Pre Menstruasi Syndrome (PMS)

advertisement
PRE MENSTRUASI SINDROM (PMS)
OLEH :
Ns.Irwansyah S.Kep,M.Kes
Pendahuluan
Tentang sindrom PMS, sebuah sumber mengatakan sekitar 85%
wanita mengalami gangguan fisik dan emosi menjelang masa ini.
Gejala yang paling gampang dilihat dari sindrom pra menstruasi
ini adalah mudah marah, pusing, depresi, perasaan sensitif, lelah
dan tubuh agak membengkak. Selain itu, biasanya juga terjadi
penumpukan cairan dengan payudara yang agak membengkak,
ukuran panggul bertambah besar, wajah terlihat sembab, sakit
kepala, dan nyeri di bagian perut. Perubahan perubahan mood,
seperti mudah marah, meledak-ledak, dan sering menangis juga
kerap menandai munculnyapremenstrual syndrome (PMS) ini.
Yang lebih gawat adalah PMS pun dapat menimbulkan depresi,
terkadang sampai memunculkan perasaan ingin bunuh diri, dan
bahkan keinginan melakukan kekerasan kepada diri sendiri
ataupun ke orang lain
• Gangguan kesehatan sebelum haid biasanya dianggap hal
yang lumrah bagi wanita usia produktif. Sekitar 40% wanita
berusia 14 - 50 tahun, menurut suatu penelitian,
mengalami sindrom pra-menstruasi atau yang lebih dikenal
dengan PMS (pre-menstruation syndrome). Bahkan survai
tahun 1982 di Amerika Serikat menunjukkan, PMS dialami
50% wanita dengan sosio-ekonomi menengah yang datang
ke klinik ginekologi. PMS memang kumpulan gejala akibat
perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat
ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid.
Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai
sampai beberapa hari setelah selesai haid.
Etiologi
• Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas.
Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor
hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon
estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena
hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti
melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang
diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada
sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang
menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel.
Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan
perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi
serotonin yang dialami penderita.
Lanjut etio…
• Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita
yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam
siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang
meningkatkan risiko terjadinya PMS. Pertama, wanita
yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah
melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah
mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti
toksima). Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah
menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan
yang belum). Ketiga, usia (PMS semakin sering dan
mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama
antara usia 30 - 45 tahun).
Lanjut etio juja
• Keempat, stres (faktor stres memperberat
gangguan PMS). Kelima, diet (faktor kebiasaan
makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh,
coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan
olahan, memperberat gejala PMS). Keenam,
kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B
(terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium,
zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat.
Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga
dapat memperberat gejala PMS. Ketujuh,
kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas
fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).
Tipe dan gejalanya
• Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E.
Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari
Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS
menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan
D. Delapan puluh persen gangguan PMS
termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%,
PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang
seorang wanita mengalami gejala gabungan,
misalnya tipe A dan D secara bersamaan.
• Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri. PMS tipe A
(anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas,
sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa
wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat
sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron:
hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan
hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron
kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa
peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi
kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A
sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berserat dan
mengurangi atau membatasi minum kopi.
• PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala
edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah
dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat
badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan
bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi
akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel)
karena tingginya asupan garam atau gula pada diet
penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi
retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya
mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya
gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam
dan gula pada diet makanan serta membatasi minum
sehari-hari.
• PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin
mengkonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya
coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula).
Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap
gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia
seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala
yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul
karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh
meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis
dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet
makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial
(omega 6), atau kurangnya magnesium.
• PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala
rasa depresi, ingin menangis, lemah,
gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam
mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan
kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri
atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe
D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A,
hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS
benar-benar murni tipe D.
• PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan
hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon
progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi
dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi
PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine,
penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau
kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6).
Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung
vitamin B6 dan magnesium dapat membantu
mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi
bersamaan dengan PMS tipe A.
• Pada hari pertama atau satu hari menjelang datang bulan, banyak wanita
yang mengeluh sakit perut atau tepatnya kram perut. Gangguan kram
perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan
gejala PMS. Kram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala
yang paling sering. Gangguan nyeri yang hebat, atau
dinamakan dismenorea, sangat mengganggu aktivitas wanita, bahkan acap
kali mengharuskan penderita beristirahat bahkan meninggalkan
pekerjaannya selama berjam-jam atau beberapa
hari. Dismenorea memang bukan PMS. Dismenorea primer umumnya
tidak ada hubungannya dengan kelainan pada organ reproduksi wanita
dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau hari pertama haid. Nyeri perut
ini juga tidak ada hubungannya dengen PMS yang mulai terasa 10 - 14 hari
sebelum haid. Gejala malah hilang begitu haid datang.
Kalau dismenorea membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah
seseorang melahirkan, tidak demikian dengan PMS. Wanita yang pernah
melahirkan malah berisiko lebih tinggi menderita PMS.
Yang perlu diketahui :
• Kurangi Stres
Perhatikan jadwal kerja Anda, apakah saat ini Anda dikejar tenggang
waktu soal pekerjaan Anda. Bila saja Anda perhatikan, adanya stres
kerja ini dapat membuat menstruasi Anda terlambat.
Tidak sebanyak yang Anda pikirkan
Anda tidak perlu takut kehilangan jumlah darah terlalu banyak.
Secara rata-rata, setiap bulannya seorang wanita hanya kehilangan
sekitar 3 ons darah.
Lama atau Sebentar itu Normal
Kebanyakan wanita akan mengeluarkan darah sekitar dua hari
sampai tujuh hari. Bila menstruasi Anda lebih dari delapan hari, itu
belum tergolong masalah besar.
• Terjadi Pembuahan?
Kebanyakan wanita hanya mengalami ovulasi sekali dalam
sebulan, sekitar 14 hari sebelum datang mensturasi.
Pembuahan memang hanya berlangsung selama satu atau
dua hari saja, tetapi karena sperma dapat hidup sampai
tujuh hari di dalam vagina, Anda harus menggunakan
pencegah kehamilan.
Menghitung Siklus
Saat Anda mendapatkan menstruasi di hari pertama, itu
merupakan hari pertama Anda memasuki siklus
menstruasi. Jadikanlah hari itu sebagai patokan untuk siklus
berikutnya. Siklus yang normal berlangsung sekitar 21 hari
hingga 35 hari.
• PMS yang bukan PMS
Wanita yang mengalami sakit hebat saat menstruasi itu melebihi
gejala umum sangat mungkin terkena premenstrual dysphoric
disorder (PMDD). Wanita yang menderita PMDD juga memiliki
gejala-gejala sama layaknya PMS, seperti sakit kepala, nyeri sendi
dan otot, tubuh dan payudara membengkak. Gejala-gejala yang
secara umum terjadi, akan menghilang saat berlangsungnya
menstruasi.
Menurun di Usia 30 Tahun
Pada wanita yang lebih tua, biasanya akan mengalami
pembengkakan tubuh, berat badan bertambah, dan kecemasan
yang lebih besar dibandingkan wanita yang lebih muda. Namun,
secara umum, sebenarnya gejalanya telah berkurang dibandingkan
wanita di bawah usia 30 tahun yang sering mengalami kejang, lelah,
payudara sakit, banyak makan, dan mood yang tidak menentu.
• Kejang
Saat siklus haid seorang wanita belum teratur, biasanya cenderung tidak
mengalami gangguan nyeri. Namun, ketika siklus sudah berjalan teratur,
barulah gejala itu muncul. Bila di masa remaja tidak pernah terkena gejala
PMS, kemungkinan itu baru akan dimulai pada usia 20 tahun.
Disebabkan Kista atau Endometriosis?
Munculnya kista biasanya disebabkan karena terjadinya pelebaran otot di
dinding rahim. Kian besar ukuran kista (melebihi ukuran anggur), makin
menyebabkan sakit menjelang menstruasi. Sementara itu, endometriosis
merupakan suatu kondisi ketika dinding bagian shim tumbuh di luar rahim.
Gejalanya adalah sakit yang hebat saat mulai dan selama periode
menstruasi, perdarahan kental dan tidak teratur, jugs rasa sakit selama
dan sesudah hubungan seksual. Tanpa pengobatan endometriosis ini akan
kian buruk dan menyebabkan kemandulan. Sebaiknya segeralah datang ke
dokter.
• Diet Mempengaruhi Siklus?
Jika Anda terlalu banyak kehilangan berat badan atau mempunyai
gangguan makan seperti anorexia, bisa jadi Siklus menstruasi Anda
menjadi tidak teratur atau berhenti total (amernorrhea).
Ketahuilah, amenorrhea dapat menyebabkan keropos tulang,
mandul dan masalah kesehatan lainnya. Segera konsultasikan ke
dokter bila Siklus menstruasi Anda berhenti.
Bertambah Berat Badan
Pada wanita yang gemuk dan kekurangan androgen (hormon pria)
juga bisa mengalami menstruasi tak teratur. Hal ini disebut
sebagai polycystic ovary syndrome (PCOS). Akibatnya, bisa
membuat perdarahan bertambah banyak, hingga terjadi kelebihan
rambut di wajah atau tubuh wanita. Biasanya ini diakibatkan karena
tingginya hormon testoteron.
• Perdarahan di Antara Siklus
Adanya perdarahan yang tidak normal dan infeksi pada vagina yang
disebabkan bakteri vaginosis adalah gejala chlamydia atau penyakit
menular seksual lainnya. Segera konsultasikan ke dokter agar tidak
semakin parah.
Bercak Darah
Jika Anda sering mendapatkan bercak di pertengahan siklus Anda, boleh
jadi ini merupakan tanda terjadinya ovulasi. Beberapa wanita mengalami
kejang perut pada waktu tersebut.
Rasa Hangat Redakan Kejang
Ingat nasihat ibu untuk mengompres perut kejang dengan botol berisi air
panas? Kalau itu terjadi, lakukanlah. Hasil penelitian menunjukkan,
mengompres di bagian bawah perut dapat mengurangi rasa nyeri dan
kejang.
DIET TEPAT MENCEGAH PMS
•
•
Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang
tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah(sapi dan
kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.
•
Kurangi rokok atau berhenti merokok.
•
Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).
•
Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai
sumber protein.
•
Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya)
dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.
•
Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
lanjutan
•
Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
•
Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak
bunga matahari, minyak sayuran.
•
Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6
(asam linolenat gamma GLA).
Di samping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS:
•
Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.
•
Menghindari dan mengatasi stres.
•
Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS.
•
Catat jadwal siklus haid Anda serta kenali gejala PMS-nya.
•
Perhatikan pula apakah Anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan
berikutnya.
•
Apa yang dapat Anda lakukan?
•
Untuk mengurangi beberapa kondisi yang tidak nyaman menjelang SPM, coba
lakukan beberapa hal di bawah ini :
•
Buatlah semacam diary atau jurnal yang mencatat kapan gejala-gejala itu muncul.
Dengan demikian, Anda mempunyai patokan waktu yang tepat untuk
mengatasinya.
Agar sehat, makanlah sedikit tetapi sering. Jika Anda menderita konstipasi,
konsumsilah bahan makanan yang mengandung banyak serat.
•
•
Saat sedang minum obat diuretik, biasanya Anda akan lebih sering buang air kecil
yang memungkinkan mineral penting ikut terbuang. Karena itu, tambah makanan
yang mengandung potassium (buah, makanan laut, kacang-kacangan), juga
makanan, minuman ekstra atau suplemen yang mengandung vitamin B dan C.
•
Untuk mengurangi terjadinya penumpukan cairan, sebisa mungkin kurangi garam
dalam makanan Anda. Garam bisa menyerap air dan hal ini dapat meningkatkan
pembengkakan.
Lanjutan….
•
Perbanyak waktu istirahat untuk menghindari kelelahan. Selain itu cobalah
menghindari situasi yang bisa membuat Anda stres.
•
Coba bicarakan perasaan Anda kepada sahabat yang dapat percaya dan dapat
mendengarkan keluhan Anda. Pastikan pula keluarga tahu mengenai kondisi Anda.
•
Cobalah minum beberapa ramuan tumbuhan tertentu yang telah terbukti
membantu meningkatkan kesehatan wanita, misalnya kunyit asam, dan lain-lain.
•
Untuk mengatasi rasa nyeri yang hebat, seperti dysmernorrhoea, cobalah aspirin
untuk meringankannya.
•
Cobalah lakukan olahraga seperti berenang dan berjalan kaki. Tarik nafas dalamdalam lalu buang secara perlahan juga dapat membantu Anda meringankan rasa
tidak nyaman. Juga, tak ada salahnya mencoba melakukan relaksasi.
Download