Modul Psikologi Umum 1 [TM3]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Psikologi Umum I
Sejarah Psikologi- Bagian dari
fisiologi
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
MK61001
Ainul Mardiah, M.Sc
Abstract
Kompetensi
Dalam perkuliah ini dibahas tentang
biologi sebagai bagian dari psikologi:
definisi, figure, perbedaan dan
persamaan dengan psikiater
.
Mahasiswa mampu memahami biologi
sebagai bagian dari psikologi: definisi,
figure, perbedaan dan persamaan
dengan psikiater
Sejarah Psikologi – Bagian dari Ilmu Fisiologi/
Biologi
Pengantar
Pada perkuliahan ini dibahas tentang bagaimana ahli biologi menginspirasi para filusuf untuk
menghubungkan antara kajian antara ilmu jiwa dengan ilmu fisiologi dan interaksi antara
keduanya. Pertemuan antara biologi dan ilmu psikologi dimulai pada era Darwin.
Di abad ke 17, para saintis eropa mulai mengaplikasikan metodologi saintifik dalam
mempelajari mahluk hidup, dimulai dengna penemuan penemuan sirkulasi darah, penemuan
mikroskop dan sebagainya. Pada abad ke 19, Charles Darwin mengajukan idenya tentang
evolusi yang menjadi landasan bagi perkembangan teori biologi modern. Di akhir abad ke
19 para filusuf mulai menggunakan metode biologi dalam memahami cara kerja pikiran
manusia. Riset mereka tentang psikofisiologi membuka sejarah baru hubungan antara
biologi dan psikologi.
William Harvey (1578-1657)
Dokter berkebangsaan inggris, dengan menggunakan kaca pembesar dan beberapa
tes empiris ia behasil menunjukkan bahwa jantung adalah sebuah otot yang memompa
darah ke paru-paru dan balik lagi ke jantung secara simultan dan terus menerus. Harvey
melakukan observasi dan tes secara empiris terhadap jantung reptile atau binatang yang
sedang sekarat. Ia menemukan bahwa ada dua fase dalam detak jantung yaitu systolic
(ketika jantung berkontraksi) dan diastolic (jantung mengembang atau rileks). Dengan
mengestimasi volume darah yang dipompa selama beberapa waktu, ia membuktikan bahwa
tubuh hanya terdiri dari sejumlah kecil volume darah yang terus menerus dipompa.
Lebih lanjut, ia juga membuktikan bahwa pembuluh darah arteri (darah dipompa ke
luar jantung) dan pembuluh darah vena (darah kembali ke jantung) merupakan substansi
yang sama. Ia menamakan pulmonary artery, yang menghubungkan antara bilik sebelah
kanan dengan paru-paru. Ia menamakan pulmonary vein, vena dimana darah dari paru-paru
menuju serambi sebelah kiri jantung.
Bagaimanapun juga,
butuh lebih dari 200 tahun bagi ilmu biologi untuk diakui
sebagai sains. Link antara biologi dan psikologi datang setelahnya dengan menemukan
hubungna antara system dalam tubuh denga proses kognisi. Banyak pertanyaan tentang
biologi yang belum terjawab sampai publikasi Darwin tentang Origin of the species tahun
1859.
2014
2
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bioloy Sebelum Darwin
Pada fase ini tidak begitu banyak perkembangan ilmu biologi dikarenakan:
1. Focus penelitian tentang bumi dan usianya
2. Kekekalan spesies bahwa spesies tidak akan berevolusi
Seorang ahli biologi yang terinspirasi oleh Linnaeus (1735) mulai mengklasifikasikan mahluk
hidup dengan istilah yang lebih dikenal sebagai taxonomy of kingdom.
Pengaruh Darwin terhadap ilmu biologi dan psikologi (1809- 1882)
Sebelum teori Darwin muncul, seorang teologi William Paley mengemukakan ide
tentang creationism : ia menggunakan analogi bahwa seandainya seseorang menemukan
jam di hutan, maka orang tersebut tidak berasumsi bahwa hal tersebut hanya kebetulan
belaka. Melainkan, seseorang akan berasumsi bahwa pencipta telah mengatur semuanya.
Dengan kata lain, Paley mengatakan bahwa binatang dan tumbuh-tumbuhan diciptakan
dengan cara yang sama dan Tuhan adalah penciptanya.
Teori Darwin tentang evolusi makhluk hidup dalam bukunya The Origin of Species by
Means of Natural Selection (1859) tentang teori evolusi. Evolusi didorong oleh dua
mekanisme utama yaitu seleksi alam dan Genetic Drift. Seleksi alam merupakan sebuah
2014
3
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang
merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus
menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa
Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak
pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu
sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi (Evolusi, 2014).
Teori Darwin menekankan bahwa perilaku, seperti karakteristik biologi, bisa dijelaskan
dengan cara memahami adaptasi organism (manusia dan binatang) terhadap lingkungannya.
Darwin menunjukkan bukti perilaku adalah diwariskan. Dalam bukunya In The Expression of the
Emotions in Man and Animals, dipublikasikan tahun 1873, dia mengajukan teori bahwa mimik
wajah binatang dalam mengeekspresikan emosi merupakan hasil keturunan/diturunkan dari
gerakan “movement” yang tadinya memiliki fungsi yang lain.
Neuroanatomy
1. Phrenology
Franz Joseph Gall (1758-1828), seorang anatomis yang ahli dibidang struktur otak dan
kepala. Penelitiannya tentang hubungan antara wajah, tubuh dan perilaku seseorang.
Muridnya
Johann Spurzheim (1758-1828) menyebarkan faham “Phrenology” yang
didasarkan pada asumsi fundamental, pertama otak adalah organ dari pikiran. Kedua,
pikiran
terorganisasi dalam bentuk kemampuan, dan kemampuan itu berubah seiring
bertambahnya pengalaman yang menyebabkan bentuk dari tengkorak kepala berubah.
Phrenology berkembang dari tahun 1823- 1911. Sebagai teori Phrenology masuk akal, akan
tetapi sebagai bukti empiris maka hal tersebut tidak dapat diterima. Intinya adalah, otak
tidak berubah dalam bentuk ataupun ukuran seiring dengan berjalannya waktu. Meskipun
phrenology ini tidak memiliki efek yang besar.
Sir Charles Bell (1774-1842): dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia dan terkenal sebagai
ahli bedah, anatomi, ilmu faal. Ia terkenal dengan penemuan-penemuannya tentang
susunan syaraf, karya-karyanya dikenal di Inggris sendiri maupun di Prancis. Ia adalah
seorang yang agak tertutup meskipun sangat bersemangat dalam melakukan penelitianpenelitiannya. Sebagian besar dari penemuannya tidak dipublikasikan sebagaiman lazimnya
para sarjana lainnya, melainkan hanya disimpannya untuk catatan pribadi dan hanya
dijadikannya untuk bahana kuliah atau diskusi dengan rekan-rekannya. Karena itulah pada
mulanya hasil-hasil penelitian Bell tidak diketahui orang lain, sehingga pada suatu saat
2014
4
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terjadi seorang sarjana lain di Prancis bernama Francouis Magendie melakukan penelitianpenelitian dan mendapatkan penemuan-penemuan yang serupa dengan Bell. Akhirnya
susunan-susunan syaraf yang ditemukan oleh keduanya secara bersama-sama di tempat
yang berbeda diberi nama susunan syaraf Bell-Magendie. Adapun penemuan Bell-Magendie
adalah bahwa tubuh manusia terdapat dua macam syaraf, yakni syaraf sensoris dan
motoris. Syaraf sensoris adalah syaraf yang menghantarkan impul-impuls yang diperoleh
dari reseptor ke susunan syaraf pusat, sedangkan syaraf motoris adalah syaraf yang
menghantarkan impuls-impuls yang berasal dari susuan syaraf pusat ke efektor.
Penemuan lain oleh Bell adalah “indera keenam” atau yang sekarang dikenal dengan
nama kinesthesia, yaitu indera yang mengetahui gerak tubuh yang reseptor-reseptornya
terdapat di dalam otot-otot, persambungan tulang-tulang dan dalam labirin. Ia juga
mempelopori studi tentang indera pengecap dan penyelidikannya tentang cochlea
membuktikan bahwa terdapat syaraf-syaraf yang disusun untuk berespons terhadap
gelombang suara dari yang bernada tinggi sampai rendah. Teorinya yang terakhir ini kelak
akan dikembangkan oleh Hermann von Helmholtz dan akan terkenal sebagai teori “piano”
dari pendengaran.
2. Organisasi dari sum-sum tulang belakang
Awal abad ke 19, dua orang peneliti Sir Charles Bell (1774- 1842) dari Inggris dan
Francois Magendie (1783-1855) dari Perancis, menemukan bentuk susunan dari sum-sum
tulang belakang dengan eksperimen pada binatang. Dari hasil penelitiannya ditemukan
bahwa peranan dari serat syaraf yang keluar dari sum-sum tulang belakang di sisi ventral
untuk memberikan perintah dari otak dan sum-sum tulang belakang ke tubuh.
Gustav Fritsch (1838-1927) dan Edvard Hitzig (1838-1907) tempat khusu di Cortex
bertanggung jawab terhadap gerakan motoric, Cortex adalah sebuah susuan yang bersifat
tofografis tentang tubuh seseorang yang ada di dalam otak.
3. Komunikasi antara otak dan indera
Johannes Muller (1801-1858) menemukan bahwa organ dari indera adalah organic
transducer; yaitu satu organ tertentu yang mengubah informasi fisikal ke informasi neural
(transducer are the specialized organs, such as the eye and ear, that convert physical
energy into neural information). Rachlin (2005, p.43) menjelaskan tentang ide Muller terkait
dengan dunia psikologi:
“Menurut Muller, pikiran kita hanya memiliki akses ke nervous energy. Dari energy ini,
maka terbentuklah “satu tatan dunia”, yang menjadi kajian psikologi sampai detik ini”
2014
5
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hermann Helmholtz (1821-1894), yang menjadi murid dari Muller menemukan bahwa cara
mengukur kecepat impuls syaraf (contoh: 60 mph)
Psikofisik
Riset pertama psikologi yang dikaji secara sistematis adalah psikofisik yaitu mengukur
pengalaman subjektif seseorang terhadap dari sensasi fisik yang diberikan. Apabila pikiran
terdiri dari pengalaman
terhadap apa yang kita rasakan/ sense, maka pemahaman
terhadap apa yang kita rasakan/sense akan mengarahkan kita pada pemahaman terhadap
pikiran/ mind. Peneliti psikofisik dari German di tahun 1820 berfokus pada sensasi sentuh,
lihat, dengar dan cium/bau. Perbedaan antara psikofisik dan fisika adalah, jika fisika
mempelajari property fisik dari cahaya dan suara, maka psikofisik mempelajari
tentang persepsi manusia tentang cahaya dan suara.
Satu prinsip dari psikofisik adalah persepsi terhadap property fisik (physical
properties) tidak sama dengan fisikal properties (physical properties) itu sendiri. Untuk
mendemonstrasikannya, ayo kita menjawab pertanyaan klasik, yang mana lebih berat
antara 1 pound bulu dengan 1 pound batu bata? Kamu mungkin berpikir “ kamu piker saya
bodoh?” saya sudah sering mendengar pertanyan tersebut. Beratnya adalah sama! 1 pound
adalah 1 pound. Mungkin jawaban tersebut benar hanya pada objektifitas bentuk dan berat
dari property tersebut. Persepsi berat antara dua benda- property psikologis (a psychological
property) akan sangat berbeda. Hal ini bertentangan dengan pemahaman orang pada
umumnya (common sense), ketika seseorang memperkirakan berat antara dua benda yang
secara empirik sedang di tes, orang-orang berpikir bahwa batu bata lebih berat 2 sampai 3
kali daripada bulu (Benjamin, 2007). Jika kamu tidak percaya, silahkan dicoba sendiri.
Psikofisik adalah masalah hubungan antara dunia fisik dan dunia psikologis.
Ahli psikofisik pertama adalah —Ernst Weber, Gustav Fechner, and Hermann von
Helmholtz. Ernst Weber (1795- 1878) melakukan riset pertama tentang pesepsi, contoh: ia
menginvestigasi perubahan terkecil dari berat dan panjang yang orang dapat ketahui.
Melanjutkan apa yang dikerjakan oleh Weber, maka Gustav Fechner (1801-1889)
menyadari bahwa orang dapat memperlajari psikologi dan fisik dalam kajian ilmu baru
yang disebut Psikofisik. Fechner memperbaharui beberapa prinsip dari Weber. Seorang
dokter dan fisikawan, Hermann von Helmholtz (1821– 1894) tidak hanya membuat kontribusi
terhadap kajian memori, fisiologi, dan penglihatan dengan warna (color vision), akan tetapi
juga berkontribusi pada hukum konservasi pada ilmu fisika dan teori musik, meteorlogy,
geometri, dan ia merancang telepon jauh sebelum Alexander Graham Bell (Benjamin, 2007).
Lebih lanjut, ia orang pertama yang menghitung bahwa detak nadi sekitar 90 feet per detik.
Dari perkembangan ini, maka psikologi memulai langkah pertamanya sebagai ilmu saintifik.
2014
6
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Intelegensi binatang dan komparasi psikologi
George Romanes, pengikut aliran Darwin yang mempopulerkan mempelajari
intelegensi binatang. Romanes membawa seekor monyet untuk dibesarkan oleh adiknya.
Namun, ketika monyet tersebut telah belajar prinsip mekanik dibelakang skrup berulir. Maka
Morgan dalam menginterpretasi temuannya sangat berhati-hati karena hal ini terkait dengan
outcome yang dihasilkan dari memutar kearah satu atau yang lainnya.
Morgan ingin menempatkan psikologi heman sama dengan psikologi manusia, dalam
artian perbandingan psikologi antara intelegensi hewan dan manusia dimungkinkan tapi
dengan penafsiran yang sangat hati-hati. Ini merupakan sejarah baru pertemuan antara
psikologi dan biologi.
Psikometerik
Psikolog pertama yang mempelajari pengaruh genetic terhadap perilaku manusia
adalah Sir Francis Galton 1822–1911), sepupu dari Darwin’s. Galton adalah seorang
polymath yang berkontribusi dalam dunia sains, dia menciptakan peta cuaca pertama di
Inggris, menemukan istial “korelasi” ( yang mendeskripsikan hubungan antara dua variable
atau faktor), mengembangkan teknik sidik jari, menemukan cabang baru yaitu psikometri
(aplikasi dari konstruksi alat tes psikologi yang mengukur perbedaan individual). Lebih lanjut
ia juga mendirikan laboratorium antropometrik di London pada tahun 1884, tepat lahirnya tes
intelegensi. Galton tertarik untuk menemukan apakah bentuk fisik seseorang berkorelasi
satu dengan yang lainnya dan apakah korelasi yang sama terjadi pada aspek psikologis
seseorang seperti kapasitas sensori, waktu reaksi, intelektual. Kenyataannya, Galton
menemukan fitur fisik seperti tinggi, panjang lengan dan berat berkorelasi positif. Dari situ
dapat diambil kesimpulan bahwa dengan mengetahui bagian dari dimensi tubuh seseorang
maka dapat dilakukan penghitungan berat badan seseorang.
2014
7
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Lebih lanjut, Galton orang pertama secara statistic peranan faktor keturunan pada
variable psikologis. Dalam kajiannya tentang “eminent men”, ia mempublikasikan bukunya
yang berjudul Hereditary Genius.
Emil Kraeplin (1856- 1926): Lahir tanggal 15 Februari 1856 di Neustrelitz, meninggal
tanggal 7 Oktober 1926 di Munich. Menjadi dokter di Wurzburg tahun 1878, kemudian
menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Ia pindah ke Leipzig pada tahun 1882 untuk
bekerja dengan Wundt yang pernah menjadi kawannya selama mereka masih mahasiswa.
Tetapi Wundt menasehatkannya untuk tidak sepenuhnya mencurahkan waktunya kepada
psikologi, melainkan mempertahankan pekerjaannya di bidang kedokteran. Pada tahun
1885 ia diangkat menjadi guru besar di Dorpat dan pada tahun 1891 di Heidelberg. Pada
tahun 1894 ia menjadi editor dari berkala Psychologische Arbeiten. Dari 1903 sampai
meninggal ia menjadi professor psikiatrik.
Kraepelin menjadi terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit
kejiwaan yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu
“dementia praecox” dan psikosis “manis depresif”. Terlepas dari persahabatannya dengan
Wundt, Kraepelin berpendapat bahwa etiologi penyakit kejiwaan tidaklah terletak pad jiw
aseseorang, melainkan disebabkan oleh faktor ketubuhan seperti kelainan di otak, kelainan
metabolism, gangguan pada kelenjar-kelenjar, atau faktor-faktor bawaan.
2014
8
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Alwisol.(2008). Psikologi Kepribadian(edisi revisi).Malang:UPT Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang
Baron,R.A
&
Byrne,D.(2004).
ketujuh).Jakarta.Erlangga
Psikologi
Sosial,Jilid
1(terjemahan)(edisi
Berstein, A. D., Panner, A. L., Clarke Stewart, A., Roy, J.E. (2012). Psychology, 9th edition.
Belmont,CA:wadsworth Group/Thomson Learning.
Ciccarelli,S.K
&
International,inc.
White,J.N
(2009).
Psychology(2nd
ed.).New
Jersey:Pearson
Evolusi. (2014). Retrieved September 9, 2014, from http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi
Feist,G.J & Rosenberg,E.L (2010). Psychology. Making Connection. New York:The
McGraww-Hill Companies.
Kadras, P. E. (2014). History of psychology: the making of a science. United State.
Wadsworth Cengange Learning
Lilienfeld, O. S., Lynn, J. S., Namy, L.L., Woolf.J. N. (2011). Psychology from inquiry to
understanding, 2nd edition. Boston: Pearson Education Inc
Papalia,D.E.,Old,S.W.,Feldman,R.D.(2008).
Jakart:Kencana Prenada Group.
Psikologi
Perkembangan(terjemahan).
Passer,M.W & Smith,R.E.(2008). Psychology.The Science of Mind and Behavior. New York:
The McGraww-Hill Companies.
Psi letter. (2014). Retrieved September 8, 2014, from http://en.wikipedia.org/wiki/Psi_(letter)
Psychology symbol (2014). Retrieved September 8, 2014, from http://www.all-aboutpsychology.com/psychology-symbol.html
Sarwono,S.W.(2008). Berkenalan dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi.
Jakarta:PT.Bulan Bintang.
Sarwono, S.W.(2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta. PT. RajaGrafindo Pers.
Schafer,W.(2000). Stress Management for Wellnes (4th ed.) Belmont,CA:wadsworth
Group/Thomson Learning.
Wade,C.,Travis,C.(2008).Psikologi,Jilid
Jakarta:Erlangga.
1,
2(terjemahan)(edisi
kesembian).
Waiten, W. (2010). Psychology themes and variation, 8th edition. Belmont,CA:wadsworth
Group/Thomson Learning.
2014
9
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Wothman,C.,Loftus,E.,Weaver,C. (1999). Psychology (5th ed.).New York:The McGraww-Hill
Companies.
2014
10
Psikologi Umum I
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download