kimia lingkungan

advertisement
KIMIA TANAH
Sifat-Sifat Fisik Tanah
1. Tanah sebagai sistem yang heterogen
(tersusun dari air tanah, padatan, dan gas,
2. Tekstur tanah (kasar dan halus)
3. Struktur tanah
a. Struktur sederhana : struktur butir
tunggal dan struktur pejal/massif
b. Struktur gabungan/pautan : terdiri dari
struktur kubus, tipe kiang prismatic,
tipe lempeng, remah.
Sifat-Sifat Fisik Tanah
4. Konsistensi tanah
5. Kelembapan
6. Warna tanah:
a. Menaksir tingkat pelapukan / proses
pembentukan tanah. Semakin merah
warna
tanah, maka tingkat
pelapukan semakin lanjut
b.
c.
d.
Sifat-Sifat Fisik Tanah
Menilai kandungan bahan organik.
Semakin gelap makin tinggi
kandungannya
Menilai keadaan drainase air. Warna
merah atau kuning kecoklatan
menandakan warna drainase yang
baik, warna kelabu kebiruan dan
adanya bercak-bercak menandakan
jeleknya drainase.
Menilai adanya horizon pencucian dan
horizon pengendapan. Warna putih/pucat
menandakan horizon yang tercuci, warna
merah gelapmenandakan pengendapan
horizon
Sifat-Sifat Fisik Tanah
e. Banyaknya kandungan mineral. Warna
pucat/kekuningan biasanya berasal dari
kuarsa, warna merah berasal dari besi
7. Temperatur Tanah. Berpengaruh pada proses
yang terjadi didalam tanah seperti pelapukan,
penguraian bahan induk dan reaksi-reaksi
kimia yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
Sifat-Sifat Kimia Tanah
1. Koloid-koloid Tanah : Koloid Liat dan Koloid Humus.
Partikel berbeda dengan suspensi dan larutan, biasa
mengalami koagulasi, efek tyndal, gerak brown.
2. Susunan unsur kimia tanah, yaitu:
Sifat-Sifat Kimia Tanah
3. pH tanah meliputi:
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi
kepekaan tanah terhadap erosi adalah:
• Tekstur Tanah
Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi
adalah debu dan pasir sangat halus. Oleh karena itu
makin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka
tanah menjadi makin peka terhadap erosi.
• Bentuk dan kemantapan struktur tanah
Bentuk struktur tanah yang membulat
menghasilkan tanah dengan daya serap tinggi
sehingga air mudah meresap ke dalam tanah, dan
aliran permukaan menjadi kecil, sehingga erosi kecil
• Daya infiltrasi tanah
• Kandungan bahan organik
Bahan organik mempengaruhi kemantapan struktur
tanah. Tanah yang mantap tahan terhadap erosi
Sifat-sifat tanah untuk
pembibitan sebagai berikut:
1. Tidak kedap air, lempung gembur dengan
kadar
pasir tidak melebihi 60%.
2. Bebas kontaminasi (pelarut, residu, bahan
kimia dan inokulum penyakit).
3. pH dalam air > 4,5
4. Kandungan pasir (30-60)%
5. Kandungan liat (25–45) %
6. Karbon organik (2–3)%
7. N total (0,15–0,20) %
8. P (Bray I) > 25 mg / kg)
9. K dapat ditukar > 0,2 (Cmol/kg)
10.Mg dapat ditukar > 0,4 (Cmol/kg)
Sifat-sifat tanah gambut sebagai
berikut:
1. Tanah berwarna merah muram ke coklat
merah tua
2. Bertekstur organik
3. Cetek ke lapisan tanah mineral
4. Berstruktur massif/pejal
5. Tersangat kurang salir
6. Ketepuan bes rendah
7. Horizon diagnosis histik
PEMBENTUKAN
TANAH
DEFINISI TANAH
ILMU TANAH
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Definisi Tanah
Tanah adalah lapisan yang
menyeliputi bumi antara litosfer
(batuan yang membentuk kerak
bumi) dan atmosfer. Tanah
adalah tempat tumbuhnya
tanaman dan sebagai pendukung
bagi hewan dan manusia.
Definisi Tanah
Tanah berasal dari pelapukan
batuan dengan bantuan tanaman
dan organisme, membentuk tubuh
unik yang menyelaputi lapisan
batuan. Proses pembentukan tanah
dikenal sebagai pedogenesis.
Ilmu Tanah
Ilmu tanah adalah ilmu tentang
seluk beluk tanah.
Pedologi adalah cabang Ilmu tanah
yang mempelajari sifat dan ciri
tanah serta proses pembentukan
tanah. Pedologi berasal dari bahasa
Rusia pedologiya, yang dalam
bahasa Yunani pedon = tanah.
Ilmu Tanah
Hans Jenny (1899-1992), seorang
pakar tanah asal Swiss yang
bekerja di Amerika Serikat, dalam
bukunya Factors of Soil Formation
(1941) mengajukan konsep
pembentukan tanah.
Ilmu Tanah
Konsep pembentukan tanah yang
diajukan Hans Jenny adalah
sebagai berikut:
S = f(cl, o, r, p, t).
S =Soil (Tanah), cl =climate (iklim),
o=organism, r =relief (topografi), p =parent
material (bahan induk atau batuan), t =time
(waktu).
Proses Pembentukan Tanah
Faktor-faktor primer
Proses-proses
permulaan
Hasil-hasil dekomposisi/
permulaan
RESIDU YANG
DITAHAN :
Kuarsa, zircon
dan lain-lain
BAHAN
INDUK
mineral
H2O,N2,CO2,O2,
Temperatur
IKLIM
H2O,N2,CO2,O2,
Temperatur
Hidrolisa
Hidrasi
Larutan
Oksidasi
Reduksi
Pengambilan unsur hara
ORGANISME
HIDUP
Serasah
mikroorganisme
Humfikasi &
Transformasi
Nitrogen
SUSUNAN
YANG MASIH
BERUBAH :
Oksidasioksidasi, hidrat,
silika.
Proses-proses
sekunder
Ion-dapat-tukar
Translokasi
Dispersi
Agregasi
Pengendapan
Larutan pelapuk :
Na+, K+, Ca+1,
Mg+1, HCO3-, Cl-,
SO4=, H2PO4-,
SiO4 4HUMUS, NO3-,
NH4+, Asamasam Organik
Air di permukaan dan
di bawah tanah
WAKTU
Pembentukan tanah menurut Yaalon (Fitz Partick, 1974)
T
A
N
A
H
Faktor Pembentukan Tanah
Faktor-faktor pembentuk tanah adalah
sebagai berikut:
1.Iklim
Terutama suhu dan curah hujan.
Suhu akan berpengaruh terhadap proses
pelapukan bahan induk. Apabila suhu
tinggi, maka proses pelapukan akan
berlangsung cepat sehingga
pembentukan tanah akan cepat pula.
Faktor Pembentukan Tanah
Curah hujan akan berpengaruh
terhadap kekuatan erosi dan pencucian
tanah, sedangkan pencucian tanah yang
cepat menyebabkan tanah menjadi
asam (pH tanah menjadi rendah).
Faktor Pembentukan Tanah
2. Organisme (Vegetasi, Jasad renik /
mikroorganisme)
Berpengaruh terhadap proses
pembentukan tanah dalam hal:
a. Membuat proses pelapukan baik
pelapukan organik maupun
pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan
yang dilakukan oleh makhluk hidup
(hewan dan tumbuhan).
Faktor Pembentukan Tanah
Sedangkan pelapukan kimiawi
adalah pelapukan yang terjadi oleh
proses kimia seperti batu kapur
larut oleh air.
b. Membantu proses pembentukan
humus. Tumbuhan akan
menghasilkan dan menyisakan
daun-daunan dan ranting-ranting
yang menumpuk di permukaan
tanah. Daun dan ranting itu akan
membusuk dengan bantuan jasad
renik/mikroorganisme yang ada di
dalam tanah.
Faktor Pembentukan Tanah
c.Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifatsifat tanah sangat nyata terjadi di
daerah beriklim sedang seperti di Eropa
dan Amerika. Vegetasi hutan dapat
membentuk tanah hutan dengan warna
merah, sedangkan vegetasi rumput
membentuk tanah berwarna hitam
karena banyak kandungan bahan
organik yang berasal dari akar-akar dan
sisa-sisa rumput.
Faktor Pembentukan Tanah
d.Kandungan unsur-unsur kimia yang
terdapat pada tanaman berpengaruh
terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis
cemara akan memberi unsur-unsur
kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif
rendah, akibatnya tanah di bawah pohon
cemara derajat keasamannya lebih
tinggi daripada tanah di bawah pohon
jati.
Faktor Pembentukan Tanah
3. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan
vulkanik, batuan beku, batuan sedimen
(endapan), dan batuan metamorf.
Batuan induk itu akan hancur menjadi
bahan induk, kemudian akan
mengalami pelapukan dan menjadi
tanah.
Tanah yang terdapat di permukaan
bumi sebagian memperlihatkan sifat
(terutama sifat kimia) yang sama
dengan bahan induknya.
Faktor Pembentukan Tanah
Faktor bahan induk
Faktor Pembentukan Tanah
4.Topografi/Relief
Relief suatu daerah mempengaruhi:
a.Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi
miring dan berbukit lapisan
tanahnya lebih tipis karena tererosi,
sedangkan daerah yang datar lapisan
tanahnya tebal karena terjadi
sedimentasi.
b.Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti
sering tergenang menyebabkan
tanahnya menjadi asam
Faktor Pembentukan Tanah
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang
terus menerus berubah, akibat
pelapukan dan pencucian yang terus
menerus. Oleh karena itu tanah akan
menjadi semakin tua dan kurus.
Mineral yang banyak mengandung
unsur hara telah habis mengalami
pelapukan sehingga tinggal mineral
yang sukar lapuk seperti kuarsa.
Struktur dan Komposisi
Tanah
• Tanah merupakan campuran dari material
organik, mineral, air dan udara.
• Ada dua jenis tanah, tanah mineral dan tanah
organik.
 Tanah mineral terbentuk dari dekomposisi
batuan atau sedimen yang berasal dari
batuan.
 Tanah organik terbentuk dari akumulasi
dari material tumbuhan, biasanya jenuh
dengan air, kondisi anaerob dimana dapat
memperlambat dekomposisi.
Komposisi Tanah
• O horizon merupakan lapisan paling atas dari tanah.
Terutama terbentuk dari berbagai sisa tanaman yang
membusuk dan humus.
• A horizon terutama terbentuk dari partikel mineral, yang
memiliki dua karakteristik : lapisan ini merupakan suatru
lapisan dimana humus dan material organik lain
bercampur dengan partikel mineral dan lapisan ini
merupakan zona translokasi dimana eluviation telah
dihilangkan partikel-partikel halus dan zat terlarutnya,
yang mana keduanya dapat mengendap di lapisan yang
lebih bawah. A horizon biasanya berwarna gelap dan
biasanya bertekstur dan berpori. A horizon umumnya
dapat dibedakan menjadi horizon atas atau akumulasi
organik, dan horizon bawah.
• B horizon adalah suatu lapisan mineral tanah yang sangat
dipengaruhi oleh Illuviation. Akibatnya, lapisan ini
menerima materi yang tereluviasi dari horizon A. B
horizon memiliki kerapatan yang lebih tinggi dari pada A
horizon, tergantung dari partikel lempung yang
dikandungnya. B horizon memiliki warna yang berasl dari
oksida besi dan aluminium atau dari kalsium karbonat
yang diilluviasi dari A horizon.
• C horizon merupakan. C horizan terbentuk dari material
induk yang mendapat pengaruh cuaca. Tekstur material
ini cukup beragam dengan ukuran partikelnya antara
lempung sampai boulders. C horizaon tidak terpengaruh
secara signifikan oleh proses pedogenik, translokasi, dan
atau modifikasi organik.
• Lapisan terakhir disebut R horizon. Lapisan tanah ini
hanya mengandung lapisan batuan yang tidak tersentuh
cuaca.
Struktur Tanah
• Tanah berstruktur
- Granular
- Blocky
- Prismatic
- Columnar
- Platy
• Tanah tidak berstruktur
- Single Grained
- Massive
• Granular: Mirip dengan remah roti dan
diameternya biasanya kurang dari 0.5 cm.
umumnya ditemukan di permukaan horizon
dimana akar tumbuhan berkembang.
• Blocky: Berbentuk balok yang tidak rata
yang biasanya berdiameter antara 1.5 –
5.0 cm.
• Prismatic: Berbentuk kolom vertikal yang
mempunyai
panjang
beberapa
cm.
Biasanya ditemukan di horizon yang lebih
bawah.
• Columnar: Tanah yang berbentuk
kolom vertikal yang mempunyai lapisan
garam diatasnya. Ditemukan di tanah
yang beriklim gersang.
• Platy: Lapisan tanah tipis, rata yang
terletak horizontal. Biasanya ditemukan
dalam tanah yang padat.
• Massive: Tanah yang tidak memiliki
struktur
tertentu,
susah
untuk
dipecahkan dan biasanya ditemukan
dalam bentuk gumpalan yang sangat
besar.
• Single
Grained:
Tanah
yang
terpisah menjadi partikel-partikel
kecil yang tidak menyatu satu sama
lain. Biasanya ditemukan di tanah
berpasir.
POLUSI TANAH
Ciri Umum Kerusakan Tanah
Sumber Pencemaran Tanah
Akibat Pencemaran Tanah
Penanggulangan Akibat
Pencemaran Tanah
Ciri Umum Kerusakan Tanah
• Dapat digunakan untuk keperluan fisik
manusia (contoh : tempat pemukiman,
pembuangan sampah organik,
pertanian, dll.)
• Tidak dapat ditanami tumbuhan
• Tandus
• Air tanah berkurang atau tidak ada
45
Sumber Pencemaran Tanah
1. Limbah Pemukiman, dibedakan atas :
 Sampah organik (contoh: makanan, sayuran,
kertas, dll)
 Sampah anorganik (contoh: botol, kaca,
plastik, dll)
2. Limbah Industri
 Biasanya pihak industri menampung limbah
cairnya di areal pertanahan, atau
menanamnya ke dalam tanah jika berupa
limbah padat
46
Lanjutan sumber pencemaran tanah…
3.
4.
5.
Limbah Pertambangan
 Limbah cair dari aktivitas pertambangan
yang mengandung bahan mineral terlarut
 Limbah yang mengandung logam
Limbah Pertanian
 Pestisida
 Penggunaan pupuk kimia
Limbah Nuklir
 Zat radioaktif
47
Akibat Pencemaran Tanah
• Kerusakan lapisan dan struktur tanah
(misal: erosi)
• Tanah lebih gersang atau tandus
• Tanah menjadi kurang produktif
• Tanah menjadi berbahaya karena
mengandung bahan beracun akibat
limbah
• Tanah tercemar radioaktif
48
Penangulangan Akibat
Pencemaran Tanah
• Menerapkan peraturan yang
mengharuskan setiap perusahaan
pertambangan yang merusak
permukaan tanah melakukan
penghijauan
• Mengharuskan setiap perusahaan
memproses limbah terlebih dahulu
sebelum dialirkan ke tempat
penampungan atau pembuangan
49
Pengawetan Tanah
Pengawetan Tanah adalah satu set
strategi manajemen untuk mencegah
erosi tanah pada permukaan bumi atau
dari kerusakan secara kimia karena
penggunaan zat kimia yang berlebihan,
kadar garam dan keasaman yang tidak
sesuai atau kontaminasi zat kimia yang
lainnya.
Pengawetan Tanah
•
•
•
•
•
•
•
Pendekatan yang dapat dilakukan adalah :
Pemilihan tumbuhan sebagai pelindung tanah
Pencegahan erosi
Pengaturan kadar garam
Pengontrolan keasaman
Menjaga keberadaan organisme tanah yang
menguntungkan
Pencegahan dan pemulihan tanah yang terkontaminasi
Mineralisasi
Pengawetan Tanah
Ilmu mengenai pengawetan
tanahsangat berkaitan erat
dengan beberapa disiplin ilmu
lainnya, yaitu agronomi,
hidrologi, ilmu tanah,
meteorologi, mikrobiologi, dan
ilmu kimia lingkungan.
Tujuan Pengawetan Tanah
Metode pengawetan tanah pada umumnya
dilakukan untuk :
1.Melindungi tanah dari curahan langsung air
hujan.
2.Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
3.Mengurangi run off (aliran air di permukaan
tanah).
4.Meningkatkan stabilitas agregat tanah.
Metode Pengawetan Tanah
Beberapa metode pengawetan tanah :
1. Metode Vegetatif
2. Metode Mekanik / Teknik
3. Metode Kimia
Metode Pengawetan Tanah
1.
Metode vegetatif
Metode pengawetan tanah dengan cara menanam
vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan.
Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi.
Beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode
vegetatif :
- Penghijauan
- Reboisasi
- Penanaman secara kontur (contour strip
cropping)
- Penanaman tumbuhan penutup tanah
(buffering)
- Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping)
- Pergiliran tanaman (croprotation)
Metode Pengawetan Tanah
2. Metode Mekanik/Teknik
metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan
tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off),
menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan
kekuatan tidak merusak.
Beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode mekanik :
- Pengolahan tanah menurut garis kontur
(contour village)
- Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran
- Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat
teras-teras (tangga-tangga) pada lahan miring dengan
lereng yang panjang.
- Pembuatan saluran air (drainase).
Metode Pengawetan Tanah
3. Metode Kimia
Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia
untuk memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan
kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah dengan struktur
yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan,
sehingga air infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (run
off) tetap kecil.
Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum
banyak dilakukan, walaupun cukup efektif tetapi biayanya
mahal. Pada saat sekarang ini umumnya masih dalam tingkat
percobaan-percobaan.
Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk tujuan
ini antara lain Bitumen dan Krilium. Emulsi dari bahan kimia
tersebut dicampur dengan air, misalnya dengan perbandingan
1:3, kemudian dicampur dengan tanah.
Tanah Pertanian
Tanah pertanian adalah
lapisan luar bumi tempat
hidup tanaman dimana
tanaman-tanaman tersebut
memperoleh sokongan hidup
baik mekanis, chemis,
maupun biologis.
Profil Tanah Pertanian
Lapisan tanah yang baik
untuk digunakan dalam
pertanian adalah lapisan
top soil karena :
• merupakan bagian
utama untuk
perkembangan akar
• mengandung banyak
unsur hara
Jenis tanah yang digunakan dalam
pertanian :
- Aluvial
- Mediteran
- Regosol
- Grumusol
- Latosol
- Podsolik
•
Syarat tanah sebagai tempat hidup
tanaman :
- strukturnya harus kuat
- mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman
Jenis struktur tanah yang dikenal dalam
pertanian :
• Tanah sarang, tanah yang tidak dapat
menahan air;
• Tanah remah, tanah memiliki perbandingan
kadar udara dan kadar air seimbang; dan
• Tanah padat (lempung berat), tanah yang
mengandung sedikit udara, menyerap banyak
air, dan tidak permiable.
Tujuan Usaha Pertanian
1.
2.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan
manusia
Untuk memperoleh hasil yang setinggitingginya (komersil)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Pertanian
1. Faktor Fisis
• curah
2. Faktor Sosial (keadaan
petani)
hujan
• pendidikan
• kedalaman air tanah
• keterampilan
• jenis tanah
• pendapatan per kapita
• topografi
• modal
• hama
Usaha Mempertahankan Keadaan Optimal
Tanah
- Pemupukan
- Pengairan
- Penggemburan
- Pencegahan erosi (terasering)
- Penyiangan rumput
- Diversifikasi tanaman
- Rotasi tanaman
- Konservasi tanah
- Tumpangsari
Pupuk
• Pupuk adalah semua bahan yang
diberikan pada tanah dengan tujuan
untuk memperbaiki keadaan fisik,
kimia, dan biologi tanah.
•
Tujuan pemupukan :
Untuk memelihara atau memperbaiki kesuburan
tanah dengan memberikan zat-zat pada tanah
yang secara langsung maupun tidak langsung
dapat menyuburkan tanaman.
Klasifikasi Kandungan Pupuk
Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Tanah
Zat Primer
Zat Sekunder
Mikronutrien
Karbon (C)
Kalsium (Ca)
Besi (Fe)
Hidrogen (H)
Magnesium (Mg)
Mangan (Mn)
Oksigen (O)
Sulfur (S)
Seng (Zn)
Nitrogen (N)
Tembaga (Cu)
Phosphorus (P)
Boron (B)
Potassium (K)
Molibdin (Mo)
Klorin (Cl)
Makronutrien dan Mikronutrien
•
Kandungan nutrisi pupuk dibedakan menjadi dua golongan, yakni :
Makronutrien adalah zat nutrisi yang dibutuhkan
tanah dalam jumlah yang besar, seperti nitrogen,
fosfor, kalium, sulfur, kalsium, dan magnesium.
Mikronutrien adalah zat nutrisi yang dibutuhkan
tanah dalam jumlah kecil, tapi sangat berperan
penting, seperti boron, tembaga, besi, mangan,
molibdin, seng, dan kobalt.
Klasifikasi Pupuk
Berdasarkan Asalnya
1. Pupuk Organik
Adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan
organik yang didegradasikan secara organik.
Sumber: •
•
•
•
sisa-sisa tanaman
kotoran hewan
sampah rumah tangga non-sintesis
limbah pabrik makanan/minuman
Contoh:  Pupuk hijau
 Kompos
 Pupuk kandang
2. Pupuk Anorganik (pupuk yang
dibuat di pabrik)
a. Pupuk Tunggal
hanya mengandung satu
jenis unsur hara, misal mengandung unsur N
saja, P saja, atau unsur K saja.
b.Pupuk Majemuk
mengandung lebih dari
satu jenis unsur hara.
Contoh :
• pupuk urea {CO(NH2)2}
•ZA {(NH4)2SO4}
• DS
• NPK
• TSP
3. Zeolit
Sumber
:
Tufa abu vulkanis
Mengandung : • Natrolit
• Thomsonit
• Analit
• Hendalit
• Clinoptilotit
• Mordernit
4. Biofertilizer
Mikroba yang berperan :
• Rhizobium
sp
• Azospirillum sp Pengikat nitrogen atmosfir
• Azotobacter sp
• Aspergillus
sp
• Penicillium sp
Pelarut phospor dan kalium
• Pseudomonas sp
• Bacillus megatherium
• Glomus
sp
• Gigaspora sp
Penyerap unsur P
Peranan Pupuk
terhadap Kesuburan Tanah
1. Pupuk Organik
Peranan :
• menggemburkan
tanah
• memudahkan penyerapan air hujan
• memperbaiki daya ikat air
• mengurangi erosi
• memperbaiki unsur hara tanah
2. Pupuk Anorganik
Peranan :
Merupakan tambahan bagi unsur yang sudah
ada dalam tanah sehingga jumlah nitrogen,
phospor, dan kalium yang tersedia bagi
tanaman berada dalam perbandingan yang
tepat.
3. Zeolit
Peranan :
•
•
•
•
•
•
•
meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air irigasi
lahan persawahan
menjaga keseimbangan pH tanah
mengikat logam berat yang bersifat beracun
mengikat kation dari unsur dalam pupuk
ramah lingkungan karena menetralkan unsur
pencemar lingkungan
memperbaiki struktur tanah (sifat fisik)
meningkatkan CEC tanah (sifat kimia)
Peranan :
Menyediakan, melarutkan, dan menyerap unsur
hara dari atmosfir ke dalam tanah sehingga
dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Terima kasih
Download