sistem rekam medis pasien - USD Repository

advertisement
SISTEM REKAM MEDIS PASIEN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
BERBASIS WEB
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh :
Citra Nurwidanastasia
NIM : 033124020
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
WEB-BASED MEDICAL RECORD SYSTEM OF
PUBLIC HEALTH CARE CENTER
A Thesis
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain Sarjana Sains (S.Si) Degree
Computer Science Study Program
By :
Citra Nurwidanastasia
NIM
: 033124020
COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM
MATHEMATICS DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2008
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tuhan tak pernah berdusta Dia slalu pegang janjiNya
Bagi orang percaya mujizat nyata.......
Terkadang kita merasa tak ada jalan terbuka
Tak ada lagi waktu terlambat sudah
Dia mengerti.......Dia peduli...........
Persoalan yang sedang terjadi.............
(diatas adalah penggalan lagu yang selama ini slalu
memberi smangat aku dalam menegerjakan skripsi................)
“Jadikan setiap masalah kita sebagai batu loncatan buat
meraih prestasi baru”
Pertolonganku ialah dari Tuhan
yang menjadikan langit dan bumi
(Mazmur 121 : 2).
Ia membuat segala sesuatu indah
pada waktunya
(Pengkhotbah 3 : 11)
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Yang empunya kerajaan surga,
Tuhan Yesus Kristus.
Papa dan Mama yang senantiasa memberikan
kasih sayang dan dukungan doa.
Adekku yang selalu memberikan semangat kepadaku.
“ Cleoku” yang slalu mendampingiku
terimakasih untuk pengertian,kesabaran, kasih,
dan penguatan yang kau berikan padaku.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 9 Mei 2008
Penulis
Citra Nurwidanastasia
v
vi
ABSTRAK
Setiap lembaga pelayanan kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) memiliki catatan mengenai pasien-pasiennya yang dikelola dengan
baik dalam sebuah catatan/berkas kesehatan. Catatan/berkas tersebut memuat
identitas pasien, riwayat kesehatan pasien, daftar penyakit yang pernah diderita
pasien, diagnosis yang pernah dilakukan oleh tenaga medis, gejala-gejala penyakit
yang pernah terjadi, alergi terhadap obat-obat tertentu dan masih banyak lagi.
Catatan tersebut senantiasa tercatat/terekam dengan baik dan benar karena isi dari
catatan tersebut sangatlah penting dan rahasia bahkan tidak semua orang berhak
membaca dan mengetahui nantinya. Catatan kesehatan tersebut sering disebut
dengan rekam medis.
Untuk memudahkan pengelolaan basis data dan demi keamanan datanya,
maka penulis membangun sebuah sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis
web yang akan menyimpan data rekam medis pasien Puskesmas. Sistem ini
memiliki beberapa fasilitas bagi pengguna yang dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang pasien. Dalam sistem ini terdapat tiga orang
pengguna yang terdiri atas petugas medis, petugas non medis dan petugas Dinkes
(Dinas Kesehatan). Fasilitas bagi petugas medis ialah memasukkan data medis
pasien dan data resep. Petugas non medis mempunyai fasilitas untuk memasukkan
data petugas medis, data pasien, data obat dan mencetak kartu pasien bagi pasien
baru. Petugas non medis dalam sistem ini dapat disebut sebagai administrator.
Sedangkan petugas Dinkes hanya mempunyai fasilitas melihat laporan dan
kemudian mencetaknya.
Sistem rekam medis ini dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) untuk penulisan script web dan
MySQL (My Structured Query Language) sebagai pengelola basis datanya.
Sedangkan untuk jaringan komputernya, sistem komputer yang digunakan ialah
sistem client/server.
Sistem rekam medis ini telah dievaluasi oleh 15 responden yang terdiri
atas petugas medis, petugas non medis dan petugas Dinkes. Hasil evaluasi
menunjukkan bahwa menurut mayoritas respoden, sistem ini telah memenuhi
kebutuhan pengguna dan dapat digunakan untuk menyimpan serta mencari
informasi tentang data medis pasien pada suatu Puskesmas.
vii
ABSTRACT
Every health care institution including public health care centers
(Puskesmas) have patient archives that are well managed in their medical papers.
These archives conveying the patients’ identity, their medical histories, which
include the disease they have, and the diagnosis performed by medical attendants,
the symptoms they had had, the allergy to the certain medicines and many more.
These archives are always well and correctly organized since their content are
very important and confidential such that only certain people who has
authorization to read and know the content. These archives are called medical
records.
In order to facilitating the management as well as the security of these
data, the writer built a web-based medical record system for Puskesmas. This
system will store the patients’ medical record in the Puskesmas. The system has
some facilities for users that can be used to access information of the patients. The
user of this system are medical attendants, non-medical attendants, and health
agency officer. The facilities for medical attendants are data entry for medical and
prescription data. The non-medical attendants have facilities to entry the data of
medical attendants, patients, as well as medications, and to print patient card for
new patients. In this case, the non-medical attendant is the administrator. In
addition, the health agency officers have facilities to retrieve the information and
to generate various reports.
This medical record system was built using PHP (Hypertext Preprocessor)
for web script writing and MySQL (My Structured Query Language) as the
database management system. This system implements client/server system.
The medical records system has been evaluated by 15 respondents that
consists of medical attendants, non-medical attendants, and health agency officers.
The result of the evaluation shows that, the system fulfills users need to store and
search information of patients and their medical records in Puskesmas.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan
hikmat kebijaksaan, kekuatan, kesabaran, kasih karunia dan berkatNya dalam
kehidupan penulis baik dalam suka maupun duka, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Rekam Medis Pasien Pusat
Kesehatan Masyarakat Berbasis Web” ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang telah
memberikan sumbangan baik pikiran, waktu, tenaga, bimbingan dan dorongan
pada penulis sehingga akhirnya tugas akhir ini dapat selesai. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing I dan KaProDi
Ilmu Komputer, atas kesabaran, bimbingan, waktu dan saran yang
diberikan.
2. Bapak Erick Kurniawan S.Si, M.Kom selaku dosen pembimbing II, atas
bimbingan dan arahan yang telah diberikan.
3.
Ir. Gregorius Heliarko, S.J, S.S, B.S.T, M.Sc, M.A selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, beserta seluruh dosen yang telah membimbing penulis
selama belajar di Sanata Dharma.
4. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si.,M.Kom sebagai dosen penguji atas saran dan
kritikan yang diberikan.
5. Bapak Iwan Binanto S.Si selaku dosen penguji atas saran dan kritikan yang
diberikan.
ix
6. Seluruh karyawan USD khususnya Bapak Tukijo, Ibu Linda dan Mas Susilo
yang sudah banyak membantu dalam hal birokrasi akademik.
7. Ibu dr. Kristin, SU dan segenap staff Puskesmas Salam atas bantuan dan
kerjasamanya selama penulis melakukan observasi.
8. Bapak dr. Harda Nuryahwandana dan segenap staff Puskesmas Srumbung
atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan observasi.
9. Papa Mama tercinta dr. Harda Nuryahwandana dan Titik Widayati SPd serta
adekku Prima Boti Nurwidaningrum atas dukungan moril, doa dan
semangat yang tak henti-hentinya kepada penulis.
10. Bapak RB.Sukiyanta dan Ibu Yulita Titik sekeluarga atas dukungan doa dan
semangat yang telah diberikan kepada penulis.
11. Frans (makasih semua bantuannya), Elis (makasih da mau nemenin
bimbingan ke UKDW) dan Vica buat dukungan doanya, semua kecerewetan
kalian yang itu semua mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
dan semua bantuan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Makasih
angel-angelku!!
12. Mz Tommy, Mz Sakti, Mz Sunu dan Mz Dhani(ndutz) untuk dorongan
semangat dan waktu yang telah diberikan untuk mendengarkan semua keluh
kesahku selama ini.
13. Josephine, Siska, Tere, Wulan (thanks buat pinjeman bukunya), Teguh
(Makasih buat PHP dan javascriptnya), Rina, Frengky, Theo, Iin, Toto dan
semua anak IKOM’03 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, ayo wisuda
bareng-bareng.
x
14. Yudi yang setiap malem menemani penulis mengerjakan skripsi ini.
Makasih buat semangatnya.
15. Anak-anak PMK OIKUMENE Universitas Sanata Dharma atas dukungan
doanya. Jangan lelah melayani Tuhan ya!!!!
16. Temen-temen sesama bimbingan, Rey, Fery, Hendro, Mz Lilik, Sugik,
Puguh “Panjul”(Thanks buat pinjeman bukunya), Bayu, Daniel, atas
keceriaan saat menunggu waktu bimbingan.
17. Temen2 kost ”Palem”, Imel, Anie, Dimon, M’Reta, Aline, Aprin, Emma,
Rini, Jesi, Tante, M’Siska, Anna, Tika (Thanks mo dengerin curhat2ku),
Mita dan M’Erni atas kebersamaannya selama ini.
18. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna penyempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata besar
harapan penulis semoga tugas akhir ini berguna bagi semua pihak.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................
vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................
3
1.3. Batasan Masalah ..........................................................................
3
1.4. Tujuan Penulisan..........................................................................
4
1.5. Manfaat Penulisan .......................................................................
5
1.6. Metodologi ..................................................................................
6
1.7. Sistematika Penulisan ..................................................................
8
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem ...................................................................
9
2.1.1. Pengertian Sistem..............................................................
9
2.1.2. Elemen-elemen sistem........................................................
9
2.2. Konsep Dasar Pengembangan Sistem........................................... 12
2.3. Alat dan Teknik dalam Pengembangan Sistem............................. 14
2.4. Database, DBMS, dan Konsep Pengembangannya....................... 17
2.4.1. Pengertian Database........................................................... 17
xii
2.4.2. Pengertian DBMS.............................................................. 18
2.4.3. Model Basis Data Relasional.............................................
18
2.4.4 Normalisasi........................................................................
19
2.4.5. Model Hubungan Entitas (ER)...........................................
20
2.4.6. Integritas Basis Data........................................................... 22
2.4.7. Structured Query Language(SQL).....................................
26
2.5. Internet............................. ...........................................................
26
2.5.1. Pengertian Internet ............................................................
26
2.5.2. Protokol Internet.................................................................
26
2.5.3. World Wide Web (WWW)..................................................
27
2.5.4. HyperText Transfer Protocol(HTTP)................................
27
2.5.5. HyperText Markup Language(HTML)..............................
27
2.5.6. Uniform Resource Locator(URL)......................................
28
2.6. Konsep-konsep On-line................................................................
28
2.6.1. Sistem Komputasi Terdistribusi........................................
29
2.6.2. Sistem Komputer Client / Server........................................ 29
2.6.3. Aplikasi Berbasis Web......................................................
30
2.7. HyperText Preprocessor(PHP) ....................................................
31
2.7.1. Pengertian PHP ..................................................................
31
2.7.2. Konsep Kerja PHP......................................................... ....
31
2.7.3. Variabel PHP......................................................................
32
2.8. Sistem Rekam Medis ...................................................................
33
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisa Sistem..............................................................................
34
3.2. Identifikasi Masalah .....................................................................
39
3.3. Analisa Kebutuhan .......................................................................
41
3.3.1. Penentuan Kebutuhan Sistem.............................................
44
3.3.2. Pengumpulan Data .............................................................
48
3.4. Analisa Kelayakan............................................. ..........................
49
3.5. Desain Sistem...............................................................................
50
xiii
3.5.4.4.2. Form Halaman Utama Petugas Dinkes .................
85
3.5.4.4.3. Form Halaman Laporan Data Pasien ....................
86
3.5.4.4.4. Form Halaman Laporan Data Penyakit.................
86
3.5.4.5. Perancangan Form Ganti Password..............................
87
3.5.4.6. Perancangan Form Kesalahan.....................................
87
BAB 4 IMPLEMENTASI PROGRAM
4.1. Lingkungan Implementasi ...........................................................
88
4.2. Implementasi Basis Data .............................................................
89
4.3. Implementasi Antar Muka(Interface) .........................................
94
4.3.1. Antar Muka Homepage ..........................................................
94
4.3.2. Sisi Petugas Non Medis ........................................................
95
4.3.2.1. Tampilan Form Login ......................................................
95
4.3.2.2. Tampilan Form Halaman Utama......................................
96
4.3.2.3. Tampilan Form Tambah Data Petugas Medis..................
96
4.3.2.4. Tampilan Form Tambah Data Pasien...............................
97
4.3.2.5. Tampilan Form Tambah Data Obat .................................
98
4.3.2.6. Tampilan Form Ubah Data Petugas Medis ......................
98
4.3.2.7. Tampilan Form Ubah Data Pasien ...................................
99
4.3.2.8. Tampilan Form Ubah Data Obat...................................... 100
4.3.2.9. Tampilan Form Ganti Password....................................... 100
4.3.3. Sisi Petugas Medis ................................................................. 101
4.3.3.1. Tampilan Form Login ...................................................... 101
4.3.3.2. Tampilan Form Halaman Utama...................................... 102
4.3.3.3. Tampilan Form Tambah Data Medis Pasien.................... 103
4.3.4. Sisi Petugas Dinkes ................................................................ 104
4.3.4.1. Tampilan Form Login ...................................................... 104
4.3.4.2. Tampilan Form Halaman Utama...................................... 105
4.3.4.3. Tampilan Halaman Laporan Data Pasien......................... 106
4.3.5. Implementasi Pesan............................................................... 106
4.4. Implementasi Proses .................................................................... 108
xv
4.5. Analisa Pengguna Sistem............................................................. 117
4.5.1. Format Form Kuesioner ........................................................ 117
4.5.2. Hasil dan Pembahasan .......................................................... 117
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 125
5.2. Saran ............................................................................................ 127
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 128
LAMPIRAN
I. KUESIONER
xvi
3.5.1. Desain Proses......................................................................
50
3.5.1.1. Diagram Konteks..........................................................
51
3.5.1.2. Diagram Arus Data(DFD) Level 1...............................
52
3.5.1.3. Diagram Arus Data(DFD) Level 2...............................
54
3.5.1.4. Kamus Data..................................................................
55
3.5.2. Desain Basis Data..............................................................
58
3.5.2.1. Diagram Relasi Entitas.................................................
59
3.5.2.2. Mapping........................................................................
59
3.5.2.3. Normalisasi...................................................................
62
3.5.2.4. Integritas Basis Data.....................................................
63
3.5.3. Struktur Menu..................................................................... 71
3.5.3.1. Sisi Petugas Non Medis................................................
71
3.5.3.2. Sisi Petugas Medis........................................................ 71
3.5.3.3. Sisi Petugas Dinkes.......................................................
72
3.5.4. Desain Antar Muka(User Interface)................................... 72
3.5.4.1. Perancangan Form Utama............................................
72
3.5.4.2. Perancangan Form Sisi Petugas Non Medis................
73
3.5.4.2.1. Form Login ..........................................................
73
3.5.4.2.2. Form Halaman Utama Petugas Non Medis...........
74
3.5.4.2.3. Form Input Data Petugas Medis............................
75
3.5.4.2.4. Form Input Data Pasien.........................................
76
3.5.4.2.5. Form Cetak Kartu Pasien ......................................
78
3.5.4.2.6. Form Input Data Obat ..........................................
78
3.5.4.3. Perancangan Form Sisi Petugas Medis.........................
79
3.5.4.3.1. Form Login ..........................................................
79
3.5.4.3.2. Form Halaman Utama Petugas Medis...................
80
3.5.4.3.3. Form Input Data Medis Pasien .............................
83
3.5.4.3.5. Form Input Data Resep Pasien..............................
84
3.5.4.4. Perancangan Form Sisi Petugas Dinkes.......................
84
3.5.4.4.1. Form Login ..........................................................
84
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tabel Petugas Medis .................................................................... 60
Tabel 3.2. Tabel Pasien ................................................................................. 60
Tabel 3.3. Tabel Mendiagnosa ...................................................................... 60
Tabel 3.4. Tabel Resep.................................................................................. 60
Tabel 3.5. Tabel Obat.................................................................................... 61
Tabel 3.6. Tabel Mempunyai ........................................................................ 61
Tabel 3.7. Tabel Puskesmas .......................................................................... 61
Tabel 3.8. Tabel Petugas Non Medis ............................................................ 61
Tabel 3.9. Tabel Petugas Dinkes................................................................... 62
Tabel 3.10. Tabel Penyakit.............................................................................. 62
Tabel 3.11. Aturan Integritas untuk Entitas yang berelasi............................... 64
Tabel 3.12. Aturan Integritas untuk Entitas yang tidak berelasi...................... 64
Tabel 3.13. Aturan Domain Entitas Petugas Medis......................................... 64
Tabel 3.14. Aturan Domain Entitas Pasien...................................................... 65
Tabel 3.15. Aturan Domain Entitas Mendiagnosa........................................... 65
Tabel 3.16. Aturan Domain Entitas Resep...................................................... 65
Tabel 3.17. Aturan Domain Entitas Obat........................................................ 66
Tabel 3.18. Aturan Domain Entitas Mempunyai............................................. 66
Tabel 3.19. Aturan Domain Entitas Puskesmas.............................................. 66
Tabel 3.20. Aturan Domain Entitas Petugas NonMedis................................. 66
Tabel 3.21. Aturan Domain Entitas Petugas Dinkes....................................... 66
Tabel 3.22. Aturan Domain Entitas Penyakit.................................................. 67
Tabel 4.1. Implementasi Tabel Petugas Medis ............................................. 89
Tabel 4.2. Implementasi Tabel Pasien .......................................................... 90
Tabel 4.3. Implementasi Tabel Mendiagnosa ............................................... 91
Tabel 4.4. Implementasi Tabel Resep ........................................................... 91
Tabel 4.5. Implementasi Tabel Obat ............................................................. 92
Tabel 4.6. Implementasi Tabel Mempunyai ................................................. 92
Tabel 4.7. Implementasi Tabel Puskesmas ................................................... 93
xvii
Tabel 4.8. Implementasi Tabel Petugas Non Medis ..................................... 93
Tabel 4.9. Implementasi Tabel Petugas Dinkes ............................................ 94
Tabel 4.10. Tabel Pernyataan Kuesioner ........................................................ 117
Tabel 4.11. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.1............................. 118
Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.2............................. 119
Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.3............................. 120
Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.4............................. 121
Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.5............................. 122
Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.6............................. 123
Tabel 4.17. Hasil Perhitungan Kuesioner pernyataan no.7............................. 124
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.
HIPO Diagram.......................................................................... 14
Gambar 2.2.
Notasi DFD .............................................................................. 15
Gambar 2.3.
Simbol Program bagan alir(flowchart)..................................... 15
Gambar 2.4.
Actor ......................................................................................... 16
Gambar 2.5.
Use-case ................................................................................... 17
Gambar 2.6.
Simbol-simbol yang digunakan dalam hubungan entitas......... 21
Gambar 3.1.
Package actor dan use case...................................................... 45
Gambar 3.2.
Actor-actor dalam sistem rekam medis pasien puskesmas ...... 45
Gambar 3.3.
Pengelompokan use-case dalam beberapa package................. 46
Gambar 3.4.
Diagram use-case untuk petugas non medis ............................ 46
Gambar 3.5.
Diagram use-case untuk petugas medis ................................... 47
Gambar 3.6.
Diagram use-case untuk petugas Dinkes ................................. 47
Gambar 3.7.
Diagram Konteks ..................................................................... 51
Gambar 3.8. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi petugas non medis ............... 52
Gambar 3.9.
Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi petugas medis ..................... 53
Gambar 3.10. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi petugas Dinkes ................... 53
Gambar 3.11. DFD level 2 pengolahan data pasien sisi petugas non medis... 54
Gambar 3.12. DFD level 2 pengolahan data obat sisi petugas non medis ...... 54
Gambar 3.13. DFD level 2 pengolahan data petugas medis sisi petugas non
medis ........................................................................................ 55
Gambar 3.14. Diagram Relasi Entitas............................................................. 59
Gambar 3.15. Struktur menu sisi petugas non medis...................................... 71
Gambar 3.16. Struktur menu sisi petugas medis............................................. 71
Gambar 3.17. Struktur menu sisi petugas Dinkes ........................................... 72
Gambar 3.18. Rancangan form utama (homepage) ........................................ 73
Gambar 3.19. Rancangan form login sisi petugas non medis ......................... 74
Gambar 3.20. Rancangan form halaman utama sisi petugas non medis......... 75
Gambar 3.21. Rancangan form tambah data petugas medis ........................... 76
xix
Gambar 3.22. Rancangan form tambah data pasien........................................ 77
Gambar 3.23. Rancangan print preview kartu pasien ..................................... 78
Gambar 3.24. Rancangan form input data obat............................................... 79
Gambar 3.25. Rancangan form login sisi petugas medis ................................ 80
Gambar 3.26. Rancangan form halaman utama sisi petugas medis................ 81
Gambar 3.27. Rancangan form daftar data pasien sisi petugas medis ............ 82
Gambar 3.28. Rancangan form input data medis pasien................................. 83
Gambar 3.29. Rancangan form input data resep ............................................. 84
Gambar 3.30. Rancangan form login sisi petugas Dinkes .............................. 85
Gambar 3.31. Rancangan form halaman utama petugas Dinkes .................... 85
Gambar 3.32. Rancangan form halaman laporan data pasien.........................
86
Gambar 3.33. Rancangan form halaman laporan data penyakit ..................... 86
Gambar 3.34 Rancangan form halaman ganti password................................
87
Gambar 3.35 Rancangan form pesan kesalahan.............................................
87
Gambar 4.1.
Tampilan antar muka untuk homepage .................................... 94
Gambar 4.2.
Tampilan form data login petugas non medis .......................... 95
Gambar 4.3.
Tampilan form halaman utama petugas non medis.................. 96
Gambar 4.4. Tampilan form tambah data petugas medis.............................. 96
Gambar 4.5.
Tampilan form tambah data pasien .......................................... 97
Gambar 4.6.
Tampilan form tambah data obat ............................................. 98
Gambar 4.7. Tampilan form ubah data petugas medis.................................. 98
Gambar 4.8.
Tampilan form ubah data pasien .............................................. 99
Gambar 4.9.
Tampilan form ubah data obat ................................................. 100
Gambar 4.10. Tampilan form ganti password ................................................ 100
Gambar 4.11. Tampilan form data login petugas medis ................................. 101
Gambar 4.12. Tampilan halaman utama petugas medis ................................. 102
Gambar 4.13. Tampilan daftar data pasien ..................................................... 102
Gambar 4.14. Tampilan detail data pasien...................................................... 103
Gambar 4.15. Tampilan form tambah data medis pasien................................ 103
Gambar 4.16. Tampilan form data login petugas Dinkes ............................... 104
xx
Gambar 4.17. Tampilan halaman utama petugas Dinkes................................ 105
Gambar 4.18. Tampilan halaman laporan data pasien .................................... 106
Gambar 4.19. Tampilan halaman laporan data penyakit................................. 106
Gambar 4.20. Tampilan pesan kesalahan saat memasukkan username dan
password .................................................................................. 107
Gambar 4.21. Tampilan pesan informasi pada saat gagal melakukan proses.. 107
Gambar 4.22. Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.1 ...... 118
Gambar 4.23. Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.2 ...... 119
Gambar 4.24. Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.3 ...... 120
Gambar 4.25. Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.4 ...... 121
Gambar 4.26. Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.5 ...... 122
Gambar 4.27. Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.6 ...... 123
Gambar 4.28. Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.7 ...... 124
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini memberikan
pengaruh besar di segala bidang. Informasi merupakan bagian yang sangat penting
di dalam kehidupan di era globalisasi saat ini. Perkembangan teknologi tersebut,
juga memberikan pengaruh pada lembaga pelayanan kesehatan di Indonesia.
Setiap lembaga pelayanan kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) tentu memiliki catatan mengenai pasien-pasiennya yang dikelola
dengan baik dalam sistem rekam medis. Rekam medis ini merupakan bukti tertulis
tentang catatan riwayat kesehatan pasien yang merupakan hasil dari proses
pelayanan yang diberikan oleh dokter kepada pasiennya. Menurut Departemen
Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medis (1997), rekam medis diartikan
sebagai ” keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas,
anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan
medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan”. Tujuan dari rekam medis
itu sendiri adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Di Indonesia kebanyakan
sistem rekam medis masih ditangani secara manual. Ada juga sistem rekam medis
yang sudah terkomputerisasi sebagian.
1
2
Adapun kelemahan dari sistem rekam medis manual adalah :
1. Membutuhkan ruang yang besar dalam penyimpanan data.
2. Berkas rekam medis pasien sering berpindah tangan antara petugas medis
satu dengan yang lain dan karena data tersebut berupa kertas jadi ada
kemungkinan risiko hilang dan rusak sangat besar.
3. Jika pasien berobat ke Puskesmas lain, perlu diadakan pendataan ulang.
4. Data hanya dapat dipakai oleh Puskesmas yang bersangkutan pada satu saat
tertentu.
5. Dalam proses pembuatan laporan, sistem manual kurang menghasilkan
laporan yang akurat dan efisien. Selain itu juga proses pengerjaan laporan
juga lama karena harus di data satu per satu sehingga hal ini menghambat
kinerja petugas Dinkes dalam mengetahui informasi laporan data-data
penyakit yang berbahaya dan bahkan penyakit yang merupakan golongan
Kejadian Luar Biasa(KLB).
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka diperlukan sistem baru yang
lebih baik dan mempunyai efisiensi yang tinggi yaitu sistem rekam medis on-line
yang bisa diakses oleh lembaga kesehatan seperti Puskesmas. Dengan sistem
rekam medis ini, Puskesmas dengan aturan tertentu dapat mengakses ke satu basis
data yang berada di server. Puskesmas dapat menyimpan dan mengambil data dari
basis data yang sama. Dengan demikian petugas medis dan petugas non medis
Puskesmas yang mempunyai hak akses dapat mengakses data tersebut.
Adapun kelebihan sistem rekam medis on-line ini adalah :
1. Laporan tidak perlu dibuat secara manual tetapi dapat diproses dengan
3
komputer dari data-data yang sudah ada.
2. Data dapat diakses oleh beberapa pengguna yang memiliki wewenang
secara bersamaan.
3. Data dapat diakses kapan saja.
4. Pihak pelayanan kesehatan menjadi mempunyai bukti tertulis atas segala
tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan.
Sistem rekam medis ini akan dibangun dengan menggunakan aplikasi web
yang dirancang dengan antar muka (interface) yang bersifat user-friendly
sehingga memungkinkan pengguna (petugas medis Puskesmas, petugas non medis
Puskesmas dan petugas Dinkes) dengan jenis kebutuhan yang berbeda dapat
mengakses data pasien dengan nyaman.
1.2
Rumusan Masalah
Masalah yang akan diangkat dalam tugas akhir ini adalah :
Bagaimana membangun sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis
web agar pengguna (petugas medis Puskesmas, petugas non medis Puskesmas dan
petugas Dinkes) dapat mengakses data rekam medis secara cepat, mudah dan
nyaman?
1.3 Batasan Masalah
Rekam medis Puskesmas berbasis web yang akan dibahas dalam tugas
akhir ini memiliki batasan yaitu :
4
1. Data pasien yang akan diolah dan dipakai disini adalah data pasien yang
melakukan pemeriksaan di Puskesmas.
2. Yang berhak mengakses sistem ini hanyalah petugas medis, petugas non
medis dan petugas Dinkes.
3. Puskesmas yang dapat mengakses sistem rekam medis ini hanyalah
Puskesmas yang telah mendaftarkan diri dalam hal ini diwakili oleh
petugas rekam medis Puskesmas ( petugas non medis ).
4. Implementasi database menggunakan PHP dan MySQL.
5. Setiap Puskesmas diwakili oleh dua orang petugas non medis Puskesmas.
6. Sistem rekam medis ini tidak menangani pencatatan stok obat, jadi data
obat yang ada hanya data obat yang digunakan di data medis pasien.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini ialah membuat sistem rekam medis
Puskesmas berbasis web yang nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat
seperti berikut :
™ Sistem rekam medis ini dapat membantu petugas medis Puskesmas
dalam memberikan tindakan medis dan menentukan obat yang akan
diberikan kepada pasien.
™ Sistem rekam medis ini diharapkan dapat membantu dalam pembuatan
berbagai laporan.
™ Sistem rekam medis ini juga diharapkan dapat membantu dalam
pencarian data riwayat kesehatan pasien dengan cepat dan mudah.
5
™ Sistem rekam medis ini diharapkan dapat membantu petugas Dinkes
dalam mendapatkan informasi laporan data-data penyakit yang
berbahaya dan bahkan penyakit yang merupakan Kejadian Luar
Biasa(KLB).
1.5 Manfaat Penulisan
Bagi Mahasiswa :
1. Menambah bekal ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
2. Menambah pengalaman hidup sebagai bekal masa depan.
3. Belajar untuk memecahkan masalah dan mencari solusi dari berbagai
masalah yang timbul.
4. Memperluas cakrawala berpikir.
Bagi Universitas :
1. Terjalinnya hubungan baik antara pihak universitas dengan instansi yang
bersangkutan.
2. Tercapainya Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian
dan pengabdian.
3. Bahan evaluasi untuk menyesuaikan materi-materi kuliah dengan aplikasi
nyata di lapangan.
Bagi Puskesmas:
1. Terjalinnya hubungan baik antara pihak Puskesmas dengan mahasiswa
itu sendiri.
2. Terjalinnya hubungan kerjasama antara pihak Puskesmas dengan pihak
6
universitas.
3. Tidak menutup kemungkinan adanya saran dan kritik dari mahasiswa
yang bersifat positif dan membangun.
1.6
Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pembuatan rekam medis Puskesmas
berbasis web ini adalah metodologi waterfall (Pressmann,2002), yaitu sebagai
berikut :
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini yang dilakukan adalah mempelajari masalah yang dihadapi
oleh sistem. Dengan melakukan observasi (pengamatan langsung maupun
pengambilan
sampel
data)
dan
interview
(melakukan
tanya
jawab/wawancara dengan calon pemakai sistem).
2. Penentuan Kebutuhan Sistem
Dari hasil observasi maupun wawancara yang telah dilakukan maka dapat
ditentukan apa saja kebutuhan sistem untuk mengatasi masalah yang
dihadapi. Selain itu juga dapat diketahui kekurangan yang ada pada sistem
yang lama.
3. Analisa Sistem
Pada tahap ini yang dilakukan ialah mempelajari sistem yang sudah ada
sebelumnya sebagai bahan dalam pembuatan sistem yang baru.
7
4. Desain Sistem
Pada tahap ini yang dilakukan ialah merancang sistem yang baru
berdasarkan hasil analisa sistem dan penentuan kebutuhan yang telah
dilakukan sebelumnya.
5. Implementasi Sistem
Tahap ini baru dapat dilakukan jika tahap-tahap sebelumnya sudah
dilakukan karena pada tahap ini dilakukan perancangan sistem informasi
yang dapat mendukung kinerja organisasi.
6. Pengujian dan Perawatan Sistem
Setelah sistem selesai melewati tahap implementasi maka tahap berikutnya
sistem tersebut haruslah melewati tahap pengujian sistem secara
keseluruhan untuk mengetahui masih ada atau tidaknya kesalahan pada
sistem sebelum sistem tersebut diserahkan kepada pengguna. Selain itu
setelah sistem tersebut jadi, sistem juga melewati tahap perawatan sistem.
7. Penerapan dan Evaluasi Sistem
a) Sistem diterapkan.
b) Training user.
c) Sistem dioperasikan.
8
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan
Bab ini berisi tentang penjelasan dari latar belakang penulisan,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi dan
sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori
Bab ini berisi uraian tentang landasan teori yang digunakan
dalam merancang sistem informasi rekam medis Puskesmas berbasis
web.
Bab III
Analisa dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi tentang penjelasan dari metodologi yang digunakan
dan dilanjutkan dengan tahap-tahap pembangunan rekam medis
berbasis web.
Bab IV Implementasi
Bab ini berisi penjelasan dari hasil implementasi berdasarkan analisa
dan penilaian terhadap website yang dibangun, pemodelan, dan
implementasinya ke dalam program menggunakan PHP dan MySQL.
Bab V
Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis serta
pembahasan masalah berdasarkan hasil yang didapat secara
keseluruhan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Fitz Gerald (1981) dalam Hartono (1989), sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila mengetahui
terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian tentang sistem
pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini akan
mempunyai peranan yang penting didalam pendekatan untuk mempelajari suatu
sistem.
Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak
dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-kompenen atau subsistemsubsistem tersebut saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu
kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
2.1.2 Elemen-elemen sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
antara lain sebagai berikut :
9
10
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
b. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya
serta menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi
dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika
tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya sehingga memungkinkan sumber-
11
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem
yang lainnya melalui penghubung tersebut. Dan dengan penghubung ini pula
satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk
membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran ini dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supra sistem.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa barang jadi.
12
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Konsep Dasar Pengembangan Sistem
Didalam pengembangan sistem terdapat 5 tahapan yaitu :
a. Studi Kelayakan
Pada tahap pertama ini yang dilakukan adalah mempelajari masalah
yang dihadapi oleh sistem. Dengan melakukan observasi (pengamatan
langsung maupun pengambilan sampel data) dan interview (melakukan
tanya jawab/wawancara dengan calon pemakai sistem). Sehingga sebelum
merancang sistem yang baru, sudah diketahui terlebih dahulu bagaimana
sistem yang ada sebelumnya dan perancangan sistem yang baru dapat tepat
sasaran.
b. Rencana Pendahuluan
Setelah mengetahui bagaimana sistem yang sudah ada maka tahap
selanjutnya ialah perencanaan awal akan sistem yang akan dibangun
nantinya. Langkah awal yang dapat dilakukan dengan menentukan
kebutuhan sistem. Dari hasil observasi maupun interview dengan calon
pemakai sistem dapat diketahui apa saja kebutuhan sistem untuk mengatasi
13
masalah yang dihadapi. Dan juga dapat diketahui kekurangan yang ada pada
sistem yang lama agar pada sistem yang baru nantinya dapat terpenuhi
semua kebutuhan sistem tadi.
c. Analisis Sistem
Tahap analisis sistem ini dapat didefinisikan sebagai penguraian dari
sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan
yang
diharapkan
sehingga
dapat
diusulkan
perbaikan-
perbaikannya pada sistem yang akan dibangun nantinya. Tahap analisis ini
merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam
tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan pada tahap selanjutnya.
d. Perancangan Sistem (Desain Sistem)
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang baru. Desain
secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi
yang akan didesain secara rinci. Dimana gambaran sistem yang baru ini
dirancang berdasarkan hasil analisa sistem dan penentuan kebutuhan yang
telah dilakukan sebelumnya.
e. Implementasi Sistem
Sistem telah melalui tahap analisis dan desain sistem secara terinci
serta teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tahap ini merupakan tahap
14
meletakkan sistem supaya siap untuk beroperasikan. Tahap implementasi
sistem ini dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
•
Menerapkan rencana implementasi.
•
Melakukan kegiatan implementasi
•
Tindak lanjut implementasi.
2.3 Alat dan Teknik dalam Pengembangan Sistem
Untuk setiap pengembangan sistem akan dibutuhkan alat bantu desain
yang digunakan untuk membantu analisis dan perancangan sistem yang akan
dikembangkan. Alat bantu tersebut biasanya berbentuk diagram atau grafik
(Jogiyanto 1990). Alat bantu yang berbentuk grafik dapat diuraikan sebagai
berikut :
a) HIPO Diagram
HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) adalah alat dokumentasi
program, khususnya sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus
pengembangan sistem. Diagram pada Gambar 2.1 menggambarkan hubungan
dari fungsi-fungsi pada sistem secara berjenjang.
0.0
1.0
2.0
2.1
Gambar 2.1 HIPO Diagram
2.2
15
b) Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem. Notasi-notasi tersebut dapat dilihat
pada Gambar 2.2 berikut:
: Gambar kesatuan luar.
: Gambar notasi proses
: Gambar arus data
: Gambar notasi penyimpanan.
Gambar 2.2 Notasi DFD
c) Sistem Flowchart
Sistem flowchart merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk
menggambarkan sistem secara pisikal. Simbol-simbol yang dapat digunakan
dalam sistem flowchart, bisa dilihat pada gambar 2.3 berikut :
: Simbol masukan
: Simbol awal/akhir kegiatan
: Simbol proses
: Simbol keluaran
: Simbol keputusan
: Simbol tampilan di layar
Gambar 2.3 Simbol program bagan alir (flowchart)
16
d) Use-case Diagram
Use-case diagram merupakan salah satu bentuk diagram grafis dari
Unified Modeling Laguage(UML) yang menggambarkan secara grafis
perilaku software aplikasi. UML sendiri adalah sebuah sistem arsitektur
dengan sebuah bahasa untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan
mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sistem software. Artifact ini
merupakan sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu
proses rekayasa software yang mana dapat berupa model, deskripsi, atau
software. Sebuah use-case diagram mengandung :
™ Actor
Actor disini menggambarkan pengguna software aplikasi, yang
mana nantinya akan membantu memberikan suatu gambaran jelas
tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebuah actor
mungkin seorang manusia, satu device hardware, atau sistem
informasi lain. Actor dinotasikan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.4 Actor
™ Use-case
Use-case ini menggambarkan perilaku software aplikasi,
termasuk didalamnya interaksi antara actor dengan software aplikasi
tersebut. Use-case dibuat berdasarkan keperluan actor. Setiap use-case
diberi nama yang menyatakan hal apa yang akan dicapai dari hasil
17
interaksinya dengan actor. Sebuah use-case tidak dapat mencakup
semua keperluan suatu software aplikasi, oleh sebab itu untuk
mengatasinya sebuah koleksi dari beberapa use-case tadi diatur dan
ditempatkan dalam berbagai paket use-case(use-case package). Secara
grafis use-case dinotasikan sebagai berikut :
Gambar 2.5 Use-case
™ Interaksi antara actor dan use-case.
Dalam use-case model, hubungan interaksi antara actor dengan
use-case digambarkan menggunakan association relationship yang
memiliki stereotype “include”, “extend” dan “generalize relationship”.
Hubungan include menggambarkan bahwa suatu use-case seluruhnya
meliputi fungsionalitas dari use-case lainnya. Hubungan extend antar
use-case
berarti
bahwa
satu
use-case
merupakan
tambahan
fungsionalitas dari use-case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu
dipenuhi.
2.4 Database, DBMS dan Konsep Pengembangannya.
2.4.1 Pengertian Database
Database adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan.
Dimana data-data tersebut dapat disimpan dalam beberapa tempat dan data
tersebut akan membuat sebuah buku alamat dari sebuah nama, alamat dan
nomor telepon.
18
Manfaat dari adanya basis data atau database antara lain seperti :
a) Meminimalkan duplikasi / pengulangan data.
b) Konsistensi data.
c) Integrasi data.
d) Pendataan data secara bersama.
e) Kemudahan pengembangan aplikasi.
f) Pengendalian keamanan, hak dan integritas yang sama.
g) Aksesbilitas dan respons data.
h) Indepedensi Data.
i) Mengurangi biaya perawatan program.
2.4.2 Pengertian DBMS
Database Management System (DBMS) adalah sebuah kumpulan
komponen untuk mendefinisikan, menyusun dan memanipulasi sebuah
database.
2.4.3 Model Basis Data Relasional
Model basis data relasional ini merupakan model data yang
merepresentasikan data dalam bentuk tabel atau relasi. Model basis data ini
terdiri atas tiga komponen yaitu :
1.)
Struktur Data (data structure)
Dalam struktur data ini data di susun dalam bentuk tabel
(relasi).
19
2.)
Manipulasi Data (data manipulation)
Manipulasi data ini merupakan operasi-operasi yang digunakan
untuk memanipulasi data yang disimpan dalam tabel.
3.)
Integritas Basis Data (data integrity)
Integritas basis data ini adalah fasilitas-fasilitas yang tercakup
dalam aturan-aturan bisnis (business rules) yang menjaga integritas
data saat data di manipulasi.
2.4.4 Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengubahan struktur data yang
kompleks menjadi struktur data yang sederhana dan stabil. Normalisasi sebuah
basis data dilakukan lewat beberapa langkah dimana tiap langkah manghasilkan
suatu keadaan yang disebut normal.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bentuk normal pertama (1NF)
Pada langkah pertama ini relasi (tabel) berada dalam bentuk normal
pertama jika relasi tersebut tidak memuat grup berulang. Jika masih
memuat grup berulang, maka grup berulang tersebut harus dihilangkan
sehingga diperoleh relasi 1NF.
b. Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu relasi (tabel) berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika
memenuhi :
1. Relasi tersebut sudah dalam bentuk 1NF.
20
2. Setiap atribut bukan kunci tergantung penuh pada kunci
primernya. Jadi tidak ada ketergantungan parsial dalam relasi
tersebut.
Ketergantungan fungsional sebagian/parsial (partial functional
dependency) dalam suatu relasi terjadi jika satu atau lebih atribut bukan
kunci tergantung hanya sebagian pada kunci primernya. Jika relasi masih
memuat ketergantungan parsial, maka relasi tersebut harus dipecah
menjadi beberapa relasi sesuai dengan ketergantungan parsial yang
ditemukan.
c. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu relasi (tabel) berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika
memenuhi :
1. Relasi tersebut sudah dalam bentuk 2NF.
2. Relasi tidak memuat ketergantungan transitif.
Ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara
dua atau lebih atribut bukan kunci dalam suatu relasi.
2.4.5 Model Hubungan Entitas (ER)
Model Hubungan Entitas (ER) adalah model yang termasuk dalam
konsep perancangan (conceptual design), yang mampu menyediakan suatu
gagasan yang menggambarkan kebutuhan data dari suatu aplikasi agar mudah
dimengerti dan bebas dari kriteria dalam hal pengolahan dan pengorganisasian
data pada suatu sistem. Gagasan ini didefinisikan dalam bentuk skema dan
21
simbol-simbol yang akan menjelaskan peristiwa yang terjadi menyangkut data
dalam suatu sistem. Adapun simbol-simbol tersebut dapat dilihat pada gambar
2. 6 berikut. Simbol-simbol yang digunakan dalam Model Hubungan Entitas
(ER) antara lain :
: Entitas
: Relasi
: Atribut
: Hubungan tunggal
: Menghubungkan simbol yang ada
Gambar 2.6 Simbol-simbol yang digunakan dalam hubungan entitas
Cardinality Ratio
a) One-to-one (satu lawan satu)
Satu entitas mempunyai hubungan atau relasi dengan satu entitas yang
lain.
b) One-to-many (satu lawan banyak)
Satu entitas mempunyai hubungan atau relasi dengan beberapa entitas.
c) Many-to-many (banyak lawan banyak)
Beberapa entitas mempunyai hubungan atau relasi dengan beberapa
entitas.
22
Key dan Atribut Deskritiptif antara lain :
a) Superkey
Kumpulan-kumpulan atribut dari suatu relasi yang unik.
b) Candidate Key
Setiap relasi mempunyai lebih dari satu key dan masing-masing key
tersebut disebut candidate key.
c) Primary Key
Merupakan candidate key yang digunakan untuk mengidentifikasikan
tuple/record (baris) pada suatu relasi.
2.4.6
Integritas Basis Data
Integritas basis data adalah perubahan terhadap basis data oleh user
yang berhak dan tidak menghasilkan ketidakkonsistenan dan kerusakan
data(Rosa & Sri Hartati, 2006, Modul Basis Data 2). Untuk mengatur definisi
dan modifikasi terhadap basis data sehingga menjamin integrasi dari basis data
tersebut, maka dalam basis data dikenal istilah aturan integritas(integrity
constraints).
Aturan integritas basis data tersebut ada 6 jenis antara lain yaitu :
1. Entity Integrity Constraints (aturan integritas entitas).
Aturan integritas entitas adalah aturan dimana di dalam setiap
entitas dideklarasikan kunci primer (primary key) untuk menjamin tidak
adanya baris-baris yang memiliki nilai yang sama dalam tabel(duplikat
baris).
23
2. Domain Constraints (aturan domain).
Domain merupakan kumpulan tipe data dan jangkauan nilai yang
diperbolehkan pada atribut sebuah relasi. Sedangkan aturan domain adalah
aturan-aturan yang dirumuskan dalam definisi domain dimana definisi
domain itu meliputi tipe data, panjang, format, jangkauan, nilai yang
memungkinkan, keunikan dan kemungkinan data bernilai null. Tujuan dari
adanya definisi domain ini adalah sistem dapat mengecek keakuratan data
yang dimasukkan dalam database dan menguji kueri apakah perbandingan
dalam kriteria yang dilakukan sudah sesuai.
3. Referential Integrity Constraints (aturan integritas referensial).
Aturan integritas referensial (referential integrity constraints)
adalah aturan yang mengatur kebenaran referensi dari satu obyek ke obyek
lain dalam basis data. Aturan ini akan menjamin bahwa setiap nilai dalam
kolom kunci tamu dari tabel yang merujuk harus tepat sama dengan nilai
dalam kolom kunci primer dari tabel yang dirujuk, atau jika tidak akan
bernilai null.
Apabila
terdapat
perubahan
dalam
database
maka
dapat
mengakibatkan pelanggaran terhadap aturan integritas referensial. Maka
dari itu terdapat aturan untuk melakukan operasi insert, delete dan update
yaitu sebagai berikut :
a. Insertion Rule
Jika dilakukan penyisipan baris terhadap sebuah tabel yang merujuk,
maka harus terdapat nilai yang bersesuaian dalam tabel yang dirujuk.
24
b. Deletion Rule
Jika diberlakukan penghapusan baris terhadap sebuah tabel yang
dirujuk dan memiliki nilai yang bersesuaian dengan tabel yang
merujuk maka harus ada perlakuan tertentu untuk menjamin integritas
tabel database tersebut. Perlakuan-perlakuan yang dapat dilakukan itu
ada 3 macam yaitu :
™ Restrict
Tidak mengijinkan adanya penghapusan terhadap baris dalam tabel
yang dirujuk.
™ Nullify
Mengeset nilai yang bersesuaian dari tabel yang merujuk menjadi
null dan kemudian menghapus baris dalam tabel yang dirujuk.
™ Cascading deletion
Baris yang bersesuaian dalam tabel yang merujuk secara otomatis
akan ikut terhapus.
c. Update Rule
Jika yang diupdate adalah kunci tamu pada tabel yang merujuk,
maka perlakuannya seperti insertion rule.
Jika nilai yang diupdate pada tabel yang dirujuk memiliki nilai
yang bersesuaian dengan tabel yang dirujuk maka perlakuannya sama
seperti pada deletion rule.
4. Atribute-Based Constraints (aturan berbasis atribut) dan Tuple Based.
Constraints (aturan berbasis tupel).
25
Aturan berbasis atribut adalah aturan yang menentukan bahwa pada
saat dilakukan insert atau update, nilai suatu atribut tertentu harus
memenuhi kondisi tertentu. Apabila syarat tidak dipenuhi, maka proses
insert atau update akan ditolak dan tidak dilakukan oleh sistem.
Sedangkan aturan berbasis tuple adalah aturan yang menentukan
bahwa pada saat dilakukan insert atau update, nilai beberapa atribut pada
satu baris harus memenuhi kondisi tertentu. Jika tidak memenuhi syarat,
maka proses insert atau update ditolak.
5. Assertions(pernyataan)
Assertions adalah sebuah aturan yang berlaku pada saat operasi
insert/update/delete dan dapat melibatkan beberapa tabel yang bertujuan
untuk membuat agar database tetap pada kondisi yang diinginkan.
6. Trigger (pemicu).
Trigger adalah aturan yang akan mengeksekusi perintah secara
otomatis
sebagai
akibat
sampingan
dari
proses
modifikasi
(insert/update/delete) dalam database.
Komponen operasi trigger antara lain :
Aturan user
: statemen yang digunakan untuk menyatakan operasi
trigger.
Event
: operasi manipulasi(insert/delete/update) data yang
memicu operasi.
Nama tabel
: nama tabel yang diakses/dimodifikasi.
Kondisi
: kondisi yang menyebabkan suatu operasi dipicu.
26
Aksi
2.4.7
: tindakan yang dilakukan saat operasi dijalankan.
Structured Query Language (SQL)
SQL adalah bahasa untuk memanipulasi data relasional. Bahasa SQL
bukan merupakan bahasa pemrograman tetapi sebuah data sublanguage atau
bahasa pengakses data, sehingga perintah SQL dapat digunakan sebagai sebuah
bahasa query atau digabungkan ke dalam program lain. Bahasa SQL juga
mempunyai hubungan yang erat dengan aljabar relasional. SQL memiliki input
atau lebih relasi dan menghasilkan relasi tunggal sebagai keluaran. Meskipun
hasil SQL adalah sebuah bilangan, tetapi hasil tersebut tetap sebuah relasi yang
memiliki satu baris dan satu kolom.
2.5 Internet
2.5.1 Pengertian Internet
Internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai
arti hubungan berbagai komputer dan berbagai tipe komputer yang membentuk
suatu jaringan/sistem yang saling berinteraksi antara satu jaringan dengan
jaringan lainnya dalam lingkup dunia.
2.5.2 Protokol Internet
Komunikasi jaringan komputer diatur dengan bahasa / software standar
yang disebut dengan protokol yang memungkinkan beragam jaringan komputer
dan jenis komputer yang ada untuk berkomunikasi. Protokol ini secara resmi
27
dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)
yang merupakan cara standar untuk mempaketkan dan menyelamatkan data
komputer (sinyal dan elektronik) sehingga data tersebut dapat dikirim ke
komputer yang lain (Sutarman, S.Kom, 2003).
2.5.3 World Wide Web (WWW)
WWW adalah sebuah bagian dari internet yang menggunakan
teknologi hypertext yang sangat memberikan kemudahan dan kecepatan yang
luar biasa dalam mencari informasi serta memberikan tampilan grafik yang
sangat indah. WWW memfasilitasi berbagai jasa internet seperti electronik
mail(e-mail), Telnet, FTP, gopher, dan lain-lain.
2.5.4
HyperText Transfer Protocol (HTTP)
HTTP merupakan protokol standar yang memungkinkan bermacam-
macam komputer saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa HTML
dan digunakan oleh Web server untuk bertukar dokumen HTML.
2.5.5 HyperText Markup Language (HTML)
HTML adalah format standar atau tata penulisan khusus yang
digunakan dalam penyusunan dokumen web di world wide web (WWW) dengan
tata penulisan hypertext. Semua tag-tag HTML bersifat dinamis artinya kode
HTML tidak dapat dijadikan sebagai file Executable program. Hal ini
28
disebabkan HTML hanyalah sebuah bahasa Scripting yang dapat berjalan
apabila dijalankan didalam browser (pengakses web).
HTML memiliki beberapa sintaks dasar yang hampir mirip dengan
semua pemrograman baik yang berbasis web maupun visual. Kemiripan itu
adalah bahwa semua struktur pemrograman harus ada sintaks yang menyatakan
program itu dimulai dan diakhiri teks.
2.5.6
Uniform Resource Locator (URL)
URL adalah suatu sarana yang digunakan untuk menentukan lokasi
informasi pada suatu web server. URL dapat diibaratkan suatu alamat, dimana
alamat tersebut terdiri atas :
1. Protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil
informasi.
2. Nama computer (server) dimana informasi tersebut berada.
3. Jalur / path serta nama file dari suatu informasi.
Format umum dari URL adalah sebagai berikut :
Protokol_transfer : // nama_host / path / nama_file
2.6 Konsep-konsep On-line
Secara umum istilah on-line dapat diartikan sebagai kegiatan yang selalu
ada tanpa berhubungan secara langsung dengan objek. Dalam hal ini sistem
komputer telah dapat melaksanakannya dalam banyak bidang kehidupan sekarang
ini yaitu dengan terkoneksinya jaringan komputer ke media internet.
29
2.6.1
Sistem Komputasi Terdistribusi
Dalam pembuatan sebuah sistem, desain basis data dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan kebutuhan akan file-file dari basis data yang diperlukan
oleh suatu sistem. Desain basis data terdistribusi dibuat dengan maksud untuk
mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasikan
dalam desain secara umumnya.
Elemen basis data dari file-file basis data harus memiliki elemenelemen untuk menyimpan hasil masukan (input) yang masuk. Maka dari itu
struktur dari suatu file tergantung dari arus masukan dan keluaran dari file.
2.6.2
Sistem Komputer Client / Server
Client adalah sebuah komputer yang berhubungan langsung dengan
pengguna dan terhubung dengan komputer lain yang memproses permintaan
pengguna yang dikenal sebagai server. Prinsip kerja dari client / server ini
adalah client melakukan permintaan untuk suatu informasi atau mengirim
sebuah perintah ke suatu aplikasi server. Aplikasi server akan menerima
permintaan dari client, kemudian memproses berdasarkan permintaan tersebut,
lalu server akan merespon permintaan tersebut ke client sebagai suatu hasil dari
pemrosesan yang sudah dilakukan. Sehingga tugas dari server adalah melakukan
listen untuk suatu koneksi, sedangkan client mencoba membuat koneksi ke
server. Setelah koneksi terbentuk, hubungan pertukaran data antara client dan
server diwakili dengan suatu aliran input dan output, (Budi Susanto, 2003).
30
Mekanisme keamanan data yang ditetapkan pada sistem client / server
sangat tinggi, menyebabkan aplikasi client tidak dapat membuka file-file data
secara langsung, dalam hal ini client cukup melakukan login dan jika nama user
serta password yang dimasukkan benar maka kemudian aplikasi server akan
memberikan service untuk membuka basis data yang berada di server sesuai
dengan permintaan dari pengguna, service yang diberikan juga masih ditentukan
oleh hak akses (access granted) yang dimiliki oleh pengguna tersebut.
Dalam sistem multi user untuk dapat menampilkan suatu data dari
basis data tertentu yang terdapat dalam suatu tabel maka keseluruhan data dari
tabel tersebut harus diambil(download) dari komputer server ke workstation,
kemudian data tersebut diproses untuk kemudian ditampilkan. Sistem client /
server dapat dikatakan sebagai solusi terbaik untuk mendapatkan aplikasi basis
data yang handal dalam hal sekuritas data dan tingkat kekeliruan serta mampu
mengurangi kepadatan jalur lalu lintas yang dilewati oleh suatu jaringan.
2.6.3
Aplikasi Berbasis Web
Pada aplikasi berbasis web beban kerja pada komputer client dibuat
sekecil mungkin, sedangkan proses akan banyak dilakukan di server. Hal ini
disebabkan karena web browser hanya menyediakan antar muka bagi client
sedangkan bagian lain dari aplikasi diletakkan di server. Lapisan antarmuka web
berinteraksi dengan web server untuk berkomunikasi dengan client. Antar muka
web dapat dianggap sebagai paket antara logika bisnis (bisnis logic) dengan
HTML yang dikirim ke browser client.
31
2.7 Hypertext Preprocessor (PHP)
2.7.1 Pengertian PHP
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting,
sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler.
Bahasa compiler adalah bahasa yang akan mengubah script-script program ke
dalam source code yang nantinya akan membentuk sebuah program yang
berstatus sebagai program EXE yang dapat dieksekusi tanpa adanya bantuan
program pembuatnya. Sedangkan bahasa interpreter adalah bahasa yang mana
script mentahnya tidak harus diubah kedalam bentuk source code, sehingga saat
program dijalankan kode dasar secara langsung akan dijalankan selain itu juga
program pembuat juga harus selalu tersedia dan berjalan saat program
diaktifkan.
2.7.2 Konsep kerja PHP
PHP memiliki beberapa aturan penulisan, diantaranya bagaimana
memulai program PHP dan mengakhiri program PHP. Untuk memulai program
PHP, dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang
digunakan untuk menuliskan kode PHP. Tag tersebut yaitu :
<?php
sedangkan untuk mengakhiri kode program yang ada, program dapat ditutup
dengan tanda :
?>
32
2.7.3 Variabel PHP
Dalam pemrograman PHP pembentukan variabel tidak sesulit seperti
yang ada di dalam bahasa pemrograman lain, karena pembentukan variabel
disini
dapat
dibuat
dengan
menggunakan
tanda
String($)sebagai
pendeklarasian awal. Dengan menggunakan tanda $ maka karakter yang ada
setelahnya akan dikenali oleh program sebagai bentuk variabel. Variabelvariabel yang ada antara lain :
a) Variabel Biasa
Secara standar bentuk penulisan variabel adalah dengan
menggunakan tanda string yang kemudian diikuti oleh isi dari variabel
tersebut atau nama variabelnya. Dari variabel tersebut dapat dibaca
berulang-ulang kali dalam satu halaman web.
b) Variabel dalam sebuah kalang atau kelompok
Bentuk
dari
variabel
ini
biasanya
digunakan
untuk
mendeklarasikan data apabila menggunakan fungsi dalam PHP, isi dari
data yang ada pada variabel tersebut tidak dapat ditampilkan apabila
tidak melakukan pemanggilan fungsi yang mendeklarasikan variabel
tersebut.
c) Variabel antar halaman
Bentuk dari varibel ini biasanya digunakan untuk menghantarkan
data yang ada dari setiap variabel ke dalam halaman lain, bentuk-bentuk
variabel ini biasanya berasal dari hasil data semacam form data seperti
33
formulir pendaftaran ataupun yang berhubungan dengan formulir
lainnya.
2.8 Sistem Rekam Medis
Setiap lembaga pelayanan kesehatan seperti Puskesmas tentu memiliki
catatan mengenai pasien-pasiennya yang dikelola dengan baik dalam sebuah
catatan/berkas kesehatan. Catatan/berkas tersebut memuat identitas pasien,
riwayat kesehatan pasien, daftar penyakit yang pernah diderita pasien, diagnosis
yang pernah dilakukan oleh tenaga medis, gejala-gejala penyakit yang pernah
terjadi, alergi terhadap obat-obat tertentu dan masih banyak lagi. Catatan tersebut
senantiasa tercatat / terekam dengan baik dan benar karena isi dari catatan tersebut
sangatlah penting dan bersifat rahasia bahkan tidak semua orang berhak membaca
dan mengetahui nantinya. Catatan kesehatan tersebut sering disebut dengan rekam
medis.
Menurut Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medis
(1997), rekam medis diartikan sebagai ” keterangan baik yang tertulis maupun
yang terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa
segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan
pengobatan”. Tujuan dari rekam medis itu sendiri adalah untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas serta memudahkan dan mempercepat tindakan medis
yang harus dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan.
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisa Sistem
Perkembangan teknologi menjadi semakin pesat dan sudah merambah
ke berbagai bidang di dunia ini. Tidak hanya pada bidang teknologi saja.
Dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih, hal ini juga
mempengaruhi pada informasi yang diperoleh maupun dihasilkan. Baik
buruknya suatu informasi yang dihasilkan akan sangat mempengaruhi dalam
perkembangan informasi itu sendiri maupun dalam pengambilan keputusan
untuk memperoleh hasil yang lebih baik di masa mendatang. Informasi yang
aktual, cepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh siapa saja untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas dari kemampuan yang dimilikinya.
Perkembangan teknologi yang ada misalnya pada teknologi komputer.
Kemajuan teknologi komputer yang berfungsi sebagai pendukung pemrosesan
data dan informasi telah menjadi kebutuhan pada setiap perusahaan dan instansi
pemerintah maupun bukan pemerintah. Kemajuan teknologi ini dapat
diterapkan pada berbagai bidang, dalam hal ini akan dibahas penerapannya
pada bidang jasa khususnya jasa pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu
pengolahan data medik pada sebuah Puskesmas.
Puskesmas merupakan sebuah instansi kesehatan yang memberikan jasa
pelayanan pengobatan kepada masyarakat. Setiap hari banyak pasien yang
menggunakan jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas. Data pasien yang
34
35
ada dari hari ke hari semakin bertambah. Berdasarkan pengamatan dan
wawancara yang dilakukan oleh penulis di Puskesmas Srumbung dan
Puskesmas Salam, data pasien terbanyak biasa terjadi pada hari Senin dan
Selasa. Pengolahan data pasien yang ada masih dilakukan secara manual yaitu
dengan pengarsipan berdasarkan nama desa dari mana pasien tersebut berasal.
Hal tersebut sangat tidak efisien dan tidak efektif, selain itu banyak sekali
resiko yang dapat ditimbulkan seperti kesalahan penulisan data, rusaknya data,
hilangnya data mungkin karena dipinjam dan masih banyak lagi. Untuk
menangani masalah pengolahan data pasien, salah satu cara yang dapat
digunakan adalah dengan membuat suatu sistem yang dapat mempermudah
dalam pengolahan data dan memberikan atau menyajikan informasi secara
cepat dan mudah. Sistem tersebut adalah sistem rekam medis. Sistem ini
terutama ditujukan bagi para petugas medis yang harus segera mengambil
keputusan dari pemeriksaan yang telah dilakukannya dan petugas non medis
yang diberikan tanggungjawab untuk memasukkan data pasien serta
bertanggungjawab atas kelancaran pengolahan data pasien.
Manfaat lain dari sistem rekam medis selain mempermudah pengolahan
data pasien suatu Puskesmas juga bermanfaat bagi pasien antar Puskesmas.
Misalnya seorang pasien memeriksakan dirinya ke Puskesmas Srumbung,
setelah menikah dengan orang yang berasal dari kecamatan Salam dan tinggal
di daerah itu, maka saat dia sakit, dia akan memeriksakan dirinya ke Puskesmas
terdekat. Dalam hal ini yang terdekat ialah Puskesmas Salam. Pada saat
pemeriksaan berlangsung, jika petugas medis yang memeriksa ingin
36
mengetahui riwayat kesehatan pasien tersebut maka dapat menggunakan sistem
rekam medis ini dengan melihat data medis pasien di Puskesmas Srumbung.
Selain itu untuk mempermudah pengolahan data dan pencarian data medis
pasien, sistem rekam medis ini juga bermanfaat dalam pembuatan laporanlaporan per wilayah. Laporan-laporan tersebut nantinya dapat digunakan untuk
pengambilan suatu keputusan, seperti penentuan suatu penyakit merupakan
KLB atau tidak, seberapa besar prosentase yang ada untuk wabah penyakit
yang timbul dalam suatu wilayah, mengetahui ada tidaknya kasus flu burung
maupun demam berdarah di wilayah tersebut dan masih banyak lagi.
Sistem rekam medis pasien Puskesmas yang akan dibangun ini berupa
suatu aplikasi berbasis web yang memungkinkan petugas non medis dengan
aturan tertentu dapat mengakses data ke satu basis data yang berada di server.
Dalam merancang sistem rekam medis ini penulis mempelajari
pelaksanaan sistem rekam medis pada suatu Puskesmas yang sampai saat ini
masih manual sebagai sarana untuk mengetahui proses-proses yang
berhubungan dengan rekam medis Puskesmas dan mengetahui data-data medis
yang dicatat dan kebutuhan penggunanya beserta jaringannya seperti PusTu
atau Puskesmas Pembantu, Lansia atau Lanjut Usia, UKS (Usaha Kesehatan
Sekolah), dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).
Suatu Puskesmas dibagi menjadi beberapa unit bagian yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Bagian-bagian tersebut antara
lain unit KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), unit Gigi, unit KB(Keluarga
Berencana), unit Gizi, unit Sanitasi dan unit Umum.
37
Dari bagian-bagian yang telah disebutkan diatas bagian rekam medis
pasien Puskesmas masuk menjadi satu dengan unit Umum jadi tidak berdiri
sendiri. Bagian rekam medis ini bertugas untuk merekam semua data pasien
dari mulai proses pendaftaran sampai proses pelayanan medis yang diterima
pasien serta mengolah data pasien seperti membuat laporan-laporan. Unit
rekam medis ini sangat penting keberadaannya karena data-data yang ada
berhubungan dengan kelangsungan hidup seorang pasien.
Dalam sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis web ini yang
akan dikembangkan adalah dalam proses pendaftaran, proses pelayanan pasien,
proses perekaman data dan juga pembuatan laporan.
Secara umum sistem rekam medis pasien Puskesmas di Indonesia ini,
sebenarnya sudah ada, hanya saja pengolahan data yang ada sebagian masih
manual. Bahkan pada proses pencatatan data sosial pasien pun masih manual.
Apabila seseorang memeriksakan dirinya ke Puskesmas maka langkah pertama
yang dilakukan ialah mendaftarkan diri. Setelah petugas administrasi mencatat
identitas pasien tersebut, maka pasien akan mendapat kartu pendaftaran dan
kartu periksa. Kemudian kartu periksa ini diserahkan kepada dokter atau
petugas medis yang memeriksa. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan maka
dokter atau petugas medis akan mencatat diagnosa, rencana tindakan,
pelaksanaan tindakan, dan gejala yang ada pada kartu periksa, lalu pasien juga
akan memperoleh resep dari dokter atau petugas medis tersebut. Kemudian
pasien membawa kartu periksa dan resep tersebut ke loket obat untuk
38
mengambil obat. Sedangkan kartu periksa ini nantinya akan dikumpulkan
dalam suatu arsip berdasarkan asal desa oleh seorang petugas Puskesmas.
Di dalam proses pemasukan data belum terdapat adanya proses validasi
termasuk pemasukan data sosial pasien sehingga data yang dihasilkan tidak
akurat dan keamanan data kurang terjamin. Validasi data disini kurang terjamin
karena dengan sistem manual ini tidak dapat diketahui siapa yang memasukkan
data sehingga sulit mencari siapa yang bertanggung jawab apabila terjadi
kesalahan memasukkan data karena banyak orang mempunyai kewenangan
untuk memasukkan data dan tidak terdapat password untuk membedakan orang
yang satu dengan yang lainnya.
Di dalam pelayanan rekam medis yang berjalan sekarang semua tugas
dilakukan oleh petugas non medis dan pengguna lain yang berhubungan dengan
medis pasien dapat menggunakan sistem yang berhubungan dengan unit rekam
medis karena dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan berkas.
Sedangkan untuk pembuatan laporan-laporan juga masih manual, yaitu dengan
melakukan rekapitulasi ulang dari berkas-berkas yang ada dan hal ini
membutuhkan waktu yang sangat lama. Proses penyelesaian laporan yang
seperti ini sangat tidak efisien dan sangat merugikan. Karena informasi laporanlaporan tersebut sangat dibutuhkan secepatnya oleh petugas Dinkes guna
pengambilan tindakan selanjutnya. Misal terdapat penyakit yang ternyata
merupakan KLB, hal tersebut tidak dapat segera terdeteksi dan diambil
tindakan selanjutnya karena data laporan belum masuk ke petugas Dinkes..
39
3.2 Identifikasi Masalah
Sistem rekam medis yang telah dijelaskan di atas memiliki kelemahan,
antara lain:
1. Kurang efektif karena tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna
akan informasi yang dibutuhkannya dengan cepat.
2. Dari segi keamanan data kurang terjamin, karena tidak ada validasi
data sehingga terdapat kemungkinan adanya penulisan data yang
salah.
3. Petugas non medis tidak dapat mengirim satu-satu data rekam medis
secara rutin pada saat diminta mendadak. Untuk itu bagian-bagian
lain seperti unit KIA, unit Gigi, unit KB, unit Gizi, unit Sanitasi dan
unit Umum. yang memerlukan (untuk keperluan darurat) harus
mengirim petugasnya dalam hal ini petugas non rekam medis untuk
mengambil sendiri ke bagian rekam medis.
4. Apabila terdapat data yang sama maka harus dilakukan penulisan
berulang kali sehingga tidak efisien.
5. Dari sisi ekonomi membutuhkan banyak biaya karena berkas-berkas
yang dibutuhkan akan banyak, sebanyak jumlah pasien yang ada.
Misalnya seorang pasien memeriksakan dirinya pada bulan Juni
karena sakit batuk, namun sebelumnya pada bulan Maret dia pernah
sakit gatal-gatal dan memeriksakan diri ke Puskesmas yang sama.
Jika perekaman data masih manual maka identitas pasien harus
40
dicari satu persatu dari semua berkas yang ada dan jika tidak
diketemukan maka harus dicatat ulang.
6. Pelayanan yang dilakukan tidak dapat berlangsung cepat.
7. Jika harus dilakukan pengambilan keputusan untuk tindakan medis
selanjutnya, tidak dapat diputuskan dengan cepat karena informasi
riwayat kesehatan pasien sebelumnya tidak dapat diperoleh dengan
cepat.
Sedangkan kelemahan sistem rekam medis yang belum on-line antara lain :
1. Data rekam medis yang ada tidak dapat diakses dari luar Puskesmas
sehingga memperlambat penanganan pasien di luar Puskesmas
tertentu.
2. Berkas rekam medis selalu dipindah dari satu tempat ke tempat yang
lain jika terdapat keperluan darurat sehingga besar kemungkinan
berkas tersebut rusak bahkan hilang.
3. Sistem ini hanya dapat digunakan oleh petugas non medis dan tidak
dapat digunakan secara langsung oleh petugas lain seperti dokter atau
petugas medis yang lain.
4. Integritas data kurang terjamin apabila terdapat perubahan data.
Berkas data rekam medis hanya dapat dipakai oleh satu pengguna pada
saat yang bersamaan. Sehingga jika ada pengguna lain yang membutuhkan
berkas tersebut harus menunggu. Sedangkan dari sisi petugas Dinkes jika
mereka membutuhkan data laporan dari Puskesmas tersebut, harus menunggu
hingga petugas non medis(petugas non medis) Puskesmas tersebut selesai
41
memasukkan semua data berkas rekam medis dalam komputer. Sehingga
pengambilan keputusan pun tidak dapat dilakukan dengan cepat.
3.3 Analisa Kebutuhan
Tahap ini dilakukan untuk menentukan apa saja yang menjadi
kebutuhan sistem dan data-data yang diperlukan pada pembuatan sistem yang
baru nantinya.
Bagian rekam medis Puskesmas setiap harinya akan melayani data
pasien yang semakin besar karena setiap hari dapat dipastikan jumlah pasien
akan bertambah, selain itu unit rekam medis Puskesmas juga dituntut untuk
lebih cepat dan akurat dalam menyajikan dan menyampaikan berbagai
informasi sehingga dapat memberikan pelayanan medis yang lebih baik dan
berkualitas.
Secara umum sistem rekam medis yang akan dikembangkan ini
melibatkan tiga entitas yaitu petugas non medis, petugas medis dan petugas
Dinkes dalam sistem ini berstatus sebagai admin yang bertanggung jawab
penuh atas sistem ini. Petugas non medis itu sendiri mempunyai tugas untuk
memasukkan data selain data pemeriksaan dokter atau data medis pasien.
Proses yang terjadi dalam sistem rekam medis pasien Puskesmas ini
dibagi atas tiga sisi yaitu :
1. Proses pada sisi petugas non medis sebagai administrator
2. Proses pada sisi petugas medis untuk dokter dan bidan.
3. Proses pada sisi petugas DINKES yang akan melihat laporan dari tiap-
42
tiap Puskesmas.
Dari sisi petugas non medis proses yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Login, petugas non medis masuk pada menu login dan harus mengisi data
nama dan password. Jika terdapat kesalahan dalam memasukkan nama
ataupun password maka akan muncul kotak dialog pesan kesalahan namun
jika benar dalam memasukkan nama dan password maka petugas non medis
dapat melanjutkan pada proses selanjutnya.
2. Memasukkan data (input data), petugas non medis dapat melakukan proses
masukan data yaitu memasukkan data sosial pasien atau data identitas diri
pasien, data petugas medis dan data obat.
3. Menampilkan data (view data), petugas non medis mempunyai fasilitas
untuk menampilkan data yaitu data sosial pasien (identitas pasien), data
petugas medis, data obat dan data login untuk petugas non medis.
4. Edit Data, petugas non medis mempunyai fasilitas untuk mengubah data
dengan menu edit data. Adapun data-data yang berhak diubah oleh petugas
non medis hanyalah data sosial pasien atau data identitas pasien, data
petugas medis dan data obat.
5. Cetak kartu pasien, bagi seorang pasien yang baru pertama kali melakukan
pemeriksaan di suatu Puskesmas dirinya harus membuat kartu pasien. Dan
kartu tersebut akan diberikan kepada pasien setelah pasien mendaftarkan
diri untuk periksa.
6. Edit Password, seorang petugas non medis pada sistem ini data identitas
mereka diasumsikan telah dimasukkan sebelumnya walaupun proses
43
tersebut memang tidak ditunjukkan. Akan tetapi petugas non medis ini
dapat mengubah password yang telah ada.
Dari sisi petugas medis proses yang terjadi antara lain :
1. Login, petugas medis masuk pada menu login dan harus memasukkan nama
dan password dengan benar. Jika terdapat kesalahan dalam memasukkan
username dan password maka akan muncul kotak dialog pesan kesalahan,
tetapi apabila nama dan password yang dimasukkan benar maka dokter
dapat melanjutkan pada proses selanjutnya.
2. Memasukkan data (input data). Dalam sistem ini petugas medis dapat
melakukan masukan data yaitu data medis pasien dan data resep. Data
medis pasien merupakan catatan hasil pemeriksaan yang telah petugas
medis lakukan kepada pasien. Dan data ini nantinya akan terus bertambah
sesuai riwayat kesehatan pasien. Sedangkan untuk data diri petugas medis
itu sendiri dimasukkan oleh petugas non medis.
3. Menampilkan data (view data), petugas medis mempunyai fasilitas untuk
menampilkan data seperti data sosial pasien, data medis pasien dan data
identitas miliknya sendiri.
4. Edit Password. Walaupun seorang petugas medis mempunyai hak untuk
memasukkan data medis seorang pasien, namun data tersebut tidak
diperbolehkan untuk diubah karena data-data tersebut akan menjadi catatan
perjalanan riwayat kesehatan seorang pasien. Untuk mengubah data petugas
medis hanya dapat mengubah password yang dimilikinya. Sedangkan untuk
44
mengubah data diri yang lain dilakukan oleh petugas non medis yang
diberikan hak untuk memasukkan data diri petugas medis.
Dari sisi petugas DINKES proses yang terjadi antara lain :
1. Login, petugas DINKES untuk masuk pada sistem rekam medis haruslah
memasukkan username dan password dengan benar. Jika terdapat
kesalahan dalam memasukkan username dan password maka akan muncul
kotak dialog pesan kesalahan, tapi apabila nama dan password yang
dimasukkan benar maka petugas tersebut dapat melanjutkan pada proses
selanjutnya.
2. Menampilkan laporan, petugas DINKES mempunyai fasilitas ini untuk
menampilkan laporan-laporan yang berasal dari tiap-tiap Puskesmas.
3. Cetak laporan, dari data-data medis yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan
dan dapat diketahui penyakit yang banyak muncul dari tiap-tiap Puskesmas.
Kesimpulan dan prosentase data-data tersebut tersusun dalam sebuah
laporan yang dapat dicetak untuk kepentingan kearsipan dengan
menggunakan fasilitas ini.
4. Edit Password. Seperti halnya petugas medis diatas, petugas Dinkes pun
juga dapat mengubah password yang dimilikinya.
3.3.1 Penentuan Kebutuhan Sistem
Penentuan
kebutuhan
yang
diperoleh
akan
digunakan
untuk
mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan pengguna selama menggunakan
45
sistem yang lama, sehingga sistem yang akan dibuat nanti akan sesuai dengan
keinginan pengguna dan bermanfaat bagi kelancaran pengolahan data.
Package(Paket)
Menurut A. Suhendar S.Si dan Hariman Gunadi S.Si.,MT (2002),
Package(Paket) adalah mekanisme pengelompokan yang digunakan untuk
menandakan pengelompokan elemen-elemen model.
Package(Paket) pada sistem rekam medis pasien Puskesmas
Actors
Use Cases
Gambar 3.1 Package actor dan use case
Actor-actor yang terdapat dalam sistem rekam medis dikelompokkan
dalam satu buah package(paket) yaitu paket actor. Adapun penggambaran
actor tersebut ditunjukkan oleh gambar 3.2 berikut ini.
Pegawai
Puskesmas
Petugas Medis
Petugas Dinkes
Petugas Non
Medis
Gambar 3.2 Actor-actor dalam sistem rekam medis pasien Puskesmas
46
Sedangkan untuk pengelompokan use case-use case yang ada ditunjukkan
oleh gambar 3.3 berikut.
Sistem untuk
Petugas Non Medis
Sistem untuk
Petugas Dinkes
Sistem untuk
Petugas Medis
Gambar 3.3 Pengelompokan use case dalam beberapa package
Di bawah ini akan dijelaskan diagram-diagram use case dari tiap-tiap
package use case yang ada.
Use Case - Use Case untuk Sistem Petugas Non Medis
Search data pasien
<extends>
<extends>
Daftar pasien
<depends on>
<extends>
Edit data pasien
<depends on>
<extends>
Input Data Pasien
<depends on>
Cetak kartu pasien
Petugas Non
Medis
<depends on>
(f rom Actors)
LOGIN
Ganti password petugas non medis
<depends on>
<extends>
Input Data Obat
<depends on>
Edit data obat
<extends>
Input Data Petugas Medis
Edit data petugas medis
Gambar 3.4 Diagram use case untuk Petugas Non Medis
47
Use case-use case untuk Petugas Medis
<extends>
Search Data Pasien
<depends on>
Input Data Medi s Pasien
<depends on>
Petugas Medis
Login
Ganti password petugas medis
(f rom Actors)
<depends on>
Input Data Resep
Gambar 3.5 Diagram use case untuk Petugas Medis
Use case-use case untuk petugas dinkes
<extends>
Search Laporan
<depends on>
Cetak Laporan
login
<depends on>
Petugas Dinkes
(f rom Actors)
Ganti password petugas dinkes
Gambar 3.6 Diagram use case untuk Petugas Dinkes
48
3. 3.2 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk membuat database pada
sistem rekam medis. Data yang dibutuhkan dalam proses perekaman data
pada sistem rekam medis ini antara lain :
1. Data Pasien yang meliputi data identitas pasien dan data medis atau
data riwayat kesehatan pasien.
2. Data petugas medis yang akan memberi catatan medis kepada pasien
setelah melakukan pemeriksaan. Data petugas medis ini terdiri dari id
petugas medis, nama, alamat, jenis kelamin, jabatan dan status. Status
disini berisi aktif dan nonaktif, dimana jika petugas medis tersebut
masih bekerja di Puskesmas yang bersangkutan maka status aktif dan
jika sudah berhenti maka status nonaktif dan data akan tetap tersimpan
di database.
3. Data pegawai rekam medis yang bertanggung jawab memasukkan
data pasien. Dimana dalam sistem ini yang berlaku sebagai petugas
non medis tersebut ialah petugas non medis.
4. Format laporan yang berisi tentang data pasien tiap Puskesmas dan
jumlah data penyakit yang ada di tiap Puskesmas dari mulai yang
terbanyak hingga terkecil. Hal ini dapat dipakai sebagai bahan acuan
untuk menentukan kasus KLB suatu penyakit.
Sehingga apabila
terdapat wabah penyakit dapat segera diambil tindakan.
5. Data obat yang terdiri dari id obat, nama, dosis dan jenis obat.
49
Data-data yang dibutuhkan di atas, diperoleh langsung dari beberapa
Puskesmas di wilayah kabupaten Magelang. Data yang diperoleh dari
pengamatan yang telah dilakukan antara lain :
1.
Data identitas pasien yang terdiri dari nomor rekam medis, nama,
tanggal lahir, usia, alamat, jenis kelamin, golongan darah dan
pekerjaan.
2.
Data medis pasien yang terdiri dari tanggal diagnosa, anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (rontgen, ct-scan, cek
laboratorium), diagnosa, tindakan dan resep.
3.
Data petugas medis yang terdiri dari id petugas medis, nama, alamat,
jenis kelamin dan jabatan.
4.
Data obat yang terdiri dari kode obat, nama, jenis dan dosis.
3.4 Analisa Kelayakan
Berdasarkan permasalahan di atas penulis berkeinginan untuk membuat
suatu sistem baru yang berhubungan dengan masukan data dan tampilan data
yang dilakukan oleh pengguna yang berhubungan dengan sistem rekam medis.
Penulis ingin membuat suatu aplikasi yang nantinya mampu memberikan suatu
informasi yang bernilai tinggi dan juga bermanfaat bagi pengguna yang
membutuhkannya.
Karakteristik sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis web yang
akan dikembangkan ini adalah sebagai berikut :
50
1. Service (pelayanan), Dengan menggunakan konsep on-line diharapkan
setiap proses yang terjadi dalam sistem dapat berlangsung dengan cepat.
Sehingga pelayanan yang diberikan pun dapat berlangsung cepat.
2. Efficiency (efisiensi), Sistem lebih praktis dalam menyajikan informasi,
sehingga informasi diperoleh dengan cepat dan tepat.
3. Security (keamanan), Sistem yang dibuat ini dalam pengaksesannya
harus login dahulu dengan memasukkan username dan password
masing-masing pengguna sesuai dengan yang telah dimasukkan pertama
kali saat mendaftar dahulu ke sistem ini.
4. Economics (nilai ekonomis), Sistem yang dibuat dapat memecahkan
masalah dalam hal penyimpanan data, karena data dapat disimpan di
dalam komputer sehingga tidak lagi diperlukan ruangan yang besar
dalam menyimpan data tersebut. Serta menghemat biaya karena tidak
memerlukan berkas yang banyak
5. Simplicity (sederhana), Sistem ini dibuat sedemikian sederhana,
sehingga pengguna tidak kesulitan dalam mengakses informasi dan
menggunakan fasilitas-fasilitas yang tersedia dalam sistem sesuai
dengan kebutuhannya masing-masing.
3.5 Desain Sistem
3.5.1 Desain Proses
Dalam perancangan sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis
web ini untuk mengetahui proses yang berhubungan dengan sistem
51
dideskripsikan dalam sebuah diagram yaitu diagram konteks dan diagram
aliran data yang akan dilanjutkan pada level-level berikutnya.
3.5.1.1 Diagram Konteks
Username,Password
data pasien
data petugas medis
Pet ugas
NonMedis
data obat
tampilan data pasien
tampilan data pet ugas medis
tampilan data obat
tampilan kartu pasien
Username,Password
data medis pasien
0
Sistem
Rekam Medis
Puskesmas
data resep
tampilan data pasien
tampilan data medis pasien
tampilan data resep
tampilan data pet ugas medis
pesan status
pesan status
pesan status
Username
Password
tampilan laporan
Pet ugas
Dinkes
Gambar 3.7 Diagram Konteks
Pet ugas
Medis
52
3.5.1.2 Diagram Arus Data DFD Level 1
Sisi Petugas Non Medis
Username,Pas sword
pesan s tatus
1
Validasi
Pas sword
Username,Pas sword
data petugas nonmedis
pesan s tatus
data valid
Petugas
NonMedis
data pas ien
tampilan data pas ien
data obat
tampilan data obat
data petugas medis
tampilan data petugas medis
2
Pengolahan
data pas ien
Data
Pasien
data pas ien
3
Pengolahan
Data
Obat
4
Pengolahan
Data Pet ugas
Medis
data pas ien
data obat
data obat
data obat
data
petugas
medis
data petugas medis
data petugas medis
5
Username,Pas sword
pesan s tatus
Ganti
Pas sword
pass word baru
pesan s tatus
Gambar 3.8 Diagram arus data level 1 sisi petugas non medis
53
Sisi Petugas Medis
1
Username,Pas sword
pesan s tatus
Username,Pas sword
Validasi
Pas sword
data petugas medis
pesan s tatus
data valid
Pet ugas
Medi s
data pas ien
tampilan data pas ien
data medis pasien
tampilan data medis pasien
2
Search
Data
Pas ien
data pas ien
data pas ien
tampilan data pas ien
3
Input
Dat a Medis
Pasien
data medis pasien
data medis pasien
data medis pasien
4
Username,Pas sword
pesan s tatus
Ganti
Pas sword
pass word baru
pesan s tatus
5
data resep
tampilan data res ep
Input
Data
Res ep
data resep
data resep
data resep
Gambar 3.9 Diagram arus data level 1 sisi Petugas Medis
Sisi Petugas Dinkes
Username,Pas sword
pesan s tatus
1
Validas i
Pas sword
Username,Pas sword
data petugas dink es
pesan s tatus
data valid
Pet ugas
Dinkes
data pas ien
tampi lan laporan
2
Search
data
laporan
data pas ien
data pas ien
data pas ien
data pas ien
tampilan laporan
3
Cetak
laporan
data pas ien
data pas ien
4
Username,Pas sword
pesan s tatus
Ganti
Pas sword
pass word baru
pesan s tatus
Gambar 3.10 Diagram arus data level 1 sisi petugas DINKES
54
3.5.1.3 Diagram Arus Data DFD Level 2
data pas ien
tampilan data pas ien
2. 1
Search
Data
Pas ien
data pas ien
data pas ien
data pas ien
Petugas
NonMedi s
data pas ien
tampilan data pas ien
data pas ien
tampilan data pas ien
2. 2
Daftar
Periks a
2. 3
Input
Data
Pas ien
data pas ien
data pas ien
data pas ien
data pas ien
2. 4
data pas ien
tampilan data pas ien
Edit
Dat a
Pas ien
data pas ien
data pas ien baru
2. 5
data pas ien
tampi lan kartu pas ien
Cet ak
Kartu
Pas ien
data pas ien
data pas ien
Gambar 3.11 DFD level 2 pengolahan data pasien sisi petugas non
Medis
data obat
tampilan data obat
3. 1
Input
Data
Obat
Pet ugas
NonMedis
data obat
data obat
data obat
3. 2
data obat
tampilan data obat
Edit
Data
Obat
data obat
data obat baru
Gambar 3.12 DFD level 2 pengolahan data obat sisi petugas non medis
55
data petugas medis
tampilan data petugas medis
4. 1
Input
Data Pet ugas
Medis
data petugas medis
data petugas medis
Petugas
NonMedis
data petugas medis
4. 2
data petugas medis
tampilan data petugas medis
Edit data
petugas
medis
data petugas medis
data petugas medis baru
Gambar 3.13 DFD level 2 pengolahan data petugas medis sisi petugas
non medis
3.5.1.4 Kamus Data
legal – char
= [A-Z|a-z|0-9| | ]
Data Pasien
No_RM
: {legal - char}17
Nama
: {legal - char}30
Tgl_lahir
: {date}
Usia
: {legal - char}10
Alamat
: {legal - char}50
Jns_kelamin
: {legal - char}10
Gol_darah
: {legal - char}2
Pekerjaan
: {legal - char}15
Status
: {legal - char}10
56
Data Petugas Medis
Id_Medis
: {legal - char}20
Nama
: {legal - char}30
Alamat
: {legal - char}50
Jns_kelamin
: {legal - char}10
Jabatan
: {legal - char}30
Status
: {legal - char}10
User_ID
: {legal - char}15
Password
: {legal - char}10
Data Medis Pasien
No_RM
: {legal - char}20
Id_Medis
: {legal - char}20
Tgl_diagnosa
: {date}
Anamnesa
: {legal - char}100
Pem_fisik
: {legal - char}100
Pem_penunjang
: {legal - char}100
Diagnosa
: {legal - char}100
Tindakan
: {legal - char}100
Id_Resep
: {legal - char}100
Waktu
: {datetime}
57
Data Resep
Id_Resep
: {legal - char}10
Data Obat
Id_obat
: {legal - char}10
Nama
: {legal - char}30
Jenis
: {legal - char}10
Dosis
: {legal - char}10
Data Petugas NonMedis
Id_nonmedis
: {legal - char}15
Nama
: {legal - char}30
User_ID
: {legal - char}15
Password
: {legal - char}10
Data Petugas Dinkes
Id_dinkes
: {legal - char}15
Nama
: {legal - char}30
User_ID
: {legal - char}15
Password
: {legal - char}10
58
3.5.2 Desain Basis data
Untuk merancang suatu basis data salah satu cara yang digunakan
dalam perancangan basis data direpresentasikan dengan model data. Salah
satu model data yang digunakan adalah model relasi entitas(EntityRelationship).
Pada
model
relasi
entitas, semesta
data
yang
ada
diterjemahkan/ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat
konseptual menjadi sebuah diagram data, yang sering disebut sebagai
diagram Entity-Relationship(Diagram E-R). Sesuai namanya, ada dua
komponen utama pembentuk Model Entity-Relationship, yaitu entitas(entity)
dan relasi(relation).
59
3.5.2.1 Diagram Relasi Entitas
Gambar 3.14 Diagram Relasi Entitas
3.5.2.2 Mapping
Sesuai dengan salah satu tujuan dibuatnya Sistem Rekam Medis ini
yaitu sebagai penyimpanan data maka penyimpanan data yang ada pada
sistem ini dibagi dalam suatu kumpulan data yang disimpan dalam suatu
file berbentuk tabel. Himpunan entitas tersebut digambarkan pada tabeltabel seperti di bawah ini :
60
1. Tabel Petugas Medis
Tabel 3.1 Tabel Petugas Medis
Id_Medis
nama
jns_kel
alamat
TTL
agama
telp
jabatan
status
user_id
password
2. Tabel Pasien
Tabel 3.2 Tabel Pasien
No_RM
nama
jns_kel
alamat
tgl_lahir
agama
telp
pekerjaan
gol_darah
usia
status
Id_Puskesmas
Entitas Pasien mempunyai atribut NO_RM yang menjadi kunci
utama sedangkan Id_Puskesmas menjadi kunci tamu. Kunci tamu adalah
kunci yang berasal dari entitas lain yang karena adanya relasi 1 to M masuk
ke tabel pasien.
3. Tabel Mendiagnosa
Tabel 3.3Tabel Mendiagnosa
tgl_diagnosa
Id_Medis
No_RM
Id_resep
anamnesa
pem_fisik
pem_penunjang
diagnosa
tindakan
Dalam tabel Entitas Mendiagnosa ini, tgl_diagnosa yang semula
merupakan calon kunci (key) berubah menjadi kunci utama karena adanya
kunci dari entitas-entitas yang berhubungan dengan Mendiagnosa. Lain
halnya dengan atribut Id_Medis, NO_RM dan Id_Resep yang menjadi
kunci tamu dalam entitas ini karena adanya hubungan relasi 1 to M masuk
ke tabel mendiagnosa.
4. Tabel Resep
Tabel 3.4 Tabel Resep
Id_resep Id_Medis No_RM tgl_resep
waktu
61
Dalam tabel Entitas Resep ini, Id_Resep merupakan kunci utama.
Sedangkan untuk atribut Id_Medis dan NO_RM menjadi kunci tamu dalam
entitas ini karena adanya hubungan relasi 1 to M masuk ke tabel Resep.
5. Tabel Obat
Tabel 3.5 Tabel Obat
Id_obat
nama
jenis
dosis
6. Tabel Mempunyai
Tabel 3.6 Tabel Mempunyai
Id_resep Id_obat aturan_pakai
Pada tabel Entitas Mempunyai ini tidak terdapat adanya kunci
utama, kunci yang ada merupakan kunci tamu. Dimana kunci tamu tersebut
terjadi karena adanya hubungan relasi N to M masuk ke tabel Mempunyai.
Kunci tamu yang terdapat dalam Entitas Mempunyai ini ialah Id_Resep dan
Id_obat. Jadi tabel Entitas Mempunyai ini dapat disebut juga dengan tabel
hasil relasi.
7. Tabel Puskesmas
Tabel 3.7 Tabel Puskesmas
Id_Puskesmas
nama
alamat
8. Tabel Petugas NonMedis
Tabel 3.8 Tabel Petugas NonMedis
Id_nonmedis Id_Puskesmas nama user_id password
62
Tabel
Entitas
Id_NonMedis yang
Petugas
NonMedis
ini,
mempunyai
atribut
merupakan kunci utama. Sedangkan untuk atribut
Id_Puskesmas merupakan kunci tamu dalam entitas ini karena adanya
hubungan relasi 1 to M masuk ke tabel Petugas NonMedis.
9. Tabel Petugas Dinkes
Tabel 3.9 Tabel Petugas Dinkes
Id_Dinkes
nama
user_id password
10. Tabel Penyakit
Tabel 3.10 Tabel Penyakit
Kode
nama
3.5.2.3 Normalisasi
1NF
Semua tabel dalam entitas diagram diatas sudah memenuhi syarat
1NF. Jadi semua tabel sudah normal 1NF, karena setiap atributnya bernilai
tunggal untuk tiap baris.
2NF
Semua tabel sudah memenuhi bentuk normal 2NF, karena semua
attribut bukan kunci bergantung sepenuhnya(fully functional dependent)
pada kunci utama (primary key).
Contoh :
Tabel Resep
Id_resep Id_Medis No_RM tgl_resep
63
Tabel Obat
Id_obat
nama
jenis
dosis
Tabel Mempunyai
Id_resep
Id_obat
aturan_pakai
3NF
Semua tabel sudah memenuhi bentuk normal 3NF, karena semua
tabel sudah berada pada bentuk normal 2NF dan setiap attribut bukan kunci
tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci utama (primary key).
3.5.2.4 Integritas Basis Data
Sistem informasi yang baik mempunyai karakteristik yaitu dapat
memberikan informasi yang akurat dan tepat. Informasi yang akurat dapat
diperoleh apabila didukung oleh perancangan dan implementasi basis data
yang handal. Oleh karena itu, suatu basis data harus dapat menjamin
integritas (keutuhan) data yang akan disimpannya. Aturan integritas yang
digunakan dalam sistem ini yaitu :
1. Entity Integrity Constraints (aturan integritas entitas).
Berikut aturan integritas entitas yang akan diberlakukan untuk basis
data Rekam Medis,yaitu :
64
Tabel 3.11 Aturan Integritas untuk Entitas yang berelasi
Nama Tabel
Petugas Medis
Pasien
Mendiagnosa
Resep
Obat
Mempunyai
Puskesmas
Petugas Non Medis
Kunci Utama
Kunci Tamu
(Primary Key) (Foreign Key)
id_Medis
No_RM
Tgl_diagnosa id_Medis
No_RM
Id_resep
id_Medis
No_RM
Id_obat
Id_resep
Id_obat
Id_Puskesmas
Id_nonmedis
Id_Puskesmas
Tabel 3.12 Aturan Integritas untuk Entitas yang tidak berelasi
Nama Tabel
Petugas Dinkes
Penyakit
Kunci Utama
(Primary Key)
Id_Dinkes
Kode
Kunci Tamu
(Foreign Key)
-
2. Domain Constraints (aturan domain).
Domain dari atribut pada masing-masing entitas dalam diagram ER
seperti terdapat pada gambar 3.14 adalah sebagai berikut :
a) Entitas Petugas Medis
Tabel 3.13 Aturan Domain Entitas Petugas Medis
65
b) Entitas Pasien
Tabel 3.14 Aturan Domain Entitas Pasien
c) Entitas Mendiagnosa
Tabel 3.15 Aturan Domain Entitas Mendiagnosa
d) Entitas Resep
Tabel 3.16 Aturan Domain Entitas Resep
e) Entitas Obat
Tabel 3.17 Aturan Domain Entitas Obat
66
f) Entitas Mempunyai
Tabel 3.18 Aturan Domain Entitas Mempunyai
g) Entitas Puskesmas
Tabel 3.19 Aturan Domain Entitas Puskesmas
h) Entitas Petugas NonMedis
Tabel 3.20 Aturan Domain Entitas Petugas NonMedis
Sedangkan aturan domain untuk tabel-tabel yang ada dalam
basis data rekam medis tapi tabel ini tidak saling berelasi ialah :
a) Entitas Petugas Dinkes
Tabel 3.21 Aturan Domain Entitas Petugas Dinkes
b) Entitas Penyakit
Tabel 3.22 Aturan Domain Entitas Penyakit
67
3. Referential Integrity Constraints (aturan integritas referensial).
Aturan integritas referensial dalam sistem informasi ini ditunjukkan
dengan adanya garis panah antara satu tabel dengan tabel yang lain
yang mempunyai hubungan.
Petugas Medis(Id_Medis,nama,jns_kel,alamat,TTL,agama,telp,
jabatan,status,user_id,password)
Mendiagnosa(tgl_diagnosa,Id_Medis,Id_resep,No_RM,anamnesa,
pem_fisik,pem_penunjang,diagnosa,tindakan,waktu)
Pasien(No_RM,Id_Puskesmas,nama,jns_kel,alamat,tgl_lahir,agama,telp
pekerjaan,gol_darah,usia,status)
Puskesmas(Id_Puskesmas,nama,alamat)
Petugas NonMedis(Id_nonmedis,Id_Puskesmas,nama,user_id,password)
Resep(Id_resep,Id_Medis,No_RM,tgl_resep)
Obat(Id_obat,nama,jenis, dosis)
Mempunyai(Id_resep,Id_obat,aturan_pakai)
68
Dinkes(Id_Dinkes, nama, user_id, password)
Penyakit(Kode, nama)
Keterangan :
Tabel yang ditunjuk oleh tanda panah adalah tabel yang dirujuk. Tabel
yang terdapat garis tanpa tanda anak panah adalah tabel yang merujuk.
Contoh :
Tabel Mempunyai = tabel yang merujuk.
Tabel Petugas Medis dan Tabel Obat = tabel yang dirujuk.
Apabila terjadi perubahan dalam database maka dapat
mengakibatkan pelanggaran terhadap aturan integritas referensial.
Maka dari itu terdapat aturan untuk melakukan operasi insert, delete
dan update yaitu sebagai berikut :
a. Insertion Rule
Aturan ini berlaku untuk tabel yang dirujuk yaitu table
Petugas Medis, Pasien, Resep, Obat, Puskesmas dan Dinkes.
Pada tabel Mendiagnosa dan Mempunyai aturan ini tidak
diperbolehkan karena dalam kedua tabel tersebut terdapat atribut
yang hanya berperan sebagai kunci tamu saja. Atribut tersebut
adalah NO_RM dan Id_Resep.
b. Deletion Rule
Untuk menjamin integritas tabel dalam database maka
diberlakukan suatu perlakuan khusus apabila terjadi penghapusan
69
baris pada tabel yang dirujuk, dimana memiliki nilai yang
bersesuaian dengan tabel yang merujuk. Dari ketiga perlakuan
khusus yang ada yaitu restrict, nullify dan cascading, hanya
Cascading Deletion saja yang dapat dilakukan yaitu baris yang
bersesuaian dalam tabel yang merujuk secara otomatis akan ikut
terhapus.
Contoh :
Mempunyai(Id_resep,Id_obat,aturan_pakai)
Id_resep
Id_obat
aturan_pakai
RES 01
RES 19
RES 27
1
3
1
Di minum sebelum makan
Di teteskan sebelum tidur
3x1 sehari sebelum makan
Obat(Id_obat,nama,jenis, dosis)
Id_obat
1
2
3
nama
Amoxcilin
Tablet
Dexametason Kapsul
Brahito
Tetes
jenis
dosis
500 mg
20 Mg
5 ml
Apabila Id_obat = 1 dari tabel obat akan dihapus maka
perlakuan terhadap tabel mempunyai yang terdapat Id_obat= 1
adalah : secara otomatis baris dalam tabel mempunyai yang
memiliki Id_obat = 1 akan terhapus.
4. Atribute-Based Constraints (aturan berbasis atribut) dan Tuple Based.
Constraints (aturan berbasis tupel).
Aturan berbasis atribut dan tupel berlaku pada proses insert dan
update. Aturan berbasis atribut adalah aturan yang menentukan bahwa
70
pada saat dilakukan insert atau update, nilai suatu atribut tertentu
harus memenuhi kondisi tertentu. Jika syarat tidak dipenuhi, maka
proses insert atau update akan ditolak dan tidak dilakukan oleh
sistem.
Sedangkan untuk aturan berbasis tupel hampir sama dengan
aturan berbasis atribut. Perbedaan hanya terdapat pada banyaknya
atribut yang harus memenuhi kondisi tertentu.
Contoh :
¾ Aturan berbasis atribut : operasi update pada tabel Obat
mensyaratkan nilai atribut Id_obat adalah 1, 2 dan 3. Jika nilai
atribut Id_obat bukan salah satu dari itu maka operasi update
pada tabel ini akan ditolak.
¾ Aturan berbasis tupel : operasi insert/update pada tabel Petugas
Medis mensyaratkan nilai atribut jabatan = ”dokter”.
5. Assertions(pernyataan)
Assertions adalah sebuah aturan yang berlaku pada saat operasi
insert/update/delete dan dapat melibatkan beberapa tabel. Pada saat
dilakukan proses perekaman data medis pasien(proses rekam medis),
sistem melibatkan banyak tabel yaitu tabel Petugas Medis, Pasien,
Resep dan Obat.
71
3.5.3 Struktur Menu
3.5.3.1 Sisi Petugas Non Medis
Gambar 3.15 Struktur menu sisi petugas non medis
3.5.3.2 Sisi Petugas Medis
Gambar 3.16 Struktur Menu sisi Petugas Medis
72
3.5.3.3 Sisi Petugas Dinkes
Gambar 3.17 Struktur menu sisi petugas Dinkes
3.5.4 Desain Antar Muka(User Interface)
3.5.4.1 Perancangan Form Utama
Rancangan form pada gambar 3.18 ini merupakan rancangan form
utama (Homepage) dari sistem rekam medis pasien Puskesmas ini. Kolom
banner di bagian atas akan berisi judul dari sistem ini, kemudian di sebelah
kanannya akan berisi logo Puskesmas. Dibawah banner terdapat tiga buah
kotak kecil(bawah banner sebelah kanan), merupakan link bagi pengguna
dari sistem ini. Seperti Dinkes, medis dan non medis.
73
BANNER
LOGO
PUSKESMAS
MENU
REKAM MEDIS
Gambar 3.18 Rancangan form utama (Homepage)
Dalam pembuatan sistem rekam medis pasien Puskesmas berbasis
web ini, terdapat tiga antar muka perangkat lunak yang berbeda, yaitu yang
diperuntukkan bagi petugas non medis(admin), petugas medis dan petugas
Dinkes. Masing-masing antar muka memiliki halaman-halaman tersendiri
yang dirancang sesuai dengan kebutuhan sistem rekam medis pasien
Puskesmas berbasis web itu sendiri.
3.5.4.2 Perancangan Form Sisi Petugas Non Medis
3.5.4.2.1 Form Login
Rancangan form pada gambar 3.19 merupakan rancangan form
login dari sisi petugas non medis yang berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan aspek keamanan pada sistem rekam medis pasien Puskesmas.
Dengan adanya login menunjukkan bahwa tidak sembarang orang bisa
menggunakan aplikasi ini.
74
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Login Petugas Non Medis
User ID
Password
LOGIN
Gambar 3.19 Rancangan form login sisi petugas non medis
3.5.4.2.2 Form Halaman Utama Petugas Non Medis
Form halaman utama petugas non medis seperti digambarkan
pada gambar 3.20 ini akan muncul setelah petugas non medis login. Pada
halaman utama ini akan menampilkan dua buah data grid. Data grid yang
pertama akan menampilkan nama dari petugas non medis yang melakukan
login tadi beserta userID dan passwordnya. Sedangkan data grid yang
kedua akan menampilkan banyaknya jumlah data dokter dan data pasien
yang ada hingga saat dia login pada saat itu.
75
BANNER
LOGO
PUSKESMAS
MENU
REKAM MEDIS
Halaman Petugas Non Medis
BIODATA PETUGAS NON MEDIS-(Petugas Non Medis
yg login)
Data Petugas Medis
Data Pasien
Data Obat
Ganti Password
Keluar
Keterangan
Jumlah Data
Jumlah Data Dokter
Jumlah Data Pasien
Gambar 3.20 Rancangan form halaman utama petugas non medis
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Kategori Pencarian
Halaman Petugas Non Medis
Halaman
Utama
Data Petugas
Medis
Data Obat
CARI
No RM
Tambah Data Pasien
No RM
Nama
Nama
Jenis Kelamin
Alamat
Ganti Password
Keluar
Golongan Darah
UBAH
TAMBAH
DATA PASIEN
No RM
Nama
Jenis Kel
Action
Antrian
01
Heru
Pria
Cetak kartu
OK
02
Sindi
Wanita
Cetak kartu
OK
Gambar 3.21 Rancangan form Registrasi Pasien
76
3.5.4.2.3 Form Input Data Petugas Medis
Perancangan form input data seperti pada gambar 3.22 di bawah
ini digunakan untuk memasukkan data petugas medis yang bekerja pada
Puskesmas tersebut.
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Halaman Petugas Non Medis
Tambah
Halaman Utama
Data Pasien
Data Obat
Data
Petugas Medis
Id Medis
Nama
Jenis Kelamin
Ganti Password
Keluar
Alamat
Jabatan
UBAH
TAMBAH
DATA MEDIS
Nama
Jenis
Jabatan
dr Harda
Pria
Dokter
dr. Kristin
Wanita
Dokter
Tampilan banyaknya jumlah petugas medis
Gambar 3.22 Rancangan form tambah data petugas medis
Keterangan :
TAMBAH : Untuk memasukkan atau menambah data petugas medis.
UBAH
: Untuk mengubah data petugas medis yang sudah ada apabila
terdapat kesalahan dalam memasukkan data atau perubahan
data.
3.5.4.2.4 Form Input Data Pasien
Perancangan form input data seperti pada gambar 3.23 di bawah ini
digunakan untuk memasukkan data pasien yang melakukan pemeriksaan
77
di Puskesmas tersebut. Data pasien disini merupakan data identitas diri
saja seperti nomor rekam medis,nama, alamat, pekerjaan, golongan darah
dan sebagainya. Sedangkan untuk data medis pasien akan dimasukkan
oleh petugas medis.
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Halaman Petugas Non Medis
Tambah Data Pasien
Halaman Utama
Data Petugas Medis
Data Obat
No RM
Nama
Nama
Jenis Kelamin
Ganti Password
Keluar
Alamat
Golongan Darah
UBAH
TAMBAH
DATA PASIEN
No RM
Nama
Jenis
Action
1
Rezky Aditya
Pria
Cetak Kartu
2
Kartika Dewi
Wanita
Cetak Kartu
Tampilan banyaknya jumlah pasien
Gambar 3.23 Rancangan form tambah data pasien
Keterangan :
TAMBAH
: Untuk memasukkan atau menambah data pasien.
UBAH
: Untuk mengubah data pasien.
Cetak Kartu
: Untuk mencetak kartu pasien.
78
3.5.4.2.5 Form Cetak Kartu Pasien
Untuk mencetak kartu pasien form yang digunakan sama dengan
form input data pasien. Jika petugas non medis akan mencetak kartu
seorang pasien maka tinggal menekan tulisan ”cetak kartu” yang berada
pada data gird pasien di bagian paling kanan pada kolom action.
Jika tulisan tersebut ditekan, maka akan muncul print preview dari
kartu yang akan dicetak.
CETAK
Gambar 3.24 Rancangan cetak kartu pasien
Keterangan :
Cetak
: Untuk mencetak kartu pasien dihubungkan dengan alat
pencetak kartu (printer).
3.5.4.2.6 Form Input Data Obat
Perancangan form input data seperti pada gambar 3.25 di bawah ini
digunakan untuk memasukkan data obat yang ada di Puskesmas tersebut.
79
Namun sistem ini tidak menangani hingga stok obat hanya sebatas
memasukkan saja untuk keperluan rekam medis.
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Halaman Petugas Non Medis
Tambah Data Obat
Halaman Utama
Data Petugas Medis
Data Pasien
Kode Obat
Nama
Nama
Jenis Obat
Ganti Password
Keluar
Dosis Obat
UBAH
TAMBAH
Data Obat
Nama
Jenis Obat
Dosis Obat
Amoxilin
Kaplet
500
Paracetamol
Tablet
20
Tampilan banyaknya jumlah obat
Gambar 3.25 Rancangan form input data obat
Keterangan :
TAMBAH
: Untuk memasukkan atau menambah data obat.
UBAH
: Untuk mengubah data obat.
3.5.4.3 Perancangan Form Sisi Petugas Medis
3.5.4.3.1 Form Login
Rancangan form pada gambar 3.26 merupakan rancangan form
login dari sisi petugas medis. Proses dari login itu sendiri ialah pertama
80
petugas medis memilih userID sesuai namanya kemudian memasukkan
passwordnya.
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Login Petugas Medis
User ID
Password
LOGIN
Gambar 3.26 Rancangan form login sisi petugas medis
3.5.4.3.2 Form Halaman Utama Petugas Medis
Form halaman utama petugas medis seperti digambarkan pada
gambar 3.27 ini akan muncul setelah petugas medis login. Pada halaman
utama ini akan menampilkan biodata dari petugas medis yang telah
melakukan login tadi beserta userID dan passwordnya.
81
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Halaman Petugas Medis
Halaman Utama
Data Pasien
Biodata Petugas Medis
Nama
Nama
Jenis Kelamin
Ganti Password
Keluar
Alamat
Jabatan
No Telp/HP
UserID
Password
Data Pasien
Gambar 3.27 Rancangan form halaman utama sisi petugas medis
Keterangan :
Data Pasien : untuk link ke form data pasien, sehingga petugas medis
dapat melihat semua data pasien yang telah diperiksanya.
Dengan menekan tombol ”DATA PASIEN” maka akan muncul
daftar data pasien dari petugas medis yang tadi sudah melakukan login.
Adapun rancangan formnya adalah seperti gambar 3.28 dibawah ini.
82
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Kategori Pencarian
CARI
No RM
Halaman Petugas Medis
Halaman Utama
DATA PASIEN-nama petugas medis yang login
No RM
Ganti Password
Keluar
Nama
Jenis
Action
Pria
Data Pasien
Rekam Medis
Wanita
Data Pasien
Rekam Medis
1
Rezky Aditya
2
Ruth Vica
3
Senja Pratama
Pria
Data Pasien
Rekam Medis
4
Yoga Anggara
Pria
Data Pasien
Rekam Medis
5
Tampilan banyaknya jumlah pasien
Data Pasien
Elizabeth
Wanita
Rekam Medis
6
Tommy Astanto
Pria
Data Pasien
Rekam Medis
Gambar 3.28 Rancangan form daftar data pasien sisi petugas medis
Keterangan :
Data Pasien
: Menampilkan data identitas pasien secara lengkap.
Rekam Medis : Untuk memasukkan data medis pasien.
83
3.5.4.3.3 Form Input Data Medis Pasien
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Halaman Utama
Data Pasien
Halaman Petugas Medis
Data Rekam Medis-(Nama Pasien)
No RM Pasien Nama
Dokter Pemeriksa
Tanggal Diagnosa
Ganti Password
Keluar
Diagnosa
Tindakan
Resep
INPUT
TAMBAH
Tanggal Diagnosa
19-02-2008
22-02-2008
Diagnosa
Nyeri Sendi
Demam Berdarah
Tindakan
Terapi Kaki
Cek Darah
Gambar 3.29 Rancangan form input data medis pasien
Keterangan :
Input
: untuk memasukkan data obat pasien yang sudah menjalani
pemeriksaan.
Tambah : untuk menambah data medis pasien.
84
3.5.4.3.4 Form Input Data Resep Pasien
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Halaman Utama
Data Pasien
Halaman Petugas Medis
Data Resep-(Nama Pasien)
Id Resep
Id_Medis
No RM
Ganti Password
Keluar
Obat
Aturan Pakai
TAMBAH
DATA OBAT
Kode Obat
Nama Obat
Jenis Obat
Dosis Obat
AX01
Amoxilin
Kaplet
500 Mg
PC05
Paracetamol
Tablet
20 Mg
Gambar 3.30 Rancangan form input data resep
3.5.4.4 Perancangan Form Sisi Petugas Dinkes
3.5.4.4.1 Form Login
Rancangan form pada gambar 3.31 merupakan rancangan form login
dari sisi petugas Dinkes.
85
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Login Petugas Dinkes
User ID
Password
LOGIN
Gambar 3.31 Rancangan form login sisi petugas Dinkes
3.5.4.4.2 Form Halaman Utama Petugas Dinkes
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Halaman Petugas Dinkes
Halaman Utama
Keterangan
Ganti Password
Keluar
Jumlah
Laporan Data Pasien
Pilih Puskesmas
Preview
Laporan Data Penyakit
Pilih Puskesmas
Preview
Gambar 3.32 Rancangan form halaman utama petugas Dinkes
Keterangan :
Preview : untuk melihat preview dari laporan yang dipilih sebelum di cetak.
86
3.5.4.4.3 Form Halaman Laporan Data Pasien
Judul Laporan
No RM
Nama Pasien
Jenis
Kelamin
Alamat
Agama
Pekerjaan
Gol darah
CETAK
Gambar 3.33 Rancangan form halaman laporan data pasien
3.5.4.4.4 Form Halaman Laporan Data Penyakit
Nomor
JUDUL LAPORAN
Nama Puskesmas
Alamat Puskesmas
Nama Penyakit
Pencetak
: …………..
Tanggal Cetak : …………..
Jumlah
CETAK
Gambar 3.34 Rancangan form halaman laporan data penyakit
87
3.5.4.5 Perancangan Form Ganti Password
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Login User
Ganti Password
Password Lama
Password Baru
Ganti Password
Keluar
Password Baru(Konfirmasi)
GANTI PASSWORD
Gambar 3.35 Rancangan form halaman ganti password
3.5.4.6 Perancangan Form Pesan Kesalahan
LOGO
PUSKESMAS
BANNER
MENU
REKAM MEDIS
Login User
UserID atau Password yang anda masukkan salah.
Silahkan ulangi lagi.
UserID
Password
LOGIN
Gambar 3.36 Rancangan form pesan kesalahan
BAB IV
IMPLEMENTASI PROGRAM
4.1 Lingkungan Implementasi
Lingkungan implementasi meliputi perangkat lunak dan perangkat keras
yang merupakan perangkat pendukung untuk membangun sistem rekam medis
pasien Puskesmas berbasis web.
a. Lingkungan Perangkat Lunak (Software)
Spesifikasi perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk
membangun sistem ini adalah sebagai berikut :
Sistem Operasi
: Windows XP.
Web server
: Apache Web Server.
Basis data
: MySQL.
Script utama
: PHP.
Script penunjang
: HTML (Macromedia Dreamweaver MX),
java script.
b. Lingkungan Perangkat Keras (Hardware)
Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk
membangun sistem ini adalah sebagai berikut :
Mainboard
: ECS Photon PF1
Procesesor
: Intel Pentium 4 2,4 Ghz
Memory
: DDR 256 Mb
VGA card
: 128 Mb
88
89
Hard disk
: 80 GB SATA
Monitor
: LG Flat 15’ 505G
Keyboard
: Logitech
Mouse
: Logitech
4.2 Implementasi Basis Data
Implementasi basis data dari sistem rekam medis berbasis web ini terdiri
atas sebuah basis data/database bernama “rekam medis” dan memuat 9 tabel, yaitu
tabel petugas medis, tabel pasien, tabel mendiagnosa yang merupakan tabel hasil
relasi antara petugas medis dan pasien, tabel resep, tabel obat, tabel mempunyai
yang merupakan tabel hasil relasi antara resep dan obat, tabel Puskesmas, tabel
petugas NonMedis dan tabel Dinkes.
Di bawah ini akan dijelaskan tabel-tabel hasil implementasi basis data dari
sistem rekam medis berbasis web ini, antara lain :
a. Implementasi tabel petugas medis
Tabel petugas medis ini digunakan untuk menyimpan data-data dari para
petugas medis yang telah menggunakan sistem rekam medis pasien Puskesmas
ini. Atribut yang menjadi primary key atau atribut kunci pada tabel Petugas
Medis ini ialah Id_Medis. Nilai dari Id_Medis ini tidak boleh null atau
kosong.
Tabel 4.1 Implementasi tabel Petugas Medis
90
Atribut status pada tabel Petugas Medis di atas digunakan untuk
menunjukkan apakah petugas medis tersebut masih bekerja di Puskesmas
tersebut atau tidak. Apabila petugas medis tersebut masih bekerja maka
bernilai 1 namun jika tidak maka bernilai 0.
b. Implementasi tabel pasien
Tabel pasien ini digunakan untuk menyimpan data-data dari pasien yang
telah melakukan pemeriksaan di Puskesmas. Atribut-atribut data yang di
simpan pada tabel pasien ini dapat dilihat pada tampilan tabel 4.2 di bawah ini.
Atribut status menunjukkan status pasien sudah di periksa atau belum. Jika
status 1 maka pasien tersebut sudah melakukan registrasi pada hari tersebut
dan sedang mengantre untuk diperiksa. Sedangkan jika status 0 berlaku
sebaliknya.
Tabel 4.2 Implementasi tabel pasien
c. Implementasi tabel mendiagnosa
Tabel Mendiagnosa ini akan menyimpan data-data hasil diagnosa pasien
setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis. Tabel ini akan terisi
apabila petugas medis telah selesai melakukan pemeriksaan dan telah
memasukkan data rekam medis pasien yang di periksanya. Data-data diagnosa
91
ini berupa tgl_diagnosa,
anamnesa,
pem_fisik,
pem_penunjang,
diagnosa, tindakan dan waktu periksa dengan tgl_dignosa sebagai
kunci utama atau primary key. Sedangkan atribut Id_Medis, NO_RM dan
Id_Resep di sini merupakan kunci tamu.
Tabel 4.3 Implementasi tabel mendiagnosa
d. Implementasi tabel resep
Tabel Resep ini hanya menyimpan kode-kode dari tiga buah tabel yaitu
tabel petugas medis, tabel pasien dan tabel resep sendiri. Fungsi dari tabel
resep ini sendiri ialah untuk mengetahui resep milik pasien siapakah ini dan
siapakah yang telah memberikan resep. Hal ini sangat bermanfaat jika terjadi
ketidak cocokan terhadap obat yang pernah diberikan atau untuk menentukan
obat yang akan diberikan dengan penyakit yang sama.
Tabel 4.4 Implementasi tabel resep
Dalam tabel ini yang menjadi primary key atau atribut kunci ialah
Id_Resep sedangkan Id_Medis dan NO_RM menjadi kunci tamu.
92
e. Implementasi tabel obat
Tabel obat ini digunakan untuk menyimpan data-data dari obat yang
terdapat di Puskesmas ini. Atribut yang menjadi primary key atau atribut kunci
pada tabel Obat ini ialah Id_Obat. Nilai dari Id_Obat ini tidak boleh null
atau kosong.
Tabel 4.5 Implementasi tabel obat
f. Implementasi tabel mempunyai
Tabel Mempunyai ini merupakan tabel hasil relasi antara entitas obat
dengan entitas resep. Tabel ini akan terisi jika petugas medis telah selesai
memasukkan data rekam medis pasien yang di periksanya. Data-data yang ada
pada tabel ini ialah Id_Resep dan Id_Obat yang merupakan kunci tamu dan
juga atribut aturan pakai.
Tabel 4.6 Implementasi tabel mempunyai
g. Implementasi tabel Puskesmas.
Tabel Puskesmas ini digunakan untuk menyimpan data dari Puskesmas
yang menggunakan sistem rekam medis pasien Puskesmas ini. Data-data yang
93
ada antara lain Id_Puskesmas, nama dan alamat. Atribut yang menjadi
primary key atau atribut kunci pada tabel Puskesmas ini ialah Id_Puskesmas.
Sehingga nilai dari Id_Puskesmas ini tidak boleh null atau kosong.
Tabel 4.7 Implementasi tabel Puskesmas
h. Implementasi tabel petugas nonmedis
Tabel petugas nonmedis ini digunakan untuk menyimpan data-data dari
petugas nonmedis yang telah menggunakan sistem rekam medis pasien
Puskesmas ini. Adapun data-data yang di simpan hanyalah Id_nonmedis,
user_id, password dan nama. Atribut yang menjadi kunci utama atau
primary key ialah Id_nonmedis.
Tabel 4.8 Implementasi tabel petugas nonmedis
i. Implementasi tabel Petugas Dinkes
Tabel petugas Dinkes ini digunakan untuk menyimpan data-data dari
petugas Dinkes yang telah menggunakan sistem rekam medis pasien
Puskesmas ini. Atribut-atribut yang ada antara lain Id_dinkes, user_id,
94
password dan nama. Atribut yang menjadi kunci utama atau primary key
ialah Id_dinkes.
Tabel 4.9 Implementasi tabel petugas Dinkes
4.3 Implementasi Antar Muka (interface)
4.3.1 Implementasi antar muka untuk homepage
Gambar 4.1 Tampilan antar muka untuk homepage
95
4.3.2 Implementasi antar muka sisi petugas nonmedis
4.3.2.1 Tampilan Form Login
Gambar 4.2 Tampilan form data login petugas non medis
Tampilan form login pada gambar 4.2 merupakan form yang menjadi
kunci keamanan agar tidak sembarang pengguna bisa menggunakan aplikasi
ini karena aplikasi sistem rekam medis pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) berbasis web ini hanya ditujukan bagi para pengambil keputusan
(decision maker) yang bertanggung jawab terhadap kelancaran pelayanan di
Puskesmas. Dalam sistem ini ada beberapa pengguna yang mempunyai hak
login antara lain petugas nonmedis, petugas medis(dokter,bidan,dokter gigi)
dan petugas DINKES.
Jika akan masuk dalam sistem ini pengguna akan diminta untuk
memasukkan user name dan password kemudian menekan tombol “OK” agar
bisa masuk ke tampilan menu utama.
Pada menu login diatas semua petugas non medis yang mempunyai hak
akses dapat melakukan login sesuai dengan tugasnya masing-masing. Dalam
96
sistem ini diasumsikan setiap Puskesmas mempunyai dua orang petugas non
medis.
4.3.2.2 Tampilan halaman utama
Gambar 4.3 Tampilan form halaman utama petugas non medis
Form diatas menampilkan data diri dari petugas non medis yang telah
melakukan login tadi serta menampilkan banyaknya jumlah data dokter dan
data pasien yang terdapat di Puskesmas tersebut.
Pada bagian sebelah kiri dari form diatas terdapat beberapa link form
yang akan menampilkan informasi-informasi yang berbeda-beda seputar
penambahan data yang menjadi tugas dari petugas non medis. Data-data yang
dapat ditambah antara lain data petugas medis,data pasien dan data obat.
4.3.2.3 Tampilan form tambah data petugas medis
Apabila akan melakukan penambahan data petugas medis maka dapat
dilakukan melalui form dibawah ini. Dengan mengisi form identitas data
97
petugas medis yang ada kemudian menekan tombol “TAMBAH “ maka secara
otomatis data petugas medis yang ditambahkan tadi akan disimpan dan masuk
dalam tabel grid yang ada dibawah form identitas petugas medis.
Gambar 4.4 Tampilan form tambah data petugas medis
4.3.2.4 Tampilan form tambah data pasien
Gambar 4.5 Tampilan form tambah data pasien
Seperti halnya pada penambahan data petugas medis diatas tadi, untuk
melakukan penambahan data pasien juga dapat dilakukan dengan cara yang
sama seperti jika akan menambah data petugas medis, hanya saja formnya
berbeda.
98
4.3.2.5 Tampilan form tambah data obat
Gambar 4.6 Tampilan form tambah data obat
Form diatas digunakan untuk menmbah data obat Puskesmas tersebut.
Sedangkan untuk prosedur penambahan datanya sama dengan penambahan
data petugas medis maupun data pasien.
4.3.2.6 Tampilan form ubah data petugas medis
Gambar 4.7 Tampilan form ubah data petugas medis
99
Tampilan form pada gambar 4.7 merupakan form yang digunakan untuk
mengubah dan menghapus data petugas medis yang ada. Jika akan mengubah
data maka langkah pertama ialah memilih data mana yang akan dihapus pada
tabel grid bawah, kemudian pada form tambah data petugas medis akan
menampilkan data identitas petugas medis yang telah dipilih tadi. Lalu ubah
data yang akan diubah dan untuk menyimpannya tekan tombol “ UBAH “
maka secara otomatis data yang baru saja diubah tadi akan tersimpan.
4.3.2.7 Tampilan form ubah data pasien
Gambar 4.8 Tampilan form ubah data pasien
Tampilan form pada gambar 4.8 merupakan form yang digunakan
untuk mengubah dan menghapus data pasien yang ada. Adapun untuk
mengubah dan menghapus data pasien langkah-langkahnya sama dengan
langkah pada data petugas medis diatas tadi.
100
4.3.2.8 Tampilan form ubah data obat
Gambar 4.9 Tampilan form ubah data obat
Tampilan form pada gambar 4.9 merupakan form yang digunakan
untuk mengubah dan menghapus data obat. Adapun untuk mengubah dan
menghapus data obat langkah-langkahnya sama dengan langkah pada data
petugas medis yang ditunjukkan oleh form gambar 4.7 dan data pasien yang
ditunjukkan oleh form gambar 4.8.
4.3.2.9 Tampilan form ganti password
Gambar 4.10 Tampilan form ganti password
101
Tampilan form pada gambar 4.10 merupakan form untuk mengganti
password seorang petugas non medis. Prosedur penggantian password ini
dilakukan dengan memasukkan password lama kemudian memasukkan
password yang baru sebanyak dua kali lalu tekan tombol “GANTI
PASSWORD” maka password akan terganti.
4.3.3 Implementasi antar muka sisi petugas medis
4.3.3.1 Tampilan Form Login
Gambar 4.11 Tampilan form data login petugas medis
Tampilan gambar 4.11 merupakan menu login bagi semua petugas medis
yang mempunyai hak akses akan sistem rekam medis ini dan dapat melakukan
login sesuai dengan tugasnya masing-masing. Dalam sistem ini terdapat
beberapa petugas medis seperti dokter umum, dokter gigi, bidan dan perawat.
Setelah melakukan login sesuai dengan hak aksesnya maka petugas
medis tersebut dapat melakukan tugasnya masing-masing.
102
4.3.3.2 Tampilan halaman utama
Gambar 4.12 Tampilan halaman utama petugas medis
Tampilan form pada gambar 4.12 merupakan tampilan data diri dari
petugas medis yang telah melakukan login sebelumnya.
Selain itu di bagian sebelah kanan bawah dari form pada gambar 4.12
terdapat sebuah tombol “DATA PASIEN”, tombol tersebut berfungsi
untuk menampilkan daftar data pasien yang ada. Untuk mencari data
pasien maka ketik nama pasien kemudian tekan tombol “CARI” maka data
pasien yang dicari akan ditampilkan sebagai berikut :
Gambar 4.13 Tampilan daftar data pasien
103
Perbedaan warna pada daftar pasien menunjukkan pasien yang
sudah selesai di periksa berwarna pink dan yang belum diperiksa namun
sudah mengantre berwarna hitam. Apabila petugas medis menginginkan
melihat data identitas lebih jelas, maka dapat menekan field detail pasien
dan sistem akan menampilkannya seperti berikut :
Gambar 4.14 Tampilan detail data pasien
Sedangkan jika dipilih pilihan yang satunya yaitu rekam medis
maka akan ditampilkan data medis dari pasien yang dipilih tersebut. Untuk
data medis pasien lebih jelasnya akan dijelaskan dibawah ini.
4.3.3.3 Tampilan form tambah data medis pasien
Gambar 4.15 Tampilan form tambah data medis pasien
104
Tampilan form pada gambar 4.15 merupakan tampilan form data
medis pasien. Jika akan melakukan penambahan data medis, maka petugas
medis tinggal memasukkan data medis yang baru. Sedangkan untuk
tanggal diagnosa sistem ini menyesuaikan dengan tanggal yang ada di
komputer. Setelah data medis yang baru diisikan pada form tambah maka
kemudian tekan tombol “TAMBAH”, maka data medis yang baru akan
otomatis tersimpan dan ditampilkan pada tabel grid.
4.3.4 Implementasi antar muka sisi petugas Dinkes
4.3.4.1 Tampilan Form Login
Gambar 4.16 Tampilan form data login petugas Dinkes
Tampilan form pada gambar 4.16 merupakan halaman login bagi petugas
Dinkes yang mempunyai hak akses akan sistem rekam medis pasien berbasis
web ini.
105
Setelah petugas Dinkes melakukan login sesuai dengan hak aksesnya
maka akan ditampilkan form laporan yang dapat dilihat dan dicetak oleh
petugas Dinkes. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dijelaskan tentang data
laporan tersebut.
4.3.4.2 Tampilan halaman utama
Gambar 4.17 Tampilan halaman utama petugas Dinkes
Di halaman form ini ditampilkan data laporan apa saja yang dapat dilihat
oleh petugas Dinkes. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.17, dalam form
tersebut terdapat dua buah laporan yang dapat dilihat oleh petugas Dinkes
yaitu laporan data pasien dan laporan data penyakit.
Jika petugas Dinkes ingin melihat laporan yang ada maka terlebih dahulu
petugas Dinkes tersebut harus memilih Puskesmas yang akan dilihat data
laporannya. Kemudian tekan tombol “PREVIEW” yang ada disebelah
kanannya. Maka akan ditampilkan data laporan berdasarkan jenis laporan dan
Puskesmas yang dipilih.
106
4.3.4.3 Tampilan halaman laporan data pasien
Gambar 4.18 Tampilan halaman laporan data pasien
Seperti apa yang telah dijelaskan pada penjelasan gambar form 4.17
sebelumnya, maka inilah tampilan data laporan yang ada. Tampilan form
gambar 4.18 merupakan tampilan laporan data pasien dari Puskesmas
pembantu I. Dan apabila petugas Dinkes ingin mencetak laporan tersebut
maka tinggal menekan tombol “CETAK” yang ada di sebelah kanan bawah.
Sedangkan untuk hasil output laporan data penyakit adalah sebagai berikut :
Gambar 4.19 Tampilan halaman laporan data penyakit
4.3.5 Implementasi Pesan
Pada implementasi pesan ini terdapat dua jenis pesan yaitu pesan
kesalahan dan informasi. Pesan kesalahan akan ditampilkan apabila pengguna
107
melakukan kesalahan pada saat melakukan perintah yang diminta oleh sistem,
sedangkan pesan informasi akan ditampilkan apabila dilakukan proses dan proses
tersebut gagal dilakukan. Berikut ini contoh tampilan pesan kesalahan dan pesan
informasi :
1. Tampilan pesan kesalahan pada saat memasukkan username dan
password.
Gambar 4.20 Tampilan pesan kesalahan saat memasukkan
username dan password
2. Tampilan pesan informasi pada saat gagal melakukan proses.
Gambar 4.21 Tampilan pesan informasi pada saat gagal
melakukan proses
108
4.4 Implementasi Proses
Implementasi proses terbagi dalam beberapa proses. Proses tersebut ialah
proses yang terdapat dalam rancangan diagram arus data yang tidak terdapat
dalam rancangan diagram arus data. Tujuan dari dibuatnya proses yang tidak
berada dalam rancangan diagram arus data adalah untuk melengkapi struktur dari
program aplikasi yang akan dibangun. Adapun proses tersebut antara lain:
a. Proses Validasi
Dalam sistem rekam medis berbasis web ini terdapat 3 pengguna yang
berinteraksi dengan sistem ini. Pada saat masuk ke dalam menu login, semua
pengguna melakukan proses validasi yaitu dengan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Masukan (input) user_id dan password
Prosedur ini digunakan untuk memasukkan nama dan password yang
sesuai dengan user_id dan password masing-masing pengguna. Adapun kode
programnya adalah sebagai berikut :
<?php
session_start();
include"../sambung.php";
$data=mysql_query("select * from administrator where userid='$userid_admin'");
$user=mysql_fetch_array($data);
if($userid_admin ==""){
header("Location:./index.php?error=1");
}else{
if($password_admin=="$user[password]"){
$id_admin="$user[id_admin]";
$nama_admin="$user[nama]";
$Puskesmas_admin="$user[id_Puskesmas]";
session_register("id_admin");
109
session_register("userid_admin");
session_register("password_admin");
session_register("nama_admin");
session_register("Puskesmas_admin");
header("Location:./admin.php");
}else{
header("Location:./index.php?error=1");
}}
?>
2. Pengecekan user_id dan password
Prosedur pengecekan ini digunakan sebagai syarat untuk bisa masuk ke
dalam sistem. Dan jika user_id dan password yang dimasukkan salah maka akan
muncul sebuah peringatan yaitu maaf user_id atau password yang anda masukkan
salah. Kode program untuk pengecekkan tersebut adalah :
<?php
if($error){
echo"<p align=\"center\"><font color=\"#FF0000\">UserID atau Password yang Anda
masukkan salah.<br> Silakan ulangi lagi.</font></p>";}
?>
<p align="center"><font color="#000000">User ID </font><br>
<input
type="text"
name="userid_dinkes"
size="20"
style="font-family:Arial;
font-size: 10pt; color: #000000">
</p>
<p align="center"><font color="#000000">Password</font><br>
<input
type="password"
name="password_dinkes"
size="20"
style="font-family:
Arial; font-size: 10pt; color: #000000">
</p>
<p align="center">
<input type="submit" value="L O G I N" name="login" style="color:#000000; fontsize: 10pt; font-weight: bold">
110
</p>
<hr width="85%">
</form>
b. Proses Perekaman Data
Dalam proses perekaman data terdapat proses masukan data dan tampilan
data. Adapun proses-proses yang terjadi pada proses perekaman data ini akan
dijelaskan dibawah ini. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Masukan (input) data diri atau identitas pasien
Prosedur dibawah ini digunakan untuk memasukkan data diri atau identitas
pasien. Kode programnya adalah sebagai berikut :
<?php
include"cek_session.php";
include"../sambung.php";
$msk=explode("/",$t_lahir);
$t_lahir= mktime (0,0,0,$msk[1],$msk[0],$msk[2]);
$data4=mysql_query("select * from pasien where no_rm='$no_rm'");
$hasil=mysql_num_rows($data4);
if(isset($tambah)){
if($hasil<1){
$tbh=mysql_query("INSERT
INTO
pasien
(no_rm,id_Puskesmas,nama,sex,alamat,
tempat_lahir,t_lahir,agama,telepon,pekerjaan,perkawinan,gol_darah,usia )
VALUES('$no_rm','$Puskesmas_admin','$nama','$sex','$alamat','$tempat_lahir','$t_
lahir','$agama','$telepon','$pekerjaan','$perkawinan','$gol_darah','$usia')");
Setelah prosedur memasukkan data diri pasien selesai dilakukan maka
hasil (output) yang diberikan oleh sistem untuk petugas nonmedis yang telah
memasukkan data tersebut adalah berupa tampilan data pasien.
111
2. Masukan (input) data hasil pemeriksaan pasien
Sedangkan untuk memasukkan data hasil pemeriksaan pasien kode
programnya ialah sebagai berikut :
<?php
if(isset($tambah)){
$tbh=mysql_query("INSERT INTO `mendiagnosa`(`no_rm`,`id_dokter`,`tgl_diagnosa`,
`anamnesa`,`pem_fisik`,`pem_penunjang`,`diagnosa`, `tindakan` , `ket_dokter`)
VALUES ('$no_rm','$id_dokter','$tgl_diagnosa','$anamnesa',
'$pem_fisik','$pem_penunjang', '$diagnosa','$tindakan','$ket_dokter')");
header("location:./rekam_medis.php?rekam_medis=&pasien=$no_rm");
}elseif(isset($ubah)){$ub=mysql_query("update dokter set anamnesa='$anamnesa',
pem_fisik='$pem_fisik',pem_penunjang='$pem_penunjang',diagnosa='$diagnosa',
tindakan='$tindakan',ket_dokter='$ket_dokter'");
header("location:./rekam_medis.php?menu=pasien");
}elseif(isset($hapus)){
$hp=mysql_query("delete from mendiagnosa where
tgl_diagnosa='$tgl_diagnosa'");
header("location:./rekam_medis.php?rekam_medis=&pasien=$no_rm");
}else{
header("location:./rekam_medis.php?menu=pasien");
}
?>
Setelah data hasil pemeriksaan pasien dimasukkan oleh petugas medis,
maka sistem akan memberikan hasil (output) kepada petugas medis berupa
tampilan data medis pasien.
112
3. Masukan (input) data petugas medis
Selain data identitas pasien, data petugas medis yang bertugas
memasukkan data medis pasien pun juga dimasukkan dan disimpan. Data petugas
medis ini dimasukkan oleh petugas nonmedis. Kode program untuk
memasukkan data petugas medis ini adalah sebagai berikut:
<?php
$msk=explode("/",$mulai);
$mulai= mktime (0,0,0,$msk[1],$msk[0],$msk[2]);
if(isset($tambah)){$tbh=mysql_query("INSERT INTO `dokter`(`id_dokter`,`nama`,
`sex`,`alamat`,ttl,`agama`,`telepon`,`perkawinan`,`keahlian`,`mulai`,`masa`,
`userid`, `password` )
VALUES ('$id_dokter','$nama','$sex','$alamat','$ttl','$agama','$telepon',
'$perkawinan','$keahlian','$mulai','$masa','$id_dokter','$password')");
header("location:./admin.php?menu=dokter");
}elseif(isset($ubah)){
$ub=mysql_query("update dokter set nama='$nama',sex='$sex',alamat='$alamat'
,ttl='$ttl',agama='$agama',telepon='$telepon',perkawinan='$perkawinan',
keahlian='$keahlian',mulai='$mulai',masa='$masa',userid='$id_dokter',
password='$password' where id_dokter='$id_data'");
header("location:./admin.php?menu=dokter");
}elseif(isset($hapus)){
$hp=mysql_query("delete from dokter where id_dokter='$id_data'");
header("location:./admin.php?menu=dokter");
}else{
header("location:./admin.php?menu=dokter");
}
?>
Data petugas medis ini perlu disimpan untuk memudahkan mengetahui
data pasien ini merupakan pasien siapa dan untuk mengetahui siapa yang
bertanggung jawab atas diri pasien tersebut.
113
4. Tampilan data pasien
Prosedur di bawah ini digunakan untuk menampilkan data pasien yang
telah dimasukkan oleh petugas nonmedis ke dalam tabel data pasien. Kode
program untuk menampilkan data pasien tersebut adalah sebagai berikut :
<tr>
<td height="202"> <table border="1" width="100%" id="table5" cellspacing="0">
<!--DWLayoutTable-->
<tr>
<td width="40%" height="22"align="left" bgcolor="#CCFFCC">
<p
style="margin-left:
5px;
margin-right:
5px">
<font
color="#000000"
size="2">Nomor RM</font> </td>
<td
width="266"
align="left"
bgcolor="#CCFFCC"><p
style="margin-left:
5px;
margin-right: 5px">
<font size="2" color="#000000">
<?=$data1[no_rm]?>
</font></td>
</tr>
<tr>
<td
height="22"
bgcolor="#CCFFCC"><p
style="margin-left:
5px;
margin-right:
5px;
margin-right:
5px">
<font color="#000000" size="2">Nama</font></td>
<td
valign="top"
bgcolor="#CCFFCC"><p
style="margin-left:
5px">
<font size="2" color="#000000">
<?=$data1[nama]?>
</font></td>
</tr>
<tr>
<td
height="22"
valign="top"
bgcolor="#CCFFCC"><p
style="margin-left:
margin-right: 5px">
<font color="#000000" size="2">Jenis Kelamin</font></td>
5px;
114
5.
Tampilan data medis pasien
Prosedur di bawah ini digunakan untuk menampilkan data pasien yang
telah dimasukkan oleh petugas nonmedis ke dalam tabel data pasien. Kode
program untuk menampilkan data pasien tersebut adalah sebagai berikut :
<tr>
<td
width="538"
height="286"
valign="top"><table
width="100%"
border="1"
cellpadding="0" cellspacing="0">
<!--DWLayoutTable-->
<tr bgcolor="#66CC00">
<td height="22" colspan="2" valign="middle">
<div align="center"><font color="#000000">Data Rekam Medis</font>
- (<?php echo $data2[nama];?>) </div></td>
</tr>
<tr>
<td width="207" height="22" valign="top" bgcolor="#CCFFCC">
<p style="margin-left: 5px; margin-right: 5px">
<font color="#000000" size="2">No RM Pasien</font></td>
<td
width="325"
valign="top"
bgcolor="#CCFFCC"><p
style="margin-left:
5px;
bgcolor="#CCFFCC"><p
style="margin-left:
5px;
margin-right: 5px">
<font size="2" color="#000000">
<?php echo $pasien;?>
</font></td>
</tr>
<tr>
<td
height="22"
valign="top"
margin-right: 5px">
<font color="#000000" size="2">Dokter Pemeriksa</font> </td>
<td
valign="top"
bgcolor="#CCFFCC"><p
5px">
<font size="2" color="#000000">
<?php echo $dokter;?>
</font></td>
style="margin-left:
5px;
margin-right:
115
c. Proses pencetakan data
Dalam sistem ini terdapat beberapa proses cetak seperti cetak kartu pasien
dan cetak laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak Dinkes.
1. Proses mencetak kartu pasien
Proses mencetak kartu pasien ini dilakukan jika pasien yang ada
merupakan pasien baru atau orang yang sebelumnya belum pernah
melakukan pemeriksaan di Puskesmas tersebut. Namun bisa juga seorang
pasien lama akan tetapi kartu pasien yang dimilikinya hilang. Karena di
dalam kartu tersebut tercantum nomor rekam medis seorang pasien maka
seorang pasien wajib memiliki dan menunjukkan kartu pasiennya saat
melakukan pendaftaran saat akan melakukan pemeriksaan. Kode program
untuk mencetak kartu pasien tersebut adalah sebagai berikut :
<p><a href="javascript:cetak();">
<input type="button" value="C E T A K" name="cetak" style="color:
#000080; font-size: 10pt; font-weight: bold" >
</a></p>
</center>
</body>
<script>
function cetak()
{
print();
}
</script>
</html>
116
2. Proses mencetak laporan
Proses mencetak laporan ini hanya dapat dilakukan oleh petugas
nonmedis, sedangkan untuk pengguna lain yang ingin mengetahuinya hanya
bisa melihat saja. Kode program untuk mencetak laporan ini ialah :
<tr>
<td width="675" height="36"> </td>
<td width="110" align="center" valign="middle"><a
href="javascript:cetak();">
<input type="button" value="C E T A K" name="cetak" style="color: #000080;
font-size: 10pt; font-weight: bold" >
</a></td>
</tr>
</table>
</body>
<script>
function cetak()
{
print();
}
</script>
</html>
117
4.5 Analisa Pengguna Sistem
4.5.1 Format form kuesioner
Daftar pernyataan-pernyataan yang dibagikan untuk kuesioner antara lain :
Tabel 4.10 Tabel Pernyataan Kuesioner
Pernyataan
No.
1.
2.
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Setuju
(S)
Sangat
Setuju
(SS)
Fasilitas yang ada pada sistem ini lengkap
dan membantu petugas medis.
Fungsi-fungsi yang ada sudah memenuhi
kebutuhan user.
Pemilihan warna dan desain pada aplikasi
3.
ini tepat dan tidak cepat membuat mata
lelah.
Pemilihan bentuk dan tata letak tombol
4.
tidak mengganggu pengguna dalam
memakai system ini.
5.
Pemilihan jenis font(huruf) menarik.
Informasi yang di tampilkan pada tiap
6.
form jelas dan mudah dimengerti oleh
petugas medis.
7.
Sistem ini user friendly (kemudahan
penggunaan sistem).
4.5.2 Hasil dan Pembahasan
Setelah kuesioner yang terdiri dari tujuh pernyataan tersebut disebarkan kepada
15 orang responden yang terdiri atas 6 orang mewakili petugas medis, 4 orang
petugas non medis dan 5 orang dari petugas Dinkes, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
1. Tanggapan atas pernyataan no .1
Pernyataan :
“Fasilitas yang ada pada sistem ini lengkap dan membantu petugas medis.”
118
Tabel 4.11 Hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.1
Frekuensi
Total(%)
Sangat Setuju (SS)
3
20 %
Setuju (S)
12
80 %
Tidak Setuju (TS)
0
0%
Sangat Tidak Setuju (STS)
0
0%
Prosentase Pendapat Pengguna
untuk pernyataan no.1
0%
20%
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
80%
Gambar 4.22 Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.1
Kesimpulan :
Fasilitas yang ada pada sistem ini lengkap dan membantu petugas medis.
2. Tanggapan atas pernyataan no.2
Pernyataan :
“Fungsi-fungsi yang ada sudah memenuhi kebutuhan user.”
119
Tabel 4.12 Hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.2
Frekuensi
Total(%)
Sangat Setuju (SS)
3
20%
Setuju (S)
10
66.67 %
Tidak Setuju (TS)
2
13.34 %
Sangat Tidak Setuju (STS)
0
0%
Prosentase Pendapat Pengguna
untuk pernyataan no.2
13%
0%
20%
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
67%
Sangat Tidak Setuju (STS)
Gambar 4.23 Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.2
Kesimpulan :
Fungsi-fungsi yang ada sudah memenuhi kebutuhan user(pengguna).
3. Tanggapan atas pernyataan no.3
Pernyataan :
“Pemilihan warna dan desain pada aplikasi ini tepat dan tidak cepat
membuat mata lelah.”
120
Tabel 4.13 Hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.3
Frekuensi
Total(%)
Sangat Setuju (SS)
5
33.33 %
Setuju (S)
9
60 %
Tidak Setuju (TS)
1
6.67 %
Sangat Tidak Setuju (STS)
0
0%
Prosentase Pendapat Pengguna
untuk pernyataan no.3
7%
0%
33%
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
60%
Sangat Tidak Setuju (STS)
Gambar 4.24 Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.3
Kesimpulan :
Pemilihan warna yang di gunakan dalam aplikasi sistem rekam medis
ini lembut(soft) sehingga tidak membuat mata sakit dan cepat lelah.
Sedangkan untuk desain pada aplikasi ini sudah tepat dan tidak begitu rumit
dalam penggunaannya.
4. Tanggapan atas pernyataan no.4
Pernyataan :
“Pemilihan bentuk dan tata letak tombol tidak mengganggu pengguna dalam
121
memakai sistem ini.”
Tabel 4.14 Hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.4
Frekuensi
Total(%)
Sangat Setuju (SS)
3
20 %
Setuju (S)
12
80 %
Tidak Setuju (TS)
0
0%
Sangat Tidak Setuju (STS)
0
0%
Prosentase Pendapat Pengguna
untuk pernyataan no.4
0%
20%
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
80%
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Gambar 4.25 Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.4
Kesimpulan :
Untuk pemilihan bentuk dan tata letak tombol tidak mengganggu
pengguna dalam memakai sistem ini, walaupun banyak tombol yang ada
dalam sistem rekam medis ini.
5. Tanggapan atas pernyataan no.5
Pernyataan :
“Pemilihan jenis font (huruf) menarik.”
122
Tabel 4.15 Hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.5
Frekuensi
Total(%)
Sangat Setuju (SS)
5
33.33 %
Setuju (S)
10
66.67 %
Tidak Setuju (TS)
0
0%
Sangat Tidak Setuju (STS)
0
0%
Prosentase Pendapat Pengguna
untuk pernyataan no.5
0%
33%
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
67%
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Gambar 4.26 Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.5
Kesimpulan :
Pemilihan jenis font(huruf) menarik dan tepat digunakan pada sistem
ini. Dengan menggunakan jenis font(huruf) yang digunakan sekarang
membuat sistem ini semakin nyaman digunakan.
6. Tanggapan atas pernyataan no.6
Pernyataan :
“Informasi yang di tampilkan pada tiap form jelas dan mudah dimengerti
oleh petugas medis.”
123
Tabel 4.16 Hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.6
Frekuensi
Total(%)
Sangat Setuju (SS)
6
40 %
Setuju (S)
9
60 %
Tidak Setuju (TS)
0
0%
Sangat Tidak Setuju (STS)
0
0%
Prosentase Pendapat Pengguna
untuk pernyataan no.6
0%
40%
Sangat Setuju (SS)
60%
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Gambar 4.27 Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.6
Kesimpulan :
Informasi yang di tampilkan pada tiap form jelas dan lengkap. Bahasa
yang digunakan pun mudah dimengerti oleh petugas medis. Sehingga
seorang petugas medis merasa puas menggunakansistem ini karena
informasi yang dicari maupun yang belum diketahui dapat diperoleh melalui
sistem ini.
124
7. Tanggapan atas pernyataan no.7
Pernyataan :
“Sistem ini user friendly (kemudahan penggunaan sistem).”
Tabel 4.17 Hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.7
Frekuensi
Total(%)
Sangat Setuju (SS)
6
40 %
Setuju (S)
8
53.33 %
Tidak Setuju (TS)
1
6.67 %
Sangat Tidak Setuju (STS)
0
0%
Prosentase Pendapat Pengguna
untuk pernyataan no.7
7%
0%
40%
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
53%
Sangat Tidak Setuju (STS)
Gambar 4.28 Diagram pie hasil perhitungan kuesioner pernyataan no.7
Kesimpulan :
Sistem ini user friendly (kemudahan penggunaan sistem). Sekalipun
belum begitu mengenal tentang dunia komputer namun untuk menggunakan
sistem ini tidak sulit untuk digunakan dan dipelajari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan serta hasil pengujian terhadap
program, maka sistem rekam medis pasien puskesmas berbasis web ini secara
umum dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem rekam medis pasien puskesmas berbasis web ini telah berhasil
dibangun dengan sistem komputer client/server dan menggunakan
software PHP serta MySQL. Selain itu sistem rekam medis ini mampu
menangani masalah penggunaan data secara serempak/bersamaan oleh
beberapa komputer.
2. Dalam sistem rekam medis berbasis web ini terdapat tiga orang pengguna
yaitu petugas non medis, petugas medis dan petugas Dinkes. Petugas non
medis dalam sistem ini mempunyai hak akses untuk memasukkan data
petugas medis, data pasien dan data obat serta mencetak kartu pasien.
Petugas medis bertugas untuk memasukkan data medis pasien dan data
resep. Sedangkan petugas Dinkes hanya dapat melihat laporan dan
kemudian mencetaknya.
3. Sistem rekam medis pasien puskesmas berbasis web ini telah di
ujicobakan pada 15 responden yang terdiri dari atas 6 orang mewakili
petugas medis, 4 orang dari petugas non medis dan 5 orang dari petugas
125
126
Dinkes. Dari ujicoba yang dilakukan memberikan hasil sesuai dengan
kebutuhan pengguna yaitu sebagai berikut :
a. Fasilitas yang ada pada sistem ini lengkap dan membantu petugas
medis.
b. Fungsi-fungsi yang ada sudah memenuhi kebutuhan pengguna.
c. Pemilihan warna yang di gunakan dalam aplikasi sistem rekam
medis ini lembut sehingga tidak membuat mata sakit dan cepat
lelah. Sedangkan untuk desain pada aplikasi ini sudah tepat dan
tidak begitu rumit dalam penggunaannya.
d. Pemilihan bentuk dan tata letak tombol tidak mengganggu
pengguna dalam memakai sistem ini, walaupun banyak tombol
yang ada dalam sistem rekam medis ini.
e. Pemilihan jenis huruf menarik dan tepat digunakan pada sistem ini.
Dengan menggunakan jenis huruf yang digunakan sekarang
membuat sistem ini semakin nyaman digunakan.
f. Informasi yang ditampilkan pada tiap form jelas dan lengkap.
Bahasa yang digunakan pun mudah dimengerti oleh petugas medis,
sehingga petugas medis merasa puas menggunakan sistem ini
karena informasi yang dicari maupun yang belum diketahui dapat
diperoleh melalui sistem ini.
g. Sistem ini ramah pengguna. Sekalipun belum begitu mengenal
tentang dunia komputer namun untuk menggunakan sistem ini
tidak sulit.
127
5.2
SARAN
Untuk kemajuan dunia kesehatan dan dengan seiring semakin bertambah
pesatnya dunia teknologi saat ini maka sistem rekam medis pasien puskesmas
berbasis web ini diharapkan agar :
1. Mampu diakses oleh puskesmas-puskesmas dengan jaringan yang lebih
luas.
2. Mampu diakses oleh petugas medis dengan mobile technology seperti HP
(Handphone), PDA dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Farid, M. (2001). Pemrograman PHP4 bagi Web Programmer.
Jakarta : Elex Media Komputindo.
Bismoko, J & Supratiknya, A. (1996). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma
Departemen Kesehatan RI . (1997). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah
Sakit Di Indonesia. Revisi I . Yogyakarta.
Fathansyah. Basis Data, Bandung: Informatika
Mc Fadden, Fred R.& Jeffrey A. Hoffer., Modern Database Management,
California : Benjamin/Cummings Publishing Company,Inc. 1994. p.146153. & p.263-265
Pressman, Roger S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
(Buku Satu). Yogyakarta : Andi Offset.
Purwanto, Yudhi. (2001). Pemrograman Web dengan PHP (Cetakan kedua).
Jakarta : Elex Media Komputindo.
Sobari, Bambang. (1998). Pengelolaan Sistem Rekam Medis.
Gombong : Bapelkes.
Suhendar, A & Gunadi, Hariman (2002, Desember). Visual Modeling
Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung : Informatika
128
Download