PMS (penyakit menular seksual) 1. Pengertian PMS Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal, berasal dari kata venus, yaitu dewi cinta dari romawi kuno. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan hubungan dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena melakukan hubungan seksual yang sebelumnya telah terjangkit salah satu penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003) Penyakit Menular Seksual (PMS) (kadang disebut Infeksi Menular Seksual atau penyakit kelamin) adalah sekelompok infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kebanyakan PMS dapat ditularkan melalui hubungan seksual antara penis, vagina, anus dan/atau mulut. (Katrina Smith, 2005) Penyakit Menular Seksual (PMS) atau Penyakit Kelamin (venereal diseases) telah lama dikenal dan beberapa di antaranya sangat populer di Indonesia, yaitu sifilis dan kencing nanah. Dengan semakin majunya peradaban dan ilmu pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru, dan istilah venereal diseases berubah menjadi sexually transmitted diseases atau infeksi menular seksual (IMS). (Somelus, 2008) 2. 1. 2. 3. 4. 3. 1. a) b) c) 2. Penyebab Penularan PMS Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas seks yang kurang sehat adalah munculnya penyakit menular seksual. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang sebelumnya sudah terkena penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003). Selain itu, terdapat rentang keintiman kontak tubuh yang dapat menularkan PMS termasuk ciuman, hubungan seksual, hubungan seksual melalui anus, kunilingus, anilingus, felasio, dan kontak mulut atau genital dengan payudara. (Benson and Pernoll, 2009) Menurut Somelus (2008), Cara lain seseorang dapat tertular PMS juga melalui : Darah Dari tansfusi darah yang terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau benda tajam lainnya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato. Ibu hamil kepada bayinya Penularan selama kehamilan, selama proses kelahiran. Setelah lahir, HIV bisa menular melalui menyusui. Herpes dapat menular melalui sentuhan karena penyakit herpes ini biasanya terdapat luka-luka yang dapat menular bila kita tersentuh, memakai handuk yang lembab yang dipakai oleh orang penderita herpes. Tato dan tindik Pembuatan tato di badan, tindik, atau penggunaan narkoba memberi sumbangan besar dalam penularan HIV/AIDS. Sejak 2001, pemakaian jarum suntik yang tidak aman menduduki angka lebih dari 51 % cara penularan HIV/AIDS. Orang-Orang Yang Beresiko Tinggi Terkena PMS Setiap orang bisa tertular IMS. Orang yang paling berisiko terkena PMS adalah orang yang suka berganti pasangan seksual dan orang yang walaupun setia pada satu pasangan namun pasangan tersebut suka berganti-ganti pasangan seksual. Kebanyakan yang terkena IMS berusia 15 – 29 tahun, tapi ada pula bayi yang lahir membawa IMS karena tertular dari ibunya. (http://somelus.wordpress.com, di akses 8 April 2011) Menurut Aria Pranata (2010), yang tergolong kelompok resiko tinggi terkena PMS adalah : Usia 20 – 34 tahun pada laki – laki 16 – 24 tahun pada wanita 20 – 24 tahun pada kedua jenis kelamin Pelancong 3. 4. 5. 4. Pekerja seksual komersial atau wanita tuna susila Pecandu narkotik Homoseksual Jenis - Jenis PMS 1. a. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri HIV HIV adalah singkatan dari Human immunodeficiency Virus. Infeksi akut dilaporkan dapat menyebabkan suatu sindrom menyerupai mononucleosis dengan gejala demam, malaise, nyeri otot, nyeri kepala, kelelahan, ruam generalisata, sakit tenggorokan, limfadenopati, dan lesi mukokutan yang khas. Salah satu kesulitan mengenali infeksi Human Immunideficiency Virus (HIV) adalah masa laten tanpa gejala lama, antara 2 bulan hingga 5 tahun. Umur rata-rata saat diagnosis infeksi Human Immunideficiency Virus (HIV) ditegakkan adalah 35 tahun. (Benson and Pernoll, 2009) b. Gonorea Gonorea merupakan penyakit menular yang paling sering di jumpai di berbagai Negara yang lebih maju. Rerata di Negara-negara ini adalah 5-10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan Negara yang kurang maju. (Linda, 2008) Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan organ kemih. Selain itu akan menyerang selaput lendir mulut, mata, anus, dan beberapa bagian organ tubuh lainnya. Bakteri yang membawa penyakit ini dinamakan gonococcus. Kokus gram negative yang menyebabkan penyakit ini yaitu Neisseria Gonorrhoeae. (Ajen Dianawati, 2003) Gejala Klinis Gonorhea yaitu : Pria : duh tubuh uretra, kental, putih kekuningan atau kuning 2. Wanita : seringkali tanpa gejala, bila ada duh tubuh putih atau kuning terutama di daerah mulut rahim sehingga perlu pemeriksaan dalam. (Depkes RI, 2008). Konsekwensi kesehatan yang paling penting akibat infeksi gonorrhea adalah kerusakan tuba fallopi yang berkaitan dengan predisposisi terjadinya kehamilan ektopik (tuba) dan infertilitas. (Linda, 2008) 1. c. 1. a. Sifilis Sifilis dikenal juga dengan sebutan “raja singa”. Penyakit ini sangat berbahaya. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan barang-barang dari seseorang yang tertular (seperti baju, handuk, dan jarum suntik). Penyebab timbulnya penyakit ini adalah kuman treponema pallidum. Kuman ini menyerang organ-organ penting tubuh lainnya seperti selaput lendir, anus, bibir, lidah dan mulut. (Ajen Dianawati, 2003) Gejala umum yang timbul pada sifilis yaitu adanya luka atau koreng, jumlah biasanya satu, bulat atau, lonjong, dasar bersih, teraba kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri pada penekanan. Kelenjar getah bening di lipat paha bagian dalam membesar, kenyal, juga tidak nyeri pada penekanan. (Depkes RI, 2008) Untuk gejala yang lebih khusus, Ajen Dianawati 2003 menuliskan bahwa Penularan dan gejala yang yang terlihat terbagi dalam 3 tingkatan, dan setiap tingkatan berbeda-beda. Tingkat I Penularannya sudah terdeteksi sekitar 10-90 hari setelah melakukan hubungan seksual. b. Gejala yang terlihat adalah adanya luka kecil bernanah disertai rasa sakit yang amat sangat, selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar getah bening yang mengeras disekitar luka, seperti dilipatan paha. 2. a. b. Tingkat II Terjadi sekitar 40 hari setelah masuk pada tingkat 1. Gejala yang terlihat adalah adanya luka-luka kecil berwarna merah di sekitar permukaan kulit, dari kulit kepala hingga telapak tangan dan kaki. Luka-luka ini timbul karena kuman telah menyebar melalui peredaran darah. c. Gejala lainnya adalah keluhan sakit tenggorokan, punsing, lesu, nyeri otot, terjadi kerontokan rambut, dan kulit kepala terasa gatal. 3. a. b. Tingkat III Terjadi setelah 10-15 tahun kemudian. Gejalanya antara lain ditemukan benjolan-benjolan pada bagian tubuh yang terserang. Pada anhirnya bernjolan tersebut melunak dan pecah sehingga mengeluarkan cairan. Bagian tubuh yang terserang akan mengalami kerusakan. Jika kuman mulai menyerang otak, orang yang terserang akan mengalami gangguan kejiwaan atau gila. Jika yang diserang bagian sumsum tulang belakang, niscaya orang tersebut akan mengalami kelumpuhan, kemunduran kerja jantung, dan kerusakan jaringan susunan saraf, serta masih banyak lagi kerusakan-kerusakan lainnya. Begitu seterusnya, karena kumankuman tadi dapat menyerang bagian tubuh manapun tanpa memandang siapa orangnya. Resiko paling fatal penyakit ini dapat mengakibatkan kematian. c. Perempuan yang hamil bisa saja terserang penyakit ini, sehingga bayi yang akan lahir mengalami kelumpuhan fisik dan mental, itupun jika mereka dapat bertahan hidup. Biasanya, bayi-bayi ini akan meninggal dalam kandungan jika kuman menyerang uterus. Kalaupun bisa lahir, bayi-bayi ini meninggal seminggu setelah kelahirannya. Sayangnya, obat untuk menyelamatkan para bayi yang terserang penyakit ini sampai sekarang belum ada. d. Vaginitis Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau peradangan vagina. Vaginitis biasanya ditandai dengan adanya cairan berbau kurang enak yang keluar dari vagina. Gejala lain adalah gatal atau iritasi di daerah kemaluan dan perih sewaktu kencing. Beberapa kasus vaginitis disebabkan oleh reaksi alergi atau kepekaan terhadap bahan kimia. Umumnya disebabkan oleh kuman yang ditularkan secara seksual atau yang tadinya menetap di vagina dan menjadi ganas karena gangguan keseimbangan di dalam vagina (Hutapea, 2003). e. Klamidia Klamidia berasal dari kata Chlamydia, sejenis organisme mikroskopik yang dapat menyebabkan infeksi pada leher rahim, saluran indung telur, dan dan saluran kencing. Gejala yang banyak dijumpai pada penderita penyakit ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang berwarna kuning, disertai rasa panas seperti terbakar ketika kencing. Karena organisme ini dapat menetap selama bertahun-tahun dalam tubuh seseorang. Ia juga akan merusak organ reproduksi penderita dengan atau tanpa merasakan gejala apa pun. (Ajen Dianawati, 2003) f. Candidiasis Merupakan infeksi pada muara dan saluran vagina yang paling sering terjadi oleh karena sejenis ragi. Pada kenyataannya kuman Candida Albicans ini hidup pada selaput lendir dari sebagian besar orang yang sehat dan tentunya merupakan kuman yang umum ditemukan dalam vagina. Sebutan nama candida sebagai penyakit menular seksual masih baru, namun demikian semakin bertambah bukti adanya penularan melalui hubungan seks. (Rosari, 2006) Penyakit ini biasa juga disebut sebagai infeksi ragi. Sebenarnya, dalam vagina terdapat berjuta-juta ragi. Meskipun tidak akan menimbulkan masalah, karena ragi berkembang terlalu pesat, dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan infeksi. Gejala yang dapat terlihat pada perempuan adalah keluarnya cairan kental berwarna putih disertai dengan pembengkakan dan gatal-gatal pada vagina. Pada laki-laki, infeksi ini dapat menyebabkan rasa panas, seperti terbakar dan gatal pada saluran kencingnya. (Ajen Dianawati, 2003) g. Chancroid Penyakit ini diawali dengan benjolan-benjolan kecil yang muncul disekitar genetalia atau anus, 4-5 hari setelah kontak dengan penderita. Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Borok chancroid pada pria biasanya sangat menyakitkan, sedangkan pada wanita tidak menimbulkan rasa sakit (Rosari, 2006) Chancroid adalah sejenis bakteri yang menyerang kulit kelamin dan menyebabkan luka kecil bernanah. Jika luka ini pecah, bakteri akan menjalar kearah pubik dan kelamin. (Ajen Dianawati, 2003) h. Granula inguinale Penyakit ini sama dengan chancroid, yaitu disebabkan oleh bakteri. Bagian yang terserang biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina, klitoris, dan anus, akan berubah membentuk jaringan berisi cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap selanjutnya akan terjadi pembesaran yang bersifat permanen atau terlihat sesekali pada penis, klitoris, dan kandung pelir. Penderita bisa kehilangan berat badan, kemudian meninggal dunia. Penyakit ini tidak memperlihatkan gejala-gejala awal, Memasuki masa 3 bulan, barulah terlihat adanya infeksi yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan kepada orang lain. (Ajen Dianawati, 2003) 2. a. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus Herpes Herpes termasuk jenis penyakit biasa, disebabkan oleh virus herpes simpleks. Virus herpes terbagi 2 macam, yaitu herpes 1 dan herpes 2. Perbedaan diantaranya adalah kebagian mana virus tersebut menyerang. Herpes 1 menyerang dan menginfeksi bagian mulut dan bibir, sedangkar herpes 2 atau disebut genital herpes menyerang dan menginfeksi bagian seksual (penis atau vagina). (Ajen Dianawati, 2003) Gejala klinis herpes ini yaitu : Herpes Genital Pertama. Diawali dengan bintil – lentingan – luka / erosi berkelompok, di atas dasar kemerahan, sangat nyeri, pembesaran kelenjar lipat paha, kenyal, dan disertai gejala sistemik 2. Herpes Genital Kambuhan Timbul bila ada factor pencetus (daya tahan menurun, faktor stress pikiran, senggama berlebihan, kelelahan dan lain-lain). Umumnya lesi tidak sebanyak dan seberat pada lesi primer. (Depkes, 2008) Virus herpes ini tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diobati. Obat yang biasa diberikan untuk genital herpes adalah Acyclovir. Karena cara kerjanya menetap dalam system saraf tubuh, virus tersebut tidak dapat disembuhkan atau dihilangkan selamalamanya. (Ajen Dianawati, 2003) b. Viral Hepatitis Terdapat sejumlah jenis radang hati atau hepatitis. Penyebabnya adalah virus dan sering ditularkan secara seksual. Jenis yang terutama adalah hepatitis A, B, C dan D. (Hutapea, 2003). 1. c. Lymphogranuloma venereum Penyakit ini biasa disingkat LGV, disebabkan oleh virus dan dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena antibiotic tidak dapat menanggulanginya. Gejala awalnya berupa luka kecil yang tidak biasa terjadi di sekitar organ seksual selama 3 minggu. Dua minggu kemudian, luka tersebut membengkak sebesar telur yang menyebar di bagian pangkal paha. Perubahan lain yang timbul akan semakin bertambah parah seperti penderita akan mengalami kelumpuhan jika infeksi mulai menyebar melalui kelenjar getah bening (pangkal paha) menuju anus. (Ajen Dianawati, 2003) 3. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Parasit a. Trichomoniasis Trichomoniasis atau trich adalah suatu infeksi vagina yang disebabkan oleh suatu parasit atau suatu protozoa (hewan bersel tunggal) yang disebut trichomonas vaginalis. Gejalanya meliputi perasaan gatal dan terbakar di daerah kemaluan, disertai dengan keluarnya cairan berwarna putih seperti busa atau juga kuning kehijauan yang berbau busuk. Sewaktu bersetubuh atau kencing sering terasa agak nyeri di vagina. Namun sekitar 50% dari wanita yang mengidapnya tidak menunjukkan gejala apa-apa b. Pediculosis Pediculosis adalah terdapatnya kutu pada bulu-bulu di daerah kemaluan. Kutu pubis ini diberi julukan crabs karena bentuknya yang mirip kepiting seperti di bawah mikroskop. Parasit ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang. Parasit ini menempel pada rambut dan dapat hidup dengan cara mengisap darah, sehingga menimbulkan gatal-gatal. Masa hidupnya singkat, hanya sekitar satu bulan. Tetapi kutu ini dapat tumbuh subur dan bertelur berkali-kali sebelum mati (Hutapea, 2003). Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah infeksi virus atau bakteri yang ditularkan melalui aktifitas seksual. Beberapa jenis Penyakit Menular Seksual hanya akan menginfeksi organ seksual/reproduksi penderita seperti Gonore dan Klamidia, sementara beberapa jenis Penyakit kelamin lainnya seperti HIV, Hepatitis B dan Sifilis akan mengganggu fungsi tubuh secara umum. Klaimidia adalah salah satu Penyakit Menular Seksual (PMS) Sampai saat ini setidaknya terdapat 29 jenis penyakit menular seksual yang paling umum diderita orang. Di Amerika Serikat, selain flu dan pilek, PMS adalah penyakit yang juga sangat umum terjadi. Konon katanya, jika seluruh orang Amerika yang menderita PMS dipindahkan ke negara Kanada, maka jumlah penduduk Kanada akan menjadi dua kali lipat dari yang sekarang. Kasus penyakit lewat hubungan seksual memang sangat tinggi dan menjadi epidemi yang meresahkan di Amerika Serikat. Setiap tahun terdapat lebih dari 12 juta kasus baru, itu berarti ada sekitar 33.000 kasus yang muncul setiap hari. Diperkirakan jumlah warga Amerika yang menderita penyakit menular seksual mencapai 110 juta orang dan akan terus bertambah. Beberapa jenis Penyakit Menular Seksual bisa disembuhkan tetapi jenis yang lain belum ditemukan pengobatannya. Meskipun demikian, semua PMS bisa dikontrol dan diobati gejalanya apabila dapat dideteksi sedini mungkin. Masalahnya adalah PMS sering tidak menimbulkan gejala khusus yang bisa membedakannya dengan penyakit lain. Kondisi seperti ini yang membuat penyakit semakin mudah menyebar karena penderita secara tidak sadar akan menularkannya ke orang lain. 6 Jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) Yang Paling Umum Terjadi Penyakit Menular Seksual (PMS) disebarkan melalui aktifitas seks seperti hubungan seks vaginal, anal dan oral. Beberapa PMS lain seperti HIV dan Hepatitis B juga bisa ditularkan melalui transfusi darah. PMS biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seks menggunakan jari tetapi kuku jari yang kotor dapat menjadi penyebab timbulnya masalah pada organ genital. Centers for Diseases Control and Prevention di Atlanta memberikan beberapa identifikasi dan sindrom yang bisa ditularkan melalui hubungan seks. Berikut ini beberapa Penyakit Menular Seksual (PMS) yang paling umum terjadi: 1. Herpes Genital Herpes genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2). Pada kebanyakan kasus, Herpes genital disebabkan oleh HSV-2. Seperti jenis penyakit kelamin lainnya, Herpes terkadang muncul tanpa gejala tertentu tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Obat Herpes adalah Acydovir (Zovirox), obat ini dapat meringankan gejala Herpes tetapi tidak menyembuhkan. 2. Sifilis Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sangat sulit membedakan penyakit ini dengan penyakit lain karena memiliki tanda dan gejala yang sama. Gejala awal Sifilis dimulai dengan terjadinya lecet yang tidak sakit pada penis dan selanjutnya akan berkembang secara bertahap selama 30 tahun. Sifilis dapat menimbulkan penyakit jantung, kerusakan otak dan kebutaan pada penderita. Meskipun banyak antibiotik yang dapat menyembuhkan sifilis tapi sangat sulit menyembuhkan kerusakan yang ditimbulkan penyakit kelamin yang satu ini. 3. Gonore Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang mudah tumbuh dan berkembang di daerah saluran reproduksi, termasuk di leher rahim, uterus (rahim) dan di tuba fallopi pada wanita, dan di saluran urin (uretra) pada pria dan wanita. Bakteri Neisseria gonorrhoeae juga mudah tumbuh di mulut, tenggorokan, mata dan anus. Gonore adalah penyakit menular seksual yang sangat umum terjadi. Centers for Diseases Control (CDC) memperkirakan lebih dari 700.000 orang di Amerika Serikat yang mengalami infeksi gonorrheal setiap tahun. Hanya setengah dari kasus itu yang dilaporkan ke CDC. Gejala penyakit kelamin Gonore adalah kulit melepuh, rasa terbakar atau gatal saat buang air kecil, dan jika tidak diobati Gonore dapat menimbulkan infeksi pada jantung dan otak. Obat yang umum digunakan menyembuhkan penyakit Gonore adalah jenis antibiotika dan harus dengan resep dokter. 4. Klamidia Klamidia (Chlamydia) adalah penyakit menular seksual nomor satu paling banyak diderita orang Amerika. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang dapat merusak organ reproduksi wanita. Umumnya gejala Klamidia tergolong ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali, tetapi jika terjadi komplikasi yang serius, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi dan menyebabkan mandul. Pada pria, tanda-tanda Klamidia terlihat dari keluarnya cairan dari penis, timbul rasa nyeri saat kencing, dan pembengkakan pada testis. Pada wanita, gejala Klamidia adalah nyeri perut bagian bawah, merasa sakit saat berhubungan seks dan terjadi perdarahan tidak teratur selama haid. 5. Genital wart Biasa juga disebut Infeksi genital HPV yaitu penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Human papillomavirus adalah nama dari kelompok virus yang mencakup lebih dari 100 jenis yang berbeda. Lebih dari 30 jenis virus ini bisa ditularkan melalui hubungan seks dan akan menginfeksi daerah kelamin pria dan wanita termasuk kulit penis, vulva (daerah di luar vagina), atau anus, dan lapisan vagina, leher rahim, rektum atau. Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan HPV tidak akan memiliki gejala tertentu. Di Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai satu juta kasus setiap tahun. Obatnya tidak ada, dan walaupun kutil tersebut dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali. 6. Hepatitis B Hepatitis B adalah kuman (virus) yang masuk ke tubuh dan menyerang hati. Hati berfungsi untuk membantu tubuh mencerna makanan, menyimpan energi dan menyingkirkan racun. Beberapa kasus Hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan hati (sirosis). Hepatitis B juga dapat menyebabkan kanker hati, yang dapat menyebabkan kematian. Hepatitis B adalah satu-satunya Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat dicegah melalui vaksinasi. Demikian enam jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) yang paling umum diderita orang. Tentu masih banyak jenis penyakit seksual lainnya seperti Trichomonas, Hepatitis C Virus (HCV), Pelvic Inflammatory Disease (PID), Vaginitis, dan banyak lagi yang lain. Umumnya penyakit kelamin ini diderita oleh orang-orang berusia produktif dan paling banyak berada di bawah 25 tahun. Tindakan terbaik untuk mencegah tertular penyakit-penyakit tersebut adalah dengan berlaku setia kepada pasangan atau tidak berganti-ganti pasangan. Tetapi, bila anda termasuk orang bebas dan aktif secara seksual maka gunakanlah kondom saat berhubungan untuk menghindar dari tertular PMS atau menularkannya kepada orang lain. Dan apabila anda mengalami tanda-tanda tertular Penyakit Menular Seksual seperti muncul luka, kulit penis melepuh, rasa nyeri atau ruam-ruam disekitar alat vital anda, maka segera periksakan diri anda ke dokter. Referensi: PAMF.ORG: Types of STDs: Information for Teens 11 Tanda Anda Tertular Penyakit Menular Seksual Oleh: dr. Dewi Ema Anindia Klikdokter.com - Penyakit Menular Seksual (PMS) dapat tertularkan melalui kontak seksual baik dengan proses hubungan intim via vagina, anal, atau oral. Infeksi dapat tertular dari wanita ke wanita atau dari pria ke pria. Beberapa penyakit menular dapat disembuhkan dengan antibiotik, namun penyakit seperti HIV tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan namun terdapat terapi untuk mengurangi gejala. Bila seseorang terinfeksi dengan PMS akan sulit terlihat, oleh karena itu sangat penting untuk memeriksakan diri bila Anda sudah pernah berhubungan intim tanpa perlindungan dengan pasangan bukan tetap. Gejala Klinis Banyak yang tidak menyadari kalau mereka terinfeksi oleh PMS, termasuk beberapa wnaita yang terkena infeksi chlamydia. Bila tidak diobati, chlamydia dapat mempengaruhi fertilitas wanita. Sebanyak 50% wanita dan 10% pria yang terinfeksi dengan gonorrhea tidak ada gejala. Segera lakukan pemeriksaan jika Anda menemukan gejala-gejala berikut ini: 1. 2. 3. 4. Nyeri saat buang air kemih Gatal, rasa terbakar atau perasaan kesemutan pada alat kelamin Luka, bintik-bintik atau benjolan pada alat kelamin dan anus Serbuk hitam atau titik-titik putih pada celana dalam (dapat menandakan telur kutu) Khusus pada wanita : 5. 6. 7. 8. 9. Keputihan bewarna kuning atau hijau Keputihan yang berbau Pendarahan diluar sikluas haid atau setelah berhubungan intim Nyeri saat berhubungan Nyeri perut bawah Khusus pada Pria: 10. Keluarnya cairan dari penis 11. Iritasi pada alat kelamin Paparan gejala-gejala diatas belum menentukan secara pasti 100% Anda terkena PMS, namun tidak ada salahnya lakukan pemeriksakan untuk mendapatkan kejelasan dari gejala yang dialami. Bagaimana cara agar aman saat berhubungan intim? Gunakan kondom untuk melindungi Anda dari tertularnya PMS. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[](EA) Waspada, 10 Penyakit Ini Menular Melalui Hubungan Seks Dok. Thinkstock Jakarta - Siapapun yang sudah aktif secara seksual berisiko terkena penyakit menular seksual atau STD (Sexually Transmitted Diseases). Penyakit ini semakin berisiko mengenai Anda, jika Anda termasuk orang yang suka bergonta-ganti pasangan. Apa saja penyakit yang menular melalui hubungan seks? Berikut penjelasannya seperti dipaparkan Web MD: 1. Kutil Kelamin Penyakit ini tidak hanya bisa menular melalui hubungan seks. Kontak langsung dengan kulit juga bisa menyebabkan virus HPV (Human Papiloma Virus) menyebar sehingga menyebabkan penyakit kutil kelamin ini. Beberapa tipe kutil kelamin biasanya tidak berbahaya. Tapi ada juga beberapa yang bisa menyebabkan kanker serviks atau anus. Ciri-ciri penyakit ini munculnya bintil-bintil berwarna kemerahan dan bisa semakin membesar seperti tumor. 2. Kutu Kelamin Bukan hanya rambut di kepala yang bisa terkena kutu. Hewan kecil tersebut juga dapat menyerang area kelamin yaitu di bulu pubic. Jenis kutu yang hidup di sana adalah Pubis Phthirus dan bentuknya seperti kepiting sehingga penyakit ini kerap disebut crabs. Kutu-kutu tersebut bisa dibasmi dengan lotion khusus. Gejala orang yang terkena kutu ini merasakan gatal yang intens di area bulu pubic. Menemukan adanya telur-telur kecil di area yang sama. 3. Gonorrhea Gonorrhea atau sering disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan infertilitas pada pria maupun wanita. Untuk menghentikan infeksi, diperlukan konsumsi antibiotik sesuai resep dokter. Gejala mereka yang terkena penyakit ini adalah seperti namanya, pada pria akan keluar nanah saat buang air kecil. Sedangkan pada wanita, akan merasakan sakit di vagina dan panggul. Dia juga bisa mengalami spotting atau munculnya bercak. Gejala umum lainnya adalah merasakan sakit seperti terbakar saat buang air kecil. 4. Sifilis atau Raja Singa Sebagian besar orang tidak menyadari gejala awal sifilis. Padahal penyakit ini cukup berbahaya. Tanpa pengobatan yang benar, penderita sifilis bisa mengalami kelumpuhan, kebutaan atau bahkan meninggal. Sifilis sebenarnya bisa diobati dengan antibiotik sesuai resep dokter. Gejala sifilis biasanya penderita akan merasakan bengkak tapi tidak terasa sakit di area genital atau anus. Penyakit ini akan semakin menyebar seiring kontak lansung dengan area yang bengkak atau kemerahan. Bercak kemerahan juga bisa timbul di beberapa bagian tubuh. Demam, kerontokan rambut dan kelelahan termasuk gejala lain dari sifilis. Pada tahap yang sudah parah, kerusakan pada organ tubuh seperti jantung, otak, hati, syaraf dan mata. 5. Chlamydia Chlamydia merupakan penyakit menular seksual yang bisa menyebabkan ketidaksuburan jika tidak segera diobati dengan mengonsumsi antibiotik. Sayangnya seringkali orang tidak menyadari gejala penyakit ini. Pada pria, mereka yang terkena Chlamydia akan merasakan seperti terbakar dan gatal di ujung penis. Saat buang air kecil juga akan terasa sakit. Sedangkan pada wanita, dia akan merasa gatal di area vagina, berbau dan merasa sakit saat berhubungan seks serta buang air kecil. (eny/aln)