SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 STRATEGI PUBLIC RELATIONS HOTEL AMAROOSSA GRANDE BEKASI DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS DI MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN BLISFULL RAMADHAN Nyoman Suardhita Hubungan Masyarakat AKOM BSI Jakarta Jl. Kayu Jati 5, No.2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur [email protected] ABSTRACT- In general Public Relations is someone who creates public opinion as a favorable input for both parties, fosters motivation and public participation, aiming to instill good wishes, trust mutual understanding, and a good image of the public. In addition, Public Relations must be able to explain and emphasize management's responsibility to serve the public interest, to help management to keep abreast of and effectively utilize change, useful as an early warning system to help anticipate current trends in society, using research and techniques decent voice in communication as the main tool. A Public Relations has a very important role to the company in building a positive image to the public that is now more advanced where people are more selective in consuming the services or products they want, especially hospitality. Hotel is an accommodation company providing lodging services, food and beverage providers and other facilities. In an environment like this hospitality, the role of a public relations is necessary to maintain the good name of the company's image as well as a promotional event for its products. Not only that, a Public Relations is also required to increase brand awareness of the company. Keywords: Public Relations Brand Awareness INTISARI- Secara umum Public Relations adalah seseorang yang menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Selain itu, Public Relations harus mampu menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren yang sedang terjadi ditengah-tengah masyarakat, menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama. Seorang Public Relations memiliki peran yang sangat penting pada perusahaan dalam membangun citra positif kepada publik yang kini telah lebih maju di mana masyarakat lebih selektif dalam mengkonsumsi jasa atau produk yang mereka inginkan, terutama diperhotelan. Hotel adalah badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas lainnya. Di lingkungan seperti perhotelan ini, peran seorang public relations sangat diperlukan untuk menjaga nama baik citra perusahaan sekaligus sebagai ajang promosi untuk produk jasanya. Tidak hanya itu, seorang Public Relations juga dituntut untuk dapat meningkatkan brand awareness perusahaan. Kata Kunci: Public Relations Brand Awareness PENDAHULUAN Secara umum Public Relations adalah seseorang yang menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Selain itu, Public Relations harus mampu menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren yang sedang terjadi ditengah-tengah masyarakat, menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama. Seorang Public Relations memiliki peran yang sangat penting pada perusahaan dalam membangun citra positif kepada publik yang kini telah lebih maju di mana masyarakat lebih 23 SNIPTEK 2014 selektif dalam mengkonsumsi jasa atau produk yang mereka inginkan, terutama diperhotelan. Hotel adalah badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas lainnya. Di lingkungan seperti perhotelan ini, peran seorang public relations sangat diperlukan untuk menjaga nama baik citra perusahaan sekaligus sebagai ajang promosi untuk produk jasanya. Tidak hanya itu, seorang Public Relations juga dituntut untuk dapat meningkatkan brand awareness perusahaan. Brand Awareness adalah suatu cara untuk mengukur efektivitas pemasaran yang diukur oleh kemampuan calon pembeli atau konsumen untuk mengingat dan mengenali sebuah brand tertentu yang meliputi nama, logo, gambar, serta slogan tertentu yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk. Sebab, tidak dapat dipungkiri semakin banyak konsumen yang mengingat produk, maka semakin besar pula intensitas pembelian yang akan mereka lakukan.. Ketika ada seseorang mengatakan kata dan saat itu anda langsung teringat akan suatu merek, itu artinya brand awareness produk sudah baik, khususnya di dalam benak anda. Jadi, semakin banyak orang yang teringat akan sebuah merek atau produk pada saat mendengar suatu kata, maka semakin baik brand awareness merek atau produk tersebut. Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan dan apatis. Seorang public relations harus mampu mengubah itu semua menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan. Untuk itu seorang public relations banyak melakukan sebuah event atau kegiatan demi meningkatkan popularitas, citra dan brand awarness diperusahaan tersebut bukan hanya menjalankan kegiatan, tetapi juga harus pandai dalam membuat sebuah acara, seperti kegiatan Charity. Charity atau kegiatan amal merupakan suatu pelayanan professional yang prakteknya didasarkan kepada pengetahuan dan keterampilan tentang relasi manusia sehingga dapat membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk mencapai kepuasan pribadi dan sosial.Charity juga dapat memotivasi diri untuk membantu orang lain yang membutuhkan, dengan tujuan kedermawaan, meningkatkan amal dan rasa belas kasihan serta kemurahan hati. Kegiatan seperti itu dapat meningkatkan kesejahteraan publik, memperkuat brand perusahaan dimata publik, dapat membedakan perusahaan dengan para pesaingnya dan juga mampu memberikan inovasi bagi perusahaan. Seperti yang dilakukan ISBN: 978-602-72850-5 -7 oleh salah satu hotel yang berada dibekasi, yaitu Hotel Amaroossa Grande Bekasi Berdasarkan latar belakang atau permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana strategi Public Relations Hotel Amaroossa Grande Bekasi dalam Meningkatkan Brand Awarness di Mayarakat melalui Kegiatan Blisfull Ramadhan. Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada “Strategi Public Relations Hotel Amaroossa Grande Bekasi dalam Meningkatkan Brand Awarness di Mayarakat melalui Kegiatan Blisfull Ramadhan”. Sehingga konsep yang penulis bahas nanti adalah Pengertian Public Relations, Tujuan Public Relations, Fungsi Public Relations, Tugas Public Relations, dan Ruang Lingkup Public Relations. BAHAN DAN METODE A. Pengertian Public Relations Public Relations adalah Seni menciptakan pengertian public yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan public terhadap suatu individu/organisasi. Menurut Maria Assumpta Rumanti (2005:7-8) Public Relations adalah kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data, dan sebagainya. Juga tidak lepas dari perencanaan yang direncanakan, pelaksanaan yang tepat, evaluasi, penilaian setiap tahap dan evaluasi secara keseluruhan. B. Tujuan Public Relations Menurut S. Steinberg dalam Suhandang (2004 : 53), tujuan Public Relation adalah “menciptakan opini public yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan”. Pada dasarnya tujuan setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal, dan ini hanya dapat dicapai apabila perusahaan cukup berhasil dalam menjalankan kegiatanya. Adapun tujuan dilaksanakanya Public Relation adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan perusahaan dengan cara mengembangkan sikap saling menghargai dan memperoleh opini publik yang mendukung atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan internal maupun eksternal. C. Fungsi Public Relations 24 SNIPTEK 2014 Menurut Anne Can Der Meiden dalam Rumanti (2002:204) fungsi utama Public Relations, yaitu: 1. Menumbuhkan, mengembangkan hubungan baik antara organisasi perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal. 2. Menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan partisipasi publik. 3. Menciptakan opini publik yang menguntungkan organisasi/ perusahaan. D. Tugas Public Relations Menurut Astrid S. Sutanto mengutip pendapat Cutlip & Center dalam Kusumastuti (2004 : 26) tugas Public Relation disuatu perusahaan adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mendidik suatu publik melalui kegiatan non profit untuk menggunakan barang/jasa instansinya. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi dengan publik. Meningkatkan penjualan barang dan jasa. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Mencegah pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari pesaing perusahaan oleh konsumen E. Peran Public Relations Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam Ruslan (2005:9) peran utama Public Relation yang pada intinya adalah : Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya. 2. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukng dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. 4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relation berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. F. Ruang Lingkup Public Relations Ruslan (2010:22-23) menjabarkan adapun Ruang lingkup Public Relations dalam sebuah perusahaan adalah sebagai berikut : 1. ISBN: 978-602-72850-5 -7 1. 2. Membina hubungan ke dalam (publik internal) Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. Membina hubungan ke luar (publik eksternal) Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilnya. G. Proses Perencanaan Kerja Public Relations Menrut pakar Public Relations, Frank Jeskins (2007:13) perencanaan program kerja public relations yaitu terdiri dari semua bentuk kegiatan perencanaan komunikasi baik kegiatan ke dalam maupun ke luar antara organisasi dan publiknya yang tujuannya untuk mencapai saling pengertian. Perencanaan program kerja public relations berkaitan dengan pengertian perencanaan, wujud rencana kerja dan alasan dilakukannya perencanaan kerja program PR, termasuk manfaat dan klasifikasi perencanaan kerja tersebut.Tujuan dari program kerja dan berbagai aktifitas Public Relations di lapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait. Menurut Scott M.Cutlip dan Allen H.Center dalam Ruslan (2005:140) menyatakan “bahwa proses perencanaan program kerja melalui proses empat tahapan atau langkahlangkah pokok” yang menajdi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja , sebagai berikut : 1. Penelitian dan Mendengarkan (ResearchListening) 2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision) 3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication – Action) 4. Mengevaluasi (Evaluation) H. Strategi Public Relations Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu, Public Relations merupakan Seni menciptakan pengertian public yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan 25 SNIPTEK 2014 public terhadap suatu individu/organisasi, Strategi Public Relations adalah seluruh rangkaian proses dari mulai perencanaan, pengamatan hingga pelaksanaan yang melewati proses kerja secara teratur sehingga dapat terwujud citra positif dihadapan stakeholders sebagai khalayak. Menurut (Ruslan, 2010: 142-144) strategi public relations dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara publik (khalayak sebagai sasaran) untuk mewujudkan tujuan bersama. Aspek tersebut dapat diwujudkan melalui beberapa pendekatan atau strategi, diantaranya : a. Strategi oprasional Melalui pelaksanaan program Public Relationsyang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme soal kultural dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media massa. b. Pendekatan persuasif dan edukatif Fungsi Public Relations adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan sebagainya c. Pendekatan tanggung jawab sosial Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama. d. Pendekatan kerja sama Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan ke luar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerja sama. Public Relationsberkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya agar diterima oleh atau mendapat dukungan masyarakat (publik sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual understanding). Berkaitan dengan penjelasan langkahlangkah pokok dari berbagai aspek pendekatan dan strategi komunikasi public relations dalam ISBN: 978-602-72850-5 -7 upaya untuk menjalin berbagai hubungan positif dengan publik internal dan publik eksternal tersebut di atas, dapat di tarik suatu pengertian strategi yang mencakupi peranan Public Relations di berbagai kegiatan di lapangan, yaitu : 1. Menginformasikan (to inform); 2. Menerangkan (to explain); 3. Menyarankan (to suggest); 4. Membujuk (to persuade); 5. Mengundang (to invite); 6. Meyakinkan (to convince). Sedangkan menurut Mintzberg (1995), setidaknya ada 5 kegunaan dari kata strategi oliver (2007:2) yakni : a. Sebuah rencana. Suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar. b. Sebuah cara. Suatu maneuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitior c. Sebuah pola. Dalam suatu rangkaian tindakan. d. Sebuah posisi. Suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan. e. Sebuah perspektif. Suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia. Dalam definisi tersebut diungkapkan bahwa strategi Public Relations merupakan altenatif optimal untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud dengan tujuan disana adalah penegakkan citra/image yang menguntungkan bagi oganisasi dan tentu saja bagi stakeholdersnya. I. Brand Awareness Brand Awareness (Merek) adalah suatu nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan dari hal-hal tersebut. Pengertian lain mengatakan bahwa merek merupakan internalisasi jumlah semua kesan yang diterima para pelanggan untuk menghasilkan sebuah posisi khusus di “Pikiran” mereka berdasarkan menfaat-manfaat emosional dan fungsional yang dirasakan. Tujuan pemberian merek tersebut adalah untuk mengidentifikasikan produk/jasa yang dihasilkan agar berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing. Menurut (Aaker, 1991 : 61) Brand awarenees adalah kemampuan dari seseorang yang merupakan calon pembeli (potential buyer) untuk mengenali (recognize) atau menyebutkan kembali (recall) suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori produk . Menurut American Marketing Association dalam Rangkuti, (2002:1) merek adalah nama, istilah, logo, tanda, atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang-barang atau jasa dari seorang penjual 26 SNIPTEK 2014 atau kelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing. Pengertian merek lainnya menurut UU No. 15 Tahun 2001 tentang merek, merek yaitu suatu tanda berupa gambar, nama, kata, huruf,angka-angka,susunan atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang mempunyai daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Peter dan Olson (2000: 190) menyatakan bahwa Brand Awareness adalah sebuah tujuan umumkomunikasi untuk semua strategi promosi. Dengan menciptakan brand awareness, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan. Brand Awareness terbaik dapat memberikan jaminan kualitas bagi konsumennya. Merek lebih dari sekadar simbol dikarenakan adanya enam level pengertian yang terkandung didalamnya (Tjiptono, 2005) meliputi: 1. Atribut : Seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain, Dan lainnya. 2. Manfaat : Yaitu meskipun sejumlah merek membawa sejumlah atribut, konsumen sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut. 3. Nilai : Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut . 4. Budaya : Yaitu merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya Suzuki mewakili budaya jepang yang terorganisasi dengan baik, memiliki cara kerja efisien, dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. 5. Kepribadian : Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para penggunannya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yang digunakan. 6. Pemakai : yaitu merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya. Misalnya, untuk menggambarkan orang yang sporty selalu menggunakan produk Reebok. Dari sisi konsumen, merek mempermudah pembelian. Merek juga membantu meyakinkan konsumen bahwa ISBN: 978-602-72850-5 -7 mereka akan mendapatkan kualitas yang konsisten setiap kali mereka membeli produk tersebut. Dari sisi produsen, merek dapat dipromosikan. Merek dapat dengan mudah diketahui ketika diperlihatkan atau ditempatkan dalam suatu display. Selain itu, merek dapat dipakai untuk mengurangi perbandingan harga, karena merek adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membandingkan produk-produk sejenis yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, maka merek harus meliputi: a. Nama merek harus menujukan manfaat dan mutu produk tersebut. b. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, diingat. Nama yang singkat akan sangat membantu. c. Nama merek harus mudah terbedakan, artinya harus spesifik dan khas. d. Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing. e. Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat perlindungan hukum. Tempat atau lokasi penelitian Hotel Amaroossa Cosmo Bekasi Jl.Jend.Ahmad Yani No.88 Bekasi Barat 17141, Indonesia. Dengan Tagline “a grande momment in your every stay”. Dalam memperoleh data yang diinginkan, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan datanya untuk menghasilkan data yang menunjang penulisan kuliah kerja praktek ini. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. 1. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui sebuah pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki. Penulis dalam melakukan penelitian terjun langsung pada Strategi Public Relations Hotel Amaroossa Grande Bekasi dalam Upaya Meningkatkan Brand Awareness melalui Kegiatan Blisfull Ramadhan. Menurut Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Selain itu, observasi menurut Sudjana (2011) adalah pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat 27 SNIPTEK 2014 mengukur atau menilai hasil proses belajar mengajar misalnya tingkah laku guru pada waktu belajar,partisipasi siswa dalam simulasi, dan lainnya. Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilakunya, bahkan hasil yang diperolehnya dari kegiatan. Observasi juga sebenarnya kemampuan seorang untuk menggunakan pengamatan ny amelalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya dalam Burhan (2011). Selanjutnya Marie Jahoda menjelaskan tentang Jenis-Jenis Observasi, yaitu Observasi Partisipasi, Observasi Sistematik dan Observasi Eksperimental. a. Observasi Partisipasi, metode ini merupakan jenis observasi yang umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif karena, observasi partisipasi turut mengambil bagian dalam kehidupan observasi. b. Observasi Sistematik, metode ini adalah jenis observasi yang disebut dengan observasi berkerangka. Sebelum melakukan observasi iini biasanya terlebih dahulu dibuat kerangka mengenai berbagai factor dan cirri-ciri yang akan diobservasi. c. Observasi Eksperimental memiliki cirri-ciri berupa untuk membuat dan menimbulkan tingkah laku tertentu, observasi ini dihadapkan pada situasi yang beragam dan metode ini segala aksi-reaksi dari observasi dicatat dengan teliti dan cermat. 2. Wawancara Menurut (Emzir, 2010:50) Wawancara adalah Proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dan ada 2 tipe dalam wawancara, yaitu : a. Wawancara riset kualitatif adalah Metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman dan lebih menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis) yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah akan berbeda sifat dari masalah lainnya. b. Wawancara riset kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial dan lebih menggunakan simbolsimbol dan angka untuk menghasilkan suatu kesimpulan ISBN: 978-602-72850-5 -7 yang berlaku secara umum didalam suatu parameter. Menurut (Moleong 2009:186) wawancara ialah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Ada 2 jenis Interview : a. Key-informan : Orang yang memberikan informasi dan yang diwawancarai b. Informan: Orang yang membantu untuk untuk mendapatkan informasi Peneliti melakukan wawancara kepada Ririn Lutfiani Selaku Public Relations Hotel Amaroossa Grande Bekasimengenai “Strategi Public Relations Hotel Amaroossa Grande Bekasi Dalam Upaya Meningkatkan Brand Awareness Melalui Kegiatan Blisfull Ramadhan”. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan digunakan sebagai sumber pendukung dalam penelitian. Peneliti melakukan dengan cara membaca sebanyakbanyaknya informasi dari sumber data tertulis yang memberikan informasi tentang penelitian yang dilakukan. Menurut (M.Nazir,1988:111) dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian” Studi Kepustakaan adalah Teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatul-literatul, catatancatatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Penulis juga menggunakan studi pustaka ini dengan cara mengumpulkan berbagai macam dokumen sebagai penunjang untuk memperkuat data penulis mengumpulkan data berupa company profile. 4. Dokumentasi Menurut (Sugiyono 2013:240) Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Meleong (dalam herdiansyah,2010:143) mengemukakan dua bentuk dokumen, yaitu dokumen harian dan dokumen resmi. a. Dokumen Harian ialah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan,pengalaman dan kepercayaan. b. Dokumen Resmi ialah Dokumen yang dipandang mampu 28 SNIPTEK 2014 memberikan gambar mengenai aktivitas, keterlibatan individu pada suatu komunitas tertentu dalam setting social. HASIL DAN PEMBAHASAN Hotel Amarossa Grande Bekasi didirikan oleh Dra. Amalia Roosseno, SH pada tanggal 31 Oktober 2014, berada dilokasi yang strategis wilayah Bekasi Barat berdekatan dengan Mega Mall, Metropolitan Mall, Sumarecon Mall serta akses tol menuju Bandara International Soekarno Hatta. Konsep Modern Boutique Hotel menjadikan hotel ini mampu memberikan pelayanan berbeda kepada tamu yang serba dinamis di Bekasi danSekitarnya. Hotel Amaroossa Grande Bekasi merupakan hotel bintang 4 dengan desain hotel boutique dan sentuhan personal yang bertema ‘StayinLove’. Fungsi dan fasilitas Hotel Amaroossa tidak berbeda dengan hotel biasa, namun Hotel Amaroossa membuat ciri khas tersendiri agar berbeda dari jaringan hotel terkenal. Ciri khas itu antara lain desain bangunan dan interior yang unik serta Hotel ammarossa memiliki Misi: a. Selalu memberikan solusi yang kreatif dan menjadi panutan yang baik. b. Mampu bertindak untuk memberi keputusan disertai dengan keyakinan dan ketekunan agar mencapai tujuan yang lebih baik. c. Mampu berinteraksi agar selalu membangun hubungan yang baik secara profesional. Slogan Hotel Amaroossa Grande Bekasi. Slogan Hotel Amarooss aadalah “StayInLove”, maksud dari slogan tersebut adalah bahwa Hotel Amaroossa ingin memanjakan setiap tamunya dengan kasih dan cinta melalui fasilitas dan pelayanan terbaik yang hangat, welcoming, danMewah. Huruf A, melambangkan singkatan dari Hotel Amaroossa yang Berbintang Empat , lalu warna emas dipilih karena menyimbolkan kemewahan, kekayaan, kekekalan dan kesetiaan. Tulisan grande mengidentitaskan berada di daerah Bekasi . KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan bisful ramadhan dapat memebrikan strategi yang efektif bagi perkembangan dan kinerja karyawan hotel ammarossa. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan tidak hanya citra hotel, melainkan kinerja serta pendapatan hotel ISBN: 978-602-72850-5 -7 pelayanan yang lebih personal. Desain hotel yang diciptakan dari cinta dan kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya dan begitu juga sebaliknya cinta dari anak-anak kepada ibunya. Ibu Amalia Roosseno, demikian nama pemilik hotel ini, yang menjadi inspirasi nama dari Hotel Amaroossa. Saat ini Hotel Amaroossa Memiliki 159 buah rooms dengan detail Deluxe 64 buah rooms, Eksekutif 93 buah rooms, dan Suite 2 buah rooms. Selain itu, terdapat 8 buah meeting rooms dengan detail Colosseum, Taj Mahal,Great Wall, Grand Canyon, Niagara Fall, Panama Canal, dan Rose Hall. Bukan hanya itu Hotel Amaroossa memberikan perhatian penuh demi kepuasan dan kenyamanan para tamu dengan memberikan fasilitas berupa Astoria Coffee Shop, Pisa Lounge, Swimming Pool, Spa, dan Fitness Center. Visi dan Misi Hotel Amaroossa Grande Bekasi Visi: Menjadi sebuah hotel boutique yang mampu memberikan jaminan kepuasan dan pengalaman terbaik bagi para tamu yang bernuansa rumah yang hangat, menyenangkan dan mewah. sehingga dapat menarik minat pengunjung hotel. REFERENSI Bungin Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Cutlip, center. A.H&Broom, G,M. 2009. Effective Public Relations Edisi Kesembilan. Jakarta : Kencana Jefkins. Frank. 2007. Public Relations. Jakarta : Erlangga Kusumastuti. 2004. Dasar-dasar Public Relations. Gojongkerta : Ghalia Indonesia Marshall. Catherine. Gretchen B Rossman. 1995. Designing Qualitative Research. London : International Educational and Professional Publisher Oliver, Sandra. 2007. Strategi Public Relations. Jakarta : Erlangga Peter, J Paul dan Olson, Jery C, 2000. Consumen Behaviour : Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran, jilid 2. Jakarta : Erlangga Rangkuti , Freddy. 2009. The Power of Brand. Jakarta : Gramedia Rumanti, Maria Assumpta, 2005. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta : Grasindo 29 SNIPTEK 2015 Ruslan, Rosady. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta : Rajagrafindo Persada ISBN: 978-602-72850-5 -7 Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : Rajagrafindo Persada 30