PENGARUH NUTRISI TERHADAP JARINGAN LUNAK MULUT a

advertisement
PENGARUH NUTRISI TERHADAP JARINGAN LUNAK MULUT
a. DEFINISI
Nutrisi adalah senyawa atau unsur-unsur kimia yang terkandung dalam
makanan dan diperlukan untuk metabolisme di dalam tubuh secara normal.
Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Nutrien adalah zat organic, zat anorganik dan zat yang
memproduksi energi yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan untuk
fungsi tubuh antara lain seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin
dan air. Manusia memerlukan nutrient yang penting dalam makanan untuk
pertumbuhan dan mempertahankan semua jaringan tubuh serta fungsi normal
dari seluruh proses tubuh.1
Nutrisi atau zat gizi memiliki peranan penting dalam memelihara
kesehatan tubuh pada umumnya, dan kesehatan rongga mulut pada
khususnya. Nutrisi sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
gigi serta mempengaruhi pemeliharaan jaringan rongga mulut. Nutrisi untuk
pertumbuhan optimal gigi sama dengan nutrisi yang diperlukan tubuh karena
masa pertumbuhan gigi sejalan dengan masa pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Nutrisi penting untuk kalsifikasi optimal gigi sulung, sedangkan
nutrisi pada masa balita dan anak-anak penting untuk pertumbuhan gigi tetap.
Meningkatnya
masalah
gizi,
tentunya
berdampak
pula
pada
peningkatan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan
bertambah buruknya masalah gizi tersebut. Kita perlu mengetahui hubungan
antara nutrisi yang didapat dan kesehatan gigi dan mulut karena seringkali
terdapat karakteristik yang khas dari berbagai jaringan dalam rongga mulut
yang lebih sensitif terhadap defisiensi nutrisi, sehingga apabila tubuh
mengalami defisiensi nutrisi seringkali jaringan dalam rongga mulutlah yang
pertama kali memperlihatkan efek defisiensi nutrisi tersebut. (Moyers 1988)
Dalam bidang kedokteran gigi dipelajari mengenai jaringan lunak dan
keras yang sensitif terhadap kebutuhan gizi. Nutrisi merupakan pemasukan,
penyerapan, pemakaian dan penyimpanan makanan oleh jaringan tubuh.
Berdasarkan komposisi atau penggunaannya dalam tubuh, nutrisi dibagi atas :
1. Protein
2. Karbohidrat
3. lemak
4. Mineral
5. Vitamin
Fungsi nutrisi adalah :
1. Pertunbuhan
2. Pemelihara dan perbaikan jaringan tubuh
3. Mekanisme pertahanan tubuh
4. Proses metabolisme dalam tubuh
Dari pembagian nutrisi diatas dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Protein
Adalah komponen organik yang terdiri dari elemen-elemen seperti
nitrogen, karbon, sulfur, fosfat, oksigen yang membentuk asam amino
Asam amino terdiri dari 2 macam :
1. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesisi oleh
tubuh tapi terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh
2. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang bisa disintesis oleh
tubuh
Klasifikasi protein :
- Berdasarkan struktur kimia :
1. Simple protein, hanya terdiri dari asam amino. Contoh: albumin, globulin
2. Compound protein, terdiri dari simple protein dan non protein. Contoh:
glikoprotein
- Berdasarkan jumlah dan macam asam amino yang terdapat dalam
bahan makanan
1. Protein lengkap / sempurna
2. Protein tidak lengkap / tidak sempurna
Kebutuhan protein pada tingkatan umur juga berbeda dimana untuk
anak-anak yaitu 1,6-3,3 gr/KgBB dan dewasa yaitu 1gr/KgBB atau dapat
meningkat. Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan
termasuk perkembangan gigi sejak awal pertumbuhannya. Selain itu protein
berperan dalam pembentukan antibodi yang melindungi seluruh jaringan
termasuk mukosa mulut dan darerah sekitarnya terutama dari infeksi yang
mungkin menyerang jaringan periodontal serta mencegah terjadinya angular
cheilitis.
Hasil malnutrisi protein sedang dan berat adalah perubahan dalam
pertumbuhan dan fungsi kelenjar ludah. Hasil yang dilaporkan telah bervariasi
tergantung pada titik dalam siklus hidup di mana kekurangan gizi terjadi.
Ketika kekurangan protein berlangsung pada tahap awal, ukuran kelenjar
submandibular telah berkurang atau menjadi irreversible. Efek yang terjadi
selama tahap awal perkembangan mungkin tidak sepenuhnya terbalik apabila
diet seperti protein yang memadai . Malnutrisi protein diinduksi pada tikus
dewasa muda mengakibatkan berat kelenjar parotis meningkat dan kepadatan
β-adrenoceptor menurun, sedangkan kelenjar submandibulars, berat badan
dan kepadatan sel- β keduanya berkurang.
Johnson dkk mengevaluasi efek pada pertumbuhan kelenjar parotis
dan fungsi sekresi dari hewan yang diberi makan dengan diet protein yang
berbeda konsentrasinya (20% atau 7%) dan konsistensi yang berbeda (bubuk
atau padat). Berat kelenjar parotis berkurang ditemukan di tikus yang diberi
makan protein rendah (7%) . Hal ini mengurangi berat kelenjar diamati pada
diet rendah protein ketika makan sebagai salah satu bentuk padat atau bubuk.
Namun, berat kelenjar parotis diamati pada hewan yang diberi diet rendah
protein mirip dengan hewan yang diberi diet protein normal (20%) dalam
bentuk bubuk. Komposisi air liur kelenjar parotis prolin lebih tinggi pada
yang kaya protein dalam kedua kelompok hewan pada diet rendah protein.
Laju aliran air liur parotis secara signifikan dikurangi oleh kedua konsistensi
diet dan konsentrasi protein diet. Meskipun kekurangan protein memiliki efek
ditandai pada pertumbuhan kelenjar ludah dan fungsi, tekstur makanan, yang
mempengaruhi persyaratan untuk pengunyahan, juga ditemukan menjadi
faktor yang signifikan. Hal ini didukung oleh peneliti lain di mana perubahan
volume air liur, berat kelenjar, dan komposisi saliva telah ditemukan selama
malnutrisi protein.
2.
Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai :

Sebagai sumber energi

Mempertahankan suhu tubuh

Membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
Karbohidrat
terbagi
dalam
monosakarida
(glukosa,
fruktosa),
disakarida (sukrosa, laktosa, maltosa), dan polisakarida (selulosa, glikogen,
pati).
Meskipun banyak penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat sebagai
penyebab timbulnya berbagai penyakit gigi dan mulut, namun dari fungsinya
sebagai katalis dalam proses metabolisme terhadap zat gizi lain ( mineral,
vitamin, dan lemak ) dan meningkatkan konsumsi zat gizi lain serta peran
sebagai imunopolisakarida dalam menangkal infeksi,berperan penting pada
masa pra erupsi dan pasca erupsi, maka karbohidrat juga memegang peranan
penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
3.
Lemak
Lemak atau lipid mengengkut vitamin-vitamin yang larut dalam lemak
yaitu A, D, E, K. Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam
tubuh dan komponen utama y/ang membentuk membran semua jenis sel.
Lemak berfungsi sebagai:

Mengatur suhu tubuh

Menghasilkan asam lemak esensial untuk pembangunan dan perawatan
jaringan tubuh.

Mengangkut vitamin yang larut dalam lemak ke peredaran darah
Lemak berperan sebagai pengangkut vitamin yang memiliki peran
dalam menjaga kesehatan gigi yang mulut. Salah satu jenis lemak adalah
lemak jenuh. Lemak ini memainkan peranan penting terhadap kesehatan
tulang dan gigi. Agar kalsium dapat bersatu dengan struktur tulang kerangka
dan gigi secara efektif, sedikitnya 50 persen lemak makanan seharusnya
mengandung lemak jenuh.
4.
Mineral
Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan
menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan
manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan
mineral mikro (Trace ) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah
kurang dari 100 mg /hari dan menyusun lebih kurang dari 0.01% dari total
berat badan. Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama
adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium(Mg), sulfur (S), kalium (K),
klorida (Cl),dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium
(Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn),
silisium (Si) and seng (Zn).
Mineral adalah zat anorganik dari bahan makanan atau bahan
anorganik lain, digolongkan atas:
1. Mineral esensial dan terdapat dalam jumlah banyak contohnya adalah Ca,
P, Na, K, Mg
2. Mineral non esensial yang diperlikan tubuh tapi hanya dalam jumlah
sedikit seperti Fe, Co, Cu dan I
Fungsi umum dari mineral adalah :

Bahan pembentuk tulang dan gigi

Pengatur fungsi tubuh

Pembentuk garam-garam dalam cairan tubuh
Mineral-mineral yang penting bagi tubuh :

Kalsium (Ca),Phospor, flour, iodine, kalium, ferum, magnesium, seng, zat
besi.

Besi
Berperan penting dalam pemeliharaan kesehatan gusi dan lidah serat
jaringan mukosa mulut. Mineral ini banyak terdapat pada daging, bayam, dan
sayuran berwarna hijau.

Seng
Berperan besar dalam penyembuhan luka pada mukosa mulut.
Seng banyak terdapat pada seafood, hati, daging, dan sereal gandum.
Defisiensi mineral yang bermanifestasi dalam rongga mulut adalah
defisiensi kalsium, fosfor, magnesium, besi dan flour. Manifestasi
defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi tulang
rahang yang merata dan destruksi ligamentum periodontal dan
berkurangnya kekuatan gigi. Manifestasi defisiensi fosfor dalam rongga
mulut adalah terjadinya gangguan pertumbuhan rahang dan erupsi gigi.
Juga adanya pertumbuhan kondili yang lambat disertai maloklusi.
Defisiensi magnesium dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi
hipoplasia enamel. Manifestasi defisiensi besi dalam rongga mulut adalah
terjadinya glossitis yang merupakan penyakit pada lidah, di mana lidah
tampak merah dan sakit. Manifestasi Defisiensi flour dalam rongga mulut
yang paling utama adalah kerentakan gigi terhadap terjadinya karies
gigi.Protein banyak terdapat pada daging, telur, susu, ikan dan jagung.
Manifestasi defisiensi protein dalam rongga mulut adalah lidah tampak
berwarna merah karena hilangnya papila, terjadi angular cheilitis dan
fissura bibir atau bibir pecah-pecah. Selain itu rongga mulut terasa kering
dan nampak kotor. Resistensi terhadap infeksi mengalami penurunan
sehingga mudah terjadi infeksi pada jaringan periodontal.
5.
Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang esensial bagi pertimbuhan,
pemeliharaan, dan menjamin berlangsungnya proses faal dalam tubuh
sehingga dapat mempertahankan kesehatan tubuh, vitamin dibagi atas :

Vitamin yang larut dalam lemak : A, D, E, K

Vitamin yang tidak larut dalam lemak : B, C

Vitamin yang di butuhkan tubuh adalah ;
1. Vitamin A
2. Vitamin B1 (aneurin)
3. Vitamin B2 (riboflavin)
4. Vitamin B3 ( niacin = asam nikonat)
5. Vitamin B12 ( anti pernicious anemia factor)
6. Vitamin C
7. Vitamin D
8. Vitamin K

Vitamin A
Vitamin A diperlukan untuk kesehatan gingiva. Penting untuk
menjaga selaput lendir mulut dan jaringan mukosa mulut. Memelihara
jaringan epitel, membantu perkembangan gigi serta pertahanan terhadap
infeksi. Vitamin A banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau atau
kuning, buah dengan warna yang mencolok, susu, telur dan minyak ikan.

Vitamin D
Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat yang sangat berperan
pada pembentukan dan pertahanan gigi. Absorpsi ini berlangsung di usus
halus. Selain itu berperan penting pada pembentukan rahang. Vitamin ini
paling banyak terdapat pada susu, minyak ikan dan sereal.

Vitamin E
Mencegah pertumbuhan bercak putih tebal di mulut (leukoplakia).
Mencegah kanker oral selain itu vitamin E juga berperan sebagai anti
oksidan. Vitamin E banyak terdapat pada telur, susu, daging, dan kacangkacangan.

Vitamin K
Berperan dalam proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya
pendarahan spontan dalam rongga mulut. Vitamin K banyak terdapat pada
sayuran berwarna hijau.

Vitamin C
Diperlukan untuk kesehatan periodontal dan gingiva, faktor dalam
penyembuhan luka. Diperlukan untuk produksi kolagen dan mencegah
perdarahan gingival. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan,
sayuran hijau dan tomat.

Vitamin B kompleks
Membantu struktur wajah berkembang dengan benar sehingga
wanita hamil perlu mengkonsumsi vitamin ini untuk perkembangan
janinnya. Selain itu fungsi vitamin B kompleks adalah mencegah
timbulnya rasa sakit, warna kemerahan dan pendarahan givival, keretakan
dan luka di sudut mulut dan lidah. Vitamin ini banyak terdapat pada
kacang-kacngan, ragi, sayuran hijau, hati, susu, beras, jagung dan lainlain.
Defisiensi Vitamin
:
Vitamin A menyebabkan terjadinya gingivitis, hiperplasia gingiva
serta penyakit periodontal dan hipoplasia enamel. Defisiensi vitamin A
juga mengakibatkan :

Xeropthalmia

Darriers disease
Mulut kering (xerostomia), hyperplasia gingival, gingivitis dan lesi-lesi
periodontal
Vitamin E menyebabkan terjadinya pendarahan gingival, keluarnya
pus dari poket dan
periodontal serta leukoplakia. Defisiensi vitamin K
menyebabkan terjadinya pendarahan spontan pada gingival atau setelah
menggosok gigi.
Vitamin C menyebabkan rentannya gingival terhadap iritasi lokal
sehingga terjadi hiperplasia gingival, mudah berdarah dan dapat terjadi
ulserasi yang biasa disebut Scurvy.

Scurvy akut : gingival membesar, warna merah tua dan mudah berdarah

Mukosa mulut mudah terkena infeksi sekunder

Gigi mudah terlepas
Defisiensi
vitamin
C,
kurangnya
pembentukan
kolagen
dan
peningkatan permeabilitas endotoksin dari mukosa oral telah diamati dalam
studi histologis. Studi telah menunjukkan bahwa defisiensi vitamin C dapat
meningkatkan motilitas leukosit polimorfonuklear, sehingga menurunkan
respon host kekebalan tubuh.
Tiamin (B1) menyebabkan terjadinya pembesaran papila fungiformis
pada perifer lidah, adanya retakan pada bibir dan sensitifitaspada gigi dan
mukosa mulut meningkat. Manifestasi defisiensi vitamin B1 di mulut

Gigi, mukosa mulut sensitif

Mukosa mulut merah tua, mengkilat kadang-kadang ada ulserasi

Papila fungiformis banyak dan lidah menjadi merah terang, licin,
mengkilat

Gingival berwarna merah tua, mengkilat

Neuralgia
Ribofavin (B2) menyebabkan terjadinya angular cheilitis dan atrofi
papilla fungiformis. Manifestasi dalam mulut adalah sebagai berikut angular
chelitis, glosotis, papila fungi formis besar, lidah berwarna magenta (merah
terang)
Niasin (B 3) menyebabkan manifestasi dalam mulut seperti ;

Glositis yang ditandai dengan warna merah terang, papila lidah hilang,
ulserasi sepanjang tepi lidah

Lidah kering dan licin

Keadaan lebih berat kadang terasa sakit dan ada plak putih pada punggung
lidah yang sulit diangkat
Asam Nikotinat (B 5) menyebabkan terjadinya atrofi papilla di mana
lidah tampak merah, gingivitis kronis dan periodontitis.
Peridoksin ( B 6 ) menyebabkan terjadinya angular cheilitis, glossis,
serta rasa tidak enak pada mulut.
Asam Pentotenat menyebabkan terjadinya angular cheilitis, ulserasi,
dan nekrosis pada gingiva. Terlihat juga mukosa mulut dan bibir warna merah
mengkilat.
Asam Folat Manifestasi defisiensinya adalah pembengkakan pada
lidah, gingivitis, angular cheilitis dan ulkus pada lidah.
Sianokobalamin ( B 12 ) Manifestasi defisiensinya adalah gingival
nampak pucat dan mudah terjadi ulserasi. Lidah tampak merah licin dan
mengkilat serta lebih sensitif (glositis hurteri). Manifestasi defisiensi B12
dalam mulut lainnya adalah :

Glosodynia (rasa sakit pada lidah)

Glssopyrosis (rasa terbakar pada lidah)
Kekurangan vitamin B12 menyebabkan dysplasia reversible yang
menyebabkan perubahan pada mukosa oral dan ulser rekuren..
Kekurangan thiamin menyebabkan
rasa terbakar, seperti
halnya
kekurangan riboflavin dan B6. Vitamin B12 juga telah dikaitkan dengan
stomatitis (radang mukosa mulut), yang umum pada pasien dengan
anemia. Vitamin B12 juga menyebabkan atrofi pada papilla lingual.3
Glossitis umum terjadi pada pasien dengan anemia defisiensi zat
besi. Namun, glositis yang merupakan gejala awal kekurangan zat besi
muncul sebelum anemia. Cheilosis, atau peradangan pada bibir adalah
tanda umum dari kekurangan vitamin B kompleks, dikaitkan dengan
deficiensi riboflavin, folat, dan piridoksin.
Nutrisi
Vitamin A
Thiamin (B 1)
Sumber
makanan
Karoten
(sayuran dan
buah hijau,
minyak ikan,
hati, telur,
margarin)
Fungsi
Sereal, gandum,
susu, telur
Metabolisme
Diferensiasi
epitel
Tanda defisiensi
oral
Keratinisasi
mukosa dan
leukoplakia,
chelitis,
hipoplasia
enamel.
Gambar
Keratinisasi Mukosa
Sensitifitas oral,
burning mouth
syndrome,
berkurangnya
sensitifitas rasa
Burning mouth syndrome
Riboflafin (B
2)
Telur, sereal,
hati, ginjal.
Flafoprotein :
koenzim
didalam
metabolism
energi
Angular chelitis,
glositis,
recurrent apthae
Angular chelitis
Niasin (B 3)
Hati, daging,
telur,
Koenzim
nukleotida
dalam
metabolism
energi
Atrophi mukosa
dan stomatitis,
glossitis, dan
angular chellitis.
Glossitis
Vitamin B 6
Hati, daging,
ikan, susu dan
kacang
Koenzim dalam
metabolism
asam amino
Glossitis, chelitis,
burning mouth
syndrome,
ulserasi dan
fissure lip.
ulserasi
Folat
Hati, ginjal,
sayuran hijau,
jeruk, sereal
Sintesis purin
dan pirimidin
Glossitis,
stomatitis
recurrent
apthae, angular
chelitis, dan
candidiosis
Stomatitis
Vitamin B 12
Vitamin C
Daging, ikan,
telur, sereal
Jeruk, buah
berry, kentang,
sayuran hiijau,
paprika dan
parsley
Sintesis purin
dan pirimidin
Antioksidan
Atropik glossitis,
stomatitis,
recurrent
apthae,
dysplasia,
angular chelitis,
candidiosis.
Reccurent
apthae angular
chelitis, scurvy,
gingivitis, dan
periodontitis
Recurrent aphthae
Scurvy
Vitamin D
Minyak ikan,
margarine,
telur, sinar
matahari
Homeostasis
kalsium
Hipoplasia
enamel
Hipoplasia enamel
Vitamin E
Vitamin K
Minyak sayur,
minyak biji
bunga
matahari, telur,
gandum
Sayuran dan
hati
An antioksidan
Tidak ada
Pembentukan
clotting factor
Pendarahan
gingival,
hemorrhage
setelah ekstraksi
Pendarahan gingiva
Besi
Daging, ikan,
sayuran hijau,
coklat, sereal
Pembentukan
hemoglobin dan
myoglobin dan
komponen
enzim
Glossitis, angular
chelitism atrophi
mukosa,
kandidosis
Zink (Seng)
Ikan, daging,
kerang, hewan
ternak.
Komponen > 70
enzim
Penurunan
sensitifitas rasa
Kandidosis
Selenium
Banyak
terdapat di
produk hewan
Komponen
enzim
glutathione
peroksidase,
antioksidan
Karies, kanker
mulut dalam
kasus yang parah
Kanker mulut
Daftar Pustaka

Greenberg MS,Michael Glick. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and
Treatment. 10th Ed.Philadelpia: BC Decker Inc: 2003

Oral Biology.BGJ Van Rensburg.Quintessence.1995

Oral Cells and Tissues. PR Garrant. Quintessence.2003

Bendich Adrianne. 2005. Nutrition and Oral Medicine. Totowa, New Jersey:
Humana Press.107-109

Suhardjo dan Kushanto Clara. 2006. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta:
Kanisius Group.

Lieberman Shari, dkk.2003.The Real Vitamin and Mineral Book. Hudson
Street, New York: Penguin Group.
Download