Research Abstracts of Universitas Indonesia 2007 Peran Nutrisi pada Kesehatan Gigi Anak di Kecamatan Ciputat, Tangerang Staff : Retno Hayati Sugiarto Student : ‐ Sponsor : DIKTI‐HPTP 2007 Email : ‐ Peningkatan angka kematian bayi pada tahun 2001 sebagai salah satu indikator tingkat kesejahteraan membuktikan dampak terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan, terutama terjadinya masalah gizi di Indonesia. Nutrisi memiliki peranan penting dalam memelihara kesehatan tubuh pada umumnya, dan kesehatan rongga mulut pada khususnya. Nutrisi juga penting peranannya dalam setiap tahap tumbuh kembang gigi dan dalam menjaga keseimbangan lingkungan mulut yang dihubungkan dengan kesehatan gigi. Nutrisi utk pertumbuhan optimal gigi sama dengan nutrisi yang diperlukan tubuh karena masa pertumbuhan gigi sejalan dengan masa pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Nutrisi yang dibutuhkan pada masa kehamilan penting untuk kalsifikasi optimal gigi sulung, sedangkan nutrisi pada masa balita dan anak‐anak penting untuk pertumbuhan gigi tetap. Meningkatnya masalah gizi pada ibu hamil dan balita tentunya berdampak pula pada peningkatan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan bertambah buruknya masalah gizi anak tersebut. Mengetahui hubungan antara status gizi dan kesehatan gigi dan mulut menjadi penting karena seringkali terdapat karakteristik yang khas dari berbagai jaringan dalam rongga mulut yang lebih sensitif terhadap defisiensi nutrisi, sehingga apabila tubuh mengalami defisiensi nutrisi seringkali jaringan dalam rongga mulutlah yang pertama kali memperlihatkan efek defisiensi nutrisi tersebut. (Moyers 1988) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status gizi dimulai sejak masa kehamilan ibu terhadap kesehatan gigi anak periode usia gigi susu (3‐5 tahun). Pemilihan lokasi penelitian di Kabupaten Tangerang karena dokumentasi pencatatan Kartu Menuju Sehat (KMS) pengunjung posyandu cukup rapi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat merekomendasi suatu model pendekatan pelayanan kesehatan gigi di bidang pencegahan penyakit gigi dan mulut yang lebih efisien dan efektif, terpadu dengan program perbaikan nutrisi anak pada usia pertumbuhan. Hal ini penting mengingat biaya pelayanan kesehatan gigi yang tinggi dan tidak menjangkau seluruh lapisan masyarakat.