BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal merupakan lingkungan diluar perusahaan yang akan
berpengaruh pada kelangsungan dan kelancaran aktivitas bisnis yang dijalankan
perusahaan. Hunger dan Wheelen (2001 : 113) menjelaskan bahwa dalam
menjalankan bisnis perlu diketahui terlebih dahulu berbagai variabel apa saja yang
ada dalam lingkungan eksternal perusahaan, salah satunya adalah lingkungan
sosial. Meskipun lingkungan sosial dapat berhubungan dengan aktivitas-aktivitas
perusahaan jangka pendeksecara tidak langsung, tetapi sering kali juga
mempengaruhi keputusan jangka panjang perusahaan, seperti: ekonomi, teknologi,
hukum-politik, dan sosiokultural. Dalam hukum-politik misalnya, melalui aturanaturan atau regulasi yang ditetapkan pada suatu Negara dapat mempengaruhi
bagaimana cara seharusnya sebuah perusahaan beroperasi dalam Negara tersebut.
Contohnya, dalam menjalankan bisnis dalam jaringan (daring)atau yang biasa
dikenal sebagai bisnis online, terdapat regulasi-regulasi atau aturan-aturan
mengenai bisnis daring ini.Di Indonesia sendiri, regulasi tersebut hingga saat ini
sudah diatur berdasarkan UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE, dimana, didalamnya juga terdapat ketentuan tentang bagaimana
seharusnya menjalankan bisnis daring terutama terkait aspek perdagangannya.
Berdasarkan analisis lingkungan eksternal perusahaan dapat diketahui apa saja
yang menjadi peluang dan juga ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
1
Secara sederhana, bisnis daring merupakan kegiatan usaha yang dilakukan
dengan menggunakan media internet (Nanditha, 2013 : 10). Berdasarkan survei
yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII),
jumlah pengguna internet di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. APJII
mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012
telah mencapai sejumlah 63 juta orang. Dengan kata lain, jumlah tersebut setara
dengan sebesar 24,23 persen dari total populasi negara Indonesia, atau hampir
seperempat dari sekitar 246 juta jiwa penduduk Indonesia.
Sementara menurut data dari Internet World Stats, Indonesia menduduki
peringkat keempat dalam Asia Top Internet Country berdasarkan data yang
diestimasikan untuk 30 Juni 2012. Indonesia yang menduduki peringkat keempat
dengan jumlah pengguna internet sebanyak 55 juta pengguna berada dibawah
China yang memiliki 538 juta pengguna, India dengan pengguna sejumlah 137
juta dan Jepang yang memiliki sekitar 101,2 juta pengguna internet. Pada
peringkat tersebut, berturut-turut dibawah Indonesia terdapat negara-negara
lainnya, yaitu Korea Utara (40,3 juta), Filipina (33,6 juta), Vietnam (31 juta),
Pakistan (29,1 juta), Thailand (20,1 juta) dan Malaysia (17,7 juta).
Jumlah pengguna internet di Indonesia tersebut diprediksi masih akan
terus naik, dimana pada tahun 2013 akan diprediksi naik sekitar 30 persen
menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014 dan 139
juta atau 50 persen total populasi pada 2015, menurut Yusuf (2012) dalam
tekno.kompas.com. Di Indonesia, pengguna internet terbanyak saat ini masih
berada di Pulau Jawa. Posisi kedua diikuti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan
2
Kalimantan. Data survei APJII memperlihatkan jumlah terbesar pengguna
internet di Indonesia berada di pulau Jawa, tetapi angka penetrasi internet di
pulau ini relatif sama
ama dengan daerah-daerah
daerah
lain.
Gambar1.1
ambar1.1 Grafik Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Sumber : APJII, 2013.
Internet World Stats mendefinisikan
kan pengguna internet sebagai siapa saja
yang pada saat tertentu dalam kapasitas untuk menggunakan internet. Secara
lebih rinci dijelaskan mengenai kriteria orang yang dapat dipertimbangkan
sebagai pengguna internet, yaitu: memiliki akses pada titik koneksi
koneksi internet dan
memiliki pengetahuan dasar mengenai penggunaan teknologi web.
Sebenarnya
ebenarnya jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 tidak
sekedar mencapai angka 63 juta orang, dimana hal tersebut didukung oleh
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang secara resmi telah
menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sebenarnya
3
tidak hanya berjumlah 63 juta orang. Jika mau ditelisik lebih jauh, pengguna
internet tidak hanya berasal dari kalangan menengah atas saja tetapi juga dari
kalangan menengah bawah. Tidak banyak penjual sayur, pembantu rumah tangga
atau yang lainnya yang mau mengakui dirinya sebagai pengguna internet,
sementara tiap saat mereka dapat melakukan update status di facebook.
Sementara berdasarkan data Telkomsel, pengguna internet dari kalangan
pengguna data operator itu saja sudah mencapai 50 juta pelanggan, belum jumlah
penggunaoperator lainnya meskipun seringkali diketahui bahwa setiap orang bisa
menggunakan lebih dari satu operator. Terlepas dari hal tersebut, penggunaan
internet dipastikan akan terus berkembang di Indonesia, bukan tidak mungkin
kedepannya semua orang akan dapat lebih mudah mengakses internet dimanapun
dan kapanpun.
1.1.1
Gambaran Umum Industri
Gambaran umum industri saat ini dapat dilihat dariperkembangan internet
yang telah mendorong banyak perusahaan untuk mengalihkan strategi bisnisnya
dengan mengimplementasikan e-commerce yang sering diwujudkan dengan
adanya bisnissecara online atau bisnis dalam jaringan. Dari perusahaanperusahaan besar hingga bisnis perseorangan telah mengenal adanya bisnis secara
online ini. Hal tersebut menyebabkan merebaknya apa yang disebut dengan toko
online(toko daring) saat ini. Dalam bisnis daring, banyak dijumpai berbagai
macam situs toko daring, yang menawarkan berbagai produk baik barang maupun
jasa kepada para konsumen. Diantara banyaknya tokodaring yang telah ada, ada
4
yang lebih pantas digolongkan sebagai online mall, ada pula yang dikategorikan
sebagai toko daring dengan model iklan baris, juga ada yang berbentuk toko ritel
online,, dan diskon harian (Serfiani et al, 2013 : 14).
pengguna
layanan beli
daring, 22.80
%
non
non-pengguna
layanan beli
daring, 77.20
%
Gambar 1.2 Diagram Jumlah Pengguna Layanan Beli Daring
Sumber : www.tempo.co
Wahono (2011) dalam tekno.kompas.com menyatakan jumlah toko dari
di Indonesia telah mencapai 35.000 toko lebih yang berada di www.multiply.com
atau multiply commerce. M
Menjamurnya toko daring saat ini disebabkan oleh
meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, dimana berdasarkan data
dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang ditulis oleh
Riza (2012) dalamwww.tempo.co
www.tempo.comeningkatnya
meningkatnya jumlah pengguna internet inilah
yang menyebabkan melonjaknya jumlah pengguna layanan beli daring menjadi
sebanyak 22,8 persen dari total pengguna atau setara dengan 13 juta pengguna.
Banyaknya pengguna internet
intern tersebut dapat mengindikasikan masih adanya
pangsa pasar yang sangat besar dalam bisnis toko daring.
5
non-pengguna
pengguna
layanan beli
daring dan
pelaku bisnis
daring
43%
pengguna
layanan beli
daring dan
pelaku bisnis
daring
57%
Gambar 1.3 Diagram Jumlah Pengguna Layanan Beli Daring dan
Pelaku Bisnis Daring
Sumber : economy.okezone.com, 2013
MasterCard sebagai perusahaan penerbit kartu kredit dimana kartu kredit
sering kali digunakan konsumen untuk melakukan layanan beli daring (oleh
pembeli) dan berbisnis darin
daring (oleh penjual), juga menyatakan ada sekitar 63 juta
jiwa menggunakan internet dan 57 persen atau 36 juta jiwa aktif
aktif melakukan beli
daringdanmelakukan bisnis daring. Darijumlahtersebut 94 % menyatakan puas,
dan 77 % di antaranya kembali melakukan belanja online. Namun demikian paling
banyak yang melakukan belanja daringitu perempuan,, menurut Nisaputra (2013)
dalam tulisannya di economy.okezone.com
Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa dan tingkat
ekonomi rata-rata
rata diatas 6% pertahun, menjadikan Indonesia dinilai sebagai
negara yang memiliki prospek ekonomi cerah. Kemajuan ekonomi dan
pertumbuhan kelas menengah diindikasikan telah ikut mendorong perkembangan
bisnis daring di Indonesia. Data dari Bank dunia menyatakan bahwa jumlah
penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 2010 adalah sebesar 56,5 %
6
dari total populasi, meningkat tajam dibandingkan pada tahun 1999 yang hanya
sejumlah 25% dari total populasi (Serfiani et al, 2013).
Perkembangan tokodaring tidak hanya memudahkan konsumen untuk
memperoleh produk yang diinginkan dari mana saja tidak terbatas pada ruang dan
waktu, tetapi juga telah menjadi gaya hidup yang mulai digandrungi oleh sebagian
orang. Namun, jaminan keamanan traksaksi juga menjadi faktor yang perlu
diperhatikan dalam bisnis ini, dimana seperti yang telah diketahui bahwa transaksi
online saat ini juga sangat rentan terhadap kejahatan dunia maya (cyber crime).
Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan bisnis toko
daring untuk menipu konsumen. Toko daring yang dibuat fiktif, hanya
menampilkan gambar-gambar yang fiktif pula (Nanditha, 2013).
Terdapat berbagai macam produk maupun jasa yang dapat ditawarkan
daring, diantaranya adalah produk fashion, alat-alat elektronik, bahkan rumah dan
juga makanan. Menurut hasil riset dari The Nielsen Company Indonesia yang
dilakukan pada Maret 2010 sebagaimana ditulis dalam Buku Panduan Merchant
Tokoon, Sukses Dengan E-commerce, diketahui bahwa melalui internet,
konsumen pria di Indonesia lebih banyak membeli buku, perangkat komputer, dan
produk elektronik. Sementara konsumen wanita lebih menyukai membeli pakaian,
aksesoris, sepatu, buku dan tiket pesawat (apps.tokoon.com).
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada pertengahan September
2012 sebagaimana dikutip dari Serfiani et al (2013) dalam bukunya Bisnis Online
dan Transaksi Elektronik, produk fashion seperti pakaian termasuk aksesories
7
dan sepatu menjadi produk yang paling diminati dalam belanja daring, dimana
sebanyak 60,8% responden menyatakan hal tersebut. Hal tersebut cukup wajar,
mengingat salah satu kategori produk fashion yang adalah pakaian termasuk ke
dalam salah satu kebutuhan pokok manusia.
1.1.2
Pemain Utama Industri
Berdasarkan ulasan dari Maulana (2013) dalam tekno.liputan6.com,
pemain utama dalam industri e-commerce yang mendominasi pasar online di
Indonesia, antara lain: Tokopedia, TokoBagus, Berniaga, Bhineka, Lazada, dan
Zalora. Dari enam pelaku industri e-commerce yang mendominasi pasar online di
Indonesia, toko daring yang paling fokus menjual produk fashion adalah Zalora,
dengan domain www.zalora.co.id untuk Indonesia. Zalora sendiri memang telah
berada pada pasar Internasional, hal tersebut dapat dilihat dari adanya Zalora
Eropa, Zalora Asia, Zalora Amerika, Zalora Afrika, serta Zalora Australia. Di
Asia sendiri, Zalora dengan memiliki pasar di 8 negara, yaitu : Malaysia,
Singapore, Indonesia, Thailand, Philippines, Vietnam, Brunei, dan Hongkong.
Zalora Asia memang dikenal dengan tagline-nya “Asia Biggest Online Fashion
Store”. Zalora sendiri masuk ke dalam 500 top sites yang dirilis oleh Alexa
Internet. Inc dalam website-nya Alexa.com dengan peringkat ke-127. Zalora
Indonesia menjual lebih dari 500 brand dan 25.000 produk dari seluruh dunia,
serta menyatakan diri sebagai pusat belanjafashion daring terbesar di Indonesia
yang dapat menjawab kebutuhan fashion priadanfashion wanita dengan
menawarkan brand-brand terkemuka, baik lokal maupun internasional. Situs ecommerce Zalora ini berdiri sejak Januari 2012 dan berdasarkan data dari
8
www.techinasia.com pada April 2013, pengunjung situs Zalora Indonesia saat ini
dapat mencapai 200.000 setiap harinya. Jumlah tersebut meningkat dari
November tahun sebelumnya yang dikunjungi oleh sejumlah 150.000 pengunjung
setiap harinya.
Fenomena toko daringtelah berkembang pesat di Indonesia, berawal dari
kota-kota besar seperti Jakarta kemudian mulai merambah ke kota-kota yang lebih
kecil
lagi
bahkan
didaerah
rural.
Di
awal
perkembangannya
toko
daringsebenarnya hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar sebagai
bentuk strategi baru menembus dunia maya. Namun saat ini seperti yang telah
diketahui, jumlah toko daring yang dikelola oleh perseorangan justru lebih banyak
daripada toko daringdari perusahaan-perusahaan besar.
1.1.3
Sasaran Utama
Segmen pelanggan yang menjadi sasaran utama bisnis toko daringini
adalah para pengguna internet, terutama dari kalangan menengah yang memiliki
pengetahuan mengenai transaksi elektronik, sehingga setidaknya dapat dilakukan
oleh kalangan berpendidikan dan yang tentu saja memiliki akun bank sebagai
syarat transaksi elektonik. Berdasarkan jenis kelamin segmen pelanggan toko
daring ini adalah pria dan wanita dewasa.
1.2
Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan memiliki peranan penting terhadap
keberhasilan dan kegagalan perusahaan, dimana lingkungan internal akan
berkaitan dengan faktor-faktor didalam perusahaan yang berpengaruh pada bisnis
9
yang dijalankan. Berdasarkan analisis lingkungan internal perusahaan dapat
diketahui apa saja yang menjadi kekuatan dan juga kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan.
1.2.1
Status Kepemilikan
Bisnis toko daringyang menjual produk-produk fashion, khususnya baju
dengan status kepemilikan yang merupakan milik perseorangan ini, utamanya
akan
diwujudkan
dalam
bentuk
website.
Pembuatan
website
tersebut
keseluruhannya akan didanai secara pribadi oleh penulis. Website tersebut dibuat
dengan domain www.belanjabajuku.com. Oleh karena jenis perusahaan yang
didirikan adalah perusahaan perseorangan maka konsekuensi tanggung jawab
pemilik menjadi tak terbatas.
1.2.2
Status Hukum Perusahaan
Untuk menjalankan usaha ini terdapat beberapa keperluan dan
syarat hukum yang perlu dipenuhi seperti yang tertera pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Keperluan dan Syarat Hukum
Keperluan
Syarat Hukum
Pendaftaran website
perseorangan dengan domain
.com
-belanjabajuku.com
Pendaftaran proteksi data
WHOIS nama domain
Pembukaan rekening atas nama
pemilik.
Sewa tempat usaha.
Membayar biaya registrasi Rp.
125.000
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
Membayar biaya registrasi Rp.
115.000
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
Surat perjanjian sewa tempat karena
nantinya usaha ini membutuhkan
tempat sebagai kantor dan gudang
persediaan barang.
10
1.2.3
Rencana Pendirian Perusahaan
BelanjaBajuku.com merupakan sebuah toko daring, yang menjual produk
fashion, khususnya baju atau pakaian. Diawal, perusahaan memang akan fokus
pada produk pakaian karena ingin memberikan informasi dan pelayanan yang
maksimal pada konsumen. Produk yang diperoleh juga dari beberapa pemasok
tersebut akan dijual langsung kepada konsumen akhir. Namun tidak menutup
kemungkinan, produk pakaian atau baju yang dijual nantinya akan memiliki
merek
perusahaan
sendiri.Selain
menekankan
pada
proposisi
nilai,
BelanjaBajuku.com juga hubungan pelanggan. Proposisi nilai yang ditawarkan
adalah one-stop shopping produk baju bagi pria dan wanita, adanya informasi
detail produk, kerjasama dengan penyedia jasa online payment sebagai salah satu
cara untuk membangun kepercayaan dan keamanan bagi pelanggan, serta juga ada
fasilitas kantong deposit. Sampai saat ini, fasilitas kantong deposit belum
disediakan oleh toko-toko daringyang sudah ada. Fasilitas kantong deposit
memungkinkan pelanggan yang telah menjadi untuk dapat mendepositkan
uangnya terlebih dahulu sehingga pada saat transaksi konsumen tidak perlu
mentransfer lagi karena total biaya yang dikeluarkan langsung memotong jumlah
deposit.
Mengingat usaha ini mudah ditiru maka perlu juga menekankan pada
hubungan pelanggan. Hubungan pelanggan akan difokuskan pada perhatian pada
pelanggan untuk membangun kepuasan pelanggan yang berujung pada loyalitas
pelanggan. Hubungan pelanggan akan diwujudkan dengan adanya keanggotaan,
database pelanggan dan layanan paska penjualan. Fasilitas keanggotaan ditujukan
11
supaya saat transaksi, pelanggan tidak perlu memberikan alamat tujuan
pengiriman lagi kecuali alamat yang dituju berbeda dari data member, ada
penawaran atau diskon khusus terutama pada hari ulang tahun member, ada sistem
poin bagi member untuk mendapatkan penawaran atau barang khusus.
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki rencananya adalah 5 orang. Dimana 1
orang melakukan pengelolaan website dan berhubungan dengan pemasok, 1 orang
mengelola keuangan,
2 orang lainnya melakukan penjualan, pemasaran dan
berhubungan dengan pelanggan serta 1 orang terakhir melakukan melakukan
pengemasan dan pengiriman barang.
1.2.4
Lokasi Perusahaan
Meskipun wujud utama dari bisnis ini adalah berupa website, namun tetap
diperlukan tempatkerja agar proses operasi berlangsung dengan lancar. Tempat
tersebut akan berfungsi sebagai kantor dan gudang persediaan barang. Mengingat
bahwa tempat tersebut tidak digunakan sebagai toko, maka tidak diperlukan
tempat yang berada dipusat keramaian, sehingga pemilihan tempat ini akan
didasarkan pada biaya sewa, dimana perusahaan akan berupaya untuk
meminimalisasi biaya sewanya.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian analisis lingkungan ekstenal dapat diidentifikasi
peluang dan ancaman untuk menjalankan toko daringyang menjual produk
pakaian atau baju ini. Peluang yang dapat diindentifikasi, adalah pengguna
internet di Indonesia yang terus meningkat dan saat ini masih 22,8% dari total
12
pengguna internet yang melakukan belanja daring, telah mengindikasikan adanya
ketersediaan pasar bagi usaha ini. Peluang lainnya, adalah produk fashion
khususnya pakaian atau baju yang akan dijual dalam tokodaringini merupakan
produk yang paling diminati dalam belanjadaring. Sementara ancaman yang perlu
diwaspadai adalah jumlah toko daringmilik perseorangan sangat banyak, dimana
hal tersebut mengindikasikan bahwa bisnis ini mudah ditiru. Belum lagi, adanya
toko daringsejenis yang telah memiliki nama besar di Indonesia dapat menjadi
pesaing bagi usaha ini. Sementara menurut analisis lingkungan internal
perusahaan, dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan apa saja yang dimiliki
perusahaan. Kekuatan perusahaan dapat difokuskan pada pada proposisi nilai yang
ditawarkan, namun karena bisnis ini mudah ditiru maka perlu juga menekankan
pada hubungan pelanggan untuk membangun kepuasan pelanggan yang berujung
pada kesetiaan pelanggan. Sedangkan kelemahan dalam bisnis ini adalah toko
daringBelanjaBajuku.com masih sangat baru, sehingga perlu upaya pemasaran
gencar untuk mendorong calon pelanggan untuk sadar terhadap adanya toko
daringBelanjaBajuku.com dan bersedia masuk atau membuka laman website dari
BelanjaBajuku.com ini.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian analisis lingkungan eksternal dan
internal perusahaan diatas dapat diketahui dua hal, yaitu yang pertama,masih
tersedia pasar bagi toko daring yang besar mengingat jumlah pengguna internet
yang terus meningkat dari tahun ke tahun sementara jumlah pengguna internet
yang melakukan belanja daring masih relatif sedikit. Kedua, produk fashion
merupakan produk yang paling sering dibelanjakan secara daring, maka dapat
13
dicermati bahwa terdapat peluang untuk menjalankan bisnis toko daring ini. Oleh
karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sebuah
rencana bisnis yang baik dan lengkap yang dapat digunakan sebagai panduan
untuk
merealisasikan
peluang
melalui
implementasibisnis
toko
daringBelanjaBajuku.com yang menjual produk-produk fashion khususnya baju
bagi pria dan wanita serta apakah bisnis tersebut layak untuk dijalankan.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari rencana bisnis ini adalah untuk membuat rencana
bisnis yang baik dan lengkap supaya dapat diperoleh gambaran mengenai peluang
dan juga ancaman dalam menjalankan bisnis toko daringBelanjaBajuku.com yang
menjual produk-produk fashion khususnya baju, serta menganalisis kelayakan
bisnis dari usaha yang akan dijalankan.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian rencana bisnis
toko daring ini, adalah sebagai berikut:
1.
Bagi wirausaha, dapat menjadi panduan untuk memulai dan menjalankan
toko daring BelanjaBajuku.com yang menjual produk-produk fashion
khususnya baju.
2.
Bagi akademisi, dapat memberikan gambaran mengenai model dan rencana
dari toko daringproduk fashionBelanjaBajuku.com yang bermanfaat untuk
menambah ilmu pengetahuan.
3.
Bagi
investor,
dapat
mengetahui
kelayakan
bisnis
dari
toko
daringBelanjaBajuku.com yang menjual produk-produk fashion khususnya
14
bajuini dari analisis kelayakan bisnisnya sehingga dapat mengambil
keputusan apakah akan berinvestasi dalam bisnis tersebut atau tidak.
1.6
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bagian ini terdiri dari lingkungan eksternal perusahaan, lingkungan internal
perusahaan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bagian ini membahas teori atau konsep yang digunakan dalam penelitian. Teori
dan konsep tersebut menjadi dasar kerangka pemikiran dari penelitian yang
dilakukan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bagian ini terdiri dari level of analysis yang mengacu pada level mana analisis
dilakukan, sumber data yang menjelaskan apakah data diperoleh secara langsung
oleh peneliti atau tidak, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB 4 STRATEGI DAN RENCANA
Bagian ini menjelaskan mengenai berbagai strategi yang akan diterapkan dan
rencana bisnis perusahaan dengan menggunakan kanvas model bisnis yang
tercermin dalam nine building block yang terdiri dari, segmen pelanggan,
proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, aktivitas kunci,
15
sumber daya utama, kemitraan utama, dan struktur biaya. Terdapat pula analisis
kelayakan bisnis dalam bagian ini.
BAB 5 RENCANA AKSI
Bagian ini membahas cara mengelola pelaksanaan strategi secara rinci yang terdiri
dari kegiatan yang akan dilakukan dan waktu, penanggung jawab, serta ukuran
kinerja.
16
Download