Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 04: Pembentukan Tanah Proses Pembentukan Tanah • Ketika batuan pada permukaan bumi melapuk, akan tersedia cukup unsur hara untuk menunjung pertumbuhan „lichen‟ dan organisme/tumbuhan tingkat rendah lainnya • Pada gilirannya lichen mati dan terurai menghasilkan sejumlah bahyan organik • Asam-asam organik yang sudah ada secara alami akan lebih memacu pelapukan batuan • Makin bertambahnya timbunak bahan organik dan pembentukan fragmen batuan kecil meningkatkan retensi air dalam tanah dan makin banyak air tersedia untuk tanaman tingkat tinggi Proses Pembentukan Tanah • Seiring dengan waktu, partikel mineral dan organik yang mobil yang berada di dekat permukaan, akan tercuci ke bawah, dan sebagian akan diendapkan di lapisan bawah, terbentulkan lapisan tanah akumulasi • Setelah beberapa ratus tahun, lapisan tanah atas yang tercuci akan nampak dan disebut zona eluviasi, sedangkan pada lapisan bawah terbentuk zona illuviasi 4 proses 1. Penambahan, termasuk penambahan bahan organik dari tanaman, air, udara, dan energi dari matahari 2. Kehilangan , termasuk: air karena evaporasi atau transpirasi dan pencucian hara dari tanah atau penyerapan hara oleh tanaman 3. Translokasi, termasuk pergerakan liat, bahan organik, garam, dan unsur hara dari satu lapisan ke lapisan lainnya 4. Transformasi , termasuk pembentukan liat, dan penyusunan komponen tanah menjadi agregat yang berstruktur Faktor Pembentuk Tanah • • • • • Bahan Induk Iklim Vegetasi Topografi Waktu – Tanah bervariasi dari satu tempat ketempat lainnya karena intensifas faktor yang berbeda pada lokasi yang berbeda Faktor Pembentuk Tanah 5 faktor pembentuk tanah – Bahan induk (p) (tekstur, struktur, komposisi kimia dan mineral) – Iklim (cl) (suhu dan curah hujan) – Topografi / relief (r) – Organisme (o) (vegetasi dan herwan; termasuk manusia) – Waktu (t) “Tanah adalah produk dari iklim, organisme, dan topografi yang mempengaruhi bahan induk dalam jangka waktu tertentu” Bahan Induk Tanah • • • • • Residual – Batupasir Batukapur Basal Granite tanah terbentuk dari batuan asal BAHAN INDUK K-feldspar * Kwarsa Tanah yg terbentuk Granit Rhyolit Syenit Trachyt Tekstur kasar Masam Unsur Hara * Granodiorit * Dacit Plagioklas * Piroksin + + + + + Diorit * + + + + + + + + Gabro + + + Olivin + + + Andesit + + + Peridotit + + + Dunit Basalt Tekstur halus Basa Unsur Hara Abu Vulkanik Andisols Bahan Induk dari tempat lain (terangkut-pindahkan) • Air - Sungai = Alluvium • Angin - eolian = pasir atau debu (loess) • Gravitasi = colluvium alluvium Faktor Pembentuk Tanah-IKLIM è Temperatur – è Lebih hangat = Lebih cepat è Lebih dingin = lebih lambat --> Perkembangan tanah è Curah Hujan – lebih tinggi = pencucian lebih besar leaching è Zona pencucian – ditentukan oleh lokasi CaCO3 dalam profil tanah è Indek pencucian = Curah Hujan Evapotranspirasi= jumlah hujan efektif yang dapat menyebabkan pencucian tanah Iklim – Temperatur dan curah hujan adalah unsur iklim yang laing mempengaruhi sifat tanah – Temperatur: • Perubahan temperatur dapat menyebabkan retaknya batuan (pelapukan batuan) • Temperatur langsung mempengaruhi jumlah bahan organik yang dihasilkan. Produksi bahan organik meningkat dengan meningkatnya temperatur asalkan cukup hujan untuk pertumbuhan tanaman • Meningkatnya temperatur jika meningkatkan kecepatan dekomposisi bahan organik IKLIM Merupakan faktor yang paling aktif dalam proses pembentukan tanah, mempengaruhi reaksi kimia, dan aktivitas flora dan fauna SUHU Reaksi cepat (fisik) Pelapukan mekanik cepat Proses kehilangan lambat Perkembangan terhambat Reaksi lambat Pelapukan mekanik lambat Proses kehilangan lambat Perkembangan terhambat CURAH HUJAN Reaksi cepat (kimia fisik) Pelapukan kimia / mekanik cepat Proses kehilangan cepat Perkembangan cepat Reaksi lambat Pelapukan kimia cepat Proses kehilangan cepat Perkembangan agak cepat Curah hujan – Curah hujan mempengaruhi pelapukan dan jumlah serta dekomposisi bahan organik a. Jika curah hujan meningkat kecepatan erosi juga meningkat b. Jika curah hujan meningkat, produksi bahan organik juga meningkat asalkan temperatur cukup tinggi untuk pertumbuhan tanaman c. Jika curah hujan cukup untuk menggenangi tanah, dekomposisi bahan organik akan terhambat karena kurangnya oksidasi % kadar garam Basah - Panas % kadar garam Kering - Panas Iron and Al-oxide Rich Iklim Tropis Curah hujan tinggi Suhu tinggi Pelapukan batuan/mineral cepat Penambahan bahan organik cepat, demikian juga dekomposisinya Pencucian unsur hara relatif tinggi Oxisols Basah- Panas Faktor Pembentuk Tanah – BIOTIK (vegetasi) • Animal - Soil Mixing~ earthworms, crawfish, scorpions, moles, gophers ~ this mixing can result in the destruction of horizons. ORGANISMA Fungsi Sumber bahan organik tanah Jumlah dan macam Pembentukan humus Sifat fisiko-kimia tanah Peredaran Unsur Hara Perkembangan struktur tanah Dekomposisi Bahan Organik Kondisi iklim Flora Fauna Suasana fisiko-kimia Vegetasi lain (kompetisi, sumber makanan, dll) Botik • Vegetasi – Penambahan Bahan Organik (BO). • Padang rumput ~ BO ditambahkan pada permukaan 60 cm oleh sistem perakaran Ap A AB Bg Biotik • Hutan ~ BO ditambahkan pada 10 cm permukaan per tahun karena seresah Faktor Pembentuk Tanah - Topografi atau Posisi Lanskap • Katena – Seri tanah dengan horizon berbeda akibat perbedaan kedalamannya sampai air tanah • Kelas Drainase – Baik – Sedang – Agak buruk – Buruk Katena – Kelas drainase tanah alami Catatan: Drainase alami adalah kedalaman sampai air tanah, bukan permeabilitas tanah. n Kelas: • Baik – mulai terbentuk ‘mottle’ > 120 cm • Sedang - mottle > 100 cm • Agak buruk - mottle > 60 cm • Buruk – permukaan surface (mottle merah) Kelas Drainase (kedalaman sampai air tanah) mottel kelabu mottle > 120 cm Baik Mottle kelabu pada B coklat Sedang Agak Buruk Kelabu dibawah A Buruk Topografi – erosion & deposisi Puncak Bahu Punggung kaki Puncak & Punggung Bukit • Puncak mengalami erosi minimum dan perkembangan tanah maksimum (horizonisasi terbesar). • Punggung sama dengan puncak kecuali jika lereng > 20%. Bahu X Erosi terbesar – infiltrasi air paling sedikit – limpasan permukaan (runoff) terbesar – perkembangan tanah minimal Ap Bw Bk BC C Kaki (footslope) • Deposisi material dari lereng atas – bisa dekat permukaan air tanah – bisa mengalami pencucian terbesar karena air dari lereng atas dan hujan Ap A1 A2 A3 AB Btg Air Topografi – – Komponen topografi 1. Lereng (slope) – sudut permukaan lahan 2. Tinggi (Height) – berapa tingginya dari sungai 3. Arah (direction) lereng Lereng: % lereng = jarak vertikal x 100 / jarak horizontal • Lereng Curam ( > 15%), – Limpasan permukaan (run-off) – Erosi meningkat jika lereng makin curam – Tanah memilki horizon A dan B tipis – Lereng datar, 0-5%, • Sedikit limpasan permukaan, banyak infiltrasi • Erosi kurang • Tanah umumnya lebih tebal • Horizon A dan B cukup tebal, terjadi pencucian Tinggi (elevasi) – Elevasi, ketinggian diatas perairan, dapat membantuk mengendalikan drainase. Elevasi mempengarhui kelembaban tanah TOPOGRAFI Bandingkan Kondisi air Suhu Aliran air Erosi Pelapukan A Tropudult B Tropudalf - -- - C Aquept/Aquent Faktor Pembentuk TanahWAKTU • Vegetasi dan Iklim beraksi pada Bahan Induk dan Topografi dari waktu ke waktu • Umur tanah ditentukan oleh perkembangannya dan bukan pada jumlah tahun perkembangannya • Berapa lama suatu tanah menjadi TUA tergantung pada intensitas proses pembentukan tanah atau intensitas 4 faktor lainnya Sekuen Umun • Muda = • Juvenil = A A C Tua (Senile) Matang = Dewasa A E A E A E Bt1 Btqm Bt C Bt2 Bqm Bw C Faktor yang menghambat perkembangan profil tanah • • • • • • Curah hujan rendah Kandungan kapur tinggi Kandungan liat tinggi Lereng curam Temperatur dingin Erosi berat • Kelembaban rendah • Kandungan kuarsa tinggi • Batuan keras • Permukaan air tanah tinggi • Deposisi terus menerus • Pencampuran oleh hewan Yang terjadi pada tanah sesuai dengan waktu • Kehilangan unsur hara (basa) = pH rendah atau tanah menjdai lebih masam • Meningkatnya konsentrasi besi atau tanah menjadi berwarna lebih merah • Meningkatnya kandungan liat atau tanah tua lebih banyak mengandung liat • Pelapukan lebih dalam sampai bahan induk • Tanah-tanah tua di Indonesia banyak dijumai di Sumatra, Kalimantan dan Papua Sepuluh Proses Pembentukan Tanah 1. Pencucian (leaching) 2. Asidifikasi 3. Eluviasi liat 4. Podsolisasi 5. Desilikasi 6. Reduksi 7. Salinisasi 8. Alkalisasi 9. Erosi 10. Deposisi (pengendapan) • Pencucian (leaching) – Jika terjadi hujan yang sangat lebat sehingga air meresap ke dalam profil tanah, senyawa-senyawa organik larut akat terangkut • Asidifikasi – disebabkan oleh air hujan yang bersifat masam karena karbon dioksida larut di dalamnya membentuk asam karbonat • Eluviasi liat – liat di lapisan tanah atas tercuci dan diendapkan ke lapisan yang lebih bawah. Bagian tanah atas yang kekurangan liat disebut horizon A atau horizson eluvial (eluvial = tercuci ke bawah), dan horizon bagian bawah disebut horison B atau horizon iluvial (iluvial = tercuci ke dalam) • Podsolisasi – horizon A yang yang berwarna pucat kelabu. Proses podsolisasi terjadi pada tanah-tanah masam. Komponen organik dan anorganik diangkut oleh air dan diendapkan pada horizon B • Desilikasi – pencucian silika (lebih besar dibandingkan pencucian besi dan aluminium). Proses ini terjadi di daerah tropika, yang menyebabkan terbentuknya tanah yang sangat sarang (porous) dengan kandungan oksida besi yang tinggi. Tanah yang dicirikan oleh adanya proses ini adalah Oxisol. • Reduksi – Jika terjadi akumulasi air drainase dalam tanah maka udara di dalam tanah digantikan oleh air • Salinisasi & Alkalisasi – Salinisasi adalah akumulasi garam seperti sulfida dan klorida – Alkalisasi adalah akumulasi sodium pada kisi pertukaran – aram yang dihembus dari lautan ke daratan, masuk melalui irigasi atau dihasilkan oleh proses pelapukan menyebabkan tanah tidak subur. Masalah ini umumnya terjadi di daerah kering dimana tidak tersedia cukup air untuk mencuci garam dari profil tanah • Erosi dan Deposisi – Tanah selalu peka terhadap erosi air dan angin. Bahan hasil erosi mungkin diendapkan di lembah-lembah sungai untuk menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin terangkut sampai ke laut Akhir materi 04-terima kasih