BAB VI PENGAKUAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL A. Pengertian umum Pengakuan : tindakan sepihak suatu negara untuk menerima/ mebenarkan akan sesuatu dalam masyarakat. Sesuatu dapat Pemerintahan, berupa: Kepala organisasi kekuasaan, Negara/ Pemerintahan, Kesatuan bukan neg • Pengakuan merupakan Perbuatan politik yang. mempunyai akibat hukum.Bukan perbuatan_hukum Dikatakan sebagai Perbuatan politik karena merupakan perbuatan perbuatan pilihan yang dilakukan oleh negara untuk memberi atau tidak memberi pengakuan kepada kesatuan kemasyarakatan baru. Juga bukan perbuatan hukum, karena tidak ada hak dari kesatuan kemasyarakatan baru untuk diakui dan tidak ada kewajiban bagi negara lama untuk mamberikan pengakuan kepada kesatuan kemasyarakatan baru. Namun, pengakuan memberikan akibat hukum tertentu atau menimbulkan hak , kewajiban & privelegi dalam. H.I dan HN. -Dalam. H.I.: -hak istimewa -memiliki kapasitas mengadakan hubungan diplomatik - terikat hak dan kewajiban dalam. H.I. - Dalam. HN.: >berperkara di PN >memperoleh imunitas bagi perwakilan diplomatiknya >dapat menjual hak miliknya di neg. yang. mengakui. B. Fungsi, hakikat dan pengaruh Pengakuan: 1) Teori Konstitusi: pengakuan menciptakan negara atau memberikan status negara. Teori ini didukung oleh fakta bahwa, negara./pemerintah. yang. diakui memperoleh status, yaitu dalam pengadilan nasional di negara yang mengakui. 2) Teori Deklaratur/Pembuktian: tergantung pada. semata-mata Adanya hanya status negara. pengakuan. merupakan tidak Pengakuan pernyataan resmi tentang keadaan yang sudah ada. Lahirnya negara sejak saat dipenuhinya syarat-2 bagi adanya negara. Teori ini didukung oleh keadaan bahwa: a) pengakuan berlaku surut, b). penolakan pengakuan tidak berarti menghapus negara., memberi/menolak c). pengakuan praktek negara berdasarkan. prinsip hukum. C. Macam-Macam Pengakuan: 1. Dilihat dari Bentuknya: * Pengakuan de-facto: = didasarkan sifatnya faktual pada kemasyarakatan kenyataan tersebut bahwa dapat kesatuan mengadakan hubungan internasional > Dasarnya: untuk melindungi kepentingan negara. yang mengakui * Pengakuan de-yure:sifatnya yuridis = kesatuan kemasyarakatan tersebuttelah memenuhi persyaratan hukum untuk mengadakan hubungan internasional > konsekuensinya: - berhak mengkalim hartanya di negara yang mengakui - penerimaan perwakilan diplomatik - mewakili kekuasaan lama > Persamaan de-facto - de-yure: - tidak bedakan bobot pengakuan - sama-sama mengikat - sama-sama sebagai negara. yg berdaulat - sama berlaku surut * Pengakuan Kolektif: tindakan bersama dalam bentuk keputusaan internasional. Contoh: - 1921 Sekutu akui Albania & Esthonesia - Helsinki Treaty 1976, NATO akui Rep. Dem.Jerman Timur - Penerimaan anggota PBB ? * Pengakuan Bersyarat: Pengakuan diberikan bedasarkan. syarat-syarat tertentu. Contoh: Kongres Berlin 1878 →Bulgaria, Serbia, Rumania & Montenegro dg. syarat akui kebebasan agama, lindungi harta miliknya dsb. ¾ Persyaratan persyaratan yang hukum. dimaksud bukan Sehingga bila terjadi pelanggaran atas persyaratan yang dibebankan, tidak berarti batalnya pengakuan 2. Dilihat dari Obyeknya: * Pengakuan Negara: pengakuan sebagai pribadi internasional, dengan. segala hak dan kewajiban. * Pengakuan Kepala Neg./ Pemerintahan: = tidak ada kaitannya dg. negara. = menolak pengakuan kepala negara/Pemerintah tidak berarti menolak adanya negara > Terhadap negara lama: - pergantian secara konstitusional tidak ada masalah - pergantian in-konstitisional ? - sikap hati-hati - sikap pasif Contoh: India mengakui Banglades pada tgl. 6-12-'71, padahal Bangla-des Baru Merdeka pada tgl 25-3-'72 Pakistan menuduh India melakukan intervensi. Praktek Inggris & AS: tdk. beri pengakuan pada pemerintahan inkonstitusional. > Terhadap negara baru: mana yang didahulukan, terhadap negaranya atau Kepala Negara/ Pemerintahannya ? * Pengakuan insurgency/Belligerency. -tujuan: supaya tidak dianggap melanggar hukum, dan tidak dianggap lakukan kejatahan perang -keuntungan bagi. yang mengakui yaitu untuk memperoleh jamin hubungan hukum dan jaminan perlindungan bagi warga negaranya/ kepentingannya. * Gerakan Pembebasan Nasional: terbatas sebagai peninjau pada Organisasi Int Contoh: SWAPO -> Res.MU No.311 Th. 1973 PLO --> Res. MU No.3237 Th. 1874 3. Dilihat dari Caranya * Pengakuan Tegas-tegas : Pernyataan resmi * Pengakuan Diam-diam : disimpulkan dari adanya hubungan int. Seperti: - hubungan diplomatik; - perjanjian bilateral Namun untuk hubungan-hubungan berikut ini tidak dapat digunakan sebagai ukuran telah terjadi pengakuan secara diamdiam, seperti: - pemberian eksekuatur ... ? - konferensi internasional... ? - kunj ungan kenegaraan .... ? sama-sama menjadi internasional... ? anggota dari suatu organisasi