hubungan infeksi kecacingan, tingkat konsumsi energi dan protein

advertisement
HUBUNGAN INFEKSI KECACINGAN, TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN
PROTEIN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD
BANDARHARJO SWASTA KELURAHAN TANJUNG MAS KECAMATAN
SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG
Purwanti Widya Ningsih* Agustin Syamsianah** Wulandari Meikawati**
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit cacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Penelitian Subahar pada tahun 1995 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit cacingan sebesar 60-70
%.Anak Usia Sekolah Dasar (SD) adalah kelompok yang rentan terhadap penularan penyakit ini karena
mempunyai kebiasaan defekasi di saluran air terbuka dan sekitar rumah, makan tanpa cuci tangan, dan
bermain-main di tanah yang tercemar telur cacing tanpa alas kaki. Krisis ekonomi telah menimbulkan lost
generation yaitu suatu generasi dengan jutaan anak kekurangan gizi sehingga tingkat kecerdasan
Intelectual Quotion (IQ) lebih rendah. Anak yang mengalami kurang energi protein (KEP) mempunyai IQ
lebih rendah 10-13 skor dibandingkan tidak KEP. Akibatnya terdapat penurunan prestasi belajar
Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan di Jamaica memperlihatkan hubungan antara infeksi
Trichuriasis dengan prestasi belajar dan prosentase kehadiran anak di sekolah.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan infeksi kecacingan, tingkat konsumsi energi dan protein dengan
prestasi belajar siswa SD Bandarharjo Swasta Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota
Semarang
Metode : Jenis penelitian adalah Explanatory Research dengan disain Cross Sectional. Populasi penelitian
adalah semua siswa SD Bandarharjo Swasta Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara yang
berjumlah 111 orang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 34 siswa yaitu kelas 4 dan 5 diambil dengan
teknik Purposive Sampling. Variabel bebas yaitu infeksi kecacingan, tingkat konsumsi energi dan tingkat
konsumsi protein. Variabel terikat adalah prestasi belajar. Analisa statistik yang digunakan adalah uji
Korelasi Product Moment dari Pearson untuk data yang berdistribusi normal dan Uji Rank Spearman
untuk data berdistribusi tidak normal
Hasil : Infeksi kecacingan rata-rata sebesar 0,85 ± 2,42 dan sebagian besar siswa pada kategori infeksi
ringan (11,8%) . Rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 69,4 ± 4,76 dan sebagian besar siswa pada
kategori yang cukup (91,2%). Rata-rata tingkat konsumsi energi sebesar 114,7 ± 20,6% dan sebagian
besar berada pada kategori normal yaitu sebanyak (55,9%), sedangkan yang berada pada kategori diatas
kecukupan sebesar (35,3%). Rata- rata tingkat konsumsi protein sebesar 134,3 ± 70,1%. dan sebagian
besar siswa pada kategori normal yaitu (41,2%), dan pada kategori diatas kecukupan sebanyak (41,1%).
Sedangkan sisanya masing-masing (5,9%.) mengalami defisit tingkat berat, sedang dan ringan.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara infeksi kecacingan dengan prestasi belajar, begitu juga
antara tingkat konsumsi energi dengan prestasi belajar dan tidak terdapat hubungan antara tingkat
konsumsi protein dengan prestasi belajar.
Kata kunci : Infeksi Kecacingan, Tingkat konsumsi energi, Tingkat konsumsi protein, Prestasi belajar.
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
*
**
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.
THE RELATIONSHIP WORMY INFECTIOUS, ENERGY AND PROTEIN
CONSUMPTION LEVEL AND THE LEARNING ACHIEVEMENT STUDENT
OF SD BANDARHARJO PRIVATE SECTOR SUBDISTRICT TANJUNG MAS
DISTRICT NORTH SEMARANG TOWN OF SEMARANG
Purwanti Widya Ningsih* Agustin Syamsianah** Wulandari Meikawati**
ABSRACT
BACKGROUND : Helminthiasis infection is still one of the social healthy problems in Indonesia.
Research of Subahar in the year 1995 indicating that the prevalence of helminthiasis is still high (6070%). Children in elementary scholl are a group, which has a high risk to get this disease because having
habit of defekasi in open aqueduct and about house, eat without cleaning hand, and romp in impure land of
worm egg without footgear. status of Gizi is health status yielded by balance between Factor nutrient input
and requirement influencing status of gizi directly that is food consumption and diseases of infection. While
indirect factor that is earnings level, education level and social economic level Factor influencing status of
gizi directly for example food consumption and diseases of infection. While indirect factor for example
earnings level, education level and social and economic level. Economic crisis have generated generation
lost that is a generation with millions of child lacking of gizi so that mount intellegence of Intelectual
Quotion
(Lower IQ). natural Child less protein energi ( KEP) have lower IQ 10-13 score compared to do not his
there are degradation of achievement learn
OBJECTIVE : Knowing wormy infection relation,level consumption protein and energi with achievement
learn student of SD Bandarharjo private sector subdistrict Tanjung Mas district north Semarang town of
Semarang
METHOD : Is Explanatory study with Cross Sectional design. The population is the IVth and Vth class
student of SD Bandarharjo private sector subdistrict Tanjung Mas district North Semarang which amount
to 111 people. Amount of taken sampel counted 34 student that is class 4 and 5 taken with technique of
Purposive Sampling. Free variable that is wormy infection, level consumption level and energi
consumption protein. Variable tied is achievement learn. Statistical analysis the used is Correlation test of
Product Moment of Pearson for data which is have normal distribution to and Test of Rank Spearman for
the data of have to distribution to unnormal distribution data
RESULT : Wormy infection of mean equal to 0,85 ± 2,42 and most student at light infection category (
11,8%) . Achievement mean learn student equal to 69,4 ± 4,76 and most student at category which enough
(91,2%). Level mean consumption energy equal to 114,7 ± 20,6% and most residing in at normal category
that is counted (55,9%), while residing in at category above sufficiency equal to (35,3%). Level mean
consumption protein equal to 134,3 ± 70,1%. and most student at normal category that is ( 41,2%), and at
category above sufficiency counted (41,1%), While each the rest ( 5,9%.) experiencing of heavy level
deficit, is and is light
CONCLUSION : Do not there are relation between wormy infection with achievement learn, so also
between level consumption energy with achievement learn and do not there are relation between level
consumption protein with achievement learn.
KEY WORD : wormy infectious, consumption level energy, consumption level protein, learning
achievement
_____________________________________
*
Student Of Public Health Faculty Muhammadiyah Semarang University
** Lecture Of Public Health Faculty Muhammadiyah Semarang University
Download