marga,
Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, Sebelas Azas Kepemimpinan TNI, Trisila TNI
Angkatan Laut dan Semangat Baru TNI Angkatan Laut (The New Spirit Indonesian
Navy), sehingga dapat memberikan pengabdian yang terbaik (excellent service) dan
kinerja yang tinggi (high performance) bagi kejayaan bangsa dan negara.
Penyelenggaraan pertahanan negara bertumpu pada kekuatan (strength) dan
kemampuan (ability) sumber daya manusia yaitu rakyat Indonesia baik militer maupun
nirmiliter yang didukung oleh sistem senjata dan manajemen pertahanan yang handal,
sehingga sumber daya manusia yang berkualitas merupakan pusat kekuatan (centre of
strength) bagi pertahanan negara. Postur Pertahanan Negara disebutkan bahwa sumber
daya manusia yang berkualitas bagi pertahanan negara didefinisikan ke dalam 3 (tiga)
hal pokok sebagai berikut: (Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor Per/23/M/XII/
2007 tanggal 28 Desember 2007)
1
2
1)
Sumber daya manusia yang tanggap (konseptual) dari segi akal (mind),
yaitu sumber daya manusia yang memiliki konsep dan prinsip tentang
damai dan perang yang diimplementasikan dalam doktrin pertahanan.
2)
Sumber daya manusia yang tanggon (moral dan moril) dari segi jiwa
(soul), yaitu sumber daya manusia yang memiliki jiwa atau karakter
yang baik dan memiliki motivasi yang kuat.
3)
Sumber daya manusia yang trengginas (jasmani) dari segi fisik (body),
yaitu sumber daya manusia yang memiliki kondisi tubuh/fisik yang
sehat dan kuat.
Implikasi dari Peraturan Menteri Pertahanan RI seperti disebutkan di atas,
terutama butir ketiga yang menyebutkan bahwa sumber daya manusia di organisasi TNI
harus memiliki kondisi kesamaptaan jasmani yang sehat dan kuat. Hal ini diatur juga
dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2010 tanggal 01 Maret 2010 tentang
Administrasi Prajurit TNI, pada Pasal 41 dan Pasal 44 menyebutkan tentang Rawatan
Prajurit yaitu setiap prajurit dan keluarganya mendapatkan rawatan kesehatan, sehingga
menuntut untuk tersedianya pelayanan kesehatan yang baik di setiap unit organisasi
yang ada di dalam TNI. Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Jakarta adalah salah
satu tempat pelayanan kesehatan bagi personel TNI Angkatan Laut dan keluarganya
khusus untuk wilayah barat, sedangkan untuk wilayah timur dirujuk ke Rumah Sakit
TNI AL dr. Ramelan Surabaya.
Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo adalah salah satu dari beberapa fasilitas
pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut, memiliki jumlah personel
sebanyak 821 orang terdiri dari personel militer 267 orang dan personel Pegawai
Negeri Sipil (PNS) 554 orang. Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo merupakan Unit
3
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan TNI Angkatan Laut (Diskesal) yang
mengelola perawatan kesehatan personel TNI Angkatan Laut di Wilayah Jakarta dan
sekitarnya. Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo mempunyai tugas pokok yang sangat
kompleks, dan memerlukan kompetensi personel yang tinggi (high competence), yang
ditunjang oleh pengusaaan (professional) di bidang tugas masing-masing serta budaya
organisasi (organizational culture) yang kondusif.
Salah satu indikator kinerja yaitu dilihat dari tingkat kehadiran (absensi).
Rekapitulasi tingkat kehadiran/absensi personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo
periode tanggal 22 Mei 2014 seperti dalam Tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1 Rekapitulasi Tingkat Kehadiran/Absensi Personel Rumkital
dr. Mintohardjo Tanggal 22 Mei 2014
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
GOLONGAN
HADIR
TIDAK HADIR
JUMLAH
Pati
Pamen
Pama
Bintara
Tamtama
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
Golongan I
94
21
61
65
20
175
297
6
3
19
4
23
31
2
94
24
80
69
20
198
328
8
Jumlah
739
82
821
Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo, 2014
Dari Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa tingkat ketidakhadiran personel
Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo relatif cukup tinggi yaitu sebesar 10% dari
jumlah personel yang ada. Hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja personel
Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo relatif cukup rendah yang tercermin dari
rendahnya motivasi kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo dengan
4
banyaknya personel yang tidak hadir kerja pada saat dibutuhkan oleh organisasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Kep/155/II/2009 tanggal 12 Desember
2009 tentang Organisasi dan Prosedur Rumah Sakit TNI Angkatan Laut dr.
Mintohardjo disebutkan bahwa tingkat kehadiran personel Rumah Sakit TNI AL dr.
Mintohardjo diharapkan 100% dari jumlah personel, mengingat pentingnya rumah sakit
sebagai unsur pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AL dan masyarakat pada
umumnya.
Salah satu indikator budaya organisasi (organizational culture) yang baik dan
kondusif yaitu dengan semakin sedikitnya keluhan/kritik/saran (complain) yang datang
dari pasien atau pihak di luar organisasi. Sebaliknya semakin banyak keluhan/ kritik/
saran dari pasien mengindikasikan tingkat kepuasan pasien yang rendah terhadap
pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang disebabkan dari budaya organisasi yang
kurang baik dan kurang kondusif. Pada Tabel 1.2 akan disajikan keluhan yang datang
dari pasien baik pasien anggota militer aktif maupun purnawirawan dan pasien umum
lainnya sebagai berikut:
Tabel 1.2 Rekapitulasi Kotak Saran Rumkital dr. Mintohardjo
Bulan Januari s/d Februari 2014
No
PERMASALAHAN
PELAYANAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Prosedur Berobat
Apotek
Penunjang Medis
Pelayanan Medis
Pelayanan Non Medis
Kesatmaan/Fasilitas
Rumah Sakit
KELUHAN
SARAN
JUMLAH
10
5
2
2
1
5
11
4
1
1
1
4
21
9
3
3
2
9
Jumlah
25
22
47
Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo, 2014
5
Dari Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa budaya organisasi Rumah Sakit TNI
AL dr. Mintohardjo relatif cukup banyak keluhan/saran/kritik yang berasal dari pasien
yaitu sebanyak 47 dalam waktu hanya 2 (dua) bulan saja. Hal ini mengindikasikan
bahwa budaya organisasi Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo relatif kurang
baik/kurang kondusif yang tercermin dari relatif rendahnya pelayanan kesehatan
dengan banyaknya keluhan/saran/kritik dari pasien yang berobat. Hal ini diperkuat oleh
Surat Keputusan Kasal Nomor Kep/155/II/2009 tanggal 12 Desember 2009 tentang
Organisasi dan Prosedur Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo yang menyatakan Zero
Complain terhadap pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AL dan masyarakat pada
umumnya.
Berdasarkan laporan pelaksanaan program kerja dan anggaran Rumah Sakit
TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2013 dijelaskan bahwa pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit TNI AL dr. Mintohardjo terdiri dari :
1)
Layanan Rawat Jalan
Layanan rawat jalan meliputi poliklinik, Unit Gawat Darurat (UGD) dan
Kamar Udara Bertekanan Tinggi (KUBT) dimana status pasien yang berobat
terdiri dari:
a.
Pasien dinas meliputi prajurit militer, PNS, prajurit TNI non TNI
AL, keluarga prajurit/PNS, pasien Asuransi Kesehatan (Askes)
baik TNI AL maupun non TNI AL.
b.
Pasien non dinas dikelompokkan menjadi pasien dengan
pembayaran tunai (out of pocket) dan pasien program BPJS.
c.
Pasien mantan prajurit (purnawirawan) baik purnawirawan TNI
AL maupun selain TNI AL.
6
d.
Pasien pejabat pemerintahan maupun pimpinan perusahaan
swasta.
e.
Pasien lain yaitu pasien di luar keempat golongan sebelumnya.
Layanan rawat jalan di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo dapat
dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini:
Tabel 1.3 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2012 dan Tahun 2013
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
STATUS
TAHUN TAHUN PERUBAHAN PROPORSI
PASIEN
2012
2013
(%)
(%)
Militer
9.353
9.654
103,5
7,8
Sipil
6.198
6.208
100,2
5,0
Keluarga
26.233
26.197
99,9
21,2
Non TNI AL
283
381
134,5
0,3
Askes AL
25.876
25.528
98,6
20,7
Askes Non AL
27.279
26.431
96,8
21,4
Umum
28.904
29.126
100,7
23,6
Jumlah
124.126
123.525
99,5
100,0
Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo (2014)
Dari data Tabel 1.3 di atas menunjukkan adanya penurunan dalam
kunjungan pasien rawat jalan, dimana pada Tahun 2012 terdapat kunjungan
pasien rawat jalan sejumlah 124.126 pasien, sedangkan pada Tahun 2013 turun
menjadi 123.525 pasien atau terjadi penurunan sebesar 601 pasien (100% 99,5% = 0,5%). Artinya telah terjadi penurunan dalam kunjungan pasien
rawat jalan di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2013.
2)
Layanan Rawat Inap
Layanan rawat inap di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo hampir
sama dengan layanan rawat jalan, perbedaanya terletak pada mekanisme
pengobatannya. Layanan rawat inap pengobatannya dilakukan di rumah sakit
selama pasien membutuhkan perawatan sampai dinyatakan sembuh oleh pihak
7
rumah sakit, sedangkan layanan rawat jalan pasien tidak dirawat di rumah sakit
tetapi diberi obat-obatan yang dikonsumsi di rumah oleh pasien.
Layanan rawat inap di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo dapat
dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini:
Tabel 1.4 Kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2012 dan Tahun 2013
No
STATUS
TAHUN TAHUN PERUBAHAN PROPORSI
PASIEN
2012
2013
(%)
(%)
1. Militer
776
708
91,2
10,29
2. Sipil
296
226
76,4
3,28
3. Keluarga
2.179
1.863
85,5
27,07
4. Non TNI AL
23
25
108,7
0,36
5. Askes AL
926
788
85,1
11,45
6. Askes Non AL
1.181
886
75,0
12,87
7. Umum
2.917
2.386
81,8
34,67
Jumlah
8.298
6.882
82,9
100,0
Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo (2014)
Dari data Tabel 1.4 di atas menunjukkan adanya penurunan jumlah
pasien rawat inap, dimana pada tahun 2012 terdapat pasien rawat inap sejumlah
8.298, sedangkan pada tahun 2013 turun menjadi 6.882 pasien atau terjadi
penurunan sebesar 1.416 pasien (100% - 82,9% = 17,1%). Artinya telah
terjadi penurunan dalam kunjungan pasien rawat inap di Rumah Sakit TNI AL
dr. Mintohardjo Tahun 2013.
3)
Indikator Layanan Kesehatan
Indikator layanan kesehatan di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo
merupakan salah satu tolok ukur kinerja personel yang mengawaki organisasi
rumah sakit. Indikator layanan kesehatan Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo
periode Tahun 2012 dan Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini:
8
Tabel 1.5 Indikator Layanan Kesehatan Tahun 2012 dan Tahun 2013
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
JENIS INDIKATOR
2012
2013
PERUBAHAN (%)
Jumlah Tempat Tidur (TT)
235
266
113
Jumlah Pasien Rawat Inap (RI)
8.298
6.882
83
Jumlah Hari Perawatan
44.186
41.583
94
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan (RJ)
124.126
123.525
99,5
Jumlah Kunjungan Poli Gigi
6.235
5.164
83
Jumlah Kunjungan KUBT
7.191
9.050
125,9
Bed Occupancy Rate (BOR)
47,77%
49,64%
101,9
Average Length of Stay (ALOS)
5 Hari
6 Hari
120
Jumlah Operasi
a. Kecil
63
30
48
b. Sedang
1.334
1.161
87
c. Besar
881
871
99
d. Khusus
736
710
96
Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo (2014)
Dari data Tabel 1.5 di atas menunjukakan bahwa indikator layanan kesehatan
Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2013 kecenderungannya (trend)
mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2012. Hal ini disebabkan karena pelayanan
kesehatan yang belum optimal oleh seluruh personel yang ada di dalam Rumah Sakit
TNI AL dr. Mintohardjo. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan yang
diberikan seluruh personel yang ada di dalam Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo.
Baik atau buruknya pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja
personel rumah sakit. Personel yang tidak puas akan mengakibatkan penurunan kinerja,
sehingga tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan optimal.
Faktor penting yang menentukan kinerja karyawan/pegawai (employee
performance) menurut Koesmono (2005), Brahmasari dan Suprayetno (2008) adalah
motivasi kerja (job motivation), budaya organisasi (organizational culture) dan
kepuasan kerja (job satisfaction).
Setiap organisasi berupaya untuk meningkatkan kinerja (performance)
personelnya agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat
9
tercapai. Berbagai cara dapat ditempuh oleh organisasi dalam meningkatkan kinerja
personelnya diantaranya dengan meningkatkan kepuasan kerja (job satisfaction)
personel melalui peningkatan motivasi kerja (job motivation) dan menciptakan budaya
organisasi (organizational culture) yang kondusif untuk mencapai tujuan (objectives)
serta sasaran (goals) organisasi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil judul
Tesis “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Melalui Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening (Studi Pada Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun
2014)”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 1.1, Tabel 1.2, Tabel 1.3, Tabel
1.4 dan Tabel 1.5 menggambarkan fenomena atau fakta bahwa kinerja dari personel
Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo belum memenuhi standart yang ditetapkan oleh
organisasi TNI AL yaitu Bed Occupancy Rate (BOR) > 65% dan Average Length of
Stay (ALOS) selama 10 hari sesuai dengan Surat Keputusan Kasal Nomor
Kep/155/II/2009 tanggal 12 Desember 2009 tentang Organisasi dan Prosedur Rumah
Sakit TNI AL dr. Mintohardjo. Hal ini mengakibatkan kualitas pelayanan kesehatan
yang diberikan belum optimal. Penyebab dari kualitas pelayanan kesehatan yang belum
optimal salah satunya yaitu dari kepuasan kerja personel yang relatif rendah, sehingga
penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan budaya
organisasi terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014
melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening.
10
1.3
Rumusan dan Batasan Masalah
1.3.1
Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr.
Mintohardjo Tahun 2014?
2.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan budaya organisasi
terhadap kepuasan kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr.
Mintohardjo Tahun 2014?
3.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja
terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo
Tahun 2014?
4.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan budaya organisasi
terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo
Tahun 2014?
5.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan kerja
terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo
Tahun 2014?
1.3.2
Batasan Masalah.
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hanya pada pengaruh
motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja personel Rumah
Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014 melalui kepuasan kerja
sebagai variabel intervening.
11
1.4
Maksud dan Tujuan Tesis
1.4.1
Maksud Tesis
Maksud Tesis ini yaitu untuk menganalisis pengaruh motivasi
kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI
AL dr. Mintohardjo Tahun 2014 melalui kepuasan kerja sebagai variabel
intervening.
1.4.2
Tujuan Tesis
Tujuan Tesis ini adalah:
1.
Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan
kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun
2014.
2.
Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap
kepuasan kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo
Tahun 2014.
3.
Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014.
4.
Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014.
5.
Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014.
1.5
Manfaat dan Kegunaan Tesis
1.5.1
Manfaat Tesis
Manfaat Tesis ini sebagai berikut:
12
1.
Memberikan kontribusi pemikiran terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang ilmu manajemen
sumber daya manusia.
2.
Memberikan kontribusi informasi kepada peneliti di bidang
manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai motivasi
kerja, budaya organisasi, kepuasan kerja dan kinerja.
3.
Memberikan kontribusi informasi kepada pimpinan Rumah Sakit
TNI AL dr. Mintohardjo tentang kajian motivasi kerja, budaya
organisasi, kepuasan kerja dan kinerja personel.
1.5.2
Kegunaan Tesis
Kegunaan Tesis ini sebagai berikut:
1.
Kegunaan
Tesis
secara
teoritis
(ilmiah)
yaitu
sebagai
sarana/wahana pembelajaran yang sangat berguna dalam
menambah pengetahuan dan wawasan serta meningkatkan
kemampuan akademik di dalam bidang penelitian khususnya
ilmu manajemen sumber daya manusia.
2.
Kegunaan Tesis secara praktis yaitu sebagai bahan pertimbangan
atau saran kepada pimpinan Rumah Sakit TNI AL dr.
Mintohardjo di dalam rangka perbaikan kinerja personel Rumah
Sakit TNI AL dr. Mintohardjo.
Download