PENDAHULUAN

advertisement

Tanah adalah kumpulan tubuh alami pada
permukaan bumi yang dapat berubah atau
dibuat oleh manusia dari penyusunnya
yang meliputi bahan organik yang sesuai
bagi perkembangan akar tanaman. Di
bagian atas dibatasi oleh udara atau air
yang dangkal, ke samping dapat dibatasi
oleh air yang dalam atau bahkan
hamparan es atau batuan, sedangkan
bagian bawah dibatasi oleh suatu materi
yang tidak dapat disebut tanah yang sulit
didefinisikan. Ukuran terkecilnya 1 sampai
10 m2 tergantung pada keragaman
horisonnya.


Setiap hari kita menginjak tanah, serta di sekitar kita
tumbuh tanaman pepohonan maupun rumputrumputan. Berbagai pertanyaan muncul tentang tanah
yang kita injak dan tempat pohon dan rumput tersebut
tumbuh. Kenapa tanaman dapat tumbuh di atas tanah
dan dari mana asal tanah tersebut.
Masih banyak keingintahuan kita tentang tanah yang
perlu dijawab, mengingat keanekaragaman dari
tanah itu sendiri misalnya tanah di pegunungan, di
lembah maupun di sekitar pantai. Namun kalau
mengacu pada kenyataan bahwa tanaman dapat
tumbuh di atas tanah, maka tanah memiliki
kemampuan memberikan makanan air, maupun
udara sehingga tanaman dapat hidup dan tumbuh.

Berdasarkan fakta tersebut, maka tanah
didefenisikan sebagai bahan atau massa
yang terdiri dari mineral dan bahan organik
yang mendukung pertumbuhan tanaman
di permukaan bumi. Tanah terdiri dari
partikel-partikel batuan, bahan organik,
mahluk hidup, udara dan air.



Tanah dapat menumbuhkan tanaman sebagai
makanan bagi mahluk hidup (hewan dan manusia),
yang menghasilkan kalori sebagai sumber energi
maka tanah dinilai sangat penting dan mendapatkan
perhatian dari semua pihak baik secara individu
maupun secara kelompok.
Kita semua berharap agar tanah selalu berkembang
secara kualitatif dan tidak berkurang secara kuantitatif
tanah menjadi perhatian khusus bagi petani,
masyarakat wilayah maupun secara nasional.
Pihak yang sangat berkepentingan terhadap tanah
adalah petani, baik secara individu maupun secara
kelompok.
Karena
standar
atau
tingkat
penghidupannya tergantung pada produksi pertanian
yang dikelolanya masa depan para petani sangat
ditentukan oleh cara petani mengelola tanahnya.
Tanah yang baik memberikan perspektif
kehidupan yang sehat dan tanaman yang
baik.
 Perlu pula diingat bahwa produksi pertanian
yang baik dari hasil upaya pengolahan yang
baik bukan hanya dinikmati oleh petani,
tetapi juga masyarakat, dan pemerintah
membutuhkan makanan dan pakaian yang
untuk hidup sehat oleh produksi pertanian
yang cukup dan baik.
 Pemahaman terhadap peran tanah sebagai
faktor produksi kebutuhan makan bagi
mahluk hidup sangat diperlukan






Tanah mengandung pengertian yang berbedabeda bagi tiap kepentingan.
Seorang pembuat patung menganggap tanah
sebagai bahan utama dalam pembuatan patungpatungnya.
Lain halnya dengan seorang ahli tambang yang
menganggap tanah sebagai sesuatu yang
menghalangi kerja mereka oleh karena menutupi
batuan atau mineral yang harus mereka gali.
Demikian pula halnya dengan seorang ahli jalan
yang menganggap tanah sebagai bagian
permukaan bumi yang lembek sehingga perlu
dipasang batu-batu di permukaannya agar
menjadi kuat.
Ibu-ibu rumah tangga menganggap tanah
sebagai „biang¶ penyebab kotornya sepatu, lantai,
karpet.
Istilah tanah memang mempunyai
pengertian yang luas dan arti yang
berbeda sesuai dengan peruntukkannya.
 Dalam bidang pertanian, tanah diartikan
lebih khusus yaitu sebagai media
tumbuhnya tanaman darat.
 Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan
bercampur dengan sisa-sisa bahan organik
dari organisme (vegetasi atau hewan) yang
hidup diatasnya atau didalamnya.
 Selain itu, di dalam tanah terdapat pula
udara dan air. Air dalam tanah berasal dari
air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga
tidak meresap ke tempat lain.




Dalam pengertian ini ada dua variabel yang
membedakan pengertian tanah di bidang
pertanian dengan bidang lainnya, yaitu :
kedalaman tanah dan ukuran partikelnya.
Kedalaman tanah dalam pengertian pertanian
dibatasi pada bagian atas kulit bumi yang
telah mengalami pelapukan atau adanya
aktivitas biologi. Jika bagian yang telah
mengalami pelapukan adalah dangkal, maka
bagian tersebutlah dipakai sebagai batas
kedalaman tanah.
Sebaliknya, jika bagian yang telah mengalami
pelapukan sangat dalam (4-6 m), maka tidak
semua bahan lapuk tersebut disebut tanah,
melainkan sampai kedalaman tempat
terdapat aktivitas biologi.
Pada umumnya, pembahasan tanah
dalam bidang pertanian dibatasi pada
kedalaman sekitar 2,0 m. Kedalaman ini
jauh berbeda dengan kedalaman tanah di
bidang keteknikan yang dapat mencapai
puluhan meter.
 Berkaitan dengan ukuran partikelnya, para
pakar pertanian membatasi tanah pada
partikel berukuran (0,02 – 2 mm),
dibandingkan dengan pakar keteknikan
yang juga tertarik pada ukuran yang lebih
besar dari 2 mm seperti kerikil bahkan batu,
atau pakar bidang keramik yang hanya
tertarik pada partikel yang berukuran 2 μm.

Pertanyaan yang logis adalah tanah itu
terbentuk dari apa (faktor-faktor) apa dan
bagaimana prosesnya.
 Beberapa faktor alamiah menunjukkan
bahwa tanah merupakan bagian dari kulit
bumi yang mengalami proses pelapukan
biofisik-kimia dalam waktu yang sangat
panjang.
 Proses-proses biofisik-kimia yang beragam
dari setiap lokasi, menampakkan kondisi
lingkungan tanah yang beraneka ragam
seperti keadaan geomorfologi wilayah
serta kondisi geologi dari bagian litosfer
yang berada di atas permukaan air.

Perbedaan posisi bumi terhadap matahari
secara langsung berpengaruh terhadap
sifat-sifat bagian litosfer yang terangkat di
permukaan air seperti diketahui bahwa
berdasarkan letak bumi terhadap matahari,
maka bumi di bagi dalam zona iklim yaitu :
1. Tropis,
2. Sub tropis,
3. Dingin,
4. Kutub.
 Ke-4 zona tersebut akan mengalami proses
pelapukan yang berbeda karena berada
pada ruang dengan batasbatas kondisi
wilayah yang spesifik.


Penjelasan tentang asal mula tanah ini
perlu dipahami, karena walaupun tanah
bagian dari litosfer dari bumi, namun
proses dan dinamika terbentuknya
hanya berlangsung pada bagian litosfer
yang mendapat pengaruh luar seperti
penyinaran, udara, maupun air, suatu
kondisi yang memungkinkan kelanjutan
kehidupan berlangsung.
Untuk pertumbuhannya, tanaman
memerlukan unsur hara, air, udara, dan
cahaya.
 Unsur hara dan air diperlukan untuk bahan
pembentuk tubuh tanaman. Udara dalam
hal ini CO2 ,dan air dengan bantuan
cahaya menghasilkan karbohidrat yang
merupakan sumber energi untuk
pertumbuhan tanaman.
 Disamping faktor-faktor tersebut, tanaman
juga memerlukan tunjangan mekanik
sebagai tempat bertumpu dan tegaknya
tanaman.

Dalam hubungannya dengan kebutuhan
hidup tanaman tersebut tanah berfungsi
sebagai :
 Tunjangan mekanik sebagai tempat
tanaman tegak dan tumbuh
 Penyedia unsur hara dan air
 Lingkungan tempat akar atau batang
dalam tanah melakukan aktivitas
fisiknya
Akhir-akhir ini banyak digunakan sistem
budidaya tanaman secara hidroponik.
 Dalam sistem ini sebagai media
pertumbuhannya, tanaman tidak
memerlukan tanah, tetapi berupa
larutan unsur hara, dan agar tanaman
berdiri tegak dibantu dengan
penopang.
 Tetapi cara ini sangat mahal dan
memerlukan pengetahuan atau hal-hal
yang rumit.



Pengertian tanah jika dipandang dari sisi
pedologi adalah suatu benda alam yang
dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan
dengan pertumbuhan tanaman. Walapun
demikian, penemuan-penemuan dalam
bidang pedologi akan sangat bermanfaat pula
dalam bidang pertanian maupun non
pertanian seperti pembuatan bangunan.
Apabila tanah dipelajari dalam hubungannya
dengan pertumbuhan tanaman disebut
edaphologi. Dalam hal ini dipelajari sifat-sifat
tanah dan pengaruhnya terhadap
pertumbuhan tanaman, serta usaha-usaha
yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sifatsifat tanah bagi pertumbuhan tanaman seperti
pemupukan, pengapuran dll.
Sebagai benda alam, tanah merupakan
sistem tiga fase yang selalu berada
dalam keseimbangan dinamis.
 Ketiga fase tersebut adalah fase padat,
fase cair dan fase gas, merupakan
sistem yang selalu berubah tetapi selalu
berada dalam keadaan seimbang.
 Pada keadaan kering, misalnya rongga
yang ditempati udara tana
lebih banyak dibandingkan rongga
yang ditempati cairan.

Jika tanah tersebut basah baik terjadi
akibat pengairan atau hujan, maka
rongga yang berisi udara berkurang dan
rongga yang berisi cairan bertambah.
 Jika tanah digemburka, misalnya
dengan pengolahan tanah, maka
bagian relatif yang terisi oleh udara
bertambah, dan bagian relatif padatan
berkurang.
 Sebaliknya, jika tanah dipadatkan,
bagian relatif padatan bertambah, dan
bagian relatif udara berkurang.

Tanah tersusun dari 4 bahan utama yaitu :
1. bahan mineral,
2. bahan organik,
3. air,
4. udara.
 Bahan-bahan penyusun tanah tersebut
jumlahnya masing-masing berbeda untuk
setiap jenis tanah ataupun setiap lapisan
tanah.
 Pada tanah lapisan atas yang baik untuk
pertumbuhan tanaman lahan kering (bukan
sawah) umumnya mengandung 45%
(volume) bahan mineral, 5% bahan organic,
20-30 % udara, 20-30% air.

Bahan mineral dalam tanah berasal dari
pelapukan batu-batuan. Oleh karena itu
susunan mineral di dalam tanah berbedabeda sesuai dengan susunan mineral batubatuan yang dilapuk.
 Bahan mineral di dalam tanah terdapat
dalam berbagai ukuran yaitu:
- Pasir (2mm – 50 μ)
- Debu (50 μ – 2 μ)
- Liat < 2 μ
 Bahan mineral yang lebih besar dari 2 mm
terdiri dari kerikil, kerakal atau batu.




Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan
tanah.
Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-5% tetapi
pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali.
Adapun pengaruh bahan organic terhadap sifat-sifat
tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan
tanaman adalah:
- Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur
tanah
- Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain
- Menambah kemampuan tanah untuk menahan air
- Menambah kemampuan tanah untuk menahan
unsur-unsur hara (KTK tanah menjadi tinggi)
- Sumber energi bagi mikroorganisme
Air terdapat di dalam tanah karena
ditahan oleh massa tanah, tertahan oleh
lapisan kedap air, atau karena keadaan
drainase yang kurang baik. Udara dan air
mengisis pori-pori tanah.
 Banyaknya pori-pori di dalam tanah
kurang lebih 50% dari volume tanah,
sedangkan jumlah air dan udara di dalam
tanah berubah-ubah.
 Kelebihan dan kekurangan air dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman.


Adapun kegunaan air bagi pertumbuhan tanaman
adalah :
1. Sebagai unsur hara tanaman. Tanaman
memerlukan air dari tanah dan CO2 dari udara
untuk membentuk gula dan karbohidrat dalam
proses fotosintesis
2. Sebagai pelarut unsur hara. Unsur-unsur hara
yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar
tanaman dari larutan tersebut
3. Sebagai bagian dari sel-sel tanaman. Air
merupakan bagian dari protoplasma

Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena
adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi
Seringkali orang-orang mendeskripsikan
tanah (soil) dan lahan (land) sebagai
dua hal yang sama jika akan dibuat
definisinya. Namun, pada dasarnya
kedua kata tersebut sangatlah berbeda.
 Jika membicarakan tentang tanah,
maka akan membahas bahan penyusun
tanah, sifat-sifat tanah baik fisik, kimia
dan biologi. Pembahasan tentang tanah
akan mengarahkan kita pada
pengertian suatu bagian permukaan
bumi yang sifatnya beragam dari satu
tempat ke tempat lain.


Lain halnya dengan pengertian lahan
yang sifatnya lebih luas karena
menyangkut berbagai faktor termasuk
tanah. Jika membicarakan tentang
lahan akan lebih mengarahkan kita
pada sesuatu yang menyangkut tempat
(place) yang berarti akan
membicarakan tentang iklim, vegetasi,
organisme termasuk manusia serta
aspek manajemen yang diterapkan.
Selanjutnya tanah dapat diartikan
sebagai tubuh alami yang terdiri atas
bahan mineral, bahan organik, udara
dan air yang terbentuk dari pelapukan
bahan induk yang dipengaruhi aktivitas
organisme hidup pada topografi dan
iklim tertentu dalam kurun waktu yang
cukup lama.
 Bagaimana halnya dengan fungsi tanah
atau lahan? Berikut penjelasan
mengenai fungsi tanah.

Tanah berperan sebagai tempat tumbuh
tanaman. Akar tanaman berjangkar pada
tanah sehingga dapat berdiri dan tumbuh
dengan baik.
 Tanah mampu menyediakan air dan
berbagai unsur hara baik makro maupun
mikro. Disamping itu, tanah juga mampu
menyediakan oksigen (O2) bagi
pertumbuhan tanaman yang dikenal
melalui sistem aerasi tanah.

Tanah menopang berdirinya tanaman.
Akar tanaman perlu berkembang baik
dalam tanah agar dapat menjamin
berdirinya tanaman. Kalau drainase
tanah terhambat, akar hanya
berkembang pada lapisan atas yang
aerasinya baik. Dengan perakaran yang
dangkal, tanaman akan mudah rebah.
Tanah juga berperan sebagai tempat
hidup organisme hidup termasuk
mikroorganisme dan makroorganisme
tanah.
 Selain itu, juga berperan sebagai tempat
hidup berbagai vegetasi yang hidup di
atasnya.


Tanah berfungsi sebagai tempat wisata
atau rekreasi. Jika kita membahas peran
ini, maka akan menuntun kita berpikir
tentang lahan karena akan menilai suatu
tempat beserta segala yang ada di tempat
tersebut, termasuk nilai artistik, keindahan,
mistik, budaya, manusia, alam, iklim dan
hal-hal lainnya. Contoh : Danau Toba
denga Pulau Samosir dengan segala
keindahan alam dan budaya yang ada di
tempat tersebut telah menjadi petunjuk
bagi kita bahwa lahan berfungsi lebih luas
selain hanya sebagai tempat tumbuh
tanaman semata.



Tanah dapat menjadi penyangga atau buffer
system, sehingga jika terdapat senyawasenyawa yang sifatnya meracun atau
jumlahnya berlebihan, maka tanah berperan
sebagai penyaring racun atau menetralisir
bahan atau senyawa tersebut. Atau dengan
kata lain tanah berperan dalam
menanggulangi kasus polusi tanah dan
tentunya air yang menjadi bagian penyusun
utama tanah selain udara.
Tanah juga dijadikan sebagai tempat
didirikannya bangunan, jembatan, landasan
pesawat dan lain-lainnya. Olehnya itu, orangorang pekerjaannya berkecimpung dalam
bidang teknik sipil, bangunan, sangat perlu
untuk mengetahui sifat tanah dimana akan
mendirikan bangunan.
Ilmu yang mendalami tentang hal tersebut
disebut Mekanika Tanah.
Mengingat begitu banyaknya peran
tanah atau lahan dalam kehidupan
manusia dan organisme lainnya, maka
perlu diperhatikan perencanaan tata
guna lahan dengan tepat.
 Prinsip/konsep keseimbangan biotik
harus menjadi pertimbangan dalam
pengelolaan lahan agar tujuan
keberlanjutan (sustainable) lahan tetap
terjaga.

1. Foth, H.D. 1990. Fundamentals of Soil
Science. 8Ed. John Wiley & Sons. New
York.
2. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah.
Akademika Pressindo. Jakarta.
3. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
IPB Bogor.
34
Download