Infrastructure Provider of Capital Market

advertisement
2006
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN
Infrastructure Provider of Capital Market
Table of Contents
Daftar Isi
Our Beliefs
Keyakinan Kami....................................................... 1
Infrastructure in Place
Kesiapan Infrastruktur............................................ 2
Our Values
Nilai Inti .................................................................... 4
Financial Highlight
Ikhtisar Keuangan ................................................... 5
KPEI Journey 2006
Perjalanan KPEI tahun 2006 ................................. 8
People Divisions
Staff Divisi................................................................. 10
Message from The Board of Commissioners
Sambutan Dewan Komisaris ................................. 14
Board of Directors’ Report
Laporan Direksi........................................................ 18
Good Corporate Governance
Tata Kelola Usaha.................................................... 26
Management’s Discusion and Analysis
Diskusi dan Analisa Manajemen........................... 34
Responsibility for Financial Reporting
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan .............. 42
Corporate Information
Informasi Perusahaan ............................................ 43
Financial Report
Laporan Keuangan ................................................. 47
Our Beliefs
Amid the fast growing financial industry, coupled
with huge market opportunity in the country,
we believe that strong and state of the art
infrastructure is a prerequisite for turning the hypes
into reality. As the Central Counterparty (CCP) of
Indonesian capital market, we believe we are able to
provide reliable infrastructure for the market that
will grow bigger and faster. In line with the fact that
Indonesian capital market has noted an excellent
record in the three consecutive years and become a
world class market, we also believe that KPEI should
become the world class infrastructure provider and
world class central counterparty.
Kami yakin di tengah pesatnya perkembangan
industri keuangan, kami dapat menyediakan
infrastruktur yang kokoh dan modern sebagai
prasyarat untuk merealisasikan peluang besar di
pasar dalam negeri. Sebagai Central Counterparty
(CCP) bagi pasar modal di Indonesia kami dapat
menyediakan infrastruktur yang andal bagi pasar
yang bertumbuh pesat tersebut. Kami sangat yakin
KPEI akan mampu menjadi penyedia infrastruktur
pasar modal dan CCP berkelas dunia yang telah
dibuktikan dengan fakta bahwa pasar modal
Indonesia terus menorehkan rekor terbaiknya dalam
tiga tahun berturut-turut dan telah menjadi salah
satu pasar modal berkelas dunia.
01 | Keyakinan Kami
Infrastructures in Place
Speaking about capital market infrastructure, KPEI
refers to a set of interconnected structural elements
that provide the framework supporting an entire
market structure. We are talking not only about
information technology and its entire system but
also, and more importantly, the people behind it, the
working culture as well as strong rules & regulations
are the subjects we keep paying out attention to.
KPEI, as the Central Counterparty of Indonesian capital
market, has been designed and has developed itself
to become the state of the art infrastructure provider
that enabling as many transactions as possible at
highest volume applying the risk management
principles with the highest standard.
Berbicara tentang infrastruktur pasar modal, KPEI
memainkan peranan penting sebagai salah satu
elemen dasar yang saling terhubung dengan
memberikan kerangka pendukung terhadap struktur
pasar modal secara keseluruhan. Infrastruktur pasar
modal tidak hanya berbicara soal teknologi informasi
dan perangkat pendukungnya, tetapi juga berbicara
tentang sumber daya manusia yang ada di
belakangnya, budaya kerja yang mendukung, serta
perangkat aturan dan perundangan yang memadai.
Sebagai CCP bagi pasar modal Indonesia, KPEI telah
mengembangkan diri menjadi penyedia infrastruktur
yang canggih, yang mampu melayani transaksi
dengan volume yang terus meningkat secara
signifikan, serta menerapkan prinsip-prinsip
manajemen risiko dengan standar yang prima.
02 | Infrastructure in Place
We perceive what we have done in 2006 is in this
perspective. The further enhancement of Automated
Risk Monitoring System (ARMS), the enhancement
of collateral management system, the
implementation of office automation, the Balance
Score Card enforcement, the implementation of
Project Management Office and Strategic
Management Office have been the part of our efforts
to improve our system to satisfy both internal &
external stakeholders. In order to improve the
effectiveness of infrastructure utilization, we maintain
our relationship with and provide some training for
Clearing Members. We are also cooperating with the
authorities as well as other Self Regulatory
Organization (SRO) to develop more comprehensive
market rules and guidelines. And to pursue a better
alignment with the global capital market, KPEI also
keep learning from the experiences of other world
class Central Counterparties.
We believe we have set in place the infrastructure
elements that have been ready to support the present
market. As the market has been developing rapidly,
we are committed to provide the best possible
infrastructure for the market.
Kami memandang bahwa KPEI telah melewati tahun
2006 dalam perspektif tersebut. Pengembangan terus
menerus atas Sistem Pemantauan Risiko (Automated
Risk Monitoring System - ARMS), pengembangan
sistem pengelolaan agunan, penerapan otomasi
sistem kantor, penerapan metode Balance Score Card
serta penerapan Project Management Office dan
Strategic Management Office merupakan bagian dari
upaya kami untuk memenuhi kebutuhan para
pemangku kepentingan internal maupun eksternal.
Selain itu untuk meningkatkan efektivitas
penggunaan infrastruktur, kami terus menjaga
hubungan baik dengan dan menyediakan
serangkaian pelatihan bagi Anggota Kliring. Kami
juga bekerjasama dengan otoritas serta SRO (Self
Regulatory Organization) lain untuk mengembangkan
peraturan dan ketentuan yang lebih menyeluruh.
Dan untuk semakin meningkatkan hubungan dengan
pasar modal negara lain, kami juga terus bekerjasama
dengan CCP lainnya ditingkat dunia.
Kami percaya bahwa kami telah menyediakan
infrastruktur yang mampu untuk mendukung
dinamika pasar yang ada saat ini. Sejalan dengan
pasar yang terus berkembang dengan pesat, kami
juga bertekad untuk selalu menyediakan infrastruktur
yang terbaik bagi pasar modal Indonesia.
03 | Kesiapan Infrastruktur
Our Values
KPEI articulates a set of values and attempt to embed
them in management practices, which we hope will
reinforce behaviors that benefit the company and
communities inside and outside the organization.
We believe that our core values – customer focus,
achievement of excellence, integrity, prudence and
fellowship – influence two important strategic areas
– relationships and reputation, which is extremely
substantial for a Central Counterparty like KPEI. Rather
than just believing in the values, we found that the
values have encouraged ethical behavior among staff
that finally have boosted the achievement of
excellence of the whole organization.
KPEI's Vision
To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of
providing the best service in the Capital Market.
KPEI's Mission
To actualize a safe and attractive Indonesian Capital Market.
KPEI memiliki dan memegang teguh nilai-nilai yang
senantiasa diterapkan dalam bisnis perusahaan.
Diharapkan, nilai-nilai tersebut akan menciptakan
perilaku yang bermanfaat, baik bagi perusahaan
maupun masyarakat luas. Kami percaya bahwa nilainilai inti yang kami pegang teguh – fokus pada
pelanggan, mencapai kesempurnaan, integritas,
kehati-hatian dan kesetiakawanan – berpengaruh
langsung pada dua hal strategis, yakni relasi dan
reputasi yang sangat mendasar bagi sebuah CCP
seperti KPEI. Lebih dari sekadar meyakininya, kami
juga melihat bahwa nilai-nilai tersebut telah
mendorong karyawan untuk memperhatikan etika
dalam berperilaku, yang akhirnya mendorong
pencapaian kesempurnaan secara menyeluruh dalam
perusahaan.
Visi KPEI
Menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan terpercaya yang
menyediakan layanan terbaik untuk pasar modal.
Misi KPEI
Mewujudkan Pasar Modal Indonesia yang aman dan menarik.
04 | Nilai-nilai Inti
Financial Highlight
BALANCE SHEETS
NERACA
2006
2005
2004
2003
2002
ASSETS
Current Assets
Non-Current Assets
TOTAL ASSETS
AKTIVA
1,175,081
504,638
652,053
658,595
427,500
Aktiva Lancar
24,985
25,469
21,635
25,804
130,376
Aktiva Tidak Lancar
1,200,066
530,107
673,688
684,399
557,876
JUMLAH AKTIVA
LIABILITIES AND EQUITY
Current Liabilities
Non-Current Liabilities
TOTAL LIABILITIES
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN dan EKUITAS
1,068,182
440,971
614,165
638,950
415,061
Kewajiban Lancar
6,013
5,967
5,287
5,349
106,874
Kewajiban Tidak Lancar
1,074,195
446,938
619,451
644,299
521,935
JUMLAH KEWAJIBAN
125,871
83,169
54,236
40,100
35,941
JUMLAH EKUITAS
1,200,066
530,107
673,688
684,399
557,876
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
STATEMENTS OF INCOME
LAPORAN LABA RUGI
2006
2005
2004
2003
2002
Operating Revenues
92,550
73,717
51,544
22,565
21,372
Pendapatan Usaha
Operating Expenses
42,919
37,863
34,480
32,201
30,033
Beban Usaha
Operating Income (Loss)
49,632
35,854
17,064
(9,636)
(8,661)
Laba (Rugi) Usaha
Other Income - Net
11,592
5,938
3,692
15,908
12,580
Penghasilan Lain-lain Bersih
Income Before Tax
61,223
41,792
20,756
6,272
3,919
Laba Sebelum Pajak
Tax Expense
(18,521)
(12,859)
(6,620)
(2,113)
(391)
Beban Pajak
Net Income
42,702
28,933
14,136
4,159
3,528
Laba Bersih
(figures in milions Rupiah)
(angka dalam jutaan Rupiah)
05 | Ikhtisar Keuangan
KPEI ensure that the voice of our
customer is properly captured and heard
throughout the organization, so that
business operations, people and
supporting processes work together to
deliver value.
Core Value Customer Focus
Customer focus means anticipating,
assessing and understanding our
customers' needs, and then providing
the value and solutions to them.
06 | Customer Focus
KPEI menjamin bahwa seluruh elemen
yang ada akan senantiasa mendengar
dan memahami kebutuhan pelanggan,
agar seluruh kegiatan operasional
perusahaan, sumber daya manusia serta
keseluruhan proses
perusahaan,
dapat memberikan
nilai tambah yang lebih
tinggi lagi. Fokus pada pelanggan berarti
mengantisipasi, menggali dan
memahami kebutuhan pelanggan, dan
kemudian memberikan nilai serta solusi
kepada mereka.
07 | Customer Focus
KPEI Journey
On Air Talk-Show at Trijaya FM
JULY
(March 29, 2006)
KPEI and Surabaya Stock Exchange
cooperated in introducing the role of
KPEI as the clearing and guarantee
institution for bonds instruments
transaction.
FEBRUARY
JANUARY
First Trading Day (January 2, 2006)
Vice President Jusuf Kalla officially
opened the first trading day of 2006,
followed by a meeting of market
players with finance minister and
coordinating minister for economy
and industry.
Investor Education
KPEI Cooperated with the Jakarta
Stock Exchange and Danareksa
organized free capital market training
for those wanting to become
investors. As much as 500 participants
took part in the training that was
carried out at the JSX Gallery.
(29 Maret 2006)
KPEI dan Bursa Efek Surabaya
bekerjasama memperkenalkan peran
KPEI sebagai lembaga kliring dan
penjaminan untuk transaksi obligasi
melalui bursa.
MAY
(2 Januari 2006)
Gathering of KPEI’s Staffs and Families
Edukasi Calon Investor
KPEI bekerjasama dengan BEJ dan
Danareksa mengadakan edukasi
mengenai pasar modal secara cumacuma bagi calon investor. Jumlah
peserta mencapai 500 orang. Acara
tersebut diselenggarakan di galeri BEJ
Blood Donation
In conjunction with 29th anniversary
of Capital Market, KPEI together with
other SRO organized a blood donation
activity.
(January 15, 2006)
Facing 2006 KPEI’s Directors, staffs
and their families attended a
gathering at Cafe Dedaunan Bogor
to tightened the relationship among
KPEI management and the family of
employees.
MARCH
PASLA (Pan Asia Securities Lending
Association) (March 6-8, 2006)
As a member of PASLA, KPEI attended
annual meeting of the organization
to exchange views and latest
development on securities lending
and borrowing in all member
countries.
Donor Darah
Bertepatan dengan ulang tahun ke29 pasar modal Indonesia, KPEI dan
SRO lain dalam lingkungan pasar
modal menyelenggarakan aksi donor
darah.
JUNE
The 8th ACG Cross Training, Thailand
Silaturahmi Karyawan KPEI &
Keluarga (15 Januri 2006)
Menyongsong tahun 2006, keluarga
besar KPEI berkumpul di Café
Dedaunan Bogor dengan tujuan
untuk mempererat silaturahmi antara
direksi, karyawan dan keluarga
karyawan
PASLA (Pan Asia Securities Lending
Association) (6-8 Maret 2006)
Sebagai Anggota PASLA, KPEI kembali
menghadiri pertemuan tahunan
dengan tujuan untuk saling bertukar
informasi dan memantau perkembangan terakhir mengenai
produk Pinjam Meminjam Efek dari
setiap negara anggota.
(June-July 2006)
KPEI organized a workshop for
Clearing Members of KPEI during
June and July, attended by 40
participants. It was the last of four
workshops started in June 2006. The
workshops were attended by the
daily users of KPEI’ services.
Wawancara On Air di Radio Trijaya FM
Hari Pertama Perdagangan
Wakil Presiden Jusuf Kalla secara
resmi membuka hari pertama perdagangan tahun 2006, dilanjutkan
dengan temu wicara antara Menkeu
dan Menko Perekonomian dengan
pelaku pasar.
Workshop on Managing Risk and
Improving Performance
(June 27-28, 2006)
KPEI attended cross training of Asia
Pacific Central Securities Depository
in a bid to exchange views and
information on the capital market in
the region.
ACG Cross Training ke-8 di Thailand
(27-28 Juni 2006)
KPEI menghadiri pelatihan ACG Asia
Pasifik yang bertujuan untuk tukar
menukar informasi mengenai pasar
modal.
08 | KPEI Journey 2006
Workshop Pengelolaan Risiko dan
Peningkatan Kinerja
(Juni-Juli 2006)
KPEI menyelenggarakan workshop
mengenai pengelolaan risiko untuk
para Anggota Kliring selama Juni
sampai Juli, diikuti oleh 40 peserta.
Ini adalah workshop terakhir dari
rangkaian workshop yang dimulai
sejak Juni 2006 yang diikuti oleh
Anggota Kliring KPEI.
Visit to LCH-Clearnet S.A.
Exploring opportunities to cooperate
with world class organization like
LCH-Clearnet S.A. is among KPEI’s
concern.
Kunjungan ke LCH-Clearnet S.A.
KPEI terus berusaha untuk mencari
peluang bekerjasama dengan
organisasi-organisasi tingkat dunia
seperti LCH-Clearnet S. A.
AUGUST
KPEI 10th Anniversary
Directors and staffs of KPEI modestly
celebrated the company’s 10 th
anniversary.
Ulang Tahun ke-10 KPEI
Direktur dan karyawan KPEI
merayakan ulang tahun ke-10 KPEI
secara sederhana.
Signing Agreement with Bank
Indonesia
KPEI and Bank Indonesia signed an
clearing and guarantee of retail
government bonds transaction at
stock exchange.
Penandatanganan Perjanjian Kerja
sama dengan Bank Indonesia
KPEI dan Bank Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama terkait
dengan kliring dan penjaminan
transaksi obligasi negara ritel di bursa
efek.
Press Conference on 29th Anniversary
of Indonesian Capital Market
In conjunction with the 29 th
anniversary of Indonesian capital
market, the Capital Market and
Financial Institution Supervisory
Board (Bapepam-LK) and other self
regulatory organizations (SRO)
organized press conference to inform
public on capital market latest
performance.
Konferensi Pers berkaitan dengan
Ulang Tahun ke-29 Pasar Modal
Indonesia
Dalam rangka ulang tahun ke-29
Pasar Modal Indonesia, Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) dan SRO
lain di lingkungan pasar modal
menyelenggarakan konferensi pers
untuk menginformasikan perkembangan terakhir Pasar Modal
Indonesia kepada khalayak.
SEPTEMBER
Indonesian Day - Singapore
On September 20, 2006, IMF and
World Bank organized a summit in
Singapore. The summit was attended
by more than 17,000 delegates
representing the governments,
financial organizations, business
persons and trade representatives of
184 countries. KPEI and the Jakarta
Stock Exchange took the event to
promote investment opportunity in
Indonesia by organizing an event of
Indonesian Day 2006.
Indonesian Day - Singapura
Pada tanggal 20 September 2006,
IMF and Bank Dunia menyelenggarakan konferensi tingkat
tinggi (KTT) di Singapura. KTT
tersebut dihadiri lebih dari 17.000
delegasi mewakili pemerintah,
lembaga keuangan, pengusaha dan
perwakilan perdagangan dari 184
negara. KPEI dan Bursa Efek Jakarta
memanfaatkan kesempatan itu
untuk mempromosikan peluang
investasi di Indonesia dengan cara
menyelenggarakan Indonesian Day
2006.
OCTOBER
Launching of new Corporate Website
To realize its vision to become world
class organization and to address its
core values, KPEI reorganized its
facilities including launching a new
corporate website. The newly
designed website was launched on
October 6th 2006.
Peluncuran situs web baru KPEI
Dalam upaya mewujudkan visi
menjadi organisasi kelas dunia serta
untuk mewujudkan nilai inti
perusahaan, KPEI melakukan
penataan ulang organisasi termasuk
menata ulang situs web perusahaan.
Situs dengan desain baru tersebut
diluncurkan pada 6 Oktober 2006.
NOVEMBER
Short Selling & SBL Conference 2006
The Conference was held at Nikko
Hotel of Jimbaran Bali, November 1617, 2006. KPEI sponsoring the event
that was organized by the Association
of Indonesian Securities Companies
(APEI) and the Association of
Indonesian Custodian Banks (ABKI).
The conference is aimed at
familiarizing Short Selling and
Securities Lending Borrowing
especially to Indonesia’s capital
market community.
Short Selling & SBL Conference 2006
Pada 16-17 November 2006 diselenggarakan Konferensi Short
Selling & Pinjam Meminjam Efek
di Nikko Hotel Jimbaran Bali. KPEI
menjadi sponsor bagi acara yang
diselenggarakan oleh APEI dan ABKI
ini. Konferensi ini bertujuan untuk
menyebarluaskan informasi
mengenai praktek Short Selling serta
Pinjam Meminjam Efek (PME) di
dunia pasar modal Internasional
umumnya dan di Indonesia
khususnya.
Gathering of Clearing Members 2006
Fully aware of the need to develop
strong communication between KPEI
and its clearing members, KPEI
organized a gathering on “Fellowship
2006” in Bandung on December 8-10
2006. As much as 113 persons
participated in the event. Intimate
fraternity was well developed in the
gathering.
Temu Anggota Kliring 2006
Menyadari pentingnya membangun
jembatan komunikasi antara KPEI
dan Anggota Kliring, KPEI menyelenggarakan acara Gathering yang
bertemakan “Fellowship 2006” pada
8-10 Desember 2006 bertempat di
Bandung, Jawa Barat. Acara yang
diikuti kurang lebih 113 peserta
tersebut dimeriahkan oleh berbagai
kegiatan. Suasana persaudaraan
terjalin erat dalam kegiatan gathering
kali ini.
09 | Perjalanan KPEI tahun 2006
10th ACG General Meeting
The 10th ACG General Meeting was
conducted in Karachi, Pakistan on
November 8-10, 2006, attended by
19 organizations from 13 Asian Pacific
countries including KPEI. The main
topic in the conference was
“Corporate Governance for CSD
(Central Securities Depository)” amid
the high risk faced by any CSD.
ACG General Meeting ke 10
ACG General Meeting ke-10
diselenggarakan di Karachi, Pakistan
tanggal 8-10 November 2006, dihadiri
oleh 19 organisasi dari 13 negara di
kawasan Asia Pasifik, termasuk KPEI.
Tema utama pertemuan ini adalah
“Tata Kelola Perusahaan bagi Lembaga
Kustodian Sentral” terkait dengan
besarnya risiko yang dihadapi oleh
lembaga-lembaga kustodian sentral.
DECEMBER
KPEI’s Planning Session
To face the challenges in the forth
coming year of 2007, KPEI arranged
a joint planning session for its middle
and top management in Solo
Rapat Kerja KPEI
Untuk menghadapi tantangan berat
di tahun 2007 mendatang, KPEI
menyelenggarakan rapat kerja di Solo,
dihadiri oleh jajaran Direksi dan seluruh
Kepala Divisi dan Kepala Departemen.
Closing Ceremony of 2006 Trading
The closing ceremony of 2006 trading
was held in the Gallery of the Jakarta
Stock Exchange on December 28,
2006. The trading year was officially
closed by Finance Minister Sri Mulyani
and was attended by the Chairman
of Bapepam-LK A. Fuad Rahmany.
The real closing was the trumpet
fiesta and balloon release.
Penutupan Perdagangan 2006
Penutupan perdagangan tahun 2006
dilangsungkan pada 28 Desember
2006 di Galeri PT Bursa Efek Jakarta.
Penutupan perdagangan ini dilakukan oleh Menkeu Sri Mulyani, dihadiri
oleh Ketua Bapepam-LK A. Fuad
Rahmany beserta jajaran Kepala Biro
Bapepam-LK, para Direksi SRO. Acara
ini ditutup dengan dengan peniupan
terompet dan pelepasan balon
bersama.
People
Divisions
CLEARING &
SETTLEMENT DIVISION
DIVISI OPERASIONAL
KLIRING & PENYELESAIAN (OKP)
1. Monitoring and coordinating daily clearing and settlement on equities,
derivatives, and securities lending and borrowing.
2. Evaluating, improving, and developing system and procedure of clearing
and settlement on equities, derivatives, and securities lending and
borrowing.
3. Taking care of failures and other problems on transaction of equities,
derivatives, and securities lending and borrowing.
4. Conducting research and development on product, services, clearing
mechanism, and settlement of capital market products.
1. Mengawasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan harian
operasional kliring dan penyelesaian transaksi bursa ekuiti, derivatif dan
pinjam meminjam efek.
2. Mengevaluasi, menyempurnakan, dan mengembangkan sistem dan
prosedur operasional kliring dan penyelesaian transaksi bursa ekuiti,
derivatif dan pinjam meminjam efek.
3. Melakukan penanganan kegagalan dan kasus-kasus terkait dengan
penyelesaian transaksi bursa ekuiti, derivatif dan pinjam meminjam efek.
4. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan produk, jasa pelayanan,
mekanisme kliring, dan penyelesaian bagi bisnis/produk-produk pasar
modal.
GUARANTEE, RISK MANAGEMENT&
DEVELOPMENT DIVISION
DIVISI PENJAMINAN,
PENGENDALIAN RISIKO &
PENGEMBANGAN (PPP)
1. Monitoring and coordinating daily activities on
risk management, management of Guarantee
Fund, membership management, and business
research and development.
2. Evaluating, improving, and developing system
and procedure of daily activities on risk
management, management of Guarantee Fund,
membership management, and business
research and development.
3. Conducting research and development related
to services, risk management mechanism,
management of guarantee fund, membership
management & business research development.
INFORMATION TECHNOLOGY DIVISION
DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI (TIF)
1. Responsible on daily management of IT
2. Responsible to meet the need on IT and to
meet the requirement of clearing and
guarantee operation as well as other system.
3. Responsible to develop the system to support
clearing and guarantee operation as well as
other system.
1. Bertanggung jawab dalam mengelola
aktivitas TI.
2. Bertanggung jawab atas pemenuhan
kebutuhan pengguna di bidang TI &
pemeliharaan serta operasionalisasi sistem
kliring & penjaminan dan sistem lainnya.
3. Bertanggung jawab atas pengembangan sistem
dalam mendukung operasional kliring dan
penjaminan dan sistem lainnya.
10 | People Divisions
1. Mengawasi dan mengkoordinasikan
pelaksanaan kegiatan harian pengendalian
risiko, pengelolaan dana-dana operasional,
pengelolaan keanggotaan, serta pengkajian
dan pengembangan bisnis.
2. Melakukan evaluasi, penyempurnaan,
pengembangan sistem dan prosedur
pelaksanaan kegiatan harian pengendalian
risiko, pengelolaan dana-dana operasional,
pengelolaan keanggotaan, serta pengkajian
dan pengembangan bisnis.
3. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan
jasa pelayanan, mekanisme pengendalian risiko,
pengelolaan dana-dana operasional,
pengelolaan keanggotaan, serta pengkajian
dan pengembangan bagi bisnis/produk-produk
pasar modal.
FINANCE, ACCOUNTING and
HUMAN RESOURCES DIVISION
DIVISI KEUANGAN, AKUNTANSI & SDM (KAS)
1. Applying policies and processes of the common
system of accounting report.
2. Optimally applying policies and processes of
corporate finance through cash flow
management, collection of receivables and
payment.
3. Responsible to budget policies, monitoring
realization of budget, and planning annual
corporate budget.
4. Responsible on corporate tax report and tax
payment.
5. Responsible on policies and development
process of human resources of the company.
1. Menerapkan kebijakan dan proses pelaporan
akuntansi keuangan yang lazim.
2. Menerapkan kebijakan dan proses keuangan
perusahaan yang optimal, meliputi pengelolaan
keuangan (arus kas & penempatan dana),
penagihan dan pembayaran kewajiban
perusahaan.
3. Bertanggung jawab atas kebijakan anggaran
dan proses pemantauan realisasi anggaran dan
penyusunan anggaran tahunan perusahaan
4. Melakukan pemenuhan kewajiban pelaporan
dan kewajiban pajak perusahaan.
5. Bertanggungjawab atas kebijakan, proses
pengembangan dan pembinaan SDM
perusahaan.
INTERNAL AUDIT DIVISION
SATUAN PEMERIKSA INTERNAL (SPI)
1. Responsible to manage activities of
internal audit division
2. Follow up audit result
3. Responsible to develop menchanism
of internal audit and involving in the
development of clearing and
guarantee system in accordance with
the responsibility.
1. Bertanggungjawab mengelola
aktivitas divisi pemeriksaan internal
2. Menindaklanjuti hasil audit
3. Bertanggungjawab mengembangkan mekanisme pemeriksaan
internal serta terlibat dalam
pengembangan sistem kliring dan
penjaminan sesuai dengan lingkup
kerjanya
LEGAL & SUPPORT DIVISION
DIVISI HUKUM,
KOMUNIKASI & UMUM (HKU)
1. Providing internal as well as external services and acquiring
goods and services related to legal, communication and general
affairs.
2. Improving and developing legal products, improving the
company’s communication role, and evaluating as well as
improving any procedure on general affairs:
• Improving the rules and other legal products.
• Developing the communication role of the company to
create better image of the company.
• Evaluating and improving the system on procurement of
goods and services.
11 | People Divisions
1. Memberikan layanan kepada pihak internal maupun eksternal
perseroan dan bertanggung jawab terhadap proses pengadaan
barang dan jasa, serta jasa terkait Hukum, Komunikasi
Perusahaan dan Urusan Umum
2. Menyempurnakan dan mengembangan produk-produk
Hukum dan meningkatkan peran Komunikasi Perusahaan serta
mengevaluasi dan menyempurnakan prosedur pada Urusan
Umum:
• Melakukan penyempurnaan peraturan dan produk hukum.
• Mengembangkan peran komunikasi perusahaan dalam
penciptaan image perusahaan yang lebih baik.
• Menyempurnakan dan mengevaluasi sistem pengadaan
barang/jasa.
We believe that the achievement of
excellence is the gradual result of
always striving to do better,
combined with on-going process of
self-evaluation and improvement.
Core Value Achievement of Excellence
12 | Achievement of Excellence
Kami percaya bahwa untuk
pencapaian yang sempurna
merupakan hasil dari perjuangan
secara terus menerus untuk
melakukan segala sesuatu dengan
lebih baik, disertai dengan evaluasi
dan pengembangan diri secara
berkelanjutan.
13 | Achievement of Excellence
Message from The Board of Commissioners
Dear Shareholders,
The year 2006 had been another milestone for the Indonesian capital market. The Jakarta Stock Exchange (JSX)
Composite Index broke the 1,700 barrier and was closed at 1,783.9. This represented an 48% increase from the
start of the year, compared to 21.9% for the Asia Pacific markets (excluding Japan), 14.4% for the European
markets and 12.3% for the U.S. market for the same year.
The global economic environment had boded well for such market performance. The unprecedented lowinflationary environment globally, had created extra liquidity which sought after investment opportunities in
any corner of the world, and it appeared that Indonesia had been able to benefit from such capital movement.
Indonesia’s relatively stable macroeconomics, with respectable growth [albeit we wanted to have more],
relatively low and stable inflation together with many other progress in the social and political fronts had been
conducive for our capital market, and largely we became the beneficiary of such environment.
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Tahun 2006 adalah tahun yang sangat penting bagi pasar modal Indonesia. Di tahun ini Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta berhasil melampaui batas psikologis 1.700 dan ditutup pada posisi 1.783,9.
Artinya, sepanjang tahun indeks mengalami pertumbuhan sebesar 48%, lebih tinggi dibanding rata-rata
pertumbuhan 21,9% di bursa-bursa Asia Pasifik (di luar Jepang), 14,4% di Eropa dan 12,3% di Amerika pada
tahun yang sama.
Membaiknya kondisi perkonomian dunia telah menjadi faktor penentu bagi perkembangan bursa-bursa
tersebut. Tingkat inflasi dunia yang rendah telah meningkatkan ketersediaan dana yang membutuhkan peluang
investasi di berbagai belahan dunia, dan terbukti bahwa Indonesia berhasil mendapatkan manfaat dari aliran
dana tersebut. Kondisi makro ekonomi Indonesia yang relatif stabil, dengan pertumbuhan yang menggembirakan,
tingkat inflasi yang rendah sekaligus stabil, dikombinasikan berbagai perkembangan di sisi sosial telah
menciptakan iklim yang menguntungkan bagi perkembangan pasar modal, yang membuat kita mendapatkan
banyak manfaat.
14 | Message from The Board of Commissioners
Going forward, the Board share an optimism that the stability of our economy in tandem with various initiatives
by the government to improve the overall investment climate and to focus on infrastructure development will
provide an impetus for future growth. In the meantime, the Company has embarked on various initiatives to
transform itself to become a central counterparty, with a strong emphasis to meet the needs and interests of
its customers. The Board commended these initiatives as an integral part for modernizing the Indonesian capital
market to be at par with our neighboring countries and in line with the international best practices.
Finally, we would like to extend our thanks to the capital market authority, the BAPEPAM-LK, our shareholders
and other stakeholders in general for their continuing support and cooperation. In particular, we wish to convey
our appreciation for the Board of Directors and all KPEI employees for their dedication and hard work that had
made all possible, and made the necessary preparations to meet the challenges ahead.
Di masa mendatang, Dewan Komisaris optimis bahwa perekonomian nasional yang stabil dikombinasikan
dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi dan untuk mengembangkan
infrastruktur akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan untuk masa yang akan datang. Sementara itu, KPEI
juga telah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan perannya sebagai CCP, dengan memberi perhatian
yang lebih besar lagi kepada para pengguna jasa. Dengan penuh penghargaan Dewan Komisaris menilai
langkah tersebut sebagai bagian dari modernisasi pasar modal Indonesia agar lebih seimbang dengan apa
yang berkembang di negara-negara tetangga dan agar lebih sesuai dengan praktik-praktik terbaik di tingkat
dunia.
Akhirnya kami menyampaikan rasa terima kasih kami kepada otoritas pasar modal, Bapepam-LK, para pemegang
saham dan para pemangku kepentingan yang lain atas dukungan dan kerjasamanya selama ini. Secara khusus
kami menyampaikan penghargaan kami kepada Dewan Direksi KPEI bersama dengan seluruh staf dan karyawan
atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap tantangan yang
muncul di masa yang akan datang.
AGUS MUHAMMAD
FARID HARIANTO
President Commissioner
Commissioner
15 | Laporan Dewan Komisaris
KPEI is always clear, open, fair,
respectful and responsive to customers
and public. By aligning such ethical
behaviors into code of conduct,
they can help employees not just
complying with the law but also
upholding our core principles.
Core Value Integrity
16 | Integrity
KPEI selalu bersikap jelas, terbuka,
adil, hormat dan tanggap kepada
pelanggan maupun masyarakat.
Ditata dalam kode etik, standar
perilaku tersebut dapat membantu
para karyawan untuk tidak hanya
taat pada peraturan dan
perundangan yang berlaku tetapi
juga memegang teguh nilai-nilai inti
yang kami miliki.
17 | Integrity
Board of Directors’ Report
Dear Stakeholders,
Let us share our gratitude for having passed 2006
successfully, amid the previous concern that the
country’s overall economy would not be favorable
following hike in oil price in the third quarter of 2005.
If the past performance of the Jakarta Stock Exchange
(JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX), the stock
exchanges we are becoming the infrastructure for, are
used as the yardstick to access our performance, you
would probably score us positively. Surely we are only
one of determining factors for the outstanding
achievement of the market, but let us be happy for
enabling the market as well as investors to celebrate
the joyous future of Indonesian economy.
The year of 2006 is special indeed for the rest of us, as
all capital market indicators have shown some
encouraging data. The Jakarta Stock Exchange
Composite Index broke the 1,700 barrier at 1,783.9,
an increase of 48% from that of 2005, making
international investors and hedge fund turn their eyes
to it. You should aware that Asia Pacific
market (excluding Japan) has grown by 21.9%, while
the markets of Europe and the US have grown by 14.4
percent and 12.3 percent respectively. As the securities
prices have increased substantially, the market
capitalization at the stock exchange has skyrocketed to
IDR1,246 trillion at the end of 2006, compared with
IDR679 trillion in 2004 and IDR800 trillion in 2005.
The good news is also in term of the daily transaction
at the Jakarta Stock Exchange, as the figure has jumped
to IDR1.86 trillion, beating our early year target of IDR1.2
trillion as well as our revised mid year target of IDR1.4
trillion.
All of the encouraging facts above, at the same time,
also provide KPEI with a series of new challenges. As
Indonesian capital market has shifted to a global trend
such as remote trading, direct access market, cross
border transactions, et cetera, the stock exchange
transactions will leap any further in terms of value,
volume and frequency simultaneously.
Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Puji Syukur kepada Tuhan YME bahwa kami telah
berhasil melalui tahun 2006 dengan baik, di tengah
kecemasan yang muncul sebelumnya bahwa
perekonomian nasional akan kurang menguntungkan
menyusul lonjakan harga minyak pada kuartal ketiga
2005. Meningkatnya kinerja Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dan Bursa Efek Surabaya (BES) dapat kita jadikan
sebagai tolok ukur untuk menilai kinerja kami secara
positif. Tentu saja kami hanya salah satu faktor yang
ikut menentukan keberhasilan pasar yang
mengagumkan itu, namun kami gembira untuk dapat
berperan serta dalam membawa pasar dan investor
pasar modal untuk dapat merasakan kegemilangan
perekonomian Indonesia di masa mendatang.
Tahun 2006 adalah tahun yang istimewa untuk kita,
karena indikator-indikator bursa telah memberikan
data yang sangat membesarkan hati. Indeks Harga
Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta menembus batas
psikologis 1.700 poin, tepatnya pada 1.783,9, atau
tumbuh sebesar 48% dibanding akhir tahun 2005, satu
hal yang menarik perhatian investor dan manajer
investasi dunia. Anda pasti juga mencatat bahwa Pasar
Asia Pasifik (di luar Jepang) hanya tumbuh sebesar
21,9%, sedangkan pasar Eropa dan Amerika masingmasing mencatat pertumbuhan sebesar 14,4% dan
12,3%. Sehubungan dengan kenaikan harga sahamsaham di bursa dalam negeri, maka nilai kapitalisasi
Bursa Indonesia melonjak menjadi Rp. 1.246 triliun
pada akhir 2006 dari Rp. 679 triliun di akhir tahun 2004
dan Rp. 800 triliun di akhir tahun 2005.
Nilai transaksi harian di Bursa Efek Jakarta juga
memberikan berita yang positif. Transaksi harian di
bursa melonjak menjadi Rp1,86 triliun, melampaui
target yang ditetapkan pada awal tahun sebesar Rp.1,2
triliun dan target yang direvisi pada pertengahan tahun
sebesar Rp. 1,4 triliun.
Namun pada saat yang sama seluruh fakta di atas
memberikan tantangan tersendiri bagi KPEI.
Mengingat bahwa pasar modal Indonesia tidak dapat
mengelak dari trend global seperti perdagangan jarak
jauh, akses pasar langsung, perdagangan lintas batas
dan lain-lain, maka transaksi di bursa efek akan
mengalami lompatan lebih jauh lagi dalam hal nilai,
volume dan frekuensi perdagangan. Karena itu
diperlukan infrastruktur yang lebih baik, tingkat
18 | Board of Directors’ Report
A better infrastructure, better efficiency, better capacity
and competency building, and better reputation is
needed to deal with those forthcoming issues. It is the
task of the management of KPEI to address all the
preparation needed to accomplish its vision, to become
the Clearing and Guarantee Institution reliable of
providing the best service in the Capital Market.
Capital Market Infrastructure
All figures are meaningful as it is related with the day
to day activities we, as the Central Counterparty in the
stock exchange transaction clearing and settlement,
have been dealing with. It has been our job to clear,
and to guarantee the transactions at the stock
exchanges. It has been our job to facilitate the transfer
of ownership of securities and to guarantee the
performance of transactions among our Clearing
Members, all with full support of state of the art
information technology. In 2006 we have settled 458
billion units of stocks, meaning that the daily settlement
was 1.9 billion units, at the daily value of IDR1.86 trillion.
As we are all aware, some indicators show that there
is still huge room for Indonesia’s capital market to grow.
The total sub account in Indonesia is still around
500,000, it means almost nothing compared with 250
million population of the country. Please consider that
Singapore has more than four million sub-accounts for
its eight million people and China with 90 million subaccounts for its more than one billion populations. The
total publicly listed companies in Indonesia are still less
than 350, compared with thousands in Singapore, Hong
Kong or China. All those figures have warned us where
the capital market of Indonesia or the financial sector
in general, will depart to.
This is the real challenge for KPEI, as it has been our
duty to provide the best infrastructure for Indonesian
capital market. This means that we have to proactively
anticipate wherever the market will go and to any
extend it will develop. Given such great opportunity,
many efforts have been devoted to enhance Indonesian
capital market development.
Amid the new wave of endorsement on sharia economy
in this world's most
Transaction Volume | Volume Transaksi
populous Muslim country,
(2002-2006)
saksi
Indonesian capital market
Nilai Tran
20
20
02
02
illion
also has been trying to
illion
242,7 b
126,5 b
20
20
n
0
o
0
li
il
follow line to create
3
illion
3
251,2 b
129,6 b
20
20
n
0
04
illio
sharia capital market.
4
illion
438,3 b
255,8 b
efisiensi yang lebih tinggi, kapasitas dan kompetensi
yang lebih baik untuk bisa mengantisipasi berbagai
persoalan yang mungkin muncul di masa mendatang.
Manajemen KPEI menyadari bahwa perusahaan
memiliki tugas untuk mengadakan serangkaian
persiapan untuk mewujudkan visinya, yakni menjadi
lembaga kliring dan penjaminan yang terpercaya,
yang memberikan layanan terbaik di Pasar Modal.
Infrastruktur Pasar Modal
Seluruh data di atas sangat berarti bagi KPEI karena
terkait langsung dengan aktivitas harian kami sebagai
CCP yang menangani kliring dan penyelesaian transaksi
bursa. Adalah tugas kami untuk melakukan kliring dan
penjaminan atas transaksi saham di bursa dan untuk
memfasilitasi pengalihan kepemilikan saham dan untuk
menjamin kinerja transaksi antar Anggota Kliring –
semuanya dengan dukungan teknologi informasi yang
modern. Sepanjang tahun 2006 kami melakukan
penyelesaian transaksi atas 458 miliar saham atau 1,9
miliar saham per hari dengan nilai transaksi harian
Rp. 1,86 triliun.
Sebagaimana kita sadari bersama, sejumlah indikator
memperlihatkan bahwa bursa saham Indonesia masih
memiliki cukup ruang yang besar untuk tumbuh. Jumlah
20
05
20
06
illion
427,6 b
illion
468,5 b
20
05
20
06
illion
411,9 b
illion
453,2 b
sub-rekening investasi di Indonesia baru mencapai
sebesar 500.000, angka yang relatif sangat kecil
dibandingkan dengan 250 juta penduduk Indonesia.
Sebagai perbandingan, di Singapura tercatat empat juta
sub rekening investasi, sedangkan di China yang
berpenduduk satu miliar jiwa terdapat 90 juta sub
rekening investasi. Jumlah perusahaan publik di
Indonesia masih kurang dari 350 perusahaan, sedangkan
di Singapura, Hong Kong dan China masing-masing
jumlahnya sudah mencapai ribuan. Semua data itu telah
menyadarkan kita kemana arah perkembangan pasar
modal dan sektor keuangan kita.
Kesadaran ini sungguh merupakan tantangan bagi KPEI
yang memiliki tugas untuk menyediakan infrastruktur
yang terbaik bagi pasar modal. Artinya, KPEI harus
bersikap lebih proaktif mengantisipasi kemana dan
sejauh mana pasar akan berkembang. Menimbang
besarnya peluang tersebut, KPEI telah melakukan
berbagai upaya untuk memacu perkembangan pasar
modal dalam negeri.
Sementara itu di tengah besarnya dukungan masyarakat
terhadap sistem ekonomi syariah di negeri berpenduduk
Muslim terbesar di dunia ini, pasar modal Indonesia juga
berusaha untuk berada pada jalur yang sama, yakni
mengembangkan pasar modal syariah.
19 | Laporan Dewan Direksi
While there have been sharia banks and insurance
companies, the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Board (Bapepam-LK) has just issued the
regulation on the issuance of sharia securities and its
transactions in Indonesian capital market. There has not
been any pure sharia-labeled instrument traded at the
stock exchanges so far, but we know where it will go,
as the demand on sharia investment instruments has
been increasing both from the domestic market and
especially from the Middle East. It is just a matter of time
when the sharia capital market will have its debut. That
is why KPEI has played major role in planning and
developing domestic sharia capital market by becoming
the member of Committee on Sharia Capital Market
Development formed by Bapepam-LK. The first result
of the committee is the stipulation of the regulation on
November 24, 2006.
Along with the growing popularity of mutual fund, in
2006 KPEI had also supports the Jakarta Stock Exchange
plan to have Exchange Traded Fund (ETF) in its trading
boards, and the authority has given green light to the
plan. In this regard, KPEI also will become the guarantor
so that the ETF will become a safe investment instrument
that will attract more investors to take the opportunity
from the increasingly glorious domestic market.
Observers believe it will attract many investors so that
it will boost the transaction volume at the stock
exchange.
In 2006 also, the government of Republic Indonesia
launched the Government Retail Bonds (ORI) as an effort
to increase the domestic funding to support the national
development. KPEI has managed to obtain permission
from Bank Indonesia to perform the clearing and
guarantee services for ORI traded in the stock exchanges.
It is therefore nothing more than a challenge for KPEI
since the market players, the products, and the
transaction will grow rapidly. It is the challenge for our
competency and our capacity to make the market go
round.
Since 2005 we have developed the program of Securities
Lending and Borrowing, and now we have to report
that the development has been encouraging. The total
stock transaction under such SLB facility reached IDR2.1
trillion last year, representing the daily transaction
volume of IDR6 billion. As much as 86 clearing members,
compared with 46 in 2005, have actively taken the
benefit form this facility.
Seiring dengan berdirinya sejumlah bank dan asuransi
syariah di dalam negeri, Bapepam-LK menerbitkan
peraturan mengenai penerbitan efek syariah berikut
transaksinya di bursa efek. Sejauh ini memang belum
ada instrumen investasi syariah murni yang sudah
diperdagangkan di bursa, namun kami menyadari
bahwa hal itu akan segera terjadi, karena permintaan
akan instrumen investasi syariah terus berkembang baik
dari dalam negeri maupun dari luar negeri khususnya
dari Timur Tengah. Kapan instrumen investasi syariah
akan mulai masuk bursa hanyalah soal waktu. Itulah
sebabnya KPEI ikut berperan serta dalam merancang
dan mengembangkan pasar modal syariah dengan
menjadi anggota Komite Pengembangan Pasar Modal
Syariah yang dibentuk oleh Bapepam-LK. Hasil pertama
dari komite ini adalah diluncurkannya peraturan
mengenai Pasar Modal Syariah pada 24 November
2006.
Di tengah semakin populernya reksadana, pada tahun
2006 KPEI juga mendukung prakarsa Bursa Efek Jakarta
untuk memperdagangkan Exchange Traded Fund (ETF),
dan pemerintah juga telah memberikan lampu hijau
untuk rencana ini. Terkait dengan rencana ini, KPEI akan
menjadi penjamin sehingga ETF akan menjadi instrumen
investasi yang aman dan menarik lebih banyak investor
untuk mengambil kesempatan di tengah gemilangnya
perkembangan pasar modal dalam negeri. Para
pengamat yakin bahwa instrumen ini akan menarik
minat banyak investor dan pada akhirnya volume
transaksi di bursa efek akan berkembang pesat.
Pada tahun 2006 pemerintah juga meluncurkan Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia (ORI) ritel dalam upaya
untuk meningkatkan pembiayaan pembangunan dari
dalam negeri. KPEI ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk
melaksanakan kliring dan penjaminan atas transaksi
ORI di bursa efek. Hal ini akan menjadi tantangan
tersendiri bagi KPEI karena jumlah pelaku pasar, jenis
produk investasi yang tersedia dan volume transaksi
akan berkembang sangat pesat. Merupakan tantangan
tersendiri bagi kompetensi dan kapasitas kami untuk
menjamin agar pasar berjalan dengan baik.
Sejak tahun 2005 kami telah mengembangkan program
Pinjam Meminjam Efek, dan kini kami melaporkan
bahwa perkembangannya sungguh membanggakan.
Jumlah transaksi melalui fasilitas PME sepanjang tahun
2006 sudah mencapai nilai Rp. 2,1 triliun, atau sebesar
Rp. 6 miliar per hari. Sebanyak 86 Anggota Kliring telah
memanfaatkan fasilitas tersebut, dibandingkan dengan
46 Anggota Kliring pada tahun 2005.
20 | Board of Directors’ Report
The point is that as the capital market infrastructure
provider, KPEI always must be ready to support wherever
the market will go and whatever the financial products
will be introduced to the market.
Efficiency
The challenge is not only how to provide excellent
services to KPEI’ Clearing Members but also how to do
it effectively and efficiently. Regarding with the efficiency
we have managed to reach the efficiency level of 43.2%
on the stock exchange transaction settlement as we
have to settle only 1,085 billion units of securities per
day out of 1.9 billion units of securities that have to
change hand everyday. In term of value, the efficiency
was 77.3% as the daily transaction was IDR1.86 trillion
and the real settlement was IDR407 billion. It shows that
we have been able to maintain our efficiency as in 2005
the efficiency on securities settlement was 44% and the
efficiency on the cash settlement was also 77%.
As the part of our responsibility in risk management,
we have been enhanced KPEI’ Automated Risk
Monitoring system (ARMS). KPEI rely on ARMS as a
database on everything on our Clearing Members, such
as the financial report data, the historical data of
transaction and settlement, the collateral management
and many other aspects that could be used to asses the
risk profile of the Clearing Members. In 2006 KPEI had
added the Financial Report Analysis module into ARMS
to enable a more in-depth analysis related to stock
exchange transaction settlements.
By utilizing ARMS system also allows KPEI to monitor
risk profile of Clearing Members and to determine their
trading limit as relative to the collateral they have
pledged to KPEI. As of the end of last year, KPEI has
secured the total off-line collateral of IDR1.7 trillion and
the on-line collateral of IDR4.04 trillion pledged by its
125 clearing members.
ARMS is just one of our office automation programs in
a bid to improve our working efficiency. We also have
developed the electronic modules on human resources
management and on procurement system, not only to
improve the efficiency on management side but also to
ensure that we have been managing this business
transparently.
Outstanding Values of Securities Lending & Borrowing Nilai Transaksi Program Pinjam Meminjam Efek
Total Value
2004
IDR 182 billion
2005
IDR 288 billion
2006
IDR 2,204 billion
Hal yang hendak kami kemukakan adalah bahwa sebagai
penyedia infrastruktur, KPEI harus selalu siap mendukung
kemana pun pasar akan bergerak, dan apa pun produk
keuangan yang akan ditawarkan di bursa efek.
Efisiensi
Tantangan yang dihadapi oleh KPEI bukan hanya
bagaimana menyediakan layanan yang prima untuk
para Anggota Kliring, melainkan juga bagaimana
melakukan semuanya itu secara efektif dan efisien.
Kami telah berhasil menaikkan tingkat efisiensi sebesar
43,2% di bidang penyelesaian transaksi saham karena
kami hanya harus menyelesaikan transaksi atas 1,085
miliar unit saham per hari dari 1,9 miliar saham yang
berpindah tangan setiap harinya. Dari sisi nilai, tingkat
efisiensinya mencapai 77,3% mengingat nilai transaksi
harian mencapai Rp. 1,86 miliar sedangkan
penyelesaian riilnya hanya Rp. 407 miliar. Ini berarti
bahwa kami berhasil mempertahankan tingkat
efisiensi tahun 2005 yakni sebesar 44% untuk
penyelesaian efek dan 77% untuk penyelesaian tunai.
Sebagai bagian dari tanggung jawab kami dalam hal
manajemen risiko, kami meningkatkan Sistem
Pemantauan Risiko Otomatis (Automated Risk Monitoring
System, ARMS). KPEI mengandalkan ARMS sebagai
database menyangkut Anggota Kliring termasuk didalamnya data laporan keuangan, data historis transaksi
dan penyelesaian, pengelolaan agunan, dan berbagai
aspek lain yang bisa digunakan untuk menilai profil risiko
setiap Anggota Kliring. Pada tahun 2006 KPEI telah
menambahkan modul Analisa Laporan Keuangan ke
dalam ARMS untuk memungkinkan dilakukannya analisa
mendalam terkait dengan penyelesaian transaksi efek.
Penggunaan ARMS juga memungkinkan KPEI memantau
profil risiko Anggota Kliring dan untuk menetapkan batas
maksimal transaksi yang dikaitkan dengan jumlah
jaminan yang mereka tempatkan di KPEI. Sampai akhir
tahun 2006 jumlah jaminan off-line 125 Anggota Kliring
KPEI yang tercatat sebesar Rp1,7 triliun, sedangkan
jumlah jaminan online sebesar Rp. 4,04 triliun.
ARMS hanyalah satu dari serangkaian program otomasi
kantor yang kami jalankan dalam upaya meningkatkan
efisiensi kerja. Kami juga telah mengembangkan
modul elektronik serta modul pengelolaan
sumberdaya manusia, yang selain untuk
meningkatkan efisiensi juga untuk membantu kami
untuk mengelola organisasi ini secara transparan.
21 | Laporan Dewan Direksi
Capacity & Competency Building
We do believe that Indonesia’s capital market will grow
along with the global development. Any new product
developed in other countries will be there in Indonesia,
sooner or later, as Indonesian investors have the right
to enjoy the benefits other investors have had from
other markets. As we have mentioned, therefore, we
will see that our market will grow rapidly in terms of
the number of the investors, the number of the
products, and the value as well as the transaction
volume.
At the internal level, KPEI has been running some
program to enhance the capacity and the competence
of individuals which is at the end will enhance the
capacity and the competence of the organization. As
a part of this effort, in 2006 KPEI launched Balance
Scorecard to be fully implemented across the
organization.
Outstanding Guarantee Fund
Posisi Dana Jaminan
KPEI implemented an automated system of Balanced
Scorecard that enable every level of management from
middle to top to monitor corporate performances as
relative to the company's strategies in real time. in Key
Performance Indicators (KPI), of individual employee,
departmental, divisional to organizational can be well
monitored through this automated system.
On the other hand, having been implementing this
method, it has been easier than ever before to arrange
our manpower strategy. In this regard, the investment
on human resources either for education or for other
employee benefits will be more relevant.
Education and training for KPEI’s staffs have been
among the strategy of the company to pursue the core
values of the organization: customer focus, achievement
of excellence, integrity, prudence and fellowship. In
line with the main required competence of the
company, most education and training have been
related on risk management. But in some other
occasion, based on
(2002-2006)
20
02
20
03
20
04
20
05
20
06
199,9
Total Netting
UME
G VOL
NETTIN
lion
59 bil
106,6
lion
72 bil
122,7
lion
38 bil
221,8
lion
26 bil
224,2
lion
64 bil
264,0
billion
billion
240,5
billion
291,3
billion
355,7
billion
481,0
Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi
Kami percaya bahwa pasar modal Indonesia akan
berjalan seiring dengan perkembangan dunia. Produk
apa pun yang dikembangkan di negara lain, cepat
atau lambat akan dikembangkan pula di Indonesia,
karena para palaku pasar Indonesia juga memiliki
hak untuk menikmati apa yang dinikmati oleh pelaku
pasar yang lain. Karena itu sebagaimana yang telah
kami katakan, kita akan melihat pasar modal
Indonesia akan berkembang pesat dalam hal jumlah
investor, jenis produk yang tersedia, serta nilai dan
volume transaksinya.
Secara internal KPEI telah menjalankan sejumlah
program untuk meningkatkan kapasitas dan
kompetensi setiap individu, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kapasitas dan kompetensi organisasi.
Sebagai bagian dari upaya ini, pada tahun 2006 KPEI
mengimplementasikan sistem Balance Scorecard secara
penuh di keseluruhan organisasi.
KPEI mengimplementasikan dan mengotomasikan
sistem Balanced Scorecard sehingga memungkinkan
G VA
NETTIN
34,84
34,96
61
3 billi
on
5 billi
on
illion
,121 b
77,96
98
IL
LUE/N
1 billi
on
illion
,591 b
seluruh jajaran manajemen, dari menengah sampai
puncak, untuk untuk secara real-time memantau kinerja
perusahaan dalam perbandingan relatif dengan
strategi perusahaan. Seluruh Indikator Kinerja Pokok
(Key Performance Indicators - KPI), mulai dari jenjang
individu, departemen, divisi, sampai jenjang organisasi
dapat dipantau dengan sistem otomatis ini.
Di lain pihak, setelah menerapkan metode ini, lebih
mudah bagi manajemen untuk menata strategi
manajemen sumberdaya manusia. Investasi
sumberdaya manusia, baik pada pendidikan dan
pelatihan maupun pada kesejahteraan karyawan dapat
menjadi lebih relevan.
Pendidikan dan latihan bagi para staf KPEI merupakan
bagian dari strategi perusahaan untuk mewujudkan
nilai-nilai inti organisasi: fokus pada pelanggan, meraih
yang terbaik, integritas, kehati-hatian, dan
kesetiakawanan. Sejalan dengan kompetensi utama
yang diperlukan oleh perusahaan, pendidikan dan
latihan untuk karyawan umumnya berkaitan dengan
manajemen risiko. Namun pada kesempatan lain,
22 | Board of Directors’ Report
AI
some other considerations, the training could be on
the issues that may support employees to achieve
corporate goals. Some of KPEI’s staffs have attended
various trainings, degree as well as non degree courses,
national as well as international seminars or conferences,
and study tours to some international Clearing Houses.
At the same time KPEI is aware that risk management
issues is relevant to both external and internal parties.
The ignorance of the external parties on risk
management could be disaster even if it has been
excellent internally. That is why KPEI has been
approaching its Clearing Members to improve their
awareness on risk management. Just to mention some
details, KPEI has arranged four batches of risk
management trainings during the period of April-July
2006, attended by 125 Clearing Members. In order to
refresh the subjects and the value we have delivered
in the training, we also organized another Clearing
Members gathering in Bandung in December 2006.
To improve the knowledge of Clearing Members does
not necessarily mean that we have to organize
classroom trainings. We also have arranged regular
visit program to meet our Clearing Members. During
2006 we have visited 49 Clearing Members to exchange
views on clearing issues and to improve mutual
knowledge and understanding between us, so that in
turn we can develop the more favorable working
environment. We found this program fruitful as we
also got some inputs from the Clearing Members on
how we have to improve the quality of our services.
KPEI has been able to improve its knowledge on the
Clearing Members, and to some extend it will
understand the exposure of risk it has been dealing
with.
World Class Organization
As nobody can give what he does not have, it has been
the determination for us to become world class
organization since we want to provide world class
service in the world class market and for the market
players. Becoming world class organization is not
merely about the size of business but rather we are
able to provide world class business practices. At the
first place we have to perform well in our main area of
dengan pertimbangan lain pula, pendidikan dan latihan
bisa juga dalam bidang lain sejauh mendukung
tercapainya sasaran perusahaan. Para karyawan KPEI
telah mengikuti berbagai pendidikan dan latihan,
kursus-kursus dengan atau tanpa gelar, seminar dan
konferensi nasional dan internasional, dan studi banding
ke sejumlah lembaga kliring yang berskala internasional.
Pada saat yang sama KPEI menyadari bahwa persoalan
pengelolaan risiko banyak memiliki kaitan dengan pihak
intern maupun pihak luar organisasi. Mengabaikan
prinsip manajemen risiko pihak-pihak di luar perusahaan
bisa menjadi bencana sekalipun secara internal kami
memiliki manajemen risiko yang andal. Itu sebabnya
kami terus mendekati Anggota Kliring agar mereka terus
memperbaiki manajemen risiko mereka. Secara detil,
KPEI telah menyelenggarakan empat gelombang
pelatihan manajemen risiko selama periode April sampai
Juli 2006, diikuti oleh 125 Anggota Kliring. Dalam upaya
untuk menyegarkan kembali apa yang sudah kami
sampaikan, kami juga mengadakan acara Temu Anggota
Kliring di Bandung pada bulan Desember 2006.
Untuk meningkatkan pengetahuan para Anggota
Kliring tidak berarti bahwa kami harus selalu
menyelenggarakan pelatihan dalam kelas. Kami juga
mengadakan program kunjungan yang teratur ke
kantor-kantor Anggota Kliring. Sepanjang tahun 2006
kami telah mengunjungi 49 Anggota Kliring untuk
saling tukar pandangan mengenai masalah
operasional, meningkatkan saling pengertian antara
kedua pihak sehingga pada akhirnya tercipta
lingkungan kerja yang lebih menguntungkan. Kami
berkesimpulan bahwa program ini sangat berguna
karena kami juga mendapatkan banyak masukan dari
Anggota Kliring mengenai bagaimana kami harus
memperbaiki kualitas layanan kami.
KPEI telah meningkatkan pemahaman pengetahuan
para Anggota Kliring, sehingga pada batas tertentu
mereka akan lebih memahami risiko-risiko yang
mereka hadapi.
Organisasi Kelas Dunia
Karena tak ada seorang pun yang bisa memberikan apa
yang tidak dimiliki, maka kami bertekad untuk menjadi
organisasi kelas dunia agar kami dapat memberikan
layanan kelas dunia kepada para pelaku pasar kelas
dunia pula. Menjadi organisasi kelas dunia bukan
semata-mata soal skala bisnis melainkan lebih pada
kemampuan menjalankan praktik bisnis kelas dunia.
Maka pertama-tama KPEI bertekad untuk memiliki
kinerja yang unggul dalam perannya sebagai Central
23 | Laporan Dewan Direksi
Central Counterparty of Indonesian capital market, but
at the same time we are realize there are lots of things
to do to meet the target. To learn many aspect of world
class Central Counterparty, we have initiated cooperation
with some other Central Counterparties like LCH.Clearnet
S.A. of Europe and Korea Securities Depository. On the
first one KPEI has sent a delegation to learn how
LCH.Clearnet S.A. handles the integration processes in
the regional markets, for various financial and
commodities instruments as anticipation to global trend
of cross border transaction. KPEI also has participated in
cooperation with some international organizations like
Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), Risk
Management Association (RMA), Asia Pacific Central
Depository Groups (ACG), ASEAN Working Group, Central
Counterparty (CCP) Asia Oceania.
In a bid to become world class organization, it is justified
for KPEI to take part in the global business ethic of
Corporate Social Responsibility (CSR) and the principles
of Good Corporate Governance (GCG). KPEI has sent
staffs to provide some emergency supports and donated
some fund just at the aftermath of earthquake in
Yogyakarta and Central Java in May 2006, and also of
the tsunami in West Java in July 2006. Following the
earthquake donation, KPEI together with other SRO has
also helped to reconstruct two elementary schools
in Kasongan Yogyakarta and Titang, Jogonalan, KlatenCentral Java.
In the meantime KPEI also has been cooperating with
Indonesian Blind Union to provide scholarship for blind
students in a bid to help the needs to gain more
knowledge. As it has been more difficult for the blind to
access any other information and knowledge, KPEI has
taken the opportunity also to introduce the basic
knowledge on capital market to the blinds.
Future Strategy
KPEI has several main strategies to develop. Firstly, as
we need to invest to improve our services to our
Clearing Members, we have to improve our revenue
mix. We will get additional revenues by developing
new products, maximizing the revenue from the
existing products, facilitating the transaction of other
SRO products such as Asset Backed Securitization,
Exchange Trade Fund (ETF), and developing repurchase
agreements (REPO) market of securities and bonds,
Counterparty di pasar modal Indonesia, dan pada saat
yang sama menyadari bahwa ada berbagai hal yang
harus dilakukan untuk meraih sasaran tersebut. Untuk
mempelajari berbagai aspek tentang CCP tingkat dunia,
kami telah menjalin kerjasama dengan LCH. Clearnet
S.A. di Eropa dan Korea Securities Depository.
Menyangkut yang pertama, KPEI telah mengirim delegasi
untuk belajar bagaimana LCH. Clearnet S.A. menangani
proses integrasi pasar finansial dan komoditas di kawasan
Eropa, sebagai antisipasi atas transaksi lintas batas yang
pasti akan terjadi dalam waktu dekat. KPEI juga ikut
ambil bagian dalam sejumlah organisasi internasional
seperti Pan Asia Securities Lending Association (PASLA),
Risk Management Association (RMA), Asia Pacific Central
Depository Groups (ACG), ASEAN Working Group, dan
Central Counterparty (CCP) Asia Oceania.
Dalam usaha untuk menjadi organisasi kelas dunia,
sudah selayaknya KPEI ikut menerapkan salah satu etika
bisnis international, yakni Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) serta
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance - GCG). KPEI mengirimkan
sejumlah karyawan untuk memberikan bantuan darurat
dan bantuan keuangan menyusul gempa bumi yang
melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Mei 2006
serta tsunami di Jawa Barat pada Juli tahun yang sama.
Selain memberikan bantuan darurat, bersama dengan
SRO lain KPEI membantu membangun kembali dua
Sekolah Dasar di Kasongan Yogyakarta dan di Titang,
Jogonalan, Klaten-Jawa Tengah.
Sementara itu KPEI juga bekerjasama dengan Persatuan
Tunanetra Indonesia (PERTUNI) untuk memberikan
beasiswa kepada para siswa penyandang tunanetra
agar mereka bisa meraih ilmu yang lebih baik.
Mengingat kesulitan yang dihadapi oleh para
penyandang tunanetra untuk mengakses informasi
dan pengetahuan, KPEI juga mengambil kesempatan
untuk memperkenalkan pengetahuan dasar mengenai
pasar modal kepada para penyandang tuna netra.
Strategi Jangka Panjang
KPEI memiliki sejumlah strategi yang terus
dikembangkan. Pertama, karena kami memerlukan
investasi untuk meningkatkan layanan untuk para
Anggota Kliring, maka kami harus memperbaiki struktur
pendapatan untuk hal tersebut. Kami akan
mengupayakan pendapatan tambahan dengan
mengembangkan produk baru, mengoptimalkan
pendapatan dari produk-produk yang sudah ada,
memfasilitasi transaksi SRO lainnya seperti Sekuritisasi
Aset dan Exchange Trade Fund (ETF), mengembangkan
pasar Repurchasing Agreements (REPO) untuk saham dan
obligasi, mengembangkan
24 | Board of Directors’ Report
enhance Securities Lending and Borrowing market and
also expand the clearing on all sovereign bonds instead
of ORI.
Secondly, KPEI will keep playing active role in developing
Indonesian capital market. As figures had shown that
stock exchange transaction volume, value and frequency
is growing with a promising rate, as a result of remote
trading, direct market access, cross border transaction,
and others. KPEI should cooperate with stakeholders to
anticipate it.
In accordance to that, in the future KPEI is planning to
improve its risk management by decentralized it to each
of its existing Clearing Members, restructure the current
memberships scheme to provide tiering in membership
levels to improve flexibilities, reengineering clearing
and guarantee mechanism to enable higher efficiency
and enable integration with peers systems to allow
Straight Through Processing (STP). So far KPEI has been
doing its best on this capital market, and will play
substantial role in Indonesian economy in the future.
On the other hand, thirdly, KPEI is pursuing to become
world class organization. In this regard, KPEI will keep
developing strategic alliances with global capital market
organizations, as capital market has been increasingly
borderless and integrated.
Closing Remark
We will conclude this report by extending our highest
appreciation to the capital market authority,
shareholders, board of commissioners, KPEI staffs, and
other parties for having played incredible role to develop
Indonesian capital market during 2006. We believe
Indonesian capital market will be developed well in the
future, and KPEI will become a word class Central
Counterparty and a reliable capital market infrastructure
provider
program Pinjam Meminjam Efek dan juga
mengusahakan untuk bisa melakukan kliring atas
obligasi pemerintah lainnya, selain ORI.
Kedua, KPEI akan terus memainkan peran aktif dalam
pengembangan pasar modal dalam negeri.
Sebagaimana yang terlihat pada data yang ada, pasar
modal dalam negeri terus memperlihatkan
perkembangan yang menjanjikan dalam hal volume,
nilai maupun frekuensinya menyusul dibukanya program
perdagangan jarak jauh, akses pasar langsung, transaksi
lintas batas dan lain-lain. KPEI harus bekerjasama dengan
para pemangku kepentingan untuk mengantisipasi
perkembangan ini.
Terkait dengan hal itu, KPEI berencana untuk
memperbaiki manajemen risiko dengan cara
mendesentralisasikan manajemen risiko di Anggota
Kliring, dengan menata kembali struktur keanggotaan
yang memberikan peluang peningkatan fleksibilitas
melalui penjenjangan setiap anggota, menata kembali
mekanisme kliring dan penjaminan untuk meningkatkan
efisiensi dan untuk bisa mengintegrasikannya dengan
peer system yang memungkinkan Straight Through
Processing (STP). Sejauh ini KPEI telah melakukan yang
terbaik dalam perkembangan pasar modal dalam negeri,
dan ke depan kami akan memainkan peran yang lebih
penting lagi dalam perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, ketiga, KPEI terus berupaya untuk menjadi
organisasi kelas dunia. Dalam kaitan ini, KPEI akan terus
mengembangkan strategi kemitraan dengan organisasiorganisasi pasar modal dunia lainnya, mengingat pasar
modal semakin menjadi industri yang terintegrasi dan
tanpa batas.
Penutup
Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan setinggitingginya kepada otoritas pasar modal, para pemegang
saham, dewan komisaris, karyawan KPEI, dan pihakpihak lain yang telah memberikan sumbangan yang
luar biasa bagi perkembangan pasar modal Indonesia
sepanjang tahun 2006. Kami percaya bahwa pasar modal
Indonesia akan berkembang pesat di masa mendatang,
dan KPEI akan menjadi Central Counterparty kelas dunia
dan penyedia infrastruktur pasar modal yang andal.
INARNO DJAJADI
HOESEN
President Director
Director
25 | Laporan Dewan Direksi
Good Corporate Governance
The new business ethic of Good Corporate Governance (GCG) has become the conditio sine qua non for the modern organization.
Our philosophy on GCG envisages a combination of business practices that result in enhancement of the value of the Company
to the shareholders and simultaneously enable the Company to fulfill its obligations to the other stakeholders such as Clearing
Members, employees, vendors, and to give truly maximized benefits to society as a whole. KPEI believes that such practices
are founded upon the core values of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness. We make best
endeavors to uphold and nurture these core values in all facets of its operations and aims to increase and sustain its corporate
value through growth and innovation.
Herewith are the ways we implement the five pillars of Good Corporate Governance:
On Transparency: Earning public trust is essential
for all companies. When providing annual report, KPEI
provides both financial and non-financial information,
emphasizing transparency so that interested parties
may be able to make informed decisions. KPEI also has
been concerned about timely reporting on accurate
financial statements and annual reports, even as and
especially it is a non profit oriented company. KPEI
strongly believes that shareholders as well as
stakeholders are of the interest of knowing how the
Corporate Social Responsibility
Donation handover to
earthquake victims of Cilacap
Helping the earthquake and
tsunami victims of Cilacap is
among KPEI’s concern to the
community. The organization
has passed some money, cloth,
and food directly to the victims.
company has been managing its resources. To
guarantee the transparency, we also arranged series
of press conferences, produced some press releases,
and kept updating our website so that all shareholders,
Clearing Members, business partners, vendors and even
the public could access the necessary information
related to KPEI.
Etika bisnis modern yang terangkum dalam konsep Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance - GCG) telah menjadi prasyarat mutlak bagi organisasi perusahaan masa kini. Filosofi GCG
kami merupakan kombinasi antara praktik bisnis yang meningkatkan nilai perusahaan bagi para
pemegang saham di satu sisi dan di sisi lain terus menerus mengusahakan agar perusahaan memenuhi
kewajibannya kepada para pemangku kepentingan lainnya, seperti Anggota Kliring, karyawan, dan
vendor serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat secara keseluruhan.
KPEI yakin bahwa praktik kami tersebut sejalan dengan nilai-nilai seperti transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independensi dan keadilan. Kami berusaha keras untuk memegang teguh dan menjaga
nilai-nilai tersebut di seluruh lini operasional perusahaan. Kami juga bermaksud untuk memperbaiki
dan mengembangkan nilai-nilai perusahaan sejalan dengan pertumbuhan dan inovasi yang kami lakukan.
Berikut adalah langkah-langkah yang kami ambil untuk mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik:
Penyerahan Bantuan untuk
Korban Bencana di Cilacap
Membantu para korban
gempa bumi dan tsunami di
Cilacap merupakan bentuk
dari keprihatinan kami
terhadap masyarakat. KPEI
memberikan bantuan berupa
dana, pakaian, dan makanan
secara langsung kepada para
korban.
Transparansi: Memperoleh kepercayaan
adalah hal yang penting bagi semua perusahaan.
Ketika menyajikan laporan tahunan, KPEI
melaporkan kondisi keuangan sekaligus kondisi
non-keuangan perusahaan, dengan memperhatikan faktor transparansi agar pihak-pihak
yang berkepentingan dapat mengambil
keputusan berdasarkan informasi yang
memadai. KPEI juga menganggap penting untuk
menyampaikan laporan keuangan dan laporan
tahunan secara tepat waktu, sekalipun KPEI
adalah satu organisasi nirlaba. KPEI berkeyakinan
penuh bahwa para pemegang saham dan para
pemangku kepentingan tertarik untuk
mengetahui bagaimana perusahaan mengelola
sumber daya yang dimiliki. Untuk menjamin
transparansi, kami menyelenggarakan sejumlah
konferensi pers, membuat dan me-nyebarkan
siaran pers, dan selalu memperbarui informasi
pada situs web sehingga para pemegang saham,
Anggota Kliring, mitra bisnis, vendor dan bahkan
masyarakat luas dapat mengakses informasi
penting yang terkait dengan KPEI.
26 | Good Corporate Governance
On Accountability: In year 2006, KPEI has been
initiated the implementation of the principles of
Balanced Scorecard to measure the company's
activities in terms of its vision and strategies, and
to give its employees a comprehensive view of the
performance of its business. Performances are
measured by assigning Key Performance Indicator
(KPI) to each level of the organization from Corporate
Level to individual level. Those KPI had enabled the
management to monitor every activity in the
organization, to keep it in line with the company
objective.
On Responsibility: KPEI has been applying the
principle of responsibility both from the legal
perspective and from social perspective. On the first
one KPEI has kept playing the game by the rule,
especially in two core businesses of clearing and
guarantee. On the second one, KPEI has taken its
social responsibility such as by redeveloping two
schools at the aftermath of earthquake in Yogyakarta
Akuntabilitas: Pada tahun 2006, KPEI mulai
menerapkan prinsip-prinsip Balanced
Scorecard untuk mengukur aktivitas
perusahaan dipandang dari sudut visi dan
strateginya, serta untuk memberikan
gambaran yang menyeluruh kepada para
karyawan atas kinerja perusahaan. Kinerja
perusahaan diukur dengan menerapkan Key
Performance Indicator (KPI) bagi seluruh level
dalam organisasi, mulai dari level korporasi
sampai dengan level individu. Indikator kinerja
tersebut memungkinkan manajemen
memonitor setiap aktivitas dalam organisasi
agar manajemen bisa terus menyelaraskan
kegiatan tersebut dengan sasaran perusahaan.
Tanggung jawab: KPEI menerapkan
prinsip tanggung jawab dalam perspektif
hukum maupun sosial. Terkait dengan hal
yang pertama, KPEI melaksanakan
kegiatannya dengan selalu taat pada hukum
dan peraturan yang berlaku, khususnya terkait
dengan dua tugas utamanya yakni kliring dan
penjaminan. Terkait dengan hal yang kedua,
KPEI telah mengambil tanggung jawab
and Central Java last year, and by providing
scholarship for blind students of Indonesian Blind
Union.
On Independency: As a self regulatory
organization, KPEI has been an independent
organization in the sense that no conflict of interest
possible at the company. The two commissioners
and the two directors of KPEI are the professionals
who don’t have special relationship with the
shareholders, which are the Jakarta Stock Exchange
and Surabaya Stock Exchange.
On Fairness: KPEI has been implementing the
principle of fairness both to its shareholders as well
as to the stakeholders. Based on this principle, KPEI
has implemented equal treatment for the controlling
shareholder (JSX and SSX) and for minority
shareholder. On stakeholders side, in the meantime,
all Clearing Member also got equal treatment from
the company regardless how big the size of the
company or the transaction volume and value.
Corporate Social Responsibility
Redevelop schools for
earthquake victims of
Yogyakarta and Central Java.
KPEI and other SRO and
donators of stock exchange
community developed two
elementary school buildings,
SD Titang Jogonalan of Klaten
and SD Kasongan of Bantul, as
the previous ones were
devastated during earthquake
of May 2006. On September 7
2006, KPEI’s President Director,
Inarno Djajadi, representing the
SROs of capital markets, chaired
ground-breaking ceremony of
the two school buildings
redevelopment. The ceremony
was attended by the Mayor and
civil servants of Klaten of
Central Java and civil servants
of Bantul of Yogyakarta.
sosialnya antara lain dengan membangun
kembali dua sekolah yang hancur akibat
gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah
tahun silam, dan dengan memberikan
beasiswa bagi para pelajar tuna netra.
Independensi: Sebagai SRO, KPEI adalah
organisasi yang independen dalam arti bebas
dari kemungkinan benturan kepentingan. Dua
anggota Dewan Komisaris dan dua anggota
Dewan Direksi adalah para profesional yang
tidak memiliki hubungan khusus dengan para
pemegang saham, yakni Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya.
Keadilan: KPEI menerapkan azas keadilan
baik untuk para pemegang saham maupun
untuk para Anggota Kliring. Atas dasar azas
ini, KPEI memberikan perlakuan yang sama
kepada pemegang saham mayoritas (BEJ)
maupun pemegang saham minoritas (BES).
Sementara itu seluruh Anggota Kliring, baik
besar maupun kecil dari sisi perusahaan,
volume transaksi maupuan nilai transaksi juga
mendapatkan perlakuan yang sama dari KPEI.
27 | Tata Kelola Perusahaan
Pembangunan kembali sekolah
korban gempa bumi di
Yogyakarta dan Jawa Tengah
KPEI bersama SRO lain di
lingkungan pasar modal dan
para donatur dari masyarakat
pasar modal membangun
kembali SD Titang, Jogonalan,
Klaten dan SD Kasongan Bantul.
Keduanya termasuk di antara
sekolah yang hancur karena
gempa bumi Mei 2006. Pada
tanggal 7 September 2006
Direktur Utama KPEI Inarno
Djajadi mewakili SRO lain
meletakkan batu pertama untuk
pembangunan tersebut.
Upacara tersebut dihadiri oleh
Bupati Bantul dan Klaten serta
aparat kedua kabupaten
tersebut.
Business Ethics and Code of Conduct
KPEI’s Business Ethics and Codes of Conduct cover areas which are important for securing good business ethics in all aspects
of its activities. They contain specific and practical rules, and set the standards for how individual employees should proceed
when, in their daily work, they are faced with competition and demands for meeting business objectives. Failure to comply
with the Codes of Conduct will result in sanctions. The Codes of Conduct apply to Board of Directors, managers, employees,
hired staff and anyone acting on behalf of KPEI.
We derive the Business Ethics and Codes of Conducts from the core values we have developed and been living with so far,
which are customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence, and fellowship.
BOD and BOC
We have some instruments to comply with international standard on Good Corporate Governance such as on annual general
meeting of shareholders and some standard and procedure for board of commissioners and board of directors to meet.
General Meeting of Shareholders: based on the
Article of Association of KPEI, we have two types of
general meetings which are annual general meeting
(AGM) and extraordinary general meeting (EGM) of
shareholders. EGM could be arranged on the plan to
change Article of Association, to offer corporate stocks,
to claim bankruptcy in solving corporate credit, to get
agreement on merger and acquisition, and to take
agreement for corporate liquidation. All types of general
Corporate Social Responsibility
Breaking Fast ritual
with the poor
To address its Corporate Social
Responsibility (CSR), KPEI
arranged Breaking Fast (Islamic
ritual during fasting month of
Ramadhan) with the poors in
Bukit Duri of Jakarta
meeting must be attended by all shareholders. The
meeting put the unanimous agreement after
consultation and deliberation at the top priority, but
voting in favor to the major voter is something possible
to take corporate decision.
KPEI is proud of becoming streamlined and yet efficient
organization, with only two members of Board of
Commissioners and other two members of Board of
Directors with overall less than 100 managers and staffs.
Etika Bisnis dan Kode Etik
Etika Bisnis dan pedoman perilaku KPEI mencakup hal-hal yang diperlukan untuk menjaga agar etika bisnis yang
sempurna sungguh diterapkan di seluruh aspek kegiatan. Etika Bisnis dan pedoman perilaku itu memuat aturanaturan yang spesifik dan praktis serta menetapkan standar tentang bagaimana setiap karyawan harus berperilaku
dalam pekerjaan mereka sehari-hari ketika mereka berhadapan dengan persaingan serta tuntutan untuk mencapai
sasaran-sasaran bisnis. Ketidaktaatan pada pedoman perilaku berarti sanksi bagi seorang karyawan. Kode Etik
berlaku untuk Direksi, manajer, karyawan, dan semua pihak yang bertindak atas nama KPEI.
Kami menyusun Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku berdasarkan nilai-nilai inti yang kami kembangkan dan kami
hayati selama ini seperti: fokus pada pelanggan, mencapai yang terbaik, integritas, kehati-hatian, dan kesetiakawanan.
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
Kami memiliki sejumlah instrumen untuk memenuhi standar Tata Kelola yang Baik yang berlaku global seperti
penyelenggaraan rapat umum pemegang saham tahunan serta sejumlah standar yang harus dipenuhi oleh Dewan
Direksi dan Dewan Komisaris.
Buka Puasa
bersama kaum Dhuafa
Sebagai satu bentuk Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan, KPEI
menyelenggarakan acara buka
puasa bersama dengan kaum
Dhuafa di daerah Bukit Duri
Jakarta.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS):
Berdasarkan Anggaran Dasar KPEI, kami memiliki
dua jenis RUPS, yakni RUPS Tahunan dan RUPS
Luar Biasa. RUPS Luar Biasa bisa diselenggarakan
untuk mengganti Anggaran Dasar perusahaan,
untuk menjual saham, untuk menyatakan bahwa
perusahaan bangkrut dan pengambilan langkah
penyelesaian utang dengan kreditur, untuk
mendapatkan persetujuan untuk merger dan
akuisisi, dan untuk mendapatkan persetujuan
untuk likuidasi perusahaan. Semua jenis RUPS
harus diikuti oleh semua pemegang saham. RUPS
akan mengambil keputusan setelah diadakan
musyawarah dan mufakat; namun pengambilan
keputusan berdasarkan voting juga dimungkinkan manakala musyawarah tidak membuahkan
mufakat.
KPEI bangga memiliki satu organisasi yang
ramping sekaligus efisien, dengan dua anggota
Dewan Komisaris dan dua anggota Dewan Direksi
serta kurang dari 100 manajer dan staf.
28 | Good Corporate Governance
Board of Commissioners and Board of Directors were
assigned by the shareholders in an annual general
meeting, and so far they have represented none of the
shareholders to make sure that they are not exposed to
any conflict of interest.
The Board of Commissioners is responsible to
the shareholders for the strategic direction, development
and control of the company. They also monitor the
Group’s overall system of internal controls, governance
and compliance. The commissioners also ensure that the
necessary financial and human resources are in place for
the Group to meet its objectives. Therefore they make
regular meeting with the directors and other top level
managers of KPEI to make sure that everything under
their responsibility are well in place. In short, while not
involving in the executive board, the commissioners are
always in hand to ensure that from the perspectives of
business, finance and ethic KPEI is running well.
The Article of Association of KPEI says that the Board of
Commissioners must be assigned by annual general
meeting of shareholders. A candidate of commissioner
has to be Indonesian citizen, is not sentenced bankrupt,
is not the director or commissioner of bankrupted
company, and has never been in jail for any crime. On
the other hand he or she has to meet some competency
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh
para pemegang saham dalam RUPS Tahunan, dan
sejauh ini mereka tidak mewakili salah satu pemegang
saham untuk menjamin bahwa mereka tidak memiliki
benturan kepentingan.
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada
pemegang saham dalam hal arah strategis,
pengembangan dan kontrol terhadap perusahaan.
Mereka juga memonitor keseluruhan sistem
pengendalian intern, tata kelola perusahaan dan
kepatuhan pada aturan. Komisaris juga memastikan
bahwa di dalam organisasi tersedia sumber daya manusia
dan keuangan yang cukup untuk mencapai sasaran.
Oleh karena itu mereka mengadakan pertemuan rutin
dengan direksi dan para manajer KPEI untuk
memastikan bahwa seluruh hal yang menjadi tanggung
jawab para eksekutif itu berjalan dengan baik.
Singkatnya, kendati tidak termasuk dalam dewan
eksekutif, komisaris selalu siap sedia untuk menjaga
agar aspek-aspek bisnis, keuangan dan etika di KPEI
berjalan dengan baik.
Anggaran Dasar KPEI menyebutkan bahwa Dewan
Komisaris harus ditetapkan dalam RUPS Tahunan. Calon
anggota dewan komisaris harus warga negara
Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak menjadi direktur
atau komisaris di perusahaan yang dinyatakan pailit,
tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal. Di lain
pihak calon tersebut harus memenuhi sejumlah
tuntutan kompetensi seperti ahli di bidang pasar modal,
standards such as is expert in capital market, has never
violated Capital Market Law, owns broad vision on capital
market, and is committed to develop Indonesian capital
market. The assignment of Board of Commissioners by
Annual General Meeting of Shareholders is subject to
the approval from Capital Market and Financial Institution
Supervisory Board (Bapepam-LK). The first term of service
of the commissioners is two years, and the next
assignment (s) is for three years.
The Board of Commissioners has to arrange
Commissioners Meeting at least every three months or
at anytime required by one or more commissioners or
one or more directors. In taking the decision, they put
the priority on unanimous agreement after consultation
and deliberation, especially as KPEI has only two
commissioners, even though, based on the corporate
constitution, voting is among the ways to take conclusion
KPEI has Board of Directors, consisting of two, who are
responsible for the strategic direction and overall
management, so that they are in charge of day to day
operation of the organization. While reporting to the
Board of Commissioners as well as the shareholders,
the reporting system has been well designed in such
way that the directors are independent in running the
organization. The accountability of the directors is a.
tidak pernah melanggar Undang-Undang Pasar Modal,
memiliki pandangan yang luas mengenai pasar modal,
dan memiliki komitmen untuk mengembangkan
pasar modal Indonesia. Penetapan Dewan Komisaris
dalam RUPS Tahunan tetap memerlukan persetujuan
dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK). Untuk periode pertama,
komisaris menjalankan tugas untuk dua tahun. Untuk
selanjutnya masa jabatan komisaris adalah tiga tahun
per periode.
Dewan Komisaris harus menyelenggarakan Rapat
Komisaris paling tidak sekali dalam tiga bulan atau
kapan pun bila diminta oleh satu atau lebih anggota
Dewan Komisaris atau oleh satu atau lebih anggota
Dewan Direksi. Dalam pengambilan keputusan, rapat
ini harus mengutamakan musyawarah dan mufakat,
khususnya karena KPEI hanya memiliki dua komisaris,
kendati menurut aturan voting juga dimungkinkan.
KPEI memiliki Dewan Direksi yang terdiri dari dua
orang, yang bertanggung jawab atas arah strategis
dan keseluruhan manajemen, sehingga merekalah
yang bertanggung jawab atas operasional perusahaan
dari hari ke hari. Dewan Direksi bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris sekaligus kepada pemegang
saham. Sistem pertanggungjawaban didesain
sedemikian rupa untuk menjaga independensi para
direktur dalam mengelola perusahaan. Pertanggungjawaban anggota direksi adalah soal bagaimana
29 | Good Corporate Governance
matter of how they carry out the assignment as well as
the business targets granted and evaluated during every
annual general meeting of shareholders. In such
accountability system, streamlined organization like
KPEI has been technically and ethically sound.
According to Article of Association of KPEI, a Director
has to meet some administrative as well as competency
standards. On administrative side they
have to be Indonesian citizen, are not
Corporate Social Responsibility sentenced bankrupt, are not the director
or commissioner of bankrupted company,
and have never been in jail for any crime.
KPEI’s granted scholarship
At the same time they have to be
for the blinds
competence meaning that they are expert
To end the year 2006, KPEI
in capital market, they have never violated
arranged another event on
Capital Market Law, they have broad vision
Corporate Social Responsibility.
In cooperation with the
on capital market, and they are committed
Indonesian Blind Association
to develop Indonesian capital market.
KPEI granted scholarship for
They become the directors for the period
some blind students.
of three years.
To perform the standard on
accountability and responsibility, board
of directors have to conduct directors
KPEI Memberikan Beasiswa
untuk Pelajar Tunanetra
Di penghujung tahun 2006,
untuk kesekian kalinya KPEI
mengadakan kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR). Kali
ini KPEI bekerja sama dengan
Persatuan Tuna Netra Indonesia
(PERTUNI) melakukan
pemberian beasiswa kepada
siswa/siswi tunanetra.
Donating Orphanage
Regarding with the going
concern on Corporate Social
Responsibility, KPEI granted
some donation and presents to
an orphanage in Bogor of West
Java.
Pemberian Bantuan Anak Yatim
Terkait dengan komitmen pada
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, KPEI memberikan
bantuan dan hadiah pada satu
rumah Yatim Piatu di Bogor,
Jawa Barat.
meeting based on the requirement one or more directors
or one or more commissioners. As the organization only
has two directors, the directors meeting has to be
attended by the two directors and they may take
decision if both directors agree with the decision.
The Board of Directors and the Board of Commissioners
are entitled to the monthly salary plus performance
bonuses determined in annual general meeting of
shareholders. The Board of Commissioners are paid in
a set of percentage to the take home pay of the Board
of Director.
Litigation
As one of Self Regulated Organizations (SRO) KPEI is exposed
to some risk regarding with failures on transaction settlement.
To deal with such potential risk, KPEI has suspended the stock
transaction by PT Mentari Securindo and PT Suprasurya
Danawan Sekuritas. Due to such suspension, PT Suprasurya
Danawan Sekuritas has filed a report to the police on the claim
that it has been cheated and harmed. The police and BAPEPAMLK have been investigating the case. KPEI has appointed Amir
Syamsuddin Law Office as the legal advisor.
menjalankan tugas dan berusaha memenuhi
target-target yang ditetapkan dan dievaluasi
setiap tahun dalam RUPS. Dengan sistem
pertanggung-jawaban seperti itu, organisasi yang
ramping seperti KPEI bisa berjalan dengan baik
secara etika maupun teknis.
Menurut Anggaran Dasar KPEI, anggota Dewan
Direksi harus memenuhi syarat administratif
maupun standar kompetensi. Secara administratif
calon anggota dewan direksi harus warga negara
Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak menjadi
direktur atau komisaris di perusahaan yang
dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara karena
kasus kriminal. Di lain pihak calon tersebut harus
memenuhi sejumlah tuntutan kompetensi seperti
ahli di bidang pasar modal, tidak pernah
melanggar Undang-Undang Pasar Modal,
memiliki pandangan yang luas mengenai pasar
modal, dan memiliki komitmen untuk
mengembangkan pasar modal di Indonesia. Masa
tugas anggota direksi adalah tiga tahun untuk
setiap periodenya.
Untuk memenuhi tanggung jawabnya, Dewan
Direksi harus menyelenggarakan rapat direksi
berdasarkan permintaan satu atau lebih anggota
direksi atau satu atau lebih anggota Dewan
Komisaris. Karena KPEI hanya memiliki dua orang
direktur, rapat direksi harus dihadiri oleh kedua
anggota direksi dan mereka boleh mengambil
keputusan kalau keduanya sepakat dengan
keputusan tersebut.
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris berhak
mendapatkan gaji bulanan dan bonus prestasi
yang ditetapkan dalam RUPS Tahunan. Gaji untuk
Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan
prosentase tertentu terhadap gaji Dewan direksi.
Litigasi
Sebagai salah satu SRO, KPEI menghadapi risiko-risiko
yang mungkin timbul akibat kegagalan Penyelesaian
Transaksi Bursa. Berkenaan dengan pengendalian
risiko-risiko yang berpotensi mengakibatkan kegagalan
Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI telah melakukan
penundaan penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh
PT Mentari Securindo dan PT Suprasurya Danawan
Sekuritas. Tindakan penundaan penyelesaian Transaksi
tersebut kemudian dilaporkan oleh PT Suprasurya
Danawan Sekuritas kepada pihak Polda Metro Jaya
sebagai tindak pidana penipuan dan penggelapan.
Hingga saat ini kasus tersebut masih berada di bawah
penyidikan pihak Polda Metro Jaya dan Bapepam-LK.
KPEI menunjuk Kantor Konsultan Hukum Amir
Syamsuddin terkait kasus tersebut.
30 | Good Corporate Governance
Committee of Credit and Risk Management
KPEI instituted the Credit Policy & Risk Management Committee
with the purpose of presenting reliable advices to KPEI Board
of Directors in the credit policy and risk management issues.
This committee has the tasks and responsibilities in monitoring
KPEI risk management policies, providing recommendations
on Guarantee Fund management, providing recommendations
on KPEI credit policy and risk management plan, and providing
recommendations on Clearing Member bankruptcy cases.
Assignment of Public Accountant
KPEI is not publicly listed company, but every year the
organization hired a public accountant to audit its financial
reports in a bid to become transparent. During the annual
general meeting of shareholders of 2005, the shareholders
approved the proposal of the directors to assign public
accountant of Osman Ramli Satrio and Partners, member of
Deloitte Touche Tohmatsu, to audit the company’s financial
report of 2006.
The members of the committee are
Mr. Adikin Basirun
Mr. Chaeruddin Berlian
Mr. FX Eddy Hartanto
Mrs. Risa Effenita Guntoro
Mr. Uriep B. Prassetyo
New Regulation
While the government has planned to provide trading
alternative for Indonesian Government Bonds (SUN) through
the stock exchange, Bank Indonesia and KPEI has signed an
agreement on Clearing and Guarantee of Stock Exchange
Transaction of The Retail Indonesian Government Bonds.
Regarding with this, KPEI has revised the Regulation of V-1 on
Clearing and Guarantee Settlement of Corporate Bonds to
Regulation of V-1 on Clearing and Guarantee Settlement of
Debt Instrument Transaction. With such revised regulation,
KPEI got new responsibility to clear and to guarantee the stock
exchange transactions of Government Bonds. Retail Indonesian
Government Bonds of ORI-001 is the first series of government
bonds traded through the stock market.
Information Dissemination
To guarantee accountability and disclosure of the organization,
KPEI has regularly disseminated any information, especially
the ones related to the interest of the clearing members and
other stakeholders. During 2006 KPEI issued more than 12
announcements such as on holidays, on revision of regulation,
and value adjustment of securities haircut and four press
releases on annual and extraordinary general meeting of
shareholders, on Securities Lending and Borrowing and on
end of year.
Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian
Risiko
KPEI membentuk Komite Kebijakan Kredit dan
Pengendalian Risiko yang dimaksudkan untuk memberikan
masukan-masukan kepada Dewan Direksi KPEI terkait
dengan pengelolaan risiko. Komite ini memiliki tugas dan
tanggung-jawab untuk memonitor kebijakan pengelolaan
risiko KPEI, memberikan rekomendasi investasi Dana
Jaminan, memberikan rekomendasi atas rencana kebijakan
kredit dan pengendalian risiko, serta memberikan
rekomendasi atas penanganan masalah kepailitan Anggota
Kliring.
Anggota Komite Kebijakan Kredit dan
Pengendalian Risiko 2006
Bapak Adikin Basirun
Bapak Chaeruddin Berlian
Bapak FX Eddy Hartanto
Bapak Risa Effenita Guntoro
Bapak Uriep B. Prassetyo
Penyebaran Informasi
Untuk menjamin akuntabilitas dan keterbukaan organisasi,
KPEI secara teratur menyebarkan berbagai informasi,
khususnya informasi yang terkait dengan kepentingan
Anggota Kliring dan pemangku kepentingan lainnya.
Selama tahun 2006 KPEI menerbitkan lebih dari 12
pengumuman seperti pengumuman tentang liburan,
pengumuman mengenai perubahan peraturan,
pengumuman mengenai penyesuaian nilai haircut efek,
dan empat siaran pers tentang laporan tahunan dan
tentang RUPS Luar Biasa, tentang Pinjam Meminjam Efek,
dan tentang akhir tahun bursa.
Penunjukan Akuntan Publik
Kendati bukan perusahaan publik, setiap tahun KPEI selalu
menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit
laporan keuangan perusahaan demi menjaga transparansi.
Pada RUPS Tahunan 2005 para pemegang saham
menyetujui usulan Dewan Direksi untuk menunjuk akuntan
publik Osman Ramli Satrio and Partners, anggota Deloitte
Touche Tohmatsu, untuk mengaudit laporan keuangan
tahun 2006.
Peraturan Baru
Sehubungan dengan rencana Pemerintah untuk
memperdagangkan seluruh seri Surat Utang Negara (SUN)
melalui mekanisme bursa, Bank Indonesia dan KPEI
menandatangani Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan
Kliring Transaksi Bursa Obligasi Negara Ritel di Pasar
Sekunder. Berkenaan dengan hal tersebut KPEI mengubah
perubahan Peraturan Nomor V-1 tentang Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Obligasi Korporasi
menjadi Peraturan Nomor V-1 tentang Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang.
Dengan perubahan peraturan itu, KPEI mendapatkan
tanggung jawab baru untuk melakukan kliring dan
penjaminan atas transaksi Surat Utang Negara (SUN) di
bursa efek. SUN pertama yang diperdagangkan di bursa
adalah Obligasi Republik Indonesia (ORI) seri 001.
31 | Good Corporate Governance
As the nature of KPEI’s business
is on risk management, our
management policies, practices
and operations are guided by
prudence and be consistent with
leading practices.
Core Value Prudence
We keep identifying, measuring,
monitoring, controlling and
regularly reporting all issues
exposed to financial and
business risks.
32 | Prudence
Mengingat peran utama KPEI adalah sebagai
pengelola risiko, maka kami menempatkan
sikap kehati-hatian sebagai acuan kebijakan
manajemen dan praktiknya. Setiap saat kami
senantiasa mengidentifikasi, mengukur,
memantau, mengendalikan dan melaporkan
setiap hal yang berpotensi menimbulkan risiko
keuangan maupun risiko bisnis.
33 | Prudence
Management’s Discussion and Analysis
OPERATING RESULTS
Operating Income
Inline with the increasing of daily transaction
performance at Stock Exchange, KPEI has secured
better revenue and the operating income has
amounted at Rp 49.631 billion, an increase of 38%
from Rp 35.854 billion in 2005.
The ratio of Operational Income to operating revenue
was recorded at 54% last year, compared with 49%
ratio in 2005. The ratio of operating income to
operating revenue, therefore, has declined from 51%
in 2005 to 46% in 2006. As the result, the net income
has increased due to the better operating revenue,
thank to the higher daily transaction at The Jakarta
Stock Exchange at the bourse as well as the efficiency
in operational side.
STATEMENTS OF INCOME
Description
Operating Revenues
Operating Expenses
Operating Income (Loss)
Other Income (charges)
Income Before Tax
Tax Expense
Net Income
LAPORAN LABA RUGI
2006
2005
92,550
42,919
49,631
11,592
61,223
(18,521)
42,702
73,717
37,863
35,854
5,938
41,792
(12,859)
28,933
2004
2003
2002
51,544
34,480
17,064
3,692
20,756
(6,620)
14,136
22,565
32,201
( 9,636)
15,908
6,272
(2,113)
4,159
21,372
30,033
(8,661)
12,580
3,919
(391)
3,528
(figures in millions Rupiah)
Uraian
Pendapatan Usaha
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Penghasilan lain-lain bersih
Laba Sebelum Pajak
Beban Pajak
Laba Bersih
(dalam jutaan Rupiah)
HASIL-HASIL OPERASIONAL
Laba Usaha
Seiring dengan membaiknya nilai rata-rata harian
transaksi bursa yang berdampak pada kenaikan
pendapatan, maka pada tahun 2006 KPEI
membukukan laba usaha sebesar Rp 49,631 miliar,
atau mengalami peningkatan sebesar 38% dari
Rp 35,854 miliar di tahun 2005.
Rasio laba usaha terhadap pendapatan usaha pada
tahun 2006 sebesar 54% meningkat dibandingkan
dengan tahun 2005 sebesar 49%. Rasio beban usaha
terhadap pendapatan usaha sebesar 46% menurun
dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar 51%. Hal
ini menunjukkan adanya peningkatan laba usaha yang
disebabkan adanya peningkatan pendapatan yang
dipengaruhi oleh meningkatnya nilai rata-rata harian
transaksi di Bursa Efek Jakarta dan juga di sebabkan
adanya pengendalian atas beban usaha.
34 | Management’s Discussion and Analysis
Net Income
KPEI registered the net profit of Rp 42.702 billion,
an increase of 48% from Rp 28.933 billion in 2005.
The net income has been higher as the operating
income has increased by 26% while the operating
expenses has increase merely by 13%, while the other
revenue has jumped by 95% from Rp 5.938 billion in
2005 to Rp 11.592 in 2006.
Operating Revenues
The operating revenues of KPEI came from charges
on Stock Clearing Fee, Derivative Clearing Fee,
Securities Lending and Borrowing, Guarantee Fund
Management Service, and Other Services. The
operating revenues of KPEI has totaled Rp 92.550
billion in 2006, an increase of 26% from Rp 73.717
billion in 2005.
The ratio of net income to operating revenue has
increased to 47% in 2006 from 40% in 2005.
OPERATING REVENUES PER ACCOUNT
Description
PENDAPATAN USAHA PER AKUN
2006
2005
2004
2003
2002
86,466
26
191
5,785
82
92,550
72,708
97
0
845
67
73,717
51,328
158
0
0
58
51,544
22,489
59
0
0
17
22,565
21,063
309
0
0
0
21,372
Operating Revenues
Stock Clearing Service Charge
Derivative Clearing Service Charge
Securities Lending and Borrowing
Guarantee Fund Management Service
Other Services
Total Operating Revenue
Uraian
Pendapatan Usaha
(figures in millions Rupiah)
Jasa Kliring Saham
Jasa Kliring Derivatif
Jasa Pinjam Meminjam Efek
Jasa Pengelolaan Dana Jaminan
Jasa Lainnya
Jumlah Pendapatan Usaha
(dalam jutaan Rupiah)
Laba Bersih
KPEI membukukan laba bersih sebesar Rp 42,702 miliar
meningkat sebesar 48% dari laba bersih pada tahun
2005 sebesar Rp 28,933 miliar.
Kenaikan laba bersih disebabkan adanya peningkatan
pendapatan usaha sebesar 26% sementara beban
usaha hanya meningkat sebesar 13% serta berhasil
meningkatkan penghasilan lain-lain – bersih sebesar
95% dari Rp 5,938 miliar pada tahun 2005 menjadi
Rp 11,592 miliar di tahun 2006.
Rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha
mengalami peningkatan sebesar 47% pada tahun 2006
dan 40% pada tahun 2005.
Pendapatan Usaha
Komponen Pendapatan Usaha KPEI terdiri dari
Pendapatan Jasa Kiring Saham, Pendapatan Jasa Kliring
Derivatif, Pendapatan Pinjam Meminjam Efek,
Pendapatan Jasa Pengelolaan Dana Jaminan dan
Pendapatan Jasa Lainnya. Secara keseluruhan
pendapatan usaha KPEI mengalami peningkatan
sebesar 26% dari Rp 73,717 miliar pada tahun 2005
menjadi Rp 92,550 miliar pada tahun 2006.
35 | Diskusi dan Analisis Manajemen
Stock Clearing Fee
Revenue of stock clearing fee is revenue from charges
on stock clearing and settlement at the Jakarta Stock
Exchange. The average daily transaction at the Jakarta
Stock Exchange was Rp 1.674 trillion in 2005, and it
increased to Rp 1.851 trillion so that the charge on
the stock clearing and settlement has increased by
19% from Rp 72.708 billion in 2005 to Rp 86.466 billion
in 2006.
Derivative Clearing Fee
Derivative clearing fee is the revenue from clearing
and settlement on derivative products at the Jakarta
Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The
revenue from clearing and settlement on derivative
products have declined by 73% from Rp 97 million in
2005 to Rp 26 million in 2006.
Securities Lending and Borrowing
The securities lending and borrowing fee amounted at
Rp 191 million in 2006 amid the increasing number of
lenders and borrowers.
Guarantee Fund Management Service
Guarantee Fund Management Service is the revenue
from Managing Guarantee Fund. The revenue from this
segment has increased by 585% from Rp 845 million
in 2005 to Rp 5.785 billion in 2006. The revenue has
increased mainly due to the revenue from investment
on Government Bonds (SUN) as the market price has
increased in 2006.
Operating Expenses
Operating expenses consist of expenses on salaries,
honorarium and allowance, business development,
general and administrative, depreciation, rental, and
information technology maintenance.
The operating expenses of KPEI has increased by
Rp 5.056 billion from Rp 37.863 billion in 2005 to
Rp 42.919 billion in 2006.
Salary and Allowance Expenses
Salary and allowance expenses consist on salary and
allowance for staffs, directors, and commissioners as
well as employee benefit.
Pendapatan Jasa Kliring Saham
Pendapatan jasa kliring saham merupakan pendapatan
yang di peroleh dari aktivitas kliring and penyelesaian
transaksi perdagangan saham di BEJ. Rata-rata Nilai
Transaksi Harian (RNTH) pada tahun 2005 Rp 1,674
triliun, sedangkan pada tahun 2006 Rp 1,851 triliun
sehingga pendapatan jasa kliring saham mengalami
peningkatan sebesar 19% dari Rp 72,708 miliar pada
tahun 2005 menjadi Rp 86 ,466 miliar pada tahun
2006.
Pendapatan Jasa Kliring Derivatif
Pendapatan jasa kliring derivatif merupakan
pendapatan yang di peroleh dari aktivitas kliring dan
penyelesaian transaksi perdagangan derivatif di BEJ
dan BES. Pendapatan jasa kliring transaksi
perdagangan derivatif mengalami penurunan
sebesar 73% dari Rp 97 juta pada tahun 2005 menjadi
Rp 26 juta pada tahun 2006.
Pendapatan Jasa Pinjam Meminjam Efek
Pendapatan jasa pinjam meminjam efek mencapai
nilai Rp 191 juta pada tahun 2006 seiring dengan
meningkatnya jumlah lender dan borrower.
Pendapatan Jasa Pengelolaan Dana
Jaminan
Pendapatan jasa pengelolaan dana jaminan merupakan
pendapatan atas jasa pengelolaan dana jaminan.
Pendapatan jasa pengelolan dana jaminan mengalami
peningkatan sebesar 585% dari Rp 845 juta pada tahun
2005 menjadi Rp 5,785 miliar pada tahun 2006.
Peningkatan pendapatan tersebut terutama berasal dari
investasi dalam instrumen Surat Utang Negara (SUN)
yang mengalami kenaikan harga pasar di tahun 2006
dan masih berlansung pada tanggal neraca.
Beban Usaha
Komponen beban usaha terdiri dari beban gaji, honor
dan tunjangan, beban pengembangan usaha, beban
umum dan administrasi, beban penyusutan, beban
sewa dan beban pemeliharaan teknologi informasi.
Secara keseluruhan beban usaha KPEI mengalami
peningkatan sebesar Rp 5,056 miliar dari Rp 37,863
miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 42,919 miliar pada
tahun 2006.
Beban Gaji dan Tunjangan
Beban gaji dan tunjangan terdiri dari beban gaji dan
tunjangan karyawan, direksi dan dewan komisaris serta
beban imbalan pasca kerja.
36 | Management’s Discussion and Analysis
This spending is the largest one among KPEI’s operating
expenses. In 2006, KPEI’s spending on salary and
allowance amounted at Rp 17.831 billion, an increase
of Rp 1.256 billion or 8% from Rp 16.575 billion in 2005.
The higher spending was attributed to the adjustment
on salary, allowances, and bonuses for staffs, directors
and commissioners in 2005. KPEI’s employees were as
much as 74 in 2006, compared with 67 in 2005.
Business Development Expenses
Business development expenses consist of spending on
advertisement on capital market, expenses on capital
market development expenses, training for clearing
members expenses, and official travel expenses.
Business development was recorded at Rp 9.959 billion
in 2006, substantially increased by 54% or Rp 3.485
billion from Rp 6.474 billion in 2005. The increased as
KPEI has organized and participated in some events on
capital market development such as Indonesian Days,
Shortselling & SLB Conference, other seminars and
educational programs for the members of KPEI’s services.
General and Administration Expenses
The general and administration expenses is general
office expenses, training and education, and consultant
expenses.
The largest expenses on general and administration
expenses were the operational and back office expenses.
In 2006 the total spending was Rp 8.067 billion, an
increase of Rp 2.073 billion from Rp 5.994 billion in
2005.
Depreciation
Depreciation amounted at Rp 2.843 billion in 2006, a
decline of Rp 87 million or 3% from Rp 2.930 billion in
2005.
OPERATING EXPENSES PER ACCOUNT
Description
Operating Expenses
Salaries, stipends, allowances
Business Development Expenses
General & Administration Expenses
Depreciation
Rental
Maintenance of Information Technology
Total Operating Expenses
BEBAN USAHA PER AKUN
2006
2005
2004
2003
2002
17,831
9,959
8,067
2,843
2,032
2,178
42,919
16,575
6,474
5,994
2,930
1,427
4,463
37,863
12,520
3,166
5,943
6,243
1,426
5,452
34,480
12,527
1,247
3,805
9,062
1,901
3,659
32,201
10,409
952
3,662
9,178
2,483
3,349
30,033
(figures in millions Rupiah)
Uraian
Beban Usaha
Gaji, honor dan tunjangan
Pengembangan Usaha
Umum dan administrasi
Penyusutan
Sewa
Pemeliharaan Teknologi Informasi
Jumlah Beban Usaha
(dalam jutaan Rupiah)
Beban ini merupakan komponen terbesar dari seluruh
beban usaha KPEI. Pada tahun 2006, beban gaji dan
tunjangan sebesar Rp 17,831 miliar atau naik sebesar
Rp 1,256 miliar atau 8% dari Rp 16,575 miliar pada tahun
2005. Kenaikan ini terutama berasal dari adanya
penyesuaian gaji dan tunjangan serta apresiasi
karyawan, direksi dan dewan komisaris selama tahun
2005. Jumlah karyawan KPEI pada tahun 2006 sebanyak
74 orang dan tahun 2005 sebanyak 67 orang.
Beban Pengembangan Usaha
Beban pengembangan usaha terdiri dari beban iklan
pasar modal, beban pengembangan pasar modal, beban
pelatihan Anggota Kliring dan beban perjalanan dinas.
Pada tahun 2006 beban pengembangan usaha tercatat
sebesar Rp 9,959 miliar atau naik secara signifikan
sebesar Rp 3,485 miliar atau 54% dari tahun 2005 sebesar
Rp 6,474 miliar. Peningkatan tersebut terjadi
sehubungan dengan penyelenggaraan dan partisipasi
dalam beberapa event terkait dengan pengembangan
pasar modal seperti Indonesian Days, Short Selling and
SBL Conference, berbagai seminar lain serta edukasi
kepada pemakai jasa KPEI.
Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi terdiri dari beban kantor
& umum, beban diklat dan beban konsultan.
Komponen terbesar dari beban umum dan administrasi
adalah beban kantor & umum (operational dan back
office). Pada tahun 2006 beban ini sebesar Rp 8,067
miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 2,073 miliar dari
tahun 2005 sebesar Rp 5,994 miliar.
Beban Penyusutan
Beban penyusutan pada tahun 2006 tercatat sebesar
Rp 2,843 miliar turun sebesar Rp 87 juta atau 3 % dari
tahun 2005 sebesar Rp 2,930 miliar.
37 | Diskusi dan Analisis Manajemen
Rental
Renting expense is rental expense on office space.
The rental was Rp 2.032 billion in 2006, an increase of
Rp 605 million or 42% from Rp 1.427 billion in 2005.
The increase was attributed to the revision of special
rate for office space rental from Rp 3.500 per USD in
2005 to Rp 5,500 per USD in 2006.
Information Technology Maintenance
Expenses
Information technology maintenance expenses
consist of spending on maintenances of software and
hardware. The total cost was Rp 2.187 billion, a
decline of Rp 2.276 billion or 51% from Rp 4.463
billion in 2005. The decline was in line with the policy
of management to cooperate with local partner to
maintain e-Clears system.
Other Income – Net
The other income net of KPEI was recorded at Rp 11.592
billion in 2006, a substantially increase of Rp 5.654
billion or 96% or from Rp 5.938 billion in 2005. The
largest component of the other net was that from
interest income and the payment bank.
The interest income has totaled Rp 9.925 billion, an
increase of Rp 4.209 billion or 74% from Rp 5.716 billion
in 2005. The increase of the income was mainly due to
cash and cash equivalents received from stock clearing
fee, guarantee fund management services, and from
payment bank beside come from the higher interest
rate in 2006, the higher return form management of
financial products,
The payment bank contribution income was related to
the capital market development program in 2006, as
much as Rp 1.739 billion, the revenue KPEI has not got
in 2005.
Tax Expense
KPEI posted the tax-expense of Rp 18.521 billion in
2006, an increase of Rp 5.662 billion or 44% from
Rp 12.859 billion in 2005.
Beban Sewa
Beban sewa merupakan beban atas sewa ruang kantor.
Beban sewa pada tahun 2006 tercatat sebesar
Rp 2,032 miliar naik sebesar Rp 605 juta atau 42% dari
tahun 2005 sebesar Rp 1,427 miliar. Hal ini dipengaruhi
adanya tarif sewa ruang kantor yang pada tahun 2005
dengan kurs 1 USD: Rp 3,500 berubah menjadi 1 USD:
Rp 5,500 pada tahun 2006, sesuai dengan kesepakatan/
perjanjian antara BEJ dengan pengelola gedung.
Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi
Beban pemeliharaan teknologi informasi merupakan
beban atas pemeliharaan atas sofware dan hardware.
Beban ini tercatat sebesar Rp 2,187 miliar turun sebesar
Rp 2,276 miliar atau 51% dari tahun 2005 sebesar
Rp 4,463 miliar. Penurunan tersebut sejalan dengan
kebijakan manjemen untuk bekerjasama dengan mitra
lokal dalam pemeliharaan sistem e-CLEARS.
Penghasilan lain-lain - bersih
Penghasilan lain-lain –bersih sebesar Rp 11,592 miliar
atau meningkat sebesar Rp 5,654 miliar atau 96%
dibandingkan tahun 2005 sebesar Rp 5,938 miliar.
Komponen terbesar penghasilan lain-lain bersih adalah
penghasilan bunga dan penghasilan kontribusi bank
pembayaran.Penghasilan bunga sebesar Rp 9,925 miliar
meningkat Rp 4,209 miliar atau 74% dibandingkan
tahun 2005 sebesar Rp 5,716 miliar. Peningkatan ini
selain disebabkan oleh peningkatan suku bunga bank
selama tahun 2006 dan pengelolaan keuangan pada
produk-produk keuangan yang memberikan return
yang lebih tinggi, juga disebabkan oleh peningkatan
nilai kas dan setara kas yang berasal dari penerimaan
atas Jasa Kliring Saham, Jasa Pengelolaan Dana Jaminan
dan penghasilan kontribusi bank pembayaran yang
meningkat cukup signifikan.
Penghasilan kontribusi bank pembayaran berasal dari
kontribusi bank pembayaran dalam rangka
pengembangan pasar modal yang pada tahun 2006
tercatat sebesar Rp 1,739 miliar, sedangkan pada tahun
2005 dana tersebut belum diterima.
Beban Pajak - Bersih
Beban Pajak – bersih KPEI pada tahun 2006, sebesar
Rp 18,521 miliar, meningkat Rp 5,662 miliar atau 44%
dari tahun 2005 sebesar Rp 12,859 miliar.
38 | Management’s Discussion and Analysis
Cash Flow
The total cash and cash equivalent of KPEI at the end
of 2006 was Rp 101.601 billion, an increase of
Rp31.999 billion or 46% from Rp 69.602 billion in
2005. Net cash from operating income activities has
increased by Rp 6.454 billion or 21% from Rp 32.001
billion in 2005
ASSET MANAGEMENT
Working Capital
The current assets of KPEI amounted at Rp 1.175 trillion
in 2006, a substantial increase of Rp 670.443 billion
or 133% from Rp 504.638 billion in 2005. In the
meantime the current liabilities amounted at Rp 1.068
trillion in 2006, an increase of Rp 627.211 billion or
142% from Rp 440.971 billion in 2005.
Investment
In a bid to improve the services to the clearing
members, the spending on fixed assets has been
focused to improve the performance of the operational
system as well as the back office. To improve the
operational system, KPEI has enhanced its systems on
e-Clears, Disaster Recovery Centre (DRC), Risk
Management, website, and e-Bocs system. For back
office, KPEI has improved some applications such as
those on integrated performance monitoring system
/using balanced scorecard or BSC) application, on taskmanagement system, e-Doc, and other office
automation.
NET CASH-FLOW
Description
ARUS KAS BERSIH
2006
2005
2004
2003
2002
Net Cash Provided by Operating Activities
38,455
32,001
22,350
10,337
7,354
Kas Bersih diperoleh
dari aktivitas Operasi
Net Cash Provided by Investment Activities
(6,457)
742
(5,709)
(2,640)
(1,115)
Kas Bersih diperoleh
dari aktivitas Investasi
0
0
(340)
(5,699)
(6,931)
Kas Bersih diperoleh
dari aktivitas Pendanaan
31,998
101,601
32,743
69,602
16,301
37,859
1,998
20,558
(692)
18,560
Jumlah Kenaikan/Penurunan Kas
Net Cash from Financing
Net Increase (decrease) In Cash & Cash Equivalent
Cash and Cash Equivalent at End of Year
(figures in millions Rupiah)
Uraian
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
(dalam jutaan Rupiah)
Arus Kas
Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2006 sebesar
Rp 101,601 miliar meningkat Rp 31,999 miliar atau 46%
dari tahun 2005 sebesar Rp 69,602 miliar. Kas bersih
yang diperoleh dari aktivitas operasi meningkat
Rp 6,454 miliar atau 21% dari tahun 2005 sebesar
Rp 32,201 miliar.
PENGELOLAAN AKTIVA
Modal Kerja
Aktiva lancar pada tahun 2006 tercatat Rp 1,175 triliun
atau mengalami peningkatan sebesar Rp 670, 443
miliar atau 133% dari tahun 2005 sebesar Rp 504,638
miliar, sementara kewajiban lancar pada tahun 2006
Rp 1,068 triliun meningkat Rp 627,211 miliar atau
142% dari tahun 2005 Rp 440,971 miliar.
Investasi
Dalam rangka untuk meningkatkan layanan KPEI
kepada Anggota Kliring, maka pengeluaran modal
terkait aktiva tetap di utamakan untuk meningkatkan
performa sistem operasional maupun back office.
Untuk peningkatan sistem operasional telah dilakukan
beberapa penyempurnaan pada sistem e-CLEARS,
Disastery Recovery Center (DRC), Risk Management dan
Website KPEI serta mengembangkansistem e-Bocs.
Demikian pula halnya untuk sistem back office telah
dibangun dan disempurnakan beberapa aplikasi
seperti sistem pemantauan kinerja yang terintegrasi
dengan menggunakan otomasi sistem Balanced
Scorecard (BSC), mengembangkan sistem task
management, e-Doc, dan office automation lainnya.
39 | Diskusi dan Analisis Manajemen
KPEI keeps nurturing fellowship
not only for the sake of social
and ethical values but, more
importantly, to create the more
favorable business environment
for all stakeholders.
Core Value Fellowship
40 | Fellowship
KPEI terus menjaga dan
mengembangkan kesetiakawanan
bukan semata-mata karena alasan sosial
dan moral melainkan juga untuk
membangun iklim bisnis yang lebih
menguntungkan untuk semua
pemangku kepentingan.
41 | Fellowship
Responsibility for Financial Reporting
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
This Annual Report, including the accompanying financial statements and other related information, is the
responsibility of the management and has been signed by the respective members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors of the Indonesian Clearing and Guarantee Corporation, as follows:
Laporan tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab
manajemen PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris dan
Direksi sebagai berikut:
INARNO DJAJADI
HOESEN
President Director
Director
AGUS MUHAMMAD
FARID HARIANTO
President Commissioner
Commissioner
42 | Tanggung jawab Laporan Keuangan
Corporate Information
COMPANY STRUCTURE
STRUKTUR ORGANISASI
GENERAL MEETING
OF SHAREHOLDERS
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
CREDIT POLICY &
RISK MONITORING COMMITTE
BOARD OF COMMISSIONERS
DEWAN KOMISARIS
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT &
PENGENDALIAN RISIKO
INTERNAL AUDIT
PRESIDENT DIRECTOR
DIREKTUR UTAMA
SATUAN PEMERIKSA INTERNAL
DIRECTOR
DIREKTUR
RISK MANAGEMENT DIV.
OPERATION DIV.
DIV. PENJAMINAN, PENGENDALIAN
RISIKO & PENGEMBANGAN
DIV. OPERASIONAL KLIRING
& PENYELESAIAN
FUND MANAGEMENT &
MEMBERSHIP DEPT.
EQUITY DEPT.
INFORMATION
TECHNOLOGY DIV.
TEKNOLOGI INFORMASI
SYSTEM OPERATIONS DEPT.
DEPT. DANA JAMINAN, AGUNAN
& KEANGGOTAAN
DEPT. EKUITI
DEPT. OPERASIONAL &
ADMINISTRASI SISTEM
RISK MANAGEMENT DEPT.
FIXED INCOME &
DERIVATIVE DEPT.
DEPT. PENGENDALIAN RISIKO
RESEARCH &
DEVELOPMENT DEPT.
DEPT. PENGKAJIAN &
PENGEMBANGAN BISNIS
LEGAL & SUPPORT DIV.
DIV. HUKUM,
KOMUNIKASI & UMUM
LEGAL & CORPORATE
COMMUNICATION DEPT.
FINANCE &
HUMAN RESOURCES DIV.
DIV. KEUANGAN,
AKUNTANSI & SDM
FINANCE DEPT.
DEPT. HUKUM & KOMUNIKASI
PERUSAHAAN
DEPT. KEUANGAN
SYSTEM
DEVELOPMENT DEPT.
GENERAL AFFAIRS DEPT.
ACCOUNTING DEPT.
DEPT. SURAT UTANG & DERIVATIF
DEPT. PENGEMBANGAN SISTEM
DEPT. URUSAN UMUM
DEPT. AKUNTANSI
SECURITIES LENDING
BORROWING DEPT.
TECHNICAL SUPPORT DEPT.
DEPT. PINJAM MEMINJAM EFEK
& REPO
DEPT. DUKUNGAN TEKNIS
43 | Informasi Perusahaan
HUMAN RESOURCE
DEVELOPMENT DEPT.
DEPT. SUMBER DAYA MANUSIA
Board of Commissioners
Agus Muhammad has been KPEI President Commissioner since 2001. He has been with the Indonesian
Government for more than 30 years, and concurrently serves as Senior Advisor to the Minister of Finance for
State Property Management. He started his career as an Accounting Auditor with the National Gas and Oil
Company in 1977 and over the years has assumed many other positions of accounting responsibility with the
Indonesian Government, including as the Inspector General of the Ministry of Finance of the Republic of
Indonesia; Director of Market Institutions and Trading Bureau; and Director of Investment Management and
Research Bureau, with the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam). He holds a degree in Accountancy
from the Gadjah Mada University, Yogyakarta, and Master’s degree in Accountancy from the Southern Illinois
University, USA.
Agus Muhammad menjabat Komisaris Utama KPEI sejak 2001. Lebih dari 30 tahun beliau mengabdikan diri
untuk Pemerintah Republik Indonesia, dan saat ini menjabat sebagai Staff Ahli Menteri Keuangan Bidang
Pengelolaan Kekayaan Negara. Karir beliau dimulai dengan menjabat sebagai Auditor Perusahaan Minyak dan
Gas Negara pada tahun 1977, dan itulah awal kepercayaan bagi beliau untuk menjalankan tugas yang berkenaan
dengan Akuntansi di kalangan Pemerintah Indonesia termasuk: Inspektur Jenderal Departemen Keuangan RI;
Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek; serta Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset di Bapepam. Gelar
kesarjanaannya di bidang akuntansi diperoleh dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta serta gelar Master di
bidang akuntansi dari Southern Illinois University, Amerika Serikat.
Farid Harianto has been the Commissioner of KPEI since 1998. He has been a Director with the PPM Institute
(1989–1993), Senior Researcher, University of Indonesia (1990–1993), and Guest Professor of CIS University,
Toronto (1993–1995). He was also the President Director of the credit rating agency: Pefindo (1995–1998);
Commissioner of Pefindo (1998–2001); and Deputy Head, Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA),
(1998–2000). He is also a Corporate Finance Consultant in his personal capacity. He holds a bachelor degree
from the Bandung Institute of Technology, and has both a Master degree and a Ph.D. from the University of
Pennsylvania, USA.
Farid Harianto menjabat sebagai Komisaris KPEI sejak 1998. Beliau pernah menjabat sebagai direktur Lembaga
PPM (1989-1993); Peneliti Senior Universitas Indonesia (1990-1993), serta Dosen Tamu CIS University, Toronto
(1993-1995). Beliau juga pernah menjadi Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo, 1995-1998),
Anggota Komisaris Pefindo (1998-2001), dan Deputi Ketua BPPN (1998-2000). Selain itu beliau saat ini adalah
konsultan di bidang Corporate Finance. Gelar kesarjanaan diperoleh dari Institut Teknologi Bandung, sedangkan
gelar Master dan Doktoral diperoleh dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
AGUS MUHAMMAD
President Commissioner
FARID HARIANTO
Commissioner
44 | Dewan Komisaris
Board of Directors
Inarno Djajadi has been the President Director since June 2003. Having over seventeen years of experience in
securities and finance, he first began his career as a Money Market and Capital Market Dealer with PT Bank
Uppindo (1989–1991). Thereafter, Mr. Djajadi held the Director positions in several securities companies,
including PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991–1997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997–1999), PT Widari Securities
(1999), and was the President Director of PT Madani Securities (2000–2003). He has a degree in Economics from
Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Inarno Djajadi menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2003. Perjalanan karir beliau di bidang sekuritas
dan keuangan selama 17 tahun diawali dengan posisi sebagai Dealer Pasar Uang dan Pasar Modal pada
PT Bank Uppindo (1989-1991). Sejak itu beliau pernah beberapa kali menjabat sebagai direktur di beberapa
perusahaan sekuritas seperti: PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991-1997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997-1999),
PT Widari Securities (1999), dan Direktur Utama PT Madani Securities (2000-2003). Gelar kesarjanaan di bidang
ekonomi beliau raih dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Hoesen has become the Director since June 2005. His carreer in capital markets started in 1993 when he left
his position as a Coordinator, Researcher, and Program Methodologist of an NGO. He started his career as the
Assistant Manager at PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (1993–1996) and followed by the Division Head
of Guarantee and Risk Management at PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (1996–2005). He acquired a
bachelor degree in agriculture from Padjadjaran University, Bandung and Magister of Management degree
from the Pelita Harapan University, Jakarta.
Jabatan sebagai Direktur KPEI diemban oleh Hoesen sejak Juni 2005. Awal karier Beliau di industri pasar modal
dimulai pada tahun 1993 mengikuti kepindahannya sebagai Coordinator, Researcher and Program Methodologist
di salah satu LSM. Meniti karier dari Assistant Manager di PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (1993-1996)
berlanjut sebagai Kepala Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(1996-2005). Beliau memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Pertanian dari Universitas Padjadjaran,
Bandung dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
HOESEN
Director
INARNO DJAJADI
President Director
45 | Dewan Direksi
This page is intentionally left blank.
Halaman ini sengaja dikosongkan.
46
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
47
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005/
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 serta untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/
FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2006 and 2005 and for the
years then ended
Neraca/Balance Sheets
2
Laporan Laba Rugi/Statements of Income
3
Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity
4
Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows
5
Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to the Financial Statements
6
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NERACA
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
2006
Rp
Catatan/
Notes
2005
Rp
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang penyelesaian transaksi
bursa
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva dana pengaman
Dana disisihkan sebagai cadangan
jaminan
Investasi saham
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Aktiva tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 43.814.319.732 tahun 2006 dan
Rp 41.584.622.925 tahun 2005
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
ASSETS
101.600.792.278
6.559.664.988
2d,3,28
2e,4
69.602.491.201
-
1.047.823.304.500
9.545.864.909
6.500.812.647
535.344.450
2.515.204.282
1.175.080.988.054
2f,5
2g,6
2g,7
2n,8,25
2h
426.876.397.000
4.537.146.188
1.840.985.221
787.683.033
993.319.728
504.638.022.371
5.103.439.961
2i,5
5.255.301.013
6.951.804.321
2.263.315.380
375.896.188
2i,9
2j,10
2n,25
6.951.804.321
2.263.315.380
726.573.787
7.620.454.206
2.670.311.913
24.985.221.969
2k,11
12
7.754.112.566
2.517.726.787
25.468.833.854
1.200.066.210.023
530.106.856.225
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Securities transactions settlement
receivables
Accounts receivable
Other accounts receivable
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Total Current Assets
NONCURRENT ASSETS
Security fund assets
Fund reserved for guarantee of
settlement of securities transactions
Investment in shares of stock
Deferred tax assets - net
Equipment and facilities - net of
accumulated depreciation of
Rp 43,814,319,732 in 2006 and
Rp 41,584,622,925 in 2005
Other assets
Total Noncurrent Assets
TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang penyelesaian transaksi
bursa
Hutang pajak
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Pendapatan diterima dimuka
Jumlah Kewajiban Lancar
CURRENT LIABILITIES
Securities transactions settlement
payables
Taxes payable
Other liabilities
Accrued expenses
Unearned revenues
Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban dana pengaman
Kewajiban imbalan pasca kerja
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta
per saham
Modal dasar - 60.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 15.000 saham
Saldo laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.047.823.304.500
7.917.256.927
4.413.288.344
2.810.743.548
5.217.229.749
1.068.181.823.068
5.103.439.961
909.505.000
6.012.944.961
15.000.000.000
110.871.441.994
125.871.441.994
2f,5
2n,13
14
15,28
2l,16
2i,5
2c,2m,26
17
18
1.200.066.210.023
426.876.397.000
7.233.309.753
4.112.533.032
2.748.578.758
440.970.818.543
5.255.301.013
711.686.000
5.966.987.013
NONCURRENT LIABILITIES
Security fund liabilities
Post-employment benefits obligation
Total Noncurrent Liabilities
15.000.000.000
68.169.050.669
83.169.050.669
EQUITY
Capital stock - Rp 1 million par value
per share
Authorized - 60,000 shares
Subscribed and paid-up 15,000 shares
Retained earnings
Total Equity
530.106.856.225
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an
integral part of the financial statements.
-2-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
2006
Rp
Catatan/
Notes
2005
Rp
PENDAPATAN USAHA
92.550.747.452
2l,19
73.717.542.672
OPERATING REVENUES
BEBAN USAHA
Gaji, honor dan tunjangan
Pengembangan usaha
Umum dan administrasi
Penyusutan
Sewa
Pemeliharaan teknologi informasi
Jumlah Beban Usaha
17.830.843.100
9.958.907.695
8.067.025.384
2.843.274.494
2.032.242.045
2.186.611.497
42.918.904.215
2l,20
2l,21
2l,22
2l,11
2l,29
2l,23
16.575.116.692
6.474.041.208
5.993.868.575
2.930.521.987
1.426.506.359
4.463.002.849
37.863.057.670
OPERATING EXPENSES
Salaries, honorarium and allowances
Business development
General and administrative
Depreciation
Rental
Information technology maintenance
Total Operating Expenses
LABA USAHA
49.631.843.237
35.854.485.002
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
Penghasilan dana kontribusi
bank pembayaran
Laba belum terealiasi atas kenaikan
nilai wajar reksadana
Lainnya - bersih
Pendapatan Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK
61.223.989.854
9.924.870.190
24
1.739.076.577
16
559.664.988
(631.465.138)
11.592.146.617
4
BEBAN PAJAK
(18.521.598.529)
LABA BERSIH
42.702.391.325
5.716.392.731
221.485.194
5.937.877.925
41.792.362.927
2n,25
(12.859.526.747)
28.932.836.180
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
OTHER INCOME (CHARGES)
Interest income
Payment bank contribution
income
Unrealized gain in fair value of
mutual fund
Others - net
Other Income - Net
INCOME BEFORE TAX
TAX EXPENSE
NET INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an
integral part of the financial statements.
-3-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
Modal Saham/
Capital stock
Rp
Saldo per 1 Januari 2005
15.000.000.000
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
Saldo Laba/ Retained Earnings
Yang belum
Yang telah
Ditentukan
Ditentukan
Penggunaannya/
Penggunaannya/
Unappropriated
Appropriated
Rp
Rp
29.602.825.598
9.633.388.891
2.135.033.315
Penambahan saldo laba yang telah
ditentukan penggunaannya (Catatan 18)
-
(2.135.033.315)
Laba bersih tahun berjalan
-
28.932.836.180
Saldo per 31 Desember 2005
Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2006
15.000.000.000
15.000.000.000
56.400.628.463
11.768.422.206
42.702.391.325
99.103.019.788
11.768.422.206
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan.
Jumlah/
Total
Rp
39.236.214.489
-
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
Rp
54.236.214.489
-
Balance as of January 1, 2005
Addition in the appropriated
retained earnings (Note 18)
28.932.836.180
28.932.836.180
Net income for the year
68.169.050.669
83.169.050.669
Balance as of December 31, 2005
42.702.391.325
42.702.391.325
Net income for the year
110.871.441.994
125.871.441.994
Balance as of December 31, 2006
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the
financial statements.
-4-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
2006
Rp
2005
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba sebelum pajak penghasilan
Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Keuntungan penjualan aktiva tetap
Amortisasi dana kontribusi
Kewajiban imbalan pasca kerja
Penghasilan bunga
Laba belum direalisasi atas kenaikan
nilai wajar reksadana
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja
Perubahan modal kerja:
Piutang penyelesaian transaksi bursa
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Aktiva lain-lain
Hutang penyelesaian transaksi bursa
Hutang pajak
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Pendapatan diterima dimuka
Penerimaan bunga
Pembayaran pajak
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
(620.946.907.500)
(5.008.718.721)
(4.630.735.420)
252.338.583
(1.521.884.554)
(152.585.126)
620.946.907.500
532.136.064
(1.935.320.863)
62.164.790
6.956.306.326
9.895.778.184
(18.019.109.820)
38.455.453.886
175.251.761.500
1.739.327.343
(1.539.674.434)
(286.705.871)
(147.771.689)
(175.251.761.500)
(57.054.900)
(33.414.791)
19.306.182
5.495.586.191
(12.439.263.240)
32.001.315.329
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek
Perolehan aktiva tetap
Hasil penjualan aktiva tetap
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(6.000.000.000)
(474.743.085)
17.590.276
(6.457.152.809)
5.214.692.877
(4.478.886.312)
6.363.636
742.170.201
61.223.989.854
41.792.362.927
2.843.274.494
(16.387.150)
(1.739.076.577)
197.819.000
(9.924.870.190)
2.930.521.987
(6.363.636)
250.851.991
(5.716.392.731)
(559.664.988)
52.025.084.443
39.250.980.538
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan dana cadangan jaminan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA PENGAMAN
Penurunan (kenaikan) aktiva dana pengaman
Kenaikan (penurunan) kewajiban dana pengaman
Kas Bersih Dari Aktivitas Dana Pengaman
-
-
151.861.052
(151.861.052)
-
(429.530.231)
429.530.231
-
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Income before tax
Adjustments for:
Depreciation
Gain on sale of equipment and facilities
Amortization of payment bank contribution
Post-employment benefits expense
Interest income
Unrealized gain in fair value of mutual fund
Cash flows before changes in working capital
Changes in working capital:
Securities transactions settlements receivables
Accounts receivable
Other accounts receivable
Prepaid tax
Prepaid expenses
Other assets
Securities transactions settlements payables
Taxes payable
Other liabilities
Accrued expenses
Unearned revenues
Interest received
Income tax paid
Net Cash Provided By Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Settlement of (placement in) short-term investments
Acquisitions of equipment and facilities
Proceeds from sale of equipment and facilities
Net Cash Used In Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY
Increase in reserved fund
CASH FLOWS FROM SECURITY FUND ACTIVITIES
Decrease (increase) in security fund assets
Increase (decrease) in security fund liabilities
Net Cash From Security Fund Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
31.998.301.077
32.743.485.530
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
69.602.491.201
36.859.005.671
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
101.600.792.278
69.602.491.201
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas operasi dan investasi yang tidak
mempengaruhi kas:
Penambahan aktiva tetap melalui
hutang lain-lain
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
2.236.076.175
2.031.743.655
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Noncash operating and investing activities:
Addition to equipment and facilities through
other liabilities
See accompanying notes to financial statements which are an
integral part of the financial statements.
-5-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
1.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
P.T.
Kliring
Penjaminan
Efek
Indonesia
(Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris
No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 dari Mudofir
Hadi, SH. Akta pendirian dan anggaran dasar
Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusannya No. C2-9083.HT.01.01.Th.96
tanggal 24 September 1996 serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10
tanggal 4 Pebruari 1997, Tambahan No. 484.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta
notaris No. 27 tanggal 23 Oktober 2003 dari
Amrul Partomuan Pohan, SH, mengenai
perubahan pengurus perusahaan. Perubahan
tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
dengan Surat No. C-27590.HT.01.04.TH.2003
tanggal
18 Nopember
2003.
Perusahaan
mendapat persetujuan sebagai Lembaga Kliring
dan Penjaminan dari Ketua Badan Pengawas
Pasar
Modal
(Bapepam)
melalui
Surat
Keputusannya
No. Kep-26/PM/1998
tanggal
1 Juni 1998.
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (the
Company) was established based on Notarial
Deed No. 8 dated August 5, 1996 of Mudofir
Hadi, SH. The Company’s articles of association
were approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in his decision letter
No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 dated September 24,
1996 and were published in Supplement No. 484
to State Gazette No. 10 dated February 4, 1997.
The articles of association have been amended
several times, most recently by notarial deed
No. 27 dated October 23, 2003 of Amrul
Partomuan Pohan, SH, concerning the changes
in the Company’s Board of Commissioners and
Directors. This change was reported to and
accepted by the Minister of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia in his letter
No. C-27590.HT.01.04.TH.2003 dated November
18, 2003. The Company obtained its operating
license as a Clearing and Guarantee Institution
from
the
Chairman
of Capital Market
Supervisory Agency (Bapepam) in his decision
letter No. Kep-26/PM/1998 dated June 1, 1998.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan
didirikan adalah untuk menunjang kebijaksanaan
pemerintah dalam mengembangkan Pasar Modal
Nasional, dengan menyediakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang
teratur, wajar dan efisien.
In accordance with article 3 of the Company’s
articles of association, the Company was
established
to
support
the
Indonesian
Government’s policies in developing the National
Capital Market by providing clearing and stock
exchange transaction settlement guarantee
services in an orderly, fair and efficient manner.
Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997.
Aktivitas Perusahaan adalah menyelenggarakan
jasa kliring penyelesaian transaksi bursa untuk
perdagangan efek dengan warkat dan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa
untuk
perdagangan
efek
tanpa
warkat.
Pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi
bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat
dimulai sejak tanggal 24 Juli 2000, berdasarkan
Surat
Keputusan
Ketua
Bapepam
No. 1687/PM/2000.
The Company commenced operations in 1997.
The Company is engaged in providing services
for settlement of transactions involving scrip
trading of securities, as well as clearing and
g uarantee services for settlements of stock
exchange transactions on scripless trading of
securities. Settlement guarantee services for
scripless trading of securities became effective on
July 24, 2000, based on the decision letter of the
Chairman of Bapepa m No. 1687/PM/2000.
Perusahaan juga menyelenggarakan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa
untuk perdagangan derivatif yaitu Kontrak
Berjangka Indeks Efek (KBIE), Opsi Saham (OS),
Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Obligasi
Korporasi.
The Company also provides services for clearing
and
guarantee
of
derivative
securities
transactions such as stock index futures trading,
stock option trading, services for securities
lending and borrowing and corporate bond.
Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek
Jakarta Menara I Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52-53,
Jakarta.
Jumlah
karyawan
Perusahaan adalah 74 orang pada tahun 2006
dan 67 orang pada tahun 2005.
The Company is located at Jakarta Stock
th
Exchange Building, Tower I, 5 Floor, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company
had 74 employees in 2006 and 67 employees in
2005.
- 6-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham sebagaimana tercantum
dalam akta notaris No. 27 tanggal 17 Juni 2005
dari Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M.,
susunan
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan
2005 adalah sebagai berikut:
2.
Based on the extraordinary meeting of
stockholders as stated in notarial deed No. 27,
dated June 17, 2005 of Dr. A. Partomuan Pohan,
S.H., LL.M., the Company’s Board of
Commissioners and Directors as of December 31,
2006 and 2005 are as follows:
Komisaris Utama
Komisaris
Agus Muhammad
Farid Harianto
President Commissioner
Commissioner
Direktur Utama
Direktur
Inarno Djajadi
Hoesen
President Director
Director
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
b.
2.
Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a.
Financial Statement Presentation
Laporan
keuangan
disusun
dengan
menggunakan prinsip dan praktek akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
The financial statements have been prepared
using accounting principles and reporting
practices generally accepted in Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan,
kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar
akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan
untuk penyusunan laporan keuangan adalah
mata uang Rupiah dan laporan keuangan
tersebut disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the
statements of cash flows, are prepared under
the accrual basis of accounting. The
reporting currency used in the preparation of
the financial statements is the Indonesian
Rupiah, while the measurement basis used is
the historical cost, except for certain
accounts which are measured on the bases
described in the related accounting policies.
Laporan
arus
kas
disusun
dengan
menggunakan metode tidak langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan
dana pengaman.
The statements of cash flows are prepared
using the indirect method with classifications
of cash flows into operating, investing,
financing and clearing fund activities.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang
Asing
b.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan
dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama periode berjalan dalam
mata uang asing dicatat dengan kurs yang
berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada
tanggal neraca, aktiva dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian
kurs
yang
timbul,
dikreditkan
atau
dibebankan pada laporan laba rugi tahun
yang bersangkutan.
Foreign Currency
Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Company are
maintained
in
Indonesian
Rupiah.
Transactions during the period involving
foreign currencies are recorded at the rates
of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the rates of exchange
prevailing at that date. The resulting gains or
losses are credited or charged to current
operations.
- 7-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
c.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Penggunaan Estimasi
c.
Penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia mengharuskan manajemen
membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva
dan kewajiban kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan dan jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan.
Realisasi dapat berbeda dari jumlah
diestimasi.
d.
The preparation of financial statements in
conformity
with
accounting
principles
generally accepted in Indonesia requires
management to make estimates and
assumptions that affect the reported amounts
of assets and liabilities and disclosure of
contingent assets and liabilities at the date of
the financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during
the reporting period. Actual results could
differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
d.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
semua investasi yang jatuh tempo dalam
jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan
serta
tidak
dibatasi
penggunaannya.
e.
Investasi Jangka Pendek
Piutang
dan
Hutang
Transaksi Bursa
Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash
on hand and in banks and all unrestricted
investments with maturities of three months
or less from the dates of placement.
e.
Investasi dalam unit penyertaan reksa dana
disajikan sebesar nilai wajar. Laba dan rugi
belum direalisasi akibat kenaikan atau
penurunan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar investasi
dalam unit penyertaan reksa dana ditentukan
berdasarkan nilai aktiva bersih reksa dana
yang bersangkutan pada tanggal neraca.
f.
Use of Estimates
Short-term Investments
Investments in units of mutual funds are
stated at fair value. Unrealized gains or
losses from the increase or decrease in the
fair value are recognized in the current
operations. The fair value of investments in
units of mutual funds is based on the related
mutual fund’s net assets value at balance
sheet date.
Penyelesaian
f.
Securities
Transactions
Receivables and Payables
Settlements
Piutang dan hutang penyelesaian transaksi
bursa
merupakan
tagihan/kewajiban
Perusahaan kepada anggota kliring atas
transaksi bursa normal maupun kontrak
berjangka indeks efek sebelum tanggal
penyelesaian.
Securities
transactions
settlements
receivables and payables represent the
Company’s receivable/payable arising from
normal securities transactions and stock
index futures trading of the clearing members
prior to settlement date.
Perusahaan tidak menanggulangi kegagalan
penyelesaian
transaksi
bursa
yang
diselesaikan secara per transaksi oleh
karena itu akun ini tidak termasuk piutang
dan hutang yang timbul dari transaksi
tersebut.
The Company does not handle failure on
trade for trade settlement of securities
transactions, and accordingly this account
does not include receivables and payables
arising from such transactions.
- 8-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
g.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
g.
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang
ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap
masing-masing akun piutang pada akhir
periode.
h.
Allowance for doubtful accounts is provided
based on a review of the status of the
individual receivable accounts at the end of
the period.
Biaya Dibayar Dimuka
h.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
i.
Allowance for Doubtful Accounts
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are charged to operations
over their beneficial periods using the
straight-line method.
Dana Pengaman, Cadangan Jaminan dan
Dana Jaminan
i.
Security Fund, Reserve for Guarantee
Fund and Guarantee Fund
Dana Pengaman
Security Fund
Dalam rangka penanganan kegagalan
penyelesaian transaksi perdagangan kontrak
berjangka indeks efek secara netting,
anggota kliring diwajibkan menyetor dana
pengaman.
For the purpose of handling failure on net
settlement of stock index futures trading, the
clearing members are required to contribute
to a security fund.
Dana pengaman yang berasal dari setoran
anggota kliring, serta hasil pengelolaannya,
ditempatkan
dalam
bentuk
deposito
berjangka yang akan digunakan untuk
menanggulangi
kegagalan
dalam
penyelesaian transaksi perdagangan kontrak
berjangka indeks efek.
The security fund arising from contributions
of clearing members and the yield thereon
are placed in time deposits which will be
used for the purpose of handling any failures
in settlement of stock index futures
transactions.
Dana pengaman dapat ditarik kembali
apabila anggota kliring yang bersangkutan
tidak lagi memakai jasa Perusahaan dan
telah menyelesaikan seluruh kewajibannya
pada Perusahaan.
The security funds are refundable once the
clearing member ceases to utilize the
Company’s services and its liabilities to the
Company have been fully settled.
Cadangan Jaminan
Reserve for Guarantee Fund
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Ketua
Bapepam No. KEP-25/PM/2000 tentang
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa,
yang diperbaharui dengan Surat Keputusan
No. KEP-46/PM/2004 tanggal 9 Desember
2004, Perusahaan membentuk cadangan
jaminan yang disisihkan dari surplus
operasional Perusahaan yang dipergunakan
untuk membiayai penjaminan penyelesaian
transaksi
bursa.
Cadangan
jaminan
ditempatkan
dalam
bentuk
deposito
berjangka dan rekening giro.
In accordance with the decision letter of the
Chairman of Bapepam No. KEP-25/PM/2000,
regarding Securities Transactions Settlement
Guarantee amendment with the decision
letter of the Chairman of Bapepam
No. KEP-46/PM/2004 dated December 9,
2004, the Company established a reserve for
guarantee fund which is taken from the
Company’s operating surplus which will be
used to guarantee the settlement of
securities transactions. The reserve for
guarantee fund is placed in time deposits and
current accounts.
- 9-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
j.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Dana Jaminan
Guarantee Fund
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Ketua
Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal
30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, yang
sebelumnya diatur dalam surat Bapepam
No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997,
Bapepam memberikan persetujuan kepada
Perusahaan untuk melakukan pungutan
sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa
sebagai
salah
satu
sumber
utama
pembentukan dana jaminan.
Based
on
the
decision
letter
of
the
Chairman
of
the
Bapepam
No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000
regarding Guarantee Fund , which is
previously regulated by the letter of Bapepam
No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997,
Bapepam has approved
the Company to
collect 0.01% of cumulative value of
securities transactions as a major source for
the guarantee fund.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan
Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004
tanggal 9 Desember 2004, Bapepam
menyetujui Perusahaan untuk memungut
Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai
transaksi kontrak berjangka dan 0,00125%
dari nilai transaksi efek hutang.
Moreover, based on the decision letter of the
Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004
dated December 9, 2004, Bapepam has
approved the Company to collect 0.005% of
futures transactions and 0.00125% of debt
securities transaction for the guarantee fund.
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak
tertentu dan tidak didistribusikan untuk
keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang
telah diatur dalam ketentuan tersebut. Dana
jaminan
akan
digunakan
untuk
penanggulangan kegagalan penyelesaian
transaksi bursa pada perdagangan efek
tanpa warkat dan perdagangan kontrak
berjangka
indeks
efek.
Perusahaan
diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan
dana jaminan tersebut dan penggunaannya
harus memperoleh persetujuan terlebih
dahulu dari Bapepam.
The guarantee fund does not belong to a
certain party and is not distributed for any
purpose unless as stated in the regulation.
The guarantee fund is intended to provide
resources for handling failures in settlements
of scripless trading of securities and stock
index futures trading. The Company is
responsible in managing the guarantee fund,
and its utilization should have prior approval
from Bapepam.
Dana Jaminan hanya dapat diinvestasikan
dalam Surat Utang Negara dan atau deposito
bank dengan komposisi yang disetujui oleh
komite kebijakan kredit dan pengendalian
resiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib
ditambahkan ke dalam Dana Jaminan
setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan
kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be
invested in Government Bonds and or time
deposits with a certain composition which has
been approved by a credit policy and risk
management committee. The investment’s
results, net of the clearing and guarantee
institution’s management fee should be
added to the guarantee fund.
Investasi Saham
j.
Investasi dalam bentuk saham dengan
pemilikan kurang dari 20% yang nilai
wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan
untuk investasi jangka panjang, dinyatakan
sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila
terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui
penurunan
tersebut
dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi periode berjalan.
Investment In Shares of Stock
Investments in shares of stock with
ownership interest of less than 20% that do
not have readily determinable fair values and
are i ntended for long-term investments are
stated at cost. The carrying amount of the
investments is written down to recognize a
permanent decline in value of the individual
investments. Any such write-down is charged
directly to current operations.
- 10 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
k.
l.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Aktiva Tetap
k.
Equipment and Facilities
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan. Penyusutan dihitung dengan
metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat selama empat tahun.
Equipment and facilities are stated at cost
less accumulated depreciation. Depreciation
is computed using the straight-line method
based on the estimated useful life of four
years.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh
kembali, nilai tersebut diturunkan ke jumlah
yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang
ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga
jual netto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset
exceeds its estimated recoverable amount,
the asset is written d own to its estimated
recoverable amount, which is determined as
the higher of net selling price or value in use.
Beban
pemeliharaan
dan
perbaikan
dibebankan pada laporan laba rugi pada
saat
terjadinya;
pengeluaran
yang
memperpanjang masa manfaat atau memberi
manfaat
ekonomis
di
masa
datang
dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak
digunakan lagi, dijual atau dihapuskan,
dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap
berikut
akumulasi
penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan
aktiva tetap tersebut diakui dalam laporan
laba rugi periode yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs
is charged to operations as incurred;
expenditures, which extend the useful life of
the asset or result in increased future
economic benefits, are capitalized. When
assets are retired, sold or otherwise disposed
of, their carrying values and the related
accumulated depreciation are removed from
the accounts and any resulting gain or loss is
reflected in the current operations.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan
sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya
perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aktiva tetap yang bersangkutan pada
saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and
transferred to the respective equipm ent and
facilities account when completed and ready
for use.
Pengakuan
Pendapatan,
Pendapatan
Diterima Dimuka, dan Beban
l.
Pendapatan usaha Perusahaan diperoleh
dari (i) Jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi perdagangan saham
di bursa sebesar 0,00975% dari nilai
transaksi; (ii) Jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi perdagangan kontrak
berjangka indeks efek sebesar Rp 7.000
untuk LQ 45, Rp 1.400 untuk Mini LQ 45,
Rp 5.000 untuk LQ 45 periodik, Rp 1.500
untuk Mini LQ 45 periodik, Rp 21.250 untuk
Dow Jones Industrial Average (DJIA), dan
Rp 6.250 untuk DJ Japan Titans 100 yang
dikenakan pada setiap transaksi yang
menimbulkan posisi terbuka; (iii) Jasa pinjam
meminjam efek sebesar 3% dari nilai
transaksi pinjam meminjam efek.
Revenue,
Unearned
Expense Recognition
Revenue,
and
The Company’s revenues are derived from
(i) Clearing
and
settlement
guarantee
services for transactions at the stock
exchange amounting to 0.00975% of the
transaction value; (ii) Clearing and settlement
guarantee services for local stock index
futures trading transactions amounting to
Rp 7,000 for LQ 45, Rp 1,400 for Mini LQ 45,
Rp 5,000 for LQ 45 periodik, Rp 1,500 for
Mini LQ 45 periodik, Rp 21,250 for Dow
Jones Industrial Average (DJIA) and
Rp 6,250 for DJ Japan Titans 100 each
transaction in relation with open position; (iii)
Borrowing and lending stocks amounting to
3% of the borrowing and lending stocks
transactions.
- 11 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PADA
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan
Ketua Bapepam Nomor Kep-47/PM/2004
tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana
Jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan
dapat mengenakan biaya atas jasa
pengelolaan investasi sebanyak-banyaknya
10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan
bersih setelah pajak.
Moreover, based on the Decision Letter of
the Chairman of Bapepam No. Kep47/PM/2004 dated December 9, 2004
regarding Guarantee Fund, the Clearing and
Guarantee Institution is allowed to charge
investment management fee at maximum of
10% (ten percent) of net investment income
after tax.
Pendapatan
diakui
pada
saat
jasa
diserahkan. Beban diakui sesuai manfaatnya
pada periode yang bersangkutan.
Other revenue is recognized when the
service is rendered. Expense is recognized
when incurred.
Pendapatan diterima dimuka diakui secara
proporsional selama empat tahun.
Unearned
revenue
is
proportionately over four years.
m. Imbalan Pasca Kerja
recognized
m. Post-employment Benefits
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan
tetap yang telah bekerja paling sedikit
6 bulan dan tidak berumur lebih dari 55
tahun. Iuran yang ditanggung Perusahaan
diakui sebagai beban pada periode berjalan.
The Company established a defined
contribution pension plan covering all of its
local permanent employees who have
worked for a minimum period of six months
and who are not more than 55 years old.
Contribution is charged to current operations.
Imbalan Pasca Kerja
Defined Post-Employment Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca
kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai
dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 13/2003. Kekurangan imbalan yang
diberikan program pensiun dibandingkan
dengan manfaat yang diwajibkan oleh
Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat
sebagai imbalan pasti pasca kerja tanpa
pendanaan.
The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in
accordance with Labor Law No. 13/2003. The
shortage of benefits provided under the
pension plan against the benefits required by
the Labor Law is accounted for as unfunded
defined post-employment benefits plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja imbalan
pasti ditentukan dengan menggunakan
metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih
yang belum diakui yang melebihi 10% dari
nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja yang diperkirakan dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa
lalu dibebankan langsung apabila imbalan
tersebut menjadi hak atau vested, dan
sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode
rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested.
The cost of providing post-employment
benefits is determined using the Projected
Unit Credit Method. The accumulated
unrecognized actuarial gains and losses that
exceed 10% of the present value of the
Company’s defined benefit obligations is
recognized on straight-line basis over the
expected average remaining working lives of
the participating employees. Past service
cost is recognized immediately to the extent
that the benefits are already vested, and
otherwise is amortized on a straight-line
basis over the average period until the
benefits become vested.
- 12 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban
imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini
kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan
keuntungan dan kerugian aktuarial yang
belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum
diakui.
n.
The benefits obligation recognized in the
balance sheet represents the present value
of defined benefit obligation, as adjusted for
unrecognized actuarial gains and losses and
unrecognized past service cost.
Pajak Penghasilan
n.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on
the taxable income for the period computed
using prevailing tax rates.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui
atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aktiva dan kewajiban menurut laporan
keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aktiva pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa
datang.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the
financial statement carrying amounts of
existing assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary
differences while deferred tax assets are
recognized
for
deductible
temporary
differences to the extent that it is probable
that taxable income will be available in future
periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada
tanggal
neraca.
Pajak
tangguhan
dibebankan atau dikreditkan dalam laporan
laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke
ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that
have been enacted or substantively enacted
by the balance sheet date. Deferred tax is
charged or credited in the statement of
income, except when it relates to items
charged or credited directly to equity, in
which case the deferred tax is also charged
or credited to equity.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan
disajikan di neraca atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aktiva dan
kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset
in the balance sheet, in the same manner the
current tax assets and liabilities are
presented.
- 13 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
3.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
KAS DAN SETARA KAS
3.
2006
Rp
2005
Rp
Kas
Bank
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Negara Indonesia
Bank Lippo
Bank Danamon
Bank Permata
Jumlah
10.000.000
7.000.000
45.543.226
29.357.062
26.116.512
16.231.281
117.248.081
28.457.633
1.298.128
61.633.908
16.793.557
37.155.955
145.339.181
Cash on hand
Cash in banks
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Negara Indonesia
Bank Lippo
Bank Danamon
Bank Permata
Subtotal
Dollar Amerika Serikat
Bank Permata
Bank Mandiri
Jumlah
Jumlah kas dan bank
66.546.132
66.546.132
193.794.213
101.352.608
3.431.456
104.784.064
257.123.245
U.S. Dollar
Bank Permata
Bank Mandiri
Subtotal
Total cash on hand and in banks
Deposito berjangka
Rupiah
Bank Negara Indonesia
Bank Ekspor Indonesia
Bank Niaga
Bank Rakyat Indonesia
Bank NISP
Bank Danamon
Bank Lippo
Bank Mega
Bank Muamalat Indonesia
Bank Mandiri
Bank Permata
Bank Panin
Dollar Amerika Serikat
Bank Permata
Bank NISP
Jumlah kas dan setara kas
Tingkat bunga deposito berjangka
per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
20.600.000.000
18.475.000.000
17.907.000.000
12.975.000.000
7.250.000.000
7.045.000.000
4.825.000.000
4.000.000.000
2.500.000.000
1.404.696.677
-
13.150.000.000
10.232.743.750
11.465.599.315
4.335.000.000
6.000.000.000
13.072.224.891
8.000.000.000
2.500.000.000
4.239.400.000
185.901.388
101.600.792.278
393.200.000
196.600.000
69.602.491.201
Time deposits
Rupiah
Bank Negara Indonesia
Bank Ekspor Indonesia
Bank Niaga
Bank Rakyat Indonesia
Bank NISP
Bank Danamon
Bank Lippo
Bank Mega
Bank Muamalat Indonesia
Bank Mandiri
Bank Permata
Bank Panin
U.S. Dollar
Bank Permata
Bank NISP
Total cash and cash equivalents
6,50% - 13,00%
3,50% - 3,75%
Interest rates per annum on time
deposits
Rupiah
U.S. Dollar
7,00% - 13,00%
3,50% - 3,75%
INVESTASI JANGKA PENDEK
4.
Akun ini merupakan investasi pada Reksadana
Danareksa Proteksi sebagai berikut :
This
account
represents
investment
Reksadana Danareksa Proteksi as follows :
2006
Rp
Harga perolehan
Laba belum terealisasi
Nilai wajar
SHORT-TERM INVESTMENTS
2005
Rp
6.000.000.000
559.664.988
6.559.664.988
- 14 -
-
Cost
Unrealized gain
Fair value
in
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
5.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI
BURSA
5.
Piutang dan Hutang Penyelesaian Transaksi
Bursa
Securities
Transactions
Receivables and Payables
2006
Rp
Piutang penyelesaian
transaksi bursa:
Kliring utama
Kontrak berjangka indeks efek
Jumlah
Hutang penyelesaian
transaksi bursa:
Kliring utama
Kontrak berjangka indeks efek
Jumlah
SECURITIES CLEARING AND TRANSACTIONS
SETTLEMENT
Settlements
2005
Rp
1.047.820.859.500
2.445.000
1.047.823.304.500
1.047.820.859.500
2.445.000
1.047.823.304.500
426.859.282.000
17.115.000
426.876.397.000
Securities transactions settlements
receivables:
Main clearing
Stock index futures trading
Total
426.859.282.000
17.115.000
426.876.397.000
Securities transactions settlements
payables:
Main clearing
Stock index futures trading
Total
Piutang dan hutang kliring utama merupakan
kewajiban pembayaran oleh/kepada anggota
kliring sehubungan dengan transaksi bursa yang
terjadi pada T + O (pada hari transaksi bursa)
sampai dengan T + 3 (tiga hari setelah tanggal
transaksi bursa).
Main clearing receivables and payables represent
obligations by/to the clearing members arising
from securities transactions which occurred on
T + O (on the day of transaction) until T + 3 (three
days after the transaction date).
Dana Pengaman
Security Fund
Aktiva dana pengaman
Bank
Deposito berjangka
Kewajiban dana pengaman
Setoran anggota kliring
2006
Rp
2005
Rp
1.503.439.961
3.600.000.000
5.103.439.961
655.301.013
4.600.000.000
5.255.301.013
5.103.439.961
5.255.301.013
Security fund assets
Cash in banks
Time deposits
Security fund liabilities
Clearing members' contribution
Dana pengaman merupakan agunan atas
transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek yang
ditempatkan
dalam
rekening
giro
Dana
Pengaman KBIE atau ditempatkan dalam bentuk
deposito berjangka atas nama anggota kliring.
The security fund represents deposits for stock
Index Futures Trading transactions which are
placed in security fund for Stock Index Futures
Trading current account or in time deposits under
clearing member’s name.
Dana pengaman dikelola Perusahaan dalam
bentuk deposito berjangka yang ditempatkan
pada Bank Mandiri, Bank Lippo dan Bank Niaga
dengan tingkat bunga berkisar antara 9% - 13%
untuk tahun 2006 dan 5,5% - 13% untuk tahun
2005.
The security fund was invested by the Company
in time deposits placed in Bank Mandiri, Bank
Lippo and Bank Niaga with interest rates ranging
from 9% - 13% per annum in 2006 and 5.5% 13% per annum in 2005.
- 15 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
6.
6.
2006
Rp
2005
Rp
9.544.410.909
1.454.000
9.545.864.909
4.530.497.438
6.648.750
4.537.146.188
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Total
Accounts receivable from PT Bursa Efek Jakarta
were derived from clearing and settlement
guarantee for securities transactions and stock
option trading which are collected through
PT Bursa Efek Jakarta. Accounts receivable from
PT Bursa Efek Surabaya were derived from
clearing and settlement guarantee for Stock Index
Futures Trading transactions which is collected
through PT Bursa Efek Surabaya.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang
ragu-ragu karena manajemen berpendapat
bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
No allowance for do ubtful accounts was provided
as the management believes that the above
receivables are fully collectible.
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
2005
Rp
5.785.000.139
302.524.114
413.288.394
6.500.812.647
845.341.243
273.432.108
722.211.870
1.840.985.221
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
DANA DISISIHKAN
JAMINAN
Bank
Deposito berjangka
Jumlah
SEBAGAI
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
2006
Rp
8.
Akun ini merupakan pajak penghasilan Pasal 28A
dibayar dimuka.
9.
ACCOUNTS RECEIVABLE
Tagihan kepada PT Bursa Efek Jakarta berasal
dari pemberian jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa dan perdagangan
opsi saham kepada anggota kliring yang
penagihannya dilakukan melalui PT Bursa Efek
Jakarta. Tagihan kepada PT Bursa Efek Surabaya
berasal dari pemberian jasa kliring perdagangan
kontrak berjangka indeks efek kepada anggota
kliring yang penagihannya dilakukan melalui
PT Bursa Efek Surabaya.
Jasa pengelolaan dana jaminan
(Catatan 29)
Bunga deposito
Lain-lain
Jumlah
8.
PADA
PIUTANG USAHA
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Jumlah
7.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
Guarantee fund management
(Note 29)
Time deposit
Others
Total
PREPAID TAXES
This account represents prepaid income tax
Article 28A.
CADANGAN
9.
FUND RESERVED
SETTLEMENT
TRANSACTIONS
2006
Rp
2005
Rp
52.791.292
6.899.013.029
6.951.804.321
52.791.292
6.899.013.029
6.951.804.321
Dana cadangan dikelola Perusahaan dalam
bentuk deposito berjangka yang ditempatkan
pada Bank Mandiri, Bank Ekspor Indonesia dan
Bank Niaga dengan tingkat bunga berkisar antara
9,75% - 13% untuk tahun 2006 dan 7,25% - 13%
untuk tahun 2005.
FOR
OF
GUARANTEE OF
SECURITIES
Cash in bank
Time deposits
Total
The fund reserved for guarantee o f securities
transaction settlement was invested by the
Company in time deposits placed in Bank
Mandiri, Bank Ekspor Indonesia and Bank Niaga
with interest rates ranging from 9.75% - 13% per
annum in 2006 and 7.25% - 13% per annum in
2005.
- 16 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
10. INVESTASI SAHAM
10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
Akun ini merupakan penyertaan saham pada
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI)
dengan kepemilikan sebesar 7,5%.
This account represents investment in shares of
stock of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(PT KSEI) with ownership interest of 7.5%.
11. AKTIVA TETAP
11. EQUIPMENT AND FACILITIES
1 Januari/
January 1 ,
2006
Rp
Biaya perolehan
Peralatan dan sistem
komputer
Pembangunan ruangan
gedung yang disewa
Peralatan dan perabotan
kantor
Kendaraan
Aktiva tetap dalam
penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Peralatan dan sistem
komputer
Pembangunan ruangan
gedung yang disewa
Peralatan dan perabotan
kantor
Kendaraan
Jumlah
Jumlah Tercatat
44.752.496.807
Akumulasi penyusutan
Peralatan dan sistem
komputer
Pembangunan ruangan
gedung yang disewa
Peralatan dan perabotan
kantor
Kendaraan
Jumlah
Jumlah Tercatat
97.113.560
1.191.120.117
Pengurangan/
Deductions
Rp
584.855.813
-
Reklasifikasi/
Reclassification
Rp
1.326.961.500
-
1.588.377.967
261.255.000
36.109.200
290.000.000
17.675.000
12.250.000
1.545.485.600
49.338.735.491
2.287.596.500
2.710.819.260
614.780.813
39.340.406.773
2.359.277.735
584.855.812
749.370.701
296.030.029
1.400.877.950
93.967.501
41.584.622.925
65.866.730
122.100.000
2.843.274.494
16.471.875
12.250.000
613.577.687
40.064.092.950
1.191.120.117
45.591.716.054
1.191.120.117
-
1.606.812.167
539.005.000
(1.326.961.500)
-
-
31 Desember/
December 31,
2006
Rp
-
2.506.120.600
51.434.773.938
-
41.114.828.696
-
1.045.400.730
-
1.450.272.805
203.817.501
43.814.319.732
7.754.112.566
1 Januari/
January 1 ,
2005
Rp
Biaya perolehan
Peralatan dan sistem
komputer
Pembangunan ruangan
gedung yang disewa
Peralatan dan perabotan
kantor
Kendaraan
Aktiva tetap dalam
penyelesaian
Jumlah
Penambahan/
Additions
Rp
7.620.454.206
Penambahan/
Additions
Rp
4.734.782.227
-
1.468.915.827
62.855.000
119.462.140
198.400.000
87.500.000
42.874.483.894
1.457.985.600
6.510.629.967
36.833.002.042
2.553.783.101
453.340.672
296.030.029
1.352.047.209
62.089.385
38.700.479.308
48.830.741
31.878.116
2.930.521.987
Pengurangan/
Deductions
Rp
46.378.370
Reklasifikasi/
Reclassification
Rp
44.752.496.807
-
-
1.191.120.117
-
-
1.588.377.967
261.255.000
-
1.545.485.600
49.338.735.491
46.378.370
46.378.370
4.174.004.586
-
39.340.406.773
-
749.370.701
-
1.400.877.950
93.967.501
41.584.622.925
7.754.112.566
- 17 -
Accumulated depreciation
Computer hardware
and system
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Vehicles
Total
Net Book Value
31 Desember/
December 31,
2005
Rp
-
46.378.370
At cost
Computer hardware
and system
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Vehicles
Construction
in progress
Total
At cost
Computer hardware
and system
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Vehicles
Construction
in progress
Total
Accumulated depreciation
Computer hardware
and system
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Vehicles
Total
Net Book Value
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Aktiva
dalam
penyelesaian
merupakan
pengembangan sistem pendukung dan perangkat
kerasnya yang diperkirakan akan selesai tahun
2007.
Construction in progress represent development
of automated system and its hardware, which are
estimated to be completed in 2007.
Beban penyusutan adalah Rp 2.843.274.494 dan
Rp 2.930.521.987 masing-masing untuk tahun
2006 dan 2005.
Depreciation charged to operations amounted to
Rp 2,843,274,494 and Rp 2,930,521,987 in 2006
and 2005, respectively.
Pada 31 Desember 2006, aktiva tetap telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas,
PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi AXA
Indonesia, PT Asuransi Central Asia dan
PT Asuransi Astra Buana dengan perincian
sebagai berikut:
As of December 31, 2006, equipment and
facilities were insured with PT Asuransi Sinar
Mas, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi
AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia and
PT Asuransi Astra Buana with details as follows:
Nilai
pertanggungan/
Insurance
coverage
a. Seluruh resiko dan gempa bumi
i. Kerusakan material
Rp
ii. Terhentinya usaha
Jatuh tempo/
Expiration date
2.575.848.125
Rp
25.288.259.822
b. Peralatan elektronik
Rp
15.964.695.010
c. Kendaraan
Rp
544.500.000
22 Desember 2007/
December 22, 2007
22 Desember 2007/
December 22, 2007
26 Nopember 2007/
November 26, 2007
14 Oktober 2007/
October 14, 2007
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aktiva yang
dipertanggungkan.
ii. Business interruption
b. Electronic equipment
c. Motor vehicles
Management believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses on
the assets insured.
12. AKTIVA LAIN-LAIN
Dana kliring anggota kliring
tidak aktif (Catatan 14)
Uang jaminan
Jumlah
a. Property all risk and earthquake
i. Material damage
12. OTHER ASSETS
2006
Rp
2005
Rp
1.873.648.603
796.663.310
2.670.311.913
1.721.063.477
796.663.310
2.517.726.787
Sesuai dengan Surat No. S-2324/PM/1997
tanggal 6 Oktober 1997, Bapepam menyetujui
Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang
berkaitan
dengan
kliring,
penyelesaian
pembayaran, pengelolaan dana kliring serta
pengendalian risiko. Perusahaan menerima dan
mengelola dana kliring sebesar 2% dari modal
disetor anggota kliring. Hasil pengelolaan atas
setoran tersebut diakumulasikan sebagai bagian
dari dana kliring.
Clearing fund of inactive
clearing members (Note 14)
Deposits
Total
Based
on
Bapepam
approval
No. S-2324/PM/1997 dated October 6, 1997, the
Company performs clearing, settlement, clearing
fund management and risk management
activities. In relation to these activities, the
Company receives and manages a clearing fund
equivalent to 2% of the clearing members’ paidup capital. The yields of the fund are accounted
for as part of the clearing fund.
- 18 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Dana kliring anggota kliring tidak aktif merupakan
dana kliring yang belum dapat dikembalikan
Perusahaan karena anggota kliring tidak aktif.
Sampai dengan 31 Desember 2006 dana tersebut
belum
ditentukan
penggunaannya
oleh
Perusahaan. Kewajiban dana kliring anggota
kliring tidak aktif dicatat dalam akun hutang lainlain (Catatan 14 ).
Clearing fund of inactive clearing members
represents the clearing fund which have not been
returned by the Company to the inactive clearing
members. At December 31, 2006, the use of this
fund has not been decided by the Company. The
clearing fund liabilities to inactive clearing
members are presented as other liabilities (Note
14).
13. HUTANG PAJAK
13. TAXES PAYABLE
2006
Rp
2005
Rp
Pajak kini (Catatan 25)
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pajak pertambahan nilai - bersih
5.517.916.836
5.767.748.316
564.459.142
111.887.609
965.719.627
757.273.713
561.569.512
18.387.715
564.077.037
321.527.173
Jumlah
7.917.256.927
7.233.309.753
14. HUTANG LAIN-LAIN
Dana kliring anggota kliring
tidak aktif (Catatan 12)
Pembelian aktiva tetap
Lainnya
Jumlah
Total
14. OTHER LIABILITIES
2006
Rp
2005
Rp
1.873.648.603
2.236.076.175
303.563.566
4.413.288.344
1.721.063.477
2.031.743.655
359.725.900
4.112.533.032
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Keperluan kantor
Biaya konsultan
Lainnya
Jumlah
Current tax (Note 25)
Income tax
Article 21
Article 23
Article 25
Value added tax - net
Clearing fund of inactive
clearing members (Note 12)
Purchase of property and equipment
Others
Total
15. ACCRUED EXPENSES
2006
Rp
2005
Rp
1.910.876.505
896.503.750
3.363.293
2.810.743.548
2.161.015.465
584.200.000
3.363.293
2.748.578.758
- 19 -
Office supplies
Consultant fees
Others
Total
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PADA
16. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
16. UNEARNED REVENUES
Pendapatan
diterima
dimuka
merupakan
penerimaan
dana
kontribusi
untuk
pengembangan Pasar Modal yang diterima
P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dari
Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Mandiri, dan
Bank Niaga yang berfungsi sebagai bank
pembayaran KSEI untuk jangka waktu empat
tahun
Saldo awal
Penambahan
Amortisasi
Saldo akhir
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
Unearned revenues represents share in the
allocation of contribution for capital market
development received by P.T. Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) from Bank Central Asia,
Bank Lippo, Bank Mandiri and Bank Niaga who
function as KSEI payment banks for four years.
2006
Rp
2005
Rp
6.956.306.326
(1.739.076.577)
5.217.229.749
-
17. MODAL SAHAM
Beginning balance
Addition
Amortization
Ending balance
17. CAPITAL STOCK
Jumlah
saham/
Number of
shares
Nama Pemegang Saham/
Name of Stockholder
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Jumlah/Total
13.500
1.500
15.000
18. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA
2006 dan/and 2005
Persentase
Jumlah modal
pemilikan/
disetor/
Percentage of
Total paid-up
ownership
capital stock
%
Rp
90
10
100
13.500.000.000
1.500.000.000
15.000.000.000
18. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang
saham luar biasa tanggal 21 September 1998,
para pemegang saham telah menetapkan
cadangan untuk jaminan pelaksanaan kliring dan
penjaminan sebesar 40% dari laba bersih
tahunan.
Based on the minutes of the extraordinary
stockholders’ meeting dated September 21, 1998,
the stockholders approved an appropriation for
clearing and guarantee activities reserve
equivalent to 40% of annual net income.
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang
saham luar biasa tanggal 19 Mei 2006 No. 29,
para pemegang saham memutuskan, antara lain,
mengesahkan / meratifikasi cadangan jaminan
sampai dengan tahun 2004 adalah sebesar
Rp 2,1 milyar, dan menyetujui untuk tahun buku
2005, Perusahaan tidak akan melakukan
penyisihan dari laba usaha Perusahaan untuk
cadangan dana jaminan.
Based on the minutes of the extraordinary
stockholders’ meeting dated May 19, 2006
No. 29, the stockholders decided, among others,
to approve / ratify that the reserve fund up to 2004
is amounting to Rp 2.1 billion, and approve that
for fiscal year of 2005, the Company will not make
a provision for reserve of guarantee fund from the
Company’s profit.
- 20 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, dana
cadangan jaminan sebesar Rp 6.951.804.321
berasal dari saldo laba sebesar Rp 4.816.771.006
dan akumulasi penghasilan bunga sebesar
Rp 2.135.033.315 (Catatan 9).
As of December 31, 2006 and 2005, the
guarantee
fund
which
amounted
to
Rp 6,951,804,321 was derived from appropriation
of retained earnings of Rp 4,816,771,006 and
accumulated interest income of Rp 2,135,033,315
(Note 9).
19. PENDAPATAN USAHA
19. OPERATING REVENUES
2006
Rp
Jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi
perdagangan saham
Jasa pengelolan dana jaminan
Jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi
perdagangan kontrak berjangka
indeks efek
Jasa pinjam meminjam efek
Lainnya
Jumlah
2005
Rp
86.466.505.391
72.708.500.506
5.785.000.139
845.341.243
26.251.000
96.687.800
191.108.804
81.882.118
92.550.747.452
67.013.123
73.717.542.672
20. BEBAN GAJI, HONOR DAN TUNJANGAN
Karyawan
Direksi dan Komisaris
Beban imbalan pasca kerja
(Catatan 26)
Jumlah
20. SALARIES, HONORARIUM AND ALLOWANCE
EXPENSES
2006
Rp
2005
Rp
12.386.521.026
5.246.503.074
11.514.549.509
4.809.715.192
197.819.000
17.830.843.100
250.851.991
16.575.116.692
21. BEBAN PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan pasar modal
Pelatihan anggota kliring
Publikasi
Sponsor
Lainnya
Jumlah
Clearing and settlement
guarantee services for
securities transactions
Guarantee fund management
service
Clearing and settlement
guarantee services for
stock index futures
transactions
Securities lending and
borrowing income
Others
Total
Employees
Directors and Commissioners
Provision for post-employment
benefits (Note 26)
Total
21. BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES
2006
Rp
2005
Rp
6.780.922.443
1.097.904.322
720.123.555
604.937.749
755.019.626
9.958.907.695
4.268.556.189
1.037.175.810
314.131.867
394.945.142
459.232.200
6.474.041.208
- 21 -
Capital market development
Training of clearing members
Publication
Sponsorship
Others
Total
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Biaya konsultan
Pelatihan dan literatur
Peralatan kantor
Rapat
Asuransi
Telekomunikasi
Lainnya
Jumlah
23. BEBAN
PEMELIHARAAN
INFORMASI
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2006
Rp
2005
Rp
1.873.857.750
1.569.313.808
1.332.671.572
1.135.652.197
853.576.210
616.393.635
685.560.212
8.067.025.384
1.080.466.500
1.015.227.569
1.063.659.426
684.793.371
864.454.536
733.358.664
551.908.509
5.993.868.575
Consultant fees
Training and library
Office supplies
Meeting
Insurance
Telecommunication
Others
Total
TEKNOLOGI
23. INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE
EXPENSE
Akun ini merupakan beban pemeliharaan
perangkat lunak dan perangkat keras, sistem
komputer.
This account represents expense arising from the
maintenance of computer system, computer
software and hardware.
24. PENGHASILAN BUNGA
24. INTEREST INCOME
2006
Rp
Deposito berjangka
Jasa giro
Jumlah
2005
Rp
9.863.332.567
61.537.623
9.924.870.190
5.704.121.059
12.271.672
5.716.392.731
25. PAJAK PENGHASILAN
25. TAXATION
Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:
Pajak kini
Pajak final
Pajak tangguhan
Beban pajak
Time deposits
Current accounts
Total
The Company’s tax expense (benefit) consists
of the following:
2006
Rp
2005
Rp
16.366.230.200
1.804.690.730
350.677.599
18.521.598.529
11.589.940.700
946.495.889
323.090.158
12.859.526.747
- 22 -
Current tax
Final tax
Deferred tax
Tax expense
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PADA
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dan laba kena pajak adalah
sebagai berikut:
Laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi
Perbedaan temporer:
Penyusutan
Kewajiban imbalan pasca kerja
Perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal:
Beban gaji, honor dan
tunjangan
Beban umum dan
administrasi
Beban pengembangan usaha
Penghasilan bunga
Laba yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar reksadana
Lainnya
Laba kena pajak
Beban pajak dengan tarif pajak yang
berlaku:
10% x Rp
50.000.000
15% x Rp
50.000.000
30% x Rp 54.512.434.000
tahun 2006 dan
Rp 38.591.469.000
tahun 2005
Beban pajak kini
Pajak penghasilan final
Pajak penghasilan dibayar di muka
Pasal 23
Pasal 25
Fiskal
Pajak penghasilan final
Jumlah
Hutang pajak kini
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
A reconciliation between income before tax per
statements of income and taxable income, is as
follows:
2006
Rp
2005
Rp
61.223.989.854
41.792.362.927
Income before tax per statements
of income
(1.366.744.330)
197.819.000
(1.327.819.183)
250.851.991
Temporary differences:
Depreciation
Post-employment benefits expense
3.021.058.400
2.567.747.233
607.962.646
1.412.884.124
(9.924.870.190)
637.493.389
413.573.302
(5.716.392.731)
(559.664.988)
-
73.652.767
54.612.434.516
38.691.469.695
5.000.000
7.500.000
5.000.000
7.500.000
16.353.730.200
16.366.230.200
1.804.690.730
18.170.920.930
11.577.440.700
11.589.940.700
946.495.889
12.536.436.589
(7.963.020)
(10.785.350.344)
(55.000.000)
(1.804.690.730)
(12.653.004.094)
(3.983.880)
(5.770.208.504)
(48.000.000)
(946.495.889)
(6.768.688.273)
5.517.916.836
5.767.748.316
- 23 -
Permanent differences:
Salaries, honorarium and
allowance expenses
General and administrative
expenses
Business development expenses
Interest income
Unrealized gain in fair value of
mutual fund
Others
Taxable income
Tax expense at applicable tax rates:
10% x Rp
50,000,000
15% x Rp
50,000,000
30% x Rp 54,512,434,000
in 2006 and
Rp 38,591,469,000
in 2005
Current tax expense
Final income tax
Prepaid income taxes
Article 23
Article 25
Fiscal
Final income tax
Total
Current tax payable
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Pajak Tangguhan
Rincian dari aktiva
sebagai berikut:
Kewajiban imbalan
pasca kerja
Aktiva tetap
Bersih
Deferred Tax
pajak
tangguhan
1 Januari/
January 1,
2005
Rp
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi/
Credited
(charged)
to income
Rp
138.250.203
911.413.742
1.049.663.945
75.255.597
(398.345.755)
(323.090.158)
adalah
The details of the Company’s deferred tax assets
a re as follows:
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi/
Credited
(charged)
to income
Rp
31 Desember/
December 31,
2005
Rp
213.505.800
513.067.987
726.573.787
59.345.700
(410.023.299)
(350.677.599)
Rekonsiliasi antara beban pajak perusahaan dan
hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak
dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai
berikut:
31 Desember/
December 31,
2006
Rp
272.851.500
103.044.688
375.896.188
Post-employment benefits
obligation
Equipment and facilities
Net
A reconciliation between the Company’s tax
expense and the amount computed by applying
the effective tax rates to income before tax per
statements of income is as follows:
2006
Rp
2005
Rp
Laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi
61.223.989.854
Beban pajak sesuai dengan tarif
pajak yang berlaku
18.349.696.801
Pajak penghasilan final
1.804.690.730
Pengaruh pajak atas beban
(manfaat) yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal:
Beban gaji, honor dan
tunjangan
906.317.520
Beban umum dan
administrasi
182.388.794
Beban pengembangan usaha
423.865.237
Penghasilan bunga
(2.977.461.057)
Laba yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar reksadana
(167.899.496)
Lainnya
Beban Pajak
18.521.598.529
41.792.362.927
12.520.208.878
946.495.889
770.324.170
191.248.017
124.071.991
(1.714.917.819)
22.095.621
12.859.526.747
- 24 -
Income before tax per statements
of income
Tax expense at effective
tax rates
Final income tax
Tax effect of permanent
differences:
Salaries, honorarium and
allowance expenses
General and administrative
expenses
Business development expense
Interest income
Unrealized gain in fair value
of mutual fund
Others
Tax expense
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
26. IMBALAN PASCA KERJA
26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang
berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai
masa kerja tidak kurang dari enam bulan sejak
diangkat menjadi pegawai tetap. Program pensiun
ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia. Perusahaan memberikan kontribusi
iuran sebesar 12% dan karyawan menanggung
sebesar 6% dari jumlah gaji pokok per bulan.
Jumlah karyawan yang berhak atas program ini
adalah 56 karyawan di tahun 2006 dan 59
karyawan di tahun 2005. Beban pensiun dicatat
pada akun gaji dan tunjangan masing-masing
sebesar Rp 431.588.632 dan Rp 425.412.120
untuk tahun 2006 dan 2005.
The Company established a defined contribution
pension plan covering all its permanent
employees who are not more than 55 years old
and have a minimum working period of six
months
since
they
became
permanent
employees. The pension plan is managed by
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The
contributions are based on employees’ gross
monthly salaries whereby the Company
contributes 12% and the employees contribute
6% to the pension plan. The number of
employees entitled to the plan is 56 employee in
2006 and 59 in 2005. Pension expense of
Rp 431,588,632 and Rp 425,412,120 for the
years ended December 31, 2006 and 2005,
re spectively, were recorded under salaries and
allowances account.
Pada tanggal 25 April 2006 untuk keperluan
pengelolaan program pensiun, Perusahaan
melakukan penghentian kepesertaan program
pensiun di PT Asuransi Jiwa Manulife, jumlah
dana
pada
saat
penutupan
sebesar
Rp 3.154.357.126.
Selanjutnya
Perusahaan
menugaskan pengelolaan dana tersebut dengan
menunjuk Tim Pengelola Dana Pensiun KPEI
yang terdiri dari perwakilan karyawan. Pada
tanggal 31 Desember 2006, jumlah deposito
berjangka
untuk
program
ini
sebesar
Rp 3.743.389.058.
On April 25, 2006 for the purpose of managing
the pension plan, the Company discontinued its
pension plan management agreement with
PT Asuransi Jiwa Manulife which at that time had
total fund of Rp 3,154,357,126. The Company
subsequently assigned the management of the
fund by appointed a KPEI Pension Fund
Management Team, which consist of employees
representatives. As of December 31, 2006, total
time deposit for this program amounted to
Rp 3,743,389,058.
Imbalan Pasca Kerja
Defined Post-Employment Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja
imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kekurangan
imbalan yang diberikan dari program pensiun iuran
pasti dibandingkan dengan manfaat yang
diwajibkan
Undang-undang
Ketenagakerjaan
dicatat sebagai imbalan pasca kerja tanpa
pendanaan.
The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in
accordance with Labor Law. Shortage of benefits
provided under the pension plan against the
benefits required by the Labor Law is accounted
for as unfunded defined post-employment
benefits plan.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan
pasca kerja tersebut adalah 56 karyawan di tahun
2006 dan 59 karyawan di tahun 2005.
The number of employees entitled to the benefits
is 56 in 2006 and 59 in 2005.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan
laba rugi adalah:
Amounts recognized in income statement in
respect of these post-employment benefits are as
follows:
2006
Rp
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi bersih
Jumlah
2005
Rp
106.760.000
97.158.000
4.358.000
208.276.000
226.150.991
73.415.000
4.358.000
303.923.991
- 25 -
Current service cost
Interest costs
Net amortization
Tax expense
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PADA
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk
dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated
balance sheets arising from the Company’s
obligation in respect of these post employment
benefits are as follows:
2006
Rp
Nilai kini kewajiban yang tidak
didanai
Keuntungan aktuarial yang belum
diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Jumlah
2005
Rp
1.267.102.000
(324.826.000)
(32.771.000)
909.505.000
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi
adalah sebagai berikut:
711.686.000
(10.457.000)
208.276.000
909.505.000
27. SIFAT
DAN
ISTIMEWA
TRANSAKSI
(15.256.000)
(37.129.000)
711.686.000
Unrecognized actuarial gains
Unrecognized past service cost
Total
460.834.009
(53.072.000)
303.923.991
711.686.000
Beginning of the year
Benefits payment
Amount charged to income
Ending balance
The cost of providing post-employment benefits
for the years ended December 31, 2006 and
2005,
respectively
were
calculated
by
independent actuaries, PT Eldridge Gunaprima
Solution and PT Dayamandiri Dharmakonsilindo.
The actuarial valuations were carried out using
the following key assumptions:
2006
Tingkat pengunduran diri
Tingkat perkiraan hasil investasi
dari tabungan pensiun
Present value of unfunded
obligations
2005
Rp
Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2006 dan
2005, masing-masing dihitung oleh aktuaris
independen PT Eldridge Gunaprima Solution dan
PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Penilaian
aktuarial menggunakan asumsi utama sebagai
berikut:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
764.071.000
Movements in the net liability recognized in the
consolidated balance sheet are as follows:
2006
Rp
Saldo awal
Pembayaran manfaat
Beban imbalan kerja
Saldo akhir
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
2005
10,5%
13%
10%
11%
Commissioners
Standards Ordinary
(CSO) - 1980
1%
2%
9%
13%
HUBUNGAN
Discount rate
Salary increment rate
Mortality rate
Resignation rate
Investment rate from
pension fund
27. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek
Surabaya
merupakan
pemegang
saham
Perusahaan.
a.
PT Bursa Efek Jakarta and PT Bursa Efek
Surabaya are the Company’s stockholders.
b.
Perusahaan merupakan pemegang saham dari
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
b.
The Company is a stockholder
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
- 26 -
of
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
28. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM
MATA UANG ASING
28. MONETARY
ASSET
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
2006
Mata uang
Asing/
Foreign
Currency
US$
AKTIVA
Kas dan setara kas
497.988
2005
Ekuivalen/
Equivalent
Rp
4.491.847.521
Mata uang
Asing/
Foreign
Currency
US$
70.660
Ekuivalen/
Equivalent
Rp
694.584.065
KEWAJIBAN
Hutang pembelian aktiva
tetap
Biaya masih harus dibayar
161.354
148.323
1.455.413.080
1.337.873.460
188.998
81.391
1.857.850.340
800.073.530
Aktiva Bersih
188.311
1.698.560.981
(199.729)
(1.963.339.805)
LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Kurs
konversi yang digunakan Perusahaan masingmasing adalah Rp 9.020 per 1 USD dan Rp 9.830
per 1 USD.
Purchasing payable
Accrued expenses
Net Assets
On December 31, 2006 and 2005, the conversion
rates used by Company were Rp 9,020 per
USD 1 and Rp 9,830 per USD 1, respectively.
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
a.
ASSET
Cash and cash equivalents
29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Ketua
Bapepam
No. KEP-26/PM/2000
tanggal
30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan,
Bapepam memberikan persetujuan kepada
Perusahaan untuk menerima 0,01% dari nilai
kumulatif transaksi bulanan di bursa efek.
Perusahaan
diwajibkan
melakukan
pembentukan, pengelolaan dan penggunaan
dana jaminan tersebut. Pelaporan keuangan
dana jaminan dilakukan terpisah dari laporan
keuangan Perusahaan.
a.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Ketua
Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal
9 Desember 2004, Bapepam memberikan
persetujuan kepada Perusahaan untuk
melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar
0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka
dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Based on the decision letter of the Chairman
of Bapepam No. KEP -26/PM/2000 dated
June 30, 2000 , regarding Guarantee Fund,
Bapepam has given its approval for the
Company to receive 0.01% of the monthly
securities transactions cumulative value on
the stock exchange.
The Company is
responsible
for
the
establishment,
management and utilization of the guarantee
fund. The financial statements of the
guarantee fund are maintained separately
from the Company’s financial statements.
Based on the decision letter of the Chairman
of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated
December 9, 2004, Bapep am has approved
KPEI to withhold Guarantee Fund of 0.005%
and 0.00125%, respectively, of the value of
futures and debt securities transactions.
- 27 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005,
posisi dana jaminan adalah sebagai berikut:
Bank
Deposito berjangka
Investasi dalam Surat
Utang Negara
Piutang dana jaminan
Piutang bunga
Kewajiban
Jumlah
b.
As of December 31, 2006 and 2005, the
position of the guarantee fund is as follows:
2006
Rp
2005
Rp
10.606.279
361.507.724.054
8.072.726
254.884.182.150
120.565.000.000
7.455.209.210
2.609.085.087
(5.805.000.139)
100.986.000.000
3.506.336.329
2.874.819.284
(845.341.243)
361.414.069.246
486.342.624.491
Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas mengalami gagal bayar atas
transaksi
saham.
Perusahaan
memperkirakan adanya potensi kegagalan
beruntun sebesar Rp 30.986.550.000.
Selanjutnya, Perusahaan memutuskan untuk
melakukan
penundaan
penyelesaian
transaksi tersebut. Keputusan tersebut telah
sesuai dengan surat Ketua Bapepam tanggal
11 Nopember 2002.
b.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan,
Perusahaan masih melakukan penundaan
penyelesaian sehubungan dengan status
hukum transaksi tersebut.
c.
Cash in bank
Time deposits
Investment in Government
Bond
Guarantee fund receivable
Interest receivable
Liabilities
Total
In August 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas
failed
to
settle
securities
transactions. The Company estimated
potential
recurring
failure
of
Rp 30,986,550,000 and decided to postpone
the settlement of such transaction which is in
accordance with the letter of the Chairman of
Bapepam dated November 11, 2002.
As of the date of the financial statements,
the Company has still placed on hold the
settlement of such transaction due to the
legal status of the transactions.
Perusahaan menemukan indikasi transaksi
bursa tidak wajar yang dilakukan oleh
PT Mentari Securindo dan PT Suprasurya
Danawan Sekuritas atas saham PT Arona
Binasejati (ARTI) dan PT Sugi Samapersada
(SUGI) pada tanggal 21 September 2005.
Jumlah
transaksi
tersebut
sebesar
Rp49.174.955.000. Perusahaan memutuskan
untuk menunda penyelesaian transaksi
tersebut dan melaporkan kepada Bapepam
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
atas transaksi tersebut.
c.
Berdasarkan
Surat
Ketua
Bapepam
No. S-1264/BL/2006 tanggal 26 Juli 2006
tentang perkembangan penyidikan kasus
transaksi saham SUGI dan ARTI tanggal
21 September 2005, yang merujuk kepada
surat KPEI No. KPEI-0400/DIR/0706 tanggal
17 Juli 2006 tentang laporan perkembangan
kasus
dan
permohonan
konfirmasi
pemeriksaan/ penyidikan Bapepam atas
transaksi saham SUGI dan ARTI tanggal
21 September 2005, saat ini Bapepam
sedang melakukan penyidikan atas transaksi
tersebut dan meminta KPEI untuk tetap
melanjutkan
penundaan
penyelesaian
transaksi saham tersebut sampai ada
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap.
The Company noted an indication of unfair
securities transactions made by PT Mentari
Securindo and PT Suprasurya Danawan
Sekuritas on shares of PT Arona Binasejati
(ARTI) and PT Sugi Samapersada (SUGI) on
September 21, 2005. The liability due to the
transactions amounted to Rp 49,174,955,000.
The Company decided to postpone the
settlement of the transactions and reported to
Bapepam for further investigation of such
transactions.
Based on such letter of the Chairman of
Bapepam
No. S-1264/BL/2006 dated
July 26, 2006, regarding investigation case
of SUGI and ARTI securities transactions
dated September 21, 2005, with reference to
the letter of KPEI No. KPEI-0400/DIR/0706
dated July 17, 2006 specifically on the case
report and confirmation request to Bapepam
for the result of inverstigation of the
securities transactions of SUGI and ARTI
dated September 21, 2005, Bapepam is
currently investigating the transactions and
requesting KPEI to continue postponing the
settlement of the securities transactions until
the court issue the legal binding status of the
transaction.
- 28 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005 SERTA
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
d.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PADA
Sampai dengan tanggal laporan keuangan,
Perusahaan masih melakukan penundaan
penyelesaian sehubungan dengan status
hukum transaksi tersebut.
As of the date of the financial statements,
the Company has still placed on hold the
settlement of such transaction due to the
legal status of the transactions.
Namun di lain pihak, PT Suprasurya
Danawan Sekuritas melaporkan penundaan
penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh
KPEI tersebut kepada pihak Polda Metro
Jaya sebagai tindak pidana penipuan dan
penggelapan.
On the other hand, PT Suprasurya Danawan
Sekuritas had reported to Polda Metro Jaya
regarding the postponed settlement of the
above transactions by KPEI as civil case of
deception and embezzlement.
Berdasarkan laporan tersebut, pada bulan
Nopember 2006, Direktorat Reserse Kriminal
Khusus Polda Metro Jaya telah melakukan
pemeriksaan terhadap pihak PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia dengan dasar
adanya dugaan perkara pidana penipuan
(pasal 378 KUH Pidana) dan penggelapan
(pasal 372 KUH Pidana). Untuk mendampingi
pemeriksaan tersebut, KPEI telah menunjuk
Kantor Konsultan Hukum Amir Syamsuddin
dan Partners sebagai kuasa hukum.
Based on such report in November 2006,
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda
Metro Jaya already investigated PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia in relation to the
speculation regarding the civil case on
deception (article 378 KUH Pidana) and
embezzlement (article 372 KUH Pidana). In
connection with this matter, KPEI has
appointed Kantor Konsultan Hukum Amir
Syamsuddin and Partners as its legal
advisor.
Perusahaan
menandatangani
perjanjian
sewa ruang kantor dengan PT First Jakarta
International (FJI) untuk masa sewa yang
berakhir 31 Agustus 2007, atas ruang kantor
di Gedung Bursa Efek Jakarta, Lantai 4 dan
5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
d.
30. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
The Company entered into an office space
lease agreement with PT First Jakarta
International (FJI) for a period expiring on
August 31, 2007, for an office space at
Jakarta Stock Exchange Building, fourth and
fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
30. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan Perusahaan dari halaman 2
sampai 29 telah disetujui oleh Direksi untuk
diterbitkan pada tanggal 7 Maret 2007.
The Company’s financial statements on pages 2
to 29 have been approved by the Company’s
Directors for issue on March 7, 2007.
********
- 29 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN/
FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005/
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITORS` REPORT
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN - Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/
FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND - As of December 31, 2006 and
2005 and for the years then ended
Laporan Aktiva dan Kewajiban/Statements of Assets and Liabilities
2
Laporan Operasi/Statements of Operations
3
Laporan Perubahan Aktiva Bersih/Statements of Changes in Net Assets
4
Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to the Financial Statements
5
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
DANA JAMINAN
LAPORAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
2006
Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
GUARANTEE FUND
STATEMENTS OF ASSETS AND LIABILITIES
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
Catatan/
Notes
2005
Rp
AKTIVA
Bank
ASSETS
10.606.279
8.072.726
Cash in banks
Deposito berjangka
361.507.724.054
2b,3
254.884.182.150
Time deposits
Investasi dalam Surat Utang Negara
120.565.000.000
2c,4
100.986.000.000
Investment in Government Bonds
Piutang dana jaminan
7.455.209.210
5
3.506.336.329
Guarantee fund receivables
Piutang bunga
2.609.085.087
2d,6
2.874.819.284
Interest receivables
JUMLAH AKTIVA
492.147.624.630
362.259.410.489
KEWAJIBAN
Biaya masih harus dibayar
AKTIVA BERSIH
TOTAL ASSETS
LIABILITY
5.805.000.139
2d,2e,7
486.342.624.491
845.341.243
361.414.069.246
Lihat catatan atas laporan keuangan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan.
Accrued expense
NET ASSETS
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
-2-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
DANA JAMINAN
LAPORAN OPERASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
2006
Rp
PENGHASILAN INVESTASI
Penghasilan bunga
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
GUARANTEE FUND
STATEMENTS OF OPERATIONS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
Catatan/
Notes
38.271.001.390
2d,8
BEBAN
Pengelolaan dana jaminan
Administrasi
5.785.000.139
129.730.670
2d,2e,7
2d,7
Jumlah Beban
Penghasilan Investasi Bersih
2005
Rp
24.723.394.321
INVESTMENT INCOME
Interest income
845.341.243
113.123.355
EXPENSES
Guarantee fund management
Administration
5.914.730.809
958.464.598
Total Expense
32.356.270.581
23.764.929.723
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) BELUM
DIREALISASI
Perubahan nilai wajar Surat
Utang Negara
19.579.000.000
KENAIKAN AKTIVA BERSIH DARI
AKTIVITAS OPERASI
51.935.270.581
Net Investment Income
UNREALIZED GAIN (LOSS)
2c,4
(16.269.981.894)
7.494.947.829
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Change in fair value
of Government Bonds
INCREASE IN NET ASSETS
FROM OPERATING ACTIVITIES
See accompanying notes to financial statements which are
an integral part of the financial statements.
-3-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
DANA JAMINAN
LAPORAN PERUBAHAN AKTIVA BERSIH
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
GUARANTEE FUND
STATEMENTS OF CHANGES IN NET ASSETS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
2006
Rp
KENAIKAN AKTIVA BERSIH DARI
AKTIVITAS OPERASI
2005
Rp
51.935.270.581
7.494.947.829
INCREASE IN NET ASSETS FROM
OPERATING ACTIVITIES
KONTRIBUSI DARI ANGGOTA BURSA
Penerimaan dana jaminan atas jasa
transaksi tahun berjalan
Piutang dana jaminan
65.538.075.454
7.455.209.210
51.514.085.403
3.506.336.329
MEMBERS' CONTRIBUTIONS
Guarantee fund receivables
on transaction services during the year
Guarantee fund receivables
Jumlah Kontribusi dari Anggota Bursa
72.993.284.664
55.020.421.732
Total Members' Contributions
JUMLAH KENAIKAN AKTIVA BERSIH
124.928.555.245
62.515.369.561
TOTAL INCREASE IN NET ASSETS
AKTIVA BERSIH AWAL TAHUN
361.414.069.246
298.898.699.685
NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR
AKTIVA BERSIH AKHIR TAHUN
486.342.624.491
361.414.069.246
NET ASSETS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an
integral part of the financial statements.
-4-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
Dana Jaminan dibentuk berdasarkan UndangUndang Pasar Modal No. 8 pasal 55 ayat 4,
tentang penyelesaian transaksi bursa yang
menetapkan bahwa Lembaga Kliring dan
Penjaminan dapat menetapkan dana jaminan
penyelesaian transaksi bursa yang wajib dipenuhi
oleh pemakai jasa Lembaga Kliring dan
Penjaminan.
The Guarantee Fund was established based on
Article 55 section 4 of the Capital Market Law
No. 8 concerning securities transactions
settlement which states that a Clearing and
Guarantee Institution may establish a guarantee
fund for securities transactions settlement to be
funded by the users of such service.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan
Pengawas
Pasar
Modal
(Bapepam)
No. KEP-26/PM/2000 tentang Dana Jaminan
tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur
dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997
tanggal 27 Juni 1997, PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) disetujui untuk melakukan
pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa
sebagai salah satu sumber utama pembentukan
dana jaminan.
Based on the Decision Letter of the Chairman of
the Capital Supervisory Agency (Bapepam)
No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000
regarding Guarantee Fund, which is previously
regulated by the Letter of the Bapepam
No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997,
Bapepam has approved PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI) to collect 0.01% of
cumulative value of securities transactions as a
major source for the guarantee fund.
Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam
No.
Kep-47/PM/2004
tanggal
9 Desember 2004, Bapepam menyetujui KPEI
untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005%
dari nilai transaksi kontrak berjangka dan
0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Moreover, based on the Decision Letter of the
Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004
dated December 9, 2004, Bapepam has
approved KPEI to collect 0.005% of future
transactions and 0.00125% of obligation
transaction for the guarantee fund.
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak
tertentu dan tidak didistribusikan untuk keperluan
apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur
dalam ketentuan tersebut. Dana jaminan akan
digunakan untuk penanggulangan kegagalan
penyelesaian transaksi bursa pada perdagangan
efek tanpa warkat dan perdagangan kontrak
berjangka indeks efek. KPEI diwajibkan untuk
mempertanggungjawabkan dana jaminan tersebut
dan
penggunaannya
harus
memperoleh
persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam.
The guarantee fund do not belong to a certain
party and is not distributed for any purpose unless
as stated in the regulation. The guarantee fund is
intended to provide resource for handling failures
in settlements of scripless trading of securities
and stock index futures trading. KPEI is
responsible in managing the guarantee fund, and
its utilization should have prior approval from
Bapepam.
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam
Surat Utang Negara dan atau deposito bank
dengan komposisi yang disetujui oleh komite
kebijakan kredit dan pengendalian risiko. Hasil
investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke
dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas
jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan
Penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be invested
in Government Bonds and or time deposits with a
certain composition which has been approved by
a credit policy and risk management committee.
The investment’s results, net of the clearing and
guarantee institution’s management fee should be
added to the guarantee fund.
- 5-
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
2.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut
Dana Jaminan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Prinsip-prinsip
akuntansi yang penting diterapkan secara
konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by
the Guarantee Fund conform to accounting
principle generally accepted in Indonesia. The
significant accounting principles which were
consistently applied in the preparation of the
financial statements are as follows:
a.
a.
b.
Lingkup dan Basis Penyajian Laporan
Keuangan
Laporan keuangan Dana Jaminan, yang
meliputi laporan aktiva dan kewajiban,
laporan operasi
dan laporan perubahan
aktiva bersih, disusun dengan menggunakan
prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku
pada reksadana sebagaimana diatur dalam
butir 8 Peraturan Bapepam No. III.b.7.
The financial statements of Guarantee Fund,
consist of statements of assets and liabilities,
statements of operations and statements of
changes in net assets, have been prepared
using accounting principles and reporting
practices for mutual fund as stipulated in
item number 8 of Bapepam’s Rule No. III.b.7.
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah
dasar akrual. Mata uang pelaporan yang
digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp),
dan laporan keuangan tersebut disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun
tertentu
disusun
berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.
The financial statements are prepared under
the accrual basis of accounting. The
reporting currency used in the preparation of
the financial statements is the Indonesian
Rupiah, while the measurement basis is the
historical cost, except for certain accounts
which are measured on the bases described
in the related accounting policies.
Deposito Berjangka
b.
Deposito berjangka dinilai berdasarkan nilai
nominal.
c.
Time Deposits
Time deposits are stated at nominal value.
Investasi dalam Surat Utang Negara
c.
Investasi dalam Surat Utang Negara
disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan
atau kerugian belum direalisasi akibat
kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui
dalam laporan operasi tahun berjalan.
d.
Scope and Basis for Preparation of
Financial Statements
Investment in Government Bonds
Investment in Government Bonds are stated
at fair value. Unrealized gains or losses due
to increase or decrease in fair value are
recognized in the statements of operations
for the year.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
d.
Income and Expense Recognition
Pendapatan bunga diakui secara akrual
berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal
dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest income is recognized when incurred
(accrual basis) based on time proportion,
nominal value and interest rate.
Beban diakui pada saat terjadinya (secara
akrual).
Expense is recognized
(accrual basis).
- 6 -
when
incurred
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
e.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
Pengelolaan Dana Jaminan
e.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Ketua
Bapepam Nomor Kep-47/PM/2004 Tanggal
9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan,
Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat
mengenakan biaya atas jasa pengelolaan
investasi
maksimum
10%
(sepuluh
perseratus) dari pendapatan bersih setelah
pajak. Biaya jasa pengelolaan dibebankan
dalam laporan operasi tahun berjalan.
3.
Based on the Decision Letter of the Chairman
of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated
December 9, 2004 regarding Guarantee
Fund, the Clearing and Guarantee Institution
is allowed to charge investment management
fee at maximum of 10% (ten percent) of net
investment
income
after
tax.
The
management fee is charged to statements of
operations for the year.
DEPOSITO BERJANGKA
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Danamon
Bank Ekspor Indonesia
Bank Rakyat Indonesia
Bank Niaga
Jumlah
Tingkat bunga
3.
TIME DEPOSITS
2006
Rp
2005
Rp
182.161.691.264
69.665.521.612
54.250.421.191
27.878.805.326
27.551.284.661
361.507.724.054
174.936.049.206
71.214.889.102
8.733.243.842
254.884.182.150
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Danamon
Bank Ekspor Indonesia
Bank Rakyat Indonesia
Bank Niaga
Total
7,50% - 13,00%
7,25% - 13,00%
Interest rate
Deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di Bank
Mandiri digunakan sebagai jaminan kredit fasilitas
dana talangan (standby facility) dari bank yang
sama (Catatan 9).
4.
Guarantee Fund Management
Time deposit of Rp 35 billion in Bank Mandiri is
used as collateral for the standby credit facility
from the same bank (Note 9).
INVESTASI DALAM SURAT UTANG NEGARA
4.
Akun ini merupakan investasi dalam Surat Utang
Negara, dengan rincian sebagai berikut:
INVESTMENT IN GOVERNMENT BONDS
This
account
represents
Government Bonds, as follows:
investment
2006
Surat Utang Negara/
Government Bonds
Ina Recap FR 0029
Ina Recap FR 0025
Ina Recap FR 0027
Jumlah
Nilai Nominal/
Nominal Value
Rp
20.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
120.000.000.000
Nilai Wajar/
Fair Value
Rp
20.140.000.000
51.225.000.000
49.200.000.000
120.565.000.000
- 7 -
Tingkat Bunga/
Interest Rate
%
Jatuh Tempo/
Maturity Date
9,5
10
9,5
15-04-2007
15-10-2011
15-06-2015
in
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
2005
Surat Utang Negara/
Government Bonds
Ina Recap FR 0029
Ina Recap FR 0025
Ina Recap FR 0027
Jumlah
5.
Nilai Nominal/
Nominal Value
Rp
20.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
120.000.000.000
Nilai Wajar/
Fair Value
Rp
Tingkat Bunga/
Interest Rate
%
Jatuh Tempo/
Maturity Date
9,5
10
9,5
15-04-2007
15-10-2011
15-06-2015
19.146.000.000
43.340.000.000
38.500.000.000
100.986.000.000
Biaya perolehan Surat Utang Negara adalah
sebesar Rp 117.135.640.235. Sesuai dengan sifat
dan fungsi dana jaminan, penempatan dana
jaminan pada Surat Utang Negara dimaksudkan
untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan direalisasi
pada nilai nominal. Namun, peraturan Bapepam
mensyaratkan agar penyajian laporan keuangan
dana jaminan menggunakan prinsip akuntansi
dan bentuk yang berlaku pada Reksa Dana,
sehingga investasi dalam Surat Utang Negara
tersebut disajikan sebesar nilai wajar.
Acquisition cost of the Government Bonds
amounted to Rp 117,135,640,235. In accordance
with the nature and purpose of the guarantee
fund, placement of guarantee fund in Government
Bonds is intended to be held until maturity and
will be realized at nominal value. However,
Bapepam rule requires the financial statements of
the guarantee fund to be prepared in the
accordance with accounting principles and
reporting format of Mutual Fund, accordingly the
investment in Government Bonds are stated at
fair value.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Surat
Utang Negara dinyatakan berdasarkan harga
referensi Bursa Efek Surabaya dan Himpunan
Pedagang Surat Utang Negara. Keuntungan
(kerugian) belum direalisasi akibat perubahan
nilai
wajar
masing-masing
sebesar
Rp 19.579.000.000 per 31 Desember 2006 dan
(Rp 16.269.981.894) per 31 Desember 2005.
As of December 31, 2006 and 2005, the
Government Bonds value were based on
reference price of Surabaya Stock Exchange and
Indonesian
Government
Bond
Dealer
Association. Unrealized gain (loss) due to
changes
in
fair
value
amounted
to
Rp 19,579,000,000 as of December 31,2006 and
(Rp 16,269,981,894) as of December 31, 2005.
Sehubungan dengan investasi ini, KPEI menunjuk
Bank Mandiri sebagai Kustodian.
In relation to the investment, KPEI has appointed
Bank Mandiri as Custodian.
PIUTANG DANA JAMINAN
5.
Akun ini merupakan tagihan kepada PT Bursa
Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya atas
dana jaminan.
This account represents receivables from
PT Bursa Efek Jakarta and PT Bursa Efek
Surabaya relating to guarantee fund.
2006
Rp
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Jumlah
GUARANTEE FUND RECEIVABLES
2005
Rp
7.452.376.103
2.833.107
7.455.209.210
- 8 -
3.499.572.621
6.763.708
3.506.336.329
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Total
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
6.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
PIUTANG BUNGA
6.
INTEREST RECEIVABLES
2006
Rp
Deposito berjangka
Surat Utang Negara
Jumlah
7.
2005
Rp
1.278.016.594
1.331.068.493
2.609.085.087
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
1.543.750.791
1.331.068.493
2.874.819.284
7.
Akun ini merupakan biaya pengelolaan dana
jaminan dan beban jasa audit yang masih harus
dibayar.
8.
9.
ACCRUED EXPENSE
This account represents accrued guarantee fund
management fee and audit fee.
PENGHASILAN BUNGA
Deposito berjangka
Surat Utang Negara
Jasa giro bank
Jumlah
Time deposits
Government Bonds
Total
8.
INTEREST INCOME
2006
Rp
2005
Rp
28.950.701.912
9.320.000.000
299.478
38.271.001.390
16.262.769.751
8.451.270.458
9.354.112
24.723.394.321
KOMITMEN
9.
Time deposits
Government Bonds
Bank accounts
Total
COMMITMENTS
a.
KPEI memperoleh kredit fasilitas dana
talangan (standby facility) dari Bank Mandiri
sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo
31 Juli 2007. Fasilitas kredit ini sematamata digunakan untuk menanggulangi
kegagalan penyelesaian transaksi bursa
tanpa warkat dan dijamin dengan deposito
berjangka dana jaminan di bank yang sama
(Catatan 3).
a.
KPEI obtained a standby credit facility from
Bank Mandiri amounting to Rp 30 billion,
which will due on July 31, 2007. This credit
facility is solely intended for handling failure
in settlement of securities transactions and is
collateralized by time deposits of the clearing
fund in the same bank (Note 3).
b.
Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas mengalami gagal bayar atas
transaksi saham. KPEI memperkirakan
potensi
kegagalan
beruntun
sebesar
Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, KPEI
memutuskan untuk menunda penyelesaian
transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai
dengan surat Ketua Bapepam tanggal
11 Nopember 2002, untuk memberikan
kesempatan
kepada
Bapepam
untuk
melakukan penyidikan atas adanya indikasi
transaksi yang tidak wajar.
b.
In August 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas
failed
to
settle
securities
transactions. KPEI estimated potential
recurring failure of Rp 30,986,550,000.
Moreover, KPEI decided to postpone the
settlement of such transaction. The decision
was in accordance with the letter of the
Chairman of Bapepam dated November 11,
2002, in order to give Bapepam a chance to
investigate
any
indication
of
unfair
transactions.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan,
KPEI
masih
melakukan
penundaan
penyelesaian sehubungan dengan status
hukum transaksi tersebut.
As of the date of the financial statements,
KPEI has still placed on hold the settlement
of such transaction due to the legal status of
the transactions.
- 9 -
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2006 DAN 2005
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
c.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2006 AND 2005
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
Perusahaan menemukan indikasi transaksi
bursa tidak wajar yang dilakukan oleh
PT Mentari Securindo dan PT Suprasurya
Danawan atas saham PT Arona Binasejati
(ARTI) dan PT Sugi Samapersada (SUGI)
pada
tanggal
21
September
2005.
Jumlah
transaksi
tersebut
sebesar
Rp
49.174.955.000.
Perusahaan
memutuskan untuk menunda penyelesaian
transaksi tersebut dan melaporkan kepada
Bapepam untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut atas transaksi tersebut.
c.
The Company noted an indication of unfair
securities transactions made by PT Mentari
Securindo and PT Suprasurya Danawan on
shares of PT Arona Binasejati (ARTI) and
PT Sugi
Samapersada
(SUGI)
on
September 21, 2005. The liability due
to
the
transactions
amounted
to
Rp 49,174,955,000. The Company decided to
postpone the settlement of the transactions
and reported to Bapepam for further
investigation of such transactions.
Berdasarkan
Surat
Ketua
Bapepam
No. S-1264/BL/2006 tanggal 26 Juli 2006
tentang perkembangan penyidikan kasus
transaksi saham SUGI dan ARTI tanggal
21 September 2005, yang merujuk kepada
surat KPEI No. KPEI-0400/DIR/0706 tanggal
17 Juli 2006 tentang laporan perkembangan
kasus
dan
permohonan
konfirmasi
pemeriksaan/ penyidikan Bapepam atas
transaksi saham SUGI dan ARTI tanggal
21 September 2005; saat ini Bapepam
sedang melakukan penyidikan atas transaksi
tersebut dan meminta KPEI untuk tetap
melanjutkan
penundaan
penyelesaian
transaksi saham tersebut sampai ada
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap.
Based on the letter of the Chairman of
Bapepam No. S-1264/BL/2006 dated July 26,
2006 regarding investigation case of SUGI
and ARTI securities transactions dated
September 21, 2005, which referring to the
letter of KPEI No. KPEI-0400/DIR/0706 dated
July 17, 2006 regarding the case report and
confirmation request to Bapepam for the
result of investigation of the securities
transactions of SUGI and ARTI dated
September 21, 2005; Bapepam is currently
investigating the transactions and requesting
KPEI to continue postponing the settlement
of the securities transactions until the court
issue the legal binding status of the
transaction.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan,
KPEI
masih
melakukan
penundaan
penyelesaian sehubungan dengan status
hukum transaksi tersebut.
As of the date of the financial statements,
KPEI has still placed on hold the settlement
of such transaction due to the legal status of
the transactions.
10. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
10. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan telah disetujui oleh Direksi
KPEI untuk diterbitkan pada tanggal 23 Pebruari
2007.
The financial statements have been approved by
the Directors of KPEI for issue on February 23,
2007
********
- 10 -
This page is intentionally left blank.
Halaman ini sengaja dikosongkan.
48
Download