Keluaran 12: 37-42 Renungan - Bible Society of Singapore

advertisement
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
20 Maret 2017
SENIN MINGGU KETIGA PRA PASKAH
Malam Berjaga-jaga
Keluaran 12: 37-42
37
Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam
ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak. 38 J uga banyak
orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak
kambing domba dan lembu sapi. 39 Adonan yang dibawa mereka dari Mesir
dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi,
karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka
tidak pula menyediakan bekal baginya. 40 Lamanya orang Israel diam di Mesir
adalah empat ratus tiga puluh tahun. 41 Sesudah lewat empat ratus tiga puluh
tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah
Mesir. 42 Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa
mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua
orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
Selama 430 tahun bangsa Israel mengalami ujian berat di bawah tirani penguasapenguasa di Mesir. Mereka sebenarnya, ditindas di bawah kuk yang berat. Mereka
adalah budak. Kadang kala mereka melewati malam penuh penderitaan dan tidak
dapat tidur, hanya menangis dan berseru kepada Tuhan. Semuanya telah berakhir.
"Malam-malam bagi kegelapan jiwa" telah berakhir. Kesedihan mereka telah
berubah menjadi sukacita.
Renungan
Itu adalah malam pembebasan dari Tuhan, malam yang istimewa bagi anak cucu
Israel. Tidak seperti malam-malam sebelumnya, malam ini membuat suatu
perbedaan dalam hidup mereka. Orang-orang yang disebut umat Allah telah
berkumpul di hadapan Allah dengan awal yang baru di bawah pengawasan Allah
dengan penuh kebebasan, identitas dan martabat! Sebuah pemandangan yang
mencengangkan melihat suatu bangsa baru bergerak menuju tanah yang lebih
baik. Sungguh cara yang indah untuk merayakan kebaikan Tuhan. Itu adalah
malam menantikan Tuhan, menanti dengan penuh iman dan kepercayaan kepada
Tuhan dan Tuhan menjawab dengan memberikan pembebasan-Nya. Ketika umat
Allah sedang memperhatikan dan menunggu, Tuhan juga mengawasi umat-Nya untuk memberikan dan memimpin mereka ke tujuan yang aman. Betapa
nyamannya mengetahui, "Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga
Israel." Mazmur 121:4.
Campur tangan Tuhan dalam sejarah penderitaan umat-Nya mengingatkan kita
bahwa Tuhan adalah pembela umatNya.Bukan karena jumlah bangsa Israel yang
besar yang menakutkan Raja Firaun, tetapi Allah Israel yang adalah Tuhan atas
semesta alam. Tuhan mengambil alih perjuangan umat-Nya ketika mereka benarbenar lemah dan tak berdaya. Dia melakukan penghakiman sesuai waktunya.
Ketaatan ini harus dapat mengingatkan generasi demi generasi akan tindakan Allah
yang murni karena kasih karunia Allah.
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
1
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
Doa
Tuhan yang Maha Pengasih, kami berterima kasih atas campur-tanganMu
untuk membela anak-anakMu dalam penderitaan hidup mereka. Tolonglah
kami untuk tidak lupa bahwa keberadaan kami ada di dalam-Mu karena
kasih karunia dan anugerah-Mu semata.
Tindakan
Tanggung jawab kita bukan hanya terhadap generasi kita, tetapi juga pada
generas selanjutnya. Kiranya kita menceritakan pengalaman iman kita di
dalam Yesus kepada generasi kita sehingga dapat dilanjutkan kepada
generasi yang akan datang.
Rev. Ranganathan Prabhu
Pendeta, Methodist Church in Singapore
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
2
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
21Maret 2017
SELASA MINGGU KETIGA PRA PASKAH
Bukankah Engkau Harus Mengasihani Sesamamu?
Matius 18:21-35
21
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai
berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap
aku? Sampai tujuh kali?" 22Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata
kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali
tujuh kali.
23
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak
mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai
mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang
berhutang sepuluh ribu talenta. 25Tetapi karena orang itu tidak mampu
melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak
isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah
hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan
kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba
itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28Tetapi
ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang
berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya
itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan
memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai
dilunaskannya hutangnya. 31Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat
sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu
menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang
jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya
kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku
telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan
menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh
hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga
terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu
dengan segenap hatimu."
Renungan
Seorang Amerika berkulit hitam tanpa sengaja menembak dirinya di
wajahnya ketika berusaha melakukan swafoto (selfie) dengan pistol yang
sudah diisi peluru. Pacarnya berada di sampingnya ketika pistol itu meletus.
Laki-laki itu tampaknya sangat menentang Donald Trump, dan banyak dari
foto narsis-nya termasuk kekerasan dan kata-kata yang kurang pantas
diarahkan pada calon Presiden AS itu. Menurut pacarnya, foto itu
seharusnya merupakan lelucon tentang membunuh dirinya jika Donald
Trump yang terpilih sebagai Presiden. Sikap tidak dapat mengampuni dapat
mematikan bagi orang lain serta diri kita sendiri.
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
3
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
Petrus mengerti hal ini; ia akan mengampuni seseorang sampai tujuh kali,
lebih banyak tiga kali dari yang ditetapkan oleh para rabi pada masanya
(ayat. 21). Namun, pemahaman Petrus tidak lengkap sebagaimana terungkap
dalam perintah Yesus untuk mengampuni "tujuh puluh tujuh kali" (ay. 22).
Sepuluh ribu talenta hampir satu triliun dolar nilai saat ini. Ini adalah jumlah
yang hamba tidak bisa membayar; hanya karena kasih karunia raja, utang ini
diputihkan (ay. 23-27). Sebagai yang taat pada Raja yang benar, kami, para
penerima anugerah, juga harus menunjukkan belas kasihan, karena Yesus
akan menghukum semua orang yang kejam terhadap debitur mereka (ay. 2835). Bagaimana mungkin kita bisa menjadi orang Kristen jika kita, dengan
hutang tak terbayar telah dilunasi, menolak untuk mengampuni mereka yang
telah bersalah kepada kita?
Doa
Tuhan ampuni diriku seorang pendosa, tolonglah daku untuk mengampuni
orang lain seperti Engkau telah mengampuniku.
Tindakan
Aku harus menjadikannya sebagai latihan yang terus menerus untuk hingga
tindakan memaafkan menjadi suatu kebiasaan.
Rev Martin Yee is the Asisten Pribadi Bishop Terry Kee
Gereja Luteran di Singapura
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
4
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
22 Maret 2017
RABU MINGGU KETIGA PRA PASKAH
Jangkar bagi Jiwa, Suatu Pengharapan
Ibrani 6: 13-20
13
Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah
demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,
14
kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan
akan membuat engkau sangat banyak."
15
Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang
dijanjikan kepadanya.
16
Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu
menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan.
17
Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu
akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,
18
supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak
mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat
untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. 19 Pengharapan itu
adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke
belakang tabir, 20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia,
menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Renungan
'Janji dibuat untuk dilanggar '. Ini adalah komentar sinis yang sudah umum tentang
janji tetapi beranikah kita menyebut Tuhan itu pembohong? Seorang pemuda
mungkin saja gagal memenuhi janjinya untuk menikahi pacarnya karna beberapa
alasan ... Sepasang suami istri mungkin gagal untuk menjaga ikrar pernikahan
mereka dan sebagainya. Saya tahu dari janji-janji yang kita dengar dari beberapa
kandidat politik (apa pun partai politik mereka) adalah janji kosong. Dalam banyak
hal, calon menjanjikan hal yang berbeda untuk orang yang berbeda, mengetahui
bahwa tidak akan dipenuhi.
Tuhan tidak bisa berbohong namun Dia berjanji kepada Abraham, "Sesungguhnya
Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau
sangat banyak." (ayat 14.) Janji ini diberikan lebih dari sekali kepada anak cucu
Abraham - janji yang diikat dengan sumpah, membuatnya mengikat dua kali lipat.
Janji itu adalah untuk meyakinkan Gereja dimana Anda dan saya adalah bagian
darinya. Berkat itu menjadi benar di dalam Yesus Kristus yang adalah jangkar
(pengharapan) kita. Di dalam Yesus, kita hidup dalam kepastian janji Tuhan.
Pengharapan kita berlabuh dalam janji Tuhan dan karya Yesus Kristus. Angin dan
gelombang keraguan, kekecewaan, dan serangan rohani oleh si jahat dapat
menyebabkan kita berpikir bahwa kita seperti kayu yang terombang-ambing di
laut lepas dan keselamatan dari Tuhan belumlah aman. Bukan saja begitu, Tuhan
telah memberikan janji-Nya bahwa keselamatan kita adalah pasti di 'tentang mana
Allah tidak mungkin berdusta, (Ibr 6: 18-19).. Harapan kami pasti dan dijamin di
dalam Yesus Kristus yang menebus kita sekali dan untuk semuanya ketika Dia
mati, bangkit kembali, dan naik ke surga.
Jangkar kita adalah Batu Karang yang teguh - Yesus Kristus. Kasihnya yang tak
terbatas memeluk kita dengan pasti dan kokoh.
Kita dipanggil untuk berpegang pada pengharapan yang diberikan oleh Tuhan kita
dengan iman dan kesabaran, kita akan mewarisi apa yang telah dijanjikan!
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
5
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
Doa
"Semoga Tuhan, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan
damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu
berlimpah-limpah dalam pengharapan."(Roma 15:!3) Doa ini dapat Anda panjatkan
jika Anda ingin memiliki pengharapan yang berlimpah bersama dengan Yesus
sebagai jangkarmu. Anda dapat berdoa, "Yesus, terima kasih telah menjadi
Tuhan yang memberi pengharapan. Kuletakkan imanku kepada-Mu dan di
dalam Firmanmu. Kuminta dalam nama-Mu, kiranya Engkau memberiku
sukacita dan damai dengan kuasa Roh Kudus dan saya dapat menyampaikan
sukacita, damai, cinta kasih, dan pengharapan dengan spontan kepada
mereka yang ada di sekelilingku. Amen.
Tindakan
Saya memutuskan untuk menjalankan iman setiap hari dengan terlebih dahulu
berdoa kepada Allah dan Tuhanku Yesus Kristus. Saya menyamapaikan keinginan
ku, kerinduanku, pemikiranku tentang bagaimana hal-hal yang tidak bisa
mengalihkan perhatian dan memisahkanku dari-Nya. Saya meminta Roh Kudus
untuk membantuku merangkul apa yang akan datang di hadapanku sebagai suatu
kesempatan untuk membawa pengharapan kepada orang-orang di sekitarku, dan
tidak melihatnya sebagai ketidaknyamanan pribadi.
The Right Reverend Solomon Cheong
Asisten Pribadi Diocese of Kuching and Vicar of St. Columba’s Parish, Miri,
Sarawak.
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
6
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
23 Maret 2017
KAMIS MINGGU KE TIGA PEKAN PRA PASKAH
Mereka Tidak Mau Mendengarkan Aku
Yeremia 7: 23-28
23
hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka:
Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan
menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu,
supaya kamu berbahagia! 24 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan
tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancanganrancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan
belakangnya dan bukan mukanya. 25Dari sejak waktu nenek moyangmu
keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka
hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus-menerus, 26 tetapi mereka
tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian,
bahkan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat dari pada nenek
moyang mereka.
27
Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka
tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru
kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau. 28 Sebab itu,
katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan
suara TUHAN, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima penghajaran!
Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah hapus dari mulut mereka."
Renungan
Hal pertama yang perlu diperhatikan di sini adalah keseriusan pesan ini:
Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu ...' (v.23). Kata-kata ini,
kita diberitahu, dikatakan oleh Allah sendiri dan ditujukan kepada orang-orang
Israel (Yer 7: 1). Coba perhatikan bagaimana Tuhan menunjukkan lokasi yang tepat
di mana Firman ini harus diberitakan, yaitu pintu gerbang yang menuju ke rumah
Allah (Yer 7:2). tempat ini sering sibuk dan penuh sesak; implikasinya adalah
bahwa sebanyak mungkin manusia yang mendengar—khususnya mereka yang
beragama—akan mendengarkan mereka.
Seperti yang sering dilakukan oleh Tuhan, Dia mengingatkan bangsa Israel untuk
mengingat bagaimana mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir. Secara khusus,
Dia merujuk pada Janji yang diperbuatNya dengan mereka dimana mereka diberi
hak istimewa untuk menjadi umatNya, dengan syarat yang sudah disepakati bahwa
mereka akan taat pada suara Tuhan! (Baca Kel15:26) . Menyedihkan, bukannya
ketaatan, bangsa Israel memilih untuk melakukan yang sebaliknya: (i) mereka
menolak untuk mendengarkan suara Tuhan; (ii) mereka berjalan sesuai dengan
kemauan sendiri dan bersikeras dengan hati yang jahat; dan (iii) mereka mundur ke
belakang, bukannya maju. (Ayat 24).
Tampaknya Tuhan memberikan ketaatan, seperti kasih, bukanlah sesuatu yang
dapat dipaksakan. Sesungguhnya, Tuhan sudah bersiap-siap bahwa orang Israel
yang mendengarkan Yeremia tidak akan lebih baik daripada nenek moyang mereka.
Selanjutnya mereka tidak mendengarkan nasihat para nabi, dan mereka tidak
menaati suara TUHAN, Allah mereka. "(Ay.27, 28). Ini adalah tanda rahmat ilahi
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
7
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
yang diresponi Allah untuk ketidak taatan umat-Nya hanyalah sebuah kata dari
ketidaksenangan, yaitu: 'ini adalah bangsa yang tidak mendengarkan suara
TUHAN, Allah mereka, dan tidak menerima disiplin; kebenaran telah binasa; itu
terputus dari bibir mereka. "(ay.28). Betapa menyakitkan!
Doa
Tuhan yang Maha Kuasa, ampuni daku karena ketidaktaatan-ku dan sebagai
manusia yang 'keras kepala'. Seperti orang-orang Israel, aku sering menolak untuk
mendengarkan suara-Mu, berjalan sesuai keinginan sendiri dan bergantung pada
hatiku yang jahat, dan berpaling dari jalan yang benar. Kuduskan aku dan kuatkanku, dan bebaskan-ku untuk sukacita menaati Engkau. Dalam nama Yesus daku
berdoa. Amin.
Tindakan
Merefleksikan tanda ketidaktaatan yang disebutkan dalam nats ini (terutama ayat
24), dan periksalah betapa diriku telah menyimpang dari mendengarkan dan
menaati suara Tuhan. Periksa dalam hidupku jika daku merangkul dan
mempraktikan disiplin, dan bahwa saya selalu berhati-hati untuk tidak
berkompromi demi kebenaran.
Lim K Tham saat ini sedang melakukan penelitian di Universitas Tubingen,
Jerman. Beliau adalah Sekretaris Umum Lembaga Alkitab di Singapura dan
Persekutuan Gereja-gereja di Singapura.
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
8
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
24 Maret 2017
JUMAT MINGGU KE TIGA PRA PASKAH
Ia sanggup Menyelamatkan
Ibrani 7: 15-28
15
Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut
cara Melkisedek, 16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan
manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. 17 Sebab tentang Dia
diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan
Melkisedek."
18
Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak
mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna, 19 --sebab hukum Taurat sama
sekali tidak membawa kesempurnaan--tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan
yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah.
20
Dan sama seperti hal ini tidak terjadi tanpa sumpah--memang mereka telah
menjadi imam tanpa sumpah, 21 tetapi Ia dengan sumpah, diucapkan oleh Dia yang
berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal:
Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya" -22
demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat. 23 Dan
dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh
maut untuk tetap menjabat imam. 24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya,
imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. 25 Karena itu Ia sanggup juga
menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
26
Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh,
tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi
dari pada tingkat-tingkat sorga, 27ang tidak seperti imam-imam besar lain, yang
setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah
itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk
selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
28
Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi
Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat,
menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
Renungan
Perikop ini berfokus pada peran Yesus sebagai seorang imam. Berbeda dengan
imam dari suku Lewi pada Perjanjian Lama, imam Yesus adalah sempurna murni
dan suci, dan selama-lamanya. Hal ini memenuhi apa yang pernah diramalkan
Melkisedek. Kunci yang didirikan adalah: sebagai Imam Besar Agung, Yesus
mampu menyelamatkan kita! Benar adanya, Dia, dan Diri-Nya sendiri, yang
mampu menarik kita dekat kepada Tuhan yang benar-benar suci. Kita tidak akan
pernah sampai kepada Tuhan tanpa seorang Perantara; kita tidak akan pernah bisa
tanpa seorang Juruselamat. Semua ini adalah alasan yang cukup untuk bersukacita
dan dirayakan. Namun sang penulis belum selesai. Dia melanjutkan dengan
mengatakan bahwa Yesus mampu menyelamatkan secara menyeluruh.
Jika kita mengizinkan Firman ini masuk ke dalam hati dan pikiran kita, kita akan
tiba pada kenyataan berikut: tidak ada lagi 'yang tidak dapat ditebus' atau 'tak
terselamatkan'. Jika dosa-dosa kita panjangnya terbentang sejauh Timur sampai ke
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
9
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
Barat, rahmat Allah terbentang lebih jauh lagi. Tidak ada yang berada di luar kuasa
penyelamatan Tuhan Yesus Kristus: tidak ada yang sulit dijangkau
Jika Anda berada di ujung untuk menyerah, berpikir bahwa betapa Anda adalah
seorang yang tidak berharga atau Anda percaya tidak ada yang dapat
memutarbalikkan hidup Anda lagi, maka lihatlah pada Yesus, Imam Besarmu yang
maha tinggi! Dia mati untukmu; Ia berdoa untukmu; dan Dia ingin dirimu menjadi
yang terbaik yang Anda mampu. Ya, Dia ingin Anda menjadi sama seperti Dia dan
bersama dengan-Nya selamanya.
Karena Yesus mampu menyelamatkan secara menyeluruh, maka kita memiliki
sebuah janji dan pengharapan yang terbaik Dan berita terbesar ini adalah: abadi
dan untuk setiap orang!
mulai dari pecandu, pezinah; tidak, tak seorang manusia pun yang luput. Selagi
mereka datang kepada Imam besar ini, mereka akan menemukan pengampunan,
penyucian dan transformasi.
Doa
Tuhan Yesus, terima kasih untuk menjadi Imam Besarku, yang menyelamatkanku
dan terus menjadi Perantara untukku. Tolonglah diriku untuk memahami bahwa
tidak ada kondisi atau apa pun yang dapat memisahkan diriku dari cinta kasih-Mu.
Tindakan
Selalu mencari Tuhan Allah di dalam doa karena Yesus selalu menjadi perantara
bagi kita. Belajar menjadi perantara untuk orang lain.
Dr Tan Kim Huat,
Puket Bagian Akademi,
Trinity Theological College
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
10
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
25 Maret 2017
SABTU MINGGU KETIGA PRA PASKAH
Kasihanilah Aku Orang Berdosa Ini.
Lukas 18:9-14
9
Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang
rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
10
"Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi
dan yang lain pemungut cukai.
11
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku
mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain,
bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti
pemungut cukai ini;
12
aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala
penghasilanku.
13
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani
menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah,
kasihanilah aku orang berdosa ini.
14
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang
dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia
akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Renungan
Yesus menceritakan sebuah kisah tentang orang Farisi dan pemungut cukai untuk
mengajarkan tentang doa. Orang Farisi, berdiri sendiri di bait Allah membual
dirinya dengan menyatakan bahwa dia tidak seperti orang-orang-lain-perampok,
pelaku kejahatan dan penzinah dan bukan juga seperti pemungut cukai, ia berpuasa
dua kali seminggu; dan dia memberi sepersepuluh dari semua penghasilannya.
Orang Farisi dipandang sebagai warga terhormat di masyarakat Yahudi. Dia adalah
orang yang dianggap sebagai orang yang baik. Di sisi lain, pemungut cukai berdiri
jauh di bait Allah, bahkan tidak akan melihat ke langit dan ia memukul diri dengan
mengatakan "Tuhan, kasihanilah aku, orang berdosa"! Pemungut cukai dipandang
orang yang paling rendah dalam masyarakat. Mereka berkolusi dengan para
penguasa – pemerintah Romawi. Mereka mengumpulkan pajak jauh lebih dari yang
diwajibkan oleh penjajah Romawi dan kemudian lebihnya untuk kantong sendiri.
Ketika penduduk setempat keberatan, mereka memmakai tentara Romawi untuk
memaksa meminta uang dari sesame orang Yahudi! Sulit untuk menemukan orang
yang lebih bobrok dari para pemungut cukai ini.
Yang satunya menjalankan hukum Taurat dengan ketat, atau setidaknya ia berpikir
ia telah melakukannya. Yang lainnya memiliki profesi yang penuh dengan
pemerasan dan ketidakjujuran. Tampaknya tidak adil bahwa doa seorang yang
berperilaku teladan tersebut tidak dapat diterima, sedangkan doa seorang dengan
pekerjaannya saja diragukan diterima. Orang Farisi memiliki segalanya, kecuali
satu hal yang penting. Pemungut cukai tidak memiliki apapun, tapi ada satu kualitas
penting, yaitu menyadari bahwa dirinya tidak layak dan dia membutuhkan kasih
karunia Allah.
Perumpamaan ini adalah tentang doa yang jujur dari seorang pendosa dibandingkan
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
11
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
dengan doa seseorang yang menganggap dirinya benar. Fokus utama adalah
kerendahan hati dari doa yang keluar dari kesadaran bahwa kebenaran tidak dapat
dicapai dengan usaha kita sendiri. Doa didengar dan dijawab karena rahmat dan
belas kasihan Tuhan, bukan oleh karena usaha membenarkan diri kita sendiri. Oleh
karena itu Yesus menegur pembenaran diri dan yang menunjukkan sikap yang
diperlukan untuk diterima Allah.
Penulis himne terkenal Augustus Toplady "Rock of Ages/Batu Karang yang teguh"
menegaskan kembali di atas:
Bukan karna hasil kerja tanganku
Dapat memenuhi tuntutan Mu hukum;
Dapatkah semangatku tahu tanpa jeda,
Dapatkah air mataku mengalir selamanya,
Semua dosa tidak bisa ditebus;
Engkau harus menyelamatkan, dan Engkau sendiri.
Tidak ada di tanganku, yang kubawa,
Hanya pada-Mu kuberpegang teguh;
Telanjang, datang ke Mu untuk berpakaian;
Tak berdaya, melihat kepada kasih karunia-Mu;
Pelanggaran dosa yang kotor, ku melayang ke mata air ;
Sucikanku, Juruselamat, atau aku mati!
Doa
Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Tindakan
Siapkanlah waktu untuk mengevaluasi apakah yang menguasai hidup Anda?
Apakah sikap pembenaran diri seperti orang farisi atau rendah hati seperti yang
digambarkan pemungut cukai?
Rev.Dr.M.Mani Chacko
Sekretaris Umum
Lembaga Alkitab India
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
12
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
26 Maret 2017
MINGGU KE_EMPAT PRA-PASKAH
Tuhan Melihat Ke Dalam Hati
1 Samuel 16: 1-13
1
Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita
karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung
tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang
Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku." 2
Tetapi Samuel berkata: "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya,
ia akan membunuh aku." Firman TUHAN: "Bawalah seekor lembu muda dan
katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. 3
Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan
memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang
yang akan Kusebut kepadamu." 4 Samuel berbuat seperti yang difirmankan
TUHAN dan tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang
mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: "Adakah kedatanganmu ini
membawa selamat?" 5 Jawabnya: "Ya, benar! Aku datang untuk
mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah
dengan daku ke upacara pengorbanan ini." Kemudian ia menguduskan Isai dan
anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan
itu.
6
Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di
hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." 7Tetapi berfirmanlah
TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang
tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat
Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." 8 Lalu
Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel
berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN." 9 Kemudian Isai menyuruh Syama
lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN." 10 Demikianlah
Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata
kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN." 11 Lalu Samuel berkata kepada
Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi
sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah
memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
12
Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah
dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah
dia." 13 Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi
Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya
berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Renungan
Kita sering mendengar kata-kata Tuhan kepada Samuel, "Manusia melihat apa yang
ada di depan mata, tetapi TUHAN melihat apa yang ada dalam hati." Ini
mengingatkan kita bahwa Tuhan melihat hal-hal tentang kita yang tidak dapat
dilihat oleh seorang pun; mengingatkan kita untuk memastikan bahwa motif dan
keinginan kita adalah murni. Tapi apakah ini yang dikatakan oleh Tuhan kepada
Samuel?
Apa yang Tuhan temukan dalam hati Eliab sehingga Tuhan menolaknya? Apa yang
ada dalam hati Daud sehingga Tuhan memilihnya?
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
13
Pengharapan Hidup untuk Semua Orang
Mungkin ada orang yang mengatakan bahwa Tuhan sudah melihat Daud adalah
orang yang berkenan kepadaNya. Pertimbangan saya, Tuhan melihat sesuatu yang
jauh lebih mendasar dari hal itu.
Dalam I Samuel 17, menghadapi tantangan dari Goliat si raksasa Filistin, Eliab,
Abinadab dan Shammah (saudara laki-laki yang lebih tua dari Daud) dan para
serdadu Raja Saul gemetar dan ketakutan. Di sisi lain, meskipun muda, Daud
menunjukkan iman terhadap pertolongan dan perlindungan dari Tuhan ketika ia
menawarkan dirinya untuk melawan sang raksasa. Alktiab mencatat: “Pula orang
Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan
dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di
padang." Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku
dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan
nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari
ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku ... (I Samuel 17:
44-46)
Meskipun ia hanya seorang anak kecil di mata banyak orang, ia telah
memperlihatkan iman kepada Allah, perlindungan-Nya. Hal ini membawa saya ke
Ibrani 11: 6 di mana penulis mengatakan bahwa "Tanpa iman tidak mungkin untuk
menyenangkan Allah, karena siapapun yang datang kepada-Nya harus percaya
bahwa Dia ada dan bahwa Dia memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh
mencari Dia."
Di dalam kesimpulan, saat Tuhan datang kepadamu, akankah Dia melihat Iman?
Ada tertulis, " Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati
iman di bumi?" (Lukas 18:8b)
Doa
Ya Tuhan, saya mengakui bahwa terlalu sering diriku terjebak untuk mencoba
menyenangkan-Mu dengan perbuatanku daripada merangkul apa yang sudah
Engkau lakukan untukku. Berilah aku iman di dalam-Mu seperti iman Raja Daud
yang akanmemungkinkan saya untuk menghadapi "raksasa" dalam hidup saya
dengan keyakinan. Dalam nama Yesus. Amin.
Tindakan
1. Ambil waktu untuk membaca I Samuel 17: 24-51 dan refleksikan di dalam
terang dari I Samuel 16: 1-13
2. Refleksikan pengalaman di masa lalu di mana Allah menolongmu di saat
engkau membutuhkan-Nya.
3. Berterima kasih kepada Tuhan sebagaimana Ia adanya. Ia adalah dan akan
selalu menjadi Tuhan yang Agung yang penuh belas kasihan, Tuhan yang
mengasihi Anda dengan kasih yang tidak berkesudahan.
Bishop Terry Kee
Bishop Gereja Luteran di Singapura
7 Armenian Street. Bible House. Singapore 179932  Tel: 6337 3222  Fax: 6337 3036
 Email: [email protected]  Website: www.bible.org.sg
14
Download