2006 ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN Infrastructure Provider of Capital Market Table of Contents Daftar Isi Our Beliefs Keyakinan Kami....................................................... 1 Infrastructure in Place Kesiapan Infrastruktur............................................ 2 Our Values Nilai Inti .................................................................... 4 Financial Highlight Ikhtisar Keuangan ................................................... 5 KPEI Journey 2006 Perjalanan KPEI tahun 2006 ................................. 8 People Divisions Staff Divisi................................................................. 10 Message from The Board of Commissioners Sambutan Dewan Komisaris ................................. 14 Board of Directors’ Report Laporan Direksi........................................................ 18 Good Corporate Governance Tata Kelola Usaha.................................................... 26 Management’s Discusion and Analysis Diskusi dan Analisa Manajemen........................... 34 Responsibility for Financial Reporting Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan .............. 42 Corporate Information Informasi Perusahaan ............................................ 43 Financial Report Laporan Keuangan ................................................. 47 Our Beliefs Amid the fast growing financial industry, coupled with huge market opportunity in the country, we believe that strong and state of the art infrastructure is a prerequisite for turning the hypes into reality. As the Central Counterparty (CCP) of Indonesian capital market, we believe we are able to provide reliable infrastructure for the market that will grow bigger and faster. In line with the fact that Indonesian capital market has noted an excellent record in the three consecutive years and become a world class market, we also believe that KPEI should become the world class infrastructure provider and world class central counterparty. Kami yakin di tengah pesatnya perkembangan industri keuangan, kami dapat menyediakan infrastruktur yang kokoh dan modern sebagai prasyarat untuk merealisasikan peluang besar di pasar dalam negeri. Sebagai Central Counterparty (CCP) bagi pasar modal di Indonesia kami dapat menyediakan infrastruktur yang andal bagi pasar yang bertumbuh pesat tersebut. Kami sangat yakin KPEI akan mampu menjadi penyedia infrastruktur pasar modal dan CCP berkelas dunia yang telah dibuktikan dengan fakta bahwa pasar modal Indonesia terus menorehkan rekor terbaiknya dalam tiga tahun berturut-turut dan telah menjadi salah satu pasar modal berkelas dunia. 01 | Keyakinan Kami Infrastructures in Place Speaking about capital market infrastructure, KPEI refers to a set of interconnected structural elements that provide the framework supporting an entire market structure. We are talking not only about information technology and its entire system but also, and more importantly, the people behind it, the working culture as well as strong rules & regulations are the subjects we keep paying out attention to. KPEI, as the Central Counterparty of Indonesian capital market, has been designed and has developed itself to become the state of the art infrastructure provider that enabling as many transactions as possible at highest volume applying the risk management principles with the highest standard. Berbicara tentang infrastruktur pasar modal, KPEI memainkan peranan penting sebagai salah satu elemen dasar yang saling terhubung dengan memberikan kerangka pendukung terhadap struktur pasar modal secara keseluruhan. Infrastruktur pasar modal tidak hanya berbicara soal teknologi informasi dan perangkat pendukungnya, tetapi juga berbicara tentang sumber daya manusia yang ada di belakangnya, budaya kerja yang mendukung, serta perangkat aturan dan perundangan yang memadai. Sebagai CCP bagi pasar modal Indonesia, KPEI telah mengembangkan diri menjadi penyedia infrastruktur yang canggih, yang mampu melayani transaksi dengan volume yang terus meningkat secara signifikan, serta menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko dengan standar yang prima. 02 | Infrastructure in Place We perceive what we have done in 2006 is in this perspective. The further enhancement of Automated Risk Monitoring System (ARMS), the enhancement of collateral management system, the implementation of office automation, the Balance Score Card enforcement, the implementation of Project Management Office and Strategic Management Office have been the part of our efforts to improve our system to satisfy both internal & external stakeholders. In order to improve the effectiveness of infrastructure utilization, we maintain our relationship with and provide some training for Clearing Members. We are also cooperating with the authorities as well as other Self Regulatory Organization (SRO) to develop more comprehensive market rules and guidelines. And to pursue a better alignment with the global capital market, KPEI also keep learning from the experiences of other world class Central Counterparties. We believe we have set in place the infrastructure elements that have been ready to support the present market. As the market has been developing rapidly, we are committed to provide the best possible infrastructure for the market. Kami memandang bahwa KPEI telah melewati tahun 2006 dalam perspektif tersebut. Pengembangan terus menerus atas Sistem Pemantauan Risiko (Automated Risk Monitoring System - ARMS), pengembangan sistem pengelolaan agunan, penerapan otomasi sistem kantor, penerapan metode Balance Score Card serta penerapan Project Management Office dan Strategic Management Office merupakan bagian dari upaya kami untuk memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan internal maupun eksternal. Selain itu untuk meningkatkan efektivitas penggunaan infrastruktur, kami terus menjaga hubungan baik dengan dan menyediakan serangkaian pelatihan bagi Anggota Kliring. Kami juga bekerjasama dengan otoritas serta SRO (Self Regulatory Organization) lain untuk mengembangkan peraturan dan ketentuan yang lebih menyeluruh. Dan untuk semakin meningkatkan hubungan dengan pasar modal negara lain, kami juga terus bekerjasama dengan CCP lainnya ditingkat dunia. Kami percaya bahwa kami telah menyediakan infrastruktur yang mampu untuk mendukung dinamika pasar yang ada saat ini. Sejalan dengan pasar yang terus berkembang dengan pesat, kami juga bertekad untuk selalu menyediakan infrastruktur yang terbaik bagi pasar modal Indonesia. 03 | Kesiapan Infrastruktur Our Values KPEI articulates a set of values and attempt to embed them in management practices, which we hope will reinforce behaviors that benefit the company and communities inside and outside the organization. We believe that our core values – customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship – influence two important strategic areas – relationships and reputation, which is extremely substantial for a Central Counterparty like KPEI. Rather than just believing in the values, we found that the values have encouraged ethical behavior among staff that finally have boosted the achievement of excellence of the whole organization. KPEI's Vision To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing the best service in the Capital Market. KPEI's Mission To actualize a safe and attractive Indonesian Capital Market. KPEI memiliki dan memegang teguh nilai-nilai yang senantiasa diterapkan dalam bisnis perusahaan. Diharapkan, nilai-nilai tersebut akan menciptakan perilaku yang bermanfaat, baik bagi perusahaan maupun masyarakat luas. Kami percaya bahwa nilainilai inti yang kami pegang teguh – fokus pada pelanggan, mencapai kesempurnaan, integritas, kehati-hatian dan kesetiakawanan – berpengaruh langsung pada dua hal strategis, yakni relasi dan reputasi yang sangat mendasar bagi sebuah CCP seperti KPEI. Lebih dari sekadar meyakininya, kami juga melihat bahwa nilai-nilai tersebut telah mendorong karyawan untuk memperhatikan etika dalam berperilaku, yang akhirnya mendorong pencapaian kesempurnaan secara menyeluruh dalam perusahaan. Visi KPEI Menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan terpercaya yang menyediakan layanan terbaik untuk pasar modal. Misi KPEI Mewujudkan Pasar Modal Indonesia yang aman dan menarik. 04 | Nilai-nilai Inti Financial Highlight BALANCE SHEETS NERACA 2006 2005 2004 2003 2002 ASSETS Current Assets Non-Current Assets TOTAL ASSETS AKTIVA 1,175,081 504,638 652,053 658,595 427,500 Aktiva Lancar 24,985 25,469 21,635 25,804 130,376 Aktiva Tidak Lancar 1,200,066 530,107 673,688 684,399 557,876 JUMLAH AKTIVA LIABILITIES AND EQUITY Current Liabilities Non-Current Liabilities TOTAL LIABILITIES TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN dan EKUITAS 1,068,182 440,971 614,165 638,950 415,061 Kewajiban Lancar 6,013 5,967 5,287 5,349 106,874 Kewajiban Tidak Lancar 1,074,195 446,938 619,451 644,299 521,935 JUMLAH KEWAJIBAN 125,871 83,169 54,236 40,100 35,941 JUMLAH EKUITAS 1,200,066 530,107 673,688 684,399 557,876 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS STATEMENTS OF INCOME LAPORAN LABA RUGI 2006 2005 2004 2003 2002 Operating Revenues 92,550 73,717 51,544 22,565 21,372 Pendapatan Usaha Operating Expenses 42,919 37,863 34,480 32,201 30,033 Beban Usaha Operating Income (Loss) 49,632 35,854 17,064 (9,636) (8,661) Laba (Rugi) Usaha Other Income - Net 11,592 5,938 3,692 15,908 12,580 Penghasilan Lain-lain Bersih Income Before Tax 61,223 41,792 20,756 6,272 3,919 Laba Sebelum Pajak Tax Expense (18,521) (12,859) (6,620) (2,113) (391) Beban Pajak Net Income 42,702 28,933 14,136 4,159 3,528 Laba Bersih (figures in milions Rupiah) (angka dalam jutaan Rupiah) 05 | Ikhtisar Keuangan KPEI ensure that the voice of our customer is properly captured and heard throughout the organization, so that business operations, people and supporting processes work together to deliver value. Core Value Customer Focus Customer focus means anticipating, assessing and understanding our customers' needs, and then providing the value and solutions to them. 06 | Customer Focus KPEI menjamin bahwa seluruh elemen yang ada akan senantiasa mendengar dan memahami kebutuhan pelanggan, agar seluruh kegiatan operasional perusahaan, sumber daya manusia serta keseluruhan proses perusahaan, dapat memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi. Fokus pada pelanggan berarti mengantisipasi, menggali dan memahami kebutuhan pelanggan, dan kemudian memberikan nilai serta solusi kepada mereka. 07 | Customer Focus KPEI Journey On Air Talk-Show at Trijaya FM JULY (March 29, 2006) KPEI and Surabaya Stock Exchange cooperated in introducing the role of KPEI as the clearing and guarantee institution for bonds instruments transaction. FEBRUARY JANUARY First Trading Day (January 2, 2006) Vice President Jusuf Kalla officially opened the first trading day of 2006, followed by a meeting of market players with finance minister and coordinating minister for economy and industry. Investor Education KPEI Cooperated with the Jakarta Stock Exchange and Danareksa organized free capital market training for those wanting to become investors. As much as 500 participants took part in the training that was carried out at the JSX Gallery. (29 Maret 2006) KPEI dan Bursa Efek Surabaya bekerjasama memperkenalkan peran KPEI sebagai lembaga kliring dan penjaminan untuk transaksi obligasi melalui bursa. MAY (2 Januari 2006) Gathering of KPEI’s Staffs and Families Edukasi Calon Investor KPEI bekerjasama dengan BEJ dan Danareksa mengadakan edukasi mengenai pasar modal secara cumacuma bagi calon investor. Jumlah peserta mencapai 500 orang. Acara tersebut diselenggarakan di galeri BEJ Blood Donation In conjunction with 29th anniversary of Capital Market, KPEI together with other SRO organized a blood donation activity. (January 15, 2006) Facing 2006 KPEI’s Directors, staffs and their families attended a gathering at Cafe Dedaunan Bogor to tightened the relationship among KPEI management and the family of employees. MARCH PASLA (Pan Asia Securities Lending Association) (March 6-8, 2006) As a member of PASLA, KPEI attended annual meeting of the organization to exchange views and latest development on securities lending and borrowing in all member countries. Donor Darah Bertepatan dengan ulang tahun ke29 pasar modal Indonesia, KPEI dan SRO lain dalam lingkungan pasar modal menyelenggarakan aksi donor darah. JUNE The 8th ACG Cross Training, Thailand Silaturahmi Karyawan KPEI & Keluarga (15 Januri 2006) Menyongsong tahun 2006, keluarga besar KPEI berkumpul di Café Dedaunan Bogor dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi antara direksi, karyawan dan keluarga karyawan PASLA (Pan Asia Securities Lending Association) (6-8 Maret 2006) Sebagai Anggota PASLA, KPEI kembali menghadiri pertemuan tahunan dengan tujuan untuk saling bertukar informasi dan memantau perkembangan terakhir mengenai produk Pinjam Meminjam Efek dari setiap negara anggota. (June-July 2006) KPEI organized a workshop for Clearing Members of KPEI during June and July, attended by 40 participants. It was the last of four workshops started in June 2006. The workshops were attended by the daily users of KPEI’ services. Wawancara On Air di Radio Trijaya FM Hari Pertama Perdagangan Wakil Presiden Jusuf Kalla secara resmi membuka hari pertama perdagangan tahun 2006, dilanjutkan dengan temu wicara antara Menkeu dan Menko Perekonomian dengan pelaku pasar. Workshop on Managing Risk and Improving Performance (June 27-28, 2006) KPEI attended cross training of Asia Pacific Central Securities Depository in a bid to exchange views and information on the capital market in the region. ACG Cross Training ke-8 di Thailand (27-28 Juni 2006) KPEI menghadiri pelatihan ACG Asia Pasifik yang bertujuan untuk tukar menukar informasi mengenai pasar modal. 08 | KPEI Journey 2006 Workshop Pengelolaan Risiko dan Peningkatan Kinerja (Juni-Juli 2006) KPEI menyelenggarakan workshop mengenai pengelolaan risiko untuk para Anggota Kliring selama Juni sampai Juli, diikuti oleh 40 peserta. Ini adalah workshop terakhir dari rangkaian workshop yang dimulai sejak Juni 2006 yang diikuti oleh Anggota Kliring KPEI. Visit to LCH-Clearnet S.A. Exploring opportunities to cooperate with world class organization like LCH-Clearnet S.A. is among KPEI’s concern. Kunjungan ke LCH-Clearnet S.A. KPEI terus berusaha untuk mencari peluang bekerjasama dengan organisasi-organisasi tingkat dunia seperti LCH-Clearnet S. A. AUGUST KPEI 10th Anniversary Directors and staffs of KPEI modestly celebrated the company’s 10 th anniversary. Ulang Tahun ke-10 KPEI Direktur dan karyawan KPEI merayakan ulang tahun ke-10 KPEI secara sederhana. Signing Agreement with Bank Indonesia KPEI and Bank Indonesia signed an clearing and guarantee of retail government bonds transaction at stock exchange. Penandatanganan Perjanjian Kerja sama dengan Bank Indonesia KPEI dan Bank Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama terkait dengan kliring dan penjaminan transaksi obligasi negara ritel di bursa efek. Press Conference on 29th Anniversary of Indonesian Capital Market In conjunction with the 29 th anniversary of Indonesian capital market, the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) and other self regulatory organizations (SRO) organized press conference to inform public on capital market latest performance. Konferensi Pers berkaitan dengan Ulang Tahun ke-29 Pasar Modal Indonesia Dalam rangka ulang tahun ke-29 Pasar Modal Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan SRO lain di lingkungan pasar modal menyelenggarakan konferensi pers untuk menginformasikan perkembangan terakhir Pasar Modal Indonesia kepada khalayak. SEPTEMBER Indonesian Day - Singapore On September 20, 2006, IMF and World Bank organized a summit in Singapore. The summit was attended by more than 17,000 delegates representing the governments, financial organizations, business persons and trade representatives of 184 countries. KPEI and the Jakarta Stock Exchange took the event to promote investment opportunity in Indonesia by organizing an event of Indonesian Day 2006. Indonesian Day - Singapura Pada tanggal 20 September 2006, IMF and Bank Dunia menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) di Singapura. KTT tersebut dihadiri lebih dari 17.000 delegasi mewakili pemerintah, lembaga keuangan, pengusaha dan perwakilan perdagangan dari 184 negara. KPEI dan Bursa Efek Jakarta memanfaatkan kesempatan itu untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia dengan cara menyelenggarakan Indonesian Day 2006. OCTOBER Launching of new Corporate Website To realize its vision to become world class organization and to address its core values, KPEI reorganized its facilities including launching a new corporate website. The newly designed website was launched on October 6th 2006. Peluncuran situs web baru KPEI Dalam upaya mewujudkan visi menjadi organisasi kelas dunia serta untuk mewujudkan nilai inti perusahaan, KPEI melakukan penataan ulang organisasi termasuk menata ulang situs web perusahaan. Situs dengan desain baru tersebut diluncurkan pada 6 Oktober 2006. NOVEMBER Short Selling & SBL Conference 2006 The Conference was held at Nikko Hotel of Jimbaran Bali, November 1617, 2006. KPEI sponsoring the event that was organized by the Association of Indonesian Securities Companies (APEI) and the Association of Indonesian Custodian Banks (ABKI). The conference is aimed at familiarizing Short Selling and Securities Lending Borrowing especially to Indonesia’s capital market community. Short Selling & SBL Conference 2006 Pada 16-17 November 2006 diselenggarakan Konferensi Short Selling & Pinjam Meminjam Efek di Nikko Hotel Jimbaran Bali. KPEI menjadi sponsor bagi acara yang diselenggarakan oleh APEI dan ABKI ini. Konferensi ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai praktek Short Selling serta Pinjam Meminjam Efek (PME) di dunia pasar modal Internasional umumnya dan di Indonesia khususnya. Gathering of Clearing Members 2006 Fully aware of the need to develop strong communication between KPEI and its clearing members, KPEI organized a gathering on “Fellowship 2006” in Bandung on December 8-10 2006. As much as 113 persons participated in the event. Intimate fraternity was well developed in the gathering. Temu Anggota Kliring 2006 Menyadari pentingnya membangun jembatan komunikasi antara KPEI dan Anggota Kliring, KPEI menyelenggarakan acara Gathering yang bertemakan “Fellowship 2006” pada 8-10 Desember 2006 bertempat di Bandung, Jawa Barat. Acara yang diikuti kurang lebih 113 peserta tersebut dimeriahkan oleh berbagai kegiatan. Suasana persaudaraan terjalin erat dalam kegiatan gathering kali ini. 09 | Perjalanan KPEI tahun 2006 10th ACG General Meeting The 10th ACG General Meeting was conducted in Karachi, Pakistan on November 8-10, 2006, attended by 19 organizations from 13 Asian Pacific countries including KPEI. The main topic in the conference was “Corporate Governance for CSD (Central Securities Depository)” amid the high risk faced by any CSD. ACG General Meeting ke 10 ACG General Meeting ke-10 diselenggarakan di Karachi, Pakistan tanggal 8-10 November 2006, dihadiri oleh 19 organisasi dari 13 negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk KPEI. Tema utama pertemuan ini adalah “Tata Kelola Perusahaan bagi Lembaga Kustodian Sentral” terkait dengan besarnya risiko yang dihadapi oleh lembaga-lembaga kustodian sentral. DECEMBER KPEI’s Planning Session To face the challenges in the forth coming year of 2007, KPEI arranged a joint planning session for its middle and top management in Solo Rapat Kerja KPEI Untuk menghadapi tantangan berat di tahun 2007 mendatang, KPEI menyelenggarakan rapat kerja di Solo, dihadiri oleh jajaran Direksi dan seluruh Kepala Divisi dan Kepala Departemen. Closing Ceremony of 2006 Trading The closing ceremony of 2006 trading was held in the Gallery of the Jakarta Stock Exchange on December 28, 2006. The trading year was officially closed by Finance Minister Sri Mulyani and was attended by the Chairman of Bapepam-LK A. Fuad Rahmany. The real closing was the trumpet fiesta and balloon release. Penutupan Perdagangan 2006 Penutupan perdagangan tahun 2006 dilangsungkan pada 28 Desember 2006 di Galeri PT Bursa Efek Jakarta. Penutupan perdagangan ini dilakukan oleh Menkeu Sri Mulyani, dihadiri oleh Ketua Bapepam-LK A. Fuad Rahmany beserta jajaran Kepala Biro Bapepam-LK, para Direksi SRO. Acara ini ditutup dengan dengan peniupan terompet dan pelepasan balon bersama. People Divisions CLEARING & SETTLEMENT DIVISION DIVISI OPERASIONAL KLIRING & PENYELESAIAN (OKP) 1. Monitoring and coordinating daily clearing and settlement on equities, derivatives, and securities lending and borrowing. 2. Evaluating, improving, and developing system and procedure of clearing and settlement on equities, derivatives, and securities lending and borrowing. 3. Taking care of failures and other problems on transaction of equities, derivatives, and securities lending and borrowing. 4. Conducting research and development on product, services, clearing mechanism, and settlement of capital market products. 1. Mengawasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan harian operasional kliring dan penyelesaian transaksi bursa ekuiti, derivatif dan pinjam meminjam efek. 2. Mengevaluasi, menyempurnakan, dan mengembangkan sistem dan prosedur operasional kliring dan penyelesaian transaksi bursa ekuiti, derivatif dan pinjam meminjam efek. 3. Melakukan penanganan kegagalan dan kasus-kasus terkait dengan penyelesaian transaksi bursa ekuiti, derivatif dan pinjam meminjam efek. 4. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan produk, jasa pelayanan, mekanisme kliring, dan penyelesaian bagi bisnis/produk-produk pasar modal. GUARANTEE, RISK MANAGEMENT& DEVELOPMENT DIVISION DIVISI PENJAMINAN, PENGENDALIAN RISIKO & PENGEMBANGAN (PPP) 1. Monitoring and coordinating daily activities on risk management, management of Guarantee Fund, membership management, and business research and development. 2. Evaluating, improving, and developing system and procedure of daily activities on risk management, management of Guarantee Fund, membership management, and business research and development. 3. Conducting research and development related to services, risk management mechanism, management of guarantee fund, membership management & business research development. INFORMATION TECHNOLOGY DIVISION DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI (TIF) 1. Responsible on daily management of IT 2. Responsible to meet the need on IT and to meet the requirement of clearing and guarantee operation as well as other system. 3. Responsible to develop the system to support clearing and guarantee operation as well as other system. 1. Bertanggung jawab dalam mengelola aktivitas TI. 2. Bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan pengguna di bidang TI & pemeliharaan serta operasionalisasi sistem kliring & penjaminan dan sistem lainnya. 3. Bertanggung jawab atas pengembangan sistem dalam mendukung operasional kliring dan penjaminan dan sistem lainnya. 10 | People Divisions 1. Mengawasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan harian pengendalian risiko, pengelolaan dana-dana operasional, pengelolaan keanggotaan, serta pengkajian dan pengembangan bisnis. 2. Melakukan evaluasi, penyempurnaan, pengembangan sistem dan prosedur pelaksanaan kegiatan harian pengendalian risiko, pengelolaan dana-dana operasional, pengelolaan keanggotaan, serta pengkajian dan pengembangan bisnis. 3. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan jasa pelayanan, mekanisme pengendalian risiko, pengelolaan dana-dana operasional, pengelolaan keanggotaan, serta pengkajian dan pengembangan bagi bisnis/produk-produk pasar modal. FINANCE, ACCOUNTING and HUMAN RESOURCES DIVISION DIVISI KEUANGAN, AKUNTANSI & SDM (KAS) 1. Applying policies and processes of the common system of accounting report. 2. Optimally applying policies and processes of corporate finance through cash flow management, collection of receivables and payment. 3. Responsible to budget policies, monitoring realization of budget, and planning annual corporate budget. 4. Responsible on corporate tax report and tax payment. 5. Responsible on policies and development process of human resources of the company. 1. Menerapkan kebijakan dan proses pelaporan akuntansi keuangan yang lazim. 2. Menerapkan kebijakan dan proses keuangan perusahaan yang optimal, meliputi pengelolaan keuangan (arus kas & penempatan dana), penagihan dan pembayaran kewajiban perusahaan. 3. Bertanggung jawab atas kebijakan anggaran dan proses pemantauan realisasi anggaran dan penyusunan anggaran tahunan perusahaan 4. Melakukan pemenuhan kewajiban pelaporan dan kewajiban pajak perusahaan. 5. Bertanggungjawab atas kebijakan, proses pengembangan dan pembinaan SDM perusahaan. INTERNAL AUDIT DIVISION SATUAN PEMERIKSA INTERNAL (SPI) 1. Responsible to manage activities of internal audit division 2. Follow up audit result 3. Responsible to develop menchanism of internal audit and involving in the development of clearing and guarantee system in accordance with the responsibility. 1. Bertanggungjawab mengelola aktivitas divisi pemeriksaan internal 2. Menindaklanjuti hasil audit 3. Bertanggungjawab mengembangkan mekanisme pemeriksaan internal serta terlibat dalam pengembangan sistem kliring dan penjaminan sesuai dengan lingkup kerjanya LEGAL & SUPPORT DIVISION DIVISI HUKUM, KOMUNIKASI & UMUM (HKU) 1. Providing internal as well as external services and acquiring goods and services related to legal, communication and general affairs. 2. Improving and developing legal products, improving the company’s communication role, and evaluating as well as improving any procedure on general affairs: • Improving the rules and other legal products. • Developing the communication role of the company to create better image of the company. • Evaluating and improving the system on procurement of goods and services. 11 | People Divisions 1. Memberikan layanan kepada pihak internal maupun eksternal perseroan dan bertanggung jawab terhadap proses pengadaan barang dan jasa, serta jasa terkait Hukum, Komunikasi Perusahaan dan Urusan Umum 2. Menyempurnakan dan mengembangan produk-produk Hukum dan meningkatkan peran Komunikasi Perusahaan serta mengevaluasi dan menyempurnakan prosedur pada Urusan Umum: • Melakukan penyempurnaan peraturan dan produk hukum. • Mengembangkan peran komunikasi perusahaan dalam penciptaan image perusahaan yang lebih baik. • Menyempurnakan dan mengevaluasi sistem pengadaan barang/jasa. We believe that the achievement of excellence is the gradual result of always striving to do better, combined with on-going process of self-evaluation and improvement. Core Value Achievement of Excellence 12 | Achievement of Excellence Kami percaya bahwa untuk pencapaian yang sempurna merupakan hasil dari perjuangan secara terus menerus untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik, disertai dengan evaluasi dan pengembangan diri secara berkelanjutan. 13 | Achievement of Excellence Message from The Board of Commissioners Dear Shareholders, The year 2006 had been another milestone for the Indonesian capital market. The Jakarta Stock Exchange (JSX) Composite Index broke the 1,700 barrier and was closed at 1,783.9. This represented an 48% increase from the start of the year, compared to 21.9% for the Asia Pacific markets (excluding Japan), 14.4% for the European markets and 12.3% for the U.S. market for the same year. The global economic environment had boded well for such market performance. The unprecedented lowinflationary environment globally, had created extra liquidity which sought after investment opportunities in any corner of the world, and it appeared that Indonesia had been able to benefit from such capital movement. Indonesia’s relatively stable macroeconomics, with respectable growth [albeit we wanted to have more], relatively low and stable inflation together with many other progress in the social and political fronts had been conducive for our capital market, and largely we became the beneficiary of such environment. Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Tahun 2006 adalah tahun yang sangat penting bagi pasar modal Indonesia. Di tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta berhasil melampaui batas psikologis 1.700 dan ditutup pada posisi 1.783,9. Artinya, sepanjang tahun indeks mengalami pertumbuhan sebesar 48%, lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan 21,9% di bursa-bursa Asia Pasifik (di luar Jepang), 14,4% di Eropa dan 12,3% di Amerika pada tahun yang sama. Membaiknya kondisi perkonomian dunia telah menjadi faktor penentu bagi perkembangan bursa-bursa tersebut. Tingkat inflasi dunia yang rendah telah meningkatkan ketersediaan dana yang membutuhkan peluang investasi di berbagai belahan dunia, dan terbukti bahwa Indonesia berhasil mendapatkan manfaat dari aliran dana tersebut. Kondisi makro ekonomi Indonesia yang relatif stabil, dengan pertumbuhan yang menggembirakan, tingkat inflasi yang rendah sekaligus stabil, dikombinasikan berbagai perkembangan di sisi sosial telah menciptakan iklim yang menguntungkan bagi perkembangan pasar modal, yang membuat kita mendapatkan banyak manfaat. 14 | Message from The Board of Commissioners Going forward, the Board share an optimism that the stability of our economy in tandem with various initiatives by the government to improve the overall investment climate and to focus on infrastructure development will provide an impetus for future growth. In the meantime, the Company has embarked on various initiatives to transform itself to become a central counterparty, with a strong emphasis to meet the needs and interests of its customers. The Board commended these initiatives as an integral part for modernizing the Indonesian capital market to be at par with our neighboring countries and in line with the international best practices. Finally, we would like to extend our thanks to the capital market authority, the BAPEPAM-LK, our shareholders and other stakeholders in general for their continuing support and cooperation. In particular, we wish to convey our appreciation for the Board of Directors and all KPEI employees for their dedication and hard work that had made all possible, and made the necessary preparations to meet the challenges ahead. Di masa mendatang, Dewan Komisaris optimis bahwa perekonomian nasional yang stabil dikombinasikan dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi dan untuk mengembangkan infrastruktur akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan untuk masa yang akan datang. Sementara itu, KPEI juga telah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan perannya sebagai CCP, dengan memberi perhatian yang lebih besar lagi kepada para pengguna jasa. Dengan penuh penghargaan Dewan Komisaris menilai langkah tersebut sebagai bagian dari modernisasi pasar modal Indonesia agar lebih seimbang dengan apa yang berkembang di negara-negara tetangga dan agar lebih sesuai dengan praktik-praktik terbaik di tingkat dunia. Akhirnya kami menyampaikan rasa terima kasih kami kepada otoritas pasar modal, Bapepam-LK, para pemegang saham dan para pemangku kepentingan yang lain atas dukungan dan kerjasamanya selama ini. Secara khusus kami menyampaikan penghargaan kami kepada Dewan Direksi KPEI bersama dengan seluruh staf dan karyawan atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap tantangan yang muncul di masa yang akan datang. AGUS MUHAMMAD FARID HARIANTO President Commissioner Commissioner 15 | Laporan Dewan Komisaris KPEI is always clear, open, fair, respectful and responsive to customers and public. By aligning such ethical behaviors into code of conduct, they can help employees not just complying with the law but also upholding our core principles. Core Value Integrity 16 | Integrity KPEI selalu bersikap jelas, terbuka, adil, hormat dan tanggap kepada pelanggan maupun masyarakat. Ditata dalam kode etik, standar perilaku tersebut dapat membantu para karyawan untuk tidak hanya taat pada peraturan dan perundangan yang berlaku tetapi juga memegang teguh nilai-nilai inti yang kami miliki. 17 | Integrity Board of Directors’ Report Dear Stakeholders, Let us share our gratitude for having passed 2006 successfully, amid the previous concern that the country’s overall economy would not be favorable following hike in oil price in the third quarter of 2005. If the past performance of the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX), the stock exchanges we are becoming the infrastructure for, are used as the yardstick to access our performance, you would probably score us positively. Surely we are only one of determining factors for the outstanding achievement of the market, but let us be happy for enabling the market as well as investors to celebrate the joyous future of Indonesian economy. The year of 2006 is special indeed for the rest of us, as all capital market indicators have shown some encouraging data. The Jakarta Stock Exchange Composite Index broke the 1,700 barrier at 1,783.9, an increase of 48% from that of 2005, making international investors and hedge fund turn their eyes to it. You should aware that Asia Pacific market (excluding Japan) has grown by 21.9%, while the markets of Europe and the US have grown by 14.4 percent and 12.3 percent respectively. As the securities prices have increased substantially, the market capitalization at the stock exchange has skyrocketed to IDR1,246 trillion at the end of 2006, compared with IDR679 trillion in 2004 and IDR800 trillion in 2005. The good news is also in term of the daily transaction at the Jakarta Stock Exchange, as the figure has jumped to IDR1.86 trillion, beating our early year target of IDR1.2 trillion as well as our revised mid year target of IDR1.4 trillion. All of the encouraging facts above, at the same time, also provide KPEI with a series of new challenges. As Indonesian capital market has shifted to a global trend such as remote trading, direct access market, cross border transactions, et cetera, the stock exchange transactions will leap any further in terms of value, volume and frequency simultaneously. Para pemangku kepentingan yang terhormat, Puji Syukur kepada Tuhan YME bahwa kami telah berhasil melalui tahun 2006 dengan baik, di tengah kecemasan yang muncul sebelumnya bahwa perekonomian nasional akan kurang menguntungkan menyusul lonjakan harga minyak pada kuartal ketiga 2005. Meningkatnya kinerja Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) dapat kita jadikan sebagai tolok ukur untuk menilai kinerja kami secara positif. Tentu saja kami hanya salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan pasar yang mengagumkan itu, namun kami gembira untuk dapat berperan serta dalam membawa pasar dan investor pasar modal untuk dapat merasakan kegemilangan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Tahun 2006 adalah tahun yang istimewa untuk kita, karena indikator-indikator bursa telah memberikan data yang sangat membesarkan hati. Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta menembus batas psikologis 1.700 poin, tepatnya pada 1.783,9, atau tumbuh sebesar 48% dibanding akhir tahun 2005, satu hal yang menarik perhatian investor dan manajer investasi dunia. Anda pasti juga mencatat bahwa Pasar Asia Pasifik (di luar Jepang) hanya tumbuh sebesar 21,9%, sedangkan pasar Eropa dan Amerika masingmasing mencatat pertumbuhan sebesar 14,4% dan 12,3%. Sehubungan dengan kenaikan harga sahamsaham di bursa dalam negeri, maka nilai kapitalisasi Bursa Indonesia melonjak menjadi Rp. 1.246 triliun pada akhir 2006 dari Rp. 679 triliun di akhir tahun 2004 dan Rp. 800 triliun di akhir tahun 2005. Nilai transaksi harian di Bursa Efek Jakarta juga memberikan berita yang positif. Transaksi harian di bursa melonjak menjadi Rp1,86 triliun, melampaui target yang ditetapkan pada awal tahun sebesar Rp.1,2 triliun dan target yang direvisi pada pertengahan tahun sebesar Rp. 1,4 triliun. Namun pada saat yang sama seluruh fakta di atas memberikan tantangan tersendiri bagi KPEI. Mengingat bahwa pasar modal Indonesia tidak dapat mengelak dari trend global seperti perdagangan jarak jauh, akses pasar langsung, perdagangan lintas batas dan lain-lain, maka transaksi di bursa efek akan mengalami lompatan lebih jauh lagi dalam hal nilai, volume dan frekuensi perdagangan. Karena itu diperlukan infrastruktur yang lebih baik, tingkat 18 | Board of Directors’ Report A better infrastructure, better efficiency, better capacity and competency building, and better reputation is needed to deal with those forthcoming issues. It is the task of the management of KPEI to address all the preparation needed to accomplish its vision, to become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing the best service in the Capital Market. Capital Market Infrastructure All figures are meaningful as it is related with the day to day activities we, as the Central Counterparty in the stock exchange transaction clearing and settlement, have been dealing with. It has been our job to clear, and to guarantee the transactions at the stock exchanges. It has been our job to facilitate the transfer of ownership of securities and to guarantee the performance of transactions among our Clearing Members, all with full support of state of the art information technology. In 2006 we have settled 458 billion units of stocks, meaning that the daily settlement was 1.9 billion units, at the daily value of IDR1.86 trillion. As we are all aware, some indicators show that there is still huge room for Indonesia’s capital market to grow. The total sub account in Indonesia is still around 500,000, it means almost nothing compared with 250 million population of the country. Please consider that Singapore has more than four million sub-accounts for its eight million people and China with 90 million subaccounts for its more than one billion populations. The total publicly listed companies in Indonesia are still less than 350, compared with thousands in Singapore, Hong Kong or China. All those figures have warned us where the capital market of Indonesia or the financial sector in general, will depart to. This is the real challenge for KPEI, as it has been our duty to provide the best infrastructure for Indonesian capital market. This means that we have to proactively anticipate wherever the market will go and to any extend it will develop. Given such great opportunity, many efforts have been devoted to enhance Indonesian capital market development. Amid the new wave of endorsement on sharia economy in this world's most Transaction Volume | Volume Transaksi populous Muslim country, (2002-2006) saksi Indonesian capital market Nilai Tran 20 20 02 02 illion also has been trying to illion 242,7 b 126,5 b 20 20 n 0 o 0 li il follow line to create 3 illion 3 251,2 b 129,6 b 20 20 n 0 04 illio sharia capital market. 4 illion 438,3 b 255,8 b efisiensi yang lebih tinggi, kapasitas dan kompetensi yang lebih baik untuk bisa mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin muncul di masa mendatang. Manajemen KPEI menyadari bahwa perusahaan memiliki tugas untuk mengadakan serangkaian persiapan untuk mewujudkan visinya, yakni menjadi lembaga kliring dan penjaminan yang terpercaya, yang memberikan layanan terbaik di Pasar Modal. Infrastruktur Pasar Modal Seluruh data di atas sangat berarti bagi KPEI karena terkait langsung dengan aktivitas harian kami sebagai CCP yang menangani kliring dan penyelesaian transaksi bursa. Adalah tugas kami untuk melakukan kliring dan penjaminan atas transaksi saham di bursa dan untuk memfasilitasi pengalihan kepemilikan saham dan untuk menjamin kinerja transaksi antar Anggota Kliring – semuanya dengan dukungan teknologi informasi yang modern. Sepanjang tahun 2006 kami melakukan penyelesaian transaksi atas 458 miliar saham atau 1,9 miliar saham per hari dengan nilai transaksi harian Rp. 1,86 triliun. Sebagaimana kita sadari bersama, sejumlah indikator memperlihatkan bahwa bursa saham Indonesia masih memiliki cukup ruang yang besar untuk tumbuh. Jumlah 20 05 20 06 illion 427,6 b illion 468,5 b 20 05 20 06 illion 411,9 b illion 453,2 b sub-rekening investasi di Indonesia baru mencapai sebesar 500.000, angka yang relatif sangat kecil dibandingkan dengan 250 juta penduduk Indonesia. Sebagai perbandingan, di Singapura tercatat empat juta sub rekening investasi, sedangkan di China yang berpenduduk satu miliar jiwa terdapat 90 juta sub rekening investasi. Jumlah perusahaan publik di Indonesia masih kurang dari 350 perusahaan, sedangkan di Singapura, Hong Kong dan China masing-masing jumlahnya sudah mencapai ribuan. Semua data itu telah menyadarkan kita kemana arah perkembangan pasar modal dan sektor keuangan kita. Kesadaran ini sungguh merupakan tantangan bagi KPEI yang memiliki tugas untuk menyediakan infrastruktur yang terbaik bagi pasar modal. Artinya, KPEI harus bersikap lebih proaktif mengantisipasi kemana dan sejauh mana pasar akan berkembang. Menimbang besarnya peluang tersebut, KPEI telah melakukan berbagai upaya untuk memacu perkembangan pasar modal dalam negeri. Sementara itu di tengah besarnya dukungan masyarakat terhadap sistem ekonomi syariah di negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini, pasar modal Indonesia juga berusaha untuk berada pada jalur yang sama, yakni mengembangkan pasar modal syariah. 19 | Laporan Dewan Direksi While there have been sharia banks and insurance companies, the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) has just issued the regulation on the issuance of sharia securities and its transactions in Indonesian capital market. There has not been any pure sharia-labeled instrument traded at the stock exchanges so far, but we know where it will go, as the demand on sharia investment instruments has been increasing both from the domestic market and especially from the Middle East. It is just a matter of time when the sharia capital market will have its debut. That is why KPEI has played major role in planning and developing domestic sharia capital market by becoming the member of Committee on Sharia Capital Market Development formed by Bapepam-LK. The first result of the committee is the stipulation of the regulation on November 24, 2006. Along with the growing popularity of mutual fund, in 2006 KPEI had also supports the Jakarta Stock Exchange plan to have Exchange Traded Fund (ETF) in its trading boards, and the authority has given green light to the plan. In this regard, KPEI also will become the guarantor so that the ETF will become a safe investment instrument that will attract more investors to take the opportunity from the increasingly glorious domestic market. Observers believe it will attract many investors so that it will boost the transaction volume at the stock exchange. In 2006 also, the government of Republic Indonesia launched the Government Retail Bonds (ORI) as an effort to increase the domestic funding to support the national development. KPEI has managed to obtain permission from Bank Indonesia to perform the clearing and guarantee services for ORI traded in the stock exchanges. It is therefore nothing more than a challenge for KPEI since the market players, the products, and the transaction will grow rapidly. It is the challenge for our competency and our capacity to make the market go round. Since 2005 we have developed the program of Securities Lending and Borrowing, and now we have to report that the development has been encouraging. The total stock transaction under such SLB facility reached IDR2.1 trillion last year, representing the daily transaction volume of IDR6 billion. As much as 86 clearing members, compared with 46 in 2005, have actively taken the benefit form this facility. Seiring dengan berdirinya sejumlah bank dan asuransi syariah di dalam negeri, Bapepam-LK menerbitkan peraturan mengenai penerbitan efek syariah berikut transaksinya di bursa efek. Sejauh ini memang belum ada instrumen investasi syariah murni yang sudah diperdagangkan di bursa, namun kami menyadari bahwa hal itu akan segera terjadi, karena permintaan akan instrumen investasi syariah terus berkembang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri khususnya dari Timur Tengah. Kapan instrumen investasi syariah akan mulai masuk bursa hanyalah soal waktu. Itulah sebabnya KPEI ikut berperan serta dalam merancang dan mengembangkan pasar modal syariah dengan menjadi anggota Komite Pengembangan Pasar Modal Syariah yang dibentuk oleh Bapepam-LK. Hasil pertama dari komite ini adalah diluncurkannya peraturan mengenai Pasar Modal Syariah pada 24 November 2006. Di tengah semakin populernya reksadana, pada tahun 2006 KPEI juga mendukung prakarsa Bursa Efek Jakarta untuk memperdagangkan Exchange Traded Fund (ETF), dan pemerintah juga telah memberikan lampu hijau untuk rencana ini. Terkait dengan rencana ini, KPEI akan menjadi penjamin sehingga ETF akan menjadi instrumen investasi yang aman dan menarik lebih banyak investor untuk mengambil kesempatan di tengah gemilangnya perkembangan pasar modal dalam negeri. Para pengamat yakin bahwa instrumen ini akan menarik minat banyak investor dan pada akhirnya volume transaksi di bursa efek akan berkembang pesat. Pada tahun 2006 pemerintah juga meluncurkan Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (ORI) ritel dalam upaya untuk meningkatkan pembiayaan pembangunan dari dalam negeri. KPEI ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk melaksanakan kliring dan penjaminan atas transaksi ORI di bursa efek. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi KPEI karena jumlah pelaku pasar, jenis produk investasi yang tersedia dan volume transaksi akan berkembang sangat pesat. Merupakan tantangan tersendiri bagi kompetensi dan kapasitas kami untuk menjamin agar pasar berjalan dengan baik. Sejak tahun 2005 kami telah mengembangkan program Pinjam Meminjam Efek, dan kini kami melaporkan bahwa perkembangannya sungguh membanggakan. Jumlah transaksi melalui fasilitas PME sepanjang tahun 2006 sudah mencapai nilai Rp. 2,1 triliun, atau sebesar Rp. 6 miliar per hari. Sebanyak 86 Anggota Kliring telah memanfaatkan fasilitas tersebut, dibandingkan dengan 46 Anggota Kliring pada tahun 2005. 20 | Board of Directors’ Report The point is that as the capital market infrastructure provider, KPEI always must be ready to support wherever the market will go and whatever the financial products will be introduced to the market. Efficiency The challenge is not only how to provide excellent services to KPEI’ Clearing Members but also how to do it effectively and efficiently. Regarding with the efficiency we have managed to reach the efficiency level of 43.2% on the stock exchange transaction settlement as we have to settle only 1,085 billion units of securities per day out of 1.9 billion units of securities that have to change hand everyday. In term of value, the efficiency was 77.3% as the daily transaction was IDR1.86 trillion and the real settlement was IDR407 billion. It shows that we have been able to maintain our efficiency as in 2005 the efficiency on securities settlement was 44% and the efficiency on the cash settlement was also 77%. As the part of our responsibility in risk management, we have been enhanced KPEI’ Automated Risk Monitoring system (ARMS). KPEI rely on ARMS as a database on everything on our Clearing Members, such as the financial report data, the historical data of transaction and settlement, the collateral management and many other aspects that could be used to asses the risk profile of the Clearing Members. In 2006 KPEI had added the Financial Report Analysis module into ARMS to enable a more in-depth analysis related to stock exchange transaction settlements. By utilizing ARMS system also allows KPEI to monitor risk profile of Clearing Members and to determine their trading limit as relative to the collateral they have pledged to KPEI. As of the end of last year, KPEI has secured the total off-line collateral of IDR1.7 trillion and the on-line collateral of IDR4.04 trillion pledged by its 125 clearing members. ARMS is just one of our office automation programs in a bid to improve our working efficiency. We also have developed the electronic modules on human resources management and on procurement system, not only to improve the efficiency on management side but also to ensure that we have been managing this business transparently. Outstanding Values of Securities Lending & Borrowing Nilai Transaksi Program Pinjam Meminjam Efek Total Value 2004 IDR 182 billion 2005 IDR 288 billion 2006 IDR 2,204 billion Hal yang hendak kami kemukakan adalah bahwa sebagai penyedia infrastruktur, KPEI harus selalu siap mendukung kemana pun pasar akan bergerak, dan apa pun produk keuangan yang akan ditawarkan di bursa efek. Efisiensi Tantangan yang dihadapi oleh KPEI bukan hanya bagaimana menyediakan layanan yang prima untuk para Anggota Kliring, melainkan juga bagaimana melakukan semuanya itu secara efektif dan efisien. Kami telah berhasil menaikkan tingkat efisiensi sebesar 43,2% di bidang penyelesaian transaksi saham karena kami hanya harus menyelesaikan transaksi atas 1,085 miliar unit saham per hari dari 1,9 miliar saham yang berpindah tangan setiap harinya. Dari sisi nilai, tingkat efisiensinya mencapai 77,3% mengingat nilai transaksi harian mencapai Rp. 1,86 miliar sedangkan penyelesaian riilnya hanya Rp. 407 miliar. Ini berarti bahwa kami berhasil mempertahankan tingkat efisiensi tahun 2005 yakni sebesar 44% untuk penyelesaian efek dan 77% untuk penyelesaian tunai. Sebagai bagian dari tanggung jawab kami dalam hal manajemen risiko, kami meningkatkan Sistem Pemantauan Risiko Otomatis (Automated Risk Monitoring System, ARMS). KPEI mengandalkan ARMS sebagai database menyangkut Anggota Kliring termasuk didalamnya data laporan keuangan, data historis transaksi dan penyelesaian, pengelolaan agunan, dan berbagai aspek lain yang bisa digunakan untuk menilai profil risiko setiap Anggota Kliring. Pada tahun 2006 KPEI telah menambahkan modul Analisa Laporan Keuangan ke dalam ARMS untuk memungkinkan dilakukannya analisa mendalam terkait dengan penyelesaian transaksi efek. Penggunaan ARMS juga memungkinkan KPEI memantau profil risiko Anggota Kliring dan untuk menetapkan batas maksimal transaksi yang dikaitkan dengan jumlah jaminan yang mereka tempatkan di KPEI. Sampai akhir tahun 2006 jumlah jaminan off-line 125 Anggota Kliring KPEI yang tercatat sebesar Rp1,7 triliun, sedangkan jumlah jaminan online sebesar Rp. 4,04 triliun. ARMS hanyalah satu dari serangkaian program otomasi kantor yang kami jalankan dalam upaya meningkatkan efisiensi kerja. Kami juga telah mengembangkan modul elektronik serta modul pengelolaan sumberdaya manusia, yang selain untuk meningkatkan efisiensi juga untuk membantu kami untuk mengelola organisasi ini secara transparan. 21 | Laporan Dewan Direksi Capacity & Competency Building We do believe that Indonesia’s capital market will grow along with the global development. Any new product developed in other countries will be there in Indonesia, sooner or later, as Indonesian investors have the right to enjoy the benefits other investors have had from other markets. As we have mentioned, therefore, we will see that our market will grow rapidly in terms of the number of the investors, the number of the products, and the value as well as the transaction volume. At the internal level, KPEI has been running some program to enhance the capacity and the competence of individuals which is at the end will enhance the capacity and the competence of the organization. As a part of this effort, in 2006 KPEI launched Balance Scorecard to be fully implemented across the organization. Outstanding Guarantee Fund Posisi Dana Jaminan KPEI implemented an automated system of Balanced Scorecard that enable every level of management from middle to top to monitor corporate performances as relative to the company's strategies in real time. in Key Performance Indicators (KPI), of individual employee, departmental, divisional to organizational can be well monitored through this automated system. On the other hand, having been implementing this method, it has been easier than ever before to arrange our manpower strategy. In this regard, the investment on human resources either for education or for other employee benefits will be more relevant. Education and training for KPEI’s staffs have been among the strategy of the company to pursue the core values of the organization: customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship. In line with the main required competence of the company, most education and training have been related on risk management. But in some other occasion, based on (2002-2006) 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 199,9 Total Netting UME G VOL NETTIN lion 59 bil 106,6 lion 72 bil 122,7 lion 38 bil 221,8 lion 26 bil 224,2 lion 64 bil 264,0 billion billion 240,5 billion 291,3 billion 355,7 billion 481,0 Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Kami percaya bahwa pasar modal Indonesia akan berjalan seiring dengan perkembangan dunia. Produk apa pun yang dikembangkan di negara lain, cepat atau lambat akan dikembangkan pula di Indonesia, karena para palaku pasar Indonesia juga memiliki hak untuk menikmati apa yang dinikmati oleh pelaku pasar yang lain. Karena itu sebagaimana yang telah kami katakan, kita akan melihat pasar modal Indonesia akan berkembang pesat dalam hal jumlah investor, jenis produk yang tersedia, serta nilai dan volume transaksinya. Secara internal KPEI telah menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi setiap individu, yang pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas dan kompetensi organisasi. Sebagai bagian dari upaya ini, pada tahun 2006 KPEI mengimplementasikan sistem Balance Scorecard secara penuh di keseluruhan organisasi. KPEI mengimplementasikan dan mengotomasikan sistem Balanced Scorecard sehingga memungkinkan G VA NETTIN 34,84 34,96 61 3 billi on 5 billi on illion ,121 b 77,96 98 IL LUE/N 1 billi on illion ,591 b seluruh jajaran manajemen, dari menengah sampai puncak, untuk untuk secara real-time memantau kinerja perusahaan dalam perbandingan relatif dengan strategi perusahaan. Seluruh Indikator Kinerja Pokok (Key Performance Indicators - KPI), mulai dari jenjang individu, departemen, divisi, sampai jenjang organisasi dapat dipantau dengan sistem otomatis ini. Di lain pihak, setelah menerapkan metode ini, lebih mudah bagi manajemen untuk menata strategi manajemen sumberdaya manusia. Investasi sumberdaya manusia, baik pada pendidikan dan pelatihan maupun pada kesejahteraan karyawan dapat menjadi lebih relevan. Pendidikan dan latihan bagi para staf KPEI merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mewujudkan nilai-nilai inti organisasi: fokus pada pelanggan, meraih yang terbaik, integritas, kehati-hatian, dan kesetiakawanan. Sejalan dengan kompetensi utama yang diperlukan oleh perusahaan, pendidikan dan latihan untuk karyawan umumnya berkaitan dengan manajemen risiko. Namun pada kesempatan lain, 22 | Board of Directors’ Report AI some other considerations, the training could be on the issues that may support employees to achieve corporate goals. Some of KPEI’s staffs have attended various trainings, degree as well as non degree courses, national as well as international seminars or conferences, and study tours to some international Clearing Houses. At the same time KPEI is aware that risk management issues is relevant to both external and internal parties. The ignorance of the external parties on risk management could be disaster even if it has been excellent internally. That is why KPEI has been approaching its Clearing Members to improve their awareness on risk management. Just to mention some details, KPEI has arranged four batches of risk management trainings during the period of April-July 2006, attended by 125 Clearing Members. In order to refresh the subjects and the value we have delivered in the training, we also organized another Clearing Members gathering in Bandung in December 2006. To improve the knowledge of Clearing Members does not necessarily mean that we have to organize classroom trainings. We also have arranged regular visit program to meet our Clearing Members. During 2006 we have visited 49 Clearing Members to exchange views on clearing issues and to improve mutual knowledge and understanding between us, so that in turn we can develop the more favorable working environment. We found this program fruitful as we also got some inputs from the Clearing Members on how we have to improve the quality of our services. KPEI has been able to improve its knowledge on the Clearing Members, and to some extend it will understand the exposure of risk it has been dealing with. World Class Organization As nobody can give what he does not have, it has been the determination for us to become world class organization since we want to provide world class service in the world class market and for the market players. Becoming world class organization is not merely about the size of business but rather we are able to provide world class business practices. At the first place we have to perform well in our main area of dengan pertimbangan lain pula, pendidikan dan latihan bisa juga dalam bidang lain sejauh mendukung tercapainya sasaran perusahaan. Para karyawan KPEI telah mengikuti berbagai pendidikan dan latihan, kursus-kursus dengan atau tanpa gelar, seminar dan konferensi nasional dan internasional, dan studi banding ke sejumlah lembaga kliring yang berskala internasional. Pada saat yang sama KPEI menyadari bahwa persoalan pengelolaan risiko banyak memiliki kaitan dengan pihak intern maupun pihak luar organisasi. Mengabaikan prinsip manajemen risiko pihak-pihak di luar perusahaan bisa menjadi bencana sekalipun secara internal kami memiliki manajemen risiko yang andal. Itu sebabnya kami terus mendekati Anggota Kliring agar mereka terus memperbaiki manajemen risiko mereka. Secara detil, KPEI telah menyelenggarakan empat gelombang pelatihan manajemen risiko selama periode April sampai Juli 2006, diikuti oleh 125 Anggota Kliring. Dalam upaya untuk menyegarkan kembali apa yang sudah kami sampaikan, kami juga mengadakan acara Temu Anggota Kliring di Bandung pada bulan Desember 2006. Untuk meningkatkan pengetahuan para Anggota Kliring tidak berarti bahwa kami harus selalu menyelenggarakan pelatihan dalam kelas. Kami juga mengadakan program kunjungan yang teratur ke kantor-kantor Anggota Kliring. Sepanjang tahun 2006 kami telah mengunjungi 49 Anggota Kliring untuk saling tukar pandangan mengenai masalah operasional, meningkatkan saling pengertian antara kedua pihak sehingga pada akhirnya tercipta lingkungan kerja yang lebih menguntungkan. Kami berkesimpulan bahwa program ini sangat berguna karena kami juga mendapatkan banyak masukan dari Anggota Kliring mengenai bagaimana kami harus memperbaiki kualitas layanan kami. KPEI telah meningkatkan pemahaman pengetahuan para Anggota Kliring, sehingga pada batas tertentu mereka akan lebih memahami risiko-risiko yang mereka hadapi. Organisasi Kelas Dunia Karena tak ada seorang pun yang bisa memberikan apa yang tidak dimiliki, maka kami bertekad untuk menjadi organisasi kelas dunia agar kami dapat memberikan layanan kelas dunia kepada para pelaku pasar kelas dunia pula. Menjadi organisasi kelas dunia bukan semata-mata soal skala bisnis melainkan lebih pada kemampuan menjalankan praktik bisnis kelas dunia. Maka pertama-tama KPEI bertekad untuk memiliki kinerja yang unggul dalam perannya sebagai Central 23 | Laporan Dewan Direksi Central Counterparty of Indonesian capital market, but at the same time we are realize there are lots of things to do to meet the target. To learn many aspect of world class Central Counterparty, we have initiated cooperation with some other Central Counterparties like LCH.Clearnet S.A. of Europe and Korea Securities Depository. On the first one KPEI has sent a delegation to learn how LCH.Clearnet S.A. handles the integration processes in the regional markets, for various financial and commodities instruments as anticipation to global trend of cross border transaction. KPEI also has participated in cooperation with some international organizations like Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), Risk Management Association (RMA), Asia Pacific Central Depository Groups (ACG), ASEAN Working Group, Central Counterparty (CCP) Asia Oceania. In a bid to become world class organization, it is justified for KPEI to take part in the global business ethic of Corporate Social Responsibility (CSR) and the principles of Good Corporate Governance (GCG). KPEI has sent staffs to provide some emergency supports and donated some fund just at the aftermath of earthquake in Yogyakarta and Central Java in May 2006, and also of the tsunami in West Java in July 2006. Following the earthquake donation, KPEI together with other SRO has also helped to reconstruct two elementary schools in Kasongan Yogyakarta and Titang, Jogonalan, KlatenCentral Java. In the meantime KPEI also has been cooperating with Indonesian Blind Union to provide scholarship for blind students in a bid to help the needs to gain more knowledge. As it has been more difficult for the blind to access any other information and knowledge, KPEI has taken the opportunity also to introduce the basic knowledge on capital market to the blinds. Future Strategy KPEI has several main strategies to develop. Firstly, as we need to invest to improve our services to our Clearing Members, we have to improve our revenue mix. We will get additional revenues by developing new products, maximizing the revenue from the existing products, facilitating the transaction of other SRO products such as Asset Backed Securitization, Exchange Trade Fund (ETF), and developing repurchase agreements (REPO) market of securities and bonds, Counterparty di pasar modal Indonesia, dan pada saat yang sama menyadari bahwa ada berbagai hal yang harus dilakukan untuk meraih sasaran tersebut. Untuk mempelajari berbagai aspek tentang CCP tingkat dunia, kami telah menjalin kerjasama dengan LCH. Clearnet S.A. di Eropa dan Korea Securities Depository. Menyangkut yang pertama, KPEI telah mengirim delegasi untuk belajar bagaimana LCH. Clearnet S.A. menangani proses integrasi pasar finansial dan komoditas di kawasan Eropa, sebagai antisipasi atas transaksi lintas batas yang pasti akan terjadi dalam waktu dekat. KPEI juga ikut ambil bagian dalam sejumlah organisasi internasional seperti Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), Risk Management Association (RMA), Asia Pacific Central Depository Groups (ACG), ASEAN Working Group, dan Central Counterparty (CCP) Asia Oceania. Dalam usaha untuk menjadi organisasi kelas dunia, sudah selayaknya KPEI ikut menerapkan salah satu etika bisnis international, yakni Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) serta prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG). KPEI mengirimkan sejumlah karyawan untuk memberikan bantuan darurat dan bantuan keuangan menyusul gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Mei 2006 serta tsunami di Jawa Barat pada Juli tahun yang sama. Selain memberikan bantuan darurat, bersama dengan SRO lain KPEI membantu membangun kembali dua Sekolah Dasar di Kasongan Yogyakarta dan di Titang, Jogonalan, Klaten-Jawa Tengah. Sementara itu KPEI juga bekerjasama dengan Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) untuk memberikan beasiswa kepada para siswa penyandang tunanetra agar mereka bisa meraih ilmu yang lebih baik. Mengingat kesulitan yang dihadapi oleh para penyandang tunanetra untuk mengakses informasi dan pengetahuan, KPEI juga mengambil kesempatan untuk memperkenalkan pengetahuan dasar mengenai pasar modal kepada para penyandang tuna netra. Strategi Jangka Panjang KPEI memiliki sejumlah strategi yang terus dikembangkan. Pertama, karena kami memerlukan investasi untuk meningkatkan layanan untuk para Anggota Kliring, maka kami harus memperbaiki struktur pendapatan untuk hal tersebut. Kami akan mengupayakan pendapatan tambahan dengan mengembangkan produk baru, mengoptimalkan pendapatan dari produk-produk yang sudah ada, memfasilitasi transaksi SRO lainnya seperti Sekuritisasi Aset dan Exchange Trade Fund (ETF), mengembangkan pasar Repurchasing Agreements (REPO) untuk saham dan obligasi, mengembangkan 24 | Board of Directors’ Report enhance Securities Lending and Borrowing market and also expand the clearing on all sovereign bonds instead of ORI. Secondly, KPEI will keep playing active role in developing Indonesian capital market. As figures had shown that stock exchange transaction volume, value and frequency is growing with a promising rate, as a result of remote trading, direct market access, cross border transaction, and others. KPEI should cooperate with stakeholders to anticipate it. In accordance to that, in the future KPEI is planning to improve its risk management by decentralized it to each of its existing Clearing Members, restructure the current memberships scheme to provide tiering in membership levels to improve flexibilities, reengineering clearing and guarantee mechanism to enable higher efficiency and enable integration with peers systems to allow Straight Through Processing (STP). So far KPEI has been doing its best on this capital market, and will play substantial role in Indonesian economy in the future. On the other hand, thirdly, KPEI is pursuing to become world class organization. In this regard, KPEI will keep developing strategic alliances with global capital market organizations, as capital market has been increasingly borderless and integrated. Closing Remark We will conclude this report by extending our highest appreciation to the capital market authority, shareholders, board of commissioners, KPEI staffs, and other parties for having played incredible role to develop Indonesian capital market during 2006. We believe Indonesian capital market will be developed well in the future, and KPEI will become a word class Central Counterparty and a reliable capital market infrastructure provider program Pinjam Meminjam Efek dan juga mengusahakan untuk bisa melakukan kliring atas obligasi pemerintah lainnya, selain ORI. Kedua, KPEI akan terus memainkan peran aktif dalam pengembangan pasar modal dalam negeri. Sebagaimana yang terlihat pada data yang ada, pasar modal dalam negeri terus memperlihatkan perkembangan yang menjanjikan dalam hal volume, nilai maupun frekuensinya menyusul dibukanya program perdagangan jarak jauh, akses pasar langsung, transaksi lintas batas dan lain-lain. KPEI harus bekerjasama dengan para pemangku kepentingan untuk mengantisipasi perkembangan ini. Terkait dengan hal itu, KPEI berencana untuk memperbaiki manajemen risiko dengan cara mendesentralisasikan manajemen risiko di Anggota Kliring, dengan menata kembali struktur keanggotaan yang memberikan peluang peningkatan fleksibilitas melalui penjenjangan setiap anggota, menata kembali mekanisme kliring dan penjaminan untuk meningkatkan efisiensi dan untuk bisa mengintegrasikannya dengan peer system yang memungkinkan Straight Through Processing (STP). Sejauh ini KPEI telah melakukan yang terbaik dalam perkembangan pasar modal dalam negeri, dan ke depan kami akan memainkan peran yang lebih penting lagi dalam perekonomian Indonesia. Di sisi lain, ketiga, KPEI terus berupaya untuk menjadi organisasi kelas dunia. Dalam kaitan ini, KPEI akan terus mengembangkan strategi kemitraan dengan organisasiorganisasi pasar modal dunia lainnya, mengingat pasar modal semakin menjadi industri yang terintegrasi dan tanpa batas. Penutup Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan setinggitingginya kepada otoritas pasar modal, para pemegang saham, dewan komisaris, karyawan KPEI, dan pihakpihak lain yang telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi perkembangan pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2006. Kami percaya bahwa pasar modal Indonesia akan berkembang pesat di masa mendatang, dan KPEI akan menjadi Central Counterparty kelas dunia dan penyedia infrastruktur pasar modal yang andal. INARNO DJAJADI HOESEN President Director Director 25 | Laporan Dewan Direksi Good Corporate Governance The new business ethic of Good Corporate Governance (GCG) has become the conditio sine qua non for the modern organization. Our philosophy on GCG envisages a combination of business practices that result in enhancement of the value of the Company to the shareholders and simultaneously enable the Company to fulfill its obligations to the other stakeholders such as Clearing Members, employees, vendors, and to give truly maximized benefits to society as a whole. KPEI believes that such practices are founded upon the core values of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness. We make best endeavors to uphold and nurture these core values in all facets of its operations and aims to increase and sustain its corporate value through growth and innovation. Herewith are the ways we implement the five pillars of Good Corporate Governance: On Transparency: Earning public trust is essential for all companies. When providing annual report, KPEI provides both financial and non-financial information, emphasizing transparency so that interested parties may be able to make informed decisions. KPEI also has been concerned about timely reporting on accurate financial statements and annual reports, even as and especially it is a non profit oriented company. KPEI strongly believes that shareholders as well as stakeholders are of the interest of knowing how the Corporate Social Responsibility Donation handover to earthquake victims of Cilacap Helping the earthquake and tsunami victims of Cilacap is among KPEI’s concern to the community. The organization has passed some money, cloth, and food directly to the victims. company has been managing its resources. To guarantee the transparency, we also arranged series of press conferences, produced some press releases, and kept updating our website so that all shareholders, Clearing Members, business partners, vendors and even the public could access the necessary information related to KPEI. Etika bisnis modern yang terangkum dalam konsep Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) telah menjadi prasyarat mutlak bagi organisasi perusahaan masa kini. Filosofi GCG kami merupakan kombinasi antara praktik bisnis yang meningkatkan nilai perusahaan bagi para pemegang saham di satu sisi dan di sisi lain terus menerus mengusahakan agar perusahaan memenuhi kewajibannya kepada para pemangku kepentingan lainnya, seperti Anggota Kliring, karyawan, dan vendor serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat secara keseluruhan. KPEI yakin bahwa praktik kami tersebut sejalan dengan nilai-nilai seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan. Kami berusaha keras untuk memegang teguh dan menjaga nilai-nilai tersebut di seluruh lini operasional perusahaan. Kami juga bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan nilai-nilai perusahaan sejalan dengan pertumbuhan dan inovasi yang kami lakukan. Berikut adalah langkah-langkah yang kami ambil untuk mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik: Penyerahan Bantuan untuk Korban Bencana di Cilacap Membantu para korban gempa bumi dan tsunami di Cilacap merupakan bentuk dari keprihatinan kami terhadap masyarakat. KPEI memberikan bantuan berupa dana, pakaian, dan makanan secara langsung kepada para korban. Transparansi: Memperoleh kepercayaan adalah hal yang penting bagi semua perusahaan. Ketika menyajikan laporan tahunan, KPEI melaporkan kondisi keuangan sekaligus kondisi non-keuangan perusahaan, dengan memperhatikan faktor transparansi agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang memadai. KPEI juga menganggap penting untuk menyampaikan laporan keuangan dan laporan tahunan secara tepat waktu, sekalipun KPEI adalah satu organisasi nirlaba. KPEI berkeyakinan penuh bahwa para pemegang saham dan para pemangku kepentingan tertarik untuk mengetahui bagaimana perusahaan mengelola sumber daya yang dimiliki. Untuk menjamin transparansi, kami menyelenggarakan sejumlah konferensi pers, membuat dan me-nyebarkan siaran pers, dan selalu memperbarui informasi pada situs web sehingga para pemegang saham, Anggota Kliring, mitra bisnis, vendor dan bahkan masyarakat luas dapat mengakses informasi penting yang terkait dengan KPEI. 26 | Good Corporate Governance On Accountability: In year 2006, KPEI has been initiated the implementation of the principles of Balanced Scorecard to measure the company's activities in terms of its vision and strategies, and to give its employees a comprehensive view of the performance of its business. Performances are measured by assigning Key Performance Indicator (KPI) to each level of the organization from Corporate Level to individual level. Those KPI had enabled the management to monitor every activity in the organization, to keep it in line with the company objective. On Responsibility: KPEI has been applying the principle of responsibility both from the legal perspective and from social perspective. On the first one KPEI has kept playing the game by the rule, especially in two core businesses of clearing and guarantee. On the second one, KPEI has taken its social responsibility such as by redeveloping two schools at the aftermath of earthquake in Yogyakarta Akuntabilitas: Pada tahun 2006, KPEI mulai menerapkan prinsip-prinsip Balanced Scorecard untuk mengukur aktivitas perusahaan dipandang dari sudut visi dan strateginya, serta untuk memberikan gambaran yang menyeluruh kepada para karyawan atas kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan diukur dengan menerapkan Key Performance Indicator (KPI) bagi seluruh level dalam organisasi, mulai dari level korporasi sampai dengan level individu. Indikator kinerja tersebut memungkinkan manajemen memonitor setiap aktivitas dalam organisasi agar manajemen bisa terus menyelaraskan kegiatan tersebut dengan sasaran perusahaan. Tanggung jawab: KPEI menerapkan prinsip tanggung jawab dalam perspektif hukum maupun sosial. Terkait dengan hal yang pertama, KPEI melaksanakan kegiatannya dengan selalu taat pada hukum dan peraturan yang berlaku, khususnya terkait dengan dua tugas utamanya yakni kliring dan penjaminan. Terkait dengan hal yang kedua, KPEI telah mengambil tanggung jawab and Central Java last year, and by providing scholarship for blind students of Indonesian Blind Union. On Independency: As a self regulatory organization, KPEI has been an independent organization in the sense that no conflict of interest possible at the company. The two commissioners and the two directors of KPEI are the professionals who don’t have special relationship with the shareholders, which are the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. On Fairness: KPEI has been implementing the principle of fairness both to its shareholders as well as to the stakeholders. Based on this principle, KPEI has implemented equal treatment for the controlling shareholder (JSX and SSX) and for minority shareholder. On stakeholders side, in the meantime, all Clearing Member also got equal treatment from the company regardless how big the size of the company or the transaction volume and value. Corporate Social Responsibility Redevelop schools for earthquake victims of Yogyakarta and Central Java. KPEI and other SRO and donators of stock exchange community developed two elementary school buildings, SD Titang Jogonalan of Klaten and SD Kasongan of Bantul, as the previous ones were devastated during earthquake of May 2006. On September 7 2006, KPEI’s President Director, Inarno Djajadi, representing the SROs of capital markets, chaired ground-breaking ceremony of the two school buildings redevelopment. The ceremony was attended by the Mayor and civil servants of Klaten of Central Java and civil servants of Bantul of Yogyakarta. sosialnya antara lain dengan membangun kembali dua sekolah yang hancur akibat gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun silam, dan dengan memberikan beasiswa bagi para pelajar tuna netra. Independensi: Sebagai SRO, KPEI adalah organisasi yang independen dalam arti bebas dari kemungkinan benturan kepentingan. Dua anggota Dewan Komisaris dan dua anggota Dewan Direksi adalah para profesional yang tidak memiliki hubungan khusus dengan para pemegang saham, yakni Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Keadilan: KPEI menerapkan azas keadilan baik untuk para pemegang saham maupun untuk para Anggota Kliring. Atas dasar azas ini, KPEI memberikan perlakuan yang sama kepada pemegang saham mayoritas (BEJ) maupun pemegang saham minoritas (BES). Sementara itu seluruh Anggota Kliring, baik besar maupun kecil dari sisi perusahaan, volume transaksi maupuan nilai transaksi juga mendapatkan perlakuan yang sama dari KPEI. 27 | Tata Kelola Perusahaan Pembangunan kembali sekolah korban gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah KPEI bersama SRO lain di lingkungan pasar modal dan para donatur dari masyarakat pasar modal membangun kembali SD Titang, Jogonalan, Klaten dan SD Kasongan Bantul. Keduanya termasuk di antara sekolah yang hancur karena gempa bumi Mei 2006. Pada tanggal 7 September 2006 Direktur Utama KPEI Inarno Djajadi mewakili SRO lain meletakkan batu pertama untuk pembangunan tersebut. Upacara tersebut dihadiri oleh Bupati Bantul dan Klaten serta aparat kedua kabupaten tersebut. Business Ethics and Code of Conduct KPEI’s Business Ethics and Codes of Conduct cover areas which are important for securing good business ethics in all aspects of its activities. They contain specific and practical rules, and set the standards for how individual employees should proceed when, in their daily work, they are faced with competition and demands for meeting business objectives. Failure to comply with the Codes of Conduct will result in sanctions. The Codes of Conduct apply to Board of Directors, managers, employees, hired staff and anyone acting on behalf of KPEI. We derive the Business Ethics and Codes of Conducts from the core values we have developed and been living with so far, which are customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence, and fellowship. BOD and BOC We have some instruments to comply with international standard on Good Corporate Governance such as on annual general meeting of shareholders and some standard and procedure for board of commissioners and board of directors to meet. General Meeting of Shareholders: based on the Article of Association of KPEI, we have two types of general meetings which are annual general meeting (AGM) and extraordinary general meeting (EGM) of shareholders. EGM could be arranged on the plan to change Article of Association, to offer corporate stocks, to claim bankruptcy in solving corporate credit, to get agreement on merger and acquisition, and to take agreement for corporate liquidation. All types of general Corporate Social Responsibility Breaking Fast ritual with the poor To address its Corporate Social Responsibility (CSR), KPEI arranged Breaking Fast (Islamic ritual during fasting month of Ramadhan) with the poors in Bukit Duri of Jakarta meeting must be attended by all shareholders. The meeting put the unanimous agreement after consultation and deliberation at the top priority, but voting in favor to the major voter is something possible to take corporate decision. KPEI is proud of becoming streamlined and yet efficient organization, with only two members of Board of Commissioners and other two members of Board of Directors with overall less than 100 managers and staffs. Etika Bisnis dan Kode Etik Etika Bisnis dan pedoman perilaku KPEI mencakup hal-hal yang diperlukan untuk menjaga agar etika bisnis yang sempurna sungguh diterapkan di seluruh aspek kegiatan. Etika Bisnis dan pedoman perilaku itu memuat aturanaturan yang spesifik dan praktis serta menetapkan standar tentang bagaimana setiap karyawan harus berperilaku dalam pekerjaan mereka sehari-hari ketika mereka berhadapan dengan persaingan serta tuntutan untuk mencapai sasaran-sasaran bisnis. Ketidaktaatan pada pedoman perilaku berarti sanksi bagi seorang karyawan. Kode Etik berlaku untuk Direksi, manajer, karyawan, dan semua pihak yang bertindak atas nama KPEI. Kami menyusun Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku berdasarkan nilai-nilai inti yang kami kembangkan dan kami hayati selama ini seperti: fokus pada pelanggan, mencapai yang terbaik, integritas, kehati-hatian, dan kesetiakawanan. Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Kami memiliki sejumlah instrumen untuk memenuhi standar Tata Kelola yang Baik yang berlaku global seperti penyelenggaraan rapat umum pemegang saham tahunan serta sejumlah standar yang harus dipenuhi oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Buka Puasa bersama kaum Dhuafa Sebagai satu bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, KPEI menyelenggarakan acara buka puasa bersama dengan kaum Dhuafa di daerah Bukit Duri Jakarta. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS): Berdasarkan Anggaran Dasar KPEI, kami memiliki dua jenis RUPS, yakni RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Luar Biasa bisa diselenggarakan untuk mengganti Anggaran Dasar perusahaan, untuk menjual saham, untuk menyatakan bahwa perusahaan bangkrut dan pengambilan langkah penyelesaian utang dengan kreditur, untuk mendapatkan persetujuan untuk merger dan akuisisi, dan untuk mendapatkan persetujuan untuk likuidasi perusahaan. Semua jenis RUPS harus diikuti oleh semua pemegang saham. RUPS akan mengambil keputusan setelah diadakan musyawarah dan mufakat; namun pengambilan keputusan berdasarkan voting juga dimungkinkan manakala musyawarah tidak membuahkan mufakat. KPEI bangga memiliki satu organisasi yang ramping sekaligus efisien, dengan dua anggota Dewan Komisaris dan dua anggota Dewan Direksi serta kurang dari 100 manajer dan staf. 28 | Good Corporate Governance Board of Commissioners and Board of Directors were assigned by the shareholders in an annual general meeting, and so far they have represented none of the shareholders to make sure that they are not exposed to any conflict of interest. The Board of Commissioners is responsible to the shareholders for the strategic direction, development and control of the company. They also monitor the Group’s overall system of internal controls, governance and compliance. The commissioners also ensure that the necessary financial and human resources are in place for the Group to meet its objectives. Therefore they make regular meeting with the directors and other top level managers of KPEI to make sure that everything under their responsibility are well in place. In short, while not involving in the executive board, the commissioners are always in hand to ensure that from the perspectives of business, finance and ethic KPEI is running well. The Article of Association of KPEI says that the Board of Commissioners must be assigned by annual general meeting of shareholders. A candidate of commissioner has to be Indonesian citizen, is not sentenced bankrupt, is not the director or commissioner of bankrupted company, and has never been in jail for any crime. On the other hand he or she has to meet some competency Dewan Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh para pemegang saham dalam RUPS Tahunan, dan sejauh ini mereka tidak mewakili salah satu pemegang saham untuk menjamin bahwa mereka tidak memiliki benturan kepentingan. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal arah strategis, pengembangan dan kontrol terhadap perusahaan. Mereka juga memonitor keseluruhan sistem pengendalian intern, tata kelola perusahaan dan kepatuhan pada aturan. Komisaris juga memastikan bahwa di dalam organisasi tersedia sumber daya manusia dan keuangan yang cukup untuk mencapai sasaran. Oleh karena itu mereka mengadakan pertemuan rutin dengan direksi dan para manajer KPEI untuk memastikan bahwa seluruh hal yang menjadi tanggung jawab para eksekutif itu berjalan dengan baik. Singkatnya, kendati tidak termasuk dalam dewan eksekutif, komisaris selalu siap sedia untuk menjaga agar aspek-aspek bisnis, keuangan dan etika di KPEI berjalan dengan baik. Anggaran Dasar KPEI menyebutkan bahwa Dewan Komisaris harus ditetapkan dalam RUPS Tahunan. Calon anggota dewan komisaris harus warga negara Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak menjadi direktur atau komisaris di perusahaan yang dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal. Di lain pihak calon tersebut harus memenuhi sejumlah tuntutan kompetensi seperti ahli di bidang pasar modal, standards such as is expert in capital market, has never violated Capital Market Law, owns broad vision on capital market, and is committed to develop Indonesian capital market. The assignment of Board of Commissioners by Annual General Meeting of Shareholders is subject to the approval from Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK). The first term of service of the commissioners is two years, and the next assignment (s) is for three years. The Board of Commissioners has to arrange Commissioners Meeting at least every three months or at anytime required by one or more commissioners or one or more directors. In taking the decision, they put the priority on unanimous agreement after consultation and deliberation, especially as KPEI has only two commissioners, even though, based on the corporate constitution, voting is among the ways to take conclusion KPEI has Board of Directors, consisting of two, who are responsible for the strategic direction and overall management, so that they are in charge of day to day operation of the organization. While reporting to the Board of Commissioners as well as the shareholders, the reporting system has been well designed in such way that the directors are independent in running the organization. The accountability of the directors is a. tidak pernah melanggar Undang-Undang Pasar Modal, memiliki pandangan yang luas mengenai pasar modal, dan memiliki komitmen untuk mengembangkan pasar modal Indonesia. Penetapan Dewan Komisaris dalam RUPS Tahunan tetap memerlukan persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Untuk periode pertama, komisaris menjalankan tugas untuk dua tahun. Untuk selanjutnya masa jabatan komisaris adalah tiga tahun per periode. Dewan Komisaris harus menyelenggarakan Rapat Komisaris paling tidak sekali dalam tiga bulan atau kapan pun bila diminta oleh satu atau lebih anggota Dewan Komisaris atau oleh satu atau lebih anggota Dewan Direksi. Dalam pengambilan keputusan, rapat ini harus mengutamakan musyawarah dan mufakat, khususnya karena KPEI hanya memiliki dua komisaris, kendati menurut aturan voting juga dimungkinkan. KPEI memiliki Dewan Direksi yang terdiri dari dua orang, yang bertanggung jawab atas arah strategis dan keseluruhan manajemen, sehingga merekalah yang bertanggung jawab atas operasional perusahaan dari hari ke hari. Dewan Direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris sekaligus kepada pemegang saham. Sistem pertanggungjawaban didesain sedemikian rupa untuk menjaga independensi para direktur dalam mengelola perusahaan. Pertanggungjawaban anggota direksi adalah soal bagaimana 29 | Good Corporate Governance matter of how they carry out the assignment as well as the business targets granted and evaluated during every annual general meeting of shareholders. In such accountability system, streamlined organization like KPEI has been technically and ethically sound. According to Article of Association of KPEI, a Director has to meet some administrative as well as competency standards. On administrative side they have to be Indonesian citizen, are not Corporate Social Responsibility sentenced bankrupt, are not the director or commissioner of bankrupted company, and have never been in jail for any crime. KPEI’s granted scholarship At the same time they have to be for the blinds competence meaning that they are expert To end the year 2006, KPEI in capital market, they have never violated arranged another event on Capital Market Law, they have broad vision Corporate Social Responsibility. In cooperation with the on capital market, and they are committed Indonesian Blind Association to develop Indonesian capital market. KPEI granted scholarship for They become the directors for the period some blind students. of three years. To perform the standard on accountability and responsibility, board of directors have to conduct directors KPEI Memberikan Beasiswa untuk Pelajar Tunanetra Di penghujung tahun 2006, untuk kesekian kalinya KPEI mengadakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini KPEI bekerja sama dengan Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) melakukan pemberian beasiswa kepada siswa/siswi tunanetra. Donating Orphanage Regarding with the going concern on Corporate Social Responsibility, KPEI granted some donation and presents to an orphanage in Bogor of West Java. Pemberian Bantuan Anak Yatim Terkait dengan komitmen pada Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, KPEI memberikan bantuan dan hadiah pada satu rumah Yatim Piatu di Bogor, Jawa Barat. meeting based on the requirement one or more directors or one or more commissioners. As the organization only has two directors, the directors meeting has to be attended by the two directors and they may take decision if both directors agree with the decision. The Board of Directors and the Board of Commissioners are entitled to the monthly salary plus performance bonuses determined in annual general meeting of shareholders. The Board of Commissioners are paid in a set of percentage to the take home pay of the Board of Director. Litigation As one of Self Regulated Organizations (SRO) KPEI is exposed to some risk regarding with failures on transaction settlement. To deal with such potential risk, KPEI has suspended the stock transaction by PT Mentari Securindo and PT Suprasurya Danawan Sekuritas. Due to such suspension, PT Suprasurya Danawan Sekuritas has filed a report to the police on the claim that it has been cheated and harmed. The police and BAPEPAMLK have been investigating the case. KPEI has appointed Amir Syamsuddin Law Office as the legal advisor. menjalankan tugas dan berusaha memenuhi target-target yang ditetapkan dan dievaluasi setiap tahun dalam RUPS. Dengan sistem pertanggung-jawaban seperti itu, organisasi yang ramping seperti KPEI bisa berjalan dengan baik secara etika maupun teknis. Menurut Anggaran Dasar KPEI, anggota Dewan Direksi harus memenuhi syarat administratif maupun standar kompetensi. Secara administratif calon anggota dewan direksi harus warga negara Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak menjadi direktur atau komisaris di perusahaan yang dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal. Di lain pihak calon tersebut harus memenuhi sejumlah tuntutan kompetensi seperti ahli di bidang pasar modal, tidak pernah melanggar Undang-Undang Pasar Modal, memiliki pandangan yang luas mengenai pasar modal, dan memiliki komitmen untuk mengembangkan pasar modal di Indonesia. Masa tugas anggota direksi adalah tiga tahun untuk setiap periodenya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya, Dewan Direksi harus menyelenggarakan rapat direksi berdasarkan permintaan satu atau lebih anggota direksi atau satu atau lebih anggota Dewan Komisaris. Karena KPEI hanya memiliki dua orang direktur, rapat direksi harus dihadiri oleh kedua anggota direksi dan mereka boleh mengambil keputusan kalau keduanya sepakat dengan keputusan tersebut. Dewan Direksi dan Dewan Komisaris berhak mendapatkan gaji bulanan dan bonus prestasi yang ditetapkan dalam RUPS Tahunan. Gaji untuk Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan prosentase tertentu terhadap gaji Dewan direksi. Litigasi Sebagai salah satu SRO, KPEI menghadapi risiko-risiko yang mungkin timbul akibat kegagalan Penyelesaian Transaksi Bursa. Berkenaan dengan pengendalian risiko-risiko yang berpotensi mengakibatkan kegagalan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI telah melakukan penundaan penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh PT Mentari Securindo dan PT Suprasurya Danawan Sekuritas. Tindakan penundaan penyelesaian Transaksi tersebut kemudian dilaporkan oleh PT Suprasurya Danawan Sekuritas kepada pihak Polda Metro Jaya sebagai tindak pidana penipuan dan penggelapan. Hingga saat ini kasus tersebut masih berada di bawah penyidikan pihak Polda Metro Jaya dan Bapepam-LK. KPEI menunjuk Kantor Konsultan Hukum Amir Syamsuddin terkait kasus tersebut. 30 | Good Corporate Governance Committee of Credit and Risk Management KPEI instituted the Credit Policy & Risk Management Committee with the purpose of presenting reliable advices to KPEI Board of Directors in the credit policy and risk management issues. This committee has the tasks and responsibilities in monitoring KPEI risk management policies, providing recommendations on Guarantee Fund management, providing recommendations on KPEI credit policy and risk management plan, and providing recommendations on Clearing Member bankruptcy cases. Assignment of Public Accountant KPEI is not publicly listed company, but every year the organization hired a public accountant to audit its financial reports in a bid to become transparent. During the annual general meeting of shareholders of 2005, the shareholders approved the proposal of the directors to assign public accountant of Osman Ramli Satrio and Partners, member of Deloitte Touche Tohmatsu, to audit the company’s financial report of 2006. The members of the committee are Mr. Adikin Basirun Mr. Chaeruddin Berlian Mr. FX Eddy Hartanto Mrs. Risa Effenita Guntoro Mr. Uriep B. Prassetyo New Regulation While the government has planned to provide trading alternative for Indonesian Government Bonds (SUN) through the stock exchange, Bank Indonesia and KPEI has signed an agreement on Clearing and Guarantee of Stock Exchange Transaction of The Retail Indonesian Government Bonds. Regarding with this, KPEI has revised the Regulation of V-1 on Clearing and Guarantee Settlement of Corporate Bonds to Regulation of V-1 on Clearing and Guarantee Settlement of Debt Instrument Transaction. With such revised regulation, KPEI got new responsibility to clear and to guarantee the stock exchange transactions of Government Bonds. Retail Indonesian Government Bonds of ORI-001 is the first series of government bonds traded through the stock market. Information Dissemination To guarantee accountability and disclosure of the organization, KPEI has regularly disseminated any information, especially the ones related to the interest of the clearing members and other stakeholders. During 2006 KPEI issued more than 12 announcements such as on holidays, on revision of regulation, and value adjustment of securities haircut and four press releases on annual and extraordinary general meeting of shareholders, on Securities Lending and Borrowing and on end of year. Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko KPEI membentuk Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko yang dimaksudkan untuk memberikan masukan-masukan kepada Dewan Direksi KPEI terkait dengan pengelolaan risiko. Komite ini memiliki tugas dan tanggung-jawab untuk memonitor kebijakan pengelolaan risiko KPEI, memberikan rekomendasi investasi Dana Jaminan, memberikan rekomendasi atas rencana kebijakan kredit dan pengendalian risiko, serta memberikan rekomendasi atas penanganan masalah kepailitan Anggota Kliring. Anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko 2006 Bapak Adikin Basirun Bapak Chaeruddin Berlian Bapak FX Eddy Hartanto Bapak Risa Effenita Guntoro Bapak Uriep B. Prassetyo Penyebaran Informasi Untuk menjamin akuntabilitas dan keterbukaan organisasi, KPEI secara teratur menyebarkan berbagai informasi, khususnya informasi yang terkait dengan kepentingan Anggota Kliring dan pemangku kepentingan lainnya. Selama tahun 2006 KPEI menerbitkan lebih dari 12 pengumuman seperti pengumuman tentang liburan, pengumuman mengenai perubahan peraturan, pengumuman mengenai penyesuaian nilai haircut efek, dan empat siaran pers tentang laporan tahunan dan tentang RUPS Luar Biasa, tentang Pinjam Meminjam Efek, dan tentang akhir tahun bursa. Penunjukan Akuntan Publik Kendati bukan perusahaan publik, setiap tahun KPEI selalu menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan demi menjaga transparansi. Pada RUPS Tahunan 2005 para pemegang saham menyetujui usulan Dewan Direksi untuk menunjuk akuntan publik Osman Ramli Satrio and Partners, anggota Deloitte Touche Tohmatsu, untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2006. Peraturan Baru Sehubungan dengan rencana Pemerintah untuk memperdagangkan seluruh seri Surat Utang Negara (SUN) melalui mekanisme bursa, Bank Indonesia dan KPEI menandatangani Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan Kliring Transaksi Bursa Obligasi Negara Ritel di Pasar Sekunder. Berkenaan dengan hal tersebut KPEI mengubah perubahan Peraturan Nomor V-1 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Obligasi Korporasi menjadi Peraturan Nomor V-1 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang. Dengan perubahan peraturan itu, KPEI mendapatkan tanggung jawab baru untuk melakukan kliring dan penjaminan atas transaksi Surat Utang Negara (SUN) di bursa efek. SUN pertama yang diperdagangkan di bursa adalah Obligasi Republik Indonesia (ORI) seri 001. 31 | Good Corporate Governance As the nature of KPEI’s business is on risk management, our management policies, practices and operations are guided by prudence and be consistent with leading practices. Core Value Prudence We keep identifying, measuring, monitoring, controlling and regularly reporting all issues exposed to financial and business risks. 32 | Prudence Mengingat peran utama KPEI adalah sebagai pengelola risiko, maka kami menempatkan sikap kehati-hatian sebagai acuan kebijakan manajemen dan praktiknya. Setiap saat kami senantiasa mengidentifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan dan melaporkan setiap hal yang berpotensi menimbulkan risiko keuangan maupun risiko bisnis. 33 | Prudence Management’s Discussion and Analysis OPERATING RESULTS Operating Income Inline with the increasing of daily transaction performance at Stock Exchange, KPEI has secured better revenue and the operating income has amounted at Rp 49.631 billion, an increase of 38% from Rp 35.854 billion in 2005. The ratio of Operational Income to operating revenue was recorded at 54% last year, compared with 49% ratio in 2005. The ratio of operating income to operating revenue, therefore, has declined from 51% in 2005 to 46% in 2006. As the result, the net income has increased due to the better operating revenue, thank to the higher daily transaction at The Jakarta Stock Exchange at the bourse as well as the efficiency in operational side. STATEMENTS OF INCOME Description Operating Revenues Operating Expenses Operating Income (Loss) Other Income (charges) Income Before Tax Tax Expense Net Income LAPORAN LABA RUGI 2006 2005 92,550 42,919 49,631 11,592 61,223 (18,521) 42,702 73,717 37,863 35,854 5,938 41,792 (12,859) 28,933 2004 2003 2002 51,544 34,480 17,064 3,692 20,756 (6,620) 14,136 22,565 32,201 ( 9,636) 15,908 6,272 (2,113) 4,159 21,372 30,033 (8,661) 12,580 3,919 (391) 3,528 (figures in millions Rupiah) Uraian Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Penghasilan lain-lain bersih Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Laba Bersih (dalam jutaan Rupiah) HASIL-HASIL OPERASIONAL Laba Usaha Seiring dengan membaiknya nilai rata-rata harian transaksi bursa yang berdampak pada kenaikan pendapatan, maka pada tahun 2006 KPEI membukukan laba usaha sebesar Rp 49,631 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar 38% dari Rp 35,854 miliar di tahun 2005. Rasio laba usaha terhadap pendapatan usaha pada tahun 2006 sebesar 54% meningkat dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar 49%. Rasio beban usaha terhadap pendapatan usaha sebesar 46% menurun dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar 51%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan laba usaha yang disebabkan adanya peningkatan pendapatan yang dipengaruhi oleh meningkatnya nilai rata-rata harian transaksi di Bursa Efek Jakarta dan juga di sebabkan adanya pengendalian atas beban usaha. 34 | Management’s Discussion and Analysis Net Income KPEI registered the net profit of Rp 42.702 billion, an increase of 48% from Rp 28.933 billion in 2005. The net income has been higher as the operating income has increased by 26% while the operating expenses has increase merely by 13%, while the other revenue has jumped by 95% from Rp 5.938 billion in 2005 to Rp 11.592 in 2006. Operating Revenues The operating revenues of KPEI came from charges on Stock Clearing Fee, Derivative Clearing Fee, Securities Lending and Borrowing, Guarantee Fund Management Service, and Other Services. The operating revenues of KPEI has totaled Rp 92.550 billion in 2006, an increase of 26% from Rp 73.717 billion in 2005. The ratio of net income to operating revenue has increased to 47% in 2006 from 40% in 2005. OPERATING REVENUES PER ACCOUNT Description PENDAPATAN USAHA PER AKUN 2006 2005 2004 2003 2002 86,466 26 191 5,785 82 92,550 72,708 97 0 845 67 73,717 51,328 158 0 0 58 51,544 22,489 59 0 0 17 22,565 21,063 309 0 0 0 21,372 Operating Revenues Stock Clearing Service Charge Derivative Clearing Service Charge Securities Lending and Borrowing Guarantee Fund Management Service Other Services Total Operating Revenue Uraian Pendapatan Usaha (figures in millions Rupiah) Jasa Kliring Saham Jasa Kliring Derivatif Jasa Pinjam Meminjam Efek Jasa Pengelolaan Dana Jaminan Jasa Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha (dalam jutaan Rupiah) Laba Bersih KPEI membukukan laba bersih sebesar Rp 42,702 miliar meningkat sebesar 48% dari laba bersih pada tahun 2005 sebesar Rp 28,933 miliar. Kenaikan laba bersih disebabkan adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26% sementara beban usaha hanya meningkat sebesar 13% serta berhasil meningkatkan penghasilan lain-lain – bersih sebesar 95% dari Rp 5,938 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 11,592 miliar di tahun 2006. Rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha mengalami peningkatan sebesar 47% pada tahun 2006 dan 40% pada tahun 2005. Pendapatan Usaha Komponen Pendapatan Usaha KPEI terdiri dari Pendapatan Jasa Kiring Saham, Pendapatan Jasa Kliring Derivatif, Pendapatan Pinjam Meminjam Efek, Pendapatan Jasa Pengelolaan Dana Jaminan dan Pendapatan Jasa Lainnya. Secara keseluruhan pendapatan usaha KPEI mengalami peningkatan sebesar 26% dari Rp 73,717 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 92,550 miliar pada tahun 2006. 35 | Diskusi dan Analisis Manajemen Stock Clearing Fee Revenue of stock clearing fee is revenue from charges on stock clearing and settlement at the Jakarta Stock Exchange. The average daily transaction at the Jakarta Stock Exchange was Rp 1.674 trillion in 2005, and it increased to Rp 1.851 trillion so that the charge on the stock clearing and settlement has increased by 19% from Rp 72.708 billion in 2005 to Rp 86.466 billion in 2006. Derivative Clearing Fee Derivative clearing fee is the revenue from clearing and settlement on derivative products at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The revenue from clearing and settlement on derivative products have declined by 73% from Rp 97 million in 2005 to Rp 26 million in 2006. Securities Lending and Borrowing The securities lending and borrowing fee amounted at Rp 191 million in 2006 amid the increasing number of lenders and borrowers. Guarantee Fund Management Service Guarantee Fund Management Service is the revenue from Managing Guarantee Fund. The revenue from this segment has increased by 585% from Rp 845 million in 2005 to Rp 5.785 billion in 2006. The revenue has increased mainly due to the revenue from investment on Government Bonds (SUN) as the market price has increased in 2006. Operating Expenses Operating expenses consist of expenses on salaries, honorarium and allowance, business development, general and administrative, depreciation, rental, and information technology maintenance. The operating expenses of KPEI has increased by Rp 5.056 billion from Rp 37.863 billion in 2005 to Rp 42.919 billion in 2006. Salary and Allowance Expenses Salary and allowance expenses consist on salary and allowance for staffs, directors, and commissioners as well as employee benefit. Pendapatan Jasa Kliring Saham Pendapatan jasa kliring saham merupakan pendapatan yang di peroleh dari aktivitas kliring and penyelesaian transaksi perdagangan saham di BEJ. Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pada tahun 2005 Rp 1,674 triliun, sedangkan pada tahun 2006 Rp 1,851 triliun sehingga pendapatan jasa kliring saham mengalami peningkatan sebesar 19% dari Rp 72,708 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 86 ,466 miliar pada tahun 2006. Pendapatan Jasa Kliring Derivatif Pendapatan jasa kliring derivatif merupakan pendapatan yang di peroleh dari aktivitas kliring dan penyelesaian transaksi perdagangan derivatif di BEJ dan BES. Pendapatan jasa kliring transaksi perdagangan derivatif mengalami penurunan sebesar 73% dari Rp 97 juta pada tahun 2005 menjadi Rp 26 juta pada tahun 2006. Pendapatan Jasa Pinjam Meminjam Efek Pendapatan jasa pinjam meminjam efek mencapai nilai Rp 191 juta pada tahun 2006 seiring dengan meningkatnya jumlah lender dan borrower. Pendapatan Jasa Pengelolaan Dana Jaminan Pendapatan jasa pengelolaan dana jaminan merupakan pendapatan atas jasa pengelolaan dana jaminan. Pendapatan jasa pengelolan dana jaminan mengalami peningkatan sebesar 585% dari Rp 845 juta pada tahun 2005 menjadi Rp 5,785 miliar pada tahun 2006. Peningkatan pendapatan tersebut terutama berasal dari investasi dalam instrumen Surat Utang Negara (SUN) yang mengalami kenaikan harga pasar di tahun 2006 dan masih berlansung pada tanggal neraca. Beban Usaha Komponen beban usaha terdiri dari beban gaji, honor dan tunjangan, beban pengembangan usaha, beban umum dan administrasi, beban penyusutan, beban sewa dan beban pemeliharaan teknologi informasi. Secara keseluruhan beban usaha KPEI mengalami peningkatan sebesar Rp 5,056 miliar dari Rp 37,863 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 42,919 miliar pada tahun 2006. Beban Gaji dan Tunjangan Beban gaji dan tunjangan terdiri dari beban gaji dan tunjangan karyawan, direksi dan dewan komisaris serta beban imbalan pasca kerja. 36 | Management’s Discussion and Analysis This spending is the largest one among KPEI’s operating expenses. In 2006, KPEI’s spending on salary and allowance amounted at Rp 17.831 billion, an increase of Rp 1.256 billion or 8% from Rp 16.575 billion in 2005. The higher spending was attributed to the adjustment on salary, allowances, and bonuses for staffs, directors and commissioners in 2005. KPEI’s employees were as much as 74 in 2006, compared with 67 in 2005. Business Development Expenses Business development expenses consist of spending on advertisement on capital market, expenses on capital market development expenses, training for clearing members expenses, and official travel expenses. Business development was recorded at Rp 9.959 billion in 2006, substantially increased by 54% or Rp 3.485 billion from Rp 6.474 billion in 2005. The increased as KPEI has organized and participated in some events on capital market development such as Indonesian Days, Shortselling & SLB Conference, other seminars and educational programs for the members of KPEI’s services. General and Administration Expenses The general and administration expenses is general office expenses, training and education, and consultant expenses. The largest expenses on general and administration expenses were the operational and back office expenses. In 2006 the total spending was Rp 8.067 billion, an increase of Rp 2.073 billion from Rp 5.994 billion in 2005. Depreciation Depreciation amounted at Rp 2.843 billion in 2006, a decline of Rp 87 million or 3% from Rp 2.930 billion in 2005. OPERATING EXPENSES PER ACCOUNT Description Operating Expenses Salaries, stipends, allowances Business Development Expenses General & Administration Expenses Depreciation Rental Maintenance of Information Technology Total Operating Expenses BEBAN USAHA PER AKUN 2006 2005 2004 2003 2002 17,831 9,959 8,067 2,843 2,032 2,178 42,919 16,575 6,474 5,994 2,930 1,427 4,463 37,863 12,520 3,166 5,943 6,243 1,426 5,452 34,480 12,527 1,247 3,805 9,062 1,901 3,659 32,201 10,409 952 3,662 9,178 2,483 3,349 30,033 (figures in millions Rupiah) Uraian Beban Usaha Gaji, honor dan tunjangan Pengembangan Usaha Umum dan administrasi Penyusutan Sewa Pemeliharaan Teknologi Informasi Jumlah Beban Usaha (dalam jutaan Rupiah) Beban ini merupakan komponen terbesar dari seluruh beban usaha KPEI. Pada tahun 2006, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp 17,831 miliar atau naik sebesar Rp 1,256 miliar atau 8% dari Rp 16,575 miliar pada tahun 2005. Kenaikan ini terutama berasal dari adanya penyesuaian gaji dan tunjangan serta apresiasi karyawan, direksi dan dewan komisaris selama tahun 2005. Jumlah karyawan KPEI pada tahun 2006 sebanyak 74 orang dan tahun 2005 sebanyak 67 orang. Beban Pengembangan Usaha Beban pengembangan usaha terdiri dari beban iklan pasar modal, beban pengembangan pasar modal, beban pelatihan Anggota Kliring dan beban perjalanan dinas. Pada tahun 2006 beban pengembangan usaha tercatat sebesar Rp 9,959 miliar atau naik secara signifikan sebesar Rp 3,485 miliar atau 54% dari tahun 2005 sebesar Rp 6,474 miliar. Peningkatan tersebut terjadi sehubungan dengan penyelenggaraan dan partisipasi dalam beberapa event terkait dengan pengembangan pasar modal seperti Indonesian Days, Short Selling and SBL Conference, berbagai seminar lain serta edukasi kepada pemakai jasa KPEI. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi terdiri dari beban kantor & umum, beban diklat dan beban konsultan. Komponen terbesar dari beban umum dan administrasi adalah beban kantor & umum (operational dan back office). Pada tahun 2006 beban ini sebesar Rp 8,067 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 2,073 miliar dari tahun 2005 sebesar Rp 5,994 miliar. Beban Penyusutan Beban penyusutan pada tahun 2006 tercatat sebesar Rp 2,843 miliar turun sebesar Rp 87 juta atau 3 % dari tahun 2005 sebesar Rp 2,930 miliar. 37 | Diskusi dan Analisis Manajemen Rental Renting expense is rental expense on office space. The rental was Rp 2.032 billion in 2006, an increase of Rp 605 million or 42% from Rp 1.427 billion in 2005. The increase was attributed to the revision of special rate for office space rental from Rp 3.500 per USD in 2005 to Rp 5,500 per USD in 2006. Information Technology Maintenance Expenses Information technology maintenance expenses consist of spending on maintenances of software and hardware. The total cost was Rp 2.187 billion, a decline of Rp 2.276 billion or 51% from Rp 4.463 billion in 2005. The decline was in line with the policy of management to cooperate with local partner to maintain e-Clears system. Other Income – Net The other income net of KPEI was recorded at Rp 11.592 billion in 2006, a substantially increase of Rp 5.654 billion or 96% or from Rp 5.938 billion in 2005. The largest component of the other net was that from interest income and the payment bank. The interest income has totaled Rp 9.925 billion, an increase of Rp 4.209 billion or 74% from Rp 5.716 billion in 2005. The increase of the income was mainly due to cash and cash equivalents received from stock clearing fee, guarantee fund management services, and from payment bank beside come from the higher interest rate in 2006, the higher return form management of financial products, The payment bank contribution income was related to the capital market development program in 2006, as much as Rp 1.739 billion, the revenue KPEI has not got in 2005. Tax Expense KPEI posted the tax-expense of Rp 18.521 billion in 2006, an increase of Rp 5.662 billion or 44% from Rp 12.859 billion in 2005. Beban Sewa Beban sewa merupakan beban atas sewa ruang kantor. Beban sewa pada tahun 2006 tercatat sebesar Rp 2,032 miliar naik sebesar Rp 605 juta atau 42% dari tahun 2005 sebesar Rp 1,427 miliar. Hal ini dipengaruhi adanya tarif sewa ruang kantor yang pada tahun 2005 dengan kurs 1 USD: Rp 3,500 berubah menjadi 1 USD: Rp 5,500 pada tahun 2006, sesuai dengan kesepakatan/ perjanjian antara BEJ dengan pengelola gedung. Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi Beban pemeliharaan teknologi informasi merupakan beban atas pemeliharaan atas sofware dan hardware. Beban ini tercatat sebesar Rp 2,187 miliar turun sebesar Rp 2,276 miliar atau 51% dari tahun 2005 sebesar Rp 4,463 miliar. Penurunan tersebut sejalan dengan kebijakan manjemen untuk bekerjasama dengan mitra lokal dalam pemeliharaan sistem e-CLEARS. Penghasilan lain-lain - bersih Penghasilan lain-lain –bersih sebesar Rp 11,592 miliar atau meningkat sebesar Rp 5,654 miliar atau 96% dibandingkan tahun 2005 sebesar Rp 5,938 miliar. Komponen terbesar penghasilan lain-lain bersih adalah penghasilan bunga dan penghasilan kontribusi bank pembayaran.Penghasilan bunga sebesar Rp 9,925 miliar meningkat Rp 4,209 miliar atau 74% dibandingkan tahun 2005 sebesar Rp 5,716 miliar. Peningkatan ini selain disebabkan oleh peningkatan suku bunga bank selama tahun 2006 dan pengelolaan keuangan pada produk-produk keuangan yang memberikan return yang lebih tinggi, juga disebabkan oleh peningkatan nilai kas dan setara kas yang berasal dari penerimaan atas Jasa Kliring Saham, Jasa Pengelolaan Dana Jaminan dan penghasilan kontribusi bank pembayaran yang meningkat cukup signifikan. Penghasilan kontribusi bank pembayaran berasal dari kontribusi bank pembayaran dalam rangka pengembangan pasar modal yang pada tahun 2006 tercatat sebesar Rp 1,739 miliar, sedangkan pada tahun 2005 dana tersebut belum diterima. Beban Pajak - Bersih Beban Pajak – bersih KPEI pada tahun 2006, sebesar Rp 18,521 miliar, meningkat Rp 5,662 miliar atau 44% dari tahun 2005 sebesar Rp 12,859 miliar. 38 | Management’s Discussion and Analysis Cash Flow The total cash and cash equivalent of KPEI at the end of 2006 was Rp 101.601 billion, an increase of Rp31.999 billion or 46% from Rp 69.602 billion in 2005. Net cash from operating income activities has increased by Rp 6.454 billion or 21% from Rp 32.001 billion in 2005 ASSET MANAGEMENT Working Capital The current assets of KPEI amounted at Rp 1.175 trillion in 2006, a substantial increase of Rp 670.443 billion or 133% from Rp 504.638 billion in 2005. In the meantime the current liabilities amounted at Rp 1.068 trillion in 2006, an increase of Rp 627.211 billion or 142% from Rp 440.971 billion in 2005. Investment In a bid to improve the services to the clearing members, the spending on fixed assets has been focused to improve the performance of the operational system as well as the back office. To improve the operational system, KPEI has enhanced its systems on e-Clears, Disaster Recovery Centre (DRC), Risk Management, website, and e-Bocs system. For back office, KPEI has improved some applications such as those on integrated performance monitoring system /using balanced scorecard or BSC) application, on taskmanagement system, e-Doc, and other office automation. NET CASH-FLOW Description ARUS KAS BERSIH 2006 2005 2004 2003 2002 Net Cash Provided by Operating Activities 38,455 32,001 22,350 10,337 7,354 Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Operasi Net Cash Provided by Investment Activities (6,457) 742 (5,709) (2,640) (1,115) Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Investasi 0 0 (340) (5,699) (6,931) Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Pendanaan 31,998 101,601 32,743 69,602 16,301 37,859 1,998 20,558 (692) 18,560 Jumlah Kenaikan/Penurunan Kas Net Cash from Financing Net Increase (decrease) In Cash & Cash Equivalent Cash and Cash Equivalent at End of Year (figures in millions Rupiah) Uraian Kas dan Setara Kas Akhir Tahun (dalam jutaan Rupiah) Arus Kas Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2006 sebesar Rp 101,601 miliar meningkat Rp 31,999 miliar atau 46% dari tahun 2005 sebesar Rp 69,602 miliar. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi meningkat Rp 6,454 miliar atau 21% dari tahun 2005 sebesar Rp 32,201 miliar. PENGELOLAAN AKTIVA Modal Kerja Aktiva lancar pada tahun 2006 tercatat Rp 1,175 triliun atau mengalami peningkatan sebesar Rp 670, 443 miliar atau 133% dari tahun 2005 sebesar Rp 504,638 miliar, sementara kewajiban lancar pada tahun 2006 Rp 1,068 triliun meningkat Rp 627,211 miliar atau 142% dari tahun 2005 Rp 440,971 miliar. Investasi Dalam rangka untuk meningkatkan layanan KPEI kepada Anggota Kliring, maka pengeluaran modal terkait aktiva tetap di utamakan untuk meningkatkan performa sistem operasional maupun back office. Untuk peningkatan sistem operasional telah dilakukan beberapa penyempurnaan pada sistem e-CLEARS, Disastery Recovery Center (DRC), Risk Management dan Website KPEI serta mengembangkansistem e-Bocs. Demikian pula halnya untuk sistem back office telah dibangun dan disempurnakan beberapa aplikasi seperti sistem pemantauan kinerja yang terintegrasi dengan menggunakan otomasi sistem Balanced Scorecard (BSC), mengembangkan sistem task management, e-Doc, dan office automation lainnya. 39 | Diskusi dan Analisis Manajemen KPEI keeps nurturing fellowship not only for the sake of social and ethical values but, more importantly, to create the more favorable business environment for all stakeholders. Core Value Fellowship 40 | Fellowship KPEI terus menjaga dan mengembangkan kesetiakawanan bukan semata-mata karena alasan sosial dan moral melainkan juga untuk membangun iklim bisnis yang lebih menguntungkan untuk semua pemangku kepentingan. 41 | Fellowship Responsibility for Financial Reporting Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan This Annual Report, including the accompanying financial statements and other related information, is the responsibility of the management and has been signed by the respective members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Indonesian Clearing and Guarantee Corporation, as follows: Laporan tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: INARNO DJAJADI HOESEN President Director Director AGUS MUHAMMAD FARID HARIANTO President Commissioner Commissioner 42 | Tanggung jawab Laporan Keuangan Corporate Information COMPANY STRUCTURE STRUKTUR ORGANISASI GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM CREDIT POLICY & RISK MONITORING COMMITTE BOARD OF COMMISSIONERS DEWAN KOMISARIS KOMITE KEBIJAKAN KREDIT & PENGENDALIAN RISIKO INTERNAL AUDIT PRESIDENT DIRECTOR DIREKTUR UTAMA SATUAN PEMERIKSA INTERNAL DIRECTOR DIREKTUR RISK MANAGEMENT DIV. OPERATION DIV. DIV. PENJAMINAN, PENGENDALIAN RISIKO & PENGEMBANGAN DIV. OPERASIONAL KLIRING & PENYELESAIAN FUND MANAGEMENT & MEMBERSHIP DEPT. EQUITY DEPT. INFORMATION TECHNOLOGY DIV. TEKNOLOGI INFORMASI SYSTEM OPERATIONS DEPT. DEPT. DANA JAMINAN, AGUNAN & KEANGGOTAAN DEPT. EKUITI DEPT. OPERASIONAL & ADMINISTRASI SISTEM RISK MANAGEMENT DEPT. FIXED INCOME & DERIVATIVE DEPT. DEPT. PENGENDALIAN RISIKO RESEARCH & DEVELOPMENT DEPT. DEPT. PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN BISNIS LEGAL & SUPPORT DIV. DIV. HUKUM, KOMUNIKASI & UMUM LEGAL & CORPORATE COMMUNICATION DEPT. FINANCE & HUMAN RESOURCES DIV. DIV. KEUANGAN, AKUNTANSI & SDM FINANCE DEPT. DEPT. HUKUM & KOMUNIKASI PERUSAHAAN DEPT. KEUANGAN SYSTEM DEVELOPMENT DEPT. GENERAL AFFAIRS DEPT. ACCOUNTING DEPT. DEPT. SURAT UTANG & DERIVATIF DEPT. PENGEMBANGAN SISTEM DEPT. URUSAN UMUM DEPT. AKUNTANSI SECURITIES LENDING BORROWING DEPT. TECHNICAL SUPPORT DEPT. DEPT. PINJAM MEMINJAM EFEK & REPO DEPT. DUKUNGAN TEKNIS 43 | Informasi Perusahaan HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT DEPT. DEPT. SUMBER DAYA MANUSIA Board of Commissioners Agus Muhammad has been KPEI President Commissioner since 2001. He has been with the Indonesian Government for more than 30 years, and concurrently serves as Senior Advisor to the Minister of Finance for State Property Management. He started his career as an Accounting Auditor with the National Gas and Oil Company in 1977 and over the years has assumed many other positions of accounting responsibility with the Indonesian Government, including as the Inspector General of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia; Director of Market Institutions and Trading Bureau; and Director of Investment Management and Research Bureau, with the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam). He holds a degree in Accountancy from the Gadjah Mada University, Yogyakarta, and Master’s degree in Accountancy from the Southern Illinois University, USA. Agus Muhammad menjabat Komisaris Utama KPEI sejak 2001. Lebih dari 30 tahun beliau mengabdikan diri untuk Pemerintah Republik Indonesia, dan saat ini menjabat sebagai Staff Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara. Karir beliau dimulai dengan menjabat sebagai Auditor Perusahaan Minyak dan Gas Negara pada tahun 1977, dan itulah awal kepercayaan bagi beliau untuk menjalankan tugas yang berkenaan dengan Akuntansi di kalangan Pemerintah Indonesia termasuk: Inspektur Jenderal Departemen Keuangan RI; Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek; serta Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset di Bapepam. Gelar kesarjanaannya di bidang akuntansi diperoleh dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta serta gelar Master di bidang akuntansi dari Southern Illinois University, Amerika Serikat. Farid Harianto has been the Commissioner of KPEI since 1998. He has been a Director with the PPM Institute (1989–1993), Senior Researcher, University of Indonesia (1990–1993), and Guest Professor of CIS University, Toronto (1993–1995). He was also the President Director of the credit rating agency: Pefindo (1995–1998); Commissioner of Pefindo (1998–2001); and Deputy Head, Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), (1998–2000). He is also a Corporate Finance Consultant in his personal capacity. He holds a bachelor degree from the Bandung Institute of Technology, and has both a Master degree and a Ph.D. from the University of Pennsylvania, USA. Farid Harianto menjabat sebagai Komisaris KPEI sejak 1998. Beliau pernah menjabat sebagai direktur Lembaga PPM (1989-1993); Peneliti Senior Universitas Indonesia (1990-1993), serta Dosen Tamu CIS University, Toronto (1993-1995). Beliau juga pernah menjadi Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo, 1995-1998), Anggota Komisaris Pefindo (1998-2001), dan Deputi Ketua BPPN (1998-2000). Selain itu beliau saat ini adalah konsultan di bidang Corporate Finance. Gelar kesarjanaan diperoleh dari Institut Teknologi Bandung, sedangkan gelar Master dan Doktoral diperoleh dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat. AGUS MUHAMMAD President Commissioner FARID HARIANTO Commissioner 44 | Dewan Komisaris Board of Directors Inarno Djajadi has been the President Director since June 2003. Having over seventeen years of experience in securities and finance, he first began his career as a Money Market and Capital Market Dealer with PT Bank Uppindo (1989–1991). Thereafter, Mr. Djajadi held the Director positions in several securities companies, including PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991–1997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997–1999), PT Widari Securities (1999), and was the President Director of PT Madani Securities (2000–2003). He has a degree in Economics from Gadjah Mada University, Yogyakarta. Inarno Djajadi menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2003. Perjalanan karir beliau di bidang sekuritas dan keuangan selama 17 tahun diawali dengan posisi sebagai Dealer Pasar Uang dan Pasar Modal pada PT Bank Uppindo (1989-1991). Sejak itu beliau pernah beberapa kali menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan sekuritas seperti: PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991-1997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997-1999), PT Widari Securities (1999), dan Direktur Utama PT Madani Securities (2000-2003). Gelar kesarjanaan di bidang ekonomi beliau raih dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hoesen has become the Director since June 2005. His carreer in capital markets started in 1993 when he left his position as a Coordinator, Researcher, and Program Methodologist of an NGO. He started his career as the Assistant Manager at PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (1993–1996) and followed by the Division Head of Guarantee and Risk Management at PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (1996–2005). He acquired a bachelor degree in agriculture from Padjadjaran University, Bandung and Magister of Management degree from the Pelita Harapan University, Jakarta. Jabatan sebagai Direktur KPEI diemban oleh Hoesen sejak Juni 2005. Awal karier Beliau di industri pasar modal dimulai pada tahun 1993 mengikuti kepindahannya sebagai Coordinator, Researcher and Program Methodologist di salah satu LSM. Meniti karier dari Assistant Manager di PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (1993-1996) berlanjut sebagai Kepala Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (1996-2005). Beliau memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Pertanian dari Universitas Padjadjaran, Bandung dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta. HOESEN Director INARNO DJAJADI President Director 45 | Dewan Direksi This page is intentionally left blank. Halaman ini sengaja dikosongkan. 46 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 47 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2006 and 2005 and for the years then ended Neraca/Balance Sheets 2 Laporan Laba Rugi/Statements of Income 3 Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity 4 Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows 5 Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to the Financial Statements 6 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NERACA 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 2006 Rp Catatan/ Notes 2005 Rp AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Investasi saham Aktiva pajak tangguhan - bersih Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 43.814.319.732 tahun 2006 dan Rp 41.584.622.925 tahun 2005 Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA ASSETS 101.600.792.278 6.559.664.988 2d,3,28 2e,4 69.602.491.201 - 1.047.823.304.500 9.545.864.909 6.500.812.647 535.344.450 2.515.204.282 1.175.080.988.054 2f,5 2g,6 2g,7 2n,8,25 2h 426.876.397.000 4.537.146.188 1.840.985.221 787.683.033 993.319.728 504.638.022.371 5.103.439.961 2i,5 5.255.301.013 6.951.804.321 2.263.315.380 375.896.188 2i,9 2j,10 2n,25 6.951.804.321 2.263.315.380 726.573.787 7.620.454.206 2.670.311.913 24.985.221.969 2k,11 12 7.754.112.566 2.517.726.787 25.468.833.854 1.200.066.210.023 530.106.856.225 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Securities transactions settlement receivables Accounts receivable Other accounts receivable Prepaid taxes Prepaid expenses Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Security fund assets Fund reserved for guarantee of settlement of securities transactions Investment in shares of stock Deferred tax assets - net Equipment and facilities - net of accumulated depreciation of Rp 43,814,319,732 in 2006 and Rp 41,584,622,925 in 2005 Other assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR Hutang penyelesaian transaksi bursa Hutang pajak Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Jumlah Kewajiban Lancar CURRENT LIABILITIES Securities transactions settlement payables Taxes payable Other liabilities Accrued expenses Unearned revenues Total Current Liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban dana pengaman Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta per saham Modal dasar - 60.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 15.000 saham Saldo laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.047.823.304.500 7.917.256.927 4.413.288.344 2.810.743.548 5.217.229.749 1.068.181.823.068 5.103.439.961 909.505.000 6.012.944.961 15.000.000.000 110.871.441.994 125.871.441.994 2f,5 2n,13 14 15,28 2l,16 2i,5 2c,2m,26 17 18 1.200.066.210.023 426.876.397.000 7.233.309.753 4.112.533.032 2.748.578.758 440.970.818.543 5.255.301.013 711.686.000 5.966.987.013 NONCURRENT LIABILITIES Security fund liabilities Post-employment benefits obligation Total Noncurrent Liabilities 15.000.000.000 68.169.050.669 83.169.050.669 EQUITY Capital stock - Rp 1 million par value per share Authorized - 60,000 shares Subscribed and paid-up 15,000 shares Retained earnings Total Equity 530.106.856.225 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -2- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005 2006 Rp Catatan/ Notes 2005 Rp PENDAPATAN USAHA 92.550.747.452 2l,19 73.717.542.672 OPERATING REVENUES BEBAN USAHA Gaji, honor dan tunjangan Pengembangan usaha Umum dan administrasi Penyusutan Sewa Pemeliharaan teknologi informasi Jumlah Beban Usaha 17.830.843.100 9.958.907.695 8.067.025.384 2.843.274.494 2.032.242.045 2.186.611.497 42.918.904.215 2l,20 2l,21 2l,22 2l,11 2l,29 2l,23 16.575.116.692 6.474.041.208 5.993.868.575 2.930.521.987 1.426.506.359 4.463.002.849 37.863.057.670 OPERATING EXPENSES Salaries, honorarium and allowances Business development General and administrative Depreciation Rental Information technology maintenance Total Operating Expenses LABA USAHA 49.631.843.237 35.854.485.002 INCOME FROM OPERATIONS PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasilan dana kontribusi bank pembayaran Laba belum terealiasi atas kenaikan nilai wajar reksadana Lainnya - bersih Pendapatan Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK 61.223.989.854 9.924.870.190 24 1.739.076.577 16 559.664.988 (631.465.138) 11.592.146.617 4 BEBAN PAJAK (18.521.598.529) LABA BERSIH 42.702.391.325 5.716.392.731 221.485.194 5.937.877.925 41.792.362.927 2n,25 (12.859.526.747) 28.932.836.180 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. OTHER INCOME (CHARGES) Interest income Payment bank contribution income Unrealized gain in fair value of mutual fund Others - net Other Income - Net INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSE NET INCOME See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -3- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 Modal Saham/ Capital stock Rp Saldo per 1 Januari 2005 15.000.000.000 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005 Saldo Laba/ Retained Earnings Yang belum Yang telah Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Unappropriated Appropriated Rp Rp 29.602.825.598 9.633.388.891 2.135.033.315 Penambahan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya (Catatan 18) - (2.135.033.315) Laba bersih tahun berjalan - 28.932.836.180 Saldo per 31 Desember 2005 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2006 15.000.000.000 15.000.000.000 56.400.628.463 11.768.422.206 42.702.391.325 99.103.019.788 11.768.422.206 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Jumlah/ Total Rp 39.236.214.489 - Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp 54.236.214.489 - Balance as of January 1, 2005 Addition in the appropriated retained earnings (Note 18) 28.932.836.180 28.932.836.180 Net income for the year 68.169.050.669 83.169.050.669 Balance as of December 31, 2005 42.702.391.325 42.702.391.325 Net income for the year 110.871.441.994 125.871.441.994 Balance as of December 31, 2006 See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -4- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005 2006 Rp 2005 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak penghasilan Penyesuaian untuk: Penyusutan Keuntungan penjualan aktiva tetap Amortisasi dana kontribusi Kewajiban imbalan pasca kerja Penghasilan bunga Laba belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aktiva lain-lain Hutang penyelesaian transaksi bursa Hutang pajak Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Penerimaan bunga Pembayaran pajak Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi (620.946.907.500) (5.008.718.721) (4.630.735.420) 252.338.583 (1.521.884.554) (152.585.126) 620.946.907.500 532.136.064 (1.935.320.863) 62.164.790 6.956.306.326 9.895.778.184 (18.019.109.820) 38.455.453.886 175.251.761.500 1.739.327.343 (1.539.674.434) (286.705.871) (147.771.689) (175.251.761.500) (57.054.900) (33.414.791) 19.306.182 5.495.586.191 (12.439.263.240) 32.001.315.329 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek Perolehan aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (6.000.000.000) (474.743.085) 17.590.276 (6.457.152.809) 5.214.692.877 (4.478.886.312) 6.363.636 742.170.201 61.223.989.854 41.792.362.927 2.843.274.494 (16.387.150) (1.739.076.577) 197.819.000 (9.924.870.190) 2.930.521.987 (6.363.636) 250.851.991 (5.716.392.731) (559.664.988) 52.025.084.443 39.250.980.538 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan dana cadangan jaminan ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA PENGAMAN Penurunan (kenaikan) aktiva dana pengaman Kenaikan (penurunan) kewajiban dana pengaman Kas Bersih Dari Aktivitas Dana Pengaman - - 151.861.052 (151.861.052) - (429.530.231) 429.530.231 - CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments for: Depreciation Gain on sale of equipment and facilities Amortization of payment bank contribution Post-employment benefits expense Interest income Unrealized gain in fair value of mutual fund Cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Securities transactions settlements receivables Accounts receivable Other accounts receivable Prepaid tax Prepaid expenses Other assets Securities transactions settlements payables Taxes payable Other liabilities Accrued expenses Unearned revenues Interest received Income tax paid Net Cash Provided By Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Settlement of (placement in) short-term investments Acquisitions of equipment and facilities Proceeds from sale of equipment and facilities Net Cash Used In Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY Increase in reserved fund CASH FLOWS FROM SECURITY FUND ACTIVITIES Decrease (increase) in security fund assets Increase (decrease) in security fund liabilities Net Cash From Security Fund Activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 31.998.301.077 32.743.485.530 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 69.602.491.201 36.859.005.671 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 101.600.792.278 69.602.491.201 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas operasi dan investasi yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aktiva tetap melalui hutang lain-lain SUPPLEMENTAL DISCLOSURES 2.236.076.175 2.031.743.655 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Noncash operating and investing activities: Addition to equipment and facilities through other liabilities See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -5- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED UMUM 1. GENERAL P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 dari Mudofir Hadi, SH. Akta pendirian dan anggaran dasar Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 tanggal 24 September 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 4 Pebruari 1997, Tambahan No. 484. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 27 tanggal 23 Oktober 2003 dari Amrul Partomuan Pohan, SH, mengenai perubahan pengurus perusahaan. Perubahan tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat No. C-27590.HT.01.04.TH.2003 tanggal 18 Nopember 2003. Perusahaan mendapat persetujuan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui Surat Keputusannya No. Kep-26/PM/1998 tanggal 1 Juni 1998. P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (the Company) was established based on Notarial Deed No. 8 dated August 5, 1996 of Mudofir Hadi, SH. The Company’s articles of association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 dated September 24, 1996 and were published in Supplement No. 484 to State Gazette No. 10 dated February 4, 1997. The articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 27 dated October 23, 2003 of Amrul Partomuan Pohan, SH, concerning the changes in the Company’s Board of Commissioners and Directors. This change was reported to and accepted by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. C-27590.HT.01.04.TH.2003 dated November 18, 2003. The Company obtained its operating license as a Clearing and Guarantee Institution from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) in his decision letter No. Kep-26/PM/1998 dated June 1, 1998. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah untuk menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam mengembangkan Pasar Modal Nasional, dengan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien. In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the Company was established to support the Indonesian Government’s policies in developing the National Capital Market by providing clearing and stock exchange transaction settlement guarantee services in an orderly, fair and efficient manner. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997. Aktivitas Perusahaan adalah menyelenggarakan jasa kliring penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek dengan warkat dan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat. Pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat dimulai sejak tanggal 24 Juli 2000, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. 1687/PM/2000. The Company commenced operations in 1997. The Company is engaged in providing services for settlement of transactions involving scrip trading of securities, as well as clearing and g uarantee services for settlements of stock exchange transactions on scripless trading of securities. Settlement guarantee services for scripless trading of securities became effective on July 24, 2000, based on the decision letter of the Chairman of Bapepa m No. 1687/PM/2000. Perusahaan juga menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan derivatif yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), Opsi Saham (OS), Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Obligasi Korporasi. The Company also provides services for clearing and guarantee of derivative securities transactions such as stock index futures trading, stock option trading, services for securities lending and borrowing and corporate bond. Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek Jakarta Menara I Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Jumlah karyawan Perusahaan adalah 74 orang pada tahun 2006 dan 67 orang pada tahun 2005. The Company is located at Jakarta Stock th Exchange Building, Tower I, 5 Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company had 74 employees in 2006 and 67 employees in 2005. - 6- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 27 tanggal 17 Juni 2005 dari Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2. Based on the extraordinary meeting of stockholders as stated in notarial deed No. 27, dated June 17, 2005 of Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2006 and 2005 are as follows: Komisaris Utama Komisaris Agus Muhammad Farid Harianto President Commissioner Commissioner Direktur Utama Direktur Inarno Djajadi Hoesen President Director Director IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. b. 2. Penyajian Laporan Keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Financial Statement Presentation Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. The financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan dana pengaman. The statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing, financing and clearing fund activities. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing b. Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Foreign Currency Balances Transactions and The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. - 7- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Penggunaan Estimasi c. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah diestimasi. d. The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates. Kas dan Setara Kas d. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Investasi Jangka Pendek Piutang dan Hutang Transaksi Bursa Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement. e. Investasi dalam unit penyertaan reksa dana disajikan sebesar nilai wajar. Laba dan rugi belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar investasi dalam unit penyertaan reksa dana ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih reksa dana yang bersangkutan pada tanggal neraca. f. Use of Estimates Short-term Investments Investments in units of mutual funds are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in the fair value are recognized in the current operations. The fair value of investments in units of mutual funds is based on the related mutual fund’s net assets value at balance sheet date. Penyelesaian f. Securities Transactions Receivables and Payables Settlements Piutang dan hutang penyelesaian transaksi bursa merupakan tagihan/kewajiban Perusahaan kepada anggota kliring atas transaksi bursa normal maupun kontrak berjangka indeks efek sebelum tanggal penyelesaian. Securities transactions settlements receivables and payables represent the Company’s receivable/payable arising from normal securities transactions and stock index futures trading of the clearing members prior to settlement date. Perusahaan tidak menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa yang diselesaikan secara per transaksi oleh karena itu akun ini tidak termasuk piutang dan hutang yang timbul dari transaksi tersebut. The Company does not handle failure on trade for trade settlement of securities transactions, and accordingly this account does not include receivables and payables arising from such transactions. - 8- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan g. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Penyisihan Piutang Ragu-ragu g. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir periode. h. Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period. Biaya Dibayar Dimuka h. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Allowance for Doubtful Accounts Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over their beneficial periods using the straight-line method. Dana Pengaman, Cadangan Jaminan dan Dana Jaminan i. Security Fund, Reserve for Guarantee Fund and Guarantee Fund Dana Pengaman Security Fund Dalam rangka penanganan kegagalan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek secara netting, anggota kliring diwajibkan menyetor dana pengaman. For the purpose of handling failure on net settlement of stock index futures trading, the clearing members are required to contribute to a security fund. Dana pengaman yang berasal dari setoran anggota kliring, serta hasil pengelolaannya, ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang akan digunakan untuk menanggulangi kegagalan dalam penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek. The security fund arising from contributions of clearing members and the yield thereon are placed in time deposits which will be used for the purpose of handling any failures in settlement of stock index futures transactions. Dana pengaman dapat ditarik kembali apabila anggota kliring yang bersangkutan tidak lagi memakai jasa Perusahaan dan telah menyelesaikan seluruh kewajibannya pada Perusahaan. The security funds are refundable once the clearing member ceases to utilize the Company’s services and its liabilities to the Company have been fully settled. Cadangan Jaminan Reserve for Guarantee Fund Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-25/PM/2000 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan No. KEP-46/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Perusahaan membentuk cadangan jaminan yang disisihkan dari surplus operasional Perusahaan yang dipergunakan untuk membiayai penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Cadangan jaminan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan rekening giro. In accordance with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-25/PM/2000, regarding Securities Transactions Settlement Guarantee amendment with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-46/PM/2004 dated December 9, 2004, the Company established a reserve for guarantee fund which is taken from the Company’s operating surplus which will be used to guarantee the settlement of securities transactions. The reserve for guarantee fund is placed in time deposits and current accounts. - 9- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan j. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Dana Jaminan Guarantee Fund Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan. Based on the decision letter of the Chairman of the Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund , which is previously regulated by the letter of Bapepam No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved the Company to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as a major source for the guarantee fund. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui Perusahaan untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi efek hutang. Moreover, based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved the Company to collect 0.005% of futures transactions and 0.00125% of debt securities transaction for the guarantee fund. Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Dana jaminan akan digunakan untuk penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa pada perdagangan efek tanpa warkat dan perdagangan kontrak berjangka indeks efek. Perusahaan diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan dana jaminan tersebut dan penggunaannya harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam. The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed for any purpose unless as stated in the regulation. The guarantee fund is intended to provide resources for handling failures in settlements of scripless trading of securities and stock index futures trading. The Company is responsible in managing the guarantee fund, and its utilization should have prior approval from Bapepam. Dana Jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian resiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan. The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with a certain composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the clearing and guarantee institution’s management fee should be added to the guarantee fund. Investasi Saham j. Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang, dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. Investment In Shares of Stock Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are i ntended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to current operations. - 10 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan k. l. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Aktiva Tetap k. Equipment and Facilities Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat selama empat tahun. Equipment and facilities are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of four years. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written d own to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi, dijual atau dihapuskan, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut diakui dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred; expenditures, which extend the useful life of the asset or result in increased future economic benefits, are capitalized. When assets are retired, sold or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective equipm ent and facilities account when completed and ready for use. Pengakuan Pendapatan, Pendapatan Diterima Dimuka, dan Beban l. Pendapatan usaha Perusahaan diperoleh dari (i) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham di bursa sebesar 0,00975% dari nilai transaksi; (ii) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek sebesar Rp 7.000 untuk LQ 45, Rp 1.400 untuk Mini LQ 45, Rp 5.000 untuk LQ 45 periodik, Rp 1.500 untuk Mini LQ 45 periodik, Rp 21.250 untuk Dow Jones Industrial Average (DJIA), dan Rp 6.250 untuk DJ Japan Titans 100 yang dikenakan pada setiap transaksi yang menimbulkan posisi terbuka; (iii) Jasa pinjam meminjam efek sebesar 3% dari nilai transaksi pinjam meminjam efek. Revenue, Unearned Expense Recognition Revenue, and The Company’s revenues are derived from (i) Clearing and settlement guarantee services for transactions at the stock exchange amounting to 0.00975% of the transaction value; (ii) Clearing and settlement guarantee services for local stock index futures trading transactions amounting to Rp 7,000 for LQ 45, Rp 1,400 for Mini LQ 45, Rp 5,000 for LQ 45 periodik, Rp 1,500 for Mini LQ 45 periodik, Rp 21,250 for Dow Jones Industrial Average (DJIA) and Rp 6,250 for DJ Japan Titans 100 each transaction in relation with open position; (iii) Borrowing and lending stocks amounting to 3% of the borrowing and lending stocks transactions. - 11 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan PADA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak. Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep47/PM/2004 dated December 9, 2004 regarding Guarantee Fund, the Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax. Pendapatan diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan. Other revenue is recognized when the service is rendered. Expense is recognized when incurred. Pendapatan diterima dimuka diakui secara proporsional selama empat tahun. Unearned revenue is proportionately over four years. m. Imbalan Pasca Kerja recognized m. Post-employment Benefits Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang telah bekerja paling sedikit 6 bulan dan tidak berumur lebih dari 55 tahun. Iuran yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban pada periode berjalan. The Company established a defined contribution pension plan covering all of its local permanent employees who have worked for a minimum period of six months and who are not more than 55 years old. Contribution is charged to current operations. Imbalan Pasca Kerja Defined Post-Employment Benefits Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kekurangan imbalan yang diberikan program pensiun dibandingkan dengan manfaat yang diwajibkan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasti pasca kerja tanpa pendanaan. The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The shortage of benefits provided under the pension plan against the benefits required by the Labor Law is accounted for as unfunded defined post-employment benefits plan. Perhitungan imbalan pasca kerja imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. - 12 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. n. The benefits obligation recognized in the balance sheet represents the present value of defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost. Pajak Penghasilan n. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited to equity. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. - 13 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 3. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA KAS DAN SETARA KAS 3. 2006 Rp 2005 Rp Kas Bank Rupiah Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Lippo Bank Danamon Bank Permata Jumlah 10.000.000 7.000.000 45.543.226 29.357.062 26.116.512 16.231.281 117.248.081 28.457.633 1.298.128 61.633.908 16.793.557 37.155.955 145.339.181 Cash on hand Cash in banks Rupiah Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Lippo Bank Danamon Bank Permata Subtotal Dollar Amerika Serikat Bank Permata Bank Mandiri Jumlah Jumlah kas dan bank 66.546.132 66.546.132 193.794.213 101.352.608 3.431.456 104.784.064 257.123.245 U.S. Dollar Bank Permata Bank Mandiri Subtotal Total cash on hand and in banks Deposito berjangka Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Ekspor Indonesia Bank Niaga Bank Rakyat Indonesia Bank NISP Bank Danamon Bank Lippo Bank Mega Bank Muamalat Indonesia Bank Mandiri Bank Permata Bank Panin Dollar Amerika Serikat Bank Permata Bank NISP Jumlah kas dan setara kas Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 20.600.000.000 18.475.000.000 17.907.000.000 12.975.000.000 7.250.000.000 7.045.000.000 4.825.000.000 4.000.000.000 2.500.000.000 1.404.696.677 - 13.150.000.000 10.232.743.750 11.465.599.315 4.335.000.000 6.000.000.000 13.072.224.891 8.000.000.000 2.500.000.000 4.239.400.000 185.901.388 101.600.792.278 393.200.000 196.600.000 69.602.491.201 Time deposits Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Ekspor Indonesia Bank Niaga Bank Rakyat Indonesia Bank NISP Bank Danamon Bank Lippo Bank Mega Bank Muamalat Indonesia Bank Mandiri Bank Permata Bank Panin U.S. Dollar Bank Permata Bank NISP Total cash and cash equivalents 6,50% - 13,00% 3,50% - 3,75% Interest rates per annum on time deposits Rupiah U.S. Dollar 7,00% - 13,00% 3,50% - 3,75% INVESTASI JANGKA PENDEK 4. Akun ini merupakan investasi pada Reksadana Danareksa Proteksi sebagai berikut : This account represents investment Reksadana Danareksa Proteksi as follows : 2006 Rp Harga perolehan Laba belum terealisasi Nilai wajar SHORT-TERM INVESTMENTS 2005 Rp 6.000.000.000 559.664.988 6.559.664.988 - 14 - - Cost Unrealized gain Fair value in P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 5. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA 5. Piutang dan Hutang Penyelesaian Transaksi Bursa Securities Transactions Receivables and Payables 2006 Rp Piutang penyelesaian transaksi bursa: Kliring utama Kontrak berjangka indeks efek Jumlah Hutang penyelesaian transaksi bursa: Kliring utama Kontrak berjangka indeks efek Jumlah SECURITIES CLEARING AND TRANSACTIONS SETTLEMENT Settlements 2005 Rp 1.047.820.859.500 2.445.000 1.047.823.304.500 1.047.820.859.500 2.445.000 1.047.823.304.500 426.859.282.000 17.115.000 426.876.397.000 Securities transactions settlements receivables: Main clearing Stock index futures trading Total 426.859.282.000 17.115.000 426.876.397.000 Securities transactions settlements payables: Main clearing Stock index futures trading Total Piutang dan hutang kliring utama merupakan kewajiban pembayaran oleh/kepada anggota kliring sehubungan dengan transaksi bursa yang terjadi pada T + O (pada hari transaksi bursa) sampai dengan T + 3 (tiga hari setelah tanggal transaksi bursa). Main clearing receivables and payables represent obligations by/to the clearing members arising from securities transactions which occurred on T + O (on the day of transaction) until T + 3 (three days after the transaction date). Dana Pengaman Security Fund Aktiva dana pengaman Bank Deposito berjangka Kewajiban dana pengaman Setoran anggota kliring 2006 Rp 2005 Rp 1.503.439.961 3.600.000.000 5.103.439.961 655.301.013 4.600.000.000 5.255.301.013 5.103.439.961 5.255.301.013 Security fund assets Cash in banks Time deposits Security fund liabilities Clearing members' contribution Dana pengaman merupakan agunan atas transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek yang ditempatkan dalam rekening giro Dana Pengaman KBIE atau ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka atas nama anggota kliring. The security fund represents deposits for stock Index Futures Trading transactions which are placed in security fund for Stock Index Futures Trading current account or in time deposits under clearing member’s name. Dana pengaman dikelola Perusahaan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada Bank Mandiri, Bank Lippo dan Bank Niaga dengan tingkat bunga berkisar antara 9% - 13% untuk tahun 2006 dan 5,5% - 13% untuk tahun 2005. The security fund was invested by the Company in time deposits placed in Bank Mandiri, Bank Lippo and Bank Niaga with interest rates ranging from 9% - 13% per annum in 2006 and 5.5% 13% per annum in 2005. - 15 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 6. 6. 2006 Rp 2005 Rp 9.544.410.909 1.454.000 9.545.864.909 4.530.497.438 6.648.750 4.537.146.188 PT Bursa Efek Jakarta PT Bursa Efek Surabaya Total Accounts receivable from PT Bursa Efek Jakarta were derived from clearing and settlement guarantee for securities transactions and stock option trading which are collected through PT Bursa Efek Jakarta. Accounts receivable from PT Bursa Efek Surabaya were derived from clearing and settlement guarantee for Stock Index Futures Trading transactions which is collected through PT Bursa Efek Surabaya. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. No allowance for do ubtful accounts was provided as the management believes that the above receivables are fully collectible. PIUTANG LAIN-LAIN 7. 2005 Rp 5.785.000.139 302.524.114 413.288.394 6.500.812.647 845.341.243 273.432.108 722.211.870 1.840.985.221 PAJAK DIBAYAR DIMUKA DANA DISISIHKAN JAMINAN Bank Deposito berjangka Jumlah SEBAGAI OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE 2006 Rp 8. Akun ini merupakan pajak penghasilan Pasal 28A dibayar dimuka. 9. ACCOUNTS RECEIVABLE Tagihan kepada PT Bursa Efek Jakarta berasal dari pemberian jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa dan perdagangan opsi saham kepada anggota kliring yang penagihannya dilakukan melalui PT Bursa Efek Jakarta. Tagihan kepada PT Bursa Efek Surabaya berasal dari pemberian jasa kliring perdagangan kontrak berjangka indeks efek kepada anggota kliring yang penagihannya dilakukan melalui PT Bursa Efek Surabaya. Jasa pengelolaan dana jaminan (Catatan 29) Bunga deposito Lain-lain Jumlah 8. PADA PIUTANG USAHA PT Bursa Efek Jakarta PT Bursa Efek Surabaya Jumlah 7. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued Guarantee fund management (Note 29) Time deposit Others Total PREPAID TAXES This account represents prepaid income tax Article 28A. CADANGAN 9. FUND RESERVED SETTLEMENT TRANSACTIONS 2006 Rp 2005 Rp 52.791.292 6.899.013.029 6.951.804.321 52.791.292 6.899.013.029 6.951.804.321 Dana cadangan dikelola Perusahaan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada Bank Mandiri, Bank Ekspor Indonesia dan Bank Niaga dengan tingkat bunga berkisar antara 9,75% - 13% untuk tahun 2006 dan 7,25% - 13% untuk tahun 2005. FOR OF GUARANTEE OF SECURITIES Cash in bank Time deposits Total The fund reserved for guarantee o f securities transaction settlement was invested by the Company in time deposits placed in Bank Mandiri, Bank Ekspor Indonesia and Bank Niaga with interest rates ranging from 9.75% - 13% per annum in 2006 and 7.25% - 13% per annum in 2005. - 16 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA 10. INVESTASI SAHAM 10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK Akun ini merupakan penyertaan saham pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI) dengan kepemilikan sebesar 7,5%. This account represents investment in shares of stock of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI) with ownership interest of 7.5%. 11. AKTIVA TETAP 11. EQUIPMENT AND FACILITIES 1 Januari/ January 1 , 2006 Rp Biaya perolehan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aktiva tetap dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat 44.752.496.807 Akumulasi penyusutan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat 97.113.560 1.191.120.117 Pengurangan/ Deductions Rp 584.855.813 - Reklasifikasi/ Reclassification Rp 1.326.961.500 - 1.588.377.967 261.255.000 36.109.200 290.000.000 17.675.000 12.250.000 1.545.485.600 49.338.735.491 2.287.596.500 2.710.819.260 614.780.813 39.340.406.773 2.359.277.735 584.855.812 749.370.701 296.030.029 1.400.877.950 93.967.501 41.584.622.925 65.866.730 122.100.000 2.843.274.494 16.471.875 12.250.000 613.577.687 40.064.092.950 1.191.120.117 45.591.716.054 1.191.120.117 - 1.606.812.167 539.005.000 (1.326.961.500) - - 31 Desember/ December 31, 2006 Rp - 2.506.120.600 51.434.773.938 - 41.114.828.696 - 1.045.400.730 - 1.450.272.805 203.817.501 43.814.319.732 7.754.112.566 1 Januari/ January 1 , 2005 Rp Biaya perolehan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aktiva tetap dalam penyelesaian Jumlah Penambahan/ Additions Rp 7.620.454.206 Penambahan/ Additions Rp 4.734.782.227 - 1.468.915.827 62.855.000 119.462.140 198.400.000 87.500.000 42.874.483.894 1.457.985.600 6.510.629.967 36.833.002.042 2.553.783.101 453.340.672 296.030.029 1.352.047.209 62.089.385 38.700.479.308 48.830.741 31.878.116 2.930.521.987 Pengurangan/ Deductions Rp 46.378.370 Reklasifikasi/ Reclassification Rp 44.752.496.807 - - 1.191.120.117 - - 1.588.377.967 261.255.000 - 1.545.485.600 49.338.735.491 46.378.370 46.378.370 4.174.004.586 - 39.340.406.773 - 749.370.701 - 1.400.877.950 93.967.501 41.584.622.925 7.754.112.566 - 17 - Accumulated depreciation Computer hardware and system Leasehold improvements Furniture and fixtures Vehicles Total Net Book Value 31 Desember/ December 31, 2005 Rp - 46.378.370 At cost Computer hardware and system Leasehold improvements Furniture and fixtures Vehicles Construction in progress Total At cost Computer hardware and system Leasehold improvements Furniture and fixtures Vehicles Construction in progress Total Accumulated depreciation Computer hardware and system Leasehold improvements Furniture and fixtures Vehicles Total Net Book Value P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Aktiva dalam penyelesaian merupakan pengembangan sistem pendukung dan perangkat kerasnya yang diperkirakan akan selesai tahun 2007. Construction in progress represent development of automated system and its hardware, which are estimated to be completed in 2007. Beban penyusutan adalah Rp 2.843.274.494 dan Rp 2.930.521.987 masing-masing untuk tahun 2006 dan 2005. Depreciation charged to operations amounted to Rp 2,843,274,494 and Rp 2,930,521,987 in 2006 and 2005, respectively. Pada 31 Desember 2006, aktiva tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Astra Buana dengan perincian sebagai berikut: As of December 31, 2006, equipment and facilities were insured with PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi Astra Buana with details as follows: Nilai pertanggungan/ Insurance coverage a. Seluruh resiko dan gempa bumi i. Kerusakan material Rp ii. Terhentinya usaha Jatuh tempo/ Expiration date 2.575.848.125 Rp 25.288.259.822 b. Peralatan elektronik Rp 15.964.695.010 c. Kendaraan Rp 544.500.000 22 Desember 2007/ December 22, 2007 22 Desember 2007/ December 22, 2007 26 Nopember 2007/ November 26, 2007 14 Oktober 2007/ October 14, 2007 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. ii. Business interruption b. Electronic equipment c. Motor vehicles Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured. 12. AKTIVA LAIN-LAIN Dana kliring anggota kliring tidak aktif (Catatan 14) Uang jaminan Jumlah a. Property all risk and earthquake i. Material damage 12. OTHER ASSETS 2006 Rp 2005 Rp 1.873.648.603 796.663.310 2.670.311.913 1.721.063.477 796.663.310 2.517.726.787 Sesuai dengan Surat No. S-2324/PM/1997 tanggal 6 Oktober 1997, Bapepam menyetujui Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kliring, penyelesaian pembayaran, pengelolaan dana kliring serta pengendalian risiko. Perusahaan menerima dan mengelola dana kliring sebesar 2% dari modal disetor anggota kliring. Hasil pengelolaan atas setoran tersebut diakumulasikan sebagai bagian dari dana kliring. Clearing fund of inactive clearing members (Note 14) Deposits Total Based on Bapepam approval No. S-2324/PM/1997 dated October 6, 1997, the Company performs clearing, settlement, clearing fund management and risk management activities. In relation to these activities, the Company receives and manages a clearing fund equivalent to 2% of the clearing members’ paidup capital. The yields of the fund are accounted for as part of the clearing fund. - 18 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Dana kliring anggota kliring tidak aktif merupakan dana kliring yang belum dapat dikembalikan Perusahaan karena anggota kliring tidak aktif. Sampai dengan 31 Desember 2006 dana tersebut belum ditentukan penggunaannya oleh Perusahaan. Kewajiban dana kliring anggota kliring tidak aktif dicatat dalam akun hutang lainlain (Catatan 14 ). Clearing fund of inactive clearing members represents the clearing fund which have not been returned by the Company to the inactive clearing members. At December 31, 2006, the use of this fund has not been decided by the Company. The clearing fund liabilities to inactive clearing members are presented as other liabilities (Note 14). 13. HUTANG PAJAK 13. TAXES PAYABLE 2006 Rp 2005 Rp Pajak kini (Catatan 25) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak pertambahan nilai - bersih 5.517.916.836 5.767.748.316 564.459.142 111.887.609 965.719.627 757.273.713 561.569.512 18.387.715 564.077.037 321.527.173 Jumlah 7.917.256.927 7.233.309.753 14. HUTANG LAIN-LAIN Dana kliring anggota kliring tidak aktif (Catatan 12) Pembelian aktiva tetap Lainnya Jumlah Total 14. OTHER LIABILITIES 2006 Rp 2005 Rp 1.873.648.603 2.236.076.175 303.563.566 4.413.288.344 1.721.063.477 2.031.743.655 359.725.900 4.112.533.032 15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Keperluan kantor Biaya konsultan Lainnya Jumlah Current tax (Note 25) Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Value added tax - net Clearing fund of inactive clearing members (Note 12) Purchase of property and equipment Others Total 15. ACCRUED EXPENSES 2006 Rp 2005 Rp 1.910.876.505 896.503.750 3.363.293 2.810.743.548 2.161.015.465 584.200.000 3.363.293 2.748.578.758 - 19 - Office supplies Consultant fees Others Total P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan PADA 16. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 16. UNEARNED REVENUES Pendapatan diterima dimuka merupakan penerimaan dana kontribusi untuk pengembangan Pasar Modal yang diterima P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dari Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Mandiri, dan Bank Niaga yang berfungsi sebagai bank pembayaran KSEI untuk jangka waktu empat tahun Saldo awal Penambahan Amortisasi Saldo akhir P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued Unearned revenues represents share in the allocation of contribution for capital market development received by P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) from Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Mandiri and Bank Niaga who function as KSEI payment banks for four years. 2006 Rp 2005 Rp 6.956.306.326 (1.739.076.577) 5.217.229.749 - 17. MODAL SAHAM Beginning balance Addition Amortization Ending balance 17. CAPITAL STOCK Jumlah saham/ Number of shares Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholder PT Bursa Efek Jakarta PT Bursa Efek Surabaya Jumlah/Total 13.500 1.500 15.000 18. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA 2006 dan/and 2005 Persentase Jumlah modal pemilikan/ disetor/ Percentage of Total paid-up ownership capital stock % Rp 90 10 100 13.500.000.000 1.500.000.000 15.000.000.000 18. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 21 September 1998, para pemegang saham telah menetapkan cadangan untuk jaminan pelaksanaan kliring dan penjaminan sebesar 40% dari laba bersih tahunan. Based on the minutes of the extraordinary stockholders’ meeting dated September 21, 1998, the stockholders approved an appropriation for clearing and guarantee activities reserve equivalent to 40% of annual net income. Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 19 Mei 2006 No. 29, para pemegang saham memutuskan, antara lain, mengesahkan / meratifikasi cadangan jaminan sampai dengan tahun 2004 adalah sebesar Rp 2,1 milyar, dan menyetujui untuk tahun buku 2005, Perusahaan tidak akan melakukan penyisihan dari laba usaha Perusahaan untuk cadangan dana jaminan. Based on the minutes of the extraordinary stockholders’ meeting dated May 19, 2006 No. 29, the stockholders decided, among others, to approve / ratify that the reserve fund up to 2004 is amounting to Rp 2.1 billion, and approve that for fiscal year of 2005, the Company will not make a provision for reserve of guarantee fund from the Company’s profit. - 20 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, dana cadangan jaminan sebesar Rp 6.951.804.321 berasal dari saldo laba sebesar Rp 4.816.771.006 dan akumulasi penghasilan bunga sebesar Rp 2.135.033.315 (Catatan 9). As of December 31, 2006 and 2005, the guarantee fund which amounted to Rp 6,951,804,321 was derived from appropriation of retained earnings of Rp 4,816,771,006 and accumulated interest income of Rp 2,135,033,315 (Note 9). 19. PENDAPATAN USAHA 19. OPERATING REVENUES 2006 Rp Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham Jasa pengelolan dana jaminan Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek Jasa pinjam meminjam efek Lainnya Jumlah 2005 Rp 86.466.505.391 72.708.500.506 5.785.000.139 845.341.243 26.251.000 96.687.800 191.108.804 81.882.118 92.550.747.452 67.013.123 73.717.542.672 20. BEBAN GAJI, HONOR DAN TUNJANGAN Karyawan Direksi dan Komisaris Beban imbalan pasca kerja (Catatan 26) Jumlah 20. SALARIES, HONORARIUM AND ALLOWANCE EXPENSES 2006 Rp 2005 Rp 12.386.521.026 5.246.503.074 11.514.549.509 4.809.715.192 197.819.000 17.830.843.100 250.851.991 16.575.116.692 21. BEBAN PENGEMBANGAN USAHA Pengembangan pasar modal Pelatihan anggota kliring Publikasi Sponsor Lainnya Jumlah Clearing and settlement guarantee services for securities transactions Guarantee fund management service Clearing and settlement guarantee services for stock index futures transactions Securities lending and borrowing income Others Total Employees Directors and Commissioners Provision for post-employment benefits (Note 26) Total 21. BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES 2006 Rp 2005 Rp 6.780.922.443 1.097.904.322 720.123.555 604.937.749 755.019.626 9.958.907.695 4.268.556.189 1.037.175.810 314.131.867 394.945.142 459.232.200 6.474.041.208 - 21 - Capital market development Training of clearing members Publication Sponsorship Others Total P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA 22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Biaya konsultan Pelatihan dan literatur Peralatan kantor Rapat Asuransi Telekomunikasi Lainnya Jumlah 23. BEBAN PEMELIHARAAN INFORMASI 22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2006 Rp 2005 Rp 1.873.857.750 1.569.313.808 1.332.671.572 1.135.652.197 853.576.210 616.393.635 685.560.212 8.067.025.384 1.080.466.500 1.015.227.569 1.063.659.426 684.793.371 864.454.536 733.358.664 551.908.509 5.993.868.575 Consultant fees Training and library Office supplies Meeting Insurance Telecommunication Others Total TEKNOLOGI 23. INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE EXPENSE Akun ini merupakan beban pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras, sistem komputer. This account represents expense arising from the maintenance of computer system, computer software and hardware. 24. PENGHASILAN BUNGA 24. INTEREST INCOME 2006 Rp Deposito berjangka Jasa giro Jumlah 2005 Rp 9.863.332.567 61.537.623 9.924.870.190 5.704.121.059 12.271.672 5.716.392.731 25. PAJAK PENGHASILAN 25. TAXATION Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari: Pajak kini Pajak final Pajak tangguhan Beban pajak Time deposits Current accounts Total The Company’s tax expense (benefit) consists of the following: 2006 Rp 2005 Rp 16.366.230.200 1.804.690.730 350.677.599 18.521.598.529 11.589.940.700 946.495.889 323.090.158 12.859.526.747 - 22 - Current tax Final tax Deferred tax Tax expense P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan PADA Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan laba kena pajak adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer: Penyusutan Kewajiban imbalan pasca kerja Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban gaji, honor dan tunjangan Beban umum dan administrasi Beban pengembangan usaha Penghasilan bunga Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana Lainnya Laba kena pajak Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku: 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 54.512.434.000 tahun 2006 dan Rp 38.591.469.000 tahun 2005 Beban pajak kini Pajak penghasilan final Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25 Fiskal Pajak penghasilan final Jumlah Hutang pajak kini P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income, is as follows: 2006 Rp 2005 Rp 61.223.989.854 41.792.362.927 Income before tax per statements of income (1.366.744.330) 197.819.000 (1.327.819.183) 250.851.991 Temporary differences: Depreciation Post-employment benefits expense 3.021.058.400 2.567.747.233 607.962.646 1.412.884.124 (9.924.870.190) 637.493.389 413.573.302 (5.716.392.731) (559.664.988) - 73.652.767 54.612.434.516 38.691.469.695 5.000.000 7.500.000 5.000.000 7.500.000 16.353.730.200 16.366.230.200 1.804.690.730 18.170.920.930 11.577.440.700 11.589.940.700 946.495.889 12.536.436.589 (7.963.020) (10.785.350.344) (55.000.000) (1.804.690.730) (12.653.004.094) (3.983.880) (5.770.208.504) (48.000.000) (946.495.889) (6.768.688.273) 5.517.916.836 5.767.748.316 - 23 - Permanent differences: Salaries, honorarium and allowance expenses General and administrative expenses Business development expenses Interest income Unrealized gain in fair value of mutual fund Others Taxable income Tax expense at applicable tax rates: 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 54,512,434,000 in 2006 and Rp 38,591,469,000 in 2005 Current tax expense Final income tax Prepaid income taxes Article 23 Article 25 Fiscal Final income tax Total Current tax payable P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva sebagai berikut: Kewajiban imbalan pasca kerja Aktiva tetap Bersih Deferred Tax pajak tangguhan 1 Januari/ January 1, 2005 Rp Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income Rp 138.250.203 911.413.742 1.049.663.945 75.255.597 (398.345.755) (323.090.158) adalah The details of the Company’s deferred tax assets a re as follows: Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income Rp 31 Desember/ December 31, 2005 Rp 213.505.800 513.067.987 726.573.787 59.345.700 (410.023.299) (350.677.599) Rekonsiliasi antara beban pajak perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2006 Rp 272.851.500 103.044.688 375.896.188 Post-employment benefits obligation Equipment and facilities Net A reconciliation between the Company’s tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of income is as follows: 2006 Rp 2005 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi 61.223.989.854 Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku 18.349.696.801 Pajak penghasilan final 1.804.690.730 Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban gaji, honor dan tunjangan 906.317.520 Beban umum dan administrasi 182.388.794 Beban pengembangan usaha 423.865.237 Penghasilan bunga (2.977.461.057) Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana (167.899.496) Lainnya Beban Pajak 18.521.598.529 41.792.362.927 12.520.208.878 946.495.889 770.324.170 191.248.017 124.071.991 (1.714.917.819) 22.095.621 12.859.526.747 - 24 - Income before tax per statements of income Tax expense at effective tax rates Final income tax Tax effect of permanent differences: Salaries, honorarium and allowance expenses General and administrative expenses Business development expense Interest income Unrealized gain in fair value of mutual fund Others Tax expense P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA 26. IMBALAN PASCA KERJA 26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja tidak kurang dari enam bulan sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Program pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Perusahaan memberikan kontribusi iuran sebesar 12% dan karyawan menanggung sebesar 6% dari jumlah gaji pokok per bulan. Jumlah karyawan yang berhak atas program ini adalah 56 karyawan di tahun 2006 dan 59 karyawan di tahun 2005. Beban pensiun dicatat pada akun gaji dan tunjangan masing-masing sebesar Rp 431.588.632 dan Rp 425.412.120 untuk tahun 2006 dan 2005. The Company established a defined contribution pension plan covering all its permanent employees who are not more than 55 years old and have a minimum working period of six months since they became permanent employees. The pension plan is managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The contributions are based on employees’ gross monthly salaries whereby the Company contributes 12% and the employees contribute 6% to the pension plan. The number of employees entitled to the plan is 56 employee in 2006 and 59 in 2005. Pension expense of Rp 431,588,632 and Rp 425,412,120 for the years ended December 31, 2006 and 2005, re spectively, were recorded under salaries and allowances account. Pada tanggal 25 April 2006 untuk keperluan pengelolaan program pensiun, Perusahaan melakukan penghentian kepesertaan program pensiun di PT Asuransi Jiwa Manulife, jumlah dana pada saat penutupan sebesar Rp 3.154.357.126. Selanjutnya Perusahaan menugaskan pengelolaan dana tersebut dengan menunjuk Tim Pengelola Dana Pensiun KPEI yang terdiri dari perwakilan karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2006, jumlah deposito berjangka untuk program ini sebesar Rp 3.743.389.058. On April 25, 2006 for the purpose of managing the pension plan, the Company discontinued its pension plan management agreement with PT Asuransi Jiwa Manulife which at that time had total fund of Rp 3,154,357,126. The Company subsequently assigned the management of the fund by appointed a KPEI Pension Fund Management Team, which consist of employees representatives. As of December 31, 2006, total time deposit for this program amounted to Rp 3,743,389,058. Imbalan Pasca Kerja Defined Post-Employment Benefits Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kekurangan imbalan yang diberikan dari program pensiun iuran pasti dibandingkan dengan manfaat yang diwajibkan Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasca kerja tanpa pendanaan. The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law. Shortage of benefits provided under the pension plan against the benefits required by the Labor Law is accounted for as unfunded defined post-employment benefits plan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 56 karyawan di tahun 2006 dan 59 karyawan di tahun 2005. The number of employees entitled to the benefits is 56 in 2006 and 59 in 2005. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah: Amounts recognized in income statement in respect of these post-employment benefits are as follows: 2006 Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih Jumlah 2005 Rp 106.760.000 97.158.000 4.358.000 208.276.000 226.150.991 73.415.000 4.358.000 303.923.991 - 25 - Current service cost Interest costs Net amortization Tax expense P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan PADA Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: The amounts included in the consolidated balance sheets arising from the Company’s obligation in respect of these post employment benefits are as follows: 2006 Rp Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah 2005 Rp 1.267.102.000 (324.826.000) (32.771.000) 909.505.000 Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 711.686.000 (10.457.000) 208.276.000 909.505.000 27. SIFAT DAN ISTIMEWA TRANSAKSI (15.256.000) (37.129.000) 711.686.000 Unrecognized actuarial gains Unrecognized past service cost Total 460.834.009 (53.072.000) 303.923.991 711.686.000 Beginning of the year Benefits payment Amount charged to income Ending balance The cost of providing post-employment benefits for the years ended December 31, 2006 and 2005, respectively were calculated by independent actuaries, PT Eldridge Gunaprima Solution and PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. The actuarial valuations were carried out using the following key assumptions: 2006 Tingkat pengunduran diri Tingkat perkiraan hasil investasi dari tabungan pensiun Present value of unfunded obligations 2005 Rp Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Penilaian aktuarial menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian 764.071.000 Movements in the net liability recognized in the consolidated balance sheet are as follows: 2006 Rp Saldo awal Pembayaran manfaat Beban imbalan kerja Saldo akhir P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued 2005 10,5% 13% 10% 11% Commissioners Standards Ordinary (CSO) - 1980 1% 2% 9% 13% HUBUNGAN Discount rate Salary increment rate Mortality rate Resignation rate Investment rate from pension fund 27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship a. PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya merupakan pemegang saham Perusahaan. a. PT Bursa Efek Jakarta and PT Bursa Efek Surabaya are the Company’s stockholders. b. Perusahaan merupakan pemegang saham dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. b. The Company is a stockholder PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. - 26 - of P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA 28. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 28. MONETARY ASSET AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY 2006 Mata uang Asing/ Foreign Currency US$ AKTIVA Kas dan setara kas 497.988 2005 Ekuivalen/ Equivalent Rp 4.491.847.521 Mata uang Asing/ Foreign Currency US$ 70.660 Ekuivalen/ Equivalent Rp 694.584.065 KEWAJIBAN Hutang pembelian aktiva tetap Biaya masih harus dibayar 161.354 148.323 1.455.413.080 1.337.873.460 188.998 81.391 1.857.850.340 800.073.530 Aktiva Bersih 188.311 1.698.560.981 (199.729) (1.963.339.805) LIABILITIES Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Kurs konversi yang digunakan Perusahaan masingmasing adalah Rp 9.020 per 1 USD dan Rp 9.830 per 1 USD. Purchasing payable Accrued expenses Net Assets On December 31, 2006 and 2005, the conversion rates used by Company were Rp 9,020 per USD 1 and Rp 9,830 per USD 1, respectively. 29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. ASSET Cash and cash equivalents 29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk menerima 0,01% dari nilai kumulatif transaksi bulanan di bursa efek. Perusahaan diwajibkan melakukan pembentukan, pengelolaan dan penggunaan dana jaminan tersebut. Pelaporan keuangan dana jaminan dilakukan terpisah dari laporan keuangan Perusahaan. a. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi. Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP -26/PM/2000 dated June 30, 2000 , regarding Guarantee Fund, Bapepam has given its approval for the Company to receive 0.01% of the monthly securities transactions cumulative value on the stock exchange. The Company is responsible for the establishment, management and utilization of the guarantee fund. The financial statements of the guarantee fund are maintained separately from the Company’s financial statements. Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapep am has approved KPEI to withhold Guarantee Fund of 0.005% and 0.00125%, respectively, of the value of futures and debt securities transactions. - 27 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, posisi dana jaminan adalah sebagai berikut: Bank Deposito berjangka Investasi dalam Surat Utang Negara Piutang dana jaminan Piutang bunga Kewajiban Jumlah b. As of December 31, 2006 and 2005, the position of the guarantee fund is as follows: 2006 Rp 2005 Rp 10.606.279 361.507.724.054 8.072.726 254.884.182.150 120.565.000.000 7.455.209.210 2.609.085.087 (5.805.000.139) 100.986.000.000 3.506.336.329 2.874.819.284 (845.341.243) 361.414.069.246 486.342.624.491 Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. Perusahaan memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, Perusahaan memutuskan untuk melakukan penundaan penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan tersebut telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam tanggal 11 Nopember 2002. b. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut. c. Cash in bank Time deposits Investment in Government Bond Guarantee fund receivable Interest receivable Liabilities Total In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. The Company estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000 and decided to postpone the settlement of such transaction which is in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam dated November 11, 2002. As of the date of the financial statements, the Company has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions. Perusahaan menemukan indikasi transaksi bursa tidak wajar yang dilakukan oleh PT Mentari Securindo dan PT Suprasurya Danawan Sekuritas atas saham PT Arona Binasejati (ARTI) dan PT Sugi Samapersada (SUGI) pada tanggal 21 September 2005. Jumlah transaksi tersebut sebesar Rp49.174.955.000. Perusahaan memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut dan melaporkan kepada Bapepam untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas transaksi tersebut. c. Berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1264/BL/2006 tanggal 26 Juli 2006 tentang perkembangan penyidikan kasus transaksi saham SUGI dan ARTI tanggal 21 September 2005, yang merujuk kepada surat KPEI No. KPEI-0400/DIR/0706 tanggal 17 Juli 2006 tentang laporan perkembangan kasus dan permohonan konfirmasi pemeriksaan/ penyidikan Bapepam atas transaksi saham SUGI dan ARTI tanggal 21 September 2005, saat ini Bapepam sedang melakukan penyidikan atas transaksi tersebut dan meminta KPEI untuk tetap melanjutkan penundaan penyelesaian transaksi saham tersebut sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. The Company noted an indication of unfair securities transactions made by PT Mentari Securindo and PT Suprasurya Danawan Sekuritas on shares of PT Arona Binasejati (ARTI) and PT Sugi Samapersada (SUGI) on September 21, 2005. The liability due to the transactions amounted to Rp 49,174,955,000. The Company decided to postpone the settlement of the transactions and reported to Bapepam for further investigation of such transactions. Based on such letter of the Chairman of Bapepam No. S-1264/BL/2006 dated July 26, 2006, regarding investigation case of SUGI and ARTI securities transactions dated September 21, 2005, with reference to the letter of KPEI No. KPEI-0400/DIR/0706 dated July 17, 2006 specifically on the case report and confirmation request to Bapepam for the result of inverstigation of the securities transactions of SUGI and ARTI dated September 21, 2005, Bapepam is currently investigating the transactions and requesting KPEI to continue postponing the settlement of the securities transactions until the court issue the legal binding status of the transaction. - 28 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan d. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PADA Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut. As of the date of the financial statements, the Company has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions. Namun di lain pihak, PT Suprasurya Danawan Sekuritas melaporkan penundaan penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh KPEI tersebut kepada pihak Polda Metro Jaya sebagai tindak pidana penipuan dan penggelapan. On the other hand, PT Suprasurya Danawan Sekuritas had reported to Polda Metro Jaya regarding the postponed settlement of the above transactions by KPEI as civil case of deception and embezzlement. Berdasarkan laporan tersebut, pada bulan Nopember 2006, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dengan dasar adanya dugaan perkara pidana penipuan (pasal 378 KUH Pidana) dan penggelapan (pasal 372 KUH Pidana). Untuk mendampingi pemeriksaan tersebut, KPEI telah menunjuk Kantor Konsultan Hukum Amir Syamsuddin dan Partners sebagai kuasa hukum. Based on such report in November 2006, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya already investigated PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia in relation to the speculation regarding the civil case on deception (article 378 KUH Pidana) and embezzlement (article 372 KUH Pidana). In connection with this matter, KPEI has appointed Kantor Konsultan Hukum Amir Syamsuddin and Partners as its legal advisor. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruang kantor dengan PT First Jakarta International (FJI) untuk masa sewa yang berakhir 31 Agustus 2007, atas ruang kantor di Gedung Bursa Efek Jakarta, Lantai 4 dan 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. d. 30. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN The Company entered into an office space lease agreement with PT First Jakarta International (FJI) for a period expiring on August 31, 2007, for an office space at Jakarta Stock Exchange Building, fourth and fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. 30. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS Laporan keuangan Perusahaan dari halaman 2 sampai 29 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 7 Maret 2007. The Company’s financial statements on pages 2 to 29 have been approved by the Company’s Directors for issue on March 7, 2007. ******** - 29 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN/ FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS` REPORT P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT 1 LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN - Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND - As of December 31, 2006 and 2005 and for the years then ended Laporan Aktiva dan Kewajiban/Statements of Assets and Liabilities 2 Laporan Operasi/Statements of Operations 3 Laporan Perubahan Aktiva Bersih/Statements of Changes in Net Assets 4 Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to the Financial Statements 5 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 2006 Rp P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF ASSETS AND LIABILITIES DECEMBER 31, 2006 AND 2005 Catatan/ Notes 2005 Rp AKTIVA Bank ASSETS 10.606.279 8.072.726 Cash in banks Deposito berjangka 361.507.724.054 2b,3 254.884.182.150 Time deposits Investasi dalam Surat Utang Negara 120.565.000.000 2c,4 100.986.000.000 Investment in Government Bonds Piutang dana jaminan 7.455.209.210 5 3.506.336.329 Guarantee fund receivables Piutang bunga 2.609.085.087 2d,6 2.874.819.284 Interest receivables JUMLAH AKTIVA 492.147.624.630 362.259.410.489 KEWAJIBAN Biaya masih harus dibayar AKTIVA BERSIH TOTAL ASSETS LIABILITY 5.805.000.139 2d,2e,7 486.342.624.491 845.341.243 361.414.069.246 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Accrued expense NET ASSETS See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -2- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN OPERASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 2006 Rp PENGHASILAN INVESTASI Penghasilan bunga P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF OPERATIONS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005 Catatan/ Notes 38.271.001.390 2d,8 BEBAN Pengelolaan dana jaminan Administrasi 5.785.000.139 129.730.670 2d,2e,7 2d,7 Jumlah Beban Penghasilan Investasi Bersih 2005 Rp 24.723.394.321 INVESTMENT INCOME Interest income 845.341.243 113.123.355 EXPENSES Guarantee fund management Administration 5.914.730.809 958.464.598 Total Expense 32.356.270.581 23.764.929.723 KEUNTUNGAN (KERUGIAN) BELUM DIREALISASI Perubahan nilai wajar Surat Utang Negara 19.579.000.000 KENAIKAN AKTIVA BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 51.935.270.581 Net Investment Income UNREALIZED GAIN (LOSS) 2c,4 (16.269.981.894) 7.494.947.829 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Change in fair value of Government Bonds INCREASE IN NET ASSETS FROM OPERATING ACTIVITIES See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -3- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN PERUBAHAN AKTIVA BERSIH UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF CHANGES IN NET ASSETS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005 2006 Rp KENAIKAN AKTIVA BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 2005 Rp 51.935.270.581 7.494.947.829 INCREASE IN NET ASSETS FROM OPERATING ACTIVITIES KONTRIBUSI DARI ANGGOTA BURSA Penerimaan dana jaminan atas jasa transaksi tahun berjalan Piutang dana jaminan 65.538.075.454 7.455.209.210 51.514.085.403 3.506.336.329 MEMBERS' CONTRIBUTIONS Guarantee fund receivables on transaction services during the year Guarantee fund receivables Jumlah Kontribusi dari Anggota Bursa 72.993.284.664 55.020.421.732 Total Members' Contributions JUMLAH KENAIKAN AKTIVA BERSIH 124.928.555.245 62.515.369.561 TOTAL INCREASE IN NET ASSETS AKTIVA BERSIH AWAL TAHUN 361.414.069.246 298.898.699.685 NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR AKTIVA BERSIH AKHIR TAHUN 486.342.624.491 361.414.069.246 NET ASSETS AT END OF YEAR Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -4- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED UMUM 1. GENERAL Dana Jaminan dibentuk berdasarkan UndangUndang Pasar Modal No. 8 pasal 55 ayat 4, tentang penyelesaian transaksi bursa yang menetapkan bahwa Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat menetapkan dana jaminan penyelesaian transaksi bursa yang wajib dipenuhi oleh pemakai jasa Lembaga Kliring dan Penjaminan. The Guarantee Fund was established based on Article 55 section 4 of the Capital Market Law No. 8 concerning securities transactions settlement which states that a Clearing and Guarantee Institution may establish a guarantee fund for securities transactions settlement to be funded by the users of such service. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 tentang Dana Jaminan tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) disetujui untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan. Based on the Decision Letter of the Chairman of the Capital Supervisory Agency (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the Letter of the Bapepam No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as a major source for the guarantee fund. Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui KPEI untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi. Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved KPEI to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of obligation transaction for the guarantee fund. Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Dana jaminan akan digunakan untuk penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa pada perdagangan efek tanpa warkat dan perdagangan kontrak berjangka indeks efek. KPEI diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan dana jaminan tersebut dan penggunaannya harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam. The guarantee fund do not belong to a certain party and is not distributed for any purpose unless as stated in the regulation. The guarantee fund is intended to provide resource for handling failures in settlements of scripless trading of securities and stock index futures trading. KPEI is responsible in managing the guarantee fund, and its utilization should have prior approval from Bapepam. Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian risiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan. The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with a certain composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the clearing and guarantee institution’s management fee should be added to the guarantee fund. - 5- P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 2. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Dana Jaminan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Prinsip-prinsip akuntansi yang penting diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut: The accounting and reporting policies adopted by the Guarantee Fund conform to accounting principle generally accepted in Indonesia. The significant accounting principles which were consistently applied in the preparation of the financial statements are as follows: a. a. b. Lingkup dan Basis Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Jaminan, yang meliputi laporan aktiva dan kewajiban, laporan operasi dan laporan perubahan aktiva bersih, disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku pada reksadana sebagaimana diatur dalam butir 8 Peraturan Bapepam No. III.b.7. The financial statements of Guarantee Fund, consist of statements of assets and liabilities, statements of operations and statements of changes in net assets, have been prepared using accounting principles and reporting practices for mutual fund as stipulated in item number 8 of Bapepam’s Rule No. III.b.7. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Deposito Berjangka b. Deposito berjangka dinilai berdasarkan nilai nominal. c. Time Deposits Time deposits are stated at nominal value. Investasi dalam Surat Utang Negara c. Investasi dalam Surat Utang Negara disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laporan operasi tahun berjalan. d. Scope and Basis for Preparation of Financial Statements Investment in Government Bonds Investment in Government Bonds are stated at fair value. Unrealized gains or losses due to increase or decrease in fair value are recognized in the statements of operations for the year. Pengakuan Pendapatan dan Beban d. Income and Expense Recognition Pendapatan bunga diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku. Interest income is recognized when incurred (accrual basis) based on time proportion, nominal value and interest rate. Beban diakui pada saat terjadinya (secara akrual). Expense is recognized (accrual basis). - 6 - when incurred P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan e. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued Pengelolaan Dana Jaminan e. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-47/PM/2004 Tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi maksimum 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak. Biaya jasa pengelolaan dibebankan dalam laporan operasi tahun berjalan. 3. Based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004 regarding Guarantee Fund, the Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax. The management fee is charged to statements of operations for the year. DEPOSITO BERJANGKA Rupiah Bank Mandiri Bank Danamon Bank Ekspor Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Niaga Jumlah Tingkat bunga 3. TIME DEPOSITS 2006 Rp 2005 Rp 182.161.691.264 69.665.521.612 54.250.421.191 27.878.805.326 27.551.284.661 361.507.724.054 174.936.049.206 71.214.889.102 8.733.243.842 254.884.182.150 Rupiah Bank Mandiri Bank Danamon Bank Ekspor Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Niaga Total 7,50% - 13,00% 7,25% - 13,00% Interest rate Deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di Bank Mandiri digunakan sebagai jaminan kredit fasilitas dana talangan (standby facility) dari bank yang sama (Catatan 9). 4. Guarantee Fund Management Time deposit of Rp 35 billion in Bank Mandiri is used as collateral for the standby credit facility from the same bank (Note 9). INVESTASI DALAM SURAT UTANG NEGARA 4. Akun ini merupakan investasi dalam Surat Utang Negara, dengan rincian sebagai berikut: INVESTMENT IN GOVERNMENT BONDS This account represents Government Bonds, as follows: investment 2006 Surat Utang Negara/ Government Bonds Ina Recap FR 0029 Ina Recap FR 0025 Ina Recap FR 0027 Jumlah Nilai Nominal/ Nominal Value Rp 20.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 120.000.000.000 Nilai Wajar/ Fair Value Rp 20.140.000.000 51.225.000.000 49.200.000.000 120.565.000.000 - 7 - Tingkat Bunga/ Interest Rate % Jatuh Tempo/ Maturity Date 9,5 10 9,5 15-04-2007 15-10-2011 15-06-2015 in P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued 2005 Surat Utang Negara/ Government Bonds Ina Recap FR 0029 Ina Recap FR 0025 Ina Recap FR 0027 Jumlah 5. Nilai Nominal/ Nominal Value Rp 20.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 120.000.000.000 Nilai Wajar/ Fair Value Rp Tingkat Bunga/ Interest Rate % Jatuh Tempo/ Maturity Date 9,5 10 9,5 15-04-2007 15-10-2011 15-06-2015 19.146.000.000 43.340.000.000 38.500.000.000 100.986.000.000 Biaya perolehan Surat Utang Negara adalah sebesar Rp 117.135.640.235. Sesuai dengan sifat dan fungsi dana jaminan, penempatan dana jaminan pada Surat Utang Negara dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan direalisasi pada nilai nominal. Namun, peraturan Bapepam mensyaratkan agar penyajian laporan keuangan dana jaminan menggunakan prinsip akuntansi dan bentuk yang berlaku pada Reksa Dana, sehingga investasi dalam Surat Utang Negara tersebut disajikan sebesar nilai wajar. Acquisition cost of the Government Bonds amounted to Rp 117,135,640,235. In accordance with the nature and purpose of the guarantee fund, placement of guarantee fund in Government Bonds is intended to be held until maturity and will be realized at nominal value. However, Bapepam rule requires the financial statements of the guarantee fund to be prepared in the accordance with accounting principles and reporting format of Mutual Fund, accordingly the investment in Government Bonds are stated at fair value. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Surat Utang Negara dinyatakan berdasarkan harga referensi Bursa Efek Surabaya dan Himpunan Pedagang Surat Utang Negara. Keuntungan (kerugian) belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar masing-masing sebesar Rp 19.579.000.000 per 31 Desember 2006 dan (Rp 16.269.981.894) per 31 Desember 2005. As of December 31, 2006 and 2005, the Government Bonds value were based on reference price of Surabaya Stock Exchange and Indonesian Government Bond Dealer Association. Unrealized gain (loss) due to changes in fair value amounted to Rp 19,579,000,000 as of December 31,2006 and (Rp 16,269,981,894) as of December 31, 2005. Sehubungan dengan investasi ini, KPEI menunjuk Bank Mandiri sebagai Kustodian. In relation to the investment, KPEI has appointed Bank Mandiri as Custodian. PIUTANG DANA JAMINAN 5. Akun ini merupakan tagihan kepada PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya atas dana jaminan. This account represents receivables from PT Bursa Efek Jakarta and PT Bursa Efek Surabaya relating to guarantee fund. 2006 Rp PT Bursa Efek Jakarta PT Bursa Efek Surabaya Jumlah GUARANTEE FUND RECEIVABLES 2005 Rp 7.452.376.103 2.833.107 7.455.209.210 - 8 - 3.499.572.621 6.763.708 3.506.336.329 PT Bursa Efek Jakarta PT Bursa Efek Surabaya Total P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 6. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued PIUTANG BUNGA 6. INTEREST RECEIVABLES 2006 Rp Deposito berjangka Surat Utang Negara Jumlah 7. 2005 Rp 1.278.016.594 1.331.068.493 2.609.085.087 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 1.543.750.791 1.331.068.493 2.874.819.284 7. Akun ini merupakan biaya pengelolaan dana jaminan dan beban jasa audit yang masih harus dibayar. 8. 9. ACCRUED EXPENSE This account represents accrued guarantee fund management fee and audit fee. PENGHASILAN BUNGA Deposito berjangka Surat Utang Negara Jasa giro bank Jumlah Time deposits Government Bonds Total 8. INTEREST INCOME 2006 Rp 2005 Rp 28.950.701.912 9.320.000.000 299.478 38.271.001.390 16.262.769.751 8.451.270.458 9.354.112 24.723.394.321 KOMITMEN 9. Time deposits Government Bonds Bank accounts Total COMMITMENTS a. KPEI memperoleh kredit fasilitas dana talangan (standby facility) dari Bank Mandiri sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo 31 Juli 2007. Fasilitas kredit ini sematamata digunakan untuk menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama (Catatan 3). a. KPEI obtained a standby credit facility from Bank Mandiri amounting to Rp 30 billion, which will due on July 31, 2007. This credit facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the clearing fund in the same bank (Note 3). b. Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. KPEI memperkirakan potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, KPEI memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar. b. In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. KPEI estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, KPEI decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam dated November 11, 2002, in order to give Bapepam a chance to investigate any indication of unfair transactions. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut. As of the date of the financial statements, KPEI has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions. - 9 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c. P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2006 AND 2005 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued Perusahaan menemukan indikasi transaksi bursa tidak wajar yang dilakukan oleh PT Mentari Securindo dan PT Suprasurya Danawan atas saham PT Arona Binasejati (ARTI) dan PT Sugi Samapersada (SUGI) pada tanggal 21 September 2005. Jumlah transaksi tersebut sebesar Rp 49.174.955.000. Perusahaan memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut dan melaporkan kepada Bapepam untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas transaksi tersebut. c. The Company noted an indication of unfair securities transactions made by PT Mentari Securindo and PT Suprasurya Danawan on shares of PT Arona Binasejati (ARTI) and PT Sugi Samapersada (SUGI) on September 21, 2005. The liability due to the transactions amounted to Rp 49,174,955,000. The Company decided to postpone the settlement of the transactions and reported to Bapepam for further investigation of such transactions. Berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1264/BL/2006 tanggal 26 Juli 2006 tentang perkembangan penyidikan kasus transaksi saham SUGI dan ARTI tanggal 21 September 2005, yang merujuk kepada surat KPEI No. KPEI-0400/DIR/0706 tanggal 17 Juli 2006 tentang laporan perkembangan kasus dan permohonan konfirmasi pemeriksaan/ penyidikan Bapepam atas transaksi saham SUGI dan ARTI tanggal 21 September 2005; saat ini Bapepam sedang melakukan penyidikan atas transaksi tersebut dan meminta KPEI untuk tetap melanjutkan penundaan penyelesaian transaksi saham tersebut sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Based on the letter of the Chairman of Bapepam No. S-1264/BL/2006 dated July 26, 2006 regarding investigation case of SUGI and ARTI securities transactions dated September 21, 2005, which referring to the letter of KPEI No. KPEI-0400/DIR/0706 dated July 17, 2006 regarding the case report and confirmation request to Bapepam for the result of investigation of the securities transactions of SUGI and ARTI dated September 21, 2005; Bapepam is currently investigating the transactions and requesting KPEI to continue postponing the settlement of the securities transactions until the court issue the legal binding status of the transaction. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut. As of the date of the financial statements, KPEI has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions. 10. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN 10. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS Laporan keuangan telah disetujui oleh Direksi KPEI untuk diterbitkan pada tanggal 23 Pebruari 2007. The financial statements have been approved by the Directors of KPEI for issue on February 23, 2007 ******** - 10 - This page is intentionally left blank. Halaman ini sengaja dikosongkan. 48