Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot Eneng Astriani 0821.0034 (e-mail: [email protected]) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP SILIWANGI BANDUNG Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi mengenai kemampuan siswa dalam menulis khususnya menulis puisi masih rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa di kelas eksperimen yang menggunakan model paikem gembrot dan kemampuan menulis puisi di kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Parongpong dengan sampel siswa X-A sebanyak 30 untuk kelas eksperimen dengan menerapkan model paikem gembrot dan X-C sebanyak 30 siswa untuk kelas kontrol dengan menerapkan metode ceramah, yang diambil dengan menggunakan random sampling, random yang digunakan dalam bentuk undian. Data penelitian ini dijaring dengan menggunakan instrument berupa menulis puisi, sedangkan materinya disesuaikan dengan topiktopik atau pokok bahasan yang sudah diajarkan di kelas yang diteliti, masalah yang terkait dalam penelitian ini adalahbagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot?bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan Metode Ceramah?apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot dan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan Metode Ceramah?Berdasarkan data hasil tes, diperoleh rata-rata nilai tes awal eksperimen sebesar 56 dan tes akhir sebesar 77, sedangkan rata-rata nilai tes awal kelas kontrol sebesar 54 dan rata-rata nilai tes akhir sebesar 57. Penelitian ini menghasilkan perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.Berdasarkan penghitungan uji t dengan t hitung sebesar 8,29 dan t tabel sebesar 2,39 dengan taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Hal ini berarti bahwa 8,29> 2,39 atau t hitung >t tabel . Hal ini berarti sama dengan hasil penelitian. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan diterima. Kata kunci: puisi, paikem gembrot. PENDAHULUAN Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, siswa dituntut untuk menghasilkan sebuah karya sastra.Membuat puisi merupakan salah satu karya sastra yang dapat diajarkan kepada siswa karena peristiwa yang biasa terdapat dalam tema puisi dekat dengan kejadian di sekitar kita.Oleh Karena itu, tidak berlebihan jika menulis puisi merupakan tolak ukur kemampuan siswa dalam belajar mengapresiasikan puisi yakni memahami puisi, peka terhadap puisi dan bersikap positif terhadap puisi. Puisi merupakan salah satu bentuk ekspresi yang dituntut untuk dimiliki siswa, sebagai salah satu pencapaian kompetensi berbahasa dalam ranah sastra. Untuk dapat mencapai pengajaran menulis yang kreatif, tentunya guru harus berusaha mencari suatu prosedur pengembangan pengajaran yang lebih baik menggunakan berbagai model dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dalam suasana kreatif adalah dengan menggunakan metode yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran menulis puisi, tidak dibenarkan guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Kekurang cermatan pemilihan metode pembelajaran akan menjadikan suasana kelas menjadi tidak menyenangkan. Banyak siswa yang karena tidak tertarik mengikuti pembelajaran puisi berpendapat bahwa ia tidak berbakat menjadi penulis. Padahal kemampuan menulis puisi sebenarnya hanya butuh keuletan dan konsistensi penulis. Berhasil dan tidaknya proses pembelajaran ditentukan oleh banyak hal selain faktor internal (bakat, minat), faktor eksternal (lingkungan) pun menjadi faktor penentu termasuk dalam menulis puisi. Pembelajaran dengan Model Paikem Gembrot diharapkan dapat mengatasi rendahnya kemampuan menulis puisi siswa. Dengan menggunakan Model Paikem Gembrot, siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran menulis puisi karena dalam model pembelajaran tersebut menciptakan kondisi belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot, tidak menciptakan susana belajar yang terlalu kaku atau monoton, membuat siswa menjadi malas dalam mengikuti pelajaran.Sehingga siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi serta antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.” Morsey (Tarigan, 2008:4). Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, masalah yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMAN 1 Parongpong dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot? 2. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMAN 1 Parongpong dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan Metode Ceramah? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot dan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan Metode Ceramah? Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menentukan signifikan perbedaan dua variabel dengan kriterian jika Jika t hitung < t tabel maka H1 ditolak atau H0 diterima, dan begitu pula sebaliknya apabila t hitung > t tabel maka H1 diterima atau H0 ditolak. diperlukan latihan dan praktik yang banyak agar menjadi seorang penulis. KAJIAN TEORI DAN METODE 1. Pengertian Menulis Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspersif sehingga dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak dengan bertatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008 : 3-4). Sedangkan menurut DβAnglo (Tarigan, 2008:25) menulis adalah suatu bentuk berfiki.Oleh karena itu, diperlukan latihan dan praktik yang banyak agar menjadi seorang penulis. Keterampilan menulis merupakan ciri dari orang atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan ini, seorang penulis mengatakan bahwa “menulis dipergunakan untuk melaporkan atau memberitahukan dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, Dari pengertian di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsunguntuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan secara jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat, Oleh karena itu, 2. Pengertian Puisi McCaulay, Hudson (Aminuddin:2008:134) puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajjinasi. Edy Sembodo (2010:20) puisi adalah ungkapan imajinatif yang dirangkai dengan irama dan memperhatikan pemaknaan. Pradopo (2009:7) puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama. Jika dilihat dari definisi-definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa puisi merupakan salah satu cabang sastra untuk mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi pancaindra yang dirangkai dengan irama dan memperhatikan pemaknaan. 3. Model Pembelajaran Paikem Gembrot Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1 mengemukakan bahwa Paikem Gembrot adalah (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenagkan Gembira dan Berbobot) dengan aktif berarti siswa berperan serta dalam pembelajaran dan tidak pasif, inovatif berarti siswa bisa memberikan ide atau gagasan baru mengenai pembelajaran, kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah realisasi seperti membuat alat peraga, efektif berarti pembelajaran memenuhi kompetensi, menyenangkan berarti siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau menakutkan, gembira berarti pembelajaran bisa membuat siswa meluapkan rasa gembiranya dan akan merindukanuntuk belajar kembali, berbobot berarti pembelajaran mencapai tujuan menurut standar kompetensi dan kompetensi dasar. 4. Penerapan Paikem Gembrot dalam Pembelajaran Menulis Puisi a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa. c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok bacaβ d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. Paikem Gembrot diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan di dalam kelas dan luar kelas. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tipe rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (the randomized pretest-posttest control group design) dengan variabel bebas penerapan model pembelajaran paikem gembrot.Sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan menulis puisi. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X SMAN 1 Parongpong yang berumlah 120 orang.Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel secara acak (random sampling) random yang digunakan dalam bentuk undian, sehingga peneliti memperoleh siswa SMA kelas X-A yang berjumlah 30 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X-C yang berjumlah 30 orang sebagai kelas kontrol di SMAN 1 Parongpong. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran paikem gembrot.Peneliti melakukan dua kali tes yang terdiri dari tes awal dan tes akhir.Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan menulis puisi dengan format tes uraian bebas.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi pustaka Teknik ini dimaksudkan untuk mempelajari sumbersumber kepustakaan yang relevan dengan masalah penelitian.Penulis melakukan pengambilan data yang diperoleh dari perpustakaan yang ada kaitannya dengan bahan permasalahan yang sedang dibahas berupa buku-buku maupun literatur yang membahas materi yang berkaitan.Hasil studi pustaka ini digunakan untuk landasan teori dan bahan acuan dalam melakukan penelitian. 2. Tes awal, yaitu tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai yang bertujuan untuk mengetahuikemampuan menulis puisi pada siswa . 3. Tes akhir, yaitu tes yang dilakukan setelah pembelajaran diberikan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi pada siswa. a. Teknik Analisis Data Untuk meneliti hasil belajar menulis puisi yang dicapai oleh siswa serta melihat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol dipakai teknik statistik dengan menggunakan rumus t-tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil prates dan pascates di kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran paikem gembrot dan kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah , terbukti ada perbedaan nilai ratarata yang signifikan. Peningkatan nilai rata-rata prates-pascates di kelas eksperimen lebih tinggi daripada peningkatan nilai rata-rata prates-pascates di kelas kontrol. \ Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah: Hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran paikem gembrot memperoleh nilai rata-rata tes awal 56 dan tes akhir 77, dengan jumlah subjek sebanyak 30 siswa.Hasil belajar siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah memperoleh nilai rata-rata tes awal 54 dan tes akhir 56, dengan jumlah subjek sebanyak 30 siswa. Rata-rata skor gain ternormalisasi kelas eksperimen adalah 0,48berada pada kategori sedang dan kelas kontrol adalah 0,08 berada pada kategori rendah (Hake dalam Adi, 2010: 54). Setelah data terbukti normal dan homogen berdasarkan perhitungan dalam tahap pengujian persyaratan analisis data, diperoleh nilai t-hitung sebesar 8,29. Untuk mengetahui apakah H0 ditolak, pada taraf signifikan 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% untuk tes 2 ekor, maka nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel sebesar 2,390. Ternyata t-hitung > t-tabel atau 8,29>2,39, jadi H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti terdapat perbedaan dalam penelitian ini. Hal ini berarti sama dengan hasil penelitian.Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan diterima. SIMPULAN Menulis puisi merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas X. Siswa diarahkan agar mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk puisi.Puisi sebagai karya sastra yang bersifat imajinatif. Sastra imajinatif ini erat kaitannya dengan pengalaman, pikiran, perasaan yang dalam proses penuangannya memerlukan konsentrasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti mendapat simpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil prates dan pascates di kelas eksperimen dan kelas kontrol, terbukti ada perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Peningkatan nilai ratarata prates-pascates di kelas eksperimen lebih tinggi daripada peningkatan nilai rata-rata prates-pascates di kelas kontrol. Skor rata-rata prates di kelas eksperimen sebesar 56 dan skor rata-rata pascates di kelas eksperimen sebesar 77. Sementara itu, skor rata-rata prates di kelas kontrol sebesar 54 dan skor rata-rata pascates di kelas kontrol sebesar 57. Pada uji hipotesis yang dilakukan untuk menguji kesamaan dua rata-rata, yaitu antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan kriteria π‘βππ‘π’ππ >π‘π‘ππππ . Ternyata, π‘βππ‘π’ππ >π‘π‘ππππ atau 8,29> 2,39, jadi H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti hipotesis yang diajukan peneliti diterima, yakni terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa dengan menerapkan model pembelajaran paikem gembrot. DAFTAR PUSTAKA Akhmadi, Lif Khoiru dan Amri, Sopan. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 1, 33p Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindoa. 134, 146, 150, 151p Pradopo, Racmat. 2009. Pengkajian Puisi. Gajah Mada University: Yogyakarta. 7, 33, 54p Pratama, Adi S. 2010. “ Penerapan Media Cerpen dalam Pembelajaran Menulis Puisi”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan. 14,15,54p Sembodo, Edy.2010. Contekan Pintar Sastra Indonesia Untuk SMP Dan SMA. Jakarta: Hikmah. 20p Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 3, 4, 23, 25p