Prinsip perawatan pasien medik Dr.Ginova Nainggolan Divisi Ginjal Hipertensi Departemen Penyakit Dalam RSCM/FKUI • Perawatan pasien medik: hal-hal yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan medik pasien diluar terapi farmakologi. ANAMNESIS Anamnesis Pemeriksaan Jasmani Laboratorium / Pemeriksaan Penunjang Anamnesis (Wawancara Medis) Data + Data + Data Ringkasan + Analisis data Evaluasi Hipotesis Masalah Tindak Lanjut Rencana Pengelolaan Pengkajian Kesimpulan Penatalaksanaan • Farmakologi • Non farmakologi Keseimbangan cairan Output: Input: 1. Peroral 2. Perenteral 3. suntikan Cairan Tubuh Deplesi cairan : cairan tubuh kurang Overhidrasi : cairan tubuh berlebih Balans cairan = input – ( output + IWL) 1. 2. 3. 4. 5. Urin IWL Bab Muntah perdaraha n Deplesi cairan: Balans positif Input: 1. Peroral 2. Perenteral 3. suntikan Ouput: Cairan Tubuh 1. 2. 3. 4. 5. Urin IWL Bab Muntah perdara han Deplesi cairan : cairan tubuh kurang Balans cairan = input – ( output + IWL) Balans positif : asupan cairan melebihi cairan yang keluar, penambahan cairan tubuh Overhidrasi Input 1. Peroral 2. Perenteral 3. suntikan Cairan Tubuh 1. 2. 3. 4. 5. Ouput Urin IWL Bab Muntah perdarahan Overhidrasi : cairan tubuh berlebih Balans cairan = input – ( output + IWL) Balans negatif: asupan cairan kurang dari cairan yang keluar, pengurangan cairan tubuh Bengkak (overhidrasi) • Perhatikan asupan cairan : per oral, parenteral termasuk obat suntikan. Obat suntik dapat diberikan dalam cairan drip. • Ukur jumlah kencing : setiap BAK dihitung jumlahnya dalam 24 jam, • Ukur cairan keluar lain : muntah, buang air besar, perdarahan. • Insensible water loss (IWL): cairan tubuh yang keluar dengna proses penguapan dari kulit, bab dan pernafasan Bengkak (Overhidrasi) • Keseimbangan cairan ( balans cairan) : perhitungan jumlah cairan yang masuk ke tubuh pasien. • Balans cairan = input – ( output + IWL) • Balans positif : asupan cairan melebihi cairan yang keluar, penambahan cairan tubuh • Balans negatif : asupan cairan kurang dari cairan yang keluar, pengurangan cairan tubuh • Kegawatan : balans tiap 2 jam Bengkak • Meningkatkan pengeluaran cairan tubuh dengan memberikan diuretik Deplesi volume • Kekurangan jumlah air di tubuh karena diare, muntah, perdarahan, kencing yang banyak,dll. • Tanda : tekanan darah rendah sampai renjatan, takikardia (denyut nadi bertambah), akral dingin • Terapi : pemberian cairan : infus, peroral ( oralit pada gastroenteritis) • Tujuan : hemodinamik stabil dengan balans cairan positif Sesak nafas • Akibat kekurangan oksigen • Kurangi bicara : kurangi tamu yang besuk • Berikan pispot dekat pasien, agar pasen tak perlu berjalan • hindari tindakan valsalva : bab lancar dengan memberikan makanan serat tinggi, pencahar? • Posisi setengah duduk, kalau sesak sekali posisi duduk: agar otot bantu pernafasan dapat efektif • Pemberian Oksigen : • Mobilitas bertahap sesaui dengan derajat sesak Tanda vital : tanda kegawatan • Kesadaran : penurunan kesadaran berarti kegawatan • Nadi : bradikardia atau takikardia • Nafas : nafas cepat, nafas lambat, pola nafas tertentu • Tekanan darah : rendah atau tinggi • Suhu : febris atau hipotermi Tanda vital : tanda kegawatan • Observasi ketat. • Dilakukan pada pasien setelah tindakan, dengan kegawatan Asupan Makanan • • • • • Penyakit menimbulkan katabolisme tubuh Pasien harus mendapat kalori cukup. Perhatikan gigi pasien Diet khusus pada penyakit tertentu Bentuk makanan : susu, cair, makan lunak (bubur), nasi tim, makan biasa ( nasi) • Mual-muntah : makan lunak • Sesak : makan lunak agar tidak capek pada saat mengunyah makanan • Evaluasi dengan timbang berat badan, pemeriksaan laboratorium ( albumin dll). Higiene • Kebersihan diri tanggung jawab pasien dan perawat • Mandi untuk menjaga kebersihan diri • Pakaian yang bersih • Pasien tak sadar : oral hygiene, asal kuman untuk pneumonia. Pasien Tak Sadar • Butuh bantuan penuh • Perhatikan : 1. Kebersihan diri 2. Makanan yang cukup 3. Bak 4. Bab 5. Imobilisasi : miring kiri dan kanan Nyeri • Lokasi • Kwalitas • Faktor pencetus • Tindakan : 1. Gunakan bantal 2. Posisi yang nyaman untuk pasien 3. Bantu bila bergerak 4. Masase (pijat) 5. Obat penahan nyeri Infeksi nosokomial • Pencegahan terjadinya infeksi • Ketika melakukan instrumentasi (misal pasang infus atau NGT, kateter, pengukuran CVP) agar ajngan dapat memindahkan kuman • Tindakan : 1. Perhatikan prinsip a dan antisepsis 2. Cuci tangan sebelum tindakan. 3. Imobilisasi lama meningkatkan risiko infeksi Dekubitus • Dapat terjadi pada imobilisasi lama, geriatri, ngompol, pada pasien gemuk atau kurus dan daerah yang menonjol. • Tindakan : 1. perhatikan nutrisi yang cukup 2. Ubah posisi sering di tempat tidur, buat jadwal 3. Masase daerah yang menonjol dengan lembut 4. Seprei dan selimut tetapi kering 5. Gunakan pelindung pada daerah menonjol 6. Berikan pelembab kulit Universal precaution • Pencegahan penularan penyakit dari pasien kepada tenaga medis • Cairan tubuh dianggap infeksius • Tindakan: • Perlindungan diri : cuci tangan, sarung tangan, masker, sepatu, kacamata • Perhatikan perlindungan diri ketika kontak dengan cairan tubuh : menyuntik, muntah, urin, feses, tangan jangan tertusuk jarum. Tidur • Perlu untuk istirahat pasien, mengurangi rasa capek • Ruangan tenang • Kalau perlu obat tidur, tetapi hati-hati memberikan obat tidur pada penyakit tertentu