View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
BAB VII
PENUTUP
7.1
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSGM Halimah Daeng
Sikati Kandea Bagian Ilmu Penyakit Mulut dan RSGM Halimah Daeng Sikati
Tamalanrea Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin Tanggal Maret-Mei 2013, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penderita Angular cheilitis yang datang ke RSGM Halimah Daeng Sikati
Kandea Bagian Ilmu Penyakit Mulut dan RSGM Halimah Daeng Sikati
Tamalanrea Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin lebih banyak terjadi pada kelompok umur 8-10
yaitu 17 orang (56,7 %) dibandingkan dengan kelompok umur 10-13 yaitu
7 orang (23,3%) sedangkan pada kelompok umur 6-8 sebanyak 6 orang
(20,0%).
2. Penderita angular cheilitis yang terjadi pada anak-anak sebanyak 26 anak
disebabkan oleh defisiensi nutrisi dan 3 anak lainnya disebabkan oleh
53
defisiensi nutrisi yang disertai kebiasaan menjilat bibir serta 1 anak lainnya
disebabkan oleh faktor mekanik (kebiasaan membasahi bibir).
3. Anak-anak yang mengalami angular cheilitis yang disebabkan oleh
defisiensi nutrisi kebanyakan diantara mereka pola makan (kebiasaan
makan) anak buruk dan pengetahuan akan gizi kurang sehingga
menyebabkan terjadinya defisiensi nutrisi.
7.2 SARAN
1. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penyebab defisiensi nutrisi pada
anak salah satunya adalah pola makan yang buruk, untuk itu penulis
menyarankan perlu diadakan penyuluhan mengenai pentingnya
mengkonsumsi makanan yang bergizi terhadap pencegahan terjadinya
angular cheilitis pada anak.
2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan tentang gizi
pada anak kurang. Untuk itu penulis menyarankan pada pemerintah
agar menambahkan kurikulum tentang pengetahuan kesehatan pada
anak usia sekolah dasar. Agar anak dapat mengetahui tentang kesehatan
lebih dini.
54
Download