BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Kerangka Teori 1. Periklanan Secara umum iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi atau sponsor tertentu melalui media massa yang bertujuan membujuk masyarakat agar membeli suatu produk atau jasa. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkauannya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditunjukkan kepada masyarakat luas. (Morissan, 2010: 18) Iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. (Kasali, 1995: 21) Menurut Institute of Practitioners in Advertising (IPA) menyebutkan bahwa periklanan adalah mengupayakan suatu pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurahmurahnya. (Muffarih, 2015: 4) 6 7 2. Kelebihan dari Periklanan (Mufarrih, 2015: 45-46) : a. Menghadirkan value Kelebihan iklan adalah dapat menghadirkan value pada sebuah produk. Seperti membangkitkan citra produk atau positioning yang ingin dihadirkan. Selain itu iklan juga sangat bermanfaat agar masyarakat sadar akan produk tersebut, memperhatikan produk tersebut atau mengingat kembali kepada masyarakat tentang sebuah produk. b. Cepat menyebar Karena periklanan menggunakan media massa, maka secara geografis penetrasi kampanye produknya jelas lebih luas, cepat tersebar kepada masyarakat melalui berbagai media massa, seperti televisi, koran, billboard, dan sebagainya. Karena media massa itu juga, untuk mencapai jangkauan yang luas maka dibutuhkan biaya promosi yang tidak sedikit. Karena untuk menjangkau khalayak yang luas, iklan memanfaatkan media yang tersedia dan didapatkan dengan cara membayar media tersebut. c. Ekspresif Iklan memberikan ruang untuk mendramatisasikan sebuah perusahaan dan brand-nya dengan menggunakan pendekatan keindahan melalui cetak, suara, maupun warna. d. Terkendali Pengiklan bisa memilih pesan apa yang akan dihadirkan kepada khalayak target dengan komunikasi yang fokus. 8 Menurut Alo Liliwei pada tahun 1992 (dalam Kertamukti, 2015: 65-70) membagi iklan ke dalam dua kelompok besar yaitu pembagian secara umum dan pembagian secara khusus. a. Pembagian Iklan Secara Umum 1) Iklan Tanggung Jawab Sosial Yaitu iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap warga sehingga mereka bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan tertentu, misalnya iklan anjuran dan iklan penggambaran sosial. 2) Iklan Bantahan Yaitu iklan yang digunakan untuk membantah atau melawan atas sesuatu isu yang merugikan dan memperbaiki citra seseorang, perusahaan, atau merek yang tercemar akibat informasi yang tidak benar. Ciri khas iklan ini adalah mendapatkan komunikator (bisa perorangan atau lembaga) sebagai pihak yang teraniaya atau dirugikan oleh pihak lain. Tujuan dari iklan bantahan antara lain : mengeliminasi iklan yang tidak benar dan tidak mengguntungkan; meluruskan (membelokkan) isu tersebut pada porsi yang benar, sesuai dengan maksud perusahaan; membangun simpati khalayak; membangun opini publik bahwa perusahaan berada pada posisi yang benar. 9 3) Iklan Pembelaan Iklan ini merupakan lawan dari iklan bantahan. Bila iklan bantahan si pengiklan berada pada posisi membantah, maka dalam iklan pembelaan, komunikator justru berada dalam posisi membela komunikator. Tujuan dari iklan ini adalah memperoleh simpati dari khalayak bahwa perusahaan berada dalam posisi yang benar. Contoh yang biasanya ditemukan tentang iklan jenis ini adalah iklan yang terkait hak paten. 4) Iklan Perbaikan Iklan untuk memperbaiki pesan-pesan tentang sesuatu hal yang terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media. Istilah lain iklan ini adalah iklan ralat atau iklan pembetulan. Iklan ini bertujuan untuk meralat informasi yang salah, sehingga publik tetap mendapatkan informasi yang benar. Sisi negatif iklan ini adalah dengan menyampaikan iklan perbaikan, terkesan bahwa pengiklan tidak cermat dalam perencanaan tentang sesuatu, sehingga kreadibilitas pengiklan akan turun. 5) Iklan Keluarga Iklan dimana isi pesan-pesannya merupakan sebuah pemberitahuan dari pengiklan tentang terjadinya suatu peristiwa kekeluargaan kepada keluarga atau khalayak lainnya. Iklan keluarga biasanya lebih banyak berbentuk iklan kolom dan display, tidak banyak berisi ilustrasi gambar, dan lebih 10 mengandalkan pesan tertulis. Contoh iklan adalah iklan tentang kematian, pernikahan, wisuda, dan lain-lain. b. Pembagian iklan secara khusus 1) Berdasarkan Media yang digunakan a) Iklan media above the line Adalah media massa yang bersifat massa. Massa yang dimaksud adalah khalayak menjadi sasaran berjumlah besar dan menerpa pesan iklan secara serempak. Media yang termasuk kategori above the line seperti surat kabar, majalah, tabloid, televisi, film, radio dan internet. b) Iklan below the line Adalah iklan yang menggunakan media khusus. Yang termasuk media below the line adalah leaflet, poster, spanduk, baliho, point of purchase (POP), stiker, flyers, display dan lain-lain. 2) Berdasarkan Tujuan a) Iklan komersial Iklan ini disebut pula dengan iklan bisnis. Bertujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, terjadinya peningkatan penjualan dimana sasaran pesan yang dituju adalah untuk seseorang atau lembaga yang akan mengolah atau menjual produk yang diiklankan tersebut kepada konsumen akhir. 11 Iklan komersial dapat dibagi tiga jenis iklan yaitu iklan untuk konsumen, bisnis, dan profesional. b) Iklan non komersial (Iklan layanan masyarakat) Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau menidik khalayak dimana tujuan akhir bukan mencari keuntungan ekonomi melainkan keuntungan sosial. 3) Berdasarkan bidang isi pesan a) Iklan Politik b) Iklan Pendidik c) Iklan Kesehatan d) Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh e) Iklan Pariwisata f) Iklan Hiburan g) Iklan Hukum h) Iklan Lowongan Pekerjaan i) Iklan Duka Cita j) Iklan Perkawinan k) Iklan Makanan dan Minuman l) Iklan Otomotif m) Iklan Lingkungan Hidup n) Iklan Media 12 4) Berdasarkan Komunikatornya a) Iklan Personal b) Iklan Keluarga c) Iklan Institusi 5) Berdasarkan wujud produk yang diiklankan a) Iklan Barang b) Iklan Jasa c) Iklan Barang dan jasa 6) Berdasarkan Cakupan atau wilayah sasarannya a) Iklan Lokal Iklan yang cakupan khalayak sasaran yang dituju hanya berada di wilayah lokal, misalnya pedesaan atau perkotaan atau suatu kabupaten saja. Biasa dilakukan oleh toko kecil, salon, sekolah dasar, taman kanak-kanak, dimana target khalayak yang tinggal di wilayah sekitar. b) Iklan Regional Cakupan khalayaknya lebih dari satu wilayah lokal, namun terlalu jauh untuk disebut dengan wilayah nasional, misalnya Provinsi Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan sebagainya. c) Iklan nasional Iklan yang target konsumennya berada di seluruh wilayah suatu negara. 13 d) Iklan Intenasional Iklan yang membidik khalayaknya yang menjangkau trans nasional atau lebih dari satu negara. 7) Berdasarkan Fungsinya a) Iklan Informasi Menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi untuk khalayak. b) Iklan Persuasi Menitikberatkan pada upaya mempengaruhi khalayak untuk melakukan sesuatu. c) Iklan Mendidik Menitikberatkan pada tujuan mendidik khalayak, agar khalayak mengerti dan mempunyai pengetahuan terhadap sesuatu. d) Iklan Parodi atau hiburan Iklan ini dibuat untuk keperluan hiburan semata. 8) Berdasarkan Media a) Iklan Advertorial Iklan yang terkesan sebagai sebuah berita. Dalam tatarama periklanan Indonesia, iklan dengan teknik ini diharuskan diberikan keterangan “advertorial” atau “iklan” untuk membedakannya dengan berita. Isi pesan advertorial ini sangat beragam antara lain : iklan layanan pengobatan 14 alternatif, kesehatan, jasa penyelenggara event, wisata, institutonal advertising, dan sebagainya. Bila dipasang oleh pemerintah, biasanya berisi pesan tentang pariwisata, perkembangan daerah, potensi alam, menggugah kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan, pendidikan, kesetiakawanan sosial, tertib dan sadar hukum dan sebagainya. b) Iklan display Lebih luas dari iklan kolom sehingga dapat mendisplay (memperlihatkan) ilustrasi berupa gambar-gambar baik foto maupun grafis dalam ukuran yang lebih besar disamping pesan verbal tertulis. Umumnya digunakan oleh organisasi baik bisnis maupun sosial. Misalnya iklan penjual barang maupun jasa, ucapan selamat, pemberitahuan, permintaan maaf, peringatan dagang dan sebagainya. Untuk pemasangan pribadi dan keluarga misalnya berupa iklan duka cita, iklan ucapan selamat, permintaan maaf, dan sebagainya. 3. Fungsi dan Tujuan Iklan a. Fungsi Iklan Sebagai alat komunikasi pemasaran, iklan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut (Shimp, 2003: 263-264) : 15 1) Informing (menginformasikan) suatu bentuk produk atau jasa kepada khalayak. 2) Persuading (mempersuasi) khalayak untuk mengkonsumsi suatu produk atau jasa yang ditawarkan. 3) Reminding (mengingatkan) kepada khalayak akan ekstensi suatu produk atau jasa yang ada dipasar. 4) Adding value (menambah nilai) seperti adanya inovasi, peningkatan kualitas produk dan mengubah persepsi konsumen. b. Tujuan Iklan Sedangkan tujuan dari iklan menurut Robert V. Zavher (Sumartono, 2002: 66) yaitu : 1) Menyadarkan komunikan dan memberi informasi tentang suatu barang, jasa atau ide. 2) Menimbulkan dalam diri komunikan suatu perasaan suka akan barang, jasa atau ide yang disajikan dengan memberikan preferensi kepadanya. 3) Meyakinkan komunikan akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan karena menggerakkan untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang dianjurkan tersebut. 4. Komponen Pemasaran a. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sebuah Perusahaan harus menemukan apa yang memuaskan para konsumen dan 16 menggunakan informasi ini untuk menciptakan produk yang tepat. Perusahaan harus terus menerus mengubah, mengadaptasi dan mengembangkan produk agar bisa mengikuti perubahan selera para pelanggan. b. Upaya pemasaran terkoordinasi diseluruh organisasi. Pemasaran hanya salah fungsi yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Penelitian dan pengembangan, manufaktur, keuangan dan fungsi-fungsi lain juga penting sehingga mengoordinasikan fungsi-fungsi ini dengan upaya-upaya pemasaran sangat meningkatkan peluang-peluang sukses sebuah organisasi. c. Pencapaian tujuan-tujuan jangka panjang. Sebuah perusahaan yang mengadopsi konsep pemasaran tidak hanya harus memuaskan tujuantujuan konsumen, namun juga mencapai tujuan-tujuannya sendiri, jika tidak ia takkan bertahan lama di dalam bisnis. Tujuan menyeluruh sebuah bisnis mungkin diarahkan menuju peningkatan laba, pangsa pasar, penjualan, atau kombinasi dari ketiganya. Ketika perusahaan benar-benar mengembangkan konsep pemasaran, mereka paling memuaskan kebutuhan mereka, yang akan akan meningkatkan penjualan dan laba dalam jangka panjang (Lee dan Johnson, 2007: 13). 17 5. Bauran Pemasaran Kotler (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasasaran. Marius P. Angipora (1999) bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Fandy Tjiptono (2004) bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Jerome Mc-Carthy (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 komponen P (Product, Price, Promotion, dan Place) yang antara lain: a. Produk (Product) Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi, dan ide. 18 b. Harga (Price) Berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produkdan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen. c. Saluran distribusi (Place) Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. d. Promosi (Promotion) Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan tatap muka, dan hubungan masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen. (Jaiz, 2014: 40) 6. Bauran Promosi Bauran promosi merupakan program komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi 19 penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Kotler dan Gary A (2000), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999) bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat promosi lainnya yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Bauran promosi terdiri dari : 1) Personal selling (Penjualan Personal) Adalah kontak face to face antara pemasar dengan calon konsumen. Tujuannya adalah mendorong pembelian segera maupun pembelian ulang (immediate and repeat sales). Tekniknya bisa melalui penjualan langsung di lapangan oleh sales (field sales), peragaan di toko oleh pelayan toko oleh pelayan toko (assistance at an outlet / retail selling) atau penjualan langsung door to door. Personal selling ini penting busat produk yang memerlukan penjelasan detail, peragaandan perbaikan / servis. 2) Sales Promotion (Promosi Penjualan) Adalah insentif tambahan untuk merangsang pembelian segera, menawarkan keuntungan tambahan dari luar produk itu sendiri, 20 biasanya untuk menggenjot penjualan. Efektif ntuk mengenalkan produk baru. Meliputi potongan harga, sampel produk, pemberian kupon undian berhadiah, beli satu dapet 2, beli sabun dapet odol dan lain-lain. 3) Public Relation (PR / Humas) Aktivitas-2 yang dimaksudkan untuk meningkatkan citra produk atau perusahaan dalam rangka menciptakan hubungan yang baik (goodwill). Teknik yang dipakai adalah publicity (bentuk promosi yang lebih didasari pada kandungan nilai berita (news value) yang bermakna tentang suatu produk), press release atau press conference, dimana pengiklan mengahrap media mau memuat cerita atau artikel atau kolom tentang keunggulan produk atau jasanya, tanpa harus membayar dengan tarif pasti. Bisa juga dengan pensposoran acara, open house, tour lapangan (plant tour), pemberian donasi atau sumbangan dan spesial event lainnya. 4) Advertising (Periklanan) Merupakan penyebaran informasi mengenai suatu gagasan, barang atau jasa untuk membujuk orang agar berfikir, bersikap, atau bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Merupakan bentuk promosi yang lebih banyak didasarkan pada penonjolan-2 kelebihan produk (product benefit). Memiliki kemampuan kecil untuk menciptakan perubahan sikap atau pembelian segera pada khalayak. (Muffarih, 2015: 47) 21 B. Focus of Interest 1. Pengertian Account Executive Account Executive adalah orang yang bertanggung jawab atas perundingan-perndingan terhadap ketiga belah pihak yaitu biro iklan, pemasang iklan dan media. Oleh karena itu peran Account Executive sangat penting di agency iklan karena Account Executive merupakan ujung tombak di sebuah agency iklan yang mempunyai tugas untuk menjebatani antara klien dengan agency iklan tersebut. Account Executive adalah divisi yang langsung berhubungan dengan klien, atau menjembatani antara klien dan agency periklanan. Tugasnya mengetahui apa yang diinginkan dari klien serta mendapatkan berbagai informasi produk klien. (Mufarrih, 2015: 86) Tugas utamanya adalah menjaga hubungan antara biro iklan dengan perusahaan klien. Namun hal ini tidak berarti ia sekedar sebagai perantara. Seorang Account Executive harus mempelajari dan sepenuhnya memahami kebutuhan-kebutuhan kliennya, termasuk seluk beluk bisnis dan sektor industri dimana perusahaan yang menjadi kliennya itu berkecimpung. Ia juga dituntut untuk pandai-pandai menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi suatu usulan kampanye periklanan yang nantinya akan ia sampaikan kepada atasanya di biro iklan. Seorang Account Executive juga harus terampil dalam memaparkan proposal-proposal, ide-ide, cakupan serta kualitas kerja biro iklannya kepada klien. Ini merupakan fungsi yang halus dan menuntut kecakapan diplomatis. Seorang Account Executive 22 mempunyai tanggung jawab untuk memuaskan klien agar klien tidak pindah ke biro iklan lainnya. Account Executive seyogyanya memiliki pengetahuan periklanan yang luas dan mampu bekerjasama dengan semua orang di biro iklannya, guna menggarahkan segenap pekerjaan mereka untuk kepentingan klien. (Jefkins, 1996: 74) Sebagai wakil perusahan serta kebijakanya, seorang manajer periklanan harus cermat dalam menilai hasil kerja biro iklan dan tidak mudah dikelabuhi. Bila memang perlu, ia harus mengkritik dan mengecam. Ini tidaklah mudah dilakukan, sebab orang-orang periklanan seperti para pemesan media, copywriter, dan para senimannya tidak pernah bertemu langsung dengan klien, melainkan melalui Account Executive yang mewakili biro iklan. (Jefkins, 1996: 32) 2. Peran Account Executive a. Account Executive mempunyai peran yang sangat besar dalam mencari calon klien. Dengan berkomunikasi yang baik, sopan dan menunjukkan kelebihan-kelebihan perusahaan dengan membuat citra perusahaan baik terhadap calon klien. b. Account Executive juga mempunyai peran sebagai jembatan antara klien dengan agency iklan. Jembatan yang dimaksud adalah saat seorang calon klien akan memberikan materi kepada agency iklan, klien dpat memberikan sebuah materi melalui Account Executive yang tanpa harus ke agency iklannya. Kemudian Account Executive memberikan materi yang telah diterima kepada divisi kreatif lalu 23 Account Executive membawa materi yang telah dikerjakan oleh divisi kreatif kepada klien untuk ditunjukkan. c. Account Executive berperan sebagai penanggung jawab sebuah materi dari klien. d. Account Executive berperan dalam menyampaikan atau mempresentasikan laporan hasil akhir jalannya suatu project kepada klien dengan target yang maksimal yang diinginkan oleh klien, contohnya seperti laporan data target penjualan dalam suatu event, kinerja tim dalam suatu event. e. Account Executive berperan dalam menjalin hubungan yang baik dengan klien yang sudah loyal di biro iklan tersebut atau dengan kata lain menjaga hubungan yang baik dengan klien. 3. Kewajiban Account Executive a. Account Executive harus bisa menjaga nama baik serta citra perusahaan. b. Account Executive harus bisa berkomunikasi dengan baik dan sopan supaya klien dapat tertarik dengan apa yang ditawarkan. c. Account Executive harus bisa membuat sebuah project agar mencapai target yang diinginkan oleh sebuah agency iklan. d. Memberikan partisipasi dan antusias dalam sebuah project yang dibuat. e. Account Executive harus bisa menciptakaan konsep-konsep yang baru dan unik supaya klien tertarik dengan apa yang diinginkan. 24 f. Menjaga hubungan yang baik dan menjadi perantara yang baik bagi agency iklan. 4. Strategi Memperoleh Klien Pengertian strategi menurut para ahli beberapa sumber yaitu : a. Strategi adalah “rencana main” suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan untuk apa (Pearce dan Robinson, 1997: 20). b. Menurut Lych, Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang telah dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut (Wibisono, 2006: 50). c. Perencanaan strategi merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan atas program-program yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun mendatang. Hasil keluaran dari proses tersebut adalah rencana atau keputusan strategi. (Anthony dan Govindarajan, 2005: 7) d. Strategi adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan 25 membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di perusahaan, para pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah. (Morrisey, 1995: 45) 5. Kinerja Account Executive Penulis menekankan bahwa komunikasi itu sangat penting untuk menarik klien, jika seorang Account Executive tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan sopan maka tidak akan berjalan dengan lancar sebuah perusahaan tersebut. Hal tersebut juga berpengaruh kepada proses dan hasil dari suatu pembuatan iklan karena seorang Account Executive dapat mengarahkan dan memberi saran kepada klien yang ingin beriklan supaya iklan tersebut menjadi iklan yang efektif untuk klien. Seorang klien harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan calon klien ataupun klien yang tetap. Selain itu seorang klien harus memiliki keterampilan menulis dan komputer serta siap berkomunikasi melalui media massa maupun media baru. Seorang Account Executive hendaknya dapat membujuk klien untuk beriklan di perusahaan yang dia pegang.